skripsi - repository uin jambi

93
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI DARING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 KECAMATAN MARO SEBO ULU KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Oleh M. AZRI ZIAD NIM: 201172305 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

456 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MELALUI DARING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 9 KECAMATAN MARO SEBO ULU

KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh

M. AZRI ZIAD

NIM: 201172305

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

2

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

Daring di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro

Sebo Ulu Kabupaten Batanghari

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )

NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN

PEMBIMBING

1. Sabtu, 01-08-2020 Penulisan Proposal

2. Selasa, 01-09-2020 Perbaikan Isi BAB Proposal

3. Rabu, 09-09-2020 ACC Untuk Seminar

4. Senin, 21-09-2020 Perbaikan Setelah Seminar

5. Jum’at, 25-09-2020 ACC Untuk Riset

6. Senin, 02-11-2020 Format Penulisan Skripsi

7. Selasa, 01-12-2020 Perbaikan Isi Skripsi

8. Senin, 23-12-2020 ACC Skripsi

Jambi, 23 Desember 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra. Hasnidar Karim M.Pd.I

NIP. 19570625 198303 2 001

KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tangga

l

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-

01

In.08-FM-PP-05-

03

25-06-

2021

R-0 - 1 dari 1

Page 3: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

3

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

Daring di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro

Sebo Ulu Kabupaten Batanghari

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )

NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN

PEMBIMBING

1. Sabtu, 01-08-2020 Penulisan Proposal

2. Selasa, 01-09-2020 Perbaikan Isi BAB Proposal

3. Jum’at, 04-09-2020 ACC Untuk Seminar

4. Senin, 21-09-2020 Perbaikan Setelah Seminar

5. Jum’at, 25-09-2020 ACC Untuk Riset

6. Senin, 02-11-2020 Format Penulisan Skripsi

7. Selasa, 01-12-2020 Perbaikan Isi Skripsi

8. Sabtu, 21-12-2020 ACC Skripsi

Jambi, 21 Desember 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Habib Muhammad, M.Ag

NIP.19691114 1994011001

KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tangga

l

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-

01

In.08-FM-PP-05-

03

25-06-

2021

R-0 - 1 dari 1

Page 4: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

4

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batanghari

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 23 Desember 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra. Hasnidar Karim M.Pd.I

NIP. 19570625 198303 2 001

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tangga

l

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-

01

In.08-FM-PP-05-

03

25-06-

2021

R-0 - 1 dari 1

ii

Page 5: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

5

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara :

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro Sebo Ulu

Kabupaten Batanghari

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudari tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 21 Desember 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Habib Muhammad, M.Ag

NIP.19691114 1994011001

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tangga

l

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-

01

In.08-FM-PP-05-

03

25-06-

2021

R-0 - 1 dari 1

iii

Page 6: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

6

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren, Muaro Jambi 36363

Nomor :

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam melalui Daring di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan

Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Telah dimunaqasyahkan pada : Kamis 04 - Februari - 2021

Nilai Munaqasyah : 86,28 ( A )

Dan telah dinyatakan diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

STS Jambi.

TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I Saparuddin, M.Pd

NIP.196710031997031001 NIP.197912272000031002

Penguji I Penguji II

Drs. H. Constantin, M.Ag Ahmad Fadhlan, M.Pd

NIP.197101091997032002 NIDN.2014068503

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hasnidar Karim M.Pd.I Habib Muhammad, M.Ag

NIP. 19570625 198303 2 001 NIP.19691114 1994011001

Jambi, 04 - Februari - 2021

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Sekertaris Prodi Pendidikan Agama Islam

Habib Muhammad, M.Ag

NIP.19691114 1994011001

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-06-2021 R-0 - 1 dari 1

iv

Page 7: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI
Page 8: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

8

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan setitik ilmu

pengetahuan kepada penulis, sebagai ungkapan terima kasih, penulis

persembahkan skripsi ini kepada ibunda Tercinta Jamilah AB dan ayahanda M.

Ziad tercinta, dan adik2 yang selalu memberikan dukungan, berkat do’a dan kasih

sayang mereka sehingga penulis dapat meraih keberhasilan ini. Adik-adik penulis

tersayang yang senantiasa memberikan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

vi

Page 9: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

9

MOTTO

الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا لم د لع ايرفع الله بير خ تعملون بما رجات والله

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah 58:11).

vii

Page 10: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

berkat Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Laporan Penelitian Kualitatif ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini

merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) dalam bidang Pendidikan Agama Islam, pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang

berjudul Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten

Batanghari.

Penulisan laporan penelitian skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan

jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’adi, MA., Ph.D, Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, sekali dekan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Risnita, M.Pd, Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I dan Dr. Yusria, M.Ag, masing-

masing sebagai Wakil Dekan I, II dan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dra. Hasnidar Karim, M.Pd.I dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag selaku

dosen Pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak membantu dan

memberikan arahan serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela

mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan

membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para karyawan

dan staf yang berada di ruang lingkup Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan.

6. Bapak Mukhlis, S.Ag., M.Pd.I., selaku ketuda Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin jambi .

vii

Page 11: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

11

7. Bapak Habib Muhammad, M.Ag. selaku sekretaris Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin jambi .

8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang telah mempermudah segala urusan

penulis.

9. Teman-teman Mahasiswa yang senasib dan seperjuangan Angkatan 2017

khususnya teman-teman lokal PAI A Jurusan Pendidikan Agama Yang telah

menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsiini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, 12 Oktober 2020

Penulis

M. Azri Ziad

NIM: 201172305

viii

Page 12: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

12

ABSTRAK

Nama : M. Azri Ziad

NIM : 201172305

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

Daring di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan

Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari

Skripsi ini membahas tentang efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama

Islam melalui Daring di SMP Negeri 9 Batanghari. Penelitian ini berbentuk

deskriptif kualitatif yang dilihat melalui sudut pandang pendidikan, sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari diakukan dengan menyiapkan

perangkat mengajar daring sesuai keadaan siswa dan guru dan kurikulum 2013,

melaksanakan pembelajaran daring melalui peragkat classroom dan whatsapp

group dan sms, dengan memberika tugas-tugas harian dan mingguan. Pada tahap

evaluasi dari setiap hari dalam bentuk tugas-tugas yang dikirimkan secara berkala

melalui whatsapp group untuk memantu kemajuan belajar siswa, lalu siswa

mengumpulkan tugas secara daring pula.. Kendala pembelajaran Pendidikan

Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari dimana guru dan tidak

bisa menggunakan metode melalui classroom dan whatsapp group setiap saat

signal dan kemampuan finansial orang tua dalam menyediakan perangkat

daringnya. Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari belum tercapai kemampuan guru dan siswa tentang

melalui classroom dan whatsapp group tidak sama dan sejumlah aspek lain yang

tidak mendukung seperti sinyal dan jelek dan kedisiplinan siswa yang tidak sama

setiap waktu saat mengikuti pembelajaran daring.

Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Daring

x

Page 13: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

13

ABSTRACT

Name: M. Azri Ziad

NIM: 201172305

Islamic education study program

Title: The Effectiveness of Learning Islamic Religious Education through Online

Methods in Junior High School 9 Maro Sebo Ulu District, Batanghari Regency

This thesis discusses the effectiveness of Islamic religious education learning

through the online method at SMP Negeri 9 Batanghari. This research is

descriptive qualitative seen from an educational point of view, while the data is

carried out by interview, observation and documentation.

This study found that learning Islamic Religious Education through challenges at

SMP Negeri 9 Batanghari was carried out by preparing online teaching tools,

carrying out learning through classes and conducting evaluations every day in the

form of regular assignments through WhatsApp groups to help student learning

progress. Obstacles to learning Islamic Religious Education through being brave

at SMP Negeri 9 Batanghari where teachers and cannot use methods through

classes and WhatsApp groups at any time signal and financial ability of parents in

providing online devices. The effectiveness of learning Islamic Religious

Education through bold methods at SMP Negeri 9 Batanghari has not reached the

ability of teachers and students to go through classes and groups whatsapp is not

the same and a number of other unsupportive aspects such as signals and bad and

different student discipline every time when participating in learning the brave.

Keywords: Effectiveness, Islamic Religious Education Learning, Online

xi

Page 14: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

NOTA DINAS .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

MOTTO ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

C. Batasan Masalah.................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori ..................................................................... 7

B. Studi Relevan ........................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ........................................................... 30

B. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 30

C. Setting dan Subjek Penelitian ............................................... 31

D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 32

E. Teknik Analisis Data ............................................................. 33

F. Triangulasi Data .................................................................... 34

G. Jadwal Penelitian ................................................................... 35

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum...................................................................... 36

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ......................................... 50

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring

di SMP Negeri 9 Batanghari ........................................... 50

2. Kendala Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui Daring di SMP Negeri 9 Batanghari .................. 58

3. Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui Daring di SMP Negeri 9 Batanghari .................. 61

Page 15: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

15

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 64

B. Rekomentasi .......................................................................... 64

C. Kata Penutup ......................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

Page 16: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

16

DAFTAR TABEL

1. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 35

2. Keadaan Guru SMP Negeri 9 Batanghari .................................................. 42

3. Rekapitulasi Kehadiran Tenaga Administrasi SMP Negeri 9 Batanghari . 44

4. Jumlah Siswa SMP Negeri 9 Batanghari ................................................... 47

5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 9 Batanghari ........................ 49

xiv

Page 17: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia sebagaimana

tertuang dalam Piagam Hak Asasi Manusia. Oleh karenanya, pendidikan harus

bersifat inklusif, tidak ada yang dikecualikan. Di dalam penyelenggaraan

pendidikan, mahasiswa dengan kebutuhan khusus terkadang kurang mendapat

tempat dan layanan yang memadai. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini,

perguruan tinggi harus memindahkan pembelajaran kelas ke dalam

pembelajaran daring. Untuk memastikan hak-hak mahasiswa berkebutuhan

khusus terpenuhi dan terfasilitasi, diperlukan panduan untuk melaksanakan

pembelajaran daring bagi mereka. Kehadiran panduan ini sangat dinantikan

dan diharapkan dapat menjadi dasar dalam memastikan bahwa pembelajaran

daring tidak melupakan hak dan kesempatan belajar bagi setiap orang

(Kemendikbud, 2020: i).

Mengingat pentingnya arti pendidikan bagi kehidupan manusia, maka

pendidikan merupakan bagian yang penting bagi individual bahkan di

samping itu untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, juga dapat

dilihat dari mutu pendidikan. Pendidikan merupakan kata kunci dalam proses

menciptakan meningkatkan sumberdaya manusia antara pendidikan dan

manusia sudah menjadi suatu mata rantai yang saling terkait dan berhubungan

satu sama lain. Manakala peningkatan kualitas pendidikan dilakukan, maka

hal itu juga dimaksudkan sebagai usaha peningkatan kualitas sumberdaya

manusia. Upaya ini secara sadar sudah digalakkan oleh pemerintah di negara

manapun yang menginginkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak

terkecuali Indonesia, dimana termaktub pada landasan negara cita-cita untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia dengan berbagai cara

telah melangkah kearah tersebut dengan berupaya dan mengalakkan dengan

meningkatkan pendidikan yang berkualitas (Habibullah, 2017: 4).

Page 18: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

2

Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan suatu hal yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat sehingga pemerintah sebagai penyelenggara

pendidikan formal selalu memajukan pendidikan bagi masyarakat karena

dengan pendidikan diharapkan akan melahirkan manusia-manusia generasi

penerus yang bertanggung jawab dan kreatif. Hal ini seiring dengan tujuan

pendidikan nasional yang mempunyai tujuan yang penting bagi kelangsungan

kehidupan bangsa yang sedang membangun. Peningkatan sumber daya

manusia sudah merupakan suatu keharusan bangsa Indonesia apalagi pada era

globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk saling bersaing secara

bebas. Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat strategis karena

merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya

manusia. Oleh karena itu, sudah semestinya kalau pembangunan sektor

pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan oleh pemerintah,

salah satunya adalah peningkatan mutu pendidikan (Habibullah, 2017: 4-5).

Sejak merebaknya Covid-19 di sejumlah negara, maka Indonesia,

mengambil sejumlah langkah strategis dalam menyelenggakan pendidikan dan

pembelajaran formal. Pilihan jatuh pada sistem pembelajaran daring atau e-

learning. Pembelajaran ini dilakukan dari rumah masing-masing, baik siswa

maupun guru, hanya saja keduanya terhubung melalui media teknologi saat

ini, seperti wattshapp dan aplikasi zoom.

Perkembangan teknologi di bidang informasi memberikan peluang

pada dunia pendidikan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin inovasi-

inovasi teknologi informasi sehingga bisa dikatakan bahwa timbulnya

masyarakat ilmiah (scientific society) antara lain disebabkan oleh adanya

revolusi di bidang teknologi informasi (Kompri, 2019: 174).

Perkembangan teknologi di bidang informasi yang digunakan sejumlah

sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran selama masa pandemi Covid-

19. Pada hakikatnya pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu

sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling

berintegrasi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah

sumber belajar. Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang

Page 19: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

3

dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi,

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan. Dalam hal ini

nampak adanya beraneka ragam sumber belajar yang masing-masing memiliki

kegunaan tertentu yang mungkin sama atau bahkan bebeda dengan sumber

belajar lainnya. Manfaat dari setiap sumber belajar bergantung pada kemauan

dan kemampuan guru dan peserta didik untuk berkomunikasi dan berinteraksi

dengan pesan-pesan yang terkandung dalam sumber belajar yang

didayagunakan (Mulyasa, 2017: 177).

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari manusia,

fasilitas, lingkungan dan tujuan yang saling mempengaruhi. Asumsi yang

dikembangkan adalah bahwa anak yang berkualitas akan lahir dari sistem dan

proses pendidikan yang berkualitas dan untuk dapat mewujudkan anak yang

berkualitas diperlukan guru yang berkualitas pula. Jadi guru merupakan unsur

aktif, sedangkan unsur-unsur lain merupakan unsur pasif yang bisa dirubah

kreativitas guru. Oleh karenanya maka dengan pengelolaan guru yang

berkualitas, diharapkan akan dapat mengkondisikan unsur-unsur yang lain

agar bisa mendukung terbentuknya pembelajaran yang berkualitas.

Tujuan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat

manusia serta kualitas sumber daya manusia Indonesia. Sesuai dengan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa: “Tujuan Pendidikan Nasional

adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis

serta bertanggung jawab” (Anonim, 2019: 7).

