skripsi - etheses.uinmataram.ac.idetheses.uinmataram.ac.id/704/1/ilhamdi152125210.pdf · 3...
TRANSCRIPT
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN
KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
1
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN
KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
(PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM)
SKRIPSI
Oleh
ILHAMDI 15.2 12.5 210
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
TAHAUN 2017
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN
KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
Diajukan Kepada persyaratan menc
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
(PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM)
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana Ekonomi Islam
Oleh
ILHAMDI 15.2 12.5 210
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
TAHAUN 2017
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES KRIM DI DESA PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK BARAT
Islam Negeri Mataram Untuk melengkapi Ekonomi Islam
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Ilhamdi, NIM. 152.125.210 yang berjudul “Prospek Pengembangan Usaha
Es Krim Di Desa Perampuan Kecamatan Labuapai Lombok Barat (Perspektif
Ekonomi Islam)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal, 27 Desember 2017
Di bawah Bimbingan:
Pembimbing I Tuti Harwati,M.Ag. NIP. 197612202005012007
Pembimbing II
Din Hari Fitriady,M.Ag. NIP. 19711182005011002
4
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Munaqasyah
Mataram, 27 Januari 2017
Kepada
Yth. Rektor UIN Mataram
Di_
Mataram
Assalamu’alaikum Wr...Wb...
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi ILHAMDI,
NIM. 152.125.210 yang berjudul “PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA ES
KRIM DI DESA PERAMPUAN KECAMATAN LABUAPAI LOMBOK
BARAT (PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM)” telah memenuhi syarat untuk
diajukan dalam sidang munaqasyah Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamua’alaikum Wr...Wb..
Pembimbing I Tuti Harwati,M.Ag. NIP. 197612202005012007
Pembimbing II
Din Hari Fitriady,M.Ag. NIP. 19711182005011002
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Nim
Program Studi
Fakultas
Institut
Dengan sungguh
“Prospek Pengembangan Usaha Es
Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi Islam)”
adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian
dirujuk sumbernya
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Mataram.
5
PERNYATAAN KEASLIAN
bertanda tangan dibawah ini:
: ILHAMDI
: 152.125.210
: Ekonomi Syari’ah
: Ekonomi Dan Bisnis Islam
: UIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul
“Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa Perampuan Kecamatan
Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi Islam)” ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Mataram, 27 Desember
Saya yang menyatakan
e
I L H A M
152.125.
sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul
Krim Di Desa Perampuan Kecamatan
ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN
27 Desember 2017
Saya yang menyatakan
M D I
.210
Skripsi dengan judul
Perampuan Kecamatan Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi
Islam)” oleh Ilhamdi
Jurusan Ekonomi Syari’ah
Januari 2017 dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
1. Ketua Sidang/
Pembimbing I
2. Sekretaris Sidang/
Pembimbing II
3. Penguji I
4. Penguji II
Dekan Fakultas
6
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim
Perampuan Kecamatan Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi
Ilhamdi, NIM. 152.125.210, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Ekonomi Syari’ah, telah di-munaqasyah-kan pada hari kamis, tanggal 11
Januari 2017 dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E).
Dewan Munaqasyah
Tuti Harwati, M.Ag.
NIP. 197612202005012007
Din Harifitryady, M.Ag.
NIP. 19711182005011002
Dr. H. Sainun, M.Ag
NIP. 196412311992031037
Syukriati, M.Hum
NIP. 198509152015032004
Mengetahui,.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
NIP.197111041997031001
“Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi
dan Bisnis Islam
kamis, tanggal 11
Januari 2017 dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk
( )
( )
( )
( )
7
MOTTO :
خیا ركم اطوالكم اعمارا واحسنكم اعماال“Yang Terbaik Diantara Kamu Adalah Orang Yang
Paling Panjang Umurnya Diantara Kamu Dan Paling
Baik Amalnya” (HR. Ahmad; Ibnu Hibban; dan Al-Baihaqi)
خیرالناس انفعھم للناس
“Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang
Berguna Bagi Manusia (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad-Daruqutni) ”
8
Persembahan :
Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa dan Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Sholawat Serta Salam semoga senantiasa selalu
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW, yang telah menuntun ummat
manusia menuju jalan kebenaran. Dan atas dukungan dan do’a dari orang-
orang tersayang dan tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Oleh Karena itu, dengan rasa bangga dan
bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Allah SWT karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga
pada Allah SWT penguasa seluruh alam jagat raya yang meridhoi dan
mengabulkan segala do’a dan hajat hambaNya.
2. Bunda saya tercinta (RAMINAH) yang selalu memberikan kasih sayang
dan do’a yang tiada henti-hentinya sehingga saya bisa menyelsaikan
skripsi ini, terimakasih yang tak terhingga sudah menjadi ibu terbaik untuk
anak-anakmu, terimakasih sudah menjadi bidadari dalam keluarga besar
bapak (AYUNAN). Dan teruntuk Bapak tercinta (AYUNAN),
terimakasih sudah menjadi pahlawan untuk anak-anakmu, dengan kerja
kerasmulah saya bisa bertahan sampai saat ini, dengan semangat mulah
saya selalu berjuang, dan alhamdulillah saya bisa mencapai awal dari
kesuksesan saya yang insyaAllah akan selalu di Rhidoi oleh Allah swt.
Skripsi ini sebagai tanda bukti, hormat, dan terimakasih yang tiada
9
terhingga ku persembahkan kepada kalian yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada
mungkin dapat ananda balas hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini langkah awal untuk
membuat kalian bahagia. Teruntuk Kakak-kakak ku Hadijah, Masitah,
Kaka Ipar ku Andi Harizal, Azhar, terimakasih sudah menjadi kakak,
terhebat untukku yang selalu memberikan do’a dan dukungan.
3. Untuk sahabat seperjuangan ku, M.Asrori, Khotib, Herman Jayadi, Abdul
Kadir Jaelani, Wiwiek Haryawati, Elvina Dewi Tantri, dan Lara Fitriani
kalian adalah sahabat terbaik yang ku miliki, yang selalu membantu dan
memotivasi dari awal sampai saat ini. Teman-teman seangkatan ku
khususnya kelas F terimakasih untuk kebahagiaan dan kekonyolan yang
sudah kalian berikan.
4. Untuk orang tersayangku, yang tidak pernah bosan untuk selalu meberikan
motivasi dan semangat untuk terus selalu berjuang dan menggapai
kesuksesan. Terimakasih banyak sudah menjadi bagian dari hidupku dan
selalu memberikan do’a dan dukungan samapai saat ini.
5. Untuk dosen pembimbing Ibu Tuti Harwati, M.Ag dan bapak Din Hari
Fitriady yang sudah mengajari, menasehati, memotivasi, memberikan
dorongan, dan membantu untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan
penuh kesabaran.
10
6. Untuk Paman-paman ku Mulkan,S.Pd.I dan Muldan,S.H terimakasih untuk
waktu kalian yang selalu memberikan nasehat, dukungan dan motivasi.
Dan yang terakhir untuk almamaterku tercinta.
11
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukrulillah, sehala puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah Swt yang maha segalanya karena atas hidayah, kemuliaan-Nya, dan
KuasaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini
dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW sang revolusioner ummat manusia. Yang telah memberikan
andil yang sangat besar terhadap perubahan dan peradaban ummat manusia.
Skripsi ini penulis susun merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan
gelar sarjana sarjana Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
jurusan Ekonomi Syari’ah di Universitas Islam Negeri Mataram.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan danakan selalu penulis
kenang, skripsi yang berjudul “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapai Lombok Barat (Perspektif Ekonomi Islam)” ini
dapat penulis selesaikan, walaupun dalam proses penulisannya terdapat banyak
kendala yang terus-menerus menuntut kesabaran dan ketegaran penulis.
Selesainya penulisan skripsi ini sesuai dengan target dan waktu yang telah
penulis tentukan. Dalam hal ini, tentu banyak pihak-pihak yang ikut andil dalam
membantu penulis menyelesaikannya, dengan ucapan terima kasih yang tiada
terhingga penulis ucapkan kepada :
12
1. Bapak DR. H. Mutawalli, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Mataram.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam DR. Ahmad Amir Aziz, M.Ag,
Ketua Jurusan Baiq El Badriati, M. E. I dan Bahrur Rosyid, MM selaku
sekertaris jurusan. Serta seluruh jajarannya yang telah
memberikan pelayanan akademika selama penyusunan skripsi ini.
3. Pembimbing I Tuti Harwati, M.Ag dan pembimbing II Din Hari Fitriady.
atas waktu, fikiran dan tenaganya selama membimbing penulisan skripsi ini
sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Kepada para staf akademik yang telah banyak membantu penulis dalam
mengumpulkan data yang penulis butuhkan.
5. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2012 jurusan Ekonomi Syari’ah
kelas B, dan sahabat-sahabatku di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII).
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya
tulis ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan yang tidak disengaja. Oleh
Karen itu, penulis berharap saran dan kritikan yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhirnya semoga karya serta jerih payah penulis
ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya,
serta tercatat sebagai amal ibadah disisiNya. Amin.
Mataram, 27 Desember 2017
Penulis
ILHAMDI
13
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
LEMBAR NOTA DINAS ................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Konteks Penelitian ................................................................................. 1
B. Fokus Kajian .......................................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7
1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
D. Ruang Lingkup dan Seeting Penelitian ............................................... 8
E. Telaah Pustaka ...................................................................................... 9
F. Kerangka Teori ..................................................................................... 11
1. Pengertian Prospek ........................................................................... 11
2. Pengembangan Usaha ...................................................................... 12
3. Usaha ................................................................................................ 14
4. Ekonomi Islam ................................................................................. 15
G. Metodologi Penelitian ........................................................................... 24
1. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 24
2. Kehadiran Peneliti ............................................................................. 26
3. Sumber Data ...................................................................................... 26
14
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 27
a. Observasi ..................................................................................... 28
b. Wawancara .................................................................................. 29
c. Dokumentasi ............................................................................... 30
5. Validitas Data .................................................................................... 31
H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 33
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 34
1. Sejarah Desa Perampuan ................................................................... 34
2. Kelembagaan Desa Perampuan ......................................................... 36
3. Potensi Sumber Daya Manusia ......................................................... 38
4. Letak Geografis Desa Perampuan ..................................................... 41
5. Infrastruktur Pendukung.................................................................... 41
B. Sejarah Berdirinya Usaha Es Krim di Desa Perampuan .................. 43
C. Alat dan Bahan Produksi Es Krim ...................................................... 47
D. Proses Produksi es Krim ...................................................................... 48
E. Prospek Usaha Es Krim........................................................................ 55
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 61
A. Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan .......... 61
B. Perspektif Ekonomi Islam .................................................................... 64
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 72
A. Kesimpulan ............................................................................................ 72
B. Saran-saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75
15
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Penyusunan skripsi ini di dasari pada permasalahan pengembangan Usaha Es krim yang dilihat dari tingkah laku produsen dan konsumen dalam perspektif ekonomi islam. Penelitian ini menarik dilakukan untuk mengetahui prospek Usaha Es Krim di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat Perspektif Ekonomi Islam.
Metode yang digunakan untuk menjawab permasalah tersebut adalah metode kualitatif deskriptif untuk memahami fenomena-fenomena dari sudut perspektif partisipan. Data di peroleh melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Informen yang gunakan untuk menjawab permasalah tersebut adalah, pelaku usaha, Pengepul, pedagang keliling dan para konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, bahwa prospek pengembangan usaha es krim sangat menjanjikan, hal ini bisa dilihat dari banyaknya para pengepul dan pedagang es krim keliling yang bisa dijadikan sebagai wadah untuk mempromosikan produk es krim yang dihasilkan sekaligus sebagai wadah untuk terus mengembangkan hasil produksi es krim.
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat,
kita dituntut untuk dapat mengembangkan serta memajukan usaha yang
digeluti. Namun dalam mengembangkn usaha yang baru saja di rintis
tidaklah semudah membalik telapak tangan, apa lagi dengan
perkembangan zaman yang semakin modern dan maju yang di iringi
dengan persaingan hidup yang begitu ketat. Dengan demikian banyak
tantangan yang harus di lewati untuk mengembangkan usaha itu sendiri
seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja
keuangan usaha yang buruk, dan sebagainya. Untuk dapat
mengembangankan usaha bukan hanya dibarengi dengan modal yang
banyak atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi
dengan niat yang tulus, kesungguhan dan keuletan dalam menggeluti
usaha atau bisnis yang dijalankan, sehingga tujuan untuk mengembangkan
usaha ke yang arah lebih besar bisa terwujud.
Para pemasar/produsen berkewajiban untuk memahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
mengambil keputusan, sehingga produsen dapat memproduksi barang dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
17
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga konsumen mau membeli
apa yang ditawarkan oleh pemasar.
Dalam literatur konvensional menjelaskan tentang perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntunganya maupun mengoptimalkan
efisiensi produksinya. “Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi
produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni struktur biaya produksi
dan revenue yang di dapat. Istilah produsksi sering digunakan dalam term
membuat sesuatu. Secara khusus, “produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa. Dalam istilah yang
lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat di artikan dengan:
“pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber mejadi hasil yang di
inginkan oleh konsumen.”1 Jadi, produksi adalah setiap usaha untuk
menaikkan atau menimbulkan faedah.
Dalam bidang ekonomi, Islam menetapkan prinsip dasar ekonomi
dalam lingkup luas (makro ekonomi) dan dalam lingkup terbatas (mikro
ekonomi). Oleh karena itu, sumber-sumber Islam, seperti Al-Quran dan
Hadist dalam ekonomi Islam menjadi dasar pertimbangan kebijakan-
kebijakan negara, perusahaan atau pun rumah tangga dan individu. Islam
memberikan tuntunan kepada umat untuk menggunakan konsep etik dan
moral termasuk dalam mengembangkan ekonomi yang sesuai dengan Al-
Qur’an. Dalam syari’at islam menerangkan bahwa tidak adanya pemisahan
antara kegiatan ekonomi dengan akhlak. Islam tidak mengizinkan umatnya
1 Abdul Aziz, Ekonomi Islam, Analisis Mikro Dan Makro, Ed 1 (Yogyakarta:
Graha Ilmu,2008), h.56.
18
untuk mendahulukan kepentingan ekonomi di atas pemeliharaan nilai dan
keutamaan yang diajarkan Agama. Kegiatan yang berkatian dengan akhlak
terdapat pada langkah-langkah ekonomi, baik yang berkaitan dengan
produksi, distribusi, peredaran, dan konsumsi. Allah telah menetapkan
aturan-aturan yang merupakan batas-batas prilaku manusia sehingga
menguntungkan suatu individu tanpa merugikan individu yang lain.
Perilaku inilah yang harus diawasi dengan ditetapkannya aturan-aturan
yang berlandaskan aturan Islam, untuk mengarahkan individu sehingga
mereka secara baik melaksanakan aturan-aturan, mengontrol dan
mengawasi berjalannya aturan-aturan itu, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an surah al-hadid ayat 25 yang berbunyi:
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (Agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa 2.
2 QS. Al- Hadid (57): 25
19
Di Indonesia, saat ini usaha yang paling banyak digeluti dan
menjadi salah satu penggerak perekonomian negara kita adalah usaha
kecil dan menengah. Usaha kecil dan menengah ini telah mampu
menyerap banyak pekerja. Di samping itu, dengan banyak tumbuhnya
usaha kecil telah membantu pemerintah dalam mengurangi
pengangguran dan kemiskinan, bukan tidak mungkin usaha kecil dan
menengah merupakan jawaban atas usaha pemerintah mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan.
Salah satu contoh usaha kecil yang mempunyai peluang
bisnis besar adalah usaha es krim. Usaha es krim merupakan industri
kecil yang banyak terdapat diberbagai daerah, selain itu es krim juga
digemari oleh semua kalangan. Proses pembuatan yang mudah di barengi
dengan ketersedian alat dan bahan baku yang banyak, di tambah dengan
permintaan pasar yang semakin banyak. peluang inilah yang menarik
minat para pembisnis untuk membuka usaha es krim, bahkan es krim ini
pun sangat mudah dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan
rendah.
Salah satu Desa yang masyarakatnya memiliki usaha produksi es
krim adalah Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi Lombok Barat.
Seiring dengan kondisi masyarakatnya yang banyak menjadi
pengangguran, maka usaha es krim ini dapat menjadi solusi untuk
mengurangi angka pengangguran yang ada di Desa tersebut. Hal ini di
karenakan usaha es krim bisa menyerap banyak tenaga kerja. Disamping
20
ada masyarakat yang menjadi produsen, ada juga masyarakat yang
menjadi agen distribusi es krim yang di berikan kepada pengecer
keliling.
Upaya-upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan merupakan
suatu keharusan, bagi yang mempunyai keterampilan dan modal di
tengah-tengah lapangan pekerjaan sangat sulit dan terbatas jumlahnya.
Banyak bermunculan usaha-usaha kecil, berarti telah berupaya
untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. Usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat ini sudah berlangsung
lama. “Latar belakang usaha ini didasari dengan keinginan pemilik usaha
untuk membangun dan mengembangkan usaha secara mandiri”3. Namun
proses untuk mengembangkan usaha yang dimilik hanya di bekali dengan
pengalaman semata tanpa di barengi dengan ilmu pengetahuan tentang
bagaimana menjalankan usaha yang baik sesuai dengan tuntunan syari’at
Islam. Disamping itu usaha yang sudah berlangsung lama tidak
menjadikan produsen es krim ini lebih kreatif dan inovatif dalam
memproduksi es krim, produksi yang dihasilkan hanya monoton dan tidak
ada perkembangan dalam produksinya. Hal inilah yang sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan usaha tersebut. Imam Syafi’i dalam
kitab Alifdun mengungkapkan :
.ارادھما فعلیھ بالعلمفعلیھ بالعلم و من اراد االخرة فعلیھ بالعلم و من یامن ارا دالدن
3 Sahdan, Wawancara, Desa Perampuan, tanggal 2 januari 2017.
21
Artinya : barang siapa yang menginginkan dunia hendaklah dengan
ilmu, dan barang siapa menginginkan akhirat hendaklah dengan ilmu, dan
barang siapa meninginkan keduanya hendaklah dengan ilmu.
Pernyataan Imam Syafi’i tersebut mengisyaratkan dan
menginformasikan bahwa dismping persoalan etika yang menjadi tumpuan
kesuksesan dalam mengembangkan suatu usaha juga ada faktor lain yang
tidak kalah pentingnya, yaitu skill dan pengetahuan tentang etika itu
sendiri. Gagal mengetahui pengetahuan tentang etika maupun prosedur
dalam menjalankan usaha yang benar secara Islam maka akan gagal
memperoleh tujuan. Jika ilmu yang dibangun untuk mendapat kebehagiaan
akhirat juga harus berbasis etika, maka dengan sendirinya ilmu yang
dibangun untuk duniapun harus berbasis etika. Ilmu dan etika yang
dimiliki oleh sipapun dalam melakukakan aktifitas apapun ( termasuk
dalam berekonomi) maka ia akan mendapatkan kebahagian dunia dan
akhirat sekaligus. Dari hasil survei yang peneliti dapatkan, peluang yang
ada di desa perampuan sangat besar, namun di karenakan produksi yang di
hasilkan oleh produsen tidak bisa memberikan kepuasan, baik terhadap
pengepul maupun konsumen. Hal ini yang menyebabkan terjadinya
pengurangan permintaan, inilah yang membuat peneliti ingin
mengungkapan akibat dan dampak yang akan terjadi terhadap
keberlangsungan usaha es krim tersebut. Dari latar belakang di atas
peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai prospek
pengembangan usaha es krim dalam skripsi penelitian dengan mengambil
22
judul “Prospek Pengembangan Usaha Es krim di Desa Perampuan
Kecamatan Labuapi (Perspektif Ekonomi Islam).
B. Fokus Kajian
Berdasarkan latar belakang di atas, Maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan sebagai fokus kajian sebagai berikut:
1. Bagaimana Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kec. Labuapi Kab. LOBAR ?
2. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam Terhadap prospek
Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Kec. Labuapi
Kab. LOBAR ?
C. Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Untuk lebih terarahnya penelitian ini, peneliti perlu menjelaskan tujuan
yang ingin di capai dalam penelitian ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
b. Untuk mengetahui bagaimana Perspektif Ekonomi Islam terhadap
prospek pengembangan usaha es krim.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan harapan agar dapat berguna, baik
secara teoritis maupun peraktis. Adapun manfaat penelitian yang
dimaksud adalah:
a. Manfaat Teoritis
23
1. Hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan masukan guna
menambah hazanah ilmu pengetahuan khususnya yang terkait
dengan prospek pengembangan usaha es krim
2. Dapat memberikan gambaran bagi peneliti berikutnya tentang
prospek pengembengan usaha yang merupakan salah satu
pencarian masyarakat dalam sektor informal dan masalah yang
belum pernah disentuh oleh penulis.
b. Manfaat Peraktis
1. Di harapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat
khususnya bagi pengusaha es krim di Desa Perampuan
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
2. Di harapkan dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam
mengembangkan usaha
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
Ketika berbicara tentang ruang lingkup dan lokasi penelitian, masih
adanya keterbatasan baik dari aspek pengetahuan, waktu, tenaga maupun
pendanaan. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan batasan batasan
penelitian, sehingga nantinya penelitian ini tidak bias.
1. Ruang Lingkup
Beberapa hal yang perlu dibatasi dalam penelitian ini agar tidak
luasnya penelitian, peneliti hanya memfokuskan pada prospek
pengembangan usaha es krim perspektif ekonomi Islam di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
24
2. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Perampuan Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini akan berlansung
selama dua bulan, yakni dari bulan November sampai dengan bulan
Desember. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena masyarakat
di Desa Perampuan terdapat masyarakat yang berprofesi sebagai
pengusaha (produsen) es krim.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya-karya terdahulu
yang terkait untuk menghindari duplikasi, serta menjamin keaslian dan
keabsahan penelitiaan yang sudah ada. Di samping itu juga untuk
menyusun kerangka teori diharapkan peneliti dapat mendapatkan data
yang valid dan untuk menjadikan legalitas penelitian.
1. Samsul Arifin, judul skripsi, “Prospek Pengembangan Usaha
Songkok Di Desa Kediri Selatan Lombok Barat Tinjauan Etika Bisnis
Islam”. 4
Dalam skripsi yang di teliti oleh Samsul Arifin ini membahas
tentang prospek pengembangan usaha songkok di Desa Kediri
Selatan Lombok Barat yang dilihat dari Etika Bisnis Islam, dimana
dalam penelititan ini di fokuskan pada bagaimana upaya untuk
mengembangkan usaha songkok yang di produksi tetap sejalan
4 Syamsul Arifin, “Prospek Pengembangan Usaha Songkok Di Desa Kediri
Selatan Lombok Barat Tinjauan Etika Bisnis Islam” (Skripsi, IAIN Mataram, 2016).
25
dengan aturan-aturan syariat Agama Islam dengan kata lain sejalan
dengan ketentuan etika bisnis Islam.
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan
relevansi yang sama dengan penelitian ini yaitu sama--sama meneliti
dalam sektor prospek pengembangan usaha perbedaanya terletak
pada objek dan penelitiannya, penelitian tersebut fokus pada
pengembangan usaha songkok di Desa Kediri Selatan, sedangkan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah tentang “Prospek
Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa Perampuan Kecamtan
Labuapi Lombok Barat Perspektif Ekonomi Islam”. Adapun
kedekatan dan relevansinya antara penelitian yang dilakukan
oleh Syamsul Arifin dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah sama-sama meneliti tentang prospek pengembangan
usaha
2. Hubaidi Asikin dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha
Ikan Air Tawar Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di
Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar).”5
Dalam skripsinya, Hubaidi Asikin membahas tentang
prospek pengembangan usaha ikan air tawar di Desa Sigerongan
Kecamatan Lingsar, dimana banyak pihak yang merasa
mendapatkan bantuan dari usaha ini, sehingga dapat mengurangi
5 Hubaidi Asikin, “Prospek Pengembangan Usaha Ikan Air Tawar Perspektif
Ekonomi Islam” (studi kasus di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar), IAIN
Mataram 2013
26
jumlah pengangguran di Desa Segerongan Kecamatan Lingsar
dengan adanya kerjasama antara petani, agen dan pedagang
pengecer.
