skripsi - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfterhadap motivasi belajar...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: NURUL DEVIYANTI K7407113 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dangmien

Post on 01-May-2019

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS

SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

NURUL DEVIYANTI

K7407113

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNG BELAJAR

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS

SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

NURUL DEVIYANTI

K7407113

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Nurul Deviyanti. K7407113.PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA

PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA

AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret, Mei 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui apakah

ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap motivasi belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Al Islam 1 Surakarta. (2) Untuk

mengetahui apakah ada pengaruh dari kondisi lingkungan belajar terhadap

motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Al Islam 1 Surakarta.

(3) Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh di antara variabel

pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap

motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA A Islam 1 Surakarta.

Teknik untuk menentukan jumlah sampel menggunakan teknik

proporsional random sampling dengan menggunakan undian dan didapat

sampel sebanyak 42 siswa kelas XII IPS. Tehnik pengumpulan data yang

digunakan adalah teknik kuesioner, dokumentasi dan observasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1)

Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pemanfaatan

media pembelajaran secara parsial terhadap motivasi belajar akuntansi

siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Hal ini ditunjukan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (2) Terdapat

pengaruh yang signifikan positif antara variabel lingkungan belajar secara

parsial terhadap motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA AL-

Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukan dengan nilai

probabilitas 0,006 < 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan positif

antara variabel pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar

secara bersama-sama terhadap motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII

IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini

ditunjukan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05.

Page 6: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRACT

Nurul Deviyanti. K7407113. THE EFFECT OF LEARNING MEDIA USE

AND LEARNING ENVIRONMENT ON THE STUDENT ACCOUNTING

LEARNING MOTIVATION IN XII IPS GRADERS OF SMA AL-ISLAM 1

SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011. THESIS.

SURAKARTA: TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY.

SEBELAS MARET UNIVERSITY, MAY 2011.

The objectives of research are: (1) to find out whether or not there is an

effect of learning media use on the student accounting learning motivation in XII

IPS graders of SMA Al-Islam 1 Surakarta, (2) to find out whether or not there is

an effect of learning environment condition on the student accounting learning

motivation in XII IPS graders of SMA Al-Islam 1 Surakarta, and (3) to find out

which one with the higher effect, the learning media use or learning environment,

on the student accounting learning motivation in XII IPS graders of SMA Al-

Islam 1 Surakarta.

The sampling technique used was quota proportional random sampling

using lottery and it was obtained 42 graders of XII IPS as the sample. Techniques

of collecting data used were questionnaire, documentation and observation

techniques. Technique of analyzing data used was multiple regression analysis.

Considering the result of research, it can be concluded that: (1) there is a

positive, significant effect of learning media use variable partially on the student

accounting learning motivation in XII IPS graders of SMA Al-Islam 1 Surakarta

in the school year of 2010/2011. It is indicated by the probability value of 0.000 <

0.05. (2) There is a positive, significant effect of learning condition partially on

the student accounting learning motivation in XII IPS graders of SMA Al-Islam 1

Surakarta in the school year of 2010/2011. It is indicated by the probability value

of 0.000 < 0.05. (3) There is a positive, significant effect of learning media use

and learning condition variables simultaneously on the student accounting

learning motivation in XII IPS graders of SMA Al-Islam 1 Surakarta in the school

year of 2010/2011. It is indicated by the probability value of 0.000 < 0.05.

Page 7: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO

“Kerjakan yang anda bisa, dengan yang anda miliki,

dimanapun anda berada.”

(Theodore Roosevelt)

“Tak ada yang perlu ditakutkan dalam hidup ini,

semua hanya perlu dipahami.”

(Marie Curie)

”95% Sukses tergantung pada mindset.

Mindset dibentuk dari pembelajaran.”

(Anton Huang)

“Semua manusia mempunyai potensi yang sama untuk sukses

Yang membedakan adalah seberapa efektif kita belajar untuk sukses”

(Gusbud)

“Tekad merupakan sumber motivasi bagi kemajuan dan kesuksesan.

Mereka yang memiliki tekad yang kuat, dia bias menciptakan

apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

(Andrie Wongso)

“Dengan memiliki motivasi aku dapat meraih apa yang kuharapkan.”

(Penulis)

Page 8: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Ibu dan Ayah tersayang yang telah memberikan banyak pengorbanan dan

doa restu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan lancar.

Kakakku Mas Tyan terima kasih atas segala pengorbanan, doa serta

nasehatnya.

Kepala Sekolah SMA AL-Islam 1 Surakarta terimakasih atas ijin serta

kemudahan selama penelitian.

Guru Akuntansi SMA AL-Islam 1 Surakarta terimakasih untuk ijin serta

bantuannya selama penelitian.

Dosen FKIP Universitas Sebelas Maret terimakasih untuk segala ilmu

serta bimbingannya selama ini.

Drs. Sudiyanto, M.Pd terimakasih atas untuk dorongan dan bimbinganya

selama ini.

Drs. Sukiraman, MM terima kasih untuk bimbingan dan kesabaranya.

Indah, Putri, Ryza, Wahyu, Umi, Sei, Arifah, Tyas, Yaya, dan semua

teman-teman seperjuanganku terimakasih untuk motivasi dan doanya.

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Mahasiswa dan Almameter FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

tercinta.

Page 9: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat

yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung

maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih

tersebut penulis haturkan kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

menyetujui penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ketua BKK Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Sudiyanto, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Drs. Sukirman, MM selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 10: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

7. Segenap Dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.

8. Drs. Riyanto selaku Kepala SMA AL-Islam 1 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

9. Istiqomah, S.Pd selaku wakil guru akuntansi SMA AL-Islam 1 Surakarta

yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.

10. Segenap guru SMA AL-Islam 1Surakarta yang telah membantu dalam

penelitian.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna

dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, 21 Juni 2011

Penulis

Page 11: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................... . i

PENGAJUAN SKRIPSI ……………………………………………….. ii

PERSETUJUAN ………………………………………………………... iii

PENGESAHAN ………………………………………………………… iv

REVISI ...................................................................................................... v

ABSTRAK................................................................................................. vi

MOTTO…………………………………………………………………. viii

PERSEMBAHAN..................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………… x

DAFTAR ISI …………………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………... xvi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………. 6

C. Pembatasan Masalah …………………………………………… 7

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

1. Manfaat Teoritis .................................................................... 8

2. Manfaat Praktis ..................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9

A. Tijauan Pustaka ............................................................................ 9

1. Motivasi Belajar ..................................................................... 9

a. Hakikat Motivasi Belajar……………………………….. 10

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar….. 11

c. Ciri-Ciri Motivasi Belajar Tinggi……………………….. 12

Page 12: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

2. Pemanfaatan Media Pembelajaran…………………………... 13

a. Hakikat Media Pembelajaran……………………………. 13

b. Fungsi Media Pembelajaran…………………………….. 16

c. Pemanfaatan Media Pembelajaran……………………… 17

3. Lingkungan Belajar .............................................................. 19

a. Hakikat Lingkungan Belajar……………………………. 19

b. Fungsi Lingkungan Belajar……………………………... 23

c. Lingkungan Belajar Yang Kondusif…………………… 24

B. Kerangka Pemikiran……………………………………………... 26

C. Hipotesis Tindakan………………………………………………. 27

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………… 28

1. Tempat Penelitian…………………………………………… 28

2. Waktu Penelitian……………………………………………. 28

B. Metode Penelitian ......................................................................... 28

C. Populasi dan Sampel ……………………………………………. 30

1. Populasi Penelitian…………………………………………… 30

2. Sampel Penelitian…………………………………………….. 31

3. Teknik Pengambilan Sampel…………………………………. 31

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 32

1. Jenis dan Sumber Data……………………………………….. 33

a. Jenis Data………………………………………………… 33

b. Sumber Data……………………………………………... 33

2. Identifikasi Variabel…………………………………………. 33

a. Variabel Bebas…………………………………………… 34

b. Variabel Terikat………………………………………….. 34

3. Metode Pengumpulan Data………………………………….. 35

a. Metode Angket atau Kuesioner…………………………. 35

b. Teknik Dokumentasi…………………………………….. 35

c. Teknik Observasi………………………………………… 36

4. Instrumen Penelitian…………………………………………. 36

Page 13: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

a. Kisi-Kisi Angket………………………………………… 36

b. Teknik Pengukuran……………………………………… 38

c. Uji Coba Angket………………………………………… 39

1) Uji Validitas…………………………………………. 39

2) Uji Reliabilitas………………………………………. 40

d. Hasil Uji Coba Angket…………………………………… 42

E. Teknik Analisis Angket………………………………………….. 42

1. Uji Prasyarat Analisis………………………………………… 43

a. Uji Normalitas……………………………………………. 43

b. Uji Multikolinearitas……………………………………… 43

c. Uji Heteroskedastisitas........................................................ 43

d. Uji Autokorelasi………………………………………….. 44

e. Uji Linearitas……………………………………………... 45

2. Pengujian Hipotesis………………………………………….. 45

a. Analisis Regresi………………………………………..... 45

b. Uji F…………………………………………………….. 46

c. Uji t……………………………………………………... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 49

A. Deskripsi Data …………………………………………………… 49

1. Deskripsi Wilayah Penelitian………………………………. 49

a. Sejarah Singkat SMA AL-Islam 1 Surakarta…………… 49

b. Keadaan Lingkungan Belajar Siswa……………………. 50

c. Keadaan Fisik SMA AL-Islam 1 Surakarta…………….. 51

d. Struktur Organisasi SMA AL-Islam 1 Surakarta………. 51

2. Deskripsi Data Statistik ......................................................... 52

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 52

1. Uji Normalitas………………………………………………. 53

2. Uji Lineritas .......................................................................... 53

3. Uji Multikolinearitas ……………………………………….. 55

4. Uji Autokorelasi ..................................................................... 56

5. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 56

Page 14: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 57

1. Analisis Regresi Ganda ......................................................... 58

2. Uji t ........................................................................................ 59

3. Uji F ....................................................................................... 60

4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis .......................................... 61

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .................................................. 61

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 64

A. Simpulan ...................................................................................... 64

B. Implikasi ....................................................................................... 64

C. Saran ............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68

LAMPIRAN ................................................................................................... 70

Page 15: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Angket Kuosioner…………………………………………. 37

2. Deskripsi Data Statistik……………………………………………... 52

3. Uji Multikolinearitas………………………………………………… 56

4. Uji Autokorelasi……………………………………………………... 56

5. Koefisien Regresi……………………………………………………. 58

6. Coefficients…………………………………………………………... 59

7. ANOVA……………………………………………………………… 60

Page 16: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir……………………………………………………. 26

2. Bagan Struktur Organisasi SMA AL-Islam 1 Surakarta……………... 51

3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual………… 53

4. Plot Pemanfaatan Media Pembelajaran (X1) dengan

Motivasi Belajar (Y)…………………………………………………. 54

5. Plot Lingkungan Belajar (X2) dengan Motivasi Belajar (Y)…………. 55

6. Scatterplot Regression Standardized Residual..................................... 57

7. Dokumentasi Penelitian........................................................................ 107

Page 17: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Try Out ....................................................................................... 70

2. Angket Penelitian ………………………………………… .................. 73

3. Tabulasi Data Try Out ........................................................................... 75

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket .......................................... 78

5. Tabulasi Data Penelitian ........................................................................ 84

6. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data ................................................... 88

7. Surat Keterangan dari SMA AL-Islam 1 Surakarta................................ 102

8. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ......................... 103

9. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan .......................... 104

10. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor .................... 105

11. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala

SMA AL-Islam 1 Surakarta ................................................................... 106

12. Dokumentasi penelitian………............................................................... 107

Page 18: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusianya, dimana baik buruknya sumber daya manusia yang ada itu akan

menjadi tolak ukur majunya suatu bangsa. Adapun baik tidaknya kualitas sumber

daya manusia dipengaruhi oleh baik tidaknya sistem pendidikan dan sarana yang

tersedia. Pendidikan merupakan faktor penting dalam rangka terciptanya sumber

daya manusia yang berkualitas, yang nantinya akan membawa bangsa menuju

kearah kemajuan yang lebih baik karena didalamnya banyak hal yang dapat

dikembangkan dalam rangka meningkatkan taraf kemajuan peradaban suatu

bangsa. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa dalam rangka memenuhi tujuan

yang hendak dicapai tersebut.

