sop perkembangan menurut denver ii

13
SOP PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II) Pengertian Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997). Perkembangan Menurut Denver II Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit. a. Aspek Perkembangan yang dinilai Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai: 1) Personal Social (perilaku sosial) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. 3) Language (bahasa)

Upload: dedemahmud

Post on 07-Aug-2015

408 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Perkembangan Menurut Denver II

SOP PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II) PengertianPerkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).Perkembangan Menurut Denver IIDenver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.a. Aspek Perkembangan yang dinilaiTerdiri dari 125 tugas perkembangan.Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugasAda 4 sektor perkembangan yang dinilai:1) Personal Social (perilaku sosial)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.3) Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan4) Gross motor (gerakan motorik kasar)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.b. Alat yang digunakanØ Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).Ø Lembar formulir DDST IIØ Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:

Page 2: Sop Perkembangan Menurut Denver II

3-6 bulan9-12 bulan18-24 bulan3 tahun4 tahun5 tahun2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.d. PenilaianJika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO). CARA PEMERIKSAAN DDST II§ Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. § Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.§ Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.§ Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.§ Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan tidak dapat dites.1) Abnormala) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebihb) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia . 2) Meragukana) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebihb) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.3) Tidak dapat ditesApabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.4) NormalSemua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun:Contoh perhitungan anak dengan prematur:An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis An. Lula!Diketahui:

Page 3: Sop Perkembangan Menurut Denver II

Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006Tanggal periksa : 1-4-2008Prematur : 32 mingguDitanyakan:Berapa usia kronologis An. Lula?Jawab:2008 – 4 – 1 An. Lula prematur 32 minggu2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu_________ - Maka 37 – 32 = 5 minggu 1 – 7 -26Ø Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau1 tahun 8 bulan atau 20 bulanUsia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:Ø 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hariAtau1 tahun 7 bulan atau 19 bulanInterpretasi dari nilai Denver IIØ Advanced Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)Ø OKMelewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke-75Ø CautionGagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90Ø DelayGagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentuInterpretasi tesØ NormalTidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaanØ SuspectSatu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaanØ UntestablePenolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer

Cara Melakukan DDST (Denver Developmental Screening Test)

Page 4: Sop Perkembangan Menurut Denver II

Tes ini mengalami bc;bc;rapa perkembangan dalam penggunaan, saat ini telah terjadi revisi yang dikenal de;ngan nama DDST II. Penilaian DDST ini meliputi empat faktor diantaranya penilaian terhadap personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Cara melakukan penilaian adalah sebagai bcrikut:Persiapan Alat:1. Lembar formulir DDST II2. Alat bantu atau peraga, seperti benang wol merah, manik-manik, kubus warna mc;rah kuning hijau dan biru, permainan anak bola kecil, bola tenis kertas dan pensil.Prosedur penilitian:1. Tentukan umur anak pada saat pemeriksaan.2. Tarik garis pada lembar DDST' II sesuai dengan umur yang telah ditentukan. 3. Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal sosial. 4. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan, dan abnormal dengan gambar di bawah ini.)• Keterlambatan (abnormal) apabila tcrdapat 2 kctcrlambatan/lebih pada 2 sektor, atau bila dalam 1 scktar di dapat 2 keterlambatan/lebih ditambah 1 sektor atau lebih terdapat 1 keterlambatan• Meragukan apabila 1 sektor terdapat 2 keterlambatan/lebih, atau 1 sektor atau le;bih didapatkan 1 keterlambatan.• Dapat juga dengan menentukan ada tidaknya ketc;rlambatan pada masing-masing sektor bila menilai tiap sektor atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan keseluruhan. (Soetjiningsih, 1998)

SOP TERAPI BERMAIN dan PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN DENVER II

TERAPI BERMAIN

STANDAROPERASIONALPROSEDUR PENGERTIAN 1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari (Wong: 1991)2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya (Hurlock: 1978)3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri ubtuk memperoleh kesenangan (Roster: 1987)TUJUAN 1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis2. Mengurangi kecemasan3. Membantu mempercepat penyembuhan4. Sebagai fasilitas komunikasi

Page 5: Sop Perkembangan Menurut Denver II

5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery6. Sarana untuk mengekspresikan perasaanKEBIJAKAN Dilakukan di Ruang rawat inap, Poli tumbuh kembang, Poli rawat jalan dan Tempat penitipan anak PETUGAS PerawatPERSIAPAN PASIEN 1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain2. Melakukan kontrak waktu3. Tidak ngantuk4. Tidak rewel5. Keadaan umum mulai membaik6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klienPERALATAN 1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuanPROSEDUR PELAKSANAAN A. Tahap Pra Interaksi1. Melakukan kontrak waktu2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel, keadaan umum membaik/kondisi yang memungkinkan)3. Menyaiapkan alatB. Tahap Orientasi1. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukanC. Tahap Kerja1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri atau dibantu3. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan 5. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor anak saat bermain6. Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan D. Tahap Terminasili>Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan 1. Berpamitan dengan pasien2. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula3. Mencuci tangan4. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta keluarga kegiatan dalam lembar catatan keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional, hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga

ContohTopik: Terapi bermain

Page 6: Sop Perkembangan Menurut Denver II

Sub Topik: Mewarnai gambarSasaran: Anak Pra SekolahTempat: Ruang perawatan anakWaktu : 35 menit

A. TUJUAN

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum) Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan:a. Gerakan motorik halusnya lebih terarahb. Berkembang kognitifnyac. Dapat mewarnai gambar yang disukainyad. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat di ruang yang samae. Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang

B. PERENCANAAN

1. Jenis Program BermainMewarnai gambar dengan pensil warna/spidol/pantel pada kertas gambar yang telah tersedia2. Karakteristik bermaina. Melatih motorik halusb. Melatik kesabaran dan ketelitian3. Karakteristik pesertaa. Usia 3 – 6 tahunb. Jumalah peserta: 2 – 4 anak dan didampingi orang tuac. Keadaan umum mulai membaikd. Klien dapat duduke. Peserta kooperatif4. Metode: Demontrasi5. Alat-alat yang digunakan (Media)a. Kertas gambar yang siap diwarnaib. Alat untuk menggambar (Pensil warna/spidol/pantel)c. Benang d. Penggarise. Alat untuk melubangi kertas (Perforator)

C. STRATEGI PELAKSANAAN

Page 7: Sop Perkembangan Menurut Denver II

1. Persiapan: 5 Menita. Menyiapkan ruanganb. Menyiapkan alatc. Menyiapkan peserta2. Pembukaan: 5 Menita. Perkenalan dengan anak dan keluargab. Anak yang akan bermain saling berkenalanc. Menjelaskan maksud dan tujuan3. Kegiatan: 20 Menita. Anak diminta untuk memilih gambar yang ingin diwarnai yang sudah tersediab. Kemudian anak dianjurkan untuk mewarnai gambar dengan warna yang disukaic. Setelah selesai mewarnai gambar, anak dibantu untuk melubangi bagian atas kertas gambard. Dipasang benang sepanjang ± 10 cm pada bagian atas yang dilubangie. Gantungkan hasil mewarnai gambar di dekat tempat tidur anak4. Penutup: 5 Menit Memberikan reward pada anak atas hasil karyanya

D. EVALUASI YANG DIHARAPKAN

1. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar yang diwarnai, kemudian digantung2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik3. Anak merasa senang4. Anak tidak takut lagi dengan perawat5. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

MengetahuiPembimbing Praktek Nama Mahasiswa(………………..) (………………….)

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILANTERAPI BERMAIN

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI0 1 2A ALAT 1 Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis 3 2 Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan 2 B Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan kontrak waktu 2

Page 8: Sop Perkembangan Menurut Denver II

2 Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel, keadaan umum membaik/kondisi yang memungkinkan) 3 3 Menyaiapkan alat 2 4 Mencuci tangan 1 C Tahap Orientasi 1 Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien 1 2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3 3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1 D Tahap Kerja 1 Memberi petunjuk pada anak cara bermain 3 2 Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri atau dibantu 2 3 Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga 3 4 Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan 3 5 Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor anak saat bermain 3 6 Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya 3 7 Menanyakan perasaan anak setelah bermain 3 8 Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan 2 E Tahap Terminasi 1 Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan 3 2 Berpamitan dengan pasien 1 3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 2 4 Mencuci tangan 1 5 Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta keluarga kegiatan dalam lembar catatan keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional, hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga 3 TOTAL 50

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILANPENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN DENVER II

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI0 1 2A ALAT 1 Format penialian Denver II 2 2 Kotak berisi alat-alat bantu tes 3 B Tahap Pra Interaksi 1 Melakukan kontrak waktu 1 2 Menyiapkan alat termasuk mengisi data pemeriksa dank lien/pasien pada form. Penilaian Denver II 2 3 Mencuci tangan 1 C Tahap Orientasi 1 Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien 1 2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3

Page 9: Sop Perkembangan Menurut Denver II

3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 3 4 Mempersiapkan lingkungan tempat pemeriksaan 3 D Tahap Kerja 1 Memberi petunjuk pada klien/pasien cara melakukan tes, kemudian meminta klien/pasien untuk melakukannya 8 2 Melakukan tes mulai dari item yang paling mudah 3 3 Melakukan tes secara urut dari item yang menggunakan sedikit energi 3 4 Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan tes 3 5 Menuliskan skor pada form. Denver II setiap satu tindakan tes 3 6 Menyimpulkan hasil tes setelah menyelesaikan minimal 5 tindakan tes 6 E Tahap Terminasi 1 Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan 1 2 Berpamitan dengan pasien/klien 1 3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 1 4 Mencuci tangan 1 5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1 TOTAL

Semoga artikel SOP PERKEMBANGAN menurut DENVER II (DDST II) bermanfaat bagi Anda.