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan
relevansi yang sama dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti
dalam sektor prospek pengembangan usaha perbedaanya terletak
pada objek penelitiannya, penelitian tersebut fokus pada
pengembangan usaha ikan air tawar di Desa Sigerongan Kecamatan
Lingsar, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah tentang “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Perspektif Ekonomi Islam”. Adapun kedekatan dan relevansinya
antara penelitian yang dilakukan oleh Hubaidi Asikin dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti
tentang prospek pengembangan usaha.
F. Kerangka Teori
1. Prospek
Dalam kamus bahasa Indonesia Prospek diartikan sebagai
harapan atau peluang.6 Apabila seorang wirausaha telah menemukan
pluang usaha unruk di jalankan, langkah selanjutnya adalah ia harus
memastikan bahwa peluang usaha yang akan dijalankan mempunyai
prospek yang cerah untuk kedepannya. Menurut Paul R. Krugman
6 Wahyu M. Hum, Suzana dan Ernawati Waridah, Kamus Bahasa Indonesia,
(Bandung: Ruang Kata, 2013), h.492.
27
meyatakan bahwa Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya
usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk
mendapatkan profit atau keuntungan. Siswanto Sutejo menyimpulkan
secara jelas bahwa prospek adalah; suatu gambran keseluruhan, baik
ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang
dan berhubungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau
penjualan.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan
dihadapi oleh usaha/perusahaan di masa mendatang baik kecendrungan
untuk meningkatkan atau menutup. Kondisi ini di pengaruhi oleh
berbagai peluang dan ancaman yang di hadapi, sehingga di perlukan
perencanaan dan perumusan strategi perusahaan secara baik untuk
mengantisipasi ancaman yang datang secara langsung menyerang kita
atau pelan-pelan .7
2. Pengembangan Usaha
Pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan
untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Ada beberapa definisi pengembagan usaha menurut para ahli. Di
antaranya:8
a. Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yang di lakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisir untuk mendapatkan laba dengan
7 Kasmir, Kewirausahaan, Ed Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h.280. 8 Harmaizar Zaharuddin, Menggali Potensi Wirausaha, (Bekasi: CV. Dian Anugerah
Prakasa, 2006), h. 191.
28
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
b. Brown dan petrello
Perkembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan
masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sambil
memperoleh laba.
Peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah usaha sangat
tergantung kepada persepsi dan pengalaman seseorang. Faktor umum
yang mempengaruhi kegagalan usaha kecil, biasanya di sebabkan oleh
beberapa hal :9
1) Manajerial yang tidak kompeten.
2) Kurang memberi perhatian.
3) Sistem kontrol yang lemah.
4) Kurangnya modal.
Sedangkan yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil, adalah
empat faktor dasar sebgai berikut :
1) Kerja keras, motivasi, dan dedikasi
2) Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
3) Kompetensi manajerial
4) Keberuntungan
9 Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, Cet. Pertama,
(Ghalia Indonesia, 2009), h. 3
29
3. Usaha
a. Definisi Usaha
Sekala usaha dibedakan menjadi empat kelompok, yang
meliputi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha
besar. Adapun definisi untuk masing-masing skala ditentukan
seperti berikut ini:
1) Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
2) Usaha Kecil
Adapun yang dimaksud dengan usaha kecil adalah orang
atau badan usaha, yang karena terbatasnya kemampuan
organisasi, modal serta keterampilan, hanya mampu melakukan
usaha dibidang tertentu dan dengan volume yang sesuai dengan
kemampuan itu.10
3) Usaha Menengah
Yang dimaksud dengan usaha menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
10 Radius Prawiro, pengembangan dan perlindungan pengusaha kecil (Jakarta:
HIPKI,Mutiara Jakarta,1979), h. 25.
30
atau menjadi bagian baik lansung maupun tidak lansung,
dengan usaha kecil atau usaha usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam undang-undang.
4) Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunana lebih besar dari usaha menengah yang
meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
indonesia.11
4. Ekonomi Islam
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
usahanya mendapatkan kepuasan dan kesejahteraan dengan cara
memanfaatkan sumber daya yang ada, ekonomi Islam hampir sama
dengan ekonomi pada umumnya, hanya saja ekonomi Islam didasarkan
pada nilai-nilai keIslaman yang aktivitas ekonominya berbasis Islam
dan harus sesuai dengan koridor Agama yang di ajarkan di dalam Al-
Quran.
Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat di kelompokkan kedalam
ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari
bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi, yang
11 Abdullah Ma’ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press,
2011), h. 268
31
dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah
atau resources ataupun perilkau dari sebuah industri. Dalam ekonomi
mikro menjelaskan tentang how dan why sebuah pengambilan
keputusan dalam setiap unit ekonomi12. Ekonomi mikro Islami
menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit
ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai
variabel yang utama.
Pada dataran teoritis, ada beberapa pokok bahasan ilmu mikro
ekonomi yang telah menjadi kajian dari sudut pandang ilmu ekonomi
Islam, diantaranya adalah:
a. Produksi
Dalam ekonomi mikro Islam berproduksi disebut sebagai
(istishna) yang berarti apabila ada seseoarang yang memproduksi
bejana, mobil atau apa saja yang termasuk dalam kategori
produksi. Berproduksi hukumnya mubah dan jelas berdasarkan As-
Sunnah. Sebab, Rasulullah Saw pernah membuat cincin yang
terbuat dari emas. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud megatakan :
“bahwa Nabi Saw. telah membuat cincin dari emas” (HR. Imam
Bukhori). Dalam teori produksi menjelaskan tentang perilalu
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Memaksimalkan
12 Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islam, Ed 3(Jakarta, PT RajaGarfindo
Persada,2007), h.1
32
keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal;
yakni struktur biaya produksi dan revenue yang didapat.
Produksi terjadi karena ada kerjasama antar berbagai faktor
produksi. Adapaun faktor produksi yang di maksud adalah13:
1) Tenaga
Tenaga adalah usaha jasmani atau rohani untuk
memuaskan suatu kebutuhan dengan tujuan lain dari pada
kesenangan yang diperoleh dari usaha tadi. Contoh, main bola
untuk kesenangan sport bukan merupakan tenaga. Akan tetapi
kalau maen bola itu untuk mencari penghidupan (profs) maka
main bola itu merupakan tenaga dalam arti kata ekonomi.
2) Alam
Faktor alam ialah terdiri dari tanah, air, udara, iklim dan
tenaga organisasi dari binatang dan tenaga anorganis seperti
daya tarik, stoom (uap) gas, sinar matahari, atom, energi dan
sebagainya. Adapun tanah dan air merupakan faktor produksi
yang asli.
3) Modal
Modal berlainan dengan tanah dan air, karena modal
merupakan derived faktor karena terjadi pada kerja sama
anatara tenaga dan alam. Modal ialah setiap hasil yang
digunakan untuk produksi lebih lanjut. Oleh sebab itu barang-
13 Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008), h. 56
33
barang konsumsi dan pemberian alam seperti tanah tidak
termasuk faktor produksi modal.
4) Organisasi
Organisasi, arti ini sempit sekali maka sering kali disebut
skill atau keahlian.
a) Motif dan Tujan Produksi
(1) Motif Produksi
Umumnya, motif produksi ialah supaya surplus
antar harga pasar dan ongkos produksi, sehingga
menghasilkan laba (profit). Menurut Seomitro, motif itu
ialah14:
(a) Untuk mencapai keuntungan yang maksimum.
(b) Mengurangi kerugian yang sekecil-sekecilnya.
(c) Mempertahankan skilled labour.
(2) Tujuan Produksi
Islam menganggap kerja sebagai cara yang paling
utama untuk mencari rezeki dan tiang pokok produksi.
Sesunggguhnya Allah akan memberikan kepada orang
muslim yang bekerja suatu kehidupan yang baik. Dan
sesungguhnya Allah akan memberikan balasan kepada
14 Ibid., h. 58
34
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan 15.
b. Prinsip-pinsip produksi dalam ekonomi Islam
Manusia sebgai faktor produksi, dalam pandangan Islam
harus dilihat dalam konteks fungsi manusia secara umum yakni
sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Al-Qur’an dan Hadist
Rasulullah SAW memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip
produksi sebgai berikut 16:
1) Tugas manusia dimuka bumi sebgai khalifah Allah adalah
memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.
2) Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi.
3) Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan
manusia. Nabi pernah bersabda:”Kalian lebuh mengetahui
urusan dunia kalian”.
4) Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya Agama
Islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan
memaksimalkan manfaat.
c. Distribusi
Masalah distribusi barang atau jasa yang dihasilkan produsen
berkaitan dengan pertanyaan untuk siapa barang di produksi (for
whom). Hal ini sangat berkaitan dengan distribusi pendapatan.
Pendapatn yang di terima masyarakat akan menciptakan daya beli
15 Ibid., h. 62 16 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarat:
Kencana, 2007), h. 108
35
barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Dalam pandangan Islam disribusi ini mengacu pada
prinsip Qur’ani yang menganjurkan agar harta kekayaan tidak
berputar pada orang-orang kaya saja. Dalam usaha untuk
memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen, maka
salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah
memilih secara tepat saluran distribusi (channel of distribution)
yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-
barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi
merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari
produsen keprantara dan akhirnya sampai pada pemakai17.
Dalam pandangan Islam kegiatan distrubusi ini terbagi
menjadi dua orientasi, pertama adalah menyalurkan rezeki (harta
kekayaan) untuk diinfakkan (didistribusikan) demi kepentingan diri
sendiri maupun orang lain. Kedua, mempertukarkan hasil-hasil
produksi dan daya ciptanya kepada orang lain yang membutuhkan,
agar mendapat laba sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan atas
bisnis oriented. Ada beberapa bentuk distribusi kekayaan atau
pendapatan yang diatur oleh Islam, yaitu sewa atas tanah, upah
bagi pekerja, imbalan atas modal, dan laba bagi perusahaan18.
17
Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 86
18 Ibid., h. 88
36
Di sisi lain, fungsi distribusi tidak lepas dari sistem produksi
dan konsumsi dalam saluran atas pemasarannya terhadap barang-
barang tersebut. Sebagaimana yang diterangkan di bawah ini19:
1) Produsen – Konsumen
Dikatakan saluran lansung atau saluaran nol tingkat (zero
level channel) yaitu dari produsen langsung dijual kekonsumen,
tanpa melibatkan pedagang perantara. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara penjualan pribadi (door to door) melalui pos dari
toko milik produsen sendiri.
2) Produsen – Pengecer – Konsumen
Disebut saluran tingkat (one level channel) adalah saluran
yang sudah menggunakan prantara. Dalam pasar konsumsi,
perantara ini adalah pengecer. Perantara pengecer adalah
membeli dalam jumlah besar ke produsen kemudian dijual
eceran ke konsumen.
3) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Sering disebut saluran dua tingkat (two level channel) yaitu
mencakup dua perantara.
4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Tipe saluran ini hampir sama dengan tipe yang ketiga
diatas, yang melibatkan dua perantara, hanya saja di sini bukan
19 Ibid., h. 90
37
pedagang besar tapi agen yang bertindak sebagai pedagang
besar yang dipilih oleh produsen.
5) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Di sini terdapat tiga perantara (three level channel) atau
disebut saluran tingkat tiga. Dari agen yang dipilih perusahaan
masih melalui pedagang besar terlebih dahulu sebelum ke
pengecer.
a) Nilai dan Moral Di bidang Distribusi
Distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada dunia
nilai manusiawi yang sangat mendasar dan penting, yaitu:
nilai kebebasan dan nilai keadilan. Menurut Qardhawi nilai-
nilai tersebut dijelsakan sebagai berikut20:
(1) Nilai Kebebasan
Kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi
harus dilandasi keimanan kepada Allah dan ke-Esaan-
Nya serta keyakinan manusia kepada sang penciptanya.
Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk
berusaha, memiliki, mengelola dan membelanjakan
hartanya sesuai dengan peraturan yang di tetapkan
Allah sebagai amanah yang harus dijalankan dan harus
di pertanggung jawabkan kepada Allah swt kelak
dikemudian hari.
20 Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam (Yogyakarta:
BPFE, 2004), h. 317
38
d. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang-barang
atau jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup. Barang-barang yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup ini tergantung dari
pendapatan yang diperoleh. Barang-barang atau jasa yang
dihasilkan para produsen bukan hanya digolongkan menjadi barang
mewah dan barang tidak mewah, tetapi dapat juga dibedakan
menjadi barang-barang untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan
barang-barang yang tergolong bukan untuk memenuhi kebutuhan
pokok. Termasuk barang-barang untuk kebutuhan pokok antara
lain pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan sebagiannya. Ini
pun relatif, tergantung pada tingkat perkembangan masyarakat.
1) Teori Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Islam
Perilaku konsumsi Islam didasarkan pada tuntunan Al-
Qur’an dan Hadis. Islam memberikan konsep adanya an-nafsu
al-muthmainnah (jiwa yang tenang). Jiwa yang tenang ini tentu
saja tidak berarti jiwa yang mengabaikan tuntutan aspek
material dari kehidupan.
Dalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan
keimanan. Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas konsumsi baik dalam bentuk kepuasan material maupun
spiritual. Batasan konsumsi dalam Islam tidak hanya
memperhatikan aspek halal-haram saja tetapi termasuk pula
39
yang diperhatikan adalah yang baik, cocok, bersih, tidak
menjijikan. Dalam Islam, asumsi dan aksioma yang sama
(komplementer, substitusi, tdk ada keterikatan), akan tetapi titik
tekannya terletak pada halal, haram, serta berkah tidaknya
barang yang akan dikonsumsi sehingga jika individu dihadapkan
pada dua pilihan A dan B maka seorang muslim (orang yang
mempunyai prinsip keIslaman) akan memilih barang yang
mempunyai tingkat kehalalan dan keberkahan yang lebih tinggi,
walaupun barang yang lainnya secara fisik lebih disukai. Islam
sebagai Agama yang sempurna (syamilah kamilah) senantiasa
mengajak umatnya untuk bisa hidup dengan sebaik mungkin,
termasuk sesuatu barang yang dikonsumsi atau yang
dibelanjakannya.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif yang berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang,
tindakan, dan pembicaraan.21 Karena peneltitian kualitatif deskriptif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena dari sudut perspektif
partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara,
diobservasi, diminta memberikan data, pemikiran, dan persepsi.
Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari
21 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 211.
40
partisipan, dan melalui penguraian tentang situasi-situasi dan
peristiwa-peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan,
keyakinan, ide-ide, pemikiran, serta kegiatan dari partisipan.
Pada metode deskriptif ini data yang dikumpulkan adalah berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi,
catatan atau memo.22
Adapun tujuan peneliti menggunakan metode deskriptif pada
penelitian ini adalah peneliti berusaha untuk memaparkan dengan jelas
hasil atau data yang didapatkan dari catatan dilapangan yang berupa
kata-kata agar mudah dipahami dan peneliti berusaha mendeskriptifkan
keadaan objek atau subjek yang diteliti dengan keadaan yang
sebenarnya tanpa ada manipulasi data.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif antara lain:
1. Peneliti lebih mudah bila berhadapan dengan ralita atau fakta yang
ada di lapangan.
2. Peneliti akan lebih mudah untuk memahami pokok bahasan
dikarenakan penelitian ini terkait dengan fenomena yang ada dalam
masyarakat.
22 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h.11
41
3. Membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi lebih dekat,
sehingga memungkinkan untuk memudahkan peneliti untuk
memperoleh data.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian berperan sebagai instrumen
kunci. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan sangat mutlak
adanya. Kehadiran peneliti di lapangan maksudnya adalah upaya
dalam memperoleh data. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai
pengumpul data yang melibatkan diri secara langsung dalam
kehidupan objek penelitian dalam waktu yang telah di tentukan.
Tujuan utama kehadiran peneliti adalah untuk melakukan
upaya pengumpulan data yang telah di peoleh dari hasil wawancara,
observasi dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Usaha Es
krim Berkenaan dengan hal tersebut, dalam pengumpulan data peneliti
berusaha menciptakan hubungan yang akrab dan saling berdialog
mengenai Usaha Es krim tersebut guna memperoleh data yang terkait.
3. Sumber Data
Adapun jenis data yang disajikan sebagai sumber data adalah
sebagai berikut:
a. Data Primer, yaitu data hasil wawancara yang diperoleh langsung
dari sumber pertama, yakni pelaku Usaha Es krim, konsumen
(pedagang setempat). Dalam hal ini terkait masalah yang akan
42
diteliti tentang “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di Desa
Perampuan Perspektif Ekonomi Islam”.
b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur-
literatur yang terkait dengan fokus penelitian tentang “Prospek
Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Perspektif
Ekonomi Islam”. Sumber tertulis dapat berupa sumber buku,
internet, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen resmi serta
dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
data yang diteliti.23
Data sekunder ini dapat membantu peneliti untuk melengkapi
data-data primer yang didapatkan, guna untuk mendapatkan hasil
penelitian yang lebih baik.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian dan suatu yang penting dalam penelitian.
Untuk memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
a. Metode Observasi
Metode observasi secara umum adalah pengamatan,
penglihatan. Sedangkan secara khusus, observasi adalah
mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari
23 Ibid., h. 159.
43
jawaban, mencari bukti terhadap fenomena penelitian (prilaku,
kejadian-kejadian, keadaan, benda dan simbol-simbol tertentu)
selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang di
observasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena
tersebut guna penemuan data.24
Adapun metode observasi yang di gunakan adalah metode
observasi partisipan yaitu seorang peneliti berperan ganda di
dalam observasi ini, yaitu sebagai pengamat sekaligus bagian dari
yang di amati. Peneliti menggunakan metode observasi ini
bertujuan untuk mengetahui gejala gejala yang sedang terjadi atau
berkembang tentang obyek yang peneliti amati. Dengan
demikian, peneliti menjadi mudah meneliti dan menganalisis
obyek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke
lapangan atau yang sering disebut dengan observasi partisipatif.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang
atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada
objek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab.25
Tujuan wawancara adalah untuk mengtahui apa yang
terkandung dalam pemikiran dan hati orang lain, bagaimana
24 Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama ( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), h. 167 25 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),
h.130.
44
pandangan tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat di
ketahui melalui observasi.
Menurut Esterbereg ada tiga macam wawancara yaitu:
wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur dan tidak
seteruktur. Dalam wawancara ini peneliti menggunakan
wawancara tidak terstrukturt.26 atau wawancara bebas.
Maksudnya, dalam melakukan wawancara peneliti bebas
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan tidak
berpedoman pada pertanyaan yang telah di susun sebelumnya.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga
peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden.27 Informan dalam wawancara ini adalah pengusaha/
pelaku Usaha Es krim, para pekerja yang terlibat dalam usaha
terebut dan para pengepul maupun para konsumen untuk
menyanyak tentang bagaimana pendapatnya tentang es krim yang
diproduksi oleh Sahdan. Tema yang akan ditanyakan dalam
wawancara adalah terkait dengan Prospek Pengembangan Usaha
Es Krim di Desa Perampuan Perspektif Ekonomi Islam.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
26 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), h.
232. 27 Ibid,. h. 234.
45
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan lain
sebagainya.
Menurut Lexy J. Moleong menyatakan bahwa dokumen itu
dapat dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen
pribadi berisi catatan-catatan yang berisi pribadi, sedangkan
dokumen resmi berisi catatan-catatan yang bersifat formal.28
Metode dokumentasi ini di gunakan untuk mengumpulkan
data-data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan dalam penelitian seperti, Profil Desa
Perampuan, profil Usaha Es krim di Desa Perampuan, keterangan
mengenai tingkat pendapatan dan perkembangan usaha Usaha Es
krim. Setelah peroses pengumpulan data di lakukan, peneliti
mengklasfikasikan atau mengkelompokan data untuk mengecek
kevalidasian data.
5. Validitas data
Uji keabsahan data dalam penelitian sering di tentang pada
uji validitas data dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif,
keteria utama terhadap hasil penelitian adalah valid, relabel, dan
objektif. Kredibilitas atau keabsahan data bertujuan untuk
memberikan bukti bahwa temuan di lapangan yang di tuangkan
dalam suatu karya ilmiah merupakan penomena nyata dan pernah
terjadi.
28 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif h. 217.
46
Dari beberapa cara menguji keabsahan data, penguji akan
hanya menggunakan empat metode yaitu:
a. Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali
ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan melakukan
wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
yang baru di temui di lapangan. Perpanjang pengamatan ini
dilakukan untuk menambah waktu penelitian, kerana waktu
selama dua bulan penelitian penliti rasa belum cukup untuk biasa
mengumpulkan data secara sempurna, selain itu juga hubungan
peneliti dengan sumber data bisa semakin akrab, terbuka dan
saling mempercayai.
b. Triangulasi
Di samping perpanjangan keikut sertaan, peneliti juga
menggunakan metode triangulasi. Hal ini di lakukan untuk
membandingkan hasil wawancara dengan obervasi. Seperti
wawancara mengenai “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim
di Desa Perampuan Perspektif Ekonomi Islam”. Di bandingkan
dengan observasi mengenai permaslahan yang sedang
berkembang mengenai objek penelitian. Hal ini untuk
membandingkan apa yang di lihat dengan apa yang di dengar oleh
peneliti, sehingga hasil penelitian tidak bertolak belakang dengan
fakta atau realitas.
47
c. Berdiskusi Dengan Teman Sejawat
Berdiskusi dengan teman sejawat (teman kelas) peneliti
lakukan untuk mendapatkan masukan dan kritikan mengenai hasil
penelitian. Penggunaan cara ini membuktikan bahwa peneliti
terbuka dengan pendapat orang lain dengan menerima keritikan
dari luar yang berkaitan dengan data yang telah di peroleh.
Adapun materi yang nantinya akan di diskusikan dengan teman
sejawat mengenai. “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di
Desa Perampuan Perspektif Ekonomi Islam”.
d. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi peneliti lakukan sebagai alat untuk
menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk
keperluan evaluasi. Referensi yang di pakai dalam melaksanakan
penelitian nanti terdiri dari bahan dokumentasi, catatan yang
tersimpan, dan buku-buku yang ada kaitannya dengan
permasalahan dalam penelitian.
H. Sistematika Pembahasan
Skripsi ini disusun berdasarkan bab-bab, dan setiap bab
menjelaskan rincian-rincian sesuai dengan sub-sub yang peneliti susun.
Bab I Pendahuluan, bab ini menguraikan tentang konteks
penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup dan seeting penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan yang terakhir sistematika
pembahasan.
48
Bab II Paparan dan Temuan, bab ini berisi tentang gambaran
umum lokasi penelitian yakni terhadap prospek usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, hasil
wawancara dan observasi yang sudah dilakukan dilapangan.
Bab III Pembahasan, pada bab ini menguraikan tentang hasil
analisis, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebut dalam
perumusan masalah tentang bagaimana prospek pengembangan usaha es
krim di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Perspektif Ekonomi Islam.
Bab IV Penutup, bab ini berisikan tentang uraian kesimpulan hasil
analisis data penilitian, penulis juga menyampaikan keterbatasan penulis
dalam melakukan penelitian serta memberikan beberapa saran sebagi
masukan bagi pengusaha, karyawan, penendak, pengecer, masyarakat dan
konsumen.
