skripsi corin
TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Skripsi Corin
1/60
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT RW 08 KELURAHAN PISANGAN
BARAT CIPUTAT TENTANG PENGOBATAN SENDIRI
TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT ANTINYERI
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
Oleh
Corina Nur Syeima
NIM: 106103003463
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
-
5/20/2018 Skripsi Corin
2/60
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT RW 08 KELURAHAN PISANGAN
BARAT CIPUTAT TENTANG PENGOBATAN SENDIRI
TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT ANTINYERI
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
Oleh
Corina Nur Syeima
NIM: 106103003463
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
-
5/20/2018 Skripsi Corin
3/60
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 2 November 2009
Corina Nur Syeima
-
5/20/2018 Skripsi Corin
4/60
iii
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT
RW 08 KELURAHAN PISANGAN BARAT CIPUTAT TENTANG
PENGOBATAN SENDIRI TERHADAP NYERI MENGGUNAKAN OBAT
ANTI NYERI
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh
Corina Nur Syeima
NIM: 106103003463
Pembimbing
dr. Nurul Hiedayati, Phd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
-
5/20/2018 Skripsi Corin
5/60
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan Penelitian berjudul gambaran pengetahuan dan karakteristik
masyarakat rw 08 kelurahan pisangan barat ciputat tentang pengobatan
sendiri terhadap nyeri menggunakan obat anti nyeri yang diajukan oleh
Corina Nur Syeima (106103003463), telah diujikan dalam sidang di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 2 November 2009. Laporan penelitian ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.
Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.
Jakarta, 2 November 2009
-
5/20/2018 Skripsi Corin
6/60
v
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed
Pembimbing Penguji
dr. Nurul Hiedayati.Phd Yuli Amran SKM,MKM
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN
Prof. Dr.dr.MK. Tadjudin, SpAnd DR. Syarief Hasan Lutfie, Sp. RM.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
7/60
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita tujukan kehadirat Allah SWT, atas segala
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan oleh Allah SWT
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat,
karena dengan syafaatnya kita dapat hijrah dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang.
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa selama proses penyusunan karya
tulis ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan serta kerjasama dari
pihak lain, oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat, hidayat, dan rizqi yang tak
terhingga, jika bukan karena ridho, cinta, dan karunia-Nya apalah arti
hidup ini.
2. Bapak Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And, selaku dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak DR.dr. Syarief Hasan Lutfie Sp.RM, selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Dokter.
4. Ibu dr. Nurul Hiedayati PhD, selaku dosen pembimbing dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini yang dengan kesabarannya telah membimbing,
mengarahkan, dan memberikan dorongan moril kepada penulis selama
membuat proposal karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak dan Ibu dosen, beserta seluruh staf akademik, staf tata usaha dan
seluruh staf karyawan di lingkungan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
8/60
vii
6. Ucapan spesial untuk Bapak dan Ibu yang selalu member dorongan,
semangat, kasih saying dan segenap perasaan cintanya untuk senantiasa
membimbing penulis kea rah yang diridhoi Allah SWT.
7. Spesial untuk adik-adikku Mauli, Irfan, Aulia dan Rizik, atas semua
dukungan dan bantuan doanya selama ini.
8. Teman-teman PSPD UIN angkatan 08, dan teman-teman lain yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, karena begitu banyak kenangan terindah dari
kalian semua.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca demi perbaikan penulisan kedepannya.
Semoga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dari seluruh kalangan masyarakat pada umumnya dan bagi para
mahasiswa jurusan fakultas kedokteran khususnya.
Jakarta, 2 November 2009
Corina Nur Syeima
-
5/20/2018 Skripsi Corin
9/60
viii
ABSTRAK
Gambaran pengetahuan dan karakteristik masyarakat RW 08 Kelurahan Pisangan
Barat Ciputat tentang pengobatan sendiri terhadap nyeri menggunakan obat anti
nyeri
Corina Nur Syeima
Latar belakang : Hampir 3.000 orang meninggal di Inggris selama tiga tahun
terakhir yang disebabkan oleh efek samping obat. Oleh karena itu penggunaan
suatu obat perlu disertai dengan pengetahuan tentang obat tersebut. Kurangnya
pengetahuan dalam penggunaan obat akan menyebabkan terjadinya
penyimpangan. Penyimpangan terhadap penggunaan obat akan memberikan
berbagai kerugian.
Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
Rw 08 Kelurahan Pisangan Ciputat tentang self-medication terutama dalam
penggunaan obat anti nyeri secara rasional.
