skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1489/1/skripsi pdf... · 2017. 4. 12. · alat indera...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT
INDERA MANUSIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
FAJAR KHAFID NURUDIN
11511017
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
iiiiii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT
INDERA MANUSIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
FAJAR KHAFID NURUDIN
11511017
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO
مَنْ خَرَ جَ فىِ طلَبَِ الْعِلْمِ فھَُوَ فى سَبیِْلِ اللهِ ‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah ‘’
(HR.Turmudzi)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendukung dan memotivasi dalam
mencari ilmu.
2. Kakak dan adik saya yang selalu mendukung untuk mencapai cita-citaku.
3. Teman-teman seperjuangan PGMI.
4. Para Dosen IAIN Salatiga yang membekali ilmu pengetahuan dan ilmu
agama.
5. Rekan-rekan REKNA (Remaja Karanggeneng Nayan) yang selalu
memberi semangat penuh
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semuanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akademik dengan lancar tanpa menemukan kendala yang berarti. Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tugas akhir yang berupa skripsi ini merupakan suatu syarat untuk
memperoleh gelar kesarjanan, penulis menyusun skripsi dengan judul :“
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat Indera Manusia Melalui
Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV Di MI Muhammadiyah Tejobang
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 ”
Skripsi ini penulis berhasil selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik berupa materi maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis
ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan skripsi.
2. Bapak Suwardi. M.Pd selaku Dekan IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Salatiga.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd, selaku pembimbing dalam penulisan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen PGMI yang telah membekali Ilmu Pengetahuan kepada
penulis.
6. Keluarga tercinta yang selau mendukung dalam mencari ilmu.
x
xi
ABSTRAK
Nurudin, Fajar Khafid, 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka DanAlat Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IVDi MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten BoyolaliTahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan. Jurusan Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing ; ImamMas Arum M.Pd
Kata kunci : Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam dan Media Audio Visual.
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa MIMuhammadiyah Tejobang saat pembelajaran IPA. Salah satu penyebabnyarendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya media yang digunakan oleh gurusaat pembelajaran. Media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalahmedia sederhana yaitu buku dan gambar. Rumusan masalah yang dikaji adalahapakah dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materirangka dan alat indera manusia pada siswa kelas IV MI MuhammadiyahKecamatan Simo tahun ajaran 2015/2016? Apakah dengan media audio visualdapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPAmateri rangka dan alat indera manusia pada siswa kelas IV MI MuhammadiyahKecamatan Simo tahun ajaran 2015/2016?
Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)sebanyak tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MIMuhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo dengan jumlah siswa 17 anak. Teknikpengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian ini adalah (1) nilai ketuntasan belajarnya pada siklus I23,5% atau 4 siswa. (2) nilai ketuntasan belajarnya pada siklus II 41% atau 7Siswa. (3) Nilai ketuntasan belajarnya pada siklus III 88% atau 15Siswa.Kesimpulan penelitian ini adalah Pembelajaran dengan menerapkan mediaaudio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat inderamanusia pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Kecamatan Simo tahun ajaran2014/2015
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………… i
LOGO……………………………………………………………………. ii
HALAMAN JUDUL……………………………………………………. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… iv
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… v
LEMBAR KEASLIAN TULISAN……………………………………… vi
MOTTO………………………………………………………………….. vii
PERSEMBAHAN………………………………………………………. viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ix
ABSTRAK………………………………………………………………. xi
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xvii
DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………… xviii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xix
xiii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………...
A. Latar Belakang Masalah…………………….…….…….
B. Rumusan Masalah…………………………….…...........
C. Tujuan Penelitian………………………………..............
D. Hipotesis .....………………………………….................
E. Manfaat Penelitian…………………………….………..
F. Definisi Operasional…………………………..………...
G. Metode Penelitian……………………………...……......
H. Sistematika Penulisan…………………………..……….
BAB II : KAJIAN PUSTAKA………………………………............
A. Hasil belajar…...……………………...…………………
1. Pengertian Hasil Belajar .........….….………………….
2. Jenis-jenis hasil belajar ..................................................
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar …….…
B. IPA....................................................................................
1. Pengertian IPA........................................…………........
C. Media audio visual ...........................................................
1. Pengertian media audio visual...……………………….
2. Jenis-jenis media audio visua……….....………….…....
3. Langkah-langkah penggunaan media audio visual…….
1
1
7
7
7
8
8
11
15
16
16
16
17
19
22
22
38
38
39
46
xiv
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN…………………………
A. Gambaran Situasi Umum MIM Tejobang..........................
B. Subjek penelitian dan karakteristik objek denah…………
C. Pelaksanaan penelitian…………………………………...
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….…..
A. Hasil Penelitian………..…………………………….…...
B. Pembahasan ……………………………………………...
BAB V : PENUTUP………………..………………………………...
A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………….…………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP
48
48
52
53
60
60
71
79
79
80
82
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Kepala Sekolah dan Guru MI Muhammadiyah
Tejobang Tahun Ajaran 2015/2016……………………………………
Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik MI Muhammadiyah Tejobang
Tahun Ajaran 2015/2016………………………………………………...
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang
tahun ajaran 2015/2016…………………………………………………..
Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Pada Siklus I Tahun Ajaran
2015/2016………………………………………………………………..
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II Tahun Ajaran
2015/2016………………………………………………………………...
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus III Tahun Ajaran
2015/2016………………………………………………………………...
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Siklus I II dan
III………....................................................................................................
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Pencapaian KKM pada Siklus I II dan
III…………………………………………………………………………
50
51
52
62
65
69
75
75
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Kegiatan Belajar Mengajar……………………………………. 107
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.6 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I II dan III………………..
Diagram 4. 7 Diagram Hasil Persentase Belajar pra siklus, siklus I, II
dan III…………………………………………………………………...
77
78
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ................................................
Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siklus I ....................................................
Lampiran 3 Nilai Hasil Belajar Siklus II ...................................................
Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siklus III .................................................
Lampiran 5 Hasil Rekapitulasi siklus II ..............................................................
Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi siklus III .............................................................
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .........................................
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II .......................................
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III ......................................
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I ........................................
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus III .......................................
Lampiran 13 RPP ......................................................................................
Lampiran 14 Gambar Kegiatan Pembelajaran ..........................................
83
84
85
86
87
87
88
89
90
91
92
93
94
107
xix
Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian........................................
Lampiran 16 Surat Pemberian Izin Penelitian............................................
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi...................................................
Lampiran 18 Surat Pembimbing Skripsi....................................................
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK..................................................................
112
113
114
115
116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan dimana objeknya adalah benda – benda alam, ilmu pengetahuan
alam lahir dari pengamatan terhadap suatu gejala alam (fenomena) yang dikaji
secara terus menerus dan sistematis sehingga didapatkan suatu konsep
ilmu.Sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah sebuah
ilmu pengetahuan yang telah diuji kebenaranya melalui langkah-langkah yang
sistematis yang disebut juga metode ilmiah.
Manusia dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak terbatas dan kita
semua memiliki peralatan yang memadai untuk memuaskanya. Dari sini kita
melihat seorang anak kecil yang berumur 7 – 8 tahun atau kelas 4 SD, anak
tersebut bisa diibaratkan seperti spons yang menyerap air yang maksutnya otak
seorang anak akan menyerap berbagai fakta, sifat-sifat krisis, dan kerumitan
bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stress.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada
setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi
tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
didalamnya proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif,
dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat
perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan
2
, pemahaman dan ketrampilan dan ketrampilan atau sikap (Oemar
Hamalik, 2001)
Pelajaran IPA akan terasa lebih mudah lagi jika guru mengajarkan
strategi atau cara belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir dan
memotivasi diri sendiri, tugas guru di sini sebagai pejabar yang maksudnya
ketika anak mengalami kesulitan pemahaman maka seorang guru harus lebih
mendekat kepada siswa sehingga anak akan lebih merasa nyaman, dengan
seiringnya waktu maka anak tersebut akan memahami apa yang sedang
dipelajari. Alat pembantu anak berfikir biasanya dengan menggunakan metode
audio visual yang fungsinya anak bisa melihat dan mendengarkan apa yang
sedang dipelajari saat itu. Seorang guru memang sudah saatnya menerapkan
beberapa metode yang relevan supaya siswa belajar lebih giat dan
menyenangkan.
Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau
skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai
yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat ukuran siswa dalam
menerima materi pelajaran (Dimyati dan Mudjiono 2006).
Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa ialah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, karena
belajar sendiri itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan belajar.Anak yang berhasil
dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan- tujuan pembelajaran.
3
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki dapat diketahui dengan evaluasi. Sebagaimana dikemukakan
oleh Sunal (1993 : 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan
informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program yang
telah memenuhi kebutuhan siswa.
Menurut teori Gestalt, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dibedakan menjadi dua faktor.pertama, faktor internal ; faktor yang bersumber
dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya,
faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. dan yang
Keduan faktor eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hasil
belajar merupakan suatu proses perkembangan yang maksudnya secara kodrati
jiwa raga anak mengalami perkembangan, perkembangan sendiri memerlukan
sesuatu baik berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkunganya.
Media dan alat peraga IPA memang sangat penting karena hal tersebut
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Secara harfiah kata media memiliki
arti “ Perantara” atau “Pengantar”. Association For Education And
Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
4
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya (Abdul Halim : 11).
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-
masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan untuk itu perlu
memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan tepat guna. Media
audio visual contohnya, media ini sangat menarik dan menyenang kan
sehingga siswa akan merasa nyaman untuk belajar. Media ini tidak
memerlukan biaya yang banyak, hanya bermodal kan gambar atau suara anak
akan lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, dengan hal tersebut maka
sedikit demi sedikit siswa akan menyaring dan bahkan siswa akan lebih
mengerti dengan jelas apa yang sudah dipelajari saat itu.
Media audio visual merupakan media pembelajaran yang tergolong
modern dan media ini adalah media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun
kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan atau sikap. Dalam pembahasan ini, media audio visual dapat
diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu : (1) media audio visual gerak
contoh, televisi, video tape dan film, (2) media audio visual diam contoh, film
astop bersuara, slide bersuara dan komik dengan suara, (3) media audio semi
5
gerak contoh, telewriter, mose dan media board, (4) media visual gerak contoh,
film bisu, (5) media visual diam contoh, microfon, gambar, globe dan bagan,
(6) media seni gerak contoh, wayang dan upin ipin yang dibuat sesuai kreasi
guru, (7) media audio contoh, telephone, radio dan tipe disk, (8) media cetak
contoh, televise, (Soedjarwono, 1997: 175).
Media audio visual ini sangat membantu guru dalam proses belajar
karena dalam model ini peran peserta didik sangat menonjol sementara peran
guru tidak terlalu sentral. Namun seorang guru tetap dituntut untuk
memberikan penilaain atas hasil pekerjaan siswa, ada beberapa langkah yang
perlu diketahui dalam memanfaatkan media audio visual untuk kegiatan
pembelajaran. Langkah-langkah tersebut meliputi persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut. Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang yang perlu
dilakukan guru, yaitu : menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan
secara aktif, sehingga paling lambat sehari sebelumnya hal itu harus sudah
diberitahukan kepada siswa.
Pembelajaran IPA di MIM merupakan tempat untuk membekali siswa
dengan pengetahuan ketrampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan di lingkunganya. Pembelajaran IPA memang seharusnya
ditanamkan sejak dini sehingga akan menghasilkan generasi dewasa yang
paham sains supaya bisa menghadapi tantangan hidup dalam kehidupan sehari-
hari.
6
MIM Tejobang Kecamatan Simo merupakan madrasah yang terletak di
tengah kampung tetapi mempunyai perkembangan yang signifikan, dari tahun
ke tahun MIM Tejobang ini mempunya jumlah murid yang terus meningkat,
untuk kelas IV berjumlah 7 murid untuk laki-laki dan 10 murid perempuan
dengan total murid di kelas IV berjumlah 17 murid, untuk murid keseluruhan
yaitu berjumlah 116 murid, tetapi sangat disayang kan dengan jumlah murid
yang sedemikian guru atau pengajar tidak ada yang PNS kecuali kepala
sekolah.
