spm - kelompok 1 - result control - part 1

23
Amel – Andi – Nia – Rinda – Said – Theo 9D – Akuntansi Kurikulum Khusus Result Control

Upload: akatsiku

Post on 21-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sistem Pengendalian Manajemen

TRANSCRIPT

Amel – Andi – Nia – Rinda – Said – Theo9D – Akuntansi Kurikulum Khusus

Result Control

”“Pay for Performance is a prominent

example of a type of control that can be called results control because it involves rewarding employees for generating good results.

Merchant

3

Introduction

Pengendalian Hasil (Result Control), budaya meritokrasi hingga prinsip kewirausahaan (entrepreneurial).

Keterbatasannya:• Hasil (result area) dapat diukur dengan handal;• Pegawai (yang menjadi objek pengendalian hasil)

memiliki kendali atas hasil tersebut

4

Dimana Pengendalian Hasil Digunakan?

» Objek utama: mereka yang memiliki wewenang mengambil keputusan bagi perusahaan

» dapat juga diterapkan pada tingkat manajemen terendah dalam organisasi

Manajer

5

Arsitektur Organisasi

Terciptanya keseimbangan antara delegasi wewenang dan desain insentif

» Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh manajer;

» Menjamin penghargaan yang layak bagi para manajer atas risiko yang mereka tanggung.

6

Manfaat Result Control

preventive-type control

detection-type control

Management-by-exception

7

Elemen Pengendalian Hasil

8

Elemen Pengendalian Hasil

Defining the performance dimensions

Measuring performance on these dimensions

Setting performance targets Providing rewards or punishments

9

Mendefinisikan dimensi kerja

• Pendefinisian dimensi kinerja yang benar melibatkan keseimbangan tanggung jawab organisasi pada semua kepentingan, termasuk pemilik modal, pemberi pinjaman, karyawan, pemasok, konsumen, dan masyarakat luas.

• Apa yang Anda ukur itulah yang Anda dapat.

• Karyawan mencoba berkontribusi atau tidak berkontribusi terhadap kinerja yang diinginkan oleh pemegang kepentingan

10

Pengukuran kinerja

• Pengukuran merupakan elemen penting dari sistem pengendalian hasil, meliputi :– ukuran keuangan objektif, seperti laba bersih, laba per lembar

saham, dan return on asset (ROA) yang sudah umum digunakan– ukuran nonkeuangan objektif, seperti pasar saham, kepuasan

konsumen, dan ketepatan waktu untuk penyelesaian tugas tertentu.

– beberapa pengukuran lain melibatkan penilaian subjektif.

• Pada tingkat organisasi yang lebih tinggi, sebagian besar hasil kunci terkait dengan imbalan yang didefinisikan dalam istilah keuangan

• Pada tingkat yang lebih rendah, Manajer biasanya mengevaluasi data operasional yang lebih terkendali di tingkat lokal

11

Pengaturan target kinerja

• Target kinerja merupakan elemen penting lainnya dalam pengendalian hasil karena:

• meningkatkan motivasi dengan menyediakan tujuan yang jelas bagi karyawan untuk dicapai

• membuat karyawan dapat menilai kinerja mereka sendiri

12

• Imbalan atau insentif dapat berupa kenaikan gaji, bonus, promosi, keamanan kerja, tugas pekerjaan, kesempatan pelatihan, kebebasan, pengakuan, dan kekuasaan.

• Hukuman adalah kebalikan dari imbalan, merupakan hal-hal karyawan yang tidak suka, seperti penurunan pangkat, kegagalan untuk mendapatkan imbalan yang diterima, serta ancaman pemecatan.

• Penghargaan ekstrinsik dan intrinsik

Pemberian Imbalan

13

(1) Harapan atau keyakinan bahwa hasil tertentu merupakan hasil dari perilaku mereka (misalnya bonus untuk meningkatkan usaha); dan

(2) Valensi atau kekuatan preferensi mereka untuk hasil tersebut.

