skripsi - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/bab i, iv, daftar pustaka.pdf · e....

57
KEGIATAN LITERASI MEDIA TELEVISI BAGI PELAJAR (Studi Deskriptif Kualitatif di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : NIM. 09730017 Birotul Nur Khamilah Dosen Pembimbing NIP. 197210262011 1001 Rama Kertamukti, M. SN PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: phungcong

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

KEGIATAN LITERASI MEDIA TELEVISI BAGI PELAJAR (Studi Deskriptif Kualitatif di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY)

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

NIM. 09730017 Birotul Nur Khamilah

Dosen Pembimbing

NIP. 197210262011 1001 Rama Kertamukti, M. SN

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan
Page 3: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan
Page 4: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

A/B

Page 5: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

v

MOTTO

Cerita,...., selamanya tentang manusia, kehidupannya, bukan kematiannya.

Ya, biarpun yang ditampilkannya itu hewan, raksasa atau dewa atau hantu.

Dan tak ada yang lebih sulit dapat difahami daripada sang manusia.....

jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar

penglihatanmu setajam mata elang, pikiranmu setajam pisau cukur,

perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaranmu dapat menangkap

musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia

takkan bakal bisa kemput.”

-Pramoedya Ananta Toer-

Page 6: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk Almamater tercinta

Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, rahim dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan.

Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana

beliaulah, sebaik-baiknya panutan dan tuntunan bagi umat manusia menuju Addinul Islam.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi yang berjudul “KEGIATAN

LITERASI MEDIA TELEVISI BAGI PELAJAR (Studi Deskriptif Kualitatif di

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY)”tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,

bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dudung Abdurrahman, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Drs. H. Bono Setyo, M.Si, selaku Ketua ProdiI llmu Komunikasi sekaligus dosen

pembimbing akademik peneliti. Terimakasih atas dukungan, bimbingan dan arahanya

selama ini.

3. Bapak Rama Kertamukti, M. Sn selaku dosen pembimbing terbaik peneliti, yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing peneliti dalam penyusunan

skripsi ini agar menjadi lebih baik.

4. Ibu Dra. Marfu’ah Sri Sanityastuti, M. Si dan Ibu Diah Ajeng Purwani, M. Si yang

telah memberikan apresiasi pada karya kecil peneliti.

5. Segenap Dosen Prodi Ilmu Komunikasi dan Staf serta karyawan Fakultas Ilmu Sosial

dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu menjadi inspirasi bagi peneliti. Terimakasih atas

peluh keringat dan tangismu teriring do’a yang selalu kau panjatkan untuk anakmu,

semoga cinta kasihmu menjadi teladan bagi anakmu kelak.

7. Saudara-saudari peneliti Mas Eko dan Dek Laely serta Mas Alim yang selalu menjadi

lawan sekaligus kawan bagi peneliti. Dalam diam, kasih dan sayang selalu mengalir

dalam denyut nadi kalian.

8. Muhammad Khirzul Alim, S. Sos yang tak henti-hentinya memberikan dukungan pada

peneliti, Aku melihat Tuhan dalam dirimu.

Page 8: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

viii

9. Segenap Komisioner dan Staf KPID DIY (Bapak Rahmat, Ibu Sukiratnasari, Bapak

Zamroni, Bapak Ghozi, Bapak Junaidin, Ibu Tika dll), terimakasih atas luangan waktu

dan supportnya pada peneliti.

10. Sahabat-sahabati Rayon Humaniora Park terkhusus Korp Pandhawa yang setia

berproses dan berdialektika bersama peneliti.

11. Teman seperjuangan sekaligus keluarga baru tercinta Ikom A angkatan 2009

12. Anak kamar Aspalela dan anak lantai 3 komplek R2, kutunggu kalian lima hingga

sepuluh tahun lagi dalam suasana kekeluargaan yang membahana.

13. Semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat-Nya pada

kalian, Amiin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya

kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan sebagai proses dialektika yang

berkesinambungan. Demikian yang dapatpenelitisampaikan, semogatulisan sederhana ini

bisabermanfaatbagisemuapihak.Amien..

Yogyakarta, 25 April 2013 Peneliti,

NIM. 09730017

Birotul Nur Khamilah

Page 9: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................................iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI......................................................................................................................ix

DAFTAR BAGAN ............................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii

ABSTRACT .....................................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

1. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6 2. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6

D. Tinjaua Pustaka ........................................................................................................ 6 E. Landasan Teori....................................................................................................... 10

1. Literasi Media .................................................................................................. 11 2. Komunikasi Kelompok .................................................................................... 16

F. Metode Penelitian .................................................................................................. 23 G. Sistematika dan Pembahasan ................................................................................. 31

BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Pembentukan KPI/ KPID .......................................................................... 32 B. Dasar Pembentukan KPI/ KPID............................................................................. 36 C. Visi dan Misi KPI/ KPID ....................................................................................... 37 D. Tugas, Fungsi, Kewajiban dan Wewenang KPI/ KPID ......................................... 38 E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID .................................... 40 F. Sekretariat KPID DIY ............................................................................................ 40 G. Profil Sekretariat KPID DIY .................................................................................. 42 H. Logo KPI/ KPID .................................................................................................... 42 I. Struktur Sekretariat KPID DIY .............................................................................. 43

Page 10: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

x

J. Sumber Keuangan .................................................................................................. 44 K. Anggota KPID DIY Periode 2010-2014 ................................................................ 44 L. Bidang dalam KPI/ KPID ...................................................................................... 44 M. Program Kerja KPID DIY ..................................................................................... 46 N. Munculnya Kegiatan Literasi Media ..................................................................... 47

BAB III ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Literasi Media Televisi KPID DIY ........................................................ 53 B. Strategi Sosialisasi Literasi Media Televisi KPID DIY ........................................ 59

1. Planning (Perencanaan) ................................................................................... 59 a. Target Literasi Media Televisi ................................................................... 60 b. Aktor Literasi Media Televisi .................................................................... 60 c. Media PublikasiKegiatan ........................................................................... 61 d. WaktuSosialisasi Literasi Media Televisi .................................................. 64 e. TeknisSosialisasiLiterasi Media Televisi .................................................. 65

2. Organizing (Pengorganisasian) ........................................................................ 66 a. Pembagian Tugas dalam KPID DIY .......................................................... 66 b. SasaranSosialisasi Literasi Media Televisi ................................................ 67 c. AktorSosialisasi Literasi Media Televisi ................................................... 68 d. JadwalSosialisasiLiterasi Media Televisi .................................................. 69

3. Actuating (Penggerakan) .................................................................................. 70 a. Mekanisme Sosialisasi Literasi Media Televisi ......................................... 71

4. Controlling (Pengawasan) ................................................................................ 73 a. Rapat Pleno ................................................................................................ 74

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................................ 76 B. Saran ...................................................................................................................... 79 C. Penutup .................................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82

LAMPIRAN...................................................................................................................... 85

Page 11: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 22

Bagan 2 : Langkah-langkah Analisis Data Penelitian Kualitatif....................................... 28

Bagan 3 : Alur Peresmian Kegiatan Literasi Media dan Pembuatan Buku Panduan Literasi Media ................................................................................................................. 52

Bagan 4 : Proses Peneguran dan Pemberian Sanksi oleh KPI/KPID ................................ 56

Bagan 5 : Hasil Penelitian ................................................................................................. 75

Page 12: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Program Kerja KPID DIY............................................................................... 46

Page 13: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Spanduk Posko Pengaduan ......................................................................... 62

Gambar 2 : Stiker Himbauan Kurangi Menonton Televisi ........................................... 62

Gambar 3 : Diskusi Penyusunan Role Model Literasi Media ....................................... 63

Page 14: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

xiv

ABSTRACT

Until now, television is considered as one of most favorite media by society. Its future which is audio-visual media makes most people more interested than the other medias. Television presents various programs like comedy, news, talk-show, quiz, and movie, etc. Yet, in fact,many industries which are said “creative” often present uneducated and unkind program to be watched. A number of criminalities done by people are one of effects of the television. Shockingly those criminalities are not only done by adults but also done by teenagers, even children included in those. It is because teenagers are susceptible to their environment in their unstable age.

