skenario 3
DESCRIPTION
trTRANSCRIPT
KELOMPOK B 14
Ketua : Wildan Yoga Winata 1102011292
Sekretaris : Mohd. Riyan Adi Hermawan1102010171
Anggota : Mulki Alifah Hasna1102012183
Mutia Tri Pujianti 1102012184
Mutiara Alderisa1102012185 Mutiara Sandia
1102012186
Nabilah Fajriah1102012187
Nimas Aritia B1102012193
Qatrin Nada Ramadhani 1102012219
Reni Permana 1102012237
ANAK YANG LAMBANSeorang anak laki-laki berusia 8 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas karena menurut guru di sekolah, pasien tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Pasien sering mendapat nilai yang jelek, padahal saat diterangkan oleh gurunya pasien selalu tampak memperhatikan gurunya, pasien belum lancar membaca dan menulis, pasien sudah lancar berbicara, dapat makan, mandi dan berpakaian sendiri. Saat ini pasien masih duduk di kelas 1 SD karena tidak naik kelas.Pasien kemudian dirujuk untuk penilaian Intelligence Quotien (IQ) dan didapatkan nilai 55 yang menunjukkan pasien terdiagosa sebagai retardasi mental ringan. Pasien disarankan untuk bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB), tetapi ortu tidak melakukan hal tersebut karena masalah biaya. Pasien berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah, menempati rumah kontrakan yang sempit, ditempati oleh tujuh anggota keluarga. Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, pasien lebih banyak diasuh oleh kakak perempuannya yang paling tua; kedua orang tua bekerja, ayah buruh kasar dan ibu buruh cuci, sehingga pemberian makan pada usia balita tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi. Dengan tekad yang kuat akhirnya keluarga ini mendapat bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak mengelola Zakat-Infak-Shodaqoh (ZIS), akhirnya orang tua pasien memasukkan anaknya ke SLB sebagai tanggung jawab dan wujud dari kewajiban orang tua kepada anak untuk mendapatkan pendidikan khusus yang dilanjutkan dengan pendidikan keterampilan, agar klien dapat hidup mandiri, tidak tergantung dengan orang lain.
SASARAN BELAJAR1. Memahami dan Menjelaskan tentang Retardasi Mental Menjelaskan definisi retardasi mental Menjelaskan epidemiologi retardasi mental Menjelaskan etiologi retardasi mental Menjelaskan klasifikasi retardasi mental Menjelaskan manifestasi klinis retardasi mental Menjelaskan diagnosis retardasi mental Menjelaskan diagnosis banding retardasi mental Menjelaskan penatalaksanaan retardasi mental Menjelaskan prognosis retardasi mental Menjelaskan pencegahan retardasi mental
Memahami dan Menjelaskan Gizi Anak dan Remaja 2.1 Menjelaskan periode pertumbuhan anak dan remaja 2.2 Menjelaskan jenis gizi anak dan remaja 2.3 Menjelaskan kebutuhan gizi anak dan remaja Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Orang Tua Kepada Anak Menurut
Ajaran Agama Islam
Memahami dan Menjelaskan tentang Retardasi MentalMenjelaskan Definisi Retardasi Mental
The american Association Deficiency (AAMD) dan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV) mendefinisikan retardasi mental sebagai fungsi intelektual keseluruhan yang secara bermakna di bawah rata-rata yang menyebabkan atau berhubungan dengan gangguan pada perilaku adaptif dan bermanifestasi selama periode perkembangan yaitu sebelum usia 18 tahun
Prevalensi retardasi mental sekitar 1% dalam satu populasi. Di indonesia 1-3% penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi mental kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana retardasinya masih dalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa sekolah dengan puncak umur 10 sampai 14 tahun. Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Menjelaskan Epidemiologi Retardasi Mental
Menjelaskan Etiologi Retardasi Mental
Non OrganikKemiskinan dan keluarganya yang tidak harmonisFaktor sosiokulturalInteraksi anak-pengasuh yang tidak baikPenelantaran anak
OrganikFaktor prakonsepsia. Faktor pranatal.Faktor perinatal. Faktor post natal.
Menjelaskan Klasifikasi Retardasi Mental
Taraf perbatasan dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar (slow learner) dengan IQ 70 - 85.Retardasi mental mampu didik (educable mentally retarded) dengan IQ 50 - 75.Tunagrahit mampu latih (trainable mentally retarded) dengan IQ 30 - 50 atau IQ 35 - 55.Retardasi mental butuh rawat (dependent or profoundly mentally retarded) dengan IQ dibawah 25 atau 30.
Menjelaskan Manifestasi Klinis Retardasi Mental
1. Kelainan pada mata :2. Kejang3. Kelainan kulit4. Kelainan rambut5. Kepala6. Perawakan pendek7. Distonia
Menjelaskan Diagnosis Retardasi Mental
1. BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) merupakan cara pengukuran evoked potensial (aktivitas listrik yang dihasilkan saraf VIII, pusat-pusat neural dan traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus auditorik.
2. Pemeriksaan audiometric3. CT scan kepala untuk mengetahui struktur
jaringan otak, sehingga didapatkan gambaran area otak yang abnormal.
4. Timpanometri, digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani
5. Tes Laboratorium6. Pemeriksaan Psikologis
Menjelaskan Diagnosis Banding Retardasi Mental
Attention Deficit Hyoperactivity Disorder (ADHD)
Menjelaskan Penatalaksanaan Retardasi Mental
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
Obat-obat psikotropika (tioridazin, Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.
Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.
Antidepresan ( imipramin, tofranil)Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol
(Inderal)
Menjelaskan Prognosis Retardasi Mental
Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan retardasi mental ringan dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.
Menjelaskan Pencegahan Retardasi Mental
Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier
Memahami dan Menjelaskan Gizi Anak dan RemajaMenjelaskan Periode Pertumbuhan Anak dan Remaja
Faktor – faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah :KeluargaMediaTeman sebayaPenyakitMasalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :ObesitasKurang giziDefisiensi besiDefisiensi vitamin AKaries gigiAlergi makananGizi pada masa prasekolah
Menjelaskan Jenis Gizi Anak dan Remaja
Fungsi zat-zat gizi Jenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak
adalah: Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks,
dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak baru. Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino
yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.
Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi. DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.
Menjelaskan Kebutuhan Gizi Anak dan RemajaKebutuhan Gizi BayiKalori100-120 per kilogram berat badan. Bila berat badan
bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal.
Protein1,5-2 gram per kilogram berat badan. Bila
berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram.
Karbohidrat 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Bila
kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram.
Lemak20 persen dari total kalori. Bila kebutuhan kalori sehari
800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram.
Memahami dan Menjelaskan Kewajiban Orang Tua Kepada Anak Menurut Ajaran Agama Islam
Anak mempunyai hak untuk hidup Menyusui Memberi Nama yang Baik Mengaqiqahkan Anak Mendidik anak Memberi makan dan keperluan lainnya Memberi rizqi yang ‘thayyib’ Mendidik anak tentang agama Mendidik anak untuk sholat Mendidik anak tentang adab yang baik Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baik Memberi pengajaran Al Quran Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan