skripsi inovasi kementrian lingkungan hidup dan …

84
Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN (KLHK) DALAM MENGHASILKAN LISTRIK MURAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MICRO HIDRO (PLTMH) BAGI MASYARAKAT KAMPUNG KAYU BIRANGA KABUPATEN BULUKUMBA Disusun dan diusulkan oleh WILLY AGUSTIAWAN Nomor Stambuk : 105640210815 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

i

Skripsi

INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(KLHK) DALAM MENGHASILKAN LISTRIK MURAH PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA MICRO HIDRO (PLTMH) BAGI MASYARAKAT

KAMPUNG KAYU BIRANGA KABUPATEN BULUKUMBA

Disusun dan diusulkan oleh

WILLY AGUSTIAWAN

Nomor Stambuk : 105640210815

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

ii

INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(KLHK) DALAM MENGHASILKAN LISTRIK MURAH PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA MICRO HIDRO (PLTMH) BAGI MASYARAKAT

KAMPUNG KAYU BIRANGA KABUPATEN BULUKUMBA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan

WILLY AGUSTIAWAN

Nomor Stambuk : 105640210815

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

ii

Page 3: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …
Page 4: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …
Page 5: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …
Page 6: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

vi

ABSTRAK

WILLY AGUSTIAWAN, 2020. Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit

Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu

Biranga Kabupaten Bulukumba (di bimbing oleh Nuryanti Mustari dan Ahmad

Taufik)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi Kementrian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan dalam menghasilakn listrik murah Pembangkit Listrik

Tenaga Micro Hidro (PLTMH) bagi masyarakat Kampung Kayu Biranga

Kelurahan Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang

berfokus pada tiga indikator yaitu keuntungan relatif, kesesuaian dan kerumitan,

dengan alasan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh serta manfaat inovasi

listrik murah PLTMH ini bagi kehidupan masyarakat. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian

deskriptif yaitu tidak untuk menguji hipotesa tertentu melainkan untuk

menemukan gambaran mengenai inovasi listrik murah PLTMH. Data dan

informasi yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari keterangan

informan yaitu orang-orang yang dianggap mengetahui dan bisa dipercaya dalam

memberikan informasi yang akurat dengan menggunakan dua macam data yaitu

data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah observasi langsung ke lokasi penelitian, wawancara secara mendalam dan

dokumentasi di lokasi penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi listrik murah PLTMH dilihat

pada keuntugan relatif, dimana keuntungan yang didapat dari adanya inovasi

listrik murah PLTMH ini ialah meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat

Kampung Kayu Biranga dimana sebelumnya masyarakat yang hanya memakai

lampu pelita sebagai penerangan kini sudah bisa memakai bohlam lampu listrik

dan sudah bisa menikmati daya listrik yang memadai untuk keperluan sehari-hari.

Selanjutnya kesesuaian, inovasi listrik murah PLTMH ini sangat sesuai dengan

kebutuhan masyarakat Kampung Kayu Biranga dimana masyarakatnya adalah

ekonomi menengah kebawah, dan letak geografis yang sesuai untuk membangun

PLTMH. Selanjutnya kerumitan, selama proses pembangunan dan berjalannya

inovasi listrik murah PLTMH hal tersebut berupa permasalahan anggaran

pembangunan, permasalahan infrastruktur jalanan di kampung dan juga perawatan

mesin PLTMH namun masalah tersebut bisa diselesaikan dengan adanya

sosialisasi dan juga pendampingan oleh pihak BLI KLHK. Adapun faktor

pendukung dan penghambat inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan dalam menghasilkan listrik murah pembangkit listrik tenaga micro

hidro (PLTMH) bagi masyarakat Kampung Kayu Biranga Kelurahan Borong

Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yaitu faktor pendukungnya

ialah sumber daya, diantaranya yakni sumber daya alam dan sumber daya manusia

sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah musim

Kata kunci: Inovasi, PLTMH.

vi

Page 7: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata terindah yang patut di ucapkan oleh peneliti selain puji syukur

yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah

melimpahkan nikmat kesehatan, kesabaran, kekuatan serta ilmu pengetahuan

kepada hambaNya. Atas perkenaannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan dan

mempersembahkan skripsi ini, bukti dari perjuangan yang panjang nan

melelahkan dan jawaban atas do’a dan senantiasa mengalir dari orang-orang

terkasih. Sholawat serta salam “Allahumma Sholli ala Sayyidina” juga peneliti

sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang pejuang sejati

yang telah membawa kita menuju zaman perdamaian.

Skripsi dengan judul “Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan dalam Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit Listrik Tenaga Micro

Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu Biranga Kabupaten

Bulukumba” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu

Pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa mulai dari awal hingga akhir proses pembuatan

skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak drama, rintangan dan hambatan

yang selalu menyertainya. Hanya dengan kesabaran dan kerja keraslah sehingga

membuat penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga dengan

adanya berbagai bantuan baik berupa moril dan materil dari berbagai pihak

vii

Page 8: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

viii

sehingga mempermudah penyelesaian penulisan skripsi ini.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Muchlisin dan Ibunda Nurmawanti dan

saudara-saudaraku serta keluarga besar yang selalu memberikan do’a, dukungan

dan kasih sayang yang menjadi pelita terang dan semangat yang luar biasa bagi

penulis.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,

diantaranya:

1. Ibu Dr. Hj. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si dan Bapak Ahmad Taufik, S.IP.,

M.AP selaku pembimbing I dan II yang selalu memberikan arahan dan

motivasi atas penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, M.M selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

dan Bapak Ahmad Harakan, S.IP., M.H.I selaku sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku dosen Penasehat Akademik yang

selalu memberikan motivasi kepada penulis selama 4 tahun menjalani jenjang

viii

Page 9: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

ix

pendidikan di bangku kuliah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Para dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan

dan membantu penulis selama menjalani proses perkuliahan.

7. Seluruh informan yang berada di Kantor Camat Kindang, kantor Lurah Borong

Rappoa dan Kampung Kayu Biranga atas kesediaannya memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengambil data dalam rangka

merampungkan penelitian.

8. Kakanda Jusran yang telah berbaik hati menemani dan mengarahkan penulis

dalam pengambilan data khususnya di Kampung Kayu Biranga

9. Saudara-saudara seperjuanganku di bangku perkuliahan Jaya, Rahmat, Akbar,

Willy, Sawal, Adi, Ririn, Sofyan, Fandi, Egy, Arfan, Alam, Iksan, Iccang,

Fery, Ilham, Wulan, Tri, Ime, Novi, Fifin, Titin, Fitri, Alfi, Rahma, Ismi, Ika,

Andi Sri, Dina, Cevy, Sinar, Kak Indah yang telah menjadi teman, sahabat dan

saudara dan support system yang selalu memberi dukungan moril dan bantuan

tenaga kepada penulis selama 4 tahun terakhir ini.

10. Teman-teman 98tb production yang telah menyemangati penulis

9. Teman-teman KKP KOPEL Bulukumba, Amar, Fahmul, Irsan, Rahmat, Rizal,

Sofyan, Desi, Fani, Karmila, Lisna, Titin dan Yayank yang telah mengukir

kenangan di hati penulis.

Page 10: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …
Page 11: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. i

Halaman Pengajuan Skripsi .................................................................................. ii

Halaman Persetujuan ……………........................................................................ iii

Halaman Penerimaan Tim ……………………………………………………… iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ........................................................ v

Abstrak .................................................................................................................. vi

Kata Pengantar...................................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................... xi

Daftar tabel ......................................................................................................... xiii

Daftar Bagan ....................................................................................................... xiv

Daftar gambar ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Inovasi.......................................................................................... 10

B. Konsep PLTMH........................................................................................ 16

C. Kerangka Pikir.......................................................................................... 19

D. Fokus Penelitian........................................................................................ 20

E. Deskripsi Fokus Penelitian........................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 23

B. Jenis dan Tipe Penelitian.......................................................................... 23

C. Sumber Data............................................................................................. 24

D. Informan Penelitian................................................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 25

F. Teknik Analisis Data................................................................................. 26

G. Keabsahan Data......................................................................................... 26

xi

Page 12: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian....................................................................... 29

B. Hasil Penelitian......................................................................................... 30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 60

B. Saran......................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63

LAMPIRAN

Page 13: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan Penelitian .............................................................................. 25

Tabel 4.1 penjabaran indikator dan sub-sub indikator penelitian ........................ 46

Page 14: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Fikir .................................................................................. 20

xiv

Page 15: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Mesin Turbin dan Generator Listrik PLTMH ................................ 33

Gambar 4.2 Rumah Instalasi (Power House) ..................................................... 34

Gambar 4.3 Pembersihan saluran irigasi PLTMH ............................................. 42

Gambar 4.4 Saluran irigasi PLTMH .................................................................. 50

xvi

Page 16: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Listrik merupakan satu kebutuhan manusia yang sangat penting di zaman

ini. Hampir disemua aktivitas sehari-hari kita memerlukan tenaga listrik, bahkan

ketika kita tidak beraktivitas sekalipun tenaga listrik tetap diperlukan. Hal ini

tentunya menjadikan Konsumsi listrik Indonesia terus meningkat setiap tahunnya

sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, peran pemerintah disini sangat dibutuhkan dalam

membuat sebuah kebijakan mengingat peran pemerintah juga sebagai pelayan

publik. Bisa kita saksikan dan rasakan sendiri di era digital ini semakin banyak

aktifitas masyarakat yang dibantu dengan barang elektronik. Hal ini Kemudian

membuat konsumsi listrik di Indonesia sangat begitu besar.

Hal ini tentunya akan menjadi suatu masalah bila dalam penyediaannya

tidak sejalan dengan kebutuhan. Apabila penyelesaian masalah penyediaan listrik

tidak segera diatasi maka dapat dipastikan sistem perekonomian bangsa Indonesia

akan terganggu. Kemudian jika terjadi krisis energi listrik biasanya pemerintah

memunculkan sebuah kebijakan.

Salah satu kebijakam yang biasa kita rasakan yaitu pemadaman bergilir.

Dimana pemadaman bergilir tersebut menurut saya kurang efisien karena dapat

mengganggu aktifitas masyarakat. Selain itu hal tersebut juga peralatan

elektronik biasanya menjadi lebih cepat rusak karena tegangan listrik yang

1

Page 17: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

2

diterima terkadang tidak stabil.

BUMN dalam hal ini PLN adalah penyedia pasokan listrik secara

kelembagaan. Pada umumnya PLN masih menggunakan pembangkit dengan

tenaga diesel atau berbahan minyak yang nampaknya belum mampu secara

optimal memenuhi kebutuhan listrik. Harga minyak dunia yang naik secara

signifikan dari tahun ketahun menjadi salah satu faktor penghambat.

Tidak meratanya distribusi listrik yang secara umum hanya dapat

dijangkau pada wilayah-wilayah dengan akses yang lebih mudah dan kemudian

untuk Daerah-daerah tertinggal yang relatife terisolisir atau akses berat masih

sangat kurang di aliri jaringan PLN juga menjadi penghambat dalam

mengupayakan pemenuhan kebutuhan listrik secara nasional. Maka dari itu

PLTMH disini hadir untuk menjadi alternatif pemenuhan listrik khususnya pada

wilayah daerah-daerah tertinggal. Dengan begitu setidaknya upaya pemenuhan

kebutuhan listrik bisa sedikit diatasi.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 tahun 2016

Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 Tentang

Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas bahwa pada pasal 6 ayat 1

menyebutkan jenis infrastruktur prioritas dan salah satunya adalah infrastruktur

ketenagalistrikan yang kemudian diperjelas pada Pasal 6 ayat 8 dimana pada ayat

ini menyebutkan tentang apa saja yang termasuk dalam infrastruktur

ketenagalistrikan dan salah satunya itu adalah pembangkit. Berdasarkan Peraturan

Presiden di atas dapat kita pahami bahwa infrastruktur ketenagalistrikan

merupakan sebuah kebutuhan penting yang harus dimiliki oleh masyarakat.

Page 18: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

3

Sehingga untuk infrastruktur yang satu ini benar-benar harus dimaksimalkan

pengadaannya.

Listrik harga ekonomis yang berasal dari microhidro sebelumnya sudah

pernah dilakukan yaitu pembangunan PLTMH Teres Genit di Desa Bayan,

Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2015 (Nanang, 2017).

Sumberdaya air telah memberikan manfaat nyata untuk kesejahteraan masyarakat

dan juga memberikan motivasi serta mendorong partisipasi masyarakat untuk aktif

dalam rangka melestarikan sumberdaya alam hutan sebagai pengahasil dan

pengatur tata air sehingga debit air bisa terjaga dan energi listrik yang dihasilkan

dapat dinikmati masyarakat secara berkesinambungan. Pembangunan PLTMH

Teres Genit ini merupakan proyek pemerintah dengan umur ekonomis proyek

yang diasumsikan selama lima belas tahun.

Sejak adanya PLTMH ini masyarakat telah mendapat manfaat yang luar

biasa salah satunya itu ialah iuran listrik yang lebih murah. Adanya ketersediaan

debit air yang baik menjadi faktor pendukung kesuksesan PLTMH ini. Selain itu

PLTMH ini juga mendorong munculnya usaha-usaha produktif masyarakat.

