soal-kasus pim 3
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
1/14
BAGIAN 2: UJIAN KOGNITIF (KASUS)
1. Menggali masalah : (tersurat, tersirat, substansi dan AMO)2. Waktu : 180 menit (3 jam)
3. Sifat Open Book : Pengertian, Cara memahami, dan Langkah-langkah
menjawab kasus.
1. Pengertian Kasus : kejadian=peristiwa=masalah-masalah perkara
Adalah uraian singkat tentang suatu kejadian atau situasi tertentu yang benar-benar
terjadi dimana kejadian atau situasi tersebut saling memperlihatkan adanya suatupermasalahan tertentu. Kejadian atau situasi dimaksud dibatasi oleh waktu dan
tempat tertentu
Kasus : a. A (administrasi),M (Manajemen) dan O (organisasi)
b. Substansi yang berdampak pada AMO
Penggalian 2 masalah melalui fungsi-fungsi manajemen (POAC/planning;
organizing; actuating; controlling), sumber/unsur-unsur manajemen 6 M (man;method; machine; material; market; money)
Cara Memahami kasus
a. Bacalah isi kasus secara menyeluruh dari awal sampai akhir dengan cepat, tanpa
putus sehingga mendapatkan gambaran yang utuh
b. Bacalah isi kasus paragraf demi paragraf dengan sedikit lambat sambil mencarikata-kata yang dianggap sebagai permasalahan
c. Bacalah isi kasus dengan sedikit lebih lambat lagi, sambil memberi tanda atau
menggaris bawahi terhadap kata-kata yang dianggap sebagai permasalahan
2. Langkah-langkah menjawab Kasus
a. Ringkasan Kasus ( 7 sampai 10 ringkasan)
Ringkasan kasus sebaiknya dibuat perbutir dari masing-masing paragraf,
seperti masalahnya, faktanya, prosesnya, baik secara kronologis maupun
menurut urutan pentingnya dll
RINGKASAN KASUS
Perhatikan kalimat dan kejadian-kejadian disetiap paragraf
Kalimat dapat mencerminkan bahan kasus sebagai referensi
Referensi mungkin ada disetiap paragraf, kumpulan dari beberapa
paragraf, atau beberapa referensi pada satu paragraf
Buatlah menjadi butir-butir kasus
Referensi dapat berupa masalah substansi atau langsung menunjukan
masalah AMO
Contoh Ringkasan Kasus
Kepala PT Pertamina Depo Ampenan, Lombok kepada wartawan
mengatakan sebetulnya di Pulau Lombok tidak terjadi kelangkaan BBM.
1
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
2/14
Cepat habisnya BBM disejumlah SPBU antara lain tingginya jumlah
permintaan.
Tingginya jumlah permintaan
Untuk membantu penduduk di wilayah Kecamatan Kemalang, Pemerintah
Kab. Klaten sejak Juni lalu mengirim 12 tangki air bersih untuk tiga desasetiap hari. Bantuan air itu diprioritaskan untuk daerah puncak di lereng
Gunung Merapi, yakni Desa Tlogowatu dan Tegalmulyo. Pengiriman air
kedaerah itu mengalami kesulitan karena jalan naik dan rusak berat.
Pengiriman air mengalami kesulitan
Alinea 1
Beberapa pengusaha mengeluhkan berbelit-belitnya pengurusan surat izin
usaha di Pemkot Bekasi dan tidak mengutamakan kemudahan serta
kepentingan warganya. Belum adanya sistem satu atap membuat pejabat di
Pemkot dengan seenaknya memutar-mutar proses perizinan.
Berbelit-belitnya pengurusan surat izinusaha
Belum adanya sistem satu atap
Alinea 2
Keluhan itu disampaikan antara lain oleh Direktur CV. Mitra Niaga AK,
yang mempunyai usaha kontraktor, perdagangan umum, leveransir, serta
Direktur Yayasan Bina Tunggal BT, di DPRD Kota Bekasi. AnggotaKomisi B DPRD Kota Bekasi NYS juga mengaku mendapat keluhan
serupa dari beberapa pengusaha.
