spektrofotometer uv
DESCRIPTION
Materi spektrofotometer UVTRANSCRIPT
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
1/30
Spektrofotometri UV merupakan salah satu metode analisis yang dilakukan dengan
pangjang gelombang 100-400 nm atau 595299 kJ/mol. Sinar ultraviolet atau sinar
ungu terbagi menjadi dua jenis yaitu
Ultraviolet jauh
Ultaviolet dekat
Ultraviolet jauh memiliki rentang panjang gelombang 10200 nm, sedangkanultraviolet dekat memiliki rentang panjang gelombang 200-400 nm.Cahaya UV
tidak bisa dilihat oleh manusia, namun beberapa hewan, termasuk burung, reptil
dan serangga seperti lebah dapat melihat sinar pada panjang gelombang UV.
Pada spektrofotometer UV biasanya menggunakan lampu deuterium atau disebut
juga heavi hidrogen sebagai sumber cahaya. Deuterium merupakan salah satuisotop hidrogen yang memiliki 1 proton dan 1 neutron pada intinya. Deuteriumberbeda dengan hidrogen yang hanya memiliki 1 neutron tanpa proton. Air yangatom hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat (D2O).
Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor nuklir.
Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial. Perlu
diketahui air berat yang dibekukan (es) dapat tenggelam dalam air karena massa
jenisnya lebih besar dari massa jenis air.Hal ini, tentu berbeda dengan es yangdibuat dari air (H2O) yang mengapung bila dimasukan dalam air karena massa
jenisnya lebih kecil dari air.
Zat yang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV adalah zat dalam
bentuk larutan dan zat tersebut tidak tampak berwarna.Jika zat tersebut berwarnamaka perlu direaksikan dengan reagen tertentu sehingga dihasilkan suatu larutan
tidak berwarna. Namun biasanya zat yang berwarna lebih banyak dianalisis
menggunakan spektrofotometri sinar tampak.
Senyawa-senyawa organik sebagian besar tidak tidak berwarna sehinggaspektrofotometer UV lebih banyak digunakan dalam analisis senyawa organik
khususnya dalam penentuan struktur senyawa organik.
Larutan-larutan tidak berwarna yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UVtidak boleh ada partikel koloid ataupun suspensi.Karena adanya partikel-partikelkoloid ataupun suspensi akan memperbesar absorbansi, akibatnya bila
dihubungkan dengan rumus yang diturunkan darihukum Lambaert-Beerkonsentrasi zat yang dianalisis makin besar dan apabila digunakan untuk
penentuan struktur suatu senyawa maka pita pada spektrum akan melebar dari yang
sesungguhnya.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/17/penyebab-bangsa-indonesia-tidak-menggunakan-energi-nuklir/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/17/penyebab-bangsa-indonesia-tidak-menggunakan-energi-nuklir/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar-spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar-spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar-spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar-spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/17/penyebab-bangsa-indonesia-tidak-menggunakan-energi-nuklir/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
2/30
Analisis menggunakan sinar ultraviolet biasanya dilakukan menggunakan
ultraviolet dekat, sedangkan analisis menggunakan ultraviolet jauh maka instrumen
yang digunakan harus dalam keadaan vakum.
Hal ini disebabkan jika digunakan ultraviolet jauh maka udara akan ikut menyerappanjang gelombang yang digunakan.Akbatnya kesalahan yang dilakukan makinfatal, karena jika udara ikut menyerap maka absorbansi yang dihasilkan akan
makin besar, jika hal ini dihubungkan dengan hukum Lamber-Beer maka
konsentrasi zat yang dianalisis lebih tinggi dari yang seharusnya.
Perhitungan konsentrasi suatu spesi yang ada dalam suatu larutan dapat dilakukan
dengan cara kurva kalibarasi seperti yang telah dijelaskan diSpektrofotometrisinar tampak (Visible).
Penggunaan UV Untuk Penentuan Struktur Molekul
Penggunaan UV untuk analisis senyawa organik (penentuan struktur senyawaorganik) terdapat beberapa istilah yang biasa digunakan yaitu:
1)Kromofor. Kromofor berasal dari bahasa latin yang artinya chromophorusyang berarti pembawa warna. Pada mulanya pengertian kromofor digunakan untuk
sistem yang menyebabkan terjadinya warna pada suatu senyawa.Kemudian
diperluas menjadi suatu gugus fungsi yang mengabsorbsi radiasi elektromagnetik,termasuk yang tidak memberikan warna. Jadi kromofor adalah gugus fungsi yangmenyerap atau mengabsorbsi radiasi elektromagnetik di daerah panjang gelombang
ultraviolet dan daerah cahaya tampak. Contoh kromofor: C=O, C=C, N=N dan
NO2.
2)Auksokrom (Auxochrom = auxiliary chromophores), yakni gugus yang
berpengaruh (namun sedikit) terhadap absorpsi UV, tetapi berdampak cukupsignifikan pada absorbansinya (lmaksdan e ). Contoh gugus auksokrom adalah :
OH,OR, danNHR. Secara umum gugus-gugus auksokrom dicirikan oleh
adanya pasangan elektron bebas yang terdapat pada gugus yang bersangkutan.
3)Geseran batokromat atau geseran batokromik (Bathochromic shift)atau
geseran merah, yakni geseran atau perubahan lmakske arah yang lebih besar.
Penyebab terjadinya peristiwa ini adalah adanya perubahan struktur, misalnyaadanya auksokrom atau adanya pergantian pelarut.
4)Geseran hipsokromat (Hypsochromic shift)atau pergeseran hipokromik atau
pergeseran biru, yakni geseran atau perubahan lmakske arah yang lebih kecil.Munculnya gejala ini juga sering disebabkan oleh adanya penghilangan auksokromatau oleh adanya pergantian pelarut.
http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit-2/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit-2/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit-2/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/02/struktur-kristal-beberapa-senyawa-ionik/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/02/struktur-kristal-beberapa-senyawa-ionik/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/02/struktur-kristal-beberapa-senyawa-ionik/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/02/struktur-kristal-beberapa-senyawa-ionik/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/18/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit-2/http://wanibesak.wordpress.com/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
3/30
dari penjelasan-penjelasan dapat disimpulkan, suatu auksokrom dan
pergantian pelarut dapat menimbulkan geseran batokromat dan hipsokromat
Transisi Elektronik
Energi yang dimiliki sinar UV mampu menyebabkan perpindahan elektron
(promosi elektron) atau yang disebut transisi elektronik. Transisi elektronik dapat
diartikan sebagai perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital yang lain.
