skripsi pengaruh pemberian reward terhadap motivasi … 064.ftik.201… · pada mata pelajaran...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh :
DEWI ISTIANA
NPM. 1501010030
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1440 H/2019 M
ii
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Srjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
DEWI ISTIANA
NPM. 1501010030
Pembimbing I : Dra. Haiatin Chasanatin, MA
Pembimbing II : Buyung Syukron, S.Ag, SS, MA
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
1440 H/2019 M
vi
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
DEWI ISTIANA
Peningkatan mutu pendidikan diawali dengan peningkatan mutu
kegiatan belajar mengajar yang di selenggarakan di kelas, untuk mewujudkan
motivasi belajar yang tinggi dibutuhkan pula guru yang mempunyai kompetensi
dalam pembelajaran salah satunya yaitu dengan pemberian reward dalam proses
belajar. Reward merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan motivasi
belajar pada diri siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada
pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran
pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan tahun
pelajaran 2018/2019.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
reward terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2018/2019. Hipotesis
pada penelitian ini ialah ada pengaruh pemberian reward terhadap motivasi
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri
2 Pekalongan tahun pelajaran 2018/2019. Sampel pada penelitian ini sebanyak 68
siswa. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data angket, observasi,
dan dokumentasi. Angket ditujukan kepada siswa untuk mencari data tentang
pemberian reward dan data tentang motivasi belajar siswa. Observasi dilakukan
dengan melakukan pengamatan langsung proses pembelajaran untuk mendapatkan
data untuk mendukung data yang di dapatkan dari hasil angket, dan dokumentasi
untuk mendapatkan sejarah singkat sekolah, visi dan misi, struktur organisasi,
keadaan guru, keadaan peserta didik serta sarana dan prasarana SMP Negeri 2
Pekalongan.
Teknik analisisdata yang digunakan pada penelitian ini yaitu
penggunakan rumus Korelasi Person Product Moment (PPM). Hasil penelitian ini
menyipulkan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian reward terhadap
motivasi belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2018/2019. Setelah dilakukan
pengujian dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment
diperoleh harga rxy 0,430 lebih besar dari rtabel 0,235 yakni 0,430>0,235, dan
dilihat dari pedoman interpretasi koefisien korelasi nilai rxy 0,430 berada pada
intervail koefisien nilai 0,40 – 0,599 pada interval tersebut tingkat hubungannya
ialah sedang, sehingga dalam penelitian ini hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
hipotesis (Ho) di tolak.
viii
MOTTO
Artinya:
(7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. (8) Balasan mereka di sisi Tuhan
mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun
ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya. (Q.S Al-Bayinnah : 7-8)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur dan bahagia, Skripsi ini Saya persembahkan:
1. Kedua orang tua saya, bapak Mujiono dan Ibu Sartini yang selalu
mendukung saya memberi semangat dan senantiasa mendoakan saya dan
yang menjadi alasan saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak-kakak yang saya sayangi Adi Setyawan dan Apri Triwahyudi.
3. Orang-orang yang saya sayangi dan sahabat serta teman seperjuangan :
Filma Eka Santika, Ardi Kismawan, Dwi Maylisa, dan Dewi Vista Saputri.
4. Teman-teman mahasiswa Prodi PAI khususnya kelas A yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, dan teman-teman seperjuangan angkatan tahun
2015.
5. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS .............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ................................................ vii
HALAMAN MOTTO . ...................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................ 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5
F. Penelitian yang Relevan ....................................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar ...................................................................... 9
1. Pengertian Motivasi Belajar.............................................. 9
2. Indikator Motivasi Belajar ............................................... 10
3. Macam-Macam Motivasi Belajar ..................................... 10
4. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 12
5. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar ........................... 12
6. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ................. 13
xii
B. Pemberian Reward ................................................................. 14
1. Pengertian Pemberian Reward ......................................... 14
2. Bentuk-Bentuk Reward .................................................... 17
3. Langkah-Langkah Pemberian Reward ............................. 18
4. Manfaat Pemberian Reward ............................................. 19
C. Pendidikan Agama Islam ....................................................... 20
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................... 20
2. Dasar Pendidikan Agama Islam ....................................... 20
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ..................................... 22
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ....................... 24
5. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..................................... 24
D. Pengaruh Pemberian RewardTerhadap Motivasi Belajar ...... 24
E. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................ 26
F. Hipotesisi Penelitian .............................................................. 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................ 28
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ........................... 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34
E. Instrumen Penelitian .............................................................. 36
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................. 41
1. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Pekalongan ..................... 41
2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Pekalongan .......................... 42
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pekalongan ................. 44
4. Keadaan Guru SMP Negeri 2 Pekalongan ....................... 46
5. Keadaan Peserta Didik SMP Negeri 2 Pekalongan ........... 47
6. Sarana dan Prasaran SMP Negeri 2 Pekalongan ................ 48
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................ 49
1. Data Tentang Pemberian Reward ..................................... 49
xiii
2. Data Tentang Motivasi Belajar Siswa .............................. 54
C. Pengujian Hipotesis ............................................................. 60
D. Pembahasan ........................................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 67
B. Saran ....................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................... 32
Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban ............................................................. 35
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Penelitian ..................................... 36
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Tentang Pemberian Reward ........... 37
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Tentang Motivasi Belajar ............... 37
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Instrumen Pemberian Reward ....... 38
Tabel 4.1 Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pekalongan ................................ 41
Tabel 4.2 Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMP
Negeri 2 Pekalongan .................................................................... 46
Tabel 4.3 Kualifikasi Pendidik SMP Negeri 2 Pekalongan......................... 46
Tabel 4.4 Jumlah Guru SMP Negeri 2 Pekalongan ..................................... 46
Tabel 4.5 Data Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 2 Pekalongan ............... 47
Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasaraba SMP Negeri 2 Pekalongan ............... 48
Tabel 4.7 Data Hasil Angket Pemberian Reward ........................................ 49
Tabel 4.8 Kategori Hasil Angket Pemberian Reward ................................. 53
Tabel 4.9 Data Hasil Angket Motivasi Belajar ............................................ 54
Tabel 4.10 Kategori Hasil Angket Motivasi Belajar ..................................... 58
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Pemberian Reward .................................... 59
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Antara Pengaruh Pemberian Reward
Terhadap Motivasi Belajar .......................................................... 61
Tabel 4.13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .................................... 64
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Alat Pengumpul Data ......................................................................................... 72
Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 78
Surat Bimbingan Skripsi ..................................................................................... 89
Outline ................................................................................................................. 90
Surat Izin Pra-Survey dari IAIN Metro ............................................................... 93
Surat Balasan Izin Pra-Survey ............................................................................ 94
Surat Tugas dari IAIN Metro .............................................................................. 95
Surat Izin Researchdari IAIN Metro ................................................................... 96
Surat Balasan Izin Research ................................................................................ 97
Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ............................................................... 98
Surat Bebas Pustaka Jurusan ............................................................................. 111
Surat Keterangan Bebas Pustaka ........................................................................ 112
Tabel Person Product Moment ............................................................................ 113
Foto Penelitian .................................................................................................... 114
Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan
sistematis untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai
kualitas diri yang lebih baik.”1 Selain itu, pemerintah juga mengatur tujuan
pendidikan nasional yaitu: “Pendidikan nasional bertujuan berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”2
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-
Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta
penggunaan pengalaman.3
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa antara
pengertian pendidikan secara umum dan pendidikan agama Islam saling
berkaitan. Keduanya menjelaskan bahwa pendidikan yang akan menjadikan
peseta didik mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat menjadi manusia
yang berakhlak mulia.
1 Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h 19.
2 Haiatin Chasanatin, Pengembangan Kurikulum, (Metro: STAIN Jurai Siwo, 2015),
h. 18. 3 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), h 11.
2
Kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan adalah belajar. “Belajar
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah
laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik”.4 Maka kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok dalam proses pendidikan, dan juga guru harus dapat
memberikan motivasi belajar kepada siswa pada proses belajar.
“Motivasi belajar adalah keinginan atau dorangan untuk belajar”.5
Keinginan ataupun dorongan tersebut dapat terjadi dari dalam diri seorang
siswa itu sendiri atau bisa juga dorongan belajar dari luar diri siswa
(lingkungan). Adapun bentuk pemberian motivasi yang sederhana yaitu bisa
memberikan reward kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Banyak siswa yang merasa senang apabila dalam kegiatan
belajarnya mereka mendapatkan apresiasi (reward) dari gurunya. Baik berupa
pujian, ataupun nilai yang diberikan guru kepada siswa. Selain itu reward
juga bisa membangkitkan motivasi belajar siswa.
Reward merupakan hal yang penting juga dalam pendidikan. Reward
dalam hal ini berarti pemberian ganjaran, penghargaan atau imbalan.
Reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para
peserta didik. Selain motivasi hadiah juga bertujuan agar seseorang
menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan
prestasi yang telah dapat dicapainya.6
4 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 35.
5 “Pembelajaran IPA Model Integrated untuk Minngkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Pada Pokok Bahasan Energi di SMP Negeri Purworejo Jawa Tengah,” dalam Berkala Fisika
Indonesia, (Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan) Vol. 4, No. 1&2/ Januari-Juli 2012, h. 3,
Sardiman sebagaiman yang dikutip oleh Gemi Nastiti. 6 Aris Sohimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h 157.
3
Berdasarkan pengertian di atas reward akan meberikan motivasi
belajar siswa. Pernyataan tersebut membuat peneliti merasa tertarik untuk
mencoba membuat siswa lebih aktif, tidak merasa bosan dan termotivasi saat
proses belajar, dan meningkatkan semangat belajar siswa.
Berdasarkan hasil prasurvey dan wawancara Kepada Bapak Drs,
Moh. Fanani selaku guru PAI kelas VII pada tanggal 18 September 2018
yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Pekalongan bahwa dalam
pembelajaran PAI, guru kurang menerapkan pemberian reward sehingga
kurang termotivasi. Penyebab motivasi belajar siswa rendah yaitu bisa
dikarenakan guru kurang memberikan reward pada siswa, siswa tidak
menyukai cara pengajaran guru dan juga lemahnya motivasi belajar dalam
diri siswa itu sendiri.
Bentuk reward yang diberikan guru kepada siswa berupa
pemberian nilai tambah pada siswa apabila siswa tersebut mampu
mengerjakan tugasnya dengan baik. Bentuk reward yang lainnya yaitu
memberikan pujian, penghormatan, isyarat dan penghargaan kepada siswa.
Reward yang diberikan guru ditujukan pada siswa yang berpestasi dalam
belajarnya, sehingga siswa dapat termotivasi untuk lebih giat lagi dalam
belajar, dan juga mendorong siswa lain untuk dapat berprestasi.
Kelebihan dari pemberian reward yaitu apabila siswa mengetahui
jika setiap mereka mengerjakan tugas dengan benar maka mereka akan
mendapatkan nilai tambahan, maka mereka akan bersemangat dalam
mengerjakan tugas. Namun kekurangannya yaitu pemberian reward masih
4
kurang diterapkan. Pemberian reward dalam belajar sangat penting karena
siswa yang berprestasi apabila ia mendapatkan reward akan lebih semangat
lagi untuk belajar.
“Dalam konsep pendidikan, reward merupakan salah satu alat
untuk peningkatan motivasi peserta didik”.7 Dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh pemberian reward terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat disimpulkan
bahwa identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Pemberian reward oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar masih
kurang.
2. Reward belum sepenuhya menjadi strategi pembelajaran.
3. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI yang kurang.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan
diteliti maka peneliti memberikan batasan masalah pada peneliatian ini yaitu:
1. Pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
PAI di SMP Negeri 2 Pekalongan kelas VII Tahun Pelajaran 2018/2019
dibatasi dalam reward yang berbentuk pujian dan tanda penghargaan
seperti pemberian nilai tambahan apabila siswa dapat mengerjakan tugas
dengan benar.
7 Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h 289.
5
2. Motivasi belajar dibatasi pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 2
Pekalongan kelas VII Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh
pemberian reward terhadapa motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2
Pekalongan kelas VII Tahun Pelajaran 2018/2019?”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian reward terhadap motivasi
belajar siswa di di SMP Negeri 2 Pekalongan kelas VII Tahun Pelajaran
2018/2019.
2. Manfaat Penelitian
1) Manfaat bagi guru adalah sebagai acuan guru dalam pemberian
reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa mengikuti mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2) Manfaat bagi peneliti adalah sebagai sarana untuk menerapkan
pengetahuan yang sudah diketahui, sekaligus sebagai modal dasar
saat peneliti menjadi seorang guru.
6
3) Manfaat bagi siswa adalah agar siswa dapat belajar dengan
menyenangkan dan siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk
belajar.
