skripsi corin

Upload: octavina-kurniawati

Post on 09-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    1/60

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK

    MASYARAKAT RW 08 KELURAHAN PISANGAN

    BARAT CIPUTAT TENTANG PENGOBATAN SENDIRI

    TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT ANTINYERI

    Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

    Oleh

    Corina Nur Syeima

    NIM: 106103003463

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1430 H/2009 M

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    2/60

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK

    MASYARAKAT RW 08 KELURAHAN PISANGAN

    BARAT CIPUTAT TENTANG PENGOBATAN SENDIRI

    TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT ANTINYERI

    Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

    Oleh

    Corina Nur Syeima

    NIM: 106103003463

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1430 H/2009 M

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    3/60

    ii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

    untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

    cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

    merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Ciputat, 2 November 2009

    Corina Nur Syeima

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    4/60

    iii

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT

    RW 08 KELURAHAN PISANGAN BARAT CIPUTAT TENTANG

    PENGOBATAN SENDIRI TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT

    ANTI NYERI

    Laporan Penelitian

    Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

    Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

    Kedokteran (S.Ked)

    Oleh

    Corina Nur Syeima

    NIM: 106103003463

    Pembimbing

    dr. Nurul Hiedayati, Phd

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1430 H/2009 M

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    5/60

    iv

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Laporan Penelitian berjudul gambaran pengetahuan dan karakteristik

    masyarakat rw 08 kelurahan pisangan barat ciputat tentang pengobatan

    sendiri terhadap nyeri menggunakan obat anti nyeri yang diajukan oleh

    Corina Nur Syeima (106103003463), telah diujikan dalam sidang di Fakultas

    Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 2 November 2009. Laporan penelitian ini

    telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.

    Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

    Jakarta, 2 November 2009

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    6/60

    v

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    DEWAN PENGUJI

    Ketua Sidang

    dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed

    Pembimbing Penguji

    dr. Nurul Hiedayati.Phd Yuli Amran SKM,MKM

    PIMPINAN FAKULTAS

    Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN

    Prof. Dr.dr.MK. Tadjudin, SpAnd DR. Syarief Hasan Lutfie, Sp. RM.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    7/60

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa kita tujukan kehadirat Allah SWT, atas segala

    karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

    ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan oleh Allah SWT

    kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat,

    karena dengan syafaatnya kita dapat hijrah dari zaman jahiliyah menuju zaman

    yang terang benderang.

    Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam

    menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penulis sepenuhnya menyadari bahwa selama proses penyusunan karya

    tulis ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan serta kerjasama dari

    pihak lain, oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

    banyak terima kasih kepada :

    1. Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat, hidayat, dan rizqi yang tak

    terhingga, jika bukan karena ridho, cinta, dan karunia-Nya apalah arti

    hidup ini.

    2. Bapak Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And, selaku dekan Fakultas

    Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak DR.dr. Syarief Hasan Lutfie Sp.RM, selaku Kepala Program Studi

    Pendidikan Dokter.

    4. Ibu dr. Nurul Hiedayati PhD, selaku dosen pembimbing dalam pembuatan

    karya tulis ilmiah ini yang dengan kesabarannya telah membimbing,

    mengarahkan, dan memberikan dorongan moril kepada penulis selama

    membuat proposal karya tulis ilmiah ini.

    5. Bapak dan Ibu dosen, beserta seluruh staf akademik, staf tata usaha dan

    seluruh staf karyawan di lingkungan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

    Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    8/60

    vii

    6. Ucapan spesial untuk Bapak dan Ibu yang selalu member dorongan,

    semangat, kasih saying dan segenap perasaan cintanya untuk senantiasa

    membimbing penulis kea rah yang diridhoi Allah SWT.

    7. Spesial untuk adik-adikku Mauli, Irfan, Aulia dan Rizik, atas semua

    dukungan dan bantuan doanya selama ini.

    8. Teman-teman PSPD UIN angkatan 08, dan teman-teman lain yang tidak

    bisa disebutkan satu persatu, karena begitu banyak kenangan terindah dari

    kalian semua.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih

    banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

    dari pembaca demi perbaikan penulisan kedepannya.

    Semoga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

    pembaca dari seluruh kalangan masyarakat pada umumnya dan bagi para

    mahasiswa jurusan fakultas kedokteran khususnya.

    Jakarta, 2 November 2009

    Corina Nur Syeima

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    9/60

    viii

    ABSTRAK

    Gambaran pengetahuan dan karakteristik masyarakat RW 08 Kelurahan Pisangan

    Barat Ciputat tentang pengobatan sendiri terhadap nyeri menggunakan obat anti

    nyeri

    Corina Nur Syeima

    Latar belakang : Hampir 3.000 orang meninggal di Inggris selama tiga tahun

    terakhir yang disebabkan oleh efek samping obat. Oleh karena itu penggunaan

    suatu obat perlu disertai dengan pengetahuan tentang obat tersebut. Kurangnya

    pengetahuan dalam penggunaan obat akan menyebabkan terjadinya

    penyimpangan. Penyimpangan terhadap penggunaan obat akan memberikan

    berbagai kerugian.

    Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat

    Rw 08 Kelurahan Pisangan Ciputat tentang self-medication terutama dalam

    penggunaan obat anti nyeri secara rasional.

    Subyek dan metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat

    deskriptif dengan menggunakan disain cross sectional yang di lakukan pada

    setiap keluarga di RW 08 Kelurahan Pisangan Barat pada tahun 2009. Variabel

    yang diteliti yaitu jenis kelamin, Usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilankeluarga, pengetahuan tentang : penanganan nyeri, cara pemakaian obat anti nyeri,

    dosis obat anti nyeri, efek samping obat anti nyeri.

    Hasil penelitian : dari 93 responden yang memilih penanganan nyeri dengan obat

    anti nyeri secara rasional sebanyak 56 orang. Distribusi berdasarkan umur diatas

    atau sama dengan 30 tahun sebanyak 46 orang (82,1 %), usia dibawah 30 tahun

    sebanyak 10 orang (17,9 %). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 19

    orang (33,9 %), perempuan sebanyak 37 orang (66,1 %). Berdasarkan tingkat

    pendidikan ditemukan responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 38

    orang (67,9 %), yang bertingkat pendidikan tinggi sebanyak 18 orang (32,1 %).

    Dari segi pendapatan rata-rata perbulan didapatkan yang berpendapatan dibawah

    Rp 917.500 sebanyak 24 orang (42,9 %), dan berpendapatan di atas atau sama

    dengan Rp 917.500 sebanyak 32 orang (57,1 %). Pengetahuan tentang cara

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    10/60

    ix

    pemakaian obat anti nyeri didapatkan 49 orang mengetahui cara yang tepat (87,5

    %), dan 7 orang tidak mengetahui cara yang tepat (12,5 %). Yang mengetahui

    dosis pemakaian obat anti nyeri secara tepat sebanyak 44 orang (78,6 %), dan

    yang tidak mengetahui sebanyak 12 orang (21,4 %). Dari pengetahuan tentang

    efek samping obat anti nyeri didapatkan 16 orang yang mengetahui efek samping

    (28,6 %), dan yang tidak mengetahui sebanyak 40 orang (71,4 %).

    Kesimpulan : jumlah responden yang menangani nyeri dengan obat anti nyeri

    sebanyak 56 orang, dengan distribusi menurut umur paling banyak di atas atau

    sama dengan 30 tahun yaitu sebesar 82,1 %. Menurut distribusi jenis kelamin,

    yang terbanyak perempuan yaitu sebanyak 66,1 %. Menurut tingkat pendidikan,

    sebagian besar bertingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak 67,9 %. Dari

    pendapat rata-rata perbulan, lebih banyak yang berpendapatan di atas atau sama

    dengan Rp 917.500 yaitu 57,1 %. Tentang pengetahuan cara pemakaian obat anti

    nyeri sebagian besar mengerti yaitu sebanyak 87,5 %. Distribusi dari pengetahuan

    tentang tepat dosis didapatkan sebagian besar responden mengetahui dosis tepat

    obat anti nyeri yaitu sebanyak 78,6 %. Pengetahuan tentang efek samping obat,

    yang terbanyak tidak mengetahui efek sampingnya yaitu 71,4 %.76,8 %.

    Kata kunci :pengetahuan tentang pengobatan sendiri, obat anti nyeri.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    11/60

    x

    ABSTRACT

    Overview of the knowledge and the characteristics of the neighborhood 08

    West of Pisangan Ciputat village on his own treatment of the pain with

    analgesics

    Corina Nur Syeima

    Backgraound : Self-medication is defined as usage of drugs in community to

    relievesymptoms of minor illnesses without doctor intervention. Self-medication

    prevalence in Indonesia in 2008 is 65.01.%.

    Objectives: to determine the level of knowledge, attitudes and behaviors of

    District 08 Rw society Pisangan Ciputat about self-medication, especially in theuse of anti-pain drugs rationally.

    Subjects and methods of research: This type of study is a descriptive survey

    using a cross-sectional design that will be undertaken in every family in RW 08

    Kelurahan West Pisangan in 2009. Variables in the study of gender, age,

    education level, family income level, knowledge of: pain management, how to use

    anti-pain medication, anti-pain drug dosage, side effects of anti-pain medication,

    anti-pain drug purchases.

    Results of research: from 93 respondents who chose pain treatment with anti-

    pain drug as many 56 people. Distribution by age above or equal to 30 years as

    many as 46 people (82.1%), age under 30 years of as many as 10 people (17.9%).