Disebut transisi elektronik karena elektron yang menempati satu orbital dengan
energi terendah dapat berpindah ke orbital lain yang memiliki energi lebih tinggi
jika menyerap energi, begitupun sebaliknya elektron dapatberpindah dari orbitalyang memiliki energi lebih rendah jika melepaskan energi.Energi yang diterima
atau diserap berupa radiasi elektromagnetik.
Berdasarkan mekanika kuantum transisi elektronik yang dibolehkan atau tidakdibolehkan (terlarang) disebut kaidah seleksi. Berdasarkan kaidah seleksi, suatu
transisi elektronik termasuk:
1. Transisi diperbolehkan bila nilai sebesar 103sampai 106.
2. Transisi terlarang bila nilai sebesar 10-3sampai 103.
Selain dengan melihat harga kaidah seleksi dapat dapat dinyatakan dengan
simetri dan spin. Berdasarkan simetri dan spin suatu transisi elektronikdiperbolehkan bila:
1. Berlangsung antara orbital-orbital dalam bidang yang sama.
2. Selama transisi orientasi spin harus tetap.
Dalam satu molekul terdapat dua jenis orbital yakni Orbital Ikatan (bondingorbital) dan Orbital Anti-ikatan (antibonding orbital). Orbital ikatan di bagimenjadi beberapa jenis yakni orbital ikatan sigma (, = ikatan tunggal) dan orbital
phi (, = ikatan rangkap), sedangkan orbital nonikatan berupa elektron bebas yangbiasanya dilambangkan dengan n.Orbital nonikatan umumnya terdapat padamolekul-molekul yang mengandung atom nitrogen, oksigen, sulfur dan halogen.
Orbital ikatan sigam () dan orbital phi () terbentuk karena terjadinya tumpang
tindih dua orbital atom atau orbital-orbital hibrida. Dari dua orbital atom dapatdibentuk dua orbital molekul yakni orbital ikatan dan orbital anti ikatan.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/04/17/pengolahan-bijih-besi-dan-pembuatan-baja/http://wanibesak.wordpress.com/2011/04/17/pengolahan-bijih-besi-dan-pembuatan-baja/http://wanibesak.wordpress.com/2011/04/17/pengolahan-bijih-besi-dan-pembuatan-baja/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/http://wanibesak.wordpress.com/2011/04/17/pengolahan-bijih-besi-dan-pembuatan-baja/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
4/30
Dengan demikian jika suatu molekul mempunyai orbital ikatan maka molekul
tersebut mempunyai orbital anti ikatan. Orbital anti-ikatan biasanya diberi notasi
atau tanda asterisk atau bintang (*) pada setiap orbital yang sesuai. Orbital ikatan orbital anti-ikatannya adalah *, sedangkan orbital ikatan orbital anti-ikatannya
adalah *.
Transisi elektronik atau perpindahan elektron dapat terjadi dari orbital ikatan ke
orbital anti-ikatan atau dari orbital non-ikatan (nonbonding orbital) ke orbital anti-
ikatan. Terjadinya transisi elektronik atau promosi elektron dari orbital ikatan ke
orbital antiikatan tidak menyebabkan terjadinya disosiasi atau pemutusan ikatan,karena transisi elektronik terjadi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari padavibrasi inti.
Pada transisi elektronik inti-inti atom dapat dianggap berada pada posisi yang
tepat. Hal ini dikenal dengan prinsip Franck-Condon. Disamping itu dalam prosestransisi ini tidak semua elektron ikatan terpromosikan ke orbital antiikatan.
Berdasarkan jenis orbital tersebut maka, jenis-jenis transisi elektronik dibedakan
menjadi empat macam, yakni:
1) Transisi *
2) Transisi *
3) Transisi n *
4) Transisi n *
Keterangan
: senyawa-senyawa yang memiliki ikatan tunggal
: senyawa-senyawa yang memiliki ikatan rangkap
n menyatakan orbital non-ikatan: untuk senyawa-senyawa yang memiliki elektron
bebas.
* dan * merupakan orbital yang kosong (tanpa elektron), orbital ini akan terisielektron ketika telah atau bila terjadi eksitasi elektron atau perpindahan elektronatau promosi elektron dari orbital ikatan.
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
5/30
Energi yang diperlukan untuk menyebabkan terjadinya transisi berbeda antara
transisi satu dengan transisi yang lain. Transisi ke * memerlukan energi paling
besar, sedangkan energi terkecil diperlukan untuk transisi dari n ke .
Untuk memberikan gambaran dan memudahkan pemahaman tentang jenis transisibeserta perbandingan energi yang diperlukan dapat dilihat pada gambar berikut:
Pada gambar di atas transisi dari ke * sebenarnya tidak ada. Transisi demikiandapat pula terjadi tapi sangat kecil sehingga tidak dapat diamati pada spektrum
atau spektra. Karena bertolak belakang dengan kaidah seleksi.
Pada setiap jenis transisi elektronik yang terjadi, terdapat karakter dan melibatkan
energi yang berbeda.Suatu kromofor dengan pasangan elektron bebas (n) dapatmenjalani transisi dari orbital non-ikatan (n) ke orbital anti-ikatan, baik pada obital
sigma bintang (*) maupun phi bintang(*). Sedangkan, kromofor dengan elektronikatan rangap (menghuni orbitalphi) akan menjalani transisi dari orbital ke
orbital *. Demikian seterusnya untuk jenis transisi yang lain.
Dalam penentuan struktur molekul, tansisi * tidak begitu penting karena
puncak absorbsi berada pada daerah ultraviolet vakum yang berarti tidak terukuroleh peralatan atau instrumen pada umumnya.
