spektek paket 3

Upload: tacul

Post on 07-Jul-2018

264 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    1/164

    BAB VIIISPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

    BAGIAN ISPESIFIKASI TEKNIS

    A. SPESIFIKASI UMUMI. LOKASI PEKERJAAN

    Lokasi pekerjaan berada sebelah hilir kiri Sungai Asahan melliputi Kecamatan SimpangEmpat Kabupaten Asahan dan Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai yangmeliputi 3 (tiga) paket pekerjaan. Untuk Paket 3 berada di Kel. Semula Jadi, Kel. SelatTanjung Medan, Kel. Bunga Tanjung, Kel. Pulau Simardan yang secara administratifterletak di Wilayah Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, Provinsi SumateraUtara. Lokasi tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan roda 4 (empat) dengan jaraktempuh ± 219 km dari Kota Medan

    II. KONDISI LOKASI PEKERJAAN1. Kondisi Jalan

    Untuk menuju lokasi pekerjaan, kondisi jalan adalah sebagai berikut :a. Medan - Kisaran dapat dilalui kenderaan roda 4 (empat) dengan kondisi jalan

    hotmix dengan jarak 175 km.b. Kisaran – Tanjungbalai dapat dilalui kenderaan roda 4 (empat) dengan kondisi

    jalan aspal hotmix dan jarak 25 km.

    2. Kondisi Jalan Masuk Akses Jalan masuk menuju lokasi pekerjaan kondisinya adalah yang seperti yangdijelaskan diatas. Jalan masuk tersebut perlu dipelihara agar tetap digunakan harustetap terpelihara selama pelaksanakan konstruksi dan mengembalikan kondisi jalanseperti kondisi semula untuk jalan sepanjang 4,00 km dari jalan lintas ke kota TanjungBalai sampai dengan lokasi Pekerjaan. Untuk jalan sepanjang 4,00 km dipeliharaselama masa konstruksi dan di Aspal kembali dengan perkerasan lapisan permukaan(Surface Coarse), dikerjakan setelah penggunaan jalan (pengangkutan material) telahselesai dilaksanakan.

    3. Kondisi Pemanfaatan LahanLokasi pekerjaan secara umum adalah areal perkebunan masyarakat berupa kelapasawit dan tanaman musiman lainnya.

    III. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan Pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Asahan dibagi dalam 3 (tiga) paketpekerjaan, yaitu :

    Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahandi Kabupaten Asahan (Paket I), mencakup yaitu : Pekerjaan Persiapan,Pekerjaan Pembuatan Tanggul, Normalisasi, Bangunan Pintu Pengatur danProteksi Tebing Sungai

    Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan diKabupaten Asahan (Paket II), mencakup yaitu : Pekerjaan Persiapan, PekerjaanPembuatan Tanggul, Pekerjaan Pembuatan Shortcut, Pekerjaan PintuPengendali Banjir

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    2/164

    Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan di KotaTanjungbalai (Paket III), ), mencakup yaitu : Pekerjaan Persiapan, PekerjaanPembuatan Tanggul, Pekerjaan Parafet, Pekerjaan Normalisasi dan ProteksiTebing dan Pekerjaan Pintu Pengendali Banjir

    Batas dari setiap paket pekerjaan dapat dilihat pada Skema Pembangunan PrasaranaPengendalian Banjir Sungai Asahan.

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk Pembangunan Prasarana Pengendalian BanjirSungai Asahan (Paket III) meliputi :1. Pekerjaan Persiapan;2. Pekerjaan Tanggul Kiri Sepanjang 6.000 m (Patok CP. BJ. 01 s.d PR.01) Sungai

    Asahan;3. Pekerjaan Parafet Sepanjang 1.200 m (Patok PR.01 s.d PR.19) Sungai Asahan;4. Pekerjaan penutupan alur Sungai Bandar Jepang;5. Pekerjaan Normalisasi dan Proteksi Tebing Bandar Jepang Hilir;6. Pekerjaan Pembangunan Pintu Pengendali Banjir di Hilir Bandar Jepang;

    7. Pekerjaan pembuatan Rumah Jaga dan Rumah panel Diesel Engine Generator.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    3/164

    Pintu PengendaliBanjir

    Pintu PengendaliBanjir

    JalanEksisting

    Jalan Masuk( Paket 2 )

    Jalan Masuk( Paket 3 )

    B A N D

    A R J E

    P A N G

    B A N D

    A R J A

    K S A

    B A N D

    A R D A

    U D

    S U N

    G A I

    A S

    A H

    A N

    Normalisasi SungaiSukaraja (8.00 Km)

    Tanggul SungaiSukaraja (8.00 Km)

    Tanggul Asahan Kiri(18.00 Km)

    Bangunan Pengendali Banjir & Tambatan Perahu

    Shor tcut Cilincing -Daud Jaksa (1.60 Km)

    Pintu PengendaliBanjir

    NormalisasiBandar Jepang

    J a l a n

    L i n t a s

    T a n j u

    n g B a l a

    i

    BangunanPengendali Banjir

    KOTATANJUNGBALAI

    SIMPANG EMPAT

    Parafet (1.20 Km)

    Jembatan S Raja

    Proteksi

    Proteksi Hilir S. Sukaraja

    Jalan Masuk( Paket 1 )

    PAKET 1

    PAKET 2

    PAKET 3

    S. Si lau

    S . D a u n

    S. Lend ir

    S . Kep ayang K anan

    S. K ep ay an g

    S . Du a

    S. H a ji D a ud

    S. T e r u

    sa n

    S . L o ba k

    S. R aj a

    Sei Asahan

    S e i A s a h a n

    S e i A s a h a n

    S ei Asahan

    Daer ah Tergenang

    PETA SITUASI PROYEK KESELURUHAN

    IV. PAPAN NAMA PROYEK1. Penyedia Jasa wajib memasang papan nama proyek sebanyak 1 buah di lokasi

    pekerjaan dan dipancangkan ditempat yang mudah dilihat/dibaca.2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan

    pekerjaan dan harus ada selama pekerjaan berlangsung serta tidak boleh dicabutsebelum ada persetujuan dari Pengguna Jasa.

    PembayaranBiaya untuk pembuatan papan nama proyek harus sudah diperhitungkan dalam hargasatuan pekerjaan.

    V. KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN LINGKUNGAN KERJA1. Umum

    Selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesainya masa pemeliharaanpekerjaan, Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap keamanan pelaksanaanpekerjaan, keamanan pekerja, kesehatan pekerja, dan kesehatan lingkungan kerja.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    4/164

    2. Sistem Keamanan kerjaSelama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesainya masa pemeliharaanpekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan personil keamanan (satpam),membuat pagar sementara untuk gudang dan kantor lapangan, alat komunikasi, danprosedur keamanan kerja. Penyedia Jasa harus bekerja sama dengan aparatkeamanan setempat.

    3. Sistem Keselamatan KerjaPenyedia Jasa supaya mengatur sistem keselamatan kerja dan organisasinya dandiserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Pengguna Jasa. Sistemkeselamatan kerja harus disediakan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yangcukup untuk menghindari kecelakaan kerja, kecelakaan terhadap pihak ketiga,kerusakan konstruksi, kerusakan harta benda milik pihak ketiga dan kehilangan hartabenda. Sistem keselamatan kerja harus dilaksanakan sesuai dengan program yangdisetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

    Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang terjadi

    pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan peralatan yang diperlukanuntuk pencegahan kebakaran yang cukup, untuk seluruh bangunan gedung ataupekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal/,pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan memeliharaperalatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaanbaik sampai pekerjaan diterima oleh Pengguna Jasa.

    Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk memadamkan api bila terjadi kebakarandi lapangan kerja.

    4. Fasilitas Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan KerjaPenyedia Jasa harus menyediakan fasilitas P3K di lokasi pekerjaan serta harusmenjalin kerja sama dengan rumah sakit terdekat untuk siap menerima danmenangani setiap kecelakaan termasuk penanganan ke tempat luar (rumah sakitlain).

    Adapun syarat-syarat kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja meliputi : Barak kerja harus mempunyai kamar mandi dengan sanitasi yang baik. Penyedia Jasa harus menyediakan sarana air bersih. Apabila tidak terdapat

    perusahaan penyedia air bersih, penyedia jasa dapat menggunakan airtanah/air sungai yang terlebih dahulu dibersihkan.

    Penyedia Jasa harus menyediakan tempat sampah dan pada waktu tertentusampah harus dibakar. Lokasi pembakaran sampah harus jauh dari barakpekerja.

    Penyedia Jasa harus menggunakan mobil tangki air untuk pengendalian debuyang diakibatkan trafik kenderaan proyek dari borrow area ke lokasi pekerjaan.

    Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa material seperti potongan kayu,potongan besi dan sisa-sisa material lainnya dari lokasi pekerjaan setelahpekerjaan selesai.

    PembayaranBiaya untuk keamanan, keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja harus sudahdiperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    5/164

    VI. GAMBAR - GAMBAR1. Gambar-gambar pekerjaan tetap

    a. Gambar KontrakGambar kontrak adalah gambar yang bersumber dari dokumen tender.

    b. Gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja (Construction Drawing)Penyedia Jasa wajib membuat gambar kerja (construction drawing) berdasarkan

    gambar kontrak. Gambar kerja harus mengikuti aturan-aturan sebagai berikut : Gambar kerja dibuat di kertas ukuran A3, A1. Gambar harus dibuat dengan detail, lengkap, dan memuat ukuran/dimensi

    dengan skala yang jelas sehingga mudah dijadikan pedoman kerja danmudah digunakan untuk penghitungan kuantitas rencana kerja.

    Gambar tanggul untuk potongan memanjang dibuat dengan skala : vertikal 1: 100; horizontal skala 1:1000. Untuk potongan melintang dibuat denganskala 1 : 200. Untuk gambar denah situasi dibuat dengan skala 1 : 1000.

    Gambar denah bangunan dibuat dengan skala 1 : 100, gambar potonganbangunan dibuat dengan skala 1 : 100, gambar detail dibuat dengan skala 1 :

    20. Gambar komponen bangunan seperti pintu elektrik, pompa harus dibuat

    detail terutama untuk dimensi material, sambungan dll. Gambar detail penulangan harus memuat panjang overlap, sudut

    pembengkokan, diameter tulangan dan tabel pembesian yang memuatnomor pembesian, sket pembesian, panjang pembesian, diameter besi,

    jumlah tulangan, berat setiap perbatang, dan berat keseluruhan. Gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja (Construction Drawing) dan

    perubahan-perubahannya dibuat dalam rangkap masing-masing 5 (lima) dansoftcopy yang dimuat dalam external drive.

    Seluruh gambar tersebut di atas harus mendapatkan persetujuan dari PenggunaJasa.

    c. Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara 1 (satu) set gambar-gambarkerja lengkap di lapangan.

    d. Gambar terbangun/terpasang (As Built Drawing)Gambar terbangun/terpasang adalah gambar yang memperlihatkan bentuk danukuran pekerjaan sebagaimana yang sudah selesai dilaksanakan. Tatacara

    penggambaran As Built Drawing adalah mengacu pada gambar kerja atauperubahan gambar kerja yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan.

    Gambar terbangun/terpasang harus mengikuti aturan-aturan sebagai berikut : Gambar terbangun/terpasang dibuat di kertas ukuran A3, A1 dalam rangkap

    masing-masing 5 (lima) dan softcopy yang dimuat dalam external drive. Gambar harus memuat ukuran/dimensi dan skala yang jelas. Gambar tanggul untuk potongan memanjang dibuat dengan skala : vertikal 1

    : 100; horizontal skala 1:1000, untuk potongan melintang dibuat denganskala 1 : 200. Untuk gambar denah situasi dibuat dengan skala 1 : 1000.

