skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
TRANSCRIPT
PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
AHMAD SYAFI’IN ASLAM
NIM. 10532003
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
i
PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
AHMAD SYAFI’IN ASLAM
NIM. 10532003
JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
v
Motto
ال تقل قد ذهبت أيامي
كل من سار على الدرب وصل
“Jangan pernah mengatakan hari-hariku telah
berlalu. Setiap yang berjalan di jalur yang benar
pasti sampai.”
vi
Karya ini kupersembahkan untuk:
- Kedua orang tuaku Bapak Slamet dan Ibu
Sofi’atun yang telah membesarkan dan mendidik
penulis sedari kecil hingga sekarang, tak lupa
juga untuk kedua adik; Hanif Rohmatul
Fadhilah & Ahmad Hafizh Hidayat.
- Semua guru-guru yang telah mengajarkan cara
berinteraksi dengan dunia
- Sahabat nan jauh di sana yang baik hati lagi
menawan rupanya
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987
dan Nomor 0543b/U/1987
I. Konsonan TunggalHuruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ب ba‘ b be
ت ta' t te
ث s\a s\ es (dengan titik di atas)
ج jim j je
ح h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)
خ kha' kh ka dan ha
د dal d de
ذ z\al z\ zet (dengan titik di atas)
ر ra‘ r er
ز zai z zet
س sin s es
ش syin sy es dan ye
ص s}ad s} es (dengan titik di bawah)
ض d{ad d{ de (dengan titik di bawah)
ط t}a'> t} te (dengan titik di bawah)
ظ z}a' z} zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)
غ gain g ge
viii
ف fa‘ f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wawu w we
هـ ha’ h h
ء hamzah ’ apostrof
ي ya' y Ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap
متعددة ditulis muta’addidahعدة ditulis ‘iddah
III.Ta’ Marbutah diakhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
حكمة ditulis H}ikmah
جزية ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h.
االولياءكرامة ditulis Kara>mah al-auliya>’
c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah
ditulis t.
ix
الفطرةزكاة ditulis Zaka>t al-fit}rah
IV. Vokal Pendek
◌ fath}ah ditulis a
kasrah ditulis i
d{ammah ditulis u
V. Vokal Panjang
1 FATHAH + ALIF
جاهليةditulis
ditulis
a>
Ja>hiliyah
2 FATHAH + YA’MATI
تنسىditulis
ditulis
a>
Tansa >
3 FATHAH + YA’MATI
كريمditulis
ditulis
i>
Kari>m
4 DAMMAH + WA >WU MATI
فروضditulis
ditulis
u>
Furu>d{
VI. Vokal Rangkap
1 FATHAH + YA’ MATI
بينكمditulis
ditulis
Ai
bainakum
2 FATHAH + WA >WU MATI
قولditulis
ditulis
Au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأنتم ditulis a antum
اعدت ditulis u’iddat
شكرتمنلئ ditulis la’in syakartum
x
VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah
ditulis dengan menggunakan "al"
القرآن ditulis al-Qur’a>n
القياس ditulis al-Qiya>s
السماء ditulis al-Sama>'
الشمس ditulis al-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau
pengucapannya
الفروضذوى ditulis Z|awī al-Furu>d{
السنةاهل ditulis Ahl al-Sunnah
xi
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن هللا بسم
هللا إال اله ال أن أشهد ين والد نيا مورالد أ على نستعين به و لمين العا رب هللا الحمد
أجمعين به أصحا و له أ وعلى محمد نا سيد على والسالم والصالة هللا رسول محمدا أن وأشهد
Berkat rahmat dan pertolongan Allah s.w.t., penulis akhirnya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>
(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)”. Meskipun demikian,
semaksimal usaha manusia tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan kelemahan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah s.w.t. Oleh karenanya, saran dan kritik
yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak senantiasa peneliti harapkan.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Syaifan Nur M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xii
3. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Jurusan Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai ketua pengelola
Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
4. Afdawaiza, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai pengelola Program
Beasiswa Santri Berprestasi.
5. Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. selaku Penasehat Akademik penulis yang telah
berkenan meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan
keluh-kesah penulis selama masa perkuliahan. Terima kasih bapak atas
nasehat-nasehatnya selama ini.
6. Drs. Muhammad Yusuf, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia dengan penuh ketelitian dan kecermatan membaca skripsi penulis
dan menegur serta memperbaiki berbagai kesalahan. Terima kasih atas
kesabaran dan keikhlasannya, semoga Allah s.w.t. mencatatnya sebagai amal
yang tak terhingga.
7. Semua dosen Jurusan Tafsir Hadis yang selama ini berkenan berbagi ilmu,
wawasan, dan pengetahuan. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.
8. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan studi di bangku perkuliahan dengan beasiswa, serta seluruh
xiii
pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga yang telah membina dan mengawasi
penulis selama ini.
9. Kedua orang tua penulis, Bapak Slamet dan Ibu Sofi’atun. Terima kasih yang
tak terhingga atas semua kasih, do’a dan didikannya. Tidak ada yang patut
penulis persembahkan melainkan do’a, semoga Allah swt memberikan
kebahagiaan lahir batin di dunia maupun di akhirat, serta menempatkan
keduanya pada tempat termulia penuh ridho di sisi-NYA.
10. Keluargaku; Hanif Rohmatul Fadhilah dan Ahmad Hafizh Hidayat. Doa dari
kalian adalah hal yang ku tunggu-tunggu.