Untuk menyukseskan tujuan pendidikan, maka guru menjadi penentu

keberhasilan. Guru adalah seorang yang mendapatkan tugas mengajar atau

guru adalah orang yang melakukan menginternalisasikan nilai-nilai akhlak

mulia ke dalam diri peserta didik, sehingga tertanam nilai-nilai yang kuat

dalam pola pikir, ucapan dan perbuatan serta interaksinya dengan Allah SWT.,

manusia dan lingkungan.

Page 20: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

4

Usaha peningkatan pendidikan dan pembelajaran yang dapat dilakukan

guru sebagai agen perubahan melalui kegiatan pembenahan kinerja guru

dengan wadah pembinaan kelembagaan, kurikulum, ketenagaan, sarana dan

prasarana serta perubahan sistem lainnya. Kenyataan menunjukkan bahwa

tingkat kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh sejauhmana tingkat kinerja

guru di sekolah. Keberhasilan sekolah ditunjukkan dengan kinerja guru dalam

proses pembelajaran. Oleh sebab itu. guru harus mengembangkan

keterampilan dalam melaksanakan pembaharuan (Sohar, 2017: 94-95).

Guru haruslah orang yang bertanggung jawab memberikan pertolongan

pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai

tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat

kedewasaannya, mampu memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah dan

khalifah Allah SWT, makhluk sosial dan sebagai makhluk hidup yang

mandiri. Untuk melakukan pengabdian di dunia pendidikan, maka guru juga

mendapat layanan pengembangan karier dari kepala sekolah dan dinas

pendidikan, untuk memastikan entitasnya berkembang (Sohar, 2017: 90-91).

Guru adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk

mendidik dan mengajarkan anak didik dengan pengalaman yang dimilikinya,

baik dalam wadah formal maupun wadah non formal. Dengan upaya ini maka

anak didik bisa menjadi orang yang anak didik menjadi orang yang cerdas dan

beretika tinggi. Cita-cita ini akah tercapai jika guru selalu memberikan

pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya,

agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi

tingkat kedewasaannya (Sohar, 2017: 84).

Pengamatan sementara hasil observasi di SMP Negeri 9 Batanghari

menemukan bahwa ada indikasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari belum efektif. Hal ini

dikarenakan: pertama, pemilihan pembelajaran daring masih terkendala

kemampuan anak memiliki handpone berbasis android. Kedua, penerapan

metode daring masih terkendala jaringan di setiap wilayah tempat tinggal

siswa yang tidak sama kualitasnya. Ketiga, disiplin siswa dalam belajar masih

Page 21: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

5

rendah dan melaporkan tugas sering tidak sesuai waktu yang ditentukan guru,

dan keempat, tidak semua materi pelajaran bisa dilaksanakan dari karena

kendala waktu dan kesiapan siswa dengan perangkat multimedianya yang

terbatas. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan suatu penelitian dalam bentuk penulisan skripsi yang

berjudul: Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

Daring di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Kecamatan Maro

Sebo Ulu Kabupaten Batanghari

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari?

2. Apa kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari?

3. Bagaimana efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

daring di SMP Negeri 9 Batanghari?

C. Fokus Penelitian

Penulis membatasi penelitian ini hanya terfokus pada efektivitas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring pada kelas VIII A di

SMP Negeri 9 Batanghari tahun ajaran 2020/2021.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Ingin mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

daring di SMP Negeri 9 Batanghari.

b. Ingin mengetahui kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari.

c. Ingin mengetahui efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam

melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari.

Page 22: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

6

2. Kegunaan penelitian

a. Kegunaan Teoritis

1) Menambah perbendaharaan teori mengenai efektivitas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari.

2) Dapat menambah kepustakaan sebagai bantuan dan studi banding

bagi mahasiswa yang akan mendatang.

3) Memberi konstribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan umum

dan pendidikan Islam khususnya.

b. Kegunaan Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan studi

penelitian selanjutnya yang relevan mengenai efektivitas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari.

2) Hasil penulisan ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan

program Sarjana Strata Satu (S1) jurusan Pendidikan Agama Islam

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

Page 23: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Efektivitas

Menurut Steers dalam Komariah dan Triatan (2005: 7), keefektifan

atau efektiivitas menekankan perhatian pada kesesuaian hasil yang dicapai

organisasi dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Pembelajaran

Pembelajaran memiliki arti aktivitas (proses) yang sistematis yang

terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen pembelajaran

tidak bersifat parsial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi berjalan

secara teratur, saling bergantung, komplementer dan berkesinambungan.

Untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran yang baik. Pengelolaan

pembelajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

mengajar. Ia harus mempertimbangkan segi dan strategi pembelajaran,

dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis-realistik dan

fleksibel, baik yang menyangkut masalah interaksi pembelajaran,

pengelolaan kelas, pendayagunakan sumber belajar (pengajaran) maupun

evaluasi pembelajaran. Karena itu diperlukan pengetahuan dan

keterampilan mengajar yang memadai bagi seorang guru (calon guru).

(Rohani, 2004: 1)

Pembelajaran mencakup peristiwa-peristiwa yang dihasilkan atau

ditimbulkan oleh sesuatu yang bisa berupa bahan cetakan (buku teks, surat

kabar, majalah, dsb), gambar, program televisi, atau kombinasi dari obyek-

obyek fisik, dsb. Peristiwa ini mencakup semua ranah atau domain hasil

belajar (learning outcomes). Secara singkat, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi

si belajar sedemikian rupa, sehingga akan mempermudah ia dalam belajar,

atau belajar yang dilakukan oleh si belajar dapat dipermudah/ difasilitasi.

Maka pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila dapat memfasilitasi

Page 24: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

8

pemerolehan pengetahuan dan keterampilan si belajar melalui penyajian

informasi dan aktivitas yang dirancang untuk membantu memudahkan

siswa dalam rangka mencapai tujuan khusus belajar yang diharapkan

(Anonim, 2011: 1).

Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam

memanfaatkan sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam

diri siswa (Yamin, 2006: 7). Efektivitas pembelajaran adalah kesesuaian

antara hasil yang dicapai dalam pembelajaran dengan tujuan pembelajaran

itu sendiri. Untuk mencapai hasil tersebut, maka guru harus memanfaatkan

sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.

3. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring adalah model pembelajaran berbasis ICT

dengan dukungan program seperti web LMS, program monitoring,

modular, dan suplemen dalam bentuk multimedia (Dewi, 2017: 207).

Daring saat ini dipakai sebagai teknologi pendidikan yaitu “segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi” (Sadiman, 2009: 6).

Daring atau e-learning sebagai kegiatan belajar yang disampaikan

melalui perangkat elektronik komputer, handphone dan sejenisnya yang

memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya (Kamarga.

2000: 19). Pembelajaran dari adalah model pembelajaran berbasis ICT

dengan dukungan program seperti web LMS, program monitoring,

modular, dan suplemen dalam bentuk multimedia (Dewi, 2017: 207).

Daring merupakan bagian dari teknologi pembelajaran berupa

software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi

materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok),

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar

sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi

lebih efektif (Kompri, 2017: 83).

Page 25: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

9

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa daring

merupakan pembelajaran berbasis teknologielektronik internet dan aplikasi

handphone yang digunakan untuk memudahkan dalam menerima

pengetahuan serta meningkatkan keterampilan siswa. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam

pemanfaatan hasil-hasil teknologi seperti daring dalam proses belajar.

Dalam hal ini perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan atau digunakan

sebagai sumber belajar maupun teknologi pembelajaran.

Sejak pandemi Covid, maka ada ada ketentuan bagi penyelenggaraan

pendidikan di Indonesia. Satuan pendidikan yang berada di daerah Zona

Kuning, Oranye, dan Merah, dilarang melakukan proses pembelajaran

tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan Belajar dari Rumah

(BDR) sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam

Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Kepala satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan

dasar dan pendidikan menengah pada Semua Zona wajib mengisi daftar

periksa pada laman Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan Education Management Information

System (EMIS) Kementerian Agama untuk menentukan kesiapan satuan

pendidikan sebagaimana tercantum dalam ketentuan ini. (COVID-19) dan

Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari

Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019

(COVID-19), Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791

Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah, Surat

Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 657 Tahun 2020

tentang Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan

Perguruan Tinggi Keagaamaan Islam (Kemendikbud, 2020: 7).

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19

bertujuan untuk:

Page 26: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

10

a. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan

pendidikan selama darurat COVID-19;

b. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;

c. Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan;

dan

d. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta

didik dan orang tua/wali (Kemendikbud, 2020: 2).

Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai

(gadget) maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran

daring. Pembelajaran di rumah secara luring dalam masa BDR dapat

dilaksanakan melalui:

a. Televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI;

b. Radio;

c. Modul belajar mandiri dan lembar kerja;

d. Bahan ajar cetak; dan

e. Alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar

(Kemendikbud, 2020: 3-4).

Guru memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara

daring, luring, mupun ombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan

sarana pembelajaran.

a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Referensi

perencanaan PJJ baik secara daring maupun luring dapat dilihat pada

portal Guru Berbagi https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/. Dalam

menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal

berikut:

1) Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. dilarang

memaksakan penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan

kecakapan hidup.

2) Menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR,

materi dapat difokuskan pada:

a) Literasi dan numerasi;

b) Pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;

Page 27: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

11

c) PERILAKU Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan

Masyarakat Sehat (Germas);

d) Kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;

e) Spiritual keagamaan; dan/atau

f) Penguatan karakter dan budaya.

3) Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam

penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi

keduanya.

4) menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks,

audio/video simulasi, multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang

sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan; dan

5) guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan

daring yang disediakan oleh pemerintah maupun lembaga

nonpemerintah guna mendukung keterampilan menyelenggarakan

PJJ pada situasi darurat COVID-19.

b. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring.Waktu pembelajaran daring

sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan waktu, kondisi, dan

kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya (Kemendikbud, 2020:

9-10).

Metode yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran daring

terdiri atas:

a. Metode dengan tatap muka Virtual melalui video conference,

teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media sosial atau

aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi

secara langsung antara guru dengan peserta didik.

b. Metode dengan learning management system (LMS). LMS merupakan

sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui

aplikasi. Aktivitas pembelajaran dalam LMS antara lain pendaftaran

dan pengelolaan akun, penguasaan materi, penyelesaian tugas,

pemantauan capaian hasil belajar, terlibat dalam forum diskusi,

konsultasi dan ujian/penilaian. Contoh LMS antara lain kelas maya

Page 28: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

12

rumah belajar, google classroom, ruang guru, zenius, edmodo, moodle,

siajar LMS seamolec, dan lain sebagainya (Kemendikbud, 2020: 9-10).

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaan (e-

learning) dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifikan kegiatan

pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan

menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem

jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena itu,

seyogianya guru dan calon guru dibekali dengan berbagai kompetensi yang

berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai

teknologi pembelajaran (Mulyasa, 2012: 107).

Sedangkan menurut Fryer, dikutip Warsita (Warsita, 2008: 151-152),

ada dua metode dalam e-learning yaitu:

a. Metode dengan pendekatan topik (theme-centered approach). Pada

pendekatan ini topic atau satuan pembeajaran djadikan sebagai acuan.

Adapun langkah yang dilakukan dalam pemanfaatannya adalah: a)

menentukan topik; b) menentuan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan c) menentukan aktivitas pembelajaran dengan

memenfaatkan teknologi informasi (seperti model, LKS, program

audio, VCD/DVD, CD ROM, bahan belajar on-line di internet, atau

alat komunikasi sinkronisasi dan tidak sinkronisasi lainnya) yang

relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Metode dengan pendekatan software (software-centered approach).

Pada pendekatan ini, langkah pertama dimulai dengan mengidentifkasi

teknologi nformasi (seperti buku, modul, LKS, program audio,

VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, ata alat

komunikasi sinkronisasi dan tidak sinkronisasi lainnya) yang ada atau

mungkin bisa digunakan. Kemudian dengan kondisi teknologi

informasi yang ada itu, guru dapat merencanakan strategi pembelajaran

yang relevan untuk suatu topickpembelajaran tertentu. Sebagai contoh,

karena di lembaga pendidikan Islam memiliki VCD tentang penciptaan

alam semesta, para peserta didik telah memiliki akun e-mail dan

Page 29: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

13

menguasai komputer dan internet dasar, maka guru membuat renana

pembelajaran

Dengan adanya pembelajaran daring, peserta didik lebih nyaman

dalam belajar. Dalam setiap metode pembelajaran, memang tak terlepas

dari kelebihan serta kekurangan. Pada dasarnya multimedia pembelajaran

sangat diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan belajar peserta

didik. Namun bukan berarti multimedia pembelajaran itu selalu harus

bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan dana yang cukup besar.

Untuk itu, diperlukan kreativitas pendidik dalam memanfaatkan sumber

daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya, meskipun tidak tersedia di

sekolah tersebut. Di samping itu, jika suatu multimedia pembelajaran

perlu ada, pendidik pun dapat bekerja sama dengan peserta didik untuk

pengadaannya, dengan memanfaatkan bahanbahan yang sederhana yang

tersedia atau dapat dengan mudah didapatkan (Munir, 2012: 188).

Penggunaan multimedia pembelajaran (termasuk di dalamnya

sumber belajar, dan alat-alat pelajaran) untuk membantu kegiatan belajar

seharusnya disesuaikan dengan isi atau materi pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai. Di samping kesesuaian tersebut, faktor-faktor yang

perlu dipertimbangkan adalah: Waktu yang tersedia dan yang dibutuhkan

untuk belajar menggunakan multimedia pembelajaran tersebut. Betapapun

baiknya multimedia pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan, jika

penggunaannya memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan waktu yang

tersedia dapat mengganggu keberhasilan belajar. Oleh karena itu, perlu

dipilih multimedia pembelajaran yang dapat membantu proses

pembelajaran, namun waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya

sesuai dengan waktu yang tersedia. Kecakapan pendidik maupun peserta

didik menggunakan dan multimedia pembelajaran. Setiap bentuk

multimedia pembelajaran menuntut kecakapan tertentu dalam

menggunakannya. Sumber belajar dan multimedia pembelajaran tersebut

dapat bermanfaat untuk membantu kegiatan pembelajaran, jika yang

menggunakannya mempunyai kecakapan atau kemampuan.