Pada hakekatnya pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu

pembangunan bangsa dalam rangka pengembangan diri agar nantinya siap dan

dapat menghadapi segala rintangan. Pelaksanaan pendidikan tidak dapat lepas dari

tantangan dan rintangan yang dihadapi suatu bangsa untuk mencapai tujuan.

Pelaksanaan pendidikan senantiasa menghadirkan perubahan-perubahan baru

dalam rangka penyempurnaan agar dapat sesuai dengan kebutuhan pembangunan

suatu bangsa. Pelaksanaan dari pendidikan itu sendiri dapat dilaksanakan secara

formal maupun informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang

berlansung secara teratur, berjenjang dan mengikuti syarat-syarat tertentu,

mempunyai arah pelaksanaan yng terprogram secara jelas dan terperinci, yang

berlangsung disekolah ataupun lembaga pendidikan lainya.

Pendidikan disekolah merupakan pendidikan yang hasilnya mudah

dipantau dengan melihat daftar prestasi peserta didik, sesuai dengan tujuan

pendidikan bahwa setiap proses pembelajaran hendaklah menghasilkan prestasi

yang baik, namun kenyataannya pencapaian prestasi yang tinggi tidaklah mudah.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain input dari peserta didik, proses

pembelajaran, motivasi belajar, sarana-prasarana serta tenaga kerja sekolah. Dari

Page 19: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

beberapa hal tersebut kita ketahui bahwa peran motivasi belajar pada diri peserta

didik amat penting dalam mencapai prestasi yang diharapkan. Jika dalam proses

pembelajaran terdapat motivasi belajar yang tinggi pada peserta didik, maka

proses pembelajaran akan menjadi bermakna, kegiatan belajar-mengajar menjadi

lebih hidup serta dapat menghantarkan siswa meraih prestasi yang tinggi. Adapun

cirri-ciri peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi antara lain rajin, ulet,

tekun, antusias dan senang saat mengikuti proses pembelajaran. Namun demikian,

motivasi belajar tidak dapat tumbuh dengan mudah pada diri peserta didik, hal

tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu: (1) lingkungan belajar, (2)

metode pembelajaran yang digunakan, (3) ketrampilan guru dalam mengajar, (4)

sarana dan prasarana sekolah, (5) media pembelajaran, (6) adanya reward atau

penghargaan dan (7) input/dorongan dari dalam diri siswa yang berupa keinginan

untuk maju.

Seperti pendapat diatas dapat kita ketahui bahwa motivasi dalam diri siswa

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, faktor-faktor tersebut tentulah akan

dapat membawa dampak baik dalam tercapainya tujuan dari pembelajaran yang

diharapkan. Dari beberapa faktor tersebut yang penulis pandang memiliki peran

yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

adalah media pembelajaran dan lingkungan belajar peserta didik. Dalam era baru

ini, teknologi semakin berkembang maju, sebagaimana proses belajar mengajar

disekolah juga dilakukan dengan cara yang menarik dalam rangka menumbuhkan

motivasi dalam diri siswa. Kegiatan belajar mengajar yang menarik ini dapat

tercipta jika dalam suatu pembelajaran didukung oleh tenaga pendidik yang cakap

dan terampil, selain itu penarapan metode pembelajaran yang sesuai serta

didukung dengan media atau sarana prasarana pembelajaran yang baik seperti

yang telah di uraikan di awal. Dari beberapa faktor tersebut salah satunya adalah

tersedianya media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran

dalam rangka mempermudah penyampaian materi pembelajaran serta dapat

menumbuhkan suasana kegiatan pembelajaran yang menarik guna menumbuhkan

motivasi belajar pada diri peserta didik, namun tersedianya media pembelajaran

yang lengkap dan canggih dalam suatu lembaga pendidikan formal atau sekolah

Page 20: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tidak akan memberikan manfaat atau hasil jika tidak adanya pemanfaatan terhadap

media tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Suatu media tidak akan ada gunanya

dan hanya akan menjadi barang pajangan saja atau benda tidak berguna jika tidak

dimanfaatkan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, jadi

adanya media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dalam lingkungan

sekolah akan dapat membantu menumbuhkan motivasi belajar dalam diri peserta

didik saat mengikuti pembelajaran, jika media tersebut tidak hanya sekedar ada

atau tersedia tetapi juga disertai adanya pemanfaatan yang baik terhadap media

pembelajaran tersebut.

Selain adanya pemanfaatan media pembelajaran, faktor lain yang juga tidak

kalah penting yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah adalah

lingkungan belajar, sesuai dengan pendapat dari Hamzah B. Uno sebelumnya

yang telah penulis ungkapkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif dapat

menumbuhkan motivasi belajar pada diri peserta didik. Lingkungan belajar

peserta didik sendiri dibagi tiga dan ketiga lingkungan tersebut tentulah membawa

pengaruh yaitu (1) lingkungan keluarga, (2) lingkungan sekolah, dan (3)

lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut akan membawa pengaruh

yang berbeda pada diri peserta didik, karena kondisi lingkungan keluarga atau

masyarakat yang satu dengan yang lain tentulah berbeda dari berbagai segi

dimana lingkungan tersebut akan membawa pengaruh yang besar terhadap diri

peserta didik serta memiliki corak yang berbeda. Perbedaaan yang dimaksud

adalah dalam hal situasi, sifat, materi pendidikan, metode yang digunakan, serta

subyek yang terlibat.” Sebagai contoh lingkungan sekolah tempat mendidik

peserta didik secara formal tentulah juga berbeda-beda antara sekolah yang satu

dengan sekolah yang lain, setiap lembaga pendidikan formal atau sekolah tentulah

memiliki ciri khas masing-masing dalam menyelenggarakan pendidikan termasuk

dalam segi penataan sekolah, lokasi sekolah serta pemeliharaan lingkungan

belajar bagi peserta didiknya

Dari uraian diatas telah memberikan gambaran bagi kita bahwa dalam

rangka menuju kualitas sumber daya manusia bangsa tersebut haruslah bermutu,

mutu dari kualitas sumber daya manusia tersebut tergantung dari kualitas

Page 21: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pendidikannya. Kualitas pendidikan tersebut dapat diperbaiki dengan adanya

kegiatan pembelajaran yang baik bagi para individu dalam suatu bangsa tersebut,

salah satunya yaitu pendidikan yang dilaksanakan lewat lembaga pendidikan

formal yaitu sekolah. Keberhasilan dari pendidikan disekolah tersebut dipengaruhi

oleh berbagai macam faktor yang salah satunya adalah motivasi belajar pada diri

peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran. Motivasi belajar itu sendiri

tidak tumbuh dengan mudah, banyak faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya

adalah pemanfaatan media pembelajaran dengan baik dalam proses pembelajaran

serta lingkungan belajar siswa disekolah.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan suatu lembaga pendidikan

formalyang yang usahanya memberikan bekal pada lulusan yang nantinya untuk

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, namun tidak mengesampingkan

keterampilan untuk masuk dunia kerja. Oleh karena itu, pembelajaran di SMA

seperti di SMA Al Islam 1 Surakarta pun menekankan tidak hanya ketrampilan

kognitif, melainkan juga afektif dan psikomotorik. Hal ini dilakukan agar lulusan

yang nantinya akan melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun bekerja telah

memiliki keterampilan yang memadai.

Salah satu mata pelajaran disekolah yang dapat memberikan bekal dalam

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun ketrampilan dalam masyarakat

serta dunia kerja bagi peserta didik adalah Akuntansi. Mata pelajaran akuntansi

yang diberikan di SMA Al Islam 1 Surakarta khususnya jurusan IPS (IS) adalah

mata pelajaran Akuntansi yang kini dimasukkan dalam mata pelajaran Ekonomi.

Hasil pra-survei penulis menunjukan bahwa motivasi belajar akuntansi siswa

SMA AL-Islam 1 Surakarta rendah, hal ini tercermin dalam sikap pasifnya peserta

didik dalam pembelajaran akuntansi, kurangnya perhatian terhadap guru yang

sedang menyampaikan materi, beberapa siswa malah cenderung bercanda dan

mengobrol dengan teman sebangku, rendahnya nilai harian maupun ulangan

bahkan banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas baik tugas disekolah maupun

tugas di rumah. Hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Akuntansi di SMA

Al Islam 1 Surakarta saat ini belum menunjukkan suatu kegiatan belajar yang

kondusif, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor antara lain adalah kurangnya

Page 22: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pemanfaatan media pembelajaran yang baik serta lingkungan belajar siswa yang

tidak kondusif. Sebagai contoh, pada dasarnaya sekolah ini memang memiliki

media pembelajaran seperti LCD yang dapat digunakan dalam semua proses

pembelajaran yang membutuhkan media ini termasuk mata pelajaran akuntansi,

namun jika ingin memanfaatkan media tersebut, proses pembelajaran harus

berpindah tempat ke perpustakaan dan hal ini menyebabkan waktu kegiatan

belajar mengajar berkurang yang pada akhirnya membuat guru mata pelajaran

tersebut enggan memanfaatkan media pembelajaran tersebut dalam kegiatan

belajar mengajar. Sedangkan bagi para siswa sendiri hal ini memperlihatkan

respon yang berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain, ada sebagian

siswa yang merasa malas jika harus berpindah ruang sedangkan yang lain merasa

antusias mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran

tersebut dengan alasan kegiatan belajar menjadi tidak monoton. Akibat dari tidak

adanya pemanfaatan media pembelajaran dengan baik tersebut membawa dampak

yang buruk bagi siswa dalam proses pembelajaran. Sebagian siswa cenderung

tidak memperhatikan pelajaran dan justru asyik mengobrol, melamun bahkan

tidur-tiduran, hal ini jelas tidak menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa.

Selain itu dalam proses pembelajaran akuntansi, setiap siswa memiliki buku

pedoman serta modul akntansi yang dapat memperkaya pengetahuan serta

membantu memahami materi yang disampaikan oleh guru. Namun menurut

pengamatan penulis, tidak semua siswa memanfaatkan buku pedoman serta modul

akuntansi sebagai media pembelajaran dengan baik, sebagian siswa cenderung

hanya mengeluarkan buku atau modul tersebut saat guru mengajar tanpa

membuka buku tersebut dan mencoba mengkaji apa yang disampaikan oleh guru.

Mereka lebih suka bertanya jawaban kepada teman jika diberikan tugas mandiri

daripada memanfaatkan buku pedoman mereka, sehingga hal tersebut menjadikan

siswa malas dan tidak memiliki motivasi belajar. Akhirnya hal ini justru

mendorong siswa yang lain melakukan hal yang serupa, tentu saja hal ini

menyebabkan pembelajaran menjadi mati dan kurang menyenangkan,

pembelajaran yang mati akibat kurangnya pemanfaatan media pembelajaran serta

lingkungan belajar yang kurang kondusif akan berdampak rendahnya motivasi

Page 23: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

belajar akuntansi yang dimiliki siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan hal

ini jelas menghambat perbaikan kualitas pendidikan dalam rangka memajukan

bangsa.

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas

serta untuk mengetahui bagaimana respon masing-masing peserta didik terhadap

pengaruh pemanfaatan media dan lingkungan belajar mereka disekolah maka

penulis tertarik untuk mengambil judul : “PENGARUH PEMANFAATAN

MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA

AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 “

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan atar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa saat mengikuti proses pembelajaran

akuntansi disekolah.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor input

atau dorongan pada diri siswa.

3. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor metode

pembelajaran yang digunakan.

4. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor

ketrampilan guru dalam mengajar.

5. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor

kurangnya atau tidak adanya reward atau penghargaan bagi siswa yang

berprestasi.

6. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor sarana

dan prasarana sekolah.

7. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor tidak

kondusifnya lingkungan belajar siswa.

8. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor tidak

adanya pemanfaatan media pembelajaran dengan baik.