MIM Tejobang Kecamatan Simo ini mempunyai prestasi dalam bidang
drum band atau ekstra kurukuler yang mana telah beberapa kali tampil dalam
berbagai festival baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten, tetapi
prestasi dalam bidang studi sangat kurang dikarenakan keterbatasan guru yang
kurang mumpuni dalam proses mengajar, hal tersebut dibuktikan ketika guru
mengajar tidak menggunakan atau memakai media yang seharusnya tersusun
dalam rancangan pembelajaran.
Dilihat dari kemampuan siswa, siswa di MIM Tejobang Kecamatan
Simo mempunya kemampuan yang merata, yang maksudnya siswa mudah
menerima pembelajaran dengan baik, namun ketika proses pembelajaran IPA
siswa kelas IV ini mempunyai permasalahan karena media tidak disediakan
oleh guru dalam artian guru ketika proses pembelajaran tidak menggunakan
media seperti yang tertulis dalam silabus maupun rancangan pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis berinisiatif mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan judul, “PENINGKATAN HASIL
7
BELAJAR IPA MATERI RANGKA DAN ALAT INDERA MANUSIA
MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV DI MI
MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah : Apakah dengan menggunakan
media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan
alat indera manusia di MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali tahun
ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah Dengan menggunakan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat indera manusia
pada siswa kelas IV di MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali tahun
ajaran 2015/2016
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini, media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka dan alat indera manusia pada
siswa kelas IV di MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali. tahun ajaran
2014/2015.
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
teoritis bagi bidang pendidikan di Indonesia khususnya pada mata
pelajaran IPA di sekolah dasar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1. Agar siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru
secara baik dan mendetail
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
Meningkatkan presetasi belajar siswa dalam materi pelajaran ini
b. Bagi guru : Sebagai pertimbangan dan rujukan dalam
melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif,
kreatif, dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah meningkatkan prestasi sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan
9
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (2004 : 22) adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
2. Media Audio visual
Menurut Arsyad (2011:49) Media pembelajaran yang berbentuk
gambar hidup, merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan
cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang bagus, media ini
dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-
konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memper
panjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
3. IPA
IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama
atas pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang diperoleh
melalui metode khusus.
IPA merupakan ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas
pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala alam, betapapun
indahnya suatu teori dirumuskan tidakkah dapat dipertahankan kalau
tidak sesuai dengan hasil percobaan dan pengamatan/observasi, fakta-
fakta tentang gejala , kebendaan alam diselediki dan diuji berulang-ulang
10
melalui percobaan (eksperimen) kemudian berdasarkan hasil eksperimen
itulah dirumuskan keterangan ilmiah.
4. Rangka dan alat indera manusia
Rangka adalah rangkaian tulang yang sering bersangkutan secara
teratur dan membentuk tubuh manusia. Dapat dikatakan sebuah rangka
jika terhubung satu sama lain yang membuat rangka tersebut terhubung
karena adanya sendi dan digerakkan oleh otot.
Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui
keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena
terdiri dari lima indera yaitu indera penglihat (mata), indera pendengar
(telinga), indera pembau/pencium (hidung), indera pengecap (lidah) dan
indera peraba (kulit).
11
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Gambar 1.1
Siklus 1
Siklus II
PermasalahanPerencanaan
Tindakan 1
Pelaksanaan
Tindakan 1
Pengamatan/pengumpulandata I
Tindakan 1
Refleksi 1Permasalahanbaru hasil refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan/pengumpulandata II
Refleksi IIPermasalahanbaru hasil refleksi
Perencanaan
Tindakan III
Pelaksanaan
Tindakan III
Pengamatan/pengumpulandata III
Refleksi III
12
2. Lokasi dan subjek penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
MIM Tejobang Kecamatan Simo Boyolali dengan jumlah siswa 17
dalam penelitian ini peneliti sebagai peneliti pelaksana.
3. Langkah-langkah penelitian
a.) Perencanaan
1) Membuat RPP dengan menerapkan media audio visual
2) Menyiapkan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
3) Menyiapkan soal sebagai tes tertulis
4) Menyiapkan instrumen
b.) Pelaksanaan
Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru melakukan
satuan perencanaan tindakan yang telah tertulis di RPP terdiri dari
pendahuluan, inti dan penutup.
c.) Pengamatan
Pada pengamatan penelitian ini peneliti bersama guru
melakukan pengamatan yang meliputi proses dan hasil dari
pelaksanaan kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan bukti
hasil tindakan.
13
d.) Refleksi
Setelah perencanaan tindakan dan pengamatan peneliti
bersama guru melakukan analisis data yang berkaitan dengan
masalah dan hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual.
4. Instrument penilaian
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Silabus
c. Lembar tes
d. Lembar soal
5. Pengumpulan data
a. Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio
visual dalam mata pelajaran IPA. Dalam tes ini berisi soal- soal
uraian.
b. Pengamatan/observasi
Observasi dilakukan pada saat tahap pelaksanaan, pada
tahap ini semua hal yang terjadi meliputi aktifitas pembelajaran
dicatat pada lembar pengamatan, hal ini berfungsi untuk mengatahui
seberapa jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang diteliti.
14
c. Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah,data siswa,
data guru dan lain-lain.
6. Analisis data
Menganalisa data yang telah terkumpul guna mengetahui
beberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan
belajar siswa dan untuk membuktikan hipotesis, maka peneliti akan di
analisa dengan rumus
P = 100%
keterangan
P = Angka Presentase
f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Case ( jumlah frekuensi/banyaknya
individu ) (Sudijono, 2010: 43)
15
H. Sistematika penulisan
Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan menggambarkan secara global tentang bab-bab
berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, difinisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian pustaka, memuat tentang hasil belajar, alat peraga
pendidikan dan hubungan antara hasil belajar dengan
menggunakan alat peraga.
BAB III : Berisi gambaran umum lokasi penelitian, subjek penelitian,
deskripsi pelaksanaan penulisan pra siklus, deskripsi
pelaksanaan siklus 1 sampai siklus 3.
BAB IV : Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.
BAB V : Berisi kesimpilan dan saran
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Mulyasa (2008:) hasil belajar merupakan prestasi belajar
siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat
perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai
siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud
hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
Menurut Hamalik (2008:) hasil belajar adalah sebagai terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur
bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar. Kemampuan-kemampuan tersebut
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat
dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
17
2. Jenis-jenis Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu
sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. 8 Teori Taksonomi
Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah
antara lain kognitif, afektif, psikomotorik. Perinciannya adalah sebagai
berikut :
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian.:
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi,
menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai.
18
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil
belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena
lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus
menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di
sekolah. Beberapa hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil
belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam
mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa
sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku
yang lebih baik lagi. Ada tiga bagian macam hasil belajar yaitu,
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian serta sikap dan
cita-cita. Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil
perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus
pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa
tersebut.
19
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang
diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran
karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan
peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui proses
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah mendapat informasi
tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik
lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :
a. Faktor Internal
Faktor internal ini meliputi antara lain :
1) Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal
tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima
materi pelajaran.
2) Faktor Psikologis. Setiap individu dalam hal ini peserta didik
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda,
tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.
Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ),
20
perhatian,
minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.
b. Faktor Eksternal
Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-
lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan
sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda
pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar
dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
Faktor Eksternal ini meliputi sebagai berikut:
1) Faktor Instrumental.
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil
belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
direncanakan.
Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan
guru.
2) Faktor Internal
21
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi
belajarnya. Diantara faktor-faktor intern yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara lain:
a) Kecerdasan/intelegensi
(1) Bakat
(2) Minat
(3) Motivasi
b) Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya
berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk
faktor-faktor ekstern antara lain:
(1) Keadaan lingkungan keluarga
(2) Keadaan lingkungan sekolah
(3) Keadaan lingkungan masyarakat
22
B. IPA
1. Pengertian IPA
IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas
pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang di peroleh
melalui metode khusus
IPA merupakan ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas
pengamatan, perconaan-percobaan terhadap gejala alam, betapapun
indahnya suatu teori dirumuskan tidakkah dapat dipertahankan kalau tidak
sesuai dengan hasil percobaan dan pengamatan/observasi, fakta-fakta
tentang gejala , kebendaan alam di selediki dan diuji berulang-ulang melalui
percobaan (eksperimen) kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah
dirumuskan keterangan ilmiah (teorinya).
a. Karakteristik IPA
1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode
ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh
penemunya.
2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam.
3) IPA merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
23
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait
antara cara yang satu dengan cara yang lain
4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.Dengan
bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil
eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan
observasi lebih lanjut.
5) IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses
merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian
hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan
penarikan.
b. Alat Indera Manusia
24
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui
keadaan di luar tubuh. Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung,
lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca indera. Pada setiap
alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang
diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar,
membau, mengecap, atau meraba. Alat. Indera harus dirawat dengan
baik. Jika alat indera rusak, tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik.
Akibatnya kita tidak dapat menikmati keadaaan sekitar.
1) Mata ( Indera Penglihat)
Mata adalah indra penglihat. Bentuk bola mata bulat seperti
bola bekel atau bola pingpong. Diamternya lebih kurang 2 cm.
Sebagian besar terletak di dalam rongga tengkorak. Mata terdiri atas
bagian-bagian terperan penting dalam proses penglihatan. Selain itu,
mata disertai bagian-bagian yang melindungi mata.
Bagian yang melindungi mata adalah alis mata, kelopak mata,
dan bulu mata. Alis mata merupakan rambut ( bulu ) yang terletak di
25
atas mata bemata. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan kelopak
bawah. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-
benda asing, misalnya debu, asap, dan keringat. Bulu mata merupakan
rambut yang terletak di kelopak mata. Bulu mat juga berguna
melindungi mata dari benda asing.
Mata juga dilengkapi dengan kelenjar air mata dan otot mata.
Kelenjar air mata menghasilkan air mata. Air mata berfungsi untuk
membasahi kornea mata agar tidak kering. air mata juga berfungsi
sebagai pelumas agar mata mudah digerakkan . kelenjar air mata
mengeluarkan air mata pada saat kita mengedipkan mata. Otot mata
berguna untuk menggerakkan bola mata sehinga dapat bergerak ke
kanan-kiri dan ke atas- bawah.
Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi
penglihatan, yaitu :
1) Kornea (selaput bening)
Kornea sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita.
Fungsi utama kornea mata adalah menerima cahaya yang masuk ke
mata. Cahaya tersebut diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam
dan berakhir di retina. Kerena fungsinya itu, maka kornea
memiliki beberapa sifat yaitu tidak berwarna ( bening) dan tidak
mempunyai pembuluh darah. Kerusakan pada kornea dapat
menyebabkan kebutaan. Kornea mata orang yang sudah meninggal
dapat disumbangkan untuk menyembuhkan orang lain dari
kebutaan.
26
2) Iris (selaput pelangi) dan Pupil (anak mata)
Iris adalah selembar otot yang terletak di belakang kornea.
Iris suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna iris
memberikan warna pada mata. Iris bekerja sama dengan pupil
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata sehingga
sesuai dengan kebutuhan. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang
ada di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut
dan menyebabkan iris mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata.
Dalam cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi rileks sehingga
pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin
banyak masuk ke mata. Fungsi pupil sama dengan fungsi diafragma
pada alat potret atau kamera.
3) Lensa
Lensa terletak di belakang anak mata ( pupil ) dan selaput
pelangi ( iris ). Fungsi lensa adalah memfokuskan dan meneruskan
cahaya yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina. Dengan
demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa mata mempunyai
kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk memfokuskan
jatuhnya cahaya. Kemampuan lensa untuk mengubah
kecembungannya disebut daya akomodasi. Apabila kita mengamati
benda yang letaknya dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat.