Page 30: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

14

Menggunakan multimedia pembelajaran dalam proses

pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam

garis-garis program pembelajaran yang telah ditentukan dalam

kurikulum yang berlaku di sekolah.

b. Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep.

c. Mendorong kreativitas peserta didik, dan memberikan kesempatan

peserta didik untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan

sendiri).

d. Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, ketelitian, dan kejelasan

untuk menghindari kesalahan pengertian tentang sesuatu yang

digambarkan atau dijelaskan melalui multimedia pembelajaran

tersebut. Misalnya menjelaskan bentuk suatu binatang, maka ukuran,

bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu seorang pendidik

sebaiknya pintar menggambar. Namun jika tidak terampil menggambar

bisa memanfaatkan gambar dari berbagai sumber lainnya yang

dimodifikasi sendiri oleh pendidik sehingga menjadi suatu materi

pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

e. Multimedia pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan

peserta didik atau pendidik. Misalnya, tidak mengandung zat kimia

yang berbahaya bagi kesehatan, atau bahan multimedia pembelajaran

tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan

multimedia pembelajara itu harus rapi agar tidak ada bagian yang

membahayakan.

f. Multimedia pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak

membosankan bagi peserta didik untuk menggunakannya. Oleh karena

itu dalam penggunaan multimedia pembelajaran hendaknya bervariasi

atau beraneka ragam (multi multimedia pembelajaran), karena setiap

multimedia pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya.

Kekurangan satu multimedia pembelajaran ditutupi oleh kelebihan

Page 31: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

15

multimedia pembelajaran lainnya, dan sebaliknya, kelebihan satu

multimedia pembelajaran menutupi kekurangan multimedia

pembelajaran lainnya. Dengan demikian, tidak ada istilah multimedia

pembelajaran yang jelek atau yang baik. Kalau pun ada istilahnya

adalah ketepatan penggunaan multimedia pembelajaran dengan suatu

materi pembelajaran yang akan disajikan.

g. Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna dan kombinasinya,

serta rapi pembuatannya.

h. Mudah digunakan, baik oleh pendidik maupun oleh peserta didik.

i. Penggunaan multimedia pembelajaran dalam suatu proses

pembelajaran tidak sekaligus dipertunjukkan kepada peserta didik

melainkan bergantian sesuai dengan materi pembelajaran yang

dijelaskan. Jika ditunjukan sekaligus, maka perhatian peserta didik

bukan pada materi pembelajaran melainkan pada multimedia

pembelajarannya, sehingga pembelajaran tidak akan berhasil.

j. Multimedia pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari

materi pembelajaran yang sedang dijelaskan bukan sebagai selingan

atau alat hiburan.

k. Peserta didik mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan

multimedia pembelajaran, sehingga mereka akan merawat dan

menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang telah

ditentukan.

l. Multimedia pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran

yang mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negatif.

Misalnya multimedia pembelajaran komik sebaiknyan banyak gambar

yang menunjukkan pesan positif, karena dengan pesan positif itu akan

ditiru oleh peserta didik. Jika suatu multimedia pembelajaran banyak

pesan negatifnya, maka itupun akan ditiru oleh peserta didik, malahan

hal negatif ini biasanya lebih cepat diterima peserta didik (Munir,

2012: 187-188).

Page 32: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

16

Menurut Lynne Schrum (2013: 12), peran daring adalah untuk

mendukung pedagogik kemitraan dan mengaktifkan setiap siswa untuk

mempersonalisasikan proses belajarnya. Menurut pendapat yang lain

dikatakan bahwa prinsip-prinsip penggunaan teknologi pembelajaran

daring adalah:

a. Penggunaan teknologi hendaknya dipandang sebagai bagian integral

dari suatu sistem pengajaran.

b. Teknologi pengejaran hendaknya di pandang sebagai sumber belajar

yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi

dalam proses belajar mengajar.

c. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu

teknologi pengajaran yang digunakan.

d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu

teknologi pengajaran.

e. Penggunaan teknologi pengajaran harus diorganisir secara sistematis.

f. Memanfaatkan multi teknologi jika hal itu diperlukan (Kompri, 2017:

86).

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran daring ini janganlah

sekedar dianggap sebagai upaya membantu guru yang bersifat pasif,

artinya penggunaannya semata-mata ditentukan oleh guru. Melainkan

membantu anak didik untuk belajar, kalau perlu dengan cara individual

artinya anak dapat berinteraksi secara individual dengan teknologi dan

secara kelompok sesama teman di kelas.

Pendidikan agama Islam sangat diperlukan bagi pengembangan

wawasan siswa dalam bidang agama yang dapat diberikan guru dalam

proses pembelajaran. Guru perlu memiliki suatu metode yang tepat dalam

proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Salah

satu pencapaian tujuan pendidikan agama Islam dengan memilih metode

pembelajaran, salah satu metode cerita.

Perencanaan pembelajaran. Perencanaan adalah aspek penting

untuk menjadi seorang guru yang kompeten. Perencanaan pembelajaran

Page 33: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

17

melibatkan pengembangan strategi yang sistematis dan terorganisasi untuk

pelajaran (Santrock, 2011: 141). Beberapa saran yang harus diperhatikan

oleh para guru ketika mengembangkan perencanaan secara umum, di

antaranya:

a. Sebelum memulai perkembangan program pembelajaran hendaklah

guru sudah menyakinkan diri bahwa dia sudah memahami

perkembangan dan karakteristik anak secara mamadai,

b. Sebelum memulai pengembangan program belajar hendaklah guru

sudah menyakinkan diri bahwa dia sudah memahami ruang lingkung

program, baik dari dimensi isi bahan kajian maupun dari dimensi

pengembangan kemampuan anak,

c. Jika rambu-rambu 1 atau 2, tidak terpenuhi hendaklah dalam

pengembangan program pembelajaran melakukannya secara kelompok

(teamwork). Bahkan jika diperlukan dan memungkinkan tim anda

mengundang ahli khusus atau konsultan, sehingga anda dan tidak dapat

bekerja lebih optimal,

d. Bentuk dan wujud program yang dapat dihasilkan dapat berupa

program satu tahun, semester, catur wulan, bulan, minggu atau hari

atau juga insidental. Jadi, dapat disesuaikan dengan kebutuhan

lembaga dan kepentingan program lain secara keseluruhan,

e. Sebaliknya diinventarisir seluruh yang dapat memberikan kontribusi

(sumbangan) terhadap pengembangan pembelajaran), sehingga

program mendapatkan dukungan semua pihak (total environment) dan

f. Kemaslah isi program yang memperhatikan prinsip-prinsip

keseimbangan, keluwesan, kesinambungan, kebemaknaan dan

fungsionalitas. Sehingga program yang dihasilkan lebih adaptif

terhadap berbagai perubahan kondisi lingkungan belajar, apalagi

beberapa karakteristik anak menunjukkan sifat yang amat situasional

(Rachmawati dan Kurniati, 2012: 48-49).

Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat menggunakan

berbagai media. Salah satunya adalah media berkisah, di samping media

Page 34: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

18

lainnya. Penerapan suatu media kisah harus disesuaikan dengan macam

materi yang akan diajarkan dan tujuan yang akan dicapai dalam pelajaran.

Jadi media kisah yang ada tidak dapat dikatakan bisa digunakan untuk

setiap materi pelajaran. Guru bukan hanya dituntut untuk menguasai

materi pelajarannya saja, akan tetapi lebih dituntut guru mahir

menguraikan materi tersebut sesuai dengan kondisi siswa.

Efektivitas pembelajaran yang baik harus dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip mengajar, guru harus mempertimbangkan segi

dan strategi pembelajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual

tetapi praktis-realistik dan fleksibel. Kriteria atau indikator efektivitas

pembelajaran sendiri adalah kurikulum, daya serap, presensi guru, presensi

siswa dan prestasi belajar (Starawaji, 2009: 1).

Dengan demikian, perhatian guru agar dalam mengajar yang efektif

ini dapat dikemukakan suatu pandangan lain yang dapat menjadi

pertimbangan juga. Pandangan ini mengatakan bahwa mengajar materi

yang efektif perlu mempertimbangkan hal sebagai berikut:

a. Penguasaan bahan pelajaran. Guru harus menguasai bahan pelajaran

sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan belajar dengan

baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan

membatasi bahan, bimbingan siswa ke arah tujuan yang diharapkan,

tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.

b. Cinta kepada yang diajarkan. Guru yang mencintai pelajaran yang

diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif, agar pelajaran itu

dapat menjadi milik siswa sehingga berguna bagi kehidupan kelak.

c. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Pengetahuan yang dibawa siswa dari lingkungan keluarganya, dapat

memberi sumbangan yang besar bagi guru untuk mengajar. Latar

belakang kebuadayaan, sikap dan kebiasaan, minat perhatian dan

kesenangan berperanan pula terhadap pelajaran yang akan diberikan.

Guru perlu meneliti hal-hal tersebut, termasuk juga kemampuan dan

Page 35: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

19

prestasi siswa, dengan cara apa saja yang dapat mengungkap masalah

itu.

d. Variasi metode. Waktu guru mengajar bila hanya menggunakan salah

satu metode maka akan membosankan, siswa akan tertarik

perhatiannya pada pelajaran. Dengan variasi metode dapat

meningkatkan kegiatan belajar siswa.

e. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin

menguasai dan mendalami semua semua bahan pelajaran. Maka

seorang guru harus selalu menambah ilmunya, dan mengadakan

diskusi ilmiah dengan teman seprofesi, agar dapat meningkatkan

kemampuan mengajar.

f. Bila guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual

dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang aktual akan

menarik minat siswa, karena mereka saat itu sedang mengalami

peristiwa itu juga, sehingga pelajaran guru akan menimbulkan

rangsangan yang efektif bagi belajar siswa.

g. Guru harus berani memberi pujian. Pujian yang diberikan dengan

tepat, dapat mengakibatkan siswa mempunyai sikap yang positif,

daripada guru selalu mengkritik dan mencela. Pujian dapat menjadi

motivasi belajar siswa dengan posistif.

h. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara

induvidual. Masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam

pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadi lain, sehingga dapat

memberikan kebebasan dan kebiasaan pada siswa untuk

mengembangankan kemampuan berpikirnya dan penuh inisiatif dan

kreatif dalam pekerjaannya. (Slameto, 2003: 95)

Berbagai prinsip yang telah dikemukan di atas dapat digunakan

guru Pendidikan Agama Islam sewaktu mengajar. Melalui efektivitas

mengajar diharapkan siswa mencapai prestasi belajar di sekolah. Prinsip-

prinsip ini menjadi pedoman bagi guru, saat bekerja sebagai tenaga

profesional di sekolah tempat ia mengabdi.

Page 36: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

20

Dengan manfaat yang dimiliki oleh metode pembelajaran tersebut

akan memudahkan guru dalam mengatur dan memberi petunjuk kepada

siswa apa yang harus dilakukannya dari media yang digunakan sehingga

tugas guru tidak semakin menuturkan bahan melalui kata-kata (ceramah).

Alasan kedua mengapa penggunaan metode pembelajaran dapat

mempertinggi proses dan hasil pembelajaran adalah berkenaan dengan

taraf berpikir siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan

dimulai dari berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks. Melalui

metode pembelajaran visual hal-hal yang semula abstrak dapat menjadi

nyata.

Beberapa jenis metode mengajar yang bisa digunakan pembelajaran

untuk mengembangkan kognitif atau intelektual siswa yaitu:

b. Ceramah. Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah

murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu

pula. Dilaksanakan dengan bahasan lisan untuk memberikan

pengertian terhadap sesuatu masalah.

c. Metode diskusi. Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode

lainnya, misalnya metode ceramah, karyawisata dan lain-lain karena

metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan

sesuatu masalah (problem solving).

d. Metode eksperimen. Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu

pelajaran tertentu seperti menggunakan metode yang sifatnya objektif,

baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu

laboratorium.

e. Metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar

yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak

didik.

f. Metode pemberian tugas. Yang dimaksud metode ini ialah suatu cara

dalam proses belajar-mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu

dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut

Page 37: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

21

dipertanggungjawabkan kepada guru. Dengan cara demikian

diharapkan agar murid belajar secara bebas tapi bertanggungjawab

dan murid-murid akan berpengalaman mengetahui berbagai kesulitan

kemudian berusaha untuk ikut mengatasi kesulitan-kesulitan itu.

g. Metode sosiodrama. Drama atau sandiwara dilakukan oleh

sekelompok orang, untuk memainkan suatu cerita yang telah disusun

naskah ceritanya dan dipelajari sebelum dimainkan. Adapun para

pelakunya harus memahami lebih dahulu tentang peranan masing-

masing yang akan dibawakannya.

h. Metode drill (latihan). Penggunaan istilah “Latihan” sering disamakan

artinya dengan istilah “Ulangan”. Padahal maksudnya berbeda.

Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat

menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan

ulangan hanyalah untuk sekadar mengukur sejauh mana dia telah

menyerap pengajaran tersebut.

i. Metode kerja kelompok. Apabila guru dalam menghadapi anak didik

di kelas merasa perlu membagi-bagi anak didik dalam kelompok-

kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menyerahkan

suatu pekerjaan yang perlu dikerjakan bersama-sama, maka cara

mengajar tersebut dapat dinamakan Metode Kerja Kelompok.

j. Metode tanya jawab. Metode tanya jawab adalah suatu teknik

mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat

memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat

mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.

k. Metode proyek. Metode ini disebut juga dengan teknik pengajaran

unit. Anak didik disuguhkan bermacam-macam masalah dan anak

didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dengan mengikuti

langkah-langkah tertentu secara ilmiah, logis dan sistematis. Cara

demikian adalah teknik yang modern, karena murid tidak dapat begitu

Page 38: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

22

saja menghadapi persoalan tanpa pemikiran-pemikiran ilmiah

(Daradjat, dkk, 2011: 289-310).