Berbeda dengan pelitian sebelumnya, untuk penelitian saya sendiri berada

di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu provinsi terbesar di

Indonesia dengan beberapa suku yang hidup didalamnya salah satu diantarnya

ialah suku bugis. Sulawesi Selatan memiliki 24 Kabupaten dan salah satu

kabupaten yang menarik perhatian saya adalah kabupaten Bulukumba. Kabupaten

ini terletak di ujung bagian selatan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, yang

terkenal dengan industri perahu phinisinya.

Page 19: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

4

Baru-baru ini di kabupaten Bulukumba, pemerintah tengah gencar

mengimplementasikan sejumlah program yang dapat memberikan manfaat kepada

masyarakat desa. Salah satu diantaranya ialah, pengembangan pembangkit listrik

tenaga microhidro (PLTMH) berbasis partisipasi masyarakat oleh kementrian

lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) di kabupaten Bulukumba. PLTMH

adalah suatu pembangkit listrik kecil yang menggunakan tenaga air yang berasal

dari saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi

terjun dan debit air (Sakban, 2018).

Kayu Biranga ialah nama kampung yang masuk golongan desa tertinggal.

kampung terpencil dan terisolisir itu berada di kaki gunung atau kawasan Hutan

Gunung Lompo battang, kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang,

Kabupaten Bulukumba, provinsi Sulawesi Selatan. Sebelumnya kampung ini

tidak dialiri listrik dikarenakan PLN tidak dapat menjangkau wilayah tersebut.

Hal itu dikarenakan akses menuju wilayah tersebut dikelilingi pendakian

dan tebing terjal. Sebelum adanya PLTMH, warga di kampung ini harus

menggunakan generator listrik dengan bahan bakar bensin dan juga pembangkit

listrik tenaga surya (PLTS), namun karena terdapat kerusakan yang tidak dapat

diperbaki akhirnya masyarakat pun kembali menggunakan lampu pelita yang

menggunakan minyak tanah sehingga dalam semalam biaya untuk penerangan

cukup membebani. Manfaat dari adanya microhidro ini bisa dibilang sangat

menguntungkan karena selain adanya pertumbuhan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan itu kelestarian hutan pun tetap terjaga

karena PLTMH ini tidak mengganggu ekosistem pegunungan yang ada.

Page 20: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

5

Hal itu dikarenakan air yang digunakan untuk memutar turbin tidak

terbuang, akan tetapi kembali lagi ke jalurnya. PLTMH yang dikembangkan oleh

Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK ini menghasilkan 5.700 watt atau 57

KVA. Ada beberapa kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa kampung di

satu desa telah memanfaatkannya untuk keperluan sehari-hari seperti penerangan

dan juga mendukung peningkatan nilai tambah hasil pertanian meraka.

Kini hanya dengan membayar 10 ribu rupiah perbulan/KK untuk biaya

pemeliharaan PLTMH ini, masyarakat sudah dapat memperoleh fasilitas

penerangan yang cukup memadai. Indonesia memiliki potensi tenaga air yang

cukup besar karena kondisi topografi yang sangat mendukung, yaitu bergunung

dan berbukit serta dialiri oleh banyak sungai serta adanya danau yang cukup

potensial sebagai sumber tenaga air. Potensi tenaga air tersebut tersebar hampir di

seluruh wilayah Indonesia.

Namun tidak semua wilayah mempunyai peluang untuk dapat

dikembangkan secara optimal (Agus Sugiyono,2009). Sumber daya air memiliki

fungsi strategis yaitu dapat meningkatkan keamanan pasokan energi dalam negeri

bila digunakan untuk PLTMH seperti ini. Hal ini karena akan mengurangi

ketergantungan seperti impor bahan bakar.

Disamping itu sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan untuk

memenuhi kebutuhan air bersih. Sumber daya air merupakan barang bersama

(common goods) yang hak kepemilikannya tidak dapat diberikan kepada satu

individu melainkan diberikan kepada kelompok masyarakat. Dalam

pemanfaatannya, setiap individu akan cenderung untuk menggunakan secara

Page 21: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

6

berlebihan sehingga dapat merugikan orang lain bahkan dapat merusak

lingkungan.

Hal ini menyebabkan terjadinya pertentangan kepentingan antar setiap

anggota masyarakat. Maka dari itu perlu peran pemerintah untuk mengatur

kekayaan yang masuk dalam kategori kekayaan bersama (common property).

Pemerintah diharapkan agar membuat suatu kebijakan atau regulasi untuk

masyarakat.

Sehingga dengan begitu setiap kelompok pemilik dapat bekerja sama dan

tidak hanya mengejar kepentingan pribadi. Agar PLTMH ini bisa dirasakan untuk

jangka waktu yang lama dan juga menudukung pembangunan berkelanjutan, ada

beberapa aspek yang harus diperhatikan. Apek pertama yang berkaitan dengan

lingkungan misalnya kelestarian sumber daya air terkait dengan kebutuhan air

untuk irigasi, air minum dan pembangkit listrik.

Selain itu yang tidak kalah penting adalah kesadaran dan pertisipasi

masyarakat dalam memelihara daerah aliran sungai (DAS) serta kesadaran

masyarakat mengenai pemanfaatan dan tata guna air. Aspek kedua adalah yang

berkaitan dengan ekonomi yakni dalam hal peningkatan pendapatan masyarakat.

Aspek yang satu ini sangat berkaitan dengan aspek yang ketiga yaitu aspek sosial.

Pembangunan PLTMH ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat

dalam meningkatkan kegiatan perekonomian. Untuk meningkatkan pendapatan

penduduk setempat, BLI dan LSM pendamping mulai menginisisasi

pengembangan produksi kopi hasil masyarakat sampai jadi bubuk. BLI

menawarkan ipteknya, LSM dari sisi pendampingannya, masyarakat punya modal

Page 22: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

7

kekuatan kebersamaanya dan pemda bisa melanjutkan untuk pengembangan

sampai ke pemasarannya.

Dengan begitu masyarakat akan menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam

kegiatan ekonomi. Pemberdayaan masyarakat amatlah sangat penting untuk

mengatasi ketidakmampuan masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan akses,

kurangnya pengetahuan dan keterampilan, kemiskinan serta keengganan

pemerintah untuk membagi wewenang pengelolaan sumber daya kepada

masyarakat. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini tentunya akan

membawa dampak yang baik untuk masyarakat yang ada di lingkungan pedesaan.

Peningkatan skill, ekonomi, dan kesejahteraan sosial pastinya akan

dirasakan oleh masyarakat yang memang benar-benar terlibat aktif dalam proses

ini pemberdayaan ini. Selain daripada hal-hal di atas, agar PLTMH ini bisa

dinikmati dalam waktu yang lama, tentunya masyarakat juga harus diberi edukasi,

pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola PLTMH. Ini bertujuan agar

masyarakat dapat melakukan perbaikan jika sewaktu-waktu PLTMH ini

mengalami kerusakan.

Dengan begitu masyarakat tidak akan selalu bergantung pada pemerintah

atau orang-orang yang ahli dalam bidang ketenagalistrikan. Rencananya PLTMH

ini akan terus dikembangkan sebaik mungkin. Tidak hanya itu PLTMH ini

rencananya juga direplikasikan ke desa-desa lain di kabupaten Bulukumba yang

mempunyai potensi.

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

“Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dalam

Page 23: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

8

Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH)

Bagi Masyarakat kampung Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

menarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(KLHK) dalam menghasilkan listrik murah pembangkit listrik tenaga

micro hidro (PLTMH) bagi masyarakat kampung Kayu Biranga

Kabupaten Bulukumba?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat Inovasi Kementrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam menghasilkan

listrik murah pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH) bagi

masyarakat kampung Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Inovasi Kementrian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam menghasilkan listrik murah bagi

masyarakat kampung Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

berbagai pihak. Hasil penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat bermanfaat

untuk berbagai hal, antara lain :

Page 24: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

9

1. Manfaat teoritis

a) Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengembangan ilmu social dan ilmu politik pada umumnya dan ilmu

pemerintahan pada khususnya.

b) Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

dibidang karya ilmiah serta bahan masukan bagi penelitian sejenis di

masa yang akan datang.

2. Manfaat praktis

a) Secarah praktis hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan

dan pertimbangan bagi pihak pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba

agar lebih inovatif dan juga lebih bijak lagi dalam mengeluarkan suatu

inovasi ataupun kebijakan untuk daereah Bulukumba kuhususnya dalam

upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan penulis dalam membuat karya ilmiah.

Page 25: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Inovasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovasi adalah

pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, pembaharuan atau penemuan baru

yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,

metode, atau alat). Sebuah konsep pembaharuan yang diperkenalkan kepada

khalayak banyak dalam mengganti sistem yang sudah usang disebut inovasi. Dari

pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa inovasi merupakan suatu cara yang

baru atau ide yang menampilkan sesuatu yang baru.

Konsep inovasi merupakan hal yang baru dalam dunia pemerintahan dan

juga administrasi. Dinamika masyarakat yang semakin global membuat inovasi

menjadi sebuah keniscayaan dan menjadi jalan keluar manakala tuntutan-tuntutan

pelayanan masyarakat tidak dapat terpenuhi. Inovasi sebagai pendorong

perubahan dalam kebijakan-kebijakan publik yang nantinya akan bermanfaat bagi

masyarakat luas (Sururi, 2017).

Azizah, dkk (2017) mengemukakan bahwa pada umumnya, inovasi pada

sektor publik bersifat sebagai suatu kebijakan yang berdampak masif dan

cenderung berlangsung cukup lama sehingga terjadi perubahan pada pola interaksi

antara individu atau masyarakat. Kita berada pada zaman dimana di sekitar kita

terdapat banyak inovasi. Inovasi dalam teknologi, ekonomi dan pengetahuan

sangat banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Segala sisi dari kehidupan

10

Page 26: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

11

kita saat ini ditunjang dengan inovasi, baik itu inovasi dalam bentuk produk

maupun inovasi dalam bentuk pelayanan.

Dapat dipahami bahwa mengapa konsep inovasi begitu tidak populer pada

masa lalu disebabkan karena birokrasi di masa tersebut masih dipengaruhi oleh

konsep birokrasi Weber yang lebih menekankan pada sistem yang hierarkis,

aturan yang jelas serta lingkungan kerja yang relatif stabil. Sehingga inovasi pada

masa lalu dipandang sebagai hal yang tidak perlu, jikalaupun ada inovasi yang

muncul pada saat itu maka itu hanya berada pada level atau intensitas kecil.

Pemerintah pada masa lalu sangat berorientasi pada aturan sehingga mereka

bergerak berdasarkan aturan atau rule driven (Mulyadi dkk, 2016).

Secara umum inovasi seringkali diterjemahkan sebagai penemuan baru.

Namun sebenarnya aspek kebaruan dalam inovasi sangat ditekankan untuk inovasi

di sektor swasta atau sektor industry. Sedangkan inovasi pada sektor publik lebih

ditekankan pada aspek perbaikan yang dihasilkan dari kegiatan inovasi tersebut,

yaitu pemerintah mampu memberikan pelayanan publik secara lebih efektif,

efisien dan berkualitas, murah dan terjangkau.

Sedangkan pengertian lainnya menurut Rogers (dalam Suwarno, 2008)

inovasi merupakan suatu ide, gagasan, dan hal baru yang ada pada suatu sistem

unit kerja. Pendapat lain menjelaskan bahwa inovasi adalah produk atau jasa yang

baru, teknologi yang baru dan rencana baru dari suatu organisasi. Inovasi dapat

dikatakan sebagai perubahan perilaku dan sangat erat kaitannya dengan

lingkungan yang dinamis dan berkembang.

Page 27: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

12

Menurut Rogers (Suwarno, 2008) sebuah inovasi memiliki beberapa atribut

diantaranya:

1. keuntungan relatif atau relative advantage

Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih

dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai

kebaruan yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang

membedakannya dengan yang lain. Meski berbeda namun perbedaan ini

biasanya tidak terlalu signifikan. Untuk dapat mengetahui inovasi

menguntungkan atau tidak pada sebuah masyarakat, bisa dilihat dari

indikator-indikatornya seperti:

a) Kenyamanan, berhasil tidaknya suatu inovasi bisa diukur dari

faktor kenyamanan.

b) Kepuasan, aspek kepuasan bisa menjadi tolak ukur dalam menilai

suatu inovasi. Kemudahan mendapatkan pelayanan dan jasa

merupakan bagian dari faktor kepuasan ini.

2. kesesuaian atau compatibility

Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuain

dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang

lama tidak serta merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor

biaya yang tidak sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian

dari proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara

Page 28: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

13

lebih cepat. Dalam mengukur aspek kesesuaian, bisa diketahui dari

item-item berikut:

a) Sesuai dengan kebutuhan masyarakat, inovasi yang baru harus

bisa memudahkan urusan masyarakat.

b) Kemudahan dalam adminsitrasi, artinya masyarkat sangat

dimudahkan dalam pengurusan administrasi.

3. kerumitan atau complexity

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan

yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.

Namun demikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih

baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak

menjadi masalah penting. Untuk memahami tingkat kerumitan dari

suatu inovasi, bisa dilihat dari ease of use dimana item ini mengukur

sejauh mana inovasi ini dapat diapahami dengan baik oleh masyarakat.