Anggota Komisi B DPRD juga mendapat
keluhan serupa
Alinea 3
AK mencontohkan ketika akan membuat Kartu Tanda Anggota (KTA)
asosiasi pengusaha dengan sertifikasi perusahaan. KTA baru diberikansetelah AK menyertakan NPWP, keterangan domisili, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), akta perusahaan, dan SIUPP. Untuk mendapatkan
TDP, terlebih dahulu AK harus mengurus surat izin usaha jasa konstruksi(SIUJK) di Bagian Ekbang Sekretariat Daerah Pemkot Bekasi.
Banyaknya persyaratan yang harus
dipenuhi
Alinea 4
Namun, saat mengurus di Ekbang, dikatakan untuk mendapatkan SIUJK,
AK harus mempunyai TDP dan sertifikasi keanggotaan asosiasi terlebihdahulu. Bingungnya, untuk mendapatkan sertifikasi keanggotaan harus
mempunyai TDP seperti kawan pengusaha lain. AK mengurus itu dari
2
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
3/14
November tahun lalu dan sampai sekarang baru dapat SIUPP saja dan
TDPnya belum.
Tidak jelasnya persyaratan yang
diperuntukan
Alinea 5
AK sempat jengkel karena diputar kesana kemari. Padahal, setelah namaperusahaannya terdaftar, seharusnya mudah saja untuk mengurus KTA.AK mengaku telah mengeluarkan biaya banyak untuk mengurus semua
persyaratan itu.
Biaya tinggi dalam pengurusan
persyaratan
Alinea 6
BT menceritakan, Agustus lalu pernah mengurus surat izin kerjasama
mengenai masalah perindustrian dengan Pemkot Bekasi. BT pun
mengurus ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata. Namun,
setelah diputar kesana kemari, surat izin itu tak kunjung keluar, padahalsudah disetujui Walikota. Setelah tiga bulan menunggu, surat itu malahhilang. Baru setelah BT ancam akan memberitahukan Walikota, mereka
buru-buru membuatkan dan sekarang sudah jadi.
Kurang tertibnya pengadministrasian
pengurusan
Lemahnya pengawasan dalam pengurusan
Alinea 7
Beberapa pengusaha lain mengatakan hal serupa untuk sejumlah kasus
berbeda. Namun sumber masalah tetap sama, yaitu berbelit-belitnya mata
rantai birokrasi di Pemkot. Menurut N, seharusnya ada front office yangada di satu ruangan untuk pelayanan satu atap. Keberadaan SK. Walikota
No. 19/2002 tentang Penyelenggaraan Penerbitan SIUJK juga seharusnya
diubah menjadi Perda karena itu menyangkut pungutan.
Meninjau SK. Walikota menjadi Perda
Ringkasan kasus Berbelit-belitnya pengurusan surat izin usaha
Belum adanya sistem satu atap
Anggota Komisi B DPRD juga mendapat keluhan serupa Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi
Tidak jelasnya persyaratan yang diperuntukan
Biaya tinggi dalam pengurusan persyaratan
Kurang tertibnya pengadministrasian pengurusan
Lemahnya pengawasan dalam pengurusan
Meninjau SK. Walikota menjadi Perda
3
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
4/14
4
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
5/14
Menindaklanjuti ringkasan kasus utk diidentifikasi
REFERENSI KASUS MASALAH AMO
Berbelit-belitnya pengurusan surat
izin usaha
Lemahnya perencanaan
Lemahnya komunikasi
Lemahnya informasi
Lemahnya pengawasan
Belum adanya sistem satu atap
lemahnya perencanaan
lemahnya koordinasi
lemahnya p. keputusan
lemahnya pengawasan
Berbelit-belitnya pengurusan surat
izin usaha
lemahnya perencanaan
lemahnya komunikasi
lemahnya informasi
lemahnya pengawasan
Belum adanya sistem satu atap
lemahnya perencanaan
lemahnya koordinasi
lemahnya p. keputusan
lemahnya pengawasan
Anggota Komisi B DPRD juga
mendapat keluhan serupa
lemahnya perencanaan
lemahnya loordinasi
lemahnya pengawasan
Banyaknya persyaratan yang harus
dipenuhi
lemahnya perencanaan
lemahnya koordinasi
lemahnya pengawasan
Tidak jelasnya persyaratan yang
diperuntukan
lemahnya perencanaan
lemahnya informasi
lemahnya pengawasan
Biaya tinggi dalam pengurusan
persyaratan
lemahnya perencanaan
lemahnya informasi
lemahnya pengawasan
Kurang tertibnya
pengadministrasian pengurusan