Page 24: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan masalah agar masalah

yang diteliti dapat terfokus, dikaji, dan dijawab secara mendalam. Pembatasan

masalah dalam penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa saat mengikuti proses pembelajaran

akuntansi disekolah.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor tidak

adanya pemanfaatan media pembelajaran dengan baik.

3. Rendahnya motivasi belajar siswa mungkin disebabkan oleh faktor

lingkungan belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah penelitian yaitu :

1. Adakah pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dengan baik terhadap

motivasi belajar akuntansi siswa SMA Al Islam 1 Surakarta?

2. Adakah pengaruh kondusif tidak kondusifnnya lingkungan belajar sekolah

baik intern maupun ekstern terhadap motivasi belajar akuntansi siswa

SMA Al Islam 1 Surakarta?

3. Adakah pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dengan baik dan

kondusifnya lingkungan belajar terhadap motivasi belajar akuntansi siswa

SMA Al Islam 1 Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran

terhadap motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Al Islam 1

Surakarta.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kondisi lingkungan belajar

terhadap motivasi belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Al Islam 1

Surakarta.

Page 25: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara pemanfaatan

media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar

akuntansi siswa kelas XII IPS SMA A Islam 1 Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Dari sudut pandang pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan mengenai masalah dalam proses pembelajaran serta

memberikan masukan dalam mengatasi masalah pembelajaran yang

kurang optimal khususnya mengenai ketersediaan media pembelajaran dan

lingkungan belajar yang memadai serta bagaimana cara menumbuhkan

motivasi dalam diri siswa saat proses belajar mengajar akuntansi

disekolah.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah, berguna sebagai bahan masukan dalam melakukan usaha

meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar

yang kondusif dalam rangka menumbuhkan motivasi belajar dalam diri

siswa.

b. Bagi penulis, menambah pengetahuan penulis tentang permasalahan

belajar yang dihadapi siswa di kelas serta cara mengatasi dari

permasalahan tersebut.

c. Bagi Guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan metode

pembelajaran yang sesuai serta meningkatkan pemanfaatan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran dikelas dan menumbuhkan

lingkungan belajar yang kondusif.

d. Bagi siswa, sebagai masukan bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi

dalam dirinya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar yang baik

disekolah.

Page 26: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Belajar

a. Hakikat Motivasi Belajar

Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut

turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal

tersebut adalah “motivasi”. Dengan memiliki motivasi saat melaksanakan suatu

kegiatan, manusia dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi sendiri

merupakan dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku.

Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan

sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Makna motivasi itu sendiri

sangat beragam tergantung sudut pandang masing-masing individu yang

memaknainya.

Hamzah B. Uno (2007:1) mengemukakan bahwa:

“Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan

sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai

anggota masyarakat.”

Menurut Isbandi Rukminto Adi (1994:154) dalam Hamzah B. Uno

(2007:3) bahwa:

“istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung

tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,

dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.”

Selanjutnya, menurut pendapat dari Mc. Donald dalam Sardiman A.M

(2005:73-74) mendefinisikan motivasi sebagai “perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.” Dari definisi tersebut terkandung tiga elemen

penting yaitu:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia.

Page 27: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Dengan ke tiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan atau

keinginan. Sehingga dari berbagai uraian diatas, dapat dipahami bahwa motivasi

merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seorang individu untuk

melakukan suatu perbuatan. Karena itulah, baik buruknya perbuatan seseorang

sangat bergantung pada motivasi yang mendorong perbuatan tersebut.

Proses belajar selama berlangsungnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya adalah motivasi. Sesuai beberapa teori yang telah diuraikan

sebelumnya bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seorang

individu untuk melakukan suatu perbuatan. Perbuatan yang dimaksudkan banyak

sekali macamnya, salah satunya adalah perbuatan belajar.

Menurut Hamzah B. Uno (2007:23) bahwa “hakikat motivasi belajar

adalah dorongan internal dan eksternal pada diri siswa-siswa yang sedang belajar

untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.”

Pendapat senada juga dikemukakan oleh W.S.Winkel (1991:150) bahwa

motivasi belajar adalah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”. Motivasi

mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa motivasi belajar

adalah suatu dorongan yang timbul di dalam diri manusia atau individu atau siswa

untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mendapatkan pengetahuan serta

hasil prestasi yang diharapkan dimana tumbuhnya motivasi tersebut tidaklah

mudah dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Page 28: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar-mengajar, apabila ada siswa, misalnya tidak

berbuat sesuatu yang semestinya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-

sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang,

mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri

siswa tidak terjadi perubahan energi, tidak tergantung afeksinya untuk melakukan

sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan semacam

ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-sebabnya kemudian

mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya

dilakukan, yakni belajar, dengan kata lain siswa perlu diberikan rangsangan agar

tumbuh motivasi pada dirinya. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa tujuan

pembelajaran dapat tercapai jika dalam pembelajaran siswa memiliki motivasi

yang tinggi, namun tumbuhnya motivasi belajar tidak mudah, karena motivasi

belajar seorang siswa itu ada kalanya naik turun, naik turunnya motivasi tersebut

tentulah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik dari dalam maupun luar diri

siswa seperti (1) lingkungan belajar, (2) metode pembelajaran yang digunakan, (3)

ketrampilan guru dalam mengajar, (4) sarana dan prasarana sekolah, (5) media

pembelajaran, (6) adanya reward atau penghargaan dan (7) input/dorongan dari

dalam diri siswa yang berupa keinginan untuk maju.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamzah B. Uno (2007:23) bahwa:

“hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri

siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah

laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung.” Adapun faktor-faktor atau indikator yang mempengaruhi

motivasi belajar dibagi menjadi 2 faktor sebagai berikut :

1. Faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan

kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita.

2. Faktor ekstrinsik, berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang

kondusif, kegiatan belajar yang menarik dan media pembelajaran.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa tumbuhnya

motivasi belajar tidak mudah, motivasi belajar seorang siswa itu ada kalanya naik

turun, naik turunnya motivasi tersebut tentulah dipengaruhi oleh berbagai macam

Page 29: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

faktor baik dari dalam maupun luar diri siswa seperti pemanfaatan media

pembelajaran dan lingkungan belajar siswa.

c. Ciri-Ciri Motivasi Belajar Tinggi

Dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil jika dalam

pembelajaran tersebut siswa memperoleh prestasi yang tinggi, dalam pencapaian

prestasi yang tinggi tentulah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya

adalah motivasi belajar. Adanya motivasi belajar yang tinggi saat mengikuti

pelajaran merupakan salah satu faktor penting untuk tercapainya hasil yang

diharapkan, hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman A.M (2005:75) bahwa

“motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Perananya yang khas adalah dalam menumbuhkan gairah, merasa senang dan

semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai

banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.”

Seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan memiliki

motivasi tinggi jika menunjukan ciri-ciri seperti ulet, bersemangat, tekun, senang

atau aktif mengikuti pelajaran dan konsentrasi memperhatikan penjelasan guru.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat HJM Hermans yang dikutip oleh

Soemarsono (2008: 18) menyatakan bahwa siswa yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang,

namun tidak berada di atas taraf kemampuannya .

2) Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri, serta menentukan

penyelesaian masalah sendiri, tanpa disuapi terus menerus oleh guru

3) Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit

diatas taraf yang telah tercapai sebelumnya

4) Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan

menuju ke realisasi citra cita

5) Pemilihan teman kerja atas dasar kemauan teman itu untuk

menyelesaikan tugas belajar bersama, bukan atas dasar rasa simpati atau

perasaan senang terhadap teman itu

6) Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan.

Sebaliknya dalam pembelajaran siswa dikatakan memiliki motivasi rendah

jika dalam pembelajaran siswa menunjukan ciri-ciri seperti malas memperhatikan,

Page 30: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pasif, lebih senang mengobrol dengan teman, bahkan tiduran dikelas saat guru

sedang memberikan penjelasan.

Dari seluruh uraian diatas memberikan gambaran jelas bahwa dalam

kegiatan pembelajaran, adanya motivasi belajar yang tinggi pada diri individu

merupakan faktor yang penting untuk mencapai hasil yang diharapkan, namun

tumbuhnya motivasi belajar dalam diri individu tidaklah mudah adakalanya

motivasi belajar dalam diri individu itu naik dan turun dan hal tersebut

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain seperti pemanfaatan media

pembelajaran dan lingkungan belajar siswa.

2. Pemanfaatan Media Pembelajaran

a. Hakikat Media Pembelajaran

Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan yang pada umumnya dan tujuan

pembelajaran disekolah pada khususnya. Media disebut juga sebagai alat

penyampaian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan serta untuk

mempermudah memahami isi dari pesan yang disampaikan bagi penerima pesan

tersebut. Makna media itu sendiri sangat beragam tergantung sudut pandang

masing-masing individu yang telah memaknainya.

Menurut Ashar Arsyad (2005:3) dalam Media Pembelajaran, kata media

berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟

atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) dalam Ashar

Arsyad (2005:3) mengatakan bahwa:

“media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,

guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media, secara lebih

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informsi visual atau

verbal.”

Page 31: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Di lain pihak, National Education Association memberikan definisi media

sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan

peralatanya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau

dibaca. Dengan demikian, dari berbagai pengertian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa media adalah alat baik fisik maupun nonfisik yang digunakan

untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.

Di era sekarang ini media banyak digunakan disekolah-sekolah untuk

mendukung kegiatan pembelajaran, suatu media dikatakan sebagai media

pembelajaran jika media tersebut mengantarkan pesan-pesan pembelajaran yang

telah dilaksanakan dengan menggunakan media tersebut.

Menurut Henich dan kawan-kawan (1982) dalam Ashar Arsyad (2005:4)

mengemukakan:

“medium/media sebagai perantara yang mengantar informasi antara

sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah

media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan atau

informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud

pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.”

Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) dalam Ashar Arsyad (2005:4)

secara implisit mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara

fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari

antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, film, slide (gambar bingkai),

foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.”

Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media pembelajaran diatas,

berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu :

1. Media penbelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat

dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

2. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai

software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.

Page 32: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar

baik didalam maupun diluar kelas.

5. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.

6. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya : radio,

televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video,

OHP), atau peroarangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset,

video recorder).

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan

dengan penerapan suatu ilmu.

Sehingga dari berbagai pendapat yang telah diuraikan diatas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar

atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar serta dapat membantu menyampaikan

pesan-pesan pengajaran atau pembelajaran yang diharapkan.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Seperti yang telah diketahui pada uraian sebelumnya bahwa media

pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

individu. Maka media pembelajaran memiliki fungsi untuk menumbuhkan atau

mempengaruhi motivasi belajar individu, fungsi dari media pembelajaranpun

sangat beragam salah satunya adalah fungsi media pembelajaran seperti yang

dikemukakan Levie & Lentz (1982) dalam Ashar Arsyad (2005:16-17) yang

mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

a. Fungsi Atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

Seringkali pada wal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran

atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak

disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media

gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead

projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada

Page 33: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pelajaran yang akan mereka terima, dengan demikian, kemungkinan untuk

memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

b. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar

(atau membaca) teks yang tergambar. Gambar atau lambang visual dapat

mengugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut

masalah sosial atau ras.

c. Fungsi Kognitif

Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan

bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan

untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

d. Fungsi Kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang

memberikan konteks untuk memahami serta membantu siswa yang lemah

dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam suatu teks dan

mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi

untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima

maupun memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan

secara verbal.

Fungsi media pembelajaran juga dikemukakan oleh Sadiman, dkk (1990)

secara umum adalah sebagai berikut: (i) memperjelas penyajian pesan agar tidak

terlalu bersifat visual; (ii) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera,

misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan

gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat

film, video, foto atau film bingkai; (iii) meningkatkan kegairahan belajar,

memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan

mengatasi sikap pasif siswa; dan (iv) memberikan rangsangan yang sama, dapat

menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

Sejalan dengan pendapat diatas, Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan

beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu:

“(i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan

lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan pengajaran akan

menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan

terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode

mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas

komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih banyak

melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan

tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan

memerankan.”

