slide manris 6 - monitoring dan review

42
MANAJEMEN RISIKO – MONITORING AND REVIEW KELOMPOK 6 1. Abby Pangeran Azis 2. Luvvi Anggitasari 3. Nia Esti Wulansari 4. Triesna Eka Putri

Upload: jessica-long

Post on 22-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kel

TRANSCRIPT

  • MANAJEMEN RISIKO MONITORING AND REVIEW

    KELOMPOK 6 1. Abby Pangeran Azis 2. Luvvi Anggitasari 3. Nia Esti Wulansari 4. Triesna Eka Putri

  • MONITORING DAN REVIU PMK NO 191/PMK.09/2008

  • PENDAHULUAN

    Monitoring dan reviu dilakukan dengan cara memantau efektivitas

    rencana penanganan risiko, strategi, dan sistem manajemen risiko.

    Monitoring risiko bertujuan untuk mengantisipasi adanya

    perubahan, baik pada tingkat maupun tren risiko, yang

    berdampak terhadap profil risiko unit Eselon I.

  • TUJUAN

    Mengantisipasi perubahan risiko yang bersifat mendadak dan

    persisten baik pada tingkat risiko maupun arah risiko yang

    berdampak negatif pada profil risiko

  • PENANGGUNGJAWAB PELAKSANAAN

    A. Ketua Manajemen Risiko; dan

    B. Pemilik Risiko

  • TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN

    o Melakukan pengawasan dan pengendalian rutin atas kinerja aktual unit Eselon I

    pada umumnya dan program penanganan risiko pada khususnya dengan cara

    membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan atau dipersyaratkan.

    o Memonitor efektivitas semua langkah dalam proses manajemen risiko

    berdasarkan laporan pelaksanaan tahap-tahap sebelumnya serta menggunakan

    sistem dan teknologi informasi unit Eselon I guna memastikan bahwa prioritas

    penanganan masih selaras dengan perubahan di dalam lingkungan operasi.

  • TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN

    oMenentukan prioritas monitoring risiko. Prioritas monitoring dapat diberikan pada:

    1) Risiko-risiko tinggi sangat tinggi

    2) Konsentrasi risiko

    3) Kriteria toleransi risiko dengan risiko residual yang tinggi

    4) Perkembangan teknologi dan alat transfer risiko yang dapat mempengaruhi efektivitas penanganan risiko yang sedang berjalan

  • JENIS-JENIS MONITORING

    o Monitoring berkala

    Monitoring dilakukan sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan

    sekali dengan memeriksa ukuran-ukuran dan parameter yang ada.

    o Reviu Unit Pemilik Risiko (UPR)

    Monitoring yang bersifat selektif oleh UPR terutama diarahkan pada

    risiko-risiko yang berdasarkan tingkat risiko membutuhkan perhatian

    khusus dalam penanganannya.

  • JENIS-JENIS MONITORING

    oAudit

    Monitoring yang dilakukan oleh auditor internal atau eksternal

    dengan ruang lingkup dan frekuensi yang lebih terbatas,

    terutama pada risiko-risiko utama dengan reviu lebih pada

    keandalan sistem dan bukan kondisi yang ada.

  • KELUARAN (OUTPUT)

    Output dari kegiatan monitoring dan reviu ini adalah laporan hasil monitoring reviu

  • MONITORING DAN REVIU ISO 31000

  • Monitoring adalah memeriksa terus-menerus, mengawasi, mengamati secara kritis atau menentukan status dalam rangka untuk mengidentifikasi perubahan dari tingkat kinerja yang diperlukan atau diharapkan.

    Review adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas materi pelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

    Keduanya dapat diterapkan untuk kerangka kerja manajemen risiko, proses manajemen risiko, risiko atau kontrol.

  • KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

    sebuah set komponen yang memberikan dasar dan pengaturan organisasi untuk merancang, melaksanakan, pemantauan, meninjau dan terus meningkatkan manajemen risiko di seluruh organisasi

  • MONITORING DAN REVIU PADA KERANGKA

    Mengukur kinerja manajemen risiko terhadap indikator, yang secara periodik ditinjau untuk kesesuaian

    Mengukur secara berkala kemajuan terhadap, dan penyimpangan dari, rencana manajemen risiko

    Meninjau secara berkala apakah kerangka kerja manajemen risiko, kebijakan dan rencana masih sesuai, mengingat konteks eksternal dan internal organisasi

    Melaporkan risiko, kemajuan dengan rencana manajemen risiko dan seberapa baik kebijakan manajemen risiko sedang diikuti, dan

    Meninjau efektivitas kerangka kerja manajemen risiko

  • TUJUAN MONITORING DAN REVIU

    1. Memastikan bahwa kontrol yang efektif dan efisien baik dalam desain dan operasi

    2. Memperoleh informasi lebih lanjut untuk meningkatkan penilaian risiko

    3. Menganalisis dan pelajaran belajar dari peristiwa ( termasuk dekat - misses ), perubahan, tren, keberhasilan dan kegagalan

    4. Mendeteksi perubahan dalam konteks eksternal dan internal, termasuk perubahan kriteria risiko dan risiko itu sendiri yang dapat memerlukan revisi perawatan dan prioritas risiko

    5. Mengidentifikasi risiko yang muncul

  • MONITORING DAN REVIU AS/NZS 4360:2004

  • Reviu dan monitor seluruh efektivitas dari setiap tahapan dalam

    proses manajemen risiko.

    Untuk memastikan prioritas identifikasi risiko beserta

    penanganannya tetap berjalan sesuai rencana.

    Banyak sekali faktor yang memiliki kemungkinan untuk

    memberikan perubahan.

    Kenyataan di lapangan jika dibandingkan dengan rencana

    penanganan risiko akan memberikan ukuran gambaran hasil

    yang dicapai.

  • MONITORING DAN REVIU PENERAPAN BERDASARKAN PMK NO 191/PMK.09/2008

  • FORMULIR 6 - PROSES MONITORING RISIKO

  • RISIKO DARI RISK REGISTER C

    Merupakan kumpulan dari risiko yang mendapatkan penanganan

    (dimitigasi).

    Diisi dengan bunyi risiko (risk statement) atas risiko yang dimitigasi.

    Diambil dari formulir 5 Bagian B.

    Meliputi risiko dengan level tinggi dan sedang.

    Ditulis sesuai dengan urutan prioritasnya.

    Risiko yang dicantumkan dalam kolom ini tetap sama dengan risiko hasil dari

    assessment risiko pada periode sebelumnya.

  • TREND RISIKO

    Merupakan kecenderungan pergerakan level risiko dari satu periode ke periode

    berikutnya.

    Diisi dengan notasi: meningkat, menurun atau tetap, untuk konsekuensi, frekuensi dan

    risiko.

    Memperbandingkan antara risiko dengan risiko (bukan risiko komposit perkategori

    risiko).

    Dilihat dari dan diperbandingkan melalui dua periode (time horizon) yang berbeda,

    yaitu t0 (misal first risk assessment) dengan t1 (misal second risk assessment).

    Dilihat dari kedua dimensi atau unsur risiko (konsekuensi dan frekuensi).

  • RISIKO RESIDUAL AKTUAL

    Adalah risiko residual yang bersifat aktual pada satu periode (t1).

    Merupakan risiko yang masih ada setelah dilakukannya langkah

    penanganan risiko, yang berada pada kondisi saat ini (t1).

    Diperoleh dengan jalan melakukan assessment kembali atas risiko yang

    bersangkutan pada periode saat ini (t1).

    Mengacu pada level risiko beserta dengan level dimensi risiko (konsekuensi

    dan frekuensi).

    Diisi dengan notasi rendah, sedang atau tinggi, untuk masing-masing unsur

    konsekuensi, frekuensi dan risiko.

  • RISIKO RESIDUAL YANG DIHARAPKAN SETELAH PENANGANAN

    Adalah risiko residual yang merupakan pengharapan di periode yang akan datang (t1).

    Merupakan risiko yang masih ada setelah dilakukannya langkah penanganan risiko, yang

    berada pada kondisi saat ini (t1).

    Diperoleh dengan jalan melakukan assessment atas risiko yang bersangkutan pada periode

    masa lalu (t0).

