skripsi tekanan sosial kaum waria di kota palembangrepository.unsri.ac.id/8602/3/rama_69201... ·...

27
SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANG SAKYRA VAHSYELI 07121002105 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

SKRIPSI

TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANG

SAKYRA VAHSYELI

07121002105

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

Page 2: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

SKRIPSI

TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Sriwijaya

SAKYRA VAHSYELI

07121002105

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

Page 3: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,
Page 4: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,
Page 5: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,
Page 6: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

v

Universitas Sriwijaya

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“I’m a slow learner, It’s true, but I learn”.

(Sansa Stark)

“Always Do Your Best and Let God Do the Next.”

(KYRA)

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Orang tua tercinta, Papa Oki Lesmana,

S.E dan Almh. Mama Hendrawati, S.H

2. Adik laki-lakiku tersayang dan keluarga

besar.

3. Sahabat-sahabat terkasih dan teman-

teman seperjuangan.

4. Almamater kebanggaan.

Page 7: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

vi

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga diberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Tekanan Sosial Kaum Waria di Kota Palembang“, sebagai

syarat memperoleh gelar persyaratan dalam mencapai derajat Pendidikan Strata I

Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari beberapa

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff., MSCE., selaku Rektor Universitas

Sriwijaya.

2. Bapak Prof. Ir. Zainuddin Nawawi, Ph.D., selaku Wakil Rektor I Universitas

Sriwijaya.

3. Bapak Mukhtaruddin, S.E., Ak., M.Si., selaku Wakil Rektor II Universitas

Sriwijaya.

4. Bapak Dr. dr. Mohammad Zulkarnain., M.Med.Sc., selaku Wakil Rektor III

Universitas Sriwijaya.

5. Bapak Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr., selaku Wakil Rektor IV Universitas

Sriwijaya.

6. Bapak Prof. Dr. Kgs. M. Sobri, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik Universitas Sriwijaya.

7. Bapak Prof. Dr. Alfitri, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik Universitas Sriwijaya

8. Bapak Sofyan Effendi, S.IP., M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik Universitas Sriwijaya

9. Bapak Dr. Andy Alfatih, MPA., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik Universitas Sriwijaya

10. Ibu Dr. Yunindyawati, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

Page 8: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

vii

Universitas Sriwijaya

11. Ibu Safira Soraida, S.Sos, M.Sos., selaku Sekretaris Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

12. Ibu Dra. Yusnaini, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih telah

meluangkan waktu disela-sela kesibukannya walaupun berada di luar kota tetapi

dengan sangat sabar memberikan bimbingan, arahan dan masukan yang berarti

kepada penulis bagi penyelesaian skripsi ini.

13. Ibu Dra. Eva Lidya, M.Si selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih atas saran-

saran yang diberikan demi perbaikan skripsi ini, telah mau meluangkan waktu

dan sabar membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

14. Ibu Vieronica Varbi S, S.Sos,.M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik,

terima kasih juga atas saran-saran yang diberikan kepada penulis dan mau

mendengarkan keluh kesah dari anak bimbingannya pada proses perkuliahan

berjalan.

15. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas

Sriwijaya, terima kasih ilmu dan didikan yang telah diberikan kepada penulis

selama menjadi mahasiswa/i serta terima kasih saran-saran yang telah diberikan

demi perbaikan skripsi ini.

16. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas

Sriwijaya (Mbak Yuni, Mbak Siska, Ibu Maidah, Ibu Mini, Kak Bowo, Ibu

Nining, Kak Ali, Kak Yani dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu-

persatu) yang telah membantu kelancaran akademik bagi penulis, terima kasih

banyak.

17. Kedua orang tua tercinta, Papa dan terutama Almarhumah Mama yang selalu

mendo’akan, menasehati, menyemangati, dan mengorbankan segalanya selama

hidup demi penulis dan kelancaran pembuatan skripsi ini. Terima kasih yang

sebesar-besarnya penulis sampaikan dan skripsi ini merupakan kebanggaan

yang penulis persembahkan untuk mama dan papa.

18. Adik laki-lakiku yang kusayangi M. Syegal Fatio, terima kasih telah

menyemangati agar penulis segera wisuda untuk mendapatkan gelar S.Sos yang

membanggakan.