Page 34: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi

media pembelajaran antara menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna

bahan pengajaran, memudahkan pemahaman, metode pengajaran lebih bervariasi,

dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.

c. Pemanfaatan Media Pembelajaran

Tersedianya media pembelajaran disuatu sekolah tidak menjamin

tercapainya proses pembelajaran yang diharapkan jika media tersebut tidak

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran

dengan baik adalah memanfaatkan media pembelajaran secara efektif dan efisien,

sesuai dengan materi yang akan di ajarkan, dan sesuai dengan kemampuan guru

dalam menggunakan media pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat

Rossi dalam Hamalik (1986) yang menyebutkan bahwa pemanfaatan media

pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran

2. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

siswa.

4. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi.

5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoperasikannya.

Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Wilkinson pemanfaatan media

pembelajaran yang baik harus memperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Tujuan, media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran

yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling

cocok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan

dari kriteria utama.

2. Ketepatgunaan, jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian

yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat

digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut

gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson

menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi

menghasilkan dan meningkatkan pencapain akademik.

3. Keadaan siswa, media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung

dari beda interindividual antara siswa. Msialnya kalau siswa tergolong tipe

auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan

Page 35: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

media visual dari siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan

menggunakan media auditif.

4. Ketersediaan, walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai

tuuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak

tersedia.

5. Biaya, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan

media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan

dicapai.

Jadi, adanya pemanfaatan media pembelajaran secara efektif dan efisien

dalam suatu proses pembelajaran maka akan menumbuhkan minat serta

membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Begitu pula dalam

proses pembelajaran akuntansi dikelas XII IPS SMA Al ISLAM 1 Surakarta,

dengan adanya pemanfaatan media pembelajaran dalam KBM maka akan dapat

menumbuhkan motivasi pada masing-masing siswa sehingga tujuan

pembelajaran akuntansi yang di inginkan dapat tercapai. Sejalan dengan uraian

diatas, Hamalik (1986) dalam Ashar Arsyad (2005:15) mengemukakan bahwa

“pemakaian atau pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.

Sedangkan menurut Kemp & Dayton (1985:28) dalam Ashar Aryad

(2005:19) bahwa:

“media pembelajaran dapat memenuhi 3 fungsi utamanya apabila media

itu digunakan atau dimanfaatkan untuk perorangan, kelompok, atau

kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat

atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.”

Pemanfaatan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan

sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta

isi pelajaran pada saat itu, dengan adanya pemanfaatan media pembelajaran dapat

membantu siswa dalam memahami, mempermudah, memperjelas materi yang

disajikan, memperlancar komunikasi siswa dengan guru serta menarik minat

siswa untuk memperhatikan pelajaran. Sejalan dengan pendapat Kemp & Dayton

(1985:3-4) dalam Ashar Arsyad (2005:21-22), manfaat media pembelajaran antara

lain sebagai berikut :

1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.

2. Pengajaran bisa lebih menarik.

Page 36: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar

dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa,

umpan balik, dan penguatan.

4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan

pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan

kemungkinanya dapat diserap oleh siswa.

5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan.

7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar yang ditingkatkan.

8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana & Rivai (1992:2) dalam Ashar

Arsyad (2005:24-25) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa, yaitu:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media

pembelajaran adalah suatu kegiatan menggunakan atau memanfaatkan media

dalam kegiatan belajar-mengajar yang bertujuan mempermudah pemahaman

siswa, memperjelas materi yang disajikan, memperlancar komunikasi siswa

dengan guru, menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran serta

menumbuhkan gairah dalam belajar.

3. Lingkungan Belajar

a. Hakikat lingkungan Belajar

Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita, dalam la

pangan pendidikan, arti lingkungan itu luas sekali, yaitu segala sesuatu yang

berada diluar diri anak, dalam alam semesta ini. Lingkungan ini mengitari

manusia sejak manusia itu dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, antara

lingkungan dengan manusia ada pengaruh timbal balik, artinya lingkungan

Page 37: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mempengaruhi manusia, dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan

disekitarnya. Lingkungan secara garis besarnya dapat dibedakan :

1. Lingkungan Fisik

Yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya keadaan tanah, keadaan

musim dan sebagainya. Lingkungan alam yang berbeda akan memberikan

pengaruh yang berbeda pula kepada individu.

2. Lingkungan sosial

Merupakan lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat ini

adanya interaksi individu satu dengan lain. Keadaan masyarakatpun akan

memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu.

Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) dalam Ngalim Purwanto

(1986:77) mengemukakan pendapat bahwa:

“apa yang dimaksud dengan lingkungan (enviroment) meliputi semua

kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi

tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita

kecuali gen-gen, bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai

menyiapkan lingkungan (to provide enviroment) bagi gen yang lain.”

Menurut beberapa definisi yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa lingkungan adalah keadaan atau kondisi disekitar individu

yang saling mempengaruhi satu sama lain (mempunyai hubungan timbal balik)

dan yang secara potensial sanggup atau dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku kita. Akan tetapi lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya)

hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling kita, yang benar-benar secara

langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah aku kita.

Proses pendidikan pada umumnya akan selalu berhubungan atau tidak

pernah lepas dari pengaruh lingkungan. Lingkungan belajar atau pendidikan

diartikan sebagai segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya belajar

atau pendidikan. Lingkungan belajar siswa bisa berupa fisik, sosial, budaya,

keamanan, dan kenyamanan, antara proses kegiatan belajar dengan lingkungan

merupakan dua hal yang tidak bisa dilepaskan, ia akan selalu menimbulkan

hubungan timbal-balik antara dirinya dengan habitatnya.

Page 38: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa lingkungan

belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi

belajar siswa. Lingkungan belajar siswa terbagi menjadi lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat, lingkungan tersebut berupa lingkungan sosial dan non

sosial atau fisik maupun non-fisik. Pengaruh dari lingkungan tersebut dapat

berbentuk macam-macam meliputi kenyamanan, ketenangan, keamanan,

kebersihan atau kerapian lingkungan serta sikap/sifat dan hubungan sosial antara

individu dalam lingkungan tersebut. Sejalan dengan pendapat Muhibbin Syah

(1995:137-138) yang membagi lingkungan belajar menjadi dua macam sebagai

berikut:

a. Lingkungan Sosial, berupa pengaruh yang ditimbulkan dari para guru, para

staf administrasi sekolah, teman-teman sekelas disekolah. Para guru yang

selalu menunjukan sikap atau perilaku yang simpatik dan memperlihatkan

suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya

rajin membaca, berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi

kegiatan belajar siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial

siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan

yang ada disekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang

lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua siswa itu

sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan

keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semua dapat memberi

dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang

dicapai oleh siswa.

b. Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial siswa adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Contoh: kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan

yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja

akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang

sebenarnya tak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan

seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. Begitu

pula dengan kondisi gedung sekolah serta letaknya juga berpengaruh

terhadap kegiatan belajar siswa.

Selanjutnya lingkungan belajar menurut tempat dimana peserta didik

hidup dan menerima pengalaman pendidikan dibagi menjadi tiga lingkungan,

yaitu: (1) lingkungan keluarga, (2) lingkungan sekolah, dan (3) lingkungan

masyarakat. Ketiga lingkungan dimana peserta didik mengalami kehidupan ini

memiliki corak yang berbeda-beda dalam hal situasi, sifat, materi pendidikan,

Page 39: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

metode yang digunakan, serta subyek yang terlibat. Disamping memiliki

perbedaan juga memiliki kesamaan, yang nyata adalah semuanya merupakan

pusat-pusat belajar atau pendidikan kala peserta didik mengalami proses belajar

tentang pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap. Sehingga ketiga hal tersebut

oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai “Tri Pusat Pendidikan”.

Konsep tri pusat pendidikan istilah asal dicetuskan dari Ki Hajar

Dewantara adalah “tri sentra pendidikan” yang mengacu pada lingkungan

pergaulan yang menjadi pusat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan bagi

anak. Dalam konsep Ki Hajar Dewantara lingkungan pergaulan yang dimaksud

adalah alam keluarga, alam perguruan (sekolah), dan alam pergerakan pemuda

(masyarakat). Konsep tri pusat pendidikan sangat menekankan akan pentingnya

keterpaduan dan kebersamaan ketiga lingkungan pendidikan sebgai satu kesatuan

sistem pendidikan yang memberikan pengalaman pendidikan kepada anak atau

peserta didik. Berikut adalah uraian secara lengkap mengenai lingkungan belajar

berdasar tempat dimana peserta didik hidup dan menerima pengalaman

pendidikan atau yang dikenal dengan sebutan “tri pusat pendidikan” :

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga dalah pusat pendidikan yang pertama dan utama yang dialami

oleh anak. Sejak adanya kemanusiaan sampai sekrang ini kehidupan

keluarga selalu mepengaruhi perkembangan budi pekerti setiap manusia.

Pendidikan dalam lingkungn keluarga muncul karena manusia memiliki

naluri asli untuk memperoleh keturunan demi mempertahankan

eksistensinya. Oleh karenanya manusia akan selalu mendidik keturunanya

dengan cara sebaik-baiknya menyangkut aspek jasmani maupun rohani.

Meskipun terkadang berlangsung secara sederhana dan tanpa disadari,

tetapi jelas bahwa keluarga memiliki andil yang terlibat dalam pendidikan

anak.

2. Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dibentuk oleh pemerintah

dan masyarakat. Sekolah menjalankan tugas mendidik anak yang sudah

Page 40: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tidak mampu lagi dilakukan oleh keluarga, mengingat semakin

kompleksnya praktek mendidik anak.

3. Lingkungan Masyarakat

Kehidupan dalam masyarakat adalah kehidupan yang amat luas

cakupanya. Aneka karakter manusia, aneka situasi sosial, aneka wilayah,

aneka informasi semuanya hampir terbentang luas baik positif atau negatif,

baik atau buruk, saleh atau jahat. Tentu lingkungan masyarakat yang baik

adalah yang dapat mendorong anak untuk bisa maju menjadi anak yang

baik.

Dengan demikian, komponen-komponen sistem lingkungan itu saling

mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil

yang unik dan kompleks. Masing-masing profil sistem lingkungan belajar,

diperuntukan untuk tujuan-tujuan belajar yang berbeda, dengan kata lain, untuk

mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang

tertentu pula.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

belajar adalah segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial,

fisik maupun nonfisik yang ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses

belajar siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya

berupa macam-macam meliputi kenyamanan, keamanan, kebersihan, sifat/sikap

serta hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut.

b. Fungsi Lingkungan Belajar

Seperti yang telah sebelumnya penulis kemukakan bahwa lingkungan belajar

adalah segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial, fisik

maupun nonfisik yang ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar

siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya berupa

macam-macam meliputi kenyamanan, keamanan, ketenangan, kebersihan,

sifat/sikap serta hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut, maka

dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran,

lingkungan belajar memiliki fungsi, fungsi tersebutlah yang nantinya akan

mempengaruhi hasil belajar serta motivasi siswa.

Page 41: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Adapun fungsi lingkungan belajar sebagai berikut:

a. Membuat kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa

duduk di kelas berjam-jam sehingga motivasi belajar siswa akan lebih

tinggi.

b. Membuat hakikat Belajar menjadi lebih bermakna sebab siswa dihadapkan

pada keadaan yang sebenarnya.

c. Menjadikan bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih actual

sehingga kebenarannya lebih akurat.

d. Menjadikan belajar siswa lebih konprehenshif dan lebih aktif sebab dapat

diakukan dengan berbagai cara seperti wawancara, mengamati dan lain-lain.

e. Menjadikan sumber belajar menjadi lebih kaya disebabkan lingkungan

belajar yang beraneka ragam.

f. Mempermudah siswa dalam memahami dan menghayati aspek yang ada di

lingkungannya.

c. Lingkungan Belajar Yang Kondusif

Salah satu faktor penting yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa

adalah adanya lingkungan belajar yang kondusif. Sesuai uraian sebelumnya

tentang hakikat lingkungan belajar bahwa lingkungan belajar yang kondusif

merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi prestasi serta motivasi

belajar siswa, hal ini sesuai dengan pendapat dari Ngalim Purwanto (1988: 148)

bahwa “lingkungan belajar itu mendukung dan berperan besar dalam keberhasilan

perestasi belajar anak didik.” Lingkungan belajar dalam hal ini, adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.