Walaupun transisi * pada ikatan ganda terisolasi mempunyai puncak absorbsi
di daerah UV vakum tetapi transisi * tergantung pada konjugasi ikatan gandadengan suatu gugus fungsi substituen.Akibatnya transisi * pada ikatan gandaterkonjugasi mempunyai puncak absorbsi pada daerah ultraviolet dekat, dengan
panjang gelombang lebih besar dari 200 nm. Dengan demikian transisi yang
penting dalam penentuan struktur molekul adalah transisi * serta beberapa
transisi n* dan n*.
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/07/transisielektronik.gifhttp://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/08/pembuatan-pengenceran-dan-pencampuran-larutan/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
6/30
Anaslisis menggunakan spektrofotometer UV, senyawa-senyawa dengan kromofor
yang sama, misalnya sama-sama ada ikatan rangkap atau ada elektron bebas, maka
akan memberikan spektrum yang sama atau hampir sama walaupun strkturnyamolekulnya berbeda.Contoh dapat di lihat pada Gambar berikut.
Pola pita absorpsi UV untuk dua senyawa dengan kromofor yang sama
Pengaruh ikatan konjugasi pada lmaks
Sesuai dengan uraian tentang transisi * pengaruh adanya ikatan konjugasipada suatu struktur yang mempunyai ikatan adalah menggesar lmakske nilai yang
lebih besar atau pergeseran batokromat.
Hal ini dapat dilihat pada lmaksetana dan beberapa poliena pada tabel:
senyawa lmaks(nm)
Etena
1,3-butadiena
1,3,5-heksatriena
1,3,5,7-oktatriena
165
217
251
304
http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/07/polapitaabsorpsiuvuntukduasenyawadengankromoforyangsama.jpghttp://wanibesak.wordpress.com/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
7/30
Perpanjangan ikatan rangkap tekonjugasi menggeser maks ke arah makin besar
karena makin mudah menjalani terjadinya transisi * sehingga transisi ini
hanya memerlukan energi yang kecil (panjang gelombang besar).Terjadinyapergeseran lmakskarena orbital masing-masing ikatan berinteraksi membentuk
seperangkat orbital ikatan dan anti ikatan yang baru. Orbital-orbital baru tersebutmempunyai tingkat energi yang berbeda dengan orbital dalam ikatan ganda yangterisolasi.
Diagram skematik perbedaan pola transisi *pada satu ikatan rangkap C=C
dan ikatan rangkap C=C terkonjugasi ditunjukan pada Gambar berikut.
Gambar Pola transisi elektronik suatu diena dan diena terkonjugasi
Bila sistem konjugasi semakin panjang atau jumlah ikatan rangkap terkonjugasi
semakin banyak maka perbedaan energi antara keadaan dasar dengan keadaan
tereksitasi yang melibatkan transisi * akan semakin kecil.Dengan demikiansistem konjugasi bertambah panjang maka energi yang diperlukan untuk transisi* semakin kecil, sehingga puncak absorbsi akan terjadi pada panjang
gelombang yang semakin besar.
Konjugasi yang cukup panjang dapat menggeser puncak absorbsi sampai ke
panjang gelombang pada daerah sinar tampak sehingga suatu senyawa menjadiberwarna. Sebagai contoh likopena yang menyebabkan tomat berwarna merah.Dalam struktur likopena mempunyai sebelas ikatan rangkap terkonjugasi dengan
lmaks 505 nm. Struktur likopena dapar dilihat pada Gambar.
http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/16/label-bahan-kimia/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/16/label-bahan-kimia/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/16/label-bahan-kimia/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2010/08/10/lirik-apakah-aku-benar-benar-memiliki-kamu/http://wanibesak.wordpress.com/2010/08/10/lirik-apakah-aku-benar-benar-memiliki-kamu/http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/07/polatransisielektroniksuatudienadandienaterkonjugasi.jpghttp://wanibesak.wordpress.com/2010/08/10/lirik-apakah-aku-benar-benar-memiliki-kamu/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/16/label-bahan-kimia/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
8/30
Gambar Struktur Likopena, zat pemberi warna merah pada beberapa sayuran danbuah-buahan seperti tomat
Perlu ditekankan, makin panjang konjugasi makin tidak aktif daerah UV, tetapimakin aktif pada daerah Visible. Misalnya, untuk delapan atau lebih ikatan
rangkap terkonjugasi, maka absorpsi maksimum pada poliena yang demikian
mengabsorpsi secara kuat di daerah spektrum visible.
Selain dengan perpanjangan sistem ikatan ,adanya substituen tertentu yang jugadapat menggeser lmakske panjang gelombang yang lebih besar atau menyebabkan
geseran batokromat.Substituen tersebut dapat berupa gugus atau atom, misalnyagugus metil atau atom halogen. Khusus untuk konjugasi oleh metil dikenal sebagaihiperkonjugasi.
Pengaruh pelarut pada lmaks
Suatu senyawa yang diukur atau akan ditentukan strukturnya biasanya dalambentuk encer.Pelarut yang biasa digunakan pada spektrofotometer UV adalah
pelarut yang tidak mengabsorbsi atau transparan pada panjang gelombang UV.
Pelarut yang biasa digunakan pada spektrofotometer adalah etanol karena sifatnyayang transparan terhadap UV di atas 210 nm. Selain itu heksana (transparan di atas
210 nm), air (transparan di atas 205) dan dioksana juga sering digunakan sebagai
pelarut pada spektrofotometer UV.
Air dan etanol termasuk pelarutpolarsehingga dapat melarutkan senyawa-senyawa
yang bersifat polar sedangkan heksana termasuk pelarutnonpolarsehingga dapat
melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat nonpolar, sesuai prinsip LikeDissolve Like.
Penggunaan pelarut dengan kepolaran yang berbeda menyebabkan posisi puncakabsorbsi suatu senyawa bergeser. Dengan kata lain kepolaran pelarut berpengaruh
pada lmakssuatu senyawa.
http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/09/para-pemeran-the-great-queen-seondeok-deokman/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/09/para-pemeran-the-great-queen-seondeok-deokman/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/09/para-pemeran-the-great-queen-seondeok-deokman/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/18/bilangan-oksidasi/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/18/bilangan-oksidasi/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/18/bilangan-oksidasi/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/07/lycopene_01.gifhttp://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-molekul-polar-dan-nonpolar/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/18/bilangan-oksidasi/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/09/para-pemeran-the-great-queen-seondeok-deokman/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
9/30
Kepolaran pelarut mempengaruhi maks karena kepolaran molekul biasanya
berubah jika suatu elektron bergerak dari satu orbital ke orbital lainnya. Pengaruh
pelarut biasanya mencapai hingga 20 nm jika digunakan pelarut senyawa-senyawakarbonil.