    Based on gender, male is 19 people (33.9%), women as many as 37 people

    (66.1%). Based on respondents' education level was found with a low education

    level of 38 people (67.9%), the rise of higher education as much as 18 people

    (32.1%). In terms of average income per month earned income under USD $

    917,500 of 24 people (42.9%), and income above or equal to Rp 917,500 for 32

    people (57.1%). Knowledge of how to use anti-pain drugs rationally get 49 people

    to know the right way (87.5%), and 7 people do not know the right way (12.5%).

    Who knows dose anti-pain drugs exactly as many as 44 people (78.6%), and who

    do not know as much as 12 people (21.4%). Of knowledge about the side effects

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    12/60

    xi

    of anti-pain medication found 16 people who know the side effects (28.6%), and

    who do not know as much as 40 people (71.4%).

    Conclusion: The number of respondents who handle the pain with anti-pain

    medication as much as 56 reasonable people, with distribution according to age at

    most above or equal to 30 years in the amount of 82.1%. According to gender

    distribution, which most women are as much as 66.1%. According to educational

    level, most educational story that is much lower 67.9%. Of opinion monthly

    average, more income above or equal to USD $ 917,500 which is 57.1%.

    Knowledge about how to use anti-pain drugs most understand that as much as

    87.5%. Appropriate dose distribution obtained dati most respondents knew the

    right dose of anti-pain medication that is counted 78.6%. Knowledge about drug

    side effects, which most do not know the side effects of 71.4% .76,8%.

    Keywords: knowledge about self medication, drug of analgetic.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    13/60

    xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ ii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN............................................................iv

    KATA PENGANTAR ...............................................................................vi

    ABSTRAK .............................................................................................. . viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL .................... ............ ........... ..................... ........... .......... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ................. .............. ......... ....................... ......... ...... xv

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ............. ........................................ ........... ............ ...... 1

    1.2. Perumusan Masalah .......... ...................... .......... ............. .......... .......... 3

    1.3. Tujuan Penelitian ....................... ......... ....................... ........................ 3

    1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kajian Teoritia .... ....................... ......... .............. ................................. 5

    2.1.1. Pengetahuan ........... ..................... ........... ................................ ...... 5

    2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................... ............. ...... 6

    2.1.3. Pengobatan Sendiri (Self Medication) ............................................ 6

    2. 1.4. Pengetahuan Self Medication ....................................................... 7

    2.1.5. Obat Anti Nyeri (Analgetik) .......... ...................... .......... ............... 9

    2.2. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 13

    BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Definisi Operasional ........................................................................... 14

    3.2. Desain Penelitian ................................................................................. 15

    3.3. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 15

    3.4. Populasi dan Sampel ....................... ......... ............. ............................. 15

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    14/60

    xiii

    3.5. Pengumpulan Data ... ....................... ......... ............. ............................. 16

    3.6. Pengolahan Data ................................................................................. 16

    3.7. Analisis Data ....................................................................................... 17

    BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4. 1. Hasil Penelitian........................................................................ ............. 19

    4.1.1. Pengetahuan .................................................................................. 19

    4.1.2. Karakteristik .................................................................................. 20

    4. 2. Pembahasan ....................................................................................... 22

    4.2.1. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 22

    4.2.2. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 23

    4.2.2.1. Pengetahuan ........................................................................... 23

    4.2.2.2. Karakteristik Responden ......................................................... 26

    BAB 5. PENUTUP

    5. 1. Kesimpulan ........................................................................................ 31

    5. 2. Saran .................................................................................................. 32

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 33

    LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................34

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    15/60

    xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan TentangPenggunaan Obat Anti Nyeri ........................................................................ 19

    Tabel 4.2. Frekuensi Responden Berdasarkan pengetahuan mengenai kerasionalanobat anti nyeri ............................................................................................... 20

    Table 4. 3. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan penggolongan usia........................................................................................................ 20

    Tabel 4.4. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis kelamin ........................................................................................................... 21

    Tabel 4. 5. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan tingkat pendidikan........................................................................................................ 21

    Tabel 4. 6. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan pendapatan rata-rata

    perbulan ..................... ........... ........... ................................ ..................... ........ 21

    Tabel 4.7. Distribusi dan frekuensi responden berdasarkan pemakaian obat antinyeri secara rasional ...................................................................................... 22

    Tabel 4.8. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut usia ............ . 27

    Tabel 4.9. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut jenis kelamin........................................................................................................ 28

    Tabel 4.10. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut pendapatan rata-rata perbulan ................................................................................................. 30

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    16/60

    xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran1. Kuisiner ...................................................................................34

    Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data.............................................................37

    Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis ............................................................44

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    17/60

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. 1. Latar Belakang Masalah

    Pengetahuan mendasari perilaku, pengetahuan yang baik berdampak pada perilaku

    yang dapat bertahan lama, sebaliknya apabila pengetahuan tidak baik menjadi

    dasar dari perilaku, maka perilaku tersebut hanya bersifat sementara.1

    Efek dari pengetahuan yang kurang akan berdampak pada perilaku pengobatan

    yang tidak rasional, sehingga mengakibatkan kurangnya kualitas dari pengobatan

    tersebut.

