skripsi - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/a1a213009_sitedi_skripsi lengkap... ·...

91
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KELUARGA PADA MASYARAKAT LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH (1936-2015) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH: FATMAWATI A1A2 13 009 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

Upload: phamcong

Post on 18-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KELUARGA

PADA MASYARAKAT LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH

(1936-2015)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Kependidikan Pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Sejarah

OLEH:

FATMAWATI

A1A2 13 009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 2: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

ii

Page 3: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

iii

Page 4: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

iv

Page 5: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

v

ABSTRAK

FATMAWATI NIM A1A2 13 009, dengan Judul Skripsi “Perkembangan

Pendidikan Kewirausahaan dalam Keluarga pada Masyarakat Lakudo Kabupaten

Buton Tengah 1936-2015” dibimbing oleh Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M.Pd

selaku pembimbing I dan Pendais Hak, S. Ag selaku pembimbing II.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk kewirausa

haan dalam keluarga pada Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-

2015), (2) Mendeskripsikan metode pendidikan kewirausahaan dalam keluarga

pada Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-2015), (3)

Mendeskripsikan dampak pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah

menurut Helius Sjamsuddin, yang terdiri atas tiga tahap yaitu sebagai berikut: (1)

Heuristik, yang terdiri dari penelitian kepustakaan (library research) dan

penelitian lapangan (field research), (2) Kritik sumber (verifikasi) yang terdiri dari

kritik internal dan kritik eksternal dan (3) Historiografi yang terdiri dari penafsiran

(interprestasi), penjelasan (eksplanasi) dan penyajian (ekspose). Sedangkan kajian

pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan informal,

konsep kewirausahaan, bentuk-bentuk kewirausahaan, metode pendidikan

kewirausahaan, konsep pendidikan dalam keluarga, dan konsep perubahan sosial.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa (1) Bentuk-bentuk

kewirausahaan dalam keluarga pada Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton

Tengah 1936-2015, yaitu terdapat beberapa macam bentuk kewirausahaan dalam

keluarga pada masyarakat Lakudo. (2) Metode pendidikan kewirausahaan dalam

keluarga pada masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah 1936-2015 terdiri

atas beberapa macam yaitu: (a) melatih anak berjualan usaha kecil-kecilan, (b)

mengikut sertakan mereka dalam perjalanan usaha degang pada saat-saat

libur, (c) membiasakan hidup mandiri, (d) memberikan modal usaha pada anak

yang sudah menikah. (3) Dampak pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah yaitu, kehidupan orang yang

berdagang ekonominya akan lebih baik di banding orang yang tidak berdagang,

kemudian mereka juga di samping memenuhi kebutuhannya bisa menjalankan

syariat islam dampak sosialnya terhadap masyarakat juga ada artinya di lihat dari

setiap akhir tahun mereka mengeluarkan zakatnya di dalam bidang agama juga

terlaksana.

Kata kunci: Perkembangan, Pendidikan Kewirausahaan, Keluarga dan Masyarakat

Page 6: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

vi

MOTTO

Kesuksesan bisa di raih oleh semua orang apabila seseorang

itu memiliki kemauan yang cukup tinggi dan motivasi dari

orangtua dan sahabat sejati (Penulis)

Man Jadda Wa Jadda

“Siapa yang bersungguh-sungguh maka Ia akan berhasil”

Pecundang Sejati bukan mereka yang gagal dalam berjuang

tetapi, pecundang sejati adalah mereka yang selalu takut

untuk mencoba (Mario Teguh)

Sering di katakan orang bahwa bakat memberi banyak

kesempatan untuk maju. Namun semangat besarlah yang

kerap memberi kesempatan dan bahkan memberi banyak

bakat (Eric Hoffer).

Page 7: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirahim...

Asalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh Alhamdulillah puji syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Agung atas raga, nikmat,

jiwa, atas alat indera, dan segala karunia-Nya. Tidaklah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini ini kecuali atas izin-Mu Ya Allah. Kemudian shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW,

para sahabat dan para tabi’in-tabinya yang telah mengeluarkan Kita dari alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekeliruan dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan

kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu diharapkan kritikan dan

masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak. Olehnya itu penulis menyampaikan

banyak terima kasih yang tak terhingga kupersembahkan kepada Ibuku tercinta

Hamida dan Bapakku Tersayang Tara Ali Manuru atas dukungan dan bantuan

baik berupa materi maupun moril.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada

kepada Prof. Dr. H. Anwar Hafid, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing I sekaligus

selaku Penasehat Akademik dan Pendais Hak, S. Ag., M.Pd selaku pembimbing II

yang ditengah-tengah kesibukan telah meluangkan waktunya untuk memberikan

Page 8: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

viii

petunjuk, arahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si selaku Pelaksana Rektor Universitas Halu

Oleo Kendari.

2. Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Halu Oleo.

3. Drs. Hayari, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP

UHO beserta Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasehat kepada penulis selama

mengikuti pendidikan di bangku perkuliahan di Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo serta staf Administrasi.

4. Buhari, S.Pd, selaku staf Jurusan Pendidikan Sejarah yang selalu

membantu penulis dan sabar dalam menghadapi teman-teman Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Lurah Lakudo, seluruh staf kantor Kecamatan serta masyarakat desa

Lakudo yang telah memberikan informasi dengan ikhlas kepada penulis.

6. Ibu Sumiati dan Subhan S.T yang sudah saya anggap sebagai orangtua

sendiri yang telah banyak memberikan dukungan serta bantuan baik

berupa materi maupun moril selama penulis menempuh pendidikan.

7. Keluarga yang sangat penulis sayangi Nenekku Hadija (Alm) dan

Kakekku

Lambawu (Alm), Alricnawati, Sarmila, Alrahman, Alfitra dan Keponakan

Page 9: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

ix

ku Ridho, Briptu Pardi, Mansur, S.Pd, La Rufi, S.Pd, Mashuri, S.Pd, Rusli,

S.Pd, Paudin, H. Akmal, H. Almanak, H. Salamun S, Pd., M. Pd, Mama

Ari, Mama Akmal, Bapak Tulani, Bapak H. Adi, Mama Sarah, Bapak

Yudis, Mama Anisa, Bapak Rajim dan Sarah. yang selalu memberikan

keceriaan, serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan

bantuannya baik berupa materi maupun moril selama penulis menempuh

pendidikan.

8. Terkhusus untuk sahabat-sahabatku tersayang Wa Ode Nurwati, Noni

Widiyaningsih, Jumriani, Wa Ine, Wa Ode Asriani, S. Pd, Novita,

Sahriatul, Samni, Waani, Ika, Wati, Linda, Yusman, Ikbal, Wiran, Irsan,

Baharudin, Juhlim, Joni, Ragon, Fandi, Amran dan Para yabo-yabo blok A

asrama Olala khususnya Wa Ode Budiati, Eka yabo, Lisna yabo, Kim

Sumi, Tyka, Yuyun, Asri, Arhmi, Ayuning, Andin, Hasni serta teman-

teman yang ada di Asrama Firdaus.

9. Saudara-saudari seperjuanganku dibangku perkuliahan FKIP Jurusan

Pendidikan Sejarah khususnya angkatan 2013 yang telah berbagi banyak

pengetahuan dan pengalaman.

10. Kepada Senior-senior saya yang telah banyak membimbing dan berdiskusi

dengan kami yaitu Bustamin, S.Pd, Musran S.Pd, Aulia Ramayanti, S.Pd,

Arum Tri Rahayu Bintarum, S.Pd, Kasriati, S.Pd, Siriyanto, S.Pd, Hasni

Hasan S.Pd., M.Pd, serta semua senior History Education yang penulis

tidak dapat sebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan arahan dan

masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan studi S1.

Page 10: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

x

11. Kepada seluruh pengelola Beasiswa Bidik Misi terima kasih atas

bantuannya selama ini dalam kepengurusan Beasiswa Bidik Misi selama

penulis menempuh pendidikan.

12. Kepada Kepala Sekolah, semua guru dan staf SDN 3 Gu, SMP N 1

Lakudo dan MAN 1 Buton Tengah yang telah mendidik dan mentransfer

ilmu kepada penulis sehingga dapat melanjutkan studi di perguruan

Tinggi.

13. Teman-teman KKN Nusantara UHO 2016 terima kasih telah bekerjasama

dalam setiap kegiatan dan saling mensupport satu sama lain. Kepada

seluruh masyarakat yang berada di Desa Wonuakongga Kecamatan Laeya

Kabupaten Konawe Selatan yang telah menerima dan banyak membantu

kami dalam mensukseskan KKN Nusantara UHO kurang lebih 45.

Akhirnya hanya do’a kepada Allah SWT penulis persembahkan semua

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi

materinya maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Kendari, April 2017

Penulis

Page 11: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................iv

ABSTRAK .........................................................................................................v

HALAMAN MOTTO .......................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ...............................................................5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pendidikan Informal...................................................................8

B. Konsep Kewirausahaan ...........................................................................12

C. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan ...............................................................14

D. Konsep Metode Pendidikan Kewirausahaan ...........................................15

E. Konsep Pendidikan dalam Keluarga .......................................................18

F. Konsep Perubahan Sosial ........................................................................22

G. Penelitian Relevan ...................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................25

B. Jenis Penelitian ........................................................................................25

C. Subjek Penelitian .....................................................................................25

D. Sumber Data Penelitian ...........................................................................25

E. Prosedur Penelitian..................................................................................26

Page 12: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

xii

1. Pengumpulan Sumber (Heuristik) .....................................................27

2. Kritik Sumber (Verifikasi) ...............................................................27

3. Historiografi ......................................................................................29

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Geografis ..................................................................................30

B. Keadaaan Demografi ...............................................................................30

C. Mata Pencaharian ....................................................................................32

D. Keadaan Sosial Dan Budaya ...................................................................33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Metode Pendidikan Kewirausahaan dalam Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah. ........................................................40

B. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan dalam Masyarakat Lakudo

Kabupaten Buton Tengah ........................................................................44

C. Dampak Pendidikan Kewirausahaan dalam Mensejahterakan

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah .......................................58

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................63

B. Saran ........................................................................................................64

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran Sejarah

di Sekolah ................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................31

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .............................32

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .................................34

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Pendidikan pada Masyarakat Lakudo .........................35

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan penganut agama ................................36

Tabel 5.1. Jumlah Jenis Usaha pada Masyarakat Lakudo ...................................57

Page 14: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Hal ini

terlihat dari jumlah penduduknya yang relatif banyak. Saat ini negara Indonesia

telah menduduki peringkat keempat di Asia sebagai penduduk yang dikategorikan

sangat padat. Sehingga hal itu berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial yang

belum makmur. Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh Masyarakat

Indonesia yaitu mulai dari penduduknya yang miskin, tingkat pengangguran yang

semakin tinggi, rendahnya tingkat kesejahteraan dan pendidikan Masyarakat,

mahalnya harga pangan , mahalnya biaya pendidikan, jaminan kesehatan untuk

Masyarakat di Desa-Desa terpencil masih sangat kurang, dan masih banyak juga

masalah-masalah lainnya.

Cara yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut yaitu

diperlukan peran wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap

tantangan yang ada. Setiap individu harus berusaha untuk menjadi produktif,

memiliki kemandirian yang tinggi, mampu melihat peluang dan tantangan yang

ada, mampu memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan, mampu

memahami dan mengimplementasikan manajemen bisnis, serta berguna dan

memberikan manfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, organisasi,

Masyarakat, dan negara (Safitri, 2016).

Page 15: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

2

Kebanyakan orang tua kurang memberi arahan kepada anaknya agar

mempunyai jiwa wirausaha atau berwirausaha. Sejak kecil banyak orang tua lebih

mengarahkan anaknya untuk memiliki cita-cita semacam dokter, guru, insinyur

dan pekerjaan formal lainnya. Walaupun untuk profesi-profesi inipun jiwa

entrepreneur sangat diperlukan dan sangat membantu untuk keberhasilannya.

Wirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

untuk menarik investor asing untuk berinverstasi atau menanamkan modalnya di

Indonesia. Satu kekurangan dari negara maju seperti contohnya negara Amerika

yang berinvestasi di Indonesia dengan adanya investor asing seperti itu maka akan

dapat menambah devisa Negara, selain itu wirausaha dapat mendorong

meningkatnya sektor pariwisata di Indonesia (Sudarsono, 2016).

Semua manusia dibekali sifat-sifat kewirausahaan sejak lahir, sejak lahir

sudah dibekali keberanian, kreativitas dan inisiatif. Anak belajar berjalan tanpa

harus masuk di kelas. Setiap kali tersandung ia bangkit lagi. Ia belajar bicara

dengan penuh ketekunan, ia belajar dari sekelilingnya. Namun setelah tumbuh

tidak semua anak dibekali dengan prinsip-prinsip hidup positif, dinamis dan

kreatif, padahal posisi dan peran keluarga khususnya ibu sebagai pendidik awal

yang meletakkan pondasi terpenting bagi pertumbuhan personalitas serta

kematangan berpikir anak. Oleh itu karena pendidikan dalam keluarga kurang

berperan secara optimal, akibatnya pertumbuhan kepribadian, kepercayaan diri

ataupun keyakinan hidup anak tidak tumbuh optimal dan stabil. Tanpa bekal iman

dan kepribadian dari rumah yang mantap, anak-anak akan mudah digoncang oleh

pengaruh lingkungan. Mereka mudah terombang ambing karena memang belum

Page 16: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

3

memiliki prinsip hidup yang mantap sehingga pendidikan dalam keluarga,

khususnya ibu sangat berperan dalam menumbuhkan pribadi-pribadi unggul yang

sangat diperlukan untuk kemajuan suatu Masyarakat, bangsa dan negara. Jiwa

unggul inilah yang diperlukan dalam entrepreneurship.

Kurang berkembangnya enterpreneurship dalam Masyarakat menurut

Alma (2005: 2), sehingga lebih banyak tumbuh sikap agresif, ekspansif, bersaing,

egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat.

Keadaan semacam ini menyebabkan mereka tidak tertarik kalau anaknya menjadi

wirausahawan dan menginginkan anaknya menjadi pegawai negeri, apalagi bila

kelak anaknya telah lulus sarjana. Pada hal sumber dari PBB menyatakan bahwa

suatu negara akan mampu membangun ekonominya apabila memiliki

kewirausahaan sebanyak 2% dari jumlah pendududk. Jika penduduk Indonesia

225 juta, maka Indonesia harus memiliki lebih kurang 4,5 juta wirausaha besar

dan sedang dan 45 juta wirausahawan kecil. Pada hal kenyataan sekarang jauh

dari angka tersebut.

Data dari Biro Pusat Statistik sampai dengan tahun 2003 tercatat 11,4 juta

penganggur yang ada di Indonesia. Angka ini merupakan angka yang cukup

besar, karena merupakan usia produktif. Padahal usaha kecil dan mikro

menunjukkan kontribusi untuk mengatasi masalah pengangguran.

Wirausaha atau entrepreneurship ini tidak hanya diperlukan untuk

berbisnis saja, hampir dalam segala bidang sangat dibutuhkan jiwa entrepreneur

untuk keberhasilan kerja dan keberhasilan organisasi apapun. Karena semangat

kerja, kreativitas, disiplin, inovatif, gigih, kerja tidak mudah putus asa merupakan

Page 17: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

4

karakteristik jiwa unggl yang diperlukan di bidang apa saja. Dalam upaya

tumbuhnya karakteristik jiwa unggul secara khusus jiwa entrepreneur sangat

ditentukan oleh pendidikan sejak dini yang akan merupakan landasan yang kokoh

dan kuat. Pendidikan dini ini dilakukan dalam keluarga dan peran ibu sangat

dominan dan sangat menentukan. Keberhasilan pembangunan Nasional yang

dirasakan dan dinikmati saat ini.

Kabupaten Buton Tengah atau disingkat Buteng merupakan salah satu

kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Ibukotanya berada di Labungkari.

Masyarakat Buton Tengah khususnya Kecamatan Lakudo berprofesi sebagai

petani, nelayan, pelaut, pedagang, dan sebagian kecil bekerja di sektor

pertambangan. Umumnya Masyarakat Buton Tengah adalah bekerja sebagai

pedagang. Mereka sudah berpuluh-puluh tahun terlibat dalam aktivitas

perekonomian di Kota Baubau, Kota Kendari dan kota-kota lainnya. Tidak sedikit

dari Masyarakat Buton Tengah telah mapan secara ekonomi (Anonim, 2016).

Menurut Baridwan (1992: 8) usaha adalah konsep yang menyatakan

bahwa dalam perusahaan sebagai usaha kesatuan usaha dan badan usaha yang

berdiri sendiri, bertindak atas maunya sendiri dan terpisah dari pemilik dan pihak

lain. Berdasarkan konsep usaha diatas, konsep tersebut yaitu bahwa pendapatan

dan laba harus dipandang sebagai kenaikan kekayaan sedangkan biaya pengurang

kekayaan perusahaan. Penduduk Indonesia masih dicirikan oleh kehidupan agraris

yang sebagian besar berada di daerah pedesaan serta jauh dari daerah pusat- pusat

administrasi pembangunan yang umumnya berada di daerah perkotaan. Oleh

karena itu tidaklah mengherankan sampai saat ini masih banyak warga

Page 18: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

5

Masyarakat yang belum tersentuh oleh kesempatan berpartisipasi dalam

pembangunan.

Begitupun juga halnya di Kelurahan Lakudo mayoritas penduduknya

bekerja sebagai pedaganag dan belum pernah dilakukan penelitian secara khusus

diwilayah ini. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian yang intensif tentang

perkembangan pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dikaji tentang Perkembangan

Pendidikan Kewirausahaan Dalam Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah,

karena selama ini belum ada kajian secara khusus yang dilakukan di wilayah ini.

Maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana metode pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-2015)?

b. Bagaimana bentuk-bentuk kewirausahaan dalam keluarga pada Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-2015)?

c. Bagaimana dampak pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah?

2. Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan di atas, maka untuk memfokuskan pada

penelitian, pemahaman dan menghindari meluasnya pembahasan maka perlu

membatasinya:

Page 19: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

6

a. Batasan Tematis

Batasan tematis dari penelitian ini ialah perkembangan pendidikan

kewirausahaan dalam keluarga pada masyarakat Lakudo.

b. Batasan Spasial

Batasan spasial dalam penelitian ini adalah di Kelurahan Lakudo

Kabupaten Buton Tengah.

c. Batasan Temporal

Kurun waktu kajian penelitian ini adalah tahun 1936-2015.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan metode pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-2015).

2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah (1936-2015).

3. Mendeskripsikan dampak pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis

dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai salah satu sumbangan pemikiran dalam menulis sejarah

lokal di Indonesia.

Page 20: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

7

b. Dapat dijadikan literatur atau dokumen sejarah bagi para penulis

dan peneliti berikutnya yang relevan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai salah satu sumbangan pemikiran penulis kepada pemerintah

untuk kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

pembangunan pemukiman Masyarakat di berbagai wilayah

khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara.

b. Sebagai bahan informasi bagi Masyarakat luas, khususnya warga

Desa Lakudo.

Page 21: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi di lingkungan

keluarga,dimana keluarga merupakan wadah pertama kali seorang anak

memperoleh didikan dan bimbingan langsung oleh anggota keluarganya terutama

orangtua. Anak akan lebih sering dan banyak menerima asupan pendidikan

dilingkungan keluarga, sehingga pendidikan informal ini sangat diutamakan.

Pendidikan di lingkungan keluarga tidak mengenal ruang dan waktu, bisa

dilakukan kapan saja dan kapanpun tanpa ada batasan usia.

Fungsi pendidikan dilingkungan keluarga antara lain: (1) menanamkan nilai-nilai

keagamaan, (2) menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru yang baru

diketahui, (3) menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesame, (4) pengalaman

pertama bagi masa kanak-kanaknya (Susanto, 2017).

Dalam pendidikan keluarga ini banyak di peroleh anak mulai pengetahuan

dasar agama, sebuah keterampilan, kemandirian, solidaritas, etika, dan sopan

santun.

1. Pendidikan pada Zaman Awal di Indonesia.

Proses pewarisan pengetahuan dan keterampilan telah dimulai sejak

manusia pertama berkembang pada zaman batu dalam bentuk yang sederhana.

Kemudian berkembang seiring perkembangan evolusi kehidupan manusia.

Berbagai fakta menunjukan bahwa upaya manusia mewariskan pengetahuan dan

keterampilannya kepada generasinya diketahui dari peninggalan-peninggalan

Page 22: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

9

manusia sejak manusia pertama kali bermukim di gua-gua. Pada masa ini mereka

memanfaatkan dinding gua sebagai media pembelajaran untuk melukis sesuatu,

seperti lukisan manusia menunggang kuda dan memegang tombak. Ini maksudkan

untuk mengajar anak-anaknya keterampilan berburu (Hafid, 2013: 48). Dengan

demikian pada zaman purba manusia sudah mempunyai pengetahuan dan

keterampilan.

2. Pembelajaran dalam Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan

pendidikan tertentu sesuai dengan falsafah hidup kepala keluarga yang

bersangkutan. Lembaga pendidikan ini yang paling utama dan paling tua usianya

yaitu sejak adanya manusia melakukan pengembangbiakan yang berusaha

mendidik anaknya. Pendidikan berlangsung dalam rumah dan di luar rumah atau

tempat kerja karena terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari ibu/bapaknya.

Kegiatan belajar tradisional ini umumnya dibagi lagi atas pembagian pekerjaan

sehingga anak laki-laki cenderung mengikuti Bapaknya bekerja sambil belajar

keterampilan Bapaknya di luar rumah, sementara anak perempuan mengikuti

keterampilan Ibunya yang banyak terlibat dalam rumah tangga, meskipun

beberapa daerah kaum perempuan banyak terlibat dalam pekerjaan di luar rumah

seperti pada Masyarakat Bali yang melibatkan perempuan dalam pekerjaan sawah,

sehingga anak perempuannya ikut bekerja di sawah. Dalam Keluarga terjadi

proses pembelajaran, dengan komponen pembelajaran seperti: (1) Tujuan:

kemandirian anak/terjadinya mobilitas vertikal, (2)bahan ajar/muatan ajar: sopan

santun, keagamaan, keterampilan, (3) media pembelajaran adalah perabot rumah

Page 23: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

10

tangga atau alat-alat kerja, (4) sumber belajar/ tutor orangtua, kakak, nenek/kakek,

keluarga yang lebih tua, (5) evaluasi berupa pengetahuan dan unjuk kerja (Hafid,

2013: 51).

3. Pembelajaran dalam Lingkungan Masyarakat

Pembelajaran yang terjadi dalam masyarakat tradisional ini umumnya

terjadi dalam proses alamiah atau disebut magang. Adanya spesialisasi-

spesialisasi tertentu dalam masyarakat seperti kerajinan, pertanian, pertukangan.

Sehingga menyebabkan seseorang yang berminat menguasai keterampilan

tersebut, Ia harus ikut bekerja sambil belajar kepada orang yang telah memiliki

keterampilan tersebut. Tidak jarang mereka ikut bekerja dan tinggal berama di

rumah sang guru untuk beberapa waktu lamanya sampai yang bersangkutan

dipandang layak dan terampil untuk mandiri. Menurut Sudjana (1993) melalui

magang seseorang yang memiliki pengalaman tertentu, menyampaikan

pengetahuan dan keterampilan yang telah Ia miliki kepada orang lain yang belum

berpengalaman dan membutuhkan pengalaman itu. Setelah melalui proses itu

yang belajar tadi memiliki pengalaman yang diberikan oleh yang ahli, selanjutnya

orang yang menerima informasi itu berkembang menjadi tukang pula dan

memiliki kemampuan untuk mandiri (Hafid, 2013: 51).

Melalui sistem belajar asli (Indigenous learning system)masyarakat

tradisional berupaya mempertahankan dan memelihara sistem sosial demi

kelangsungan hidup kelompok mereka. Sistem kebutuhan-kebutuhan praktis dan

untuk meneruskan warisan sosial budaya dan keterampilan serta teknologi

masyarakat pedesaan dari generasi ke generasi (Combs, 1973).

Page 24: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

11

4. Pembelajaran dalam Kelembagaan Masyarakat

Dalam masyarakat tradisional ada beberapa lembaga masyarakatnya yang

menyelenggarakan pendidikan bagi generasi mudanya, misalnya lembaga

kerajaan/lingkungan istana, melakukan pendidikan bagi anak bangsawan untuk

dididik menjadi seseorang calon pemimpin, dengan mendatangkan guru dari

berbagai wilayah pemerintahan kerajaan yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan tertentu (di Kerajaan Bone dikenal dengan istilah Anre Guru Ana

Karung, di Buton dikenal dengan Belo Baruga, di Konawe dikenal dengan

Lembaga Inea Sinume). Kesemuanya itu lembaga kerajaan yang ada di sekitar

istana kerajaan masing-masing yang khusus mempersiapkan calon pemimpin

untuk pemimpin di kerajaan yang bersangkutan.

Menurut Djumhur, (1956) menyatakan bahwa dikalangan masyarakat

Hindu dikenal dengan istilah Guru Kula, mana seseorang tinggal di rumah

pendeta untuk jangka tertentu dengan maksud untuk belajar dan menjadi anak dari

sang pendeta (Hafid, 2013: 53). Dalam sejarah islam di Indonesia perkembangan

pondok pesantren sepertinya mengadopsi sistem pendidikan Hindu, dimana

seseorang santri mondok di sekitar rumah ustaz, mereka bekerja dan belajar sesuai

dengan arahan ustaz. Para ustaz, selain bertindak sebagai guru juga bertindak

sebgai orangtua santri. Perkumpulan pencak silat menyebarkan ilmunya juga

melalui proses latihan, hanya saja model ini merupakan perkembangan sistem

pembelajaran sebelumnya karena umumnya peserta didik tidak tinggal bersama

guru, kecuali pada hari-hari tertentu guru menyelenggarakan latihan kepada

peserta didik yang biasanya berlangsung pada malam hari.

Page 25: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

12

Pada zaman kuno, pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga

bertujuan melengkapi kebutuhan, karena masyarakat masih serba bersahaja. Ayah

dan Ibu berperan sebagai pendidik utama, Ayah mengajarkan pengetahuan dan

kepandaian yang ada padanya kepada anak laki-laki dan Ibu menjadi guru

terhadap anak perempuan juga kepada anak laki-lakinya, termasuk Ayah pada

anak perempuannya.

B. Konsep Kewirausahaan

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai serta berguna bagi diri dan orang lain.

Kewirausahaan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha-usaha

dan ide-ide baru. Dalam jiwa kewirausahaan tertanam jiwa yang selalu aktif,

kreatif, berkarya dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan dalam usahanya.

Wirausaha adalah orang yang kreatif menciptakan dan memanfaatkan peluang

dalam mengembangkan usahanya. Seorang wirausaha selalu berusaha

meningkatkan kreasi dan inovasi dalam memanfaatkan peluang.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan

berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007: 18). Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-

beda antar para ahli/sumber acuan dtitik beratkan perhatian atau penekanan yang

berbeda beda. Menurut Kao (1997: 25) mendefinisikan entrepreneurship adalah

Page 26: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

13

proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda untuk mendapatkan

kekayaan bagi individu dan menambah nilai bagi Masyarakat.

Sedangkan menurut Drucker dalam Suryana (2006: 2) “Inti dari kewiraus

ahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang

pada hakikatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memi

liki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata

secara kreatif.

Menurut Yuyus (2011: 25) mendefinisikan kewirausahaan sering dikaitkan

dengan proses pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang

berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukkan

produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Jiwa kewirausahaan memiliki andil

dalam membentuk manusia untuk berkarya dan berfikir kreatif dalam

menciptakan sesuatu yang baru untuk menjadi seorang inovator dan kreatifator.

Kewirausahaan dibentuk pada diri seseorang melalui pendidikan atau pelatihan.