Akibatnya, lensa mata menjadi lebih cembungdan bayangan dapat
jatuh tepat di retina. Apabila kita mengamati benda yang letaknya
27
jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa berbentuk
pipih. Pada orang berusia di atas 50 tahun, daya akomodasi lensa
mata mulai menurun. Akibatnya, orang tua menjadi sulit melihat
dengan jelas.
4) Badan Bening
Badan bening ini terletak di belakang lensa. Bentuknya
seperti agar-agar. Fungsi badan bening ialah meneruskan cahaya
yang telah melewati lensa. Cahaya itu selanjutnya disampaikan ke
selaput jala.
5) Retina ( selaput jala)
Selaput jala merupakan selaput yang terletak paling belakan
. Selaput jala menerima cahaya yang diteruskan oleh bagian-bagian
mata didepannya. Pada selaput jala terdapat ujung-ujung saraf
penerima.
6) Saraf mata
Saraf mata terutama berfungsi untuk meneruskan rangsang
cahaya yang diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke sususnan
saraf pusat yang berada di otak. Dengan demikian, kita dapat
melihat suatu benda.
7) Cara Kerja Mata
Mata bekerja saat melihat objek. Tanpa cahaya, mata tidak
dapat menjalankan fungsinya. Cahaya memasuki cahaya melalui
pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga benda jatuh pada
retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada di retina
28
menyampaikan bayangan itu ke otak.setelah diproses di otak, kita
dapat melihat benda itu. Cara kerja mata adalah sebagai berikut :
Cahaya > aqueous humor > pupil > lensa > vetreous humor > retina
> saraf optik > otak.
Kelainan dan penyakit yang dapat menyerang mata adalah
sebagai berikut :
1) Miopi (rabun jauh ) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang jauh dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi
dengan menggunakan kacamata berlensa minus (lensa cekung).
2) Hipermiopi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan mata melihat
benda dekat dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi
dengan menggunakan kacamata berlensa plus (lensa cekung).
3) Presbiopi ( mata tua) adalah ketidakmampuan mata untuk
melihat benda yang dekat dan jauh dengan
4) Rabun senja adalah kelainan mata barupa ketidakmampuan mata
untuk melihat pada senja hari. Rabun jelas. Kelaianan ini dapat
diatasi dengan kacamata berlensa ganda, yaitu minus dan plus.
5) Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk melihat warna-
warna tertentu. Misalnya, buta warna senja disebabkan oleh
kekurangan vitamin A. biasanya, rabun senja bersifat sementara.
Di siang hari, mata mampu melihat lebih baik.
Kelainan pada mata dapat dicegah dengan melakukan
hal-hal berikut
29
(1) Menjaga kebersihan mata agar mata tidak kemasukan
kotoran.
(2) Membiasakan membaca buku dengan jarak 30 cm dengan
penerangan yang cukup.
(3) Segera memeriksakan diri ke dokter mata apabila mata
tidak mampu melihat dengan baik.
(4) Makan makanan yang banyak mengandung vitamin A.
2) Telinga (Indera Pendengar)
Telinga meupakan indera pendengar. Telinga sebagai indera
pendengar peka terhadap bunyi.
a) Bagian-bagian Rtelinga
Telinga sebagai reseptor pendengaran bunyi terdiri atas 3
bagian, yaitu :
1) Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran
telinga luar.
30
2) Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang
telinga), tulang-tulang pendengaran (tulang marti, landasan,
sanggurdi, dan saluran Eustachius).
3) Telinga dalam terdiri dari tiga setengah lingkaran, rumah siput,
sakulus dan utrikulus, dan saraf pendengar.
Ketiga saluran setengah lingkaran, sakulus dan utrikulus
merupakan alat keseimbangan tubuh. Sakulus dan utrikulus
terletak di bawah ketiga saluran setengah lingkaran. Alat
keseimbangan iniakan memberikan tanggapan terhadap
perubahan posisi tubuh. Oleh karena itu, jika telinga sakit, maka
keseimbangan tubuh juga terganggu.
b) Cara kerja telinga
Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk
mengumpulkan getar bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian
masuk ke dalam lubang telinga. Apabila getaran bunyi mencapai
gendang telinga, maka gendang telinga ikut bergetar. Getaran
gendang telinga menggetarkan tulang-tulang pendengaran.
Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut bergetar.
Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput. Cairan
limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf
menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan
demikian. Kita mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras
dapat merobek gendang telinga sehingga pendengaran dapat
terganggu.
31
c) Memelihara kesehatan telinga
Kelainan dan penyakit yang menyerang telinga, yaitu :
1) Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak
lahir dan dapat juga setelah dewasa. Pada
umumnya, tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi,
penderita tuli yang tidak parah dapat ditolong dengan
menggunakan alat bantu dengar ( hearing aid).
2) Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat
terjadi radang pada telinga bagian dalam.
3) Bisul atau luka dapat terjadi di dalam telinga akibat
infeksi.
Agar terhindar dari berbagai kelainan atau penyakit telinga,
hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak
tersumbat.
2. Sebaiknya, hindari bunyi yang terlalu keras.
3. Jika telinga sering berdenging, segeralah pergi ke dokter THT.
Cara kerja telinga adalah sebagai berikut : Getara suara >
daun telinga > saluran telinga > gendang telinga > tiga tulang
pendengaran > rumah siput > sel-sel rambut dalam organ korti >
sel saraf audiotori > otak.
3) Indera Pembau (Hidung)
Hidung merupakan alat indera yang berfungsi sebagai pembau
dan sebagai jalan pernapasan. Bagian hidung yang sangat sesitif
32
tergadap bau terdapat pada bagian atas (di dalam) rongga hidung.
Hidung juga merupakan pintu masuk udara pernapasan ke dalam
tubuh. Di dalam pintu rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut
halus dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara yang
dihirup.
a) Bagian-bagian hidungAdapun bagian - bagian hidung :
(1) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
(2) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ketika bernapas.
(3) Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran
dan sebagai indra pembau.
(4) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada
dalam udara pernapasan.
(5) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang
ke otak.
b) Cara kerja hidung
Bau dapat tercium jika bau tersebut sampai di rongga hidung.
Bagan baiu menimbulkan rangsangan yang kemudian diterima oleh
33
ujung-ujung saraf pembau yang ada di hidung. Rangsangan bau
tersebut diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita dapat mencium
bau.
Cara kerja hidung adalah sebagai berikut. Rangsang (bau) >
lubang hidung > epitelium olfaktori > mukosa olfaktori > saraf
olfaktori > talamus > hipotalamus > otak.
1) Merawat kesehatan hidung
Ketidakmampuan hidung untuk mencium bau disebut
anosmia. Anosmia diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut :
(a) Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat
pilek dan pembengkakan kelenjar polip.
(b) Gangguan pada urat saraf indera pembau.
Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung
harus dirawat dengan baik. Setiap hari, hidung harus
dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita
cium mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika
kamu menderita pilek lebih dari seminggu agar pilekmu
tidak semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak indera
pembau.
4) Lidah ( Indera Pengecap)
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena
penuh bitil-bintil yang disebut papila. Pada binti-bintil lidah terdapat
34
saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah
terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.
a) Cara kerja lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut
memberi rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan
dari makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan
demikian, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau
minuman tersebut. Selain sebagai indera pengecap, lidah juga
berfungsi sebagai alat bicara dan pengatu letal makanan. Perpaduan
gerakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi menghasilkan
berbagai macam bunyi. Lidah mengatur letak makanan pada saat
sedang dikunyah . setelah itu, lidah akan mendorong makanan
masuk ke kerongkongan.
Cara kerja lidah sebagai berikut :
Makanan/larutan berasa > papila lidah > saraf
gustatori > medula oblongata > talamus > otak.
(1) Merawat kesehatan lidah
Penyakit yang sering menyerang lidah adalah
sariawan. Sariawan mengakibatkan lidah memerah
dan tampak luka. Penyakit ini cukup mengganggu
karena menimbulkan rasa sakit pada saat kita
menggerakkan lidah untuk mengunyah dan berbicara.
35
Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan
mengonsumsi vitamin C.
Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
1. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
2. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
3. Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin
C.
5) Indera Peraba (Kulit)
Seluruh tubuh kita dilapisi oleh kulit. Kulit berfungsi sebagai
indera peraba. Dengan kulit, kita dapat membedakan permukaan kasar
dan permukaan halus. Demikian pula kita dapat membedakan benda
panas dan benda dingin. Kulit juga dapat berfungsi sebagai pelindung
tubuh dengan cara melapisi tubuh.
1. Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan
dalam. Lapisan luar disebut juga epidermis. Lapisan dalam disebut
juga dermis. Lapisan luar tersusun atas dua lapisan, yaitu kulit ari
dan lapisan malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati
36
dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bakteri dan
menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi tersusun atas sel-sel
yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan
kemudian menggantikan sel kulit ari yang menggelupas. Lapisan
dalam tersussun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan saraf penerima
rangsang yang disebut reseptor.
Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit
penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam
tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan
rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah
keseluruh tubuh.
2. Cara kerja kulit
Sentuhan yang dilakukan pada semua benda
menghasilkan rangsang. Rangsang itu diterima oleh reseptor
kulit. Kemudian, rangsang itu diteruskan oleh reseptor ke otak.
Dengan demikian, kita dapat meraba suatu benda. Otak juga
memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang itu. Karena
37
informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya
luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika
tubuh tidak tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan
menghindari panas tersebut. Dengen demikian, tubuh
terhindar dari kerusakan yang lebih fatal.
3. Memelihara kesehatan kulit
Kulit adalah bagian tubuh terluar. Jadi, kulit paling
mudah berhubungan langsung dengan lingkungan. Akibatnya,
kulit paling cepat kotor dan mudah diserang penyakit.
Beberapa penyakit kulit tersebut, yaitu :
1) Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung,
dan dada. Jerawat dapat timbul akibat ketidak
seimbangan hormon dan kulit yang kotor.
2) Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu
timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan.
3) Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Kadas
menimbulkan rasa gatal yang ditimbulkan oleh jamur.
Kulit merupakan bagian tubuh yang mudah
dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh karena itu,
jagalah selalu kebersihan kulitmu. Mandilah dua kali
sehari, serta cucilah kaki dan tangan sebelum tidur,
makanlah makanan yang mengandung vitamin E serta
sayuran dan buah-buahan.
38
C. Media audio visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual adalah cara menyampaikan materi
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin dan mekanis
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Pengajaran melalui
audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses
belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual
yang lebar. Jadi pengajaran melalui media audio visual adalah produksi dan
penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman akat
simbol-simbol yang serupa.
Menurut Azhar Arsyad mengemukakan ada beberapa ciri-ciri utama
media audio visual adalah sebagai berikut:
a. Biasanya bersifat linier.
b. Menyajikan visual yang dinamis.
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya.
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
39
2. Jenis-Jenis Media Audio Visual
Menurut Asnawir dan Basyirudin usman ada dua jenis media audio
visual sebagai berikut:
a. Film bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Slide
atau film strip yang ditambah dengan suara bukan alat audio visual yang
lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau
film strip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus
suara.
Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio
visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal
yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi
dalam tubuh kita. Kejadian-kejadian alam, tatacara kehidupan di Negara
asing, berbagai industri dan sebagainya.
Adapun banyak keuntungan atau manfaat film sebagai media
pengajaran antara lain :
1) Film dapat menggambarkan suatu proses
2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
3) Penggambarannya bersifat 3 dimensional
4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni
5) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya
40
6) Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan
7) Dapat menggambarkan teori sain dan dinamis.
Film sebagai media pembelajaran keuntungan atau kelebihan dalam
penggunaan media pembelajaran. Akan tetapi film juga mempunyai
beberapa kekurangan-kekurangan sebagai media pembelajaran.
Kekurangan film sebagai media pembelajaran antara lain:
1) Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan
yang diucapkan sewaktu film berputar, penghentian pemutaran akan
mengganggu konsentrasi audien.
2) Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar
terlalu cepat.
3) Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali
secara keseluruhan.
4) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
Film merupakan kombinasi antara gerak, kata-kata, musik, dan
warna. Film yang terbaik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan
siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik
(1984) mengemukakan prinsip yang berpegangan kepada 4- R. yaitu:
“the right film in the right place at the right time used in the right way”.