Dengan ke tiga atribut tersebut maka menjadikan inovasi sebagai sebuah

inovasi. Inovasi merupakan sesuatu yang baru atau mengganti kepada yang baru,

namun tidak menutup kemungkinan bahwa inovasi ditempatkan pada satu tempat

yang baru tetapi telah terjadi atau biasa terjadi di suatu tempat. Segala sesuatu

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing maka dari itu inovasi pun

mempunyai hambatan dalam pelaksanaannya. Menurut Albury (dalam Suwarno,

2008) mengatakan setidaknya terdapat 8 penghambat inovasi, diantaranya:

1. Keengganan menutup program yang gagal

Page 29: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

14

2. Ketergantungan berlebih pada high performer

3. Teknologi ada, terhambat budaya dan penataan organisasi

4. Tidak ada penghargaan atau insentif

5. Ketidakmampuan menghadapi resiko dan perubahan

6. Anggaran jangka pendek dan perencanaan

7. Tekanan dan hambatan administratif

8. Budaya Risk Aversion

Hal-hal diatas merupakan penghambat berjalannya suatu inovasi sehingga

ketika masih terdapat hal-hal seperti diatas di sistem pemerintahan kita maka itu

tidak akan menghasilkan suatu inovasi. Salah satu faktor diatas adalah budaya risk

aversion, risk aversion adalah budaya dimana birokrasi yang tidak menyukai

dengan resiko. Ini tentu bertolak belakang dengan sifat inovasi yang cenderung

selalu mempunyai resiko seperti resiko untuk gagal sehingga birokrasi enggan

melakukan inovasi dan lebih memilih untuk melakukan semuanya secara

prosedural-administratif dengan tingkat resiko yang minim. Selain daripada faktor

penghambat inovasi, terdapat juga faktor pendukung dalam berhasilnya suatu

inovasi, diantaranya:

1. penempatan pegawai yang sesuai

2. evaluasi kinerja berbasis manajemen

3. model kerja berbasis tim

4. analisis beban kerja

5. standar kompetensi jabatan

Page 30: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

15

Inovasi tidak selamanya menampilkan wajah baru akan tetapi lebih

kepada sesuatu yang di make over atau lebih dikenal dengan re-invention. Proses

ini bukanlah menemukan sebuah inovasi secara orisinil akan tetapi

memperbaharui sebuah inovasi. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan

inovasi kepada pengguna (Suwarno, 2008).

Dari beberapa pengertian diatas bisa dipahami bahwa inovasi adalah

sesuatu yang baru tampil kepada masyarakat yang akan membawa ke perubahan

yang lebih baik. Inovasi bisa berbentuk produk atau jasa yang akan dipasarkan

kepada masyarakat. Inovasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi dan

biasanya lebih dekat kepada masyarakat muda. Inovasi mempunyai beberapa

aspek, seperti apa yang dituliskan oleh Peter Drucker dalam bukunya Innovation

and Entrepreneurship: Practice and Principles (1996) setidaknya ada tiga askpek

dari sebuah inovasi yaitu:

1. Inovasi menghendaki pengetahuan

Dalam hal ini inovasi membutuhkan seseorang yang pintar dan tekun.

Kita mengetahui ada banyar inovator di dunia sebut saja Edison penemu

bola lampu, walaupun dikenal sebagai orang yang inovatif namun beliau

hanya menghabiskan waktunya menekuni satu bidang saja yaitu

kelistrikan.

2. Inovasi menuntut resiko

Setiap hal baru selalu menemui tantangan, inovasi adalah sesuatu yang

tak bisa lepas dari resiko. Maka dari itu seorang inovator adalah orang

yang rela bekerja keras, tekun dan tidak kenal lelah.

Page 31: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

16

3. Inovasi senantiasa dekat dengan pasar

Inovator yang baik adalah inovator yang senantiasa melihat dan

memperhatikan perubahan pola perilaku masyarakat. Sebuah inovasi

harus sesuai dengan pelanggannya oleh karena itu inovasi harus

senantiasa dekat dengan pasar dan benar-benar harus digerakkan oleh

pasar.

B. Konsep PLTMH

PLTMH merupakan singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro

Hidro atau dalam bahasa Inggrisnya Micro Hydro Power (MHP). PLTMH adalah

suatu sistem pembangkit listrik dengan menggunakan sumber energi dari tenaga

air. Mikro menunjukan ukuran kapasitas pembangkit, yaitu antara 5 kilo – 100

kilo menurut United Nations Industrial Development Organization (UNIDO),

sedangkan menurut peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

tahun 2002 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), biasa disebut

mikrohidro, adalah suatu pembangkit listrik kecil yang menggunakan tenaga air di

bawah kapasitas 100 kW yang dapat berasal dari saluran irigasi, sungai atau air

terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan debit air.

Umumnya PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air jenis di mana

diperoleh tidak dengan cara membangun bendungan besar, tetapi dengan

mengalihkan sebagian aliran air sungai ke salah satu sisi sungai dan

menjatuhkannya lagi ke sungai yang sama pada suatu tempat di mana yang

diperlukan sudah diperoleh. Dengan melalui pipa pesat air diterjunkan untuk

memutar turbin yang berada di dalam rumah pembangkit. Energi mekanik dari

Page 32: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

17

putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.

PLTMH adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air sebagai

media utama untuk penggerak turbin dan generator. Tenaga mikrohidro, memiliki

skala daya yang dapat dibangkitkan 5 kilo watt hingga 50 kilo watt. Menurut

Natosudjono (Sukamta dan Kusmantoro, 2013) Pada PLTMH proses perubahan

energy kinetic berupa (kecepatan dan tekanan air), yang digunakan untuk

menggerakan turbin air dan generator listrik hingga menghasilkan energi listrik.

Secara teknis, mikrohidro mempunyai tiga komponen utama yaitu air

sumber energi, turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu

disalurkan dengan ketinggian tertentu melalui pipa pesat menuju rumah instalasi

(power house). Di rumah instalasi, air tersebut akan menumbuk turbin sehingga

akan menghasilkan energi mekanik berupa berputarnya poros turbin. Putaran

poros turbin ini akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) adalah pembangkit listrik

berskala kecil (kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air

sebagai sumber penghasil energi. PLTMh termasuk sumber energi terbarukan dan

layak disebut clean energy karena ramah lingkungan(Damyati, 2015). Dari segi

teknologi, PLTMh dipilih karena konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan,

serta mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Secara ekonomi,

biaya operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan biaya investasinya

cukup bersaing dengan pembangkit listrik lainnya.

Secara sosial, PLTMH mudah diterima masyarakat luas (bandingkan

misalnya dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). PLTMh biasanya dibuat

Page 33: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

18

dalam skala desa di daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari

PLN. Tenaga air yang digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi,

sungai yang dibendung atau air terjun.

PLTMh pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit

air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran

air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi

ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan listrik (Damyati,

2015).

Secara Umum lokasi rencana PLTMh ini dipilih sesuai dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Mempunyai ketersediaan debit yang cukup.

b. Terdapat besarnya tinggi jatuh.

c. Kondisi topografi yang memungkinkan untuk penempatan fasilitas

bangunan.

d. Berada tidak jauh dari daerah pelayanan

e. Tidak mempengaruhi sistim pengairan yang sudah ada

Untuk penempatan lokasi bangunan pada PLTMh ini direncakana sebagai

berikut:

a) Intake disesuaikan dengan hasil survey.

b) Dari intake air dialirkan melalui pengahantar berupa saluranterbuka

direncakan sesuai saluran air yang sudah ada.

Page 34: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

19

c) Letak pipa pesat direncanakan sekitar 50 meter disebelah hilir intake

untuk menenangkan aliran dibuatkan kolam penenang.

d) Power house ditempatkan didepan bagian bawah penstock dengan

tinggi jatuh lebih kurang 6 meter.

C. Kerangka Fikir

Listrik merupakan satu kebutuhan manusia yang sangat penting di zaman

ini. Hampir disemua aktivitas sehari-hari kita memerlukan tenaga listrik, bahkan

ketika kita tidak beraktivitas sekalipun tenaga listrik tetap diperlukan. Hal ini

tentunya menjadikan Konsumsi listrik Indonesia terus meningkat setiap tahunnya

sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 tahun 2016

Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 Tentang

Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas bahwa pada pasal 6 ayat 1

menyebutkan jenis infrastruktur prioritas dan salah satunya adalah infrastruktur

ketenagalistrikan yang kemudian diperjelas pada Pasal 6 ayat 8 dimana pada ayat

ini menyebutkan tentang apa saja yang termasuk dalam infrastruktur

ketenagalistrikan dan salah satunya itu adalah pembangkit. Berdasarkan Peraturan

Presiden di atas dapat kita pahami bahwa infrastruktur ketenagalistrikan

merupakan sebuah kebutuhan penting yang harus dimiliki oleh masyarakat.

Sehingga untuk infrastruktur yang satu ini benar-benar harus dimaksimalkan

pengadaannya. Dalam penelitian ini terkait dengan Inovasi Kementrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah

Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung

Page 35: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

20

Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba menggunakan teori atau pendapat dari

Rogers yang mengatakan bahwa inovasi dalam penerapannya memiliki atribut

yaitu relative advantage (keuntungan relatif), compatibility (kesesuaian), dan

complexity (kerumitan).

Berdasarkan uraian kerangka piker diatas, maka dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1 bagan kerangka pikir

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya

tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan penelitian

ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti Inovasi Kementrian Lingkungan

Listrik murah pembangkit listrik tenaga micro hidro

(PLTMH) bagi masyarakat kampung Kayu Biranga

Kabupaten Bulukumba

Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dalam

Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro

(PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba

Faktor

penghambat

yaitu

1.Ketidakpastian

Musim

2.Bencana alam

3.Sarana dan

Prasarana

Atribut inovasi

Rogers (Suwarno, 2008) :

1. Relative Advantage

2. Compatibility

3. Complexity

Faktor

Pendukung

yaitu

1.sumber daya

alam dan

sumber daya

manusia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122

tahun 2016 tentang percepatan penyediaan

infrastruktur prioritas.

Page 36: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

21

Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit

listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu Biranga

Kabupaten Bulukumba.

E. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Relative Advantage

Relative advantage atau keuntungan relative, sebuah inovasi harus

mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi

sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi

yang menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain.

2. Compatibility

Compatibility atau kesesuaian, inovasi juga mempunyai sifat

kompatibel atau sesuai dengan inovasi yang digantinya. Hal ini

dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta merta dibuang begitu saja,

selain karena alas an faktor biaya yang tidak sedikit, namun juga inovasi

yang lama menjadi bagian proses transisi ke inovasi terbaru. Selain itu

juga dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap

inovasi itu secara lebih cepat.

3. Complexity

Complexity atau kerumitan, dengan sifatnya yang baru, maka

inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang boleh menjadi lebih tinggi

dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena

sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka

tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak masalah penting.

Page 37: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama kurang lebih dua bulan

setelah seminar proposal.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba tepatnya di

Kampung Kayu Biranga, Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang,

Kabupaten Bulukumba sebagai daerah yang menerapkam inovasi listrik murah

dengan adanya pembangkit listrik tenaga microhidro oleh Kementrian

Lingkungn Hidup dan Kehutanan (KLHK).

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian kualitatif yang

berusaha menemukan makna, menyelidiki proses dan memperoleh pengertian

dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus karena berusaha untuk

mengetahui pengembangan PLTMH yang diterapkan di Kampung Kayu

Biranga.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini bertujuan untuk memberikan

22

Page 38: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

23

gambaran secara jelas mengenai objek yang diteliti dengan berusaha melihat

fenomena yang terjadi dalam pengembangan PLTMH di Kampung Kayu

Biranga.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder antara lain sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil

wawancara yang didapatkan dari narasumber atau informan yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya

dilapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sebagai data yang mendukung data primer dari

literatur dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi dengan

permasalahan dilapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bacaan,

bahan pustaka, dan laporan-laporan penelitian.

D. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, pengambilan informan secara purposive sampling.

Purposive sampling adalah tekhnik pengambilan informan yang memiliki

pengetahuan yang luas serta mampu menjelaskan sebenarnya tentang objek

penelitian. Peneliti telah menetapkan informan dalam pelaksanaan penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

Page 39: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

24

Tabel 3.1 informan penelitian

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini , jenis data yang dikumpulkan adalah data primer

dan data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer dan sekunder peneliti

menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi, ialah tekhnik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap objek penelitian

untuk memperoleh keterangan data yang akurat mengenai hal-hal yang

diteliti serta untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden dengan

kenyataan yang terjadi dilapangan.

2. Wawancara, adalah kegiatan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data guna

kelengkapan data-data yang diperoleh sebelumnya.

No Nama Inisial Jabatan/Instansi Jumlah

1. H. A. Awaluddin, S.Sos., M.Si AA Camat 1 orang

2. H. Lukman, SE LM Kepala

Desa/Kelurahan

1 orang

3. Hamsah HS Masyarakat

kampung Na’na

1 orang

4. Ramli RL Masyarakat

kampung Kayu

Biranga

1 orang

4. Juddin JD

Operator PLTMH

Na’na

1 orang

6. Nasiri NS Operator PLTMH

Kayu Biranga

1 orang

Jumlah informan 6 orang

Page 40: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

25

3. Dokumentasi, adalah suatu pengumpulan data melalui dokumentasi dalam

bentuk gambar.

F. Tekhnik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012) penelitian

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Hal-hal yang dilakukan dalam

analisis data, yaitu data reducation, dan display, dan conclusion

drawing/verification.

1. Reduksi data (data reduction), dalam tahap ini peneliti melakukan

pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan

tranformasi data kasar yang diperoleh.

2. Penyajian data (data display), peneliti mengembangkan sebuah deskripi

informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini

adalah dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and

ferification). Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan

verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari

lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur

kausalitas dan fenomena, dan droposisi.

G. Keabsahan Data

Sugiyono (2012) dalam penelitian yang dikumpulkan diharapkan dapat

Page 41: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

26

menghasilkan penelitian yang bermutu atau data yang kredibel, oleh karena itu

peneliti melakukan pengabsahan data dengan berbagai hal sebagai berikut:

1. Perpanjangan Masa Penelitian

Peneliti akan melakukan perpanjangan masa pengamatan jika data yang

dikumpulkan dianggap belum cukup, maka dari itu peneliti dengan melakukan

pengumpulan data, pengamatan dan wawancara kepada informan baik dalam

bentuk pengecekan data maupun mendapatkan data yang belum diperoleh

sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti menghubungi kembali para informan

dan mengumpulkan data sekunder yang masih diperlukan.

2. Meningkatkan ketekunan: melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan.

3. Triangulasi: pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan banyak waktu. Untuk keperluan triangulasi maka dilakukan tiga cara

yaitu:

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah membandingkan cara mengecek ulang

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber

yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan

wawancara, membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang

dikatakan pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan apa yang

terjadi di Kampung Kayu Biranga yang menerapkan listrik murah

PLTMH.

b. Triangulasi tekhnik

Page 42: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

27

Triangulasi tekhnik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan tekhnik yang berbeda. Dalam penelitian ini

akan menggunakan tekhnik observasi dan wawancara untuk mengecek

data yang diperoleh dengan tekhnik pengumpulan data sebelumnya.

c. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan

dengan pengecekan data berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu. Perubahan suatu proses dan perilaku manusia

mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Untuk mendapatkan data

yang sah melalui observasi pada penelitian ini, akan diadakan

pengamatan yang tidak hanya dilakukan dalam satu kali pengamatan

aja, sehingga data yang diperoleh di Kampung Kayu Biranga yang ada

di Kabupaten Bulukumba valid.

Page 43: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan dari data yang berkaitan dengan fokus penelitian sebagai tindak

lanjut dari hasil pengumpulan data. Sebelum mendeskripsikan hasil penelitian dan

pembahasan, maka terlebih dahulu peneliti akan menguraikan secara singkat

tentang gambaran umum lokasi penelitian, yaitu di kampung Kayu Biranga, Kel.

Borong Rappoa, Kec. Kindang, Kab. Bulukumba.

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Borong Rappoa adalah nama Kelurahan yang ada di Kecamatan Kindang

Kabupaten Bulukumba. Wilayah Kelurahan Borong Rappoa didominasi oleh areal

perkebunan, selebihnya digunakan sebagai areal permukiman penduduk.

Hamparan kebun-kebun yang hijau menjadi pemandangan yang indah dan

menjadikan Kelurahan Borong Rappoa menjadi sebuah wilayah luas yang

menjadikan warga Kelurahan Borong Rappoa sebagai penghasil cengkeh dan kopi

terbesar di wilayah Kabupaten Bulukumba.

Jarak dari ibu kota Kecamatan ke Kelurahan kurang lebih 20 meter,

sedangkan untuk jarak dari ibu kota Kabupaten kurang lebih 35 km, dan jarak dari

kota Provinsi kurang lebih 175 km. Luas wilayah Kelurahan Borong Rappoa

seluas 854,18 Km2, yang terdiri dari lahan perkebunan, ladang, hutan, lahan kritis,

jalanan, dan lahan perumahan/pemukiman. Adapun batas wilayah Kelurahan

Borong Rappoa sebagai berikut:

28

Page 44: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

29

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kindang

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Paenre

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tammauna

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Anrihua

Di Kelurahan Borong Rappoa terdapat 4 Dusun/Lingkungan yakni Dusun Borong

Rappoa, Dusun Bangsalaiyya, Dusun Baturapa, dan Dusun Bontomanai. Setiap

Dusun memiliki perkampungan, dan untuk kampung Kayu Biranga sendiri

terletak di Dusun Bontomanai.

B. Hasil Penelitian

1. Bagaimana Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan

(KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit Listrik

Tenaga Micro Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu

Biranga Kabupaten Bulukumba.

Listrik merupakan satu kebutuhan manusia yang sangat penting di zaman

ini. Hampir dalam semua aktivitas sehari-hati kita memerlukan tenaga listrik,

bahkan ketika kita tidak beraktifitas sekalipun, tenaga listrik tetap diperlukan. Hal

ini tentunya menjadikan konsumsi listrik Indonesia terus meningkat setiap

tahunnya sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi sosial.

Tidak meratanya distribusi listrik yang secara umum hanya dapat

dijangkau pada wilayah-wilayah dengan akses yang lebih mudah dan kemudian

untuk daerah-daerah terpencil yang relatife terisolisir atau akses berat masih

sangat kurang dialiri jaringan PLN. Selain dari pada itu harga listrik PLN yang

semakin tinggi juga menjadi salah satu penghambat dalam mengupayakan

Page 45: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

30

pemenuhan kebutuhan listrik secara nasional utamanya bagi masyarakat daerah

terpencil yang kurang mampu. Oleh sebab itu pemerintah secepatnya harus

melakukan suatu gebrakan untuk memecahkan permasalahan ini.

Maka dari itu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disini

berinovasi dengan membuat sebuah pembangkit listrik tenaga micro hidro

(PLTMH) yang menghasilkan listrik murah bagi masyarakat daerah terpencil di

kampung Kayu Biranga, kelurahan Borong Rappoa, kecamatan Kindang,

kabupaten Bulukumba. Dengan hadirnya PLTMH ini dapat menjadi alternative

pemenuhan kebutuhan listrik khususnya pada wilayah daerah-daerah terpencil,

sehingga dengan begitu setidaknya upaya pemenuhan kebutuhan listrik di

Indonesia bisa sedikit diatasi. Sejalan dengan itu maka untuk mengukur inovasi

ini berjalan dengan efektif atau tidak terdapat beberapa indikator diantaranya :

1. Relative Advantage (keuntungan relative)

Keuntungan relative ini menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

kenyamanan dan kepuasan terhadap hasil yang dirasakan dari sebuah inovasi.

Sejauh mana masyarakat menilai terhadap hasil yang dirasakan sangat ditentukan

dari segi ekonomi, kenyamanan dan kepuasan dari inovasi tersebut. Keuntungan

relative disini mengukur apakah layanan yang diberkan dari sebuah inovasi sudah

efisien atau tidak.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak selaku Camat

di Kecamatan Kindang kabupaten Bulukumba yang mengatakan bahwa:

“Sebelum ada pembangkit listrik tenaga micro hidro di kampung Kayu

Biranga, Masyarakat setempat pada awalnya memakai lampu pelita yang

berbahan bakar dari minyak tanah sebagai penerangan. Dibandingkan

dengan listrik dari PLN masyarakat setempat lebih memilih listrik dari

Page 46: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

31

PLTMH ini dikarenakan lebih murah yakni hanya dengan membayar 10

ribu rupiah perbulan/KK untuk biaya pemeliharaan PLTMH ini. Selain

dimanfaatkan untuk penerangan PLTMH ini juga sudah sangat membantu

kegiatan masyarakat sehari-hari misalnya saja saat memakai alat-alat

pertukangan, kemudian setelah adanya PLTMH ini masyarakat juga sudah

bisa menyalakan televisi dan perabotan rumah tangga elektronik seperti

rice cooker, seterika dan barang elektronik lainnya selain kulkas dan ac

dikarenakan besar watt yang dihasilkan PLTMH ini hanya sebesar 15 KW

untuk 48 KK sehingga masih belum cukup mampu untuk menghidupkan

alat/barang tersebut. Dalam hal memenuhi kebutuhan listrik di kampung

ini sendiri, masyarakat sudah cukup puas dengan adanya inovasi PLTMH

ini”.

(Wawancara AA, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa PLTMH ini

sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di masyarakat khususnya untuk

penerangan, dibandingkan dulu dimana masyarakat pada waktu itu masih

memakai lampu pelita dengan bahan bakar minyak tanah. Wawancara di atas juga

didukung dengan hasil wawancara bersama Bapak selaku Lurah di kelurahan

Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang mengatakan:

“Pada awalnya di kampung Kayu Biranga itu masyarakatnya memakai

lampu pelita dari minyak tanah untuk penerangan dan selain itu ada juga

yang pakai generator genset yang bahan bakar bensin dan dulu itu

masyarakat juga sempat memakai pembangkit listrik tenaga surya namun

hal itu tidak terlalu lama digunakan karena cepat rusak dan masyarakat

tidak dapat memperbaikinya. Hingga akhirnya pada tahun 2018 kemarin

dibangunlah PLTMH ini, yang kemudian dengan adanya pembangkit

listrik ini, masyarakat sudah tidak lagi pakai pelita dan beralih ke

pembangkit listrik tenaga air ini karena lebih murah dibandingkan dengan

membeli bahan bakar minyak. Setelah adanya PLTMH ini, masyarakat

sudah bisa pakai bola lampu yang terang, bisa putar music, menonton

televisi dan juga peralatan elektronik lainnya. Dengan hadirnya ini

PLTMH bisa dikatakan sudah cukup memenuhi kebutuhan listrik di

kampung Kayu Biranga”.

(Wawancara LM, 02 Januari 2020)

Page 47: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

32

Dari hasil wawancara disimpulkan, bahwa pembangkit listrik tenaga micro

hidro ini lebih baik dibandingkan lampu pelita yang berbahan bakar minyak tanah

dan pembangkit listrik tenaga surya. Dengan adanya PLTMH ini masyarakat bisa

berhemat karena tidak perlu lagi membeli bahan bakar untuk genset dan lampu

pelita. Kemudian dengan adanya PLTMH ini kegiatan masyarakat sehari-hari juga

dimudahkan. Sejalan dengan wawancara di atas, wawancara dengan Bapak selaku

operator PLTMH Kayu Biranga juga mengatakan:

“Dulu itu kita disini pakai lampu pelita yang pakai minyak tanah untuk

penerangan, tapi setelah ada ini pembangkit listrik tenaga air kita disini

sudah bisa pakai bohlamp lampu. PLTMH ini sudah cukup membantu

disini contohnya sekarang saya sudah bisa menonton, masak nasi dengan

ricecooker dan juga saya itu sudah bisa pakai alat-alat mesin perkakas

seperti gurinda, kattang (gergaji mesin)”.

(Wawancara NS, 02 Januari 2020)

Gambar 4.1 Mesin Turbin dan Generator Listrik PLTMH

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa inovasi PLTMH ini benar-

benar sudah mencukupi kebutuhan listrik dan memberikan kemudahan bagi

masyarakat dalam bekerja sehari-hari.

Page 48: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

33

Berdasarkan pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

inovasi listrik murah pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH) ini sungguh

memberikan keuntungan, manfaat serta pengaruh yang dapat dirasakan langsung

oleh masyarakat yang ada di Kampung Kayu Biranga. Masyarakat yang dulunya

tak memiliki aliran listrik di rumah, dengan adanya PLTMH kini hanya dengan

membayar 10 ribu/bulan untuk biaya perawatan mesin kini masyarakat sudah bisa

menikmati fasilitas arus listrik yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Gambar 4.2 Rumah Instalasi (Power House)

2. Compatibility (Kesesuaian)

Kompatibilitas atau kesesuaian adalah derajat dimana inovasi diukur dari

tingkat sejauh mana masyarakat membutuhkan inovasi tersebut. Ada beberapa hal

yang menjadi pertimbangan dalam melihat kesesuaian inovasi yaitu nilai, budaya

local masyarakat setempat, keseharian masyarakat serta kebermanfaatan dari

sebuah inovasi. Setiap lingkungan masyarakat memiliki karakteristik yang

Page 49: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

34

berbeda-beda sehingga pemerintah harus giat dalam mensosialisasikan setiap

inovasi, layanan, ataupun kebijakan yang akan diterapkan ke masyarakat.

Pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH) telah berhasil memberi

manfaat nyata yang membuat senang masyarakat dengan kemudahan yang

dirasakan. Masyarakat yang dulunya terbebani akan penerangan rumah, kini

kesejahteraannya perlahan-lahan meningkat berkat adanya inovasi ini. Bukan

hanya untuk penerangan saja, bahkan dengan adanya inovasi ini telah memberikan

manfaat yang sangat menguntungkan karena juga membantu maringankan

pekerjaan dan kegiatan-kegiatan masyarakat khususnya petani kopi dan cengkeh

yang dulu terasa berat dilakukan sehingga pertumbuhan perekonomian

masyarakat pun bertumbuh. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Bapak

Camat Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

“Sebelum PLTMH ini dibangun, dulu itu ada yang namanya Badan

Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK pernah melakukan penelitian dan

mensurvei terlebih dahulu di kampung Kayu Biranga kalau tidak salah

waktu tahun 2013/2014 yang kemudian mereka juga mengagendakan

sebuah pertemuan yang menghadirkan masyarakat, pemerintah yang ada di

kecamatan dan kelurahan untuk bermusyawarah. Dalam pertemuan itulah

kemudian dicari tahu kebutuhan apa yang paling mendesak untuk

masyarakat saat ini dan akhirnya masyarakat pada saat itu sepakat bahwa

listriklah yang paling mereka butuhkan saat ini. Kemudian sejak saat itu

pembangunan PLTMH pun direncanakan dan dikembangkan bersama-

sama dengan swadaya masyarakat serta LSM lokal OASE (Organisasi

Aksi Sosial dan Ekologi) dan Balang Institute. Hingga pada tahun 2015

kemarin itu, PLTMH akhirnya berhasil dibangun dan dinikmati oleh

masyarakat kampung Kayu Biranga”.

(Wawancara AA, 02 Januari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa inovasi PLTMH ini

adalah hasil dari bentuk kesesuaian dan kesepakan bersama antara masyarakat dan

Page 50: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

35

pemerintah yang mengacu pada kondisi dan kebutuhan masyarakat. Terdapat

pernyataan serupa dengan hasil wawancara diatas, wawancara dengan Bapak

selaku Lurah di Kelurahan Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten

Bulukumba juga mengatakan bahwa:

“Jadi masyarakat Kayu Biranga itu dulu mengeluhkan bahwa mereka

harus segera memiliki aliran listrik di kampung mereka saat ada pertemuan

dengan LHK (maksudnya disini BLI KLHK). LHK ini dulu pernah datang

kesini untuk meneliti dan mensurvei kondisi masyarakat dan hutan karena

kebetulan ini Kayu Biranga juga termasuk dalam kawasan Hutan Lindung.

Kemudian dari situlah kami ini dengan masyarakat dan juga LHK itu

bersama-sama membangun dan mengembangangkan PLTMH ini. Jadi

PLTMH ini adalah buah dari kesepakatan bersama yang dimana memang

masyarakat di Kayu Biranga itu sangat membutuhkan inovasi ini.

Mungkin mereka juga melirik dari kampung sebelahnya yakni kampung

Na’na yang sudah lebih dulu memakai listrik tenaga air tapi mereka murni

swadaya tanpa bantuan dari pihak manapun.

(Wawancara dengan, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa memang benar

masyarakat kampung Kayu Biranga ini sudah sangat membutuhkan pasokan

listrik sampai pada akhirnya mereka meluapkan keresahan mereka pada saat

adanya pertemuan dengan BLI KLHK dan pemerintah setempat, hingga pada

akhirnya dikembangkanlah PLTMH ini sebagai jalan keluar untuk memenuhi

keinginan masyarakat. Sejalan dengan wawancara diatas, wawancara dengan

Bapak selaku Operator PLTMH Na’na yang mengatakan :

“Untuk di kampung Na’na itu swadaya murni, hanya saja untuk

pemasangan alatnya dulu itu tahun 2014 kami dibantu tekhnisi dari

makassar. Jadi kami Patungan kumpul dana bersama-sama yang kemudian

dana yang terkumpul itu dipakai untuk membeli turbin dan pipa. Pada saat

itu dana awal yang terkumpul jumlahnya kurang lebih 120 juta kemudian

ditambah lagi 20 juta karena adanya penambahan pipa. Untuk biaya

pemeliharaan awalnya dulu itu hanya 10 ribu/bulan tapi kami kemudian

Page 51: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

36

baru-baru ini menaikkan tarifnya menjadi 20 ribu/bulan dan itu sudah

disepakati tahun kemarin 2019”.

(Wawancara JD, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa PLTMH yang

ada di kampung Na’na berbeda dengan PLTMH yang dibangun di kampung Kayu

Biranga. Jika Kayu Biranga PLTMH dibangun dan dikembangkan oleh BLI

KLHK, Na’na sendiri dibangun dari murni swadaya masyarakat. Kemudian untuk

tarif pembayarannya sendiri berbeda, yakni 10 ribu/bulan untuk Kayu Biranga dan

20 ribu/bulan untuk Na’na.

Wawancara diatas juga didukung dengan hasil wawancara bersama Bapak

selaku masyarakat yang ada di kampung Na’na yang mengatakan:

“Pembangkit listrik tenaga air yang ada di kampung ini adalah hasil

kerjasama antar sesama masyarakat tanpa adanya bantuan dari pihak lain.

Jika ada atau terjadi kerusakan pada mesin pun masyarakat sendiri yang

belajar untuk memperbaikinya. Jika sewaktu-waktu ada perubahan tarif

pembayaran (biaya operasional) biasanya akan ada musyawarah bersama-

sama masyarakat dan kemudian disepakati bersama. Jadi disini itu

masyarakatnya bisa dibilang sudah mandiri”.

(Wawancara HS, 04 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan dan menguatkan

hasil wawancara selumnya bahwa terdapat perbedaan antara PLTMH yang ada di

kampung Na’na dengan PLTMH yang ada di kampung Kayu Biranga. Namun

untuk kegunaannya sendiri tidak jauh beda yaitu hanya mampu dipakai untuk

penerangan, menyalakan alat perkakas dan barang elektronik lainnya kecuali AC

dan kulkas. Lanjut, sejalan dengan wawancara diatas Bapak Operator PLTMH

Kayu Biranga juga mengatakan:

Page 52: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

37

“Di Kampung ini pembangunan PLTMH itu semi swadaya, jadi dulu kami

patungan kumpul-kumpul dana dan juga meminta bantuan dari pihak

pemerintah khususnya BLI KLHK agar kami segera bisa merasakan aliran

listrik di kampung kami, karena PLN tidak bisa menjangkau kampung

kami. Kemudian adapun dulu sumber dana dari swadaya masyarakat yaitu

sekitar 2 juta/KK dan sebelum adanya pembangunan PLTMH ini, kami

masyarakat disini bersepakat dengan KLHK tentang larangan menebang

pohon, jadi selama pembangunan ini berjalan tidak boleh ada pohon yang

dikorbankan”.

(Wawancara NS, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa terdapat

kesesuaian antara pembangunan PLTMH ini dengan kondisi masyarakat

sebelumnya. Kemudian pembangunan PLTMH ini tidak langsung dibangun

begitu saja namun ada aturan-aturan yang telah disepakati bersama yaitu tentang

larangan penebangan pohon. Selanjutnya adapun wawancara dengan Bapak selaku

masyarakat kampung Kayu Biranga yang mengatakan:

“Kami lebih memilih PLTMH ini karena lebih murah dan menghemat

pengeluaran kami yang dulunya kami pakai untuk membeli bahan bakar

untuk pelita dan juga genset. Masa-masa penggunaan pelita cukup

memprihatinkan, dimana minyak tanah semakin langka dan harganya pun

mahal. Kemudian untuk genset sendiri satu liter bahan bakar premium

(bensin) hanya mampu menghasilkan listrik selama satu jam sehingga

biaya untuk penerangan dalam semalam cukup membebani. Saat kami

pakai genset dulu kami bersyukur sudah bisa menonton televisi. Namun

kami harus menghemat listrik misalnya saja saat kami menonton tv, jadi

kalau lagi iklan televisinya dimatikan kemudian diperkirakan film/acara

televisinya sudah main lagi baru dihidupkan. Kami berharap layanan dari

PLTMH ini berlanjut terus dan memliki peningkatan.”

(Wawancara RL, 04 Januari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat deketahui bahwa inovasi PLTMH ini

memang sudah sangat sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada di kampung

Kayu Biranga yang terpencil dan tak dialiri listrik dari PLN serta kondisi

Page 53: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

38

perekonomian yang belum bisa dikatakan sangat sejahtera. Kemudian masyarakat

setempat berharap bisa menikmati inovasi ini dalam jangka waktu yang lebih

lama.

Berdasarkan pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa pembangunan

atau penerapan inovasi PLTMH di Kampung Kayu Biranga ini sudah sangat

sesuai karena selain kondisi geografis daerahnya yang mendukung seperti

tersedianya sumber air untuk menggerakkan mesin PLTMH, dan juga dilihat dari

kondisi perekonomian masyarakat yang sebagian besar hanya bekerja sebagai

petani. Jadi, dengan adanya listrik murah PLTMH ini setidaknya masyarakat bisa

menghemat dan tidak khawatir lagi dengan pengeluaran yang berlebih seperti

dahulu.

3. Complexity (Kerumitan)

Complexity (kerumitan) adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan

menggunakan inovasi bagi penerima. Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi

mempunyai tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan

inovasi sebelumnya. Namun demikian karena sebuah inovasi menawarkan cara

yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak

menjadi masalah penting.

Adapun Kerumitan yang dialami oleh masyarakat saat pertamakali

maupun setelah PLTMH ini dibangun. Namun kerumitan-kerumitan tersebut

dapat diatasi dengan baik karena pihak BLI KLHK yang dengan sangat baik

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang system dan cara kerja dari

Page 54: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

39

inovasi PLTMH ini. Seperti wawancara penulis dengan Bapak selaku Camat di

kecamatan Kindang kabupaten Bulukumba yang mengatakan:

“Jadi pada awal-awal pembangunan PLTMH ini, yang menjadi kerumitan

itu ialah infrastruktur atau akses jalan menuju kampung Kayu Biranga

dimana pada saat itu masih belum baik apalagi tantangan semakin berat

pada saat musim penghujan yang membuat kondisi jalan menjadi becek

sehingga mempengaruhi proses pembangunan PLTMH. Kerumitan

selanjutnya adalah saat pemasangan kabel-kabel listrik di rumah-rumah

masyarakat dimana jarak antara rumah satu dengan yang lain cukup

berjauhan ditambah lagi akses jalanan yang kurang baik. Selain sebagai

konsumen pemakai PLTMH, masyarakat juga diberi pembelajaran tentang

bagaimana perawatan mesin turbin sehingga jika sewaktu-waktu ada

kerusakan masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong untuk

memperbaikinya sendiri tanpa bergantung kepada pihak BLI KLHK.

(Wawancara AA, 2 Januari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa kerumitan yang

dialami saat proses pembangunan PLTMH di Kampung Kayu Biranga adalah

akses jalan masuk ke perkampungan yg belum baik dan juga pemasangan kabel

listrik dirumah-rumah masyarakat yang jarak antara rumah masyarakat satu

dengan masyarakat yang lain cukup berjauhan. Kemudian selain menjadi

pemakai, masyarakat juga ternyata diajari merawat mesin PLTMH. Sejalan

dengan wawancara diatas, wawancara dengan Bapak selaku Lurah Kelurahan

Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba juga mengatakan

bahwa:

“Karena pembangunan PLTMH ini adalah semi swadaya maka kerumitan

pertamakali yang dihadapi adalah masalah anggaran khususnya dilingkup

masyarakat dimana pada saat itu masyarakat setempat mengumpulkan

uang sebesar 2 juta/KK yang untuk sebagian masyarakat itu bukanlah

jumlah yang sedikit. Kerumitan yang dialami selanjutnya itu adalah

masalah jalanan masuk ke perkampungan dimana jalanan disana itu masih

tanah dan bebatuan. Dulu itu mobil susah masuk kesana jadi untuk

membawa alat-alat yang diperlukan untuk membangun PLTMH sedikit

Page 55: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

40

terhambat. Untuk perawatan mesin PLTMH sendiri itu adalah tugas setiap

masyarakat yang memakai pembangkit itu, apalagi mereka juga telah di

ajarkan cara merawatnya oleh BLI KLHK.”

(Wawancara LM, 2 Januari 2020)

Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa pembangunan PLTMH di

Kampung Kayu Biranga adalah semi swadaya yang berarti dalam proses

pembangunan PLTMH yang berperan dalam pembangunan bukanlah hanya dari

pihak BLI KLHK saja melainkan masyarakat juga ikut berperan dalam

pembangunan yaitu dengan mengumpulkan dana dari masyarakat yang ada di

Kampung Kayu Biranga. Kemudian selain memakai, masyarakat juga diajarkan

cara merawat PLTMH. Selain wawancara diatas, ada pun hasil wawancara dengan

Bapak selaku Operator PLTMH Kampung Kayu Biranga yang mengatakan :

“Waktu mau ini dibangun pembangkit listrik, disini masyarakat itu

kumpul-kumpul uang untuk sama-sama nantinya membantu pembangunan

ini PLTMH. Jadi, setidaknya itu jadi sumbangsi kami ini masyarakat

untuk BLI KLHK dalam pembangunan. Saya rasa itu saja kalau tentang

kendala atau kerumitan saat pertamakali mau dibangun ini pembangkit.