Pada umumnya transisi * menghasilkan keadaan tereksitasi yang lebih polardari keadaan dasar molekul itu. Interaksi dipol-dipol antara molekul dalam keadaan
tereksitasi dengan molekul-molekul pelarut yang polar, menyebabkan tingkat
energi molekul dalam keadaan tereksitasi menjadi turun.
Akibatnya transisi * suatu molekul dalam pelarut polar memerlukan energi
yang lebih kecil dari transisi * molekul itu dalam pelarut nonpolar. Pergantian
pelarut heksana dengan etanol menggeser lmakssuatu senyawa ke nilai yang lebihbesar dengan pergeseran sebesar 1020 nm.
Untuk membantu memahami bagaimana suatu pelarut polar dapat menstabilkan
suatu keadaan tereksitasi, dapat diambil contoh di sini adalah transisi * dalamalkena. Pernyataan spesies pada keadaan dasar dan keadaan tereksitasi dengan
konsep sederhana melalui struktur resonansinya sehingga membentuk spesies
dipolar (lihat Gambar). Kondisi struktur sebenarnya pada Gambarbukan sebagaikeadaan tereksitasi tetapi memberikan kontribusi untuk suatu struktur keadaan
tereksitasi.
Gambar Struktur resonansi keadaan dasar dan eksitasi untuk alkena
Transisi n*, pada keton menunjukan pengaruh yang berlawanan. Molekul-molekul pelarut yang mampu mengadakan ikatan hidrogen berinteraksi lebih kuat
dengan molekul pada keadaan dasar daripada dengan molekul pada keadaan
tereksitasi.
Transisi n* molekul keton dalam pelarut air atau etanol (dalam pelarut polar)terjadi geseran biru (geseran hipsokromat) atau transisi dalan kedua pelarut polar
tersebut memerlukan energi yang lebih besar (panjang gelombang lebih kecil)
daripada transisi n* molekul keton dalam pelarut heksana.
http://wanibesak.files.wordpress.com/2011/07/strukturresonansikeadaandasardaneksitasi.jpg -
5/19/2018 spektrofotometer UV
10/30
Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air atau etanol
dengan molekul keton pada keadaan dasar. Akibatnya transisi n* molekul
keton dalam pelarut air atau etanol memerlukan energi yang lebih besar (lmaksyanglebih kecil).
Spektrofotometri UVSpektrofotometri UV adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasielektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Jangkauan panjanggelombang untuk daerah ultraviolet adalah 190-380 nm.Sinar ultraviolet terbagi menjadi 2 jenis yaitu ultraviolet jauh dan ultravioletdekat. Ultraviolet jauh memiliki rentang panjang gelombang 10-200 nm,sedangkan ultraviolet dekat memilki rentang panjang gelombang 200-400 nm. Zatyang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV adalah zat dalam bentuk
larutan dan zat tersebut tidak berwarna. Senyawa-senyawa organik sebagian besartidak berwarna sehingga spektrofotometer UV lebih banyak digunakan dalamanalisis senyawa organik khususnya dalam penentuan struktur senyawa organik.Radiasi ultraviolet diabsorpsi oleh molekul organik aromatik, molekul yangmengandung terkonjugasi dan atau atom yang mengandung elektron n,menyebabkan transisi elektron di orbital terluarnya dari tingkat energi elektrondasar ke tingkat energi elektron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya serapan radiasitersebut sebanding dengan banyaknya molekul analit yang mengasorpsi sehinggadapat digunakan untuk analisis kuantitatif.Gugus fungsi yang menyerap radiasi di daerah ultraviolet dekat dan daerah tampakdisebut khromofor dan hampir semua khromofor mempunyai ikatan tak jenuh.
Pada khromofor jenis ini transisi terjadi dari *, yang meyerap pada makskecildari 200 nm (tidak terkonjugasi), misalnya pada >C=C< dan -CC-. Khromofor inimerupakan tipe transisi dari sistem yang mengandung elektron pada orbitalmolekulnya. Untuk senyawa yang mempunyai sistem konjugasi, perbedaan energiantara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi menjadi lebih kecil sehinggapenyerapan terjadi pada panjang gelombang yang lebih besar.Gugus fungsi seperti OH. NH2, dan Cl yang mempunyai elektron-elektron valensibukan ikatan disebut auksokhrom yang tidak menyerap radiasi pada panjanggelombang lebih besar dari 200 nm, tetapi menyerap kuat pada ultraviolet jauh.Bila suatu auksokhrom mengikat pada suatu khromofor, maka pita serapan
khromofor bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang (efek batokhrom)dengan intensitas yang lebih kuat. Efek hipsokhrom adalah suatu pergeseran pitaserapan ke panjang gelombang yang lebih pendek yang sering terjadi bila muatanpositif dimasukan kedalam molekul dan bila pelarut berubah dari non polar kepelarut polar.
Instrumen
Spektrofotometer terdiri atas :
Sumber radiasi
http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://wanibesak.wordpress.com/http://silvana-nina.blogspot.com/2012/04/spektrofotometri-uv.htmlhttp://silvana-nina.blogspot.com/2012/04/spektrofotometri-uv.htmlhttp://wanibesak.wordpress.com/ -
5/19/2018 spektrofotometer UV
11/30
Sumber yang biasa digunakan lampu hidrogen atau deuterium untuk pengukuran
UV dan lampu tungsten untuk pengukuran cahaya tampak.
Monokromator
Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya berupa
prisma ataupun grating. untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan
dari hasil penguraian dapat digunakan celah
Sel / Kuvet
Pada pengukuran di daerah sinar tampak kuvet kaca dapat digunakan, tetapi
untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas
tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 1 cm,
tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan.
Detektor
Peranan detektor adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang.
