skenario 5

3
II. Identifikasi masalah 1. Ny. Susi mengalami mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Mengapa Ny. Susi mengalami mual dan muntah? Gangguan aliran darah di konjungtiva dan badan seliar Vasodilatasi pembuluh darah arteri ciliaris anterior dan arteri konjungtiva Nyeri Pusat muntah terangsang (medula oblongata) Aktifasi saraf otonom parasimpatis ke saluran cerna (nervus vagus) Mual dan muntah (Vaughan, 2009) ya mbak nila, hehehe 2. Ny. Susi mengeluh bila melihat cahaya lampu tampak seperti warna pelangi Mengapa bila melihat cahaya lampu Ny. Susi melihat warna pelangi? Produksi humor aqueos yang terus menerus dan ditambah adanya penyumbatan canalis sclemm dan trabekula Penumpukan humor aqueos di mata

Upload: dinalintang

Post on 21-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tutorial

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 5

II. Identifikasi masalah

1. Ny. Susi mengalami mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu.

Mengapa Ny. Susi mengalami mual dan muntah?

Gangguan aliran darah di konjungtiva dan badan seliar

Vasodilatasi pembuluh darah arteri ciliaris anterior dan arteri konjungtiva

Nyeri

Pusat muntah terangsang (medula oblongata)

Aktifasi saraf otonom parasimpatis ke saluran cerna (nervus vagus)

Mual dan muntah

(Vaughan, 2009) ya mbak nila, hehehe

2. Ny. Susi mengeluh bila melihat cahaya lampu tampak seperti warna pelangi

Mengapa bila melihat cahaya lampu Ny. Susi melihat warna pelangi?

Produksi humor aqueos yang terus menerus dan ditambah adanya penyumbatan

canalis sclemm dan trabekula

Penumpukan humor aqueos di mata

Indeks bias media refraksi berubah

Cahaya yang masuk mata akan dibiaskan secara dispersi

Dispersi menjadi warna dan dispersinya berbentuk lingkaran mengikuti bentuk oculi

Halo (lingkaran pelangi)

Page 2: Skenario 5

(Vaughan, 2009)

3. Sebelumnya penglihatan mata kanan dan kiri sudah berkurang jejak 6 bulan lalu,

namun tidak disertai nyeri dan mata merah.

Mengapa keluhan penurunan penglihatan dahulu tidak disertai nyeri dan mata merah?

Penurunan penglihatan dapat terjadi pada penyakit salah satunya Glaukoma. Penyakit

glaukoma sendiri banyak lagi diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya. Pada kasus

ini, glaukoma yang berkaitan yaitu glaukoma primer. Sedangkan glaukoma primer

juga dibagi lagi menjadi:

a. Glaukoma sudut terbuka

Pada glaukoma ini terjadi proses degeneratif anyaman trabekula ditambah

pengendapan materi ekstrasel di dalam anyaman trabekula dan dibawah lapisan

endotel canalis Schwelm yang akan menyebabkan penurunan drainase humor

aqueos yang nantinya akan diikuti manifestasi klinik peningkatan tekanan

intraokular saja, tanpa menimbulkan mata merah, nyeri, pusing, ataupun mual dan

muntah.

b. Glaukoma sudut tertutup

Pada glaukoma ini, faktor resiko yang berperan adalah usia lanjut dan jenis

kelamin wanita, kedua hal itu merupakan faktor yang menambah berat perjalanan

penyakit. Pada glaukoma tertutup ini akan terbentuk iris bombe yang nantinya

akan menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer yang akan

mengakibatkan hambatan aliran keluar humor aqueos yang akan mengakibatkan

peningkatan tekanan intraokular dengan cepat yang akan bermanifestasi klinik

pandangan kabur secara mendadak, timbul nyeri hebat, akan tampak halo, mual

muntah, peningkatan tekanan intraokular yang mencolok, bilik mata depan yang

dangkal, kornea berkabut, dan pupil berdilatasi sedang yang terfiksasi.

(Vaughan, 2009)