Dalam pengunaan film tidak ada ketetntuan tentang cara menggunakan
film yang “Terbaik” dan yang berlaku untuk semua situasi kelas.
41
(Oemar Hamalik) Asnawir dan Basyirudin usman) mengemukakan
bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dapat menarik minat anak
2) Benar dan autentik
3) Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4) Sesuai dengan tingkatan kematangan audien
5) Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6) Kesatuan dan squencenya cukup teratur
7) Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup
memuaskan.
a. Klasifikasi film
Asnawir dan Basyirudin Usman (2002:100) membedakan film
sebagai berikut:
1) Film informasi
2) Film kecakapan atau drill
3) Film appresiasi
4) Film dokumenter
5) Film rekerasi
6) Film episode
7) Film sain
8) Film berita (news)
9) Film industry
10) Film provokasi
42
b. Televisi
Sukirman (2012:191) Televisi adalah sebuah media telekomukasi
terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta
suara, baik yang hitam-putih maupun berwarna.
Televisi dimanfaatkan sebagai alat pendidikan dengan mudah
dijangkau. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang
direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tetentu tanpa melihat
siapa yang mengajarkannya.
Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih
penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri,
antara lain yaitu:
1) Dituntun oleh instruktur, yaitu seorang guru atau instruktur
menuntun peserta didik melalui pengalaman-pengalaman visual.
2) Sistematis, yaitu siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus
dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3) Teratur dan berurutan siaran disajikan dengan selang waktu yang
beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau
mendasari siaran lainnya.
4) Terpadu, yaitu siaran bekaitan dengan pengalaman belajar lainnya
seperti latihan, membaca, diskusi dan sebagainya.
Sebagai media pembelajaran, televisi memiliki beberapa
keuntungan atau kelebihan dalam menyampaikan pesan dan materi
43
pelajaran dan juga mempunyai kelemahan. Diantara keuntungan atau
kelebihan media televisi antara lain:
1) Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya.
2) Memperluas tinjuan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai
negara.
3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka
ragam.
5) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6) Menarik minat anak didik.
7) Dapat melatih guru, baik dalam pre-servise maupun dalam incervice
training.
8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan
perhatian mereka terhadap sekolah.
Sukirman (2012:194) mengemukakan kelemahan-kelemahan yang
dimiliki televisi sebagai media pembelajaran sebagai berikut:
1) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi atau arah.
2) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada
kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan
kemampuan individual peserta didik.
3) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum
disiarkan.
44
4) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar
sehingga sulit bagi semua peserta didik untuk melihat secara rinci
gambar yang disiarkan.
5) Kekhawatiran muncul bahwa peserta didik tidak memiliki hubungan
pribadi dengan guru, dan peserta didik bisa jadi bersikap pasif
selama penayangan.
b. Proyektor LCD
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang
digunakan untuk menampilkan video, gambar atau data computer pada
sebuah latar atau sesuatu dengan permukaan yang datar seperti tembok.
Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan
teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi yang
sama yaitu overhead projector karena pada OHP datanya masih berupa
tulisan pada kertas bening.
Sebagai media pembelajaran proyektor LCD memiliki beberapa
keuntungan dan kelemahan dalam menyampaikan materi dalam proses
belajar. Diantara keuntungan atau kelebihan antara lain:
1) Warna yang dihasilkan lebih baik utamanya untuk saturasinya.
2) LCD juga menghasilkan gambar yang lebih tajam di banding DLP.
3) Perbedaan akan tampak ketika kita tengah menyampaikan atau
mempresentasikan spreadsheet (contoh: Microsoft excel)
4) Cahaya lebih efisien.
45
5) Konsumsi daya listrik lebih rendah.
Proyektor LCD juga mempunyai beberapa kekurangan dalam
meyampaikan pesan dan materi pembelajaran. Adapun beberapa
kekurangan sebagai berikut:
1) Pixelisasi yang terlihat oleh mata /tampilan kurang halus.
2) Gambar masih kelihatan kotak-kotak.
3) Contrast rasio masih rendah.
4) Harus membersihkan saringan udara secara berkala.
5) Bentuk fisik lebih besar dan berat.
Dari jenis-jenis media audio visual diatas bahwa dalam
menyampaikan materi pelajaran IPA menggunakan proyektor LCD
sebagai media pembelajaran.
3. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio Visual
Menurut Asnawir dan Basyirudin usman (2002) mengemukakan
beberapa langkah-langkah penggunaan media audio visual sebagai media
pembelajaran sebagai berikut:
a. Persiapan guru, guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih
dahulu, kemudian baru memilih media audio visual yang tepat untuk
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas, yaitu meliputi mempersiapkan ruangan dan
siswa.
c. Penyajian, yaitu mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan
berupa proyektor LCD.
46
d. Aktivitas lanjutan, yaitu berupa Tanya jawab, guna mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Adapun langkah-langkah media audio visual dalam pembelajaran
IPA tentang rangka dan alat indera manusia, sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media audio
visual sebagai media pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi rangka dan alat indera manusia.
c. Persiapan guru. Guru harus membuat persiapan sebelum pembelajaran
dimulai agar pembelajaran dapat berjalan lancar.
d. Persiapan kelas. Persiapan kelas perlu diperhatikan agar siswa dapat
belajar dengan nyaman dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru
perlu memberikan penjelasan sebelum pelajaran dimulai agar siswa
dapat memahami materi yang akan disampaikan lewat media audio
visual dengan memperhatikan media tersebut.
e. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Guru harus
mempunyai keahlian dalam menyajikan pelajaran dengan media audio
visual.
f. Guru memberikan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan .
g. Guru mengadakan tes untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
47
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Situasi Umum MIM Tejobang
1. Letak Geografis MIM Tejobang
MIM Tejobang yang berada di Desa Pelem, Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut
:
a. Bagian timur berbatasan dengan area persawahan Milik warga
b. Bagian selatan berbatasan dengan area rumah Ibu Daliyem
c. Bagian barat berbatasan dengan jalan perkampungan
d. Bagian utara berbatasan dengan rumah Ibu Kamsiah
2. Identitas MIM Tejobang
a. Nama Sekolah : MIM Tejobang
b. Luas tanah : 40x80 M²
c. Alamat Sekolah :
1) Desa/ Kelurahan : Tejobang/ Pelem
2) Kecamatan : Simo
3) Kabupaten : Boyolali
4) Provinsi : Jawa Tengah
5) Kode Pos : 57377
49
3. Keadaan Gedung MIM Tejobang
Jumlah gedung MIM Tejobang sudah layak dan memadahi sebagai
salah satu sarana pendidikan. MIM Tejobang telah memilki gedung yang
meliputi:
a. 6 lokal kelas untuk kelas I-VI
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang untuk taman kanak-kanak
d. Ruang perpustakaan
e. Ruang kesehatan
f. 2 lokal WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru
4. Visi dan Misi
Visi MIM Tejobang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali :
“Terwujudnya generasi islam yang muslim yang bertaqwa, cerdas,
terampil, dan berakhlaqul karimah”\
Misi MIM Tejobang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali :
a. Membentuk peserta didik yang senantiasa beriman, bertaqwa dan
berkarakter Islami.
b. Mewujudkan peserta didik yang cerdas dalam berfikir, terampil
dalam berkarya dan santun dalam berperilaku.
c. Membiasakan peserta didik untuk sholat berjamaah dan Baca Tulis
Al Qur’an.
5. Keadaan Guru MIM Tejobang
50
Jumlah guru mengajar di MIM Tejobang ada 8 orang. Selain
bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para guru juga
bertanggung jawab terhadap program ekstra kurikuler.
Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MIM Tejobang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Keadaan Kepala Sekolah dan guru MIM Tejobang
Tahun Ajaran2015/2016
No Nama Jabatan
1. Tunjiyah, S.Pd.I Kepala Sekolah2. Sabar Santoso, S.Pd.I Guru3. Siti Fatonah, S.Pd.I Guru4. Nur Alfiah, S.Pd.I Guru5. Fudyanto,S.Pd.I Guru6. Sri Sunarsih, S.Pd.I Guru7. Nur Muzayanah, S.Pd.I Guru8. Muhammad Saefudin Zuhri, S.Pd.I Guru
Rata-rata guru yang mengajar di MIM Tejobang sudah memenuhi
persyaratan sebagai seorang guru yaitu sudah memiliki ijazah minimal
SI,.Guru-guru yang mengajar di MIM Tejobang berdomisili tidak jauh dari
Madrasah ini sehingga memudahkan siswa maupun wali murid untuk
berkomukasi langsung dengan guru-guru tersebut.
51
6. Keadaan peserta didik MIM Tejobang
Jumlah peserta didik MIM Tejobangdari kelas I sampai kelas VI
tahun ajaran 2015/2016 seluruhnya berjumlah 103 peserta didik. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2Data keadaan peserta didik MIM Tejobang
Tahun Ajaran 2015/2016
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI
Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali yang
berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan.
KelasJumlah Siswa Jumlah
siswaLaki-laki Perempuan
I 4 11 15
II 8 10 18
III 8 12 20
IV 10 7 17
V 11 9 20
VI 4 8 13
Jumlah 45 57 103
52
Tabel 3.3Daftar nama siswa kelas IV tahun ajaran 2015/2016
No NamaJenis KelaminL P
1 Angga Tri Saputro 2 Anggi Amilia 3 Aprilia Yuliyanti 4 Ardi Fajar Yoga Pratama 5 Azzahra Mayta Sari 6 Dhesta Anugrah Mardana 7 Eka Aulia Putri 8 Eka Wahyu Nugroho 9 Farel Akmal Azis 10 Gufron Hari Sa`Ban 11 Istiqomah Arum Pratiwi 12 M.Khoirudin Nashif Al Hasir 13 Muhammad Zaki Nur Amirrudin 14 Noviana Friski Handayani 15 Irkhamnur Putra Pratama 16 Muh. Alif Torahma Mursid 17 Putik Aprila Melani
B. Subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV MIM Tejobang yang
berjumlah 17 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 10 perempuan, yang pada tahun
ajaran 2015/2016 tercatat sebagai siswa kelas IV MIM tejobang Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali. Mata pelajaran yang dijadikan objek penelitian
adalah mata pelajaran IPA sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada
53
saat penelitian ini dilaksanakan. Maka pokok bahasan yang diambil adalah
rangka dan alat indera manusia.
C. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam semester I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian pembelajaran IPA
dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam
pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas IV MIM Tejobang.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus
terdiri dari beberapa tahapan yaitu :perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Tahapan-tahapan tersebut adalah :
a. Siklus I
Siklus ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 18 November 2015
pada jam kesatu (07.15 – 07.50) selama 35 menit.secara garis besar
pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan media-media
pelajaran yang berbasis audio visual seperti : proyektor LCD yang
digunakan dalam proses pembelajaran IPA, membuat lembar
observasi kegiatan guru dan lembar kegiatan siswa.
Materi pokok pembelajaran ini adalah rangka dan alat
indera manusia. Metode yang digunakan dalam proses kegiatan
54
pembelajaran adalah metode ceramah. Tanya jawab dan drill atau
latihan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan dengan
skenario pembelajaran. Pada siklus I ini guru membimbing dan
mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran.
Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan berdo’a dan absensi.
Posisi duduk siswa tetap seperti semula yaitu model duduk kelas
tradisional, duduk berbasis depan ke belakang. Pelaksanaan
kegiatan pada siklus I berlansung selama 1 kali tatap muka ( 1 × 35
menit ). Setelah penyampaian materi dengan menggunakan materi
selesai guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham
untuk bertanya. Kemudian guru melakukan tanya jawab secara
lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi
materi ataupun kegiatan pembelajaran.
3) Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta
efektifitas media audio visual dalam meningkatkan minat belajar
siswa materi tentang rangka dan alat indera manusia.
Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti
adalah keaktifan, motivasi, pemahaman siswa selama pembelajaran
berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati
55
antara lain penerapan media audio visual, cara berinteraksi dengan
siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan
lain-lain.