INTERNATIONAL PENELITIAN JURNAL FARMASI
www.irjponline.com
ISSN 2230 - 8407
Penelitian Pasal
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
12/30
ANALISIS BERBAGAI MERK tablet parasetamol 500mg DIGUNAKAN di
Maiduguri,
MENGGUNAKAN VIOLET ULTRA SPEKTROFOTOMETRI DAN
KINERJA TINGGI LIQUID kromatografi (HPLC) METODE
Sani Ali. Audu
1. Alemika Emmanuel. Taiwo
2. Bala Fatima. Mohammed
3. Sani Musa dan Ramat. Bukola
1 . Departemen Kimia Farmasi, Universitas Maiduguri, Nigeria
2. Departemen Farmasi dan Obat Kimia, Universitas Jos, Jos, Nigeria
3. Departemen Hematologi, Universitas Ilorin Pengajaran Rumah Sakit, Ilorin, Nigeria
Pasal Diterima on: 02/04/12 Direvisi: 12/06/12 Disetujui untuk publikasi: 21/07/12
Sani Audu Ali,Departemen Farmasi Kimia, Fakultas Farmasi Universitas Maiduguri, PMB
1.069 Maiduguri, Nigeria
ABSTRAK
Studi ini melibatkan analisis kuantitatif dari delapan (8) merek yang berbeda (sampel) dari
tablet Parasetamol 500mg digunakan di Maiduguri, menggunakan Ultra Violet
Spektrofotometri dan metode High Performance Liquid kromatografi, di mana sampel
dilarutkan dalam 0,1 M NaOH dan air suling dan
absorbansi mereka berbagai ditentukan pada panjang gelombang 257nm dan metode HPLC.
Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan yang standar.
Persentase konten dan konten dalam mg untuk setiap sampel dihitung dengan menggunakan
absorbansi dan daerah puncak sampel dan standar, untuk melihat apakah
berada dalam batas yang ditentukan oleh buku-buku resmi (90% -110% sesuai dengan USP).
Isi Persentase sampel dianalisis menggunakan metode HPLC rentang
51,04-103,84%, sedangkan menggunakan metode UV itu berkisar 50,19-109,1%,
menunjukkan tidak ada sampel mengandung kurang dari 50% dari prinsip aktif. Itu
diamati bahwa lima (5) Sampel Neimeth, Unclu P, Palmol, Emzol, Fidson, dari delapan (8)
Neimeth, Unclu P, Palmol, Emzol, Shekdol, Fidson, Nemel,
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
13/30
Arenol, dianalisis bertemu batas USP ditentukan. Setelah perhitungan deviasi standar dan
koefisien variasi dari dua metode yang digunakan, yang
adalah 123,5 dan 27,7% masing-masing untuk metode UV dan 82,67 dan 20,4% masing-
masing untuk metode HPLC, itu juga mengamati bahwa metode HPLC lebih
cocok untuk jenis seperti penelitian daripada metode UV,
Kata kunci:Parasetamol, HPLC, Ultra Violet Spektrofotometri
PENDAHULUAN
Analisis berarti pemeriksaan sesuatu secara rinci dalam memesan untuk memahami lebih
baik atau menarik kesimpulan dari itu
Analisis kimia melibatkan tubuh prosedur dan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan mengukur kimia komposisi sampel suatu zat,
1. Analisis farmasi mengacu pada analisis kimia molekul obat atau agen obat dan
metabolitnya. Ini terdiri dari estimasi kualitas dan kuantitas obat dan bahan kimia, yang
digunakan dalam farmasi persiapan,
2. Parasetamol merupakan bagian dari obat yang dikenal sebagai "anilin analgesik ". Ini adalah
satu-satunya obat tersebut masih digunakan sampai sekarang
Sekarang diklasifikasikan sebagai non-steroid obat anti inflamasi (NSAID)
oleh beberapa sumber, dan bukan sebagai NSAID oleh orang lain, sementara sebagian
sumber jelas membedakan mereka
Parasetamol (C8H9NO2 ) Acetaminophen juga disebut adalah 4'- hydroxyacetanilide
dan turunan dari anilina, ini adalah yang paling banyak digunakan analgesik dan obat
antipiretik, Ini tersedia
dalam formulasi yang berbeda yang digunakan di seluruh dunia karena efisiensi yang lebih
tinggi dan toleransi, efek samping yang lebih rendah dan toksisitas dari zat lain
TINJAUAN PUSTAKA
A. Parasetamol
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
14/30
Acetaminophen atau Parasetamol adalah obat analgetik dan antipiretik yang
digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal atau sakit ringan dan demam.
Parasetamol digunakan dalam sebagian resep obat analgetik selesma dan flu. Berbeda dengan
obat analgetik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parastamol tidak memiliki sifat
antiradang.
Parasetamol merupakan derivate dari asetanilida yang efek enalgetiknnya dapat
diperkuat dengan koffein dengan kira-kira 50% dan codein. Overdose dapat menimbulkan
antara lain mual, muntah dan anoreksia. Penanggulangannya dengan cuci lambung, juga perlu
diberikan zat-zat penawar (asam amino N-asetilsistein atau metionin) sedini mungkin,
sebaiknya 8-10 jam setelah intoksikasi. Penggunaan parasetamol dalam dosis besar dan
dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada hati, untuk itu
parasetamol dikontraindikasikan untuk pasien dengan gangguan fungsi hati berat. Wanita
hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman, juga selama laktasi walaupun mencapai
susu ibu. Interaksi dengan dosis tinggi memperkuat efek antikoagulansia dan pada dosis biasa
tidak interaktif ( Tjay, 2000).
Cara kerja parasetamol sebagai analgetik dengan meningkatkan ambang rangsang rasa
sakit pada prostalglandin. Cara kerja parasetamol sebagai antipiretik diduga bekerja langsung
pada pusat pengatur panas di hipotalamus.
Parasetamol merupakan obat yang sangat aman, tetapi bukan berarti tidak berbahaya.
Sejumlah besar parasetamol akan melebihi kapasitas kerja hati, sehingga hati tidak dapat
menguraikannya menjadi bahan yang tidak berbahaya. Akibatnya, terbentuk suatu zat racun
yang dapat merusak hati. Keracunan parasetamol pada anak-anak yang belum mencapai masa
puber jarang berakibat fatal. Pada anak-anak yang berumur lebih dari 12 tahun overdosis
acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati.