Pendidikan atau pelatihan kewirausahaan merupakan proses pembelajaran konsep

dan skill untuk mengenali peluang-peluang yang orang lain tidak mampu

melihatnya. Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi: pengambilan

inisiatif dan mengorganisasi untuk mengubah sumber daya terhadap resiko dan

kegagalan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpan bahwa kewirausahaan

adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang

baru memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta mampu menghadapi

masalah dan memanfaatkan peluang. Esensi kewirausahaan adalah menciptakan

Page 27: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

14

nilai tambah melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru

dan berbeda agar dapat bersaing.

C. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan

Perusahaan atau badan usaha adalah payung hukum yang menaungi bisnis

yang akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak melanggar

hukum dalam menjalankan aktivitasnya. Artinya, di mata hukum perusahaan yang

dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntunan hukum, usaha tersebut dapat

dilindungi.

Perusahaan, berdasarkan jumlah pemiliknya diklasifikasikan menjadi dua

tipe: (1) Perusahaan perseorangan didirikan dan dimiliki oleh satu orang pebisnis.

Perusahaan perseorangan meliputi: (a) perusahaan dagang (PD); (2) usaha dagang

(UD); (3) perusahaan bagunan (PB) dan perusahaan otobus (PO), (2) Perusahaan

persekutuan didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pebisnis yang

bekerjasama dalam satu persekutuan. Perusahaan persekutuan meliputi: (a)

persekutuan perdata; (2) firma (Fa); (3) persekutuan komanditer (CV); (4)

perseroan terbatas (PT); (5) koperasi dan (6) yayasan (Rianse, 2011: 111).

Berdasarkan status pemiliknya, perusahaan diklasifikasikan kedalam lima

bentuk: (1) Badan usaha milik swasta Perusahaan swasta adalah perusahaan yang

didirikan oleh pihak swasta. Badan usaha milik swasta terdiri atas perusahaan

perseorangan, seperti Firma (Fa), dan CV. (2) Badan Usaha Milik Negara

(BUMN). Perusahaan Negara atau badan usaha milik Negara, yaitu perusahaan

yang didirikan oleh Negara. Perusahaan Negara terdiri atas perusahaan umum

(Perum) dan perusahaan perseroan (Persero). Khususnya untuk persero,

Page 28: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

15

perusahaan ini berbentuk perseroan terbatas, tetapi sahamnya minimal 51%

dimiliki Negara. (3) Badan Usaha Milik Koperasi. Koperasi merupakan

perusahaan yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan dan kepentingan

yang sama. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan, (4) Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) Badan usaha milik daerah

yaitu perusahaan yang didirikan oleh daerah. Jenis perusahaan ini muncul sejak

adanya kebijakan otonomi daerah. Contoh perusahaan daerah, perusahaan umum

daerah (Perusda); misalnya Perusahaan Air Minum Daerah dan perusahaan

pertambangan Daerah di Kabupaten Kolaka(Perusda Kolaka). (5) Badan Usaha

Milik Desa(BUMDes). Jenis perusahaan ini merupakan badan usaha yang

didirikan oleh pemerintah Desa berdasarkan kesepakatan seluruh Masyarakat.

Kepemilikan saham disesuaikan dengan kebutuhan modal, dengan persentase

yang pemilikan saham pemerintah Desa minimal 51%.

Perusahaan, berdasarkan status badan status badan hukumnya,

diklasifikasikan menjadi dua: (1) Perusahaan badan hukum. Contoh perusahaan

badan hukum adalah perseroan terbatas (PT), koperasi dan yayasan, dan (2)

Perusahaan bukan badan hukum. Contoh perusahaan bukan badan hukum adalah

perusahaan perseorangan, Firma (Fa) dan perseroan komanditer (CV).

D. Metode Pendidikan Kewirausahaan

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

Page 29: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

16

bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau

bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.

Enterpreneurship (kewirausahaan) merupakan mata pelajaran yang dapat

diajarkan di sekolah-sekolah dan telah bertumbuh sangat pesat.Transformasi

pengetahuan kewirausahaan telah berkembang pada akhir-akhir ini. Demikian

pula di negara kita pengetahuan kewirausahaan diajarkan di sekolah dasar,

sekolah menengah, perguruan tinggi di berbagai kursus bisnis. Jadi

kesimpulannya kewirausahaan itu dapat diajarkan. Berikanlah para siswa

penanaman sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis kemudian kita akan

membuat mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat (Alma 2000: 5).

Metode pendidikan kewirausahaan merupakan alat untuk mencapai tujuan,

atau bagaimana cara melakukan sesuatu yang di inginkan, salah satu bentuk

aplikasi kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsanya. Di dalam

pendidikan kewirausahaan diperlihatkan di antaranya adalah nilai dan bentuk

kerja untuk mencapai kesuksesan. Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk

membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter,

pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan

kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan

pendidikan di sekolah. Menurut Suparman bahwa: “Pendidikan kewirausahaan

adalah pendidikan yang bertujuan untuk menempa bangsa Indonesia sesuai

dengan kepribadian Indonesia yang berdasarkan Pancasila”. Dalam arti yang

lebih luas bahwa pendidikan kewirausahaan adalah pertolongan untuk

membelajarkan manusia Indonesia sehingga mereka memiliki kekuatan pribadi

Page 30: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

17

yang dinamis dan kreatif sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang

berdasarkan pancasila.

Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu

tersendiri yang independen atau terpisah dari ilmu-ilmu yang lain:

(1) kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori,

konsep dan metode ilmiah yang lengkap, (2)kewirausahaan memiliki dua konsep

yaitu posisi venture start-up dan venture-growth, (3) kewirausahaan merupakan

disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, (4) kewirausahaan merupakan alat

untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau

kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur (Anonim, 2017).

Dari uraian konsep pendidikan kewirausahaan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kewirausahaan pada dasarnya terfokus pada upaya untuk mempelajari

tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan inovasi.

Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan

seseorang yang diwujudkan dalam bentuk sikap.

Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut

Danuhadimedjo (1998:77) adalah: (1) Untuk mengembangkan, memupuk dan

membina bibit atau bakat pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan

selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir, (2) Untuk

memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat mungkin dan

menumbuhkan kepribadian wirausaha, (3) Pendidikan kewirausahaan menjadi

manusia berwatak dan unggul, memberikan kemampuan untuk membersihkan

Page 31: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

18

sikap mental negatif meningkatkan daya saing dan daya juang, (4) Dengan

demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara kita yang sedang

berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau menyamai negara yang

sudah maju, (5) Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif

dalam memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki oleh wirausaha

tradisional pribumi.

Dari kutipatan di atas menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan di

Indonesia sangat tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan sehingga apabila kepribadian wirausaha sudah di miliki oleh bangsa

Indonesia maka yang tadinya Indonesia Negara yang berkembang menjadi Negara

yang maju.

E. Konsep Pendidikan Dalam Keluarga.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, karena

pendidikan mempunyai peranan yang sangat esensial dalam membina martabat

manusia, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan. Oleh karena

itu, selama manusia hidup di dunia pendidikan menjadi hal yang paling utama

diantara kehidupan manusia lainnya.

Menurut Sulistiawan (2008: 18) menyatakan bahwa pengertian

pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yakni secara sempit, luas dan alternatif.

Definisi pendidikan secara luas adalah mengartikan pendidikan sebagai

hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam ling

kungan dan sepanjang hidup (long life education). Pendidikan adalah segala situasi

hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Secara simplistik pendidikan

Page 32: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

19

didefinisikan sebagai sekolah, yakni pengajaran yang dilaksanakan atau diselengg

arakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala

pengaruh yang diupayakan terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya

agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hub

unganhubungan dan tugas sosial mereka.

Secara alternatif pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar

yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah dan

luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat

memainkan peranan dalam berbagai lingkungan secara tepat di masa

yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman­pengalaman belajar yang

memiliki program­program dalam pendidikan formal, non­formal ataupun informal

di sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan mengoptimalisasi perti

mbangan kemampuan­kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memaink

an peranan secara tepat.

Menurut Hafid (2013: 13) menyatakan bahwa manusia adalah mahluk

yang serba terhubung , dengan Masyarakat, lingkungannya, dirinya sendiri, dan

Tuhan. Dengan demikian pembinanaan terhadap aspek spiritual lebih diutamakan

lalu disusul dengan aspek lainnya.

Pendidikan keluarga merupakan tanggung jawab keluarga Masyarakat dan

pemerintah. Ketiga komponen tersebut mampu menciptakan disiplin yang tinggi.

Pendidikan pertama setiap orang adalah pendidikan dalam keluarga, yakni melalui

komunikasi dengan orang tua dengan anak, berupa bimbingan dan pengarahan

Page 33: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

20

yang berisi landasan bagi proses sosialisasi serta dasar-dasar proses pendidikan

selanjutnya. Fungsi pendidikan sebagai bagian dari proses perubahan dan

pengaruh industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi. (Hafid: 2013: 46). adapun

fungsi-fungsi keluarga yang bisa saja terjadi mengalami perubahan akibat

industrialisasi antara lain: (1) Fungsi pendidikan, pada awalnya keluarga sebagai

sentral bagi pendidikan anak, setelah lahirnya sekolah maka posisi keluarga

hanya menjadi bagian dalam menyukseskan kegiatan pendidikan sekolah,

(2) Fungsi rekreasi, keluarga pada awalnya menjadi pusat rekreasi bagi anak-

anaknya, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan, modernisasi,

keluarga hanya memfasilitasi anak-anaknya, dengan tujuan tempat-tempat luar

misalnya: pantai, mall, bioskop dan lain-lain, (3) Fungsi keagamaan, seiring

dengan perkembangan modernisasi akhirnya banyak keluarga yang sudah

menyerahkan fungsi kepada lembaga lain misalnya sekolah, TPA, remaja mesjid,

pesantren dan sebagainya, (5) Fungsi perlindungan, meskipun hanya sedikit, akan

tetapi kenyataannnya bahwa fungsi ini juga sudah mulai diambil oleh lembaga-

lembaga sosial seperti panti asuhan, panti jompo, asuransi jiwadan taman

penitipan anak.

Dalam kaitannya pendidikan keluarga, undang-undang sistem pendidikan

nasional nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan keluarga termasuk

pendidikan jalur luar sekolah merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup, pendidikan dalam keluarga

memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan

aturan-aturan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung

Page 34: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

21

kehidupan berMasyarakat berbangsa dan bernegara kepada anggota keluarga yang

bersangkutan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang sangat fital,

terutama bagi kelangsungan pendidikan generasi muda maupun pembinaan

bangsa pada umumnya.

Pendidikan dalam keluarga pada dasarnya merupakan komunikasi timbal

balik antara orangtua dengan anak dengan melalui pembinaan bangsa, tanda-tanda

tertentu, simbol-simbol yang bermuatan nilai-nilai yang tergambar dalam perilaku

sosial di tengah situasi dan interaksi antar anggota keluarga.

Peran keluarga sebagai penanggung jawab pendidikan nilai tersebut

dewasa ini dihadapkan kepada masalah yang ditimbalkan oleh semakin kuatnya

arus informasi dan globalisasi nilai-nilai. dengan demikian pendidikan keluarga

diharapkan dapat nilai-nilai keteladanan, nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

kultural, nilai-nilai sosial yang dapat kreativitas dan kemandirian anak. Dalam

menghadapi globalisasi yang demikian pesat dan kuat, perlu adanya penanaman

fondasi nilai-nilai dalam keluarga terutama nilai dalam keagamaan, karena

informasi dari luar akan masuk dengan cepat dari berbagai arah mata angin.

Dengan cepatnya informasi dengan melalui, melalui tayangan televisi yang

kurang mendukung pada pembentukan pribadi anak, maka banyak anak-anak usia

tingkat dasar di pengaruhi tayangan-tayangan film yang sifatnya tidak bersifat

mendidik dan tidak sesuai dengan tata kehidupan budaya bangsa.

Langkah penting yang harus dilakukan orangtua terhadap anaknya dalam

menghadapi globalisasi dalah memberikan perhatian yang penuh dengan kasih

sayang baik lahir maupun batin. Perhatian lahir berupa sarana-sarana keperluan

Page 35: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

22

yang memberikan dukungan kepada tercapainya kecakapan hidup. Perhatian batin

adalah berupa bimbingan berupa intensif yang mengarah kepada pembentukan

manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak dengan segala upaya orangtua.

Upaya yang dilakukan orangtua.

F. Konsep Perubahan Sosial

Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan

karena tidak ada suatu Masyarakat yang berhenti pada suatu titik tertentu

sepanjang masa. Perubahan-Perubahan sosial dapat mengenai nilai-nilai sosial,

norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

keMasyarakatan, lapisan-lapisan dalam Masyarakat, kekuasaan dan wewenang.

Menurut David (2003: 71) menyatakan bahwa norma merupakan dasar

keteraturan kehidupan sosial, maka perubahan sosial, yakni perubahan dalam

struktur Masyarakat, terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam norma-norma

sosial. Penyimpangan dalam bentuk penolakan terhadap norma-norma yang ada

dan pembentukan norma-norma yang baru adalah kekuatan pendorong utama dari

perubahan sosial. Dengan demikian dalam proses perubahan sosial, peranan seora

ng pemimpin sangat berpengaruh dalam memberi warna perubahan itu sendiri

terutama di tinjau dari segi perubahan norma-norma yang berlaku dalam

suatukelompok Masyarakat. Berbagai hal yang berubah atau bergeser dalam

kehidupan Masyarakat apabila di amati dari waktu ke waktu, yang di pengaruhi

dari berbagai sebab. Oleh sebab itu Soekanto (2012: 283) menjelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial adalah: (1) Faktor-

faktor perubahan sosial yaitu, adanya kontak dengan kebudayaan lain, sistem

Page 36: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

23

pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya orang lain, toleransi t

erhadap perbuatan yang meyimpang, sistem terbuka Masyarakat (open stratificati

on), heterogenitas penduduk orientasi ke masa depan ketidakpuasan Masyarakat

terhadap bidang-bidang tertentu dan nilai bahwa manusia harus senantiasa

berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya, (2) Faktor-faktor penghambat perubahan

sosial yaitu, kurangnya hubungan dengan Masyarakat lain, terlambatnya

perkembangan ilmu pengetahuan, sikap Masyarakat yang masih tradisional, rasa

takut terjadi kegoyahan pada integritas kebudayaan, adanya sikap tertutup dan

prasangka terhadap hal baru (asing), hambatan-hambatan yang bersifat ideologis,

dan adat istiadat atau kebiasaan. Dengan Demikian bahwa perubahan sosial dalam

suatu Masyarakat, baik Masyarakat pendatang maupun Masyarakat lokal pasti

mengalami perubahan.

G. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai pola pendidikan kewirausahaan dalam Masyarakat di

Desa Lakudo Kecamatan Lakaudo Kabupaten Buton Tengah belum pernah

dilakukan sama sekali, namun ada beberapa penelitian yang membahas hal serupa

tetapi ditempat yang berbeda. Beberapa tulisan yang membahas mengenai pola

pendidikan dalam Masyarakat antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ipa

(2014: iii) yang mengatakan bahwa pola pendidikan anak dalam keluaga petani di

Desa Kampani Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna masih berpendidikan

rendah, peranan orangtua dalam mendidik anak pada keluarga petani yaitu sangat

besar dan pengaruh antara pendidikan anak pada keluarga petani di rumah dengan

di sekolah sangat bagus.

Page 37: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

24

Penelitian lainya juga dilakukan oleh Nurmaida (2010: 60) yang

menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi Masyarakat petani di Desa

Mulaeno Poleang Tengah Kabupaten Bombana (1990-2009) dimana dalam

penelitiannya terkhusus pada tanaman coklat dan kelapa, dimana hasil komoditi

tersebut merubah gaya hidup Masyarakat dari miskin menjadi kaya.

Penelitian serupa dilakukan oleh Sardianto (2001: 62) yang menyatakan

kan bahwa pendidikan keluarga pada Masyarakat Tolaki di Kecamatan Wawotobi

sebelum kemerdekaan masih di pengaruhi oleh stratifikasi sosial pada masa

kerajaan, pendidikan keluarga pada Masyarakat Tolaki dimulai sejak anak masih

dalam kandungan, di bawah umur lima tahun, anak-anak remaja, dewasa dan pada

saat akan menikah.

Page 38: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan

Februari 2017 dan penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lakudo Kabupaten

Buton Tengah. Pemilihan Kelurahan Lakudo sebagai lokasi penelitian ini karena

Kelurahan Lakudo mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian sejarah yang bersifat deskriptif

kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian dimana peneliti terlibat langsung dilokasi

dan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan

mengenai perkembangan pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah warga yang bekerja sebagai pedagang, tokoh

Masyarakat dan warga Kelurahan Lakudo yang dianggap mengetahui masalah

yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini. Pemilihan subjek

penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian, dengan harapan untuk

memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya, dengan demikian peneliti

mengobservasi terlebih dahulu situasi sosial di lokasi penelitian.

Page 39: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

26

D. Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakankan tiga sumber data penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Sumber Tertulis

Sumber tertulis diperoleh dalam bentuk buku, internet, skripsi serta laporan

hasil penelitian yang relevan dan sumber tertulis lainnya. Buku-buku

sebagai referensi mengenai konsep kewirausahaan, bentuk-bentuk kewirausahaan,

pengaruh kewirausahaan dalam kesejahteraan Masyarakat. Sumber skripsi

diperoleh dari perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Perpustakaan

Universitas Halu Oleo dan Perpustakaan FKIP Universitas Halu Oleo.

2. Sumber Lisan

Sumber Lisan, yaitu data melalui keterangan lisan atau wawancara dengan

para tokoh Masyarakat, para warga yang bekerja sebagai pedagang yang

dianggap mengetahui masalah yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian

ini.

3. Sumber Visual

Sumber visual yakni data yang diperoleh melalui pengambilan foto mengenai

perkembangan pendidikan kewirausahaan dalam keluarga pada Masyarakat

Lakudo.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah

menurut Sjamsuddin (2007: 85), dengan tata cara kerja terdiri tiga tahapan,

sebagai berikut:

Page 40: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

27

1. Heuristik

a. Penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan peneliti untuk memperoleh data

dengan melalui telaah sumber tertulis berupa buku-buku, skripsi, hasil

penelitian yang relevan dengan masalah yang dikaji.

b. Studi dokumen, yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan dari

beberapa dokumen dan arsip yang sesuai dengan penelitian ini yaitu

berupa foto-foto dan catatan tertulis seperti data-data tentang tingkat

pendidikan anak di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

c. Pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara langsung terhadap perkembangan pendidikan

kewirausahaan dalam Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

d. Wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan informan yang

memiliki kompetensi yang mengetahui permasalahan yang diteliti, para

informan tersebut terdiri dari pedagang di Kecamatan Lakudo yang

mampu memberikan penjelasan mengenai perkembangan pendidikan

kewirausahaan dalam Masyarakat Lakudo.

2. Kritik Sumber

Kritik sumber merupakan langkah kedua setelah pengumpulan data atau

sumber. Kritik sumber ini merupakan bagian dari prosedur kerja penelitian

sejarah. Kritik sumber umumnya dilakukan terhadap sumber-sumber pertama.

Kritik ini menyangkut verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau

ketepatan (akurasi) dari sumber itu. Dalam hal ini dikenal dengan cara melakukan

Page 41: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

28

kritik eksternal (otentitas dan integritas) dan kritik internal (kredibilitas sumber),

(Sjamsuddin, 2007: 102).

a. Kritik eksternal (kritik luar), dimaksudkan untuk mengevaluasi sumber

data dari segi keasliannya dilakukan kritik atau analisis dengan cara

menyelidiki bentuknya, keutuhan dan materialnya. Menurut Notosusanto

(1978: 38) bahwa pada tahap kritik eksternal peneliti dapat mengajukan 3

(tiga) pertanyaan pokok terhadap suatu sumber, yaitu: (1) adakah sumber

itu memamg sumber yang kita kehendaki, (2) adakah sumber itu asli atau

turunan, (3) adakah sumber itu utuh atau telah diubah-ubah. Masing-

masing itu telah dijabarkan lagi ke dalam sub pertanyaan yang lebih detail

untuk satu sama lain dapat meyakinkan bahwa sumber yang ditemukan

adalah benar-benar yang kita cari dapat digunakan sebagai sumber sejarah.

Tidak semua dapat digunakan oleh seorang sejarahwan di dalam kegiatan

penulisan sejarah, melainkan hanya sumber-sumber yang dikehendaki

(relevan) sesuai topik (tema) yang sedang diteliti, masih asli (bukan

turunan, salinan atau fotocopy/copy internet), dan masih utuh (tidak

terpisah-pisah) yang dapat digunakan oleh penulisan sejarah, di luar

daripada itu di abaikan atau tidak digunakankan sama sekali.

b. Kritik internal, yaitu kegiatan verifikasi terhadap aspek “dalam” dari

sebuah sumber. Semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan

yang telah lolos dari fase kritik ekstern selanjutnya kritik intern.

Jadi, sumber-sumber mengenai perkembangan pendidikan kewirausahaan

dalam Masyarakat Lakudo telah dikumpulkan, kemudian dilakukan pemeriksaan

Page 42: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

29

kebenaran tentang data tersebut dengan cara mencari data pendukung lain

(koraborasi) seperti antara data lisan dengan data pengamatan dan atau data

tertulis.

3. Historiografi

Historiografi sejarah merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian

kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menyusun dan mendeskripsikan sebuah

kisah sejarah dalam bentuk karya tulis ilmiah secara sistematis berdasarkan data

dan informasi yang diperoleh, serta lolos dari kritik dan interpretasi sehingga

menjadi karya ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Adapun tahap-tahap

dalam penulisan sejarah mencakup:

a. Penjelasan (Eksplanasi) Setelah dilakukan penafsiran, maka tahapan

berikutnya menurut Sjamsuddin (2007: 148) dilakukan penjelasan, dalam

tahap ini dijelaskan sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

b. Penyajian (Ekspose) Setelah dilakukan penafsiran dan penjelasan, maka

tahap selanjutnya adalah penyajian. Dalam penyajian ini dilakukan secara

kronologis dan sistematis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Page 43: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

30

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Geografis

Lakudo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Buton Tengah Provinsi

Sulawesi Tenggara, terletak pada daerah pesisir pantai dengan luas 25 kilometer

persegi yang terdiri dari 16 kilometer persegi untuk kelurahan Lakudo dan 9

kilometer persegi untuk kelurahan Wanepa-nepa. Letak daerah Lakudo ini pada

topografi gunung berbukit dengan kawasan pantai berteluk, dengan batas-batas

wilayahnya sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muna dan Kabupaten

Bombana

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton

B. Keadaan Demografis

Penduduk merupakan pelaku pembangunan yang sangat diharapkan

sumber dayanya, dimana jumlahnya pada setiap tahunnya mengalami perubahan,

yang disebabkan oleh adanya fertilitas , mortalitas dan mobilitas penduduk antar

daerah baik yang masuk maupun keluar.

Sesuai dengan data penulis peroleh pada tahun 2017, secara demografi

masyarkat Lakudo berjumlah 4.968 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk

198,68 jiwa/km. Secara lebih rinci, keadaan penduduk di daerah Lakudo tersebut,

dapat penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut ini:

Page 44: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

31

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kelurahan Lakudo

No. Umur

(Tahun)

Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase

(%)

1. 0-14 920 918 1.838 37, 01

2. 15-54 1.096 1. 406 2.502 50, 37

3. 55 keatas 307 320 627 12, 62

Jumlah 2. 323 2. 644 4. 967 100, 00

Sumber Data: Kantor Kelurahan Lakudo 2017

Tabel di atas menggambarkan bahwa keadaan struktur umum penduduk di

daerah Lakudo relatif berimbang antara kelompok usia muda dan kelompok usia

produktif, dengan jumlah masing-masing untuk kelompok usia muda 0-14 tahun)

sebanyak 1.838 jiwa atau sebesar 37, 01 persen dari jumlah penduduk, dan untuk

kelompok usia produktif 15-54 tahun sebanyak 2. 502 jiwa atau sebesar 50, 37

persen dari jumlah pendudu seluruhnya. Sedangkan kelompok usia tua (55 keatas)

sebanyak 627 jiwa atau sebesar 12, 62 persen dari jumlah penduduk seluruhnya.

Untuk keadaan jenis kelamin Masyarakat Lakudo berjumlah 920 jiwa usia

muda jenis kelamin 918 jiwa usia muda untuk jenis kelamin perempuan. Untuk

usia produktif Masyarakat Lakudo adalah 1. 096 jiwa jenis kelamin laki-laki dan

1. 406 jiwa jenis kelamin perempuan. Sedangkan usia tua 307 jiwa jenis kelamin

laki-laki dan 320 jiwa jenis kelamin perempuan.

Page 45: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

32

C. Mata Pencaharian

Mata Pencaharian penduduk Lakudo memiliki tingkat kemakmuran yang

bervariasi, hal ini tentu saja di pengaruhi oleh tingkat pendapatan Masyarakat dan

juga di pengaruhi lingkungan alam serta keterampilan yang dimiliki sehingga

Masyarakatnya tidak hanya bekerja dalam satu usaha namun juga memiliki

pekerjaan sambilan. Keadaan wilayah yang berada pada topografi gunung

berbukit serta kawasan pantai berupa teluk menyebabkan umumnya Masyarakat

hidup dari bertani, nelayan dan sebagian besar berprofesi sebagai pedagang,

wiraswasta dan juga pertukangan yakni tukang kayu maupun tukang batu,

transportasi dan PNS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

No. Jenis Mata pencaharian Jumlah Persentase

(%)

1. Bidang Pertanian:

a. Petani/Nelayan

b. Berternak

1007

72

67,00

2. Bidang Jasa:

a. Tukang Kayu

b. Tukang Batu

c. Buruh

d. Transportasi

32

19

30

26

6,27

3. Bidang Pemerintah:

a. Pegawai Negeri Sipil

b. TNI/POLRI

c. Pensiun

25

4

7

7,97

4. Pedagang/Wirausaha 270 15,83

5. Lain-Lain 50 2,93

Jumlah 1.705 100,00

Sumber data: Kantor Kelurahan Lakudo

Page 46: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

33

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa 67,00 persen dari total

kelompok kerja bermata pencaharian di bidang pertanian (petani, nelayan dan

berternak), bidang usaha (berdagang) berjumlah sebanyak 15. 83 persen, bidang

pemerintahan (TNI/POLRI, PNS dan pensiun) sebanyak 7, 97 persen dari jumlah

angkatan kerja, sedangkan bidang jasa (tukang kayu dan tukang batu, buruh dan

transportasi) sebanyak 6, 27 persen dan selebihnya berjumlah 2, 93 persen adalah

Masyarakat yang bermata pencaharian tidak tetap.

D. Keadaan Sosial dan Budaya

1. Pendidikan

Pendidikan erat kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia

dalam membentuk kepribadian, tingkat pengetahuan, kreatifitas dan daya analisa.

Oleh karena itu, pendidikan ini perlu di perhatikan karena merupakan salah satu

aspek dalam membuka cakrawala dan berpikir Masyarakat untuk memanfaatkan

potensi sumber daya daerah serta peningkatan keterampilan dan produktivitas

kerja.

Keadaan sosial Masyarakat yang merupakan bagian dari sistem sosial dan

ekonomi Masyarakat pada umumnya khususnya Masyarakat Lakudo. Dari segi

peralatan dan perlengkapan hidup massyarakat seperti halnya di Desa-Desa lain

perlengkapan hidup Masyarakat Lakudo relatif masih cukup sederhana. Hal ini

nampak pada kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder yang mereka miliki

relatif sangat terbatas jumlahnya. Dari segi mata pencaharian yang berlaku dalam

Masyarakat Lakudo pada umumnya masih mengharapkan potensi alam yang ada,

dengan kata lain transferpengetahuan khususnya di bidang ilmu keagamaan dan

Page 47: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

34

ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dengan budaya dan adat istiadat yang dilakukan

secara individu dan tidak memerlukan fasilitas tertentu seperti halnya pendidikan

formal. Demikian halnya untuk sistem pengetahuan modern yang ada. Pada

prinsipnya di Kelurahan Lakudo yang ada di Kecamatan Lakudo telah

berkembang dengan baik.

