sp halusinasi, perilaku kekerasan, hdr

34
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI 20:09 Agus Purnomo No comments STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIP HALUSINASI a. Proses keperawatan 1. Kondisi klien Klien bicara sendiri, gelisah, dan pernah melakukan tindakan kekerasan (memukul temannya) 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Klien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi dengan cara pertama menghardik. 4. Tindakan keperawatan a. Mengidentifikasi jenis halusinasi b. Mengidentifikasi isi halusinasi c. Mengidentifikasi waktu halusinasi d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi g. Mengajarkan klien menghardik halusinasi h. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian i. Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis. b. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik

Upload: dwiesty11192

Post on 13-Aug-2015

274 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI20:09 Agus Purnomo No comments

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIP HALUSINASI a. Proses keperawatan

1. Kondisi klien Klien bicara sendiri, gelisah, dan pernah melakukan tindakan kekerasan (memukul temannya) 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Klien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi dengan cara pertama menghardik. 4. Tindakan keperawatan a. Mengidentifikasi jenis halusinasi

b. Mengidentifikasi isi halusinasi c. Mengidentifikasi waktu halusinasi

d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi e. f. g. h. i. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Mengajarkan klien menghardik halusinasi Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis. b. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Assalamu Alaikum Kak, selamat pagi. saya perawat yang akan bekerjasama dengan Kakak untuk membantu menyelesaikan masalahnya Kakak. Nama saya Abcdefghijk biasa dipanggil Abcd, nama Kakak siapa? Senang dipanggil siapa? b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan Kakak hari ini? Apa keluhan Kakak saat ini?

c.

Kontrak Baiklah, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang suara-suara yang selama ini Kakak dengar tapi tak nampak wujudnya.

1. Topik

2. Tempat Dimana kita bisa berbincang-bincang Kak? Disini saja Kak ya? 3. Waktu Berapa lama kita akan berbincang-bincang Kak? Sekarang hari Sabtu 24 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 15 menit saja Kak? Apakah Kakak setuju? 2. Fase kerja Apakah Kakak mendengar suara tanpa dengan wujud? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu paling sering Kakak dengar? Berapa kali sehari Kakak alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Kakak rasakan pada saat mendengar suara-suara itu? Apa yang Kakak lakukan pada saat mendengar suara-suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? Kak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang ke empat, minum obat dengan teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung Kakak bilang pergi, saya tidak mau dengar, saya tidak mau dengar kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba Kakak peragakan! Nah, begitu.. bagus sekali Kak! Coba lagi! Ya,,, bagus, Kakak bisa. 3. Fase terminasi. a. Evaluasi Subjek: Bagaimana perasaan Kakak setelah peragaan tadi? Objek : Apa yang Kakak lakukan jika suara-suara itu muncul? b. Rencana tindak lanjut Jika suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya ? c. Kontrak yang akan datang suara dengan cara yang kedua? 1. Topik : Bagaimana kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-

2.

Waktu : Jam berapa Kak? Bagaimana kalau hari Senin 26 Maret 2012 jam 10.00 WITA seperti hari ini ya Kak, hari ini kan hari Sabtu, dan besok hari Ahad saya libur, bagaimana?

3.

Tempat : Dimana Kak kita bisa berbincang-bincang lagi? Bagaimana kalau di ruangan ini saja!

STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIP HALUSINASI a. Proses keperawatan

1. Kondisi klien Klien bicara sendiri, marah-marah dan tertawa sendiri. 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Klien mampu untuk mengenal halusinasi, cara-cara mengontrol halusinasi dengan cara kedua, bercakap-cakap dengan orang lain. 4. Tindakan keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

b. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik. assalamu alaikum Kak Abc, bagaimana perasaan Kak Ab hari ini? b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah suara-suara yang biasa Kakak dengar masih muncul? Apakah sudah dipakai cara yang kita latih kemarin? Apakah berkurang suarasuaranya? c. 1) Kontrak. Topik : Baikalah, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara kedua yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. 2) 3) Tempat: Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja Kak! Waktu : Berapa lama kita akan latihan? Sekarang hari Senin 26 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 15 menit saja Kak?