    Berdasarkan peneliti pendahulu diketahui pengetahuan yang rendah tentang

    pengobatan sendiri sebesar 52,9 %, sikap terhadap pengobatan sendiri yang tidak

    baik 57,5 % dan perilaku pengobatan sendiri yang tidak baik 67,9 %.

    Faktor pencetus perilaku pengobatan sendiri yang aman, tepat dan rasional adalah

    tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pengetahuan tentang pengobatan sendiri

    dan keyakinan pengobatan dengan variabel yang paling dominan adalah tingkat

    pendidikan.

    Bila digunakan secara benar, obat bebas dan obat bebas terbatas seharusnya bisa

    sangat membantu masyarakat dalam pengobatan sendiri secara aman dan efektif.

    Namun sayangnya seringkali dijumpai bahwa pengobatan sendiri menjadi sangat

    boros karena mengkonsumsi obat-obat yang sebenarnya tidak dibutuhkan, atau

    malah bisa berbahaya misalnya karena penggunaan yang tidak sesuai dengan

    aturan pakai. Bagaimanapun, obat bebas dan bebas terbatas bukan berarti bebas

    efek samping, sehingga pemakaiannya pun harus sesuai dengan indikasi, lama

    pemakaian yang benar, disertai dengan pengetahuan pengguna tentang risiko efek

    samping dan kontraindikasinya.2

    Di Indonesia, penduduk yang mengeluh sakit selama 1 bulan terakhir pada tahun

    2004 sebanyak 24,41.%. Upaya pencarian pengobatan yang dilakukan masyarakat

    yang mengeluh sakit sebagian besar adalah pengobatan sendiri (87,37. %).

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    18/60

    2

    Sisanya mencari pengobatan antara lain ke puskesmas, paramedis, dokter praktik,

    rumah sakit, balai pengobatan, dan pengobatan tradisional.3

    Nyeri (rasa sakit) adalah suatu gejala yang sangat subjektif. Biasanya agak sulit

    melihat adanya nyeri kecuali dari keluhan penderita itu sendiri.

    Tujuan penatalaksanaan rasa nyeri adalah agar memberdayakan orang untuk

    menangani nyerinya sendiri. Jika kita dirawat di rumah, ini berarti kita harus

    dibimbing untuk menyesuaikan obatnya jika dipakai, atau bagaimana memakai

    obat beserta dengan terapi tradisional misalnya refleksi atau pijat. Jika kita di

    rumah sakit, kita harus mampu memberitahukan perawat mengenai jenis rasa

    nyeri yang dialami, dan tingkat keberhasilan pengobatan agar dapat disesuaikan.

    Obat untuk penatalaksanaan nyeri disebut obat analgetik. Obat penghilang nyeri

    atau organic medicinebanyak digunakan untuk mengatasi sakit kepala, demam,

    dan nyeri ringan. Obat-obat organic foodini mudah diperoleh tanpa resep. Jika

    digunakan dalam waktu singkat, obat-obat organik produk ini umumnya aman dan

    efektif. Tapi dengan banyaknya macam medicine food analgetik yang tersedia di

    pasaran, harus dipilih medicine productyang optimal untuk pasien dalam keadaan

    tertentu. Pemilihan organik tersebut harus mempertimbangkan keadaan pasien,

    penyakit dan organic medicine lain yang diminum dalam waktu bersamaan,

    keamanan, efisiensi, harga, dan tak ketinggalan respons tubuh pasien terhadap

    terapi organic food. Sebelum memilih obat penghilang nyeri atau organic

    productyang tepat, sebaiknya diketahui dulu apa yang disebut nyeri dan macam

    nyeri yang dapat disembuhkan dengan analgetika.2

    Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait, yaitu

    pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan obat, obat

    tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukan oleh perawat,

    dokter, puskesmas, atau rumah sakit. Kriteria yang digunakan untuk memilih

    sumber pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya,

    keyakinan terhadap obat/ pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya

    dan jarak. Dari empat kriteria tersebut, keparahan sakit menduduki tempat yang

    dominan.4

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    19/60

    3

    1. 2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 10 orang di RW 08

    kelurahan Pisangan Barat Ciputat didapatkan pengetahuan tentang obat untuk

    pengobatan sendiri tergolong kurang baik, sehingga perlu di teliti lebih lanjut

    agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat.

    1.

    3. Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum :

    Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat Rw 06

    Kelurahan Pisangan Barat Ciputat mengenai penanganan sendiri terhadap

    nyeri menggunakan obat anti.

    Tujuan Khusus :

    Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat Rw 06 Kelurahan

    Pisangan Barat Ciputat mengenai penanganan sendiri terhadap nyeri

    menggunakan obat anti.

    Untuk mengetahui gambaran karakteristik masyarakat RW 06 Kelurahan

    Pisangan Barat Ciputat dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan

    pendapatan.