Subyek dan metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan disain cross sectional yang di lakukan pada
setiap keluarga di RW 08 Kelurahan Pisangan Barat pada tahun 2009. Variabel
yang diteliti yaitu jenis kelamin, Usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilankeluarga, pengetahuan tentang : penanganan nyeri, cara pemakaian obat anti nyeri,
dosis obat anti nyeri, efek samping obat anti nyeri.
Hasil penelitian : dari 93 responden yang memilih penanganan nyeri dengan obat
anti nyeri secara rasional sebanyak 56 orang. Distribusi berdasarkan umur diatas
atau sama dengan 30 tahun sebanyak 46 orang (82,1 %), usia dibawah 30 tahun
sebanyak 10 orang (17,9 %). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 19
orang (33,9 %), perempuan sebanyak 37 orang (66,1 %). Berdasarkan tingkat
pendidikan ditemukan responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 38
orang (67,9 %), yang bertingkat pendidikan tinggi sebanyak 18 orang (32,1 %).
Dari segi pendapatan rata-rata perbulan didapatkan yang berpendapatan dibawah
Rp 917.500 sebanyak 24 orang (42,9 %), dan berpendapatan di atas atau sama
dengan Rp 917.500 sebanyak 32 orang (57,1 %). Pengetahuan tentang cara
-
5/20/2018 Skripsi Corin
10/60
ix
pemakaian obat anti nyeri didapatkan 49 orang mengetahui cara yang tepat (87,5
%), dan 7 orang tidak mengetahui cara yang tepat (12,5 %). Yang mengetahui
dosis pemakaian obat anti nyeri secara tepat sebanyak 44 orang (78,6 %), dan
yang tidak mengetahui sebanyak 12 orang (21,4 %). Dari pengetahuan tentang
efek samping obat anti nyeri didapatkan 16 orang yang mengetahui efek samping
(28,6 %), dan yang tidak mengetahui sebanyak 40 orang (71,4 %).
Kesimpulan : jumlah responden yang menangani nyeri dengan obat anti nyeri
sebanyak 56 orang, dengan distribusi menurut umur paling banyak di atas atau
sama dengan 30 tahun yaitu sebesar 82,1 %. Menurut distribusi jenis kelamin,
yang terbanyak perempuan yaitu sebanyak 66,1 %. Menurut tingkat pendidikan,
sebagian besar bertingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak 67,9 %. Dari
pendapat rata-rata perbulan, lebih banyak yang berpendapatan di atas atau sama
dengan Rp 917.500 yaitu 57,1 %. Tentang pengetahuan cara pemakaian obat anti
nyeri sebagian besar mengerti yaitu sebanyak 87,5 %. Distribusi dari pengetahuan
tentang tepat dosis didapatkan sebagian besar responden mengetahui dosis tepat
obat anti nyeri yaitu sebanyak 78,6 %. Pengetahuan tentang efek samping obat,
yang terbanyak tidak mengetahui efek sampingnya yaitu 71,4 %.76,8 %.
Kata kunci :pengetahuan tentang pengobatan sendiri, obat anti nyeri.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
11/60
x
ABSTRACT
Overview of the knowledge and the characteristics of the neighborhood 08
West of Pisangan Ciputat village on his own treatment of the pain with
analgesics
Corina Nur Syeima
Backgraound : Self-medication is defined as usage of drugs in community to
relievesymptoms of minor illnesses without doctor intervention. Self-medication
prevalence in Indonesia in 2008 is 65.01.%.
Objectives: to determine the level of knowledge, attitudes and behaviors of
District 08 Rw society Pisangan Ciputat about self-medication, especially in theuse of anti-pain drugs rationally.
Subjects and methods of research: This type of study is a descriptive survey
using a cross-sectional design that will be undertaken in every family in RW 08
Kelurahan West Pisangan in 2009. Variables in the study of gender, age,
education level, family income level, knowledge of: pain management, how to use
anti-pain medication, anti-pain drug dosage, side effects of anti-pain medication,
anti-pain drug purchases.
Results of research: from 93 respondents who chose pain treatment with anti-
pain drug as many 56 people. Distribution by age above or equal to 30 years as
many as 46 people (82.1%), age under 30 years of as many as 10 people (17.9%).
Based on gender, male is 19 people (33.9%), women as many as 37 people
(66.1%). Based on respondents' education level was found with a low education
level of 38 people (67.9%), the rise of higher education as much as 18 people
(32.1%). In terms of average income per month earned income under USD $
917,500 of 24 people (42.9%), and income above or equal to Rp 917,500 for 32
people (57.1%). Knowledge of how to use anti-pain drugs rationally get 49 people
to know the right way (87.5%), and 7 people do not know the right way (12.5%).
Who knows dose anti-pain drugs exactly as many as 44 people (78.6%), and who
do not know as much as 12 people (21.4%). Of knowledge about the side effects
-
5/20/2018 Skripsi Corin
12/60
xi
of anti-pain medication found 16 people who know the side effects (28.6%), and
who do not know as much as 40 people (71.4%).
Conclusion: The number of respondents who handle the pain with anti-pain
medication as much as 56 reasonable people, with distribution according to age at
most above or equal to 30 years in the amount of 82.1%. According to gender
distribution, which most women are as much as 66.1%. According to educational
level, most educational story that is much lower 67.9%. Of opinion monthly
average, more income above or equal to USD $ 917,500 which is 57.1%.
Knowledge about how to use anti-pain drugs most understand that as much as
87.5%. Appropriate dose distribution obtained dati most respondents knew the
right dose of anti-pain medication that is counted 78.6%. Knowledge about drug
side effects, which most do not know the side effects of 71.4% .76,8%.
Keywords: knowledge about self medication, drug of analgetic.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
13/60
xii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN............................................................iv
KATA PENGANTAR ...............................................................................vi
ABSTRAK .............................................................................................. . viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................... ............ ........... ..................... ........... .......... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................. .............. ......... ....................... ......... ...... xv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............. ........................................ ........... ............ ...... 1
1.2. Perumusan Masalah .......... ...................... .......... ............. .......... .......... 3
1.3. Tujuan Penelitian ....................... ......... ....................... ........................ 3
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritia .... ....................... ......... .............. ................................. 5
2.1.1. Pengetahuan ........... ..................... ........... ................................ ...... 5
2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................... ............. ...... 6
2.1.3. Pengobatan Sendiri (Self Medication) ............................................ 6
2. 1.4. Pengetahuan Self Medication ....................................................... 7
2.1.5. Obat Anti Nyeri (Analgetik) .......... ...................... .......... ............... 9
2.2. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 13
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ........................................................................... 14
3.2. Desain Penelitian ................................................................................. 15
3.3. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 15
3.4. Populasi dan Sampel ....................... ......... ............. ............................. 15
-
5/20/2018 Skripsi Corin
14/60
xiii
3.5. Pengumpulan Data ... ....................... ......... ............. ............................. 16
3.6. Pengolahan Data ................................................................................. 16
3.7. Analisis Data ....................................................................................... 17
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Hasil Penelitian........................................................................ ............. 19
4.1.1. Pengetahuan .................................................................................. 19
4.1.2. Karakteristik .................................................................................. 20
4. 2. Pembahasan ....................................................................................... 22
4.2.1. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 22
4.2.2. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 23
4.2.2.1. Pengetahuan ........................................................................... 23
4.2.2.2. Karakteristik Responden ......................................................... 26
BAB 5. PENUTUP
5. 1. Kesimpulan ........................................................................................ 31
5. 2. Saran .................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 33
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................34
-
5/20/2018 Skripsi Corin
15/60
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan TentangPenggunaan Obat Anti Nyeri ........................................................................ 19
Tabel 4.2. Frekuensi Responden Berdasarkan pengetahuan mengenai kerasionalanobat anti nyeri ............................................................................................... 20
Table 4. 3. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan penggolongan usia........................................................................................................ 20
Tabel 4.4. Distribusi dan Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis kelamin ........................................................................................................... 21
Tabel 4. 5. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan tingkat pendidikan........................................................................................................ 21
Tabel 4. 6. Distribusi dan Frekuensi Responden berdasarkan pendapatan rata-rata
perbulan ..................... ........... ........... ................................ ..................... ........ 21
Tabel 4.7. Distribusi dan frekuensi responden berdasarkan pemakaian obat antinyeri secara rasional ...................................................................................... 22
Tabel 4.8. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut usia ............ . 27
Tabel 4.9. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut jenis kelamin........................................................................................................ 28
Tabel 4.10. Distribusi responden tentang pengetahuan menurut pendapatan rata-rata perbulan ................................................................................................. 30
-
5/20/2018 Skripsi Corin
16/60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1. Kuisiner ...................................................................................34
Lampiran 2. Hasil Pengolahan Data.............................................................37
Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis ............................................................44
-
5/20/2018 Skripsi Corin
17/60
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Pengetahuan mendasari perilaku, pengetahuan yang baik berdampak pada perilaku
yang dapat bertahan lama, sebaliknya apabila pengetahuan tidak baik menjadi
dasar dari perilaku, maka perilaku tersebut hanya bersifat sementara.1
Efek dari pengetahuan yang kurang akan berdampak pada perilaku pengobatan
yang tidak rasional, sehingga mengakibatkan kurangnya kualitas dari pengobatan
tersebut.