2. Fase kerja. Jadi cara kedua untuk mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Kakak mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk berbicara dengan Kakak. Contohnya begini, Tolong, saya mulai dengar suara-suara, bisa ngobrol dengan saya? coba Kakak lakukan seperti itu! Ya,, begitu..!! bagus,,! Coba sekali lagi Kak! Bagus,,,! Kakak harus latihan terus ya!! 3. Fase terminasi. a. Evaluasi Subjek : Bagaimana perasaan Kakak setelah latihan tadi? Objek : Jadi sudah berapa cara yang Kakak pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,,!! b. Rencana tindak lanjut. Cobalah kedua cara ini Kakak lakukan jika mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukan dalam kegiatan sehari-hari Kakak? Nah, nanti lakukan secara teratur dan gunakan sewaktu-waktu bila suara itu muncul. c. 1) Kontrak yang akan datang. Topik : Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga yaitu melakukan aktifitas yang terjadwal? 2) Waktu: Jam berapa Kakak mau? Bagaimana kalau hari Selasa 27 Maret 2012 besok di jam yang sama, jam 10.00 WITA ya Kak? 3) Tempat: Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau disini saja Kak? sampai ketemu besok ya Kak!! Wassalamu alaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIIP HALUSINASI a. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

Klien marah-marah, bicara sendiri dan gelisah. 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Klien mampu untuk mengontrol halusinasi dengan cara ketiga yaitu melaksanakan aktifitas yang terjadwal. 4. Tindakan keperawatan a. b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang biasa dilakukan dirumah. c. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian.

b. Strategi pelaksaan tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik. Assalamu Alaikum, selamat pagi Kak. Asih ingat dengan saya kan? Bagaimana perasaanya hari ini? b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaaan Kakak hari ini?. Apa Kakak sudah mandi dan sarapan pagi? Apakah suara-suara yang Kakak dengar masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya? Bagus!!! c. 1. Kontrak Topik : Sesuai janji kita kemarin, kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan yang terjadwal. 2. Tempat : Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja? 3. Waktu : Berapa lama kita berbincang-bincang Kak? Sekarang kan hari Selasa 27 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 10 menit saja Kak? Atau 15 menit ya? 2. Fase kerja Kegiatan apa saja yang biasa Kakak lakukan pagi-pagi? Terus jam berapa kegiatan berikutnya? Wah, ternyata banyak sekali kegiatannya. Apa Kakak sudah melakukan kedua cara yang telah kita pelajari kemarin saat mendengar suara-suara? Bagussekarang kita akan melatih cara ketiga yaitu melakukan kegiatan pada saat suara-suara itu terdengar, jadi Kakak bisa melakukan kegiatan-kegiatan Kakak tadi untuk mencegah halusinasi. Coba Kakak ulangi. Bagus sekali!! Kakak bisa lakukan kegiatan ini? Kegiatan ini dapat Kakak lakukan

untuk mencegah suara-suara yang muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan yang Kakak lakukan. 3. Fase terminasi a. Evaluasi/validasi Subjek : Bagaimana perasaan Kakak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali!!! Objek : Coba Kakak sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara! Bagus sekali.!!! b. Rencana tindak lanjut Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Kakak. Coba Kakak lakukan sesuai jadwal ya! c. Kontrak yang akan datang 1. Topik : Kita akan membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat! 2. Waktu : Jam berapa Kakak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau besok? Besok hari Rabu 28 Maret 2012 jam 14.00 WITA ya Kak? Karena besok Saya dinas siang. Bagaimana? Kakak setuju? 3. Tempat : Mau dimana Kak? Bagaimana kalau disini lagi! Sampai ketemu ya Kak, Assalamu Alaikum.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDKAN KEPERWATAN SPIK HALUSINASI A. Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga tampak sedih melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Keluarga mampu mengenal masalah yang diraskan keluarga dalam merawat klien, mengetahui pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi. 4. Tindakan keperawatan

a.

Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien

b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, jenis halusinasi serta proses terjadinya halusinasi. c. Menjelaskan cara merawat klien halusinasi

B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Assalamu alaikum, selamat pagi. Saya mahasiswa stikes nani hasanuddin yang sedang praktek di Rskd abcdefgh, nama saya Abcdefghijk senang dipanggil Abcd. nama anda siapa, senang dipanggil siapa? b. Evaluasi/validasi bagaimana perasaan semua (keluarga) hari ini? c. Kontrak 1. Topik: hari ini kita akan berbincang-bincang dan belajar masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien, mengetahui pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi dalam keluarga. 2. Waktu : Berapa lama keluarga bersedia berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit saja? Apakah semuanya setuju? 3. Tempat : dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja? 2. Fase kerja 1. Apa masalah keluarga dalam merawat klien? 2. Saya akan menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi. Apakah semuanya setuju? 3. Pertama-tama apa itu halusinasi? Halusinasi yaitu penerapan (persepsi) tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indra seseorang yang terjadi pada keadaan sadar atau bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik atau histerik. 4. Apa tanda dan gejalanya? Yaitu berbicara sendiri, mendengar suara-suara yang tak nampak wujudnya, marah-marah, dan melakukan perilaku kekerasan pada orang disekitarnya. 5. Jenis-jenis halusinasi? Yaitu : a. b. Halusinasi penglihatan, yang dilihat seolah-olah berbentuk orang, binatang atau benda. Halusinasi pendengaran, seolah-olah mendengar suara manusia, suara hewan, suara mesin, suara musik, dan suara kejadian alami. c. d. Halusinasi penciuman, seolah-olah mencium bauan tertentu. Halusinasi pengecap, seolah-olah mengecap suatu zat atau rasa tentang sesuatu yang dimakan.

e.

Halusinasi perabaan, seolah-olah merasa diraba, disentuh, dicolek, ditiup, dirambati ular.

6. Proses terjadinya halusinasi adalah pada waktu klien lagi sendiri, dia biasanya bicara sendiri, marah-marah dan juga tertawa sendiri.

7.

Bagaimana cara merawat klien halusinasi? Yaitu caranya pertama-tama kita ajak berbicara kepada klien dan berkenalan setelah itu kita Tanya kepada klien apa yang biasa klien dengar, terus kita dengar, dan kita bilang suara-suara itu palsu atau tidak nyata. Kakak bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Setelah Kakak bisa mengontrol halusinasinya kita ajak Kakak untuk merawat diri sendiri secara perlahan-lahan, kita ajar cara makan, mandi, mencuci tangan, dan menyisir rambut. Apa semuanya bisa dimengerti?

3. Fase terminasi. a. Evaluasi/validasi Objektif: Coba ulangi kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dam cara merawat klien halusinasi. b. Rencana tindak lanjut. Baikalah semua, kalau begitu saya harap apa yang sudah saya ajarkan dapat diulang dan kita akan melanjutkan cara melatih atau mempraktekkan cara merawat klien halusinasi. c. 1. Kontrak yang akan datang. Topic : Bagaimana kalau besok kita akan mempraktekkan langsung cara merawat klien halusinasi, apa semua setuju? 2. Waktu : Bagaimana kalau kita ketemu jam 10.00 wita. 3. Tempat : Kita senang berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau diruang tamu saja? 1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang? 2.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIK HALUSINASI A. Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga sudah mulai tenang melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Keluarga dapat mempraktekan cara merawat klien dengan halusinasi 4. Tindakan keperawatan a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasi

b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien halusinasi. B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik Assalamu Alaikum, selamat pagi semua? b. Evaluasi /validasi Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin? c. 1. Kontrak. Topik : Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan dan lelatih langsung kepada pasien cara merawat dirinya. 2. Waktu : Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit? Setuju? 3. Tempat : Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini lagi?

2. Fase kerja a. Kegiatan apa saja yang telah keluarga lakukan hari ini? Apakah telah melakukan kegiatan yang saya ajarkan kemarin? b. Baikalah saya akan memberikan kesempatan menjelaskan arti halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi serta mempraktekkan cara merawat langsung klien halusinasi. Yang mana prinsip pelatihan merawat diri agar klien dapat mandiri seperti kebersihan badan, yaitu cuci tangan, cuci muka, mandi, serta menyisir rambut dan mengenal keluarga dekat. 3. Fase terminasi a. Evaluasi 1. Subjektif: Bagaimana perasaanya setelah berbincang-bincang? 2. Objektif : Coba jelaskan kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi. b. Rencana tindak lanjut. Baikalah kalau begitu, saya berharap apa yang saya ajarkan kepada keluarga tentang halusinasi dan cara merawat klien bisa anda masukkan dalam jadwal aktifitas di rumah. c. Kontrak yang akan datang. 1. Topik : Bagaimana kalau besok kita lanjutkan dengan pembuatan jadwal aktifitas dirumah, serta menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan (follow up) pada klien, setuju??? 2. Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang, bagaimana kalau disini lagi? 3. Waktu : Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi jam 10.00 wita?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPIIIK HALUSINASI A. Proses keperawatan 1. Kondisi keluarga Keluarga sudah tenang, tidak gelisah lagi melihat keadaan Kakak M 2. Diagnosa keperawatan Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran 3. Tujuan Keluarga dapat mengetahui pentingnya follow up bagi klien dirumah.

4. Tindakan keperawatan a. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat.

b. Menjelaskan follow up klien ketempat kesehatan. B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan 1. Fase orientasi a. Salam terapeutik. Assalamu Alaikum, selamat pagi semua? b. Evaluasi/validasi Bagaimana kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin? c. 1. Kontrak Topik : Sesuai persetujuan kita kemarin, hari ini kita akan menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan klien. 2. Waktu : Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit? Setuju?? 3. Tempat: Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?

2. Fase kerja. Kegiatan apa saja yang keluarga lakukan hari ini? Apa telah melakukan kegiatan yang saya ajarkan kemarin? Sekarang kita akan membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat sehingga keluarga mudah mengontrol aktifitas klien.. Adapun pentingnya pemeriksaan kesehatan (follow up) yaitu agar kita tahu tanda-tanda vital klien misalnya tekanan darah, apakah dia tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, untuk mengetahui apakah dia demam atau tidak, apa keluarga mengerti? 3. Fase terminasi. a. Evaluasi/validasi 1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah berbincang-bincang? 2. Objektif : Coba ulangi kembali cara membuat jadwal dan pentingnya follow up klien! b. Rencana tindak lanjut. Baikalah kalau begitu saya harapkan apa yang saya ajarkan kepada keluarga hari ini tentang membuat jadwal dan pentingnya follow up pada klien, saya harapkan keluarga bisa melakukan kegiatan ini. c. Kontrak. Berhubung waktu praktek saya di RSKD abcdefg ini sudah selasai, kita akhiri pertemuan kita hari ini, saya berharap apa yang sudah di ajarkan dapat dilakukan dirumah dan dimasukan dalam jadwal kegiatan harian. Mudah-mudahan klien cepat sembuh. Sampai ketemu lagi dilain kesempatan, Assalamu Alaikum dan selamat siang.

STRATEGI KEKERASAN

PELAKSANAAN

KLIEN

DENGAN

PERILAKU

A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien a. Data subyektif : 1) Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan

2) Klien mengatakan merasa orang lain mengancam 3) Klien mengatakan orang lain jahat b. Data objektif : 1) Klien tampak tegang saat bercerita 2) Pembicaraan klien kasar jika dia menceritakan marahnya 3) Mata melotot, pandangan tajam 4) Mengancam secara verbal dan fisik 5) Nada suara tinggi 6) Tangan mengepal 7) Berteriak/menjerit 8) Memukul 2. Diagnosa keperawatan Risiko tinggi perilaku kekerasan 3. Tujuan keperawatan a. Tujuan umum : Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan baik secara fisik, sosial atau verbal, spiritual, dan terapi psikoformatika.

b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya 2) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan 3) Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan 4) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dapat dilakukan 5) Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan 6) Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan 7) Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan 8) Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian. 4. Tindakan keperawatan a. Bina hubungan saling percaya b. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan marahnya c. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya d. Diskusikan denngan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini e. Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang dilakukan pada : 1) Diri sendiri

2) Orang lain/keluarga 3) Lingkungan f. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan g. Tentang mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik h. Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan didalam jadwal kegiatan harian B. Strategi komunikasi 1. Fase orientasi a. Salam : Assalamualaikum, Selamat pagi? b. Evaluasi : Bagaimana perasaan Mba saat ini? Apa yang sedang Mba rasakan saat ini? Perkenalkan Mba Nama saya Suster S. Mba namanya siapa?biasanya dipanggil apa? c. Kontrak 1) Topik : Baiklah Mba D, saat ini kita akan membahas tentang penyebab Mba marah dan mengontrol rasa marah secara fisik. 2) Waktu : Mba D ingin berapa lama kita akan berbincang-bincang?