4) Manfaat bagi sekolah adalah menjadi lebih maju, serta diharapkan
sekolah dapat memfasilitasi guru dalam upaya memberikan reward
pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Devi Widi Astuti pada tahun
2017 dengan judul “Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VIII Mata Pelajaran Fiqh MTs Negeri 2 Lampung
Timur.” Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan pengolahan
datanya menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan rumus Korelas
PPM (Person Product Moment). Kesimpulan dari penelitian Sinta Devi Widi
Astuti adalah ada pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar peserta
didik kelas VIII mata pelajaran Fiqh MTs Negeri 2 Lampung Timur. Hal ini
dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelas PPM
(Person Product Moment) diperoleh harga rxy 0,426 lebih besar dari rtabel
0,176 sehingga dalam penelitian ini hipotesis alternatif (Ha) diterima.8
Perbedaan penelitian relevan yang pertama dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yaitu: mata pelajaran, tempat penelitian, dan juga
variabel terikat. Apabila dalam penelitian Sinta Devi Widi Astuti terikatnya
8 Sinta Devi Widi Astuti, “Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VIII Mata Pelajaran Fiqh MTs Negeri 2 Lampung Timur”, dipresentasikan
dalam ujian skripsi, 2017.
7
hasil belajar, sedangkan pada peneliti variabel terikatnya motivasi belajar.
Adapun persamaannya yaitu sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif
serta menggunakan rumus pengujian hipotesisnya Korelas PPM (Person
Product Moment) dan variabel bebasnya sama-sama pemberian reward.
Penelitian relevan selanjutnya yang dilakukan oleh Tri
Wahyuningsih pada tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Kemampuan
Pengelolaan Kelas Guru PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas
VII SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017.” Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dan bersifat
korelaso sebab akibat. Kesimpulan dari penelitian Tri Wahyuningsih adalah
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian kemampuan
pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. 9
Perbedaan penelitian relevan yang ke dua dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yaitu: tempat penelitian, dan variabel
penelitiannya. Apabila dalam penelitian Tri Wahyuningsih variabel bebasnya
menggunakan kemampuan pengelolaan kelas sedangkan pada peneliti adalah
reward. Adapun persamaan antara penelitian Tri Wahyuningsih dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu pada variabel terikatnya sama-
sama motivasi belajar. Serta metode penelitiannya sama-sama kuantitatif.
Penelitian relevan selanjutnya yang dilakukan oleh Feri Nasrudin
pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Pemberian Reward dan
Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Di
9 Tri Wahyuningsih, “Pengaruh Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017”, dipresentasikan dalam ujian skripsi, 2017.
8
Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.” Penelitian
ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dan berbentuk penelitian survei
deskriptif. Kesimpulan dari penelitian Feri Nasrudin adalah terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara pemberian reward terhadap motivasi
belajar siswa. Besar kecilnya maupun naik turunnya motivasi belajar dapat
diprediksi dengan nilai dari skor pemberian reward dan punishment dengan
persamaan regresi Y = 111,381 + 0,794X. Besarnya pengaruh pemberian
reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa sebesar 40% yang
diperoleh melalui analisis koefisien determinasi. Sedangkan 60% yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa berasal dari faktor lain.10
Perbedaan penelitian relevan yang ke tiga dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yaitu: tempat penelitian, dan variabel
penelitiannya. Apabila dalam penelitian Feri Nasrudin variabel bebasnya
menggunakan reward dan punishment, sedangkan pada peneliti hanya
reward. Adapun persamaan antara penelitian Feri Nasrudin dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti yaitu pada variabel terikatnya sama-masa
motivasi belajar, serta metode penelitiannya sama-sama kuantitatif.
10
Feri Nasrudin, “Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
“, dalam seminar skripsi, diunduh pada 15 Oktober 2017.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
“Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan
dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”.1 Maksud
dari pernyataan diatas yaitu siswa belajar karena ada dorongan, dorongan
inilah yang memunculkan dan menghasilkan prestasi belajar yang akan
berbuah dari buruk menjadi baik.
“Motivasi adalah perubahan energi di dalam pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan”.2Pernyataan tersebut berarti bahwa orang yang mempunyai tujuan
dalam aktivitasnya, berarti orang tersebut mempunyai motivasi.
Definisi motivasi di atas berisi tentang tiga hal yaitu:
a. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang,
b. Motivasi ditandai oleh dorongan afektif,
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.3
Motivasi belajar merupakan kekuatan, daya dorong, atau alat
pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta
didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan
menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotor.4
1Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 80,Mc. Donald
sebagaimana yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono. 2Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 106.
3Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 203-204. 4Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2012), h. 26.
10
Tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh
kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini yang memotivasi
tingkah laku seseorang.5 Kesimpulan dari beberapa teori tersebut yaitu,
motivasi belajar adalah dorongan yang membuat siswa mau belajar dengan
giat. Adanya motivasi yang membuat siswa semakin semangat melakukan
proses belajar.
2. Indikator motivasi belajar
Hakikat motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa untuk mengadakan perubahan tingkah laku dalam belajar, beberapa
indikator atau unsur yang mendukung yaitu sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil,
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan,
d. Adanya penghargaan dalam belajar,
e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar,
f. Adanya lingkungan kondusif, sehingga memungkinkan siswa sapat
belajar dengan baik.6
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Berikut merupakan macam-macam dari motivasi belajar:
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
1) Motivasi bawaan, adalah motivasi yang dibawa sejak lahir,
maksudnya adalah motivasi itu ada tanpa harus dipelajari karena
5Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 171., Maslow sebagaimana yang dikutip oleh Slameto. 6Konita Dian Dwita dan Ade Irma Anggraeni, Haryadi, “Pengaruh Home Visit Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Sdit Harapan Bunda Purwokerto,” dalam Jurnal
Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA), (Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman), Vol. 20,
No. 1/ 2018, h. 5.
11
sudah bawaan lahir. Misalnya dorongan untuk makan, minum,
bekerja, beristirahat, seksual.
2) Motivasi yang dipelajari, adalah motivasi yang timbul karena
dipelajari. Misalnya dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan. Motivasi ini sering disebut dengan motivasi yang
disyaratkan secara sosial.7
b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1) Motivasi intrinsik
Adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri seriap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya siswa yang
senang membaca, tidak perlu disuruh ia sudah rajin untuk dibaca.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada di luar perbuatannya. Orang berbuat sesuatu
karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari
hukuman. Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di sekolah. Jika
siswa belajar dengan hasil sangat memuaskan, maka ia akan
memperoleh hadiah dariguru atau orang tua, begitupun sebaliknya.8
Perlu ditegaskan, bukan berbarti bahwa motivasi
ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-
mengajar tetapi penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu
7Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),
h. 86. 8Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, h. 91–92.
12
dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain
dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa,
sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.9
4. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi akan menentukan hasil belajar bagi siswa. Sehubungan
dengan hal tersebut, tiga fungsi motivasi yakni:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau
pendorong yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor menggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu sebagai petunjuk bagi arah dan
tujuan yang ingin dicapai. Maka motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.10
Maka fungsi motivasi dilihat dari pernyataan diatas adalah
sebagai pendorong atau usaha untuk pencapai suatu tujuan (prestasi).
Adanya motivasi yang baik dalam belajar maka akan memunculkan hasil
belajar yang baik pula. Sehingga perlu adanya motivasi belajar dalam diri
siswa untuk dapat melakukan pembelajaran dengan baik.
5. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi belajar siswa
sehingga ia mau belajar. “Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan membangun motivasi peserta didik, terutama motivasi
9Ibid., h. 88-91.
10Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 237, Winansih sebagaiman dikutip oleh Kompri.
13
dalam kegiatan belajar.”11 Adapun cara-cara yang dapat dilakukan guru
untuk dapat memotivasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:
a. Pendidik berusaha menciptakan persaingan diantara peserta didik untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa;
b. Pendidik berusaha mondorong peserta didik dalam belajar belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran;
c. Pendidik hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
d. Pendidik selalu berusaha menarik minat belajar peserta didik;
e. Sering-sering memberikan tugas dan memberikan nilai seobjektif
mungkin;12
f. Memberi sentuhan lembut (soft touch);
g. Memberikan hadiah (reward);
h. Memberikan pujian dan penghormatan.13
Cara diatas dapat dilakukan guru untuk dapat memotivasi siswa.
Pada poin terakhir diterangkan bahwa cara yang dapat digukanan guru
untuk memotivasi siswa belajar dengan memberikan reward kepada siswa
baik pujian atau penghormatan atas prestasi yang telah dicapai oleh siswa.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil
seperti keinginan berjalan, makan makanan lezat, berebut permainan,
dapat membaca, dapat bernyanyi, dan lain sebagainya. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bahkan
dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan anak.
11
Donni Juni Priansa, Menjadi Kepala Sekolah Dan Guru Profesional Konsep, Peran
Strategis, dan Pengembangannya, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), h. 153. 12
Ihsana El Khuluqu, Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Metode dan Aplikasi
Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h. 248. 13
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, h. 28.
14
b. Kondisi siswa
Kondisi siwa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan
mudah memusatkan perhatian belajarnya.
c. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat.
Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh
lingkungan sekitar.
d. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di
luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi
menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar
dalam tiap kesempatan, membina belajar tertib pergaulan, dan
membina berlajar tertib lingkungan sekolah. 14
B. Pemberian Reward
1. Pengertian Reward
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa yaitu dengan pemberian reward atas pekerjaan yang dianggap benar
14
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, h. 97-100.
15
dan mencapai tujuan dalam pembelajaran. “Reward merupakan salah satu
prinsip yang penting dalam pembelajaran, pada teori-teori reward kerap
disebut dengan istilah reinforser. Reinfores merupakan konsekuensi yang
menyenangkan”15
Reward atau disebut juga hadaih adalah ganjaran, penghargaan atau
imbalan. Reward sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang
anak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai
sebuah tahapan perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah
target. Pada konsep pendidikan reward merupakan salah satu alat
untuk peningkatan motivasi siswa. Selain motivasi, reward juga
bertujuan agar seseorang giat dalam usahanya untuk memperbaiki
atau meningkatkan prestasi yang telah di capainya.16
Maka pemberian reward pada pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Karena dengan diberikan
reward siswa merasa bahwa perjuangannya selalu dihargai oleh gurunya.
Pemberian reward dapat dilakukan secara fisik maupu non fisik.
Pemberian reward pada anak usia sekolah perlu dikembangkan. Pemberian
reward tidak selamanya dilakukan dengan pemberian materi akan tetapi bisa
juga dengan kata-kata yang baik berupa pujian.17 Maka hal ini berarti bahwa
pemberian reward adalah hal yang mudah untuk dilakukan oleh guru,
karena reward ini dapat hanya diberikan dengan cara pemberian pujian.
Pemberiah reward juga merupakan hal yang menyenangkan bagi siswa.
Keampuhan reward sebagai alat untuk mendapatkan umpan balik
dari anak didik akan terasa jika penggunaannya tepat. Terlalu sering
15
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2011), h. 20. 16
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, h. 289-290. 17
Sehat Sultoni Dalimunthe, Menurut Agama Dari Atas Mimbar, (Yogyakarta:
Deepublish, 2017), h. 148.
16
memberikan reward tidak dibenarkan, sebab hal itu akan menjadi kebiasaan
yang kurang menguntungkan kegiatana belajar mengajar. 18 Memberikan
reward terlalu sering memang tidak baik karena akan dapat mengganggu
proses belajar.
Manusia selalu mempunyai cita-cita, harapan dan keinginan.
Inilah yang dimanfaatkan oleh metode reward. Maka dengan metode ini
seseorang mengerjakan perbuatan baik atau mencapai suatu prestasi yang
tertentu diberikan suatu reward yang menarik sebagai imbalan. Reward
adalah penilaian yang bersifat positif terhadap belajarnya siswa. Peranan
reward dalam proses pengajaran cukup penting terutama sebagai faktor
eksternal dalam memengaruhi dan mengarahkan perilaku siswa.19
Reward merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkatkan kemungkinan terulang kembali perilaku tersebut. Reward
dapat dilakukan secara verbal atau non verbal dengan prinsip kehangatan,
keantusiasan dan kebermaknaan.20
Dapat disimpulkan dari pendapat para ahli di atas bahwa reward
merupakan reward kepada siswa. Pemberian reward bukan tanpa alasan,
reward diberikan apabila siswa telah mengerjakan tugasnya sesuai dengan
tujuan. Apabila siswa telah sesuai mengerjakan pekerjaanya maka siswa
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 2015), h. 151. 19
Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, h. 290, Amir Daien
Indrakusuma sebagaiman yang dikutip oleh Kompri. 20
“Penerapan Konseling Behavioral Dengan Teknik Pemberian Reward Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII A3 SMP Negeri 2 Sawan Tahun Ajaran
2013/2014,” dalam e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, (Indonesia: Jurusan
Bimbingan Konseling Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja), Vol. 2, No. 1/ 2014, h. 3, Susi
Andriani sebagaiman yang dikutip oleh Suandewi Paramita Pertiwi et.al,.