4) Refleksi
Pada tahap ini yang didapatkan dalam tahap observasi
dikumpulkan serta dianalisis.Dari hasil obervasi, peneliti dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi. Dari hasil analisis
data ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus berikutnya.
b. Siklus II
Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 November
2015 pada jam kesatu (07.15 – 07.50) selama 35 menit. secara garis
besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Perencanaan
Pada tahap ini yang peneliti siapkan adalah materi pokok
rangka dan alat indera. Rencana pembelajaran untuk silkus II ini ,
guru berupaya meningkatkan keaktifan, motivasi, pemahaman
dalam mengikuti proses pembelajaran, metode yang digunakan
adalah metode ceramah, tanya jawab dan drill atau latihan. Adapun
perencanaannya sebagai berikut :
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran silkus II.
56
b) Mempersiapkan media-media pembelajaran yang berbasis
audio visual, membuat lembaran observasi kegiatan guru dan
lembaran observasi kegiatan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran. Pada silkus II ini guru membimbing dan
mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran.
Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan berdo’a dan absensi.
Posisi duduk siswa berbentuk tradisional.
Pelaksanaan kegiatan pada silkus II berlangsung selama 1
kali tatap muka (1 × 35 menit). Setelah penyampaian materi selesai
guru menyimpukan materi dan memberi kesempatan kepada siswa
yang belum paham untuk bertanya. Kemudian melakukan Tanya
jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai
bahan refleksi materi kegiatan pembelajaran.
3) Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk mengetahui keefektifan media audio visual
dalam meningkatkan minat belajar siswa tentang bagaimana
mengidentifikasi rangka dan alat indera manusia.
Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti
adalah keaktifan, motifasi, pemahaman siswa selama pembelajaran
berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati
57
antara lain penerapan media audio visual, cara berinterkasi dengan
siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan
sebagainya.
4) Refleksi
Setelah melakukan pebaikan pembelajaran pada silkus II
dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi
diri untuk merencanakan tindak lanjut perbaikan yang akan
dilaksanakan pada silkus III.
c. Siklus III
Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 25 November
2015 pada jam (09.15 – 09.50) selama 35 menit. Secara garis besar
pelaksanaan peneltitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Perencanaan
Pada tahap ini materi yang guru siapkan adalah materi
pokok. Dengan bahasan rangka dan alat indera manusia. Rencana
pembelajaran untuk silkus III ini peneliti berupaya meningkatkan
motifasi, pemahaman, keaktifan sehingga minat belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih tinggi,
Adapun perencanaan dalam siklus ini adalah sebagai berikut :
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus III.
b) Mempersiapkan media-media pembelajaran yang berbasis
audio visual membuat lembaran observasi kegiatan guru dan
lembaran observasi kegiatan siswa.
58
2) Pelaksanaan Tindakan
Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran. Pada silkus III ini guru membimbing dan
mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran.
Sebelum pembelajaran dimulai dengan apersepsi yaitu berdo’a,
absensi dan tanya jawab mengenai pelajaran yang telah diberikan.
Dalam pembelajaran ini guru memutarkan film tentang cara
merawat tulang pada rangka atau anggota tubuh dan jenis penyakit
yang berkaitan dengan alat indera manusia .
Pelaksanaan kegiatan pada siklus III berlangsung selama 1
kali tatap muka (1 × 35 menit). Setelah penyampaian materi selesai
guru menyimpulkan materi dan memberi kesempatan kepada
siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian melakukan
tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan
sebagai bahan refleksi materi kegiatan pembelajaran.
3) Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi dan aspek yang
diamati sama dengan silkus I dan II, yang diharapkan ada
peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok
bahasan menjelaskan rangka dan alat indera manusia.
4) Refleksi
59
Dari seluruh rangkaian perbaikan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IV MIM Tejobang, menunjukkan bahwa
pengggunaan media pembelajaran yang berbasis audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA.
Hal ini bisa dilihat dari keaktifan, motifasi, dan pemahaman siswa
ketika mengikuti proses pembelajaran yang semula kurang baik
menjadi semakin meningkat lebih baik.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Tahap perencanaan
1) Peneliti dalam hal ini penyusun memeriksa segala bahan ajar,
meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Mempersiapkan batasan-batasan materi yang ingin diajarkan.
3) Mempersiapkan dan memeriksa kembali instrumen tes maupun
lembar observasi/pengamatan. (Pada instrumen tes, peneliti tidak
melakukan kegiatan validasi untuk memperoleh validitas
instrumen karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah
mengutip/mengambil soal dari buku paket terbitan pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional untuk SD/MI kelas IV.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanaakan program pengajaran
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, Adapun kegiatan pada
tahap ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam 1 kali
pertemuan (1x35 menit) sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dipersiapkan.
61
c. Tahap pengamatan
Pada pembelajaran siklus I aktifitas siswa masih rendah. Hal ini
disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran
menggunakan media audio visual. Dalam hal pelaksanaan kerja siswa
sudah cukup baik. Namun dalam hal perhatian siswa, keseriusan praktik
dan memaparkan hasil kerja masih perlu peningkatan.
Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif sebagai
instrument pengumpulan data. Dalam memberikan penilaian terhadap
prestai belajar, peneliti mengacu pada pencapaian target KKM siswa
terhadap jalannya pembelajaran dengan memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut :
1) Tuntas, apabila nilai siswa mencapai target KKM yang ditentukan
yaitu 65.
2) Tidak Tuntas, apabila nilai siswa tidak mencapai target KKM yang
ditentukan.
Pada penelitian yang dilalukan terhadapat prestasi belajar siswa
kelas IV MI Muhammadiyah Tejobang tahun pelajaran 2015/2016 pada
siklus I, maka diperoleh data sebagai berikut :
62
Tabel 4.1
Prestasi Siswa pada Siklus I
Keterangan :
Tuntas (T) : 4 siswa ( 23,5%)
Tidak Tuntas (TT) : 13 siswa ( 76,5%)
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa masih terdapat 13 siswa
yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu
65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai 20 sebanyak 1 siswa,
nilai 40 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 9 siswa, dan nilai 80
sebanyak 4 siswa. Sedangkan 4 siswa telah memenuhi nilai di atas KKM
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Angga Tri S 65 60 TT2 Anggi Amilia 65 60 TT3 Aprilia Y 65 60 TT4 Ardi Fajar Y. P 65 40 TT5 Azzahra Mayta S 65 60 TT6 Dhesta Anugrah M 65 60 TT7 Eka Aulia Putri 65 40 TT8 Eka Wahyu Nugroho 65 80 T9 Farel Akmal Azis 65 40 TT10 Gufron Hari Sa`Ban 65 80 T11 Istiqomah Arum P 65 80 TT12 M.Khoirudin N H 65 60 TT13 Muhammad Zaki N.A 65 60 TT14 Noviana Friski H 65 60 TT15 Irkhamnur Putra P 65 20 TT16 Muh. Alif T. M 65 60 TT17 Putik Aprila Melani 65 80 T
Rata-rata 65 58,82 TT
63
yang ditentukan yang terdiri dari siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak
4 siswa.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh
siswa masih rendah. Dari 17 siswa hanya 23,5% atau 4 siswa yang
mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan
76,5% atau 14 siswa belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM), dan berdasarkan jumlah siswa diperoleh jumlah rata-rata
kelasnya adalah 58,82. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa
dengan model pembelajaran yang digunakan, masih banyak siswa yang
bermain sendiri. Dengan nilai rata-rata kelas tersebut berarti bahwa
pembelajaran IPA pada siklus I belum tuntas.
d. Refleksi
Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data yang
berupa nilai pada siklus ini. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hasil
pembelajaran yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya adalah
sebagai berikut :
1) Sebagian siswa kurang memperhatikan dalam pelajaran.
2) Model pembelajaran masih terlalu baru bagi siswa, sehinga
siswa masih kesulitan dalam penerapannya.
3) Siswa masih kurang serius dalam melaksanakan proyek masih
banyak siswa yang gaduh sendiri.
4) Pengelolaan waktu kurang optimal.
64
5) Dalam mengerjakan soal dan menulis hasil kerja masih belum
mempunyai kemandirian.
Secara garis besar proses pembelajaran pada siklus I ini berjalan
belum kondusif, dan hasil berlajar yang diperoleh siswa belum mencapai
target yang ditentukan. Hal ini harus dijadikan bahan perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti dalam hal ini penyusun memeriksa segala bahan ajar,
meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Mempersiapkan batasan-batasan materi yang ingin diajarkan.
3) Mempersiapkan dan memerikas kembali instrumen tes maupun
lembar observasi/pengamatan. (sama seperti yang disiklus pertama)
pada instrumen tes yang di siklus kedua ini peneliti juga tidak
melakukan kegiatan validasi untuk memperoleh validitas instrumen
karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah
mengutip/mengambil soal dari buku paket terbitan pusat perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional untuk SD/MI kelas IV.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanaakan program pengajaran
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, adapun kegiatan pada
tahap ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam 2 kali
65
pertemuan (2x35 menit) sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dipersiapkan.
c. Tahap pengamatan
Pada proses pembelajaran siklus II siswa sudah mulai dapat
menyesuaikan diri dengan model pembelajaran berbasis proyek yang
digunakan, hal ini ditunjukkan dengan aktifitas siswa saat melakukan
proyek sudah mulai terarah dari pada siklus sebelumnya, namun
dalam memaparkan hasil proyek masih perlu ditingkatkan.
Peneliti juga menggunakan tes formatif untuk mengetaui
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. adalah nilai akhir
siswa pada siklus II:
Tabel 4.2
Prestasi Siswa pada Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Angga Tri S 65 60 TT
2 Anggi Amilia 65 60 TT
3 Aprilia Y 65 60 TT
4 Ardi Fajar Y. P 65 60 TT
5 Azzahra Mayta S 65 60 TT
6 Dhesta Anugrah M 65 80 T
7 Eka Aulia Putri 65 80 T
8 Eka Wahyu Nugroho 65 60 TT
9 Farel Akmal Azis 65 40 TT
10 Gufron Hari Sa`Ban 65 80 T
11 Istiqomah Arum P 65 60 TT
12 M.Khoirudin N H 65 80 T
13 Muhammad Zaki N.A 65 80 T
14 Noviana Friski H 65 80 T
15 Irkhamnur Putra P 65 40 TT
66
K
keterangan :
Tuntas (T) : 7 siswa (41%)
Tidak Tuntas (TT) : 10 siswa ( 59%)
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa 7 siswa telah
memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang terdiri dari
siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak
8 siswa, nilai 80 sebanyak 7 siswa, Sedangkan masih terdapat 10
siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM yang telah
ditentukan yaitu 65, dengan rincian siswa yang mendapatkan nilai
40 sebanyak 2 siswa, dan sebanyak 8 siswa mendapat nilai 60.
Berdasarkan uraian di atas dapat diihat terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa dari siklus I. Dari 17 siswa terdapat 41% atau
7 siswa mencapai nilai tuntas atau berada di atas kriteria ketuntasan
minimal. Sedangkan 59% atau 10 siswa masih mendapatkan nilai
di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai rata-rata kelas
adalah 65,88 yang berarti bahwa pembelajaran pada siklus II ini
telah tuntas, hal ini dikarenakan pada siklus II siswa sudah mulai
mengerti dengan model pembelajaran yang digunakan jika
dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan guru
16 Muh. Alif T. M 65 60 TT
17 Putik Aprila Melani 65 80 T
Rata-rata 65 65,88 T
67
mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran
dimulai. Namun peneliti masih perlu melaksanakan penelitian pada
siklus III untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
d. Refleksi
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II
didapat hasil sebagai berikut :
1) Siswa mulai memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
2) Keseriusan dalam mengerjakan proyek meningkat.
3) Kemandirian dalam mengerjakan soal evalusi mulai
meningkat.