    1. 4. Manfaat penelitian

    Manfaat yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.

    Untuk kader di masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat menambah

    wawasan dan pengetahuan kader masyarakat dibidang kesehatan terutama

    tentang self-medicationterhadap penanganan nyeri.

    2.

    Untuk penulis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

    pembelajaran dalam melakukan suatu penelitian dan menambah

    pengetahuan mengenai self-medication dan merupakan salah satu tugasselama menempuh program studi pendidikan dokter.

    3.

    Untuk kalangan akademis, diharapkan penelitian ini dapat memacu

    penelitian-penelitian lain yang lebih baik dan mendalam mengenai self-

    medication sehingga dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    20/60

    4

    khususnya ilmu pengetahuan kedokteran dan kesehatan mengenai self-

    medication.

    4.

    Untuk pemerintah dan tim medis, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan

    masukan dan bahan pertimbangan untuk semakin meningkatkan

    pengetahuan masyarakat mengenai self-medication.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    21/60

    5

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. LANDASAN TEORI

    2.1.1. Pengetahuan Sendiri Obat Anti Nyeri

    Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi mengetahui sesuatu dengan baik

    yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan. Adapun defini lain dari

    pengetahuan, yaitu pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas

    yang akan dilakukan.3

    Jadi dapat disimpulkan pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu,

    pemahaman, pembelajaran, pengalaman, praktikal, kemahiran, pengecaman, serta

    kumpulan maklumat tersusun yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

    masalah, kebiasaan terhadap bahasa, konsep, ide, fakta-fakta, perhubungan antara

    fakta maklumat, dan kesanggupan menggunakan semua ini.

    Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

    terbentuknya tindakan seseorang.

    Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

    perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

    berurutan yakni :5

    a.

    Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

    mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

    b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini

    sikap subjek sudah mulai timbul.

    c.

    Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

    tersebut bagi dirinya.

    d. Trial, dimana subjek mulai mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai

    dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

    e.

    Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

    pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

    Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini

    dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka

    perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    22/60

    6

    perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung

    lama.1,5

    2.1.2. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    o

    Hubungan Umur dengan Pengetahuan

    Berdasarkan Soetjiningsih (2004), semakin bertambahnya umur seseorang

    semakin memahami dirinya dan dapat menerima informasi mengenai berbagai hal

    dari berbagai sumber.

    Asnita (2001) mengemukakan hasil penelitiannya tentang hubungan factor sosio

    demografi dengan pengetahuan dan sikap tenaga kerja Indonesia tentang HIV /

    AIDS, bahwa terdapat hubungan bermakna secara statistic antara variable umurdengan pengetahuan responden tentang HIV / AIDS dengan Pvalue= 0,001.

    o Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan

    Jenis kelamin juga mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Laki-laki pada

    umumnya mempunyai sifat yang agresif dalam menerima hal-hal baru dan lebih

    menyukai tantangan dari pada perempuan.3

    o Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan

    Jenjang pendidikan formal yang didapat seseorang akan membantu pembentukan

    individu dalam masa perkembangannya. Survei Demografi di 40 negara

    (Engendering Development, Bank Dunia, 2001) memperlihatkan bahwa makin

    tinggi tingkat pendidikan ibu, makin rendah angka kematian bayi.

    2. 1. 3. Pengobatan Sendiri (Self-Medication)

    Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan

    pengobatan sakit ringan (minor illnesses), tanpa resep atau intervensi dokter.9

    Pengobatan sendiri dalam hal ini dibatasi hanya untuk obat-obat modern, yaitu

    obat bebas dan obat bebas terbatas. Keuntungan pengobatan sendiri menggunakan

    obat bebas dan obat bebas terbatas antara lain: aman bila digunakan sesuai dengan

    aturan, efektif untuk menghilangkan keluhan (karena 80.% keluhan sakit bersifat

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    23/60

    7

    selflimiting), efisiensi biaya, efisiensi waktu, bisa ikut berperan dalam mengambil

    keputusan terapi, dan meringankan beban pemerintah dalam keterbatasan jumlah

    tenaga dan sarana kesehatan di masyarakat.10

    Pengobatan sendiri merupakan upaya pengobatan yang mengacu pada

    kemampuan sendiri, tanpa petunjuk dokter atau tenaga medis, untuk mengatasi

    sakit atau keluhan kesehatan dengan menggunakan obat, baik modern maupun

    tradisional. Penyakit atau keluhan yang dimaksud antara lain demam, batuk, pilek,

    nyeri kepala, diare, sakit gigi, pegal linu, dan sesak napas.

    Pengobatan sendiri mempunyai beberapa dampak positif diantaranya masyarakat

    dapat mengatasi masalah kesehatannya secara dini, keberhasilannya akan

    mengurangi beban pusat-pusat pelayanan kesehatan, biaya yang dikeluarkan

    relatif lebih murah, serta memberi kesempatan kepada banyak pihak untuk terlibatdalam bisnis obat.