17
berhak untuk mendapatkan reward dari guru. Pemberian reward juga
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar.
2. Bentuk-Bentuk Reward
Untuk menentukan reward yang baik untuk diberikan kepada
anak sangat banyak sekali, berikut ini adalah bentuk-bentuk reward :
“Teknik pemberian reward pada kegiatan belajar mengajar terdiri
dari dua bentuk yaitu, reward verbal dan nonverbal.” 21 Reward verbal
adalah pemberian penguatan yang sederhana karena hanya dengan lisan atau
kata-kata. Sedangkan reward nonverbal dinyatakan dengan menggunakan
bahasa tubuh.
Bentuk-bentuk reward adalah pengakuan, penghargaan dan
pujian. Banyak upaya yang dilakukan orang dewasa untuk memperoleh
penghargaan dan mungkin pujian dari teman atau relasinya, pujian
ditanggapi secara positif, bukan dihindari.22
Bentuk penghargaan lainnya adalah sebagai berikut:
a. Isyarat, misalnya anggukan, raut muka, senyum dari pendidik;
b. Perkataan, misalnya: rajin engkau, baik teruskan;
c. Perbuatan, misalnya anak didik diperbolehkan mengatur meja dan lemari;
d. Benda, penghargaan dalam bentuk benda misalnya gambar, pensil, buku
tulis, buku baca, buku keagamaan, alat permainan.23
e. Penghormatan, merupakan reward yang berupa penobatan dan
pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu.
f. Penghargaan, merupakan reward simbolis yang tidak dinilai dari segi
harganya melainkan dari segi kesan dan kenang-kenangan.24
21
Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 204. 22
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa., h. 302. 23
Ibid., h. 303–304. 24
Slamet dan Samsul Maarif, “Pengaruh Bentuk Tes Formatif Assosiasi Pilihan Ganda
Dengan Reward Dan Punishment Score Pada Pembelajaran Matematika Siswa SMA” dalam
Jurnal INFINITY, (Bandung: Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung),
Vol. 3, No. 1/Februari 2014, h. 71.
18
g. Guru melakukan pujian kepada siswa, siswa sangat senang jika
mendapatkan pujian dari gurunya dan siswa tida suka dicela atau dihina
karena itu akan menurunkan motivasi belajarnya.25
Bentuk-bentuk pemberian reward diatas merupakan contoh yang
dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mengapalikasikannya dalam
pembelajar yang sedang dilakukan. Bentuk-bentuk reward diatas sangatlah
mudah untuk dilakukan oleh guru. Guru juga harus mengetahui bahwa
dengan reward akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa indikarot pemberian reward adalah sebagai berikut:
a. Adanya isyarat yang diberikan guru kepada siswa,
b. Adanya perkataan yang diberikan guru kepada siswa,
c. Adanya perbuatan yang diberikan guru kepada siswa,
d. Adanya benda yang diberikan guru kepada siswa,
e. Adanya penghormatan yang diberikan guru kepada siswa,
f. Adanya penghargaan yang diberikan guru kepada siswa,
g. Adanya pujian yang diberikan guru kepada siswa.
3. Langkah-Langkah Pemberian Reward
Reward dalam proses pembelajaran merupakan faktor yang
penting. Ketika pemerian reward guru harus memperhatikan beberapa
langkah berikut ini:
a. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dibahas pada
setiap pertemuan dalam kegiatan pembelajaran.
25
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2013), h. 349.
19
b. Siswa memperhatikan guru ketika guru menerangkan materi yang akan
diajarkan.
c. Guru memotivasi siswa dengan pemberian reward yang akan diberikan
oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.
d. Setiap siswa yang menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar akan
medapatkan reward dari guru atau seluruh siswa.26
Kesimpulannya adalah, dengan diterapkan pemberian reward
siswa akan lebih termotivasi sesuai dengan yang telah diungkapakan di atas.
Adanya reward yang diterapkan dalam proses pembelajaran akan membuat
siswa berusaha untuk mendapatkan reward yang diberikan oleh guru.
4. Manfaat Pemberian Penguatan (Reward)
Manfaat memberikan penguatan (pemberian reward) dalam
proses pembelajaran di antaranya :
a. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa
terhadap pelajaran yang disajikan dalam pembelajaran;
b. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari pelajaran dan
dianggap memiliki tingkat kesuliatan yang tinggi;
c. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa akan kemapuan yang dimilikinya
dan keberanian mengungkapkan pendapat sendiri;
d. Penggunaan penguatan yang bersifat verbal yaitu penguatan yang
disampaikan melalui kata-kata dapat berupa pujian;
e. Penggunaan penguatan yang bersifat nonverbal yaitu penguatan yang
disampaikan melalui gerakan mendekati, sentuhan, dan acungan tangan.27
Beberapa manfaat dari pemberian reward yang telah disebutkan
diatas, seluruhnya mempunyai efek yang baik dalam kelangsungan proses
26
Cynthia Nida Nitamy, “Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan
Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah”, dalam Jurnal EMPATHY,
(Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan), Vol. 2, No. 1/ Juli 2013, h. 302 27
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 89–
90.
20
belajar mengajar. Penggunaan reward juga berperan penting dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Bentuk pemberian reward yang baik yaitu apabila diberikan
kepada siswa saat siswa mampu mengerjakan segala hal yang diberikan
guru. Pemberian reward yang cukup yaitu diberikan kepada siswa dengan
tidak berlebihan. Pemberian reward yang kurang yaitu ketika siswa mampu
mengerjakan semua yang ditugaskan guru namun guru tidak memberikan
reward untuk menabah motivasi dalam belajar.
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai studi tentang proses
kependidikan yang didasarkan ada nilai-nilai filosofis ajaran Islam
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. 28 Maka
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
meyiapka peserta didik untuk mengenak, memahami, menghayati hingga
mengimani agama Islam.
2. Dasar Pendidikan Agama Islam
a. Dasar Yuridis/Hukum
Dasar yuridis, yakni dasar pelaksanaan pendidikan agama
yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang secara tidak
28
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipler (Jakarta:
Rajawali Pers, 2010), h. 13.
21
langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan
agama di sekolah secara formal.29
b. Dasar Ideal
“Dasar ideal adalah dasar dari falsafah negara pancasila
dimana sila pertama dari pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa.”30 Ini mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia
harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ketetapan MPR
No. II/MPR/1978 tentang P4 (Prasetia Pancakarsa) disebutkan
bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa
Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Dasar
Struktural atau Konstitusional
Dasar Struktural atau Konstitusional yakni dasar dari
UUD 1945, dalam Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
1) Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama
dan kepercayaannya itu.31
Bunyi ayat di atas mengandung pengertian bahwa bangsa
Indonesia harus beragama dan negara melindungi umat beragama
29
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
h. 13. 30
Ibid., h. 13. 31
Ibid., h. 13-14.
22
untuk menunaikan ajaran agama dan beribadah sesuai agamanya
masing-masing.
c. Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari
agama Islam yang tertera dalam ayat Al-Quran maupun Hadits Nabi.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan adanya perintah
tersebut, antara lain berikut ini:
1) Q.S. Ali-Imron ayat 104, yang berbunyi:
Artinya: “Hendaknya ada diantara kamu segolongan ummat
yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh berbuat baik dan
mencegah dari perbuatan mungkar.” (Q.S. Ali-Imron: 104).
2) Al-Hadist
بلَِّغوُا عَنىِّ وَلوَْ آيَة
Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR.
Bukhari).”
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Diantara fungsi Pendidikan Agama Islam, yakni:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
23
b. Penanaman Nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
c. Penyesuaian Mental, Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari bahaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
f. Pengajaran, yaitu pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagaamaan
secara umum (alam nyata san nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.
g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki
bakat khusus di bidan agama Islam agar bakat tersebut dapat
berkemban secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan bagi orang lain.32
32
Haiatin Chasanatin, Pengembangan Kurikulum, h. 165-166.
24
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia sdengan Allah
SWT, hubungan manusia dengan sasama manusia, hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya. 33 Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan
Agama Islam mencakup beberapa unsur pokok, yakni: Al-Qur’an,
aqidah, ibadah, syariah, akhlak dan tarikh.
5. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam bertujuan memberikan kemampuan
dasar kepada siswa tentang agama Islam untuk mengembangkan
kehidupan beragama sehingga menjadi manusia muslim yang beiriman
dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulis sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat muslim.34
Tujuan umum pendidikan islam ialah membantu pembentukan
akhlak, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, mempersiapkan
mencari rezeki, pemeliharaan dan pemanfaatanya, menumbuhkan ruh
ilmiah bagi pelajar, dan menyiapkan pelajar yang professional.35
D. Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Motivasi Belajar
Dorongan atau motivasi dapat berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organisme. Selain itu merupakan sistem yang memungkinkan
33
Ibid., h. 168. 34
Ibid., 35
Soleha dan Rada, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 40.
25
organisme memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
merupakan penyebab munculnya motivasi dan motivasi tersebut akan
mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan organisme.36
Dapat dikatakan bahwa tingkah laku organisme disebabkan oleh kekuatan
dorongan atau motivasi.
Pengertian dorongan atau motivasi yang telah disebutkan di atas,
menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi
tidak menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif
(hadiah atau hukuman) mempengaruhi intensitas dan juga kualitas tingkah
laku organisme.37
Sesuai pernyataan tersebut maka faktor eksternal, pemberian
hadiah atau reward dan juga hukuman dapat mempengaruhi motivasi
organisme. Teori tersebut dapat pula diterapkan dalam pembelajaran, dengan
diberikan reward maka bukan tidak mungkin bahwa siswa akan mempunyai
motivasi belajar yang tinggi.
“Motivasi sangat menentukan tingkat berhasil atau gagalnya belajar
siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya akan sangat sulit untuk berhasil. Karena
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak mungkin akan
mau melaksanakan aktivitas belajar.”38
Peran motivasi belajar sangat penting
dalam diri siswa untuk dapat meningkatkan prestasi yang dimilikinya.
Untuk dapat memotivasi siswa salah satunya dengan memotivasi
secara ekstrinsik. “Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk
36
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, h. 82. 37
Ibid., 38
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, h. 231.
26
mendapatkan sesuatu yang lain. Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh
insentif seperti hadiah (reward). Peran reward yaitu sebagai insentif agar
mau mengerjakan tugas dimana tujuannya untuk mengontrol perilaku siswa.39
Serta meningkatkan motivasi berperstasi siswa yang tinggi.40
Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah untuk
lebih mengembangkan motivasi belajar siswa melalui motivasi ekstrinsik.
Pemberian reward kepada siswa bukan tanpa maksud. Reward diberikan pada
seseorang dengan tujuan agar seseorang tersebut mau belajar dengan baik,
lebih giat, lebih raji, dan lebih bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya.
Reward akan sangat membantu peserta didik terutama membantu
dalam hal meningkatan hasil belajar, karena dengan menggunakan reward
peserta didik menjadi semangat dan aktif dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Dengan demikian keaktifan siswa akan berkembang dan memiliki
dampak positif yang akhirnya sebagai pendorong keaktifandalam belajar
sehingga hasil belajarnya juga tinggi. Dapat diketahui bahwa pemberian
reward memiliki pengaruh terhadapt motivasi belajar.
E. Kerangka Konseptual Penelitian
Pokok dalam penelitian ini yaitu pemberian reward kepada siswa.
Tujuan dari pemberian reward adalah untuk menumbuhkkan motivasi belajar
dalam diri siswa, dengan adanya motivasi belajar dalam diri siswa yang baik,
maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula.
39
Ibid, h. 232. 40
Sofyan, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 73.
27
Berdasarkan uraian pada kajian teori yang telah dikemukakan
diatas dapat diketahui adanya pengaruh antara pemberian reward terhadap
motivasi belajar. Terdapat banyak jenis faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar. Dari banyak jenis tersebut kemudian di golongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam (Intern) dan faktor yang
berasal dari luar (ekstern).
Adapun paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Ha : Ada pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri 2
Pekalongan. tahun pelajaran 2018/2019
Ho : Tidak ada pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri 2
Pekalongan.