lemahnya perencanaan
lemahnya koordinasi
lemahnya pengawasan
Lemahnya pengawasan dalam
pengurusan
lemahnya pengawasan
Meninjau SK. Walikota menjadi
Perda
lemahnya koordinasi
lemahnya pengawasan
Masalah-masalah AMO
Lemahnya perencanaan
5
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
6/14
Kurangnya informasi
Kurangnya komunikasi
Lemahnya pengambilan keputusan
Kurangnya koordinasi
Lemahnya pengawasan
IDENTIFIKASI MASALAH
Menetapkan, mencari maupun menggali masalah secara menyeluruh dari kasus baik
masalah AMO maupun masalah substansi yang berdampak AMO
Masalah AMO U S G TOTAL
Lemahnya perencanaan 3 3 4 10
Kurangnya informasi 4 3 3 10
Kurangnya komunikasi 4 3 3 10
Lemahnya pengambilan keputusan 3 3 3 9
Kurangnya koordinasi 4 4 3 11
Lemahnya pengawasan 5 5 4 14
3 Pembulatan MasalahMasalah administrasi (AMO) yang ditemui dalam kasus kemungkinan jumlahnya
cukup banyak sehngga perlu dilakukan pembulatan atu pengelompokan masalah
yang sama, selanjutny dari hasil pengelompokn masalah akan dibulatkan lagikedalam satu pembulatan akhir.
Pembulatan MasalahLemahnya pengawasan dalam pengurusan surat izin usaha di Pemkot Bekasi
Analisa USGNILAI URGENCY, SERIOUS, DAN GROWTH(USG)
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
No. Masalah Urgency Serious Growth Total
1 Perencanaan 5 5 4 142 Pengawasan 4 4 4 12
3 Koordinasi 2 4 3 9
4 Informasi 2 4 3 9
5 Kualitas 2 4 3 9
6 Pengambilan Keputusan 2 4 3 9
6
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
7/14
1. Analisis Masalah
Analisis masalah adalah melakukan pengkajian penelaahan dan mencari sebabmasalah mengapa masalah timbul atau terjadi banyak teknik manajemen yang dapat
dipergunakan untuk menganalisa masalah antara lain : FFA, SWOT, PKT,
FBD,USG, CBA
Analisis Masalah:
Ringkasan faktor pendorong dan penghambat tersebut dapat dilihat pada peta
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam Tabel .... sebagai berikut:
a.Sasaran : Meningkatkan kualitas Perencanaan pengeboran minyak
b. Identifikasi masalah Faktor internal dan Eksternal:
.............................narasi.........................................................................1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
1) Faktor Internal:
(a) Kekuatan (Strenght)- Jumlah SDM PT Pertamina cukup
- Dana Pengeboran minyak cukup
- Tersedia Teknologi Pengeboran
(b) Kelemahan (Weakneses) : diambil dari masalah no.32) Faktor Eksternal:
(a) Peluang (Opportunity)
- Permintaan konsumen trhadap minyak tinggi- Sumber minyak tersedia banyak
- Ada dukungan pemerintah Kab. Blora
(b) Ancaman (Threats)- Adanya tuntutan masyarakat
-
-
7
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
8/14
PETA KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN
Faktor Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Komitmen Pimpinan Belum Adanya Kode Etik Auditor
Tersedianya anggaran yang
memadai
PKA dan KKA belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh Auditor
Kompetensi dan profesionalisme
Bagian Pengawasan Internal
Tidak independen sehingga rawan
terhadap intervensi
Faktor Eksternal
Peluang (O) Ancaman (T)
Eksistensinya sangat dibutuhkan,
Tugas untuk RAN PK dan PMPRB
Masyarakat belum mengetahui
Ombudsman
Peningkatan kualitas teknologi dan
informasi
Opini BPK yang turun dari WTP
menjadi Disclaimer
Penguatan Kelembagaan menjadiInspektorat
Reward menunggu Perpres
c.Cara : seperti hal 91 buku TAMMenentukan nilai Urgen :
Dari tabel peta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, kemudian
dilakukan komparasi urgensi dengan matriks komparasi urgensi yangbertujuan untuk menentukan tingkat urgensi tiap faktor dari faktor lainnya
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Nilai pentingnya suatu
faktor dibanding faktor lainnya digambarkan dalam Skala Likert (1-5).