    2.1.4. Pengetahuan self medication

    Pengobatan sendiri (self-medication) merupakan upaya yang paling dilakukan

    masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit. Apabila dilakukan

    dengan benar, maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar

    bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional.

    Untuk melakukan self-medication secara benar, masyarakat harus mampu :

    1. Mengetahui jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi penyakitnya

    2.

    Mengetahui kegunaan dari tiap obat, sehingga dapat mengevaluasi sendiri

    perkembangan sakitnya.

    3.

    Menggunakan obat tersebut secara benar (cara, aturan, lama pemakaian)

    dan tahu batas kapan mereka harus menghentikan self medication dan

    segera minta pertolongan petugas kesehatan.

    4.

    Mengetahui efek samping obat yang digunakan sehingga dapat

    memperkirakan apakah suatu keluhan yang timbul kemudian itu suatu

    penyakit baru atau efek samping obat.

    5.

    Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    24/60

    8

    Ada beberapa aspek yang perlu diwaspadai agar pengobatan sendiri dapat

    dilakukan secara bermutu yaitu tepat, aman, dan rasional. Garis besarnya adalah

    sebagai berikut:

    A. Kenali gejala penyakit atau keluhan kesehatan yang diderita.

    B. Tentukan obat yang dibutuhkan untuk mengatasi keluhan tersebut:

    1.

    Pilih produk dengan formula yang paling sederhana dengan

    memperhatikan komposisi dan dosis. Secara umum komposisi tunggal

    lebih dianjurkan.

    2. Pilih obat yang mengandung dosis efektif, serta mencantumkan komposisi

    dan jumlahnya.

    3.

    Dianjurkan menggunakan produk generik bila tersedia.

    4.

    Berhati-hatilah terhadap iklan yang melebihkan efek obat dibandingproduk sejenis yang lain.

    5. Perhatian khusus harus diberikan untuk pemberian pada anak-anak,

    terutama mengenai dosis, bentuk sedian, dan rasa.

    C. Perhatikan waktu penggunaan obat dengan kesembuhan atau berkurangnya

    keluhan penyakit, bila dalam beberapa hari tidak terdapat perubahan sebaiknya

    meminta bantuan dokter atau tenaga medis lainnya.

    Obatobat yang dapat diperoleh dengan mudah ditoko obat atau apotik tanpa

    resep dokter, dikenal sebagai obat bebas atau disebut juga golongan obat OTC

    (over the counter drug).

    Di Indonesia sampai sekarang telah beredar lebih dari 200 merek dagang analgetik

    dari sekitar 28 nama generik . Jumlah macam obat yang besar ini dapat

    menyebabkan masyarakat sukar memilih obat dan akibatnya cenderung asal

    pilih tanpa kesesuaian antara khasiat dan mutu obat dengan penyakit penderita .

    Obat bebas umumnya aman digunakan oleh masyarakat selama mereka

    menggunakan sesuai dengan petunjuk yamg disediakan, serta sadar akan efek

    samping yang merugikan biasanya yang tertera dalam brosur atau pada bungkus

    obatnya .

    Sayangnya tidak semua anggota masyarakat yang dapat memahami secara baik

    petunjuk yang diberikan itu, seperti dengan istilah medik yang ada, apalagi bagi

    mereka yang buta huruf atau tidak dapat membaca. Informasi melalui TV, radio

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    25/60

    9

    dan media cetak belum tentu memberikan keterangan secara lengkap dan akurat.

    Bahkan banyak informasi melalui iklan tersebut dapat menyesatkan, seperti yang

    diungkapkan oleh Menkes RI bapak Dr. Adyatma MPH tahun 1992. Dengan

    demikan masyarakat tidak dapat memastikan kapan ia dibolehkan memilih

    Neosep, Antalgin, atau Resochin untuk mengatasi keluhan sakit kepalanya.

    Unsur tertentu dari produk OTC (obat bebas) harus dihindari atau digunakan

    dengan hati-hati pada pasien tertentu karena dapat memperparah masalah

    kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau dapat berinteraksi dengan pengobatan

    yang diresepkan yang sedang diminum pasien. Banyak unsur dari OTC yang

    lebih poten yang tersembunyi dalam produk dimana keberadaanya sebenarnya

    dapat tidak diharapkan. Pengetahuan yang rendah akan komposisi yang terdapat

    dalam produk OTC dan keyakinan dokter bahwa produk OTC adalah inefektifatau harmless dapat membingungkan diagnosis dan mengganggu terapi.

    6

    2. 1. 5. Obat Anti Nyeri

    Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk

    mengurangi rasa sakit atau nyeri (diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada

    tubuh misalnya rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan

    kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin

    dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan

    diteruskan ke otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu

    analgetika non narkotik (seperti: asetosat, parasetamol) dan analgetika narkotik

    (seperti : morfin).6

    Obat analgetik tanpa resep umumnya sangat efektif untuk mengatasi nyeri ringan

    sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot, lutut, rematik, dan pada

    jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit kepala. Tetapi medicine

    product ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.