Nomenclature :
Nama Latin : Acetaminophen
INN : Paracetamol
Nama Kimia : N-(-4-hydroxyphenyl)ethanamide
N-acetyl-para aminophenol
Rumus Kimia : C8H9NO2
Bobot Molekul: 151,2
Bentuk Fisik : serbuk Kristal putih tidak berbau
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 70 bagian air
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
15/30
B. SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Gambar 1 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer adalah alat untuk menukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic
dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur intensitas
cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna
yang terbentuk.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan
Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya
UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau
sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna
yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel
berikut ini :
Panjang gelombang Warna terlihat Warna
komplementer
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
16/30
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah
Tabel 1 Spektrum Warna
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar
pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko,
sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan
diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat
perubahan voltase dari sumber cahaya.
A. Prinsip kerja
Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya
monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap,
sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
B. Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis
1. Sumber cahaya
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
17/30
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil
dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu
ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm.
Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam
pemakaian.
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy
radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv.
Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di
dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar
akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain
itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari
sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan
melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
18/30
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan
wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada spektrofotometer
double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk
menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada
spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.
Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya pada
pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass.
Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat
pengukuran di daerah UV. Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang
gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan daerah panjang gelombang
yang digunakan.
UV : fused silika, kuarsa
Visible : gelas biasa, silika atau plastik
IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion
Bahan Panjang gelombang
Silika 150-3000
Gelas 375-2000
Plastik 380-800
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
19/30
Tabel 2 Bahan Kuvet Sesuai Panjang Gelombang
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk
angka-angka pada reader (komputer).
Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :
Jenis detector range (nm) Sifat pengukuran Penggunaan
Phototube 1501000 arus listrik UV
Photomultiplier 1501000 arus listrik UV/Vis
Solid state 3503000
Thermocouple 60020.000 arus listrik IR
Thermistor 60020.000 hambatan listrik IR
Tabel 3 Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang
Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :
- Mempunyai kepekaan tinggi
- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
- Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi
- Sinyal listrik ayng dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan
dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
C. Prosedur Kerja
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan
filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis
menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu
kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi
tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang
dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
20/30
kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh
sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam
sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
D. Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya
dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang
permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
E. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka
larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila
diukur dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya
juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang
maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat
terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan
dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
21/30
diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang
gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih
teliti.
F. Kelebihan Spektrofotometer
1. Penggunaannya luas. Dapat digunakan untuk senyawa organic, anorganik dan biokimia yang
diabsorbsi pada daerah ultraviolet maupun daerah tampak
2. Sensitivitasnya tinggi. Batas deteksi untuk mengabsorbsi dapat diperpanjang menjadi 10-6
sampai 10-7 M
3. Selektivitasnya tinggi
4. Ketelitiannya baik
5. Pengukurannya mudah, dengan kinerja yang cepat
C. Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai
zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok
( menurut FI III). Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpabahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (menurut FI IV).
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik
4.
Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
22/30
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
7. Bebas dari kerusakan fisik
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu;
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku.
Komponen tablet yaitu :
1. Zat aktif
2. Zat tambahan (eksipien)
a. Bahan pengisi (dilluent/filler)
b. Bahan pengikat (binders)
c. Bahan penghancur (disintegrants)
d. Bahan pelican (anti frictional agents)
Lubricants
Glidants
Anti adherent
Beberapa metode granulasi adalah sebagai berikut :
1. Granulasi basah
2. Granulasi kering
3. Kempa langsung
EVALUASI TABLET parasetamol
Seperti untuk setiap tablet lainnya, evaluasi parasetamol tablet melibatkan evaluasi kuantitatif
dan penilaian ini tablet kimia, sifat fisik dan bioavailabilitas. Ini adalah penting dalam desain
obat dan untuk memonitor kualitas
Ada berbagai standar yang telah ditetapkan dalam berbagai farmakope mengenai kualitas
tablet parasetamol. Ini termasuk diameter, ukuran, bentuk, berat, ketebalan, kekerasan,
disintegrasi dan pembubaran karakter. Itu standar berikut atau tes kendali mutu harus
dilakukan
keluar pada tablet parasetamol
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
23/30
Umum penampilan
Konten keseragaman
Mekanik kekuatan tablet
Disintegrasi uji
Uji disolusi
METODOLOGI
Banyak metode yang tersedia dalam literatur untuk pemeriksaan Parasetamol tablet, banyak
dari mereka sekarang hanya dari sejarah bunga. Untuk tujuan penelitian yang akurat kinerja
tinggi kromatografi cair lebih disukai untuk, presisi sensitivitas dan kesederhanaan, Namun,
untuk pengujian cepat Parasetamol pada pasien rumah sakit, Metode enzim sederhana
kalorimetrik berbasis umum digunakan. Parasetamol dapat assay dengan estimasi kuantitatif
dengan menggunakan UV Spektrofotometri atau dengan titrasi kembali menggunakan 0,1 M
amonium sulfat besi sulfat sebagai titran dan besi solusi sebagai indikator .
CONTOH COLLECTION
Delapan (8) sampel tablet Parasetamol 500mg adalah diperoleh dari toko-toko farmasi dalam
berbagai Maiduguri, yang Sampel diperoleh bersama dengan paket mereka dan penerimaan.
PRAKTIS METODE
Metode yang digunakan untuk tujuan penelitian ini adalah Cair kinerja UV Visible
spektrofotometri dan tinggi kromatografi metode.
PRAKTIS PROSEDUR
Tablet diuji menggunakan spektrofotometri
berikut prosedur
1. Berat rata-rata dari tablet dari sampel masing-masing ditentukan oleh beratnya sepuluh (10)
tablet dan membagi menghasilkan sepuluh.
2. tablet kemudian ditumbuk menggunakan alu bersih dan mortir (yaitu untuk setiap sampel).
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
24/30
3. Untuk setiap bubuk, sampel yang mengandung 0.15g (150mg) dari Parasetamol secara
akurat ditimbang dan ditransfer ke differents 200ml volumetrik termos. Semua 8 sampel
berlabel menggunakan pena dan selotip.