    Gambar denah bangunan dibuat dengan skala 1 : 100, gambar potonganbangunan dibuat dengan skala 1 : 100, gambar detail dibuat dengan skala 1 :20.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    6/164

    Gambar komponen bangunan seperti pintu elektrik, pompa harus dibuatdetail terutama untuk dimensi material, sambungan dll.

    Gambar detail penulangan harus memuat panjang overlap, sudutpembengkokan, diameter tulangan dan tabel pembesian yang memuatnomor pembesian, sket pembesian, panjang pembesian, diameter besi,

    jumlah tulangan, berat setiap perbatang, dan berat keseluruhan.

    Gambar-gambar terbangun/terpasang terlebih dahulu diperiksa oleh PenggunaJasa, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yangada dilapangan Penyedia Jasa wajib memperbaiki kembali selambat-lambatnya14 (empat belas) hari kerja. Semua gambar yang akan diserahkan harus terlebihdahulu disetujui oleh Pengguna Jasa.

    2. Gambar-gambar pekerjaan sementaraSemua gambar untuk pekerjaan sementara dipersiapkan oleh Penyedia Jasa, haruslengkap dan terinci, serta disetujui oleh Pengguna Jasa.

    Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara seperti kisdam,tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya. Gambar pekerjaan sementaraini harus diserahkan kepada Pengguna Jasa sebanyak 5 (lima) rangkap.

    VII. MUTUAL CHECK1. Mutual Check Awal (MC-0)

    a) Mutual Check dilaksanakan bersama-sama Penyedia Jasa dan Tim Mutual Checkyang dibentuk oleh Pengguna Jasa.

    b) Uraian pekerjaan mutual check yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :- Survey dan Pengukuran kondisi lokasi pekerjaan dengan menggunakan alat

    ukur optis. Pengukuran tersebut meliputi Pengukuran Poligon, PengukuranLeveling dan pengukuran Situasi.- Pengukuran harus dilaksanakan dengan ketelitian sesuai yang berlaku umum

    yaitu ketelitian pengukuran poligon adalah 1:3000 dan ketelitian pengukuranleveling adalah 10 √d. (d = jarak, km).

    - Membuat gambar-gambar hasil pengukuran yaitu gambar situasi (plan) profilmemanjang dan melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran.

    - Membuat gambar kerja (construction drawing) dengan berpedoman padagambar perencanaan (tender drawing) serta membuat gambar detail bangunan.

    c) Menghitung volume semua jenis item pekerjaan berdasarkan gambar kerja danharus dituangkan kedalam daftar kuantitas dan harga (Bill of Quantity).

    d) Apabila terjadi perubahan kondisi lapangan yang diakibatkan sesuatu hal misalnyaterjadi banjir dalam masa pelaksanaan, maka masing-masing pihak dapatmengajukan mutual check setiap saat untuk keperluan penyesuaian rencanabangunan yang akan dibuat terhadap kondisi lapangan.

    e) Apabila terdapat perubahan volume antara kontrak dengan hasil mutual checkmaka harus dituangkan dalam amandemen kontrak.

    2. Mutual Check 1,2,… dstMutual Check 1,2, … dst dilakukan apabila terjadi perubahan dari mutual check awal(MC-0).

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    7/164

    3. Mutual Check Akhir (MC-100)a) Mutual Check Akhir (MC-100) dilakukan sebelum masa akhir pelaksanaan.b) Dari hasil Mutual Check Akhir (MC-100) harus dituangkan dalam gambar

    terpasang (As built Drawing) sebagai dasar pembayaran volume pekerjaan akhir.

    4. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Checka) Jangka waktu pelaksanaan mutual check akan diatur/ditentukan Pengguna Jasa.

    b) Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/pengurangan biaya, palinglambat 1 bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah harusdisampaikan kepada Pengguna Jasa.

    c) Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam mutual check ini akanditentukan kemudian oleh Pengguna Jasa sesuai dengan peraturan-peraturan danketentuan-ketentuan yang berlaku.

    Penilaian dan Pembayaran Apabila item pekerjaan pengukuran, penggambaran dan perhitungan Mutual Checktidak tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka Penyedia Jasa sudah harus

    memperhitungkan biaya tersebut dalam harga penawaran masing-masing itempekerjaan.

    VIII. PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN1. Program Pelaksanaan

    Penyedia Jasa dianjurkan menyusun program pelaksanaan dengan menggunakanCritical Path Method (CPM) network dan / atau Gantt Chart. Program tersebut harusdibuat dalam 2 (dua) bentuk yaitu diagram dan bar-chart yang memperlihatkan setiapkegiatan : a) Mulai tanggal paling awalb) Mulai tanggal paling akhirc) Waktu yang diperlukand) Waktu floate) Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

    Aktivitas yang dilihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan sementaradan tetap kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuangambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan, dan juga kelonggarandengan adanya hari libur umum dan hari libur keagamaan.

    2. Laporan Kemajuan PelaksanaanPenyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan yang meliputi laporanharian, mingguan dan bulanan. Subtansi masing-masing laporan dan tata carapenyerahannya sebagai berikut :a) Laporan harian

    Laporan harian minimal harus memuat informasi tentang kegiatan yang dilakukanPenyedia Jasa setiap hari, baik yang bersifat pekerjaan sementara maupunpekerjaan permanen/pokok, jumlah tenaga kerja, peralatan yang digunakan,bahan yang masuk kelokasi pekerjaan, kondisi cuaca, kondisi muka air sungaidan perkiraan volume pekerjaan yang diselesaikan pada hari yang bersangkutan.Laporan harian harus diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan setiap hari.

    b) Laporan mingguanLaporan mingguan disusun berdasarkan rekapitulasi kumulatif kemajuan harianyang dicapai selama satu minggu. Laporan mingguan harus diperiksa dan

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    8/164

    disetujui oleh Direksi Lapangan. Laporan mingguan dijilid bersamaan denganlaporan harian dalam satu minggu dan harus diserahkan kepada Pengguna Jasasetiap awal Minggu.

    c) Laporan bulananLaporan bulanan memuat kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulanbersangkutan dan secara kumulatif, rencana kerja yang akan dicapai pada bulanberikutnya, progres keuangan dan rencana penyerapan pada bulan berikutnya.

    Masalah/hambatan yang timbul dilapangan dan langkah-langkahpenyelesaiannya. Laporan bulanan harus diperiksa dan disetujui Pengguna Jasadan disetujui oleh Pengguna Jasa serta harus sudah diserahkan setiap akhirbulan.

    3. Rapat Kemajuan (Progress) PekerjaanRapat antara Direksi Lapangan dan Penyedia Jasa diadakan 1 (satu) minggu sekalipada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Maksud daripadarapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yangdiusulkan untuk seminggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul

    agar dapat segera diselesaikan. Apabila diperlukan rapat bulanan diadakan sebulansekali dipimpin oleh Kepala SNVT/Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasadan Direksi Lapangan.

    IX. PEMBUATAN LAPORAN PELAKSANAAN RKL – RPL

    1. UmumMaksud pelaksanaan RKL – RPL Pembangunan Prasarana Pengendalian BanjirSungai Asahan ini adalah :a. Mengendalikan, menanggulangi, mencegah, menekan dampak negatif yang

    ditimbulkan akibat kegiatan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan.

    b. Mengembangkan dampak positif yang ditimbulkan oleh kegiatan PembangunanPrasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan.

    c. Memantau pengelolaan dampak negatif maupun dampak positif yang sudahdilaksanakan, apakah efektif atau tidak.

    Tujuan dari pelaksanaan RKL – RPL Pembangunan Prasarana Pengendalian BanjirSungai Asahan adalah :a. Mematuhi peraturan perundang-undangan dalam kewajiban setiap perusahaan

    (dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Sumatera II) melakukan pengelolaan danpemantauan lingkungan.

    b. Merumuskan langkah-langkah atau tindakan pencegahan/penanggulangan,pengendalian dan pemantauan dampak negatif.

    c. Melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang efektif danefesien.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    9/164

    2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    Dampak Lingkungan Hidup yang Menjadi DPH 1. Kesempatan Kerja Penerimaan Tenaga

    KerjaTerserapnya Tenagalokal ≥ 60 % dari sekitarlokasi ke giatan.Upah Tenaga Kerja ≥ UMK Asahan dan Tj.Balai.Mengutamakan tenagakerja penduduk yanglahannya terkenakegiatan.Terserapnya angkapengangguran diwilayah kegiatan.

    Proses perekrutan tenaga kerja oleh kontraktorpelaksana dilakukan secara transparan dan adil,objektif serta tidak menimbulkan isu suap danKKN, dilakukan koordinasi dengan Camat/KepalaDesa/Lurah.

    Memproritaskan tenaga kerja lokal sebagaitenaga kerja konstruksi.

    Dilakukan pelatihan tetang K3 terhadap tenagakerja lokal sebelum pelaksanaan kegiatan.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi

    2. Peluang Berusaha PembuatanBaseCampPembuatan Tangguldan Jalan Inspeksi.Mobilisasi Material.

    Terbukanya peluangusaha suplier bahanmakanan pekerja dibasecamp.

    Jumlah kontraktor atauusaha lokal yangdilibatkan dalampengangkutan materialserta pembuatantanggul dan jalaninspeksi.

    Terberdayanya usaha- usaha lokal diwilayah kegiatan.

    Menjalin kerja sama dengan usaha suplierbahan makanan lokal.

    Melibatkan kon traktor atau usaha lokal sesuaidengan spesifikasi yang dibutuhkan dalampengangkutan material serta pembuatantanggul dan jalan inspeksi.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi

    3. PendapatanMasyarakat

    Penerimaan tenagakerja lokal sebagaitenaga kerjakonstruksi.

    Pendapatan yangditerima sesuai keahliannya (> UMK

    Asahan dan Tj. Balai).

    Memberikan upah tenaga kerja minimal sesuaidengan UMK Asahan dan Tj. Balai

    Melakukan mitra binaan terhadap masyarakatsekitar.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    10/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    Peluang berusahabagi masyarakat danusaha lokal

    Peningkatanperekonomianmasyarakat ditandaidengan munculnyaaktivitas informalseperti warung nasi,toko sembako,perbengkelan danmobilitas penduduksemakin tinggi.

    4. Kepadatan lalu -lintas

    Mobilisasi peralatandan material

    Tidak terjadikemacetan lalu lintaspada jalan-jalan yangdilalui kendaraanproyek

    Melakukan pengangkutan material di luar jamsibuk, yaitu pukul 7.00 – 8.00 ; 13.00 – 14.00dan 17.00 – 18.00.

    Tidak melakukan pengangkutan ma terial padahari pekan atau pada saat ada kegiatankeagamaan, upa cara adat dan ritual lainnya,

    jika tetap melakukan pengangkutan ma terial,kendaraan proyek menghin dari lokasi tersebut dengan menggunakan jalan alternatif

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    5. Erosi Pembersihanlapangan.

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi,normalisasi sungai danshortcut

    Tidak terjadi banjir dibagian hilir.

    Kestabilan tanah tidakterganggu.

    Kekeruhan air sungai

    Asahan < 100 mg/l..

    Penanaman penutup tanah (cover crop) padatanah-tanah terbuka, dengan jenis tumbuhankacangan atau rumput-rumputan.