49
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa Perampuan
Desa Perampuan merupakan salah satu desa dari 12 (Dua
Belas) Desa yang ada di wilayah Kecamatan Labuapi, merupakan
desa terbesar ke-2 di wilayah Kecamatan Labuapi dengan luas wilayah
250 Ha. atau 2,5 Km2, yang terdiri dari 5 (lima) Dusun. Menurut
sejarahnya Desa Perampuan telah ada sejak tahun 1888, dengan
Kepala Desa yang pertama pada masa tersebut adalah adalah AMAQ
MUSINAH dari Kebon Daye (Dusun Kerepet) yang memimpin Desa
Perampuan selama 12 (dua belas) tahun yaitu dari tahun 1888 sampai
dengan 1900. Nama Perampuan diambil dari bahasa Sasak yang
berasal dari kata “PEREMBUN” yang berarti “HIMPUN”.
“PEREMBUNAN” sama dengan “PERHIMPUNAN atau
“GABUNGAN” atau bisa juga diartikan “SATUKAN” dan atau
“IKATAN“. Dikatakan demikian, karna penduduk Desa Perampuan
berasal dari para pendatang yang berasal dari seluruh wilayah Lombok,
baik dari Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat sendiri
bahkan sekarang telah ada kabupaten baru yakni Kabupaten Lombok
Utara (KLU).29
29 Wawancara dengan Sarhan, Kepala Desa Perampuan . tanggal 17 Juli 2017
50
Diketahui sejak tahun 1888 sejak masa kepemimpinan
Kepala Desa yang Pertama (Amaq Musinah dari Kebon Daye-Dusun
Kerepet), Desa Perampuan terdiri dari 8 (delapan) dusun yaitu :
1. Dusun Karang Bongkot
2. Dusun Perampuan Desa
3. Dusun Perampuan Barat.
4. Dusun Perampuan Timur
5. Dusun Nyamarai
6. Dusun Kerepet
7. Dusun Kapitan, dan
8. Dusun Karang Bayan
Setelah 1,10 Abad atau 110 tahun kemudian tepatnya tahun
1998 pada Masa Kepemimpinan Kepala Desa Perampuan yang ke 14
(Empat Belas) yaitu Bapak FUAD ZAENAL (Dari Anggota POLRI).
Desa Perampuan dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yakni, Desa
Perampuan (Desa Induk) dan Desa Karang Bongkot (Desa
Pemekaran), maka semenjak tahun 1998 Desa Perampuan
membawahi 4 (empat) dusun yaitu30 :
1. Dusun Perampuan Barat
2. Dusun Kerepet
3. Dusun Kapitan
4. Dusun Karang Bayan
30 Dokumentasi, Profil Desa Perampaun tahun 2016, tanggal 17 Juli 2017
51
Dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999,
tentang Pemerintah Daerah. pada tahun 2001 Desa Perampuan
melekasanakan pemekaran Dusun Karang Bayan kemudian lahir dan
terbentuklah Dusun Bayan Pengsong, sehingga wilayah Desa
Perampuan bertambah menjadi 5 (lima) dusun, yaitu ; 31
1. Dusun Perampuan Barat
2. Dusun Kerepet
3. Dusun Kapitan
4. Dusun Karang Bayan
5. Dusun Bayan Pengsong
2. Kelembagaan Desa
Struktur kepemimpinan Desa Perampuan tidak dapat lepas
dari struktur adminitratif pemerintahan Kabupaten Lombok Barat,
Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah Aparatur Pemerintah Desa
Perampuan ada 13 (tiga belas) orang, yaitu Kepala Desa, Sekretaris
Desa, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan,
Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Kesejahteraan, Kepala
Urusan Umum, Kepala Urusan Trantib dan 5 (lima) orang Kepala
Dusun dibantu 28 Ketua RT. Disamping itu juga terdapat kelembagaan
desa diantaranya BPD, LPM, PKK, Karang Taruna, TPKD, Satgas
Linmas dan lain-lain.
31 Ibid
52
Hasil pemetaan kelembagaan yang dilakukan pada waktu
proses pengkajian potensi dan masalah menunjukkan lembaga
kemasyarakatan yang eksis dan memiliki pengaruh langsung dalam
menggerakkan masyarakat adalah pelaku dan kades Desa Perampuan
selengkapnya dapat disimak sebagaimana berikut :
Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa
Perampuan Tahun 2015 sebagai berikut :
1. Kepala Desa : SARHAN
2. Sekretaris Desa : NURKALIM
3. Kaur Pemerintahan : TOHRI
4. Kaur Pembangunan : AYU HASNI
5. Kaur Kesra : ABDURAHIM
6. Kaur Trantib. : MASKUR
7. Kaur Keuangan : NURDIN
8. Kaur Umum : SAURI
9. Kepala Dusun Perampuan Barat : H. ANSORI
AKBAR
10. Kepala Dusun Kerepet : SAHDI
11. Kepala Dusun Kapitan : MUSDAHLIL
12. Kepala Dusun Karang Bayan : H. MOH. JAZULI
USMAN
13. Kepala Dusun Bayan Pengsong : M. AMRON
CHABIB, S.Pd.
53
3. Potensi Sumber Daya Manusia
1. Kependudukan
a) Berdasarkan Data hasil pemutahiran profil desa bulan Januari
2015, jumlah penduduk Desa Perampuan Kecamatan Labuapi
Kabupaten Lombok Barat adalah 6.204 jiwa dengan luas
wilayah 250.00 ha. Berikut penulis sajikan jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kepala rumah tangga
sebagai berikut32 :
1) Penduduk laki-laki : 3.060 Jiwa
2) Penduduk Perempuan : 3.144 Jiwa
3) Jumlah : 6.204 Jiwa
4) Kepala Rumah Tangga : 1.874 KK.
2. Pendidikan
Menurut tingkat pendidikannya mayoritas penduduk Desa
Perampuan sebagai berikut33 :
a. Usia 3-6 tahun belum masuk TK/PAUD : 343 Jiwa
b. Usia 3-6 tahun sedang TK/PAUD : 303 Jiwa
c. 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah : 70 Jiwa
d. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah : 731 Jiwa
e. Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah : 682 Jiwa
f. Usia 18-56 tahun pernah SD tidak tamat : 1.438 Jiwa
g. Tamat SD : 429 Jiwa
32
Ibid 33
Ibid
54
h. Tamat SMP : 1.048 Jiwa
i. Tamat SMA : 676 Jiwa
j. Tamat S-1 : 59 Jiwa
k. Tamat D-3 : 33 Jiwa
l. Tamat D-2 : 6 Jiwa
m. Tamat D-1 : 21 Jiwa
3. Mata Pencaharian Pokok
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Perampuan dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata
pencaharian yang di jelaskan sebagai berikut34 :
a. Petani : 136 Orang
b. Buruh Tani : 361 Orang
c. Pegawai Negeri Sipil : 294 Orang
d. Pengerajin Industri Rumah Tangga : 52 Orang
e. Pedagang keliling : 120 Orang
f. Peternak : 48 Orang
g. Nelayan : 5 Orang
h. Montir : 12 Orang
i. Pembantu Rumah Tangga : 50 Orang
j. TNI : 9 Orang
k. POLRI : 18 Orang
l. Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI : 58 Orang
34 Ibid
55
m. Pengusaha Kecil Dan Menengah : 154 Orang
n. Industri Kecil Menengah : 3 Orang
o. Pengacara : 9 Orang
p. Notaris : 1 Orang
q. Dukun Kampung Terlatih : 2 Orang
r. Jasa Pengobatan Alternatif : 2 Orang
s. Dosen Swasta : 8 Orang
t. Guru Swasta : 112 Orang
u. Karyawan Perusahaan Swasta : 66 Orang
v. Karyawan Perusahaan Pemerintah : 43 Orang
4. Tenaga Kerja Berdasarkan Usia
a) Penduduk usia 18-56 tahun : 61 Orang
b) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja : 1.516 Orang
c) Penduduk usia 18-56 tahun yang masih
Sekolah dan tidak bekerja : 851 Orang
d) Penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi
Ibu Rumah Tangga : 845 Orang
e) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja
Penuh : 235 Orang
f) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja
Tidak tentu : 517 Orang
56
4. Letak Geografis Desa Perampuan
Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok
Barat, merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan
Labuapi Batas-batas Desa Perampuan adalah sebagai berikut35 :
Sebelah Utara : Desa Bajur dan Desa Kuranji Dalang
Sebelah Timur : Desa Karang Bongkot
Sebelah Selatan : Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung
Sebelah Barat : Desa Kuranji
Secara umum iklim di Desa Perampuan dengan curah hujan
129,20 mm/tahun, jumlah bulan hujan rata rata 7 bulan/tahun, suhu
rata rata harian 23.00 C, tinggi tempat dari permukaan laut 15 s.d 25
mdl. Adapun jenis dan kesuburan tanah sebagian besar berwarna hitam
dengan tekstur tanah lempung dimana tingkat kemiringannya 0 s.d.10
derajat. Topografi Desa Perampuan termasuk desa dataran rendah
dengan luas 174,62 ha. Wilayah Desa Perampuan secara umum
mempunyai ciri geologis berupa lahan pertanian non irigasi teknis
yang cocok untuk tanaman jagung seluas 98,64 ha dengan produksi
1.191.81 ton/ha, dan kacang kedelai seluas 70,36 ha dengan produksi
144.64 ton/ha, padi sawah seluas 173,6 ha dengan produksi 1.191.81
ton/ha, buah mangga dengan luas 0,96 ha dengan produksi 4.82 ton/ha,
pisang seluas 0,23 ha dengan produksi 0,49 ton/ha
5. Infrastruktur Pendukung
35 Ibid
57
a. Jaringan Jalan
Sarana transportasi atau akses jalan di Desa Perampuan
kondisinya baik kurang lebih 1.350 meter, jalan makadam kurang
900 meter yang perlu pembenahan. Di seluruh wilayah desa jalan-
jalan/gang dusun sudah dipasang paving block dan sebagian lagi
dirabat.
b. Kondisi dan fungsi jalan
Kondisi jalan Poros Desa yang menghubungkan desa keluar
dalam kondisi baik. Sedangkan kondisinya jalan/gang dusun yang
sudah dipaving blok banyak yang sudah mengalami kerusakan dan
kurang perawatan. Lokasi jalan-jalan tersebut terdapat di beberapa
lingkungan RT.
c. Keadaan tranportasi
Transportasi yang masuk kedesa adalah kendaraan bermotor
dan kendaraan truk pengangkut. Sedangkan transportasi lokal adalah
kendaraan pribadi berupa sepeda motor, cidomo dan ojek.
d. Pasar desa
Pasar Desa di Desa Perampuan belum ada setelah pasar
kabupaten yang dulu berlokasi di Desa Perampuan dipindahkan ke
wilayah Desa Karang Bongkot (Desa Pemekaran).
e. Sarana irigasi
58
Sarana Irigasi teknis belum ada, yang telah ada di Desa
Perampuan irigasi setengah teknis dengan menggunakan sumur gali,
sumur bor (pompa air tenaga diesel). Saluran Irigasi yang ada seperti
Saluran Irigasi Rumeneng dan Saluran Irigasi Kelongkeng belum
bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena kurangnya dam-dam
pembagi dan saluran-saluran tersier.
f. Infrastruktur pendukung
Infrastruktur pendukung yang lain antara lain meliputi
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas
perumahan, fasilitas perkantoran, fasilitas olah raga, fasilitas MCK,
fasilitas perdagangan dan jasa dan seterusnya. Dalam hal ini
dijelaskan bagaimana kondisi, potensi dan kendala yang dihadapi
dari masing-masing infrastruktur yang ada.
B. Sejarah Berdirinya Usaha Es Krim di Desa Perampuan
Dalam sejarahnya, Es krim diperkirakan ada kurang lebih dari 200
tahun sebelum Masehi, walaupun memang tidak diketahui secara tepat
kapan tanggal maupun penciptanya. Es krim merupakan makanan yang
menyehatkan yang bahan utamanya memakai susu, tidak heran jika es
krim sangat di gemari oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang
tua gemar mengkonsumsi es krim. Dari tahun ke tahun es krim memiliki
kemajuan yang begitu pesat, para produsen es krim berlomba-lomba untuk
menciptakan inovasi produk untuk menarik minat hati pelanggan. Tidak
heran jika di luaran sana banyak sekali merk-merk es krim yang beredar di
59
pasaran, baik itu merk local maupun luar negeri. Salah satu tempat
produsen es krim adalah di Desa Perampuan. Dalam sejarahnya sekitar 25
tahun yang lalu, Amaq Ralim adalah salah satu pembuat es krim lilin,
namun seiring perkembangan zaman yang begitu modern, Amaq Ralim
tidak lagi memproduksi es krim, di karenakan tidak ada inovasi produk
yang di hasilkan yang berimbas pada jatuhnya usaha produksi es krim
lilin.36 Selama kurun waktu 7 tahun akhirnya muncul pengusaha produsen
es krim yang mengikuti alur perkembngan zaman. Sahdan (produsen es
krim), merupakan satu-satunya produsen es krim yang berada di desa
perampuan setelah Amaq Ralim. Kurang lebih 7 tahun Sahdan (produsen
es krim) menjalankan usahanya sebagai produsen es krim. Di bekali
dengan hanya bermodal pengalaman yang dimiliki sahdan (produsen es
krim) mampu menciptakan suatu peluang yang besar dan mampu untuk
bersaing di dunia usaha (usaha Es krim).
Sahdan merupakan salah seorang dari sekian banyak pengusaha es
krim yang berada di wilyah lombok, bahkan bukan hanya produk lokal
saja yang menjadi saingan untuk merebut minat para konsumen akan tetapi
produk luar daerah sampai luar negeri ikut mejadi bagian dari upaya untuk
menarik hati para konsumen. Melihat begitu banyak para pengusaha yang
menjadi saingan produk, sahdan tidak pernah pernah putus asa untuk terus
berjuang mewujudkan cita-citanya, “niat awal saya membuat
usaha/memproduksi es krim adalah untuk membantu teman-teman, inilah
36
Wawancara dengan Sumar (pedagang pengepul) di Desa Perampuan, tanggal 17 oktober 2017
60
yang membuat saya masih biasa bertahan sampai sekarang dengan usaha
ini, kendati demikian perjalanan usaha ini tidak semulus yang saya
bayangkan, tapi begitulah usaha harus banyak sabar dan istiqomah dalam
menjalankannya, bahkan saya pernah pesimis dengan usaha yang saya
jalankan ini, namun karena niat dan etikad yang di tanam dalam hati yang
tidak mencari keuntungan semata yang memotivasi untuk tidak putus asa
dan bangkit kembali”.37 Hasil produksi es krim yang di hasilkan oleh
Sahdan (produsen es krim) di pasok ke agen-agen pengepul yang berada
di Desa Perampuan, bahkan hasil produksinya di pasok ke luar desa, luar
kecamatan, dan samapai ke luar kabupaten.38
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan
dengan beberapa sumber yang didapatkan, kondisi usaha es krim di Desa
Perampuan saat ini masih berjalan seperti biasanya, namun jumlah
produksinya tidak sebanyak yang dulu ketika baru-baru membuka usaha
produksi es krim, mengingat tingkat persaingan yang ada di pasar saat ini
sangatlah tinggi yang berdampak pada tingkat produksi.39 “Sekarang ini
banyak sekali persaingan yang ada di pasaran, namun Allah itu maha adil
atas usaha hambanya, yang penting saya sudah berusaha dan berikhtiar
dalam menjalaninya, masalah rizki sudah diatur sama yang di atas”.40
Di bekali dengan pegalaman yang memadai yang di setrai dengan
skil dan kreatifitas yang tinggi akan menjadikannya sebagai usaha mikro
37 Ibid 38 Ibid 39 Observasi, tanggal 24 september 2017 40 Wawancara dengan Sahdan (Pengusaha Es Krim), tanggal 16 oktober 2017
61
yang berkembang di masa yang akan datang. Saat ini Sahdan (pengusaha
es krim) memiliki 5 karyawan, 8 frizer yang berukuran 650 liter, 1 mixser
buatan, dan 1 mesin pembuat es krim. Ketersediaan bahan baku sangatlah
mendukung proses produksi es krim “ alhamdulillah masalah bahan baku
banyak dan selalu tersedia di pasaran”.41 Dalam proses produksi sahdan
memproduksi 2 jenis krim, es krim stik dan es krim emberan. Yang
dulunya sahdan hanya membuat es krim stik saja, namun kini sahdan
mampu membuat es krim emberan.
Pengusaha es krim mampu membuat es krim stik dan emberan
selama 1 hari, satu kali produksi es krim stik menghasilkan 1.500 biji es
krim stik dan 15 ember untuk es krim emberan, dari hasil survey dan
wawancara yang peneliti lakukan bahan dari es krim stik dan es krim
emberan hamper sama, yang membedakannya cumin es krim stik tidak
memakai telur sedangkan es krim emberan mamkai telur. Satu biji es krim
stik di jual dengan harga Rp.900,-/biji (harga ini di berikan kepada agen
pengecer), sedangkang untuk harga es krim emberan di bandrol dengan
harga Rp.95.000,-/ember (harga ini di berikan kepada agen pengecer).
Bahan baku yang di gunakan oleh sahdan bisanya di beli dalam
jumlah banyak, dan bahan baku yang di beli bisa untuk membuat es krim
stik dan emberan secara bersamaan dalam waktu 1 hari.
41 Ibid
62
C. Alat dan Bahan Produksi Es Krim
1. Alat yang di butuhkan untuk pembuatan es krim stik maupun
emberana dalah sebagai berikut:42
1) Ember
2) Mixser buatan
3) Mesin cetakan es krim stik
4) Sel
5) Bungkus
6) Stik
7) Plastic
8) Perekat
2. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan es krim stik maupun
emberan adalah sebagai berikut:43
1) Es krim stik
a. Susu full cream
b. Susu kaleng
c. Tepung
d. Susu bubuk/skim
e. Gula
f. Garam
g. CMC
h. Aroma+perasa
42 Wawancara dengan Sahdan, Produsen Es Krim, 18 Oktober 2017 43 Ibid
63
i. Es balok
j. Garam besar
2) Es krim emberan
a. Tepung tapioca “cap pak tani”
b. Susu skim
c. Susu full cream
d. Susu kaleng “dary camp”
e. CMC (pengental)
f. Aroma+perasa
g. Telur
h. Gula
i. Garam yudium
j. Es batu
k. Sout mix
l. SP (pengembang)
m. Garam besar
D. Proses Produksi Es krim
Proses pembuatan es krim baik es krim stik maupun emberan
tidaklah mudah, dalam pembuatannyan dibutuhkan kesabaran, keuletan,
dan menguras tenaga yang banyak. Sehingga sahdan pemilik usaha
merekrut 5 karyawan dalam proses pembuatan.
Berikut adalah tahap-tahap pembuatan es krim :44
44 Wawancara dengan Sahdan, Produsen Es Krim, tanggal 19 oktober 2017
64
1. Es krim Emberan
1) Membuat takaran untuk jumlah yang akan diproduksi
2) Mencampurkan tepung tapioca, susu skim, CMC, pewarna
makanan, gula, garam beryudium dan di tambah dengan air.
3) Jika bahan untuk adonan pertama sudah terkumpul, maka adonan
di aduk di atas api sampai semuanya tecampur rata
4) Memasukkan campuran adonan yang sudah merata ke dalam
freezer dalam waktu 2-3 jam.
5) Setelah 2/3 jam di dalam freezer adonan yang sudah membeku di
angkat dan di masukkan ke dalam mixser buatan, dan ditambah
dengan bahan yang belum masuk yakni; susu full cream, susu
kaleng, aroma+perasa, telur, es batu, sout mix, garam besar dan
SP (pengembang).
6) Adonan kemudian di mixer sampai adonan mengembang, ±
selama 2-3 jam.
7) Adonan yang sudah mengembang kemudian di masukkan ke
mesin pembuat es krim (mesin rakitan) secara bertahap ± selama
20 menit
8) Barulah kemudian es krim yang sudah jadi di masukkan ke dalam
takaran dan kemudian di masukkan kembali ke dalam freezer
untuk proses pematangan es krim.
9) Es krim yang sudah jadi sipa di kirim ke pemesan.
65
2. Es Krim Stik
Untuk proses pembutan es krim stik hampir sama proses
pembuatannya dengan es krim emberan, yang jadi perbedaannya
hanya terletak pada jumlah takaran air yang di pakek, untuk es krim
stik jumlah takaran airnya lebih banyak dibandingkan dengan es krim
emberan.45
Dalam proses produksi sahdan mampu memproduksi sebanyak
40 ember es krim dalam waktu setengah hari, modal yang di pakek untuk
membuat es krim emberan ini sebesar Rp. 3.000.000,- dan dijual seharga
Rp. 95.000,-/ember. Keuntungan yang di peroleh dari modal produksi
sebesar Rp. 3.000.000,- adalah sebesar Rp. 800.000,-. Sedangkan untuk es
krim stik modal yang di pakai untuk memproduksi adalah sebesar Rp.
1.500.000,- dan dijual dengan harga Rp. 900,-/biji. Maka keuntungan yang
di peroleh dari modal Rp. 1.500.000,- adalah sebesar Rp. 900.000,-.46
Table 01. Nama Pengepul Es Krim di Desa Perampuan47
No Nama Alamat Dusun Keterangan
1 Sukardi Kr. Bayan
2 Sumardi Kr. Bayan
3 Sahrun Kr. Bayan
4 Rasinah Kr. Bayan
45 Ibid 46 Ibid 47 Wawancara dengan Sumardi, Pengepul Es Krim, Tanggal 10 Desember 2017
66
5 Sahdan Kerepet
6 Sofiyan Kerepet
7 Saidin Kerepet
8 Ohsin Kapitan
9 Sahdi Kapitan
10 Saeful Kapitan
11 Sukawan Kapitan
12 Muliawan Kr. Paok
13 Usman Kr. Paok
14 Sahar Kr. Paok
15 Sahdi Perampuan Barat
16 Shodiqin Perampuan barat
17 Sumarjan Perampuan Barat
18 Ahmad Perampuan Barat
Dengan melihat daftar nama pengepul es krim yang berada di Desa
Perampuan, maka kondisi ini bisa di manfaatkan oleh perodusen Es krim
sebagai peluang besar untuk memperkenalkan produk es krim yang di
produksi. Selain itu, banyaknya pengepul yang berada di Desa Perampuan
bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk menjadi pedagang es krim
67
keliling. Kondisi seperti ini bukan hanya berimbas pada kalangan
masyarakat saja, akan tetapi ini akan menguntungkan pemerintah setempat
dalam upaya untuk mengentaskan pengangguran.
Table 02. Nama Pedagang Keliling Es Krim48
No Nama Pengepul Nama Pedagang Keliling
1 Sukardi 1. Rasmin
2. Herun
3. Muksan
4. Taroji
5. Parhan
6. Sap
7. Ramli
2 Sumardi 1. Mulidah
2. Ahmad
3. Munawir
3 Sahdan 1. Ili
2. Jami’an
3. Sidik
4. Suhandi
5. Musleh
6. Mahdan
48 Ibid
68
7. Madun
4 Sofiyan 1. Moh
2. Nurdimah
3. Safar
4. Badarudin
5. Murdi
6. Mahfud
5 Saidin 1. Dirah
2. Saef
3. Sukiman
4. Juase
5. As
6. Pai
7. Daud
6 Ohsin 1. Baehaqi
2. Baen
3. Subaidi
4. Zulhadi
5. Safarudin
6. Usman
7. Arifin
8. Seriman
69
7 Rasinah 1. Sahli
2. Serinate
3. Wirinate
8 Sahrun 1. Nursalim
2. Hardi
9 Sahdi 1. Raimah
2. Sabidin
3. Rusdin
10 Saeful 1. Amidah
2. Budiaseh
11 Sukawan 1. Budiman
2. Nurkamin
12 Muliawan 3. Marwi
4. Mardan
13 Usman 1. Karnaen
2. Sadri
14 Sahar 1. Safrudin
2. Multazam
3. Bahar
15 Shodiqin 1. Saenudin
2. Bahri
70
3. Sukriadi
4. Sofiyan
16 Sahdi 1. Ishak
2. Mustajap
17 Sumarjan 1. Yon Saputra
2. Munir
3. Fathul
18 Ahmad 1. Nursan
2. Mahnan
E. Prospek Usaha Es Krim
Proses mengembangkan suatu usaha tidak terlepas dari keuletan,
kegigihan, kesungguhan, dan keyakinan bahwa proses tidak akan
menghianati hasil, segala jerit payah dan pengorbanan yang di lakukan
dalam rangka untuk mengembangkan suatu usaha pasti akan menghasilkan
sesuatu yang memuaskan. Bukan hanya itu, dalam pengembangan suatu
usaha harus juga di imbangi dengan, kecerdasan, kejujuran, keterampilan,
kreatifitas dan mampu untuk menganalisis setiap perkembangan situasi
dan kondisi di sekitar. Dalam menganlisis pengembangan usaha yang akan
dilakukan, secara umum dapat ditinjau berdasarkan kekuatan dan peluang
yang dimiliki perusahaan yang kemudian di manfaatkan semaksimal
71
mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang hadapi oleh
usaha.