3) Tempat : Dimana tempat Mba D inginkan untuk kita berbincangbincanng? 2. Fase kerja a. Identifikasi penyebab perilaku kekerasan : Apa yang menyebabkan Mba D marah? b. Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan Saat Mba D sedang marah apa yang akan Mba rasakan? Apakah dada Mba berdebar-debar lebih kencang? Atau Mata melotot? . c. Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan Saat Mba D marah apa yang Mba lakukan? d. Identifikasi akibat risiko tinggi perilaku kekerasan Apakah dengnan cara itu marah/kesal Mba dapat terselesaikan? Ya tentu tidak, apa kerugian yang Mba D alami? Betul Mba jadi masuk ke ruang Isolasi. e. Menyebutkan cara mengontrol risiko tinggi perialu kekerasan Pertama mari kita coba melakukan latihan tarik napas dalam. Sekarang Mba D bisa berdiri atau duduk rilexs, lalu tarik napas dalam dari hidung tahan sebentar, lalu keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Ini dilakukan sebanyak 5 kali ya Mba?

f. Membantu klien mempraktekkan cara latihan cara mengontrol fisik Sekarang coba Mba lakukan bagaimana latihan napas dalam? Pertam tarik napas melalui hidung, ya seperti itu Mba bagus, kemudian hembuskan melalui mulut. Ini dilakukan selam 5 kali ya Mba. Ayo sekarang lakukan kembali, tarik napas dalam-dalam melalui hidung, Mba D rasakan betapa sejuknya udara bersih yang masuk ke paru-paru kita, kemudian hembuskan pelan-pelan melalui mulut, ya seperti itu Mba, Bagus.. g. Membantu klien memasukkan kegiatan sehari-hari Nah..Mba D tadi telah melakukan latiahan teknik relaksasi napas dalam, bagaimana kalau latihan ini kita buat jadwal kegiatan seharihari Mba? Baik kita masukkan ya ke jadwal kegiatan sehari-hari Mba? Kapan waktu yang Mba D inginkan untuk melakukan latihan ini? Bagaimana kalau setiap jam 09.00 pagi? 3. Fase terminasi a. Evaluasi Bagaiman perasaan Mba setelah melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya..betul, dan kelihatannya Mba terlihat sudah lebih rileks. Kalau begitu coba Mba praktikkan lagi latihan teknik napas dalam yang saya ajarkan tadi. . b. RTL (Rencana Tindak Lanjut)

Ya..Bagus Mba. Mba telah bisa melakukannya dengan baik. Besok kita akan bertemu kembali untuk mengajarkan Mba D teknik relakasasi lain yang dpat membantu mengontrol rasa marah Mba. Tapi sebelumnya Mba D harus bias mengatasi rasa marah Mba dengan teknik relaksasi napas dalam yang telah saya ajarkan tadi. c. Kontrak waktu yang akan datang Baik Mba D kita sudah selesai berbincang-bincangnya, besok saya akan menemui Mba kembali untuk melihat perkembangan kondisi Mba D dan mengajarkan teknik relaksasi yang lain. Mba D mau jam berapa kita ketemunya? Baik jam ya Mba , sesuai kesepakatan kita. Tempatnya di sisni ya Mba? d. Antisipasi maslah Mba, jika Mba D ingin merasa marah lagi pada saat saya tidak ada, Mba dapat melakukan sendiri teknik relaksasi napas dalam yang telah saya ajarkan tadi, atau jika dengan teknik ini rasa marah Mba D tidak berkurang Mba bias memanggil perawat yang ada di sini. Baik Mba, kalau begitu saya permisi dulu, sampai jumpa. Assalamualaikum..