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

%

1. Sekolah Dasar (SD) 1. 965 49,27

2. Sekolah Menegah Pertama (SMP) 1. 347 34, 08

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) 572 14,47

4. Sarjana Muda 16 0,41

5. Sarjana 52 1.32

Jumlah 2. 952 100,00

Sumber data: Kantor Kelurahan Lakudo

Dari data tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar Masyarakat

Lakudo saat ini rata-rata mempunyai tingkat pendidikan Sekolah Dasar yaitu:

berjumlah 1. 965 jiwa atau 49, 72 persen, untuk Masyarakatnya tingkat

pendidikannya pada Sekolah Menengah Pertama berjumlah 1. 347 jiwa atau 34,

08 persen, dan untuk Masyarakat yang sampai pada jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas berjumlah 572 jiwa atau 14, 47 persen . Sedang untuk Masyarakat

yang berpendidikan memadai yaitu Masyarakat yang jenjang pendidikannya

sampai Sarjana Muda dan Sarjana lengkap masing-masing berjumlah 16 jiwa atau

Page 48: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

35

0,41 persen untuk tingkat pendidikan sarjana muda dan 52 jiwa atau 1, 32 persen

untuk Masyarakat yang berpendidikan sampai pada jenjang sarjana lengkap.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia terus dilakukan

dengan wujud membangun fasilitas pendidikan dan penyediaan tenaga pengajar

di setiap pelosok tanah air, mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pada

tingkat pendidikan tinggi.

Pada Masyarakat Lakudo usaha peningkatan fasilitas pendidikan ini

terbukti dengan dibangunnya sarana dan prasarana serta penyediaan tenaga

pengajar mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Untuk lebih jelasnya tentang sarana

pendidikan yang terdapat di wilayah Kecamatan Lakudo dapat penulis sajikan

seperti tabel di bawah ini

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Status Jumlah

(Unit)

Persentase

(%)

1. Taman Kanak-Kanak Negeri 2 20,00

2. Sekolah Dasar Negeri 5 50,00

3. SekolahMenengah Pertama Negeri 1 10,00

4. Madrasah Stnawiyah Negeri 1 10,00

5. Madrasah Aliyah Negeri 1 10,00

6. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 10,00

Jumlah 11 110,00

Sumber Data: Kantor Kelurahan Lakudo

Page 49: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

36

Dari tabel diatas menunjukan bahwa Masyarakat Lakudo memiliki fasilitas

pendidikan yang cukup memadai sebagai sarana pengembangan kualitas sumber

daya manusia dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman wawasan dan

keterampilan yang di harapkan nantinya dapat meningkatkan peran aktif seluruh

komponen yang ada di dalam tatanan kehidupan Masyarakat di tuntut untuk lebih

berperan aktif dalam mendorong dan memotivasi anak-anak mereka untuk

bersekolah.

2. Agama dan Kepercayaaan

Aspek kehidupan Masyarakat yang paling terpenting dalam rangka

menunjang terciptanya keselarasan dan keseimbangan hidup di dunia dan di akirat

kelak adalah dalam bidang agama, yaitu menyangkut sejauh mana suatu

Masyarakat memahami nilai-nilai agamanya dan mengimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari sehubungan dengan hal itu sesuai dengan data yang penulis

dapatkan bahwa Masyarakat Lakudo pada umumnya menganut agama islam.

Tabel 4.5 Jumlah penduduk Kelurahan Lakudodisklasifikasi menurut

penganut agama

No. Nama Agama Jumlah Persentase (%)

1. Kristen - -

2. Islam 3.481 100

Jumlah 3.481 100

Sumber data: Kantor Kelurahan Lakudo

Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas penduduk yang mendiami

wilayah Lakudo menganut agama islam.

Page 50: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

37

Perwujudan pelaksanaan syariat islam dewasa ini dapat di lihat dari

pelaksanaan waktu-waktu sholat ceramah keislaman dan pembentukan kelompok-

kelompok pengajian yang dilakukan pada setiap masjid (4 unit masjid),

pelaksanaan rukun islam yang ke 5 yaitu menunaikan ibadah haji bagi yang

mampu serta adanya kegiatan syukuran (haroa) yang dilaksanakan di rumah

warga sebagai tanda syukur atas rezeki yang mereka peroleh.

3. Kebudayaan

Kebudayaan adalah bentuk karya manusia yang sering dilaksanakan oleh

Masyarakat setempat dengan cara belajar baik yang bersifat material maupun non

material. Dalam rangka kehidupan Masyarakat Lakudo di tampilkan dalam bentuk

upacara-upacara adat yang dilaksanakan pada hari-hari besar keagamaan. Adapun

jenis-jenis kebudayaan yang dikembangkan dan merupakan warisan turun

temurun nenek moyang sebagai berikut: (1) Kakhia yaitu suatu upacara adat

sebagai peralihan bagi seorang anak perempuan dari anak-anak ke masa remaja

dengan cara di pingit tujuh hari tujuh malam, (2) Mangaru adalah suatu permainan

rakyat yang sering dilakukan orang-orang yang memilki ketangkasan ilmu bela

diri dengan mengunakan pisau atau parang sebagai media permainan,

(3) Kamomose adalah suatu pesta rakyat yang biasanya di selenggarakan selesai

lebaran idul fitri yang umumnya di hadiri pemuda dan pemudi dengan cara

menghambur-hamburkan kacang pada loyang yang ada di hadapan para gadis

yang duduk berjejer, pesta ini pada awalnya bertujuan untuk mencari jodoh,

namun sekarang lebih pada acara hiburan.

Page 51: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

38

Filosofi orang Lakudo yaitu:

1. Dapoangka-angka sao kae taa

“Kita baku ikut-ikut untuk kebaikan”

2. Sesaliwu dapo’toto lalo wawe sao kaeta’a

“Satu kampung kita sama-sama perasaan demi untuk kebaikan”

3. Gu liwu kokasinta maimo awo

“Gu kampung tercinta mari pulang”

Filosofi perdagangan orang Lakudo

1. Didasari oleh ajaran agama, yaitu rezeki itu sebagian besar terdapat dalam

perdagangan atau 90% rezeki terdapat dalam perdagangan.

2. Karena agama menganjurkan/ naik haji bagi yang mampu, maksudnya dari

usaha dagang orang bisa menabung untuk berangkat Haji.

3. Alam, yaitu di mana alam yang ada di Lakudo tanahnya berbatu-batu

sehingga kalau mau berkebun Masyarakat Lakudo tidak cocok.

4. Laut, yaitu laut juga menjadi sumber rezeki. Awalnya orang Lakudo

mendapatkan hasil laut dengan membom ikan kegiatan ini bukan mencari

rezeki tetapi membuat kerusakan di laut. Akhirnya orang Lakudo mencari

ikan dengan cara berbagang, di mana para istri nelayan bekerja sebagai

penenun ba’ndo, kemudian ba’ndo tersebut di jadikan penangkap ikan di

bagang, dari sini K.H. Abdul Syukur berdo’a agar orang Lakudo

mendapatkan ikan yang banyak dari sinilah orang Lakudo mendapatkan

modal untuk berdagang. K.H Abdul Syukur juga menganjurkan agar orang

Page 52: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

39

Lakudo berdagang di Bau-Bau sehingga di Bau-Bau orang Lakudo

membeli kios-kios untuk berdagang (Basri, wawancara 11 April 2017)

Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa Masyarakat Lakudo berdagang

karena pandagan agama islam mencari rezeki dari Allah SWT di butuhkan usaha

dan do’a.

Page 53: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

40

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Metode Pendidikan Kewirausahaan dalam Keluarga Pada Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah

1. Melatih Anak Berjualan Usaha Kecil-Kecilan

Melatih anak berjualan usaha kecil-kecilan, misal anaknya Wa Jeni yaitu

La Ari menjual pisang goreng keliling kampung saat pagi sebelum ke sekolah dan

sore setiap jam 04.00- jam 05.30 sore, ketika pisang goreng yang dijual tidak

habis terjual semua La Ari tidak di marahi akan tetapi Ibu La Ari hanya

mengatakan tidak apa-apa nak semoga besok lebih banyak pembeli pisang goreng

yang kamu jual dan bisa terjual habis. seperti yang dilakukan oleh La Adan setiap

minggu pagi menjual ikan keliling kampung dari Kelurahan ke Kelurahan lain

dengan upah hasil menjual ikan Rp. 10.000, selain La Adan ada juga Wa Niima

yang menjual kasuami keliling kampung yang dimulai pada sore hari pukul 04.00-

05.00 ia biasanya berkeliling sehingga dagangannya laris manis karena banyak

pelanggan setianya (Hasil pengamatan, 16 Februari 2017)

Metode pendidikan kewirausahaan merupakan cara untuk mencapai

tujuan, atau bagaimana cara melakukan sesuatu agar mencapai sesuatu yang di

inginkan salah satu bentuk aplikasi kepedulian dunia pendidikan terhadap

kemajuan bangsanya. Di dalam pendidikan kewirausahaan diperlihatkan di

antaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk mencapai kesuksesan. Hal ini sesuai

dengan yang dinyatakan oleh Yuyus (2011: 25) mendefinisikan kewirausahaan

sering dikaitkan dengan proses pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru

Page 54: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

41

yang berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai dan

pembentukkan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif.

Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian di

Kelurahan Lakudo dimana pada sore harinya Wahyu mulai berkeliling kampung

dari kelurahan ke kelurahan yang satu untuk menjual roti, menjual pisang goreng,

menjual es lilin dan menjual kasuami, selain Wahyu ada juga Fatimah yang

menjual es lilin di sekolah SD Negeri 3 Gu dan seperti biasa es lilin yang dijual

setiap jam istarahat sekolah dan es lilin yang dijual kadang habis terjual semua

dan kadang juga tidak habis terjual semua tergantung kondisi cuaca, tetapi ketika

es lilin yang dijual tidak habis terjual maka Fatimah menyisihkan uang jajan

sendiri dalam laku es lilin tersebut lalu es lilin tersebut di makan sendiri dan di

bagikan ke teman-teman sekelasnya agar es lilin tersebut habis terjual.

2. Mengikutsertakan mereka dalam Perjalanan Usaha Dagang

Yaitu pada saat-saat libur sekolah dan libur panjang biasanya orangtua

mengikut sertakan anaknya saat berdagang di pasar jauh maupun pasar dekat

seperti pasar Wakuru, pasar Lolibu, pasar Mone, pasar Lombe, pasar Wale-Ale,

pasar Boneoge, pasar Waara dan pasar Lakudo bahkan di perantauan seperti di

Kota Jayapura, Sorong, Ternate, Ambon dan Kota Kendari tidak lain untuk

meletakkan metode kewirausahaan pada anak.

Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh salah satu pedagang yang

ada di Kecamatan Lakudo, “doliburu toha sikolaa bae doliburu puasa’a segaa

aowaliyanaku takala tapahaso, peda lagi-lagi wae dao’wano Lolibu, dao’wano

Mone bae tae dao’wano Lombe labu aowaliyea yanakua nopandeao pedaae

Page 55: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

42

carano do podaga’a waicua. Artinya pada saat liburan sekolah maupun libur

panjang saya mengajak anak saya untuk berdagang di pasar seperti pasar Lolibu,

pasar Mone dan pasar Lombe karena saya ikut sertakan anak saya ke pasar agar ia

tau bagaimana cara berdagang ( La Aro, Wawancara 18 Januari 2017).

Dari hasil pengamatan peneliti dimana pada saat liburan sekolah ataupun

libur panjang biasanya seorang pedagang mengikutsertakan anaknya untuk

perjalanan usaha dagang biasanya di pasar-pasar jauh seperti pasar Lolibu, pasar

Wakuru bahkan di luar kota seperti Kota Makassar, Sorong, Jayapura, Ambon dan

Ternate.

3. Membiasakan Hidup Mandiri Menyisihkan Uang Jajan Sendiri

Yaitu, biasanya pada pagi hari anak pergi ke pasar membantu orang yang

mau di angkatkan barangnya. Hal ini terlihat jelas di pasar dimana La Aba

menawarkan diri kepada seorang ibu yang telah selesai berbelanja di pasar untuk

di angkatkan barangnya sampai ke rumah dengan upah Rp. 5000. Selain itu juga

ada Wa Ama sebelum berangkat sekolah biasanya Ia setiap paginya berjualan nasi

kuning keliling kompleks Kelurahan Lakudo dengan upah setelah menjual nasi

yaitu Rp. 8.000 (Hasil pengamatan peneliti).

4. Memagangkan Anak pada Unit-Unit Usaha tertentu di Desa.

Yaitu, seorang Ayah memagangkan anaknya yang lulusan SMA bekerja

dikantor kecamatan Lakudo tidak lain agar Ia bisa hidup mandiri tidak tergantung

kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Hafid,

(2013: 51) menyatakan bahwa pembelajaran yang terjadi di masyarakat ini

umumnya terjadi dalam proses alamiah atau sering di sebut magang. Adanya

Page 56: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

43

spesialisasi-spesialisasi tertentu dalam masyarakat seperti kerajinan, pertanian,

pertukangan. Sehingga menyebabkan seseorang yang berminat menguasai

keterampilan tersebut, Ia harus ikut bekerja sambil belajar kepada orang yang

telah memiliki keterampilan tersebut.

5. Memberikan Modal Usaha pada Anak Untuk Berdagang Mandiri

Yaitu memberikan modal pada anak yang sudah menikah untuk membeli

pakaian jadi atau yang belum jadi dan di jual kembali ataupun berdagang pakaian.

Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh informan yang merupakan

salah satu pedagang yang ada di Kecamatan Lakudo Ia menuturkan bahwa modal

usaha dagang anak saya pertama saya yang memberikannya setelah dia menikah

dulu, modal tersebut saya kasih dengan bertujuan untuk berdagang pakaian

dengan modal awal Rp. 5.000.000 untuk pergi belanja pakaian jadi di Jakarta dan

di Jual kembali atau dalam bahasa Lakudo di sebut pahaso, dan alhamdulillah

sekarang usaha dagangannya semakin berkembang dan dia juga sudah memiliki

satu tokoh. (Nilam, Wawancara 13 Maret 2017).