    Mengacu pada level risiko beserta dengan level dimensi risiko (konsekuensi dan frekuensi).

    Diisi dengan notasi rendah, sedang atau tinggi, untuk masing-masing unsur konsekuensi, frekuensi

    dan risiko.

    Risiko residual yang diharapkan diisi berdasarkan pada formulir 5B.

  • KESENJANGAN DAN ATAU DEVIASI

    Merupakan perbedaan antara level risiko residual aktual yang di-assess pada periode kini (t1) dengan level risiko residual yang diharapkan yang di-assess pada periode lalu (t0).

    Merupakan mekanisme untuk menilai efektivitas langkah implementasi rencana penanganan risiko, yang ditengarai dengan penurunan level risiko.

    Diisi dengan mengurangkan level risiko residual yang diharapkan terhadap level risiko residual aktual, dimana:

    Angka 1 : menunjukkan level rendah;

    Angka 2 : menunjukkan level sedang;

    Angka 3 : menunjukkan level tinggi.

  • KESENJANGAN DAN ATAU DEVIASI

    Diisi dengan notasi angka hasil pengurangan, dimana hasil pengurangan akan selalu berada pada kisaran:

    Angka -1 : menunjukkan deviasi negatif mengindikasikan kegagalan implementasi langkah mitigasi risiko;

    Angka 0 : menunjukkan tidak adanya deviasi mengindikasikan keberhasilan implementasi langkah mitigasi risiko;

    Angka +1 : menunjukkan deviasi positif mengindikasikan keberhasilan implementasi langkah mitigasi risiko.

  • LANGKAH KOREKTIF DAN REKOMENDASI

    Merupakan saran untuk perbaikan dan atau peningkatan proses

    manajemen risiko untuk ke depannya.

    Bersumber dari interpretasi atas adanya deviasi dan atau kesenjangan

    antara risiko residual aktual dengan yang diharapkan.

    Langkah korektif (perbaikan) ditujukan untuk menetralisir deviasi dan

    atau kesenjangan yang bersifat tidak menguntungkan dalam proses

    manajemen risiko.

  • LANGKAH KOREKTIF DAN REKOMENDASI

    Langkah konstruktif (peningkatan) ditujukan untuk peningkatan

    efektivitas dan efisiensi proses manajemen risiko untuk ke depannya.

    Diisi dengan uraian langkah korektif dan atau konstruktif.

    Jika nilai deviasi bernilai negatif (-1), maka kolom ini harus diisi

    dengan langkah korektif. Namun apabila deviasi bernilai positif (+1)

    atau tidak ada deviasi (0), maka kolom ini tidak harus diisi dengan

    langkah korektif, namun tetap dapat juga diisi dengan langkah

    konstruktif.

  • POKOK-POKOK PEMBELAJARAN

    Diisi dengan uraian mengenai hal-hal yang perlu dan positif untuk

    diungkapkan sebagai hasil pembelajaran implementasi manajemen

    risiko.

    Merupakan lesson learned yang dapat diambil sehubungan

    dengan monitoring implementasi manajemen risiko.

    Merupakan penerapan konsep learning organization.

  • POKOK-POKOK PEMBELAJARAN

    Merupakan wahana untuk menangkap hal pokok dan penting terkait

    dengan langkah penanganan risiko yang telah dijalankan.

    Fokus pada peningkatan efektivitas dan efisiensi proses manajemen

    risiko serta peningkatan risk awareness bagi seluruh elemen organisasi.

    Hendaknya hal-hal yang dikemukakan bersifat jelas, terbuka, mudah

    dipahami, dan memiliki nilai kontribusi positif bagi proses manajemen

    risiko.

  • FORMULIR 7 - PELAPORAN HASIL MONITORING

  • KATEGORI RISIKO

    Merupakan pengelompokan semua risiko yang telah diidentifikasi

    berdasarkan jenis atau kategorinya.

    Kategori risiko meliputi: fraud, strategik, operasional, kepatuhan, dan

    finansial.

    Kategori risiko

    - Diisi dengan bunyi kategori risiko.

    - Mencakup semua risiko dengan level tinggi, sedang dan rendah.