STRATEGI PELAKSANAAN HARGA DIRI RENDAHSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP-1 Pasien : Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-1 PROSES KEPERAWATAN Kondisi Klien Nn. Sisi (19 tahun) gelisah, sering melamun, terkadang juga menangis. Mengatakan bahwa

dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak mampu mewujudkan impian orang tuanya untuk menjadi dokter. Sisi adalah salah satu mahasiswi kedokteran tetapi Ia sebenarnya tidak menyukai jurusannya tersebut, Ia bersedia kuliah di jurusan kedokteran karena keinginan orang tuanya dan sebagai anak Ia juga berusaha membagiakan kedua orang tuanya dengan menuruti perintah orang tuanya tersebut. Tetapi di saat sudah kuliah Ia justru uring-uringan karena merasa memang itu bukan bidang yang disuakainya. Alhasil nilai-nilainya jeblok dan Ia banyak dijauhi oleh teman-temannya. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah Tujuan: 1. Pasien dapat mengidentifikasi aspek positifnya 2. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan 3. Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 4. Pasien dapat mengetahui cara untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Tindakan Kperawatan 1. Dorong individu untuk mengekspresikan perasaannya, khususnya mengenai pikiran, perasaan, dan pandangan dirinya:dulu dan saat ini, serta harapan yang ingin diwujudkan terhadap dirinya sendiri 2. Diskusikan aspek positif diri 3. Bantu pasien untuk menilai kemampuan yang masih dapat digunakan 4. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien 5. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih 6. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian PELAKSANAAN TINDAKAN ORIENTASI Selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Susi Purwati, Saya senangnya dipanggil suster Susi. Saya adalah Mahsiswa FIK UI yang sedang praktek disini.Nama mbak siapa ya? Senangnya dipanggil apa. Oh, jadi anda senangnya dipanggil Sisi saja. Saya lihat dari tadi Sisi melamun, ada yang sedang dipikirkan. Bagimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu Sisi? Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Sisi maunya kita ngobrol-bgobrolnya 30 menit. Baiklah mau dimana kita ngbrolnya Sisi? Oh, jadi kita ngobrolnya diruang ini saja. KERJA Bagaimana perasaan Sisi saat ini? Oh jadi Sisi merasa hidup Sisis sudah tidak berguna lagi dan pengen mengakhiri hidup Sisi. Mengapa Sisi berkata demikian? Biasanya kalau dirumah Sisis ngapain saja? Sisi punya hobi apa saja? Oh, jadi Sisi senangnya masak, menggambar desain dan membuat cerita komik. Menurut Sisi dari hobi yang sudah Sisi sebitkan tadi mana saja yang mungkin dan dapat kita lakuakan sekarang? Bagaimana jika menggambar desain? Jadi, Sisi bersedia mau menggambar desain, kira-kira mau menggambar apa ya? Oh, Jadi Sisi mau menggambar model-model baju terbaru. Sebentar saya sediakan peralatannya ya Sisi. Kira-kira Sisi menggambarnya mau ditemenin suster atau tidak. Wah bagus sekali gambarnya Sisi. Kira-kira Sisis mau menggambarnya berapa banyak ni, bagus lo gambarnya. Oh, Jadi Sisi mau 5 kali sehari menggambarnya. Bagaimana kalau kegiatan menggambarnya suster buatain jadwal buat Sisi?. Apakah Sisi mau? Oke, Jadi Sisi bersedia ya Suter Susi buatin jadwalnya. TERMINASI Bagaimana perasaan Sisi setelah kita bercakap-cakap? Wah! Ternyata Sisi punya bayak kelebihan ya salah satunya tadi mengambar dan hasil gambarnya bagus lo. Suster seneng itu