Berdasarkan peneliti pendahulu diketahui pengetahuan yang rendah tentang
pengobatan sendiri sebesar 52,9 %, sikap terhadap pengobatan sendiri yang tidak
baik 57,5 % dan perilaku pengobatan sendiri yang tidak baik 67,9 %.
Faktor pencetus perilaku pengobatan sendiri yang aman, tepat dan rasional adalah
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pengetahuan tentang pengobatan sendiri
dan keyakinan pengobatan dengan variabel yang paling dominan adalah tingkat
pendidikan.
Bila digunakan secara benar, obat bebas dan obat bebas terbatas seharusnya bisa
sangat membantu masyarakat dalam pengobatan sendiri secara aman dan efektif.
Namun sayangnya seringkali dijumpai bahwa pengobatan sendiri menjadi sangat
boros karena mengkonsumsi obat-obat yang sebenarnya tidak dibutuhkan, atau
malah bisa berbahaya misalnya karena penggunaan yang tidak sesuai dengan
aturan pakai. Bagaimanapun, obat bebas dan bebas terbatas bukan berarti bebas
efek samping, sehingga pemakaiannya pun harus sesuai dengan indikasi, lama
pemakaian yang benar, disertai dengan pengetahuan pengguna tentang risiko efek
samping dan kontraindikasinya.2
Di Indonesia, penduduk yang mengeluh sakit selama 1 bulan terakhir pada tahun
2004 sebanyak 24,41.%. Upaya pencarian pengobatan yang dilakukan masyarakat
yang mengeluh sakit sebagian besar adalah pengobatan sendiri (87,37. %).
-
5/20/2018 Skripsi Corin
18/60
2
Sisanya mencari pengobatan antara lain ke puskesmas, paramedis, dokter praktik,
rumah sakit, balai pengobatan, dan pengobatan tradisional.3
Nyeri (rasa sakit) adalah suatu gejala yang sangat subjektif. Biasanya agak sulit
melihat adanya nyeri kecuali dari keluhan penderita itu sendiri.
Tujuan penatalaksanaan rasa nyeri adalah agar memberdayakan orang untuk
menangani nyerinya sendiri. Jika kita dirawat di rumah, ini berarti kita harus
dibimbing untuk menyesuaikan obatnya jika dipakai, atau bagaimana memakai
obat beserta dengan terapi tradisional misalnya refleksi atau pijat. Jika kita di
rumah sakit, kita harus mampu memberitahukan perawat mengenai jenis rasa
nyeri yang dialami, dan tingkat keberhasilan pengobatan agar dapat disesuaikan.
Obat untuk penatalaksanaan nyeri disebut obat analgetik. Obat penghilang nyeri
atau organic medicinebanyak digunakan untuk mengatasi sakit kepala, demam,
dan nyeri ringan. Obat-obat organic foodini mudah diperoleh tanpa resep. Jika
digunakan dalam waktu singkat, obat-obat organik produk ini umumnya aman dan
efektif. Tapi dengan banyaknya macam medicine food analgetik yang tersedia di
pasaran, harus dipilih medicine productyang optimal untuk pasien dalam keadaan
tertentu. Pemilihan organik tersebut harus mempertimbangkan keadaan pasien,
penyakit dan organic medicine lain yang diminum dalam waktu bersamaan,
keamanan, efisiensi, harga, dan tak ketinggalan respons tubuh pasien terhadap
terapi organic food. Sebelum memilih obat penghilang nyeri atau organic
productyang tepat, sebaiknya diketahui dulu apa yang disebut nyeri dan macam
nyeri yang dapat disembuhkan dengan analgetika.2
Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait, yaitu
pengobatan rumah tangga/ pengobatan sendiri menggunakan obat, obat
tradisional, atau cara tradisional, pengobatan medis yang dilakukan oleh perawat,
dokter, puskesmas, atau rumah sakit. Kriteria yang digunakan untuk memilih
sumber pengobatan adalah pengetahuan tentang sakit dan pengobatannya,
keyakinan terhadap obat/ pengobatan, keparahan sakit, dan keterjangkauan biaya
dan jarak. Dari empat kriteria tersebut, keparahan sakit menduduki tempat yang
dominan.4
-
5/20/2018 Skripsi Corin
19/60
3
1. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 10 orang di RW 08
kelurahan Pisangan Barat Ciputat didapatkan pengetahuan tentang obat untuk
pengobatan sendiri tergolong kurang baik, sehingga perlu di teliti lebih lanjut
agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat.
1.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat Rw 06
Kelurahan Pisangan Barat Ciputat mengenai penanganan sendiri terhadap
nyeri menggunakan obat anti.
Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat Rw 06 Kelurahan
Pisangan Barat Ciputat mengenai penanganan sendiri terhadap nyeri
menggunakan obat anti.
Untuk mengetahui gambaran karakteristik masyarakat RW 06 Kelurahan
Pisangan Barat Ciputat dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
pendapatan.
1. 4. Manfaat penelitian
Manfaat yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk kader di masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kader masyarakat dibidang kesehatan terutama
tentang self-medicationterhadap penanganan nyeri.
2.
Untuk penulis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pembelajaran dalam melakukan suatu penelitian dan menambah
pengetahuan mengenai self-medication dan merupakan salah satu tugasselama menempuh program studi pendidikan dokter.
3.
Untuk kalangan akademis, diharapkan penelitian ini dapat memacu
penelitian-penelitian lain yang lebih baik dan mendalam mengenai self-
medication sehingga dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
-
5/20/2018 Skripsi Corin
20/60
4
khususnya ilmu pengetahuan kedokteran dan kesehatan mengenai self-
medication.
4.
Untuk pemerintah dan tim medis, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan
masukan dan bahan pertimbangan untuk semakin meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai self-medication.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
21/60
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. Pengetahuan Sendiri Obat Anti Nyeri
Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi mengetahui sesuatu dengan baik
yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan. Adapun defini lain dari
pengetahuan, yaitu pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas
yang akan dilakukan.3
Jadi dapat disimpulkan pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu,
pemahaman, pembelajaran, pengalaman, praktikal, kemahiran, pengecaman, serta
kumpulan maklumat tersusun yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah, kebiasaan terhadap bahasa, konsep, ide, fakta-fakta, perhubungan antara
fakta maklumat, dan kesanggupan menggunakan semua ini.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang.
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan yakni :5
a.
Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini
sikap subjek sudah mulai timbul.
c.
Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e.
Adoption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini
dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila
-
5/20/2018 Skripsi Corin
22/60
6
perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung
lama.1,5
2.1.2. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
o
Hubungan Umur dengan Pengetahuan
Berdasarkan Soetjiningsih (2004), semakin bertambahnya umur seseorang
semakin memahami dirinya dan dapat menerima informasi mengenai berbagai hal
dari berbagai sumber.
Asnita (2001) mengemukakan hasil penelitiannya tentang hubungan factor sosio
demografi dengan pengetahuan dan sikap tenaga kerja Indonesia tentang HIV /
AIDS, bahwa terdapat hubungan bermakna secara statistic antara variable umurdengan pengetahuan responden tentang HIV / AIDS dengan Pvalue= 0,001.
o Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan
Jenis kelamin juga mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Laki-laki pada
umumnya mempunyai sifat yang agresif dalam menerima hal-hal baru dan lebih
menyukai tantangan dari pada perempuan.3
o Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan
Jenjang pendidikan formal yang didapat seseorang akan membantu pembentukan
individu dalam masa perkembangannya. Survei Demografi di 40 negara
(Engendering Development, Bank Dunia, 2001) memperlihatkan bahwa makin
tinggi tingkat pendidikan ibu, makin rendah angka kematian bayi.
2. 1. 3. Pengobatan Sendiri (Self-Medication)
Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan
pengobatan sakit ringan (minor illnesses), tanpa resep atau intervensi dokter.9
Pengobatan sendiri dalam hal ini dibatasi hanya untuk obat-obat modern, yaitu
obat bebas dan obat bebas terbatas. Keuntungan pengobatan sendiri menggunakan
obat bebas dan obat bebas terbatas antara lain: aman bila digunakan sesuai dengan
aturan, efektif untuk menghilangkan keluhan (karena 80.% keluhan sakit bersifat
-
5/20/2018 Skripsi Corin
23/60
7
selflimiting), efisiensi biaya, efisiensi waktu, bisa ikut berperan dalam mengambil
keputusan terapi, dan meringankan beban pemerintah dalam keterbatasan jumlah
tenaga dan sarana kesehatan di masyarakat.10
Pengobatan sendiri merupakan upaya pengobatan yang mengacu pada
kemampuan sendiri, tanpa petunjuk dokter atau tenaga medis, untuk mengatasi
sakit atau keluhan kesehatan dengan menggunakan obat, baik modern maupun
tradisional. Penyakit atau keluhan yang dimaksud antara lain demam, batuk, pilek,
nyeri kepala, diare, sakit gigi, pegal linu, dan sesak napas.
Pengobatan sendiri mempunyai beberapa dampak positif diantaranya masyarakat
dapat mengatasi masalah kesehatannya secara dini, keberhasilannya akan
mengurangi beban pusat-pusat pelayanan kesehatan, biaya yang dikeluarkan
relatif lebih murah, serta memberi kesempatan kepada banyak pihak untuk terlibatdalam bisnis obat.