Sedangkan kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung

keberlangsungan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi

antara anak dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses

pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil

dari proses belajar.

Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa, sehingga dapat

memfasilitasi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar

dapat merefleksikan ekspektasi yang tinggi bagi kesuksesan seluruh anak secara

individual. Sesuai uraian sebelumnya, lingkungan belajar adalah segala sesuatu

disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial, fisik maupun nonfisik yang

ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar siswa serta ikut

Page 42: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya berupa macam-macam

meliputi kenyamanan, keamanan, ketenangan, kebersihan, sifat atau sikap serta

hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut. Dari definisi tersebut

maka dapat diketahui bahwa lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan

belajar yang memiliki sarana prasarana memadai, nyaman, aman, tenang, bersih

serta damai baik lingkungan fisik maupun non fisik yang menjadikan siswa

menjadi lebih bersemangat dalam belajar dengan kata lain dapat menumbuhkan

motivasi siswa dalam belajar. Sesuai dengan pendapat Mulyasa (Dikutip dari

http//www.google.com. Pada 12 Maret 2011) bahwa: “dalam upaya menciptakan

lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi anak, guru harus dapat memberikan

kemudahan belajar kepada siswa, menyediakan berbagai sarana dan sumber

belajar yang memadai, menyampaikan materi pembelajaran, dan strategi

pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.” Oleh karena itu,

peran guru selayaknya membiasakan pengaturan peran dan tanggung jawab bagi

setiap anak terhadap terciptanya lingkungan fisik kelas yang diharapkan dan

suasana lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran dapat

berlangsung lebih bermakna. Hal tersebut juga berlaku dalam keluarga dan

masyarakat sebagai lingkungan belajar siswa, sehingga dengan terciptanya

tanggung jawab dan kesadaran bersama antara anak dengan guru, orang tua serta

anggota masyarakat maka akan tercipta situasi/lingkungan belajar yang kondusif

yang nantinya dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.

Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar

yang kondusif dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan

menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa, lingkungan belajar yang kondusif

adalah lingkungan fisik maupun nonfisik, sosial maupun nonsosial berupa sarana

prasarana yang memadai, lingkungan yang nyaman, aman, bersih, serta akrab dan

mendidik.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur berfikir yang digunakan dalam

penelitian, yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah

Page 43: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mempunyai teori yang mendukung judul penelitian. Berdasarkan teori yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat dibuat suatu kerangka penelitian sebagai berikut:

Pada dasarnya hampir semua siswa ingin memiliki motivasi yang baik

disekolahnya, motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri

manusia atau individu atau siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka

mendapatkan pengetahuan serta hasil prestasi yang diharapkan. Motivasi belajar

yang baik merupakan jalan memperoleh prestasi belajar yang baik tidak terkecuali

dalam mata pelajaran akuntansi, namun motivasi belajar yang baik atau tinggi

tidaklah mudah tumbuh, adakalanya motivasi yang dimiliki siswa itu tinggi dan

adakalanya rendah, tinggi-rendahnya motivasi belajar tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang dianggap penulis paling penting yaitu faktor pemanfaatan

media pembelajaran dan lingkungan belajar.

Dari uraian sebelumnya diketahui bahwa pemanfaatan media pembelajaran

merupakan faktor penting yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi belajar yang

baik atau tinggi termasuk dalam mata pelajaran akuntansi. Media pembelajaran

adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar

serta dapat membantu menyampaikan pesan-pesan pengajaran atau pembelajaran

yang disampaikan, namun pada dasarnya media pembelajaran tidak akan dapat

membantu penyampaian pesan-pesan pembelajaran akuntansi serta menumbuhkan

motivasi belajar siswa jika tidak dilakukan pemanfaatan terhadap media

pembelajaran yang dimiliki, sehingga dengan adanya pemanfaatan media

pembelajaran dalam pembelajaran akuntansi dapat mempermudah pemahaman

siswa, memperjelas materi yang disajikan, memperlancar komunikasi siswa

dengan guru serta menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran akuntansi.

Faktor penting kedua yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi belajar

adalah lingkungan belajar yaitu segala sesuatu disekitar anak didik baik berupa

sosial maupun nonsosial, fisik maupun nonfisik yang ikut berpengaruh terhadap

berlangsungnya proses belajar siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa.

Lingkungan belajar yang kondusif baik disekolah, dikeluarga maupun

dimasyarakat akan memberikan dampak yang baik serta dapat menumbuhkan

Page 44: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

motivasi belajar siswa tidak terkecuali dalam mata pelajaran akuntansi, hal

tersebut tercermin dari kenyamanan, kerapian, keamanan, ketenangan lingkungan

belajar serta sikap atau sifat dan hubungan sosial antara individu dalam

lingkungan sekolah.

Dari uraian tersebut ,maka dalam proses pembelajaran, adanya

pemanfaatan media belajar yang baik serta lingkungan belajar siswa yang

kondusif akan memacu tumbuhnya motivasi belajar siswa, tersedianya media

pembelajaran disertai adanya pemanfaatan media secara optimal serta lingkungan

belajar yang kondusif akan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa saat

mengikuti pembelajaran akuntansi.

Adapun bagan kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 1 : Kerangka Pemikiraan.

4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

1. Pemanfaatan media pembelajaran dengan baik dapat memengaruhi motivasi

belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta.

2. Kondusif tidak kondusifnya lingkungan belajar sekolah baik intern maupun

ekstern dapat memengaruhi motivasi belajar akuntansi pada siswa keas XII

IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta.

3. Pemanfaatan media pembelajaran dengan baik serta kondusif tidak

kondusifnya lingkungan belajar sekolah baik intern maupun ekstern dapat

mempengaruhi belajar akuntansi pada siswa keas XII IPS SMA AL-Islam 1

Surakarta.

Lingkungan Belajar

X2

Pemanfaatan Media

Pembelajaran X1

Motivasi Belajar

Akuntansi (Y)

Page 45: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam penelitian, pemilihan metode yang tepat sangat menentukan

keberhasilan suatu penelitian. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian

seorang peneliti ditentukan oleh tepat tidaknya memilih serta bagaimana

menggunakan metode dalam suatu penelitian.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis mengadakan kegiatan

penelitian di lingkungan SMA AL-Islam 1 Surakarta. Penetapan ini berdasarkan

alasan :

a. Peneliti pernah melakukan Progaram Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Al

Islam 1 Surakarta. Sehingga peneliti sedikit banyak sudah mengetahui

keadaan sekolah pada umumnya dan mekanisme pembelajaran di sekolah

tersebut.

b. Dari pengamatan awal peneliti di kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial

menunjukkan bahwa motivasi belajar akuntansi siswa rendah, akibatnya

prestasi belajar siswa kurang optimal.

c. Dilihat dari sisi efisiensi, tanpa mengurangi harapan tentang kualitas hasil

penelitian, lokasi penelitian sangat menguntungkan bagi peneliti karena dekat

dengan tempat tinggal peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari proses pembuatan proposal penelitian sampai

dengan terselesaikanya laporan penelitian dalam bentuk skripsi, yaitu dari bulan

januari 2011 sampai dengan bulan april 2011.

B. Metode Penelitian

Suatu penelitian ilmiah dilakukan bertujuan untuk menyelesaikan

permasalahan yang dikaji, sehingga agar tujuan tersebut dapat tercapai maka

Page 46: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

diperlukan suatu metode/teknik agar penelitian tersebut dapat dicapai sesuai

tujuannya dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengertian metode menurut Husaini

Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2000:42) merupakan “suatu prosedur atau

cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis.”

Sedangkan Mardalis (2008:24) mengemukakan “metode disini diartikan sebagai

suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.”

Pengertian penelitian menurut Mardalis (2008:24) adalah “upaya dalam

bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan

prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk untuk mewujudkan

kebenaran.” Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode

penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh, mengkaji dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan metode ilmiah.

Rancangan penelitian menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi

(2001:41) dapat digolongkan menjadi 9 macam kategori yaitu:

1. Penelitian historis adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat

rekontruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara

menggumpulkan, mengevakuasi, dan memverifikasikan, serta mensintesiskan

bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat,

dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa

depan.

2. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk memecahkan

masalah yang ada pada masa sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga

menyajikan data, menganalisis, dan menginterprestasi.

3. Penelitian perkembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki

pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.

4. Penelitian kasus dan lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk

mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan

interaksi lingkungan secara unit social, individu, kelompok, lembaga atau

masyarakat.

5. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki

sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada

satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

6. Penelitian kausal komparatif atau biasa disebut dengan penelitian Ex Post

Facto adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada,

mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

7. Penelitian eksperimental sungguhan adalah penelitian yang bertujuan untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan

Page 47: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

terhadap satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya

dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

8. Penelitian eksperimental semu adalah penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang

relevan.

9. Penelitian tindakan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan atau cara pendekatan baru untuk memecahkan

masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang

lain.

Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode penelitian Ex Post Facto (kausal komparatif), karena variabel bebasnya

tidak dikendalikan, dalam arti variabel tersebut telah terjadi, dimana sesuai

dengan uraian diatas tentang pengertian metode ex post facto penelitian ini

bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat berdasarkan

pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali fakta yang mungkin

menjadi penyebab melalui data tertentu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Dalam suatu penelitian, selalu terdapat populasi yang akan diteliti.

Komaruddin dalam Mardalis(2008:53) mengatakan: “populasi adalah semua

individu yang menjadi sumber pengambilan sampel.” Sedangkan menurut

Sudjana (2001:6) “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil

menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari karakteristik

tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya.” Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu

yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang

dicakup.

Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya

anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya

daerah generalisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek penelitian sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian. Populasi dalam

Page 48: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penelitian ini adalah semua siswa keas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta yang

berjumlah 164 orang.

2. Sampel Penelitian

Menurut Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar (2000:44), “sampel

(contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan

teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.” Sedangkan menurut

Mardalis (2008:55), “sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi

obyek penelitian.” Sejalan dengan pendapat tersebut, Suharsumi Arikunto

(2002:117), mendefinisikan:

“Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Untuk

sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 maka lebih

baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besarnya lebih dari 100 maka

diambil 10-25% atau lebih setidak-tidaknya:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subyek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti untuk penelitian, tentu

saja jika sampel lebih besar hasilnya akan lebih baik.

Sampel dalam peneitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam

Surakarta, sebanyak 42 orang yaitu : 25% x 164 ( total siswa kelas XII IPS SMA

AL-Islam Surakarta).

3. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2003:133) teknik pengambilan sample ada

beberapa cara yaitu:

a. Random Sampling (undian, ordinal, menggunakan tabel bilangan random)

b. Stratified Sampling

c. Area Probability Sampling

d. Proportional Sampling (dikombinasikan dengan stratified atau area

probability sampling)

e. Purposive Sampling

f. Quota Sampling

g. Cluster Sampling

h. Double Sampling

Teknik pengambilan sample yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah proporsional random sampling dengan menggunakan undian. Alasan

menggunakan teknik sampling ini adalah:

Page 49: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Sample terdiri dari beberapa tingkat/kelas, agar setiap kelas dapat terwakili

dilakukan pembagian yang sama.

2. Pengambilan sample untuk masing-masing tingkat/kelas ditetapkan 25%

dari jumlah populasi masing-masing kelas.

