sktm pt.berkah
TRANSCRIPT
INSTALASI TEGANGAN MENENGAH
SEMESTER V
PERENCANAAN SKTM PT.BERKAH
DENGAN PANJANG 13 KM DI PEMUKIMAN PADAT
8MVA / 20 KV , Cos phi 0,83
DISUSUN OLEH :
ADITYA SAFARUDIN (1311020019)
RANDA INDRAWAN (1311020041)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2013
DASAR TEORI
Pada dasarnya konfigurasi saluran kabel bawah tanah (SKTM) terdiri dari 2
konfigurasi yaitu :
1. Konfigurasi Radial
Suatu sistem disebut radial jika daya yang disalurkan dari sumber ke konsumen
hanya dalam satu arah untuk melayani beban yang jauh dari penyulang utama,
ditambahkan saluran cabang karena daya yang disalurkan hanya dalam satu arah maka
kerapatan arusnya berbeda-beda. Daerah yang dekat dengan Gardu Induk mempunyai
kerapatan arus yang berbeda-beda.
2. Konfigurasi Spindle
Secara keseluruhan dari beberapa penyulang yang menghubungkan Gardu Induk
& gardu hubung serta ditandai dengan adanya penyulang “express” merupakan
konfigurasi spindle.
Dari segi keandalan, SKTM lebih baik dibandingkan dengan SUTM, karena pada
umumnya SKTM menyulang Gardu-gardu distribusi beton yang lebih memungkinkan
diterapkannya konfigurasi Sistem Loop, Tie Line, maupun Spindle.
Biaya investasi dari SKTM jauh lebih mahal daripada SUTM, namun untuk biaya
pemeliharaan SKTM lebih murah. Hal ini juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa SKTM
lebih lama umurnya dari SUTM. Keuntungan lain dari SKTM adalah tidak terpengaruh
oleh cuaca buruk, angin, hujan, bahaya petir langsung, manusia, binatang dan sebagainya.
Adapun kekurangan-kekurangan SKTM jika dibandingkan dengan SUTM adalah:
Sukar untuk menemukan letak titik gangguan, membutuhkan waktu yang lama
untuk memperbaiki akibat gangguan serta membutuhkan biaya investasi yang
mahal.
Kurang fleksibel, karena biasanya kabel yang sudah ditanam tidak akan dirubah
untuk masa yang akan datang.
Hal lain yang berpengaruh dalam pemilihan konstruksi jaringan SKTM antara lain
adalah:
Sulitnya mendapatkan lokasi/tanah di daerah padat dan kalau pun ada umumnya
berharga mahal.
Peraturan setempat yang membatasi kawat hantaran udara bertegangan cukup
tinggi untuk melintasi wilayah dikaitkan dengan keindahan & keamanan bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar/setempat.
Gangguan pada saluran kawat terbuka diketahui jauh lebih banyak dibandingkan
dengan saluran kabel tanah dan umumnya disebabkan oleh keadaan geografis
dimana saluran kawat udara itu berada.
Konstruksi SKTM terdiri dari komponen-komponen peralatan utama yaitu ;
Kabel tanah hantaran tunggal (Single Core Cable).
Kabel tanah 3 hantaran (Three Core Cable).
Jenis-jenis isolasi kabel bawah tanah adalah :
Kertas (diimpregnasi didalam cairan minyak)
PVC (Poli Vinil Chloride)
XLPE (Cross Linked Poli Ethylene).
Jenis-jenis penghantar kabel adalah:
Kabel tembaga (Cu) dengan penampang dalam mm2 adalah: 3×25, 3×50, 3×70, 3×95,
1×150.
Kabel almunium (Ac) dengan penampang dalam mm2 adalah: 3×35, 3×70, 3×150,
dan 3×240.
Beberapa keuntungan dan kerugian hantaran bawah tanah:
Keuntungan :
1) Tidak mudah mengalami gangguan.
2) Faktor keindahan lingkungan tidak terganggu.
3) Tidak mudah dipengaruhi keadaan cuaca, seperti : cuaca buruk, angin topan, hujan
angin, bahaya petir dan sebagainya.
4) Faktor terhadap keselamatan jiwa terjamin.
Kerugian :
1) Biaya pembuatan mahal.
2) Gangguan biasanya bersifat permanent.
3) Pencarian lokasi gangguan jauh lebih sulit dibandingkan menggunakan sistem hantaran udara.
Data Perusahaan :
PT. BERKAH
Daya yang digunakan : 8 MVA
Tegangan : 20 kV
Jarak : 13 km
Cos φ : 0,83
Jenis Jaringan : SKTM
Melewati Pemukiman Padat : 3 KM
Perhitungan Arus:
Setting Arus:
S= Pcos φ
S=8.000 .000W0,83
=9638,554 KVAI= S
√3 x VI=9638,554 KVA
√3 x20KV=278,25 A
PERENCANAAN SKTM PT.BERKAH DENGAN PANJANG 13 KM DIPEMUKIMAN PADAT
8MVA / 20 KV , Cos phi 0,83
Penyelesaian :
1. Kabel Tanah Tegangan Menengah 20 kV , 3 Core : Panjang Lintasan + (5% x Panjang Lintasan)
= 13000 m + ( 5 % x 13000 )= 13000 m + 650 m= 13650 m
Masuk Gardu Beton := 2 Gardu x 7 m= 14 m
Total Kabel := 13650 m + 14 m= 13664 m
2. Sambungan Kabel XLPE 20 kV, 3 Core := 13664 / 300 (1 HASPEL)= 46 Set
3. Indoor Terminal XLPE, 3 Core := 2 Set ( Pada Gardu Beton)
4. Duduk Terminal Pas Dalam ( Sama Dengan Indoor Terminasi)= 2 Buah
5. Buis Beton ø 10 cm, Panjang 1 m Di Pemukiman Padat 3000 m + ( 2 x 0,5 ) m
= 3000 m + 1 m= 3001 m
Jumlah Buis Beton = 3001 Buah
6. Pasir Urug
Volume Pasir = ( Panjang Lintasan – Panjang Buis Beton ) x Lebar Galian x Tinggi Urugan Pasir
= ( 13000 m - 3001 m ) x 40 cm x 20 cm = 799,92 m3
7. Batu Peringatan / Pelindung Kabel Ukuran 30 cm x 45 cm
Volume= Panjang Lintasan KabelPanjang Batu Peringatan
Volume=13000m0,45m
=28.889 Buah
8. Patok Pilot / Tanda Jalur Kabel Dipasang Setiap 50 m Lintasan + 1 Buah
Volume=Panjang Lintasan Kabel50m
+1 Buah
Volume=13000m50m
+1Buah=260 Buah
9. Timah Label Nama Kabel Dipasang 1 Buah Setiap 6 m Kabel
Volume=Panjang Kabel6m
Volume=13664m6m
=2277Buah
10. Tanda Mof / Sambungan Kabel ( Sama Dengan Jumlah Mof ) = 46 Buah
BILL OF QUANTITY
No. Material Satuan Jumlah
1. Kabel Tanah TM XLPE 20 kV NYY, NYFGby
meter 13.664
2. Sambungan kabel XLPE, 3 core
set 46
3. Indoor terminal XLPE, 3 core
set 2
4. Dudukan terminal pas dalam
buah 2
5. Buis beton ø 10 cm, panjang 3001 m
buah 3001
6. Pasir urug m3 799,92
7. Batu peringatan/pelindung kabel ukuran 30 x 45 cm
buah 28.889
8. Patok pilot/tanda jalur kabel dipasang setiap 50 m lintasan + 1 buah
buah 260
9. Timah label nama kabel dipasang 1 buah setiap 6 m kebel
buah 2.277
10. Tanda mof / sambungan kabel (sama dengan jumlah mof)
buah 46
BIAYA MATERIAL
No. Material Spesifikasi Satuan Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
Material Jasa Material Jasa
1. Kabel Tanah TM XLPE 20 kV NYY, NYFGby
3 x 25mm2/SPLN/SNI
meter 13.664 350.000 85.000 4.782.400.000 1.161.440.000
2. Sambungan kabel XLPE, 3 core
Set 46 4.000.000 250.000 184.000.000 11.500.000
3. Indoor terminal XLPE, 3 core
Set 2 600.000 100.000 1.200.000 200.000
4. Dudukan terminal pas dalam
buah 2
5. Buis beton ø 10 cm, panjang 3001 m
buah 3001 40.000 25.000 120.040.000 75.025.000
6. Pasir urug m3 799,92 200.000 15.000 160.000.000 12.000.000
7. Batu peringatan/pelindung kabel ukuran 30 x 45 cm
buah 28.889 20.000 15.000 577.780.000 433.335.000
8. Patok pilot/tanda jalur kabel dipasang setiap 50 m lintasan + 1 buah
buah 260 20.000 20.000 5.200.000 5.200.000
9. Timah label nama kabel dipasang 1 buah setiap 6 m kebel
buah 2.277 40.000 30.000 91.080.000 68.310.000
10. Tanda mof / sambungan kabel (sama dengan jumlah mof)
buah 46 40.000 30.000 1.840.000 1.380.000
No. Angkutan Satuan Jumlah Harga
Satuan Total
1. Angkutan Kabel Tanah TM XLPE 20 kV NYY, NYFGby
Rit 18 1.500.000 27.000.000
2. Angkutan Buis beton ø 10 cm, panjang 3001 m
Rit 10 300.000 3.000.000
3. Angkutan Pasir urug Rit 50 300.000 15.000.000
4. Angkutan Batu peringatan/pelindung kabel ukuran 30 x 45 cm
Rit 35 300.000 10.500.000
5. Angkutan Aksesoris Rit 2 300.000 600.000
ANGKUTAN
SCHEDULE PEKERJAAN
No. Uraian Kerja Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan Peta Rencana Dan Proses Perizinan1) Gambar rencana pelaksanaan2) Izin pelaksanaan3) Gambar as built drawing utilitas
lain yang terpasang pada jalur rencanapekerjaan
4) Dokumen-dokumen laporan dan berita acara pelaksanaan pekerjaan
5) Persiapan alat kerja dan K2/K36) Izin pelaksanaan setempat7) Pengawas unit PLN terkait
2. Survei Jalur Penggalian Kabel
3. Pelaksanaan Penggalian
4. Handling Transportasi Kabel SKTM
5. Penggelaran Kabel SKTM1) Persiapan pelaksanaan2) Pelaksanaan survey lapangan3) Pelaksanaan penggelaran kabel4) Pengujian isolasi kabel dengan alat
uji isolasi
6. Penggelaran Kabel dan Penandaan Penyiapan Kabel yang akan
disambung Pemasangan Konektor Instalasi Isolasi Kotak Sambung
7. Instalasi Terminal Kabel
8. Pemasangan Penghantar Pembumian
9. Penandaan Kontruksi SKTM
10. Penyelesaian Akhir & Komisioning
11. Penyelesaian Akhir (Finishing)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
No. Material Spesifikasi Satuan Jumlah
Harga Satuan Jumlah Harga
Material Jasa Material Jasa
1. Kabel Tanah TM XLPE 20 kV NYY, NYFGby
3 x 150mm2/SPLN/SNI
meter 13.664 350.000 85.000 4.782.400.000 1.161.440.000
2. Sambungan kabel XLPE, 3 core
Set 46 4.000.000 250.000 184.000.000 11.500.000
3. Indoor terminal XLPE, 3 core
Set 2 600.000 100.000 1.200.000 200.000
4. Dudukan terminal pas dalam
buah 2
5. Buis beton ø 10 cm, panjang 5 m
buah 3001 40.000 25.000 120.040.000 75.025.000
6. Proses Pasir urug m3 799,92 200.000 15.000 160.000.000 12.000.000
7. Pemasangan Batu peringatan/pelindung kabel ukuran 30 x 45 cm
buah 28.889 20.000 15.000 577.780.000 433.335.000
8. Penutupan Tanah Galian
m3 230 20.000 20.000 4.600.000 4.600.000
9. Patok pilot/tanda jalur kabel dipasang setiap 50 m lintasan + 1 buah
buah 260 40.000 30.000 10.400.000 7.800.000
9. Timah label nama kabel dipasang 1 buah setiap 6 m
buah 2.277 40.000 30.000 91.080.000 68.310.000
kebel10. Tanda mof /
sambungan kabel (sama dengan jumlah mof)
buah 46 350.000 85.000 16.100.000 3.910.000
11. Angkutan Kabel Tanah TM XLPE 20 kV NYY, NYFGby
Rit 18 - 1.500.000 - 27.000.000
12. Angkutan Buis beton ø 10 cm, panjang 5 m
Rit 10 - 300.000 - 3.000.000
13. Angkutan Pasir urug Rit 50 - 300.000 - 15.000.000
14. Angkutan Batu peringatan/pelindung kabel ukuran 30 x 45 cm
Rit 35 - 300.000 - 10.500.000
15. Angkutan Aksesoris Rit 2 - 300.000 - 600.000
Jumlah 5.947.600.000 1.778.120.000
Rok 7% 124.468.400Jumlah 1.902.588.400
Ppn 10 % 190.258.840
Jumlah 2.092.847.240
Total Jumlah Jasa + Material 8.040.447.240
BREAK EVEN POINT (BEP)
Tarif/daya I3 (industri besar) = 8 MVA = 8.000 kVA
I. Investasia) Material Rp 5.947.600.000b) Jasa Rp 2.092.847.240
Jumlah Rp 8.040.447.240
c) Biaya Penyambungan (BP)
(Rp 400 / VA) Rp 3.200.000.000
Nilai investasi belum kembali Rp 11.240.447.240
II Asumsi Data Pengusahaan
a) Jam Operasi = 24 jam / hari x 30 hari = 720 jam / bulan
b) Energi (kwh)24 x 24 x 8.000 x 0,83 = 3.824.640
c) Mp / kwh | WBP = LWBP > 350 jam nyala
= Rp 800
III. Perhitungan rekening / pedapatan per bulan:a) Bea beban = 8.000 kVA x Rp 30.000
= Rp 240.000.000b) Rp kwh = 3.824.640 kwh x Rp 800
= Rp 3.059.712.000
Jumlah tagihan = Rp 3.299.712.000
Rupiah tagihan / tahun = Rp 3.299.712.000 x 12 bulan
= Rp 39.596.544.000
IV. Biaya Operasi:a) Biaya pemeliharaan
4% x Rp 2.092.847.240 = Rp 83.713.890 (15 tahun)= Rp 5.580.926 (1 tahun)
b) Susut kwh5% x Rp 3.059.712.000 = Rp 152.985.600 x 12
= Rp 1.835.827.200
Total biaya operasi (lain-lain)
= Rp 5.580.926 + Rp 1.835.827.200
= Rp 1.841.408.126
V. Pay Break Periode : t (dalam tahun)Investasi = pendapatan / tahun x tDimana pendapatan / tahun = Rp rekening / tahun – Biaya Operasi
= Rp 39.596.544.000 – Rp 1.841.408.126 = Rp 37.755.135.874
Sehingga t = investasi : pendapatan / tahun = Rp 12.578.563.445 : Rp 37.755.135.874
= 0,33 tahun ~ 3,96 bulan = 118., hari
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan analisa dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1) Kabel yang dipakai 3 x 150mm2.2) Secara teknis efisiensi dan ekonomis dengan BEP selama 118,8 hari.3) Pasokan daya ke calon pelanggan sebesar 8 MVA layak untuk dijalankan / dipenuhi.4) Jenis gardu yag dipakai adalah gardu beton.