    - Kategori risiko berdasarkan pada PMK 191 Tahun 2008.

  • LEVEL RISIKO KOMPOSIT

    Merupakan nilai gabungan level risiko, yang digabungkan

    perkategori risiko.

    Menunjukkan nilai risiko komposit perkategori risiko untuk semua

    risiko yang telah teridentifikasi.

    Nilai risiko komposit adalah nilai rata-rata dari level risiko.

    Level risiko komposit dalam kolom ini adalah nilai level risiko

    komposit untuk kondisi pengukuran pada periode kini (t1).

  • LEVEL RISIKO KOMPOSIT

    Level Risiko Komposit

    Diisi notasi angka yang merupakan nilai risiko komposit.

    Mencakup nilai komposit untuk: konsekuensi, frekuensi dan risiko.

    Dilakukan untuk perkategori risiko.

    Dinilai (assessment) pada periode kini (t1).

  • TREND RISIKO KOMPOSIT

    Merupakan kecenderungan pergerakan level risiko komposit dari

    satu periode (t0) ke periode berikutnya (t1).

    Memperbandingkan risiko komposit (rata-rata gabungan).

    Dilihat dari dan diperbandingkan melalui dua periode (time

    horizon) yang berbeda.

    Dilihat dari kelompok risiko, perkategori risiko sesuai dengan

    kategori risiko dalam PMK 191 Tahun 2008.

  • TREND RISIKO KOMPOSIT

    Trend Risiko Komposit

    Diisi dengan keterangan: meningkat, menurun atau tetap.

    Mencakup nilai komposit untuk: konsekuensi, frekuensi dan risiko.

    Dilakukan untuk perkategori risiko.

    Dihasilkan dengan membandingkan antara level risiko komposit

    pada periode kini (t1) dengan level risiko komposit pada periode

    lalu (t0).

  • TARGET KINERJA

    Merupakan penjabaran atas nilai yang ingin dicapai di satu

    periode mendatang atas hasil sebuah performance.

    Merupakan target kinerja yang dihasilkan dari implementasi

    atas langkah mitigasi risiko.

    Merupakan target kinerja yang dihitung secara komposit

    perkategori risiko.

    Target kinerja difokuskan pada penurunan level risiko komposit.

  • TARGET KINERJA

    Target Kinerja:

    Diisi dengan angka yang merupakan level risiko komposit yang

    menjadi target UPR untuk periode yang masa datang (t1).

    Dihitung dengan bersumber pada level risiko pada formulir 5B

    ditambah risiko-risiko yang tidak dimitigasi (levelnya rendah),

    yang dikerjakan (diisi) pada periode kini (t0).

  • LANGKAH KOREKTIF DAN REKOMENDASI

    Merupakan saran untuk perbaikan dan atau peningkatan proses manajemen

    risiko untuk ke depannya.

    Bersumber dari interpretasi atas adanya selisih antara level risiko komposit

    yang aktual (pada periode t1) dengan level risiko komposit yang merupakan

    target kinerja.

    Langkah korektif (perbaikan) ditujukan untuk menetralisir deviasi dan atau

    kesenjangan yang bersifat tidak menguntungkan dalam proses manajemen

    risiko.

    Langkah konstruktif (peningkatan) ditujukan untuk peningkatan efektivitas

    dan efisiensi proses manajemen risiko untuk ke depannya.

  • LANGKAH KOREKTIF DAN REKOMENDASI

    Langkah Korektif dan Rekomendasi:

    Diisi dengan uraian langkah korektif dan atau konstruktif.

    Diisi dengan interpretasi dari hasil pengurangan angka pada kolom 3 dengan angka pada kolom 5 untuk formulir 7.

    Apabila nilai pengurangan kolom 3 dengan kolom 7 menunjukkan selisih negatif (target tidak tercapai), maka kolom ini harus diisi dengan langkah

    korektif dan atau langkah konstruktif.

    Apabila nilai pengurangan kolom 3 dengan kolom 7 menunjukkan selisih positif (target tercapai), maka kolom ini dapat diisi dengan langkah

    konstruktif, tidak harus diisi dengan langkah korektif.

  • TANYA JAWAB - DISKUSI