    Pembuatan bronjong penahan erosi padadinding sungai yang rawan longsor.

    Menutup tanah urukan dengan plastik ataumulsa sehingga tidak terjadi erosi pada musimhujan

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    6. Sedimentasi Pembuatan tangguldan jalan inspeksi,normalisasi sungai,danshort cut

    Tidak terjadipendangkalan dibagian hilir sungai.

    Ceceran material kedalam sungai

    Penanaman penutup tanah (cover crop) padatanah-tanah terbuka, dengan jenis tumbuhankacang an atau rumput-rumputan.

    Pembuatan Bronjong penahan erosi padadinding sungai yang rawan longsor.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    11/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    seminimal mungkin, jika memungkinkantidak ada.

    Menutup tanah urukan dengan plastik ataumulsa sehingga tidak terjadi erosi pada musimhujan.

    Menginstruksikan kepada pekerja agar tidakmembuang sisa material ke sungai.

    7. Gangguanterhadap flora

    Pembuatan jalanmasuk.

    Pembersihan

    lapangan.

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi,serta normalisasisungai.

    Keanekarangamanflora tidak berkurang

    Penanaman penutup tanah (cover crop) padatanah-tanah terbuka, dengan jenis tumbuhankacang an atau rumput-rumputan

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konsruksi.

    8. Gangguanterhadap biota air

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi.

    Normalisasi Sungai.

    Pembuatan pintupengendali danpompa.

    Serta pembuatanshortcut

    Indekskeanekaragaman biotaair tidak berkurang.

    Membuat larangan untuk tidak membuangsampah atau sisa material ke sungai

    Selama pelaksanaan konstruksi

    9. Keresahan

    masyarakat

    Penerimaan tenaga

    kerja.

    Pembuatan jalanmasuk.

    Mobilisasi material.

    Pembuatanbasecamp.

    Masyarakat

    mendukungpelaksanaan kegiatan.

    Masyarakat bersediamenjadi mitra kerja,baik sebagai tenagakerja mau punkontraktor.

    Memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai

    kebutuhan dan kualifikasinya.

    Melibatkan kontraktor lokal sebagai mitra kerjadalam pelaksana an kegiatan mau pun dalampenye diaan material bangunan.

    Para pekerja lokal ber interaksi denganmasyarakat lokal.

    Setiap 6 bulan sekali selama

    masa konstruksi.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    12/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    Pembersihanlapangan.

    Pembuatan ta ngguldan jalan inspeksi

    Masyarakat dantenaga kerja lokalmenerima tenaga kerjapendatang

    Dalam melakukan ke giatan-kegiatan di sekitarkebun masyarakat, para pekerja tidak menggangu tanaman masyarakat

    10. Perubahan kualitasair

    Pembuatan danaktivitas di basecamp.

    Pembuatan tanggul

    dan jalan inspeksi,normalisasi sungai,pembuat an pintupegendali dan pompa,serta pembuatanshortcut

    Parameter kualitas airtidak melampaui bakumutu air kelas II.

    Penanaman penutup tanah (cover crop) padatanah-tanah terbuka, dengan jenis tumbuhankacangan atau rumput-rumputan.

    Pembuatan bronjong penahan erosi padadinding su ngai yang rawan longsor.

    Membuat larangan untuk tidak membuangsampah atau sisa material ke sungai.

    Menyediakan tempat sampah secukupnya dibasecamp.

    Menutup tanah urukan dengan plastik ataumulsa sehingga tidak terjadi erosi pada musimhujan.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konsruksi.

    11. Perubahan debit air Normalisasi sungaidan pembuatanshortcut

    Tidak terganggu kehidupan masyarakatpengguna sungai

    Asahan.

    Tidak terganggu

    transpor tasi nelayan.Tanggul tidak jebol.

    Material dari kegiatan normalisasi segera diangkut dari badan sungai ke lokasi disposalarea yang telah ditentukan.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    12. Aksesibilitas Pembuatan jalanmasuk.

    Pembuatan ta ngguldan jalan inspeksi,serta pembuatanparafet.

    Aksesibilitasmasyarakat lebihmeningkat denganpembuatan jalanmasuk, Aksesibilitasmasyarakat tidakterganggu selama

    Pada saat konstruksi, membuat aksesalternatif bagi masyarakat yang melalui jalanmasuk dan tanggul yang akan dibangun.

    Membuat akses sementara masyarakatselama pembangunan parafet.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    13/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    Peningkatan Jalanpembuatan tangguldan parafet

    13. Penurunan kualitasudara

    Pembuatan jalanmasuk.

    Aktivitas lalu-lalangnya kendaraanproyek yangmembawa peralatandan material.

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi.

    Peningkatan jalan.

    Kualitas udara (KadarDebu) tidakmelampaui baku mutuyang di persyaratkan(

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    14/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    Sampah atau sisa material dibersihkan setiaphari dari lokasi kegiatan.

    16. Vektor penyakit Pembuatanbasecamp.

    Pembuatan parafet.

    Tidak Terjadipeningkatan jenis-jenisvektor penyakit dilokasi kegiatan.

    Menyediakan tempat sampah secukupnya dibasecamp dan sampah diangkut setiap hari keTPA.

    Memastikan tidak terjadi genangan air limbahdomestik di sekitar basecamp.

    Sampah atau sisa material dibersihkan setiaphari dari lokasi kegiatan.

    Setiap 6 bulan se kali selamamasa konstruksi.

    17. Sikap dan persepsimasyarakat

    Semua kegiatan padatahap konstruksi

    Masyarakatmendukungpelaksanaan kegiatan.

    Masyarakat bersediamen jadi mitra kerja,baik seba gai tenagakerja maupunkontraktor.

    Masyarakat dantenaga kerja lokalmenerima tenaga kerjapendatang.

    Memperioritaskan tenaga kerja lokal sesuai kebutuhan dan kualifikasinya.

    Melibatkan kontraktor dan usaha lokal sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan kegiatanmaupun dalam penye diaan materialbangunan, serta penyediaan kebutuhansehari-hari pekerja.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    Dampak Lingkungan yang Tidak DPH 1. Kebisingan Operasional peralatan

    dan mesin-mesin padasaat konstruksi.

    Aktifitas lalu-lalangnyaken daraan proyekyang membawaperalatan dan material.

    Kebisingan yang

    terjadi di pemukimanmasyarakat didakmelebihi baku mutuyang di persyaratkanber dasarkan Kep48/MENLH/ II/1996 (<70dBA).

    Menggunakan mesin-mesin dan peralatan

    proyek masih dalam keadaan standart dan diinspeksi sesuai de ngan aturan yang ber laku.

    Menyediakan earplug bagi operator mesin-mesin proyek.

    Pada saat kegiatan keagamaan, upacara adatdan ritual lainnya kendaraan proyekmenghindari lokasi tersebut dengan

    Setiap 6 bulan sekali selama

    masa konstruksi.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    15/164

    No.Dampak

    LHSumber Dampak

    IndikatorKeberhasilan

    Pengelolaan LHBentuk Pengelolaan LH Periode Pengelolaan LH

    menggunakan jalan arternative atau jika tidakada jalan lain kendaraan berjalan pelan-pelandan tidak membunyikan klakson.

    2. Getaran Operasional peralatandan mesin-mesin padasaat pe mbuatan tanggul dan jalan inspeksi.

    Aktivitas lalu-lalangnyaken daraan proyek

    yang memba waperalatan dan material.

    Getaran yang terjaditidak mengganguaktivitas masyarakat.

    Mengurangi laju kece patan kendaraan pro yekmaksimum 30 km/ jam pada saat melintasipemukiman.

    Menggunakan mesin-mesin dan peralatanproyek masih dalam keadaan standart dan diinspeksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Membuat tanda larang an masuk bagimasyarakat ke area lokasi kegiatan.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    3. Gangguanterhadap fauna

    Pembuatan Jalanmasuk.

    Pembersihanlapangan.

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi.

    Aktifitas kegiatan tidakmengganggu faunateres terial.

    Menginstruksikan kepada pekerja untuk tidakmengganggu fauna di sekitar lokasi kegiatan.

    Penebangan pohon ha nya dilakukan padalokasi yang akan dibangun, dan pohontumbang tidak mengganggu pohon lainnya disekitarnya.

    Setiap 6 bulan sekali selamamasa konstruksi.

    4. KeresahanMasyarakat

    Pembuatan jalanmasuk.

    Pembersihanlapangan.

    Mobilisasi ma terial.

    Aktivitas di basecamp.

    Pembuatan tangguldan jalan inspeksi.

    Masyarakatmendukungpelaksanaan kegiatan.

    Masyarakat bersediamenjadi mitra kerja,baik sebagai tenaga

    kerja maupunkontraktor.

    Masyarakat dantenaga ker ja lokalmenerima tenaga kerjapendatang.

    Memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuaikebutuhan dan kualifikasinya.

    Melibatkan kontraktor lokal sebagai mitra kerjadalam pelaksanaan kegiatan maupun dalampenyediaan material bangunan.

    Para pekerja lokal berin teraksi denganmasyarakat lokal.

    Dalam melakukan kegiatan-kegiatan di sekitarkebun masyarakat, para pekerja tidakmengganggu tanaman masyarakat.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    16/164

    3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan.

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    Dampak Lingkungan Hidup Yang Menjadi DPH1. Kesempatan kerja Jumlah tenaga kerja lokal

    yang diterima bekerjapada tahap konstruksi.

    Jumlah kontraktor lokalyang menjadi mitra kerjapada tahap konstruksi.

    Penerima tenaga kerjakontruksi

    Pengisian kuesioner terhadap kontraktorpelaksana.

    Wawancara dan pengisian kuesionerterhadap masyarakat dengan jumlahsampel ± 100 orang tersebar padaseluruh desa sampel.

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    2. Peluang berusaha Jumlah kontraktor lokalyang menjadi mitra kerjapada tahap konstruksi.

    Perkembangan sektorusaha yang muncul, baikformal maupun informal.

    Pembuatan basecamp

    Pemb. Tanggul dan jalan inspeksi.

    Mobilisasi material.

    Pengisian kuesioner terhadap kontraktorpelaksana.

    Wawancara dan pengisian kuesionerterhadap masyarakat dengan jumlahsampel ± 100 orang tersebar padaseluruh desa sampel.

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    3. Pendapatan masyarakat Besar upah tenaga kerjayang diterima.

    Perkembangan sektorusaha yang muncul, baikformal maupun informal.

    Penerimaan tenagakerja lokal sebagaitenaga kerja konstruksi.

    Peluang berusaha bagimasyarakat dan usaha

    Pengisian kuesioner terhadap kontraktorpelaksana.

    Wawancara dan pengisian kuesionerterhadap masyarakat dengan jumlah ±100 orang tersebar seluruh desa

    Setiap 6 bulan sekali

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    17/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    lokal. sampel.

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    4. Kepadatan lalu lintas Tingkat kemacatan lalulintas pada jalan – jalanyang dilalui kendaraanproyek

    Mobilisasi peralatan danmaterial

    Pengamatan langsung di lapangan .

    Wawancara terhadap masyarakat.

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

    5. Erosi Tingkat erosi.Nilai erosi.

    Pembersihan lapangan

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi,normalisasi sungai danshortcut

    Pengambilan sampel tanah di lapangandan menghitung nilai erosi denganrumus :E = RKLSCP

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

    6. Sedimentasi Nilai Sedimentasi Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi,normalisasi sungai, danshortcut.

    Pengambilan sampel di lapangan danmenghitung Sediment Delivery Ratio( SDR )

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

    7. Ganguan terhadap flora Luar areal vegetasi alamiyang menjadi lokasikegiatan

    Tingkat kerusakanvegetasi alami

    Pembutan jalan masuk

    Pembersihan lapangan

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi, sertanormalisasi sungai.