4. Untuk setiap labu ukur, 50ml dari 0,1 M NaOH dan 100ml air suling ditambahkan, dan
disonikasi untuk beberapa menit untuk melarutkan molekul obat. Setelah sonicating, yang
Volume dibuat untuk 200ml dengan air suling.
5. Campuran dalam termos setiap kemudian dicampur dengan baik dan disaring melalui kertas
saring ke dalam gelas bersih.
6. Dari filtrat, 10ml diambil dengan menggunakan pipet dan dipindahkan ke dalam labu ukur
100ml, air suling adalah kemudian ditambahkan untuk membuat volume.
7. Dari solusi yang dihasilkan di atas (6), 10ml diambil dengan pipet ke dalam labu ukur 100ml
dan 10 ml 0,1 M NaOH ditambahkan, air suling kemudian ditambahkan dan membuat
volume. 8
8. The Spektrofotometer UV dimasukkan nol dengan menjalankan baseline (antara 200-
400nm) menggunakan 0,1 M larutan NaOH sebagai kosong.
9. Absorbansi sampel masing-masing ditentukan pada 257nm, dengan menempatkan sejumlah
kecil sampel ke dalam sebuah cuvette, dan cuvette dimasukkan ke dalam mesin. Prosedur
yang sama
10. The diulang untuk standar menggunakan 150mg dari standar bubuk, dan absorbansi
ditentukan, yang digunakan untuk menghitung persentase konten dan konten (dalam mg) dari
Parasetamol dari setiap merek. Konsentrasi
11. dari setiap sampel juga ditentukan menggunakan hukum Beer Lambert
Tablet yang diuji oleh Cair Kinerja TinggiKromatografi, menggunakan prosedur
berikut
1. Fase gerak yang mengandung metanol dan air dalam rasio 20:80 disiapkan. Hal ini dilakukan
dengan mengukur 300ml metanol dan 1200ml air suling menjadi 2000ml mengukur silinder,
dan menempatkan ke sonikator untuk sepuluh (10) menit. Hal ini kemudian dihapus dan
disaring menggunakan membran filter dan pompa vakum.
2. Dari contoh obat bubuk, bubuk mengandung 20mg Parasetamol ditimbang dari setiap
sampel, dan kemudian ditransfer ke dalam labu ukur 50ml masing-masing, dan berlabel.
3. 50ml dari fase gerak diukur dan ditambahkan ke setiap labu ukur, dan dimasukkan ke
sonikator untuk lima (5) menit, untuk molekul obat untuk membubarkan.
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
25/30
4. Setelah sonicating selama lima menit, solusi yang kemudian disaring melalui kertas saring ke
dalam gelas bersih.
5. 5ml masing-masing filtrat diambil dan dimasukkan ke dalam 50ml berbeda labu ukur, dan
fase gerak ditambahkan untuk membuat volume.
6. Dari solusi di atas (5), sebagian kecil dari masing-masing kemudian dimasukkan ke dalam
botol sampel yang berbeda kromatografi, dan botol itu dimasukkan ke mesin di lokasi yang
berbeda.
7. Cukup dari fase gerak dimasukkan ke dalam tangki kromatografi, mesin diletakkan pada, dan
pengaturan dibuat untuk memilih botol yang akan dijalankan. The terhubung komputer
menampilkan hasil analisis di layar (yaitu kromatogram), dan ini dicetak dengan bantuan dari
terhubung printer.
8. Prosedur yang sama dilakukan dengan menggunakan 20mg dari standar Parasetamol bubuk,
dan hasilnya digunakan untuk menghitung persentase kandungan dan konten (dalam mg) dari
masing-masing contoh
HASIL DAN PEMBAHASAN
TABEL 1: MENUNJUKKAN ATAS BERAT RATA-RATA DARI TABLET
BERBEDA MEREK
SAMPEL A BERAT (mg)
SAMPEL A 603.57mg
CONTOH B 547.95mg
CONTOH C 576.76mg
CONTOH D 548.29mg
CONTOH E 596.41mg
CONTOH F 562.92mg
CONTOH G 600.65mg
CONTOH H 546.01mg
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
26/30
TABEL 2 MENUNJUKKAN ATAS HASIL YANG DIPEROLEH DENGAN METODE
UV.
CONTOH
SOLUSI
KONSENTRASI
(mg / ml)
Absorbansi KONTEN %
(%)
KONTEN
(mg)A 0.000787 0.563 109.1 545.5
B 0.000669 0.479 92.8 464
C 0.000648 0.464 89.92 449.6
D 0.000718 0.514 99.6 498
E 0.000612 0.438 84.88 424.4
F 0.000913 0.653 126.55 632.75
G 0.000362 0.259 50.19 250.95
H 0.000437 0.313 60.65 303.25
STANDAR 0.000723 0.516
TABEL 3 MENUNJUKKAN HASIL YANG DIPEROLEH DENGAN METODE HPLC
CONTOH
SOLUSI
KONSENTRASI
(mg / ml)
PUNCAK
AREA
KONTEN%
(%)
KONTEN (mg)
A 0.048 3114454 91.30 456.5
B 0.043 2747979 80.56 402.8
C 0.046 2894978 87.50 437.5
D 0.043 2883187 84.52 422.6
E 0.047 2903289 85.11 425.6
F 0.045 3542274 103.84 519.2
G 0.048 1740913 57.04 255.3
H 0.043 2156272 63.2 316.0
STANDAR 0.040 3411157
Tabel 4 menunjukkan perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi metode UV
SAMPEL Mg ISI (X) XX (XX)
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
27/30
A 545.9 99.8 9960.04
B 464 17.9 320.41
C 449.6 3.5 12.25
D 498 51.9 2093.61E 424.4 -21.7 470.89
F 632.8 186.7 34856.89
G 250.95 -195.15 38083.52
H 303.3 -142.8 20391.84
Tabel 5 menunjukkan perhitungan standar deviasi dan koefisien variasi metode HPLC.