Page 9: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

viii

Universitas Sriwijaya

19. Seluruh keluarga besar terutama nyaiku yang selalu memberikan do’a yang

terbaik serta para keluarga tercinta yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih do’a dan nasihat-nasihatnya.

20. Podioni Tercinta (Tyak, Nantaquh dan Yogi), terima kasih atas dukungan do’a,

moral dan bantuan kepada penulis saat proses pembuatan skripsi. Kalian

terbaikkkk.

21. Teman- teman satu posko KKN 84 yang telah menjadi bagian dari proses

perkuliahan dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak

Anggie, mbak Mira, mbak Shinta, mbak Luna dan mbak Icha) serta para

informan lainnya, terima kasih karena telah membantu dan meluangkan

waktunya dalam penelitian skripsi ini.

23. Teman-teman Jurusan Sosiologi Angkatan 2012. Semoga sukses dan tidak lupa

satu sama lain.

Palembang, Juni 2019

Penulis,

Sakyra Vahsyeli

Page 10: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

xi

Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul...............................................................................................i

Halaman Judul ..................................................................................................ii

Halaman Pengesahan ........................................................................................iii

Halaman Persetujuan .......................................................................................iv

Motto .................................................................................................................v

Kata Pengantar .................................................................................................vi

Ringkasan ..........................................................................................................ix

Summary ............................................................................................................x

Daftar Isi ...........................................................................................................xi

Daftar Tabel ......................................................................................................xiii

Daftar Bagan .....................................................................................................xiv

Daftar Lampiran ...............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................6

1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................7

1.4.2 Manfaat Praktis .....................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIK

2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................9

2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................13

2.2.1 Tekanan Sosial .......................................................................13

2.2.2 Kaum Waria ...........................................................................14

2.2.3 Teori Labeling ........................................................................17

2.2.4 Bagan Pemikiran ....................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .............................................................................27

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 27

3.3 Strategi Penelitian ........................................................................... 27

3.4 Fokus Penelitian .............................................................................. 28

3.5 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 28

3.6 Penentuan Informan ........................................................................ 29

3.7 Peranan Peneliti ............................................................................. 29

3.8 Keterbatasan Peneliti ...................................................................... 30

3.9 Unit Analisis Data ........................................................................... 30

3.10 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31

1. Observasi .................................................................................. 31

2. Wawancara ............................................................................... 32

3. Dokumentasi ............................................................................ 33

Page 11: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

xii

Universitas Sriwijaya

3.11 Teknik Pemeriksaan dan Keabsahaan Data .................................... 33

3.12 Teknik Analisis Data ..................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Rumah Susun ........................................................ 37

4.1.1 Kependudukan ........................................................................ 39

4.1.2 Pendidikan .............................................................................. 39

4.2 Profil Rumah Susun ....................................................................... 40

4.2.1 Kondisi Kawasan .................................................................... 40

4.3 Gambaran Umum Informan ............................................................ 41

4.3.1 Informan Utama...................................................................... 41

4.3.2 Informan Pendukung .............................................................. 44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Bentuk Tekanan Sosial Kaum Waria ............................................... 48

5.1.1 Pelabelan Negatif Pada Waria ................................................. 49

5.1.2 Diskriminasi Pekerjaan ........................................................... 52

5.1.3 Penolakan Dan Kekerasan Fisik .............................................. 56

5.1.4 Diusir Dari Rumah.................................................................. 63

5.2 Upaya Waria Menghadapi Tekanan Sosial....................................... 67

5.2.1 Berinteraksi Dan Menjaga Sikap ............................................. 67

5.2.2 Lari Dari Rumah ..................................................................... 72

5.2.3 Mengembangkan Keterampilan .............................................. 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 79

6.2 Saran ............................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 81

Page 12: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

xiii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Informan Utama ........................................................................ 42

Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan dan Penghasilan ........................................................... 43

Tabel 4.3 Status Tempat Tinggal Waria ............................................................... 43

Tabel 4.4 Daftar Informan Pendukung ................................................................. 45

Page 13: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

xiv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Alur Kerangka Pemikiran .................................................................... 25