4) Ada peningkatan nilai dari siklus pertama.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan
baik, dilihat dari nilai yang diperoleh siswa terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 17
siswa 7 siswa (41%) tuntas dan 10 siswa (59%) tidak tuntas, ini
berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam prestasi
belajarnya. Walaupun hanya 41% siswa yang tuntas dalam
mengerjakan tes formatif pada siklus ini namun nilai yang
diperoleh siswa belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan
pembelajaran siklus III.
68
3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
1) Peneliti dalam hal ini penyusun memeriksa segala bahan ajar,
meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Mempersiapkan batasan-batasan materi yang ingin diajarkan.
3) Mempersiapkan dan memerikas kembali instrumen tes maupun
lembar observasi/pengamatan. (sama seperti yang disiklus
pertama pada instrumen tes yang di siklus kedua ini peneliti
juga tidak melakukan kegiatan validasi untuk memperoleh
validitas instrumen karena instrumen tes yang peneliti gunakan
adalah mengutip/mengambil soal dari buku paket terbitan pusat
perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional untuk SD/MI
kelas IV.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan program pengajaran
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun, adapun kegiatan
pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dalam 2 kali pertemuan (2x35 menit) sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan.
69
c. Tahap pengamatan
Pada siklus III aktivitas siswa sangat baik dan mengalami
peningkatan. Siswa sudah terbiasa dengan menggunakan model
pembelajaran ini dalam proses pembelajaran. Pada siklus III
peneliti menggunakan tes formatif untuk mengetahui nilai akhir
siswa. Berikut nilai akhir siswa pada siklus III:
Tabel 4.3
Prestasi Siswa pada Siklus III
No(1)
Nama(2)
KKM(3)
Nilai(4)
Keterangan(5)
1 Angga Tri S 65 80 T
2 Anggi Amilia 65 80 T
3 Aprilia Y 65 80 T
4 Ardi Fajar Y. P 65 60 TT
5 Azzahra Mayta S 65 80 T
6 Dhesta Anugrah M 65 80 T
7 Eka Aulia Putri 65 80 T
8 Eka Wahyu Nugroho 65 80 T
9 Farel Akmal Azis 65 80 T
10 Gufron Hari Sa`Ban 65 100 T
11 Istiqomah Arum P 65 80 T
12 M.Khoirudin N H 65 100 T
13 Muhammad Zaki N.A 65 100 T
14 Noviana Friski H 65 80 T
15 Irkhamnur Putra P 65 40 TT
16 Muh. Alif T. M 65 80 T
17 Putik Aprila Melani 65 80 T
Rata-rata 65 80 T
70
Keterangan :
Tuntas (T) :15 siswa (88%)
Tidak Tuntas (TT) : 2 siswa (12%)
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa 15 siswa telah
memenuhi nilai di atas KKM yang ditentukan yang terdiri dari
siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 1 siswa, nilai 60 sebanyak
1 siswa, nilai 80 sebanyak 12 siswa, nilai 100 sebanyak 3 siswa.
Namun masih terdapat 2 siswa yang mendapatkan nilai dibawah
nilai KKM yang telah ditentukan, dengan rincian 1 siswa mendapat
nilai 40, dan 1 siswa mendapat nilai 60. Dari uraian tersebut maka
dapat diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa sebagai
berikut:
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pada siklus
III ini terjadi peningkatan prestasi belajar siswa, terbukti dari
terdapat 88% atau 15 siswa telah mencapai nilai di atas kriteria
ketuntasan minimal (KKM), sedangkan yang mendapat nilai di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) ada 12% atau 2 siswa
dikarenakan sedikit gangguan dalam berfikir atau bisa
dikategorikan anak berkebutuhan khusus (ABK). dan ada 3 siswa
yang mendapat nilai 100, berarti ada peningkatan kemampuan
siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran
ini. Serta rata-rata kelas mencapai 80 yang berarti pembelajaran
telah tuntas atau mencapai KKM.
71
4) Refleksi
Setelah adanya pengamatan dalam proses pembelajaran
pada siklus III didapat hasil sebagai berikut :
1) Siswa sudah mengerti dan terbiasa menggunakan media
audio visual dalam pelajaran IPA materi rangka dan alat
indera manusia.
2) Nilai yang diperoleh siswa sudah memenuhi target KKM
kelas.
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan
dengan baik. Dari nilai yang diperoleh siswa terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang ada, terbukti
dari 17 siswa terdapat 15 siswa atau 88% telah mencapai nilai di
atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
B. Pembahasan
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011: 137-138), dan pembelajaran yang
seperti ini adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari
suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan
masalah dan kegiatan tugas-tugas yang lain, memberi kesempatan siswa
72
bekerja secara otonom dalam mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri,
dan menghasilkan produk nyata (Thomas, 2000). Model pembelajaran ini
mudah diterima oleh anak, karena anak tidak terfokus monoton hanya pada
guru tetapi anak aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan diterapkannya media audio visual siswa tidak cepat merasa bosan
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian pada
pelajaran IPA materi rangka dan alat indera manusia, maka diketahui
bahwa penggunaan media tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. hal ini berdasarkan pada hasil evaluasi dari siklus I sampai siklus III
yang menunjukkan bahwa sudah banyak siswa yang mencapai indikator
keberhasilan yakni :
a. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥ 75%.
b. Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan (continue) dari
siklus I ke siklus II dan siklus III.
c. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan mimimal 65 dalam
pembelajaran IPA.
Melalui media audio visual, siswa terbantu dalam memahami
materi rangka dan alat indera manusia , dapat mengerjakan soal dengan
baik, dan dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Setelah melakukan
penelitian kelas mulai dari siklus I hingga siklus III dapat diperoleh data
nilai IPA materi rangka dan alat indera manusia.
73
1. Siklus I
Siklus I melalui penerapan media audio visual siswa yang dapat
mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 65 sebanyak 4 siswa
atau 23,5% dan terdapat 13 siswa atau 76,5% yang mendapat nilai di
bawah KKM. Nilai rata-rata kelas adalah 58,82 dengan perolehan nilai
tertinggi 80 dan nilai terendah adalah 20. Oleh sebab itu perlu adanya
perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus II yakni guru lebih maksimal persiapan
pembelajaran, dan memperhatikan serta membimbing siswa terutama
bagi 13 siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan.
2. Siklus II
Siklus II melalui penerapan media audio visual, dan
berdasarkan data yang diperoleh diketahui terdapat peningkatan
jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu sebanyak
3 siswa, sehingga padas siklus II ini terdapat 7 siswa atau 41% yang
tuntas, sedangakan 10 siswa atau 59 % masih mendapat nilai di bawah
kriteria ketuntasan yang ditentukan. Nilai rata-rata kelas adalah 65,88
dengan perolehan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40, oleh karena
itu perlu diadakan tindakan siklus selanjutnya, dan pada siklus III itu
perlu adanya perbaikan yang harus dilakukan. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus III yakni guru lebih maksimal dalam
memperhatikan serta membimbing siswa terutama bagi 10 siswa yang
belum memenuhi kriteria ketuntasan. Mengarahkan siswa untuk
74
membantu temannya yang belum paham tentang materi yang diajarkan
sehingga benar-benar paham dan ada peningkatan prestasi belajar pada
siklus berikutnya.
3. Siklus III
Siklus II melalui penerapan media audio visual, dan berdasarkan
data yang diperoleh diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan
mencapai 15 siswa atau 88% dan yang belum mencapai ketuntasan ada
2 anak atau 12% dengan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah
40 dan nilai rata-rata adalah 80
4. Hasil Rekapitulasi Data Ketuntasan Siswa
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat rekapitulasi prestasi
belajar IPA dengan menggunakan media audio visual dari siklus I
hingga siklus III sebagai berikut
75
Table 4.4Rekapitulasi perbandingan prestasi belajar siswa siklus I, II, dan
III
Dari table 4.4 dapat diperoleh data rekapitulasi prestasi belajar
siswa per siklus sebagai berikut :
Tabel 4.5Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I,II, dan III
Siklus Kategori Jumlah Persentase
ITuntas 4 siswa 23,5%
Tidak tuntas 13 siswa 76,5%
IITuntas 7 siswa 41%
Tidak tuntas 10 siswa 59%
IIITuntas 15 siswa 88%
Tidak tuntas 2 siswa 12%
No(1)
Nama(2)
Siklus I(3)
Siklus II(4)
Siklus III(5)
1 Angga Tri S 60 60 802 Anggi Amilia 60 60 803 Aprilia Y 60 60 804 Ardi Fajar Y. P 40 60 605 Azzahra Mayta S 60 60 806 Dhesta Anugrah M 60 80 807 Eka Aulia Putri 40 80 808 Eka Wahyu Nugroho 80 60 809 Farel Akmal Azis 40 40 8010 Gufron Hari Sa`Ban 80 80 10011 Istiqomah Arum P 80 60 8012 M.Khoirudin N H 60 80 10013 Muhammad Zaki N.A 60 80 10014 Noviana Friski H 60 80 8015 Irkhamnur Putra P 20 40 4016 Muh. Alif T. M 60 60 8017 Putik Aprila Melani 80 80 80
Rata-rata 58,82 65,88 80
76
Berdasarkan tabel 4. 5 dapat digambarkan dalam diagram berikut
Gambar 4.7Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Per Siklus
Berdasarkan data-data di atas, menunjukkan adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III pada materi rangka dana alat indera manusia melalui
media audi visual. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa
yang dapat mencapai ketuntasan minimal pada siklus I sebanyak 4
siswa atau 23,5%, siklus II sebanyak 7 siswa atau 41%, dan pada
siklus III ketuntasan siswa mencapai 15 siswa atau 88% dan
peningkatan ini dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
76
Berdasarkan tabel 4. 5 dapat digambarkan dalam diagram berikut
Gambar 4.7Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Per Siklus
Berdasarkan data-data di atas, menunjukkan adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III pada materi rangka dana alat indera manusia melalui
media audi visual. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa
yang dapat mencapai ketuntasan minimal pada siklus I sebanyak 4
siswa atau 23,5%, siklus II sebanyak 7 siswa atau 41%, dan pada
siklus III ketuntasan siswa mencapai 15 siswa atau 88% dan
peningkatan ini dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
siklus I siklus II Siklus III
76
Berdasarkan tabel 4. 5 dapat digambarkan dalam diagram berikut
Gambar 4.7Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Per Siklus
Berdasarkan data-data di atas, menunjukkan adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III pada materi rangka dana alat indera manusia melalui
media audi visual. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa
yang dapat mencapai ketuntasan minimal pada siklus I sebanyak 4
siswa atau 23,5%, siklus II sebanyak 7 siswa atau 41%, dan pada
siklus III ketuntasan siswa mencapai 15 siswa atau 88% dan
peningkatan ini dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
Series1
77
Gambar 4.8Peningkatan Prestasi Belajar Per Siklus
Sementara itu jumlah siswa yang memperoleh nilai di
bawah KKM mengalami penurunan dari siklus I sebanyak 13 siswa
yang mendapat nilai di bawah KKM pada siklus II hanya tinggal
10 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dan pada siklus III
ada 2 siswa yang belum memenuhi KKM yang ditentukan karena
yang bersangkutan tidak memperhatikan materi yang disampaikan
dan mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Penurunan jumlah
siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan yang
ditentukan dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
123456789
10111213141516
I II III
Jum
lah
Sisw
a
Siklus
78
Gambar 4. 9Penurunan Pencapain Nilai Dibawah Kriteria
Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audio visual pada materi rangka dan alat indera
manusia telah berhasil karena persentase ketuntasan klasikal yang
diperoleh telah lebih dari ≥ 75% dan hipotesis tindakan dalam
penelitian ini terbukti bahwa Model Pembelajaran seperti ini dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV materi rangka dan
alat indera manusia di MI Muhammadiyah Tejobang, Kec Simo,
Kab Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
0
2
4
6
8
10
I II III
Jum
lah
Sisw
a
Siklus
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Dan Alat
Indera Manusia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MI
Muhamadiyah Tejobang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali Tahun
Ajaran 2015/2016”. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
ini dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan rangka dan alat
indera manusia pada siswa kelas IV di MI Muhamadiyah Tejobang,
Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016 . Hal ini
dapat dilihat dari persentase hasil belajar yang meningkat dari pra siklus dan
dilanjtkan dengan siklus I, II, dan Siklus III.