3. Pengambilan sampel secara random berarti setiap individu dalam populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

Adapun langkah-langkah yang diambil untuk mengambil sampel sebagai berikut:

a. Dalam penenlitian ini populasinya adalah siswa kelas XII IPS SMA AL-

Islam 1 Surakarta. Dalam pengumpulan data, yang diperhatikan peneliti

adalah terpenuhinya quantum yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 25%

dari seluruh populasinya yang diambil dari siswa kelas XII IPS SMA AL-

Islam 1 Surakarta.

b. Pengambilan sampel untuk masing-masing kelas adalah sebanding atau

proporsional. Dengan perincianya sebagai berikut :

1) Kelas X11 IPS 1 : 37 x 25 % = 9,25 (pembulatan 9)

2) Kelas XII IPS 2 : 37 x 25 % = 9,25 (pembulatan 9)

3) Kelas XII IPS 3 : 30 x 25% = 7,5 (pembulatan 8)

4) Kelas XII IPS 4 : 30 x 25% = 7,5 (pembulatan 8)

5) Kelas XII IPS 5 : 30 x 25% = 7,5 (pembulatan 8)

c. Menuliskan ke dalam kertas nama-nama dari subyek populasi selanjutnya

dipisahkan menurut kelas-kelas kemudian digulung.

d. Memasukan gulungan-gulungan kertas yang telah diberi namatersebut

kedalam suatu kaleng/wadah/kotak, untuk setiap kaleng/kotak/wadah satu

tingkat/kelas.

e. Mengambil sampel untuk masing-masing kelas sebanyak jumlah sampel

yang diperlukan dari masing-masing kelas/tingkat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (2006:222) menyatakan bahwa: “Teknik pengumpulan

data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk

Page 50: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen”.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang

dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu.

Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan

penelitiannya.

Duwi Priyatno (2009:98) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang

pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan

angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua

adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.

b. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) mengatakan bahwa “Sumber data

dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Penelitian tidak

mungkin diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang sudah

ditentukan.

Menurut Sugiyono (2010:137) “Data primer adalah data yang langsung

diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang

tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumentasi”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari

siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta selaku responden melalui daftar

pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai pengaruh

pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar di SMA AL-Islam 1

Surakarta. Data sekunder diperoleh dari SMA AL-Islam 1 Surakarta. Adapun

bentuk dari data sekunder ini berupa daftar nilai dan presensi siswa kelas XII IPS

SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu

Page 51: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala

pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini terdepat dua variabel bebas sebagai berikut :

1) Pemanfaatan Media Pembelajaran

a) Definisi Operasional:

Pemanfaatan media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah suatu kegiatan memanfaatkan media dalam kegiatan

belajar-mengajar yang bertujuan mempermudah pemahaman siswa,

memperjelas materi yang disajikan, memperlancar komunikasi

siswa dengan guru, menarik minat siswa untuk memperhatikan

pelajaran serta menumbuhkan gairah dalam belajar.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel pemanfaatan media

pembelajaran adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk

variabel ini adalah skala Likert.

2) Lingkungan Belajar

a) Definisi Operasional:

Lingkungan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial,

fisik maupun nonfisik yang berpengaruh terhadap berlangsungnya

proses belajar siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa

yang pengaruhnya berupa macam-macam meliputi kenyamanan,

keamanan, kebersihan, sifat/sikap serta hubungan sosial antara

individu dalam lingkungan tersebut.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel lingkungan belajar adalah

X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah

skala Likert.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar

Page 52: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Akuntansi Siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

1) Definisi operasional:

Motivasi belajar akuntansi siswa adalah suatu dorongan yang timbul

dari dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar akuntansi dalam

rangka mendapatkan pengetahuan serta hasil prestasi yang diharapkan.

2) Simbol dan skala pengukuran

Simbol yang digunakan untuk variabel motivasi belajar adalah Y. Skala

pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket atau Kuesioner

Metode angket merupakan metode untuk memperoleh data dengan

cara memberikan pertanyaan yang disusun dalm suatu daftar yang dijawab

oleh subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Suhasimi Arikunto

(2002:128) yang mengemukakan bahwa “ Angket adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang perbandingan atau hal-hal yang diketahui.” Berdasarkan

pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu daftar

pertanyaan tetulis kepada responden untuk mendapatkan informasi atau

keterangan tertulis dari responden sesuai dengan jawaban seperlunya. Peneliti

menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data variabel bebas yaitu tentang

pemanfaatan media pembelajaran (X1) dan lingkungan belajar (X2).

b. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara mengumpulkan data

dengan mempelajari dokumen yang ada. Husaini Usman dan Purnomo Setiady

Akbar (2000:73) berpendapat bahwa ”Teknik pengumpulan data dengan

dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen”. Sedangkan menurut Suharsumi Arikunto (2002:135) menjelaskan

bahwa, ”Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-banda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.”

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mencari

Page 53: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

data-data seperti nama-nama siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta

dan keterangan mengenai sejarah berdirinya SMA AL-Islam 1 Surakarta.

Alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi :

a) Lebih mudah untuk mendapatkan data.

b) Datanya dapat dipercaya dan praktis.

c) Dalam waktu relatif singkat dapat memperoleh data yang cukup.

c. Teknik Observasi

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, (2000:54):

”Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-

gejala yang diteliti.” Sedangkan Mardalis (2008:63), menjelaskan bahwa:

”Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan

data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara

aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan

tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan

sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis

dengan jalan mengamati dan mencatat.”

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

observasi adalah suatu pengamatan terhadap suatu obyek tertentu dalam

situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan dengan menggunakan alat

indera baik penglihatan, pendengaran, peraba maupun pengucap. Hasil

pengamatan yang dilakukan dapat digunakan sebagai bahan untuk mengukur

atau menilai tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu kegiatan tertentu.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian

ini menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan

jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Suharsimi

Arikunto (2006:140) mengatakan bahwa “kuesioner tertutup, yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Sedangkan Sugiono

(2010:201) mengatakan bahwa “Pertanyaan tertutup akan membantu responden

untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan

analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.”

a. Kisi-kisi Angket

Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan,

Page 54: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

disusun terlebih dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut

dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah

pemanfaatan media pembelajaran, lingkungan belajar dan motivasi belajar

dijabarkan menjadi beberapa indikator. Indikator adalah tanda atau gejala

yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Masing-

masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai item-item instrumen.

Tabel 1. Kisi-kisi Angket

Variabel Indikator No. Item Item

Positif Negatif

1. Pemanfaatan media

pembelajaran adalah suatu

kegiatan memanfaatkan media

dalam kegiatan belajar-

mengajar yang bertujuan

mempermudah pemahaman

siswa, memperjelas materi

yang disajikan, memperlancar

komunikasi siswa dengan

guru, menarik minat siswa,

serta menumbuhkan gairah

belajar.

2. Lingkungan belajar yang

kondusif adalah lingkungan

fisik maupun non fisik, sosial

maupun nonsosial berupa

sarana dan prasarana yang

memadai, lingkungan yang

nyaman, aman, bersih, serta

akrab dan mendidik.

1. Mempermudah

pemahaman siswa.

2. Memperjelas materi

yang diajarkan.

3. Memperlancar

komunikasi antara

siswa dengan guru.

4. Menarik minat siswa.

5. Menumbuhkan gairah

belajar.

1. Lingkungan fisik

a. Sarana dan

prasarana yang

memadai

2. lingkungan non

fisik

a. Kenyamanan

b. Kebersihan

c. Keamanan

3. lingkungan sosial

a. hubunngan antar

individu

1,2

5,6

9,10

13,14

17,18

21,22

25,26

29,30

33,34

37,38

3,4

7,8

11,12

15,16

19,20

23,24

27,28

31,32

35,36

39,40

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

Page 55: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Motivasi Belajar adalah

dorongan yang timbul dari

dalam diri manusia atau

individu atau siswa untuk

melakukan kegiatan belajar

dalam rangka mendapatkan

pengetahuan serta prestasi

yang diharapkan

1. Ciri-ciri siswa yang

memiliki motivasi

tinggi :

a. Ulet

b. Tekun

c. Bersemangat

d. Aktif

e. Berkonsentrasi tinggi

41,42

45,46

49,50

53,54

57,58

43,44

47,48

51,52

55,56

59,60

4

4

4

4

4

Jumlah 60

b. Teknik Pengukuran

Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem

penilaian yang berpedoman pada skala likert dimana responden akan diminta

untuk menyatakan kesetujuan atau ketidakstujuannya terhadap isi pernyataan

atau pertanyaan dalam lima kategori jawaban, yaitu :

a) Sangat Setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Ragu-ragu (R)

d) Tidak Setuju (TS)

e) Sangat Tidak Setuju (STS)

Pemberian untuk bobot nilai pernyataan positif adalah sebagai berikut :

Alternatif jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sedangkan bobot nilai negatif kebalikannya yaitu sebagai berikut :

Alternatif jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju 1

Page 56: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Setuju 2

Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 4

Pada penelitian ini menghilangkan alternatif jawaban ragu-ragu,

dengan alasan untuk menghindari reponden yang tidak berpendapat.

c. Uji Coba Angket

Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan

kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat

validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan

terhadap siswa kelas XII IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta dengan jumlah 20

siswa selain yang dijadikan sampel.

Menurut Sutrisno Hadi (1999:166) maksud diadakannya suatu try out

adalah sebagai berikut:

a) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak/kurang jelas

maksudnya.

b) Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, akademik,

atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.

c) Untuk menghindari pertanyaan-partanyaan yang biasa dilewati atau

hanya menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.

d) Untuk menambah item yang sangat diperlukan dan meniadakan item

yang ternyata tidak relevan dengan tujuan research.

Uji coba angket ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah butir-butir yang

di ujicobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya.

Suharsimi Arikunto (2004:59) menjelaskan bahwa “istilah valid sama

artinya dengan sahih, jadi validitas adalah kesahihan, sehingga dapat

memperjelas apa yang dimaksud.”

Teknik Validitas:

1. Langkah 1 : mendefinisikan secara operasional konsep yang

akan diukur.

Page 57: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Langkah 2 : melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada

sejumlah responden.

3. Langkah 3 : mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Langkah 4 : menghitung korelasi antara skor per item dengan

skor total dengan menggunakan rumus teknik

korelasi “Product Moment”

Untuk menentukan validitas suatu angket digunakan rumus

korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagaimana

yang dikemukakan oleh Suharsumi Arikunta (2002:146), yaitu :

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

X : Skor item

Y : Skor total

rxy : Koefisien korelai antara variabel X dan Y

n : Jumlah sampel

Item dikatakan valid jika rhitung > rtabel

Dan item dikatan tidak valid jika rhitung < rtabel

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, dimana

suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tes yang tinggi

jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka Pengertian

reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes atau jika

seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat

dikatakan tidak berarti. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Bila suatu alat ukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama

dan hasil yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut

reliabel. Menurut suharsumi arikunto (2005:60) ”sebuah tes dikatakan

reliabel apabila hasil tes tersebut menenjukan ketetapan.”

Page 58: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan rumus Alpha yang digunakan untuk menghitung

koefisien reliabilitas (Suharsimi Arikunto, 2002:171) adalah sebagai

berikut :

r11 =

2

1

2

11

b

K

K

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 : Jumlah variasi butir

∑σ12 : Varians total

Hasil perhitungan dari uji reliabilitas diinterprestasikan sebagai

berikut:

0,800 < r11<1,000 = sangat tinggi

0,600 < r11<0,800 = tinggi

0,400 < r11<0,600 = cukup

0,200 < r11<0,400 = rendah

0,000 < r11<0,200 = sangat rendah

1) Revisi Angket

Setelah angket di uji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi,

revisi ini dilakukan dengan cara membuang item-item pertanyaan atau

pernyataan yang tidak valid atau tidak reliabel.

2) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel

diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang menjadi anggota

sampel.

3) Penyebaran angket

Langkah terakir adalah penyebaran angket sebagai alat pengumpul data

yang disampaikan kepada responden.

Page 59: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

d. Hasil Uji Coba Angket

Sebelum digunakan untuk pengambilan data, angket diujicobakan

kepada 30 siswa kelas XII.IPS SMA AL-Islam 1 Surakarta selain yang

dijadikan sampel penelitian. Hasil uji coba angket tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Dari 68 item soal diperoleh 63 soal yang valid berdasarkan uji validitas

(soal valid jika korelasi < 0,05 dan soal tidak valid jika korelasi > 0,05).

Soal tidak valid antara lain: Variabel lingkungan belajar soal No. 2,5,16,

Variabel pemanfaatan media pembelajaran soal No. 6, 17, untuk Variabel

motivasi belajar soal N0. 4,8,23.