Page 14: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

xv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto-Foto Penelitian

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Transkrip Wawancara

Lampiran 4. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6. Kartu Bimbingan Skripsi

Page 15: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,
Page 16: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,
Page 17: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

1

Universitas Sriwijaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi sosial gender senantiasa beraneka ragam, tidak melulu lelaki dan

perempuan saja. Individu yang terlahir sebagai lelaki biologis tidak semuanya

tunduk pada konstruksi gender lelaki secara sosial-budaya. Mereka memilih atau

mengkonstruksi sendiri perilaku dan identitas gendernya, dan masyarakat pun

dengan berbagai derajat penerimaan mengenali mereka sebagai banci (Melayu) dan

istilah-istilah lainnya yang belum semuanya dikenali bahkan oleh para peneliti

gender dan seksualitas pun. Belum lagi adanya orang-orang yang interseks, yang

dalam derajat tertentu memiliki (sebagian) ciri-ciri kelamin biologis lelaki atau

perempuan dalam berbagai kombinasi, yang seringkali disebut juga dengan istilah-

istilah tadi (Oetomo, 2006:2). Konstruksi gender yang lain tersebut dapat kita kenali

sebagai perempuan yang berpenampilan laki-laki (tomboy) dan laki-laki yang

berpenampilan seperti perempuan (waria). Belum lagi identitas seksual lain yang

tidak sempat kita kenali dan pada kenyataannya mereka ada serta berusaha bertahan

hingga sampai sekarang ini.

Pengertian yang sederhana, waria diketahui sebagai individu yang memiliki

jenis kelamin laki-laki tetapi berdandan dan berperilaku seperti layaknya seorang

perempuan (Atmojo, 1987:2-4). Meskipun demikian, kebanyakan dari anggota

masyarakat belum mengetahui secara pasti apa itu waria. Kebanyakan dari kita

hanya mengetahui dengan sedikit sekali tentang waria lalu secara sepihak

berpandangan bahwa menjadi waria adalah perilaku yang menyimpang dan

menyalahi kodrat serta melanggar norma-norma agama.

Konteks status sosial ekonomi kaum waria dapat diklasifikasikan ke dalam

dua golongan, yaitu waria yang bekerja sebagai pelacur dan waria non pelacur.

Kaum waria yang non pelacur biasanya bekerja sebagai penata rias di salon

kecantikan, berdagang, mengamen, penyanyi kafe/klub dan lain sebagainya.

Kenyataan yang dihadapi oleh kaum waria, adalah mereka harus mampu menjadi

Page 18: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

2

Universitas Sriwijaya

waria, bukan laki-laki ataupun perempuan (Koeswinarno, 2004). Bagaimana

mereka melihat diri mereka jauh lebih penting dibanding mereka melihat dunia

mereka sebagai dunia yang terisolir dan terpojok atau perjuangan kelas dan rasial.

”Menjadi waria” bukanlah semata-mata berperilaku sebagai perempuan, tetapi

sejauh mana perilaku itu dapat diterima oleh masyarakat sebagaimana masyarakat

menerima perilaku laki-laki atau perempuan (Weeks dalam Koeswinarno, 2004).

Sikap menerima dengan penuh ikhlas dan tabah dari hal-hal tragis yang tidak

mungkin dielakkan dapat mengubah pandangan individu dari semula yang diwarnai

penderitaan menjadi pandangan yang mampu melihat makna dan hikmah dari

penderitaan. Penderitaan memang dapat memberikan makna dan guna apabila

individu dapat mengubah sikap terhadap penderitaan menjadi lebih baik (Bastaman,

2007).

Setiap individu menginginkan dirinya menjadi makhluk yang bermartabat,

terbebas dari penderitaan dan berguna bagi dirinya, keluarga, lingkungan kerja dan

masyarakat sekitarnya. Kaum waria juga menginginkan suatu cita-cita dan tujuan

hidup yang penting dan jelas yang akan diperjuangkan dengan penuh semangat,

sebuah tujuan hidup yang menjadi arahan segala kegiatannya (Stevanus Colonne

dan Rika Eliana, 2005). Mereka pun ingin dicintai dan mencintai orang lain, karena

dengan demikian mereka akan merasa berarti dan merasa bahagia. Mereka

mendambakan dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri,

serta menjadi orang yang mampu menentukan sendiri apa yang akan dilakukannya

dan apa yang paling baik bagi dirinya dan lingkungannya, (Stevanus Colonne dan

Rika Eliana, 2005).