2.1.4. Pengetahuan self medication
Pengobatan sendiri (self-medication) merupakan upaya yang paling dilakukan
masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit. Apabila dilakukan
dengan benar, maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar
bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan secara nasional.
Untuk melakukan self-medication secara benar, masyarakat harus mampu :
1. Mengetahui jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi penyakitnya
2.
Mengetahui kegunaan dari tiap obat, sehingga dapat mengevaluasi sendiri
perkembangan sakitnya.
3.
Menggunakan obat tersebut secara benar (cara, aturan, lama pemakaian)
dan tahu batas kapan mereka harus menghentikan self medication dan
segera minta pertolongan petugas kesehatan.
4.
Mengetahui efek samping obat yang digunakan sehingga dapat
memperkirakan apakah suatu keluhan yang timbul kemudian itu suatu
penyakit baru atau efek samping obat.
5.
Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
24/60
8
Ada beberapa aspek yang perlu diwaspadai agar pengobatan sendiri dapat
dilakukan secara bermutu yaitu tepat, aman, dan rasional. Garis besarnya adalah
sebagai berikut:
A. Kenali gejala penyakit atau keluhan kesehatan yang diderita.
B. Tentukan obat yang dibutuhkan untuk mengatasi keluhan tersebut:
1.
Pilih produk dengan formula yang paling sederhana dengan
memperhatikan komposisi dan dosis. Secara umum komposisi tunggal
lebih dianjurkan.
2. Pilih obat yang mengandung dosis efektif, serta mencantumkan komposisi
dan jumlahnya.
3.
Dianjurkan menggunakan produk generik bila tersedia.
4.
Berhati-hatilah terhadap iklan yang melebihkan efek obat dibandingproduk sejenis yang lain.
5. Perhatian khusus harus diberikan untuk pemberian pada anak-anak,
terutama mengenai dosis, bentuk sedian, dan rasa.
C. Perhatikan waktu penggunaan obat dengan kesembuhan atau berkurangnya
keluhan penyakit, bila dalam beberapa hari tidak terdapat perubahan sebaiknya
meminta bantuan dokter atau tenaga medis lainnya.
Obatobat yang dapat diperoleh dengan mudah ditoko obat atau apotik tanpa
resep dokter, dikenal sebagai obat bebas atau disebut juga golongan obat OTC
(over the counter drug).
Di Indonesia sampai sekarang telah beredar lebih dari 200 merek dagang analgetik
dari sekitar 28 nama generik . Jumlah macam obat yang besar ini dapat
menyebabkan masyarakat sukar memilih obat dan akibatnya cenderung asal
pilih tanpa kesesuaian antara khasiat dan mutu obat dengan penyakit penderita .
Obat bebas umumnya aman digunakan oleh masyarakat selama mereka
menggunakan sesuai dengan petunjuk yamg disediakan, serta sadar akan efek
samping yang merugikan biasanya yang tertera dalam brosur atau pada bungkus
obatnya .
Sayangnya tidak semua anggota masyarakat yang dapat memahami secara baik
petunjuk yang diberikan itu, seperti dengan istilah medik yang ada, apalagi bagi
mereka yang buta huruf atau tidak dapat membaca. Informasi melalui TV, radio
-
5/20/2018 Skripsi Corin
25/60
9
dan media cetak belum tentu memberikan keterangan secara lengkap dan akurat.
Bahkan banyak informasi melalui iklan tersebut dapat menyesatkan, seperti yang
diungkapkan oleh Menkes RI bapak Dr. Adyatma MPH tahun 1992. Dengan
demikan masyarakat tidak dapat memastikan kapan ia dibolehkan memilih
Neosep, Antalgin, atau Resochin untuk mengatasi keluhan sakit kepalanya.
Unsur tertentu dari produk OTC (obat bebas) harus dihindari atau digunakan
dengan hati-hati pada pasien tertentu karena dapat memperparah masalah
kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau dapat berinteraksi dengan pengobatan
yang diresepkan yang sedang diminum pasien. Banyak unsur dari OTC yang
lebih poten yang tersembunyi dalam produk dimana keberadaanya sebenarnya
dapat tidak diharapkan. Pengetahuan yang rendah akan komposisi yang terdapat
dalam produk OTC dan keyakinan dokter bahwa produk OTC adalah inefektifatau harmless dapat membingungkan diagnosis dan mengganggu terapi.