11. Semua guru-guru penulis yang mengajarkan begitu banyak hal kepada penulis
tentang tata cara berinteraksi dengan dunia.
12. Pesantren Diponegoro yang telah menemani penulis selama masa perkuliahan.
Terima kasih Pak Kiai Syakir Ali atas nasehat-nasehatnya selama ini.
13. Saudara-saudaraku di CSS MoRa UIN SUKA angkatan 2010 (Ten Go); Eko,
Wali, Helmi, Asep, Hilman, Solikin, Reno, Saiful, Dzaki, Asy’ari, Gatot,
Imam, Fauzan, Ridho, Susilo, Tholib, Taher, Ibay, Saik, Wisnu, Fairuz,
Ismangil, Ghe, dan Kemas. Selain itu, teman-teman putri; Syifa, Jannah,
Syifaz, Nilda, Redha, Ida, Faza, Nafis, Ulfah, Risa, Mas’ulah, Sahilah,
Halimah, dan Yuha. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
xiv
14. Teman-teman CSS MoRA. Loyalitas tanpa batas!
15. Teman-teman Jepara yang ada di Jogja; Rifa’i, Fathur, Sofik, Elysa, Heni,
Chalim, Bahrudin, dan lainnya. Terima kasih atas motivasi dan doanya untuk
penulis.
16. Seluruh Orang-orang terkasih yang turut berjasa dalam penyelesaian skripsi
ini. Terima kasih telah memotivasi penulis, membimbing penulis, dan
mendoakan penulis.
Semoga bantuan semua pihak tersebut menjadi amal saleh serta mendapat
ganjaran yang berlipat ganda dari Allah s.w.t. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat. Amin.
Yogyakarta, 12 Juni 2014
Penulis
Ahmad Syafi’in Aslam
NIM. 10532003
xv
ABSTRAK
Salah satu corak penafsiran yang paling mengundang polemik di antara dua
kubu pro dan kontra adalah corak tafsir ilmi (scientific exegesis). Kemunculan
corak ini disatu sisi adalah sebagai respon atas berkembangnya ilmu pengetahuan
dewasa ini untuk bisa membantu memahami nas} al-Qur'an secara komprehensif,
namun di sisi lain tafsir ilmi oleh sebagian kalangan dinilai sebagai penafsiran
yang hanya memaksakan gagasan-gagasan teori ilmu pengetahuan untuk
kemudian dicari legitimasi teologis melalui nas} al-Qur'an. Di dalam penelitian ini
yang berjudul Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi> (Telaah atas Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m) berusaha mengupas salah satu pandangan
tokoh ulama tersebut. Fokus kajian adalah kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m dan pandangan al-Qarad}a>wi> terhadap corak tafsir ilmi di dalamnya.
Secara khusus, al-Qarad}a>wi> meletakkan pembahasan tafsir ilmi pada bab III dan
diakui sebagai pembahasan paling penting dan panjang dalam kitabnya.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tawaran pemikiran Yu>suf al-
Qarad}a>wi> untuk menengahi perdebatan antara golongan pro dan kontra tafsir
ilmi.
Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan
historis-filosofis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengungkap dan
menelusuri sosial, pendidikan, dan kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi>. Dengan
pendekatan filosofis diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-
Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi di dalam kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m.
Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, peneliti
menemukan beberapa kesimpulan: Pertama, Yu>suf al-Qarad}a>wi> cenderung berada
di posisi ulama yang membela kehadiran tafsir ilmi. Kedua, al-Qarad}a>wi>
merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam
memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan zaman. Ketiga, al-Qarad}a>wi>
mengingatkan bahwa mufassir juga mempunyai background dan interest yang
berbeda, jadi sah-sah saja apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi
bidang ilmu pengetahuan untuk menggali makna-makna nas} al-Qur'an dengan
beberapa syarat dan ketentuan. Keempat, al-Qarad}a>wi> menyebutkan syarat-
syarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur'an: 1) Penggunaan
temuan penelitian yang benar-benar valid. 2) Menghindari pemaksaaan
penafsiran, tidak mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah
ayat. 3) Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara keseluruhan
serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan modern. Kelima, al-
Qarad}a>wi> juga menyatakan terdapat ruang-ruang yang seharusnya tidak
diperselisihkan oleh kubu pro dan kontra, yakni 1) Nas} al-Qur’an memiliki
kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk
menyingkapnya. 2) Ilmu pengetahuan dapat berfungsi sebagai koreksi atas
kesalahan penafsiran tempo dulu. 3) Ilmu pengetahuan mampu mendekatkan
realita agama kepada rasio manusia.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... ii
NOTA DINAS ........................................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xi
ABSTRAK .............................................................................................................. xv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 7
D. Telaah Pustaka ................................................................................ 7
E. Metode Penelitian ........................................................................... 9
F. Sistematika Pembahasan ................................................................ 12
xvii
BAB II. BIOGRAFI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<
A. Setting Historis Biografis Yu>suf al-Qaradawi ................................. 15
1. Potret Kehidupan dan Pendidikan ............................................ 15
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemikirannya .................. 21
3. Aktivitas Keilmuan dan Karya-Karya ...................................... 24
B. Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m ............................. 36
BAB III. TINJAUAN UMUM MENGENAI TAFSIR ILMI
A. Definisi Tafsir Ilmi ......................................................................... 42
B. Latar Belakang Tafsir Ilmi ............................................................. 47
C. Pandangan Ulama Tentang Tafsir Ilmi ........................................... 50
1. Ulama Pelopor dan Pendukung (pro) ....................................... 51
2. Ulama Penolak (kontra) ........................................................... 56
D. Kitab-kitab Tafsir Ilmi .................................................................... 62
E. Contoh ............................................................................................ 63
xviii
BAB IV. TAWARAN YUSUF AL-QARADAWI ATAS PRO KONTRA
TAFSIR ILMI
A. Definisi Tafsir Ilmu Menurut Yu>suf al-Qarad}a>wi> ....................... 67
B. Posisi al-Qarad}a>wi> Dalam Perdebatan Tafsir Ilmi ..................... 68
C. Pandangan Yusuf al-Qaradawi Tentang Tafsir Ilmi ................... 70
D. Upaya Mempertemukan Golongan Pro-Kontra .......................... 76
E. Tafsir Ilmi dan I’jaz Ilmi dalam Pandangan
Yu>suf al-Qarad}a>wi> ........................................................................ 83
G. Relevansi Pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>
dalam Kajian Tafsir ...................................................................... 86
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 88
B. Saran-Saran .................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 92
CURRICULUM VITAE ......................................................................................... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara tentang perkembangan tafsir pada periode pertengahan
(dari abad III-IX H/ 9-15 M)1, maka muncul berbagai macam corak yang
mengindikasikan bahwa sistem dan pola sebuah penafsiran mengikuti
perkembangan pemikiran manusia serta disiplin keilmuan yang ada.