Salah seorang pedagang lain juga dari Kecamatan Lakudo yang bernama

Bapak La Aro, menuturkan selain itu ada metode yang muncul dari dalam diri

mereka sendiri adalah berdasarkan kebutuhan mereka sendiri untuk memperbaiki

taraf hidup mereka dengan sesuatu yang mereka inginkan. Penghasilan sehari-hari

berdagangpun tidak menetap kadang rp. 300.000/ rp. 500.000 sampai 1.000.000

tergantung kondisi pasar. Beradasarkan hasil wawancara dengan dengan, modal

utama Saya dari hasil tukang kayu setelah itu modal sudah cukup Saya beranikan

diri mencoba untuk berdagang untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik

Page 57: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

44

lagi, Alhamdulillah sekarang Saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga, mengenai

dengan kios Saya ini milik sendiri. makna berdagang atau ciri khas berdagang itu

sendiri adalah pahaso atau berdagang. (La Aro, wawancara 18 Januari 2017).

Dari kutipan diatas jelas bahwa metode pendidikan kewirausahaan muncul

dari dalam diri sendiri dan dorongan dari luar tanpa ada unsur paksaan dari orang

lain, metode yang mucul dari dalam diri sendiri yaitu berdasarkan kebutuhan

sendiri untuk memperbaiki taraf hidup sedangkan metode dari luar yaitu

berdasarkan motivasi dari orangtua dan masyarakat.

B. Bentuk-Bentuk Kewirausahaan dalam Keluarga pada Masyarakat Lakudo

Kabupaten Buton Tengah

1. Pedagang Eceran

Pedagang eceren di sebut juga pengecer adalah menjual produk komoditas

langsung ke konsumen secara sedikit demi sedikit atau satuan. pemilik toko atau

warung adalah pengecer, contoh pedagang eceran yang ada pada Masyarakat

Lakudo, yaitu pedagang eceran sembako, minuman ringan dan makanan ringan

yang biasanya berjualan di pasar-pasar yang terjadwal, dan rumah pengecer

biasanya mereka membuka toko atau warung mulai dari pukul 07.00 pagi sampai

10.00 malam. Pedagang eceran dapat di bagi ke dalam beberapa bagian yaitu: (a)

pengecer bahan sembilan pokok, (b) pengecer pakaian jadi dan (c) pengecer ikan.

pedagang grosir terbagi dari beberapa macam yaitu: (a) grosir bahan sembilan

pokok, (b) grosir pakaian jadi, dan (c) grosir ikan.

Menurut pengamatan peneliti (09 Januari 2017) fakta yang terjadi di

lapangan yaitu Ibu Surya disamping bekerja sebagai guru sekaligus juga Ibu Surya

mempunyai pekerjaan sambilan yaitu pedagang sembako di rumahnya yang di

Page 58: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

45

buka mulai pukul 07.00 pagi sampai 10.30 malam, dari usahanya menjadi

pedagang sembako dan sekarangpun Ia sudah memiliki toko sembako yaitu toko

Lala di samping itu Ibu Surya bisa menyekolahkan anaknya sampai jenjang S1,

bahkan anaknya sudah menjadi guru dan perawat.

Senada dengan itu informan selanjutnya yang juga seorang pedagang

eceran mengatakan bahwa dopahaso eceran waicua nojadimo kaha’da mani se-

seoleo artinya berdagang eceran itu sudah menjadi pekerjaan saya sehari-hari,

karena menurut saya berjualan eceran ini hal yang paling banyak di minati oleh

banyak orang dengan untung yang begitu lumayan ya hitung-hitung untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari, menyekolahkan anak dan sekaligus membantu

pendapatan suami (Ade, wawancara 28 Maret 2017).

Demikian halnya dengan informan lain yang merupakan tokoh adat

masyarakat Lakudo menyatakan bahwa Bentuk-bentuk perdagangan yang pertama

itu tukar menukar hasil pertanian dengan hasil laut diantaranya makanan pokok

seperti jagung, ubi kayu, di tukar dengan ikan dalam hal ini hasil laut mulai

belajar berdagang Masyarakat Lakudo dari tukar menukar, kemudian menukar

hasil makanan pertanian dengan kebutuhan-kebutuhan lain dengan sembako

dengan minyak tanah saat itu dengan minyak kelapa dengan berbagai macam

usaha tetapi di mulai dengan tukar menukar barang dan sampai sekarang masih

dilakukan perdagangan seperti menjual pakaian, sembako dan lain sebagainya

(Harsit, Wawancara 13 Januari 2017).

Page 59: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

46

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa bentuk-bentuk perdagangan yang

pertama itu tukar menukar hasil pertanian dengan hasil laut diantaranya makanan

pokok seperti jagung, ubi kayu, di tukar dengan ikan dalam hal ini hasil laut.

2. Pedagang Pakaian

Pedagang pakaian merupakan, usaha dagang yang didirikan dan dimiliki

oleh perseorangan dalam hal ini berjualan pakaian jadi.

Menurut informan yang merupakan salah satu pedagang pakaian yang

menyatakan bahwa sebelumno apodaga pertama aeondokadei-dei modala sao

apodagaao. artinya sebelum saya berdagang pertama saya cari modal awal untuk

berdagang, modal awal saya dari jerih payah menjual ikan di Kota Timika pada

tahun 2000 dari hasil penjualan ikan itu uangnya saya tabung sebagian saya

berfikir kedepannya untuk berdagang. Kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga

ya Alhamdulillah bisa mencukupi. Penghasilan perhari Rp. 500.000-rp. 1.000.000.

Saya memulai berdagang dari tahun 2001 sampai sekarang dan adapun motivasi

sebagai pedagang ini untuk mencapai hidup yang lebih baik dan juga dorongan

dari istri dan anak-anak saya di samping itu juga berdagang ini sudah menjadi

hobi saya apa lagi saya ini kepala rumah tangga masih punya tanggung jawab

terhadap istri dan anak-anak saya.

Hal ini pula sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan yang

merupakan pedagang pakaian Masyarakat Lakudo yang berdomisili di Kendari

sebagai berikut:

Dokaha’da waicua wajib sao intaoidia apalagi inodi, artinya bekerja itu

wajib untuk kita apalagi saya, saya ini kepala rumah tangga masih punya

Page 60: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

47

tanggung jawab terhadap istri dan anak. Dengan bekerja sebagai pedagang

pakaian ini saya bisa member nafkah dan menyekolahkan anak saya, hangkala

pae dakumada’a da mopakandeanda ae kaasi keluargantoinia, paa ibarahunia,

artinya kalai saya tidak bekerja saya mau kasih makankan apa kasihan keluargaku

ini apalagi anak-anak saya sudah sekolah. Kalau kita tidak bekerja kita tidak bisa

menafkai istri dan anak dalam hal ini keluarga (Sarusudin, wawancara 18 Januari

2017).

Salah seorang pedagang pakaian Masyarakat Lakudo lain juga yang

menuturkan bahwa berdagang pakaian ini sudah menjadi aktifitas saya sehari-hari

mulai dari pasar Lakudo sampai ke pasar Wakuru, labu apahaso pakea inia

misuano aeya tamaka sao kaetano’o kaohintoini artinya alasan saya berjualan

pakaian ini bukan apa tetapi untuk kehidupan yang lebih baik.

Senada dengan itu seorang informan mengatakan bahwa berdagang itu

suatu keharusan dan juga kewajiban bagi kita Saya berdagang pakaian ini awalnya

pada tahun 2000 dengan modal nekat yaitu hanya Rp. 10.000.000 kami hanya

memiliki modal yang pas-pasan dengan menjual pakaian jadi pertama kali

menjual dengan menyewa kios di pasar panjang dan kami menyewa 1 unit toko

dan Alhamdulillah sekarang sudah menjadi milik sendiri dan kami berfikir untuk

mempermudah pembeli yang lain kami membeli salah satu toko di mall

mandonga kendari agar memudahkan pembeli, penghasilan perbulan tidak

menentu terkadang Rp. 500.000- Rp. 2.000.000 kalau kena bulan ramadhan

biasanya sampai Rp. 8.000.000/hari. hangkala pae dakumahada’a paiye naetaa

kaohintoinia, artinya kalau kita tidak bekerja tidak akan bagus kehidupannya kita.

Page 61: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

48

apalagi saya bekerja sebagai pedagang pakaian jadi menurut saya berdagang itu

pekerjaan yang bagus dan menjanjikan selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-

hari keluarga kita juga bekerja untuk keperluan akhiratnya kita, sao kaohinto wae

akherati, artinya untuk bekal di akhirat Sumiati, wawancara 13 Januari 2017).

Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa pedagang pakaian adalah usaha

dagang yang didirikan dan dimiliki oleh perseorangan dalam hal ini berjualan

pakaian jadi untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik dan berdagang

pakaian ini suatu pekerjaan yang menjanjikan.

3. Usaha Jambu mente

Jambu mente yang ada di Kabupaten Buton Tengah khususnya di Lakudo

merupakan komoditi Sulawesi Tenggara yang mempunyai prospek yang cukup

tinggi. Jambu mente merupakan salah satu usaha yang di kelola oleh masyarakat

Lakudo sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat setempat.

4. Usaha dagang ikan

Usaha dagang ikan adalah suatu usaha yang di jalankan oleh perorangan.

usaha dagang ikan merupakan kegiatan sehari-hari masyarakat nelayan yang ada

di Kelurahan Lakudo. Misalnya Bapak Ida yang pergi menjaring ikan di laut pada

sore hari dan malam hari, kemudian hasil tangkapan tersebut dijual kepada

papalele. Penjual ikan lainnya juga yaitu La Saha biasanya ikan yang dijualnya

dari hasil sistem beli ikan borongan yang di sebut papalele kemudian ikan yang di

beli tersebut dijual kembali dengan harga 2 kali lipat dari sebelumnya kemudian

ikan tersebut dijual di pasar Lakudo, pasar Lombe dan pasar Lolibu (Hasil

pengamatan, 14 Januari 2017).

Page 62: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

49

5. Usaha Dagang Pasir

Usaha dagang pasir adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan yang

menjual pasir sebagai bahan dasar bangunan, meliputi galian pasir yang dikelola

dalam bentuk ret.

Fakta yang terjadi di lapangan misalnya, Bapak Ele yang berada di

Kelurahan Lakudo yang sehari-harinya bekerja menjadi pedagang pasir tetapi

pada saat air lain sedang surut jadi ketika Ia pergi bekerja kadang berangkatnya

pagi kadang juga sore, Ia mengelola pasir dan di bentuk dalam 1 ret pasir dan

dijual kepada konsumen yang membutuhkan pasir untuk bahan bangunan selain

itu juga ia menunggu mobil yang datang untuk bermuatan pasir (hasil pengamatan

peneliti 14 Januari 2017)

Salah seorang pedagang pasir lainnya yang bernama La Andara

menuturkan hal yang sama yang menyatakan bahwa indinia labuaka’da apodaga

one a sao aondolagi-lagi kafoma’a mani bae afekihi lagi-lagi saoamosikolah

kana-naiiku nocumbale duaana mie artinya saya bekerja sebagai pedagang pasir

untuk mencari nafkah dan sekalgus juga untuk menyekolahkan anak-anak saya

supaya bisa jadi orang. Kalau saya pergi gali pasir dan saya kumpulkan menjadi 1

ret pasir saya bisa dapat 1 sampai 3 ret pasir dalam/ hari dan harga pasir/ret Rp.

400.000, selain saya bekerja sebagai pedagang pasir saya juga bekerjaa sebagai

nelayan dan juga saya bekerja menjadi kondektur mobil (La Andara, wawancara

28 Maret 2017).

Page 63: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

50

Dari kutipan diatas jelas bahwa usaha dagang pasir adalah usaha yang

dimiliki oleh perorangan yang menjual pasir sebagai bahan dasar bangunan,

meliputi galian pasir yang dikelola dalam bentuk ret.

6. Usaha Dagang Batu

Usaha dagang batu adalah kegiatan menjual batu yang di kelola dalam

bentuk ret dan di jual pada konsumen seperti batu gunung, batu kapur dan kerikil.

Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh salah satu informan pedagang batu

(Amir, wawancara 28 Maret 2017) yang menyatakan bahwa Saya bekerja menjadi

pedagang batu ini sudah lama ya kurang lebih 10 tahun dalam sehari saya bekerja

mengumpulkan batu dalam bentuk ret biasanya saya dapat 3 ret batu dan harga

batu/ret Rp. 500.000 selain saya bekerja sebagai pedagang batu saya juga

memiliki usaha batako jadi di sela-sela waktu kosong saya bekerja membuat

batako. Selain Amir ada juga La Zaani yang menjadi salah satu pedagang batu

kapur dan biasanya berangkat ba’da sholat subuh ia harus menempuh perjalanan

30 menit untuk sampai ketempat galian batu kapur dan di kelola dalam bentuk ret

dan dijual kepada pembeli batu kapur untuk di olah dalam bentuk batako atau

dijadikan bahan bangunan (hasil pengamatan peneliti, 17 Januari 2017).

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa Usaha dagang batu adalah kegiatan

menjual batu yang di kelola dalam bentuk ret dan di jual pada konsumen seperti

batu gunung, batu kapur dan kerikil. Masyarakat Lakudo pekerja keras dan

mereka juga mempunyai pekerjaan sambilan tidak hanya fokus pada satu

pekerjaan.

Page 64: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

51

7. Usaha dagang bangunan

Usaha dagang bangunan adalah penjualan berbagai macam bahan

bangunan seperi semen, paku, besi, tali, seng di Lakudo ada beberapa usaha

dagang bangunan.

Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti (17 Januari 2017)

menyatakan bahwa terdapat usaha dagang bangunan yang ada di Kelurahan

Lakudo, yaitu UD. bangunan Aila Lakudo yang pemiliknya bernama Wa Inta

salah satu pedagang bahan bangunan Ia menjual berbagai macam bahan bangunan

mulai dari semen, besi, seng, paku, tali, cat dan lain sebagainya dengan

kelengkapan bahan bangunan seperti ini sehingga mengacu banyak pembeli,

selain menjual bahan bangunan Wa Inta menjual perabotan rumah tangga seperti

oven, blender kue, reskuker, tupperware dan lain sebagainya, selain itu ada juga

pedagang lainnya yaitu La Mauru kebetulan tokonya ada di belakang rumah saya

sehingga saya bisa secara langsung melihat apa saja barang yang ia jual yaitu

sama seperti Wa Inta yaitu semen, besi, seng dan lain sebagainya hanya bedanya

Lamauru tidak menjual perabot rumah tangga. La Mauru di samping ia memiliki

dua unit usaha dagang bangunan sekaligus ia menjadi seorang wiraswastayang

menerima muatan batu gunung dan batu kapur, pasir, batako dan semen.