    Ada tiga kelas analgetik tanpa resep yang saat ini tersedia di pasaran, yaitu:

    golongan parasetamol, golongan salisilat meliputi aspirin/asetilsalisilat, atrium

    salisilat, magnesium salisilat, cholin salisilat; dan golongan turunan asam

    propionat seperti ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Karena memiliki sifat

    farmakologis yang mirip, golongan salisilat dan turunan asam propionat

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    26/60

    10

    digolongkan sebagai obat anti inflamasi non-steroid (AINS). Obat-obat organic ini

    tersedia dalam berbagai merek, termasuk sebagai obat generik, dan sering

    dikombinasikan dengan obat atau bahan tambahan seperti kafein. Obat-obat ini

    juga banyak dijumpai dalam komposisi obat-obat batuk, pilek dan flu.

    Bagan 1. Obat AINS dan Turunannya7

    Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot, atau kulit terluka oleh benturan, penyakit,

    keram, atau bengkak. Rangsangan penimbul nyeri umumnya punya kemampuan

    menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan

    polipeptida yang merangsang ujung saraf yang kemudian menimbulkan impuls

    nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin beraksi membuat

    ujung saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini.

    Untuk mempermudah mengukur rasa nyeri, skala ukuran metrik (0 = tidak ada

    nyeri, 10 = nyeri sekali) dapat dipakai. Untuk nyeri pada anak, mungkin gambar

    diperlu untuk membedakan derajat nyeri (lihat Lembaran Informasi (LI) 616).

    Untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak

    digunakan obat-obat analgetik (seperti parasetamol, asam mefenamat danantalgin) yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga

    reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri.

    Analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaraan, nyeri sendiri terjadi akibat

    rangsangan mekanis, kimiawi, atau fisis yang memicu pelepasan mediator nyeri.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    27/60

    11

    Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan nyeri dinamakan

    ambang nyeri.8

    Analgetika yang bekerja perifer atau kecil memiliki kerja antipiretik dan juga

    komponen kerja antiflogistika dengan pengecualian turunan asetilanilida.3

    Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal,

    mefenamat atau aminofenazon). Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein

    dan kodein. Nyeri yang disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu

    analgetikum antiradang (aminofenazon, mefenaminat dan nifluminat). Nyeri yang

    hebat perlu ditanggulangi dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat

    menimbulkan ketagihan dan menimbulkan efek samping sentral yang merugikan.8

    Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok besar

    yaitu:1. Obat Analgetik Narkotik

    Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium

    atau morfin. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri

    hebat, seperti pada fractura dan kanker.Meskipun memperlihatkan berbagai efek

    farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk

    meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh,

    jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat

    Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri

    hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.

    2. Obat Analgetik Non-Narkotik

    Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan

    istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik),

    yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.

    Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini

    cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh

    pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat

    kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak

    mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan

    penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    28/60

    12

    Efek samping obat-obat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah,

    kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit

    Penggunanan analgetik dalam dosis tinggi dan lama sangat tidak dianjurkan

    Interaksi: kebanyakan analgetik memperkuat efek antiguakulansia kecuali

    parasetamol dan glafenin. Kedua obat ini pada dosis biasa dapat dikombinasi

    dengan aman untuk jangka waktu 2 minggu.

    Pada wanita hamil obat analgesik sangat tidak dianjurkan kecuali parasetamol

    karena dapat mengganggu perkembangan janin.

    Penggunaan analgetika perifer mampu meringankan atau menghilangkan rasa

    nyeri, tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak

    menimbulkan ketagihan. Kombinasi dari dua atau lebih analgetika sering kali

    digunakan, karena terjadi efek potensiasi.

    8

    Bagan 2. Mekanisme AINS dalam menghambat COX-I dan COX- II.7

    Obat analgetik atau medicine food tanpa resep umumnya sangat efektif untuk

    mengatasi nyeri ringan sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot,

    lutut, rematik, dan pada jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit

    kepala. Tetapi medicine product ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    29/60

    13

    Ada tiga kelas analgetik tanpa resep yang saat ini tersedia di pasaran, yaitu:

    golongan parasetamol, golongan salisilat meliputi aspirin/asetilsalisilat, atrium

    salisilat, magnesium salisilat, cholin salisilat; dan golongan turunan asam

    propionat seperti ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Karena memiliki sifat

    farmakologis yang mirip, golongan salisilat dan turunan asam propionat

    digolongkan sebagai obat anti inflamasi non-steroid (AINS). Obat-obat organik

    ini tersedia dalam berbagai merek, termasuk sebagai obat generik, dan sering

    dikombinasikan dengan obat atau bahan tambahan seperti kafein. Obat-obat ini

    juga banyak dijumpai dalam komposisi obat-obat batuk, pilek dan flu.