Demikian juga perkembangan sebuah ilmu sangat dipengaruhi oleh
perkembangan sebuah paradigma.2 Corak tafsir yang dimaksud adalah
nuansa khusus atau sifat khusus yang memberikan warna tersendiri terhadap
tafsir.3
Corak-corak tersebut, misalnya; 1. Corak linguistik, yakni tafsir yang
dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an lebih banyak didominasi dengan
uraian tentang berbagai aspek kebahasaan ketimbang pesan pokok dari ayat
yang ditafsirkan. Nama lain dari corak ini adalah tafsi>r lugowi>; 2. Corak
fikih atau juga bisa disebut tafsi>r fiqhi, yaitu corak penafsiran al-Qur’an
1 Pembahasan mengenai perkembangan tafsir ini lebih populer dengan istilah Maz\a>hibut
Tafsi>r. Abdul Mustaqim dalam bukunya Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an, melakukan pemetaan
Maz\a>hibut Tafsir berdasarkan kronologis waktu. Ia membagi Maz\a>hibut Tafsi>r menjadi tiga
bagian, yaitu pertama, Maz\a>hibut Tafsi>r Periode Klasik (I-II H / 6-7 M). Kedua, Maz\a>hibut Tafsi>r
Periode Pertengahan (III-IX H / 9-15 M). Ketiga, Maz\a>hibut Tafsi>r Periode Modern-Kontemporer
(XII-XIV H / 18-21 M). Lihat: Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an (Yogyakarta:
PP LSQ Ar-Rahmah, 2012), hlm. xii-xiv
2 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer (Yogyakarta: LKiS Group, 2012),
hlm. 54
3 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an (Yogyakarta: PP LSQ Ar-Rahmah,
2012), hlm. 112
2
yang menitikberatkan pada diskusi-diskusi tentang masalah hukum fikih; 3.
Corak teologis atau tafsi>r i’tiqa>di merupakan satu bentuk penafsiran al-
Qur’an yang tidak hanya ditulis oleh simpatisan kelompok teologis tertentu,
tetapi lebih jauh lagi merupakan tafsir yang dimanfaatkan untuk membela
sudut pandang ideologis tertentu; 4. Corak sufistik atau tafsi>r s}ufi> adalah
tafsir yang dibangun atas dasar-dasar teori sufistik yang bersifat falsafi, atau
tafsir yang dimaksudkan untuk menguatkan teori-teori sufistik dengan
menggunakan metode ta’wil dengan mencari makna batin; 5. Corak falsafi
atau tafsi>r falsafi> merupakan upaya penafsiran al-Qur’an yang dikaitkan
dengan persoalan-persoalan filsafat; 6. Corak ilmi atau tafsi>r ilmi>, yakni
corak penafsiran al-Qur’an yang menggunakan pendekatan teori-teori ilmiah
untuk menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an.4
Selain keenam corak tersebut, al-Farmawi seperti dikutip Samsul
Bahri menambahkan tiga corak yang menjadi karakteristik para penafsir;5 1.
Tafsi>r bi al-Ma’s}>ur. Praktik penafsirannya adalah ayat-ayat yang terdapat
dalam al-Qur’an ditafsirkan dengan ayat-ayat lain, atau dengan riwayat dari
Nabi SAW, para sahabat, dan juga tabi’in; 2. Tafsi>r bi ra’y, yakni penafsiran
al-Qur’an dengan ijtihad dan penalaran; 3. Tafsi>r al-adab al-ijtima>’i>
merupakan corak penafsiran al-Qur’an yang cenderung kepada persoalan
sosial kemasyarakatan dan mengutamakan keindahan gaya bahasa.
4 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an, hlm. 113-136
5 Samsul Bahri, “Konsep-konsep Dasar Metodologi Tafsir” dalam Ainur Rafiq Adnan
(ed.), Metodologi Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm. 42-45
3
Dari semua corak yang telah disebutkan di atas, corak ilmi (tafsi>r
ilmi>/scientific exegesis) adalah salah satu yang paling mengandung polemik
dan perdebatan panjang. Benih penafsiran ilmiah bermula pada masa dinasti
Abbasiyah, khususnya pada masa pemerintahan Khalifah al-Makmu>n (w.