Kalau untuk tentang di ajari cara merawat dan memperbaiki ini mesin

pembangkit, yah sudah jelas kami diajari itulah kenapa ada yang namanya

kelompok pemelihara. Jadi ini di kampung kan ada beberapa mesin, jadi

setiap mesin itu ada kelompok pemeliharanya masing-masing dan juga di

kelompok itu ada juga ketuanya yang namanya ketua operator. Jadi kalau

nanti ada kerusakan, itu kelompok pemelihara yang bertanggung jawab

untuk memperbaikinya.”

(Wawancara NS, 2 Januari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa kerumitan yang

dialami khususnya masyarakat saat PLTMH pertamakali dibangun adalah masalah

anggaran dimana mereka patungan untuk membantu BLI KLHK dalam

pembangunan PLTMH ini. Selanjutnya, untuk penjagaan dan perawatan PLTMH

Page 56: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

41

masyarakat juga diajarkan oleh BLI KLHK yaitu dengan membentuk kelompok

pemelihara disetiap mesin PLTMH yang nantinya akan mengkoordinir apabila

sewaktu-waktu terjadi masalah atau kerusakan. Sejalan dengan hasil wawancara

diatas, wawancara dengan Bapak selaku masyarakat kampung Kayu Biranga juga

mengatakan bahwa :

“Kalau kendala itu dulu di masalah uang saja, jadi dulu masyarakat di

kampung ini per KK itu kumpul 2jt yg dimana itu bukan uang sedikit bagi

masyarakat disini karena sebagian masyarakat disini itu pekerjaannya

cuman petani. Tapi demi bantu-bantu supaya cepat ini pembangunan

pembangkit listrik maka kami usahakan itu, kan nantinya itu yang akan

nikmati kami juga semua. Kalau untuk masalah memperbaiki mesin itu

kan setiap mesin ada operator dan kelompok pemeliharanya, jadi meraka

itu yang diajari cara memperbaiki kalau terjadi misalnya kerusakan, biasa

juga itu masyarakat yang lain diajari juga intinya disini gotong royong ji

masyarakat.”

(Wawancara RL, 4 Januari 2020)

Gambar 4.3 Pembersihan saluran irigasi PLTMH

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa karumitan

yang dialami khususnya dalam lingkup masyarakat adalah masalah anggaran saat

Page 57: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

42

itu masyarakat patungan untuk membantu pembangunan PLTMH namun ada

beberapa masyarakat yang kurang mampu untuk ikut patungan karena sebagian

penduduk di kampung Kayu Biranga hanya bekerja sebagai petani. Kemudian

ketika terjadi kerusakan pada mesin PLTMH, masyarakat bergotong royong

bersama-sama dengan kelompok pemelihara untuk memperbaikinya.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa

kerumitan saat awal-awal PLTMH ini dibangun adalah masalah infrastruktur jalan

masuk ke kampung yang belum baik kemudian adapula sedikit permasalahan

anggaran oleh masrakat namun hal ini dapat langsung cepat diatasi dan kemudian

untuk masalah pendampingan masyarakat disini telah mendapatkan pelajaran dan

pengalaman tentang bagaimana cara menjaga mesin PLTMH oleh dampingan

dari BLI KLHK.

Indikator Sub Indikator Keterangan

Relative advantage

(Keuntungan relative)

1. Biaya lebih murah

2. Aktif 24 jam

3. Tahan lama

1. Hanya dengan

membayar 10 ribu

perbulan masyarakat

sudah bisa menikmati

fasilitas listrik yang

sudah memadai

dibandingkan dengan

generator listrik yang

berbahan bakar bensin

yang itupun hanya

dapat dipakai untuk

penerangan dimalam

hari.

2. Inovasi PLTMH ini

bisa menghasilkan

listrik dari hasil

Page 58: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

43

dorongan air yang

berasal dari aliran

sungai dimana air

sungai ini mengalir 24

jam tanpa henti,

sedangkan

pembangkit listrik

tenaga surya hanya

mendapatkan sumber

energi berupa panas

matahari dipagi atau

siang hari itupun

kalau tidak mendung

atau hujan. Kemudian

untuk generator listrik

berbahan bakar bensin

hanya dipakai

masyarakat pada

malam hari karena

jika untuk

menghidupkan

generator ini dalam 24

jam maka dibutuhkan

pula bahan bakar

minyak yang banyak

yang pastinya

memakan banyak

biaya.

3. Inovasi PLTMH ini

lebih diminati

masyarakat setempat

karena tidak

gampang rusak dan

sedikit mudah dalam

perawatannya.

Berbeda dengan

pembangkit listrik

tenaga surya yang

cepat rusak dan

masyarakat masih

kurang tahu untuk

memperbaikinya

kemudian untuk

generator listrik

berbahan bakar

Page 59: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

44

minyak sendiri

ditinggalkan

masyarakat karena

harga bbm yang

makin hari makin

naik.

Compatibility

(Kesesuaian)

1. Adanya sumber daya

alam

2. Kondisi masyarakat

1. Tersedianya sumber

daya alam yaitu aliran

sungai yang mengalir

masuk ke saluran

irigasi yang kemudian

nantinya akan

mendorong dan

memutar turbin

PLTMH.

2. Masyarakat kampung

Kayu Biranga sendiri

rata-rata berprofesi

sebagai petani kopi

dan cengkeh dimana

pendapatannya itu

bergantung pada hasil

panennya dan

menunggu masa

panen itu sedikit lama.

Jadi selama dalam

masa tidak panen

mereka harus mengirit

pengeluaran mereka.

Complexity (kerumitan) 1. Terbatasnya

pemakaian listrik

2. Pemasangan kabel

listrik

1. Pembatasan

pemakaian listrik

disini adalah untuk

barang-barang

elektronik yang

mengkonsumsi listrik

yang banyak seperti

Ac dan kulkas.

2. Untuk memasang

kabel bagi konsumen

baru sedikit rumit

karena jarak rumah-

keerumah yang

berjauhan ditambah

Page 60: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

45

Tabel 4.1 penjabaran indikator dan sub-sub indikator penelitian

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Inovasi Kementrian Lingkugan

Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah

Pembangkit Listrik Murah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH) Bagi Masyarakat Kampung Kayu Biranga Kabupaten

Bulukumba.

1. Faktor pendukung

Faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Kementrian Lingkugan Hidup

dan Kehutanan (KLHK) Dalam Menghasilkan Listrik Murah Pembangkit Listrik

Murah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Bagi Masyarakat

Kampung Kayu Biranga Kel. Borong Rappoa Kec. Kindang Kab. Bulukumba.

Sumber daya alam dan sumber daya manusia menjadi faktor yang sangat

mendukung dalam kelancaran inovasi PLTMH ini. Sumber daya seperti sumber

daya alam dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai membuat program

PLTMH ini dapat berjalan dengan lancar. Dalam penerapan inovasi PLTMH

sejauh ini, sumber air dan keterlibatan masyarakat sangat mempengaruhi jalannya

inovasi ini. Terlihat dari adanya aliran sungai yang menyediakan sumber air yang

memadai serta adanya keikut sertaan atau partisipasi masyarakat dalam membantu

pembangunan dan juga menjaga kelestarian lingkungan agar PLTMH di kampung

lagi kondisi jalanan

yang kurang baik.

Page 61: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

46

Kayu Biranga dapat dinikmati dalam jangka panjang. Sebagaimana wawancara

dengan Bapak Camat Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang

mengatakan bahwa:

“Sebelum inovasi ini diterapkan di Kampung Kayu Biranga, kehidupan

masyarakat disana itu hampir bisa dibilang kurang sejahtera karena untuk

penerangan rumah saja itu, mereka hanya memakai lampu pelita yang itu

pun tidak begitu terang cahayanya dan kemudian untuk kegiatan

masyarakat disana itu juga sebelum adanya ini inovasi sangat terbatas dan

sedikit terhambat misalnya saja saat ada masyarakat yang ingin

membangun rumah, nah dulu itu Cuma pakai alat-alat perkakas yang

sederhana saja sehingga untuk jadi itu sebuah rumah, prosesnya sangat

lama. Namun saat adanya ini PLTMH yang dari BLI KLHK nah akhirnya

sudah mulai aga’ sejahtera masyarakat disana. Jadi karena ada disana

aliran sungai untuk bikin ini pembangkit listrik maka Alhamdulillah

akhirnya masyarakat disana sudah bisa menikmati penerangan yang cukup

memadai. Kemudian, saat dibangun ini PLTMH kan dibuat itu saluran

buatan semacam selokan untuk nanti jadi penampungan air , jadi dulu itu

masyarakat juga berpartisipasi itu saat pembangunan itu, kan nantinya

yang akan menikmati inovasi itu adalah mereka sendiri, jadi yah disana itu

masyarakatnya menerima baik itu pembanguan PLTMH sehingga disana

itu masyarakatnya terlibat aktif dan gotong royong juga dalam membantu

itu pembangunan.”

(Wawancara AA, 2 Januari 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa kehidupan

masyarakat di Kayu Biranga sebelumnya bisa dibilang kurang sejahtera karena

tidak memiliki penerangan yang cukup. Kemudian setelah adanya inovasi ini,

perlahan-lahan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat mulai meningkat. Hal

ini didukung dengan adanya ketersedian sumber air untuk membuat sebuah

PLTMH dan juga partisipasi masyarakat yang tinggi saat pembanguan PLTMH

dilakukan. Selanjutnya, adapun wawancara dengan Bapak Lurah Kelurahan

Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang menyatakan

bahwa:

Page 62: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

47

“Masyarakat di Kampung Kayu Biranga itu dulu penerangannya cuman

pakai lampu pelita, namun setelah adanya ini LHK (BLI KLHK) masuk di

Kampung Kayu Biranga untuk membangun sebuah pembangkit listrik

tenaga air maka masyarakat disana itu sudah bisa pakai lampu seperti yang

saya bilang di pertanyaan sebelumnya. Kemudian bagusnya lagi disana

untungnya ada sumber air yang dari aliran sungai yang bisa dipakai itu

untuk kasi jalan ini mesin PLTMH dan juga karena masyarakat disana ini

menerima baik itu pembangunan PLTMH, jadi masyarakat itu bersama-

sama gotong royong dulu waktu mau dibangun ini pembangkit listrik.”

(Wawancara L, 2 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa penerangan

yang dipakai Masyarakat Kampung Kayu Biranga adalah lampu pelita namun

setelah BLI KLHK membangun sebuah PLTMH di Kampung tersebut akhirnya

masyarakat sudah bisa memakai bohlam lampu sebagai penerangan sehari-hari.

Kemudian saat pembangunan PLTMH ini berlangsung, masyarakat sangat terbuka

dan menerima dengan baik pembangunan tersebut. Sejalan dengan wawancara di

atas, wawancara dengan Bapak operator PLTMH Kayu Biranga juga mengatakan:

“Mesin pembangkit listrik ini bisa jalan karena ada dibikin saluran air

yang airnya itu dari sungai. Kemudian itu aliran air mengarah ke rumah

tempat mesin pembangkit listrik. Jadi semakin deras ini air maka semakin

besar dan kuat listrik yang dihasilkan. Saat dibangunan ini pembangkit,

dulu kami disini masyarakat sama-sama membantu gotong royong supaya

bisa juga cepat dinikmati ini pembangkit listrik.

(Wawancara N, 2 Januari 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa sumber daya paling

utama untuk PLTMH adalah aliran air yang deras. Jadi, semakin besar debit air,

maka kuat pula arus listrik yang dihasilkan. Saat pembangunan PLTMH

berlangsung, masyarakat di Kampung Kayu Biranga bersama-sama saling

membantu dan turut berpartisipasi dalam pembangunan. Sejalan dengan

Page 63: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

48

wawancara diatas, wawancara dengan Bapak selaku masyarakat Kampung Kayu

Biranga yang mengatakan bahwa:

“Pembangkit listrik ini kan bisa beroprasi karena tenaga dorongan air, nah

itu air dari saluran irigasi yang sumber airnya itu dari aliran sungai yang

ada di kampung atas yang kemudian mengarah ke tempat mesin

pembangkit listrik ini berada. Jadi ini pembangkit sangat bergantung sekali

sama air, semakin deras aliran air maka ini pembangkit listrik juga

semakin bagus dan bisa menghasilkan arus listrik yang kuat. Masyarakat

disini kalau ada kerusakan pasti akan gotong royong bersama-sama juga

dengan kelompok pemelihara PLTMH, contohnya saja biasa kita disini

bersih-bersih saluran irigasi yang kotor, biasanya itu banyak daun-daun

kering yang jatuh di saluran, jadi kami ambil supaya tidak menyumbat

aliran air.”

(Wawancara R, 4 Januari 2020)

Berdasakan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa dorongan aliran

air yang berasal dari saluran irigasi sangat mempengaruhi kinerja mesin PLTMH.

Saat saluran irigasi kotor, masyarakat biasanya bersama-sama membersihkan

saluran tersebut agar sampah-sampah yang ada tidak menyumbat saringan air

yang ada di saluran irigasi sehingga aliran air tetap bisa mengalir dengan baik.

Berdasarkan pengamatan penulis, dapat disimpulkan bahwa Dalam

penerapan inovasi PLTMH ini sangat dipengaruhi dengan adanya sumber daya,

baik itu sumber daya alam dan juga sumber daya manusia. Air sebagai sumber

daya alam yang menjadi tenaga penggerak mesin PLTMH dan masyarakat

Kampung Kayu Biranga sebagai koloni, kelompok yang menjadi penjaga dan

perawat dari mesin PLTMH.