Pada pengamatan yang dilakukan dalam pra siklus didapatkan data
berupa hasil rata-rata nilai kelas 5,5, sedangkan KKM di MIM Tejobang 6,5
dan setelah dilaksanakan siklus I dilanjut dengan test formatif, dapat
diketahui bahwa siswa mengalami peningkatan prestasi belajar. Rata-rata
nilai pada siklus I ini hasil belajar siswa 58,82 pada siklus II rata-rata hasil
test formatif siswa 65,88 dan ini meningkat dari hasil test pada siklus I. Pada
siklus III rata-rata hasil dari test formatif adalah 8,0.
Persentasi didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6,5 untuk pelajaran IPA. Dengan melihat
80
hasil dari ketiga siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
media audio visual dapat meningkatakan hasil belajar IPA pada siswa kelas
IV dengan materi rangka dan alat indera manusia.
B. SARAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya serta
data dan bukti nyata yang diperoleh setelah penerapan media audio visual pada
mata pelajaran IPA sub materi “Rangka dan Alat Indera” yang ternyata mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa peneliti mempunyai saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan sebatas waktu
yang diperlukan saja, serta dengan subjek penelitian yang belum merata
pada kelas-kelas lainnya, maka peneliti atau guru lain diharapkan dapat
melanjutkan untuk mendapatkan temuan baru yang lebih signifikan dan
dapat digunakan pada kelas tingi.
2. Bagi lembaga
Mengingat media audio visual ternyata terbukti mampu
meningkatkan prestasi belajar Siswa, diharapkan guru lain mau mencoba
media ini. Selain itu, Guru diharapakan mempersiapkan dengan baik
semua hal yang diperlukan sebelum melakukan pembelajaran dengan
Media Film ini, sehingga hasil belajar siswa kedepan menjadi meningkat
81
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta : PT Raja Grasindo Persada
Asnawir dan M. BasyirudinUsman, M.Pd. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta :
Ciputat Press
Sukirman,.2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono & Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rinerika Cipta
Sarjono.2012. Rangkuman Pengetahuan Alam. Surakarta : Karisma
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia
Garnida & Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan IPAMadrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemenag RI.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara.
82
Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
NILAI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa’i 30 Tidak tuntas
2 Arifah Ismawati 40 Tidak tuntas
3 Desi Rahmawati 30 Tidak tuntas
4 Dinar Raharjati 50 Tidak tuntas
5 Galih Raka Siwi 30 Tidak tuntas
6 Irsyad Maulana 50 Tidak tuntas
7 Kalista Qori Istiqomah 50 Tidak Tuntas
8 Lailia Lutfi Fathin 30 Tidak Tuntas
9 Firnanda Putri Munica 40 Tidak tuntas
10 Muh. Khoirul Zaky 40 Tidak tuntas
11 Nafa Firda Haq 40 Tidak tuntas
12 Nahla Fifi Azizah 60 Tuntas
13 Rani Darma Kartika 40 Tidak tuntas
14 Riski Imam Singgih 50 Tidak tuntas
15 Rizka Nur Utama 30 Tidak tuntas
16 Sindi Kusirawati 50 Tidak tuntas
17 Salma Fatimah Azahroh 50 Tidak tuntas
18 Tsalis Rayu Wicjaksono 50 Tidak tuntas
19 Windi Kusirawati 60 Tuntas
20 Deki Sofyan Nasaqi 70 Tuntas
Jumlah 890
83
Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siklus I
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I
No Nama siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa’i 60 Tuntas
2 Arifah Ismawati 60 Tuntas
3 Desi Rahmawati 60 Tuntas
4 Dinar Raharjati 50 Tidak tuntas
5 Galih Raka Siwi 50 Tidak tuntas
6 Irsyad Maulana 50 Tidak tuntas
7 Kalista Qori Istiqomah 50 Tidak tuntas
8 Lailia Lutfi Fathin 70 Tuntas
9 Firnanda Putri Munica 50 Tidak tuntas
10 Muh. Khoirul Zaky 80 Tuntas
11 Nafa Firda Haq 60 Tuntas
12 Nahla Fifi Azizah 70 Tuntas
13 Rani Darma Kartika 50 Tidak tuntas
14 Riski Imam Singgih 30 Tidak tuntas
15 Rizka Nur Utama 30 Tidak tuntas
16 Sindi Kusirawati 60 Tuntas
17 Salma Fatimah Azahroh 70 Tuntas
18 Tsalis Rayu Wicjaksono 50 Tidak tuntas
19 Windi Kusirawati 50 Tidak tuntas
20 Deki Sofyan Nasaqi 80 Tuntas
Jumlah 1130
84
Lampiran 3 Nilai Hasil Belajar Siklus II
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II
No Nama siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa’i 50 Tidak tuntas
2 Arifah Ismawati 60 Tuntas
3 Desi Rahmawati 70 Tuntas
4 Dinar Raharjati 60 Tuntas
5 Galih Raka Siwi 50 Tidak tuntas
6 Irsyad Maulana 80 Tuntas
7 Kalista Qori Istiqomah 90 Tuntas
8 Lailia Lutfi Fathin 70 Tuntas
9 Firnanda Putri Munica 80 Tuntas
10 Muh. Khoirul Zaky 60 Tuntas
11 Nafa Firda Haq 50 Tidak tuntas
12 Nahla Fifi Azizah 70 Tuntas
13 Rani Darma Kartika 80 Tuntas
14 Riski Imam Singgih 70 Tuntas
15 Rizka Nur Utama 50 Tidak tuntas
16 Sindi Kusirawati 70 Tuntas
17 Salma Fatimah Azahroh 60 Tuntas
18 Tsalis Rayu Wicjaksono 60 Tidak tuntas
19 Windi Kusirawati 70 Tuntas
20 Deki Sofyan Nasaqi 60 Tuntas
Jumlah 1310
85
lampiran 4 Hasil Belajar Siklus III
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS III
No Nama siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa’i 100 Tuntas
2 Arifah Ismawati 90 Tuntas
3 Desi Rahmawati 80 Tuntas
4 Dinar Raharjati 80 Tuntas
5 Galih Raka Siwi 100 Tuntas
6 Irsyad Maulana 80 Tuntas
7 Kalista Qori Istiqomah 90 Tuntas
8 Lailia Lutfi Fathin 90 Tuntas
9 Firnanda Putri Munica 80 Tuntas
10 Muh. Khoirul Zaky 80 Tuntas
11 Nafa Firda Haq 50 Tidak tuntas
12 Nahla Fifi Azizah 90 Tuntas
13 Rani Darma Kartika 80 Tuntas
14 Riski Imam Singgih 90 Tuntas
15 Rizka Nur Utama 50 Tidak tuntas
16 Sindi Kusirawati 90 Tuntas
17 Salma Fatimah Azahroh 100 Tuntas
18 Tsalis Rayu Wicjaksono 100 Tuntas
19 Windi Kusirawati 90 Tuntas
20 Deki Sofyan Nasaqi 60 Tuntas
Jumlah 1670
86
Lampiran 5 rekapitulasi
HASIL DATA REKAPITULASI SIKLUS II
No Uraian Keterangan
1 Jumlah siswa tuntas belajar 15
2 Prosentase ketuntasan belajar 75%
3 Peningkatan ketuntasan belajar 8
4 Peningkatan prosentase belajar 40%
Lampiran 6 rekapitulasi
HASIL DATA REKAPITULASI SIKLUS III
No Uraian Keterangan
1 Jumlah siswa tuntas belajar 18 siswa
2 Prosentase ketuntasan belajar 90%
3 Peningkatan ketuntasan belajar 4 siswa
4 Peningkatan prosentase belajar 20%
87
Lampiran 7 Observasi Bagi Siswa
LEMBAR OBSERVASI BAGI SISWA I
No Aspek Yang Dinilai Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Siswa aktif dalampembelajaran
√ − − − −2 Siswa lebih tertarik belajar
dengan menggunakan mediaaudio visual
− − − − √3 Siswa mendengarkan
penjelasan guru sebelumvideo ditayangkan
√ − − − −4 Siswa antusias saat
menyaksikan materi melaluimedia audio visual
− − − − √5 Siswa berani bertanya atau
menjawab pertanyaan√ − − − −
6 Siswa beranimengemukakan pendapat
√ − − − −7 Siswa mencatat cuplikan
penting saat media audiovisual diputar
√ − − − −Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
88
Lampiran 8 Observasi Bagi Siswa
LEMBAR OBSERVASI BAGI SISWA II
No Aspek Yang Dinilai Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Siswa aktif dalampembelajaran
− − − − √2 Siswa lebih tertarik belajar
dengan menggunakan mediaaudio visual
− − − − √3 Siswa mendengarkan
penjelasan guru sebelumvideo ditayangkan
− − − − √4 Siswa antusias saat
menyaksikan materi melaluimedia audio visual
− − − − √5 Siswa berani bertanya atau
menjawab pertanyaan− − − √ −
6 Siswa beranimengemukakan pendapat
− − − − √7 Siswa mencatat cuplikan
penting saat media audiovisual diputar
− − − − √
Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
89
Lampiran 9 Observasi Bagi Siswa
LEMBAR OBSERVASI BAGI SISWA III
No Aspek Yang Dinilai Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Siswa aktif dalampembelajaran
− − − − √2 Siswa lebih tertarik belajar
dengan menggunakan mediaaudio visual
− − − − √3 Siswa mendengarkan
penjelasan guru sebelumvideo ditayangkan
− − − − √4 Siswa antusias saat
menyaksikan materi melaluimedia audio visual
− − − − √5 Siswa berani bertanya atau
menjawab pertanyaan− − − − √
6 Siswa beranimengemukakan pendapat
− − − − √7 Siswa mencatat cuplikan
penting saat media audiovisual diputar
− − − − √Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
90
Lampiran 10 Observasi Siklus I
LEMBAR OBSERVASI GURU PADA SIKLUS I
No Jenis pengamatan Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Guru melakukan apersepsi − − − √ −2 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran menggunakanmedia audio visual
− √ − − −3 Guru mempersiapkan peralatan
penunjang media audio visual− − − − √
4 Ketetapan menggunakan metodedalam pembelajaran
− − − √ −5 Mengatur dan memanfaatkan
media audio visual− √ − − −
6 Kemampuan menguasai danmengelola kelas
− √ − − −7 Memanfaatkan waktu
pembelajaran− − − √ −
8 Guru memotivasi siswa dammengaktifkan siswa
− √ − − −9 Guru mengkondisikan siswa
sebelum tayangan dimulai− √ − − −
10 Guru menutup danmenyimpulkan materi pelajaran
− − − − √Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
91
Lampiran 11 Observasi Siklus II
LEMBAR OBSERVASI GURU PADA SIKLUS II
No Jenis pengamatan Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Guru melakukan apersepsi − − − − √2 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran menggunakanmedia audio visual
− − − − √3 Guru mempersiapkan peralatan
penunjang media audio visual− − − √ −
4 Ketetapan menggunakanmetode dalam pembelajaran
− − − − √5 Mengatur dan memanfaatkan
media audio visual− − − √ −
6 Kemampuan menguasai danmengelola kelas
− − − √ −7 Memanfaatkan waktu
pembelajaran− − √ − −
8 Guru memotivasi siswa dammengaktifkan siswa
− − − √ −9 Guru mengkondisikan siswa
sebelum tayangan dimulai− − − √ −
10 Guru menutup danmenyimpulkan materi pelajaran
− − − √ −Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
92
Lampiran 12 Observasi Siklus III
LEMBAR OBSERVASI GURU PADA SIKLUS III
No Jenis pengamatan Skor penilaian1 2 3 4 5
1 Guru melakukan apersepsi − − − √2 Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran menggunakanmedia audio visual
− − − − √3 Guru mempersiapkan peralatan
penunjang media audio visual− − − − √
4 Ketetapan menggunakanmetode dalam pembelajaran
− − − √5 Mengatur dan memanfaatkan
media audio visual− − − − √
6 Kemampuan menguasai danmengelola kelas
− − − − √7 Memanfaatkan waktu
pembelajaran− − − √ −
8 Guru memotivasi siswa dammengaktifkan siswa
− − − − √9 Guru mengkondisikan siswa
sebelum tayangan dimulai− − − − √
10 Guru menutup danmenyimpulkan materi pelajaran
− − − √ −Penjelasan penilaian tingkatan skor
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
93
Lampiran 13 Rancangan Proses Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
siklus I
Sekolah : MIM Tejobang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Rangka dan Panca Indera Manusia
Waktu : 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia denganfungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
C. Indikator
a. Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.b. Mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia.c. Mengelompokkan tulang berdasarkan jenisnya.d. Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.e. Mendeskripsikan hubungan struktur rangka dengan fungsinya.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat Mendeskripsikan rangka manusia seperti:
a. Rangka kepalab. Rangka badanc. Rangka anggota gerakd. Sendi
2. Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi rangka manusia
94
3. Siswa dapat memahami hubungan antara struktur kerangka tubuhmanusia dengan fungsinya dengan penanaman nilai disiplin (Discipline ).