853), akibat penerjemahan kitab-kitab ilmiah.6 Ada sebagian kalangan yang
pro, sebagian lagi kontra. Imam al-Gaza>li>, dan Ibnu Abi al-Fad}l al-Mursi>
dapat dikategorikan pada golongan pertama7, sedangkan yang termasuk
golongan kedua8 adalah Ami>n al-Khu>li>, Syaikh Sya>t}ibi>, Syaikh Mahmu>d
Syaltu>t, serta Sayyid Qut}b.
Berbagai argumen telah dibangun oleh masing-masing golongan
untuk menopang pendiriannya. Imam al-Gaza>li>, sebagaimana dikutip oleh
Jalaluddin Rakhmat9, membela tafsir ilmi dari serangan ulama pengikut Ibnu
Abba>s dan mufassir lainnya. Imam al-Gaza>li> berpendapat bahwa al-Qur’an
adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas, karena di dalamnya
diungkapkan af’a>l dan sifat Allah, yang hanya dapat ditemukan oleh orang
yang memahaminya. Sebagai contoh, selanjutnya Imam al-Gaza>li> menuqil
satu ayat QS. 26: 80, yakni
6 M. Quraish Syihab, Membumikan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 2009), hlm. 154
7 Yu>suf al-Qarad}a>wi>, Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im (Kairo: Da>r al-Syuru>q,
2000), hlm. 374-377
8 Yu>suf al-Qarad}a>wi>, Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im (Kairo: Da>r al-Syuru>q,
2000), hlm. 370-372
9 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1991), hlm. 193-195, dikutip
dari al-Ghaza>li>, Ihya>’ Ulu>middi>n, (Kairo: Muassasah al-Halbi, I, 1370), hlm. 260-261 dan al-
Ghaza>li>, Jawa>hir al-Qur’an, (Kairo: Maktabah al-Jundi>, 1384), hlm. 29-30
4
(08)وإذا مرضت فهو يشفين
Artinya: “Dan bila aku sakit, Allah menyembuhkan aku.”
Ayat tersebut, menurut al-Gaza>li>, hanya dapat dipahami oleh ilmu
kedokteran. Lebih lanjut, beliau memaparkan ayat-ayat yang
menggambarkan peredaran matahari, bulan, dan gemintang, hanya
dimengerti oleh ahli fisika dan astronomi. Untuk memahami ayat-ayat
tentang kejadian manusia, diperlukan ilmu tentang manusia (baik fisiologi
maupun psikologi.
Berbeda dengan al-Gaza>li>, Ami>n al-Khu>li> berpendapat sebaliknya.
Beliau sangat tidak bisa menerima kehadiran tafsir ilmi sebab menurutnya
tafsir ini sangat arbitren dalam memasukkan gagasan asing terhadap al-
Qur’an dan sangat mengabaikan langkah-langkah leksikologis dan filologis
apalagi kesejarahan teks.10
Kegelisahan yang sama juga menyelimuti Jalaluddin Rakhmat
terhadap tafsir ilmi. Kang Jalal, panggilan akrab Jalaluddin Rakhmat,
melihat seringnya para mufassir ilmi ini mengetahui suatu teori ilmiah
kemudian mencari legitimasinya dalam ayat-ayat al-Qur’an untuk
menunjang teorinya tersebut. Hal ini mempunyai dampak buruk bahwa yang
terjadi bukanlah ilmu pengetahuan menafsirkan al-Qur’an, tetapi al-Qur’an-
lah justru yang menafsirkan ilmu pengetahuan. Kang Jalal menambahkan,
yang lebih berbahaya lagi ialah mengartikan ayat al-Qur’an dengan teori-
10 Muhammad Manshur, “Ami >n al-Khu>li> dan Pergeseran Paradigma Tafsir al-Qur’an”
dalam M. Yusron (dkk.), Studi Kitab Tafsir Kontemporer (Yogyakarta: TH-Press, 2006), hlm. 19-
20
5
teori ilmiah yang masih spekulatif. Akibatnya, ketika teori-teori ilmiah itu
tumbang, tumbang jugalah ayat al-Qur’an yang terkait dengannya.11
Lalu
sebaiknya sikap dan respon umat Islam terhadap tafsir ilmi itu bagaimana?
Adalah Yu>suf al-Qarad}a>wi> seorang ulama kontemporer dari Mesir
sekaligus penulis yang produktif. Beliau telah menyusun berbagai karya
ilmiah di bidang keilmuan Islam. Karya-karyanya ada yang berbentuk buku,
dan ada juga yang berbentuk artikel.12
Mayoritas karya yang beliau tulis
adalah mengenai bidang keilmuan hadits dan hukum fiqh. Meskipun begitu,
Yu>suf al-Qarad}a>wi> juga tidak menafikan perhatian dan minatnya terhadap
keilmuan al-Qur’an. Hal ini bisa dilihat dalam salah satu karyanya berjudul
Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im. Masih dalam karya yang sama,
Yu>suf al-Qarad}a >wi> membahas secara khusus mengenai tafsir ilmi yang
beliau susun secara sistematis dengan menjelaskan terlebih dahulu seputar
tokoh-tokoh yang pro dan kontra. Setelah itu, barulah kemudian Yu>suf al-
Qarad}a>wi> mengemukakan pandangannya pribadi dan posisinya dalam
polemik perdebatan seputar tafsir ilmi.
Apa yang dilakukan oleh Yu>suf al-Qarad}a >wi>, mau tidak mau,
mempunyai konsekuensi logis membawanya masuk dalam arus perdebatan
mengenai tafsir ilmi. Terlepas dari pro dan kontra, hal ini sekaligus akan
menambah daftar panjang tokoh yang mendiskusikan tentang hal tersebut.
11 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1991), hlm. 192
12 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadits Nabi (Yogyakarta: Teras, 2008), hlm.
53
6
Mengingat Yu>suf al-Qarad}a>wi> sangat jarang dihadirkan sosoknya
yang berkaitan al-Qur’an dan tafsir, barangkali beberapa pertanyaan yang
paling awal diajukan adalah apakah Yusu>f al-Qarad}a>wi> menolak ataukah
setuju dengan penafsiran yang menggunakan pendekatan teori ilmiah ini.
Tentu pertanyaan belum berhenti di sini, seandainya memang menolak
apakah Yu>suf al-Qarad}a>wi> menolak secara totalitas, dan sebaliknya.
Pertanyaan lain adalah bagaimana beliau membangun argumen untuk
mengungkapkan dan menguatkan pemikirannya tersebut. Yang tak kalah
penting adalah mempertanyakan apakah argumen-argumen itu orisinil
berasal dari pendapat beliau pribadi, ataukah mengutip tokoh-tokoh lain
yang sependapat dengannya. Terakhir, bagaimana rekomendasi dan tawaran
beliau terhadap tafsir ilmi. Inilah yang akan menjadi fokus kajian sekaligus
hal yang akan membuat penelitian ini semakin menarik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas terdapat beberapa
masalah yang dirumuskan, yaitu :
1. Dimana posisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> dalam perdebatan tafsir ilmi?
2. Bagaimana pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi dalam
kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m?
7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka secara garis besar
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui posisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> dalam perdebatan tafsir
ilmi
2. Untuk mengetahui pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi
dalam kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m
Sementara itu, kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Memberikan kontribusi akademik. Peneliti berharap bahwa penelitian
yang telah dikerjakan ini bisa bermanfaat untuk khazanah ilmu
pengetahuan dan wawasan, khususnya dalam bidang tafsir dan hadits.
2. Menjadi referensi tentang pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir
ilmi mengingat kajian ini belum pernah dilakukan.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya mengeksplor lebih jauh dan
dalam terhadap pemikiran-pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>.
D. Telaah Pustaka
Observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti menyimpulkan
beberapa literatur yang berhubungan dengan tema terkait di atas, misalnya
yang berhubungan dengan Yu>suf al-Qaradha>wi>, peneliti dapat menyebut
disertasi yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Metode
Kontemporer Memahami Hadis Nabi karya Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. Buku
ini berupaya untuk mengkomparasikan metode pemahaman hadis
8
Muhammad al-Gaz}a>li> dan Yu>suf al-Qarad}a>wi>. Hasil yang diperoleh adalah
metode yang ditawarkan oleh Muhammad al-Gaz}a>li> dan Yu>suf al-Qarad}a>wi>
telah memberi sumbangan yang cukup besar dalam menjawab berbagai
persoalan umat Islam saat ini. Tapi juga harus diketahui, bahwa keduanya
mempunyai sisi kelemahan dan kekurangan.
Kemudian skripsi yang berjudul “Metode Pemahaman Hadis dengan
Membedakan antara Sarana dan Sasaran Menurut Yu>suf al-Qarad}a>wi>” yang
ditulis oleh Dzul Fanny, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004. Skripsi ini memaparkan kontribusi Yu>suf
al-Qarad}a>wi> mengenai metode memahami hadis Nabi dengan tidak
mencampur adukkan antara sarana dan sasaran.
M. Syafi’, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2009, menulis skripsi berjudul “Pemahaman Yu>suf al-
Qarad}a>wi> Terhadap Maja>z al-Hadi>s dalam Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-
Sunnah al-Nabawiyyah Ma'a>lim wa D{awa>bit}”. Skripsi ini mengkaji
bagaimana metode pemahaman Yu>suf al-Qarad}a>wi> terhadap maja>z al-h}adi>s\
dan implikasinya terhadap pemahaman hadis nabi. Dari sini diperoleh bahwa
penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai Yu>suf al-Qarad}a>wi> dari
sisi keilmuan hadis beliau.
Sedangkan yang berhubungan dengan tafsir ilmi, peneliti
mendapatkan judul skripsi “Pandangan Dr. Ta>hir Mahmu>d bin Muhammad
Ya’qu>b Terhadap Tafsir Ilmi dalam Kitab Asba>b al-Khatafi al-Tafsi>r” yang
di tulis oleh Achmad Ainurridho, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,
9
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Dr. Ta>hir Mah}mu>d pada dasarnya
tidak ada penolakan dan pengingkaran terhadap tafsir ilmi. Tawaran
Mahmud mengenai tafsir ilmi ini adalah penafsiran model ma’s\u>r dengan
beberapa paduan ra’yi dan ijtiha>di>.
Disamping itu, Ahmad Cholib, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, menulis skripsi berjudul
“Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Tafsir Ilmi Harun Yahya”,
menyajikan sanggahan-sanggahan yang dilakukan oleh Harun Yahya
terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin.
Selain karya-karya diatas, masih banyak lagi karya yang peneliti
belum bisa sebutkan. Akan tetapi, kajian pustaka ini peneliti cukupkan
hanya sampai disini. Kiranya dapat mewakili mengenai karya-karya
terdahulu yang terkait dengan Yu>suf al-Qarad}a>wi> ataupun tafsir ilmi.
Dari sekian banyak karya-karya tersebut, belum ada satu karya pun
yang menjelaskan mengenai pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir
ilmi. Disinilah posisi peneliti mendapatkan tempat dan wilayahnya.
E. Metode Penelitian
Sebuah penelitian ilmiah membutuhkan metode yang jelas untuk
mendapatkan hasil yang akurat dan terarah. Dengan bahasa lain, metode ini
merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mencapai hasil atau
kesimpulan tertentu dalam penelitian yang dilakukannya.
10
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research),
yaitu penelitian ini dilandaskan pada data-data13
kepustakaan berupa
teks-teks tertulis yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Baik itu
bersumber dari kitab, buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah yang
lainnya yang sesuai dengan objek kajian. Dalam hal ini, terutama adalah
kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az\i>m.
Adapun sifat penelitian ini adalah kualitatif karena tidak
menggunakan mekanisme statistika dan matematis untuk mengolah
data. Data-data yang ada dikumpulkan kemudian diuraikan dan dianalisa
secara sistematis.
2. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan
penelitian ini diperoleh dengan jalan dokumentatif atas naskah-naskah
yang terkait dengan objek penelitian.
Data ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data sumber primer
dan data sumber sekunder. Data sumber primer diambil dari kitab Kaifa
Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az\i>m. Sedangkan sumber data sekunder
dalam penelitian ini adalah buku, naskah, jurnal, artikel, dan karya
ilmiah yang berhubungan dengan objek kajian penelitian tersebut.
Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku,
13 Data yang dimaksud adalah semua bahan keterangan atau informasi mengenai suatu
gejala atau fenomena yang ada kaitannya dengan riset. Lihat: Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1995), hlm. 3
11
naskah, jurnal, artikel, dan karya ilmiah yang berhubungan dengan objek
kajian penelitian tersebut.
3. Analisis Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif-analisis (descriptive analytic)14
, yaitu penelitian yang
berupaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan
menginterpretasikan hal yang ingin diteliti.15
Dalam mengolah data, peneliti akan melakukan langkah-
langkah sebagai berikut: Pertama, meneliti biografi Yu>suf al-Qarad}a>wi>
untuk mengetahui kepribadiannya dan latar belakang keilmuan beliau.
Kedua, meneliti pandangan beliau terhadap tafsir ilmi melalui karyanya
Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Ketiga, menganalisis kritis
pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi melalui karyanya
Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m.
Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah
pendekatan sejarah (historical approach) yang digunakan untuk meneliti
latar belakang kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi> secara umum dan latar
belakang beliau mengarang kitabnya Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-
14 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambar-gambar
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki. Lihat: Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1998), hlm. 63
15 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 26
12
‘Az}im. Selain sejarah, peneliti juga menggunakan pendekatan filosofis16
yang diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>
mengenai tafsir ilmi melalui kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-
‘Az}i>m.
F. Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan ini tersusun secara sistematis dan tidak keluar dari
koridor yang telah ditentukan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam
rumusan masalah serta agar mudah dipahami, maka peneliti menetapkan
sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan
gambaran umum tentang persoalan yang akan diteliti. Gambaran umum ini
meliputi latar belakang untuk memberikan penjelasan secara akademis
mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang melatarbelakanginya,
dilanjutkan dengan rumusan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas
pokok-pokok masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Diteruskan
tujuan dan manfaat penelitian untuk menjelaskan urgensi penelitian ini.
Kemudian dijelaskan tinjauan pustaka untuk mengetahui letak kebaruan
penelitian ini. Metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini, serta disebutkan sistematika pembahasan dalam penelitian.
16 Pendekatan filosofis adalah sebuah bentuk pendekatan yang berupaya menjelaskan inti,
asas, dan sesuatu yang mendasar. Lihat Metodologi Penelitian Filsafat karya Anton Bakker dan
Charis Zubair hlm. 61
13
Bab kedua merupakan pembahasan tentang biografi Yu>suf al-
Qarad}a>wi> dan kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini
menggambarkan sketsa historis dan biografis yang mendeskripsikan latar
belakang pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang terdiri atas dua sub bab.
Pertama, setting historis-biografis Yu>suf al-Qarad}a>wi>, berisi paparan potret
kehidupan dan pendidikan yang menggambarkan corak keilmuan Yu>suf al-
Qarad}a>wi>. Dilanjutkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemikirannya serta aktivitas keilmuan sekaligus karya-karya Yu>suf al-
Qarad}a>wi>. Kedua, kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-Az}i>m, berisi
keterangan latar belakang penulisan buku tersebut, isi buku, dan karakter
buku tersebut yang menjadi sumber primer dalam penelitian.
Melangkah pada bab ketiga adalah pembahasan seputar tafsir ilmi
yang terdiri dari empat sub bab yang meliputi: pengertian tafsir ilmi, latar
belakang tafsir ilmi, pandangan ulama seputar tafsir ilmi, kitab-kitab tafsir
ilmi, dan contoh konkrit penafsiran bercorak ilmi. Keempat pembahasan ini
juga perlu dilakukan sebelum melangkah pada bab inti selanjutnya sekaligus
mengetahui pemetaan antara pihak yang pro dan kontra terhadap tafsir ilmi.