dengan gambar buatan Sisi. Baik besok kita akan bertemu kembali untuk ngobrol-ngobrol kembali mengenai kemampuan Sisi yang lain yitu membuat cerita komik. Kira-kira besok Sisi maunya kita ketemu jam berapa ? Baik! Jadi Sisi maunya kita ketemu jam 10.00 WIB dan tempatnya diruang ini saja. Baik Sisi sampai jumpa besok. Selamat pagi menjelang siang. SP Ke-2 Tujuan: 1. Pasien dapat melakukan dan memenuhi kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. 2. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa diganggu. Tindakan Kperawatan 1. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakuakan 2. Melatih kemampuan ke-2 yang telah disebutkan oleh klien 3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan tersebut jadwal kegiatan harian. PELAKSAAN TINDKAAN ORIENTASI Pagi Sisi? Bagaimana perasaan Sisi hari ini? Apakah sudah dicoba kegiatan yang kemarin sudah dimasukkan kedalam jadwal harian Sisi? Wah, bagus sekali. Sudah berapa banyak gambar yang Sisi buat. Bolehkan suster melihatnya.Wah, hebat bagus sekali gambarnya. Oya Sisi masih ingat ngaak kita mau ngapain hari ini? Iya, benar sekali jadi, kemarin Sisi menyubutkan selain Sisis suka menggambar desain Sisis juga suka membuat cerita komik. Jadi, hari ini kita akan latihan untuk membuat cerita komik. Apakah Sisi bersedia? Kira-kira mau berapa lama dengan suster? Oh, jadi Sisis maunya 30 menit. Baiklah ruangnya disini saja. Baiklah KERJA Bagaiamana perasaan Sisis setelah menggambar begitu banyak gambar dan gambar-gambar desainnya bgasu-bagus sekali? Apa yang Sisis rasakan. Oh, Sisis jadi merasa Sisi masih berguna, buktinya Sisis masih bisa membuat gambar-gambar desain yang bagus sekali. Bagaiman dengan hobi Sisis yang lain? Sisis masih ingat? Ya, bagus sekali Sisis masih ingat. Jadi Sisi punya hobi lain yaitu: membuat cerita komik. Bagaiman kalau Sisi selain membuat gambar desain juga membuat cerita komik. Apakah Sisi bersedia? Baiklah, suster Susi sediakan ya alat tulis dan bukunya. Sisi pengen ditemeni suster Susi atau tidak membuat komiknya. Kira-kira ceritanya seri atau drama. Oh, jadi Sisi mau langsung membuat sekarang dan tidak ingin ditemani. Baiklah suster tinggal dulu kira-kira 30 menit Suster Susi balik lagi kesini bagaiman Sisi? Baik Sisi bagaiman cderita komiknya sudah dapat berapa halaman. Boleh suster Susi lihat dan baca. Oke suster baca ya. Wah ceritanya bagus sekali Sisi dan gambarnya sesuai dengan karakter ceritanya. Sisis habat ya. Suster Susi saja tidak bisa membuat komik. Bagaimana kalau Sisis buat lagi cerita-cerita yang lainnya. Nanti hasil komiknya kita jadiin satu dan dibuat komik mini seri kan keren. Bagaimana Sisi? Nah, kirakira Sisis mau buat berapa banyak nih dalam satu hari. Oh jadi Sisis mau membuat dua cerita komik mini serialam satu hari. Bagaiman jika kegitan ini suster Susi masukin dalam jadwal kegiatan harian Sisi. Apakah Sisis bersedia? TERMINASI Bagaimana perasaanya setelah kita bercakap-cakap dan latihan tadi? Jadi berapa cara yang bisa Sisi lakukan pada saat-saat merasa jenuh dan tidak berarti? Bagus sekali Sisi bisa menyebutkannya kembali. Baik besok suster Susi akan bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan orang tua Sisi, biasanya orang tua Sisi berkunjung jam berapa? Oh, jadi orang tua Sisi biasanya berkunjung jam satu siang. Baiklah besok suster Susi akan berkunjung kesini dan

ngobrol-ngobrol dengan orang tua Sisi di ruang depan kira-kira jam dua siang, bagaimana Sisi bolehkah suster Susi ngobrol dengan mereka? Baiklah samapai jumpa besok ya Sisi. Selamat pagi menjelang siang.

STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA SP1 Keluarga Dx: Gangguan Citra Tubuh Tujuan Khusus: 1. Keluarga dapat mengenal tanda dan gejala dari harga diri rendah 2. keluarga mengetahui cara mengatasi masalah klien dengan harga diri rendah Tindakan Keperawatan 1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien dirumah 2. Jelaskan tanda dan gejala harga diri rendah kepada keluarga yang dialami klien beserta proses terjadinya 3. menjelaskan kepada keluarga merawat klien dengan harga diri rendah a. Latih keluarga mempraktekkan cara merawat klien harga diri rendah b. Menyediakan fasilitas utnuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah. c. Memfasilitasi interaksi di rumah d. Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien 4. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah. Proses Pelaksanaan Tindakan ORIENTASI Selamat pagi Bapak Ibu. Perkenalkan nama saya Suster Susi Purwati, bisa dipanggil suster Susi. Saaya adalah mahasiswa Ilmu Keperawatan UI yanbg sedang praktek di RS ini dan sedang merawat anak Bapak dan Ibu yang bernama Sisi. Bapak namanya siapa? Bapak senganya dipanggil apa Pak? Dan Ibu namanya siapa? Senangnya dipanggil apa Bu? Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu saat ini berhubungan dengan kondisi kesehatan Sisi saat ini? Baiklah Pak Bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap mengenai kondisi kesehatan Sisi selama 30 menit? Kita mau bercakap-cakap dimana? Oh, baiklah kita mengorol diruang tamu saja ya. KERJA Apa yang Bapak dan Ibu rasakan denagn kondisi kesehatan Sisi saat ini? Bagaimana setelah melihat kondisi Sisi saat ini? Kesulitan seperti apa yang Bapak dan Ibu rasakan dalam merawat Sisi? Bapak dan Ibu tahu apa yang menyebabkan Sisi keadaannya menjadi seperti sekarang ini? Ya, jadi anak Bapak dan Ibu keadaanya menjadi seperti sekarang ini karena Ia merasa gagal menjadi anak yang baik karena Ia merasa tidak mampu mewujudkan impian orang tuanya. Oleh karena itu Sisi sering melamun dan terkadang tiba-tiba menangis krena Ia kecewa dengan dirinya sendiri dan jadi merasa rendah diri serta menganggap dirinya tidak tidak berguna, sehingga Sisi memilki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Tentunya Ibu dan Bapak sangat menyayangi Sisi bukan dan tidak menginginkan hal tersebut terjadi? Nah, menurut Bapak dan Ibu bagaiman cara yang tepat dalam merawat Sisi? Oh, jadi Bapak dan Ibu ingin memngikuti kemauannya dulu untuk kuliah dijurusan Tehnik desain. Oke, selain itu apa lagi yang dapat dilakukan Bapak dan Ibu jika nanti Sisi menjalani perawatan dirumah. Iya, benar sekali Pak Bu. Kita harus mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat Sisi lakukan tapi tetap tidak dengan paksaan. Jadi, kemarin Sisi mengatakan Ia sangat senag menggambar desain dan membuat cerita komik serta memasak, Jadi, nanti sebaiknya jika Ia dirumah sediakan peralatan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut ya Pak Bu. Dan untuk meningkatkan semangatnya jangn lupa beri Ia pujian setelah melakukan kegitan

tersebut atau Bapak dan Ibu sesekali dapat menemaninya. Bagaiman Bapak Ibu?. Ya, benar baik sekali Ibu Bapak. Oya Pak Bu saya sudah membuatkan Sisi jadwal harian. Nanti diperhatiakn juga ya bu jadwal harian tersebut agar dapat dilaksanakan oleh Sisi tapi tidak dengan paksaan cukup ingatkan saja jika Sisi terlupa. TERMINASI Bagiman perasaaan Bapak dan Ibu setelah kita bercakap-cakap mengenani kondisi kesehatan Sisi dan apa saja yang perlu dilakukan oleh keluarga untuk mendukung proses penyembuhan Sisi? Apakah Bapak dan Ibu bisa menyebutkan kembalai apa saja yang perlu dan dapat dilakukan untuk mendukung kesembuhan Sisi? Ya, bagus sekali Ibu dan Bapak dapat menyebutkannnya kembali. Ada lagi Pak yang ingin ditambahkan. Ya, benar sekali Pak jangan pernah memaksakan kegiatan-kegiatan tersebut, tetapi mengingatkan itu penting. Baiklah Pak Bu nanti dua hari kedepan saya akan datang kembali kesini untuk mebicarakan rencana kepulangan Sisi tempatn ya disini saja kira-kira pukul 10 pagi. Bagaiman Pak Bu. Baiklah Pak Bu Selamat Ssiang dan sampai jumpa.