Banyaknya para pengepul yang berada di wilayah Desa Perampuan
merupkan peluang besar bagi produsen es krim. Karena tidak menutup
kemungkinan para pengepul yang berada di wilyah Desa Perampuan akan
memasok barang dari wilayah mereka sendiri, akan tetapi peluang ini tidak
bisa di maksimalkan oleh Sahdan (Produsen Es krim). Kurang memahami
apa yang menjadi kebutuhan konsumen akan berdampak terhadap kurang
optimal dalam mengelola peluang yang ada. “Sahdan belum biasa untuk
membuat hasil produksinya lebih baik, es krim yang di hasilkan masih
terbilang kasar, dan kurang enak, kalau di bandingkan dengan es krim
yang di produksi dari babakan, masih tertinggal jauh”49 . Dalam realitanya
bahwa pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam
beberpa hal, Pertama, adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran
yang baik. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan
membuat kebijakan publik. Ketiga, dalam hal pemasaran yaitu penyebaran
ide diantara konsumen dapat menyebar dengan lebih cepat dan efektif.
Dari hasil survey yang peneliti lakukan ada beberapa faktor
pendukung dan penghambat pengembangan usaha es krim dapat dilihat
dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh usaha
es krim tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kekuatan (Strength)
49 Wawancara dengaan sukardi ,Pengepul Es Krim, tanggal 11 Januari 2018
72
b. Produk yang berpariasi, berkualitas, dan harga yang terjangkau.
c. Modal milik sendiri.
d. Memiliki karyawan/teman kerja sama yang ahli dalam bidangnya.
e. Lokasi produksi es krim dilakukan dirumah sendiri, artinya tidak
perlu mengeluarkan biaya sewa bangunan.
f. Es krim bukanlah hal yang asing bagi kalangan anak-anak, remaja,
bahkan orang tua
g. Adonan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan
menyehatkan, di karenakan bahan dasar untuk mebuat es krim
adalah susu
2) Kelemahan (Weaknes)
a. Modal usaha besar karena harus tersedia freezer dan peralatan lain
yang membutuhkan daya listrik tinggi, sehingga biaya operasional
tinggi
b. Modal terbatas
c. Proses produksi masih manual
d. Proses produksi es krim emberan hanya di lakuakan ketika ada
pesanan.
e. Tidak ada invasi produk (monoton)
f. Banyaknya persaingan dari dalam daerah, luar daerah bahkan
sampai luar negeri
g. Kurangnya pemasaran yang merata
h. Kulitas rasa dan bentuk barang yang masih kurang memuaskan
73
i. Hasil produksi es krim masih kasar
j. Tidak memiliki merek sendiri.
3) Peluang (Opportunity)
a. Daerah tropis Indonesia membuat banyak orang menyukai es krim
b. Adanya permintaan masyarakat terhadap produk es krim yang
meningkat
c. Prospek usaha yang bagus karena di sukai semua kalangan.
d. Sebagai sajian pendamping.
e. Banyak terdapat agen-agen pengepul es krim
4) Threat (ancaman)
a. Akan muncul usaha serupa sebagai pesaing jika usaha tersebut
laku di pasaran
b. Jika saat musim hujan tiba, penggemar berkurang
c. Banyaknya pesaing yang menawarkan produk yang lebih varian
d. Kekuatan merk lain yang lebih menguaasai pasar lebih luas
e. Banyaknya merk es krim yang sudah terkenal
Melihat dari hasil survey terhadap usaha, membuka usaha es krim
merupakan salah satu cara untuk mengisi peluang pasar yang ada. Semakin
besar peluang pasar, maka akan dapat memberikan keuntungan yang
berlimpah bagi pengusaha es krim itu sendiri. Ketika mendengar kata es
krim, yang ada di benak anda pasti manis, dingin, tampilan bagus, rasanya
lezat dan lain sebagainya, hal ini karena es krim memang memiliki itu
semua, rasa nya yang enak dan lezat serta membuat orang ketagihan
74
menjadi salah satu alasan kenapa seseorang memakan es krim dan suka
membeli nya. Prospek usaha es krim termasuk usaha yang menjanjikan, ini
dapat dilihat dari beberapa aspek yang mendorong kemajuan serta
perkembangan dari usaha es krim tersebut. Bahkan jenis es krim apapun
juga memiliki peluang yang sama seperti misalnya anda menjual es krim
unik, es krim cone atau es krim cup. Semuanya sama-sama memiliki
peluang yang besar untuk bisa menghasilkan keuntungan yang melimpah.
“Seandainya sahdan mampu untuk mengerti dan memahami keinginan dari
para pengepul, pedagang keliling, dan konsumen es krim yang diproduksi
pasti akan biasa lebih baik, dan kalu di lihat dari banyaknya temen-temen
yang jadi pengepul dan pedagang keliling pasti akan berdampak positif
terhadap perkembangan usahanya sahdan. (tutur Ayunan).50 Banyaknya
bermunculan agen-agen pengepul, baik yang berada di wilayah Lombok
Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur, para agen-agen pengepul
yang banyak bermunculan merupakan wadah dan sarana yang sangat
bagus unutk mempromosikan es krim yang di produksi.
Di lihat dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan, prospek
pengembangan usaha es krim yang dijalankan oleh Sahdan memiliki
prospek yang bagus, ini terlihat dari data yang peneliti dapatakan yang
terkait dengan es krim, baik itu pengupul, pedagang keiling maupun
konsumen. Bukan hanya itu saja wadah dan sarana dalam pengembangan
usaha es krim, meningkatnya jumlah pedagang keliling adalah merupakan
50 Wawancara dengan Ayunan, Pedagang Es Krim Keliling, tanggal 11 Januari 2017
75
peluang besar yang bisa di masuki oleh pengusaha es krim dalam rangka
promosi barang dan menjual barang hasil produksi. Lingkungan sekitar
adalah sarana yang paling mendukung dalam pengembangan usaha,
termasuk dalam pengembangan usah ini, karena di desa perampuan dan
desa tetangga terdapat banyak pengepul es krim, dan masing-masing
pengepul memiliki minimal 3 pedagang keliling, dan hal ini secara tidak
langsung para pengepul yang berada di desa perampuan maupun desa-desa
lain butuh akan es krim. Bahkan tidak menutup kemungkinan pengusaha
es krim akan memiliki partner usaha sampai ke luar kabupaten, hal inilah
yang bisa di manfaatkan sebagai peluang besar untuk memenuhi
kebutuhan para pengepul es krim dan penjual es krim keliling. Secara
kualitas, es krim yang di hasilkan oleh pengusaha es krim yang peneliti
teliti baik es krim emberan maupun stik cukup memuaskan dan sepadan
dengan harga yang di berikan. Dengan kualitas produk es krim yang
memuaskan ini, pengusaha es krim harus selalu menjaganya serta
memberikan inovasi-inovasi terbaru dari produk yang di hasilkan, hal bisa
sebagai sarana untuk menarik minat para konsumen, dengan adanya
inovasi produk, maka pelanggan akan berbondong-bondong untuk
mendapatkan hasil produksi dari pengusaha es krim, baik es krim emberan
maupun es krim stik.
76
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Proses mengembangkan suatu usaha tidak terlepas dari keuletan,
kegigihan, kesungguhan, dan keyakinan bahwa hasil tidak akan
menghianati proses, segala jerit payah dan pengorbanan yang di lakukan
dalam rangka untuk mengembangkan suatu usaha pasti akan menghasilkan
sesuatu yang memuaskan. Bukan hanya itu, dalam pengembangan suatu
usaha harus juga di imbangi dengan, kecerdasan, kejujuran, keterampilan,
kreatifitas dan mampu untuk menganalisis setiap perkembangan situasi
dan kondisi di sekitar. Dalam menganlisis pengembangan usaha yang akan
dilakukan, secara umum dapat ditinjau berdasarkan kekuatan dan peluang
yang dimiliki perusahaan yang kemudian di manfaatkan semaksimal
mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang hadapi oleh
usaha. Membuka usaha es krim merupakan salah satu cara untuk mengisi
peluang pasar yang ada. Semakin besar peluang pasar, maka akan dapat
memberikan keuntungan yang berlimpah bagi pengusaha es krim itu
sendiri. Ketika mendengar kata es krim, yang ada di benak semua orang
pasti manis, dingin, tampilan bagus, rasanya lezat dan lain sebagainya, hal
ini karena es krim memang memiliki itu semua, rasa nya yang enak dan
lezat serta membuat orang ketagihan menjadi salah satu alasan kenapa
seseorang sangat gemar memakan dan suka membeli nya.
77
Melihat dari paparan data yang peneliti dapatkan, usaha es krim
yang berada di wilayah Desa Perampuan memiliki prospek usaha yang
sangat besar, ini terlihat dari kekuatan dan peluang yang ada di wilayah
Desa Perampuan maupun yang berada di luar wilayah Desa Perampuan.
Disamping itu produk yang dihasilkan oleh sahdan (produsen es krim)
mampu untuk bersaing dengan produk merk lain, baik itu produk local
maupun produk non local. Dalam menjalankan usaha es krim, pengusaha
harus dilandasi dengan niat yang baik dan selalu memberikan pelayanan
yang terbaik pula kepada para pelanggan atau konsumen, agar nama baik
dari perusahaan tatap terjaga. Pengusaha es krim juga harus selalu
megharapkan keberkahan serta keridhaan Allah SWT terhadp usaha yang
dijalankan, niat yang ihklas dan cara yang sesuai dengan tuntutan syari’at
agama islam.
Dalam menjalankan roda perusahaan suatu usaha (usaha es krim)
agar mampu memliki prospek kedepan, maka pengusaha dituntut untuk
selalu memperhatikan pertumbuhan dari usaha es krim yang ditekuni,
karena pertumbuhan perusahaan harus dijalankan secara terus menerus dan
proses keberlangsungan dari perusahaan es krim harus diupayakan agar
berlangsung dalam kurun waktu selama mungkin. Karena prospek
pengembangan usaha es krim akan bisa dilihat ketika usaha tersebut
memiliki pertumbuhan yang terus menerus dan bisa bisa dijalankan dalam
kurun waktu yang selama mungkin.
78
Banyaknya bermunculan agen-agen pengepul, baik yang berada di
wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur merupakan
wadah dan sarana yang sangat bagus unutk mempromosikan es krim yang
di produksi. Bukan hanya itu saja wadah dan sarana dalam pengembangan
usaha es krim, mengingat banyaknya jumlah pedagang keliling adalah
merupakan peluang besar yang bisa di masuki oleh pengusaha es krim
dalam rangka promosi barang dan menjual barang hasil produksi. Selain
itu, lingkungan sekitar juga merupakan sarana yang paling mendukung
dalam pengembangan usaha, termasuk dalam pengembangan usaha ini,
karena di Desa Perampuan khususnya dan Desa-Desa lain pada umumnya
terdapat banyak pengepul es krim, dan masing-masing pengepul memiliki
minimal 3 pedagang keliling, hal ini secara tidak langsung akan
berdampak pada meningkatnya jumlah permintaan es krim para pengepul
yang berada di desa perampuan maupun desa-desa lain. Bahkan tidak
menutup kemungkinan pengusaha es krim akan memiliki partner usaha
sampai ke luar kabupaten, hal inilah yang bisa di manfaatkan sebagai
peluang besar untuk memenuhi kebutuhan para pengepul es krim dan
penjual es krim keliling yang berada di Desa Perampuan maupun Desa-
desa lain pada umumnya.
Secara kualitas, es krim yang di hasilkan oleh pengusaha es krim
yang peneliti teliti, baik es krim emberan maupun stik cukup memuaskan
dan sepadan dengan harga yang di berikan. Dengan kualitas produk es
krim yang memuaskan ini, pengusaha es krim harus selalu menjaganya
79
serta memberikan inovasi-inovasi terbaru dari produk yang di hasilkan, hal
bisa sebagai sarana untuk menarik minat para konsumen, dengan adanya
inovasi produk, maka pelanggan akan berbondong-bondong untuk
mendapatkan hasil produksi dari pengusaha es krim, baik es krim emberan
maupun es krim stik.
B. Perspektif Ekonomi Islam
Islam memandang bahwa bumi dan segala isinya merupakan
amanah Allah SWT kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-
baiknya bagi kesejahteraan bersama. Salah satu pemanfaatan yang telah
diberikan kepada sang khalifah adalah kegiatan ekonomi (umum) dan
lebih sempit lagi kegiatan produksi (khusus). Islam mengajarkan kepada
khalifah unutuk memakai dasar yang benar agar mendapat keridhaan dari
Allah sang maha pencipta.
Kegiatan produksi dalam ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang
menciptakan manfaat (utility) baik di masa kini maupun dimasa
mendatang. Kegiatan produksi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen. Pengertian secara teknis, produksi adalah
proses mentransformasi input menjadi output, tetapi definisi produksi
dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi
mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter
yang melekat padanya.
80
Produksi mempunyai peranan penting dalam menentukan taraf
hidup manusia dan kemakmuran suatu bangsa. Al-Qur’an telah
meletakkan landasan yang sangat kuat terhadap produksi. Dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul banyak dicontohkan bagaimana ummat islam
diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar
mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan lebih baik, seperti
(QS.Al-Qashash;73)
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan
agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Ayat di atas menunjukkan bahwa, mementingkan kegiatan produksi
merupakan prinsip yang mendasar dalam ekonomi islam. Kegiatan
produksi mengerucut pada manusia dan eksistensinya, pemerataan
kesejahteraan yang dilandasi oleh keadilan dan kemaslahatan bagi seluruh
manusia dimuka dunia ini. Dengan demikian, kepentingan manusia yang
sejalan dengan moral harus menjadi focus dan target dari kegiatan
produksi.51
Produksi, distribusi dan konsumsi sesungguhnya merupakan suatu
rangkaian ekonomi yang tidak dapat di pisahkan. Ketiganya memang
saling mempengaruhi, namun harus diakui bahwa produksi merupakan
titik pangkal dari rangkaian kegiatan ekonomi tersebut. Tidak akan ada
kegiatan distribusi tanpa produksi, demikan pula halnya kegiatan
51 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya Terhadap Aktivitas Ekonomi (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), h. 111.
81
konsumsi. Demikian pula, untuk mengetahui indicator kemajuan ekonomi
individual maupun suatu bangsa dapat dilihat pada tingkat
produktifitasnya.
Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan
dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi : pertanian, perkebunana,
perikanan, perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkahi pekerjaan
dunia dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja
bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan tidak
melupakan-Nya. Dari Jabir, diriwayatkan oleh Baihaqi bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Kejahatan yang paling bahaya di muka bumi ini ialah
pengangguran” (HR. Hakim, Trimidzi, dan Baihaqi). Pada masa
Rasulullah SAW, beliau tidak pernah menyuruh seorang sahabat pun untuk
meninggalkan keterampilannya. Karena pada dasarnya, pekerjaan duniawi
tidak hanya bermanfaat bagi individu pelakunya, tetapi juga penting untuk
mencapai kemaslahatan masyarakat secara umum. Tidak logis jika dalam
kehidupan didunia, manusia selalu mengambil tanpa pernah member apa
pun kepada orang lain atau masyarakat, baik berbentuk ilmu maupun
tenaga.52
Dalam islam, manusia tidak hanya diperintahkan untuk bekerja
keras dan mengembangkan hasil usahanya (produktivitas), tetapi islam
memandang setiap usaha seseorang sebagai ibadah kepada Allah dan jihad
di jalan Allah. Usaha dan peningkatan produktivitas dalam pandangan
52 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar ekonomi Islam;Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.(Jakarta;Prenadamedia Grup, 2014), h. 117
82
islam di pandang sebagai ibadah, bahkan aktivitas perekonomian ini di
pandang semulia-mulianya nilai. Karena hanya denga bekerja setiap
individu dapat memenuhi hajat hidupnya, hajat hidup keluarga, berbuat
baik kepada karib kerabat, memberikan pertolongan dan ikut berpartisipasi
dalam mewujudkan kemaslahatan umum.53 Di samping itu iman, takwa,
dan istiqomah merupakan pendorong yang sangat kuat untuk memperbesar
produksi melalui kerja keras dengan baik, ikhlas, dan jujur dalam
melakukan kegiatan produksi yang dibutuhkan untuk kepentingan umat,
agama, dan dunia.54
Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan profit
berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif. Rasulullah
SAW menganjurkan itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan yang
dillaksanakan oleh seorang muslim. Bersikap profesional dalam
memproduksi dalam memproduksi menjadi suatu keharusan bagi seorang
muslim. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak
ada, karena tidak ada seorang pun yang dapat menciptakan suatu benda
yang benar-benar baru. Maka dari itu yang bisa dikerjakan oleh manusia
adalah membuat barang-barang menjadi berguna, yang bisa dihasilkan dari
beberapa aktivitas produksi itu sendiri.55 Membuat suatu barang yang
berguna berarti juga memproduksi barang yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan memiliki daya jual yang tinggi. Jenis barang atau jasa
53 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya Terhadap Aktivitas Ekonomi (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), h. 127 54 Ibid, h. 128 55 M.A Mannan, Ekonomi Islam, terj. Potan Arif Harahap. (Jakarta: Intermassa,1992), h.54
83
tersebut tentunya berdaya guna tinggi, terjangkau, bermanfaat, dan
menarik konsumen, sehingga penjualanya akan selalu naik dan konstan.
Barang atau jasa yang inovatif, selalu dihasilkan oleh produsen yang
professional. Menjadi pribadi yang professional tidaklah mudah, karena
harus selalu siap menghadapi segala macam tantangan yang berjalan
seiring dengan adanya kemajuan. Mempelajari segala hal yang baik,
walaupun dari arah mana pun bukanlah suatu kesalahan, walaupaun itu
datangnya dari musuh. Rasulullah SAW dalam suatu kesempatan
bersabda: “Siapa yang mendapatkan sesuatu (pekerjaan untuk mencari
rizki), maka hendaklah ia menekuninya.(HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu,
melakukan suatu inovasi dalam suatu produksi merupakan suatu kewajiban
bagi seorang produsen muslim, demi kemaslahatan produksinya, di
tengah-tengah persaingan yang sangat ketat di era industry sekarang ini.56
Orientasi ke depan ini akan mendorong produsen untuk terus
menerus melakukan riset dan pengembangan (research and development).
Guna menemukan berbagai jenis kebutuhan, teknologi yang di terapkan,
serta berbagai standard lain yang sesuai dengan tuntutan masa depan.
Efisiensi dengan sendirinya juga senantiasa dikembangkan, sebab dengan
cara inilah kelangsungan dan kesinambungan pembangunan akan terjaga.
Seorang pengusaha (es krim) berkewajiban untuk memahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
mengambil keputusan, sehingga produsen dapat memproduksi barang dan
56 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar ekonomi Islam;Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.(Jakarta;Prenadamedia Grup, 2014), h. 126
84
jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, selain itu pengusaha es
krim juga harus tetap dan selalu memperhatikan segala nilai-nilai dalam
bidang produksi , yakni; ihsan dan iitqan (sungguh-sungguh) dalam
berusaha, iman, takwa, maslahah, istiqamah, dan bekerja pada bidang yang
halal, itu semua merupakan keutamaan yang di sangat dijunjung oleh
agama, dan kesemuanya itu pada dasarnya mengacu pada nilai-nilai yang
pokok dalam ekonomi islam.
Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW memberikan arahan
mengenai prinsip-prinsip produksi bagi para pengusaha (secara umum) dan
pengusaha es krim (secara khusus) sebagai berikut: Pertama, tugas
manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi
dengan ilmu dan amalnya. Kedua, islam selalu menodrong kemajuan di
bidang produksi. Ketiga, teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan
kemampuan manusia. Nabi pernah bersabda: “kalian lebih mengetahui
urusan dunia kalian”. Keempat, dalam berinovasi dan bereksperimen, pada
prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan
memaksimalkan manfaat.
Agar usaha Es Krim yang dikembangkan di Desa Perampuan dapat
terus berjalan dan supaya dapat meningkatkan hasil produksinya serta
dapat menyerap lapangan pekerjaan yang semakin banyak bagi masyarakat
sekitar khususnya masyarakat Desa Perampuan, setidaknya ada beberapa
langkah yang dapat ditempuh, di antaranya :
1. Meningkatkan promosi
85
Meningkatkan promosi dengan lebih gencar bisa secara signifikan
meningkatkan penjualan menjadi lebih besar dari sebelumnya sehingga
usaha bisa lebih berkembang. Langkah promosi yang dipilih juga harus
sesuai dengan target pasar, seorang pengusaha juga tidak boleh
melupakan dengan penyedian stok produk yang memadai agar hasil
dari promosi yang dilakukan bisa maksimal.
2. Inovasi
Kurang inovasi dalam berwirausaha akan menyebabkan usaha jalan
di tempat. Seorang pengusaha harus membuat sebuah inovasi produk,
karena dengan inovasi sebuah usaha dapat terus exist bakhan maju dan
berkembang.
3. Memperluas jaringan
Memperluas jaringan bisa dilakukan dengan cara menambah
jumlah wilayah pemasaran agar konsumen dapat diraih dengan lebih
banyak, namun bukan hanya sector pemasaran yang harus di perluas,
akan tetapi harus juga dibarengi dengan perluasan pada sisi produk,
sumber daya, serta supplay bahan.
4. Kenali kompotitor bisnis
Jika tidak jeli dalam memperhatikan persaingan di pasar dari para
kompotitor dengan usaha yang sejenis, maka ide, inovasi serta
kreartifitas kita tidak akan ikut terpacu untuk selalu ingin memperbaiki
kualitas produk agar menjadi semakin baik lagi kedepannya. Ide dan
inovasi sangat penting untuk selalu di gali agar usaha bisa
86
berkembang, pasalnya jika produktifitas yang dihasilkan hanya
berjalan di tempat maka seorang pengusaha tinggal menunggu masa
dimana bisnis yang dijalankan akan semakin tertinggal.
5. Memperhatikan keluhan pelanggan
Keluhan, complain dari pelanggan jangan di anaggap hanya
merepotkan, namun di balik itu banyak hikmah yang bisa di dapat,
keluhan, complain dari pelanggan bisa menjadi sarana evaluasi dan
memperbaiki kembali terhadap hasil produksi. Manfaat yang besar
akan di rasakan oleh seorang pengusaha yang perduli terhadap
kritikan/keluhan dari para pelanggan, jika satu persatu dapat dibenahi,
maka bukan hanya menjadi lebih baik lagi terhadap usaha yang di
jalankan namun usaha atau bisnis yang dijalankan bisa bertahan dan
sanggup menghadapi persainga.