    Pengamatan langsung di lapanganterutama di lokasi vegetasi alamitentang jenis dan jumlah vegetasi serta% tumbuh dan tingkat pertumbuhannya.

    Wawancara dengan masyarakat, aparatdesa dan kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    8. Gangguan terhadap biota air Indeks keanekaragaman( H’ ) plankton, benthos

    Jenis – jenis ikan yang

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi ;normalisasi sungai;pembuatan pintu

    Pengambilan sampel plankton danbenthos untuk kemudian dianalisis dilaboraturium.

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    18/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    terdapat di sungai Asahandan Sukaraja

    pengendali dan pompa;serta pembuatanshortcut.

    Wawancara dengan masyarakat danpengamatan langsung jenis – jenis ikanyang terdapat di sungai.

    9. Keresahan masyarakat Dukungan masyarakatterhadap pelaksanaankegiatan

    Jumlah masyarakat dan

    kontrak lokal yangmenjadi mitra kerja

    Konflik antara masyarakatdan tenaga kerja lokaldengan tenaga kerjapendatang

    Penerimaan tenagakerja

    Pembuatan jaln masuk

    Mobilisasi meterial

    Pembuatan basecamp

    Pembersihan lapangan

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel 100 orang ). Data kemudianditabulasi untuk mengetahui tingkatkeresahan masyarakat.

    Wawacara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    10. Perubahan kualitas air Kualitas air berdasarkanbaku mutu air kelas IIberdasarkan PP 82/ 2001

    Pembuatan dan aktivitasdi basecamp

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi;normalisasi sungai;pembuatan pintupengendalian dan

    pompa; sertapembuatan shortcut

    Pengambilan sampel air sungai utnukkemudian dianalisis di laboraturium

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

    11. Perubuhan debit air Debit air sesaat

    Debit banjir tahunan

    Normalisasi sungai danpembuatan shortcut

    Mengumpulkan data debit air sungai Asahan dari instansi berwenang danterkait, seperti BWS Sumatera II, PT.Inalum, maupun hasil pengukuran Dinasatau instansi terkait di daerah, yaitu

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    19/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    Kabupaten Asahan dan Kota TanjungBalai

    12. Aksesibilitas Terganggunyaaksesibilitas masyarakatdi lokasi kegiatan

    Jumlah masyarakat yangprotes karena

    terganggunyaaksesibilitas

    Pembuatan jalan masuk

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi; sertapembuatan parafet

    Penigkatan jalan

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel 100 orang ). Data kemudianditabulasi untuk mengetahui tanggapanmasyarakat terhadap gangguanaksesibilitas

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    13. Penuruna kualitas udara Baku mutu udaraambient berdasarkan DPNo. 41 Tahun 1999

    Pembuatan jalan masuk

    Aktivitas lalu – lalangnyakendaraan proyek yangmembawa peralatandan material

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi

    Peningkatan jalan

    Pengambilan sampel udara di lokasipemukiman masyarakat di jalanNasional, jalan Provinsi dan jalanKabupaten.

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan setiap6 bulan sekali.

    14. Kesehatan dan keselamatan

    kerja

    Jumlah kecelakaan kerja

    selama konstruksi

    Mobilisasi peralatan

    Mobilisasi material

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi

    Data kecelakaan kerja dari kontraktor

    pelaksana

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel 100 orang ). Data kemudianditabulasi untuk mengetahui kecelakaankerja yang pernah terjadi

    Setiap 6 bulan sekali

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    20/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    15. Prevalensi penyakit Perubahan jenis penyakityang diderita masyarakat

    Pembuatan basecamp

    Pembuatan parafet

    Data jenis – jenis penyakit dariPuskesmas

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan

    ( 100 orang ). Data kemudian ditabulasiuntuk mengetahui penyakit yang seringdiderita masyarakat

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

    16. Vektor penyakit Jumlah dan jenis vektorpenyakit

    Pembuatan basecamp

    Pembuatan parafet

    Data jenis – jenis vektor penyakit dariPuskesmas

    Pengamatan langsung vektor penyakitdi sekitar basecamp

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel 100 orang ). Data kemudianditabulasi untuk mengetahui vektor

    penyakit di sekitar lingkungan kegiatan

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    17. Sikap dan persepsimasyarakat

    Dukungan masyarakatterhadap pelaksanaankegiatan

    Semua kegiatan padatahap konstruksi

    Wawancara, dan pengidian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel ± 100 orang ). Data kemudian

    Setiap 6 bulan sekali

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    21/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    Jumlah masyarakat dankontraktor lokal yangmenjadi mitra kerja

    Konflik antara masyarakatdan tenaga kerja lokaldengan tenaga kerjapendatang

    ditabulasi untuk mengetahui sikap danpersepsi masyarakat terhadap kegiatan

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kecamatan.

    TAHAP KONSTRUKSI1. Kebisingan Tingkat kebisingan

    ( dBA )Oprasional peralatandan mesin – mesin padasaat konstruksi

    Aktivitas lalu – lalangnyakendaraan proyek yangmembawa peralata danmaterial

    Pengukuran tingkat kebisingan di dekatpemukiman, kemudian dibandingkandengan Baku mutu tingkat kebisingan dipemukiman.

    Wawancara terhadap masyarakat yangtinggal di pinggir jalan Nasional, jalanProvinsi dan jalan Kabupaten.

    Pemantauan dilakukansetiap 3 bulan sekalidengan pelaporan Setiap6 bulan sekali

    2. Getaran Tingkat getaran di sekitarlokasi kegiatan

    Oprasional perlatan danmesin – mesin padasaat pembuatan tangguldan jalan inspeksi

    Aktivitas lalu – lalangnyakendaraan proyek yang

    membawa peralatandan material

    Pengamatan langsung

    Wawancara dengan masyarakat disekitar jalan yang dilalui kendaraanproyek dan yang bekerja pada lahandisekitar proyek

    Setiap 6 bulan sekali

    3. Gangguan terhadap fauna Jenis – jenis dan statusfauna yang terdapatdisekitar lokasi kegiatan

    Pembuatan jalan masuk

    Pembersihan lapangan

    Pembuatan tanggul dan

    Pengamatan langsung

    Wawancara dengan masyarakatdisekitar lokasi kegiatan

    Setiap 6 bulan sekali

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    22/164

    No.Dampak Lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH

    Jenis Dampak YangTimbul

    Indikator / Parameter Sumber DampakMetode Pengumpulan dan Analisa

    DataFrekuensi

    jalan inspeksi4. Keresahan masyarakat Dukungan masyarakat

    terhadap pelaksanaankegiatanJumlah masyarakat dankontraktor lokal yangmenjadi mitra kerja

    Konflik antara masyarakatdan tenaga kerja lokaldengan tenaga kerjapendatang

    Penerimaan tenagakerja

    Pembutan jalan masuk

    Mobilisasi material

    Pembuatan basecamp

    Pembersihan lapangan.

    Pembuatan tanggul dan jalan inspeksi

    Wawancara, dan pengisian kuesionerdengan masyarakat sekitar kegiatan( sampel 100 orang ). Data kemudianditabulasi untuk mengetahui tingkatkeresahan masyarakat terhadapkegiatan

    Wawancara dengan aparat desa/kelurahan, kacamatan.

    Setiap 6 bulan sekali

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    23/164

    Personila) Ahli Teknik Lingkungan

    Tim Leader adalah seorang Sarjana Teknik Lingkungan (S1 Teknik Lingkungan) nonkeguruan dengan pengalaman minimal 6 tahun serta memiliki Sertifikat Kompetensi

    AMDAL kualifikasi KTPA.Dengan uraian tugas sebagai berikut:

    - Mengkoordinir pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh anggota tim mulai dari awalsampai pada akhir pekerjaan.

    - Mengkoordinir penyusunan jadwal rinci penyelesaian pekerjaan bagi anggota tim.- Sebagai pelaksanaan teknis utama dalam mengevaluasi dampak dan perumusan

    upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.- Sebagai pelaksanaan teknis utama dalam penyusunan laporan - laporan dan

    mempresentasikan.

    b) Tenaga Pendamping Adalah seorang Sarjana Sosial Ekonomi (S1 Ekonomi) non keguruan dengan

    pengalaman minimal 4 tahun serta memiliki sertfikat kursus AMDAL/ATPA.

    Dengan uraian tugas sebagai berikut:- Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi dan

    budaya.- Menginventarisasi pemilik lahan yang akan dibebaskan.- Melakukan analisis data yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi dan budaya.- Melakukan identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak dari aspek sosial ekonomi dan

    budaya.- Merumuskan pengelolaan dan pemantauan dampak dari aspek sosial ekonomi dan

    budaya.

    Laporana) Laporan Pendahuluan

    Bahasa laporan adalah dalam bahasa Indonesia. Laporan pendahuluan diserahkanpaling lambat 20 (dua puluh) hari kalender sejak surat perjanjian ditandatangani. Isilaporan pendahuluan adalah meliputi metode, jadwal dan tim pelaksana yangsebelumnya telah didiskusikan dengan Tim Imbangan dan Lingkungan Hidup danPengguna Jasa telah menyetujui.

    b) Laporan PemantauanLaporan pemantauan terdiri dari 2 tahap yaitu laporan draft pemantauan dan final report.Bahada laporan dalam bahasa Indonesia. Hasil akhir penelitian harus disusun dalambentuk laporan dengan daftar isi yang sebelumnya telah di diskusikan dengan Tim.

    Frekuensi PelaporanKegiatan RKL & RPL dituangkan dalam laporan Pelaksanaan RKL & RPL dimana laporandisampaikan dalam bentuk laporan dan dianjurkan untuk disertai dengan file elektronikseperti Compact Disk (CD) atau flash drive.

    Frekuensi pelaporan pelaksanaan RKL dan RPL dilakukan sesuai dengan Surat KeputusanKelayakan Lingkungan Hidup. Penyedia Jasa wajib memperhatikan ketentuan-ketentuanyang ada didalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup. Dalam hal frekuensipelaporan tidak ditetapkan dalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, makapelaporan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    24/164

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    25/164

    7. JIS : Japanese Industri Standar8. BS : British Standard9. ASTM : American Society Burreau of Reclamation10. ACI : Amarican Concreate Institute

    XV. PEMBAYARAN

    Kecuali bila ada dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, semua biaya yangdikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk keperluan semua kegiatan yang tersebut dalamspesifikasi umum ini harus sudah termasuk dalam Biaya Umum.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    26/164

    B. SPESIFIKASI KHUSUS

    B.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi.

    Mobilisasi adalah pengadaan dan mendatangkan alat-alat/perlengkapan, serta personil kelokasi pekerjaan, sedangkan demobilisasi adalah mengeluarkan/memulangkan alat-alat/perlengkapan, material serta personil dari lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harusmelaksanakan mobilisasi dan demobilisasi sebelum dan sesudah selesai melaksanakanseluruh pekerjaan. Mobilisasi harus dengan persetujuan Pengguna Jasa.

    Penyedia Jasa harus sudah menghitung semua biaya yang diperlukan untukmendatangkan dan memulangkan alat-alat yang diperlukan sesuai dengan yang diperkirakan dalam metode pelaksanaan.