Matriks urgensi atas faktor internal yang terdiri atas faktor Kekuatan (S) dan
faktor Kelemahan (W) dapat dilihat pada Tabel 8.Nilai Urgensi Faktor Internal
Nilai Urgensi Faktor Eksternal
8
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
9/14
Matrik Urgensi Faktor Internal
No Faktor InternalKomparasi Urgensi
NF BFa b c d e f
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kekuatan (S) a Komitmen Pimpinan a a a a a 5 33,33
b Tersedianya anggaran yang memadai a b d b f 2 13,33
cKompetensi dan profesionalisme
Bagian Pengawasan Internala b d c f 1 6,67
Kelemahan (W)
dTidak independen sehingga rawan
terhadap intervensia d d d d 4 26,67
ePKA dan KKA belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh Auditora b c d e 1 6,67
f Belum Adanya Kode Etik Auditor a f f d e 2 13,33
5 2 1 4 1 2 15 100,00
Matrik Urgensi Faktor Internal
No Faktor EksternalKomparasi Urgensi
NF BFa b c d e f
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peluang (O)
a Penguatan Kelembagaan menjadiInspektorat a a a e a 4 26,67
bPeningkatan kualitas teknologi dan
informasia b d e b 2 13,33
cEksistensinya sangat dibutuhkan,
Tugas untuk RAN PK dan PMPRBa b d c c 2 13,33
Ancaman (T)
d Reward menunggu Perpres. a d d e f 2 13,33
eOpini BPK yang turun dari WTP
menjadi Disclaimer e e c e e 4 26,67
fMasyarakat belum mengetahui
Ombudsmana b c f e 1 6,67
4 2 2 2 4 1 15 100,00
9
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
10/14
TABEL 1
EVALUASI FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
NoNo Faktor Internal/EksternalFaktor Internal/EksternalBFBF(%)(%)
NDND NBDNBDNilai keterkaitanNilai keterkaitan
NRKNRK NBKNBK TNBTNB11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111 1212
11 22 33 44 5=(3x4)5=(3x4) 66 77 88 99 1010 1111 1212 1313 1414 1515 1616 171718=(6-18=(6-
17)/1117)/1119(3*18)/19(3*18)/
10010020=(5+19)20=(5+19)
Strengths/kekuatan (S)
11 Komitmen Pimpinan 33.3333.33 44 1.331.33 55 55 44 44 44 44 44 44 22 22 11 44 1.181.18 2.522.52
22 Tersedianya anggaran yang memadai 13.3313.33 44 0.530.53 55 22 55 11 33 33 33 11 11 11 22 22 0.330.33 0.860.86
33Kompetensi dan profesionalismeBagian Pengawasan Internal
6.676.67 33 0.200.20 55 22 33 22 22 11 22 22 11 11 11 22 0.130.13 0.330.33
JmlJml 3.713.71
Weaknesses/kelemahan (W)
44Tidak independen sehingga rawanterhadap intervensi
26.6726.67 55 1.331.33 44 55 33 33 44 22 44 55 33 44 33 44 0.970.97 2.302.30
55 Belum Adanya Kode Etik Auditor 6.676.67 33 0.200.20 44 11 22 33 33 33 44 44 44 44 11 33 0.200.20 0.400.40
66PKA dan KKA belum sepenuhnyadilaksanakan oleh Auditor
13.3313.33 33 0.400.40 44 33 22 44 33 11 33 44 33 33 22 33 0.390.39 0.790.79
JmlJml 3.493.49
Opportunities/peluang (O)
1
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
11/14
NoNo Faktor Internal/EksternalFaktor Internal/EksternalBFBF(%)(%)
NDND NBDNBDNilai keterkaitanNilai keterkaitan
NRKNRK NBKNBK TNBTNB11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111 1212
11 22 33 44 5=(3x4)5=(3x4) 66 77 88 99 1010 1111 1212 1313 1414 1515 1616 171718=(6-18=(6-
17)/1117)/1119(3*18)/19(3*18)/
10010020=(5+19)20=(5+19)
77Penguatan Kelembagaan menjadiInspektorat
26.6726.67 55 1.331.33 44 33 11 22 33 11 33 22 44 55 33 33 0.750.75 2.082.08
88Peningkatan kualitas teknologi daninformasi 13.3313.33 33 0.400.40 44 33 22 44 44 33 33 44 22 22 11 33 0.390.39 0.790.79