Menurut Seligman (2005), menjadi waria adalah suatu proses antara waria

dengan ruang sosial di mana ia hidup dan dibesarkan. Proses ini dilalui dengan

berbagai tekanan-tekanan sosial untuk kemudian direspon, sehingga pada akhirnya

akan membawa seorang waria kepada kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan suatu

yang dianggap penting dan didambakan oleh setiap individu, termasuk waria.

Keberhasilan seseorang dalam menemukan kebahagiaan akan menimbulkan

penghayatan kebahagiaan. Yakni suatu keadaan yang menjadikan individu

bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. Kebahagiaan lebih dari sekedar

Page 19: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

3

Universitas Sriwijaya

sebuah tujuan, tapi kebahagiaan berguna untuk kesehatan, kreatifitas, pendapatan

dan evaluasi tempat kerja.

Permasalahannya tidak sekedar menyangkut masalah moral dan perilaku

yang dianggap tidak wajar, namun merupakan dorongan seksual yang sudah

menetap dan memerlukan penyaluran (Kartono dalam Koeswinarno, 2004).

Berbagai dorongan seksual waria belum sepenuhnya dapat diterima oleh

masyarakat, secara normatif tidak ada kelamin ketiga di antara laki-laki dan

perempuan (Koeswinarno, 2004). Akibat penyimpangan perilaku yang mereka

tunjukkan mereka juga dihadapkan pada konflik sosial dalam berbagai bentuk

pelecehan. Belum semua anggota masyarakat termasuk keluarga mereka sendiri,

dapat menerima kehadiran seorang waria dengan wajar sebagaimana jenis kelamin

lainnya.

Berperilaku menjadi waria selalu memiliki banyak resiko. Waria

dihadapkan pada berbagai masalah, yakni dianggap sebagai lelucon sosial bahkan

berbuah penolakan sosial oleh sebagian besar masyarakat. Yang lebih disayangkan

lagi, beban paling berat di dalam diri seorang waria adalah beban psikologis yaitu

perjuangan mereka menghadapi gejolak kewariaannya terhadap kenyataan di

lingkungan keluarganya. Perlakuan keras dan kejam oleh keluarga karena malu

mempunyai anak seorang waria kerap kali mereka hadapi. Meskipun tidak semua

waria mengalami hal seperti itu, tetapi kebanyakan keluarga tidak mau memahami

keadaan mereka sebagai waria (Oetomo, 2003:290).

Kehadiran seorang waria di dalam sebuah keluarga seringkali dianggap

sebagai aib, sehingga waria senantiasa mengalami tekanan-tekanan sosial, di dalam

pergaulan mereka juga menghadapi konflik-konflik dalam berbagai bentuk, dari

cemoohan, pelecehan hingga pengucilan (Koeswinarno, 2004). Menurut Ira

Hairida Yuliani (2016) yang meneliti proses sosialisasi antara ani-ani dan mbuk

dalam komunitas waria di Palembang dengan menggunakan perspektif

interaksionisme simbolik mengatakan meskipun tidak ada jumlah pasti, waria

merupakan salah satu gejala sosial yang dekat dengan masyarakat. Namun,

sebagian besar masyarakat menganggap waria sebagai penyimpangan perilaku

sehingga terjadi pelecehan bahkan penolakan terhadap waria. Seiring dengan

Page 20: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

4

Universitas Sriwijaya

semakin permisifnya masyarakat, waria remaja mulai muncul di permukaan.

Mereka sudah tidak malu lagi untuk menunjukkan jati diri sebagai seorang waria.

Sebelum menjadi waria, remaja laki-laki akan bergabung dengan kelompok waria.

Remaja laki-laki ini disebut dengan kandidat waria. Kandidat waria masih

membutuhkan bimbingan dari seniornya, sehingga ketika ia masuk ke dalam

kelompok waria ia tidak terkejut dan kemudian dapat beradaptasi.