    Pembayaran dapat dilakukan sebesar 65% dari harga item pekerjaan nilai kontrakterhadap setiap alat yang didatangkan sedangkan sisanya 35% dapat dibayarkan padasaat pekerjaan sudah selesai.

    1.2 Penyediaan dan Pemeliharaan Jalan Masuk.Penyedia Jasa wajib melaksanakan penyediaan jalan masuk untuk pengangkutanmaterial. Apabila penyedia jasa mempergunakan jalan yang sudah ada sebagai jalanmasuk, maka penyedia jasa harus terlebih dahulu meningkatkan daya dukung jalantersebut agar mampu dilewati kendaraan pengangkut material. Dalam mengoperasikankendaraan pengangkut material, penyedia jasa harus memperhitungkan jarak antarkendaraan agar tidak terlalu mengganggu masyarakat pengguna jalan tersebut.

    Penyedia jasa harus menyediakan jalan masuk sepanjang 2,25 km dengan lebar 6,00 m,yang diperkuat permukaannya dengan lapisan perkerasan yang dipadatkan dari bahansirtu sehingga dapat digunakan untuk trasportasi material konstruksi dan lalu lintas alat.Selanjutnya, Penyedia Jasa harus melakukan pemeliharaan dan perbaikan agar jalanmasuk tersebut tetap dapat berfungsi baik.

    Pengukuran dan pembayaranPengukuran kuantitas untuk pembayaran pekerjaan Penyediaan Jalan Masuk adalahditentukan secara pasti atau Lump Sum.

    Pembayaran atas pekerjaan penyediaan Jalan Masuk adalah meliputi : persiapan, tenagakerja, bahan, peralatan dan melaksanakan serta mengamankan pekerjaan tersebuttermasuk pemeliharaan selama pelaksanaan pekerjaan.Pembayaran dapat dilakukan sebesar 25 % pada saat pekerjaan pembuatan jalan masukselesai dikerjakan. Sisanya 75 % dibayar sesuai progress Pekerjaan yang dicapai.

    1.3 Pembuatan Jembatan SementaraPenyedia Jasa wajib melaksanakan penyediaan jembatan sementara untuk pengangkutanmaterial. Jembatan sementara harus mampu dilewati kendaraan pengangkut material.Dalam pembuatan jembatan sementara Penyedia Jasa harus memperhitungkan jangka

    waktu pemakaian jembatan tersebut untuk di pakaian selama masa pelaksanaanpekerjaan. Jembatan sementara dapat terbuat material kayu seperti batang kelapa,baterial baja, atau kombinasi antara material kayu dan baja. Bila Jembatan Sementara

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    27/164

    selesai di pergunakan, Penyedia jasa wajib membongkar Jembatan Sementara danmembersihkan sisa material dari lokasi pekerjaan.

    Pengukuran dan pembayaranPengukuran kuantitas untuk pembayaran pekerjaan Pembuatan Jembatan Sementaraadalah ditentukan secara pasti atau Lump Sum.Pembayaran atas pekerjaan Pembuatan Jembatan Sementara adalah meliputi : persiapan,

    tenaga kerja, bahan, peralatan dan melaksanakan serta mengamankan pekerjaan tersebuttermasuk pemeliharaan selama pelaksanaan pekerjaan.Pembayaran dapat dilakukan sebesar 75 % pada saat pekerjaan Pembuatan JembatanSementara selesai dikerjakan. Sisanya 25 % dibayar sesuai progress Pekerjaan yangdicapai.

    1.4 Penyediaan Kantor Lapangan, Base Camp dan Gudanga) Penyedia Jasa harus menyediakan Kantor Lapangan seluas minimal 100 m2 dan

    lokasinya harus diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan dan telahmendapat persetujuan dari Pengguna Jasa. Kantor lapangan dimaksud harus memenuhi

    syarat untuk digunakan sebagai ruang kerja untuk kebutuhan penyedia jasa, termasukruang rapat dan fasilitasnya.

    b) Base Camp, gudang, workshop harus disediakan Penyedia Jasa dengan luas minimal220 m2 untuk tempat pemondokan para pekerja, penyimpanan material dan peralatan.

    Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas/utilitas yang cukup untuk kantor lapangan, BaseCamp dan Gudang/Work Shop diantaranya : instalasi air minum, penerangan, alatkomunikasi, drainase, pagar pengaman, pos keamanan, meubiler, computer, printer,penyejuk ruangan dan lain-lain.

    Pembayaran.Pembayaran biaya pekerjaan Penyediaan Kantor Lapangan, Base camp, gudang, workshopsudah termasuk biaya penyediaan/sewa lahan, biaya persiapan, tenaga kerja, bahan,peralatan dan melaksanakan pekerjaan serta pembongkaran/pembersihan setelahpekerjaan selesai sebagaimana diatur dalam spesifikasi pekerjaan. Pembayaran dilakukansebesar 50 % setelah kantor lapangan, base camp, gudang dan workshop beserta seluruhperlengkapannya telah selesai dilaksanakan, sisanya sebesar 50 % dibayar sesuai progrespekerjaan.

    1.5 Pengukuran, pengambaran dan perhitungan volume.Pengukuran yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah : Pengukuran Poligon,Pengukuran Situasi, Pengukuran memanjang (Leveling), Pengukuran melintang (Crosssection) Sebelum melaksanakan pengukuran, Penyedia Jasa wajib memberikan laporantertulis kepada Pengguna Jasa tentang waktu dimulainya pengukuran, dengan maksudagar pengukuran dimaksud dilaksanakan bersama-sama di lapangan.

    Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan pengukuran yang cukup untuk pelaksanaanpengkuran seperti : Water Pas, Theodholite, Total Station, Bak Ukur/Prisma Ukur, Patokkayu dan alat-alat tulis.

    Dari hasil pengukuran tersebut dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang memuat tentangkondisi topografi lokasi pekerjaan yang terdiri dari peta situasi, Potongan melintang,Potongan memanjang, Gambar detail untuk pekerjaan bangunan. Gambar-gambartersebut harus diasistensikan kepada Pengguna Jasa. Penyedia Jasa Harus menghitung

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    28/164

    Volume pekerjaan berdasarkan gambar-gambar yang diasistensikan ke Pengguna Jasa.Bilamana ada perbaikan dari Direksi, Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan gambardan menghitung kembali volume pekerjaan berdasarkan gambar yang sudah diperbaiki.

    Apabila dalam masa kontrak ada perubahan desaian atau penabahan lokasi pekerjaanberdasarkan situasi lapangan, maka Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran danpenggabaran dan perhitungan volume pekerjaan. Gambar – gambar perubahan danpenambahan pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan

    Pengguna Jasa.

    Gambar-gambar kerja di buat pada kertas ukuran A3, A1 rangkap 5 (lima) dan file softcopy gambar di simpan dalam external hard disk.

    Pembayaran.Pekerjaan Pengukuran, Penggambar, dan Perhitungan Volume di hitung secara pasti atauLump Sum.

    Pembayaran biaya pekerjaan Pengukuran, Penggambar dan Perhitungan Volume

    dilakukan sesuai dengan daftar kuantitas dan harga yang meliputi biaya persiapan, tenagakerja, bahan, peralatan dan melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalamspesifikasi pekerjaan. Pembayaran dilakukan secara proporsional sesuai progresspekerjaan.

    1.6 Pembuatan Saluran PengelakPenyedia Jasa tidak diperbolehkan menutup alur yang merupakan sungai/dranase yangmerupakan sistim pengairan yang ada selama pelaksanaan pekerjaan. Pada saatpelaksanaan pekerjaan bangunan yang terletak di dalam alur sungai/drainase, PenyediaJasa harus merencanakan dan melaksanakan pembuatan saluran pengelak agar system

    pengairan tidak terganggu.

    Sebelum melaksanakan galian saluran pengelak gambar kerja harus terlebih dahulumendapat persetujuan Pengguna Jasa. Setelah pekerjaan bangunan selesai dikerjakanPenyedia Jasa harus menutup kembali saluran pengelak tersebut dengan pemadatanminimal sama dengan kepadatan tanah sebelum di gali.

    Pengukuran dan pembayaranPengukuran kualitas untuk pembayaran pekerjaan pembuatan saluran pengelak dilakukanberdasarkan sebagaimana bentukan ukuran yang telah ditentukan dalam gambarpelaksanaan yang dinyatakan dalam Lump Sum.

    Pembayaran biaya pekerjaan pembuatan saluran pengelak dilakukan sesuai denganuraian pekerjaan dalam daftar kualitas dan harga yang telah meliputi biaya persiapan,tenaga kerja, bahan, peralatan dan melaksanakan serta mengamankan pekerjaansebagaimana ditunjukkan/diatur dalam gambar dan spesifikasi pekerjaan menutup saluranpengelak, dan mengembalikan aliran air sebagaimana semula bila pekerjaan tersebuttelah selesai. Pembayaran dilakukan secara Lump Sum setelah pekerjaan telah selesaidilaksanakan.

    1.7 Pembuatan CofferdamPenyedia Jasa harus membuat cofferdam untuk mengeringkan lokasi pekerjaan. Bentukdan ukuran cofferdam harus direncanakan penyedia jasa dan harus mendapatpersetujuan Pengguna Jasa. Setelah Bangunan selesai Penyedia Jasa harus

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    29/164

    membongkar Cofferdam dan membersihkan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa materialcofferdam.

    Pengukuran dan pembayaranPengukuran kuantitas untuk pembayaran pekerjaan Cofferdam adalah ditentukan secarapasti atau Lump Sum. Pembayaran atas pekerjaan Cofferdam adalah meliputi : persiapan,tenaga kerja, bahan, peralatan dan melaksanakan serta mengamankan pekerjaan tersebut

    termasuk pemeliharaan selama pelaksanaan pekerjaan dan pembongkarannya.Pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang dicapai, pada lokasi yangmembutuhkan Cofferdam tersebut.

    1.8 Pekerjaan PengeringanPenyedia Jasa harus membuat dan menyiapkan segala peralatan pompa air untukmengeringkan lokasi pekerjaan. Kapasitas pompa yang akan dipergunakan harusmendapat persetujuan Pengguna Jasa.

    Pengukuran dan pembayaran

    Pengukuran kuantitas untuk pembayaran pekerjaan pengeringan adalah ditetukan secarapasti atau Lump Sum. Pembayaran atas pekerjaan pengeringan adalah meliputi :persiapan, tenaga kerja, bahan, peralatan dan melaksanakan serta mengamankanpekerjaan tersebut termasuk pemeliharaan selama pelaksanaan pekerjaan danpembongkarannya.Pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang dicapai, pada lokasi yangmembutuhkan pengeringan tersebut.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    30/164

    B.2. PEKERJAAN TANAH

    2.1. TEBAS TEBANG

    Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah kegiatan penebasan semak belukar dan ,penebangan pohon, dan tanaman lain serta bahan non-organik berupa pagar, bangunan,fondasi, puing dan kotoran lainnya pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar kerja atausebagaimana petunjuk Pengguna Jasa. Tebas tebang dilakukan pada areal yangdiatasnya akan di buat bangunan, timbunan dan penggalian.

    Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus sudah memperoleh persetujuanPengguna Jasa mengenai batas wilayah kerja, objek-objek yang harus dibiarkan tetap adadan metode pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus melaksanakan dengan penuhkehati-hatian agar tidak merusak pohon dan bangunan yang ada di luar batas-bataswilayah kerja atau benda yang diidentifikasi untuk tetap ada atau benda yang dilindungi,dan Penyedia Jasa wajib melindungi dan menjaga keberadaan benda-benda tersebut.