2) Berdasarkan uji reliabilitas soal angket diperoleh harga r11 = 1,006 untuk

variabel X1, r11 = 1,007 untuk variabel X2 dan r11 = 1,007 untuk variabel Y

berarti dapat disimpulkan soal angket tersebut mempunyai reliabilitas

tinggi.

3) Soal angket yang digunakan untuk pengambilan data penelitian terdiri dari

60 item soal.

E. Teknik Analisis Data

Langkah yang dilakukan sesudah mengumpulkan data adalah

menganalisis data. Teknik analisis data adalah cara yang digunakan dalam

menganalisis data untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik.

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mengolah data serta menganalisa data yang terkumpul dalam penelitian untuk

membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun teknik analis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier ganda

menggunakan computer seri SPSS 17 untuk mengetahui pengaruh antara

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Lingkungan belajar Terhadap Motivasi

Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA AL-Islam Surakarta.

Adapun prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah:

1) Uji Prasyarat analisis

Page 60: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Pengujian hipotesis

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini

uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu

diagonal suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001:65) ketentuannya

adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah

terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel

bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-

variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk

mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut

tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah

dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF),

di mana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009:89) variabel

dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance

lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar

observasi satu ke observasi lain. Damodar Gujarati (2006:178)

mengatakan bahwa salah satu cara untuk menguji heteroskedastisitas

adalah dengan pengujian rank korelasi dari Spearman dengan formula

sebagai berikut:

Page 61: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Keterangan:

di = Perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik

yang berbeda dari individual atau fenomena ke i

N = Banyaknya individual atau fenomena yang di rank

Setelah nilai rs diketahui langkah selanjutnya adalah dengan uji t

sebagai berikut:

Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai t > t kritis maka terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika nilai t < t kritis maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi

Priyatno (2009:112) ketentuannya adalah sebagai berikut:

1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka

diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat

masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara

variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.

Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi

dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai

berikut:

Page 62: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keterangan:

d = Nilai Durbin – Watson

= Jumlah kuadrat sisa (Damodar Gujarati, 2006).

Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

e. Uji Linearitas

Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier

antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

1) Plot antara residu (e) versus Y-topi

Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram

(diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak

terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa

hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.

2) Plot antara variabel X versus Y

Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini telah

terpenuhi.

3) Plot antara residu versus X

Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah

terpenuhi. (Siswandari, 2000:28)

2. Pengujian Hipotesis

Setelah uji prasyarat telah dipenuhi, maka dapat dilakukan

pengujian hipotesis dengan analisi yang telah diajukan. Adapun langkah-

langkah dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Regresi

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 (Sudjana, 2002).

Page 63: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Keterangan:

Y = Motivasi Belajar

X1 = Pemanfaatan media pembelajaran

X2 = Lingkungan Belajar

a = Bilangan konstanta

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan).

b. Uji F

Duwi Priyatno (2009:82) mengatakan:

Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau

untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang

terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a =

5% atau 0,05.

Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : b1 = b2 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen (pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar)

terhadap variabel dependen (motivasi belajar).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen (pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar)

terhadap variabel dependen (motivasi belajar).

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5 %

3) Rumus uji F

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

Page 64: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel atau probabilitas

nilai F atau signifikan 0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung Ft abel atau probabilitas

nilai F atau signifikansi 0,05.

Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu

dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05,

maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama variabel bebas (pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan

belajar) terhadap variabel terikat (motivasi belajar) dan model regresi bisa

dipakai untuk memprediksi variabel terikat.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho : b1 = b2 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel

independen (pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar)

terhadap variabel dependen (motivasi belajar).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen

(pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar) terhadap

variabel dependen (motivasi belajar).

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5%

3) Rumus uji t

Keterangan:

= Koefisien regresi

Page 65: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

= Standar error koefisien regresi

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel atau probabilitas

nilai t atau signifikan 0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung t tabel atau probabilitas

nilai t atau signifikansi 0,05.

Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu

dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas

nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh secara parsial antara variabel bebas (pemanfaatan media

pembelajaran dan lingkungan belajar) terhadap variabel terikat

(motivasi belajar).

Page 66: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Wilayah Penelitian

a. Sejarah Singkat SMA AL- Islam 1 Surakarta

SMA Al Islam 1 didirikan oleh KH. Imam Ghazali bin Hasan, seorang

ustadz lulusan Mekah, Arab Saudi, beliau mendirikan Al- Islam bersama KH.

Abdussomad, KH. Abdul Manaf, dan pendiri lainnya yang kesemuanya

merupakan alumnus pondok Jamsaren, mereka beri‟tikad dan berikhtiar

memperbaiki kondisi umat yang saat itu banyak mengalami perpecahan

dengan menggalakkan pendidikan secara terpadu yaitu perpaduan pendidikan

pondok pesantren dengan pendidikan madrasah, yang dilakukan agar umat

islam kembali pada tuntunan Al Qur‟an dan As Sunah.

Pada tahun 1939, Al Islam bersama-sama dengan lembaga-lembaga

lainnya mendirikan MIAI (Majelis Islam A‟la Indonesia). Pada tanggal 12

September 1979 pengurus pusat perguruan Al Islam membentuk yayasan

perguruan Al Islam yang masih berlanjut hingga sekarang. SMA AL Islam 1

pada awalnya merupakan madrasah kuliyat yang kemudian bekembang

menjadi madrasah tsanawi/aliyah yang di pimpin kyai makmuri (kepala

sekolah SMA AL Islam 1) dan lokasinya dipindah ke kompleks Masjid At

taqwa yang merupakan tanah wakaf dari RM.Mangkutaruna pada tahun 1939.

Selanjutnya, Kyai Makmuri mengalihkan kepemimpinannya kepada Kyai

Musthafa, sedangkan beliau sendiri memimpin di MAN sampai wafat pada

tahun 1977. Pada masa periode inilah mulai berkembang menjadi SMA Al

Islam yang telah terdaftar di Departemen Agama dan Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Setelah melewati masa-masa perintisan ini, kepercayaan mayarakat

pada SMA Al Isla 1 semakin bertambah dan siswa yang mendaftar ke SMA

Al Islampun bertambah sehingga sekolah dibagi menjadi dua, yaitu SMA dan

Aliyah dimana sebagian masuk pagi sebagian masuk sore. Sekolah yang

Page 67: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

masuk sore diminta oleh Departemen Agama (Depag0 untuk dijadikan

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang berlokasi di Bonoloyo pada tahun 1977

dan gurunya dijadikan pegawai negeri sipil.

Berikut Identitas Sekolah

1. Nama yayasan : yayasan perguruan Al Islam

2. Nama Sekolah : SMA AL Islam 1 Surakarta

3. Persetujuan berdiri : 26 April 1966

4. No. Data Sekolah/NDS : C. 35054011

5. No. Statistik Sekolah/NSS : 303036101015

6. Status Sekolah : Terakreditasi A

SK.BASN Provinsi Jateng tanggal 28

April 2004

7. Alamat Sekolah : Jln. Honggowongso 94 Surakarta

57149 Telp. (0271) 713342 Fax.

(0271) 710883

b. Keadaan Lingkungan Belajar Siswa

SMA AL-Islam 1 Surakarta yang berlokasi di jalan Honggowongso 94

Surakarta ini mempunyai kelebihan dalam beberapa faktor yaitu:

1) Faktor Internal

Keadaan lingkungan belajar siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta pada

umumnya cukup baik, hal ini terlihat dari tersedianya fasilitas tersendiri

seperti meja, kursi, white board, penggaris, spidol, penghapus, dan

berbagai alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, dan lain-lain. Setiap

kelas mempunyai ukuran + 6 x 7 m memiliki kapasitas murid + 30 siswa,

kondisi ini masih didukung dengan tersedianya 1 perpustakaan, dan 3

laboratorium yang sangat mendukung demi berlangsungnya proses belajar

di SMA AL-Islam 1 Surakarta.

2) Faktor Eksternal

Mengenai faktor eksternal juga cukup baik untuk terciptanya suasana

belajar yang nyaman, hal ini terlihat dari lokasi yang mudah dijangkau

Page 68: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

oleh transportasi umum, dekat dengan jalan raya dan terletak di daerah

yang aman.

c. Keadaan Fisik SMA AL-Islam 1 Surakarta

Secara umum gedung SMA AL-Islam 1 Surakarta dalam keadaan baik

dan memenuhi syarat sebagai tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar,

disamping tersedianya ruang-ruang kegiatan yang mendukung fasilitas belajar-

mengajar. Bangunan gedung SMA AL-Islam terbagi dengan perincian sebagai

berikut:

a. Lapangan basket seluas 600m

b. Bangunan gedung seluas 5947m

c. Masjid seluas 10m

d. Struktur Organisasi SMA AL-Islam 1 Surakarta

Gambar 2. Bagan struktur organisasi SMA AL-Islam 1 Surakarta.

Siswa

Kepala

Sekolah

Unit Laboratorium

Kepala Tata Usaha

Waka

Kurikulum

Waka

Kesiswaan

Waka Sarana

& Prasarana

Waka Humas

Staf BP/BK Dewan Guru

Yayasan

Komite

Page 69: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Deskripsi Data Statistik

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran

dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas

XII IPS SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” ini

menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Dua variabel bebas

tersebut yaitu pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar. Satu

variabel terikatnya adalah motivasi belajar. Berdasarkan data induk penelitian

penyebaran angket kepada siswa, maka deskripsi data variabel pemanfaatan

media pembelajaran (X1), variabel lingkungan belajar (X2) dan variabel

motivasi belajar (Y), diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pemanfaatan Media

Pembelajaran

42 43 75 56.36 6.867

Lingkungan Belajar 42 44 72 56.48 6.482

Motivasi Belajar 42 38 75 56.52 6.982

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian

ini adalah 42 siswa. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor

variabel pemanfaatan media pembelajaran diperoleh skor minimum 43, skor

maksimum 75, rata-rata 56,36 dan standar deviasi 6,867. Variabel lingkungan

belajar diperoleh skor minimum 44, skor maksimum 72, rata-rata 56,48 dan

standar deviasi 6,482. Variabel motivasi belajar diperoleh skor minimum 38,

skor maksimum 75, rata-rata 56,52 dan standar deviasi 6,982.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan

untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut.

Page 70: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual

Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

Page 71: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pemanfaatan Media Pembelajaran (X1) dengan Motivasi Belajar (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 4. Plot Pemanfaatan Media Pembelajaran (X1) dengan Motivasi

Belajar (Y)

Berdasarkan plot antara variabel pemanfaatan media pembelajaran (X1)

dengan variebel motivasi belajar (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan sebaran datanya tidak berpola dan mengikuti

garis, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

linieritas.

Page 72: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Lingkungan Belajar (X2) dengan Motivasi Belajar (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 5. Plot Lingkungan Belajar (X2) dengan Motivasi Belajar (Y)

Berdasarkan plot antara variabel lingkungan belajar (X2) dengan

variebel motivasi belajar (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan

garis lurus dan sebaran datanya tidak berpola dan mengikuti garis, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.

3. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji

multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 73: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 3. Coefficients

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Lingkungan Belajar .204 4.893

Pemanfaatan Media Pembelajaran .204 4.893

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai

tolerance kedua variabel bebas lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah

multikolinearitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian digunakan untuk mendeteksi apakah

variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.

Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4. Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .965a .931 .928 1.875 1.718

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lingkungan Belajar

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka Durbin-

Watson sebesar 1,718. Nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai 2 (-2 <

1,718 < 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

Page 74: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini

dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 6. Scatterplot Regression Standardized Residual

Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun

di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila

hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan

ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.