Sama halnya seperti waria di Palembang yang selalu dipandang negatif

dalam kehidupan sosial selalu tersisih dalam segala hal, termasuk dalam dunia

pendidikan, pekerjaan dan kesejahteraan lainnya. Waria yang selalu dikaitkan

dalam dunia pelacuran, semakin menunjukkan bahwa waria tidak bisa diterima

dalam masyarakat. Pandangan negatif untuk waria membuat waria sulit hidup

bermasyarakat secara normal dalam melakukan kegiatan. Kesejahteraan waria yang

tidak seperti masyarakat pada umumnya, memaksa para waria memilih pekerjaan

non formal seperti pekerja salon dan mengamen serta ada juga yang memilih

menjadi pekerja seks (PSK) untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Kehidupan

waria yang selalu tersisih, membuat waria semakin memiliki rasa empati pada

teman sesamanya. Merasa memiliki nasib yang sama, membuat waria saling

membantu bahkan saling mengerti dengan keadaan sesama waria. Kehidupan sosial

di masyarakat dengan keadaannya, membuat waria di Palembang membentuk

kelompok-kelompok yang membuat mereka tetap bisa bekerja dalam bidang-

bidang tertentu seperti di salon kecantikan, pengamen bahkan menjadi pekerja seks.

Belum lagi pada kenyataan yang ada bahwa kebanyakan dari anggota

masyarakat mengasosiasikan waria dengan pelacuran. Seperti yang kita ketahui

bahwa dunia pelacuran dianggap sebagai sesuatu yang hina dan menjijikkan.

Akhirnya, citra dunia pelacuran kaum waria kemudian membuahkan pemikiran

negatif pada masyarakat, yang selanjutnya berujung pada diskriminasi akan

keberadaannya dalam beberapa faktor terutama penyempitan kesempatan kerja

waria pada sektor formal. Penelitian-penelitian tentang waria sebelum ini

sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh para peneliti dari berbagai kalangan.

Pendekatan yang dilakukan juga beragam dan tidak sepenuhnya sama. Akan tetapi,

penulis berasumsi bahwa penelitian yang ada belum cukup untuk memahami waria

Page 21: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

5

Universitas Sriwijaya

secara utuh terlebih perihal pengetahuan mereka berkenaan dengan tekanan sosial

yang mereka rasakan.

Di kota Palembang para waria tersebar dimana-mana contohnya seperti di

daerah sekitaran Kambang Iwak, banyak waria yang bekerja (mangkal) sebagai

pekerja seks (PSK). Menjadi seorang waria dihadapkan dengan berbagai masalah

seperti penolakan keluarga, kurang diterima atau bahkan tidak diterima secara

sosial, sering dianggap sebagai lelucon, mendapat kekerasan verbal maupun non

verbal. Mereka memiliki pandangan negatif terhadap waria dan enggan bergaul

dengan waria. Banyak masyarakat yang menjauh dikarenakan mereka berpikiran

jika waria itu menakutkan karena penampilan mereka yang berbeda dari orang

seperti umumnya. Sering juga masyarakat takut tertular penyakit jika bersentuhan

maupun disentuh oleh waria karena pada mind-set mereka bahwa waria itu adalah

pekerja seks atau pun mantan pekerja seks dan tentu saja berpenyakit seperti pelacur

padahal tidak semua waria seperti itu.

Belum lagi lingkungan sekitar tempat tinggal mereka banyak yang

mengucilkan dan mencemooh seperti merasa jijik untuk bergaul bersama mereka.

Hal itu membuat mereka merasa semakin tertekan terhadap lingkungan sosialnya.

Dimana pun mereka berada atau apapun pekerjaan mereka, masyarakat selalu

berpikiran negatif dan memberikan tekanan terhadap mereka. Perlakuan yang tidak

adil terhadap waria, tidak lain adalah disebabkan kurang adanya pemahaman

masyarakat tentang perkembangan perilaku dan dinamika psikologis yang dialami

oleh para waria.

Seperti yang dialami oleh kaum waria yang bertempat tinggal di kawasan

rumah susun 24 Ilir belakang PIM (Palembang Indah Mall) Kota Palembang.