99Eksistensinya sangat dibutuhkan,Tugas untuk RAN PK dan PMPRB
13.3313.33 44 0.530.53 44 11 22 55 44 44 22 44 55 33 33 33 0.450.45 0.980.98
JmlJml 3.853.85
Threats/ancaman (T)
1010 Reward menunggu Perpres. 13.3313.33 33 0.400.40 22 11 11 33 44 33 44 22 55 55 22 33 0.390.39 0.790.79
1111Opini BPK yang turun dari WTPmenjadi Disclaimer
26.6726.67 44 1.071.07 22 11 11 44 44 33 55 22 33 55 55 33 0.850.85 1.921.92
1212Masyarakat belum mengetahuiOmbudsman
6.676.67 33 0.200.20 11 22 11 33 11 22 33 11 33 22 55 22 0.150.15 0.350.35
JmlJml 3.053.05
2
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
12/14
e. FKK: 4
FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
Faktor Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Komitmen Pimpinan (2,52)Tidak independen sehingga rawanterhadap intervensi (2,30)
Faktor Eksternal
Peluang (O) Ancaman (T)
Penguatan Kelembagaanmenjadi Inspektorat (2,08)
Opini BPK yang turun dari WTPmenjadi Disclaimer (1,92)
d. Peta Kekuatan Organisasi
1
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
13/14
g. Formulasi Strategi SWOT
FORMULASI STRATEGI
FKK INTERNAL Kekuatan (S) Kelemahan (W)
FKK EKSTERNAL Komitmen Pimpinan
Tidak independen sehingga
rawan terhadap intervensi
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
PenguatanKelembagaan menjadiInspektorat
Memanfaatkan secara optimalKomitmen Pimpinan untuk
mengetahui hasil reviu laporankuangan dalam rangkamewujudkan penguatankelembagaan menjadi
Inspektorat
Meningkatkan IndependensiBagian Pengawasan
Internal untuk mewujudkanPenguatan Lembagamenjadi Inspektorat
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
Opini BPK yang turundari WTP menjadiDisclaimer
Memanfaatkan secara optimalKomitmen pimpinan untuk
mengetahui hasil reviu laporankuangan agar Opini BPK tetap
WTP
Meningkatkan IndependensiBagian Pengawasan
Internal untuk mewujudkanOpini BPK tetap WTP
Kalimat strategi adalah Kalimat Perintah
Dari analisis SWOT pada dasarnya dapat dirumuskan empat kelompok strategi,
yaitu:
Strategi S O, yaitu mengoptimalkan / memanfaatkan kekuatan guna meraih
peluang.Strategi S T, yaitu menggunakan / memanfaatkan kekuatan untuk mencegah
dan mengatasi ancaman.
Strategi W O, yaitu mengurangi / memperbaiki kelemahan dengan
memanfaatkan peluang.
Strategi W T, yaitu mengurangi / meminimalkan kelemahan untuk mencegah
dan mengatasi ancaman.
5. Pemecahan Masalah
Setelah dilakukan analisa masalah maka, langkah selanjutnya adalah mencarikanjalan keluarnya ataupun mencari alternatif pemecahan/solusi
Berdasarkan hasil analisa masalah dimana telah ditentukan sasaran dan strategi,
maka langkah selanjutnya memilih strategi berikut langkah kegiatan sebagai
berikut :
a. Pemilihan alternatif strategi :
Alternatif Strategi Teori Tapisan total
Kontribusi Biaya Kelayakan
2
-
7/30/2019 Soal-Kasus PIM 3
14/14
b. Sasaran Strategi yang dipilih dan langkah kegiatan
Sasaran Strategi Kegiatan
6. Kesimpulan
............................................................narasi.................................................................
1.
2 hasil pemecahan masalah (diambil dari langkah nomor 5)
3.
7. Judul Kasus
Setelah selesai proses pembahasan kasus, maka sebaiknya jawaban kasus diberi
judul dengan pernyataan NEGATIFdiambil dari hasil pembahasan Masalah
langkah nomor 3
Catatan :
a. Pernyataan Negatif
b. Pembulatan Masalah langkah nomor 3
c. Fokus dan Lokus
3