87
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prospek Usaha Es Krim Di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi
Lombok Barat
Prospek dalam pengembangan usaha Es Krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat sangat menjanjikan
dan memiliki potensi peluang yang sangat menjanjikan,
pengembangan usaha Es Krim tersebut bisa dilihat dari peluang
yang ada, baik peluang yang ada di lingkungan masyarakat
sekitar Desa perampuan ataupun lingkungan Masyarakat yang
berada diluar Desa Perampuan. Pengembangan usaha es krim di
Desa Perampuan Kecamatan Labuapi bisa dilakukan dengan
melihat persentase jumlah pengepul dan pedagang keliling es krim,
Pengusaha es krim harus mampu dan jeli dalam melihat peluang-
peluang tersebut.
2. Perspektif Ekonomi Islam
Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan
profit berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif.
Rasulullah SAW menganjurkan itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan
yang dillaksanakan oleh seorang muslim. Bersikap profesional dalam
memproduksi dalam memproduksi menjadi suatu keharusan bagi
seorang muslim. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik
88
sesuatu yang tidak ada, karena tidak ada seorang pun yang dapat
menciptakan suatu benda yang benar-benar baru. Maka dari itu yang
bisa dikerjakan oleh manusia adalah membuat barang-barang menjadi
berguna, yang bisa dihasilkan dari beberapa aktivitas produksi itu
sendiri.
B. Saran-saran
1. Kepada pengusaha es krim agar terus menciptakan inovasi-inovasi
terbaru terhadap produk es krim, terus berkreasi dalam sebuah
seni, serta terus meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan guna
untuk menjaga citra dan nama baik dari usaha es krim tersebut.
2. Kepada pengusaha es krim agar terus memperhatikan kualitas dari
produk es krim yang diproduski untuk lebih menarik minat para
konsumen baik pengupul dan pedagang es krim keliling.
3. Kepada mayarakat diharapkan untuk terus memberikan dukungan
serta motivasi terhadap pengusaha es krim dan menjunjung tinggi
produk local (produk es krim di desa perampuan) agar usaha yang
ditekuni bisa lebih berkembang dikemudian hari, sehingga dapat
menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan dapat mengurangi
jumlah pengangguran yang ada saat ini.
4. Kepada pengusaha es krim harus tetap berpegang teguh pada
etika-etika bisnis Islami, dan menjalankan kegiatan produksi sesuai
dengan syariat islam agar apa yang dikerjakan dan diperoleh
selalu barokah dan mendapatkan ridha Allah SWT atas usaha es
89
krim yang di jalankan
5. Kepada pemerintah supaya lebih memperhatikan dan
mengapresiasikan lagi, tidak hanya kepada pengusaha mikro yang
sudah memiliki badan usaha tersendiri, namun pemerintah juga
diharapkan untuk memperhatikan usaha mikro yang ada di
pedesaan yang masih primitif agar senantiasa mampu untuk
mengembangkan usahanya dan mampu bersaing dengan produk-
produk dalam negeri maupun luar negeri.
90
DAFTAR PUSATAKA
Abdul Aziz, 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro, Graha Ilmu: Yogyakarta
Adiwarman A. Karim, 2011. Ekonomi Mikro Islam, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta
Adiwarman A. Karim, 2007. Ekonomi Mikro Islam, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta
Euis Amalia, 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Hubaidi Asikin, 2013. Prospek Pengembangan Usaha Ikan Air Tawar Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar). Skripsi IAIN Mataram.
Ika Y u n i a Fauzi, Abdul Kadir Riyadi, 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Ayari’ah, PRENADAMEDIA GROUP:Jakarta
Muhammad. 2004. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, BPFE: Jakarta
Muhammad Arief Mufraini, 2011. Etika Bisnis Islam. Gramata Publishing anggota IKAPI: Jakarta.
Mustafa Edwin Nasution, 2006. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Prenada Media Group; Jakarta
Rozalinda, 2014. Ekonomi Islam ; Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Rajawali Pers; Jakarta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2016. Memahami Penilitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Yusuf Qardhawi, 1997. Norma & Etika Ekonomi Islam, Gema Insani Pers: Jakarta
Suryana, Irna. 2014. Prospek Usaha Kerupuk Kulit (UD Muslim) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Seganteng Kecamatan Cakranegara Kota mataram. Skripsi IAIN Mataram.
Waldiyono, 2008. Ekonomi Tenik (Konsep, Teori dan Aplikasi), Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Yuyus Suryana, 2010. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Prenada Media Group: Jakarta
BAB I
91
PENDAHULUAN
B. Konteks Penelitian
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat,
kita dituntut untuk dapat mengembangkan serta memajukan usaha yang
digeluti. Namun dalam mengembangkn usaha yang baru saja di rintis
tidaklah semudah membalik telapak tangan, apa lagi dengan
perkembangan zaman yang semakin modern dan maju yang di iringi
dengan persaingan hidup yang begitu ketat. Dengan demikian banyak
tantangan yang harus di lewati untuk mengembangkan usaha itu sendiri
seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja
keuangan usaha yang buruk, dan sebagainya. Untuk dapat
mengembangankan usaha bukan hanya dibarengi dengan modal yang
banyak atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi
dengan niat yang tulus, kesungguhan dan keuletan dalam menggeluti
usaha atau bisnis yang dijalankan, sehingga tujuan untuk mengembangkan
usaha ke yang arah lebih besar bisa terwujud.
Para pemasar/produsen berkewajiban untuk memahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
mengambil keputusan, sehingga produsen dapat memproduksi barang dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga konsumen mau membeli
apa yang ditawarkan oleh pemasar.
92
Dalam literatur konvensional menjelaskan tentang perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntunganya maupun mengoptimalkan
efisiensi produksinya. “Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi
produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni struktur biaya produksi
dan revenue yang di dapat. Istilah produsksi sering digunakan dalam term
membuat sesuatu. Secara khusus, “produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa. Dalam istilah yang
lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat di artikan dengan:
“pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber mejadi hasil yang di
inginkan oleh konsumen.”57 Jadi, produksi adalah setiap usaha untuk
menaikkan atau menimbulkan faedah.
Dalam bidang ekonomi, Islam menetapkan prinsip dasar ekonomi
dalam lingkup luas (makro ekonomi) dan dalam lingkup terbatas (mikro
ekonomi). Oleh karena itu, sumber-sumber Islam, seperti Al-Quran dan
Hadist dalam ekonomi Islam menjadi dasar pertimbangan kebijakan-
kebijakan negara, perusahaan atau pun rumah tangga dan individu. Islam
memberikan tuntunan kepada umat untuk menggunakan konsep etik dan
moral termasuk dalam mengembangkan ekonomi yang sesuai dengan Al-
Qur’an. Dalam syari’at islam menerangkan bahwa tidak adanya pemisahan
antara kegiatan ekonomi dengan akhlak. Islam tidak mengizinkan umatnya
untuk mendahulukan kepentingan ekonomi di atas pemeliharaan nilai dan
keutamaan yang diajarkan Agama. Kegiatan yang berkatian dengan akhlak
57 Abdul Aziz, Ekonomi Islam, Analisis Mikro Dan Makro, Ed 1 (Yogyakarta;
Graha Ilmu,2008) h.56
93
terdapat pada langkah-langkah ekonomi, baik yang berkaitan dengan
produksi, distribusi, peredaran, dan konsumsi. Allah telah menetapkan
aturan-aturan yang merupakan batas-batas prilaku manusia sehingga
menguntungkan suatu individu tanpa merugikan individu yang lain.
Perilaku inilah yang harus diawasi dengan ditetapkannya aturan-aturan
yang berlandaskan aturan Islam, untuk mengarahkan individu sehingga
mereka secara baik melaksanakan aturan-aturan, mengontrol dan
mengawasi berjalannya aturan-aturan itu, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an surah al-hadid ayat 25 yang berbunyi:
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (Agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
Di Indonesia, saat ini usaha yang paling banyak digeluti dan
menjadi salah satu penggerak perekonomian negara kita adalah usaha
kecil dan menengah. Usaha kecil dan menengah ini telah mampu
94
menyerap banyak pekerja. Di samping itu, dengan banyak tumbuhnya
usaha kecil telah membantu pemerintah dalam mengurangi
pengangguran dan kemiskinan, bukan tidak mungkin usaha kecil dan
menengah merupakan jawaban atas usaha pemerintah mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan.
Salah satu contoh usaha kecil yang mempunyai peluang
bisnis besar adalah usaha es krim. Usaha es krim merupakan industri
kecil yang banyak terdapat diberbagai daerah, selain itu es krim juga
digemari oleh semua kalangan. Proses pembuatan yang mudah di barengi
dengan ketersedian alat dan bahan baku yang banyak, di tambah dengan
permintaan pasar yang semakin banyak. peluang inilah yang menarik
minat para pembisnis untuk membuka usaha es krim, bahkan es krim ini
pun sangat mudah dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan
rendah.
Salah satu Desa yang masyarakatnya memiliki usaha produksi es
krim adalah Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi Lombok Barat.
Seiring dengan kondisi masyarakatnya yang banyak menjadi
pengangguran, maka usaha es krim ini dapat menjadi solusi untuk
mengurangi angka pengangguran yang ada di Desa tersebut. Hal ini di
karenakan usaha es krim bisa menyerap banyak tenaga kerja. Disamping
ada masyarakat yang menjadi produsen, ada juga masyarakat yang
menjadi agen distribusi es krim yang di berikan kepada pengecer
keliling.
95
Upaya-upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan merupakan
suatu keharusan, bagi yang mempunyai keterampilan dan modal di
tengah-tengah lapangan pekerjaan sangat sulit dan terbatas jumlahnya.
Banyak bermunculan usaha-usaha kecil, berarti telah berupaya
untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. Usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat ini sudah berlangsung
lama. “Latar belakang usaha ini didasari dengan keinginan pemilik usaha
untuk membangun dan mengembangkan usaha secara mandiri”58. Namun
proses untuk mengembangkan usaha yang dimilik hanya di bekali dengan
pengalaman semata tanpa di barengi dengan ilmu pengetahuan tentang
bagaimana menjalankan usaha yang baik sesuai dengan tuntunan syari’at
Islam. Disamping itu usaha yang sudah berlangsung lama tidak
menjadikan produsen es krim ini lebih kreatif dan inovatif dalam
memproduksi es krim, produksi yang dihasilkan hanya monoton dan tidak
ada perkembangan dalam produksinya. Hal inilah yang sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan usaha tersebut. Imam Syafi’i dalam
kitab Alifdun mengungkapkan :
.بالعلم فعلیھ رادھماا من و بالعلم فعلیھ االخرة اراد من و بالعلم فعلیھ دالدنى ارا من
Artinya : barang siapa yang menginginkan dunia hendaklah dengan
ilmu, dan barang siapa menginginkan akhirat hendaklah dengan ilmu, dan
barang siapa meninginkan keduanya hendaklah dengan ilmu.
58 Wawancara dengan Sahdan (Pemilik Usaha Es Krim) tanggal 2 januari
2017
96
Pernyataan Nabi tersebut mengisyaratkan dan menginformasikan
bahwa dismping persoalan etika yang menjadi tumpuan kesuksesan dalam
mengembangkan suatu usaha juga ada faktor lain yang tidak kalah
pentingnya, yaitu skill dan pengetahuan tentang etika itu sendiri. Gagal
mengetahui pengetahuan tentang etika maupun prosedur dalam
menjalankan usaha yang benar secara Islam maka akan gagal memperoleh
tujuan. Jika ilmu yang dibangun untuk mendapat kebehagiaan akhirat juga
harus berbasis etika, maka dengan sendirinya ilmu yang dibangun untuk
duniapun harus berbasis etika. Ilmu dan etika yang dimiliki oleh sipapun
dalam melakukakan aktifitas apapun ( termasuk dalam berekonomi) maka
ia akan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat sekaligus. Dari hasil
survei yang peneliti dapatkan, peluang yang ada di desa perampuan sangat
besar, namun di karenakan produksi yang di hasilkan oleh produsen tidak
bisa memberikan kepuasan, baik terhadap pengepul maupun konsumen.
Hal ini yang menyebabkan terjadinya pengurangan permintaan, inilah
yang membuat peneliti ingin mengungkapan akibat dan dampak yang
akan terjadi terhadap keberlangsungan usaha es krim tersebut. Dari latar
belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
prospek pengembangan usaha es krim dalam skripsi penelitian dengan
mengambil judul “Prospek Pengembangan Usaha Es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi (Perspektif Ekonomi Islam).
I. Fokus Kajian
97
Berdasarkan latar belakang di atas, Maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan sebagai fokus kajian sebagai berikut:
3. Bagaimana Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kec. Labuapi Kab. LOBAR ?
4. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam Terhadap prospek
Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Kec. Labuapi
Kab. LOBAR ?
J. Tujuan Dan Manfaat
3. Tujuan Penelitian
Untuk lebih terarahnya penelitian ini, peneliti perlu menjelaskan tujuan
yang ingin di capai dalam penelitian ini, yaitu:
c. Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
d. Untuk mengetahui bagaimana Perspektif Ekonomi Islam terhadap
prospek pengembangan usaha es krim.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan harapan agar dapat berguna, baik
secara teoritis maupun peraktis. Adapun manfaat penelitian yang
dimaksud adalah:
c. Manfaat Teoritis
3. Hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan masukan guna
menambah hazanah ilmu pengetahuan khususnya yang terkait
dengan prospek pengembangan usaha es krim
98
4. Dapat memberikan gambaran bagi peneliti berikutnya tentang
prospek pengembengan usaha yang merupakan salah satu
pencarian masyarakat dalam sektor informal dan masalah yang
belum pernah disentuh oleh penulis.
d. Manfaat Peraktis
3. Di harapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat
khususnya bagi pengusaha es krim di Desa Perampuan
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
4. Di harapkan dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam
mengembangkan usaha
K. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
Ketika berbicara tentang ruang lingkup dan lokasi penelitian, masih
adanya keterbatasan baik dari aspek pengetahuan, waktu, tenaga maupun
pendanaan. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan batasan batasan
penelitian, sehingga nantinya penelitian ini tidak bias.
3. Ruang Lingkup
Beberapa hal yang perlu dibatasi dalam penelitian ini agar tidak
luasnya penelitian, peneliti hanya memfokuskan pada prospek
pengembangan usaha es krim perspektif ekonomi Islam di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
4. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Perampuan Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Alasan peneliti memilih lokasi
99
tersebut karena masyarakat di Desa Perampuan terdapat masyarakat
yang berprofesi sebagai pengusaha (produsen) es krim.
L. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya-karya terdahulu
yang terkait untuk menghindari duplikasi, serta menjamin keaslian dan
keabsahan penelitiaan yang sudah ada. Di samping itu juga untuk
menyusun kerangka teori diharapkan peneliti dapat mendapatkan data
yang valid dan untuk menjadikan legalitas penelitian.
3. Samsul Arifin, judul skripsi, “Prospek Pengembangan Usaha
Songkok Di Desa Kediri Selatan Lombok Barat Tinjauan Etika Bisnis
Islam”. 59
Dalam skripsi yang di teliti oleh Samsul Arifin ini membahas
tentang prospek pengembangan usaha songkok di Desa Kediri
Selatan Lombok Barat yang dilihat dari Etika Bisnis Islam, dimana
dalam penelititan ini di fokuskan pada bagaimana upaya untuk
mengembangkan usaha songkok yang di produksi tetap sejalan
dengan aturan-aturan syariat Agama Islam dengan kata lain sejalan
dengan ketentuan etika bisnis Islam.
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan
relevansi yang sama dengan penelitian ini yaitu sama--sama meneliti
dalam sektor prospek pengembangan usaha perbedaanya terletak
pada objek penelitiannya, penelitian tersebut fokus pada
59 Syamsul Arifin,” Prospek Pengembangan Usaha Songkok Di Desa Kediri
Selatan Lombok Barat Tinjauan Etika Bisnis Islam ”, Skripsi, IAIN Mataram, 2016.
100
pengembangan usaha songkok di Desa Kediri Selatan, sedangkan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah tentang “Prospek
Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa Perampuan Kecamtan
Labuapi Lombok Barat Perspektif Ekonomi Islam”. Adapun
kedekatan dan relevansinya antara penelitian yang dilakukan
oleh Syamsul Arifin dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah sama-sama meneliti tentang prospek pengembangan
usaha
4. Hubaidi Asikin dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha
Ikan Air Tawar Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di
Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar).”60
Dalam skripsinya, Hubaidi Asikin membahas tentang
prospek pengembangan usaha ikan air tawar di Desa Sigerongan
Kecamatan Lingsar, dimana banyak pihak yang merasa
mendapatkan bantuan dari usaha ini, sehingga dapat mengurangi
jumlah pengangguran di Desa Segerongan Kecamatan Lingsar
dengan adanya kerjasama antara petani, agen dan pedagang
pengecer.
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan
relevansi yang sama dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti
dalam sektor prospek pengembangan usaha perbedaanya terletak
60Hubaidi Asikin, “Prospek Pengembangan Usaha Ikan Air Tawar
Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar), IAIN Mataram 2013
101
pada objek penelitiannya, penelitian tersebut fokus pada
pengembangan usaha ikan air tawar di Desa Sigerongan Kecamatan
Lingsar, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah tentang “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Perspektif Ekonomi Islam”. Adapun kedekatan dan relevansinya
antara penelitian yang dilakukan oleh Hubaidi Asikin dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti
tentang prospek pengembangan usaha.
M. Kerangka Teori
5. Prospek
Dalam kamus bahasa Indonesia Prospek diartikan sebagai
harapan atau peluang.61 Apabila seorang wirausaha telah menemukan
pluang usaha unruk di jalankan, langkah selanjutnya adalah ia harus
memastikan bahwa peluang usaha yang akan dijalankan mempunyai
prospek yang cerah untuk kedepannya. Menurut Paul R. Krugman
meyatakan bahwa Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya
usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk
mendapatkan profit atau keuntungan. Siswanto Sutejo menyimpulkan
secara jelas bahwa prospek adalah; suatu gambran keseluruhan, baik
ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang
61 Wahyu M. Hum, Suzana dan Ernawati Waridah, Kamus Bahasa Indonesia,
(Bandung: Ruang Kata, 2013), h.492
102
dan berhubungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau
penjualan.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan
dihadapi oleh usaha/perusahaan di masa mendatang baik kecendrungan
untuk meningkatkan atau menutup. Kondisi ini di pengaruhi oleh
berbagai peluang dan ancaman yang di hadapi, sehingga di perlukan
perencanaan dan perumusan strategi perusahaan secara baik untuk
mengantisipasi ancaman yang datang secara langsung menyerang kita
atau pelan-pelan .62
6. Pengembangan Usaha
Pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan
untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Ada beberapa definisi pengembagan usaha menurut para ahli. Di
antaranya:63
c. Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yang di lakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisir untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
d. Brown dan petrello
62 Kasmir, Kewirausahaan, Ed Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h.280. 63
Harmaizar Zaharuddin, Menggali Potensi Wirausaha, (Bekasi: CV. Dian Anugerah Prakasa, 2006), h. 191.
103
Perkembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan
masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sambil
memperoleh laba.
Peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah usaha sangat
tergantung kepada persepsi dan pengalaman seseorang. Faktor umum
yang mempengaruhi kegagalan usaha kecil, biasanya di sebabkan oleh
beberapa hal :64
5) Manajerial yang tidak kompeten.
6) Kurang memberi perhatian.
7) Sistem kontrol yang lemah.
8) Kurangnya modal.
Sedangkan yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil, adalah
empat faktor dasar sebgai berikut :
5) Kerja keras, motivasi, dan dedikasi
6) Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
7) Kompetensi manajerial
8) Keberuntungan
7. Usaha
b. Definisi Usaha
64 Musa Hubeis, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, Cet.
Pertama, (Ghalia Indonesia, 2009), h. 3
104
Sekala usaha dibedakan menjadi empat kelompok, yang
meliputi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha
besar. Adapun definisi untuk masing-masing skala ditentukan
seperti berikut ini:
5) Usaha Mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang.
6) Usaha Kecil
Adapun yang dimaksud dengan usaha kecil adalah orang
atau badan usaha, yang karena terbatasnya kemampuan
organisasi, modal serta keterampilan, hanya mampu melakukan
usaha dibidang tertentu dan dengan volume yang sesuai dengan
kemampuan itu.65
7) Usaha Menengah
Yang dimaksud dengan usaha menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik lansung maupun tidak lansung,
dengan usaha kecil atau usaha usaha besar dengan jumlah
65 Radius Prawiro, pengembangan dan perlindungan pengusaha kecil (Jakarta:
HIPKI,Mutiara Jakarta,1979), h. 25.
105
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam undang-undang.
8) Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunana lebih besar dari usaha menengah yang
meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
indonesia.66
8. Ekonomi Islam
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
usahanya mendapatkan kepuasan dan kesejahteraan dengan cara
memanfaatkan sumber daya yang ada, ekonomi Islam hampir sama
dengan ekonomi pada umumnya, hanya saja ekonomi Islam didasarkan
pada nilai-nilai keIslaman yang aktivitas ekonominya berbasis Islam
dan harus sesuai dengan koridor Agama yang di ajarkan di dalam Al-
Quran.
Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat di kelompokkan kedalam
ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari
bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi, yang
dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah
atau resources ataupun perilkau dari sebuah industri. Dalam ekonomi
66 Abdullah Ma’ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press,
2011), h. 268
106
mikro menjelaskan tentang how dan why sebuah pengambilan
keputusan dalam setiap unit ekonomi67. Ekonomi mikro Islami
menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit
ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai
variabel yang utama.
Pada dataran teoritis, ada beberapa pokok bahasan ilmu mikro
ekonomi yang telah menjadi kajian dari sudut pandang ilmu ekonomi
Islam, diantaranya adalah:
e. Produksi
Dalam ekonomi mikro Islam berproduksi disebut sebagai
(istishna) yang berarti apabila ada seseoarang yang memproduksi
bejana, mobil atau apa saja yang termasuk dalam kategori
produksi. Berproduksi hukumnya mubah dan jelas berdasarkan As-
Sunnah. Sebab, Rasulullah Saw pernah membuat cincin yang
terbuat dari emas. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud megatakan :
“bahwa Nabi Saw. telah membuat cincin dari emas” (HR. Imam
Bukhori). Dalam teori produksi menjelaskan tentang perilalu
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Memaksimalkan
keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal;
yakni struktur biaya produksi dan revenue yang didapat.
67 Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islam, Ed 3(Jakarta, PT RajaGarfindo
Persada,2007), h.1
107
Produksi terjadi karena ada kerjasama antar berbagai faktor
produksi. Adapaun faktor produksi yang di maksud adalah:
5) Tenaga
Tenaga adalah usaha jasmani atau rohani untuk memuaskan
suatu kebutuhan dengan tujuan lain dari pada kesenangan yang
diperoleh dari usaha tadi. Contoh, main bola untuk kesenangan
sport bukan merupakan tenaga. Akan tetapi kalau maen bola
itu untuk mencari penghidupan (profs) maka main bola itu
merupakan tenaga dalam arti kata ekonomi.
6) Alam
Faktor alam ialah terdiri dari tanah, air, udara, iklim dan tenaga
organisasi dari binatang dan tenaga anorganis seperti daya
tarik, stoom (uap) gas, sinar matahari, atom, energi dan
sebagainya. Adapun tanah dan air merupakan faktor produksi
yang asli.
7) Modal
Modal berlainan dengan tanah dan air, karena modal
merupakan derived faktor karena terjadi pada kerja sama
anatara tenaga dan alam. Modal ialah setiap hasil yang
digunakan untuk produksi lebih lanjut. Oleh sebab itu barang-
barang konsumsi dan pemberian alam seperti tanah tidak
termasuk faktor produksi modal.
8) Organisasi
108
Organisasi, arti ini sempit sekali maka sering kali disebut skill
atau keahlian.
b) Motif dan Tujan Produksi
1) Motif Produksi
Umumnya, motif produksi ialah supaya surplus antar harga
pasar dan ongkos produksi, sehingga menghasilkan laba
(profit). Menurut Seomitro, motif itu ialah:
(d) Untuk mencapai keuntungan yang maksimum.
(e) Mengurangi kerugian yang sekecil-sekecilnya.
(f) Mempertahankan skilled labour.
2) Tujuan Produksi
Islam menganggap kerja sebagai cara yang paling utama
untuk mencari rezeki dan tiang pokok produksi.
Sesunggguhnya Allah akan memberikan kepada orang muslim
yang bekerja suatu kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya
Allah akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
c) Prinsip-pinsip produksi dalam ekonomi Islam
Manusia sebgai faktor produksi, dalam pandangan Islam
harus dilihat dalam konteks fungsi manusia secara umum yakni
sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Al-Qur’an dan Hadist
Rasulullah SAW memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip
produksi sebgai berikut:
109
5) Tugas manusia dimuka bumi sebgai khalifah Allah adalah
memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.
6) Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi.
7) Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan
manusia. Nabi pernah bersabda:”Kalian lebuh mengetahui
urusan dunia kalian”.
8) Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya Agama
Islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan
memaksimalkan manfaat.
f. Distribusi
Masalah distribusi barang atau jasa yang dihasilkan produsen
berkaitan dengan pertanyaan untuk siapa barang di produksi (for
whom). Hal ini sangat berkaitan dengan distribusi pendapatan.
Pendapatn yang di terima masyarakat akan menciptakan daya beli
barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Dalam pandangan Islam disribusi ini mengacu pada
prinsip Qur’ani yang menganjurkan agar harta kekayaan tidak
berputar pada orang-orang kaya saja. Dalam usaha untuk
memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen, maka
salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah
memilih secara tepat saluran distribusi (channel of distribution)
yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-
barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi
110
merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari
produsen keprantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
Dalam pandangan Islam kegiatan distrubusi ini terbagi menjadi
dua orientasi, pertama adalah menyalurkan rezeki (harta
kekayaan) untuk diinfakkan (didistribusikan) demi kepentingan diri
sendiri maupun orang lain. Kedua, mempertukarkan hasil-hasil
produksi dan daya ciptanya kepada orang lain yang membutuhkan,
agar mendapat laba sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan atas
bisnis oriented. Ada beberapa bentuk distribusi kekayaan atau
pendapatan yang diatur oleh Islam, yaitu sewa atas tanah, upah
bagi pekerja, imbalan atas modal, dan laba bagi perusahaan.
Di sisi lain, fungsi distribusi tidak lepas dari sistem produksi dan
konsumsi dalam saluran atas pemasarannya terhadap barang-barang
tersebut. Sebagaimana yang diterangkan di bawah ini:
6) Produsen – Konsumen
Dikatakan saluran lansung atau saluaran nol tingkat (zero level
channel) yaitu dari produsen langsung dijual kekonsumen,
tanpa melibatkan pedagang perantara. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara penjualan pribadi (door to door) melalui pos dari
toko milik produsen sendiri.
7) Produsen – Pengecer – Konsumen
Disebut saluran tingkat (one level channel) adalah saluran yang
sudah menggunakan prantara. Dalam pasar konsumsi,
111
perantara ini adalah pengecer. Perantara pengecer adalah
membeli dalam jumlah besar ke produsen kemudian dijual
eceran ke konsumen.
8) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Sering disebut saluran dua tingkat (two level channel) yaitu
mencakup dua perantara.
9) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Tipe saluran ini hampir sama dengan tipe yang ketiga diatas,
yang melibatkan dua perantara, hanya saja di sini bukan
pedagang besar tapi agen yang bertindak sebagai pedagang
besar yang dipilih oleh produsen.
10) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Di sini terdapat tiga perantara (three level channel) atau
disebut saluran tingkat tiga. Dari agen yang dipilih perusahaan
masih melalui pedagang besar terlebih dahulu sebelum ke
pengecer.
b) Nilai dan Moral Di bidang Distribusi
Distribusi dalam ekonomi Islam didasarkan pada dunia nilai
manusiawi yang sangat mendasar dan penting, yaitu: nilai
kebebasan dan nilai keadilan. Menurut Qardhawi nilai-nilai
tersebut dijelsakan sebagai berikut:
a) Nilai Kebebasan
112
Kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi harus dilandasi
keimanan kepada Allah dan ke-Esaan-Nya serta keyakinan manusia
kepada sang penciptanya. Islam memberikan kebebasan kepada
manusia untuk berusaha, memiliki, mengelola dan membelanjakan
hartanya sesuai dengan peraturan yang di tetapkan Allah sebagai
amanah yang harus dijalankan dan harus di pertanggung jawabkan
kepada Allah swt kelak dikemudian hari.
g. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang-barang atau jasa
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Barang-barang yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup ini tergantung dari pendapatan yang
diperoleh. Barang-barang atau jasa yang dihasilkan para produsen
bukan hanya digolongkan menjadi barang mewah dan barang tidak
mewah, tetapi dapat juga dibedakan menjadi barang-barang untuk
memenuhi kebutuhan pokok, dan barang-barang yang tergolong bukan
untuk memenuhi kebutuhan pokok. Termasuk barang-barang untuk
kebutuhan pokok antara lain pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
dan sebagiannya. Ini pun relatif, tergantung pada tingkat
perkembangan masyarakat.
2) Teori Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Islam
Perilaku konsumsi Islam didasarkan pada tuntunan Al-Qur’an dan
Hadis. Islam memberikan konsep adanya an-nafsu al-muthmainnah
113
(jiwa yang tenang). Jiwa yang tenang ini tentu saja tidak berarti jiwa
yang mengabaikan tuntutan aspek material dari kehidupan.
Dalam Islam, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan
keimanan. Keimanan sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
konsumsi baik dalam bentuk kepuasan material maupun spiritual.
Batasan konsumsi dalam Islam tidak hanya memperhatikan aspek
halal-haram saja tetapi termasuk pula yang diperhatikan adalah yang
baik, cocok, bersih, tidak menjijikan. Dalam Islam, asumsi dan
aksioma yang sama (komplementer, substitusi, tdk ada keterikatan),
akan tetapi titik tekannya terletak pada halal, haram, serta berkah
tidaknya barang yang akan dikonsumsi sehingga jika individu
dihadapkan pada dua pilihan A dan B maka seorang muslim (orang
yang mempunyai prinsip keIslaman) akan memilih barang yang
mempunyai tingkat kehalalan dan keberkahan yang lebih tinggi,
walaupun barang yang lainnya secara fisik lebih disukai.
3) Prinsip-Prinsip Dasar Konsumsi Islam
Islam sebagai Agama yang sempurna (syamilah kamilah)
senantiasa mengajak umatnya untuk bisa hidup dengan sebaik
mungkin, termasuk sesuatu barang yang dikonsumsi atau yang
dibelanjakannya. Maka, halal dan haram suatu barang tidak hanya
diukur dari satu aspek saja (zat yang dilarang) melainkan beberapa
aspek yang menjadi prinsip dalam konsumsi diantaranya:
114
1) Prinsip syariah yaitu menyangkut dasar syariah yang harus
terpenuhi dalam melakukan konsumsi, dimana terdiri dari:
a) Prinsip akidah, yaitu konsumsi didasarkan dengan tujuan
hidup manusia dan sebagai mahluk yang dituntut untuk taat
menjalankan perintah tuhan.
b) Prinsip ilmu, yaitu pengetahuan tentang ilmu dan hukum
terhadap barang yang dikonsumsi, ditinjau dari segi halal
haram baik sifat, zat, proses dan kegunaanya.
c) Prinsip amaliah, adalah aplikasi dari akidah dan ilmu yaitu
hanya menggunakan yang benar-benar halal.
2) Prinsip kuantitas, yaitu prinsip dasar sebagai diatur dalam Islam,
diantaranya:
a) Sederhana, yaitu menggunakan sesuai dengan kebutuhan dan
menghindari dari berlebihan atau kikir
b) Menggunakan sesuai dengan pendapatannya.
c) Menabung dan investasi, artinya tidak semua pendapatan
dihabiskan untuk konsumsi, melainkan ada yang
ditabungkan.
3) Prinsip prioritas, yaitu memprioritaskan konsumsi sesuai dengan
kebutuhan supaya tidak terjadi ke sia-siaan (mahdlarat) yaitu
dengan memperhatikan :
a) Primer, konsumsi kebutuhan primer harus menjadi prioritas
utama supaya keberlangsungan hidup tetap terjaga
115
b) Sekunder, mengkonsumsi kebutuhan sekunder diperlukan
jika memang menjadi penunjang kebutuhan primer.
c) Tersier adalah konsumsi yang belum saatnya digunakan.
4) Prinsip social, yaitu dengan memperhatikan kondisi social culture
masayrakat sekitar.
5) Kaidah lingkungan, yaitu dengan memperhatikan kondisi alam
lingkungan.
6) Tidak meniru budaya konsumsi yang bertentangan dengan etika,
baik Agama maupun masyarakat.
N. Metode Penelitian
6. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif yang berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang,
tindakan, dan pembicaraan.68 Karena peneltitian kualitatif deskriptif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena dari sudut perspektif
partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara,
diobservasi, diminta memberikan data, pemikiran, dan persepsi.
Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari
partisipan, dan melalui penguraian tentang situasi-situasi dan
peristiwa-peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan,
keyakinan, ide-ide, pemikiran, serta kegiatan dari partisipan.
68 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 211.
116
Pada metode deskriptif ini data yang dikumpulkan adalah berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi,
catatan atau memo.69
Adapun tujuan peneliti menggunakan metode deskriptif pada
penelitian ini adalah peneliti berusaha untuk memaparkan dengan jelas
hasil atau data yang didapatkan dari catatan dilapangan yang berupa
kata-kata agar mudah dipahami dan peneliti berusaha mendeskriptifkan
keadaan objek atau subjek yang diteliti dengan keadaan yang
sebenarnya tanpa ada manipulasi data.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif antara lain:
4. Peneliti lebih mudah bila berhadapan dengan ralita atau fakta yang
ada di lapangan.
5. Peneliti akan lebih mudah untuk memahami pokok bahasan
dikarenakan penelitian ini terkait dengan fenomena yang ada dalam
masyarakat.
6. Membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi lebih dekat,
sehingga memungkinkan untuk memudahkan peneliti untuk
memperoleh data.
7. Kehadiran Peneliti
69
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h.11
117
Kehadiran peneliti dalam penelitian berperan sebagai instrumen
kunci. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan sangat mutlak
adanya. Kehadiran peneliti di lapangan maksudnya adalah upaya
dalam memperoleh data. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai
pengumpul data yang melibatkan diri secara langsung dalam
kehidupan objek penelitian dalam waktu yang telah di tentukan.
Tujuan utama kehadiran peneliti adalah untuk melakukan
upaya pengumpulan data yang telah di peoleh dari hasil wawancara,
observasi dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Usaha Es
krim Berkenaan dengan hal tersebut, dalam pengumpulan data peneliti
berusaha menciptakan hubungan yang akrab dan saling berdialog
mengenai Usaha Es krim tersebut guna memperoleh data yang terkait.
8. Sumber Data
Adapun jenis data yang disajikan sebagai sumber data adalah
sebagai berikut:
c. Data Primer, yaitu data hasil wawancara yang diperoleh langsung
dari sumber pertama, yakni pelaku Usaha Es krim, konsumen
(pedagang setempat). Dalam hal ini terkait masalah yang akan
diteliti tentang “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di Desa
Perampuan Perspektif Ekonomi Islam”.
d. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur-
literatur yang terkait dengan fokus penelitian tentang “Prospek
118
Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Perspektif
Ekonomi Islam”. Sumber tertulis dapat berupa sumber buku,
internet, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen resmi serta
dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
data yang diteliti.70
Data sekunder ini dapat membantu peneliti untuk melengkapi
data-dataprimer yang didapatkan, guna untuk mendapatkan hasil
penelitian yang lebih baik.
9. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian dan suatu yang penting dalam penelitian.
Untuk memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
d. Metode Observasi
Metode observasi secara umum adalah pengamatan,
penglihatan. Sedangkan secara khusus, observasi adalah
mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari
jawaban, mencari bukti terhadap fenomena penelitian (prilaku,
kejadian-kejadian, keadaan, benda dan simbol-simbol tertentu)
selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang di
70 Ibid., h. 159.
119
observasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena
tersebut guna penemuan data.71
Adapun metode observasi yang di gunakan adalah metode
observasi partisipan yaitu seorang peneliti berperan ganda di
dalam observasi ini, yaitu sebagai pengamat sekaligus bagian dari
yang di amati. Peneliti menggunakan metode observasi ini
bertujuan untuk mengetahui gejala gejala yang sedang terjadi atau
berkembang tentang obyek yang peneliti amati. Dengan
demikian, peneliti menjadi mudah meneliti dan menganalisis
obyek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke
lapangan atau yang sering disebut dengan observasi partisipatif.
e. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang
atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada
objek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab.72
Tujuan wawancara adalah untuk mengtahui apa yang
terkandung dalam pemikiran dan hati orang lain, bagaimana
pandangan tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat di
ketahui melalui observasi.
Menurut Esterbereg ada tiga macam wawancara yaitu:
wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur dan tidak
71 Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama ( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), h. 167 72
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h.130.
120
seteruktur. Dalam wawancara ini peneliti menggunakan
wawancara tidak terstrukturt.73 atau wawancara bebas.
Maksudnya, dalam melakukan wawancara peneliti bebas
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan tidak
berpedoman pada pertanyaan yang telah di susun sebelumnya.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga
peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden.74 Informan dalam wawancara ini adalah pengusaha/
pelaku Usaha Es krim, para pekerja yang terlibat dalam usaha
terebut dan para penendak maupun para konsumen. Tema yang
akan ditanyakan dalam wawancara adalah terkait dengan Prospek
Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan Perspektif
Ekonomi Islam.
f. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan lain
sebagainya.
Menurut Lexy J. Moleong menyatakan bahwa dokumen itu
dapat dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen
73 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), h.
232. 74 Ibid,. h. 234.
121
pribadi berisi catatan-catatan yang berisi pribadi, sedangkan
dokumen resmi berisi catatan-catatan yang bersifat formal.75
Metode dokumentasi ini di gunakan untuk mengumpulkan
data-data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan dalam penelitian seperti, Profil Desa
Perampuan, profil Usaha Es krim di Desa Perampuan, keterangan
mengenai tingkat pendapatan dan perkembangan usaha Usaha Es
krim. Setelah peroses pengumpulan data di lakukan, peneliti
mengklasfikasikan atau mengkelompokan data untuk mengecek
kevalidasian data.
10. Validitas data
Uji keabsahan data dalam penelitian sering di tentang pada
uji validitas data dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif,
keteria utama terhadap hasil penelitian adalah valid, relabel, dan
objektif. Kredibilitas atau keabsahan data bertujuan untuk
memberikan bukti bahwa temuan di lapangan yang di tuangkan
dalam suatu karya ilmiah merupakan penomena nyata dan pernah
terjadi.
Dari beberapa cara menguji keabsahan data, penguji akan
hanya menggunakan empat metode yaitu:
e. Perpanjangan Pengamatan
75 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif h. 217.
122
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali
ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan melakukan
wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
yang baru di temui di lapangan. Sehingga hubungan peneliti
dengan sumber data bisa semakin akrab, terbuka dan saling
mempercayai.
f. Triangulasi
Di samping perpanjangan keikut sertaan, peneliti juga
menggunakan metode triangulasi. Hal ini di lakukan untuk
membandingkan hasil wawancara dengan obervasi. Seperti
wawancara mengenai “Prospek Pengembangan Usaha Es Krim
di Desa Perampuan Perspektif Ekonomi Islam”. Di bandingkan
dengan observasi mengenai permaslahan yang sedang
berkembang mengenai objek penelitian. Hal ini untuk
membandingkan apa yang di lihat dengan apa yang di dengar oleh
peneliti, sehingga hasil penelitian tidak bertolak belakang dengan
fakta atau realitas.
g. Berdiskusi Dengan Teman Sejawat
Berdiskusi dengan teman sejawat peneliti lakukan untuk
mendapatkan masukan dan kritikan mengenai hasil penelitian.
Penggunaan cara ini membuktikan bahwa peneliti terbuka dengan
pendapat orang lain dengan menerima keritikan dari luar yang
berkaitan dengan data yang telah di peroleh. Adapun materi yang
123
nantinya akan di diskusikan dengan teman sejawat mengenai.
“Prospek Pengembangan Usaha Es Krim di Desa Perampuan
Perspektif Ekonomi Islam”.
h. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi peneliti lakukan sebagai alat untuk
menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk
keperluan evaluasi. Referensi yang di pakai dalam melaksanakan
penelitian nanti terdiri dari bahan dokumentasi, catatan yang
tersimpan, dan buku-buku yang ada kaitannya dengan
permasalahan dalam penelitian.
O. Sistematika Pembahasan
Skripsi ini disusun berdasarkan bab-bab, dan setiap bab
menjelaskan rincian-rincian sesuai dengan sub-sub yang peneliti susun.
Bab I Pendahuluan, bab ini menguraikan tentang konteks
penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup dan seeting penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan yang terakhir sistematika
pembahasan.
Bab II Paparan dan Temuan, bab ini berisi tentang gambaran
umum lokasi penelitian yakni terhadap prospek usaha es krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, hasil
wawancara dan observasi yang sudah dilakukan dilapangan.
Bab III Pembahasan, pada bab ini menguraikan tentang hasil
analisis, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebut dalam
124
perumusan masalah tentang bagaimana prospek pengembangan usaha es
krim di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Perspektif Ekonomi Islam.
Bab IV Penutup, bab ini berisikan tentang uraian kesimpulan hasil
analisis data penilitian, penulis juga menyampaikan keterbatasan penulis
dalam melakukan penelitian serta memberikan beberapa saran sebagi
masukan bagi pengusaha, karyawan, penendak, pengecer, masyarakat dan
konsumen.
125
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
F. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
6. Sejarah Desa Perampuan
Desa Perampuan merupakan salah satu desa dari 12 (Dua
Belas) Desa yang ada di wilayah Kecamatan Labuapi, merupakan
desa terbesar ke-2 di wilayah Kecamatan Labuapi dengan luas wilayah
250 Ha. atau 2,5 Km2, yang terdiri dari 5 (lima) Dusun. Menurut
sejarahnya Desa Perampuan telah ada sejak tahun 1888, dengan
Kepala Desa yang pertama pada masa tersebut adalah adalah AMAQ
MUSINAH dari Kebon Daye (Dusun Kerepet) yang memimpin Desa
Perampuan selama 12 (dua belas) tahun yaitu dari tahun 1888 sampai
dengan 1900. Nama Perampuan diambil dari bahasa Sasak yang
berasal dari kata “PEREMBUN” yang berarti “HIMPUN”.
“PEREMBUNAN” sama dengan “PERHIMPUNAN atau
“GABUNGAN” atau bisa juga diartikan “SATUKAN” dan atau
“IKATAN“. Dikatakan demikian, karna penduduk Desa Perampuan
berasal dari para pendatang yang berasal dari seluruh wilayah Lombok,
baik dari Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat sendiri
bahkan sekarang telah ada kabupaten baru yakni Kabupaten Lombok
Utara (KLU).76
76 Wawancara dengan Sarhan, Kepala Desa Perampuan . tanggal 17 Juli 2017
126
Diketahui sejak tahun 1888 sejak masa kepemimpinan
Kepala Desa yang Pertama (Amaq Musinah dari Kebon Daye-Dusun
Kerepet), Desa Perampuan terdiri dari 8 (delapan) dusun yaitu :
9. Dusun Karang Bongkot
10. Dusun Perampuan Desa
11. Dusun Perampuan Barat.
12. Dusun Perampuan Timur
13. Dusun Nyamarai
14. Dusun Kerepet
15. Dusun Kapitan, dan
16. Dusun Karang Bayan
Setelah 1,10 Abad atau 110 tahun kemudian tepatnya tahun
1998 pada Masa Kepemimpinan Kepala Desa Perampuan yang ke 14
(Empat Belas) yaitu Bapak FUAD ZAENAL (Dari Anggota POLRI).
Desa Perampuan dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yakni, Desa
Perampuan (Desa Induk) dan Desa Karang Bongkot (Desa
Pemekaran), maka semenjak tahun 1998 Desa Perampuan
membawahi 4 (empat) dusun yaitu77 :
5. Dusun Perampuan Barat
6. Dusun Kerepet
7. Dusun Kapitan
8. Dusun Karang Bayan
77 Dokumentasi, Profil Desa Perampaun tahun 2016, tanggal 17 Juli 2017
127
Dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999,
tentang Pemerintah Daerah. pada tahun 2001 Desa Perampuan
melekasanakan pemekaran Dusun Karang Bayan kemudian lahir dan
terbentuklah Dusun Bayan Pengsong, sehingga wilayah Desa
Perampuan bertambah menjadi 5 (lima) dusun, yaitu ; 78
6. Dusun Perampuan Barat
7. Dusun Kerepet
8. Dusun Kapitan
9. Dusun Karang Bayan
10. Dusun Bayan Pengsong
7. Kelembagaan Desa
Struktur kepemimpinan Desa Perampuan tidak dapat lepas
dari struktur adminitratif pemerintahan Kabupaten Lombok Barat,
Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah Aparatur Pemerintah Desa
Perampuan ada 13 (tiga belas) orang, yaitu Kepala Desa, Sekretaris
Desa, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan,
Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Kesejahteraan, Kepala
Urusan Umum, Kepala Urusan Trantib dan 5 (lima) orang Kepala
Dusun dibantu 28 Ketua RT. Disamping itu juga terdapat kelembagaan
desa diantaranya BPD, LPM, PKK, Karang Taruna, TPKD, Satgas
Linmas dan lain-lain.
78 ibid
128
Hasil pemetaan kelembagaan yang dilakukan pada waktu
proses pengkajian potensi dan masalah menunjukkan lembaga
kemasyarakatan yang eksis dan memiliki pengaruh langsung dalam
menggerakkan masyarakat adalah pelaku dan kades Desa Perampuan
selengkapnya dapat disimak sebagaimana berikut :
Nama Pejabat Wilayah Administrasi Pemerintah Desa
Perampuan Tahun 2015 sebagai berikut :
14. Kepala Desa : SARHAN
15. Sekretaris Desa : NURKALIM
16. Kaur Pemerintahan : TOHRI
17. Kaur Pembangunan : AYU HASNI
18. Kaur Kesra : ABDURAHIM
19. Kaur Trantib. : MASKUR
20. Kaur Keuangan : NURDIN
21. Kaur Umum : SAURI
22. Kepala Dusun Perampuan Barat : H. ANSORI
AKBAR
23. Kepala Dusun Kerepet : SAHDI
24. Kepala Dusun Kapitan : MUSDAHLIL
25. Kepala Dusun Karang Bayan : H. MOH. JAZULI
USMAN
26. Kepala Dusun Bayan Pengsong : M. AMRON
CHABIB, S.Pd.
129
8. Potensi Sumber Daya Manusia
5. Kependudukan
b) Berdasarkan Data hasil pemutahiran profil desa bulan Januari
2015, jumlah penduduk Desa Perampuan Kecamatan Labuapi
Kabupaten Lombok Barat adalah 6.204 jiwa dengan luas
wilayah 250.00 ha. Berikut penulis sajikan jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kepala rumah tangga
sebagai berikut79 :
5) Penduduk laki-laki : 3.060 Jiwa
6) Penduduk Perempuan : 3.144 Jiwa
7) Jumlah : 6.204 Jiwa
8) Kepala Rumah Tangga : 1.874 KK.
