skripsi latihan
TRANSCRIPT
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap manusia berhak mendapat perlindungan kesehatan maupun
keselamatan dalam setiap lingkungan hidupnya. Begitu juga dengan pekerja yang
dalam aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan resiko. Faktanya, setiap tahun
ada 1.1 juta jiwa yang meninggal akibat kerja dan terdapat sekitar 160 juta
penyakit akibat hubungan kerja (ILO).
Dalam undang-undang no 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa
tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau sering dimasuki kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya;
termasuk tempat kerja adalah seluruh ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat
kerja tersebut.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hampir semua tempat kerja
harus menerapkan K3, terutama tempat kerja yang mengandung satu atau lebih
sumber bahaya guna menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja serta alat-alat
yang ada ditempat kerja tersebut.
Dalam dunia kerja, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat
dibutuhkan terutama pada lingkungan kerja yang memiliki potensi berbahaya bagi
kesehatan dan keselamatan kerja seperti proyek bangunan, tukang las, pabrik
keramik, dan lain-lain. Pada umumnya perusahaan formal sudah menerapkan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 2/25
2
sistem menejemen K3, yang didalamnya juga terdapat ketentuan-ketentuan dalam
penggunaan APD. Namun, pada proyek atau pekerjaan informal, seperti
pembangunan rumah-rumah diperkotaan atau pedesaan, banyak ditemukan
pekerja yang tidak menggunakan APD. Hal ini dapat dimaklumi karena sebagian
besar pekerja yang berada pada sektor informal merupakan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah kebawah. Selain itu, mereka juga belum paham
dengan resiko pekerjaan yangada. Dan juga di dalam beberapa kasus hanya
bersifat kronik sehingga ada anggapan bahwa penggunaan APD tidak diperlukan.
Hal ini juga menjadi salah satu faktor peristiwa gunung es, dimana resiko akibat
kerja yang dialami sangat jarang terungkap.
Peneliti telah menjumpai beberapa pekerja di sektor informal (yang
mengabaikan penggunaan APD) mengalami kerugian akibat kerja baik berupa
material, Penyakit Akibat Kerja( PAK) maupun kecelakan kerja (taruma). Oleh
karena itu, dari kejadian tersebut peneliti mendapat inisiatif untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan implementasi
penggunaan APD pada pekerja di sektor informal.
1.2 Rumusan masalah
Untuk mencegah maupun mengurangi terjadinya kecelakaan atau penyakit
akibat kerja pada sektor informal, maka perlu diutamakan adanya perlindungan
tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis pengamanan tempat, peralatan dan
lingkungan kerja. Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum
dikendalikan sepenuhnya, sehingga digunakan alat pelindung diri (APD).
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 3/25
3
Menurut OSHA atau occupational safety and health administration,
personal protective equipment atau (APD) didefinisikan sebagai alat yang
digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard) ditempat kerja, baik yang bersifat
kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dll.
Dalam hirarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaaan
APD merupakan metode pengendalian paling akhir. Artinya, sebelum
memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih
dahulu dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa
dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Sehingga angka kecelakaan kerja
ditempat kerja berkurang. Namun, pada banyak pekerjaan terutama pekerjaan
dengan resiko tinggi, penggunaan APD tetap dibutuhan.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan Salah satu bentuk upaya dalam
menanggulangi resiko akibat kerja. Dalam implementasinya, selain di atur oleh
undang-undang, kesadaran pekerja juga menjadi faktor yang penting. Dalam hal
kesadaran inilah yang merupakan kelemahan dari pekerja pada sektor informal.
Karena didalam pekerjaanya jarang terdapat ahli K3 mengingat background
pendidikan mereka kebanyakan dari tingkat SMA ke bawah dengan keahlian kerja
yang diperoleh dari pengalaman langsung tanpa pendalamaman teori. Hal ini juga
menjadi salah satu penyebab lemahnya tindakan preventif terutama pada resiko
yang bersifat kronik.
Implementasi yang kurang dalam penggunaan APD merupakan salah satu
masalah di dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat menambah tingkat resiko
kerugian baik berupa material maupun non-material. Sebagai contoh, jika terjadi
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 4/25
4
kecelakaan pada pekerja tentunya akan menjadi kerugian bagi pekerja apalagi
pada pekerja di sektor informal yang biasanya tidak memiliki jaminan
pembiayaan jika terjadi kecelakaan.
Dalam penelitian ini akan diidentifikasi faktor pengetahuan yang menurut
peneliti menjadi pengaruh bermakna terhadap kesadaran pekerja dalam
penggunaan APD.
Peneliti berharap dapat menggambarkan pengaruh pengetahuan terhadap
implementasi penggunaan APD pada pekerja informal. Sehingga kedepannya
dapat dilakukan pencegahan dengan menggunakan pendekatan yang tepat.
Sebagai alternatif, penulis berargumen bahwa penanganan masalah ini dapat
melalui beberapa upaya antara lain yaitu dengan mengoptimalkan sistem
informasi (dalam hal ini adalah promosi) dan pembuatan kebijakan khusus bagi
pekerja bangunan informal.
1.3 Pertanyaan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi pertanyaan penelitian
diantaranya :
1. Apakah ada hubungan antara ppengetahuan dengan implementasi
penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja informal?
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya
hubungan antara faktor pengetahuan dengan implementasi penggunaan APD
pada pekerja informal. Sehingga diharapkan adanya kebijakan dan gerakan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 5/25
5
yang dapat meminimalisir resiko kesehatan dan keselamatan kerja pada
pekerja di sektor informal.
1.4.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi
kepada pekerja bangunan informal selaku objek penelitian tentang pentingnya
penerapan K3, dalam hal ini adalah penggunaan APD (alat pelindung diri).
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Bagi pekerja bangunan
1. Menjadi informasi tentang pentingnya penggunaan APD, sehinnga
dapat menjadi acuan dalam pengendalian bahaya secara terencana serta
berkelanjutan.
2. Sebagai bahan perttimbangan untuk melakukan perbaikan dalam
berbagai hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja terutama yang berkaitan dengan penggunaan alat pelindung diri
(APD).
1.5.2 Bagi peneliti
1. Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman khususnya
dalam hal kajian alat pelindung diri (APD).
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 6/25
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja Informal (kuli bangunan)
Perekonomian di kebanyakan negara berkembang bahkan di beberapa
negara maju adalah fenomena jumlah dan tingginya peningkatan penduduk yang
bekerja di sektor informal. Hal ini didorong oleh tingkat urbanisasi yang tinggi
dimana penawaran pasar tenaga kerja mampu direspon oleh permintaan tenaga
kerja sektor informal. Pengelompokkan definisi formal dan informal menurut
Hendri Saparini dan M. Chatib Basri dari Universitas Indonesia menyebutkan
bahwa tenaga Kerja sektor informal adalah tenaga kerja yang bekerja pada segala
jenis pekerjaan tanpa ada perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak
dikenakan pajak.
Definisi lainnya adalah segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan
pendapatan yang tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja ( job
security), tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut
dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan ciri-ciri
kegiatan-kegiatan informal adalah mudah masuk, artinya setiap orang dapat kapan
saja masuk ke jenis usaha informal ini, bersandar pada sumber daya lokal,
biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, keterampilan
diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur dan pasar yang
kompetitif. Contoh dari jenis kegiatan sektor informal antara lain pekerja
bangunan, pedagang kaki lima (PKL), becak, penata parkir, pengamen dan anak
jalanan, pedagang pasar, buruh tani dan lainnya.
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 7/25
7
2.2 Tinjauan Umum Tentang Alat Pelindung Diri
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan disamping harus melakukan
prosedur kerja yang standard juga harus memakai alat pelindung diri. Ini untuk
menjaga supaya risiko bahaya yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya- bahaya di lingkungan kerja baik fisik
maupun kimiawi.
Alat pelindung diri yang akan digunakan di tempat kerja harus
memperhatikan, yaitu:
2. Berat alat pelindung diri hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut
tidak menyebabkan rasa tidak nyaman yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung diri harus tahan untuk pemakaian lama.
6. Alat pelindung diri tidak menimbulkan bahaya- bahaya tambahan lagi
bagi pemakainya.
7. Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat pelindung diri tidak membatasi gerak dan persepsi sensoris
pemakainya.
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 8/25
8
9. Alat pelindung diri harus memberikan perlindungan yang adekuat
terhadap bahaya yang spesifik yang dihadapi oleh tenaga kerja
(Usman dalam wulandari, 2004).
Macam-macam APD
y Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai
kepala secara langsung.
y Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat
transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat,
dan lain-lain)
y Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
y Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol
dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia, dsb.