Dapat juga dipertimbangkan penggunaan jenis metode berikut

dalam pembelajaran utnuk mengembangkan perilaku dan sikap siswa,

yaitu:

a. Metode hiwar, yaitu metode percakapan silih berganti antara dua

pihak atau lebih mengenai suatu topik, dengan sengaja diarahkan

kepada satu tujuan yang dikehendaki (dalam hal ini oleh guru).

b. Metode kisah Qur’ani dan nabawi atau cerita Islami, memuat kisah

dari Al-Qur’an dan Hadis untuk memberikan pendidikan kepada umat

islam mengenai tokoh yang ada dalam kisah yang diberikan

c. Metode Amtsal, perumpamaan yang diberikan motivasi pendengarnya

agar berbuat amal baik dan menjauhi kejahatan

d. Metode keteladanan, metode yang memberikan siswa pedoman untuk

meniru yang baik dari gurunya sesuai berdasarkan nilai-nilai Islam

e. Metode pembiasaan, metode untuk mengamalkan sesuatu yang baik.

f. Metode ibrah dan mau’izah, suatu upaya mengambil hikmah dari

suatu peristiwa melalui nasehat yang menyentuh kalbu.

g. Metode targhib dan tarhib, metode yang menekankan kenikmatan

akhirat yang disertai bujukan serta ancaman yang dilakukan (Tafsir,

2012: 135-146).

Guru harus menggunakan metode yang tepat dalam mengajar agar

materi pelajaran bisa diterima ataupun dimengerti oleh siswa dengan baik.

Ketepatan metode yang digunakan akan berdampak pada penyajian bahan

pelajaran, lebih menarik perhatian dan minat siswa, serta dengan mudah

diterima siswa dan kelas menjadi lebih kondusif.

Melalui pelaksanaan pembelajaran, guru dituntut untuk mampu

membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami

kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki, untuk selanjutnya

memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar

sebaik mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan

Page 39: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

23

yang mereka miliki (Aunurrahman, 2009: 13). Pembelajaran akan lebih

efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pembelajaran dapat

divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya,

namun tidaklah berarti bahwa media harus selalu menyerupai keadaan

yang sebenarnya. Di pihak lain media pembelajaran memiliki derajat

realistik tinggi tidak selalu memberikan makna ini pesan yang tinggi pula,

bahkan bisa saja membingungkan, penerima pesan mengingat rumitnya

visualisasi yang realistik tersebut.

4. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada

terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada

pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal adalah manusia yang

sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan Nabi

Muhammad saw, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.

Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat

manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya

duniawi maupun yang sifatnya ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah

mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan, karena

dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik

dan terarah.

Menurut Zakiah Daradjat (2008: 86) dalam bukunya Ilmu Pendidikan

Islam, bahwa:

a. Pendidikan Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap

anak didik agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya pandangan

hidup (way of life).

b. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan

ajaran agama Islam.

c. Pendidikan Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

Page 40: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

24

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang telah

diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam itu

sebagai pandangan hidupnya. Demi keselamatan dan kesejahteraan

hidup di dunia dan di akhirat.

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan Islam sangat beragam, hal

ini terlihat dari definisi pendidikan Islam yang dikemukakan oleh beberapa

tokoh pendidikan berikut ini:

a. Prof. Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan

Pendidikan Islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada

kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara

pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara

profesi-profesi asasi dalam masyarakat. Pengertian tersebut

memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada

pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-

aspek produktivitas dan kreatifitas manusia dalam peran dan profesinya

dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta.

b. Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Bangladesh) mengemukakan pengertian

pendidikan islam sebagi berikut; “Islamic education in true sense of the

term, is a system of education which enables a man to lead his life

according to the islamic ideology, so that he may easily mould his life in

according with tenent of Islam”. Pendidikan dalam pandangan yang

sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan

seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita

islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai

dengan ajaran Islam. Pengertian itu mengacu pada perkembangan

kehidupan manusia masa depan tanpa menghilangkan prinsip-prinsip

islami yang diamanahkan oleh Allah kepada manusia, sehingga manusia

mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya seiring dengan

perkembangan iptek.

c. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan pengertian pendidikan

islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak

Page 41: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

25

manusia untk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan

kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna,

baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan (Arifin,

2003: 15).

Ke tiga definisi di atas tidak terlepas dari prinsip pendidikan dalam

Islam yang terdapat dalam Al Qur’an, yaitu:

a. Pendidikan merupakan proses perbantuan pencapaian tingkat

keimanan dan berilmu (QS. Al-Mujadilah 58:11).

الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا الع ع الله لم درجات يرف خبير ما تعملون ب والله

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.”

b. Sebagai model, maka Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah (QS.

Al-Ahzab 33:21) yang dijamin Allah memiliki akhlaq mulia (QS. Al-

Qalam 68:4)

أسوة حسنة لمن كان يرج لقد كان لكم في رسول الله كثيراخر اليوم الآ و و الله وذكر الله

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut

Allah.” (QS. Al-Ahzab 33: 21).

ك لعلى خلق عظيم وإنه

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.” (QS. Al-Qalam 68: 4).

Seluruh umat manusia harus mengetahui tentang pendidikan Islam

secara keseluruhan agar memantapkan keimanan dan ketaatan untuk

melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Pendidikan Islam dapat

dijumpai di berbagai lembaga-lembaga yang berbasis Islami mulai dari

tingkat rendah sampai tingkat yang paling tinggi, seperti: MI, Pondok

Pesantren, MTs, MA, IAIN, dan lain-lain. Namun pendidikan Islam juga

bisa diperoleh di lembaga-lembaga umum misalnya: SD, SMP, SMA, SMK,

dan lain-lain, sebagai salah satu mata pelajaran.

Page 42: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

26

Pendidikan Islam dikaitkan dengan konsepsi kejadian manusia yang

sejak awal kejadiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna yang

dibekali potensi akal dan ilmu. Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa

manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna harus bisa menjadi

khalifah yang berilmu dan bertanggungjawab atas apa yang telah

dipimpinnya.

Menurut Muhaimin (2001: 103), yang dimaksud pendidikan Islam

adalah:

a. Segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu lembaga untuk

membina seorang atau sekelompok siswa dalam menanamkan ajaran

dan/atau menumbuh-kembangkan nilai-nilai Islam.

b. Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau

lebih yang berdampak pada tertanamnya ajaran dan/atau tumbuh

kembangnya nilai-nilai Islam pada salah satu atau beberapa pihak.

c. Keseluruhan lembaga pendidikan yang mendasaran segenap program

dan kegiatan pendidikanya ataus pandangan serta nilai-nilai Islam.

Dilihat dari aspek program dan paktek pendidikan Islam yang

dilaksanakan, tertama di Indonesia, menurut Muhaimin setidak-tidaknya

dapat dibagi ke dalam lima jenis, yaitu:

a. Pendidikan pondok pesantren.

b. Pendidikan madrasah, dan pendidikan lanjutan seperti

UIN/IAIN/STAIN atau perguruan tinggi Islam yang bernaung di bawah

Kementerian Agama.

c. Pendidikan umum yang bernafaskan Islam, yang diselenggarakan oleh

dan/atau berada di bawah naungan yayasan dan organisasi Islam.

d. Pelajaran agama Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga

pendidikan umum sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah saja;

dan

e. Pendidikan Islam dalam keluarga atau tempat-tempat ibadah, dan/atau

forum-forum kajian keislaman, majelis ta’lim dan sebagainnya.

Page 43: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

27

Berdasarkan pendapat sejumlah ahli di atas, dapat didefinisikan

bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara

sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si

terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran

Islam atau pendidikan Islam adalah suatu proses pendidikan yang mencakup

seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan hamba Allah (anak didik) dengan

berpedoman pada ajaran Islam.

B. Studi Relevan

Di bawah ini adalah lima penelitian yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian ini, yaitu:

Pertama, Muhammad Isrofil dari STAI Ma’arif Jambi tahun 2008

menulis skripsi berjudul: Upaya Guru dalam Meningkatkan Proses

pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Timur Kota

Jambi. Kesimpulan penelitian ini adalah proses pembelajaran Fiqh di

Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Timur dimana pembelajaran dimulai

dengan membuka pelajaran dan pre tes, kemudian penyampaian materi

pelajaran yang telah menggunakan metode yang bervariasi, penguasaan materi

yang maksimal dan interaksi pembelajaran yang masih belum interaktif dan

guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pos tes dan tugas kepada

siswa.

Kedua, Patmawati tahun 2009 dengan skripsi berjudul Peningkatan

Proses pembelajaran Fiqh di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan

Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Kesimpulan penelitian ini adalah

proses pembelajaran Fiqh di MIN Kecamatan Muara Bulian dimulai dengan

membuka pelajaran dan pre tes, kemudian penyampaian materi pelajaran yang

telah menggunakan metode yang bervariasi, penguasaan materi yang

maksimal dan interaksi pembelajaran yang masih belum interaktif dan guru

mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pos tes dan tugas kepada siswa.

Ketiga, Devi Febristi tahun 2010 dengan skripsi berjudul: Pembelajaran

Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Muara Bulian Kecamatan

Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Kesimpulan penelitian ini adalah

Page 44: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

28

kemampuan guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran Fiqh di MTs

Negeri Muara Bulian cukup memadai diawali dari membuat perencanaan, dan

dilanjutkan dengan melaksanakan pembelajaran dengan membuka pelajaran

dan pre tes, kemudian penyampaian materi pelajaran yang telah menggunakan

metode yang bervariasi, penguasaan materi yang maksimal dan interaksi

pembelajaran yang masih belum interaktif dan guru mengakhiri pembelajaran

dengan memberikan pos tes dan tugas kepada siswa.

Keempat, Relevansi Sikap Ilmiah Siswa dengan Konsep Hakikat Sains

Dalam Pelaksanaan Percobaan Pada Pembelajaran IPA di SDN Kota Banda

Aceh Oleh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti pada Jurnal Pendidikan

Serambi Ilmu, Edisi September 2012, Volume 13 Nomor 2. Hakikat sains

mengandung tiga aspek yaitu sains sebagai produk, sains sebagai proses, dan

sains sebagai sikap ilmiah. Kurangnya penanaman nilai sikap ilmiah dalam

proses kegiatan ilmiah berakibat pada peroleh hakikat sains yang tidak utuh

dan kurangnya terbentuk sikap ilmiah siswa dalam melaksanakan kegiatan

ilmiah. Dengan demikian perlu adanya analisis relevansi sikap ilmiah siswa

dengan hakikat sains dalam pelaksanaan percobaan pada pembelajaran IPA di

SDN Kota Banda Aceh. Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini

adalah: Bagaimanakah kemunculan sikap ilmiah, penguasaan konsep hakikat

sains siswa, dan hubungan antara sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan dalam

percobaan pembelajaran IPA SD dengan konsep hakikat sains?. Metodologi

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang

bertujuan untuk melihat relevansi sikap ilmiah siswa dengan hakikat sains

dalam melaksanakan percobaan pada pembelajaran IPA SDN Kota Banda

Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi deskriptif dan

uji korelasi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri di

Kota Banda Aceh. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di

Kota Banda Aceh dengan jumlah 71 SDN. Sampel ditetapkan pada 10 SDN.

Instrumen yang digunakan dala penelitian ini adalah lembar observasi,

dokumentasi, tes, pedoman wawancara guru. Teknik analisis Data

menggunakan rumus persentase dan uji korelasi. Hasil penelitian

Page 45: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

29

menunjukkan bahwa pada kemampuan dasar siswa terhadap penguasaan

konsep hakikat sains menunjukkan rerata 40%. Hal ini menunjukkan pada

kategori rendah. Pada kemunculan sikap ilmiah siswa pada pelaksanaan

percobaan pada pembelajaran IPA menunjukkan kategori baik. Dan terdapat

hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan konsep hakikat sains pada

pembelajaran IPA di SDN Kota Banda Aceh dengan ketentuan thitung > ttabel

yaitu (30,8 > 1,28).

Kelima, Sujarwo & Delnitawati ,menulis artikel Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah

berjudul: Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil

Belajar. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data, informasi tentang

pengaruh metode pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar. Target

penelitian adalah diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Metode penelitian adalah

eksperimen dengan disain faktorial 2 x 2. Hasil penelitian; hasil belajar siswa

yang belajar dengan metode pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada

metode pembelajaran berbasis masalah.Hasil belajar siswa yang memiliki

gaya belajar visual yang belajar dengan metode pembelajaran kooperatif lebih

tinggi daripadahasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Auditorial yang

belajar dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah.

Kelima peneliti di atas mengangkat tema yang sama yaitu pembelajaran,

hanya saja subjek kajian tidak sama karena tidak ada satupun dari ketiga

peneliti terdahulu membicarakan mengenai efektivitas pembelajaran

Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari seperti

yang ada dalam kajian ini.

Page 46: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui

sudut pandang pendidikan dengan mengkaji tentang efektivitas pembelajaran

Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari. Disebut

kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif

bukan dengan cara kuantitatif yang menggunakan alat ukur tertentu. Melalui

pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkat gambaran mengenai kualitas,

realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar oleh pengukuran

formal.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah “data yang diambil dari sumber data primer

atau sumber pertama di lapangan” (Bungin, 2013: 128). Data primer

yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah data tentang:

1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari.

2) Kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari.

3) Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring

di SMP Negeri 9 Batanghari.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah “data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder” (Bungin, 2013: 128). Data sekunder dalam

penelitian ini adalah data yang diambil mengenai gambaran umum

SMP Negeri 9 Batanghari, seperti:

1) Historis dan geografis.

Page 47: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

31

2) Struktur organisasi.

3) Keadaan guru dan siswa.

4) Keadaan sarana dan prasarana.

b. Sumber Data

Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Apabila

peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden. Apabila peneliti

menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda

bergerak atau proses sesuatu (Arikunto, 2013: 172). Sedangkan sumber

data dalam penelitian ini meliputi 1) Kepala sekolah, guru dan siswa, 2)

Arsip dan 3) Peristiwa/kejadian.

C. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 9 Batanghari. Waktu

penelitian pada tahun 2020. Pemilihan lokasi dengan alasan masih

dihadapkan pada permasalahan penggunaan Pembelajaran daring yang

kurang tepat, dan permasalahan ini belum pernah diteliti oleh peneliti

sebelumnya.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru PAI dan siswa

kelas VIIIA yang diambil dengan menggunakan cara purposive sampling

yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu di mana misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial

yang diteliti (Sugiyono, 2014: 300). Maka ditetapkan sebagai informan

kunci (key informan) yaitu kepala sekolah dan guru PAI. Sedangkan

sebagai informan tambahan adalah siswa/siswi kelas VIIIA yang

diharapkan dapat memberikan informasi di SMP Negeri 9 Batanghari.