Teori harapan mendalilkan bahwa kekuatan motivasi individu, atau usaha, adalah fungsi dari :

Valensi bonus, tidak selalu terbatas pada nilai moneter, itu juga mungkin memiliki valensi dalam mengamankan barang-barang berharga lainnya, seperti status dan prestige.

14

Kondisi Ideal

KONDISI IDEAL

R.Control

Pengendalian hasil tidak selalu bisa digunakan secara efektif. Kondisi ideal agar pengendalian hasil dapat bekerja dengan efektif adalah:

» Organisasi dapat menentukan hasil apa yang diinginkan dalam wilayah yang dapat dikendalikan,

» Pegawai yang tindakannya dikendalikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil mereka pertanggungjawabkan,

» Organisasi dapat mengukur hasil dengan efektif.

Selain itu, dalam pengukuran hasil perlu diperhatikan mengenai Ketepatan, Objektivitas, Tepat Waktu, Mudah Dipahami, dan Efisiensi Biaya

Knowledge of Desirable Result

R.Control1

» perusahaan harus tahu hasil apa yang diinginkan dalam wilayah yang mereka harapkan dapat dikendalikan

» mengkomunikasikan efektivitas hasil yang diinginkan dari pekerjaan pegawai pada bagian tersebut.

» Setiap bagian yang berbeda dalam organisasi akan menghadapi pengorbanan yang berbeda.

Ability to Influence Desired Result

R.Control

» pengukuran hasil akan efektif dan efisien jika tersedia informasi mengenai tindakan yang diinginkan atau keputusan yang akan diambil.

» sulit dalam menentukan pengukuran pencapaian hasil terhadap faktor yang tidak terkendali dan hasil pengukurannya menjadi tidak efektif.

2

Ability to Measure Controllable Result Effectively

R.Control

» Seringkali hasil yang dapat dikendalikan dari keinginan organisasi dan karyawan terkait dapat berpengaruh, yang tidak dapat diukur secara efektif. Pada hampir semua situasi, ada sesuatu yang dapat dikur, tetapi terkadang bidang hasil utama tidak dapat diukur secara efektif.

» Kriteria penting yang seharusnya digunakan untuk emnilai efektivitas pengukuran hasil adalah kemampuan untuk membangkitkan perilaku yang diinginkan.

3

19

Ketepatan

» Dalam pengukuran pasti terdapat kesalahan, beberapa acak dan beberapa sistematis. Kesalahan membuat pengukuran tidak akurat.

» Ketepatan adalah kualitas yang penting, tanpanya pengukuran kehilangan banyak informasi berharga.

R.Control

20

Objektivitas

R.Control

» Pengukuran harus objektif, bebas dari pengaruh atau perasaan seseorang atau interpretasi, sehingga tidak bias.

» Ada dua cara untuk meningkatkan pengukuran objektivitas. a. pengukuran yang dilakukan oleh orang yang

independen, (misal departemen pengendalian). b. pengukuran yang diverifikasi oleh pihak independen,

seperti auditor.

21

Ketepatan

» Tepat waktu merujuk pada kesenjangan waktu antara kinerja karyawan dan hasil pengukuran (dan pemberian provisi yang didasarkan pada hasil).

» Tepat waktu menjadi penting dalam pengukuran kualitas karena dua alasan:a. motivasi. b. dapat meningkatkan nilai intervensi yang mungkin diperlukan

Tepat Waktu

R.Control

22

Mudah Dipahami

R.Control

» Pertama, karyawan yang perilakunya dikendalikan seharusnya memahami bahwa mereka bertanggungjawab terhadap apa yang mereka lakukan. Hal ini membutuhkan komunikasi dan pelatihan.

» Kedua, karyawan seharusnya memahami apa yang harus mereka lakukan untuk mempengaruhi pengukuran.

23

Efisiensi Biaya

R.Control

» Pengukuran seharusnya menggunakan biaya secara efisien.

» Jika pengukuran telah memenuhi keempat syarat di atas namun biayanya terlalu mahal untuk dikembangkan atau digunakan maka kondisi tersebut berarti bahwa biaya melebihi manfaat. Artinya perusahaan memerlukan alternatif penyelesaian lain dengan pengukuran yang lebih efektif dan efisien.