Dari uraian diatas jelas bahwa usaha dagang bangunan adalah penjualan

berbagai macam bahan bangunan seperi semen, paku, besi, tali, seng di Lakudo

ada beberapa usaha dagang bangunan.

Page 65: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

52

8. Usaha Dagang Batako

Usaha dagang batako adalah penjual batako yang merupakan olahan dari

beberapa orang pekerja yang mengola batu kapur menjadi batako.

Berikut hasil pengamatan peneliti (20 Januari 2017) menyatakan bahwa

La Bari yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang batako yang mengolah

batako biasanya Ia memulai bekerja jam 03.00 pagi sampai jam 09.30 pagi

biasanya La Bari mencetak batako dan karyawannya 1000-2500 biji

batako/harinya dan harga batako/biji Rp. 1.500.

Salah seorang pedagang lainnya juga La Anto menjadi pedagang batako

sudah menjadi aktivitasnya setiap hari dalam sehari ia bisa mencetak batako 500

biji batako selain ia menjadi pedagang batako ia juga seorang nelayan yang tiap

malam pergi menjaring ikan dilaut. Selain La Anto ada juga La Muhsin yang

mencetak batako kurang lebih sudah 14 tahun menjadi seoranng pedagang batako

ia biasa mencetak batako 3000/harinya dan di bantu beberapa karyawannya yang

membantu dalam pembuatan batako.

Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa usaha dagang batako merupakan

salah satu pekerjaan masyarakat Lakudo yang telah menjadi pekerjaan sehari-hari

dalam mencari kebutuhan hidup.

9. Warung Makan

Warung makan merupakan sebuah tempat yang menyediakan serta

menjual makanan dan minuman. Makanan yang disediakan umumnya lebih di

dominasi ikan parende, kasoami, nasi kuning, nasi goreng, ayam goreng, nasi

ayam, dan bakso.

Page 66: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

53

Fakta yang ada dilapangan, yaitu salah satunya Mama Cece setiap malam

hari ia menjual nasi kuning perbungkusnya seharga Rp. 7000 dari hasil membuka

usaha warung makan tersebut Ia bisa menyekolahkan anaknya sampai selesai S1,

Ia biasanya memulai bejualan dari jam 05.00 sore sampai jam 11.00 malam.

Warung makan lainnya juga yaitu warung makan saliwu pemiliknya bernama Ibu

Mimi berjualan nasi kuning dan minuman dingin dan banyak pembelinya dan

memiliki banyak pelanggan warung makan ini di buka dari jam 06.00 sampai jam

10.00 malam kalau banyak pembeli biasanya Ia menjual sampai jam 09.00 malam.

Selain rumah makan saliwu ada juga warung makan bakso Dewi Lakudo yang

menyediakan bakso tenes dan bakso biasa ia berjualan dari jam 06.30 malam

sampai jam 11.30 malam, dari hasil membuka usaha warung makan bakso ini

Mama Dewi bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan

tinggi dan bahkan ada anaknya yang sudah menjadi Polwan.

Selain itu ada warung makan melai Lakudo warung ini menyediakan ikan

parende, kasoami, nasi ayam dan mie kuah warung ini di buka dari jam 05.00 sore

sampai 10.00 malam dan warung ini memiliki beberapa orang karyawan dan

memiliki tempat yang startegis yaitu di pinggir laut yang dikelilingi pohon melai

(Hasil pengamatan peneliti 25 Januari 2017).

Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa tidak hanya kepala keluarga yang

mencari nafkah tetapi ibu rumah tangga juga dalam hal ini membantu pendapatan

suami.

10. Usaha Dagang ATK Dan Fotocopy

Page 67: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

54

Usaha dagang atk dan fotocopy adalah kegiatan menjual berbagai macam

alat tulis kantor dan jasa fotocopy usaha ini harus mempunyai lokasi atau tempat

yang starategis misalnya yang dekat dengan perkantoran dan sekolah. Menurut

hasil pengamatan peneliti (9 Februari 2017) bahwa di Lakudo terdapat dua unit

usaha dagang ATK dan jasa fotocopy seperti: (1) ATK dan jasa fotocopy Lulu

Lakudo dan ATK dan Fotocopy Sony Lakudo. Fotocopy Lulu yang tiap hari

membuka toko ATK dan jasa fotocopy dari pukul 07.00 pagi sampai jam 10

malam, ATK dan jasa fotocopy Lulu Lakudo menyediakan pulpen, buku,

penggaris, stabilo, jangka, sampul buku, amplop, kertas, penghapus, jasa fotocopy

dan jasa pres. Selain itu ada juga ATK dan jasa fotocopy Sony Lakudo letaknya

berada di depan SDN 3 Lakudo yang memulai usahanya dari tahun 2013 sampai

sekarang yang menyediakan alat tulis kantor, jasa fotocopy, jilid, menerima

pengetikan, printing dan cetak foto.

Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa usaha fotocopy bisa dijadikan salah

satu alternatif dalam membuka usaha, dalam menjalankan usaha ini harus lebih

memperhatikan lokasi yang strategis.

11. Perseroan Komanditer

Perseroan komanditer adalah didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang

pebisnis yang bekerja sama dalam satu persekutuan. Perusahaan persekutuan

meliputi: (1) Firma, (2) koperasi dan (3) yayasan.

Salah satu fakta yang terjadi dilapangan terdapat 2 unit apotik yaitu apotik

Lala dan apotik puskesmas Lakudo yang dibuka untuk kebutuhan kesehatan

konsumen, apotik Lala sudah lengkap dengan obat-obatan kesehatan, di samping

Page 68: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

55

itu juga selain memiliki apotik Kamarudin juga bekerja sebagai salah satu dokter

di puskesmas Lakudo Kabupaten Buton Tengah (Hasil pengamatan peneliti 10

Februari 2017).

Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah No. 26 Tahun 1965, boleh

mengadakan usaha dalam bidang farmasi dan pekerjaan kefarmasian, yaitu

pembuatan, pengolahan, peracikan, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan

obat. Selain itu apotik berperan juga sebagai penyalur pembekalan kesehatan di

bidang farmasi seperti obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat-alat kesehatan

dan lain sebagainya.

Dari uraian diatas jelas bahwa perseroan komanditer adalah didirikan dan

dimiliki oleh beberapa orang pebisnis yang bekerja sama dalam satu persekutuan.

Perusahaan persekutuan meliputi: (1) Firma, (2) koperasi dan (3) yayasan. di

Lakudo perusahaan persekutuan dalam bentuk Firma dan Koperasi.

12. Koperasi

Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

di Lakudo terdapat 1 unit koperasi yang dinamakan “Koperasi Sejahtera Lakudo”

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan yang menyatakan

bahwa Kyai Haji Abdul Syukur pertama datang di Lakudo pada tahun 1936 untuk

memulai melakukan syiar agama Rahmatan Lil Alamin. Tahun 1945-1976 beliau

tinggal menetap di Lakudo dan dalam masa tinggalnya itu Lakudo diubahnya dari

kampung kecil yang miskin menjadi kampung maju yang makmur. Tahun 1965

beliau mendirikan koperasi dan mengenalkan sistem berdagang yang baik

menurut ajaran islam. Koperasi itu dinamainya KGM atau Koperasi Gu Makmu,

Page 69: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

56

beliau sendiri mengetuainya dan mengambil kakek saya La Sailan sebagai

bendaharanya, juru tulisnya adalah seorang dari keraton bernama Mahdi atau

orang Lakudo memanggilnya juru ngkapute artinya juru putih karena berkulit

putih, dari sinilah nampak mulai bakat terampilnya dan semangat berdagang pada

Masyarakat Lakudo.Tahun 1967 beliau mendirikan pula sekolah pendidikan guru

agama 4 tahun dan pada tahun 1971 meneruskannya dengan mendirikan Sekolah

Dasar Islam yang dinamainya Madrasah Ibtidaiyah Lakudo yang sekarang

berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah 1 Buton Tengah. sekolah-sekolah

islam yang dibangunnya itu menjadi cikal bakal sekolah-sekolah islam di Lakudo

sekarang (La Yusri, 22 Maret 2017).

Menurut Saidi Raba atau Haji Pada menyatakan bahwa pekerjaan yang

layak di daerah Lakudo, yaitu: (1) Tenaga guru, (2) Tenaga medis atau tenaga

kesehatan dan (3) usaha dagang.

Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa ada beberapa macam bentuk-bentuk

kewirausahaan yang ada dalam keluarga pada masyarakat Lakudo.

Perusahaan dagang Jenis perusahaan perseorangan adalah perusahaan

dagang (PD) merupakan perusahaan yang didirikan serta di miliki oleh

perseorangan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di ungkapkan oleh Rianse

(2011: 111) Perusahaan dagang Jenis perusahaan perseorangan adalah perusahaan

dagang (PD) merupakan perusahaan yang didirikan serta di miliki oleh

perseorangan. Perusahaan dagang belum di atur secara khusus dalam peraturan

perundang-undangan, melainkan berdasarkan hukum kebiasaan. Kebiasaan-

kebiasaan dalam mendirikan perusahaan dagang yang diikuti secara terus-menerus

Page 70: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

57

sehingga menjadi hukum dan diikuti serta di patuhi. tersebut meliputi: (1) usaha

dagang (UD); (2) perusahaan bagunan (PB). Perusahaan persekutuan meliputi:(3)

persekutuan komanditer (CV); (4) Badan usaha milik koperasi. Koperasi adalah

perusahaan yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan dan kepentingan

yang sama. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan. dan (5) Pedagang Perseorangan.

Untuk lebih jelasnya tentang klasifikasi bentuk-bentuk kewirausahaan

dalam Masyarakat Lakudo dapat di rinci pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1 Jumlah Jenis Usaha pada Masyarakat Lakudo tahun 2017

No. Jenis Usaha Jumlah

1. Pedagang Eceran bahan sembilan pokok 30 unit

2. Pedagang Eceran pakaian jadi 80 unit

3. Pedagang Grosir bahan sembilan pokok 6 Unit

4 Usaha dagang Jambu Mente 15 unit

5. Usaha dagang ikan 20 unit

6. Usaha dagang pasir 20 unit

7. Usaha dagang batu 20 unit

8. Usaha dagang bangunan 3 unit

9. Usaha dagang batako 6 unit

10. Warung makan 13 unit

11. Usaha dagang ATK dan Fotocopy 8 unit

12. Perseroan komanditer (CV) 2 unit

13. Koperasi 1 unit

Jumlah 208 unit

Sumber data: Hasil pengamatan pribadi dan hasil wawancara

Page 71: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

58

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa yang lebih dominan mayoritas

Masyarakat Lakudo memiliki etos kerja yang cukup tinggi dalam berdagang.

C. Dampak Pendidikan Kewirausahaan dalam Mensejahterakan Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah

1. Kesejahteraan Meningkat

Kesejahteraan meningkat, yaitu banyak di kalangan masyarakat Lakudo

yang mempunyai rumah yang mewah bahkan dengan berdagang mereka bisa

menyekolahkan anaknya sampai kejenjang perguruan tinggi, bahkan ada anak

seorang pedagang yang menjadi seorang dosen antara lain; Pak Zalili Sailan, Pak

Hamuni, Pak Aslim, Pak Mulia Basri dan Pak Yusri, kemudia anaknya H. Ilyas di

mana H. Ilyas seorang pedagang sekarang anaknya sudah menjadi anggota DPRD

misalnya Subhan, S.T, selain menjadi anggota DPRD ia juga memiliki 2unit usaha

dagang pakaian jadi di Mall Mandonga Kendari dan pasar Sentral Wua-Wua

Kendari (Hasil pengamatan, 11 Februari 2017).

2. Terciptanya Lapangan Pekerjaan

Terciptanya lapangan pekerjaan merupakan salah satu peran dari seorang

wirausaha. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh para

wirausaha tentunya dapat membantu perekonomian masyarakat, sehingga dengan

terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat akan dapat mengurangi tingkat

pengangguran yang ada di masyarakat Lakudo. Misalnya La Aro yang memiliki

salah satu toko di Lakudo dan Ia mempekerjakan salah seorang lulusan SMA yang

tidak melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi dengan alasan karena faktor

ekonomi, berarti dalam hal ini La Aro telah menciptakan lapangan kerja (La Aro,

wawancara 18 Januari 2017).

Page 72: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

59

Informan lain juga yang benama sumiati menuturkan hal yang sama

dengan informan diatas yang mengatakan bahwa waetokomani inia

kumaha’danoa limamie bae lumulusuno SD, SMP, SMA bae padamo kumawino

segaa labu lagi-lagi do kaha’da wae toko maniya alasanoa ambadoa sao

kebutuhan keluarga, segaa mina bae do’i sao’dalumanjut dasimikolah segadua

afefena’da karyawankua Wa Yana’a noafa labu mina molanjutiea kasikolahmua?

alasanoa ambanoa amalasi asikola’a misamoa netanamisiku apodaga apowana

yo do’i, artinya di toko saya ini yang kerja ada lima orang ada yang lulusan SD,

SMP, SMA dan yang sudah menikah, alasan mereka bekerja di toho saya yaitu

untuk mencari nafkah dan kebutuhan hidup, karena faktor ekonomi akhirnya

anak-anak tidak melanjutkan sekolah seperti halnya Wa Yana terkadang saya

tanya karyawan saya, kenapa kamu tidak melanjutkan sekolahmu? alasannya saya

malas sekolah saya lebih senang berdagang supaya saya dapat uang (Sumiati, 13

Februari 2017).

Dari uraian diatas jelas bahwa menjadi seorang pedagang bisa

menciptakan lapangan pekerjaan sehingga bisa mengurangi pengangguran di

dalam Masyarakat Lakudo.

3. Mengkombinasikan Faktor-Faktor Produksi.

Menkombinasikan faktor-faktor produksi adalah Seorang wirausaha

merupakan orang yang kreatif dan inovatif. Karena seorang wirausaha mampu

untuk mengatur dan mengolah, serta menggabungkan antara SDM dan SDA

menjadi bermanfaat. Seorang wirausaha mampu mencari peluang-peluang yang

baru dan tidak pernah ragu untuk mencoba/menciptakan hal-hal baru.

Page 73: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

60

4. Selain itu Masyarakat tidak Tergantung dengan Pemerintah

Selain itu Masyarakat tidak Tergantung dengan Pemerintah seperti tenaga

kerja negeri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha

akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara

tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.

Hal ini sesuai dengan dengan pernyataan salah satu informan menyatakan

bahwa kita tidak harus tergantung dengan pemerintah karena saya sudah

menghasilkan pendapatan sendiri dengan cara berdagang pakaian saya bisa

menyekolahkan anak saya dan alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan sehari-

hari, selain itu saya bisa menabung untuk persiapan pergi naik haji dan tabungan

untuk masa depan dan anak-anak saya, berdagang memiliki prospek yang tinggi

dan menjanjikan sehingga saya lebih tertarik untuk menjadi seorang pedagang

(Sumiati, wawancara, 13 Februari 2017).

Informan lainnya juga mengatakan hal yang sama dengan informan diatas

ia menuturkan bahwa untuk bekerja kita tidak harus tergantung terus dengan

pemerintah karena pekerjaan menjadi seorang pedagang pakaian yang paling

menjanjikan adalah pendapatan yang besar dan menghasilkan omset yang akan di

berikan kepada Negara melalui pajak (Sarusudin, wawancara 15 Januari 2017)

Uraian diatas terlihat jelas bahwa masyarakat tidak tergantung dengan

pemerintah bahkan mereka bisa memberikan omset kepada Negara melalui pajak.

5. Motivasi Anak untuk Bersekolah Tinggi

Motivasi anak untuk bersekolah tinggi, dimana banyak anak-anak di

Kelurahan Lakudo mempunyai kemauan yang sangat tinggi untuk bersekolah

Page 74: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

61

contohnya saja pada pagi hari dan sore hari Aldi menjual pisang goreng, dan

membantu orangtua saat libur sekolah di pasar Selain itu ada juga La Fadli yang

setiap pulang sekolah bekerja di toko sembako membantu mengantar sembako

yang di pesan pembeli di toko sembako tersebut Ia biasanya mendapat upah Rp.

15.000/hari hal ini dilakukan tidak lain untuk menunjang keperluan sekolah,

misalnya untuk membeli buku, pulpen, sepatu dan lain sebagainya (hasil

pengamatan).

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara

internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan

terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli

pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan

lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh

kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat penganguran

secara nasional menjadi berkurang.

Hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh informan yang merupakan salah satu

tokoh adat/tokoh agama di Kecamatan Lakudo, dampak perdagangan terhadap

keluarga pada Masyarakat Lakudo dalam keluarga, pengaruhnya tentu akan lebih

bagus kehidupannya di banding orang yang tidak berdagang, artinya kehidupan

orang yang berdagang ekonominya akan lebih baik dibanding orang yang tidak

berdagang, kemudian mereka juga di samping memenuhi kebutuhannya bisa

menjalankan syariat islam dampak sosialnya terhadap Masyarakat juga ada artinya

di lihat dari setiap akhir tahun mereka mengeluarkan zakatnya di dalam bidang

agama juga terlaksana. (Harsit, Wawancara, 13 Januari 2017).

Page 75: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

62

Berdasarkan hasil kutipan di atas dampak kewirausahaan sangat berperan

penting dalam mensejahterakan Masyarakat dan kehidupan orang yang berdagang

ekonominya lebih baik.

Page 76: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

63

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas

maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk-Bentuk kewirausahaan dalam Keluarga pada Masyarakat Lakudo,

yaitu sebagai berikut: (a) pedagang eceran, (b) pedagang pakaian, (c)

usaha dagang pasir, (d) usaha dagang batu, (e) usaha dagang bahan

bangunan, (f) usaha dagang batako, (g) warung makan, (h) usaha dagang

(i) ATK dan fotocopy, (j) Perseroan komanditer (CV) , (k) koperasi.

2. Metode pendidikan kewirausahaan merupakan cara untuk mencapai

tujuan, atau bagaimana cara melakukan sesuatu agar mencapai sesuatu

yang diinginkan salah satu bentuk aplikasi kepedulian dunia pendidikan

terhadap kemajuan bangsanya.

3. Dampak pendidikan kewirausahaan dalam mensejahterakan Keluarga pada

Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah, yaitu banyak di kalangan

keluarga mempunyai rumah yang mewah, bisa menyekolahkan anaknya

sampai kejenjang perguruan tinggi dan bahkan ada anak seorang anak

pedagang yang menjadi seorang dosen.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi para pedagang Masyarakat Lakudo agar tetap gigih dalam bekerja

mempertahankan etika berdagang yang baik dan tidak lalai menjalankan

Page 77: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

64

kewajiban terhadap Allah SWT serta meninngkatkan etos kerja dalam

berdagang.

2. Bagi Pemerintah daerah agar lebih memperhatikan dan mengembangkan

jiwa wirausaha yang ada dalam Masyarakat khususnya Masyarakat

Lakudo Kabupaten Buton Tengah.

3. Bagi Peneliti lain agar perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang

Perkembangan Pendidikan Kewirausahaan di daerahnya.

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran Sejarah di Sekolah

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang di arahkan untuk mengubah tabiat

manusia. Kurikulum pendidikan merupakan salah satu media bagi siswa untuk

mengetahui berbagai hal yang ada. Ilmu yang mereka dapatkan di sekolah pada

akhirnya menjadi bekal dalam menyongsong masa depan yang cemerlang.

Dalam pendidikan formal materi sejarah merupakan salah satu bagian dari

Mata Pelajaran IPS yang diajarkan mulai tingkat SD, SMP dan SMA, sehingga

tidak dapat dipungkiri bahwa Mata Pelajaran sejarah memegang peranan penting

bagi pembentukan watak bangsa dan peningkatan mutu pendidikan. Pembelajaran

sejarah merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk membentuk

watak anak didik sesuai dengan nilai-nilai lokal yang akan memperkuat

pemahaman siswa mengenai nilai dan tradisi yang ada agar tidak ditelan oleh

waktu. Untuk itu pentinglah kiranya memberikan pemahaman sejarah yang

obyektif kepada siswa, dengan demikian peran guru sejarah memiliki posisi yang

penting.

Page 78: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

65

Implikasi hasil penelitian ini dapat diajarkan dalam pembelajaran sejarah

pada siswa-siswi SMA kelas X semester I pada materi pokok “Kehidupan awal

Masyarakat Indonesia” untuk membahas materi pelajaran ini diperlukan waktu

selama 2x45 menit (2 jam pelajaran) dengan dua kali pertemuan. Adapun strategi

yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengajarkan materi ini yaitu dengan

menggunakan studi lapangan di sertai diskusi kelompok, agar peserta didik dapat

membedakan ciri-ciri sosial dan kebudayaan.

Page 79: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchori. 2005. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:

Alfabeta.

Baridwan. 1992. Wawasan Kewirausahaan. Cara Mudah menjadi Wirausaha.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Drucker, Peter F. 2002. The Diciplin of Innovation in HRB on the Innovative

Enterprise. Boston: Hardvard Business School Press.

Hafid, Anwar dkk. 2013. Konsep Dasar Ilmu pendidikan. Bandung: Alfabeta.

.......... 2013. Sejarah Pendidikan. Kendari: Unhalu Presss

Hermanto. 1994. Konsep Dasaar Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Ipa, Wa Ode Zuhriati. 2014. Pola Pendidikan Anak Dalam Keluaga Petani

Desa Kampani Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna. Kendari: Skripsi

UHO.

Kao, Raymond W.Y. 1997. An Entrepreneurial Approach to Corporate

Mangement: Singapore: Prentice Hall.

Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Notosusanto, Nugroho. 1978. Masalah Penelitian Kontemporer. Jakarta: Yayasan

Idayu.

Nurmaida. 2010. Perkembangan Ekonomi Masyarakat Petani di Desa Mulaeno

Poleang Tengah Kabupaten Bombana (1990-2009). Skripsi. Kendari: FKIP

Unhalu.

Rianse, Usman. dkk. 2011. Kewirausahaan Positifkan Mindset Kreativitas Impian

Selamatkan Anak Bangsa. Kendari: Unhalu Press.

Sardianto, Armilun. 2001. Perkembangan Pendidikan Keluarga pada Masyarakat

Tolaki di Kecamatan Wawotobi. Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu

Page 80: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soerjono, Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit

Universitas Indonesia

Suryana, Yuyus dkk. 2011. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahaa

wan Sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta: Salemba Empat.

Wirasasmita,Yuyun. 2003. Pembangunan Ekonomi dan Kewirausahaan.Bandung:

Unpad Press.

Sumber Internet:

La Yusrie. Awal perdagangan di Lakudo. 2017. www.orang gu.com/2013/09/

ulama;binongko-di-gu-html. Diakses 28 Maret 2017.

Niam. Konsep Pendidikan. 2017. http://niamw.wordpress.com/2010/04/konsep-

pendidikan-pdf.html. Diakses 26 Maret 2017.

Safitri.Peran Wirausaha Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.2016.

http://niputuarisafitri.blogspot.co.id/2014/01/peran-wirausaha-untuk-

meningkatkan.html.Diakses 10 Oktober 2016.

Sudarsono. Kewirausahaan di Indonesia Mempengaruhi Perekonomian. 2016

http://Kewirausahaan-Di Indonesia Mempengaruhi Perekonomian.html.

Diakses 20 Desember 2016.

Susanto. Pendidikan Informal dan macam-macam Pendidikan. 2017.

http://susantoseputarpengetahuan.com/2015/03/ pendidikan informal dan

macam-macam pendidikan.html. Diakses 26 Maret 2017.

Sudrajat. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan. 2017.Wordprees. 2011.Konsep

Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan. (Online), (http:// khmad

sudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsepkewirausahaan-dan-metode

pendidikan-kewirausahaan/), Diakses 07 Maret 2017.

Page 81: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,
Page 82: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

DAFTAR INFORMAN

1. Nama :Harsit, S.Ag

Umur :49 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :S1

Pekerjaan :PNS/Tokoh Adat

Alamat :Ling. Gu Barat

2. Nama :La Aro

Umur :59 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMP

Pekerjaan :Pedagang

Alamat :Desa Lakudo

3. Nama :Tara Ali Manuru

Umur :43 Tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMA

Pekerjaan :Wiraswasta

Alamat :Lingkungan Gu Barat.

4. Nama :Syarifudin

Umur :43 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMA

Page 83: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Pekerjaan :Pedagang

Alamat :Kota Bau-Bau

5. Nama : Sarusuddin

Umur :46 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMA

Pekerjaan :Pedagang

Alamat :Jl. Syech Yusuf

6. Nama :Sumiati

Umur :43 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMA

Pekerjaan :Pedagang

Alamat :Jl. La Ode Hadi

Page 84: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Foto 1. Wawancara bersama Harsit, S.Ag

Sumber:Dokumentasi 13 Januari 2017

Foto 2. Wawancara bersama Bapak La Aro

Sumber: Dokumentasi 18 Januari 2017

Page 85: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Foto 3. Wawancara bersama Bapak Syarifudin

Sumber: Dokumentasi 09 Februari 2017

Foto 4. Toko Mall Jaya 2 salah satu kios informan pedagang masyarakat Lakudo

Sumber: Dokumentasi 09 Februari 2017

Page 86: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Foto 5. Kantor Camat Lakudo terlihat dari tampak depan

Sumber: Dokumentasi 16 Februari 2017

Foto 6. Kantor Lurah Lakudo tampak dari depan

Sumber: Dokumentasi 16 Februari 2017

Page 87: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Foto 7. Salah satu masjid milik pedagang masyarakat Lakudo

Sumber: 12 Februari 2017

Foto 8. Peta sosial Kelurahan Lakudo.

Sumber:12 Februari 2017

Page 88: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

Foto 9. Peta Buton

Sumber: peta http://kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/11/buton.jpg

Diakses 14 Maret 2017

Salah satu rumah yang ada di Lakudo

Sumber: 23 Maret 2017

Letak Lokasi Penelitian

Page 89: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,
Page 90: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,
Page 91: SKRIPSI - sitedi.uho.ac.idsitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/A1A213009_sitedi_SKRIPSI LENGKAP... · Dr. H. Jamiludin, M.Hum, selaku Dekan Fakultas ... 3. Drs. Hayari, M.Hum, ... S.Pd,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Fatmawati, lahir di Gu, pada tanggal 24 April 1993 dan

merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara, dari pasangan Bapak Tara Ali Manuru

dan Ibu Hamida. Penulis berdomisili di Kelurahan Lakudo, Kec. Lakudo

Kabupaten Buton Tengah. Penulis mengawali pendidikan pada tahun 2001 di TK

Darma Wanita Lakudo dan tamat 2002, kemudian pada tahun yang sama

melanjutkan sekolah di SDN 3 Gu dan tamat 2007. Setelah itu pada tahun yang

sama melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Lakudo dan tamat tahun 2010.

Kemudian melanjutkan pendidikan di MAN Lakudo yang sekarang berubah nama

menjadi MAN 1 Buton Tengah dan tamat 2013. Selanjutnya pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi Negeri dengan

mengikuti tes SNMPTN dan pada akhirnya penulis lolos di Perguruan Tinggi

Negeri Universitas Halu Oleo (UHO) dengan jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, untuk menyelesaikan studi S1 penulis menyusun

skripsi yang berjudul “Perkembangan Pendidikan Kewirausahaan dalam

Keluarga pada Masyarakat Lakudo Kabupaten Buton Tengah(1936-2015)”

dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M.Pd selaku pembimbing I sekaligus

sebagai Penasehat Akademik Penulis dan Pendais Hak, S. Ag., M.Pd selaku

pembimbing II.