    2. 2. Kerangka Konsep Penelitian

    Self medication

    obat anti nyeri

    Karakteristikresponden:

    - Umur

    - Jenis kelamin

    - Pendidikan

    Pengetahuantentang:

    Cara pakai

    Dosis

    Efek samping

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    30/60

    14

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Desain Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross

    sectional.

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi dalam penelitian ini yaitu RW 06 kelurahan Pisangan Barat Ciputat.

    Adapun mengenai waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli

    tahun 2009.

    3.3. Populasi dan Sampel

    Populasi penelitian dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga di RW 06

    kelurahan Pisangan Barat Ciputat. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

    yang menjadi subjek penelitian ini. Kriteria eksklusi pada penelitian ini

    adalah setiap keluarga yang tidak tinggal di RW 06 Kelurahan Pisangan Barat

    Ciputat dan keluarga yang menolak mengisi kuesioner. Kriteria Pengeluaran

    atau drop out adalah tidak terisinya kuisioner dengan lengkap. Jumlah

    Populasi pada penelitian ini tidak diketahui.

    Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penghitungan besar

    sampel untuk penelitian deskriptif dengan rumus :

    n = (Z. -)

    2. P(1-P)

    d2

    n = jumlah sample

    P = perkiraan proporsi di populasi

    d = presisi mutlak

    Z

    = nilai Z pada tingkat kepercayaan tertentuTingkat kepercayaan yang diambil yaitu 90% = 1,64

    Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel yang dibutuhkan sebesar :

    n = (Z. -)

    2. P(1-P)

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    31/60

    15

    d2

    n = (1,64)2. 0,77 . (1 0,77)

    (10%)2

    = 48 keluarga

    Untuk menghindari terjadinya drop outatau missingjawaban dari responden

    maka jumlah sampel ditambah menjadi 100 responden. Pengambilan sampel

    menggunakan metode simple random sampling.

    3.4. Cara Kerja Penelitian

    3.5. Manajemen Data

    3.5.1. Pengumpulan data

    Pengambilan data dilakukan selama 30 hari di RW. 08 Kelurahan

    Pisangan Barat, Ciputat.

    Peneliti mendatangani responden yang sedang berada di rumahnya

    masing-masing.

    Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian ini, kemudian

    meminta kesediaan objek penelitian untuk ikut dalam penelitian ini.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    32/60

    16

    Objek penelitian memberikan persetujuan dalam bentuk lisan dan

    tulisan setelah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan

    jaminan kerahasiaan terhadap data yang diberikan.

    Peneliti melakukan guidence interview terhadap kuesioner

    pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat penurun panas

    sebagai self medication.

    Kemudian responden mengisi kuesioner.

    3.5.2. Pengolahan data

    Pengolahan data penelitian dilakukan melalui beberapa proses yakni :

    Editing, tahapan ini merupakan kegiatan penyunting data yang

    terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan data dan kesalahan

    pengisian kuesioner untuk memastikan data yang diperoleh telah

    lengkap dapat dibaca dengan baik, relevan, dan konsisten.

    Coding, setelah melakukan proses editing kemudian dilakukan

    pengkodean terhadap setiap variable sebelum diolah dengan komputer

    dengan tujuan untuk memudahkan dalam melakukan analisa data. Data

    yang dicoding adalah data pengetahuan pengobatan sendiri (self-

    medication). Pada pertanyaan variable pengetahuan dilakukan dengan

    proses scoring. Scoringyaitu pemberian skor jawaban responden pada

    beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi

    satu variabel. Pada kuesioner yang digunakan, untuk variabel

    pengetahuan pengobatan sendiri terdiri dari 3 pertanyaan. Pada

    pertanyaan nomor 1 s.d. 3 masing-masing pertanyaan diberi skor 1

    untuk jawaban yang benar dan diberi skor 0 untuk jawaban yang salah.

    Entry data, tahap ini merupakan proses memasukkan data darikuesioner ke dalam computer untuk kemudian diolah dengan bantuan

    perangkat lunak komputer.

  • 5/20/2018 Skripsi Corin

    33/60

    17

    Cleaning, proses pengecekan kembali dari pemeriksaan kesalahan

    pada data yang sudah dientry untuk diperbaik dan disesuaikan dengan

    data yang telah dikumpulkan.

    3.5.3. Analisa data

    Analisa Univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi

    responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan

    ukuran persentase masing-masing kelompok.

    3.5.4 Penyajian data

    Interpretasi data dilakukan secara deskriptif. Pelaporan hasil penelitian

    disusun dalam bentuk makalah ilmiah.

    3.6. Definisi Operasional

    Variabel Definisi

    Operasional

    Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

    Pengetahuan Hal yang

    diketahui

    responden

    tentang

    penanganan,

    cara pemakaian,

    dosis dan efek

    samping obat.

    Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Rendah (jika

    skor jawaban

    yang diperoleh