6. Pendidikan
Menurut tingkat pendidikannya mayoritas penduduk Desa
Perampuan sebagai berikut80 :
n. Usia 3-6 tahun belum masuk TK/PAUD : 343 Jiwa
o. Usia 3-6 tahun sedang TK/PAUD : 303 Jiwa
p. 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah : 70 Jiwa
q. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah : 731 Jiwa
r. Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah : 682 Jiwa
s. Usia 18-56 tahun pernah SD tidak tamat : 1.438 Jiwa
t. Tamat SD : 429 Jiwa
79
Ibid 80
Ibid
130
u. Tamat SMP : 1.048 Jiwa
v. Tamat SMA : 676 Jiwa
w. Tamat S-1 : 59 Jiwa
x. Tamat D-3 : 33 Jiwa
y. Tamat D-2 : 6 Jiwa
z. Tamat D-1 : 21 Jiwa
7. Mata Pencaharian Pokok
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Perampuan dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata
pencaharian yang di jelaskan sebagai berikut81 :
a. Petani : 136 Orang
b. Buruh Tani : 361 Orang
c. Pegawai Negeri Sipil : 294 Orang
d. Pengerajin Industri Rumah Tangga : 52 Orang
e. Pedagang keliling : 120 Orang
f. Peternak : 48 Orang
g. Nelayan : 5 Orang
h. Montir : 12 Orang
i. Pembantu Rumah Tangga : 50 Orang
j. TNI : 9 Orang
k. POLRI : 18 Orang
l. Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI : 58 Orang
81
Ibid
131
m. Pengusaha Kecil Dan Menengah : 154 Orang
n. Industri Kecil Menengah : 3 Orang
o. Pengacara : 9 Orang
p. Notaris : 1 Orang
q. Dukun Kampung Terlatih : 2 Orang
r. Jasa Pengobatan Alternatif : 2 Orang
s. Dosen Swasta : 8 Orang
t. Guru Swasta : 112 Orang
u. Karyawan Perusahaan Swasta : 66 Orang
v. Karyawan Perusahaan Pemerintah : 43 Orang
8. Tenaga Kerja Berdasarkan Usia
a) Penduduk usia 18-56 tahun : 61 Orang
b) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja : 1.516 Orang
c) Penduduk usia 18-56 tahun yang masih
Sekolah dan tidak bekerja : 851 Orang
d) Penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi
Ibu Rumah Tangga : 845 Orang
e) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja
Penuh : 235 Orang
f) Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja
Tidak tentu : 517 Orang
132
9. Letak Geografis Desa Perampuan
Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok
Barat, merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan
Labuapi Batas-batas Desa Perampuan adalah sebagai berikut82 :
Sebelah Utara : Desa Bajur dan Desa Kuranji Dalang
Sebelah Timur : Desa Karang Bongkot
Sebelah Selatan : Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung
Sebelah Barat : Desa Kuranji
Secara umum iklim di Desa Perampuan dengan curah hujan
129,20 mm/tahun, jumlah bulan hujan rata rata 7 bulan/tahun, suhu
rata rata harian 23.00 C, tinggi tempat dari permukaan laut 15 s.d 25
mdl. Adapun jenis dan kesuburan tanah sebagian besar berwarna hitam
dengan tekstur tanah lempung dimana tingkat kemiringannya 0 s.d.10
derajat. Topografi Desa Perampuan termasuk desa dataran rendah
dengan luas 174,62 ha. Wilayah Desa Perampuan secara umum
mempunyai ciri geologis berupa lahan pertanian non irigasi teknis
yang cocok untuk tanaman jagung seluas 98,64 ha dengan produksi
1.191.81 ton/ha, dan kacang kedelai seluas 70,36 ha dengan produksi
144.64 ton/ha, padi sawah seluas 173,6 ha dengan produksi 1.191.81
ton/ha, buah mangga dengan luas 0,96 ha dengan produksi 4.82 ton/ha,
pisang seluas 0,23 ha dengan produksi 0,49 ton/ha
10. Infrastruktur Pendukung
82 ibid
133
a. Jaringan Jalan
Sarana transportasi atau akses jalan di Desa Perampuan
kondisinya baik kurang lebih 1.350 meter, jalan makadam kurang
900 meter yang perlu pembenahan. Di seluruh wilayah desa jalan-
jalan/gang dusun sudah dipasang paving block dan sebagian lagi
dirabat.
b. Kondisi dan fungsi jalan
Kondisi jalan Poros Desa yang menghubungkan desa keluar
dalam kondisi baik. Sedangkan kondisinya jalan/gang dusun yang
sudah dipaving blok banyak yang sudah mengalami kerusakan dan
kurang perawatan. Lokasi jalan-jalan tersebut terdapat di beberapa
lingkungan RT.
c. Keadaan tranportasi
Transportasi yang masuk kedesa adalah kendaraan bermotor
dan kendaraan truk pengangkut. Sedangkan transportasi lokal adalah
kendaraan pribadi berupa sepeda motor, cidomo dan ojek.
d. Pasar desa
Pasar Desa di Desa Perampuan belum ada setelah pasar
kabupaten yang dulu berlokasi di Desa Perampuan dipindahkan ke
wilayah Desa Karang Bongkot (Desa Pemekaran).
e. Sarana irigasi
134
Sarana Irigasi teknis belum ada, yang telah ada di Desa
Perampuan irigasi setengah teknis dengan menggunakan sumur gali,
sumur bor (pompa air tenaga diesel). Saluran Irigasi yang ada seperti
Saluran Irigasi Rumeneng dan Saluran Irigasi Kelongkeng belum
bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena kurangnya dam-dam
pembagi dan saluran-saluran tersier.
f. Infrastruktur pendukung
Infrastruktur pendukung yang lain antara lain meliputi
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas
perumahan, fasilitas perkantoran, fasilitas olah raga, fasilitas MCK,
fasilitas perdagangan dan jasa dan seterusnya. Dalam hal ini
dijelaskan bagaimana kondisi, potensi dan kendala yang dihadapi
dari masing-masing infrastruktur yang ada.
G. Sejarah Berdirinya Usaha Es Krim di Desa Perampuan
Dalam sejarahnya, Es krim diperkirakan ada kurang lebih dari 200
tahun sebelum Masehi, walaupun memang tidak diketahui secara tepat
kapan tanggal maupun penciptanya. Es krim merupakan makanan yang
menyehatkan yang bahan utamanya memakai susu, tidak heran jika es
krim sangat di gemari oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang
tua gemar mengkonsumsi es krim. Dari tahun ke tahun es krim memiliki
kemajuan yang begitu pesat, para produsen es krim berlomba-lomba untuk
menciptakan inovasi produk untuk menarik minat hati pelanggan. Tidak
heran jika di luaran sana banyak sekali merk-merk es krim yang beredar di
135
pasaran, baik itu merk local maupun luar negeri. Salah satu tempat
produsen es krim adalah di Desa Perampuan. Dalam sejarahnya sekitar 25
tahun yang lalu, Amaq Ralim adalah salah satu pembuat es krim lilin,
namun seiring perkembangan zaman yang begitu modern, Amaq Ralim
tidak lagi memproduksi es krim, di karenakan tidak ada inovasi produk
yang di hasilkan yang berimbas pada jatuhnya usaha produksi es krim
lilin.83 Selama kurun waktu 7 tahun akhirnya muncul pengusaha produsen
es krim yang mengikuti alur perkembngan zaman. Sahdan (produsen es
krim), merupakan satu-satunya produsen es krim yang berada di desa
perampuan setelah Amaq Ralim. Kurang lebih 7 tahun Sahdan (produsen
es krim) menjalankan usahanya sebagai produsen es krim. Di bekali
dengan hanya bermodal pengalaman yang dimiliki sahdan (produsen es
krim) mampu menciptakan suatu peluang yang besar dan mampu untuk
bersaing di dunia es krim.
Sahdan merupakan salah satu dari sekian banyak pengusaha es krim
di yang berada di wilyah lombok, bahkan bukan hanya produk lokal saja
yang menjadi saingan untuk merebut minat para konsumen akan tetapi
produk luar daerah sampai luar negeri ikut mejadi bagian dari upaya untuk
menarik hati para konsumen. Melihat begitu banyak para pengusaha yang
menjadi saingan produk, sahdan tidak pernah pernah putus asa untuk terus
berjuang mewujudkan cita-citanya, “niat awal saya membuat
usaha/memproduksi es krim adalah untuk membantu teman-teman, inilah
83 Wawancara dengan Sumar (pedagang pengepul) di Desa Perampuan, tanggal
17 oktober 2017
136
yang membuat saya masih biasa bertahan sampai sekarang dengan usaha
ini, kendati demikian perjalanan usaha ini tidak semulus yang saya
bayangkan, tapi begitulah usaha harus banyak sabar dan istiqomah dalam
menjalankannya, bahkan saya pernah pesimis dengan usaha yang saya
jalankan ini, namun karena niat dan etikad yang di tanam dalam hati yang
tidak mencari keuntungan semata yang memotivasi untuk tidak putus asa
dan bangkit kembali”.84 Hasil produksi es krim yang di hasilkan oleh
Sahdan (produsen es krim) di pasok ke agen-agen pengepul yang berada
di Desa Perampuan, bahkan hasil produksinya di pasok ke luar desa, luar
kecamatan, dan samapai ke luar kabupaten.85
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan
dengan beberapa sumber yang didapatkan, kondisi usaha es krim di Desa
Perampuan saat ini masih berjalan seperti biasanya, namun jumlah
produksinya tidak sebanyak yang dulu ketika baru-baru membuka usaha
produksi es krim, mengingat tingkat persaingan yang ada di pasar saat ini
sangatlah tinggi yang berdampak pada tingkat produksi.86 “Sekarang ini
banyak sekali persaingan yang ada di pasaran, namun Allah itu maha adil
atas usaha hambanya, yang penting saya sudah berusaha dan berikhtiar
dalam menjalaninya, masalah rizki sudah diatur sama yang di atas”.87
Di bekali dengan pegalaman yang memadai yang di setrai dengan
skil dan kreatifitas yang tinggi akan menjadikannya sebagai usaha mikro
84 Ibid 85 Ibid 86 Observasi, tanggal 24 september 2017 87 Wawancara dengan Sahdan (Pengusaha Es Krim), tanggal 16 oktober 2017
137
yang berkembang di masa yang akan datang. Saat ini Sahdan (pengusaha
es krim) memiliki 5 karyawan, 8 frizer yang berukuran 650 liter, 1 mixser
buatan, dan 1 mesin pembuat es krim. Ketersediaan bahan baku sangatlah
mendukung proses produksi es krim “ alhamdulillah masalah bahan baku
banyak dan selalu tersedia di pasaran”.88 Dalam proses produksi sahdan
memproduksi 2 jenis krim, es krim stik dan es krim emberan. Yang
dulunya sahdan hanya membuat es krim stik saja, namun kini sahdan
mampu membuat es krim emberan.
Pengusaha es krim mampu membuat es krim stik dan emberan
selama 1 hari, satu kali produksi es krim stik menghasilkan 1.500 biji es
krim stik dan 15 ember untuk es krim emberan, dari hasil survey dan
wawancara yang peneliti lakukan bahan dari es krim stik dan es krim
emberan hamper sama, yang membedakannya cumin es krim stik tidak
memakai telur sedangkan es krim emberan mamkai telur. Satu biji es krim
stik di jual dengan harga Rp.900,-/biji (harga ini di berikan kepada agen
pengecer), sedangkang untuk harga es krim emberan di bandrol dengan
harga Rp.95.000,-/ember (harga ini di berikan kepada agen pengecer).
Bahan baku yang di gunakan oleh sahdan bisanya di beli dalam
jumlah banyak, dan bahan baku yang di beli bisa untuk membuat es krim
stik dan emberan secara bersamaan dalam waktu 1 hari.
88 Ibid
138
H. Alat dan Bahan Produksi Es Krim
1. Alat yang di butuhkan untuk pembuatan es krim stik maupun
emberana dalah sebagai berikut:89
1) Ember
2) Mixser buatan
3) Mesin cetakan es krim stik
4) Sel
5) Bungkus
6) Stik
7) Plastic
8) Perekat
2. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan es krim stik maupun
emberan adalah sebagai berikut:90
1) Es krim stik
k. Susu full cream
l. Susu kaleng
m. Tepung
n. Susu bubuk/skim
o. Gula
p. Garam
q. CMC
r. Aroma+perasa
89 Wawancara dengan Sahdan, Produsen Es Krim, 18 Oktober 2017 90
Ibid
139
s. Es balok
t. Garam besar
2) Es krim emberan
n. Tepung tapioca “cap pak tani”
o. Susu skim
p. Susu full cream
q. Susu kaleng “dary camp”
r. CMC (pengental)
s. Aroma+perasa
t. Telur
u. Gula
v. Garam yudium
w. Es batu
x. Sout mix
y. SP (pengembang)
z. Garam besar
I. Proses Produksi Es krim
Proses pembuatan es krim baik es krim stik maupun emberan
tidaklah mudah, dalam pembuatannyan dibutuhkan kesabaran, keuletan,
dan menguras tenaga yang banyak. Sehingga sahdan pemilik usaha
merekrut 5 karyawan dalam proses pembuatan.
140
Berikut adalah tahap-tahap pembuatan es krim :91
3. Es krim Emberan
1) Membuat takaran untuk jumlah yang akan diproduksi
2) Mencampurkan tepung tapioca, susu skim, CMC, pewarna
makanan, gula, garam beryudium dan di tambah dengan air.
3) Jika bahan untuk adonan pertama sudah terkumpul, maka adonan
di aduk di atas api sampai semuanya tecampur rata
4) Memasukkan campuran adonan yang sudah merata ke dalam
freezer dalam waktu 2-3 jam.
5) Setelah 2/3 jam di dalam freezer adonan yang sudah membeku di
angkat dan di masukkan ke dalam mixser buatan, dan ditambah
dengan bahan yang belum masuk yakni; susu full cream, susu
kaleng, aroma+perasa, telur, es batu, sout mix, garam besar dan
SP (pengembang).
6) Adonan kemudian di mixer sampai adonan mengembang, ±
selama 2-3 jam.
7) Adonan yang sudah mengembang kemudian di masukkan ke
mesin pembuat es krim (mesin rakitan) secara bertahap ± selama
20 menit
8) Barulah kemudian es krim yang sudah jadi di masukkan ke dalam
takaran dan kemudian di masukkan kembali ke dalam freezer
untuk proses pematangan es krim.
91 Wawancara dengan Sahdan, Produsen Es Krim, tanggal 19 oktober
2017
141
9) Es krim yang sudah jadi sipa di kirim ke pemesan.
4. Es Krim Stik
Untuk proses pembutan es krim stik hampir sama proses
pembuatannya dengan es krim emberan, yang jadi perbedaannya
hanya terletak pada jumlah takaran air yang di pakek, untuk es krim
stik jumlah takaran airnya lebih banyak dibandingkan dengan es krim
emberan.92
Dalam proses produksi sahdan mampu memproduksi sebanyak
40 ember es krim dalam waktu setengah hari, modal yang di pakek untuk
membuat es krim emberan ini sebesar Rp. 3.000.000,- dan dijual seharga
Rp. 95.000,-/ember. Keuntungan yang di peroleh dari modal produksi
sebesar Rp. 3.000.000,- adalah sebesar Rp. 800.000,-. Sedangkan untuk es
krim stik modal yang di pakai untuk memproduksi adalah sebesar Rp.
1.500.000,- dan dijual dengan harga Rp. 900,-/biji. Maka keuntungan yang
di peroleh dari modal Rp. 1.500.000,- adalah sebesar Rp. 900.000,-.93
Table 01. Nama Pengepul Es Krim di Desa Perampuan94
No Nama Alamat Dusun Keterangan
1 Sukardi Kr. Bayan
2 Sumardi Kr. Bayan
3 Sahrun Kr. Bayan
92 Ibid 93 Ibid 94 Wawancara dengan Sumardi, Pengepul Es Krim, Tanggal 10 Desember 2017
142
4 Rasinah Kr. Bayan
5 Sahdan Kerepet
6 Sofiyan Kerepet
7 Saidin Kerepet
8 Ohsin Kapitan
9 Sahdi Kapitan
10 Saeful Kapitan
11 Sukawan Kapitan
12 Muliawan Kr. Paok
13 Usman Kr. Paok
14 Sahar Kr. Paok
15 Sahdi Perampuan Barat
16 Shodiqin Perampuan barat
17 Sumarjan Perampuan Barat
18 Ahmad Perampuan Barat
Dengan melihat daftar nama pengepul es krim yang berada di Desa
Perampuan, maka kondisi ini bisa di manfaatkan oleh perodusen Es krim
sebagai peluang besar untuk memperkenalkan produk es krim yang di
produksi. Selain itu, banyaknya pengepul yang berada di Desa Perampuan
143
bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk menjadi pedagang es krim
keliling. Kondisi seperti ini bukan hanya berimbas pada kalangan
masyarakat saja, akan tetapi ini akan menguntungkan pemerintah setempat
dalam upaya untuk mengentaskan pengangguran.
Table 02. Nama Pedagang Keliling Es Krim95
No Nama Pengepul Nama Pedagang Keliling
1 Sukardi 8. Rasmin
9. Herun
10. Muksan
11. Taroji
12. Parhan
13. Sap
14. Ramli
2 Sumardi 4. Mulidah
5. Ahmad
6. Munawir
3 Sahdan 8. Ili
9. Jami’an
10. Sidik
11. Suhandi
12. Musleh
95 ibid
144
13. Mahdan
14. Madun
4 Sofiyan 7. Moh
8. Nurdimah
9. Safar
10. Badarudin
11. Murdi
12. Mahfud
5 Saidin 8. Dirah
9. Saef
10. Sukiman
11. Juase
12. As
13. Pai
14. Daud
6 Ohsin 9. Baehaqi
10. Baen
11. Subaidi
12. Zulhadi
13. Safarudin
14. Usman
15. Arifin
145
16. Seriman
7 Rasinah 4. Sahli
5. Serinate
6. Wirinate
8 Sahrun 3. Nursalim
4. Hardi
9 Sahdi 4. Raimah
5. Sabidin
6. Rusdin
10 Saeful 3. Amidah
4. Budiaseh
11 Sukawan 5. Budiman
6. Nurkamin
12 Muliawan 7. Marwi
8. Mardan
13 Usman 3. Karnaen
4. Sadri
14 Sahar 4. Safrudin
5. Multazam
6. Bahar
15 Shodiqin 5. Saenudin
146
6. Bahri
7. Sukriadi
8. Sofiyan
16 Sahdi 3. Ishak
4. Mustajap
17 Sumarjan 4. Yon Saputra
5. Munir
6. Fathul
18 Ahmad 3. Nursan
4. Mahnan
J. Prospek Usaha Es Krim
Proses mengembangkan suatu usaha tidak terlepas dari keuletan,
kegigihan, kesungguhan, dan keyakinan bahwa proses tidak akan
menghianati hasil, segala jerit payah dan pengorbanan yang di lakukan
dalam rangka untuk mengembangkan suatu usaha pasti akan menghasilkan
sesuatu yang memuaskan. Bukan hanya itu, dalam pengembangan suatu
usaha harus juga di imbangi dengan, kecerdasan, kejujuran, keterampilan,
kreatifitas dan mampu untuk menganalisis setiap perkembangan situasi
dan kondisi di sekitar. Dalam menganlisis pengembangan usaha yang akan
dilakukan, secara umum dapat ditinjau berdasarkan kekuatan dan peluang
yang dimiliki perusahaan yang kemudian di manfaatkan semaksimal
147
mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang hadapi oleh
usaha.
Banyaknya para pengepul yang berada di wilayah Desa Perampuan
merupkan peluang besar bagi produsen es krim. Karena tidak menutup
kemungkinan para pengepul yang berada di wilyah Desa Perampuan akan
memasok barang dari wilayah mereka sendiri, akan tetapi peluang ini tidak
bisa di maksimalkan oleh Sahdan (Produsen Es krim). Kurang memahami
apa yang menjadi kebutuhan konsumen akan berdampak terhadap kurang
optimal dalam mengelola peluang yang ada. Dalam realitanya bahwa
pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberpa
hal, Pertama, adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang
baik. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan
membuat kebijakan publik. Ketiga, dalam hal pemasaran yaitu penyebaran
ide diantara konsumen dapat menyebar dengan lebih cepat dan efektif.
Dari hasil survey yang peneliti lakukan ada beberapa faktor
pendukung dan penghambat pengembangan usaha es krim dapat dilihat
dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh usaha
es krim tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kekuatan (Strength)
b. Produk yang berpariasi, berkualitas, dan harga yang terjangkau.
c. Modal milik sendiri.
d. Memiliki karyawan/teman kerja sama yang ahli dalam bidangnya.
148
e. Lokasi produksi es krim dilakukan dirumah sendiri, artinya tidak
perlu mengeluarkan biaya sewa bangunan.
f. Es krim bukanlah hal yang asing bagi kalangan anak-anak, remaja,
bahkan orang tua
g. Adonan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan
menyehatkan, di karenakan bahan dasar untuk mebuat es krim
adalah susu
h. Rasa yang lebih enak dan harga yang murah untuk kelas es krim
produksi lokal
2) Kelemahan (Weaknes)
a. Modal usaha besar karena harus tersedia freezer dan peralatan lain
yang membutuhkan daya listrik tinggi, sehingga biaya operasional
tinggi
b. Modal terbatas
c. Proses produksi masih manual
d. Proses produksi es krim emberan hanya di lakuakan ketika ada
pesanan.
e. Tidak ada invasi produk (monoton)
f. Banyaknya persaingan dari dalam daerah, luar daerah bahkan
sampai luar negeri
g. Kurangnya pemasaran yang merata
h. Tidak memiliki merek sendiri.
3) Peluang (Opportunity)
149
f. Daerah tropis Indonesia membuat banyak orang menyukai es krim
g. Adanya permintaan masyarakat terhadap produk es krim yang
meningkat
h. Prospek usaha yang bagus karena di sukai semua kalangan.
i. Sebagai sajian pendamping.
j. Banyak terdapat agen-agen pengepul es krim
4) Threat (ancaman)
f. Akan muncul usaha serupa sebagai pesaing jika usaha tersebut laku
di pasaran
g. Jika saat musim hujan tiba, penggemar berkurang
h. Banyaknya pesaing yang menawarkan produk yang lebih varian
i. Kekuatan merk lain yang lebih menguaasai pasar lebih luas
j. Banyaknya merk es krim yang sudah terkenal
Melihat dari hasil survey terhadap usaha, membuka usaha es krim
merupakan salah satu cara untuk mengisi peluang pasar yang ada. Semakin
besar peluang pasar, maka akan dapat memberikan keuntungan yang
berlimpah bagi pengusaha es krim itu sendiri. Ketika mendengar kata es
krim, yang ada di benak anda pasti manis, dingin, tampilan bagus, rasanya
lezat dan lain sebagainya, hal ini karena es krim memang memiliki itu
semua, rasa nya yang enak dan lezat serta membuat orang ketagihan
menjadi salah satu alasan kenapa seseorang memakan es krim dan suka
membeli nya. Prospek usaha es krim termasuk usaha yang menjanjikan, ini
dapat dilihat dari beberapa aspek yang mendorong kemajuan serta
150
perkembangan dari usaha es krim tersebut. Bahkan jenis es krim apapun
juga memiliki peluang yang sama seperti misalnya anda menjual es krim
unik, es krim cone atau es krim cup. Semuanya sama-sama memiliki
peluang yang besar untuk bisa menghasilkan keuntungan yang melimpah.
Banyaknya bermunculan agen-agen pengepul, baik yang berada di wilayah
Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur, para agen-agen
pengepul yang banyak bermunculan merupakan wadah dan sarana yang
sangat bagus unutk mempromosikan es krim yang di produksi.