6
2. 1. 5. Obat Anti Nyeri
Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk
mengurangi rasa sakit atau nyeri (diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada
tubuh misalnya rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan
kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin
dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan
diteruskan ke otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu
analgetika non narkotik (seperti: asetosat, parasetamol) dan analgetika narkotik
(seperti : morfin).6
Obat analgetik tanpa resep umumnya sangat efektif untuk mengatasi nyeri ringan
sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot, lutut, rematik, dan pada
jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit kepala. Tetapi medicine
product ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.
Ada tiga kelas analgetik tanpa resep yang saat ini tersedia di pasaran, yaitu:
golongan parasetamol, golongan salisilat meliputi aspirin/asetilsalisilat, atrium
salisilat, magnesium salisilat, cholin salisilat; dan golongan turunan asam
propionat seperti ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Karena memiliki sifat
farmakologis yang mirip, golongan salisilat dan turunan asam propionat
-
5/20/2018 Skripsi Corin
26/60
10
digolongkan sebagai obat anti inflamasi non-steroid (AINS). Obat-obat organic ini
tersedia dalam berbagai merek, termasuk sebagai obat generik, dan sering
dikombinasikan dengan obat atau bahan tambahan seperti kafein. Obat-obat ini
juga banyak dijumpai dalam komposisi obat-obat batuk, pilek dan flu.
Bagan 1. Obat AINS dan Turunannya7
Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot, atau kulit terluka oleh benturan, penyakit,
keram, atau bengkak. Rangsangan penimbul nyeri umumnya punya kemampuan
menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan
polipeptida yang merangsang ujung saraf yang kemudian menimbulkan impuls
nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin beraksi membuat
ujung saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini.
Untuk mempermudah mengukur rasa nyeri, skala ukuran metrik (0 = tidak ada
nyeri, 10 = nyeri sekali) dapat dipakai. Untuk nyeri pada anak, mungkin gambar
diperlu untuk membedakan derajat nyeri (lihat Lembaran Informasi (LI) 616).
Untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak
digunakan obat-obat analgetik (seperti parasetamol, asam mefenamat danantalgin) yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga
reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri.
Analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaraan, nyeri sendiri terjadi akibat
rangsangan mekanis, kimiawi, atau fisis yang memicu pelepasan mediator nyeri.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
27/60
11
Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan nyeri dinamakan
ambang nyeri.8
Analgetika yang bekerja perifer atau kecil memiliki kerja antipiretik dan juga
komponen kerja antiflogistika dengan pengecualian turunan asetilanilida.3
Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal,
mefenamat atau aminofenazon). Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein
dan kodein. Nyeri yang disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu
analgetikum antiradang (aminofenazon, mefenaminat dan nifluminat). Nyeri yang
hebat perlu ditanggulangi dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat
menimbulkan ketagihan dan menimbulkan efek samping sentral yang merugikan.8
Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu:1. Obat Analgetik Narkotik
Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium
atau morfin. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri
hebat, seperti pada fractura dan kanker.Meskipun memperlihatkan berbagai efek
farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh,
jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat
Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri
hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.
2. Obat Analgetik Non-Narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan
istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik),
yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini
cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh
pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan
penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
-
5/20/2018 Skripsi Corin
28/60
12
Efek samping obat-obat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit
Penggunanan analgetik dalam dosis tinggi dan lama sangat tidak dianjurkan
Interaksi: kebanyakan analgetik memperkuat efek antiguakulansia kecuali
parasetamol dan glafenin. Kedua obat ini pada dosis biasa dapat dikombinasi
dengan aman untuk jangka waktu 2 minggu.
Pada wanita hamil obat analgesik sangat tidak dianjurkan kecuali parasetamol
karena dapat mengganggu perkembangan janin.
Penggunaan analgetika perifer mampu meringankan atau menghilangkan rasa
nyeri, tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak
menimbulkan ketagihan. Kombinasi dari dua atau lebih analgetika sering kali
digunakan, karena terjadi efek potensiasi.
8
Bagan 2. Mekanisme AINS dalam menghambat COX-I dan COX- II.7
Obat analgetik atau medicine food tanpa resep umumnya sangat efektif untuk
mengatasi nyeri ringan sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot,
lutut, rematik, dan pada jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit
kepala. Tetapi medicine product ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
29/60
13
Ada tiga kelas analgetik tanpa resep yang saat ini tersedia di pasaran, yaitu:
golongan parasetamol, golongan salisilat meliputi aspirin/asetilsalisilat, atrium
salisilat, magnesium salisilat, cholin salisilat; dan golongan turunan asam
propionat seperti ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen. Karena memiliki sifat
farmakologis yang mirip, golongan salisilat dan turunan asam propionat
digolongkan sebagai obat anti inflamasi non-steroid (AINS). Obat-obat organik
ini tersedia dalam berbagai merek, termasuk sebagai obat generik, dan sering
dikombinasikan dengan obat atau bahan tambahan seperti kafein. Obat-obat ini
juga banyak dijumpai dalam komposisi obat-obat batuk, pilek dan flu.