Page 75: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1. Analisis Regresi Ganda

Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows

diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 5. Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.534 2.583 -.981 .333

Lingkungan Belajar .775 .100 .720 7.755 .000

Pemanfaatan Media

Pembelajaran

.271 .094 .267 2.876 .006

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = -2,534 + 0,775 X1 + 0,271 X2

Keterangan

Y : Motivasi Belajar

X1 : Pemanfaatan Media Pembelajaran

X2 : Lingkungan Belajar

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

a. Konstanta / intersep sebesar -2,534 secara matematis menyatakan bahwa

jika nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai Y adalah -

2,534. Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa nilai intersep tidak

selalu berarti karena seringkali jangkauan nilai variabel bebas tidak

memasukkan nol sebagai salah satu nilai yang diamati.

b. Koefisien regresi variabel pemanfaatan media pembelajaran (X1) sebesar

0,775 artinya pemanfaatan media pembelajaran mempunyai pengaruh

Page 76: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang positif terhadap variabel motivasi belajar. Sedangkan koefisien 0,775

berarti bahwa peningkatan satu unit variabel pemanfaatan media

pembelajaran dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan

menyebabkan kenaikan motivasi belajar sebesar 0,775 unit.

c. Koefisien regresi variabel lingkungan belajar (X2) sebesar 0,271 artinya

lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel

motivasi belajar Sedangkan koefisien 0,271 berarti bahwa peningkatan

satu unit variabel lingkungan belajar dengan asumsi variabel bebas lain

konstan akan menyebabkan kenaikan motivasi belajar sebesar 0,271 unit.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

a. Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap

variabel terikat.

Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Tabel 6. Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.534 2.583 -.981 .333

Lingkungan Belajar .775 .100 .720 7.755 .000

Pemanfaatan Media

Pembelajaran

.271 .094 .267 2.876 .006

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Page 77: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:

1) Nilai probabilitas pemanfaatan media pembelajaran (X1) adalah 0,000.

Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga

terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel pemanfaatan

media pembelajaran (X1) terhadap variabel motivasi belajar (Y).

2) Nilai probabilitas lingkungan belajar (X2) adalah 0,006. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

signifikan secara parsial antara variabel lingkungan belajar (X2) terhadap

variabel motivasi belajar (Y).

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

pemanfaatan

media pembelajaran dan lingkungan belajar secara bersama-sama

terhadap motivasi belajar

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pemanfaatn

media pembelajaran dan lingkungan belajar secara bersama-sama

terhadap

motivasi belajar.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Tabel 7. ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1861.349 2 930.675 264.691 .000a

Residual 137.127 39 3.516

Total 1998.476 41

Page 78: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lingkungan Belajar

b. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai probabilitas

dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka

bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama antara variabel pemanfaatan media

pembelajaran (X1) dan lingkungan belajar (X2) terhadap motivasi belajar (Y).

4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pemanfaatan

media pembelajaran secara parsial terhadap motivasi belajar.

b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel lingkungan

belajar secara parsial terhadap motivasi belajar.

c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pemanfaatan

media pembelajaran dan lingkungan belajar secara bersama-sama

terhadap motivasi belajar.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian membuktikan bahwa

kedua variabel bebas yaitu pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan

belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMA AL-Islam 1

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Peningkatan pemanfaatan media pembelajaran akan menyebabkan

tingginya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Sebaliknya

menurunnya pemanfaatan media pembelajaran akan menyebabkan rendahnya

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi, hal ini sesuai dengan

pendapat Hamalik (1986) dalam Ashar Arsyad (2005:15) mengemukakan

bahwa “pemakaian atau pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar

Page 79: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.

Pemanfaatan media pembelajaran secara optimal bertujuan

mempermudah pemahaman siswa, memperjelas materi yang disajikan,

memperlancar komunikasi siswa dengan guru, menarik minat siswa, serta

menumbuhkan gairah belajar, hal ini menjadikan pemanfaatan media

pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

akuntansi, hal ini senada dengan pendapat dengan pendapat Kemp & Dayton

(1985:3-4) dalam Ashar Arsyad (2005:21-22), adanya pemanfaatan media

pembelajaran antara lain memberikan dampak sebagai berikut :

1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.

2. Pengajaran bisa lebih menarik.

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar

dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa,

umpan balik, dan penguatan.

4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan

pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan

kemungkinanya dapat diserap oleh siswa.

5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan.

7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar yang ditingkatkan.

8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Dari uraian diatas, maka diketahui bahwa adanya pemanfaatan media

pembelajaran maka akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar

pada diri siswa saat mengikuti pelajaran.

Peningkatan lingkungan belajar menyebabkan tingginya motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Sebaliknya menurunannya

lingkungan belajar akan menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran akuntansi. Kondusif atau tidak kondusifnya lingkungan belajar

siswa, kelengkapan fasilitas sekolah serta hubungan antar individu dapat

menumbuhkan gairah serta minat dalam belajar, hal ini menjadikan lingkungan

belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

akuntansi, Sejalan dengan pendapat tersebut Ngalim Purwanto (1988: 148)

Page 80: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengemukakan bahwa “lingkungan belajar itu mendukung dan berperan besar

dalam keberhasilan perestasi belajar anak didik.” Sedangan menurut Hamzah

B. Uno (2007:23), faktor-faktor atau indikator yang mempengaruhi motivasi

belajar dibagi menjadi 2 faktor sebagai berikut :

1. Faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan

kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita.

2. Faktor ekstrinsik, berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar

yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Dengan demikian kondusif tidak kondusifnya lingkungan belajar berpengaruh

terhadap peningkatan motivasi belajar anak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pemanfaatan media

pembelajaran dengan baik serta kondusif tidak kondusifnya lingkungan belajar

berpengaruh terhadap motivasi belajar akuntansi pada diri siswa.

Page 81: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah

dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan media pembelajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap

peningkatan motivasi belajar, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan

”adakah pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap motivasi belajar

akuntansi siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011”

diterima.

2. Lingkungan belajar yang kondusif memiliki pengaruh yang cukup besar

terhadap peningkatan motivasi belajar, sehingga hipotesis kedua yang

menyatakan “adakah pengaruh kondusif tidak kondusifnya lingkungan belajar

terhadap motivasi belajar akuntansi siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011.” diterima.

3. Pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar, sehingga hipotesis ketiga

yang menyatakan “adakah pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dan

lingkungan belajar terhadap motivasi belajar akuntansi siswa SMA AL-Islam

1 Surakarta tahun 2010/2011” diterima dan dari hasil uji coba disimpulkan

bahwa pemanfaatan media pembelajaran memiliki pengaruh yang lebih besar

terhadap motivasi belajar dibandingkan lingkungan belajar.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari sudut pandang pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberikan

masukan bahwa dengan adanya pemanfaatan media pembelajaran secara

efiktif dan lingkungan belajar yang kondusif dapat meningkatkan motivasi

Page 82: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka dari hal tersebut dapat

dijadikan salah satu acuan dalam mengatasi masalah pembelajaran yang

kurang optimal khususnya mengenai ketersediaan media pembelajaran dan

lingkungan belajar serta bagaimana cara menumbuhkan motivasi dalam

diri siswa saat proses belajar mengajar akuntansi disekolah.

2. Implikasi Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini berguna sebagai bahan masukan

dalam melakukan usaha meningkatkan pemanfaatan media

pembelajaran dan lingkungan belajar yang kondusif dalam rangka

menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa serta didapatkan

informasi mengenai faktor-faktor penghambat tumbuhnya motivasi

siswa saat mengikuti pembelajaran akuntansi disekolah sehingga

dimasa depan sekolah dapat melakukan perbaikan terhadap faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar khususnya

pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar sehingga

dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar dan

meningkatkan citra sekolah dimasyarakat luas.

b. Bagi penulis, hasil penelitian ini menambah pengetahuan penulis

tentang permasalahan belajar yang dihadapi siswa di kelas terutama

adanya pemanfaatan media pembelajaran secara efektif dan lingkungan

belajar yang kondusif untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam

belajar akuntansi serta cara mengatasi dari permasalahan tersebut.

c. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam

menentukan metode pembelajaran yang sesuai serta meningkatkan

pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dikelas

dan menumbuhkan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa dapat

termotivasi saat mengikuti proses pembelajaran sehingga kegiatan

belajar mengajar antara guru dan siswa menjadi lebih bermakna.

d. Bagi siswa, hasil penelitian ini menjadi masukan bagi siswa untuk

menumbuhkan motivasi dalam dirinya saat belajar dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar yang baik disekolah.

Page 83: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

C. Saran

Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-

saran kepada SMK Negeri 6 Surakarta sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah SMA AL-Islam 1 Surakarta

a. Kepala sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang

memadai sehingga proses pembelajaran menjadi lancer dan lebih

bermakna.

b. Kepala sekolah hendaknya memberikan fasilitas sekolah yang

memadai, bersih, dan terawatt sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan dengan lancar dan siswa merasa nyaman.

c. Kepala sekolah hendaknya mempererat hubungan kerja sama denga

orang tua siswa, terutama dengan siswa yang mempunyai masalah

dalam belajar. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan cara guru

BK atau wali kelas mengadakan kunjungan rutin ke rumah siswa

untuk mengetahui secara langsung mengenai lingkungan belajarnya

yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga

orang tua siswa tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif.

2. Bagi Guru SMA AL-Islam 1 Surakarta.

a. Guru-guru SMA AL-Islam 1 Surakarta khususnya guru mata pelajaran

akuntansi hendaknya memanfaatkan media pembelajaran yang dimiliki

sekolah secara optimal saat proses pembelajaran berlangsung.

b. Guru-guru SMA AL-Islam 1 Surakarta khususnya guru mata pelajaran

akuntansi hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang

nyaman, kondusif serta aktif di dalam kelas.

c. Guru-guru SMA AL-Islam 1 Surakarta khususnya guru mata pelajaran

akuntansi hendaknya dapat menyesuaikan antara pemanfaatan media

pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diterapkan sehingga

siswa dapat menangkap serta memahami materi yang disampaikan

dengan mudah.

Page 84: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d. Guru-guru SMA AL-Islam 1 Surakarta hendaknya memberikan

tauladan yang baik serta dorongan yang positif terhadap belajar siswa

disekolah.

3. Bagi Orang Tua Siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta

a. Orang tua hendaknya menyediakan sarana dan prasarana dalam belajar

dirumah maupun disekolah untuk mempermudah siswa dalam proses

belajar-mengajar.

b. Orang tua hendaknya menciptakan lingkungan belajar dirumah yang

kondusif, seperti menciptakan komunikasi dan hubungan yang

harmonis antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa nyaman

dan bersemangat dalam belajar.

4. Bagi Siswa SMA AL-Islam 1 Surakarta

a. Siswa hendaknya memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai saat

mengikuti proses pembelajaran maupun saat belajar sendiri, sehingga

dapat mempermudah pemahaman materi, memperlancar komunikasi

dengan guru serta menumbuhkan motivasi dalam belajar.

b. Siswa hendaknya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di

rumah, sekolah maupun masyarakat seperti melaksanakan tugas piket

kelas dengan disiplin, membersihkan serta menata ruang belajar

dengan rapi dan ikut menjaga kebersihan serta keamanan lingkungan

sekolah maupun masyarakat, hal tersebut bertujuan agar terciptanya

suasana belajar yang baik pula untuk menumbuhkan motivasi belajar

yang tinggi.

Page 85: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Amir Suhadimanto. 2005. Akuntansi Kelas 1 A. Jakarta: Yudhistira

Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan .

Yogyakarta: Laksbang Mediatama.

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

C. Trihendrati. 2010. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Duwi Priyatno. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17.

Yogyakarta: Andi.

Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain.

Jakarta: Erlangga.

Hamzah B Uno. 2007. Teori Motivasi & Pengukuranya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2000. Metodelogi Penelitian Sosial.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.

Mulyasa. 2006. Psikologi Pendidikan. http://www.google.com. Diakses 26 Maret

2011.

Ngalim Purwanto. 1988. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung:

CV. Remadja Karya.

Sadiman A.S, dkk. 1990. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan

pemanfaatannya. http://www.google.com. Diakses 26 Maret 2011.

Sardiman A.M. 2005. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Page 86: SKRIPSI - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/10722/1/189981011201110411.pdfTERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Oleh:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Singgih Santoso. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik.

Jakarta: Elex Media Komputindo

Sudjana. 2001. Teknis Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. http://www.google.com.

Diakses 26 Maret 2011.

Sumadi Suryabrata. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada

Sumadi Suryabrata. 2005. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada

Suharsumi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Suharsumi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Sutrisno Hadi. 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi

Sutrisno Hadi. 1990. Metodelogi Research. Yogyakarta: Andi Offset

Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito