skenario 2 blok 22 echa

9
Step 1 1. suprapubik : termasuk dari 9 kuadran pembagian bagian dari abdomen 1. hipokondrium kiri 2. epigastirum 3. Hipokondrium kanan 4. umbilikus 5. lumbal kanan 6. lumbal kiri 7. inguinal kiri 8. inguinal kanan 9. suprapubik 2. kultur urin : suatu pemeriksaan untuk mendiagnosis suatu penyakit yang dikaitkan dengan TU 3. uji sensitivitas : uji kerentanan pada suatu bakteri. Untuk menentukan suatu bakteri itu sudah resisten atau tidak terhadap suatu antibiotik 4. batu : pengendapan substansi dari urin. Lebih sering pada laki-laki dari pada perempuan 5. kateter : instrumen yg terbuat dari karet yang dimasukkan ke buli- buli untuk mengeluarkan cairan/tabung atau saluran buatan 6. antibiotik : terapi medika mentosa untuk bakteri 7. infeksi dirumah sakit : adanya organisme jarinagn/cairan ditubuh di RS, transmisi organisme pada pasien berada di RS 72 jam infeksi yang terjadi selama 48 jam, 3 hari setelah keluar dari RS, 30 hari setelah operasi 8. sulit berkemih: dimana seseorang kesulitan dari berkemih, dikarenakan suatu penyakit,atau adanya obstrksi 9. urin : sisa hasil metabolisme yang di ekresikan dari ginjal step 2

Upload: echa-ayiimm

Post on 24-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

csdcsd

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 2 Blok 22 Echa

Step 1

1. suprapubik : termasuk dari 9 kuadran pembagian bagian dari abdomen1. hipokondrium kiri 2. epigastirum3. Hipokondrium kanan4. umbilikus5. lumbal kanan6. lumbal kiri7. inguinal kiri8. inguinal kanan9. suprapubik

2. kultur urin : suatu pemeriksaan untuk mendiagnosis suatu penyakit yang dikaitkan dengan TU

3. uji sensitivitas : uji kerentanan pada suatu bakteri. Untuk menentukan suatu bakteri itu sudah resisten atau tidak terhadap suatu antibiotik

4. batu : pengendapan substansi dari urin. Lebih sering pada laki-laki dari pada perempuan

5. kateter : instrumen yg terbuat dari karet yang dimasukkan ke buli-buli untuk mengeluarkan cairan/tabung atau saluran buatan

6. antibiotik : terapi medika mentosa untuk bakteri7. infeksi dirumah sakit :

adanya organisme jarinagn/cairan ditubuh di RS, transmisi organisme pada pasienberada di RS 72 jaminfeksi yang terjadi selama 48 jam, 3 hari setelah keluar dari RS, 30 hari setelah operasi

8. sulit berkemih: dimana seseorang kesulitan dari berkemih, dikarenakan suatu penyakit,atau adanya obstrksi

9. urin : sisa hasil metabolisme yang di ekresikan dari ginjal

step 21. jenis-jenis infeksi nosokomial ?2. cara penularan infeksi nosokomial :3. dignosis dan diagnosis banding skenario ?4. pencegahan infeksi nosokomial ?5. manifestasi klinis dari infeksi nosokomial ?6. metode dignosis klinis dan kausal dari infeksi nosokomial, ?7. indikasi, KI penggunaan kateter, waktu penggunaan maksimal dari kateter ?8. pemilihan antibiotik yang baik berdasarkan uji sensitivitasnya ?9. mekanisme sampai bapak diskenario demam tinggi ?10. pemeriksaan yang mungkin dilakukan selain kultur urin besertainterpretasinya ?

Page 2: Skenario 2 Blok 22 Echa

11. Faktor resiko terinfeksi nosokomial ?12. Penanganan untuk skenario ?13. infeksi nosokomial ?14. Kuman tersering menyebabkan infeksi nosokomial ? Konsep infeksi nosokomial ?15. Mendeskripsikan pola kuman yang ada pada rumah sakit ?16. Faktor yang dapat mengurangi terjadinya infeksi nosokomial ?17. Mendeskripsikan area RS yang sering menyebabkan

Step 3

1. ISK : pemgunaan kateter urin yg lamaBakteriemia : resistensi suatu bakteri terhadap antibiotik yg kita berikan karena tidak terkontrolPneunomi nosokomial : pemasangan intubasi, chest tube dllInfeksi luka operasi Infek Aliran darah primer

2. Kriteria :1. tidak didapatkan tanda klinis saat pasien masuk ke RS2. saat pasien dirawat tidak dalam inkubasi penyakit3. sudah berada diRS 3X24 jam 4. infeksi berasal dari luka sayatan operasi

3. Bakteri tersering S. aureus : ditularkan oleh para petugas (abses kutan)Streptokokus : dibawa oleh bayi baru lahirPneumokokus : dibawa leh bayi baru lahirInfeksi gram negatif Pseudomonas Infeksi kuman anaerob (bakteriodesInfeksi jamurInfeksi virus (virus influenzae)Bakteria ceraciabenesesns : pada luka bekas jaitan paru dan peritoneum

4. Cara penularanCross infeksi : antara pasien ke pasien yang lainSelf infeksi : dari suatu organ yg terinfeksi ke organ lain yg tdk terinfeksi Inveronmental : berasal dari benda2 atau bahan2 yang menginfeksi Kebidanan : kateterBedah : luka bakarICU : penggunaan ventilator :Bangsal rawat anak : kulit dan mukosaInhalasi : terbawa udara atau vektorCommonvehicle : ditularkan dari benda2.

Page 3: Skenario 2 Blok 22 Echa

5. Faktor resiko 1. infeksi secara langsung dan langsung : melalui tangan, kulit dan baju (stapilokokus aureus)2. resistensi antibiotika : penggunaan yang tidak terkontrol atau tidak maksimal atau dignosis yang salah3. faktor alat4. faktor lingkungan rumah sakit yang tidak bersih 5. faktor perawatnya tidak steril dalam melakukan tugasnya.

6. Diagnosis : ISK yg disebabkan oleh pemasangan kateter yang lamaTergantung dari pola kuman diRS, jadi bisa langsung diberikan antibiotik berdasarkan pola kuman pada ISK

7. Pencegahan Membatasi transmisi organismedengan cara antiseptik,sterilisasi, mencuci tangan Mengontrol resiko penularan dari lingkungan Melindungi pasien dengan antibiotik yang adekuat, nutrisi dan vaksinasiMinimalkan prosedur invasif Kontrol penyebaran agen infeksiDiberikan suatu ruangan isolasiMeningkatkan ketahanan tubuh dari tenaga medis

8. Kateter sementara : hanya untuk pengambilan spesimen : 5-10 menit)Tidak mampu berkemih Kateter tetap : untuk pasien pasca operasiPasien tidak sadar

9. Non-farmakologis : minum air tanpa adanya gangguan ginjal kronisfarmakologis : antibiotikpengobatan 14 hari (<50 tahun)pengobatan 4-6 minggu (> 50 tahun)

10. Pola kuman Blood strem inf : Stapilokokus aureusStreptokokus spVentilasi : S. Aureus, streptokokus auregenosa, Urinari : E. Coli, candida albican,pseudomonasBedah : stapilokokus non koagulasi, enterokokus, S. Aureus

11. Infeksi tempat pembedahan atau infeksi luka operasi : Bernanah dari tempat pembedahanPurulen dari luka atau drain ditempatkan dilukaOrganisme terisolasi dari luka aseptik diperolehRasa sakit, pembengkakan lokal atau panasISK : ISK :Nyeri suprapubik

Page 4: Skenario 2 Blok 22 Echa

Nyeri pinggangDisuriaSerta urin keruh atau piuraBakterimia : Inflamasi sistemik (demam tinggi, nadi, frekuensi pernapasan meningkat)Pneumonia : sputum purulen

12. Pemeriksaan penunjung Pemeriksaan darah lengkap : peningkatan leukositBiakan urin : ditemukan >100.000 koloni perml urin, >10.000 koloni disertai gejalaPemeriksaan urin rutin : makro dan mikro

Page 5: Skenario 2 Blok 22 Echa

1. pemilihan antibiotik yang baik berdasarkan uji sensitivitasnya ?Faktor faktor yang mempengaruhi berkembangnya infeksi nosokomial : • AntimikrobaSebelum diperkenalkan pelatihan dasar mengenai kebersihan dan pemberian antimikroba, hampir semua infeksi dirumah sakit berasal dari sumber luar yang patogen (misalnya penyakit yang ditularkan melalui makanan atau udara, gangren, tetanus atau yang lainnya), atau disebabkan oleh mikroorganisme yang bukan flora normal dari pasien (misalnya tuberculosis). Perkembangan terapi antibiotik sebagai terapi infeksi bakteri digunakan untuk menurunkan angka kematian dari berbagai penyakit infeksi. Hampir semua infeksi yang didapatkan dirumah sakit disebabkan oleh mikroorganisme yang umumnya sering terdapat pada populasi umum, misalnya pada pasien – pasien dirumah sakit (misalnya S. aureus, Staphylococcus Coagulase Negative, Enterococci, Enterobacteriaceae). • Kerentanan pasien Faktor – faktor yang berpengaruh pada keadaan ini adalah umur, status imun, penyakit yang mendasarinya, serta intervensi dari terapi. Pasien yang mengalami penyait kronik seperti tumor ganas, leukemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, atau AIDS, mempunyai kerentanan yang meningkat terhadap infeksi opurtunistik. • Faktor lingkunganPasien dengan infeksi atau dengan carrier mikroorganisme patogenik merupakan sumber potensial infeksi terhadap pasien atau pekerja dirumah sakit. Adanya kondisi seperti ini di dalam rumah sakit, sering mengakibatkan transmisi bakteri dari satu unit ke unit lainnya. Mikrobial mungkin mengkontaminasi alat alat,bahan bahan yang kemudian kontak terhadap pasien . • Resistensi bakteri Banyak pasien yang menerima terapi antimikroba. Melalui seleksi dan adanya perubahan elemen resistensi genetik, antibiotik menjadi emergensi dimana banyak strain bakteri yang resisten terhadap berbagai antimikroba. Resistensi strain bakteri menjadi menetap dan dapat berkembang menjadi endemik di rumah sakit. Banyak strain Pneumococci, Staphylococci, Enterococci dan tuberculosis resisten terhadap hampir semua antimikroba yang sebelumnya efektif digunakan sebagai terapi.

Sumber : http://www.who.int/csr/resources/publications/drugresist/en/whocdscsreph200212.pdf?ua=1

2. mekanisme sampai bapak diskenario demam tinggi ?Adanya infeksi yang terjadi sehingga terjadi perubahan termoregulasi di

hypothalamus. 3. pemeriksaan yang mungkin dilakukan selain kultur urin beserta interpretasinya ?

Tempat infeksi Kriteria infeksi KeteranganParu-paru Infiktrat baru pada foto

paru yang tidak ditemukan pada waktu masuk RS

Gejala klinis harus sesuai

Darah Kultur positif Kontaminasi harus

Page 6: Skenario 2 Blok 22 Echa

disingkirkanLuka bakar >10 juta organisme/1gram

jaringan biopsiKeberhasilan skin graft akan lebih besar jika jumlah organisme <105/1gram jaringan

Instestinal Kultur positif untuk patogen atau diare yang tidak dapat diterapkan dalam 2 hari

Ditemukannya kuman patogen

Sumber : Sudoyo,Aru.W.,et al., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed.V, Jakarta : Interna Publising.

4. infeksi nosokomial ?Infeksi nosokomial adalah :

- Infeksi yang diperoleh di rumah sakit- Infeksi yang timbul setelah 72 jam perawatan pasien rawat inap.- Infeksi yang terjadi pada pasien yang dirawat lebih lama dari masa inkubasi suatu

penyakit.Infeksi nosokomial juga lebih tinggi angka kejadiannya pada rumah sakit yang

memiliki ICU dibandingkan yang tidak memiliki ICU.

Sumber : Sudoyo,Aru.W.,et al., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed.V, Jakarta : Interna Publising.

5. Mendeskripsikan pola kuman yang ada pada rumah sakit ?- Pra-antibiotika : bakteri gram (+) yang menonjol Strept.pyogenes dan S.aureus- Era penicilin dan antibiotika : yang menonjol S.aureus, bakteri gram (-) seperti

E.coli dan Pseudomonas aureginosa.- Berkembangnya antibiotik spektrum luas dan tekhnik invasif : meningkat

mikroorganisme gram (+) yang resisten seperti Stap. Epidermidis, Enterococci dan Candida.

- Mikroorganisme penyebab IN banyak yang oportunistik, karena infeksi terjadi pada compromised host atau tindakan yang invasif.

- Saat ini yang paling banyak yaitu E.coli kemudian Staph. aureus.Sumber : dr Edhie Djohan Utama,SpMK dan dr Rahmat Sjah, SpMK “Infeksi Nosokomial” Laboratorium Mikrobiologi FKUSU, Medan

6. Faktor yang dapat mengurangi terjadinya infeksi nosokomial ?Dekontaminasi saluran cerna dapat menurunkan insidensi pneumonia

nosokomial. Upaya-upaya yang tercantum dalam universal precaution (tindakan-tindakan asepsis dan antisepsis) perlu dikenali dan dilaksanakan. Terapi antibiotik empiris yang memadai dapat menurunkan angka kematian HAP.

Sumber : Sudoyo,Aru.W.,et al., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed.V, Jakarta : Interna Publising.