Pemberian
Reward
Baik
Hipotesis
Motivasi
Belajar Cukup
Kurang
Tinggi
Sedang
Rendah
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu perlu dilakukan
rancangan penelitian yang memuat jenis dan sifat penelitian. Jenis penelitian
yang akan dilakukan termasuk kategori penelitian kuantitatif. “Penelitian
kuantitatif merupakan metodepenelitian yang menjelaskan fenomena dengan
menggunkan data-data numerik, kemudian dianalisis menggunakan
statistika”1
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dai pengumpulan data, penafsiran terhadao
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada
tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disetai dengan
gambar, tabel, grafik datau tampilan lainnya.2
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penelitian yang akan
dilakukan peneliti ini bertujuan menjelaskan, memaparkan atau
menggambarkan fenomena yang ada menggunakan angka-angak.Dengan
pendekatan kuantitatif penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
pemberian reward terhaadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2
Pekalongan.
1Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung:
PT Refika Aditama, 2012), h. 48. 2Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 24.
29
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu,
Pemberian Reward sebagai variabel bebas (variabel X) dan Motivasi Belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai variabel terikat (variabel Y). Berikut
penjelasan mengenai variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
1. Pemberian Reward (Variabel Bebas/X)
“Variabel bebas atau yang dapat disebut variabel independen
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”3. Sesuai
dengan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan variabel bebas
pada penelitian ini adalah pemberian reward.
“Pemberian reward artinya adalah ganjaran, hadiah,
penghargaan atau imbalan. Reward sebagai alat pendidikan diberikan
ketika sanak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai
sebuah target tertentu”4. Dalam konsep pendidikan, reward merupakan
salah satu alat untuk peningkatan motivasi belajar siswa.
Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah
untuk lebih mengembangkan motivasi yang bersifat ekstrinsik. Namun
dalam penelitian ini bertujuan agar motivasi ekstrinsik ini menjadi
motivasi intrinsik sehingga siswa tidak bergantung pada reward yang
hanya memotivasi dari luar.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 38. 4 Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 280.
30
Indikator pemberian reward yaitu sebagai berikut:
a. Adanya isyarat yang diberikan guru kepada siswa,
b. Adanya perkataan yang diberikan guru kepada siswa,
c. Adanya perbuatan yang diberikan guru kepada siswa,
d. Adanya benda yang diberikan guru kepada siswa,
e. Adanya penghormatan yang diberikan guru kepada siswa,
f. Adanya penghargaan yang diberikan guru kepada siswa,
g. Adanya pujian yang diberikan guru kepada siswa.
2. Motivasi Belajar (Variabel Terikat/Y)
“Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.5
Sesuai pengertian tersebut variabel terikat pada penelitian ini adalah
motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan.
Motivasi adalah sesuatu yang penting dalam diri sesorang
siswa terutama dalam proses belajar. Kualitas motivasi individu terhadap
proses belajar sangatlah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kualitas proses dan hasil belajar. Implikasi bagi pengajar adalah, harus
bisa membangkitkan perhatian dan motivasi belajar siswanya.6
Indikator motivasi belajar yaitu sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil,
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan,
5Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 39.
6Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 18.
31
d. Adanya penghargaan dalam belajar,
e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar,
f. Adanya lingkungan kondusif, sehingga memungkinkan siswa sapat
belajar dengan baik.7
Motivasi belajarpun ada bermacam-macam, yaitu ada motivasi
bawaan, motivasi yang dapat dipelajari. Motivasi ada yang dari luar ada
juga yang ada dalam diri seseorang.Pada penelitian ini motivasi belajar
dilihat dari hasrat , dorongan, harapan, penghargaan, kegiatan belajar
serta lingkungan yang kondusif.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.8 Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dipahami
bahwa populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek yang menjadi
perhatian peneliti.
Populasi adalah “sumber data dalam penelitian tertentu yang
memiliki jumlah banyak dan luas”.9Dalam penelitian ini yang di jadikan
wilayah generalisasi atau populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri2 Pekalongan yang mengikuti mata pelajaran PAI.
7Konita Dian Dwita dan Ade Irma Anggraeni, Haryadi, “Pengaruh Home Visit Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Sdit Harapan Bunda Purwokerto,” dalam Jurnal
Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA), (Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman), Vol. 20,
No. 1/ 2018, h. 5. 8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 8.
9Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2016), h. 137.
32
Jumlah seluruh siswa kelas VII yang dibagi menjadi tujuh
kelas yaitu 232 siswa, namun seluruh siswa kelas VII tidak semuanya
beragama Islam. Adapun siswa yang beragama non muslim sebanyak 6
siswa. Sehingga jumlah populasi pada penelitian ini adalah 226 siswa.
Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan
NO.
Jumalah
Seluruh
Kelas VII
Jumlah Peserta
Didik Jumlah
Peserta Didik
Muslim
Jumlah
Peserta Didik
Non Muslim P L Jumlah
1 Kelas VII.1 17 16 33 33 -
2 Kelas VII.2 19 14 33 31 2
3 Kelas VII.3 13 21 34 33 1
4 Kelas VII.4 14 19 33 33 -
5 Kelas VII.5 19 14 33 30 3
6 Kelas VII.6 13 20 33 33 -
7 Kelas VII.7 12 21 33 33 -
JUMLAH 107 125 232 226 6
2. Sampel
Sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
populasi”.10 Karena keterbatasan dana tenaga dan waktu maka peneliti
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud dari sampel
adalah jumlah objek/subjek penelitian yang diambil dari populasi.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 11.
33
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa
pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan sampel dan
penentuan jenis sampel dan penghitungan jenis sampel yang akan
menjadi objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus
representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik
maupun jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian
ini maka penulis akan menggunakan pedoman sebagaimana yang telah
dikemukakan bahawa, “jika ukuran populasi di atas 1.000 maka sampel
sekitar 10% sudah cukup, tetapi jika ukuran populasinya sekitar 100
maka sampel paling sedikit 30%, dan kalau ukuran populasinya 30 maka
sampelnya harus 100%.”11
Karena jumlah populasinya 226 maka sesuai dengan teori di
atas sampel dalam penelitian ini yaitu 226 X 30% = 67,8. Maka jumlah
sampelnya adalah sebanyak 68 siswa kelas VII.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan
sampel dan besar sampel. Untuk menentukan berapa sampel yang akan
diambil, penulis menggunakan proportionate stratified random sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang diambil berdasarkan strata.
Berdasarkan data yang telah peneliti lakukan, peneliti telah
mendapatkan sampel sebanyak 68 siswa, maka sampel ini dibagi dengan
11
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 143.
34
banyaknya kelas pada kelas VII. Yaitu kelas VII.1 = 10, VII.2 = 9, VII.3
= 10, VII.4 = 10, VII.5 = 9, VII.6 = 10, VII.7 = 10.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
“Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, dan sebagainya”12Teknik dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah,
sejarah berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan SMP Negeri 2
Pekalongan, profil sekolah, lokasi sekolah, data guru dan data siswa,
struktur organisasi sekolah, kondisi sekolah.
2. Angket
Angket merupakan cara yang digunakan untuk pengumpulan
data berbentuk pengajuan pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.13Metode angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket berbentuk Skala Likert, angket disajikan secara tertulis dalam daftar
pernyataan dan sudah terdapat pilihan jawaban yang akan dipilih oleh
objek penelitian.
Dalam hal ini peneliti menggunakan angket untuk mengetahui
dan mendapatkan data mengenaidata pemberian reward dan motivasi
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan ketika mengikuti
12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h. 274. 13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D h. 142.
35
pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas, angket ini diberikan pada
siswa. Jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup, karena peneliti
sudah menyediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden.
Tabel 3.2
Skor Alternatif Jawaban
Alternatif
Jawaban Keterangan Skor Pernyataan
A Selalu 4
B Sering 3
C Kadang-kadang 2
D Tidak pernah 1
3. Observasi
“Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan
melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat
gambaran secara jelas tentang objek penelitian.”14
Dalam hal ini untuk
mengamati apakah guru memberikan reward untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Adapun observasi yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu
observasi yang dilakukan seraca langsung. Metode observasi ini
ditujukan kepada guru, yang nantinya hasil dari observasi ini akan
digunakan untuk mengkompair data yang diperoleh dari angket yang
diberikan kepada siswa.
14
Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2014), h. 34.
36
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah “alat yang digunakan untuk mengukur
suatu kejadian atau fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Secara
spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.15 Sesuai dengan
pengertian tersebut maka instrumen penelitian merupakan alat untuk
mengukur dari variabel yang diteliti, atau suatu alat untuk mendapatkan data
yang diteliti.
1. Rancangan/ kisi-kisi instrumen
Ada dua macam kisi-kisi yang harus disusun oleh seorang
peneliti sebelum merancang instrumen yaitu:
a. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan
semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua
kemungkinan sumber data, semua metode dan instrumen yang
mungkin dapat dipakai. Yang termuat dalam kisi-kisi umum ini baru
rencana ideal, tentang apakah semua sumber data, metode dan
instrumen tetap akan dipakai atau tidak, tergantung dari ketetapan
menurut pertimbangan peneliti.
b. Kisi-kisi khusus yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan
rancangan butir-butir yang akan disusun untuk sesuatu instrumen.16
Tabel 3.3
Instrumen Umum Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Penelitian
No Variabel Penelitian Sumber
Data Metode Instrumen
1. Variabel Bebas (X):
Reward
Siswa Angket Lembar Angket
2. Variabel Terikat (Y):
Motivasi Belajar
Siswa Angket Lembar Angket
15
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D, h. 102. 16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h. 206.
37
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Khusus Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen Angket Tentang Pemberian Reward
Variabel
Bebas (X) Indikator Item
Jumlah
Item
Pemberian
Reward
1. Adanya isyarat yang
diberikan guru kepada
siswa
1 1
2. Adanya perkataan yang diberikan guru kepada
siswa
2-3 2
3. Adanya perbuatan yang
diberikan guru kepada
siswa
4 1
4. Adanya benda yang
diberikan guru kepada
siswa
5 1
5. Adanya penghormatan
yang diberikan guru kepada
siswa
6 1
6. Adanya penghargaan yang
diberikan guru kepada
siswa
7-8 2
7. Adanya pujian yang
diberikan guru kepada
siswa
9-10 2
Jumlah 10
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Khusu Penelitian
Kisi-Kisi Instrumen Angket Tentang Motivasi Belajar
Variabel
Terikat (Y) Indikator Item
Jumlah
Item
Motivasi
Belajar
1. Adanya hasrat dan
keinginan berhasil 1-2 2
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
3-4 2
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan 5-6 1
4. Adanya penghargaan
dalam belajar 7-8 2
5. Adanya kegiatan
menarik dalam belajar 9 1
38
6. Adanya lingkungan
kondusif, sehingga
memungkinkan siswa
sapat belajar dengan
baik
10 1
Jumlah 10
Penelitian variabel (X) dan variabel (Y) yaitu mengetahui Pengaruh
Pemberian Rewardterhadap Motivasi Belajar Siswa diukur menggunakan soal
pilihan ganda sebanyak 10 soal untuk setiap variabelnya, dengan empat
alternatif jawaban yang terdapat pada tabel 3.2.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Instrumen PemberianReward
Variabel
Penelitian Indikator
Jumalah
Item
Variabel Bebas
Reward
1. Adanya isyarat yang diberikan
guru kepada siswa,
2. Adanya perkataan yang diberikan
guru kepada siswa,
3. Adanya perbuatan yang diberikan
guru kepada siswa,
4. Adanya benda yang diberikan
guru kepada siswa,
5. Adanya penghormatan yang
diberikan guru kepada siswa,
6. Adanya penghargaan yang
diberikan guru kepada siswa,
7. Adanya pujian yang diberikan
guru kepada siswa.
1
1
1
1
1
1
1
Skor 7
39
2. Pengujian Instrumen
a. Validitas
“Instrumen yang valid instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. 17
Jadi validitas adalah
alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala yang
sebenarnya yaitu valid atau tidak valid.
Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan Person Product Moment, dengan rumus sebagai
berikut:
rxy= ∑xy
√(∑x2) (∑y
2)
Keterangan :
x = X-X
y = Y-Y
X = Skor rata-rata dari X
Y = Skor rata-rata dari Y18
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan teknik analisis data yang menujukan
konsistensi suatu instrumen. Maka, rumus yang dapat digunakan
untuk uji reliabilitas adalah menggunakan rumus Spearman Brown.
Adapun rumus reliabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
r11 = 2 x r1/21/2
(1 + r1/21/2)
17
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D, h. 121. 18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 213.