SAMPEL Mg ISI (X) XX (XX)
A 456.5 52.1 2714.41
B 402.8 -1.6 2.56
C 437.5 33.1 1095.61
D 422.5 18.1 327.61
E 425.6 21.2 449.44
F 519.2 114.8 13179.04
G 225.2 -179.2 22260.64
H 316 -88.4 7814.56
Tabel 6 menunjukkan, mean variance, standar deviasi (SD) dan koefisien variasi (CV) dari
dua metode
METODE MEAN (X) VARIANS (S2) = [
(xx)2/ N-1]
SD = 2 S CV = SD /
X x100%
UV 446.1 15255.63 123.5 27.7
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
28/30
HPLC 404.4 6834.83 88.67 20.4
PEMBAHASAN
Menurut United State Pharmacopoeia (USP). Parasetamol tablet harus mengandung
tidak kurang dari 90% (450mg) dan tidak lebih dari 110% (550mg) parasetamol. Isi
Persentase sampel dianalisis menggunakan HPLC berkisar 51,04-103,84%, sementara
menggunakan UV itu berkisar dari 50,19-109,1%, menunjukkan tidak ada sampel
mengandung kurang dari 50% dari prinsip aktif. Dari hasil yang diperoleh dengan
menggunakan spektrofotometri metode, dapat dilihat bahwa sampel A, B, C dan D berlalu,
karena semua dari mereka adalah dalam batas yang ditentukan oleh USP, sedangkan E, F, G
dan H gagal, karena E, G, dan H mengandung bawah ditentukan batas oleh USP, dan F di
atas batas. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Cair Kinerja Tinggi .
Kromatografi (HPLC) menunjukkan bahwa sampel A dan F hanya lulus dibandingkan
dengan batas yang ditentukan dalam USP, karena mereka semua jatuh dalam batas.
Sementara B, C, D, E, G, dan H semua gagal karena mengandung kurang dari batas yang
ditentukan.
KESIMPULAN
Parasetamol merupakan agen yang paling banyak digunakan untuk meringankan
ringan sampai moderat nyeri, termasuk kasus sakit kepala ketegangan, migrain, nyeri otot,
neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit umum, sakit gigi, gigi nyeri, dan
nyeri periode. Sangat cocok untuk kebanyakan orang, termasuk orang tua dan anak-anak
muda karena sisinya sedikit efek. Parasetamol juga digunakan sebagai anti piretik yang dapat
mengurangi demam dengan mempengaruhi bagian otak yang dikenal sebagai hipotalamus
yang mengatur suhu tubuh.
Secara khusus, parasetamol telah diberikan kepada anak-anak setelah mereka telah
memberikan vaksinasi untuk mencegah mereka mengembangkan pasca-imunisasi demam
atau demam.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel A, B, C, D, dan F adalah satu-satunya
merek yang berada dalam batas yang ditentukan sebagai laid turun oleh USP, seperti A lewat
di kedua dua metode, B, C, D dalam metode UV dan F dalam metode HPLC.
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
29/30
Metode HPLC lebih cocok untuk pemeriksaan parasetamol tablet daripada metode
UV karena prosedur memerlukan pengenceran kurang dari sampel sebelum analisis, yang
dapat mengurangi kemungkinan kesalahan yang terkait dengan pengukuran. Juga, standar
deviasi (SD) dan koefisien variasi (CV), yaitu 123,5 dan 27,7%
masing untuk metode UV dan 82,67 dan 20,4% masing untuk metode HPLC berfungsi
sebagai bukti untuk Perbedaan antara dua metode, menunjukkan bahwa Metode HPLC lebih
akurat dan sensitif dibandingkan UV Metode.
REFERENSI
1. Microsoft Encarta Premium, 2009.
2. Ahmad M. Zaffer, dan Mohammed Ali (2009). Farmasi Analisis: Dalam buku teks Analisis
Obat Edisi Pertama Farmasi. Pp 1-7.
3. Bertolini A., A. Ferrari, Ottani A., Guerzoni s, Tacchi R. dan Leone s.., (Fall / Winter, 2006).
"Parasetamol: vistas Baru obat tua" (PDF). SSP obat ulasan 12 (3-4): 250-275.
4. Altinoz, MA, Korkmaz, R (2004). "NF-Kappa B, makrofag migrasi hambat faktor dan
hambatan cyclo oxygenase sebagai mekanisme kemungkinan belakang acetaminophen dan
NSAID-pencegahan ovarium yang kanker ". Neoplasma 51 (4): 239-247.
5. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Paracetamol-skeletal.svg
6. Budavri S. The Merck Index: sebuah ensiklopedia bahan kimia, obat-obatan dan biologi, 12
th ed. Rahway, New Jersey, Merck dan Co, Inc (1996).
7. Penna A. Buchanan dan N., Parasetamol keracunan pada anak-anak dan hepatotoksisitas. J.
Clin. Pharmac. 32 (1991) 143-149.
8. Rippie E. (1990) Kompresi bentuk sediaan padat. Dalam: Ensiklopedia Teknologi Farmasi;
Swarbrick. J., (Eds) Mercel Dekker Inc: NY. Vol. 3. Pp149-166.
9. Stewart MJ dan Watson ID; 1987; ulasan Analytical dalam Clinical Kimia: metode untuk
estimasi salisilat dan parasetamol im serum, plasma dan urin, Annals of Clinical
Biochemistry, 24, Pp 552 - 565.
-
5/19/2018 spektrofotometer UV
30/30
10. Olaniyi A Ajibola. (2005). Analgesik, Antipiretik dan Non-steroid anti inflamasi Obat:
Dalam buku teks kimia obat Esensial Edisi ketiga. Diterbitkan oleh publikasi Harapan,
dicetak oleh Omoade cetak, Ibadan, pp205
11. British Pharmacopoeia 2008, HM kantor Stationary, London, 2008, Vol. 3, Pp.2968
12. Amerika Serikat Pharmacopoeia 2007, kompendium resmi Standar, Vol. 2, Pp. 1.269.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Zysk AM dkk. 2007. Needle Based Reflection Refractometry of Scattering Samples Using
Coherence Gated Detection. Di dalam Opticts Express (15) No. 8. USA: University of
Illinois at Urbana Champaign.
Anonim. 2011. Portable Salinity Refractometer with ATC: Users Guide.
http://www.extech.com/instruments/resources/manuals/rf20_um.pdf
http://www.extech.com/instruments/resources/manuals/rf20_um.pdfhttp://www.extech.com/instruments/resources/manuals/rf20_um.pdfhttp://www.extech.com/instruments/resources/manuals/rf20_um.pdf