Bukan hanya itu saja wadah dan sarana dalam pengembangan
usaha es krim, meningkatnya jumlah pedagang keliling adalah merupakan
peluang besar yang bisa di masuki oleh pengusaha es krim dalam rangka
promosi barang dan menjual barang hasil produksi. Lingkungan sekitar
adalah sarana yang paling mendukung dalam pengembangan usaha,
termasuk dalam pengembangan usah ini, karena di desa perampuan dan
desa tetangga terdapat banyak pengepul es krim, dan masing-masing
pengepul memiliki minimal 3 pedagang keliling, dan hal ini secara tidak
langsung para pengepul yang berada di desa perampuan maupun desa-desa
lain butuh akan es krim. Bahkan tidak menutup kemungkinan pengusaha
es krim akan memiliki partner usaha sampai ke luar kabupaten, hal inilah
yang bisa di manfaatkan sebagai peluang besar untuk memenuhi
kebutuhan para pengepul es krim dan penjual es krim keliling. Secara
kualitas, es krim yang di hasilkan oleh pengusaha es krim yang peneliti
teliti baik es krim emberan maupun stik cukup memuaskan dan sepadan
151
dengan harga yang di berikan. Dengan kualitas produk es krim yang
memuaskan ini, pengusaha es krim harus selalu menjaganya serta
memberikan inovasi-inovasi terbaru dari produk yang di hasilkan, hal bisa
sebagai sarana untuk menarik minat para konsumen, dengan adanya
inovasi produk, maka pelanggan akan berbondong-bondong untuk
mendapatkan hasil produksi dari pengusaha es krim, baik es krim emberan
maupun es krim stik.
152
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Proses mengembangkan suatu usaha tidak terlepas dari keuletan,
kegigihan, kesungguhan, dan keyakinan bahwa hasil tidak akan
menghianati proses, segala jerit payah dan pengorbanan yang di lakukan
dalam rangka untuk mengembangkan suatu usaha pasti akan menghasilkan
sesuatu yang memuaskan. Bukan hanya itu, dalam pengembangan suatu
usaha harus juga di imbangi dengan, kecerdasan, kejujuran, keterampilan,
kreatifitas dan mampu untuk menganalisis setiap perkembangan situasi
dan kondisi di sekitar. Dalam menganlisis pengembangan usaha yang akan
dilakukan, secara umum dapat ditinjau berdasarkan kekuatan dan peluang
yang dimiliki perusahaan yang kemudian di manfaatkan semaksimal
mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang hadapi oleh
usaha. Membuka usaha es krim merupakan salah satu cara untuk mengisi
peluang pasar yang ada. Semakin besar peluang pasar, maka akan dapat
memberikan keuntungan yang berlimpah bagi pengusaha es krim itu
sendiri. Ketika mendengar kata es krim, yang ada di benak semua orang
pasti manis, dingin, tampilan bagus, rasanya lezat dan lain sebagainya, hal
ini karena es krim memang memiliki itu semua, rasa nya yang enak dan
lezat serta membuat orang ketagihan menjadi salah satu alasan kenapa
seseorang sangat gemar memakan dan suka membeli nya.
153
Melihat dari paparan data yang peneliti dapatkan, usaha es krim
yang berada di wilayah Desa Perampuan memiliki prospek usaha yang
sangat besar, ini terlihat dari kekuatan dan peluang yang ada di wilayah
Desa Perampuan maupun yang berada di luar wilayah Desa Perampuan.
Disamping itu produk yang dihasilkan oleh sahdan (produsen es krim)
mampu untuk bersaing dengan produk merk lain, baik itu produk local
maupun produk non local. Dalam menjalankan usaha es krim, pengusaha
harus dilandasi dengan niat yang baik dan selalu memberikan pelayanan
yang terbaik pula kepada para pelanggan atau konsumen, agar nama baik
dari perusahaan tatap terjaga. Pengusaha es krim juga harus selalu
megharapkan keberkahan serta keridhaan Allah SWT terhadp usaha yang
dijalankan, niat yang ihklas dan cara yang sesuai dengan tuntutan syari’at
agama islam.
Dalam menjalankan roda perusahaan suatu usaha (usaha es krim)
agar mampu memliki prospek kedepan, maka pengusaha dituntut untuk
selalu memperhatikan pertumbuhan dari usaha es krim yang ditekuni,
karena pertumbuhan perusahaan harus dijalankan secara terus menerus dan
proses keberlangsungan dari perusahaan es krim harus diupayakan agar
berlangsung dalam kurun waktu selama mungkin. Karena prospek
pengembangan usaha es krim akan bisa dilihat ketika usaha tersebut
memiliki pertumbuhan yang terus menerus dan bisa bisa dijalankan dalam
kurun waktu yang selama mungkin.
154
Banyaknya bermunculan agen-agen pengepul, baik yang berada di
wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur merupakan
wadah dan sarana yang sangat bagus unutk mempromosikan es krim yang
di produksi. Bukan hanya itu saja wadah dan sarana dalam pengembangan
usaha es krim, mengingat banyaknya jumlah pedagang keliling adalah
merupakan peluang besar yang bisa di masuki oleh pengusaha es krim
dalam rangka promosi barang dan menjual barang hasil produksi. Selain
itu, lingkungan sekitar juga merupakan sarana yang paling mendukung
dalam pengembangan usaha, termasuk dalam pengembangan usaha ini,
karena di Desa Perampuan khususnya dan Desa-Desa lain pada umumnya
terdapat banyak pengepul es krim, dan masing-masing pengepul memiliki
minimal 3 pedagang keliling, hal ini secara tidak langsung akan
berdampak pada meningkatnya jumlah permintaan es krim para pengepul
yang berada di desa perampuan maupun desa-desa lain. Bahkan tidak
menutup kemungkinan pengusaha es krim akan memiliki partner usaha
sampai ke luar kabupaten, hal inilah yang bisa di manfaatkan sebagai
peluang besar untuk memenuhi kebutuhan para pengepul es krim dan
penjual es krim keliling yang berada di Desa Perampuan maupun Desa-
desa lain pada umumnya.
Secara kualitas, es krim yang di hasilkan oleh pengusaha es krim
yang peneliti teliti, baik es krim emberan maupun stik cukup memuaskan
dan sepadan dengan harga yang di berikan. Dengan kualitas produk es
krim yang memuaskan ini, pengusaha es krim harus selalu menjaganya
155
serta memberikan inovasi-inovasi terbaru dari produk yang di hasilkan, hal
bisa sebagai sarana untuk menarik minat para konsumen, dengan adanya
inovasi produk, maka pelanggan akan berbondong-bondong untuk
mendapatkan hasil produksi dari pengusaha es krim, baik es krim emberan
maupun es krim stik.
B. Perspektif Ekonomi Islam
Islam memandang bahwa bumi dan segala isinya merupakan
amanah Allah SWT kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-
baiknya bagi kesejahteraan bersama. Salah satu pemanfaatan yang telah
diberikan kepada sang khalifah adalah kegiatan ekonomi (umum) dan
lebih sempit lagi kegiatan produksi (khusus). Islam mengajarkan kepada
khalifah unutuk memakai dasar yang benar agar mendapat keridhaan dari
Allah sang maha pencipta.
Kegiatan produksi dalam ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang
menciptakan manfaat (utility) baik di masa kini maupun dimasa
mendatang. Kegiatan produksi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen. Pengertian secara teknis, produksi adalah
proses mentransformasi input menjadi output, tetapi definisi produksi
dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi
mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter
yang melekat padanya.
156
Produksi mempunyai peranan penting dalam menentukan taraf
hidup manusia dan kemakmuran suatu bangsa. Al-Qur’an telah
meletakkan landasan yang sangat kuat terhadap produksi. Dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul banyak dicontohkan bagaimana ummat islam
diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar
mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan lebih baik, seperti
(QS.Al-Qashash;73)
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan
agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Ayat di atas menunjukkan bahwa, mementingkan kegiatan produksi
merupakan prinsip yang mendasar dalam ekonomi islam. Kegiatan
produksi mengerucut pada manusia dan eksistensinya, pemerataan
kesejahteraan yang dilandasi oleh keadilan dan kemaslahatan bagi seluruh
manusia dimuka dunia ini. Dengan demikian, kepentingan manusia yang
sejalan dengan moral harus menjadi focus dan target dari kegiatan
produksi.96
Produksi, distribusi dan konsumsi sesungguhnya merupakan suatu
rangkaian ekonomi yang tidak dapat di pisahkan. Ketiganya memang
saling mempengaruhi, namun harus diakui bahwa produksi merupakan
titik pangkal dari rangkaian kegiatan ekonomi tersebut. Tidak akan ada
kegiatan distribusi tanpa produksi, demikan pula halnya kegiatan
96 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya Terhadap Aktivitas Ekonomi (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), h. 111.
157
konsumsi. Demikian pula, untuk mengetahui indicator kemajuan ekonomi
individual maupun suatu bangsa dapat dilihat pada tingkat
produktifitasnya.
Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan
dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi : pertanian, perkebunana,
perikanan, perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkahi pekerjaan
dunia dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja
bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan tidak
melupakan-Nya. Dari Jabir, diriwayatkan oleh Baihaqi bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Kejahatan yang paling bahaya di muka bumi ini ialah
pengangguran” (HR. Hakim, Trimidzi, dan Baihaqi). Pada masa
Rasulullah SAW, beliau tidak pernah menyuruh seorang sahabat pun untuk
meninggalkan keterampilannya. Karena pada dasarnya, pekerjaan duniawi
tidak hanya bermanfaat bagi individu pelakunya, tetapi juga penting untuk
mencapai kemaslahatan masyarakat secara umum. Tidak logis jika dalam
kehidupan didunia, manusia selalu mengambil tanpa pernah member apa
pun kepada orang lain atau masyarakat, baik berbentuk ilmu maupun
tenaga.97
Dalam islam, manusia tidak hanya diperintahkan untuk bekerja
keras dan mengembangkan hasil usahanya (produktivitas), tetapi islam
memandang setiap usaha seseorang sebagai ibadah kepada Allah dan jihad
di jalan Allah. Usaha dan peningkatan produktivitas dalam pandangan
97 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar ekonomi Islam;Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.(Jakarta;Prenadamedia Grup, 2014), h. 117
158
islam di pandang sebagai ibadah, bahkan aktivitas perekonomian ini di
pandang semulia-mulianya nilai. Karena hanya denga bekerja setiap
individu dapat memenuhi hajat hidupnya, hajat hidup keluarga, berbuat
baik kepada karib kerabat, memberikan pertolongan dan ikut berpartisipasi
dalam mewujudkan kemaslahatan umum.98 Di samping itu iman, takwa,
dan istiqomah merupakan pendorong yang sangat kuat untuk memperbesar
produksi melalui kerja keras dengan baik, ikhlas, dan jujur dalam
melakukan kegiatan produksi yang dibutuhkan untuk kepentingan umat,
agama, dan dunia.99
Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan profit
berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif. Rasulullah
SAW menganjurkan itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan yang
dillaksanakan oleh seorang muslim. Bersikap profesional dalam
memproduksi dalam memproduksi menjadi suatu keharusan bagi seorang
muslim. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak
ada, karena tidak ada seorang pun yang dapat menciptakan suatu benda
yang benar-benar baru. Maka dari itu yang bisa dikerjakan oleh manusia
adalah membuat barang-barang menjadi berguna, yang bisa dihasilkan dari
beberapa aktivitas produksi itu sendiri.100 Membuat suatu barang yang
berguna berarti juga memproduksi barang yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan memiliki daya jual yang tinggi. Jenis barang atau jasa
98 Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya Terhadap Aktivitas Ekonomi (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), h. 127 99 Ibid, h. 128 100 M.A Mannan, Ekonomi Islam, terj. Potan Arif Harahap. (Jakarta: Intermassa,1992), h.54
159
tersebut tentunya berdaya guna tinggi, terjangkau, bermanfaat, dan
menarik konsumen, sehingga penjualanya akan selalu naik dan konstan.
Barang atau jasa yang inovatif, selalu dihasilkan oleh produsen yang
professional. Menjadi pribadi yang professional tidaklah mudah, karena
harus selalu siap menghadapi segala macam tantangan yang berjalan
seiring dengan adanya kemajuan. Mempelajari segala hal yang baik,
walaupun dari arah mana pun bukanlah suatu kesalahan, walaupaun itu
datangnya dari musuh. Rasulullah SAW dalam suatu kesempatan
bersabda: “Siapa yang mendapatkan sesuatu (pekerjaan untuk mencari
rizki), maka hendaklah ia menekuninya.(HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu,
melakukan suatu inovasi dalam suatu produksi merupakan suatu kewajiban
bagi seorang produsen muslim, demi kemaslahatan produksinya, di
tengah-tengah persaingan yang sangat ketat di era industry sekarang ini.101
Orientasi ke depan ini akan mendorong produsen untuk terus
menerus melakukan riset dan pengembangan (research and development).
Guna menemukan berbagai jenis kebutuhan, teknologi yang di terapkan,
serta berbagai standard lain yang sesuai dengan tuntutan masa depan.
Efisiensi dengan sendirinya juga senantiasa dikembangkan, sebab dengan
cara inilah kelangsungan dan kesinambungan pembangunan akan terjaga.
Seorang pengusaha (es krim) berkewajiban untuk memahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia
101 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar ekonomi Islam;Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.(Jakarta;Prenadamedia Grup, 2014), h. 126
160
mengambil keputusan, sehingga produsen dapat memproduksi barang dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, selain itu pengusaha es
krim juga harus tetap dan selalu memperhatikan segala nilai-nilai dalam
bidang produksi , yakni; ihsan dan iitqan (sungguh-sungguh) dalam
berusaha, iman, takwa, maslahah, istiqamah, dan bekerja pada bidang yang
halal, itu semua merupakan keutamaan yang di sangat dijunjung oleh
agama, dan kesemuanya itu pada dasarnya mengacu pada nilai-nilai yang
pokok dalam ekonomi islam.
Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW memberikan arahan
mengenai prinsip-prinsip produksi bagi para pengusaha (secara umum) dan
pengusaha es krim (secara khusus) sebagai berikut: Pertama, tugas
manusia dimuka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi
dengan ilmu dan amalnya. Kedua, islam selalu menodrong kemajuan di
bidang produksi. Ketiga, teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan
kemampuan manusia. Nabi pernah bersabda: “kalian lebih mengetahui
urusan dunia kalian”. Keempat, dalam berinovasi dan bereksperimen, pada
prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudharat dan
memaksimalkan manfaat.
Agar usaha Es Krim yang dikembangkan di Desa Perampuan dapat
terus berjalan dan supaya dapat meningkatkan hasil produksinya serta
dapat menyerap lapangan pekerjaan yang semakin banyak bagi masyarakat
sekitar khususnya masyarakat Desa Perampuan, setidaknya ada beberapa
langkah yang dapat ditempuh, di antaranya :
161
6. Meningkatkan promosi
Meningkatkan promosi dengan lebih gencar bisa secara signifikan
meningkatkan penjualan menjadi lebih besar dari sebelumnya sehingga
usaha bisa lebih berkembang. Langkah promosi yang dipilih juga harus
sesuai dengan target pasar, seorang pengusaha juga tidak boleh
melupakan dengan penyedian stok produk yang memadai agar hasil
dari promosi yang dilakukan bisa maksimal.
7. Inovasi
Kurang inovasi dalam berwirausaha akan menyebabkan usaha jalan
di tempat. Seorang pengusaha harus membuat sebuah inovasi produk,
karena dengan inovasi sebuah usaha dapat terus exist bakhan maju dan
berkembang.
8. Memperluas jaringan
Memperluas jaringan bisa dilakukan dengan cara menambah
jumlah wilayah pemasaran agar konsumen dapat diraih dengan lebih
banyak, namun bukan hanya sector pemasaran yang harus di perluas,
akan tetapi harus juga dibarengi dengan perluasan pada sisi produk,
sumber daya, serta supplay bahan.
9. Kenali kompotitor bisnis
Jika tidak jeli dalam memperhatikan persaingan di pasar dari para
kompotitor dengan usaha yang sejenis, maka ide, inovasi serta
kreartifitas kita tidak akan ikut terpacu untuk selalu ingin memperbaiki
kualitas produk agar menjadi semakin baik lagi kedepannya. Ide dan
162
inovasi sangat penting untuk selalu di gali agar usaha bisa
berkembang, pasalnya jika produktifitas yang dihasilkan hanya
berjalan di tempat maka seorang pengusaha tinggal menunggu masa
dimana bisnis yang dijalankan akan semakin tertinggal.
10. Memperhatikan keluhan pelanggan
Keluhan, complain dari pelanggan jangan di anaggap hanya
merepotkan, namun di balik itu banyak hikmah yang bisa di dapat,
keluhan, complain dari pelanggan bisa menjadi sarana evaluasi dan
memperbaiki kembali terhadap hasil produksi. Manfaat yang besar
akan di rasakan oleh seorang pengusaha yang perduli terhadap
kritikan/keluhan dari para pelanggan, jika satu persatu dapat dibenahi,
maka bukan hanya menjadi lebih baik lagi terhadap usaha yang di
jalankan namun usaha atau bisnis yang dijalankan bisa bertahan dan
sanggup menghadapi persainga.
163
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Prospek Usaha Es Krim Di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi
Lombok Barat
Prospek dalam pengembangan usaha Es Krim di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat sangat menjanjikan
dan memiliki potensi peluang yang sangat menjanjikan,
pengembangan usaha Es Krim tersebut bisa dilihat dari peluang
yang ada, baik peluang yang ada di lingkungan masyarakat
sekitar Desa perampuan ataupun lingkungan Masyarakat yang
berada diluar Desa Perampuan. Pengembangan usaha es krim di
Desa Perampuan Kecamatan Labuapi bisa dilakukan dengan
melihat persentase jumlah pengepul dan pedagang keliling es krim,
Pengusaha es krim harus mampu dan jeli dalam melihat peluang-
peluang tersebut.
4. Perspektif Ekonomi Islam
Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan
profit berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif.
Rasulullah SAW menganjurkan itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan
yang dillaksanakan oleh seorang muslim. Bersikap profesional dalam
memproduksi dalam memproduksi menjadi suatu keharusan bagi
seorang muslim. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik
164
sesuatu yang tidak ada, karena tidak ada seorang pun yang dapat
menciptakan suatu benda yang benar-benar baru. Maka dari itu yang
bisa dikerjakan oleh manusia adalah membuat barang-barang menjadi
berguna, yang bisa dihasilkan dari beberapa aktivitas produksi itu
sendiri.
B. Saran-saran
6. Kepada pengusaha es krim agar terus menciptakan inovasi-inovasi
terbaru terhadap produk es krim, terus berkreasi dalam sebuah
seni, serta terus meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan guna
untuk menjaga citra dan nama baik dari usaha es krim tersebut.
7. Kepada pengusaha es krim agar terus memperhatikan kualitas dari
produk es krim yang diproduski untuk lebih menarik minat para
konsumen baik pengupul dan pedagang es krim keliling.
8. Kepada mayarakat diharapkan untuk terus memberikan dukungan
serta motivasi terhadap pengusaha es krim dan menjunjung tinggi
produk local (produk es krim di desa perampuan) agar usaha yang
ditekuni bisa lebih berkembang dikemudian hari, sehingga dapat
menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan dapat mengurangi
jumlah pengangguran yang ada saat ini.
9. Kepada pengusaha es krim harus tetap berpegang teguh pada
etika-etika bisnis Islami, dan menjalankan kegiatan produksi sesuai
dengan syariat islam agar apa yang dikerjakan dan diperoleh
selalu barokah dan mendapatkan ridha Allah SWT atas usaha es
165
krim yang di jalankan
10. Kepada pemerintah supaya lebih memperhatikan dan
mengapresiasikan lagi, tidak hanya kepada pengusaha mikro yang
sudah memiliki badan usaha tersendiri, namun pemerintah juga
diharapkan untuk memperhatikan usaha mikro yang ada di
pedesaan yang masih primitif agar senantiasa mampu untuk
mengembangkan usahanya dan mampu bersaing dengan produk-
produk dalam negeri maupun luar negeri.
166
DAFTAR PUSATAKA
Abdul Aziz, 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro, Graha
Ilmu: Yogyakarta
Adiwarman A. Karim, 2011. Ekonomi Mikro Islam, PT RajaGrafindo
Persada: Jakarta
Adiwarman A. Karim, 2007. Ekonomi Mikro Islam, PT RajaGrafindo
Persada: Jakarta
Euis Amalia, 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, PT
Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Hubaidi Asikin, 2013. Prospek Pengembangan Usaha Ikan Air Tawar
Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di Desa Sigerongan Kecamatan
Lingsar). Skripsi IAIN Mataram.
Ika Yunia Fauzi, Abdul Kadir Riyadi, 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid Al-Ayari’ah, PRENADAMEDIA GROUP:Jakarta
Muhammad. 2004. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, BPFE:
Jakarta
Muhammad Arief Mufraini, 2011. Etika Bisnis Islam. Gramata Publishing
anggota IKAPI: Jakarta.
Mustafa Edwin Nasution, 2006. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,
Prenada Media Group; Jakarta
Rozalinda, 2014. Ekonomi Islam ; Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas
Ekonomi, Rajawali Pers; Jakarta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono. 2016. Memahami Penilitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung..
Yusuf Qardhawi, 1997. Norma & Etika Ekonomi Islam, Gema Insani Pers:
Jakarta
167
Suryana, Irna. 2014. Prospek Usaha Kerupuk Kulit (UD Muslim) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Seganteng
Kecamatan Cakranegara Kota mataram. Skripsi IAIN Mataram.
Waldiyono, 2008. Ekonomi Tenik (Konsep, Teori dan Aplikasi), Pustaka
Pelajar: Yogyakarta.
Yuyus Suryana, 2010. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. Prenada Media Group: Jakarta
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAMFAKULTAS
Jalan Pendidikan No. 35 Telp. (0370)
NAMA MAHASISWA
NIM
PEMBIMBING I
JUDUL SKRIPSI
TANGGAL KONSULTASI
Mengetahui;
Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
NIP. 197111041997031001
168
KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMJalan Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-623809- Fax. 625337 Mataram
KARTU KONSULTASI
NAMA MAHASISWA : ILHAMDI
: 152.125.210
: Tuti Harwati,M.Ag.
: Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi L
Barat (Perspektif Ekonomi Islam)
MATERI KONSULTASI
CATATAN, SARAN, PERBAIKAN
Ekonomi dan Bisnis Islam
H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
197111041997031001
Mataram, …..,…………....
Pembimbing I
Tuti Harwati,M.Ag.
NIP. 197612202005012007
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM ISLAM
Fax. 625337 Mataram
Es Krim Di Desa
Kecamatan Labuapi Lombok
Islam)
TANDA TANGAN
…....2017
197612202005012007
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAMFAKULTAS
Jalan Pendidikan No. 35 Telp. (0370)
NAMA MAHASISWA
NIM
PEMBIMBING I
JUDUL SKRIPSI
TANGGAL KONSULTASI
Mengetahui;
Dekan Fak. Ekonomi dan
Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
NIP. 197111041997031001
169
KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMJalan Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621298-623809- Fax. 625337 Mataram
KARTU KONSULTASI
NAMA MAHASISWA : ILHAMDI
: 152.125.210
: Din Hari Fitriady,M.Ag.
: Prospek Pengembangan Usaha Es Krim Di Desa
Perampuan Kecamatan Labuapi L
Barat (Perspektif Ekonomi Islam)
MATERI KONSULTASI
CATATAN, SARAN, PERBAIKAN
Ekonomi dan Bisnis Islam
H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag.
197111041997031001
Mataram, …..,…………....
Pembimbing II
Din Hari Fitriady,M.Ag.
NIP. 197612202005012007
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM ISLAM
Fax. 625337 Mataram
Es Krim Di Desa
Kecamatan Labuapi Lombok
Islam)
TANDA TANGAN
…....2017
,M.Ag.
197612202005012007
170
171
172
173