40
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrumen.19
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dianalisi. Teknik analisi
data yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian
reward terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP N 2 Pekalongan,
menggunakan teknik analisis data statistik dengan menggunakan rumus
Korelas PPM (Person Product Moment) sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi personproduct moment
n = Jumlah responden
∑x = Jumlah skor total variabel x
∑y = Jumlah skor total variabel y20
19
Suharsimi Arikunto, h. 223-224. 20
Syofian Siregar, Statistik Terapan Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Prenadamedia
Grup, 2015), h. 203.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Pekalongan
SMP Negeri 2 Pekalongan terletak di Desa Gondang Rejo
Kecamatan Pekalongan, berdiri di tahun pelajaran 1995/1996 pada tanggal 16
Juli 1995. Pada waktu itu kegiatan belajar mengajar masih menumpang di SD
Negeri 1 Gondangrejo dengan jumlah 3 kelas. Kegiatan belajar mengajar di
SD Negeri 1 Gondangrejo sampai tanggal 6 April 1996. Sejak tanggal 7 April
1996 kegiatan belajar mengajar pindah kegedung baru. Sejak berdirinya SMP
Negeri 2 Pekalongan sampai tanggal 1 April 1996 yang menjabat sebagai
Kepala Sekolah yaitu:
Tabel 4.1
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pekalongan
Nama Masa Jabatan
Kastur 1995 – 1996
Drs. Soemardi 1996 – 1996
Drs. Suyoto 1996 – 2004
Drs. H. Hasbullah, M.M 2004 – 2005
Drs. Sunardi 2005 – 2010
Drs. H. Hasbullah, M.M 2010 – 2014
Hafzon Exaputra, M.Pd 2014 sampai sekarang
SMP Negeri 2 Pekalongan penegriannya berdassarkan surat
Kakanwil Propinsi Lampung No: 107/0/1997 tanggal 16 Mei 1997. Berikut
ini identitas SMP Negeri 2 Pekalongan :
42
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Pekalongan
2. No. Statistik Sekolah : 201120203422
3. Tipe Sekolah : B
4. Alamat Sekolah : Jln. Swadaya 32 Pekalongan
: Kecamatan Pekalongan
: Kabupaten Lampung Timur
: Propinsi Lampung
5. Telepon/HP/Fax : -
6. E-mail dan Website : [email protected]
7. Status Sekolah : Negeri
8. Nilai Akreditasi : B Skor = 80
9. Luas Lahan, dan jumlah rombel :
Luas Lahan : 20.000m2
Jumlah Rombel : 21 (keseluruhan)
2. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Pekalongan
SMP Negeri 2 Pekalongan mempunyai visi dan misi yang
ditentukan bersama oleh kepala sekolah dan staf serta perwakilan dewan
pendidik dan komite sekolah, kemudain disosialisasikan kepada semua wara
sekolah, yaitu sebagai berikut:
a. Visi Sekolah
Menjadikan sekolah unggul dalam prestasi yang berlandaskan imtaq dan
iptek melalui sistem pembelajaran yang efektif dan efisien.
43
b. Misi Sekolah
1) Mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
iptek.
2) Mewujudkan situasi sekolah yang agamis.
3) Mewujudkan pendidikan tenaga kependidikan yang mampu dan
tangguh.
4) Mewujudkan manajemen yang berbasis sekolah yang tangguh.
5) Mewujudkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetitif.
6) Mewujudkan sekolah sehat.
7) Mewujudkan lingkungan sekolah sebagai wiyata mandala.
8) Mewujudkan kemampuan yang tangguh dan kompetitif.
9) Mewujudkan kepramukaan yang menjadi suri tauladan.
10) Mewujudkan kemampuan kir yang cerdas dan kompetitif.
11) Mewujudkan nilai-nilai agamis bagi peserta didik.
12) Mewujudkan keterampilan kejuruan yang marketable kompetitif.
13) Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah.
44
3. Struktur Organisasi dan Denah Kelas SMP Negeri 2 Pekalongan
a. Struktur Organisasi
Keterangan : Garis Komando
Garis Koordinasi
Sumber: Dokumentasi Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Pekalongan
KOMITE
SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
HAFZON EXAPUTRA, M.Pd
PENGAWAS
PEMBINA
TATA USAHA
WAKIL KEPALA SEKOLAH
KESISWAAN
SURATNO
UMUM
MURYANTO. S,Pd KURIKULUM
SUJILAH, S.Pd
BIMBINGAN KONSELING
WALI KELAS SMP
DEWAN GURU
SISWA
45
b. Denah Kelas
Pintu
Guru Masuk
Sumber: Dokumentasi Denal Lokasi SMP Negeri 2 Pekalongan
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
MUSHOLA
Ruang
Guru
Ruang TU
& Kepsek
Lab.
Komputer
W
C Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Ruang
Kelas
Gudang
Ruang
Ketrampilan
Ruang
Perpustakaan
LAB IPA
46
4. Keadaan Guru SMP Negeri 2 Pekalongan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan
data-data tentang guru-guru di SMP Negeri 2 Pekalongan sebagai berikut:
a. Kepala sekolah
Tabel 4.2
Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
SMP Negeri 2 Pekalongan
No Nama Usia
Pend.
Akhir
1. Kepala Sekolah Hafzon Exaputra, M.Pd 57 S 2
2. Wakil Kepala
Sekolah Muryanto, S.Pd 52 S 1
b. Guru
Tabel 4.3
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru
SMP Negeri 2 Pekalongan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru
Bantu
L P L P
1. S3/S2 3 1 - - 4
2. S1 14 21 1 2 38
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 2 - - - 2
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 18 21 1 1 43
Tabel 4.4
Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan Latar
Belakang Pendidikan (Keahlian)
No. Guru
Jumlah guru
yang sesuai
dengan tugas
mengajar
Jumlah guru yang
tidak sesuai
dengan tugas
mengajar
Jumlah
47
D1/
D2
D3 S1/
D4
S2/
S3
D1/
D2
D3 S1/
D4
S2/
S3
1. IPA - - 4 - - - 1 - 5
2. Matematika - - 5 - - - - - 5
3. Bahasa Indonesia - - 6 - - - - - 6
4. Bahasa Inggris - - 3 - - - - - 3
5. Pendidikan Agama - - 4 - - - - - 4
6. IPS - - 4 - - - 1 - 5
7. Penjasorkes 3 - - - - - - 3
8. Seni Budaya - - - - - 1 - - 1
9. PKn - - 2 - - - - - 2
10. TIK/Keterampilan - - - - - 1 2 - 3
11. BK - - 3 - - - 2 - 5
12. Lainnya: .............. - - - - - - - - -
Jumlah 2 1 28 - - 2 5 - 43
Sumber: Dokumentasi Data Keadaan Guru SMP Negeri 2 Pekalongan
5. Keadaan Peserta Didik SMP Negeri 2 Pekalongan
Keadaan peserta didik SMP Negeri 2 Pekalongan tahun demi tahun
mengalami kemajuan, mulai dari penjaringan calon peserta didik baru hingga
penempatan kelas, sekolah berusaha memberikan yang terbaik. Penjaringan
calon peserta didik diambil mulai dari Sekolah Dasar dengan Kriteria tertentu
setelah diseleksi kembali dan dinyatakan lulus seleksi, pihak sekolahpun
menyiapkan kelas dengan pola kelas sedang sehingga proses pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Data Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 2 Pekalongan
Th. Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jumlah
(Kls. VII +
VIII + IX)
Jumlah Jumlah Jumlah
Siswa Romb
el Siswa Rom
bel Siswa
Rom
bel Siswa
Rom
bel
48
2011/2012 200 5 186 5 175 5 561 15
2012/2013 192 6 200 6 183 6 575 18
2013/2014 219 7 187 6 194 6 600 19
2014/2015 227 7 214 7 185 6 626 20
2015/2016 230 7 227 7 212 7 669 21
2016/2017 237 7 231 7 226 7 694 21
2017/2018 226 7 233 7 213 7 672 21
Sumber: Dokumentasi Keadaan Peserta Didik SMP Negeri 2 Pekalongan
6. Sarana dan Prasaran SMP Negeri 2 Pekalongan
Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 2 Pekalongan sudah
memadai, baik yang utama maupun hanya penunjang. Lebih detailnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6
Data Sarana dan Prasaran SMP Negeri 2 Pekalongan
No Nama Gedung/Fasilitas Jumlah Status
1 Tempat cuci tangan 2 Tidak Baik
2 Meja Siswa 672 Baik
3 Kursi Siswa 672 Baik
4 Meja Guru 43 Baik
5 Kursi Guru 43 Baik
6 Papan Tulis 21 Baik
7 Lemari 1 Baik
8 Tempat Sampah 25 Baik
9 Jam Dinding 21 Baik
10 Papan Pajang 5 Baik
11 Koperasi 1 Baik
12 Mushola 1 Baik
13 Perpustakaan 1 Baik
14 Ruang BK/BP 1 Baik
15 Ruang Gudang 1 Baik
16 Ruang Guru 1 Baik
17 Ruang Kelas 21 Baik
18 Ruang Kepsek 1 Baik
19 Ruang Ketrampilan 1/RK 7.5 1 Baik
20 Ruang Ketrampilan 2/ 7.7 1 Baik
21 Ruang Lab IPA/RK.8.7 1 Baik
22 Ruang Lab Komputer / 7.1 1 Baik
49
23 Ruang OSIS 1 Baik
24 Ruang TU 1 Baik
25 Ruang WC Guru 1 Baik
26 Ruang WC Siswa 2 Baik
27 UKS 1 Baik
Sumber: Dokumentasi sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Pekalongan
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai data dari penelitian yang telah
diperoleh oleh peneliti ketika di lapadangan. Data yang akan dijelaskan yaitu
data pemberian reward dan juga data motivasi belajar siswa. Adapun datanya
yaitu sebagai berikut:
1. Data Tentang Pemberian Reward
Data tentang pemberian reward diukur dengan menggunakan
angket sebanyak 10 item. Angket tersebut disebarkan kepada sampel
sebanyak 68 siswa. Berdasarkan hasil penyebaran angket pada tanggal 16
Maret sampai dengan 18 Maret 2019 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.7
Data Hasil Angket Pemberian Reward
Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan
No Nama Total Skor
1 Alifatna Setiani 31
2 Nurshiva Septiyani 34
3 Fauzan Fadhil A 36
4 Ria Ervina 34
5 Arindika Wahidatul A 34
6 Sarah Aninda Putri 36
7 Stevie Naysilla 36
8 Karalita Z.D 37
9 Aling Dwi N 36
10 Muhammad Hafis A 36
50
11 Aziz Dika K 35
12 Dewi Setiawati 35
13 Deni Ferdiansyah 39
14 Krias Agies Putri O 35
15 Anisa Azahra R.D 35
16 Dea Febiani 38
17 Rintan Puspita 35
18 Naila Nurhidayah 35
19 M.Yulian Al Firdas 36
20 Ananda Saputra 33
21 Amelia Yuliyanti 33
22 Muhammad Iqbal S 36
23 Desta Yolanda Putri 35
24 Diajeng Putri S.A 35
25 Nofal Aditia Cahya 36
26 Neza Alia Miranti 36
27 Martina Ayu Ningsih 35
28 Khoirul Anam 36
29 Adelia Salsabila 37
30 Saupa Maria 33
31 Devi Maharani 34
32 Tiara Ramadhani 37
33 Dina Meisaro 29
34 Latifatun Nisa 28
35 Loli Adha Lova 36
36 Alvin Rizki Awan 33
37 Alfat Ardiansyah 28
38 Adelia Bunga R 36
39 Indra Wira Yuda 34
40 Ryan Nur Hidayat 32
41 Muhammad Abdul R 34
42 Aida Afriani 35
43 Jihan Vasnia A 35
44 Siti Nur Fadilah 33
45 Aat Hena Pratiwi 33
46 Selly Rahmadhani 33
47 Nadia Dwi Arinati 33
48 Ananda Mustika Putri 37
49 Robi Ega Sabila 36
51
50 Muhammad Nur S.F 35
51 Dewi Prasanti 30
52 Vina Yuliana 30
53 Valentino Prasetia 32
54 Berlianti Ananda 35
55 Syarifudin Hidayat 35
56 Rahma Safitri 34
57 Desti Ratna Sari 38
58 Irvan Alun Efendi 33
59 M. Ilham Arifin 32
60 Lutfi Azis 33
61 Prayoga Pangestu 32
62 Okta Prima A 36
63 Desti Tri W.S 36
64 Gilang Ramadhani 37
65 Desma Oktaviana 28
66 Syahwa Rifadilla 32
67 Ihza Adhe N 34
68 Dea Ananda 31
Sumber: Dokumentasi Hasil Angket Pemberian Reward
Berdasarkan hasil angket tersebut, didapatkan nilai tertinggi 39 dan
nilai terendah 28. Untuk mencari nilai baik, cukup dan kurang dari pemberian
reward, maka terlebih dahulu mencari mean (μ) dan standar deviasinya (σ).
Menghitung mean (μ) hipotetik, dengan rumus:
μ = 1 (imax + imin) ∑ k
2
μ = 1 (4 + 1) 10
2
μ = 25
Keterangan
μ = Rerata hipotetik
imax = Skor maksimal item
52
imin = Skor minimal item
∑ k = Jumlah item
Menghitung standar deviasi (σ), dengan rumus:
σ = 1 (imax + imin)
6
σ = 1 (40 + 10)
6
σ = 8
Keterangan :
σ = Rerata hipotetik
imax = Skor maksimal subjek
imin = Skor minimal subjek
Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil angket
tersebut, maka langkah selanjutnya adalah kategori pengukuran pada subyek
penelitian di bagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk
mencari skor kategori diperoleh dengan pembagian sebagai berikut:
a) Baik
= Mean + SD ≤ X
= 25 + 8 ≤ X
= 35 ≤ X
b) Cukup
= Mean - 1.SD ≤ X < Mean + 1.SD
= 25 - 1(8) ≤ X < 25 + 1(8)
= 17 ≤ X < 35
53
c) Kurang
= X < Mean - 1.SD
= X < 25 - 1.8
= X < 17
Setelah diketahui nilai kategori baik, cukup, dan kurang. Maka
akan diketahui persentasenya dengan rumus:
Keterangan :
P = f x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah subjek
Maka analisis hasil persentase angket pemberian reward adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Kategori Hasil Angket Pemberian Reward
No Kategori Normal Frekuensi Persentase
1 Baik 35 ≤ X 37 54,4 %
2 Cukup 17 ≤ X < 35 31 45,6 %
3 Kurang X < 17 - -
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui
bahwa 37 siswa menjawab pemberian reward dalam proses pembelajaran
54
baik (54,4%), 31 siswa menjawab pemberian reward dalam proses
pembelajaran cukup (45,6%), dan tidak ada siswa yang menjawab pemberian
reward dalam pembelajaran kurang. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pemberian reward terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun
Pelajaran 2018/2019 tergolong tinggi.
2. Data Tentang Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui data motivasi belajar siswa kelas VII, maka
penulispun melakukan penyebaran angket yang di laksanakan pada tanggal
16 Maret sampai dengan 18 Maret 2019. Adapun data hasil penyebaran
angket terkait dengan motivasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.9
Data Hasil Angket Motivasi Belajar
Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan
No Nama Total Skor
1 Alifatna Setiani 33
2 Nurshiva Septiyani 37
3 Fauzan Fadhil A 38
4 Ria Ervina 35
5 Arindika Wahidatul A 36
6 Sarah Aninda Putri 39
7 Stevie Naysilla 40
8 Karalita Z.D 36
9 Aling Dwi N 36
10 Muhammad Hafis A 36
11 Aziz Dika K 37
12 Dewi Setiawati 37
13 Deni Ferdiansyah 37
14 Krias Agies Putri O 35
15 Anisa Azahra R.D 35
55
16 Dea Febiani 39
17 Rintan Puspita 39
18 Naila Nurhidayah 38
19 M.Yulian Al Firdas 35
20 Ananda Saputra 38
21 Amelia Yuliyanti 39
22 Muhammad Iqbal S 36
23 Desta Yolanda Putri 38
24 Diajeng Putri S.A 38
25 Nofal Aditia Cahya 39
26 Neza Alia Miranti 40
27 Martina Ayu Ningsih 37
28 Khoirul Anam 39
29 Adelia Salsabila 40
30 Saupa Maria 35
31 Devi Maharani 37
32 Tiara Ramadhani 32
33 Dina Meisaro 32
34 Latifatun Nisa 30
35 Loli Adha Lova 36
36 Alvin Rizki Awan 37
37 Alfat Ardiansyah 32
38 Adelia Bunga R 39
39 Indra Wira Yuda 33
40 Ryan Nur Hidayat 40
41 Muhammad Abdul R 37
42 Aida Afriani 38
43 Jihan Vasnia A 39
44 Siti Nur Fadilah 38
45 Aat Hena Pratiwi 38
46 Selly Rahmadhani 34
47 Nadia Dwi Arinati 38
48 Ananda Mustika Putri 38
49 Robi Ega Sabila 32
50 Muhammad Nur S.F 35
51 Dewi Prasanti 35
52 Vina Yuliana 34
53 Valentino Prasetia 35
54 Berlianti Ananda 40
56
55 Syarifudin Hidayat 35
56 Rahma Safitri 35
57 Desti Ratna Sari 38
58 Irvan Alun Efendi 35
59 M. Ilham Arifin 35
60 Lutfi Azis 36
61 Prayoga Pangestu 36
62 Okta Prima A 33
63 Desti Tri W.S 40
64 Gilang Ramadhani 37
65 Desma Oktaviana 38
66 Syahwa Rifadilla 35
67 Ihza Adhe N 33
68 Dea Ananda 35
Sumber: Dokumentasi Angket Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil angket tersebut, didapatkan nilai tertinggi 40 dan
nilai terendah 29. Untuk mencari nilai baik, cukup dan kurang dari pemberian
reward, maka terlebih dahulu mencari mean (μ) dan standar deviasinya (σ).
Menghitung mean (μ) hipotetik, dengan rumus:
μ = 1 (imax + imin) ∑ k
2
μ = 1 (4 + 1) 10
2
μ = 25
Keterangan
μ = Rerata hipotetik
imax = Skor maksimal item
imin = Skor minimal item
∑ k = Jumlah item
57
Menghitung standar deviasi (σ), dengan rumus:
σ = 1 (imax + imin)
6
σ = 1 (40 + 10)
6
σ = 8
Keterangan :
σ = Rerata hipotetik
imax = Skor maksimal subjek
imin = Skor minimal subjek
Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil angket
tersebut, maka langkah selanjutnya adalah kategori pengukuran pada subyek
penelitian di bagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk
mencari skor kategori diperoleh dengan pembagian sebagai berikut:
d) Tinggi
= Mean + SD ≤ X
= 25 + 8 ≤ X
= 35 ≤ X
e) Sedang
= Mean - 1.SD ≤ X < Mean + 1.SD
= 25 - 1(8) ≤ X < 25 + 1(8)
= 17 ≤ X < 35
f) Rendah
= X < Mean - 1.SD
58
= X < 25 - 1.8
= X < 17
Setelah diketahui nilai kategori tinggi, sedang, rendah. Maka akan
diketahui persentasenya dengan rumus:
Keterangan :
P = f x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah subjek
Maka analisis hasil persentase angket motivai belajar adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Kategori Hasil Angket Motivasi Belajar
No Kategori Normal Frekuensi Persentase
1 Tinggi 35 ≤ X 57 83,8 %
2 Sedang 17 ≤ X < 35 11 16,2 %
3 Rendah X < 17 - -
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui
bahwa 57 siswa menjawab motivasi belajar dalam proses pembelajaran tinggi
(83,8%), 11 siswa menjawab motivasi belajar dalam proses pembelajaran
59
sedang (16,2%), dan tidak ada siswa yang menjawab motivasi belajar dalam
pembelajaran rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemberian
reward terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2018/2019
tergolong tinggi.
3. Data hasil observasi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti untuk
melihat apakah guru memberikan reward kepada siswa dalam pembelajaran
yang bermanfaat untuk mendorong motivasi belajar siswa. Maka hasil dari
tujuh aspek yang diamati peneliti semuanya dilaksanakan oleh guru dalam
pembelajaran. Berikut ini adalah aspek yang diamati oleh peneliti:
Tabel 4.11
Data Hasil Observasi Pemberian Reward
No Aspek yang diamati Keterangan
1 Guru memberikan isyarat kepada siswa √
2 Guru memberikan perkataan yang dapat memotivasi
siswa
√
3 Guru memberikan perbuatan seperti mengacungkan
jempol kepada siswa
√
4 Guru memberikan benda kepada siswa √
5 Guru memberikan penghormatan kepada siswa √
6 Guru memberikan penghargaan kepada siswa √
7 Guru memberikan pujian kepada siswa √
Sumber: Dokumentasi Lembar Observasi Pemberian Reward
60
C. Pengujian Hipotesis
Untuk dapat menguji hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian
ini yaitu “Apakah ada Pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2
Pekalongan tahun pelajaran 2018/2019”, maka data tersebut dimasukkan
kedalam tabel kerja untuk mencari korelasinya.
Setelah data tentang pengaruh pemberian reward dan data tentang
motivasi belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam siswa kelas VII
SMP Negri 2 Pekalongan penulis kumpulkan, maka selanjutnya dilakukan
analisi terhadap data-data tersebut. Proses pengolahan dan analisis data yang
penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus
Korelasi PersonProduct Moment.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi personproduct moment
n = Jumlah responden
∑x = Skor butir pertanyaan
∑y = Skor total
∑xy = Skor pertanyaan dikalikan dengan skor total
∑x2
= Jumlah skor yang dikuadrat dalam sebaran x
∑y2 = Jumlah skor yang dikuadrat dalam sebaran y
61
Setelah rxy diketahui, maka selanjutnya nilai rxy tersebut
dikonsultasikan dengan rtabel Product Momet dengan kriteria rxy> rtabel maka
hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya apabila rxy< rtabel maka hipotesis ditolak.
Berikut ini penulis sajikan tabel koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.12
Koefisien Korelasi antara Pengaruh Pemberian Reward terhadap Motivasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2018/2019
No
Responden x y Xy x
2 y
2
1 31 33 1023 961 1089
2 34 37 1258 1156 1369
3 36 38 1368 1296 1444
4 34 35 1190 1156 1225
5 34 36 1224 1156 1296
6 36 39 1404 1296 1521
7 36 40 1440 1296 1600
8 37 36 1332 1369 1296
9 36 36 1296 1296 1296
10 36 36 1296 1296 1296
11 35 37 1295 1225 1369
12 35 37 1295 1225 1369
13 39 37 1443 1521 1369
14 35 35 1225 1225 1225
15 35 35 1225 1225 1225
16 38 39 1482 1444 1521
17 35 39 1365 1225 1521
18 35 38 1330 1225 1444
19 36 35 1260 1296 1225
20 33 38 1254 1089 1444
21 33 39 1287 1089 1521
22 36 36 1296 1296 1296
23 35 38 1330 1225 1444
24 35 38 1330 1225 1444
25 36 39 1404 1296 1521
26 36 40 1440 1296 1600
62
27 35 37 1295 1225 1369
28 36 39 1404 1296 1521
29 37 40 1480 1369 1600
30 33 35 1155 1089 1225
31 34 37 1258 1156 1369
32 37 32 1184 1369 1024
33 29 32 928 841 1024
34 28 30 840 784 900
35 36 36 1296 1296 1296
36 33 37 1221 1089 1369
37 28 32 896 784 1024
38 36 39 1404 1296 1521
39 34 33 1122 1156 1089
40 32 40 1280 1024 1600
41 34 37 1258 1156 1369
42 35 38 1330 1225 1444
43 35 39 1365 1225 1521
44 33 38 1254 1089 1444
45 33 38 1254 1089 1444
46 33 34 1122 1089 1156
47 33 38 1254 1089 1444
48 37 38 1406 1369 1444
49 36 32 1152 1296 1024
50 35 35 1225 1225 1225
51 30 35 1050 900 1225
52 30 34 1020 900 1156
53 32 35 1120 1024 1225
54 35 40 1400 1225 1600
55 35 35 1225 1225 1225
56 34 35 1190 1156 1225
57 38 38 1444 1444 1444
58 33 35 1155 1089 1225
59 32 35 1120 1024 1225
60 33 36 1188 1089 1296
61 32 36 1152 1024 1296
62 36 33 1188 1296 1089
63 36 40 1440 1296 1600
64 37 37 1369 1369 1369
65 28 38 1064 784 1444
63
66 32 35 1120 1024 1225
67 34 33 1122 1156 1089
68 31 35 1085 961 1225
JUMLAH 2327 2477 84927 80017 90599
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, dapat diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
N : 68 ∑y : 2477 ∑y2 : 90599
∑x : 2327 ∑x2 : 80017 ∑xy : 84927
Selanjutnya berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat
dimasukkan kedalam rumus Korelasi PersonProduct Moment:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
rxy= 68. 84927 – (2327).(2477)
√[68 . 80017 – (2327)2] [ 68 . 90599 – (2477)
2]
rxy= 5775036 – 5763979
√[5441156 – 5414929] [ 6160732 – 6135529 ]
rxy= 11057
√(26227) (25203)
rxy= 11057
√660999081
rxy= 11057
25709,9
rxy= 0,430
64
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai rxy sebesar
0,430. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan cara
membandingkan besarnya harga rxy yaitu 0,430 dengan harga r pada tabel.