KPID DIY obligates to make good and qualified system for society. One of ways is holding socialization of literacy of television mediafor student of senior high school in Yogyakarta city. Therefore, this research aims to describe the activity of literacy of television media which is held by KPID DIY for student in Yogyakarta city. This research uses descriptive qualitative method. Then, this research uses theory of media literacy and persuasive communication in a group. The result of this research shows that KPID DIY usesmanagement function to hold the socialization of literacy of television media. The management function consists of Planning, organizing, actuating and controlling. Therefore, the socialization can work well enough. Keywords: Effects of television program, students (teenagers), KPID DIY (Commission of Indonesia Broadcasting at Yogyakarta) and literacy of television media

Page 15: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam realitasnya manusia tidak akan terlepas dari proses komunikasi.

Komunikasi merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk bisa

berinteraksi dengan orang lain. Melalui komunikasi, seseorang akan bisa

mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu, dengan

komunikasi manusia akan bisa mengaktualisasikan diri di lingkungan

sekitarnya.

Di era modern ini, perkembangan komunikasi semakin canggih,

seseorang tidak harus bertemu secara langsung (face to face) dengan orang

lain untuk berkomunikasi. Cukup dengan membuka Hand Phonelalu

menuliskan pesan yang akan disampaikan maka proses komunikasi akan

berlangsung. Media komunikasipun bermacam-macam. Mulai dari media

cetak seperti koran, majalah, poster hingga media elektronik berupa televisi,

radio dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, kini media yang lebih dominan digunakan

oleh masyarakat adalah televisi.Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya

masyarakat yang mempunyai televisi di rumahnya. Data Bank Dunia tahun

2004 menunjukan 65% lebih Rumah Tangga di Indoneia mempunyai televisi.

Dengan demikian, kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi televisi

pada setiap harinya sangat mungkin.

Page 16: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

2

Sebuah penelitian oleh AGB Nielsen menunjukan waktu yang

dihabiskan anak-anak untuk menonton siaran televisi dalam sepekan yaitu

rata-rata 28 hingga 35 jam atau sekitar 4,5 jam sehari. Jumlah tersebut tentu

lebih besar daripada jam sekolah yang biasanya dimulai pada pukul 07.00-

12.00 WIB, dikurangi waktu istirahat (Tim KPI, 2011: 101).

Akibatnya, anak-anak mudah terpengaruh pada apa yang ditayangkan

oleh televisi. Terlebih pada remaja, di usianya yang baru beranjak dewasa dan

labil, kemungkinan untuk terpengaruh pada media sangat besar. Karena di

usia puber ini, remaja mulai memasuki pada masa transisi, perubahan fisik,

idealisme baru serta pencarian jati diri, dimana pencarian jati diri ini

dilakukan dengan mencoba hal-hal yang ada di sekelilingnya. Selain itu masa

remaja adalah masa pengambilan keputusan/ penentuan pilihan, dan media

sangat berpengaruh kepada pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

remaja.

Menurut Valentine (2009) pengaruh televisi terhadap remaja yakni: (1)

pengaruh pada sikap yaitu tokoh pada televisi biasanya digambarkan dengan

berbagai stereotip. (2) pengaruh pada perilaku yaitu keinginan anak untuk

meniru. Dapat ditambahkan pengaruh pada pengetahuan remaja

tersebut.Anak-anak dan remaja yang terlalu banyak menonton televisi

ternyata cenderung memiliki perilaku antisosial dan kriminal ketika mereka

dewasa. Hasil riset University of Otago di Selandia Baru pada tahun 2013.

Menonton televisi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi

anak-anak dan remaja, seperti perilaku agresif, penyalahgunaan zat, aktivitas

Page 17: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

3

seksual yang berisiko, obesitas, gangguan pola makan, dan menurunnya

prestasi di sekolah. Selain itu, dampak langsung/ pengaruh televisi pada

remaja misalnya cara berpakaian, gaya hidup konsumtif, budaya instan, cara

berbicara, bahasa alay, permisif (contoh film Virgin/ Jomblo/ sinetron akibat

Pergaulan Bebas) dan lain-lain (Tim KPI, 2011: 142).

Padahal, dalam pasal 36 UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran

menyebutkan bahwa, penyiaran harus bermanfaat untuk pembentukan

intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan

dan kesatuan serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.

Namun pada pelaksanaanya masih banyak celah yang kemudian terkesan

dimanfaatkan, sehingga membuat masih banyaknya program-program yang

tidak mendidik dan tidak sehat (Tim KPI, 2011: 71).

Dengan adanya peristiwa diatas, maka perlu kiranya sebuah formula

untuk bisa memberikan pemahaman kepada para remaja tentang kritis

terhadap media. Solusi dari hal tersebut adalah adanya kegiatan literasi media

televisi yang dilakukan pada remaja. Dengan demikian remaja akan lebih

kritis terhadap apa yang ditayangkan oleh media televisi. Sehingga mereka

akan lebih selektif dalam memilih siaran yang berkualitas untuk dikonsumsi.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) hadir sebagai lembaga regulator

(pengatur) penyiaran di Indonesia. Sesuai Peraturan Komisi Penyiaran

Indonesia No. 01 Tahun 2009, tugas dan tanggung jawab Anggota Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

Page 18: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

4

(KPID)terbagi dalam 3 kelompok, yaitu: Bidang Pengelolaan Struktur Sistem

Siaran, Bidang Pengawasan Isi Siaran, dan Bidang Kelembagaan.

Bidang Pengawasan Isi Penyiaran sendiri, sangat berkaitan dengan

kualitas isi siaran, dengan berpedoman pada P3SPS, segala jenis siaran

diawasi tayangannya agar tercipta tayangan yang berkualitas. Salah satu cara

untuk mewujudkan hal tersebut, bidang ini memiliki program kegiatan literasi

media.

Dalam rangka pengaplikasian kegiatan literasi media pada remaja,

KPID DIY telah memberikan kegiatan literasi media televisi kepada beberapa

siswa SMA yang ada di kota Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan ini,

diharapkan para pelajar yang ada di kota Yogyakarta mampu berfikir kritis

terhadap media dengan lebih selektif dalam mengkonsumsi media.

Dalam Qs. Al-Isra’ ayat 36 Allah berfirman:

Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menyepakati sesuatu yang

tidak kita ketahui dasarnya. Padahal sebagaimana pepatah mengatakan bahwa

orang bijak adalah orang yang memandang sesuatu dari akar sebelum

Page 19: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

5

menentukan tindakan. Namun dalam kenyataannya, banyak kita jumpai

masyarakat mudah terpengaruh pada informasi yang kebenarannya belum

terbukti. Terlebih para remaja yang masih labil dalam bertindak. Mereka

sangat mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Dengan demikian,

kegiatan literasi media televisi sangat penting untuk dimengerti oleh para

remaja dalam rangka menumbuhkan sikap kritis dan cerdas dalam bermedia.

Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti paparkan diatas,

maka dalam penelitian ini akan dideskripsikan tentang bagaimana sebenarnya

kegiatan literasi media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY pada pelajar di

kota Yogyakarta. Dengan demikian, penelitian ini berjudul: KEGIATAN

LITERASI MEDIA TELEVISI BAGI PELAJAR (Studi Deskriptif Kualitatif

di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah : “Bagaimana kegiatan literasi media televisi yang

dilakukan oleh KPID DIY pada siswa SMA di kota Yogyakarta?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, maka

tujuan dan manfaat penelitiannya sebagai berikut:

Page 20: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

6

1. Tujuan Penelitian

Menggambarkan kegiatan literasi media televisi yang dilakukan

oleh KPID DIY pada siswa SMA di kota Yogyakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Menjadi sumbangan pemikiran dalam kajian Ilmu Komunikasi

khususnya dalam masalah literasi media.

b. Manfaat Praktis

1) Mengetahui lebih jauh tentang perekembangan media dan

dampak yang terjadi di masyarakat.

2) Menjadi pendorong untuk mengadakan penelitian lanjutan

yang lebih mendalam yang berkaitan dengan kegiatan

literasi media.

3) Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan

bagi KPID DIY dalam memaksimalkan kegiatan literasi

media televisi bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

D. Tinjauan Pustaka

Guna kajian pustaka adalah membandingkan, menyatakan bahwa

skripsi ini perumusan masalahnya berbeda, sehingga dapat menghindari

terjadinya pengulangan dalam penelitian (Jauhari, 2001: 55). Dengan kata

lain, tinjauan pustaka merupakan alat penguat bagi proses penelitian yang

dilakukan peneliti, bahwa peneliti tidak melakukan proses plagiasi pada

Page 21: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

7

penelitian sebelumnya. Sehingga dalam tinjauan pustaka ini, akan dijelaskan

tentang perbedaan dan kesamaan antara penelitian yang peneliti buat dengan

penelitian sebelumnya.

Dalam tinjauan pustaka ini penulis mengambil hasil penelitian berupa

skripsi dari Husni Hidayat, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitiaanya

berjudul “Fungsi KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Dalam

Mengawasi Isi Siaran Televisi Lokal di Jawa Barat”. Adapun penelitian ini

lebih memfokuskan kepada fungsi dari KPID Jawa Barat dalam mengawasi

isi siaran televisi di Jawa Barat. Apakah televisi lokal di Jawa Barat sudah

mematuhi pedoman perilaku penyiaran yakni PPPSPS (Pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Perilaku Siaran) atau belum.

Lebih jauh lagi, penelitian ini datang dari latar belakang ketidak

sesuaian program-program acara yang ada di bulan Ramadhan, dimana

tayangan yang disampaikan lebih banyak mengandung unsur hiburan

dibandingkan dengan nilai-nilai agama. Hal ini tercermin dari kemasan

program, pemilihan aktor maupun artis, dekorasi panggung, hingga pesan

yang disampaikan. Jikapun ada nilai agama yang disampaikan itupun hanya

sebatas sedikit informasi berupa hikmah-hikmah kecil, sehingga nuansa yang

ditampilkan dalam bulan Ramadhan itu lebih kental dengan hiburan dan hura-

hura daripada nuansa ibadah di bulan Ramadhan.

Adapun kesamaan antara penelitian yang Husni buat dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan yaitu; pertama, sama-sama menjadikan KPID

Page 22: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

8

sebagai subjek penelitian. Kedua, sama-sama menggunakan metode kualitatif

dalam menganalisis data penelitian. Sedangkan perbedaanya terletak pada;

pertama, penelitian yang Husni lakukan lebih berfokus pada fungsi KPID

dalam mengawasi isi siaran, dimana pengawasan tersebut berpedoman pada

P3SPS yang berisi batasan-batasan serta panduan bagi lembaga penyiaran

dalam membuat program tayangan yang baik. Sedangkan peneliti disini lebih

berfokus pada kegiatan literasi media yang merupakan program dari KPID

dalam rangka memberikan pengetahuan media televisi khusunya bagi

pelajar.Kedua,Husni menggunakan strategi grounded research dalam

menganalisis data penelitian, sedangkan peneliti disini langsung pada

langkah-langkah menganalisis data berupa reduksi data, penyajian data lalu

menarik kesimpulan setelah dibedah dengan menggunakan teori yang telah

ditentukan.

Selain itu, penulis juga merujuk pada hasil penelitian berupa skripsi

yang dilakukan oleh Khoirul Anwar, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

yang berjudul “Peran KPID Yogyakarta terhadap Sistem Penyiaran”.Adapun

fokus dari penelitian ini adalah terkait dengan pola sistem penyiaran yang

diterapkan oleh KPID DIY terhadap televisi lokal di Yogyakarta. Mengingat

setiap daerah mempunyai kultur dan perbedaan dalam mengkonsumsi jenis

media, maka hal ini dianggap menarik bagi Anwar untuk diteliti. Selain itu,

penelitian ini juga dilatar belakangi oleh banyaknya penyimpangan-

penyimpangan isi siaran yang seringkali dilakukan oleh beberapa stasiun

Page 23: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

9

televisi seperti menayangkan program acara atau iklan yang berbau seks,

kriminalitas, kekerasan dan lain-lain.

Kesamaan antara penelitian yang Anwar lakukan dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan adalah; pertama, sama-sama menggunakan KPID

DIY sebagai subjek penelitian. Kedua, sama-sama menggunakan metode

penelitian berupa kualitatif dalam menganalisis data. Sedangkan perbedaan

antara keduanya terletak pada; pertama, penelitian yang Anwar lakukan

berfokus pada peran KPID DIY terhadap sistem penyiaran yang terapkan

kepada stasiun televisi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan peneliti

lebih berfokus kepada kegiatan literasi media televisi yang merupakan

program dari bidang pengawasan isi siaran. Kedua, dalam penelitian yang

Anwar lakukan, Ia tidak menggunakan teknik keabsahan data dalam

mengukur derajat keabsahan data yang diperoleh, sedangkan peneliti

menggunakan teknik keabsahan data berupa triangulasi dari sumber data. Hal

ini dilakukan agar hasil data hasil penelitian valid, sehingga dapat dijadikan

sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Terakhir, peneliti merujuk pada hasil penelitian berupa skripsi dari Arif

Lukman, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNS) Jurusan Sosiologi

dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial. Penelitiannya berjudul “Dampak

Program Literasi Media Bagi Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Kota

Magelang”. Penelitian Arif dilatar belakangi oleh pandangannya tentang

dampak media yang cenderung negatif bagi masyarakat khususnya pelajar.

Selain itu, adanya penelitian tentang literasi media yang Ia temui lebih

Page 24: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

10

banyak berbicara pada tataran konsep, namun sedikit yang kongkret langsung

pada tataran aplikasi, sehingga Ia tertarik untuk meneliti dampak kegiatan

literasi media bagi siswa SMA kelas X SMA Muhammadiyah 1 kota

Magelang.

Adapun kesamaan antara penelitian Arif dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan yaitu; pertama, sama-sama menggunakan metode kualitatif

dalam penelitian. Kedua, sama-sama berfokus pada program literasi media

secara umum yang diberikan kepada siswa. Sedangkan perbedaanya terletak

pada; pertama, Arif menggunakan kegiatan literasi media sebagai subjek

penelitian, sedangkan peneliti menggunakan kegiatan literasi media televisi

sebagai objek penelitian. Kedua, penelitian ini lebih berfokus pada dampak

literasi media bagi siswa SMA kelas X Muhammadiyah 1 kota Magelang,

sedangkan fokus peneliti lebih kepada deskriptif tentang kegiatan literasi

media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY bagi pelajar di kota

Yogyakarta.