Bab keempat merupakan pembahasan inti. Pada bab ini peneliti
berusaha menelaah pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> terhadap tafsir ilmi dalam
kitab Kaifa Nata'a>mal ma'al Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini terbagi dalam beberapa
pembahasan: definisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi, letak atau posisi
Yu>suf al-Qarad}a>wi dalam perdebatan tafsir ilmi, pandangan Yu>suf al-
14
Qarad}a>wi tentang tafsir ilmi, dan upaya Yu>suf al-Qarad}a>wi menyatukan dua
golongan pro-kontra tafsir ilmi serta relevansi pemikirannya.
Bab kelima adalah penutup. Bab ini akan memaparkan kesimpulan
dari seluruh pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Bab ini juga
memuat saran-saran yang dapat dijadikan objek penelitian selanjutnya.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m merupakan salah satu
karya Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang membahas bidang al-Qur'an dan tafsir. Al-
Qarad}a>wi> meskipun dikenal luas sebagai ahli hadis dan fikih, namun
kepakarannya dalam bidang al-Qur'an tidak perlu diragukan. Karya Kaifa
Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m adalah bukti konkretnya. Selain itu, al-
Qarad}a>wi> juga pernah menimba ilmu dan mengambil jurusan tafsir-hadits,
fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar, Mesir. Dengan dua gambaran
tersebut, al-Qarad}a>wi> dipandang memiliki kompeten dan capable untuk
berkontribusi dalam bidang al-Qur'an dan tafsir.
Dalam kitabnya ini pada BAB III al-Qarad}a>wi> menjelaskan tentang
polemik kehadiran corak tafsir ilmi yang juga menjadi fokus kajian
penelitian ini. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dari
awal hingga akhir, peneliti menyatakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Al-Qarad}a>wi> dalam pembahasan awalnya mendefiniskan tafsir ilmi
sebagai tafsir yang menggunakan pendekatan kebenaran dan teori-teori
ilmiah ilmu sains untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung
dalam al-Qur’an.
89
2. Al-Qarad}a>wi> memposisikan dirinya sebagai pihak yang moderat dan
tengah dalam menyikapi perdebatan kehadiran tafsir ilmi, namun dari
argumen yang beliau sampaikan justru cenderung membelas tafsir ilmi.
3. Al-Qarad}a>wi> merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu
pengetahuan dalam memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan
zaman. Selain itu, al-Qarad}a>wi> mengingatkan bahwa mufassir juga
mempunyai background dan interest yang berbeda, jadi sah-sah saja
apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi bidang ilmu
pengetahuan untuk menggali makna-makna nas} al-Qur'an dengan
beberapa syarat dan ketentuan.
4. Untuk menghasilkan penafsiran ilmi yang tepat, al-Qarad}a>wi>
menyebutkan syarat-syarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam
memahami al-Qur'an: a. Penggunaan temuan penelitian yang benar-
benar valid, b. Menghindari pemaksaaan penafsiran, tidak
mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah ayat,
c. Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara
keseluruhan serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan
modern.
5. Al-Qarad}a>wi> dalam upaya menengahi perdebatan, juga berusaha
menyatukan dua kubu pro dan kontra dengan menjelaskan beberapa
fungsi ilmu pengetahuan terhadap al-Qur’an, yakni a. nash al-Qur’an
memiliki kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi
sebagai alat untuk menyingkapnya, b. ilmu pengetahuan dapat
90
berfungsi sebagai koreksi atas kesalahan penafsiran tempo dulu, c. ilmu
pengetahuan mampu mendekatkan realita agama kepada rasio manusia.
B. Saran-saran
Setelah melalui proses pembahasan dan pengkajian terhadap pemikiran
tafsir ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>, terdapat beberapa saran dan rekomendasi
yang ingin peneliti sampaikan sekiranya berguna untuk penelitian
selanjutnya, yakni:
1. Untuk kajian-kajian selanjutnya, peneliti menyarankan supaya
mengkaji tema ini lebih mendalam lagi khususnya tentang pandangan
moderat tafsir ilmi karena dengan memahaminya, sedikit banyak akan
berimplikasi terhadap sikap umat Islam terhadap penafsiran ilmi itu
sendiri, karena tidak bisa dinafikan bahwa corak ilmi memberikan satu
warna kontribusi dalam perkembangan penafsiran nash al-Qur'an.
2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Yu>suf al-
Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi yang terdapat dalam kitab Kaifa
Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Peneliti yakin ada tokoh lain yang
mampu memberikan pandangan alternatif terkait pro-kontra tafsir ilmi,
misalnya al-Z|ahabi>. Barangkali penelitian ke depan dapat
mengkomparasikan pandangan dari dua maupun tokoh-tokoh lainnya.
3. Pengetahuan peneliti terkait teori ilmu pengetahuan diakui sangat
minim sehingga hanya menghadirkan contoh-contoh ayat kauniyah
yang sederhana yang sudah seringkali diketahui publik. Bagi peneliti
91
selanjutnya yang tertarik dengan penelitian model ini, kiranya
penelitian tentang tafsir ilmi haruslah mengambil penemuan-penemuan
yang terisnpirasi dari ayat-ayat al-Qur'an yang paling baru.
4. Penelitian ini mencoba menghadirkan Yu>suf al-Qarad}a>wi> sebagai
tokoh yang mempunyai minat terhadap al-Qur’an. Masih jarang
penelitian yang meng-eksplore al-Qarad}a>wi> dari bidang tersebut.