    Hasil penebasan dan pembersihan semak belukar ini harus dikumpulkan dan ditempatkanpada suatu lokasi untuk selanjutnya di dimusnahkan, dihancurkan, ataudibuang. Pemusnahan dan penghancuran dengan cara membakar hanya diijinkan setelahmendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa.

    Pengukuran dan PembayaranPengukuran pekerjaan ini dilaksanakan dalam satuan luas per-meter kuadrat (m2), yangdiukur dalam batas garis yang ditunjukkan dalam gambar terbangun. Pembayaran untukpekerjaan ini dilakukan berdasarkan harga satuan item ini, yang tercantum dalam DaftarKuantitas dan Harga, dimana harga tersebut harus sudah termasuk biaya seluruh pekerja,bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut diatas dan kegiatan lain yang dibutuhkan dalam kaitannya dengan pekerjaan ini.Tidak akan dilakukan pembayaran untuk pekerjaan penebasan dan pembersihanpermukaan tanah di borrow area / quarry.

    2.2. CABUT TUNGGUL

    Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah kegiatan pencabutan tunggul sisapenebangan pohon. Tunggul pohon harus dicabut beserta akar-akar pohon daripermukaan tanah pada lokasi pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atausebagaimana petunjuk Pengguna Jasa.

    Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus sudah memperoleh persetujuanPengguna Jasa mengenai batas wilayah kerja termasuk jumlah tunggul pohon yang akandicabut yang dihitung bersama-sama di lapangan. Penyedia Jasa harus melaksanakandengan penuh kehati-hatian agar tidak merusak pohon dan bangunan yang ada di luarbatas-batas wilayah kerja atau benda yang diidentifikasi untuk tetap ada atau benda yangdilindungi, dan Penyedia Jasa wajib melindungi dan menjaga keberadaan benda-bendatersebut.

    Hasil sisa material pencabutan tunggul ini harus dikumpulkan dan ditempatkan pada satulokasi untuk selanjutnya di dimusnahkan, dihancurkan, atau dibuang. Pemusnahan danpenghancuran dengan cara membakar hanya diijinkan setelah mendapat persetujuanterlebih dahulu dari Pengguna Jasa.

    Pengukuran dan PembayaranPengukuran pekerjaan ini dilaksanakan dalam satuan jumlah (buah), yang dihitungberdasarkan jumlah tunggul yang di cabut. Pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukanberdasarkan harga satuan item ini, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,dimana harga tersebut harus sudah termasuk biaya seluruh pekerja, dan peralatan yang

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    31/164

    dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut di atas dan kegiatan lain yangdibutuhkan dalam kaitannya dengan pekerjaan ini.Tidak akan dilakukan pembayaran untuk pekerjaan pencabutan tunggul di borrow area /quarry.

    2.3. PENGUPASAN LAPISAN ATAS TANAH (STRIPPING)

    Yang dimaksud dengan pekerjaan pengupasan lapisan atas tanah (stripping) adalah

    pengupasan lapis atas tanah yang banyak mengandung bahan organik seperti rumput,akar-akaran, humus maupun bahan non-organik seperti plastik, besi, sisa bangunanfondasi dan lain-lain. Pekerjaan pengupasan ini dilaksanakan pada lokasi yangditunjukkan dalam gambar dan dilokasi borrow area atau lokasi lain yang diperintahkanPengguna Jasa. Material hasil kupasan tersebut harus ditempatkan di / diangkut ke lokasiyang disetujui oleh Pengguna Jasa atau sebagaimana yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

    Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan terlebih dahuludari Pengguna Jasa menyangkut batas area kerja. Pengupasan lapisan atas tanahdilaksanakan pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar kerja dengan ketebalanpengupasan 20 cm atau sesuai petunjuk Pengguna Jasa.

    Apabila permukaan tanah dinilai belum cukup bersih maka, Pengguna Jasa dapatmenginstruksikan agar Penyedia Jasa melaksanakan pengupasan lebih tebal dari 20 cmdan volumenya diperhitungkan sebagai pekerjaan galian tanah.

    Pengukuran dan PembayaranPengukuran untuk pembayaran pengupasan lapisan atas tanah (stripping) dilakukan padalokasi Pekerjaan Permanen dan harus dihitung menurut garis, kemiringan, dan ukuransebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana yang diarahkanPengguna Jasa.Pembayaran dilakukan menggunakan harga satuan yang tercantum pada DaftarKuantitas dan Harga dalam satuan per-meter kuadrat (m2), dimana harga tersebut harusdianggap sudah termasuk biaya seluruh pekerja, bahan dan peralatan yang dibutuhkan,biaya pengangkutan dan biaya lain yang terkait.

    Biaya stripping pada area stockpile dan borrow area dianggap sudah termasuk dalamharga timbunan tanah. Tidak ada pembayaran untuk stripping di stockpile area dan diborrow area.Biaya stripping pada area galian dihitung sebagai pekerjaan galian tanah yang sesuai.

    2.4. PEKERJAAN GALIAN TANAH

    2.4.1. UMUM

    Pekerjaan penggalian mencakup penggalian dan pemindahan / pengangkutanmaterial hasil galian ke area stockpile atau area pembuangan yang jaraknyakurang dari 100 m, baik material yang cocok maupun yang tidak cocok untukbahan timbunan, termasuk perapatan dan semua penanganan yang diperlukan diarea stockpile atau area pembuangan. Galian harus dibentuk dan dirapikan sesuaidengan garis, elevasi, kemiringan dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar dansebagaimana diperintahkan Pengguna Jasa.

    Sebelum pekerjaan penggalian dimulai, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepadaPengguna Jasa, untuk persetujuannya, gambar kerja, peralatan yang akandigunakan, dan metode menggali serta metode memindahkan / mengangkut tanahhasil galian ke area stockpile atau ke area pembuangan. Pekerjaan penggalian

    juga hanya dapat dimulai apabila seluruh pekerjaan penebasan dan pembersihan

    semak belukar di atasnya sudah selesai.Metode kerja penggalian dengan menggunakan alat berat hanya diijinkan apabilatersedia ruang kerja untuk peralatan berat tersebut atau Penyedia Jasa, dengan

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    32/164

    biayanya sendiri, dapat menyediakan ruang kerja untuk operasional peralatanberatnya. Penggunaan alat berat tersebut diyakini tidak akan mengakibatkanrusaknya bangunan lama yang ada di lokasi pekerjaan, baik kerusakan akibatberatnya peralatan, kerusakan karena getaran alat, kerusakan karena pergerakanalat, kerusakan karena penggalian, dan kerusakan lain dalam hubungannyadengan keberadaan alat berat tersebut.

    Penyedia Jasa harus melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menjagamaterial tanah di bawah dan di luar garis penggalian Pekerjaan Permanen tetapdalam keadaan stabil. Setiap kerusakan pekerjaan akibat kegiatan Penyedia Jasa,termasuk menghancurkan dengan cara peledakan, terhadap material di luar garispenggalian yang dibutuhkan, haruslah diperbaiki oleh Penyedia Jasa denganbiayanya sendiri. Setiap penggalian yang berlebih atau menggali lebih, yangdilakukan oleh Penyedia Jasa untuk tujuan atau alasan apapun, kecuali karena hal-hal sebagaimana diperintahkan secara tertulis oleh Pengguna Jasa, harus menjadibeban biaya Penyedia Jasa. Bila mana diperlukan, seluruh penggalian yangberlebih tersebut harus diisi dengan bahan yang cocok, yang disediakan dandilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan biaya yang menjadi bebannya sendiri.

    Ketika penggalian telah selesai dan telah dirapikan, Pengguna Jasa harusdiberitahu sehingga ia dapat memeriksa galian dan karakter tanah dasar. Setiappengujian yang dari hasil pemeriksaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia Jasa.Tidak ada galian yang ditimbun atau ditutupi dengan beton sampai diperiksa dandisetujuinya hasil pekerjaan galian tersebut oleh Pengguna Jasa.

    2.4.2. KLASIFIKASI PEKERJAAN GALIAN TANAH

    Kecuali ditentukan lain, seluruh pekerjaan galian tanah diklasifikasikan sebagaiberikut :

    a. Galian Tanah Pondasi Pekerjaan galian tanah pada bangunan adalah pekerjaan penggalian tanah,selain batu, dalam batasan pekerjaan sebagaimana yang ditentukan atauditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan Pengguna Jasa, untukpondasi jembatan, gorong-gorong, dan bangunan lain yang akan dibangunmenurut Kontrak.

    Penggalian untuk gorong-gorong, gorong-gorong pembuang, sub-structures jembatan (selain jembatan yang dibangun memotong penampang galiansaluran) dan talang, harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaantimbunan.

    Pekerjaan galian untuk bangunan selain dari yang diuraikan di atas, sepertibangunan bagi, sadap dan bangunan akhir harus dilaksanakan setelah

    selesainya galian saluran atau pekerjaan timbunan, dan jika tidak, dilaksanakansebelum selesainya pekerjaan timbunan.

    Kecuali ada ditunjukkan dalam Gambar atau ada petunjuk Pengguna Jasa,batasan penggalian untuk bangunan untuk maksud pengukuran danpembayaran, harus mengikuti kemiringan dan dimensi :

    Uraian Kondisi Galian Kemiringan atauDimensi

    Tebing / talud galian yangterbuka untuk sementara

    bukan pasir, bukankerikil

    1 : 1.0

    pasir, kerikil 1 : 1.0

    Tebing / talud galian yang di atas muka air 1:1 s.d. 1:1.5

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    33/164

    terbuka secara permanen di bawah muka air 1 : 2

    Jarak horizontal pada dasargalian

    0.50 m dari tepibawah luar

    pondasi

    Lebar berm pada setiap 3.0m kedalaman galian

    0.50 m

    Apabila Penyedia Jasa menggali melebihi batasan kemiringan atau ruang kerjadi atas atau karena suatu alasan yang bukan diperintahkan oleh PenggunaJasa maka Kontraktor tidak berhak atas tambahan pembayaran dari kelebihanpenggalian tersebut dan atas kelebihan penimbunan tanahnya kembali.

    Dasar dan lereng samping galian dimana pekerjaan beton atau pasangan batuakan ditempatkan, harus diselesaikan dengan teliti sesuai dengan dimensi yangditunjukkan pada Gambar atau yang ditentukan Pengguna Jasa, danpermukaan yang dipersiapkan tersebut, setelah pemeriksaan atau pengujian,harus sesuai atau dipadatkan hingga memuaskan Pengguna Jasa. Setiap saat,apabila akibat kegiatan Penyedia Jasa, material pondasi menjadi terganggu,

    mengembang atau berubah menjadi tidak sesuai lagi maka material pondasitersebut harus dipadatkan kembali ditempat atau harus dibuang dan digantidengan material timbunan yang sesuai atau beton dengan biaya PenyediaJasa.

    b. Pekerjaan GalianPekerjaan galian adalah pekerjaan menggali tanah, lumpur, sedimen, ataumaterial apapun yang terdapat pada alur sungai, pekerjaan tambahankedalaman stripping, atau pekerjaan galian lainnya yang bukan galian tanahpondasi, dengan menggunakan alat yang biasa digunakan untuk penggalian dibawah air seperti excavator, floating excavator, swamp dozzer, cutter suction,clamshell, dan peralatan lain yang sejenis.Penggalian harus dilaksanakan dengan menggunakan peralatan dan metodekerja yang sesuai dengan kondisi lapangan sehingga dapat diperoleh bentukdan ukuran penampang sungai sebagaimana ditentukan pada gambar rencanadan tanah / material hasil galian dapat dibuang ke lokasi pembuangan akhir.

    Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan dan metode kerja sedemikianrupa sehingga kegiatan tersebut tidak mengakibatkan terhambatnya aktivitaslalu-lintas perahu yang sehari-hari mungkin melintas di alur sungai. Penggalian

    juga tidak boleh mengakibatkan melayang dan hanyutnya material dasar sungaisehingga sungai menjadi keruh berat dan mengakibatkan sedimentasiberlebihan di lokasi lain di hilirnya.

    Tanah hasil galian harus ditempatkan di lokasi yang ditentukan oleh PenggunaJasa, pemukaannya dirapikan, dan diupayakan tidak mengganggu perairandrainase yang ada di sekitar lokasi penempatan tanah hasil galian.

    Apabila hasil galian ditempatkan di lokasi penampungan sementara sebelumdiangkut / dipindahkan ke lokasi akhir pembuangan maka, Penyedia Jasa harusmelaksanakannya dengan metode, peralatan, dan konstruksi sementara yangdiperlukan sehingga tanah, material, atau larutan tanah hasil galian tidakmenyebar ke luar lokasi penampungan sementara tersebut, tidakmengakibatkan keruhnya air di sekitarnya, atau menimbulkan pengendapan dilokasi lain.

    Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran untuk pekerjaan Galian Tanah Pondasi dan Pekerjaan Galian Tanahdiukur dalam satuan meter kubik (m3) galian tanah, yang dihitung sesuai denganbentuk dan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar terbangun.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    34/164

    Pembayaran untuk pekerjaan galian tanah dilakukan menggunakan harga satuanpekerjaan galian tanah yang sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas danHarga.

    Bila pembayaran untuk pengangkutan / pembuangan tanah tidak ditetapkansecara terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga maka harga pekerjaan galiantanah tersebut harus dianggap sudah termasuk biaya pekerja, peralatan,landasan / gambangan pembantu, bahan, pengukuran, pemindahan /pembuangan tanah hasil galian ke area pembuangan, perapian penampanggalian dan pencegahan longsornya tebing, penampungan sementara tanah hasilgalian untuk nantinya digunakan sebagai bahan timbunan, perapian danpenanganan di lokasi pembuangan tanah, dan semua pekerjaan penunjanguntuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan seperti jalan akses sementara,pengeringan / pemompaan dan lain-lain.

    Bila terdapat pembayaran tersendiri untuk pengangkutan / pembuangan tanahmaka pekerjaan galian tanah harus dianggap sudah termasuk biaya untukmemindahkan / mengangkut tanah hasil galian ke lokasi pembuangan atau kelokasi pemanfaatannya untuk jarak sampai dengan 100 m.

    Tidak dilakukan pembayaran atas pekerjaan galian tanah di borrow pit. Biaya

    penggaliannya dianggap sudah termasuk di dalam harga satuan pekerjaantimbunan tanah.

    2.4.3. PEMANFAATAN DAN PENGANGKUTAN SERTA PEMBUANGAN TANAH HASILGALIAN

    Dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya pekerjaan galian tanah, Penyedia Jasaharus menyerahkan metode kerja untuk pemanfaatan tanah hasil galian sebagaibahan timbunan, pengangkutannya, dan pembuangan tanah hasil galian yang tidakmemenuhi syarat sebagai bahan timbunan.

    Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secaramekanis (earth moving work plan) dilengkapi jalur / lintasan jalan untuk transportasitanah.

    a. Pemanfaatan Tanah Hasil Galian Apabila Pengguna Jasa berpendapat bahwa tanah hasil galian dinilai layakdan disetujui oleh Pengguna Jasa untuk digunakan sebagai tanah bahantimbunan kembali maka, tanah hasil galian tersebut harus dipisahkan dengantanah galian yang tidak layak.

    Bila tanah yang sudah disepakati digunakan sebagai bahan timbun tersebutterlalu basah, maka tanah tersebut harus dikeringkan hingga mencapai kadarair yang memenuhi persyaratan sebagai tanah bahan timbunan.

    b. Pemindahan Tanah Hasil Galian untuk TimbunanPenyedia Jasa harus memindahkan tanah hasil galian yang cocok untuk bahantimbunan kembali dari lokasi penggalian tanah atau area stockpile ke lokasipekerjaan timbunan tanah kembali, kecuali Pengguna Jasa memerintahkanlain.Penyedia Jasa harus mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan galian tanah danpelaksanaan pekerjaan timbunan tanah kembali sedemikian rupa sehinggadapat diperoleh jarak / biaya pengangkutan / pendistribusian tanah bekasgalian yang efisien.

    c. Pembuangan Tanah Hasil Galian

    Kelebihan tanah hasil galian harus dibuang ke lokasi pembuangan yangdisediakan Penyedia Jasa dan disetujui Pengguna Jasa. Timbunan tanah dilokasi pembuangan harus diselesaikan dengan rapi dan tidak diperbolehkanmengganggu jaringan drainase di sekitarnya. Bila menurut Pengguna Jasa,

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    35/164

    timbunan hasil galian tersebut berdampak negatip terhadap lingkungan disekitarnya maka Penyedia Jasa wajib menutup timbunan tanah hasil buangantersebut dengan tanah hasil galian yang baik.

    Pengukuran dan Pembayaran Tidak dilakukan pembayaran tersendiri untuk pekerjaan memisahkan antara tanahyang layak dan tidak layak untuk tanah bahan timbunan, menampung sementara diarea stockpile, maupun untuk kegiatan dalam upaya memenuhi persyaratan kadar

    air. Seluruh biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan tersebut harussudah diperhitungkan di dalam harga satuan pekerjaan galian tanah dan timbunantanah pada Daftar Kuantitas dan Harga.Biaya yang dibutuhkan untuk penanganan tanah buangan di lokasi pembuanganharus sudah termasuk di dalam harga satuan pekerjaan galian tanah pada DaftarKuantitas dan Harga.

    Kecuali bila ditetapkan terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana terdapatharga satuan untuk angkutan tanah hasil galian untuk timbunan dan harga satuanuntuk pembuangan tanah hasil galian, untuk suatu jarak yang lebih dari 100 m,maka pembayaran pekerjaan pengangkutan tanah hasil galian ke lokasipenimbunan dan pembayaran pembuangan tanah hasil galian ke lokasi

    pembuangan dilakukan menggunakan harga satuan masing-masing yangtercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga tersebut dianggap sudahtermasuk biaya seluruh pekerja, bahan, peralatan, dan kegiatan pendukung yangdibutuhkan untuk loading material ke alat pengangkut, pengangkutan tanah hasilgalian, dan untuk unloading material.

    Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pengangkutan tanah hasil galian kelokasi penimbunan dan pembayaran pembuangan tanah hasil galian ke lokasipembuangan dilakukan dalam satuan meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkanvolume pekerjaan galian tanah yang hasil galiannya diangkut, bukan berdasarkanvolume tanah gembur di atas alat pengangkut.

    2.5. TIMBUNAN TANAH

    2.5.1. UMUM

    Pekerjaan timbunan tanah yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini harusmencakup semua jenis pekerjaan timbunan tanah untuk saluran, tanggul sungai,

    jalan inspeksi, untuk bangunan irigasi, bangunan pelengkap irigasi, bangunansungai dan bahagian lain dari Pekerjaan, dengan bahan tanah yang cocok dandisetujui Pengguna Jasa.

    Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, Penyedia Jasa harus menyerahkan metodekerja penimbunan kepada Pengguna Jasa untuk persetujuannya. Metode kerjaharus menguraikan secara jelas detail semua kegiatan pengerjaan timbunan tanah,termasuk jalan masuk ke lokasi pekerjaan, bahan, peralatan dan tenaga kerja yangakan digunakan, metode penanganan dan pengendalian kadar air tanah bahantimbunan, metode dan urut-urutan penghamparan tanah dan pemadatannya,perapian timbunan, pengujian kepadatan lapangan, dan kegiatan-kegiatan lainyang berhubungan dengan pekerjaan timbunan tanah.

    Pekerjaan timbunan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, ukuran,kemiringan lereng timbunan, elevasi (termasuk timbunan tambahan), sebagaimanaditunjukkan dalam gambar kerja. Kecuali ditentukan lain, Penyedia Jasa harusmenambah elevasi permukaan timbunan sebesar 5% dari ketinggian timbunanyang ditunjukkan pada gambar kerja (sebagai timbunan tambahan).

    Timbunan saluran dan timbunan tanggul sungai harus dibangun, sejauh yangdapat dilakukan dengan layak, menggunakan material tanah impervius, kecualiditentukan lain oleh Pengguna Jasa. Material kasar yang cocok, sejauh yang dapat

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    36/164

    dilakukan dengan layak dan disetujui Pengguna Jasa, digunakan untuk bahantimbunan jalan atau di bahagian sisi luar timbunan saluran atau tanggul sungai.

    2.5.2. JENIS TIMBUNAN TANAH

    Pekerjaan timbunan tanah dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :

    a. Timbunan Tanah Kembali dan Pemadatan

    Pekerjaan timbunan tanah kembali dan pemadatan adalah pekerjaan timbunantanah dengan bahan tanah timbun berasal dari tanah hasil pekerjaan galiantanah di lokasi pekerjaan yang sama dan dipadatkan.

    b. Timbunan Tanah didatangkanPekerjaan timbunan tanah didatangkan adalah pekerjaan timbunan tanahdengan bahan tanah timbun berasal dari borrow pit dan dipadatkan. Jenistimbunan tanah didatangkan dibagi berdasarkan jarak angkut sesuai denganyang ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    2.5.3. PERSIAPAN, PENGHAMPARAN, DAN PEMADATAN TIMBUNAN TANAH

    a. Percobaan Timbunan Tanah Sebelum Penyedia Jasa memulai pekerjaan timbunan tanah pekerjaanpermanen, ia harus melaksanakan percobaan timbunan tanah denganmenggunakan bahan yang disetujui, dan peralatan serta metode kerja yangdiusulkan Penyedia Jasa, untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang diusulkantersebut efektip, memenuhi spesifikasi, dan dapat memuaskan Pengguna Jasa.Dimensi timbunan tanah percobaan adalah lebar tidak kurang dari 10 m,panjang tidak kurang dari 50 m, terdiri sedikitnya 3 (tiga) lapisan timbunandimana pengujian kepadatan dan kadar air harus dilakukan.

    Berdasarkan hasil percobaan timbunan tanah, jenis dan jumlah peralatan yangdigunakan maka akan ditetapkan jumlah minimum lintasan alat untukpemadatan dan ketebalan lapisan sebelum pemadatan. Ditentukan bahwa,penetapan hasil percobaan timbunan tanah tersebut tidaklah menjadimelepaskan Penyedia Jasa dari tanggungjawabnya untuk mendapatkan tingkatkepadatan yang disyaratkan. Jika suatu saat material atau metode kerjaberubah, karena alasan apapun, maka Penyedia Jasa harus menyiapkan danmelaksanakan kembali percobaan timbunan tanah.

    Apabila percobaan timbunan tanah dilakukan di lokasi pekerjaan permanen danPengguna Jasa puas dengan hasilnya maka timbunan tanah percobaantersebut harus diukur sebagai pekerjaan timbunan tanah yang telah selesai.

    Apabila tidak memenuhi syarat maka timbunan tanah percobaan tersebut harusdisingkirkan dengan biaya Penyedia Jasa.