E. Landasan Teori

1. Literasi Media

Literasi media berasal dari dua kata, literasi dan media. Kamus

Oxford mengartikan media sebagai jalur utama kebanyakan orang

mendapatkan informasi dan hiburan, baik melalui radio, televisi dan surat

kabar. Sedangkan literasi (literacy) artinya, kemampuan membaca dan

menulis. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan

Page 25: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

11

media sebagai sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,

film, poster dan spanduk atau sesuatu yang terletak diantara dua pihak

(Tim KPI, 2011: 34).

Menurut Konferensi Kepemimpinan Nasional dalam Literasi Media

(National Leadership Conference of Media Literacy)di Amerika Serikat

tahun 1992, definisi literasi media menjadi “kemampuan untuk

mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan

pesan” (Tim KPI, 2011: 34).

Lebih lanjut James W. Potter mendefinisikan literasi media adalah:

A set of perspectives that we actively use to expose ourselves to the media

to interpret the meaning of the messages we encounter(Literasi media

sebagai satu perangkat perspektif dimana kita secara aktif

memberdayakan diri kita sendiri dalam menafsirkan pesan-pesan yang

kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya) (Potter, 2005: 22).

Untuk memahami definisi literasi media lebih mendalam sebaiknya

dipahami pula bahwa terdapat tujuh elemen utama di dalamnya. Elemen

utama di dalam literasi media adalah sebagai berikut:

a. Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan

masyarakat.

b. Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa.

c. Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis

dan membahas pesan-pesan media.

Page 26: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

12

d. Sebuah kesadaran akan isi media sebagai ‘teks’ yang memberikan

wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia

dan diri manusia sendiri.

e. Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi

media.

Munculnya literasi media merupakan “obat” dari adanya dampak

negatif media. Literasi media dimaksudkan untuk mengurangi

kesenjangan informasi antara masyarakat satu dengan lainnya. Minimnya

informasi tentang media menjadi salah satu kendala bagi masyarakat

dalam memahami realitas dibalik media yang seseungguhnya. Sehingga

masyarakat mudah terpengaruh pada realitas yang disajikan oleh media

tanpa berfikir apakah itu sebuah kebenaran atau fiktif belaka. Oleh

karenanya, kegiatan literasi media muncul dalam rangka memberantas

“kebodohan” dalam media atau sering kita kenal dengan sebutan melek

media. Di negara-negara maju, literasi media bahkan dimasukan kedalam

kurikulum pelajaran. Seperti di amerika Latin, Jepang, India bahkan

Afrika. Pentingnya pengetahuan tentang media ini juga memunculkan

semangat tersendiri bagi para LSM dan penggiat media yang lain untuk

memberikan literasi media kepada masyarakat.

Terdapat tujuh kecakapan atau kemampuan yang diupayakan

muncul dari kegiatan literasi media (Potter, 2004: 124),yaitu:

Page 27: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

13

(1). Analyze/ Menganalisa

Kompetensi berikutnya adalah kemampuan menganalisa

struktur pesan, yang dikemas dalam media, mendayagunakan

konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan untuk memahami konteks

dalam pesan pada media tertentu. Misalnya, mampu

mendayagunakan informasi di media massa untuk membandingkan

pernyataan-pernyataan pejabat publik, dengan dasar teori sesuai

ranah keilmuannya. Kompetensi lainnya bisa diperiksa dengan kata

kerja seperti, membedakan, mengenali kesalahan, menginterpretasi,

dan sebagainya.

(2). Evaluate/Menilai.

Setelah mampu menganalisa, maka kompetensi berikutnya

yang diperlukan adalah membuat penilaian (evaluasi). Seseorang

yang mampu menilai, artinya ia mampu menghubungkan informasi

yang ada di media massa itu dengan kondisi dirinya, dan membuat

penilaian mengenai keakuratan, dan kualitas relevansi informasi itu

dengan dirinya; apakah informasi itu sangat penting, biasa, atau

basi. Tentu saja kemampuan dalam menilai sebuah informasi itu

dikemas dengan baik atau tidak, juga adalah bagian dari

kompetensinya. Di sini, terjadi membandingkan norma dan nilai

sosial terhadap isi yang dihadapi dari media.

Page 28: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

14

(3). Grouping/pengelompokan

Menentukan setiap unsur yang sama dalam beberapa cara:

menentukan setiap unsur yang berbeda dalam beberapa cara.

(4). Induction/Induksi

Menyimpulkan suatu pola di set kecil elemen, maka pola

generalisasi untuk semua elemen dalam himpunan tersebut.

(5). Deduction/deduksi

Menggunakan prinsip-prinsip umum untuk menjelaskan

khusus.

(6). Synthesis/sintesis

Merakit unsur-unsur ke dalam struktur baru.

(7).Abstracting/ abstrak

Menciptakan singkat, jelas, dan gambaran tepat menangkap

esensi dari pesan dalam sejumlah kecil kata-kata dari pada pesan

itu sendiri.

Adanya dampak negatif dari media televisi tidak lain merupakan

akibat dari kemajuan teknologi. Menurut McLuhan dalam Media Ecology

Theory, media elektronik telah mengubah masyarakat secara radikal.

Pada intinya McLuhan merasa bahwa masyarakat sangat bergantung

pada teknologi yang menggunakan media dan bahwa ketertiban sosial

suatu masyarakat didasarkan pada kemampuannya untuk menghadapi

teknologi tersebut. Media secara umum bertindak secara langsung untuk

membentuk dan mengorganisasikan sebuah budaya (Turner,2008: 139).

Page 29: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

15

Jadi Inti pemikiran McLuhan adalah bahwa teknologi media

sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Terutama media

televisi. Dari pemikiran tersebut maka melahirkan Tiga asumsi Teori

Ekologi Media(Turner, 2008: 142) yaitu:

a. Media melingkupi setiap tindakan dalam masyarakat.

Dalam asumsi ini dijelaskan bahwa kita tidak dapat melarikan

diri dari media dalam hidup kita. Media menyentuh seluruh aspek

dalam hidup kita. Baik aspek ekonomi, politik hingga sosial budaya.

Dari pagi hingga petang media selalu berdampingan dengan kita.

Memberikan informasi bahkan mempengaruhi.

b. Media memperbaiki persepsi kita dan mengorganisasikan

pengalaman kita.

Asumsi ini menjelaskan bahwa kita menjadi termanipulasi oleh

media (televisi). Sikap dan pengalaman kita secara tidak langsung

dipengaruhi oleh apa yang kita tonton ditelevisi dan sistem

kepercayaan kita dapat dipengaruhi secara negatif oleh televisi.

c. Media menyatukan seluruh dunia

Dalam asumsi ini McLuhan mengatakan bahwa media

elektronik secara khusus memiliki kemampuan untuk menjembatani

budaya-budaya yang tidak akan pernah berkomunikasi sebelum

adanya koneksi ini.

Page 30: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

16

2. Komunikasi Kelompok

Robert A. Bales mendefinisikan bahwa komunikasi kelompok

yaitu sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam

satu pertemuan yang bersifat tatap muka (face to face) dimana setiap

anggota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang

cukup kentara sehingga baik pada saat timbul pertanyaan maupun

sesudahnya, dia dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing

sebagai perorangan (Mulyana, 2007: 45-46).

Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai komunikasi yang

dilakukan oleh sekelompok orang yang mempunyai kesamaan tujuan.

Kesamaan tujuan ini menjadi dasar dalam melakukan kegiatan agar

eksistensi dari kelompok tersebut bisa tetap terjaga.

Layaknya sebuah kelompok, KPID DIY adalah kelompok

masyarakat yang mempunyai tujuan dalam mengatur sistem penyiaran di

Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu KPID DIY harus

memanage kegiatannya agar tujuan utamanya bisa tercapai. Oleh

karenanya, fungsi managemen jelas dijadikan sebagai langkah yang

ditempuh oleh KPID DIY dalam mencapai tujuan tersebut.

Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris),

berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.

Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur,

membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya

agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah

Page 31: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

17

ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang

manajemen, diantaranya:

George R. Terry mendefinisikan managemen merupakan sebuah

proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan,

pengorganisasian, penggiatan, dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

(Suprapto, 2009: 122).

Selanjutnya Koontz dan O’Donell, juga menyebutkan bahwa

“Management is getting things done throught people. In bringging about

this cordinating at group activity, the manager, as amanager plans,

organizes, staff, direct and control the activities other people.”

(Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan

tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager

mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan, dan

perpindahan) (Suprapto, 2009: 122).

Dengan devinisi manajemen diatas, jelaslah bahwa kegiatan literasi

media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY ini merupakan bentuk

aplikasi dari fungsi manajemen. Berikut adalah rincian fungsi manajemen

(Terry, 2012 : 15-16).

Page 32: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

18

1) Planning(Perencanaan)

Yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan

langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.

Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,

memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala,

dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud

untuk mencapai tujuan.

2) Organizing(Pengorganisasian)

Yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan

menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam

pekerjaan yang sudah direncanakan.

3) Actuating(Penggerakan)

Yaitu untuk menggerakan kelompok agar berjalan sesuai

dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh

sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan

yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai

tujuan.

4) Controlling(Pengawasan)

Yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini

sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi

penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara

efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Page 33: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

19

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang

direncakan, itu yang akan dicapai. Maka dari itu fungsi perencanaan

harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa

berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi.

Kegiatan manajemen diatas merupakan upaya dalam suatu

kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Adanya proses manajemen

ini pasti tidak terlepas dari proses komunikasi. Hubungan antara manajer

dengan bawahannya membutuhkan komunikasi yang intens. Sehingga

manajemen bisa dikatakan gagal ketika komunikasi yang dibangun tidak

sesuai.

Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa manajemen

komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan

komunikasi. Ini berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak

aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi

(Suprapto, 2009: 132).

Selanjutnya, manajemen komunikasi dikatakan sebagai ilmu yang

mempelajari bagaimana mengelola informasi untuk mencapai tujuan

(http/nurulafifah.Blogspot.com/2008/03/definisi-communication-

management) (Suprapto, 2009: 136).

Menurut Suprapto (2009: 136) dalam rangka mencapai tujuan,

kelompok, perusahaan/ organisasi harus bisa menerapkan fungsi

manajemen dengan mengatur sedemikian rupa pesan yang disesuaikan

dengan kebutuhan audiens agar mereka tertarik dengan membuat

Page 34: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

20

rentangan kegiatan komunikasi. Adapun macam kegiatan komunikasi

dibagi dalam beberapa jenis aktivitas diantaranya: jurnalistik,

kehumasan, penyiaran, periklanan dan penyuluhan.

a) Manajemen komunikasi bidang jurnalistik

Jurnalistik merupakan salah satu jenis aktivitas khas komunikasi

yang lebih memusatkan perhatian pada cara mencari,mengumpulkan,

menyeleksi dan mengolah informasi yang mengandung nilai berita,

serta menyajikannya kepada khalayak melalui media massa periodik

baik cetak maupun elektronik.

b) Manajemen komunikasi bidang kehumasan

Merupakan aktivitas komunikasi untuk memasarkan dan

menumbuhkan citra organisasi dengan memanfaatkan berbagai jenis

media sebagai saluran informasinya.

c) Manajemen komunikasi bidang penyiaran

Penyiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi

dengan menggunakan peralatan pemancar yang dipancarkan dari

studio radio atau televisi yang menghasilkan suara (audio) dan gambar

bergerak (visual) secara stimulan dan sinkron untuk televisi dan audio

untuk radio.

d) Manajemen komunikasi bidang penyuluhan

Penyuluhan juga merupakan aktivitas komunikasi yang

mengelola informasi dengan tujuan untuk perubahan sikap. Karena

tujuannya adalah perubahan sikap, maka pemilihan dan penggunaan

Page 35: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

21

medianya adalah yang mampu merubah perilaku khalayak. Dalam

kaitan ini, maka media yang relevan untuk penyuluhan adalah media

tatap muka atau interpersonal media.

Dalam proses penelitian yang akan peneliti lakukan, manajemen

komunikasi yang paling tepat dilakukan adalah manajemen bidang

penyuluhan. Hal ini berkaitan dengan kegiatan literasi media televisi dari

KPID DIY. Kegiatan literasi media televisi sangat perlu disosialisasikan

kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang kritis dan melek

media. Adapun cara yang paling tepat dalam mensosialisasikan kegiatan

tersebut yakni dengan mengadakan penyuluhan (sosialisasi) literasi

media televisi bagi pelajar SMA di Yogyakarta. Karena dengan

penyuluhan (sosialisasi), audiensakan bisa berinteraksi secara langsung

dengan penyuluh sehingga pemahaman atas pesan yang disampaikan

akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media lain.

Page 36: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

22

Bagan 1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Olahan Peneliti

Media televisi semakin menghawatirkan untuk

dikonsumsi dengan maraknya tayangan yang tidak

berkualitas dan mendidik khususnya bagi remaja

KPID berwenang mengatur segala hal mengenai

penyiaran di Indonesia, dan bertugas mewujudkan

penyiaran yang berkualitas bagi masyarakat

Literasi Media Televisi

Kegiatan KPID DIY yang meliputi

Planning, Organizing, Actuating, and

Controlling

Pelajar

(Sekolah SMA di kota Yogyakarta)

Page 37: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

23

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk membuat pencandraan

(deskripsi) secara sistematis, faktual dan aktual serta memberikan

gambaran yang mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau fakta-

fakta tertentu.Metode penelitian kualitatif digunakan dengan

pertimbangan untuk memudahkan penelitian dalam berhadapan dengan

suatu kenyataan baru atau kenyataan yang ganda dalam lapangan.

Dengan metode penelitian kualitatif, hubungan antara peneliti dan

informan lebih akrab atau dekat sehingga dapat diperoleh data yang lebih

mendalam (Suryabrata, 2003: 75).

Menurut Denzin dan Licoln (2009) pendekatan kualitatif adalah

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

manusia. Pada pendekatan ini peneliti menekankan sifat realitas yang

terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang

diteliti (Noor, 2012: 33-34).

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subyek penelitian

Adalah para responden atau informan yang memberi data atau

informasi kepada peneliti (Hamidi, 2010: 5). Subyek dalam

Page 38: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

24

penelitian ini adalah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY

(KPID DIY).

b. Obyek penelitian

Adalah konsep atau kata-kata kunci yang diteliti atau topik

penelitian (Hamidi, 2010: 5). Objek penelitiannya yaitu kegiatan

literasi media televisi.

3. Sumber Data

Data dibedakan menjadi dua macam, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari

sumbernya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui

pihak lain atau data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

peneliti (Aswar, 1999: 91).

Data dalam penelitian yang peneliti lakukan ini berupa data primer

dan sekunder. Data primer yaitu peneliti mengumpulkan data berupa

wawancara dengan subjek penelitian sedangkan data sekunder berupa

hasil dokumentasi kegiatan literasi media televisi yang sudah dilakukan

oleh KPID DIY.

4. Metode Pengumpulan data

a. Metode Wawancara Mendalam

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif

adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau

informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini

diperlukan teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif

Page 39: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

25

khususnya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam. Secara

umum kita mengenal ada dua jenis teknik wawancara, yaitu

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang

disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing) (mulyana,

2008: 58).

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk

menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks

mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan,

motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan

dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu

sebagai bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan

hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang

akan datang (mulyana, 2008: 58).

Dalam tahap pengumpulan data ini, peneliti menggunakan

teknik wawancara mendalam. Wawancara mendalam secara umum

adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara

dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah

keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2008: 108).

Page 40: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

26

Dalam proses wawancara ini peneliti akan mewawancarai

tiga orang narasumber. Mereka terdiri dari Ketua KPID DIY selaku

pimpinan tertinggi dalam lembaga regulasi penyiaran di KPID

DIY, perwakilan Bidang Pengawasan Isi Siaran serta Bidang

Kelembagaan.

b. Metode Dokumenter

Sebagai pelengkap sekaligus penguat penelitian ini, peneliti

menggunakan metode dokumenter. Metode dokumenter adalah

salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam

metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter

adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.

Dengan demikian, padapenelitian sejarah, maka bahan dokumenter

memegang peranan yang amat penting (Bungin, 2008: 121).

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang

dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu silam. Sebagian

besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, cendera

mata, laporan, artefak, foto dan lain sebagainya (Noor, 2012: 141).

Adapun pengumpulan dokumen yang akan peneliti lakukan

antara lain interview guide wawancara, format aduan, foto-foto

kegiatan sosialisasi literasi media televisi, foto proses wawancara

dengan narasumber, dan lain sebagainnya.

Page 41: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

27

5. Metode Analisis Data

Menganalisis data dalam penelitian kualitatif berarti proses

mensistematiskan apa yang sedang diteliti dan mengatur hasil wawancara

seperti apa yang dilakukan dan dipahami dan agar supaya peneliti bisa

menyajikan apa yang didapatkan pada orang lain (Kasiran, 2010: 355).

Selanjutnya analisis data menurut Patton adalah proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar (Moleong, 2006: 280).

Dari rumusan tersebut diatas dapatlah kita menarik garis bahwa

analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti,

gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan

sebagainnya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur,

mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan

mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut

bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat

menjadi teori substantif (Moleong, 2006: 280-281).

Tujuan utama analisis data dalam penelitian kualitatif ialah mancari

makna dibalik data, melalui pengakuan subyek pelakunya. Maka dari itu,

agar peneliti bisa menangkap pengakuan subyek pelaku secara obyektif,

maka peneliti harus mengadakan interview mendalam (depth

interview)atau terlibat dalam kehidupan subjek pelaku (partisipant

observation) (Kasiran, 2010: 355).

Page 42: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

28

Selanjutnya Ircham Machfoedz (2011: 126) menyatakan bahwa

Miles dan Hubermen memberi petunjuk secara umum langkah-langkah

dalam analisis data kualitatif, yakni pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hubungan

langkah-langkah tersebut bersifat interaktif, yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Bagan 2

Langkah-langkah Analisis Data Penelitian Kualitatif

Sumber: Machfoedz, 2011: 126

Adapun seperti pada pemaparan sebelumnya, bahwa proses

pengumpulan data bisa menggunakan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Lebih lanjut Machfoedz (2011: 126) menyebutkan tentang

penjelasan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

sebagai berikut;

a. Reduksi Data

Data dari berbagai sumber cukup banyak, ada yang sama ada

yang berbeda, ada yang penting ada yang kurang penting. Dalam

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan:

Penatikan/verifikasi

Page 43: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

29

tahap reduksi peneliti mengkategorikan data mana yang lebih

penting, mana yang bermakna dan mana yang tidak penting. Data

yang tidak penting dibuang. Dengan reduksi data maka gambaran

hasil penelitian akan lebih jelas. Namun reduksi data bukan berarti

hanya pengurangan, akan tetapi bilamana perlu dilakukan

penambahan.

b. Penyajian Data

Penyajian data berbentuk uraian hasil observasi dan wawancara.

c. Penarikan Kesimpulan

Setelah penyajian data dilakukan, berikutnya adalah

pembahasan. Dalam pembahasan tersebut peneliti dapat memberikan

tafsiran, argumen, menemukan makna, dan mencari hubungan antara

satu komponen dengan komponen yang lain serta dikaitkan dengan

beberapa teori pendukung.

6. Metode Keabsahan Data

Pada metode keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu, untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006:

330).

Menurut Sugiyono (2005: 89), triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti

Page 44: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

30

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dari

berbagai sumber.

Pada proses keabsahan data ini, peneliti menggunakan triangulasi

dengan sumber data. Triangulasi sumber data adalah memanfaatkan jenis

sumber data yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Sumber

data ini bisa diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan dokumentasi

yang telah peneliti kumpulkan. Dengan kata lain, peneliti bisa

membandingkan informasi (berupa hasil wawancara) dari narasumber

yang satu dengan narasumber yang lainnya. Selain itu peneliti juga bisa

membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi yang peneliti

kumpulkan.

Menurut Paton Teknik ini dilakukan dengan membandingkan dan

mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang

dilakukan dengan:

a.membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

b. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

c. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang

Page 45: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

31

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang

pemerintah,

e. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moleong, 2006: 330-331).

Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan

atau alasan-alasan terjadinya perbedaan (Bungin, 2010: 256-257).

G. Sistematika Pembahasan

BAB I : Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode

penelitian, serta sistematika pembahasan

BAB II : Deskripsi KPI/ KPID sebagai lembaga regulator penyiaran

dan munculnya program kegiatan literasi media

BAB III : Berisi pemaparan hasil penelitian tentang bagaimana

KPID DIY dalam memberikan kegiatan media literasi pada Siswa SMA

Negeri 10 Kota Yogyakarta.

BAB IV : Berupa penutup yang terdiri dari kesimpulan dari

rangkaian yang dikemukakan sebelumnya dan jawaban atas permasalahan

yang ada serta berisi saran yng dapat diajukan pula sebagai rekomendasi.

Page 46: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

76

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kajian sebagaimana peneliti paparkan dalam bab-

bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan literasi

media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY pada pelajar di kota

Yogyakarta adalah menggunakan fungsi managemen. Managemen ini

ditandai dengan empat komponen, yaitu Planning, Organizing, Actuating,

danControlling. Berikut empat tahap manajemen yang diterapkan oleh KPID

DIY :

a. Planning(Perencanaan)

1) Target Literasi Media Televisi

Target literasi media televisi KPID DIY adalah para pelajar

SMA yang ada di kota Yogyakarta. Daintaranya yaitu SMA Negeri

2, SMA Negeri 7, SMA Negeri 10, SMA Piri, SMA

Muhammadiyah 2 serta bebrapa SMA lainnya yang ada di

Yogyakarta.

2) Aktor Literasi Media Televisi

Aktor yang mensosialisasikan literasi media televisi adalah

seluruh komisioner KPID DIY.

3) Media Publikasi Kegiatan

Dalam mensosialisasikan literasi media televisi, KPID DIY

menggunakan beberapa media untuk membumingkan kegiatan ini

Page 47: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

77

dikalangan masyarakat dan pelajar. Diantaranya yaitu stiker,

spanduk, liflet, jejaring sosial dan lain-lain.

4) Waktu Sosialisasi Literasi Media Televisi

KPID DIY tidak memiliki waktu yang paten dalam

mensosialisasikan literasi media televisi pada pelajar, hal ini karena

banyaknya agenda yang ada dalam program kerja KPID DIY.

Dengan demikian sosialisasi literasi media televisi bersifat

fleksibel.

5) Teknis Sosialisasi Literasi Media Televisi

Secara umum sosialisasi literasi media ini dirancang dalam

bentuk seminar. Hal ini agar komunikasi bisa berjalan dua arah

antara komisioner dengan para siswa, sehingga mereka tidak

mudah jenuh dalam menerima materi.

b. Organizing (Pengorganisasian)

1) Tim sosialisasi literasi media televisi

Kegiatan sosialisasi literasi media televisi memang menjadi

tanggungjawab dari Bidang Pengawasan Isi Siaran, namun secara

keseluruhan komisioner KPID DIY ikut dalam mensosialisasikan

literasi media televisi pada pelajar SMA di Yogyakarta. Mulai dari

Ketua, Wakil Ketua, Bidang Kelembagaan, pengelolaan Struktur

Sistem Siaran hingga Pengawasan Isi Siaran.

2) Jadwal sosialiasasi literasi media televisi

Page 48: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

78

KPID DIY tidak mempunyai jadwal khusus yang sifatnya

rutinan dalam mensosialisasikan literasi media televisi. Siapa saja

yang saat itu mempunyai waktu luang maka komisioner tersebutlah

yang berangkat untuk mengisi materi. Jika terpaksa semua

komisioner sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing, maka

tanggungjawab dilimpahkan kembali pada Bidang Pengawasan Isi

Siaran.

c. Actuating (Pelaksanaan/ Penggerakan)

Pada pelaksanaan sosialisasi literasi media televisi, KPID DIY

bekerjasama dengan sekolah-sekolah SMA yang ada di kota Yogyakarta.

Mekanismenya dilakukan dengan mengadakan seminar literasi media

televisi. Sesi ini dibagi menjadi dua termin yaitu sesi penyampaian materi

dan sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, banyak dari para siswa yang

bertanya, sharing dan mengeluh tentang tayangan dalam media televisi.

Dengan demikian, semakin mempermudah KPID DIY dalam

menegaskan kembali perannya sebagai regulator media penyiaran pada

para siswa.

Dalam seminar ini, komisioner berinteraksi langsung dengan para

siswa sehingga bisa mengetahui secara langsung antusias dan tingkat

pengetahuan para siswa tentang literasi media televisi. Selain itu KPID

DIY juga mengadakan simulasi pengaduan dengan memberikan formulir

aduan pada para siswa. Formulir aduan ini diberikan beberapa minggu

setelah sosialisasi literasi media dilakukan. Hal ini karena waktu dari

Page 49: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

79

para komisioner yang sangat padat sehingga tidak bisa serempak dalam

memberikan formulir aduan pada sekolah-sekolah yang bersangkutan.

d. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan sosialisasi kegiatan ini dilakukan oleh seluruh

komisioner KPID DIY dalam rapat pleno rutinan yang dilakukan setiap

satu minggu sekali pada hari Senin. Selain mengevaluasi tugas dan

kewajiban KPID DIY secara keseluruhan, dalam rapat pleno ini tentu

membahas tentang bagaimana mekanisme sosialisasi literasi media

televisi yang sudah dilaksanakan di beberapa sekolah yang ada di

Yogyakarta. Dan hasilnya positif, para siswa sangat berantusias dalam

mengikuti acara tersebut. Dalam mengisi formulir aduan, para siswa juga

sudah cukup mengena meski masih ada beberapa yang belum bisa

“dibaca” dengan baik oleh para komsioner.

B. Saran

Untuk mencapai tujuan dan hasil yang maksimal, segala proses

hendaknya direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Dalam kesempatan

kali ini, peneliti bermaksud memberikan masukan kepada pihak KPID DIY

dalam mensosialisasikan kegiatan literasi media televisi, khususnya bagi

pelajar agar tujuan kritis terhadap media bisa terwujud dengan baik. Tentunya

demi perbaikan kualitas isi siaran pada televisi, sehingga dapat membawa

dampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 50: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

80

1. Memanage kembali strategi sosialisasi literasi media televisi bagi pelajar

agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal sesuai dengan tujuan utama

diadakanya literasi media televisi, yaitu menumbuhkan sikap kritis

bermedia pada pelajar sehingga bisa sama-sama mengontrol media untuk

mewujudkan siaran yang berkualitas.

2. Memaksimalkan penggunaan media publikasi untuk mempublikasikan

kegiatan literasi media televisi pada masyarakat, khususnya para pelajar.

3. Merangkul lebih banyak stake holderseperti pemerintah setempat, lembaga

penyiaran lokal maupun nasional dan pihak-pihak yang bersangkutan

dalam rangka mendukung kegiatan literasi media televisi.

C. Penutup

Alhamdulillaahhirobbil’alamin, akhirnya skripsi yang berjudul

“Kegiatan Literasi Media Televisi Bagi Pelajar (Studi Deskriptif Kualitatif

di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah DIY)” dapat terselesaikan.

Peneliti menyadari jika dalam penyususnan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang

membangun peneliti harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Harapannya,

skripsi ini bisa menjadi sebuah bacaan yang mampu membangun bagi siapa

saja yang membacanya, memberikan inspirasi bagi yang membutuhkan,

serta mencerahkan bagi yang masih kebingungan. Selain itu, skripsi ini juga

diharapakan menjadi sumbangan teoritis dan praktis khususnya dalam

kegiatan literasi media televisi.

Page 51: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

81

Akhir kata, tiada usaha yang bisa berhasil tanpa do’a, dan tiada do’a

yang mampu memberikan keberhasilan tanpa usaha, selalu berfikir positif

dan menjaga semangat adalah salah satu kunci dalam menghadapi hal yang

baru, dengan demikian segalanya akan lebih mudah.

Page 52: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

82

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an : Alquran dan Terjemahannya. 2006. Kudus: Menara Kudus Buku : Aswar, Syaifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press Iriantara, Yosal. 2009. Literasi Media Apa, Mengapa, Bagaimana. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media Jauhari, setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung:

Yrama Widya Kasiran. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Yogyakarta: UIN-

Maliki Press Machfoedz, Ircham. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Fitramaya Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif teori dan

Praktek. Malang: UMM Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Mufid, Muhammad. 2007. Komunikasi dan Regulasi penyiaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media group Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group Potter, W. James. 2004. Theory of Media Literacy: A Cognitive Approach.

London: Sage

Page 53: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

83

Potter, W. James. 2005. Media Literacy. Third Edition. London: Sage Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Sugiyono, Prof, Dr. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV

Alfabeta Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.

Yogyakarta: Media Pressindo Suryabrata, Sumandi. 2003. MetodePenelitian.Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada Syamsi, Ibnu. 1994. Pokok-pokok Organisasi dan Managemen. Jakarta: PT.

Rineka Cipta Terry, George. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara Tim KPID DIY. 2012. Mengenal Komisi Penyiaran Indonesia Daerah.

Yogyakarta: KPID DIY Anggaran 2012 Tim KPI. 2011. Panduan Sosialisasi Literasi Media Televisi. Jakarta: Komisi

Penyiaran Indonesia Tim KPI. 2011. Buku Saku Literasi Media Televisi. Jakarta: Komisi Penyiaran

Indonesia Turner, Lynn. 2008. Pengantar Teori Kounikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Humanika Skripsi : Anwar, Khoirul. 2008. “Peran KPID DIY Yogyakarta Terhadap Sistem

Penyiaran”. Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Hidayat, Husni. 2009. “Fungsi KPID ( Komisi Penyiaran Indonesia Daerah)

Dalam Mengawasi Isi Siaran Televisi Lokal di Jawa Barat”. Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga

Lukman, Arif. 2010. “Dampak Program Literasi Media Bagi Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Kota Magelang”. Semarang. Diunduh pada tanggal 26 Februari 2013 pukul 21.13 WIB dari uap.unnes.ac.id/data/skripsi

Page 54: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

84

Website : Astuti Palupi 2009. “ Saat Literasi Dibenamkan Televisi”. www.goodreads.com file://localhost/J:/SKRIPSI/materi%20LM/quen_files/active.htm www.kpiddiy.com

http://lathiffida47.wordpress.com/2012/05/08/makalah-pengaruh-media-televisi-

terhadap-perilaku-remaja/

http://balilaptop.com/posts/dampak-negatif-menonton-tv-pada-anak-anak-dan-

remaja-538.php

Page 55: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

INTERVIEW GUIDE

Interview Guide dengan Ketua KPID DIY

1. Bagaimana sejarah terbentuknya KPID DIY?

2. Bagaimanakah Struktur Organisasi KPID DIY?

3. Apa Visi dan Misi KPID DIY?

4. Apa saja tugas dari masing-masing bidang?

5. Bagaimana awal mulanya literasi media menjadi program kerja di KPID DIY?

6. Siapa target sosialisasi literasi media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY?

7. Siapa saja aktor yang mensosialisasikan literasi media televisi?

8. Media apa saja yang digunakan untuk kegiatan literasi media televisi?

9. Kapan sosialisasi literasi media televisi dilakukan?

10. Apakah KPID DIY mempunyai jadwal khusus bagi komisioner dalam melaksankan

sosialisasi literasi media televisi?

11. Bagaimana mekanisme sosialisasi literasi media televisi yang KPID DIY lakukan?

12. Apa saja materi yang disampaikan dalam sosialisasi literasi media televisi?

13. Bagaimana tanggapan dari siswa setelah mendapatkan materi literasi media televisi?

14. Bagaimana pengawasan atau evaluasi yang dilakukan oleh KPID DIY pada sosialisasi

literasi media televisi?

15. Faktor apa saja yang mendukung sosialisasi literasi media televisi?

16. Faktor apa saja yang menghambat sosialisasi literasi media televisi?

Interview Guide dengan Bidang Pengawaan Isi Siaran dan Kelembagaan KPID DIY

1. Siapa target sosialisasi literasi media televisi yang dilakukan oleh KPID DIY?

2. Siapa saja aktor yang mensosialisasikan literasi media televisi?

3. Media apa saja yang digunakan untuk kegiatan literasi media televisi?

4. Kapan sosialisasi literasi media televisi dilakukan?

5. Apakah KPID DIY mempunyai jadwal khusus bagi komisioner dalam melaksankan

sosialisasi literasi media televisi?

6. Bagaimana mekanisme sosialisasi literasi media televisi yang KPID DIY lakukan?

7. Apa saja materi yang disampaikan dalam sosialisasi literasi media televisi?

8. Bagaimana tanggapan dari siswa setelah mendapatkan materi literasi media televisi?

9. Bagaimana pengawasan atau evaluasi yang dilakukan oleh KPID DIY pada sosialisasi

literasi media televisi?

10. Faktor apa saja yang mendukung sosialisasi literasi media televisi?

11. Faktor apa saja yang menghambat sosialisasi literasi media televisi?

Page 56: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

Jln Brigjen Katamso Yogyakarta 55152 Telp/Fax : 0274 - 371444 website : www.kpiddiy.com email : [email protected]

SMS : 081 22789 4444 Twitter : @kpid_diy Facebook : KPID DIY

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Lembaga Negara Independen

FORMULIR ADUAN

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROPINSI DIY

A. IDENTITAS PENGADU

Nama : Alamat : No. Telp : (identitas pelapor akan menjadi data internal dan dijamin kerahasiaannya oleh KPID DIY)

B. DATA ADUAN Stasiun TV atau Radio yang melanggar : Nama Mata Acara : Hari /Tanggal Pelanggaran : Jam Pelanggaran : jam......:menit........

C. KETERANGAN ADEGAN YANG DIANGGAP MELANGGAR

D. MENURUT ANDA ADEGAN TERSEBUT MELANGGAR a. nilai kesukuan , agama, ras, dan antargolongan b. norma kesopanan dan kesusilaan c. hak privasi dan pribadi d. hak anak, remaja, dan perempuan e. hak-hak kelompok masyarakat minoritas dan marginal f. kepentingan publik g. mengandung seksualitas h. mengandung kekerasan dan sadisme i. mengandung materi terkait narkotika, psikotropika, zat adiktif, alkohol dan perjudian j. mengandung mistik dan supranatural k. Tidak ada tanda klasifikasi mata acara (Anak (A), Remaja (R), Dewasa (D), Semua Umur (SU)) l. prinsip jurnalistik m. bahasa, bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan n. sensor dalam program siaran o. ketentuan siaran iklan p. ketentuan siaran asing q. ketentuan siaran langsung r. ketentuan siaran kuis, undian berhadiah dan penggalangan dana s. peliputan bencana alam t. siaran pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah

E. PENYELESAIAN YANG ANDA HARAPKAN

Yogyakarta , .....................20..

(Nama Pelapor )

1. S. RAHMAT M. ARIFIN, S.Si : 081328465593

Komisioner KPID DIY:

2. Tri Suparyanto, S.Pd : 081392214300 3. Amin Purnama, S.H : 08122963227 4. Ahmad Ghozi Nurul Islam, S. Fil : 081578867051 5. Mohammad Zamroni, S.Sos, M.Si : 081328737285 6. Sukiratnasari, S.H : 081802623739

Page 57: SKRIPSI - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/12639/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · E. Cara Menyampaikan Aspirasi/ Pengaduan ke KPI/ KPID ... Spanduk Posko Pengaduan

CURRICULUM VITAE

I. DATA PRIBADI Nama Lengkap : Birotul Nur Khamilah Tempat, Tanggal lahir : Pemalang, 25 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Mahasiswi (Belum Menikah) Alamat Rumah : Ds. Rowosari, RT/RW 06/05, Kec. Ulujami, Kabupaten

Pemalang, Jawa Tengah Alamat Sekarang : Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek R2 Krapyak

Yogyakarta E-mail : [email protected] Telpon : 085227757006

II. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL 1. Tahun 1997-2003 : SDN Rowosari 04

Status Berijazah 2. Tahun 2003-2006 : SMPN 1 Ulujami

Status Berijazah 3. Tahun 2006-2009 : MA Ali Maksum Krapyak

Status Berijazah 4. Tahun 2009-sekarang : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Jurusan Ilmu Komunikasi

III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota OSIS sebagai Seksi Kesehatan 2. Anggota Palang Merah Remaja (PMI) 3. Koordinator Publik Relation BEM-J Ilmu Komunikasi tahun 2011-sekarang 4. Koordinator Keperempuanan Aisyah 2011 5. Reporter Koran Joglo-Semar 2011 6. Anggota Jarkom IPNU-IPPNU 2011-sekarang 7. Koordinator Pendidikan PW IPPNU DIY 2013-sekarang