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 9/25
9
y Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan
bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing
pekerjaan.
y Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian.
Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
y Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat
yang bising.
y Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya
mengelas).
y Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
y Pelindung wajah (Face Shield)
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 10/25
10
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat
bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
y Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja
pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).1
2.3 Tinjauan Tentang Pengetahuan
2.3.1 Pengetahuan
Dalam kamus besar bahasa indonesia, Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui (kepandaian). Pengertian lain menyebutkan bahwa Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003:121).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang dalam hal ini pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Notoatmodjo, 2003:122).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pudjowati pada tahun 1998
dikatakan bahwa secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara
pengatahuan pekerja dengan perilaku penggunaan APD. Yang dimana pemakaian
APD merupakan salah satu perilaku aman. Menurutnya bahwa pengetahuan
1Keselamatan artikel di akses pada 28 oktober 2010 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri"Kategori: Keselamatan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 11/25
11
adalah sesuatu yang perlu tetapi bukan merupakan faktor yang cukup kuat untuk
mengubah perilaku. Bahkan tidak jarang mereka yang mempunyai pengetahuan
tinggi cenderung bertindak ceroboh.
Dengan demikian pengetahuan yang tinggi merupakan sarana yang baik
untuk mengubah perilaku, namun perlu dibarengi dengan niat yang kuat, sehingga
seorang pekerja akan bertindak sesuai dengan tingkatan pengetahuannya.
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 12/25
12
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya.
e. Sintesis ( synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu meteri atau objek. Penilaian ± penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria
± kriteria yang telah ada. Menurut Lavine (1962) pengetahuan pekerja dalam
penggunaan alat pelindung diri yang baik dan aman mutlak dimiliki penggunanya
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 13/25
13
mengingat ahaya yang dapat ditimbul an, untuk itu peker ja harus tahu fungsi
dar i APD itu sendir i ser ta potensi bahaya pada tempat ker janya. Dengan demik ian
pengetahuan akan timbul ak i bat rasa takut akan sesuatu yang mungk in ter jadi dan
jika peker ja tahu akan dampak atau bahaya yang timbul jika tidak menggunakan
APD, maka diharapkan peker ja akan member ikan perhatian dalam penggunaan
APD.
Peneliti berasumsi bahwa per ilaku beker ja pada dasarnya di pengaruhi oleh
pengetahuan yang juga men jadi dasar pr insi p dalam kehidupan sehr i har i. Oleh
karena itu, peneliti mengaitkan pengetahuan sebagai fak tor yang berpengaruh
terhadap implementasi penggunaan APD.
2.3.3 Kerangka Teori
Diagram 1.1 : Skema konsep pengtahuan
Menurut Notoatmod jo (2003), pengetahuan seseorang dapat
di pengaruhi oleh beberapa fak tor, yaitu :
pe ge hu
pe g
T g
Pe
Key Fas as
Pe ghas an
Sos al
Bu aya
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 14/25
14
a) Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun
orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas
pengetahuan seseorang.
b) Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan
seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
c) Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bias mempengaruhi
pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif
d) Fasilitas
Fasilitas ± fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat
mempengaruhi pengetahuann seseorang, misalnya radio, televise, majalah,
Koran, dan buku serta alat ±alat yang mendukung.
e) Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 15/25
15
dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas ± fasilitas
sumber informasi.
f) Sosial Budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat
mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap
sesuatu.
2.3.4 pengukuran pegetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur
dapat disesuaikan dengan tingkatan domain diatas (Notoatmodjo, 2003).
Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan
determinan perilaku dari analisis factor ± fator yang mempengaruhi perilaku,
khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori
Lawrence Green (Green, dalam Notoatmodjo,2003) mencoba menganalisa
perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi perilaku ( non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
ditentukan atau dibentuk dari 3 faktor, yaitu :
1.
faktor ± factor pengaruh (predisposing factor) yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilai ± nilai.
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 16/25
16
2. faktor ± factor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam
lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana
kesehatan.
3. faktor ± factor penguat ( reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 17/25
17
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Dari konsep diatas, peneliti mengambil variabel pengalaman dan tingkat
pendidikan. Hal ini didasarkan pada argumentasi peneliti setelah melakukan
pengamatan dimana dua variabel diatas dianggap berpengaruh dalam
implementasi penggunaan APD.
3.2 Hipotesis
H0 : tidak ada Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja,
pengalaman training, dan pengalaman kecelakaan dengan implementasi
penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja bangunan informal.
Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman
training, dan pengalaman kecelakaan dengan implementasi penggunaan alat
pelindung diri (APD) pada pekerja bangunan informal.
Variable Dependen:
Penggunaan APD
Variable Independen
- pengetahuan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 18/25
18
3.3 Definisi operasional
No nama Definisi Alat ukur kategori skala
1 Penggunaan
APD
Implementasi
(penggunaan) APD
oleh pekerja
bangunan iformal.
wawancara 1.menggunakan
2.jarang menggunakan
3.tidak menggunakan
Ordinal
2 pengetahuan segala sesuatu
yang diketahui
(kepandaian)
wawancara 1. Kurang (<60%)
2. Cukup (60% ± 75%)
3. Baik (76% - 100%)
Ordinal
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 19/25
19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Untuk melihat adanya hubungan antara
pengetahuan dengan implementasi penggunanan alat pelindung diri (APD).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bangunan
informal diwilayah ciputat. Sample yang diambil sebagai responden
dalam penelitian ini adalah sebagian atau wakil dari populasi.
Kriteria sampel :
- Pekerja bangunan informal
- Bersedia menjadi responden
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yang melibatkan pengetahuan
pekerja tentang implementasi APD adalah dan tingkat pendidikan dan
pengalaman (pengalaman kerja bangunan, pengalaman training (k3) dan
pengalaman kecelakaan)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pertama peneliti menjelaskan tujuan dan konsekuensi dari
penelitian serta meminta kesediaan subyek untuk menjadi responden.
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 20/25
20
Setelah mengisi lembar kesediaan, subyek diberi angket yang berisi
pertanyaan.
3.5 Analisa data
Teknik analisa data yang digunakan dalam pengolahan
pengetahuan adalah dengan cara menjumlahkan setiap alternatif pada
item soal, kemudian dibandingkan dengan jumlah responden dan
dikalikan 100% hasilnya berupa presentase dengan menggunakan rumus :
P = X/n x 100%
Dimana :
P = Persentase
X = Jumlah alternatif jawaban
n = jumlah responden
Kemudian dimasukkan ke dalam kriteria menurut Arikunto (1998)
dengan pembagian kategori ¶baik¶ (jika 76 % ± 100 %), kriteria ¶cukup¶
(jika 60% - 75%), dan criteria ¶kurang¶ (jika kurang dari 60 %).
Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasikan dengan mengguanakan
kriteria :
0% : Tidak seorangpun responden
1% ± 19% : sangat sedikit responden
20% - 39% : sebagian kecil responden
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 21/25
21
40% - 59% : sebagian responden
60% - 79% : sebagian besar responden
80% - 99% : hampir seluruh responden
100% : seluruh responden
3.6 lokasi dan waktu penelitian
Penilitian dilakukan di kawasan kertamukti Ciputat dan sekitarnya,
dimulai pada 11 juni 2011. Estimasi durasi penelitian selama 3 bulan dan
tergantung pada keadaan dan situasi pekerja (kondisionil).
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 22/25
22
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan sejak akhir bulan Juni sampai awal bulan
juli 2011. Jumlah pekerja yang menjadi responden dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang. Karakteristik responden akan tergambar pada tabel 1.1.
Sedangkan hasil penelitian tergambar pada tabel 4.6 sampai dengan tabel 4.7
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Umur Frekuensi Presentasi
19 - 25 10 33.3 %
26 - 60 20 66.7 %
total 30 100%
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentasi
SD -SMP 21 70 %
SMA 9 30 %
total 30 100%
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan APD
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 23/25
23
Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentasi
Tidak menggunakan 18 60 %
Kadang - kadang 6 20 %
Menggunakan 6 20 %
total 30 100%
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Kerja Frekuensi Presentasi
< 5 tahun 14 46.7 %
5 ± 10 tahun 4 13.3 %
> 10 tahun 12 40 %
total 30 100%
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Lama Kerja Frekuensi Presentasi
< 5 tahun 14 46.7 %
5 ± 10 tahun 4 13.3 %
> 10 tahun 12 40 %
total 30 100%
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 24/25
24
5.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperolah data :
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengenai
5.2 Pembahasan
5/7/2018 skripsi latihan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-latihan 25/25
25
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
IV. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Nasrah, ³Pengetahuan Manusia Dan Epistemologi Islam´, (e-USU Repository
2005 Universitas Sumatera Utara), h. 1 ± 13