Page 48: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

32

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh

informasi data-data yang diinginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan

beberapa teknik sebagai berikut:

1. Observasi

“Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan

merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan

menggunakan seluruh indera” (Arikunto, 2013: 156). Observasi dilakukan

dengan menggunakan panduan observasi yang disiapkan untuk

memudahkan dan membantu peneliti dalam memperoleh data. Panduan

tersebut dikembangkan dan diperbaharui selama penulis berada di lokasi

penelitian. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi partisipan, yang mana peneliti melibatkan diri secara

langsung dalam lingkungan penelitian mengenai:

a. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri

9 Batanghari.

b. Kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari.

c. Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari.

2. Wawancara

“Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” (Arikunto,

2013: 155). Wawancara tidak terstuktur penulis gunakan sebagai

instrumen pelengkap observasi untuk mengumpulkan data di lapangan

tentang:

a. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri

9 Batanghari.

b. Kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari.

Page 49: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

33

c. Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari.

3. Dokumentasi

“Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau

variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat khabar,

majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya”

(Arikunto, 2013: 231). Metode dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan informasi non manusia, sumber informasi (data) non

manusia ini berupa catatan-catatan, pengumuman, instruksi, aturan-aturan,

laporan, keputusan atau surat-surat lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip

yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Dokumentasi penulis

gunakan sebagai intrumen utama untuk memperoleh semua data-data yang

berhubungan dengan judul.

E. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data, maka data yang di peroleh terlebih dahulu

diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui

segi kualitatif, dengan teknik:

1. Analisis Domain

“Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti

atau objek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour

question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti”

(Sugiyono, 2014: 349). Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis

data yang diperoleh dari lapangan penelitian secara garis besarnya yaitu

mengenai gambaran umum SMP Negeri 9 Batanghari.

2. Analisis Taksonomi

“Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan

domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka selanjutnya

domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus

penelitian” (Sugiyono, 2014: 356). Analisis taksonomi ini digunakan

Page 50: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

34

dalam menganalisis data tentang efektivitas pembelajaran Pendidikan

Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9 Batanghari.

3. Analisis Komponensial

“Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan

dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang

memiliki perbedaan atau yang kontras” (Sugiyono, 2014: 359-360).

Analisis komponensial ini digunakan untuk menjawab permasalahan-

permasalahan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui

daring di SMP Negeri 9 Batanghari.

F. Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai perbandingan terhadap data itu (Moleong, 2014: 330). Jadi dalam

hal ini mengecek sumber data yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan

penelitian ini. Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan sumber yakni

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal

ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moleong, 2014: 330-331).

Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud untuk

mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan

Page 51: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

35

tentang efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di

SMP Negeri 9 Batanghari dari sumber hasil observasi, wawancara maupun

melalui dokumentasi, sehingga dapat dipertanggung jawab keseluruhan data

yang diperoleh di lapangan dalam penelitian tersebut.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan

dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutnya dengan perbaikan hasil

seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka

penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam

waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan

pembimbing sebelum diajukan kepada sidang munaqasah. Hasil sidang

munaqasah dilanjutkan dengan perbaikan dan penggandaan laporan. Adapun

jadwal kegiatan penelitian skripsi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No KEGIATAN

Bulan

Agustus

2020

Sept

2020

Okto

2020

Nov

2020

Des

2020

Januari

2021

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan

Proposal

x x x

2. Seminar dan

Perbaikan

Hasil Seminar

x x

3. Pengumpulan

Dan

Pengolahan

Data

x x x X x x x x

4. Penulisan

skripsi

x x x

5. Konsultasi

pembimbing

x x x

6. Munaqasah dan

Perbaikan

Munaqasah

x x x

7. Penggandaan

Laporan

x x

Page 52: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

36

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Profil Umum

Hadirnya suatu lembaga pendidikan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas,

demikian juga halnya dengan SMP Negeri 9 Batanghari yang pada awal

berdirinya tahun 1984 hanya memiliki satu jenjang pendidikan yaitu

sekolah tingkat pertama yang mempunyai tiga ruangan belajar dan satu

ruang kecil untuk kantor, di mana pelaksanaan proses belajar mengajar

diadakan pada sore hari.

Melihat perkembangan siswa tamatan sekolah dasar dan madrasah

ibtidaiyah di Batanghari yang kian banyak dan kebutuhan masyarakat akan

pendidikan agama, timbullah ide yang disampaikan oleh beberapa tokoh

masyarakat untuk menbuka pendidikan SMP Negeri 9 Batanghari.

Kemudian ide ini disampaikan di dalam musyawarah pengurus daerah

Baro Sebo Ulu memutuhkan mendirikan SMP Negeri 9 Batanghari.

Dengan terwujudkan pendirian SMP Negeri 9 Batanghari berarti saah satu

upaya penanaman pendidikan bagi masa depannya terutam dalam ilmu

umum dan ilmu agama. Apabila penanaman ilmu pengetahuan tidak

dimulai sejak dini, maka dikhawatirkan setelah dewasa nanti, anak-anak

jauh dari nilai-nilai kebaikan. Selanjutnya, SMP Negeri 9 Batanghari

berada di bawah Dinas Pendidikan Batanghari. Di bawah ini adalah profil

SMP Negeri 9 Batanghari untuk tahun pelajaran 2020/2021:

Page 53: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

37

2. Struktur Organisasi

Sebagai satuan organisasi tidak akan terlepas dari suatu struktur

organisasi kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan

menjalankan roda-roda organisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi

sangat ketergantungan pada manusia yang duduk di kepengurusan

tersebut. Kemudian tugas seorang pemimpin untuk mengatur dan

memberikan kebijaksanaan dalam mengatur langkah-langkah yang harus

ditempuh karena pemimpinlah yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab secara penuh dan konsekuen.

Lembaga pendidikan formal sebagai penyelenggaraan organisasi

kerja, diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena

Page 54: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

38

organisasi dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang

terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiatan

kerja maka untuk mencapai tujuan organisasi itu harus disusun sebagai tata

laksana yang dapat melaksanakan tugasnya masing-masing baik tujuan

umum maupun tujuan khusus menurut jenis dan tingkatnya masing-

masing. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang terdiri dari

satuan-satuan organisasi beserta segenap pejabat-pejabat atau staf-staf

dengan tugas dan wewenang, serta hubungan satu sama lainnya. Masing-

masing dengan perannya dalam satu lingkungan yang utuh. Hubungan

semacam ini disusun dalam kerangka yang terbentuk dalam organisasi

yang teratur diemban oleh personil-personil dengan disiplin tugas pada

bidang masing-masing.

Susunan struktur organisasi pada suatu madrasah berarti merupakan

suatu kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara program kegiatan-

kegiatan dalam madrasah. Di samping itu, juga mempermudah pencapaian

tujuan pendidikan yang ditetapkan. Adapun susunan atau struktur

organisasi SMP Negeri 9 Batanghari dapat dilihat pada gambar 1 sebagai

berikut:

Page 55: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

39

Berdasarkan skema struktur organisasi di atas, maka jelaslah

bahwa dalam suatu organisasi madrasah, peranan kepala madrasah sangat

penting dan menentukan di mana setiap kegiatan yang menyangkut

Page 56: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

40

sekolah tidak terlepas dari pengawasan kepala madrasah. Pembagian tugas

struktur SMP Negeri 9 Batanghari adalah:

a. Kepala madrasah:

1) Merencanakan pengembangan sarana dan prasarana.

2) Menyelenggarakan administrasi sekolah.

3) Membuat laporan berkala.

4) Mengkoordinator penerimaan siswa baru.

b. Wakil Kepala Madrasah

1) Menyusun program pengajaran.

2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

3) Menyusun jadwal dan pelaksaan ulangan dan jadwal ujian akhir

4) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan

pelajaran.

5) Menyusun laporan pelaksaan pelajaran.

6) Membina kegiatan MGMP.

7) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengedalian kegiatan

siswa, OSIS dalam rangka menengakkan disiplin dan tata tertib

sekolah serta pemilihan pengurusan OSIS.

8) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana

9) Menyusun rencana kerja dengan masyarakat

c. Wali Kelas

1) Membuat daftar kelas.

2) Menyusun piket kelas

3) Menentukan peringkat kelas

4) Mengisi raport pada tiap semester

5) Membuat struktur kelas.

d. Tata Usaha:

1) Menyusun keuangan sekolah.

2) Mengelola keuangan sekolah.

3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

4) Membina dan pengembangan karir pengawai tata usaha sekolah.

Page 57: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

41

5) Menyusun adminitrasi perlengkapan sekolah.

e. Bagian Tenaga Pengajar (Guru). Tenaga pengajar bertugas

melaksanakan pendidikan atau pengajaran di sekolah meliputi:

1) Menyusun satuan pembelajaran yang akan diberikan

2) Membimbing siswa dalam belajar

3) Memberikan pelajaran kepada siswa dengan baik dan ikhlas

4) Mencari bakat yang ada pada diri siswa.

f. Tugas Siswa. Siswa bertanggung jawab untuk menerima pelajaran

yang diberikan oleh guru, mentaati aturan-aturan yang telah ditetapkan

di sekolah ( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 ).

Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah itu, harus

ada kerja sama dengan baik, baik antara kepala sekolah dengan guru,

kepala sekolah dengan siswa bahkan kepala sekolah dengan wali siswa di

SMP Negeri 9 Batanghari.

3. Keadaan Guru dan Siswa

Sebagai pelaksana pendidikan maka seorang guru harus memiliki

wawasan yang lebih luas untuk menjadi panutan bagi anak didiknya. Guru

juga harus sanggup menjadikan dirinya sebagai sarana penyampaian cita-

cita anak yang telah diamanatkan para orang tua kepadanya. Kualitas atau

tidaknya seorang siswa tergantung dari kemampuan yang dimiliki oleh

seorang guru, jika seorang guru mempunyai potensi keterampilan yang

baik dalam mendidik, maka siswa yang menjadi anak didiknya akan dapat

dikembangkan bakatnya, kemampuan yang terpendam dalam dirinya

seirama dengan perkembangan intelektual dan pertumbuhan anak didik. Di

samping itu, guru yang mengajar hendaknya menyesuaikan dengan ilmu

yang mereka kuasai atau didapat selama mereka duduk di bangku

pendidikan. Mengenai kondisi guru yang bertugas di SMP Negeri 9

Batanghari berdasarkan jabatan, pendidikan terakhir dan mata pelajaran

yang dipegangnya, dapat dilihat pada tabel 4.1:

Page 58: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

42

Tabel 4.1

Keadaan Guru SMP Negeri 9 Batanghari 1 2 4 14 15 16

1 M. Ardhiansyah, S.Pd

PNS FKIP-UNSRI FISIKA IPA

Kembang Seri, 05-03-1979

2 Arliyadi, S.Pd

PNS FKIP – UNJA B.Inggris B. Inggris

Koto Tengah Semurup,08-02-1974 4661/PT 24.4/SI/2001 29/01/2001

3 Drs. Sahabat PNS UMTS

00151/0206/AIV/1991 SI/14/09/1991 Sejarah

4 Drs. Abek Sitanggang

PNS FKIP – UNJA B. Indonesia

Bahasa

Indonesia

Taput, 28-06-1967 25/01/1967

5 Imam Heri Setiawan, S.Pd.

PNS STKIP SUMBAR B. INGGRIS Bahasa Inggris

Purbalingga, 29 -11- 1966 05/02/1994

6 Dra. Evi Dasti Yanti

PNS IKIP. Padang IPS/Geografi Geografi

Padang, 07 Mei 1968 913274/PT 37/07/31/1991 1991

7 Mailis Padus, S.Pd

PNS FKIP – UNJA Matematika MTK

Kerinci, 09 Mei 1967 10181/J.21.1/S1/N/2007 21/11/2007

8 Sulastri, S.Pd

PNS IKIP. Padang FISIKA FISIKA

Padang, 20-09-1969 931456/PT37/03/31/1993 04/09/1993

9 Saipul Anwar

PNS PG-SMTP D-I Penjaskes

Batanghari, 13-07-1966 0006454 20/07/1988

10 Yoslina Murti, S.Pd

PNS UNJA S-I B.Indonesia

Pasar Usang, 01-03-1974 2946/PT 24.4/SI/1998 15/08/1998

11 Neni Sumanti, S.Pd

PNS UNJA S-I B.Indonesia

Batanghari, 22-07-1974 8080/PT 24.4/SI/2005 04/06/2005

12 Hartono, S.Pd

PNS UNJA B.Inggris B.Inggris

Jambi, 16-03-1979 3821/PT 24.4/SI/2000 20/08/2000

13 Tasnim, S. Pd

PNS FKIP UNJA P. Biologi P. Biologi

Rantau Gedang, 24-09-1985 26/04/2008

14 Parida, S.Pd. I

PNS IAIN STS JAMBI PAI PAI

Buluh Kasab, 25-10-1978 IN/12/R /PP/.01.1/1680/05 15/12/2004

15 Nurhana, S.Pd

PNS FKIP UNJA IPS

Pendidikan

Ekonomi

Jambi, 07 Maret 1974 4344.PT.24.4-S1-2001 19/07/2001

16 Aci Yulia, S.Pd.

PNS UNP. Padang IPS

Pendidikan Sejarah

V Suku Bawah, 8/6/1984 20075589-H35-04-31-07 01/09/2007

17 Agustian, S. Pd

PNS FKIP UNJA Porkes Porkes

Simp. Sungai Rengas, 1 Agustus 1983 8961/PT24.4/A3/2005 24/09/2005

18 Murlisani, S. Pd PNS Pendidikan

Matematika

19 M. Sadki, S.S Non

PNS

IAIN STS JAMBI B. INGGRIS B. Sastra

Inggris

Kembang Seri, 12/10/1981 IN/12/R/PP.01.1/0215/07 20/12/2006

20 Salmah Non

PNS

FKIP UNJA D-III Bahasa Inggris

Kumun Hilir, 28/12/1972 2004-PT24.4-D3-1995 06/02/1995

21 Witha Widianti, S.Kom Non

PNS

STIMIK NH Jambi SI Sistem

Informatika

Jakarta, 19/07/1984 123/STIMIK/NH/S1/07 24/02/2007

22 Fidia Gama, S.Pd Non

PNS UNBARI S I Matematika

23 Nurlina, S.Pd Non

PNS

UNJA S-1 Pendidikan

Jambi, 20/12/1987 Fisika

24 Budiman, S.Pdi Non

PNS

TARBIYAH S-1 Pendidikan

Sungai Gondang, 03-07-1992 STAI 2015 Agama Islam

25

Nur Qorinatul Qodriyah, S.Pd Non PNS

Universitas Jambi S-1 Pendidikan

Simpang Sungai Rengas, 09-03-

1994 23833/UN21.1/R/2018 28/07/2018 Matematika

26 Henky Wardana Non

PNS

Universitas Jambi SI Porkes

Muara Tembesi, 04-12-1988 14543/H21.1/SI/N/2011 17/12/2011

27 Muhammad Neldi, S. Pd Non

PNS

Universitas Jambi SI BK

Jambi, 26-03-1996 24376/UN21.3/PK.05/SI/2019 03/02/2019

( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 )

Page 59: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

43

Dilihat dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa guru tidak semua

bisa dikatakan profesional, karena masih ada guru yang belum memenuhi

kulifikasi pendidikan sarjana strata satu. Padahal setiap guru profesional

saat ini harus memenuhi syarat pendidikan minimal yaitu Sarjana Strata

Satu (S1). Ke depannya pihak sekolah perlu mendorong 1 guru tersebut

untuk menyelesaikan pendidikannya sama dengan guru lainnya di SMP

Negeri 9 Batanghari yang telah sarjana strata satu. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas guru yang secara umum yang tentu berdampak

pada kualitas sekolah.