Rumah susun 24 Ilir yang merupakan kawasan kumuh dan padat pemukiman

menjadi tempat tinggal para waria serta menjadi tempat waria PSK bekerja. Waria

yang tinggal disini sering mendapat tekanan serta diskriminasi dari lingkungan

sekitar maupun di tempat mereka bekerja.

Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dan mengkaji

secara mendalam fenomena waria khususnya kaum waria yang berada di kota

Palembang dengan menitik beratkan pada bagaimana bentuk tekanan sosial dan

Page 22: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

6

Universitas Sriwijaya

upaya menghadapi tekanan sosial yang dialami waria. Akhirnya, dari uraian latar

belakang di atas, maka judul penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini, yakni

“Tekanan Sosial Kaum Waria di Kota Palembang”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah menjadi salah satu tahap yang sangat penting..

rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau fokus dari suatu penelitian.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah menjelaksan masalah yang dialami oleh kaum waria di kota

Palembang dalam menghadapi tekanan sosial di masyarakat, rumusan masalah ini

diurai dalam 2 pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana bentuk tekanan sosial yang dialami kaum waria di kota

Palembang ?

2. Bagaimana upaya kaum waria dalam menghadapi tekanan sosial di kota

Palembang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian tentang tekanan sosial kaum waria ini

untuk mengetahui dan memahami tekanan sosial tersebut.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bentuk dari tekanan sosial tersebut.

2. Untuk mengetahui dan memahami upaya dalam menghadapi tekanan

sosial tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat

yang diberikan adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Page 23: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

7

Universitas Sriwijaya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pengembangan

ilmu pengetahuan bagi kalangan akademis dalam ilmu sosial terutama di bidang

Sosiologi Gender dan Psikologi Sosial. Memberikan kontribusi teoritis dalam

bidang sosiologi terutama dalam memaknai tekanan sosial para kaum waria.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya

berkaitan dengan kaum waria.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai rekomendasi bagi pihak ataupun masyarakat yang ingin

mengetahui dan memperluas wawasan seputar tekanan sosial para kaum waria.

Memberi manfaat bagi peneliti agar lebih memahami tentang tekanan sosial para

kaum waria. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah (pemangku

kebijakan) dan kalangan praktisi yang hendak mengeluarkan kebijakan/keputusan

yang berkaitan langsung dengan isu seksualitas dan gender yang ada pada

masyarakat Indonesia.

Page 24: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

8

Universitas Sriwijaya

Page 25: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

81

Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Afrina, Nova. 2015. Kehidupan Waria di Kota Dumai (Studi Kasus Waria

Menghadapi Tekanan Sosial). Vol 2 No. 2. Jurnal. Universitas Riau.

(diakses pada tanggal 15 November 2017).

Ajzen, I. 1991. Organizational Behavior and Human Decision Processes. The

Theory of Planned Behavior. 50:179-211.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Atmojo, Kemala. 1987. Kami Bukan Lelaki. Cetakan Kedua. PT. Pustaka Utama

Grafiti. Jakarta Utara.

Ahdiati, Triana. 2007. Gerakan Feminis Lesbian (Studi Kasus Politik Amerika

1990-an). Kreasi Wacana. Yogyakarta.

Aneshensel, C.S. 1992. Annual Review of Sociology. Social Stress: Theory and

research. New York.

Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi :Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan

Meraih Hidup Bermakna. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2006. Perencanaan dan Pembangunan Sistem

Informasi. Yogyakarta.

Bungin, Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group.

Jakarta.

Boelsstorff, Tom. 2005. The Gay Archipelago. Seksualitas dan bangsa di

Indonesia. Q-munity. Jakarta.

Colonne, Stevanus dan Eliana, Rika. 2005. Gambaran Tipe-tipe Konflik

Interpersonal Waria Ditinjau dari Perspektif Gender. Vol 1 No. 2. Jurnal

Psikologi. Universitas Sumatera Utara.

Creswell, J. W. 2010. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

mixed. PT Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Departemen Sosial RI. 2008. Pedoman Umum Pelayanan Sosial Waria.

Departemen Sosial RI. Jakarta.

Effendy, Onong U. 1981. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Alumni. Bandung.