    Percobaan Timbunan tanah harus dilakukan setiap pergantian Quarry, tidakada pembayaran terpisah yang akan dilakukan untuk percobaan timbunantanah ini.

    b. Persiapan Permukaan Tanah di Bawah Timbunan Pertama-tama, tanah dibawah timbunan tanah harus dibersihkan dan dikupaslapisan atas tanahnya (stripping) atau digali sampai kedalaman yangditunjukkan pada gambar kerja atau sebagaimana arahan Pengguna Jasa.Setelah di lakukan stripping, sebelum material lapis pertama timbunan tanahdihampar, seluruh permukaan tanah di bawah timbunan tanah harus diluku /dibajak sampai kedalaman tidak kurang dari 15 cm. Biaya meluku / membajaktersebut dianggap sudah termasuk di dalam harga satuan pekerjaan timbunantanah pada Daftar Kuantitas dan Harga.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    37/164

    c. Penghamparan, Pengendalian Kadar Air, dan Pemadatan Timbunan Tanah Sebelum memulai pekerjaan timbunan tanah, Penyedia Jasa harusmendapatkan persetujuan Pengguna Jasa terlebih dahulu menyangkutperalatan yang akan digunakan dan metode pelaksanaannya.Material timbunan tanah harus dihampar dalam lapisan horizontal danketebalan setiap lapisan tidak lebih dari 30 cm, kecuali ditentukan sesuaidengan hasil percobaan timbunan tanah atau sesuai arahan Direksi Pekeraan.Timbunan tanah tidak boleh diperlebar dengan material lepas yang dituang dari

    atas. Seluruh gumpalan atau bongkahan tanah liat berat harus dipecah dengancara diluku dan permukaannya harus diratakan sebelum dimulainyapelaksanaan pemadatan.Kadar air material timbunan tanah harus disetel dengan pengkondisian yangcocok dengan toleransi + 3% sampai - 5 % dari kadar air optimum, atau suatutoleransi yang ditentukan Pengguna Jasa, tergantung pada karakteristikmaterial., dan kemudian dipadatkan sampai kepadatan yang ditentukan.Lereng timbunan tanah yang akan menjadi berada di bawah beton canal lining,setelah dirapikan, harus dipadatkan dengan alat tamper mekanis atau cara lainyang disetujui.

    2.5.4. KEPADATAN TIMBUNAN TANAH

    Kepadatan timbunan tanah dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :a. Kepadatan tanah tidak kurang dari 90 % kepadatan kering maksimum,

    diperuntukkan bagi timbunan tanah pada badan jalan; pada saluran dantanggul yang sekaligus juga merupakan badan jalan inspeksi untuk kenderaanroda 4 atau lebih; pada timbunan tanah yang menjadi pondasi bangunan; danmenggunakan bahan tanah timbun yang berasal dari tanah hasil galian yangcocok atau tanah dari borrow pit;

    b. Kepadatan tanah tidak kurang dari 85% kepadatan kering maksimum,diperuntukkan bagi timbunan tanah kembali pada bangunan yang tidakdiperuntukkan sebagai jalan inspeksi dan tanggul.

    2.5.5. RETAKAN TANAH Bilamana terjadi retakan pada timbunan tanah atau lokasi lain yang ditunjukkanoleh Pengguna Jasa maka Penyedia Jasa harus menutup retakan tersebut denganmenuangkan air lempung, yaitu campuran tanah lempung / liat dengan air.Penyedia Jasa harus terlebih dahulu membuat percobaan perbandingancampurannya dan pengisiannya ke retakan untuk selanjutnya mendapatpersetujuan Pengguna Jasa.

    Pada dasarnya air lempung dituang ke dalam retakan tanah sampai retakandipenuhi air lempung dan berikutnya dituang kembali setelah air lempungsebelumnya telah menyerap seluruhnya di dalam retakan. Kegiatan ini dilakukanberulang-ulang sampai retakan tertutup dengan endapan air lempung.

    Tidak dilakukan pembayaran tersendiri untuk pekerjaan ini. Biaya yang dibutuhkanuntuk pekerjaan ini dianggap sudah termasuk di dalam harga satuan timbunantanah.

    2.5.6. TOLERANSI PEKERJAAN TANAH

    Toleransi dimensi untuk penyelesaian garis, kemiringan, dan formasi pekerjaantanah setelah perapian, kecuali ditentukan lain atau diinstruksikan oleh PenggunaJasa adalah :

    Pekerjaan timbunan tanah,o elevasi dasar - 5 cm dan + 0 cmo lebar dasar - 0 cm dan + 5 cm

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    38/164

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    39/164

    Nama Pengujian StandarPengujianNilai yang

    Disyaratkan Frekwensi Pengujian

    paling sedikit sekalisebulan.

    Cone Penetration Test AASHTO T206 - Pada setiap dasar bangunanberat, sebagaimana perintahPengguna Jasa

    Proctor CompactionTest

    ASTM D 1557 Setiap Borrow pitt

    Field Density Test ASTM D1556 ≥ 90% MDD≥ 85% MDD

    2 kali sehari (pagi, sore)pada setiap lokasipekerjaan, atauField Moisture Test ASTM D2216 OMC + 3%,

    -5%

    Pengukuran dan pembayaranPengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah harus dibuat dalam satuanmeter kubik (m3) tanah setelah padat, dimana kuantitasnya dihitung antara garis yang

    ditentukan, bentuk dan dimensi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar. Dalam halterjadi penurunan akibat konsolidasi tanah pondasi, maka kuantitasnya dapat dihitungberdasarkan data hasil survey. Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah, dilakukan menggunakan harga satuan yangditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut harus dianggaptermasuk semua biaya untuk penyediaan borrow pit, penebasan dan pembersihan,pemindahan lapisan atas tanah dan pengembaliannya ke keadaan semula setelah selesai,termasuk biaya penggalian di borrow pit, pemindahan, pembuangan tanah, pengangkutanke stockpile dan ke lokasi penimbunan dengan total jaraknya sebagaimana dinyatakanpada item pembayaran, termasuk biaya platform sementara untuk alat yang bekerja diatas tanah lunak, dan biaya menghampar tanah lapis demi lapis, pengkondisian kadar airtanah, pemadatan tanah, penggalian kembali dan membentuk dan merapikansebagaimana yang disyaratkan, termasuk seluruh biaya untuk pekerja, bahan, peralatanPenyedia Jasa, perijinan, dan royalti.

    2.6. TIMBUNAN SIRTU

    Timbunan sirtu dimaksudkan adalah untuk mengisi ruang antara sheet pile yangterpancang dengan tebing sungai yang berada dibawah permukaan air sungai. Pemadatandilakukan dengan alat penumbuk atau secara manual.

    BahanBahan yang digunakan adalah campuran pasir dengan batu kerikil dan tidak bercampurdengan lumpur, yang diambil dari sungai. Susunan butiran (gradasi) material granularharus sesuai dengan ASTM D 1248-68, sbb:

    Ukuran Saringan(mm) % Berat Lolos

    40 10025 80 ~ 10020 70 ~ 90

    4,75 35 ~ 600,425 10 ~ 240,075 4 ~ 16

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    40/164

    Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran untuk pembayaran timbunan Sirtu harus dilakukan dalam satuan meter kubik(m3), yang dihitung sebagai kuantitas antara garis sheet pile yang sudah terpancangdengan tebing sungai dengan bentuk dan dimensi sebagaimana yang ditunjukkan dalamgambar.Pembayaran untuk timbunan Sirtu akan dilakukan dengan menggunakan harga satuanyang sesuai yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut

    harus sudah mencakup seluruh biaya untuk pemindahan, pengangkutan sirtu,penghamparan, pemadatan, perapihan, termasuk biaya untuk pekerja, bahan danperalatan Penyedia Jasa, dan royalti.

    2.7. TIMBUNAN PASIR

    Timbunan Pasir dan Pemadatan adalah merupakan pekerjaan menimbun danmemadatkan pasir urug dibawah lantai kerja, dengan tujuan agar material campuranbeton lantai kerja tidak tercampur dengan lumpur. Material pasir dihamparkan secaramerata pada bidang yang akan ditimbun, kemudian dipadatkan dengan stamper.

    Bahan Bahan untuk pekerjaan ini adalah pasir urug yang bersih, bebas dari material lumpur dankotoran lainnya

    Pengukuran dan PembayaranPengukuran untuk pembayaran Timbunan Pasir harus dilakukan dalam satuan meter kubik(m3), yang dihitung sebagai kuantitas antara garis sheet pile yang sudah terpancangdengan tebing sungai dengan bentuk dan dimensi sebagaimana yang ditunjukkan dalamgambar.Pembayaran untuk Timbunan Pasir akan dilakukan dengan menggunakan harga satuanyang sesuai yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebutharus sudah mencakup seluruh biaya untuk pemindahan, pengangkutan Pasir,penghamparan, pemadatan, perapihan, termasuk biaya untuk pekerja, bahan danperalatan Penyedia Jasa, dan royalti.

    2.8. TANAM RUMPUT

    Tanam rumput adalah pekerjaan penanaman rumput, di permukaan lereng timbunan ataulereng galian atau permukaan timbunan tanah atau ke permukaan tanah sebagaimanayang ditunjukkan dalam gambar.

    Penyedia Jasa harus menyediakan rumput tersebut dalam bentuk rumpun, yang diambil

    dari lokasi yang disetujui sebelumnya oleh Pengguna Jasa, atau dibibitkan sendiri olehPenyedia Jasa. Rumput yang digunakan harus mempunyai batang dan akar yang sehat,bebas dari rumput liar dan tanaman yang tidak diharapkan. Rumput harus dipotong lurusdan mempunyai setidaknya 5 cm tanah yang melekat di akarnya pada waktu di angkat,dengan tinggi rumput tidak lebih dari 10 cm.

    Dalam waktu 24 jam sejak dipotong, rumput harus sudah ditanam. Rumput harus terletakdengan baik dan kuat. Untuk rumput yang ditanam di permukaan lereng maka rumputdiperkuat dengan menancapkan penusuk bambu atau kayu atau penusuk dari materiallain yang disetujui Pengguna Jasa. Bidang kosong antara rumput dengan rumput harus

    juga diisi dengan tanah permukaan yang baik. Area yang baru ditanami rumput harus

    segera dibasahi dan selanjutnya dibasahi setidaknya sekali dalam sehari. Pemberian airdilakukan sampai rumput tersebut telah bertumbuh dengan baik.

  • 8/18/2019 Spektek Paket 3

    41/164

    Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memelihara tanaman rumput tersebutdengan menyianginya dari rumput liar atau tanaman lain, memotong, mengganti tanamanyang mati, sampai diterbitkannya Serah Terima Kedua Pekerjaan.

    Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran untuk pembayaran gebalan rumput dilakukan dalam meter bujur sangkar(m2) rumput yang ditanam, dengan tahapan :

    bila gebalan rumput telah ditanam maka diukur sebagai 50% permukaan tanahtelah ditanami rumput;

    50% sisanya akan diukur bila rumput tersebut telah bertumbuh dengan baik dankeseluruhan permukaan tanah tersebut telah ditutupi rumput dengan baik.

    2.9. PEKERJAAN PEMASANGAN GEOTEKSTILE

    2.9.1. GEOTEKSTIL NON WOVEN a. Umum

    Lokasi Pemasangan Geotekstil non woven sebagaimana ditunjukkan dalam

    Gambar atau yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa. Geotekstile non wovendipasang un