4. Menjelaskan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
E. Materi
Rangka dan Alat Indera Manusia (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Praktek
G. Langkah Pembelajaran
pertemuan 11. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
(5 menit)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Memahami peta konsep tentang rangka manusia2. Membacakan bagian-bagian rangka, dengan menggunakan media audio
visual atau gambar serta membandingkan tulang bayi dan manusiadewasa
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Mendeskripsikan rangka manusia:a. Rangka kepala
( 50menit)
95
b. Rangka badanc. Rangka anggota gerakd. Sendi
2. Siswa menyebutkan rangka kepalaa. Ubunb. Pelipisc. Matad. Dahie. Hidungf. Pipig. Rahang atash. Rahang bawah
3. Siswa menyebutkan rangka badana. Tengkorakb. Ruas-ruas Tulang leherc. Selangkad. Dadae. Belikatf. Rusukg. Lengan Atash. Ruas-ruas Tulangi. Punggungj. Panggulk. Hastal. Pergelangan Tanganm. Telapak tangann. Ruas-ruas Jari Tangano. Tempurung lututp. Betisq. Pergelangan kakir. Telapak kakis. Ruas-ruas jari
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
3. KegiatanPenutup
96
Dalam kegiatan penutup, guru:
Mengulang kembali rangka tubuh manusia dengan fungsinya
(15menit)
H. Media Belajar
Audio visual
I. Penilaian:
1. Tes tertulis2. Tes unjuk kerja
jumlah skor perolehan siswa
dua jenis tes dan masing masing bernilai 100 x 2x tes = 200 : 2 = 100
jumlah skor maksimal 100
CATATAN :
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakanRemedial.
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus II
Sekolah : MIM Tejobang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Rangka dan Panca Indera Manusia
Waktu : 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia denganfungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
C. Indikator
f. Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.g. Mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia.h. Mengelompokkan tulang berdasarkan jenisnya.i. Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.j. Mendeskripsikan hubungan struktur rangka dengan fungsinya.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat Mendeskripsikan rangka manusia seperti:
e. Rangka kepalaf. Rangka badang. Rangka anggota gerakh. Sendi
5. Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi rangka manusia6. Siswa dapat memahami hubungan antara struktur kerangka tubuh
manusia dengan fungsinya dengan penanaman nilai disiplin (Discipline ).
7. Menjelaskan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
98
E. Materi
Rangka dan Alat Indera Manusia (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Praktek
G. Langkah Pembelajaran
pertemuan 21. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Mengulang materi pertemuan sebelumnya
(5menit)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mendeskripsikan Rangka anggota gerak dengan media audio visual2. Mendeskripsikan Sendi :
a. Sendi Engselb. Sendi Pelanac. Sendi Pelurud. Sendi Putare. Sendi Geser
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Menunjukkan letak sendi yang terdapat pada bagian tubuh manusiasecara Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) DanKetelitian ( carefulness).
2. Mendeskripsikan fungsi rangka, berdasarkan contoh gerak sehari-hari, atau mengamati temannya. Apa yang terjadi bila manusia tidakmemiliki rangka.
3. Melakukan kegiatan
(50menit)
99
4. Membuat kesimpulan dari kegiatan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. KegiatanPenutupDalam kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan kepada satuorang siswa untuk menyebutkan anggota tubuh yang terdapat sendidengan cara disiplin
15menit
H. Media Belajar
Audio visual
100
I. Penilaian:
3. Tes tertulis4. Tes unjuk kerja
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus III
Sekolah : MIM Tejobang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Rangka dan Panca Indera Manusia
Waktu : 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia denganfungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
C. Indikator
k. Menunjukkan bagian-bagian rangka manusia.l. Mengidentifikasi tulang penyusun rangka manusia.m. Mengelompokkan tulang berdasarkan jenisnya.n. Menjelaskan fungsi bagian-bagian rangka.o. Mendeskripsikan hubungan struktur rangka dengan fungsinya.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat Mendeskripsikan rangka manusia seperti:
i. Rangka kepalaj. Rangka badank. Rangka anggota gerakl. Sendi
8. Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi rangka manusia9. Siswa dapat memahami hubungan antara struktur kerangka tubuh
manusia dengan fungsinya dengan penanaman nilai disiplin (Discipline ).
102
10.Menjelaskan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya.
E. Materi
Rangka dan Alat Indera Manusia (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Praktek
G. Langkah Pembelajaran
pertemuan 31. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Mengulang materi pertemuan sebelumnya, dan membacakan indikator
(5 menit)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mendeskripsikan penyakit yang menyerang tulang2. Mengetahui bersikap tubuh yang benar.Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:1. Melakukan kegiatan2. Mengetahui beberapa gangguan pada tulang belakang seperti:
a. Lordosisb. Kifosisc. Skoliosis
3. Mengetahui cara menjaga kesehatan tulang yaitu dengan memakanmakanan yang mengandung viitamin D, kalsium dan fosfor serta berolahraga secara teratur..
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
(50 menit)
103
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,memberikan penguatan dan penyimpulan
3. KegiatanPenutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Memberikan kesempatan kepada satu orang siswa secara bergilir untukmengungkapkan kembali tentang memelihara kesehatan rangka.
(15 menit)
H. Media Belajar
Audio visual
I. Penilaian:
5. Tes tertulis6. Tes unjuk kerja
jumlah skor perolehan siswa
dua jenis tes dan masing masing bernilai 100 x 2x tes = 200 : 2 = 100
104
105
Lampiran 14 Gambaran Kegiatan Pembelajaran
Profil MIM Tejobang
Halaman MIM Tejobang
106
Pembelajaran siklus 1
Guru melakukan kegiatan apersepsi
Siswa melakukan kegitan belajar mengajar
107
Pembelajaran siklus 2
Suasana belajar mengunakan Media Audio Visual
Siswa mengerjakan Tes Formatif
108
Pembelajaran Siklus 3
Siswa Mengerjakan Tes Formatif
Siswa mengerjakan lembar evaliasi
109
Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian
110
Lampiran 16 Surat Pemberian Izin Penelitian
111
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi
112
113
Lampiran 18 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK
114
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Fajar Khafid Nurudin
Nim : 11511017
Fakultas : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan : PGMI
No Nama kegiatan Tanggal Keterangan Nilai1 OPAK : “Revitalisasi Gerakan
Mahasiswa di Era ModernUntuk Kejayaan Indonesia.”
20-22 AGUSTUS2011
peserta3
2 AMT “Membangun MahasiswaCerdas Emosi,Spiritual DanIntelektual Melalui AMT”
23 AGUSTUS 2011 peserta2
3 ODK “Menemukan MuaraSebagai Mahasiswa RahmatanLil Alamin”
24 AGUSTUS 2011 Peserta2
4 KOPMA SeminarEntherpreneuship DanKoperasi
25 AGUSTUS 2011 Peserta 2
5 UPT Perpustakaan 20 september 2011 Peserta 2
6 Seminar Nasional Dan BedahBuku “ Terpesona SidrotulMuntaha “
15 juli 2011 peserta 8
7 Seminar Regional :”NegaraIslam Dalam Tinjauan IslamIndonesia dan NKRI”
30 NOVEMBER2011
Peserta4
8 Seminar FATAWA “ TrenBisnis Berbasis Multi Mediadan Teknologi InformatikaSebagai Wujud Pasar Modern”
21 APRIL 2012 Peserta2
9 Seminar Nasional “ SEMA “Berpolitik Untuk KesejahteraanIndonesia Riorientasi GerakanMahasiswa Pasca Revormasi”
15 MEI 2012Peserta
8
115
10 Seminar Nasional EkonomiSyariah, Bukan Ekonomi Biasa
2 juni 2012 Peserta 8
11 Seminar Tazkiah: PelatihanMengatasi Kecemasan TampilDidepan Umum
09 JUNI 2012Peserta
2
12 Seminar SEMA:” EvaluasiKinerja Lembaga MenanggapiPublic Hearing I “.
18 JUNI 2012Peserta 2
13 Seminar nasional : “Mewaspadai Gerakan IslamGaris Keras di PerguruanTinggi”.
23 Juni 2012 Peseta8
14 Sertifikat MAPABA PMIIJoko Tingkir
07 OKTOBER 2012 peserta 2
15 Sertifikat :”Pelatihan LegalDrafting
02-03 NOVEMBER2012
Peseta 2
16 Seminar SMC “ LaunchingBand Perform SMC 2013
13 FEBRUARI 2013 Panitia 3
17 Seminar Pencegahan NAPZA”.(Narkotika, Psikotropoka, DanZat Adiktif ) HIV/AIDS
29 APRIL 2013 Peserta 2
18 Seminar Nasional ASWAJAMengawal Pengendalian BBMBersubsidi
08 juli 2013 Peserta8
19 Seminar kongres forkomnas (Forum Komunikasi DanPenyiaran Islam ) KPI KE-4
29 oktober 2014 peserta 2
20 Seminar NasionalEntrepreneuship 16 NOVEMBER
2014Peserta
8
21 Seminar RegionalHMI:”Membumikan Peran DanTantangan Pemuda DalamMasyarakat EkonomiASEAN.”
22 APRIL 2015 peserta 4
22 LDK :”mengembangkan diriuntuk menjadi mahasiswamuslim berprestasi.”
15-16 MARET 2014 Peserta2
23 LDK :”training pembuatanmakalah.”
17 SEPTEMBER2014
Peserta 2
116
24 LDK :”bedah buku membidikbintang.”
01 OKTOBER 2014 Panitia 3
25 LDK :”talkshow pra nikahdengan tema “menjemputjodoh impian.”
09 NOVEMBER2014 Peserta
2
26 Seminar Nasionalentrepreneurship
16 NOVEMBER2014
Peserta 8
27 HMI:”mempertegas peranpendidikan dalam mencerahkanmasa depan anak bangsa.”
19 NOVEMBER2014
Peserta2
28 Seminar Nasional MenjagaKeanekaragaman Suku BangsaDalam Bingkai NKRI
1-4 MEI 2015 PESERTA 8
29 Seminar Nasional:“Pemeliharaan HubunganEtnisitas Dengan Negara.”
03-04 SEPTEMBER2015
Peserta8
Jumlah 109Salatiga, 23 Februari 2016
Mengetahui
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama
117
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Fajar Khafid Nurudin
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali / 06 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Karanggeneng, Pelem, Simo, Boyolali
Nomor Telepon : 085865573295
Riwayat Pendidikan : 1. MIM Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
2. SMP N 2 Sambi Kabupaten Boyolali
3. SMA N 1 Nogosari Kabupaten Boyolali
Data Orang Tua
Nama Ayah : Sarno
Tempat / tanggal lahir : Boyolali / 06 Februari 1969
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Karanggeneng, Pelem, Simo, Boyolali
Nama Ibu : Sumirih
Tempat / tanggal lahir : Boyolali / 10 Agustus 1970
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karanggeneng, Pelem, Simo, Boyolali