Page 26: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

82

Universitas Sriwijaya

Ekasari, Mia Fatma. 2011. Studi Fenomenologi : Pengalaman Waria Remaja

Dalam Menjalani Masa Puber di Wilayah DKI Jakarta. Universitas

Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan Depok

Faidah, Mutimmatul dan Abdullah, Husni. 2013. Religiusitas dan Konsep Diri

Kaum Waria. Vol. 04, No. 01. Jurnal. UIN Sunan Ampel Surabaya.

(diakses pada tanggal 16 April 2018)

Firman Arfanda . 2015. Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Vol 1 No.

1. Jurnal. Universitas Hasanuddin. (diakses pada tanggal 12 Februari

2018)

Hairida, Ira. 2016. Proses Sosialisasi Antara Ani-Ani dan Mbuk Dalam Komunitas

Waria di Palembang: Perspektif Interaksionisme Simbolik. Vol 1 NO.1.

Jurnal. Universitas Sriwijaya. (diakses pada tanggal 1 Maret 2018).

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Salemba Humanika.

Jakarta.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Gaung Persada Press. Jakarta.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Cetakan Kedua. Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta.

Kaplan, David & Robert Manners. 2002. Teori Budaya. Cetakan Ketiga. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Koeswinarno. 2005. Hidup Sebagai Waria. Kanisius. Yogyakarta.

Kartono, Kartini. 2003. Patologi Sosial I. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Latiefah, Umi. (2013). Pesantren Waria dan Konstruksi Identitas (Studi Tentang

Waria Dalam Membangun Identitasnya Melalui Pesantren Waria Al-

Fattah Notoyudan, DIY). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Maleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja

Rosdakarya Offset. Bandung.

Muthi’ah, Dewi. 2007. Konsep Diri Dan Latar Belakang Kehidupan Waria (Studi

Kasus terhadap Waria di Kota Semarang). Skripsi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Maslim, R. 2002. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta.

Page 27: SKRIPSI TEKANAN SOSIAL KAUM WARIA DI KOTA PALEMBANGrepository.unsri.ac.id/8602/3/RAMA_69201... · 22. Para informan yang baik dan ramah, para waria di kota Palembang (mbak Anggie,

83

Universitas Sriwijaya

Nadia, Z. 2005. Waria Laknat atau Kodrat. Galang Press. Yogyakarta.

Narwoko, J. Dwi & Bagong Suyanto.2007. Sosiologi: Teks Pengantar dan

Terapan. Prenada Media Group. Jakarta.

Nasution, D & Öestermark, R. 2012. Asian Review of Accounting. The impact of

social pressures, locus of control, and professional commitment on

auditors’ judgment: Indonesian evidence. 20(2), 163–178.

https://doi.org/10.1108/13217341211242204.

Oetomo, Dede. 2003. Memberi Suara Pada Yang Bisu. Cetakan Kedua. Pusaka

Marwa Yogyakarta. Yogyakarta.

Puspitosari, H dan Pujileksono, S. 2005. Waria dan Tekanan Sosial. Malang:

Universitas Muhammadiah Malang.

Quintal, V.A., J.A. Lee, and G.N. Soutar. 2009. Tourism Management. “Risk,

Uncertainty and the Theory of Planned Behavior: A Tourism Example”.

Doi:10.1016/j.tourman.2009.08.006.

Rowe, Emily. 2007. Sekapur Sirih. Waria: Kami Memang Ada. PKBI DIY.

Yogyakarta.

Santrock. J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Edisi Keenam.

Erlangga. Jakarta.

Saparudin. 2015. “Strategi Waria Memperjuangkan Pengakuan Diri Sebagai

‘Jenis Kelamin Ketiga’ (Studi Kasus Di Kelurahan Juata Laut, Kecamatan

Tarakan Utara) (2015).” Vol.3 No.3. Jurnal. Universitas Mulawarman.

(diakses pada tanggal 1 Maret 2018).

Seligman, Martin EP. 2005. Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikologi Positif

Authentic Happiness. Pustaka Setia. Bandung.

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Spradley, James. 2007. Metode Etnografi. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Spencer, Collin. 2011. Sejarah Homoseksealitas. Kreasi Wacana. Yogyakarta.