Page 64: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

49

Gambar 4.4 saluran irigasi PLTMH

2. Faktor penghambat

Faktor-faktor yang menghambat jalannya inovasi PLTMH dalam

menghasilkan listrik murah bagi masyarakat Kampung Kayu Biranga.

a. Ketidakpastian Musim

Agar mesin PLTMH menghasilkan arus listrik yang kuat maka dibutuhkan

dorongan aliran air yang deras yang bersumber dari aliran sungai menuju saluran

irigasi. Semakin besar debit air maka semakin besar pula arus listrik yang

dihasilkan begitu pula sebaliknya jika debit air kecil maka lemah pula arus listrik

yang dihasilkan. Debit air yang tinggi biasanya terjadi saat musim penghujan yang

dimana membuat sungai meluap dan daya aliran air di sungai meningkat

sedangkan debit air yang kecil biasanya terjadi saat musim kemarau dimana air

yang ada di sungai sedikit mongering sehingga aliran airnya lemah. Seperti yang

dikatakan oleh Bapak Camat Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang

mengatakan bahwa:

Page 65: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

50

“Karena ini pembangkit listrik bertenaga micro hidro atau tenaga air maka

permasalahannya disini adalah penyediaan air itu sendiri. Jadi, apabila

jumlah debit air ini tinggi maka bagus juga ini dia punya listrik. Nah yang

akan jadi masalah penghambatnya ini mesin pembangkit adalah saat

musim kemaru yang dimana biasanya itu air disungai itu airnya berkurang

dan tidak deras alirannya.”

(Wawancara AA, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa mesin

pembangkit listrik tenaga micro hidro sangat bergantung pada ketersediaan

sumber air, semakin besar jumlah debit air maka listrik yang dihasilkan juga kuat.

Namun saat musim kemarau tiba debit air yang ada sangat kecil, ini disebabkan

karena sungai yang menjadi sumber pemasok air mengalami kekeringan. Selain

wawancara di atas, ada pula hasil wawancara bersama Bapak Lurah Kelurahan

Borong Rappoa Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba yang mengatakan

bahwa:

“Sumber air ini sangat mempengaruhi jalannya ini mesin karena ini kan

pembangkit listrik tenaga air. Jadi, kalau aliran sungai deras maka banyak

pula air yang masuk ke saluran irigasi sehingga air selanjutnya mengalir ke

power house tempat dimana ini mesin pembangkit berada. Jadi, misal

kalau musim hujan toh, nah biasanya itulah saat-saat dimana lagi bagus

sekali ini mesin pembangkit menghasilkan listrik karena deras ini aliran

sungai dan kalau kemarau malah sebaliknya, karena ini air disungai pasti

mengering dan tidak deras airnya sehingga hanya sedikit yang masuk ke

saluran irigasi.”

(Wawancara L, 2 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Sumber air

sangat mempengaruhi kinerja mesin PLTMH. Semakin deras aliran air sungai

maka banyak pula air yang akan mengalir ke saluran irigasi kemudian selanjutnya

akan menuju power house. Derasnya air sungai biasa terjadi pada musin hujan dan

Page 66: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

51

saat musim kemarau aliran sungai tidak begitu deras dan mengakibatkan air yang

masuk ke saluran irigasi hanya sedikit dan kurang mampu menggerakkan turbin

mesin PLTMH. Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat Bapak Operator

PLTMH Kampung Kayu Biranga yang mengatakan bahwa:

“Ini PLTMH tergantung dari airnya yah debit air, jadi kalau musim hujan

yah banyak juga airnya ini saluran irigasi jadi bagus juga putarannya

mesin. Eee yang paling dikhawatirkan disini itu kalau lagi musim

kemarau, karena ini airnya sungai biasa sedikit ee kering begitu e, jadi ini

air kurang sekali yang masuk ke saluran irigasi ini sehingga ini mesin

tidak kencang putarannya.”

(Wawancara N, 02 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketaui bahwa mesin PLTMH

bergantung pada besar kecilnya debit air. Jika musim penghujan maka deras arus

sungai meningkat sehingga putaran turbin sangat cepat kemudian listrik yang

dihasilkan pun kuat sedangkan di musim kemarau air sungai begitu sedikit dan

nyaris mengering. Hal ini kemudian mempengaruhi aliran air yang ada di saluran

irigasi, karena air sungai yang sedikit maka putaran mesin juga melemah. Sejalan

dengan wawancara diatas, wawancara dengan Bapak selaku Masyarakat Kampung

Kayu Biranga juga mengatakan bahwa:

“Kalau Musim hujan yah deras juga air yang putar ini mesin karena dan

kalau kemarau yah pasti lemah juga putarannya ini mesin karena sedikit

air yang mendorong ini mesin pembangkit. Jadi, tergantung derasnya air

ini kalau deras air yah kuat juga ini listrik yg ada dan kalau lemah ini

aliran air maka lemah juga listriknya.”

(Wawancara RL, 4 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat kita ketahui bahwa derasnya air

sungai adalah bergantung pada musim, jika musim penghujan maka sumber air

Page 67: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

52

pun melimpah namun jika musim kemarau, air di sungai pun mengalami

kekeringan. Hal inilah yang kemudian akan mempengaruhi kinerja dar mesin

PLTMH. Apabila arus air yang mendorong turbin deras, maka kuat pula arus

listrik dan sebaliknya jika arus air lemah, turbin tidak akan mampu terdorong atau

bisa juga terdorong namun putarannya sangat lemah dan pelan.

Berdasarkan pengamatan penulis, dapat disimpulkan bahwa dalam

penerapan inovasi PLTMH ini memiliki sedikit kendala yakni masih sangat

dipengaruhi oleh musim dimana jika terjadi musim kemarau, maka air sungai

yang menjadi sumber energy mengalami kekeringan sehingga membuat debit air

tidak mampu untuk memutar turbin PLTMH.

b. Bencana alam

Dalam penerapan PLTMH tentunya tak bisa dikatakan sempurna sebab

ada beberapa hal yang menjadi kendala salah satunya ialah bencana alam yang

paling harus dihindari. Bencana alam yang mempengaruhi PLTMH yaitu banjir

dan angin kencang dimana ketika terjadi banjir maka air sungai mengalami erosi

yang menyebabkan air tidak mengalir masuk kesaluran irigasi yang mengarah ke

power house (tempat mesin PLTMH berada) dan juga apabila arus air yang masuk

kesaluran irigasi terlalu deras, maka akan menyebabkan putaran mesin turbin

PLTMH sangat kencang dan tidak stabil. Kemudian bencana selanjutnya ialah

angin kencang dimana bencana ini bisa menyebabkan pohon tumbang karena

letak mesin PLTMH ini berada kampung yang berada di kawasan hutan dimana

pastinya dikelilingi dengan pepohonan. Pepohonan yang tumbang bisa saja

mengenai kabel-kabel listrik hingga putus dan juga bahkan dapat mengenai power

Page 68: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

53

house yang juga dikelilingi dengan pepohonan. Sebagaimna hasil wawancara

penulis dengan Bapak Lurah kelurahan Borong Rappoa Kecamatan Kindang

Kabupaten Bulukumba yang mengatakan bahwa :

“Faktor yang mempengaruhi ini pembangkit listrik adalah salah satunya

itu yang ditakutkan adalah bencana banjir karena ini pembangkit listrik

kan memakai tenaga air yang airnya itu bersumber dari sungai, nah kalau

terjadi musibah banjir ini kan air disungai pastinya mengalami erosi dan

bisa-bisa air yang masuk ke dalam mesin ini volumenya terlalu besar

sampai akhirnya tidak bisa dikontrol sama ini mesin pembangkit yang

kemudian pastinya akan menyebabkan mesin mengalami kerusakan”.

(Wawancara LM, 2 Januari 2020 )

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa bencana alam

mempengaruhi proses kerja mesin PLTMH salah satunya ialah bencana banjir

yang menyebabkan air sungai mengalami peningkatan jumlah air yang berlebihan

sehingga air yang masuk kedalam mesin pembangkit tidak dapat terkontrol karena

alirannya terlalu deras. Sejalan dengan wawancara diatas, wawancara dengan

Bapak Operator PLTMH Kayu Biranga juga mengatakan bahwa:

“Ini kampung kan berada didalam kawasa hutan yang banyak pohon jadi,

bencana alam seperti angina kencang itu sangat ditakutkan disini karena

bisa saja pohon tumbang dan kena ini semua kabel-kabel listrik punyanya

masyarakat. Kemudian biasa juga terjadi ini, apa, air sungai meluap dan

bikin banjir sehingga ini mesin biasanya dialiri air dengan jumlah besar

yang bikin ini mesin jadi rusak karena berputar terlalu kencang”.

(Wawancara NS, 2 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa selain bencana

banjir, adapun bencana yang lain yaitu bencana angina kencang yang jika

membuat pohon tumbang akan mengenai kabel-kabel listrik masyarakat. Terdapat

Page 69: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

54

pernyataan yang sama dari Bapak Operator PLTMH Na’na yang mengatakan

bahwa :

“Faktor yang menjadi kendalanya ini mesin disini adalah bencana alam

seperti angina kencang dan banjir. Ini kan mesin pakai tenaga aliran air

toh, jadi kalau musim hujan berkepanjangan itu biasanya itukan air sungai

pasti meluap dan pastinya alirannya itu sangat deras sehingga biasanya

saking derasnya, biasa tidak terlalu banyak yang mengalir masuk

kesaluran irigasi karena air sungai mengikuti jalur sungai, dan kalaupun

misalnya masuk ini arus kencang ke mesin PLTMH, pasti akan bikin ini

mesin jadi rusak karena itu tadi arus yang terlalu kencang pasti akan

memutar ini turbin dengan sangat kencang dan tidak bisa dikontrol oleh ini

mesin dan biasanya juga ini bikin koslet listrik yang ada di rumah

masyarakat yang tidak memasang kilometer (bargainser). Kemudian ada

lagi selain banjir, yaitu masalah angina kencang yang bisa saja bikin

pohon-pohon di kampung ini jadi tumbang, roboh dan mengenai ini ini

rumah instalasi ataupun kabel-kabel listrik yang ada di kampung.

Kampung ini kan berada di kawasan hutan yang banyak pepohonan, jadi

hal itulah yang harus diwaspadai dan di antisipasi”.

(Wawancara JD, 2 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa di Kampung

Kayu Biranga biasa terjadi banjir yang menyebabkan arus air sungai menjadi

deras dan meluap kemudian adapula bencana alam yang lain yaitu angina kencang

yang biasanya membuat pepohonan tumbang dan tidak jarang mengenai kabel

listrik yang ada di perkampungan yang terletak dalam kawasan hutan tersebut.

Pernyataan diatas juga didukung oleh Bapak selaku masyarakat kampung Na’na

yang mengatakan bahwa :

“Kalau yang menjadi penghambat ini mesin pembangkit listrik menurut

saya itu salah satunya itu adalah bencana alam seperti banjir dan angin

kencang. Tidak dapat kita tahu toh, itu kalau angina kencang biasnya itu

bikin tumbang pohon yang sudah tua dan ditakutkan itu kena kabel listrik

yang ada di kampung karena itu kabel-kabel berada di antara pepohonan”.

(Wawancara HS, 4 Januari 2020)

Page 70: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

55

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa faktor

penghambat yang ditakutkan oleh kampung Na’na dan Kayu Biranga sama yaitu

bencana banjir dan juga angin kencang yang dimana bencana banjir ditakutkan

akan merusak mesin karena putaran turbin yang kencang karena arus air sungai

yang masuk terlalu deras dan kemuadian bencana angina kencang ditakutkan akan

membuat pohon di kampung tersebut tumbang dan mengenai pemukiman dan

juga kabel-kabel listrik.

Berdasarkan pengamatan penulis, dapat disimpulkan bahwa salah satu

penghambat kinerja dari inovasi PLTMH adalah bencana alam yang terkadang

tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Bencana alam yang biasanya terjadi

adalah bencana banjir dan bencana angin kencang dimana saat terjadi banjir maka

akan membuat air disungai meluap dan alirannya sangat deras sehingga air hanya

mengikuti jalur aliran sungai dan hanya sedikit yang masuk ke saluran irigasi

namun, tidak jarang pula air sungai yang deras masuk ke saluran irigasi dan

membuat kolam penenang meluap dan juga kadang masuk ke dalam mesin

sehingga mesin pun akan mengalami kerusakan karena tidak bisa mengontrol

kecepatan turbin.

c. Sarana dan Prasarana (Voltage yang masih rendah)

Seiring berjalannya waktu, peningkatan jumlah penduduk pun juga ikut

bertambah sehingga konsumsi listrik pun ikut meningkat. Dengan adanya inovasi

PLTMH ini setidaknya sudah bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat

khususnya yang berada di Kampung Kayu Biranga. Namun jika berbicara untuk

jangka panjang, sepertinya belum mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik

Page 71: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

56

masyarakat karena semakin lama maka kebutuhan listrik akan meningkat belum

lagi daya listrik yang dihasilkan dari mesin PLTMH ini masih tergolong rendah

sehingga konsumennya pun sedikit dan ditambah lagi jika ada masyarakat yang

ingin memakai kebutuhan daya listrik dengan jumlah yang besar seperti

menyalakan kulkas, mesin cuci, AC dan sebagainya. Seperti yang dikatakan oleh

Bapak Operator PLTMh Kayu Biranga yang mengatakan bahwa :

“Untuk di Kampung Kayu Biranga sendiri itu, tenaga listrik yang

dihasilkan oleh mesin pembangkit listrik sebesar 15 KW (kilowatt) dan

dipakai untuk 47 Keluarga. Kalau untuk sekarang 15 kilowatt (KW) itu

bagi kami sudah cukup, kami sudah bisa nyalakan lampu, menanak nasi

pakai rice cooker, pakai kattang (alat perkakas) dan lainnya kecuali untuk

pemakaian yang besar seperti kulkas dan AC belum bisa kita pakai karena

mengingat yang pakai ini listrik PLTMH bukan satu dua orang saja jadi

kalau misalkan ada yang pakai kulkas, itu listrik yang untuk 47 KK tidak

akan teraliri semua. Jadi, mungkin untuk waktu yang lama ini kalau

bertambah jumlah penduduk masyarakat disini, ini listrik yang 15 KW

akan kurang mampu untuk menangani kebutuhan listrik masyarakat”.

(Wawancara NS, 2 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa tinggi daya

listrik yang dihasilkan mesin PLTMH di Kampung Kayu Biranga sebesar 15

kilowatt (KW) yang dipakai untuk 47 keluarga. Daya listrik sebesar itu sudah

mampu digunakan oleh masyarakat sebagai kebutuhan sehari-sehari seperti

menyetrika, menonton tv, menanak nasi pakai rice cooker, dan lainnya kecuali

untuk alat yang memakai daya listrik besar seperti kulkas dan AC belum bisa

dilakukan karena daya listrik tidak akan mampu sampai ke 47 rumah jika ada satu

atau dua orang yang memakai alat tersebut. Kerena daya listrik 15 kw ini masih

terasa rendah untuk masyarakat maka untuk pemakaian jangka panjang kedepan

dimana pastinya jumlah penduduk akan bertambah maka masyarakat kampung

Page 72: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

57

Kayu Biranga harus menyesuaikan dan membatasi pemakaian agar masyarakat

yang lain juga bisa merasakan daya listrik yang dimana hal ini tentunya akan

sedikit menghambat kebutuhan sehari-hari masyarakat yang lain. Selain

wawancara diatas, ada pula wawancara bersama Bapak selaku masyarakat

Kampung Kayu Biranga yang mengatakan bahwa :

“Untuk pemakaian sehari-hari saya disini bersama keluarga saat ini masih

tercukupi dengan daya listrik yang ada sekarang, kami sudah bisa menanak

nasi, pakai penerangan lampu dan nonton tv tapi kalau kulkas bisa dipakai

karena tidak mampu ini listrik kan itu kulkas pastinya akan dipakai 24 jam

toh dan ini daya listrik yang ada bisa dibilang masih rendah jadi ndak bisa

ki egois lah dalam pakai ini barang-barang agar yang lain juga bisa

merasakan listrik ini”.

(Wawancara RL 4 Januari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa untuk

sebagian masyarakat daya listrik PLTMH yang ada ini sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan listrik. Hanya saja ada beberapa barang yang masih belum

bisa digunakan oleh masyarakat yaitu alat pendingin seperti kulkas dan ac. Jadi,

dalam pemakaian listrik ini masyarakat tidak bisa sembarangan dan egois dalam

memakainya karena jika ada satu, dua atau lebih rumah yang menuruti ego

masing-masing maka daya listrik yang seharusnya teraliri ke 47 rumah saat ini

tidak akan mendapatkan daya listrik yang cukup.

Berdasarkan pengamatan penulis, dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini

dengan besar daya listrik 15 KW masih mampu untuk mencukupi kebutuhan 47

KK yang ada di Kampung Kayu Biranga namun untuk pemakaian daya listrik

yang besar seperti pemakaian mesin pendingin seperti kulkas dan ac masih

dibatasi. Jadi, untuk saat ini saja sudah dilakukan pembatasan untuk pemakaian

Page 73: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

58

listrik, kemudian bagaimana jika nanti kedepannya terjadi pertumbuhan jumlah

penduduk di kampung ini, pastinya hal ini akan membuat masyarakat akan

melakukan penyesuaian ulang pemakaian listrik atau kalau tidak dilakukan

pembaruan atau peningkatan pada voltage mesin PLTMH dengan cara

menerapkan mesin PLTMH yang lebih canggih agar listrik bisa tetap dinikmati

seluruh masyarakat yang ada di Kampung Kayu Biranga untuk jangka waktu yang

lama.

Page 74: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan penulis mengenai inovasi Kementrian

Lingkungan dan Kehutan (KLHK) dalam menghasilkan listrik murah pembangkit

listrik tenaga micro hidro (PLTMH) bagi masyarakat Kampung Kayu Biranga

Kabupaten Bulukumba, ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan yaitu:

1. Inovasi pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH) menunjukkan 3

indikator yaitu : a) Keuntungan relatif, dengan adanya inovasi PLTMH ini

masyarakat perkampungan yang dulunya hanya mengandalkan lampu pelita

berbahan bakar minyak tanah sebagai penerangan, kini hanya dengan

membayar Rp10,000/bulan masyarakat sudah bisa merasakan penerangan yang

memadai dan juga bisa menggunakan peralatan elektronik. b) Kesesuaian,

penerapan inovasi PLTMH ini sangat sesuai dilakukan karena Kampung Kayu

Biranga memiliki potensi sumber air untuk menggerakkan mesin PLTMH.

Selain itu dengan tarif pembayarannya yang murah juga sangat sesuai dengan

kondisi perekonomian di Kampung tersebut. c) Kerumitan, untuk kerumitan

sendiri sebenarnya selama inovasi ini sudah diterapkan, tidak ada kerumitan,

yang menjadi kerumitan ialah saat proses pembangunan PLTMH dulu dimana

pada saat itu akses jalan ke kampong Kayu Biranga masih buruk sehingga

mengganggu proses pembangunan, kemudian selanjutnya ialah masalah

anggaran yang cukup besar bagi masyarakat perkampungan dimana pada saat

itu masyarakat yang ada di kampung tersebut mengumpulkan dana sebagai

59

Page 75: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

60

bantuan dan sumbangsi mereka untuk pembangunan PLTMH. Selain itu jika

terjadi kerusakan, masyarakat masih bergantung pada pihak LHK jika

kerusakannya itu tidak bisa ditangani oleh kelompok pemelihara.

2. Faktor-faktor pendukung inovasi listrik murah PLTMH yaitu Sumber daya

alam dan sumber daya manusia, dimana tersedianya sumber air dari sungai

yang menjadi penggerak mesin. Kemudian ada pula sumber daya manusia yaitu

dimana masyarakat sangat berperan aktif menjadi perawat dan pengelola mesin

PLTMH serta menjaga kelestarian lingkungan. Sedangkan faktor

penghambatnya yaitu musim yang sangat mempengaruhi sumber air dimana air

adalah sumber tenaga utama dari mesin PLTMH. Jika musim penghujan datang

maka air disungai pun meningkat dan apabila musim kemarau datang maka air

di sungai menjadi berkurang karena mengalami kekeringan. Kemudian adapun

bencana alam seperti Banjir dan angin kencang yang harus dihindari dan

terakhir adalah daya listrik atau voltage yang masih rendah dimana untuk

jangka waktu yang lama belum dapat dipastikan bisa memenuhi kebutuhan

masyarakat jika terjadi pertumbuhan penduduk

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan bagi pemerintah, instansi dan juga masyarakat

terkait dengan penerapan inovasi listrik murah PLTMH bagi masyarakat

Kampung Kayu Biranga Kabupaten Bulukumba agar inovasi tersebut berjalan

efektif.

Page 76: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

61

1. Sebaiknya pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Bulukumba agar bisa

lebih dekat dan lebih memperhatikan lagi kampung-kampung terpencil yang

ada di kabupaten Bulukumba dan juga kampung-kampung yang ada di

Indonesia seperti kampung Kayu Biranga yang memiliki potensi untuk

dibangun sebuah pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH ) ini.

2. Selanjutnya ialah perbaikan infrastruktur akses jalanan baik itu di Kampung

Kayu Biranga maupun kampung-kampung kecil lainnya yang ada di Kabupaten

Bulukumba.

3. Mengupgrade/mengengembangkan mesin PLTMH agar lebih baik lagi

sehingga menghasilkan watt yang lebih tinggi mengingat juga pertumbuhan

jumlah penduduk kedepannya dengan begitu inovasi ini bisa nikmati dalam

jangka waktu yang lebih lama oleh masyarakat.

4. Masyarakat dan pemerintah setempat bersama-sama mencari solusi untuk

mengatasi dan mengantisipasi ketersediaan listrik saat musim kemarau.

Page 77: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

62

DAFTAR PUSTAKA

Akib Haedar. 2010. “Implementasi Kebijakan: Apa, Mengapa, dan

Bagaimana”. Jurnal Administrasi Publik, 1 (1) Thn. 2010.

Akhmaddhian,S. 2013. “Peran Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Hutan

Konservasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Kehutanan (Studi Di Kabupaten Kuningan)”. Jurnal Dinamika Hukum, 13

(3) Thn.2013.

Andini, UH. 2015. “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dari Desa Tertinggal

Menuju Desa Tidak Tertinggal (Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan

Margorejo Kabupaten Pati)”. Jurnal Administrasi Publik, 3 (1) Thn 2015.

Maulana, A, dkk. 2019. “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Untuk Pemberdayaan

Masyarakat: Perspektif Maqashid Syariah”. Journal of Islamic

Economics, Business and finance, 9 (1) Thn.2019.

Ramdhani, A & Ramdhani,MA. (2017). “Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan

Publik”. Jurnal Publik, 11(1) Thn. 2017.

Syahza, A & Suarman. 2014. “Model Pengembangan Daerah Tertinggal Dalam

Upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi Pedesaan”. Jurnal Ekonomi

dan Keuangan, 18 (3) Thn.2014.

Tahir Arifin. 2011.”Kebijakan Publik & Tranparansi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah”, Jakarta: Pustaka Indonesia

Sukamta, Sri dan Adhi Kusmantoro. 2013 “Perencanaan Pembangkit Listrik

Tenaga Micro Hidro (PLTMH) Jantur Tabalas Kalimantan Timur”.

Jurnal Tekhnik Electro, 5 (2) Thn.2013.

Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi Di Sektor Publik. Jurnal Ilmu Administrasi.

Azizah, Elly Candra, dkk. 2017. Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Daerah

(Studi Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang).

Jurnal Ilmu Pemerintahan.

Drucker, Peter. 1996. Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles.

New York: Harper & Row Publishers.

Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik: Konsep

dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk

Pelayanan Publik. IAIN Palangka Raya.

62

Page 78: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

63

Dimyati. 2015. “Studi Kelayakan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

di Desa Setren Kecamatan Slogoimo Kabupaten Wonogiri”. Jurnal

Emitor, 15 (2) Thn.2015

Shaufi, Fikri. 2014. “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH) Berbantuan Program Casimir di Riam Pagung Desa

Sanantab Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas”.

Peraturan Perundang-undangan

Presiden RI, 2016, Peraturan Presiden No. 122 Tahun 2016 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Presiden No.75 Tahun 2014 Tentang Percepatan

Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Jakarta.

Page 79: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

64

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 80: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

65

Wawancara dengan bapak Camat kecamatan Kindang kabupaten Bulukumba,

pada tanggal 2 Januari 2020

Wawancara dengan bapak Lurah kelurahan Borong Rappoa Kecamatan

Kindang kabupaten Bulukumba, pada tanggal 2 Januari 2020

Page 81: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

66

Wawancara dengan operator PLTMH Na’na, pada tanggal 2 Januari 2020

Wawancara dengan operator PLTMH Kayu Biranga, pada tanggal 2 Januari

2020

Page 82: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

67

Wawancara dengan masyarakat perkampungan Na’na, pada tanggal 4 Januari

2020

Perawatan saluran irigasi PLTMH perkampungan Kayu Biranga, pada tanggal

4 Januari 2020

Page 83: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

68

Power house (rumah pembangkit) PLTMH perkampungan Kayu Biranga

Mesin PLTMH perkampungan Kayu Biranga

Page 84: Skripsi INOVASI KEMENTRIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN …

69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Willy Agustiawan lahir di Bira pada tanggal 1 Agustus

1997 dari pasangan suami istri Bapak Muchlisin dan

Nurmawanti. Merupakan anak pertama dari lima

bersaudara. Saat ini peneliti tinggal Jl. Delima dusun

Tunege desa Darubiah kecamatan Bontobahari kabupaten

Bulukumba. Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 168 Dangke

pada tahun 2003 hingga tahun 2009. Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 32 Bulukumba dan selesai di tahun 2012. Kemudian

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Bulukumba dan selesai di tahun 2015. Di

tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas

Muhammadiyah Makassar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan

Program Studi Ilmu Pemerintahan yang Insya Allah pada tahun 2020 ini akan

membawa peneliti dalam mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1).

69