2. 2. Kerangka Konsep Penelitian
Self medication
obat anti nyeri
Karakteristikresponden:
- Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
Pengetahuantentang:
Cara pakai
Dosis
Efek samping
-
5/20/2018 Skripsi Corin
30/60
14
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini yaitu RW 06 kelurahan Pisangan Barat Ciputat.
Adapun mengenai waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli
tahun 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga di RW 06
kelurahan Pisangan Barat Ciputat. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
yang menjadi subjek penelitian ini. Kriteria eksklusi pada penelitian ini
adalah setiap keluarga yang tidak tinggal di RW 06 Kelurahan Pisangan Barat
Ciputat dan keluarga yang menolak mengisi kuesioner. Kriteria Pengeluaran
atau drop out adalah tidak terisinya kuisioner dengan lengkap. Jumlah
Populasi pada penelitian ini tidak diketahui.
Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penghitungan besar
sampel untuk penelitian deskriptif dengan rumus :
n = (Z. -)
2. P(1-P)
d2
n = jumlah sample
P = perkiraan proporsi di populasi
d = presisi mutlak
Z
= nilai Z pada tingkat kepercayaan tertentuTingkat kepercayaan yang diambil yaitu 90% = 1,64
Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel yang dibutuhkan sebesar :
n = (Z. -)
2. P(1-P)
-
5/20/2018 Skripsi Corin
31/60
15
d2
n = (1,64)2. 0,77 . (1 0,77)
(10%)2
= 48 keluarga
Untuk menghindari terjadinya drop outatau missingjawaban dari responden
maka jumlah sampel ditambah menjadi 100 responden. Pengambilan sampel
menggunakan metode simple random sampling.
3.4. Cara Kerja Penelitian
3.5. Manajemen Data
3.5.1. Pengumpulan data
Pengambilan data dilakukan selama 30 hari di RW. 08 Kelurahan
Pisangan Barat, Ciputat.
Peneliti mendatangani responden yang sedang berada di rumahnya
masing-masing.
Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian ini, kemudian
meminta kesediaan objek penelitian untuk ikut dalam penelitian ini.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
32/60
16
Objek penelitian memberikan persetujuan dalam bentuk lisan dan
tulisan setelah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan
jaminan kerahasiaan terhadap data yang diberikan.
Peneliti melakukan guidence interview terhadap kuesioner
pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat penurun panas
sebagai self medication.
Kemudian responden mengisi kuesioner.
3.5.2. Pengolahan data
Pengolahan data penelitian dilakukan melalui beberapa proses yakni :
Editing, tahapan ini merupakan kegiatan penyunting data yang
terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan data dan kesalahan
pengisian kuesioner untuk memastikan data yang diperoleh telah
lengkap dapat dibaca dengan baik, relevan, dan konsisten.
Coding, setelah melakukan proses editing kemudian dilakukan
pengkodean terhadap setiap variable sebelum diolah dengan komputer
dengan tujuan untuk memudahkan dalam melakukan analisa data. Data
yang dicoding adalah data pengetahuan pengobatan sendiri (self-
medication). Pada pertanyaan variable pengetahuan dilakukan dengan
proses scoring. Scoringyaitu pemberian skor jawaban responden pada
beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi
satu variabel. Pada kuesioner yang digunakan, untuk variabel
pengetahuan pengobatan sendiri terdiri dari 3 pertanyaan. Pada
pertanyaan nomor 1 s.d. 3 masing-masing pertanyaan diberi skor 1
untuk jawaban yang benar dan diberi skor 0 untuk jawaban yang salah.
Entry data, tahap ini merupakan proses memasukkan data darikuesioner ke dalam computer untuk kemudian diolah dengan bantuan
perangkat lunak komputer.
-
5/20/2018 Skripsi Corin
33/60
17
Cleaning, proses pengecekan kembali dari pemeriksaan kesalahan
pada data yang sudah dientry untuk diperbaik dan disesuaikan dengan
data yang telah dikumpulkan.
3.5.3. Analisa data
Analisa Univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi
responden dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan
ukuran persentase masing-masing kelompok.
3.5.4 Penyajian data
Interpretasi data dilakukan secara deskriptif. Pelaporan hasil penelitian
disusun dalam bentuk makalah ilmiah.
3.6. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Pengetahuan Hal yang
diketahui
responden
tentang
penanganan,
cara pemakaian,
dosis dan efek
samping obat.
Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Rendah (jika
skor jawaban
yang diperoleh