Mayoritas penelitian memang mengkajinya sebagai ahli fikih dan
hadits. Masih banyak tema-tema al-Qur’an yang bisa digunakan untuk
penelitian lebih lanjut terkait al-Qarad}a>wi>, misalnya menghafal al-
Qur’an ala Yu>suf al-Qarad}a>wi>, tafsir bi al-Ra’y dalam pandangan
Yu>suf al-Qarad}a>wi>, dan lain sebagainya.
Demikianlah penelitian pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir
ilmi dalam buku Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Tentu saja
penelitian ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keluasan ilmu
al-Qur'an yang tak bertepi, namun peneliti tetap berharap penelitian kecil ini
dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khazanah ilmu khususnya
dibidang tafsir.
92
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Ainur Rafiq (ed.). Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2010.
Bakker, Anton dan Charis Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta:
Kanisius, 1990.
Baraja, Abbas Arfan. Ayat-Ayat Kauniyyah Analisis Kitab Tafsir Isyari (Sufi) Imam al-Qusyairi Terhadap Beberapa Ayat Kauniyah Dalam al-Qur’an. Malang: UIN-Malang Press, 2009.
Fatimah, Siti. "Metode Pemahaman Hadis Nabi Dengan Mempertimbangkan
Asbabul Wurud", Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2009.
Izzan, Ahmad. Metodologi Ilmu Tafsir. Bandung: Tafakur, 2011.
Ja’far, Tarmizi M. Otoritas Sunnah Non-Tasyri’iyyah Menurut Yusuf al-Qaradawi. Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2011.
Jabba>r, Murhif Abdul. al-Tafsi>r wa al-I'ja>z al-Ilmi> fi al-Qur'an al-Kari>m.
Dimasyqa: Da>r Mohammad al-Ami>n, 2010.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,
1995.
Muhtasib al-, Abdul Maji>d Abdussala>m. Visi dan Paradigma Tafsir al-Qur’an Kontemporer, terj. Moh. Maghfur Wachid. Jatim: al-Izzah, 1997.
Mustaqim, Abdul. "Kontroversi Tentang Corak Tafsir Ilmi" dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur'an dan Hadits. Vol. 7, Januari 2006.
----------. Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an. Yogyakarta: PP LSQ Ar-Rahmah,
2012.
----------. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKiS Group, 2012.
93
Qarad}a>wi> al-, Yu>suf. Berinteraksi Dengan al-Qur’an. terj. Abdul Hayyi al-
Kattani. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.
----------. Fatwa-Fatwa Kontemporer, terj. As’ad Yasin. Jakarta: Gema Insani,
1995.
----------. Fiqh al-Zakah A Comparative Study of Zakah, Regulations, and Philosophy In The Light of Qur'an and Sunnah. Terj. Monzer Kahf. Jeddah:
Scientific Publishing Centre, tanpa tahun.
----------. Islam “Ekstrim” Analisis dan Pemecahannya, terj. Alwi A.M. Bandung:
Mizan, 1993.
----------. Kaifa Nata’amal ma’a al-Qur’an al-Azhim. Kairo: Dar al-Syuruq, 2000.
----------. Karakteristik Islam Kajian Analitik, terj. Rofi’ Munawwar dan
Tajuddin. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
----------. Khitob al-Syeikh al-Qarad}a>wi>. Kairo: Maktabah Wahbah, 1997.
----------. Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah, terj. Kathur Suhardi.
Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1996.
Ra>zi> al-, Fah}ruddin. Mafa>tih al-Gaib. Jilid 9. CD al-Maktabah Syamilah, Global
Islamic Software, 1991-1997
Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternati. Bandung: Mizan, 1991.
Rosadisastra, Andi. Metode Tafsir Ayat-Ayat Sains dan Sosial. Jakarta: Amzah,
2007.
Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2009.
Suryadi. Metode Kontemporer Memahami Hadits Nabi. Yogyakarta: Teras,
2008.
Talimah, Ishom. Manhaj Fikih Yusuf al-Qaradawi. Jakarta: Pustaka al-Kautsar,
2001.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008
94
Utsman. Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2009.
Yusron, M. (dkk.). Studi Kitab Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: TH-Press,
2006.
Z|ahabi> al-, Muhammad Husein. al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n. Juz II. Kairo:
Maktabah Wahbah, tnpa thn.
Zarqa>ni> al-, Muhammad Abdul Az}i>m. Manahil al-‘Irfan fi Ulu>m al-Qur’an. Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2010.
95
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ahmad Syafi’in Aslam
NIM : 10532003
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Prodi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
Tampat,Tanggal Lahir : Semarang, 24 Februari 1991
No. HP : 085727249139
Email : [email protected]
Nama Orang tua
Nama Ayah : Slamet
Nama Ibu : Sofi’atun
Alamat Asal : RT/RW 01/08 Gajian-Bangsri, Kab.
Jepara, Jawa Tengah
Pondok Asal : Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari, Jepara,
Jawa Tengah
Alamat di Jogja : Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro,
Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
DIY
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Bangsri lulus
tahun 2003
2. Madrasah Tsanawiyah Hasyim Asy’ari Bangsri
lulus tahun 2007
3. Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari Bangsri lulus
tahun 2010
4. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta masuk tahun 2010
96
Pengalaman Organisasi :
- Pimred Majalah Suara H.A periode 2005/2006
- Sekretaris I IPNU MTs. Hasyim Asy’ari Bangsri 2005/2006
- Sekretaris II FKM MA Hasyim Asy’ari 2007/2008
- Ketua FKM MA Hasyim Asy’ari Bangsri 2008/2009
- Pengurus CSS MoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode
2012-2013