Berikutnya membandingkan harga rxy dengan rtabel, karena banyaknya sampel
pada penelitian ini adalah 68 siswa maka rtabel dengan taraf signifikan 5%
sebesar 0,235. Alasan menggunakan taraf signifikan 5% artinya penulis
mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis
yang benar sebanyak 5% dan benar dalam mengambil keputusan setidaknya
95% (tingkat kepercayaan).
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa harga rxy 0,430 lebih
besar dari rtabel 0,235 yaitu 0,430>0,235 sehingga dapat diketahui bahwa
hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima, artinya Ada Pengaruh
Pemberian Reward Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islm Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel X terhadap
variabel Y, harga rxy dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut:
Tabel 4.13
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi1
Interval Koefisien Tinggkat Pengaruh
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),
h. 184.
65
Berdasarkan tabel intepretasi di atas, diketahui bahwa nilai rxy sebesar
0,430 berada di antara nilai 0,40 sampai dengan 0,599, sehingga diketahui
bahwa ada pengaruh yang tergolong pada kategori sedang antara variabel X
(pemberian reward) terhadap variabel Y (motivasi belajar) Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islm Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan Tahun
Pelajaran 2018/2019.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terkait rumusan masalah yang
pertama menggunakan rumus korelasi PPM (Person Product Moment) diperoleh
harga rxy 0,430 lebih besar dari rtabel 0,235 yakni 0,430>0,235, sehingga dapat
diketahui bahwa hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima. Artinya
ada pengaruh pemberian reward terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran
pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan tahun
pelajaran 2018/2019.
Kemudian dari tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r diketahui
bahwa nilai rxy 0,430 berada diantara nilai 0,40 samapi dengan 0,599, sehingga
diketahui bahwa pengaruh variabel x (Pemberian Reward) terhadap variabel y
(Motivasi Belajar) terglong sedang. Sesuai dengan latar belakang masalah
karena reward tidak sering digunakan dalam pembelajaran maka hasilnyapun
hanya tergolong sedang.
Reward dalam belajar merupakan salah satu faktor penting yang turut
berperan dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Adapun tujuan siswa
dalam belajar pasti meminginkan hasil belajar yang memuaskan. Sehingga untuk
66
meraih hasil belajar yang memuaskan seorang siswa membutuhkan motivasi
dalam belajar sebagai pendorong agar bisa mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan. Adapun cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa yaitu dengan cara memberikan reward.
Pemberian reward kepada siswa tentunya bukan tanpa maksud,
reward diberikan pada seseorang dengan dalih agar seseorang tersebut mau
belajar dengan baik, lebih giat, lebih rajin dan lebih bertanggung jawab dengan
tugas yang diemban. Dalam suatu proses belajar mengajar, reward diberikan
sebagai salah satu bentuk motivator bagi siswa untuk meraih hasil sebaik
mungkin. Kemudaian siswa berhak mendapatkan hadiah atau pujian setelah
melakukan suatu perbuatan yang baik, hadiah dipandanga lebih efekatif sebagai
penguat perilaku karena hasilnya nyata atau jelas.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian
reward berpengaruh terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran
2018/2019. Meskipun tergolong sedang akan tetapi tidak boleh diabaikan karena
pemberian reward sangatlah penting dalam proses belajar mengajar, karena
pemberian reward dapat menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat
disimpulkan bahwa Ada pengaruh Pemberian Reward Terhadap Motivasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini terbukti dari hasil
pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi PPM (Person Product
Moment) diperoleh harga rxy 0,430 lebih besar dari rtabel 0,235 yakni
0,430>0,235, sehingga dalam penelitian ini hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian reward
berpengaruh terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pekalongan tahun pelajaran 2018/2019.
Meskipun tergolong sedang akan tetapi hal ini tidak boleh diabaikan karena
pemberian reward sangatlah penting, hal ini disebabkan reward dapat menjadi
salah satu faktor utuk mendorong motivasi belajar siswa dalam mengikuti mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
B. Saran
1. Diharapkan bagi siswa mendapatkan cara belajar yang baru sehingga siswa
lebih tertarik dalam memahami materi melalui usahanya sendiri dengan
harapan dapat mendorong motivasi belajar siswa.
68
2. Diharapkan kepada guru menggunakan reward sebagai alternatif yang dapat
memberikan kontribusi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena
dengan menggunakan reward secara berkesinambungan dalam proses
pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana bagi guru untuk memacu
motivasi siswa dalam belajar.
3. Diharapkan kepala sekolah memberikan motivasi yang lebih kepada guru
Pendidikan Agama Islam yang akan menggunakan reward dalam proses
belajar mengajar.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012.
Abuddin Nata. Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipler. Jakarta:
Rajawali Pers, 2010.
Anas Salahudin. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Aris Sohimin. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2014.
Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012.
Cynthia Nida Nitamy. “Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar Dan
Reward System Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah.” dalam
Jurnal EMPATHY, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan), Vol. 2, No. 1/ Juli 2013.
Deni Darmawan. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2016.
Deni Kurniawan. Pembelajaran Terpadu. Bandung: Alfabeta, 2014.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Donni Juni Priansa. Menjadi Kepala Sekolah Dan Guru Profesional Konsep, Peran
Strategis, dan Pengembangannya. Bandung: CV Pustaka Setia, 2017.
Feri Nasrudin. “Pengaruh Pmberian Reward dan Punishment Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Di Sekolah Binaan 02 Kecamatan
Bumiayu Kabupaten Brebes “. dalam seminar skripsi, diunduh pada 15
Oktober 2017
Gemi Nastiti. “Pembelajaran IPA Model Integrated untuk Minngkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Energi di SMP Negeri Purworejo Jawa
Tengah.” Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 4, No. 1&2/ Juli
2012.
Haiatin Chasanatin. Pengembangan Kurikulum. Metro: STAIN Jurai Siwo, 2015.
70
Hamid Darmadi. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta, 2009.
Ihsana El Khuluqu. Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Metode dan Aplikasi
Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2017.
Jumanta Hamdayama. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015.
Konita Dian Dwita dan Ade Irma Anggraeni, Haryadi. “Pengaruh Home Visit Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Sdit Harapan Bunda
Purwokerto,” dalam Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA),
Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman, Vol. 20, No. 1/ 2018.
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT
Refika Aditama, 2012.
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Purwa Atmaja Prawira. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013.
Ratna Wilis Dahar. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2011.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sehat Sultoni Dalimunthe. MenutuR Agama Dari Atas Mimbar. Yogyakarta:
Deepublish, 2017.
Sinta Devi Widi Astuti, “Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas VIII Mata Pelajaran Fiqh MTs Negeri 2 Lampung
Timur”, dipresentasikan dalam ujian skripsi, 2017
Slamet dan Samsul Maarif. “Pengaruh Bentuk Tes Formatif Assosiasi Pilihan Ganda
Dengan Reward Dan Punishment Score Pada Pembelajaran Matematika
Siswa SMA.” Bandung: Program Studi Pendidikan Matematika STKIP
Siliwangi Bandung, Vol. 3, No. 1/ Februari 2014.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
71
Sofyan. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Soleha dan Rada. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suandewi Paramita Pertiwi et.al. “Penerapan Konseling Behavioral Dengan Teknik
Pemberian Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
VIII A3 SMP Negeri 2 Sawan Tahun Ajaran 2013/2014.” e-journal
Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, Vol. 2, No. 1/ 2014.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta,
2015.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015.
Syofian Siregar, Statistik Terapan Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Prenadamedia
Grup, 2015).
---------, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014).
Tri Wahyuningsih, “Pengaruh Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punggur Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”, dipresentasikan dalam ujian skripsi,
2017.
Uhar Suharsaputra. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Wasty Soemanto. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Zuhairi, et.al. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
72
LAMPIRAN
Alat Pengumpul Data (APD)
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
ANGKET (Pemberian Reward)
A. Identitas Responden
Nama : ...................................
Jenis Kelamin : ...................................
Kelas : ...................................
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dan pahami pertanyaan yang disediakan.
2. Jawablah dengan JUJUR sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3. Berilah tanda silang (X) dan pilih salah satu jawaban yaitu: a, b, c atau d.
4. Periksalah jawaban anda sebelum anda menyerahkannya kembali.
C. Daftar Pernyataan Tentang Pemberian Reward
1. Guru memberikan acungan jempol ketika saya berhasil menjawab
pertanyaan.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
2. Guru mengucapkan kata “cerdas” saat saya bisa menjawab pertanyaan yang
sulit.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
3. Guru mengucapkan kata “bagus” saat saya bisa mengerjakan soal didepan
kelas dengan benar.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
73
4. Guru mengumumkan nama saya saat mendapat nilai baik di depan kelas.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
5. Guru memberikan pena/pensil kepada saya saat bisa mengerjakan tugas
dengan baik.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
6. Guru memberikan nilai tambah saat saya bisa menjawab soal di papan tulis.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
7. Guru memberikan tepuk tangan ketika saya berhasil menjawab pertanyaan.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
8. Guru memberikan tepuk tangan walau saya kurang tepat menjawab
pertanyaan di depan.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
9. Saya lebih semangat jika guru sering memberikan pujian.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
10. Saya senang dengan perkataan yang baik seperti “hebat”, “kamu pintar”,
“bagus sekali” ketika saya berhasil menjawab soal dengan tepat.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
74
Alat Pengumpul Data (APD)
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
ANGKET (Motivasi)
A. Identitas Responden
Nama : ...................................
Jenis Kelamin : ...................................
Kelas : ...................................
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dan pahami pertanyaan yang disediakan.
2. Jawablah dengan JUJUR sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3. Berilah tanda silang (X) dan pilih salah satu jawaban yaitu: a, b, c atau d.
4. Periksalah jawaban anda sebelum anda menyerahkannya kembali.
C. Daftar Pernyataan Tentang Motivasi Belajar
1. Saya mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam sampai akhir.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d.Tidak Pernah
2. Saya berusaha mendapatkan nilai baik dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
3. Guru mendekati dan memberikan penjelasan kepada saya saat saya
kesulitan belajar.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
4. Guru memberikan motivasi kepada saya saat pembelajaran berlangsung.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
75
5. Guru memberikan contoh baik yang membuat saya termotivasi.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
6. Guru mengajak saya untuk menerapkan materi dalam kehidupan sehari-
hari.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
7. Guru memberikan apresiasi kepada saya saat saya benar benjawab
pertanyaan.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
8. Guru menjelaskan materi dengan di selingi cerita-cerita.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
9. Kondisi kelas selalu nyaman digunakan dalam proses pembelajaran.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
10. Keadaan ruang kelas yang digunakan untuk belajar selalu bersih.
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
76
Alat Pengumpul Data (APD)
PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
LEMBAR OBSERVASI (Pemberian Reward)
A. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk memperkuat data yang di dapatkan melalui
angket tentang Pengaruh Pemberian Reward terhadap Motivasi Belajar
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam .
B. Petunjuk Pengisian
1. Lembar observasi diisi oleh peneliti ketika melakukan pengamatan
didalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
2. Jika aspek yang diamati ada dalam proses pembelajaran maka diberi
tanda ceklis (√), jika tidak ada maka dikosongkan.
C. Lembar Observasi
No Aspek yang diamati Keterangan
1 Guru memberikan isyarat kepada siswa
2 Guru memberikan perkataan yang dapat memotivasi
siswa
3 Guru memberikan perbuatan seperti mengacungkan
jempol kepada siswa
4 Guru memberikan benda kepada siswa
5 Guru memberikan penghormatan kepada siswa
6 Guru memberikan penghargaan kepada siswa
7 Guru memberikan pujian kepada siswa
77
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi sejarah singkat SMP Negeri 2 Pekalongan
2. Dokumentasivisi dan misi SMP Negeri 2 Pekalongan
3. Dokumentasistruktur organisasi SMP Negeri 2 Pekalongan
4. Dokumentasikeadaan guru SMP Negeri 2 Pekalongan
5. Dokumentasikeadaan peserta didik SMP Negeri 2 Pekalongan
6. Dokumentasisarana dan prasaran SMP Negeri 2 Pekalongan
78
ANALISIS DATA PENELITIAN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrumen penelitian, peneliti menyebar
angket kepada 10 responden di luar sampel, dengan jumlah soal 10 untuk
variabel pemberian reawrddan 10 soal untuk motivasi belajar siswa. berikut
adalah pengujian validitas pada masing-masing variabel.
1. Uji Validitas Angket Pemberian Reward
Peneliti menyebar angket kepada 10 responden, dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 1
Rekapitulasi Anget Pemberian Reward
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Nomor
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 35
2 B 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 32
3 C 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 33
4 D 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 35
5 E 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 34
6 F 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37
7 G 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 35
8 H 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36
9 I 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 36
10 J 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 36
JUMLAH 349
Selanjutnya penulis mancari validitas dari masing-masing soal.
Berikut ini adalah cara perhitungan untuk item soal nomor satu. Langkah
pertama yang harus dilakukan yaitu membuat tabel bantu, sebagai berikut:
79
Tabel 2
Tabel Bantu Perhitungan Validitas Item 1 Angket Pemberian Reward
No Nama X Y X2 Y
2 XY
1 A 4 35 16 1225 140
2 B 4 32 16 1024 128
3 C 4 33 16 1089 132
4 D 4 35 16 1225 140
5 E 4 34 16 1156 136
6 F 4 37 16 1369 148
7 G 3 35 9 1225 105
8 H 3 36 9 1296 108
9 I 4 36 16 1296 144
10 J 4 36 16 1296 144
∑ 38 349 146 12201 1325
Dari tabel di atas maka diperoleh data sebagai berikut:
∑X2 = 146
∑Y2 = 12201
∑XY = 1325
Setelah itu, dihitung dengan rumus:
rxy = ∑xy
√(∑x2) (∑y
2)
= 1325
√(146) (12201)
= 1325
√1781346
= 1325
1334,671
= 0,993
Karena ada 10 pertanyaan di dalam skala pengukuran, maka
ada 10 korelas product moment yang dilakukan, hasilnya sebagai berikut:
80
Tabel 3
Validitas Angket tentang Pemberian Reward
Butir
Angket
Nilai r Taraf Signifikansi
5% = 0,632 1% = 0,765
1 0,993 Valid Valid
2 0,984 Valid Valid
3 0,986 Valid Valid
4 0,997 Valid Valid
5 0,973 Valid Valid
6 0,993 Valid Valid
7 0,992 Valid Valid
8 0,975 Valid Valid
9 0,999 Valid Valid
10 0,991 Valid Valid
Setelah diketahui harga rxyhitung (0,993), langkah selanjutnya
adalah dengan membandingkan harga rxy dengan rtabel. Harga rxydengan N
sebanyak 10 dari taraf signifikan 5% adalah 0,632 dan taraf signifikan 1%
adalah 0,765.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata harga rxy lebih
besar darirtabel atau 0,993 > 0,632, yang artinya soal-soal tersebut
dikatakan valid untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
2. Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa
Peneliti menyebar angket kepada 10 responden, dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4
Rekapitulasi Anget Motivasi Belajar Siswa
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Nomor
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 34
2 B 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 33
3 C 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 32
4 D 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36
5 E 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 37
81
6 F 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 36
7 G 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 37
8 H 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 34
9 I 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 35
10 J 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 33
JUMLAH 347
Selanjutnya penulis mancari validitas dari masing-masing soal.
Berikut ini adalah cara perhitungan untuk item soal nomor satu. Langkah
pertama yang harus dilakukan yaitu membuat tabel bantu, sebagai berikut:
Tabel 5
Tabel Bantu Perhitungan Validitas Item 1
Angket Motivasi Belajar Siswa
No Nama X Y X2 Y
2 XY
1 A 3 34 9 1156 102
2 B 4 33 16 1089 132
3 C 4 32 16 1024 128
4 D 4 36 16 1296 144
5 E 4 37 16 1369 148
6 F 4 36 16 1296 144
7 G 4 37 16 1369 148
8 H 4 34 16 1156 136
9 I 4 35 16 1225 140
10 J 4 33 16 1089 132
∑ 39 347 153 12069 1354
Dari tabel di atas maka diperoleh data sebagai berikut:
∑X2 = 153
∑Y2 = 12069
∑XY = 1354
Setelah itu, dihitung dengan rumus:
rxy = ∑xy
√(∑x2) (∑y
2)
82
= 1354
√(153) (12069)
= 1354
√1846557
= 1354
1358,88
= 0,996
Karena ada 10 pertanyaan di dalam skala pengukuran, maka
ada 10 korelas product moment yang dilakukan, hasilnya sebagai berikut:
Tabel 6
Validitas Angket tentang Motivasi Belajar Siswa
Butir
Angket
Nilai r Taraf Signifikansi
5% = 0,632 1% = 0,765
1 0,996 Valid Valid
2 0,993 Valid Valid
3 0,992 Valid Valid
4 0,98 Valid Valid
5 0,98 Valid Valid
6 0,99 Valid Valid
7 0,993 Valid Valid
8 0,98 Valid Valid
9 0,993 Valid Valid
10 0,992 Valid Valid
Setelah diketahui harga rxyhitung (0,993), langkah selanjutnya
adalah dengan membandingkan harga rxy dengan rtabel. Harga rxy dengan N
sebanyak 10 dari taraf signifikan 5% adalah 0,632 dan taraf signifikan 1%
adalah 0,765.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata harga rxy lebih
besar dari rtabel atau 0,993 > 0,632, yang artinya soal-soal tersebut
dikatakan valid untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
83
B. Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Angket Pemberian Reward
Langkah pertama dalam uji reliabilitas soal yaitu dengan cara
membagi skor soal kedalan dua kelompok, yaitu skor nomor ganjil dan
skor pada nomor genap, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 7
Hasil Uji Coba Reliabilitas Butir Soal Ganji
Angket Pemberian Reward
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Ganjil
Jumlah 1 3 5 7 9
1 A 4 4 2 3 4 17
2 B 4 3 2 3 4 16
3 C 4 2 3 3 4 16
4 D 4 4 3 3 4 18
5 E 4 3 2 4 4 17
6 F 4 3 3 4 4 18
7 G 3 4 4 4 4 19
8 H 3 4 3 3 4 17
9 I 4 4 4 4 4 20
10 J 4 4 4 4 4 20
JUMLAH 178
Tabel 8
Hasil Uji Coba Reliabilitas Butir Soal Genap
Angket Pemberian Reward
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Genap
Jumlah 2 4 6 8 10
1 A 4 3 4 3 4 18
2 B 3 3 3 3 4 16
3 C 2 3 4 4 4 17
4 D 4 3 4 2 4 17
5 E 4 2 4 3 4 17
6 F 4 4 4 4 3 19
7 G 3 3 3 3 4 16
8 H 4 4 4 4 3 19
9 I 3 3 3 3 4 16
84
10 J 3 3 4 2 4 16
JUMLAH 171
Kemudian kedua item soal tersebut dikorelasikan dengan rumus
korelasi product moment. Sebelumnya untuk mempermudah penelitian
maka dibuat tabel bantu sebagai berikut:
Tabel 9
Tabel Kerja Perhitungan Reliabilitas Angket Pemberian Reward
No Nama X Y X2 Y
2 XY
1 A 17 18 289 324 306
2 B 16 16 256 256 256
3 C 16 17 256 289 272
4 D 18 17 324 289 306
5 E 17 17 289 289 289
6 F 18 19 324 361 342
7 G 19 16 361 256 304
8 H 17 19 289 361 323
9 I 20 16 400 256 320
10 J 20 16 400 256 320
∑ 178 171 3188 2937 3038
Dari tabel di atas di peroleh data sebagai berikut:
∑X2 = 3188
∑Y2 = 2937
∑XY = 3038
Setelah itu, dihitung dengan rumus:
rxy = ∑xy
√(∑x2) (∑y
2)
= 3038
√(3188) (2937)
= 3038
√9363156
85
= 3038
3059,927
= 0,993
Hasil perhitungan tersebut belum menunjukkan korelasi antara
skor ganjil dan genap, oleh karena itu harus diuji dengan menggunakan
rumus Sperman Brown sebagai berikut:
r11 = 2 x r1/21/2
(1 + r1/21/2)
= 2 x 0,993
1 + 0,993
= 1,986
1,993
= 0,996
Setelah diketahui maka selanjutnya akan dikonsultasikan dengan
kriteria indeks reliabilitas:
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Sedang
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
Dari indeks reliabilitas di atas maka reliabilias instrumen adalah
0,996 tergolong sangat reliabel. Dengan demikian, angket ini layak untuk
digunakan sebagai instrumen penelitian.
86
2. Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa
Langkah pertama dalam uji reliabilitas soal yaitu dengan cara
membagi skor soal kedalan dua kelompok, yaitu skor nomor ganjil dan
skor pada nomor genap, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 10
Hasil Uji Coba Reliabilitas Butir Soal Ganji
Angket Motivasi Belajar Siswa
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Ganjil
Jumlah 1 3 5 7 9
1 A 3 4 4 4 3 18
2 B 4 3 3 3 4 17
3 C 4 3 2 3 3 15
4 D 4 4 3 3 4 18
5 E 4 3 3 4 4 18
6 F 4 4 3 4 3 18
7 G 4 4 4 4 4 20
8 H 4 3 3 3 4 17
9 I 4 4 3 4 3 18
10 J 4 4 4 3 3 18
JUMLAH 177
Tabel 11
Hasil Uji Coba Reliabilitas Butir Soal Genap
Angket Motivasi Belajar Siswa
No Nama Skor Item Untuk Butir Soal Genap
Jumlah 2 4 6 8 10
1 A 4 4 3 2 3 16
2 B 3 3 3 3 4 16
3 C 3 3 4 4 3 17
4 D 4 3 3 4 4 18
5 E 4 4 4 3 4 19
6 F 3 4 4 4 3 18
7 G 4 2 4 3 4 17
8 H 3 4 3 4 3 17
9 I 4 3 3 3 4 17
10 J 3 3 3 3 3 15
JUMLAH 170
87
Kemudian kedua item soal tersebut dikorelasikan dengan rumus
korelasi product moment. Sebelumnya untuk mempermudah penelitian
maka dibuat tabel bantu sebagai berikut:
Tabel 12
Tabel Kerja Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa
No Nama X Y X2 Y
2 XY
1 A 18 16 324 256 288
2 B 17 16 289 256 272
3 C 15 17 225 289 255
4 D 18 18 324 324 324
5 E 18 19 324 361 342
6 F 18 18 324 324 324
7 G 20 17 400 289 340
8 H 17 17 289 289 289
9 I 18 17 324 289 306
10 J 18 15 324 225 270
∑ 177 170 3147 2902 3010
Dari tabel di atas di peroleh data sebagai berikut:
∑X2 = 3147
∑Y2 = 2902
∑XY = 3010
Setelah itu, dihitung dengan rumus:
rxy = ∑xy
√(∑x2) (∑y
2)
= 3010
√(3147) (2902)
= 3010
√9132594
= 3010
3022,018
= 0,996
88
Hasil perhitungan tersebut belum menunjukkan korelasi antara
skor ganjil dan genap, oleh karena itu harus diuji dengan menggunakan
rumus Sperman Brown sebagai berikut:
r11 = 2 x r1/21/2
(1 + r1/21/2)
= 2 x 0,996
1 + 0,996
= 1,992
1,996
= 0,998
Setelah diketahui maka selanjutnya akan dikonsultasikan dengan
kriteria indeks reliabilitas:
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Sedang
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
Dari indeks reliabilitas di atas maka reliabilias instrumen adalah
0,998 tergolong sangat reliabel. Dengan demikian, angket ini layak untuk
digunakan sebagai instrumen penelitian.
113
Tabel Nilai rtabel Product Moment
N
Taraf
Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,874 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,32 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,396 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,276 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
114
Penulis menyebarkan angket kepada siswa kelas VII yang menjadi sampel
dalam penelitian
Penulis memberikan pengarahan terkait pengisisan angket tentang
pemberian reward dan motivasi belajar siswa
115
Keadaan siswa kelas VII yang merupakan sampel dalam penelitian saat
sedang mengisi angket tentang pemberian reward dan motivasi belajar siswa
116
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dewi Istiana, ia dilahirkan pada 27Mei
1997 di Desa Sidodadi, Kecamatan
Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.
Penulis merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara pasangan ayahanda Mujiono
dan Ibunda Sartini. Pendidikan dasar
penulis tempuh di SD Negeri 3 Sidodadi
tamat pada tahun 2009, kemudian
melanjutkan ke SMP Negeri 2 Pekalongan
tamat pada tahun 2013, kemudian
melanjutkan pendidikan SMK Negeri 1 Metro tamat pada tahun 2015, lanjut
ke Perguruan Tinggi IAIN Metro Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada tahun 2015. Penulis mempunyai
hobi menulis, sehingga penulis gemar dengan dunia kepenulisan . Bagi
penulis menjadi seorang mahasiswi harus mampu menjadi panutan untuk
orang disekitarnya, yang harus mempunyai wawasan luas dan integritas tinggi
yang mampu melawan kerasnya dunia luar.