Pekerjaan yang dilakukan harus mengandung kebenaran, karena hal

itu nanti dinilai baik dan buruknya. Peningkatan disiplin sekolah (guru,

siswa dan tenaga administrasi) dalam bekerja tidak bisa dipisahkan dengan

peran kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan. Selaku

pemimpin kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar

terhadap kelancaran aktivitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

Lingkungan sekolah adalah lingkungan tempat terjadinya proses

pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan secara sistematis,

terprogram dan terencana mulai dari tingkat dasar sampai tingkat

pendidikan yang lebih tinggi, sehinga hasilnya nanti maksimal, baik bagi

pendidik maupun bagi orang yang menjadi subjek pendidikan itu sendiri

yaitu anak didik. Sekolah merupakan pusat dari segala kegiatan

pendidikan. Adanya pengaruh-pengaruh lingkungan sekolah baik secara

langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi proses

pembelajaran dan perangkat pengaturnya seperti disiplin sekolah. Di

bawah ini adalah keadaan disiplin guru SMP Negeri 9 Batanghari:

Page 60: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

44

Tabel 4.2

Rekapitulasi Kehadiran Guru SMP Negeri 9 Batanghari

( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 ).

Page 61: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

45

Kepala sekolah sudah berusaha menerapkan keterampilan-

keterampilan manajerial seperti melakukan pengawasan terhadap disiplin

guru karena keterbatasan waktu kepala sekolah berada di lingkungan

sekolah sejak pagi. Ketiga, kepala sekolah kurang optimal memotivasi

guru untuk bekerja, seperti kepala sekolah kurang nampak berkomunikasi

dengan beberapa guru sebagai tenaga profesional, sehingga etos kerja guru

kurang terlihat baik, seperti taat waktu dalam membuat perangkat

mengajar dan menyelesaikan tugas sekolah. Di bawah ini mengenai

disiplin tenaga administrasi:

Tabel 4.3

Rekapitulasi Kehadiran Tenaga Administrasi SMP Negeri 9 Batanghari

( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 ).

Pekerjaan yang dilakukan harus mengandung kebenaran, karena

hal itu nanti dinilai baik dan buruknya. Peningkatan disiplin (karyawan

atau pegawai) dalam bekerja tidak bisa dipisahkan dengan peran

kepalasekolah sebagai pemimpin suatu intansi. Selaku pemimpin

kepalamadrasah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap

kelancaran aktivitas karyawan di kantor yang dipimpinnya. Dengan asumsi

Page 62: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

46

bahwa tugas pokok kepala madrasah adalah mempengaruhi lingkungan

melalui kepemimpinannya yang dinamis dan pengembangan kinerja

karyawannya dalam bekerja.

Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan fungsi-fungsi

organisasi sangat tergantung pada strategi atau sistem pelaksanaan

manajemen organisasi secara terus menerus perlu diperhatikan. Tentu saja

pengoptimalan dan pemanfaatan segenap potensi yang bertujuan untuk

mensejahterakan dan memberikan pelayanan-pelayanan masyarakat dan

siswa di SMP Negeri 9 Batanghari khususnya secara keseluruhan dengan

tetap mengembangkan lembaga sebagai landasan dalam kehidupan

masyarakat, berbangsa dan bernegara serta pemanfaatan sumber daya

manusia secara berkesinambungan. Dalam hal ini karyawan perlu

meningkatkan kegiatan etika kerja sebaik mungkin agar dapat menunjang

lembaga.

Pelayanan yang baik tentu juga mengatur tugas-tugas kerja.

Organisasi pendidikan yang efektif membutuhkan ide realistis dan jelas

atas tingkah laku orang dalam organisasi yang mengacu pada pengalaman

dan pedoman tugas-tugas yang telah ditetapkan. Kesinergian antar

personel dalam organisasi dapat menyeimbangkan legitimasi, keefisienan,

keefektifan, dan keunggulan, sehingga satuan pendidikan menciptakan

suasana yang penuh harapan dan meyakini bahwa semua program dapat

dilaksanakan mencapai tingkat prestasi yang tinggi (berkualitas). Di sisi

lain siswa merupakan komponen yang utama dalam penyelenggaraan

pendidikan di madrasah. Tanpa ada siswa, maka kegiatan pembelajaran

tidak akan terlaksana. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi siswa-siswi

di SMP Negeri 9 Batanghari dapat dilihat pada tabel 4.4:

Page 63: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

47

Tabel 4.4

Jumlah Siswa SMP Negeri 9 Batanghari

Tahun Pelajaran

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

J L P L P L P L P

2008 - 2009 91 94 89 82 83 71 263 247 510

2009 - 2010 80 95 91 88 74 87 245 270 515

2010 - 2011 64 81 69 87 79 87 212 255 467

2011 - 2012 71 69 62 79 63 87 196 235 404

2012 - 2013 67 60 66 70 63 78 196 208 404

2013 - 2014 85 78 66 62 61 77 212 217 429

2014 - 2015 60 64 80 81 66 64 206 209 415

2015 - 2016 71 51 72 66 78 69 221 186 407

2016 - 2017 66 82 73 53 71 61 210 196 406

2017 - 2018 64 75 68 79 53 53 185 207 393

2018 - 2019 48 45 61 71 66 80 175 196 371

2019 - 2020 63 48 48 48 58 71 169 167 336

2020 - 2021 60 52 65 52 48 50 173 154 327

Jumlah

112 117 98 327 327

( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 ).

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai keadaan siswa SMP Negeri 9

Batanghari di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa sebanyak 135

orang siswa, ini tentu merupakan kepercayaan yang tinggi masyarakat

untuk menyerahkan anak-anak mereka untuk dididik di SMP Negeri 9

Batanghari. Ini tentu merupakan tuntutan bagi SMP Negeri 9 Batanghari

dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) selama ini sehingga

masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi untuk menyerahkan anak-

anak mereka untuk dididik di SMP Negeri 9 Batanghari. Ini tentunya

bukan tugas yang ringan bagi pihak SMP Negeri 9 Batanghari dalam

Page 64: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

48

memenuhi permintaan masyarakat untuk selalu meningkatkan mutu

pendidikan siswa setiap tahunnya melalui penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran di SMP Negeri 9 Batanghari.

Sudah sewajarnya segala pekerjaan harus dilakukan dengan

keahlian dan keahlian dalam mendidik dan mengajar harus dimiliki guru,

hal ini dikarenakan guru sebagai sebuah profesi yang harus dilakukan

secara ahli. Peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran tidak bisa

dipisahkan dengan peran kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga

pendidikan. Selaku pemimpin kepala sekolah mempunyai tanggung jawab

yang sangat besar terhadap kelancaran aktifitas pendidikan di sekolah yang

dipimpinnya. Dengan asumsi bahwa peran pokok kepala sekolah terdapat

dalam kesanggupannya untuk mempengaruhi lingkungan melalui

kepemimpinannya yang dinamis. Kepala sekolah merupakan orang kunci

dalam pemeliharaan dan pengembangan pengajaran di sekolah. Ia selaku

pemimpin intruksional harus mampu menggerakkan sekolahnya mencapai

kemajuan dan dapat mengidentifikasi bakat-bakat dan kemampuan-

kemampuan sumber daya manusia di lembaga pendidikan yang

dipimpinnya. Maka kepala sekolah menjadi seorang koordinator

pengetahuan dan kemampuan-kemampuan personilnya, dan ia akan

berusaha bagi pengembangan dan kemajuan seluruh program intruksional.

b. Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai pembelajaran yang bermutu dibutuhkan sarana dan

prasarana yang memadai, baik berupa gedung, perpustakaan, laboratorium

IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa multi media

pembelajaran lainnya mutlak diperlukan. Untuk lebih jelasnya mengenai

keadaan sarana tersedia di SMP Negeri 9 Batanghari dapat dilihat pada

tabel 4:

Page 65: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

49

Tabel 4.5

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 9 Batanghari

No Jenis Jumlah Keterangan

1. Ruang Belajar 13 unit Baik

2. Ruang Kepala Skeolah 1 unit Baik

3. Ruang Majelis Guru 1 unit Baik

4. Lapangan Badminton 1 unit Baik

5. Laboratorium IPA 1 unit Baik

6. Laboratorium Komputer 2 unit Baik

7. Meja guru 26 unit Baik

8. Kursi guru 26 unit Baik

9. Meja guru di kelas 13 unit Baik

10. Kursi guru di kelas 357 unit Baik

11. Meja dan kursi siswa 357 unit Baik

12. Lapangan takraw 13 unit Baik

13. Lapangan basket 1 unit Baik

14. Lapangan voli 1 unit Baik

15 Lapangan tenis meja 1 unit Baik

16 WC 8 unit Baik

17 Musholla 1 unit Baik

18 Koperasi 1 unit Baik

19 Parkiran 1 unit Baik

20 Kantor 1 unit Baik

21 Ruang Tata Usaha 1 unit Baik

( Dokumentasi SMP Negeri 9 Batanghari, 2020 ).

Melihat tabel 4.5 mengenai sarana dan prasarana yang ada di SMP

Negeri 9 Batanghari Tahun 2020/2021 di atas, dapat diketahui bahwa

jumlahnya cukup lengkap, meskipun ada sarana dan prasarana yang belum

tersedia seperti laboratorium bahasa. Padahal ada tiga faktor yang harus

ada dalam proses pembelajaran yaitu guru, siswa dan instrumen belajar.

Ketiadaan salah satu dari faktor tersebut maka tidak mungkin terjadi

proses pembelajaran. Satu bentuk dari instrumen belajar yaitu sarana dan

prasarana. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang vital

dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, karena itu apabila

sarana dan prasarana kurang mendukung maka penyelenggaraan atau

pelaksanaan proses pembelajaran di madrasah tidak dapat berjalan dengan

baik.

Page 66: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

50

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di SMP

Negeri 9 Batanghari

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri

9 Batanghari yaitu:

a. Kegiatan Awal

Kedudukan guru dalam proses pembelajaran sangat strategis

dan menentukan. Strategis karena guru akan menentukan kedalaman

dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat menentukan karena

guru yang membuat siswa mengerti bahan pelajaran yang akan

disajikan kepada mereka. Salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan tugas guru ialah kinerjanya di dalam

merencanakan/merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses

pembelajaran.

Wawancara dengan M. Ardhiansyah, M.Pd., kepala sekolah

bahwa: Dalam pembelajaran daring ini, sang guru akan berada di

laboratorium sekolah dan anak berada di rumah didampingi oleh orang

tua masing masing. menjelaskan bahwa setiap hari seluruh materi

pembelajaran siswa akan di upload oleh guru ke aplikasi wa dan class

room dan zoom facebook, dan dapat di akses juga oleh siswa di rumah,

pada saat proses belajar mengajar daring berlangsung. Seluruh proses

belajar mengajar jarak jauh ini akan dikontrol oleh sekolah, dalam

bentuk laporan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) per minggu, yang wajib

disetor oleh guru ke kepala sekolah, untuk memastikan pelaksanaannya

jelas dan terstruktur. Sementara itu, kepada siswa baru, pihak sekolah

juga sudah melaksanakan masa perkenalan mereka dengan lingkungan

sekolah dan wali murid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

pencegahan covid 19. Semua di wajibkan untuk mengambil buku paket

sebagai panduan untuk belajar dari rumah, sesuai jadwal yang telah

ditentukan oleh pengelola perpustaka. Siswapun berharap tidak ada

Page 67: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

51

kendala dalam belajar daring baik secara teknis maupun non teknis

(Wawancara, 28 September 2020).

Pengamatan terhadap aktivitas mengajar guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIIIA dimana selain

mempersiapkan materi pelajaran PAI, guru tidak membuat persiapan

khusus sebelum mengajar. Sistematika penyampaian materi yang

dilakukan hanya berpedoman pada buku yang saja gunakan. Jadi tidak

banyak kegiatan perencanaan yang dilakukan guru sebelum mengajar

secara daring melalui classroom dan media lainnya, hal ini membuat

pembelajaran daring tidak efektif (Observasi, 29 September 2020).

Guru sebagai perancang pengajaran perlu memiliki keinginan

untuk menyusun desain pengajaran. Desain pengajaran daring

merupakan alat yang dapat membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran secara efektif selama masa Covid-19.

ketidakinginan guru dalam menyusun desain pengajaran tidak secara

otomatis dapat menjamin guru bisa menyajikan materi pelajaran

dengan baik secara daring. Hal demikian memerlukan perhatian bagi

seorang guru.

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) kelas VIIIA dimana fasilitas yang harus siapkan jika ingin

pembelajaran daring: kuota internet, aplikasi penunjang,

laptop/komputerdan materi pelajaran seperti buku, catatan, dan

lainnya. persiapan anggaran menghadapi pembelajaran daring 1. Pulsa

guru Rp. 6000.000, memasang jaringan internet sekolah sebesar Rp.

9.500.000, penggandaan laptop operator Rp. 15.000.000 = 1 unit,

penggandaan laptop tata usaha Rp. 16.000.000 = 2 unit dan semua

sumber dana BOS (Wawancara, 30 September 2020).

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) kelas VIIIA bahwa: “Guru tersebut membaca buku/bahan

yang nantinya akan didiajarkan di dalam kelas. Bahan yang dibaca

meliputi buku pegangan guru dan buku sejenis yang memiliki

Page 68: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

52

keterkaitan dengan bahan materi pelajaran PAI yang nantinya akan

diberikan kepada siswa” (Wawancara, 30 September 2020).

Berdasarkan informasi di sekolah, maka setidaknya ada 4

kesiapan sekaligus tantangan agar pembelajaran jarak jauh atau online

learning ini dapat menjadi pembelajaran bermakna dan menyenangkan

untuk siswa:

a. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi. Pertama untuk

menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media

teknologi dengan presentasi Zoom, penugasan via Google

Classroom, pre-test atau post-test dengan Quizizz, dan pemberian

tugas proyek dengan pemanfaatan Google Drive, presentasi

interaktif dengan Peardeck, dan lain-lain. Hal ini mutlak harus

dilakukan untuk mentransfer knowledge kepada peserta didik

secara menarik dan efektif.

b. Pembelajaran terencana dan efektif. Kedua menyajikan

pembelajaran terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu. Hal

ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan quality lesson plan dan

mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail. Guru dan

siswa dapat menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan

waktu dan memilih materi yang akan disampaikan dengan langkah-

langkah tepat dan akurat. Di sini guru dituntut pula untuk mengatur

waktu dengan baik.

c. Menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa. Ketiga adalah

bagaimana guru mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi

anak-anak didik yang serba berjauhan. Ini hanya bisa dilakukan

oleh guru yang memiliki visi jelas dalam pembelajaran dan mampu

menjalin ikatan batin dengan siswa dengan melakukan perannya

sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.

d. Penguatan karakter siswa. Keempat menyampaikan pesan untuk

menjadi anak tangguh mengingat dalam kondisi masyarakat sedang

diuji secara fisik dan mental akibat penyebaran Covid-19 yang

Page 69: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

53

berdampak kepada pembelajaran siswa menjadi serba terbatas

dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi. Siswa didorong

mampu beradaptasi dengan hal-hal baru (Wawancara, 30

September 2020).

Terlihat bahwa sebelum memulai pelajaran guru PAI

merencanakan materi pelajaran PAI dengan membuat membaca materi

yang ingin disampaikan, hal ini dilakukan dengan:

1) Membuat SK TIM satgas PJJ dan prosedur Operasional Standar

Pembelajaran masa pendemi covid-19 SMPN 9 Batanghari.

2) Sosialisasi PJJ kepada majelis guru, peserta didik dan orang tua,

sosialisasi dilakukan secara tatap muka dan bertahap dengan

mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19.

3) Melakukan idetifikasi jumlah peserta didik dan orang tua yang

memiliki gadget (hp) dan kouta internet.

4) Peserta didik yang memiliki hp dan kouta internet pembelajaran

akan dilakukan secara daring. Sedangkan peserta didik yang tidak

memiliki hp pembelajaran akan dilakukan secara luring atau dapat

juga dilakukan secara daring dengan menggunakan fasilitas yang

ada di sekolah.

5) Membagikan buku teks yang ada diperpustakaan sekolah kepada

peserta didik sebagai salah satu sumber belajar selama PJJ.

6) Sekolah menyiapkan sarana pembelajaran yang digunakan yaitu:

jaringan wifi, sebagai tempat guru melakukan pembelajaran

melalui FB.

7) Melaksanakan MGMP sekolah sebagai wadah guru untuk

mempersiapkan pembelajaran mulai dari bedah kalender

pendidikan, bedah kurikulum untuk memilih materi pelajaran yang

akan diajarkan, penyiapan perangkat pembelajaran yang sesuai

untuk PJJ, baik secara daring maupun luring, serta menyiapkan

perangkat penilaian untuk semester ganjil tahun pelajaran

2020/2021.

Page 70: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

54

8) Materi pelajaran yang disiapkan guru selama masa pendemi ini

tidak diwajibkan untuk pencapaian targed kurikulum, tetapi

disusun dengan desain pembelajaran aktif dengan menggunakan

pendekatan SAINTIFIC tetapi tetap mengacu pada kurikulum

dengan memilih materi – materi yang sangat esensial dan

kontekstual.

9) Membuat jadwal Pembelajaran, baik menggunakan FB, WAG

maupun media lainnya.

10) Guru Melakukan simulasi sebelum pembelajaran dilaksanakan

(Observasi, 30 September 2020).

Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam

pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu

merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu

mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih

guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.

Meskipun guru PAI di SMP Negeri 9 Batanghari tidak menyiapkan

segala sesuatunya sebelum mengajar, selain membaca buku yang

berkenaan dengan materi pelajaran PAI.

b. Kegiatan Inti

Terlihat bahwa sebelum memulai pelajaran guru PAI

merencanakan materi pelajaran PAI dengan membuat membaca materi

yang ingin disampaikan, hal ini dilakukan dengan pembelajaran

melalui FB sekolah dilakukan sesuai jadwal oleh TIM guru mata

pelajaran, satu guru sebagai narasumber dan guru lainnya mengawasi

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran melalui

WAG dan aplikasi lain nya dilakukan oleh masing-masing guru sesuai

jadwal. Orang tua terlibat dalam mengawasi dan mengontrol

pembelajaran dari rumah atau tempat masing- masing Pelaksanaan

pembelajaran dicatat oleh guru dan siswa didalam buku agenda

pembelajaran. Kepala sekolah dapat mengawasi secara langsung proses

Page 71: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

55

pembelajaran yang sedang dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan

supervisi akademik (Observasi, 30 September 2020).

Pengamatan terhadap aktivitas guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) kelas VIII A dimana saat awal mengajar secara

daring guru melakukan pemberian materi pelajaran kepada siswa

dengan mencatat pelajaran yang tidak dimiliki siswa, kemudian

dilanjutnya dengan menjelaskan materi pelajaran yang sudah disajikan

dan pada kesempatan darig tersebut dan nampak kegiatan tidak efektif

karena siswa tidak menyimak dan lambat merespon (Observasi, 30

September 2020).

Seorang guru PAI setiap kali dalam melakukan pembelajaran

telah memiliki penguasaan materi pelajaran yang maksimal, agar

penampilannya di dalam kelas tidak mengalami permasalahan yang

berarti. Pengamatan penulis terhadap kegiatan mengajar yang

dilakukan Abdul Rahim, S.Pd.I, guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) kelas VIII A dimana penguasaan materi pelajaran,

termasuk bahan materi pelajaran PAI yang dimiliki guru sangat baik.

Tidak terlihat guru berpedoman pada buku selama bermateri pelajaran

PAI. Karena guru telah menguasai bahan pelajaran itu sebelum

mengajar (Observasi, 30 September 2020).

Hal lain yang telah diperhatikan guru dalam melaksanakan

pembelajaran PAI adalah sumber pelajaran. Sumber pelajaran adalah

hal pokok yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik. Seperti

pengamatan penulis dalam pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru

dimana buku sumber yang digunakan guru belum cukup beragam.

Buku yang digunakan sebagai sumber mengajar telah sesuai dengan

Kurikulum 2013 (Observasi, 30 September 2020).

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 9 Batanghari

didapat bahwa penggunaan buku sumber pelajaran seperti yang

dikatakan adalah belum beragam. Memang semestinya tidak demikian

halnya, dalam pengajaran guru dituntut untuk selalu mengembangkan

Page 72: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

56

sumber pelajaran dengan mengikuti perkembangan sumber pelajaran

terbaru.

Memberikan suatu materi pelajaran PAI seharusnya merupakan

peristiwa biasa, bukan peristiwa yang mencemaskan, baik guru

maupun siswa. Pada saat pemantauan peneliti di kelas VIIIA SMP

Negeri 9 Batanghari dimana guru menggunakan metode daring dengan

aplikasi classroom, suara yang digunakan guru cukup jelas dengan

kondisi yang ada. Kata-kata dalam penyampaian materi pelajaran PAI

yang digunakan cukup sederhana dan dimengerti oleh siswa

(Wawancara, 30 September 2020).

Saat penerapan metode materi pelajaran PAI berlangsung,

terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana

classroom. Jumlah anak mempengaruhi penerapan metode. Wawancara

dengan seorang siswa kelas VIIIA yang mengikuti pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) mengatakan: “Di saat kami mulai tidak

bersemangat untuk belajar, maka guru biasanya mengajar dengan

berdialog. Sejumlah materi pelajaran PAI diberikan kepada kami

secara daring dengan aplikasi classroom” (Wawancara, 30 September

2020).

Akhirnya dapat dipahami bahwa penerapan metode yang tepat

dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seperti yang dilakukan guru PAI

di SMP Negeri 9 Batanghari dimana menggunakan daring dengan

aplikasi classroom di dalam pembelajaran pada waktu yang tepat untuk

melakukan itu.

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) kelas VIIIA, berikut petikan wawancaranya: Meskipun

sebagian besar siswa disiplin mengikuti Pembelajaran daring dengan

aplikasi classroom yang saya sampaikan, namun masih ada juga siswa

yang lain yang tidak mengikutinya. Hal ini diketahui saat siswa

tersebut kesulitan signal (Wawancara, 1 Oktober 2020).

Page 73: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

57

Pengamatan penulis terhadap kegiatan mengajar yang

dilakukan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas

VIIIA dimana interaksi mengajar yang dilakukan terjalin dua arah

dimana ada respon siswa yang berikan guru saat siswa ditanya

pemahaman mereka tentang materi yang diberikan dengan

menggunakan metode materi pelajaran PAI (Observasi, 1 Oktober

2020).

Setiap mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode,

karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan

kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung

menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak

didik. Proses pembelajaran pun tampak kaku, anak didik terlihat

kurang bergairah belajar, kejenuhan dan kemalasan menyelimuti

kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak

menguntungkan bagi guru dan anak didik. Guru mendapatkan

kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak didik

dirugikan. Ini berarti metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagi

alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran. Ketika anak

didik tidak mampu berkonsentrasi, ketika sebagian besar anak didik

membuat kegaduhan, ketika anak didik menunjukkan kelesuan, ketika

minat anak didik semakin berkurang dan ketika sebagian besar anak

didik tidak menguasai bahan yang telah guru sampaikan, ketika itulah

guru mempertanyakan faktor penyebab dan berusaha mencari jawaban

yang tepat. Karena bila tidak maka apa yang guru sampaikan akan sia-

sia. Boleh jadi dari sekian kedaaan tersebut, salah satu penyebabnya

adalah faktor metode. Karenanya efektivitas penerapan metode patut

dipertanyakan.

Wawancara dengan Abdul Rahim, S.Pd.I, guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam kelas VIIIA, berikut petikan wawancaranya:

“Sesekali metode materi pelajaran PAI yang saya lakukan

dikonbinasikan dengan metode lainnya seperti whatsapp group. Hal ini

Page 74: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

58

dimaksudkan untuk mengkondusifkan kegiatan belajar yang ada secara

daring, meskipun tidak efektif juga” (Wawancara, 2 Oktober 2020).

Guru telah memperhatikan efektivitas dalam menggunakan

metode. hal ini dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan

semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan

pelajaran, sebagai persiapan tertulis. Metode adalah strategi yang tidak

bisa ditinggalkan dalam proses pembelajaran. Setiap kali mengajar

guru pasti menggunakan metode. Metode yang dipergunakan itu tidak

sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) kelas VIIIA, berikut petikan wawancaranya: Whatsapp

group saysa gunakan untuk mengirim bahan materi soal dan tugas-

tugas latihan lainnya (Wawancara, 2 Oktober 2020).

Pengamatan di kelas VIII A dimana hampir setiap kegiatan

pembelajaran secara daring, guru menggunakan metode whatsapp

group yang disajikannya secara berkala. Terkadang guru juga

menyelinginnya dengan metode classroom (Observasi, 2 Oktober

2020).

Berdasarkan pembicaraan tersebut di atas dapat dipahami

bahwa guru PAI di SMP Negeri 9 Batanghari memiliki kesadaran yang

baik terhadap kesesuaian penerapan metode, baik itu metode materi

pelajaran PAI mapun metode yang lainnya setiap kali pembelajaran

dilakukan secara daring. Ini terlihat bahwa kesadaran guru untuk

menerapkan metode materi pelajaran PAI dan pendekatan sesuai

dengan materi pelajaran yang dipelajari saat itu dengan baik, namun

pelaksanannya sangat tergantung pada faktor pendukung penerapan

metode tersebut, seperti yang telah disebutkan di atas.

2. Kendala Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di

SMP Negeri 9 Batanghari

Kendala Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9

Batanghari adalah:

Page 75: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

59

a. Guru

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah

bagaimana memahami kedudukan metode guru sebagai salah satu

komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan

pembelajaran. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal

yang aneh, tapi nyata, dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru.

Seperti dalam hal ini dimana guru berusaha memahami kedudukan

metode materi pelajaran PAI yang digunakan dalam pembelajaran PAI

di SMP Negeri 9 Batanghari. Wawancara dengan guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIII A yang mengatakan: “Saya

hanya bisa menggunakan whatsapp group dan classroom karena cara

lain saya tidak menguasainya” (Wawancara, 5 Oktober 2020).

Observasi penulis di kelas VIIIA dimana terlihat memang

pelaksanaan Pembelajaran whatsapp group dan classroom dalam

pengajaran PAI selalu menjadi pilihan di SMP Negeri 9 Batanghari,

karena sebagaimana yang disebutkan di atas. Inilah yang membuat

guru harus selalu menyediakan Pembelajaran daring yang baru untuk

siswa akan di materi pelajaran PAI kan dalam belajar secara daring

(Observasi, 5 Oktober 2020).

Kesadaran guru akan pentingnya kedudukan daring yang

beragam tentu membuat guru tersebut menyediakan seluruh tenaganya

untuk memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran dengan metode

materi pelajaran PAI. Ini adalah hal yang biasa dilakukan seorang

guru, karena yang tidak biasa dimana guru hanya menganggap

kegiatan pembelajaran tanpa dipengaruhi metode mengajar. Dengan

demikian mengajar dengan metode apapun tetap bisa menyampaikan

materi pelajaran.

b. Siswa

Masih wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas VIII A, berikut petikan wawancaranya: Saya lihat

siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran PAI jika saya

Page 76: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

60

menggunakan Pembelajaran whatsapp group dan classroom. Saya

menganggap ini bisa membuat kondisi belajar kondusif dan materi

pelajaran bisa tersampaikan kepada siswa dengan baik. Meskipun ada

sebagian kecil yang tidak disiplin.

Observasi penulis di kelas VIII A dimana ditemukan bahwa

siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran PAI saat guru

menggunakan Pembelajaran whatsapp group dan classroom. Jika guru

telah mengajar classroom, maka siswa terlihat menyimak keterangan

guru. Banyak siswa beraktivitas lain, karena ada siswa kurang

menikmati kondisi belajar yang ada (Observasi, 5 Oktober 2020).

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam kelas VIII A, berikut petikan wawancaranya: “Perbedaan daya

serap anak didik terhadap materi pelajaran PAI berbeda-beda,

meskipun materi pelajaran PAI sudah saya sampaikan secara ringkas

mungking” (Wawancara, 6 Oktober 2020).

Wawancara dengan seorang siswa kelas VIII A yang mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengatakan: “Saya kadang

tidak memahami pelajaran yang disampaikan guru melalui classroom

jika signal tidak jelas dan terputus-putus” (Wawancara, 6 Oktober

2020).

Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik

terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam ada yang cepat,

ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi

mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang

diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap

bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang

bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

c. Fasilitas

Penerapan metode dalam kegiatan pembelajaran PAI

ditentukan juga dengan ketersediaan fasilitas. Guru tidak hanya

Page 77: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

61

berkonsentrasi untuk menyajikan materi pelajaran dengan metode

materi pelajaran PAI saja, namun guru juga memikirkan dan

menyiapkan penguasaan metode yang lain seperti teknik tanya jawab

dan lain sebagainya yang bisa membantu guru saat mengajar secara

daring, namun juga menyiapkan fasilitas pendukungnya.

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di kelas VIII A, berikut petikan wawancaranya: “Fasilitas yang

ada masih terbatas dari perangkat keras dan lunaknya seperti wifi area,

kuata internet, tutorial daring dan laptop (Wawancara, 6 Oktober

2020).”

Berdasarkan pembicaraan tersebut maka guru harus memiliki

fasilitas yang lengkap agar anak didik dapat belajar secara efektif dan

efesien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah

untuk memiliki strategi itu dengan menguasai teknik-teknik penyajian

atau disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar

adalah strategi pengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

3. Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Daring di

SMP Negeri 9 Batanghari

Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring

di SMP Negeri 9 Batanghari adalah:

a. Penguasaan Materi dan Metode Pembelajaran

Guru yang baik akan meningkatkan kemampuan mengajarnya

agar lebih profesional, menekuni kewajibannya dengan penuh loyal

dan konsisten. Mereka tidak menganggap pekerjaan guru sebagai

sambilan atau sementara, apabila ada pekerjaan yang lebih tinggi

gajinya, maka statusnya sebagai guru akan ditinggalkan, sedangkan

anak didiknya dibiarkan terlantar. Guru harus memahami dengan baik

bidang keguruan yang ditekuninya. Penguasaan bidang layanan dalam

bidang keguruan berarti kemampuan merancang dan melaksanakan

Page 78: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

62

kegiatan pembelajaran dan memahami taktik dan prosedur yang baik

dalam evaluasi sekaligus mencapai sasaran dan pencapaian tujuan-

tujuan yang berkaitan dengan bidang studi yang diajarkan.

Penyelenggaraan layanan keguruan merupakan perwujudan

nyata bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan. Ini berarti seorang guru

yang profesional memahami apa yang diajarkannya dan tidak kalah

pentingnya menyadari benar mengapa mereka menempatkan pilihan

terhadap sesuatu kegiatan pembelajaran. Dengan perkataan lain, dia

telah memperhitungkan kemungkinan dampak jangka panjang dari

keputusan dan tindakannya, yang mana setiap tindakan tersebut

berlandaskan pendidikan, sebagai perwujudan dari ketanggapan yang

beralaskan kearifan dan kearifan seorang guru akan lebih nampak jika

guru tersebut mengembangkan kinerjanya sebagai petugas pelayanan

ahli.

Hasil wawancara dengan sisi daring kepala sekolah, tentang

pengalaman guru dalam mengajar dijelaskan sebagai berikut: Saya

nilai guru yang mengajar pada mata pelajaran PAI cukup

berpengalaman dalam mengajar, hanya saja untuk metode daring perlu

ditingkatkan dan saat ini tidak efektif secara keseluruhan (Observasi, 7

Oktober 2020).

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di kelas VIII A, berikut petikan wawancaranya: Untuk

meningkatkan pengalaman mengajar, maka pihak SMP Negeri 9

Batanghari telah mengupayakan peningkatan profesionalitas guru

diantaranya mengikutsertakan guru dalam pertemuan ilmiah dan

mengikutsertakan guru dalam pertemuan organisasi profesi pendidikan.

Saya telah mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah ini pada tahun 2020

ini (Wawancara, 7 Oktober 2020).

Di dalam berbagai proses tersebut sudah selayaknya kepala

SMP Negeri 9 Batanghari melakukan upaya secara terus-menerus

untuk meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 9 Batanghari melalui

Page 79: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

63

peningkatan profesionalitas guru. Kondisi ini akan mempermudah

upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap mata pelajaran di

SMP Negeri 9 Batanghari, termasuk pada mata pelajaran PAI.

b. Efektivitas Fasilitas

Pihak sekolah jika menghendaki hasil yang baik dari

pendidikan anak-anak didiknya, perlulah ada kerja sama atau hubungan

yang erat antara sekolah dan keluarga atau orang tua. Hal ini

disebabkan perbedaan antara lingkungan keluarga dengan lingkungan

sekolah, baik mengenai suasananya maupun tanggung jawabnya.

Tetapi, di samping perbedaan-perbedaan itu, jangan dilupakan pula

persamaannya, keluarga dan sekolah sama-sama mendidik anak-anak,

baik jasmani maupun rohaninya, sama-sama melakukan pendidikan

keseluruhan dari anak.

Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) kelas VIII A, berikut petikan wawancaranya: Kekurangan

fasilitas yang kami alami dalam mengajar daring pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VIIIA yaitu kekurangan wifi

area, anggaran untuk membeli paket bagi orang tua, tidak semua orang

tua memiliki handphone android dan kecakapan pada sejumlah aplikasi

daring (Wawancara, 7 Oktober 2020).

Masih banyak kendala dalam pembelajaran dan ini

mempengaruhi efektivitas pembelajaran daring melalui classroom dan

whatsapp group.

Page 80: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam pemaparan masalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP Negeri 9

Batanghari diakukan belum efektif, eskipun guru sudah menyiapkan

perangkat mengajar daring sesuai kurikulum 2013 dan pandemi covid-19,

melaksanakan pembelajaran daring melalui peragkat classroom dan

whatsapp group dan sms, dengan memberika tugas-tugas harian dan

mingguan, pada tahap evaluasi dari setiap hari dalam bentuk tugas-tugas

yang dikirimkan secara berkala, namun tingkat partisipasi siswa masih

rendah.

2. Kendala pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari dimana guru dan tidak bisa menggunakan metode

melalui classroom dan whatsapp group setiap saat signal dan kemampuan

finansial orang tua dalam menyediakan perangkat daringnya.

3. Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring di SMP

Negeri 9 Batanghari belum tercapai kemampuan guru dan siswa tentang

melalui classroom dan whatsapp group tidak sama dan sejumlah aspek

lain yang tidak mendukung seperti sinyal dan jelek dan kedisiplinan siswa

yang tidak sama setiap waktu saat mengikuti pembelajaran daring.

B. Saran-Saran

Dalam penulisan dan penelitian ini, maka ada beberapa saran yang

dapat penulis sampaikan antara lain adalah:

1. Kepada guru PAI selalu meningkatkan penggunaan daring dalam

pembelajaran dengan memperhatikan efektivitas penerapan daring yang

digunakan, agar penerapan pembelajaran PAI menghasilkan kondisi

pembelajaran yang berhasil.

Page 81: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

65

2. Kepada pihak sekolah (kepala sekolah) untuk selalu aktif melakukan

koordinasi dengan pihak terkait kualitas pembelajaran daring.

3. Kepada siswa untuk selalu belajar dengan baik melalui daring meskipun

dengan keterbatasan fasilitas dan biaya.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

ilmiah (skripsi).

Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dan menyelesaikan karya ilmiah

(skripsi) ini. Hanya do’alah yang dapat penulis kirimkan kehadiran semoga

segala pengorbanan yang diberikan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.

Dengan harapan bahwa semua pihak dapat memberikan sumbang saran

demi untuk kesempurnaan penulisan dan isi dari skripsi ini, semoga Allah

selalu memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepala kita semua Amin

Yarobbal’alamin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jambi, 8 Oktober 2020

Penulis

M. AZRI ZIAD

NIM: 201172305

Page 82: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

66

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2013.

_______, Undang-Undang Sisdiknas 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2019.

_______, Surat Edaran Nomor 15 Tahun 202020 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat

Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Jakarta: Kemendibud

RI, 2020.

_______, Panduan Pembelajaran Daring bagi Mahasiswa dengan Disabilitas

Fisik. Jakarta: Kemendikbud, 2020.

_______, SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di

Masa Pandemi Covid-19 Jakarta: Kemendikbud, 2020.

_______. (2011) Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education

/2108436-pengertian-efektivitas-pembelajaran/#ixzz1SnUxIg6V.

_______. Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi, 2018.

Aan Komariah dan Cepi Triatna. Visionary Leadersip Menuju Sekolah Efektif,

Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

AS Sadiman, Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:

Rineka Cipta, 2008.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitan Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana,

2013.

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

_______, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017.

Page 83: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

67

Harun Sohar, Manajemen Sekolah: Berorientasi Standar Nasional Pendidikan

Bandung: Mujahid Press, 2017.

John W. Santrock, Educational Psychology, Terj. Diana Angelica, Jakarta:

Salemba Humanika, 2011.

Kamarga.Sistem E-Learning, Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Kartika R. Adhe., Model Pembelajaran Daring Mata Kuliah Kajian PAUD di

Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Univesitas Negeri

Surabaya, Journal of Early Childhood Care & Education Vo. 1 No. 1

Tahun 2018.

Kompri, Belajar: Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta: Teknologi

Akademi, 2017.

_______, Pendidikan Islam Era Kontemporer. Bandung: Alfabeta, 2019.

Laksmi Dewi, Rancangan Program Pembelajaran Daring di Perguruan Tinggi.

Jurnal Edutech Vol/ 16 No. 2 Tahun 2017.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014.

Lynne Schrum (edit), Educational Technology for School Leader, terj. Frida

Dwiyanti Widjaya, Jakarta: Indeks, 2013.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

2012.

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Nur Habibullah, dkk., Pembinaan Profesi Guru di Indonesia, Bandung: Mujahid

Press, 2017:

Slameto. (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:

Rineka Cipta.

Starawaji. (2009) http://starawaji.wordpress.com/2009/03/01/efektivitas-

pembelajaran/, diakses, 22 Juli 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014.

Page 84: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

68

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada

Anak. Jakarta: Kencana, 2012.

Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara 2008.

_______, dkk, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara,

2011.

Page 85: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

69

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul Skripsi:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MELALUI DARING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 9 KECAMATAN MARO SEBO ULU

KABUPATEN BATANGHARI

C. Pedoman Observasi

1. Observasi terhadap persiapan sekolah menghadapi pembelajaran daring.

2. Observasi terhadap pedoman pelaksanaan pembelajaran daring.

3. Observasi terhadap kesiapan guru dalam menghadapi pembelajaran daring.

4. Observasi terhadap kesiapan fasilitas dalam menghadapi pembelajaran

daring.

5. Observasi terhadap persiapan anggaran menghadapi pembelajaran daring.

6. Observasi terhadap persiapan siswa menghadapi pembelajaran daring.

7. Observasi terhadap disiplin siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

8. Observasi terhadap keaktifan pelaksanaan pembelajaran daring.

9. Observasi terhadap interaksi pembelajaran daring.

10. Observasi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran daring.

D. Pedoman Wawancara

1. Kepala sekolah

a. Bagaimana persiapan sekolah menghadapi pembelajaran daring?

b. Apakah ada pedoman pelaksanaan pembelajaran daring?

c. Bagaimana kesiapan guru dalam menghadapi pembelajaran daring?

d. Bagaimana kesiapan fasilitas dalam menghadapi pembelajaran daring?

e. Bagaimana persiapan anggaran menghadapi pembelajaran daring?

f. Bagaimana persiapan siswa menghadapi pembelajaran daring?

g. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring?

2. Guru Pendidikan Agama Islam

a. Bagaimana persiapan guru Pendidikan Agama Islam menghadapi

pembelajaran daring?

b. Bagaimana rancangan RPP dalam menghadapi pembelajaran daring?

c. Bagaimana kesiapan siswa menghadapi pembelajaran daring?

d. Bagaimana kedisiplinan siswa menghadapi pembelajaran daring?

e. Bagaimana dukungan orang tua menghadapi pembelajaran daring?

f. Bagaimana persiapan fasilitas menghadapi pembelajaran daring?

g. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam?

h. Apa saja aplikasi yang dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran daring

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

i. Bagaimana dukungan sistem jaringan dalam pelaksanaan pembelajaran

daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

j. Bagaimana disiplin siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Page 86: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

70

k. Bagaimana hasil pembelajaran daring pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam?

3. Siswa

a. Bagaimana persiapan siswa menghadapi pembelajaran daring?

b. Bagaimana perangkat pendukung siswa menghadapi pembelajaran

daring?

c. Bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran daring?

d. Apa saja kendala siswa dalam pembelajaran daring?

e. Bagaimana dukungan orang tua bagi siswa dalam pembelajaran

daring?

E. Pedoman Dokumentasi

1. Historis dan geografis.

2. Struktur organisasi.

3. Keadaan guru dan siswa.

4. Keadaan sarana dan prasarana.

Page 87: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

71

DOKUMENTASI

Page 88: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

72

Page 89: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

73

Page 90: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

74

Page 91: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

75

Page 92: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

76

Page 93: SKRIPSI - Repository UIN JAMBI

77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : M. Azri Ziad Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Gedang, 03 Desember 1997 Agama : Islam Alamat : Simpang Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Nama Orang Tua Ayah : M. Ziad Ibu : Jamilah Ab Riwayat Pendidikan Sekolah Dasar : SDN/129 Simpang Rantau Gedang Sekolah Menengah Pertama : MTS NURUL IMAN Mersam Sekolah Menengah Atas : MAS AL – ANWAR Petanang Perguruan Tinggi : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2017 - 2021