skripsi - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10057/1/halaman depan.pdf · kortison asetat...
TRANSCRIPT
I< 1.' S T A
SKRIPSI
P A U L U S T O T O K LUSIDA
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL KORTISON ASETAT DALAM SUSPENSI AIR
OLEH POLIVINILPIROLIDON K30
F F -2(/o / s j
U s
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
S U R A B A Y A
1989
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL KORTISON ASETAT DALAM SUSPENSI AIR
OLEH PO LIVIN ILPIROLIDON K30
SKRIPSIDibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
1989
Oleh :
PAULUS TOTOK LUSIDA 058410616
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
S U R A B A Y A
1989
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
STUD! PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL
KORTISON ASETAT DALAM SUSPENSI AIR
OLEH POLIVINILPIROLIDON K30
SKRIPSI
DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR
SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1989
Oleh:
Paulus Totok Lusida 058410616
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , berkat
rahmat dan bimbingannya, skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini dibuat bukan hanya sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga, tetapi merupakan tantangan bagi
kami sebagai calon sarjana farmasi yang baik dan
bertanggung jawab.
Dengan selesainya skripsi ini, disertai penuh rasa
hormat, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs Soegiharto H, Ibu DR Widji Soeratri,
Bapak Drs Moegihardjo, selaku pembimbing dalam
penyelesaian skripsi ini.
2. Ketua jurusan Farmasetika dan kepala laboratorium
Preskripsi dan Formulasi serta seluruh karyawan
dan staf di laboratorium Preskripsi dan Formulasi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, yang
raembantu segala fasilitas yang kami pergunakan
untuk melakukan penelitian ini sampai selesai.
3. Ketua jurusan Biologi Farmasi, serta seluruh staf
dan karyawan di jurusan Biologi Farmasi yang
telah membantu segala fasilitas yang kami
pergunakan untuk melakukan penelitian ini sampai
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
selesai.
4. Perusahaan New Coronet, Surabaya-Indonesia,yang
memberikan bantuan bahan polivinilpirolidon K 3 0 .
5. Rekan - rekan dan semua pihak yang tidak mungkin
saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan moril maupun materiil dalam penyelesaian
skripsi ini.
Akhir kata, skripsi ini kami persembahkan kepada
Almamater tercinta Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,
dengan harapan semoga skripsi ini bermanfaat.
Surabaya, Juli 1989.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
DAFTAR ISI
halaman
Kata pengantar ......................................... i
Daftar isi ......................................... iii
Daftar tabel ......................................... v
Daftar lampiran ......................................... xvi
Daftar gambar .........................................xvii
Ringkasan ......................................... xix
BAB
I. PENDAHULUAN......................................... 1
Tujuan penelitian.................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA................................... 7
III. METODOLOGI PENELITIAN.................... ........ 17
• III.l. Bahan penelitian.................\ . T . ... . . 17
III.2. Alat penelitian........................... 17
III. 3. Tahapan penelitian............ ............ 18
1. Identifikasi bahan penelitian....... 18
2. Pembuatan suspensi Kortison Asetat.. 19
1. Formula suspensi Kortison Arsetat. 19
2. Persiapan bahan tambahan......... 20
3. Pembuatan suspensi ............... 21
4. Kondisi penyimpanan............... 23
5. Cara pengamatan sampel ........... 24iii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
III.4. Hasil penelitian dan pengolahan data... 24
IV. HASIL PENELITIAN................................... 27
IV. 1, Hasil pengamatan.......................... 27
1. Identifikasi bahan penelitian....... 27
2. Pengamatan diameter partikel........ 28
IV. 2. Pengolahan data........................... 40
V. PEMBAHASAN............................................ 55
VI. KESIMPULAN. . ........................................ 60
VII. SARAN................................................ 61
VIII. DAFTAR PUSTAKA..................................... 62
iv
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
Tabel
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
halaman
DAFTAR TABEL
Konversi pengukuran okuler menjadi
ukuran sebenarnya (mikron)....................... 29
Ukuran partikel kortison asetat dalam air (tan
pa penggerusan) pada selang waktu tertentu.... 30
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 20%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu.......................................... 30
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 31
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 1 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 31
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp IQ'1 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu. ........................................... 32
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10~l%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 32
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 33
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
IX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 33
X. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10"^%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 34
XI. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp IO*4 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 34
XII. Ukuran partikel kortison asetat dalam air suling
(dengan penggerusan) pada selang waktu tertentu.. 35
XIII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 20 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 35
XIV .' Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 36
XV. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 1 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 36
XVI.' Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10"' %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 37
vi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
XVII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10~a %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 37
XVIII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10**5 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 38
XIX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 ^%b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................... ............... 38
XX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 39
XXI. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 ̂%b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 39
XXII. Diameter rata - rata kortison asetat dalam laru
tan pvp 10% (tanpa penggerusan) pada hari ke-6... 40
XXIII. Perhitungan standar deviasi pada pengamatan I
suspensi kortison asetat dalam larutan pvp 10%
pada hari ke enam..................................... 41
XXIV. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam air suling (tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari,)............................... . 42
vii
m T l T £ "
' i v'i.Kbll AS ^GGA*
3 U R A D A Y A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
XXV. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 20 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari)................................ 42
XXVI. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10%b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari)................................ 42
XXVII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp l%b/v (tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari)................................ 43
XXVIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ' %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari)................................ 43
XXIX. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvg 1 0 ^%b/v(tanpa penggerusan) pada selang
'waktu tertentu (hari)................................ 43
XXX. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ̂%b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari)................................ 44
XXXI. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 11 %b/v( tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 44
XXXII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 5 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 44viii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
XXXIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp lCffc %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 45
XXXIV. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam air suling (dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 45
XXXV. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 20 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).................... . ........ 45
XXXVI. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 46
(XXVII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 1 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
‘waktu tertentu (hari).............................. 46
(XVIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ‘ %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 46
XXXIX. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 i %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 47
XL. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 3 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 47ix
V 1 ! J TC* ; i “N
"UN*/' ; ^OOA"S U A n A Y A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
XLI. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
- ldalam pvp 10 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 47
XLII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10_l? %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 48
XLIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ^%b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari).............................. 48
XLIV. Diameter rata - rata kortison asetat (mikron)
dengan penambahan pvp yang bervariasi (tanpa
penggerusan) pada selang waktu tertentu......... 53
XLV. Diameter rata - rata kortison asetat (mikron)
dengan penambahan pvp yang bervariasi (dengan
penggerusan) pada selang waktu tertentu......... 54
XLVT. Ukuran partikel kortison asetat dalam air (tan
pa penggerusan) pada selang waktu tertentu
pada pengamatan kedua............................... 65
XLVII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 20%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu,pengamatan ke dua...................... 65
XLVIII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 66
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
XLIX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 1 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 66
L. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10”' %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke dua.............. 67
LI. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10'" %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 67
LII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10‘3 %b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak-
tu tertentu, pada pengamatan kedua ............... 68
LIII. Ukuran partikel kortison asetat dalanrrl-amat&n
pvp l O ' ^ b / v (tanpa penggerusan) pada selang wak-
■ tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 68
LIV. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 1 0”S%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 69
LV. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 ^%b/v (tanpa penggerusan) pada selang wak-
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 69
LVI. Ukuran partikel kortison asetat dalam air suling
(dengan penggerusan) pada selang waktu tertentu.. 70
xi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
LVII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 20 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. TO
LVIII . Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a ............. 71
LIX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 1 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu........................................... 71
LX. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10" %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu. pada pengamatan ke dua............. 72
LXI. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 l "%b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 72
LXII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp I0"5 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke dua .............. 73
LXIII. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10'*1 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke dua ............ 73
LXIV. Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10 ^%b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke d u a .............. 74xii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
LXV.
LXYI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
LXX.
LXXI.
LXXII.
Ukuran partikel kortison asetat dalam larutan
pvp 10"6 %b/v (dengan penggerusan) pada selang wak
tu tertentu, pada pengamatan ke dua ............. 74
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam air suling (tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 75
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 20 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 75
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10%b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 75
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp l%b/v (tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 76
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 1 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu'(hari), pada pengamatan ke dua.... 76
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ^ %b/v(tar*pa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 76
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ^%b/v(tanpa penggerusan) pada selans
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.... 77
xiii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
LXXIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ̂%b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 77
LXXIV . Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10"17 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 77
LXXV. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 4 %b/v(tanpa penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 78
LXXVI. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam air suling (dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 78
LXXVII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 20 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 78
XXVIII. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 79
LXXIX . Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 1 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 79
LXXX. Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 '%b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 79
xiv
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
LXXXI.
LXXXII.
LXXXIII.
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI.
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp IO*1 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 80
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10*? %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 80
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 80
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 %b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari), pada pengamatan ke dua.. 81
Diameter rata - rata (mikron) kortison asetat
dalam pvp 10 ^%b/v(dengan penggerusan) pada selang
waktu tertentu (hari),pada pengamatan ke dua... 81
Diameter rata - rata kortison asetat (mikron)
dengan penambahan pvp yang bervariasi (dengan
penggerusan) pada selang waktu tertentu, pada
pengamatan ke d u a ................................... 82
Diameter rata - rata kortison asetat (mikron)
dengan penambahan pvp yang bervariasi (dengan
penggerusan) pada selang waktu tertentu, pada
pengamatan ke dua.......... ........................ 83
xv
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pengamatan ke dua suspensi kortison asetat...... 65
2. Diameter partikel rata - rata kortison asetat
pada pengamatan ke du a.............................. 75
3. Diameter rata - rata partikel kortison asetat
dengan penambahan pvp K30 pada berbagai macam
konsentrasi terhadap selang waktu tertentu,
pada pengamatan ke du a......... .................... 82
1 &v.a a n
s L A -liLA-lA -X V 1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
DAFTAR GAMBARGambar Halaman
1. Partikel kortison asetat dalam air (tanpa
penggerusan) pengamatan pada hari ke 0 ■
dengan perbesaran 20X1.5X2.5................... 49
2. Partikel kortison asetat dalam air (tanpa
penggerusan) pengamatan pada hari ke 44
dengan perbesaran 20X1.5X2.5................... 49
3. Partikel kortison asetat dengan penambahan pvp
l%b/v (tanpa penggerusan) pengamatan pada hari
ke 44, perbesaran 20X1.5X2.5.................... 50
4. Diameter kortison asetat dengan penambahan pvp
20%b/v (dengan penggerusan) pengamatan pada
hari ke O', perbesaran 20X1.5X2.5............... 50
5. Diameter'kortison asetat dengan penambahan pvp/
20%b/v (dengan penggerusan) pengamatan pada
hari ke44, perbesaran 20X1.5X2.5............... 51
6. Diameter kortison asetat dengan penambahan pvp
l%b/v (dengan penggerusan) pengamatan pada
hari ke 0, perbesaran 20X1.5X2.5............... 51
7. Diameter kortison asetat dengan penambahan pvp
l%b/v (dengan penggerusan) pengamatan pada
hari ke44, perbesaran 20X1.5X2.5............... 52
8. Diameter kortison asetat pada sediaan suspensi
kortison asetat (Bernofarma) untuk pemakaianxvii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
secara intra muskulair, dengan perbesaran
20 XI.5 X2.5 ...............................
xviii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
RINGKASAN
Pertumbuhan kristal sering terjadi dalam sediaan
yang berbentuk suspensi terutama pada senyawa
kortikosteroid (6). Pertumbuhan kristal dalam sediaan
suspensi dapat mengakibatkan antara lain iritasi pada
pasien, pemberian dosis tidak tepat dll.
Maka dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian
tentang penghambatan pertumbuhan kristal kortison asetat
dalam media air dengan penambahan polivinilpirolidon K30
dalam berbagai macam konsentrasi. Diharapkan pertumbuhan
kristal kortison asetat akan terhambat karena
polivinilpirolidon mempunyai struktur seperti jala.
Suspensi kortison asetat dibuat dalam 2-macam cara
pembuatan dengan penambahan polivinilpirolidon pada
berbagai macam konsentrasi. Cara pembuatan pertama,
dilakukan pencampuran bahan dengan stirer selama 3 menit,
sedangkan yang kedua, dilakukan pencampuran dengan
penggerusan pada saat masih sedikit basah.
Terhadap ke dua suspensi tersebut dilakukan pengamatan
secara mikroskopis selama empat puluh empat hari.
Kemudian dilakukan perhitungan diameter rata - rata (dav)
dan standar deviasinya (sd).(10)
xix
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
Pada cara pembuatan suspensi tanpa penggerus
didapatkan hasil bahwa, pada penambahan- ’-ism
polivinilpirolidon K30 pada konsentrasi 1% memberikan
daya hambat terbesar.
Pada cara pembuatan suspensi dengan penggerusan
relatif dapat dikatakan hanya sedikit tumbuh,
sehingga praktis dapat melewati lubang jarum suntik
dengan bebas.
xx
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL ....... PAULUS TOTOK LUSIDA