skb kelompok 2 manajemen vi keuangan.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak. Kajian tersebut merupakan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan analisis untuk menentukan keputusan strategis bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya. Mengembangkan salah satu caranya adalah membuat perusahaan baru yang dikenal dengan Strategic Business Unit, dimana produk baru yang akan dibuat berada di bawah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli. Tugas kami adalah menciptakan bisnis baru yaitu sebuah Coffee Shop. Karena terdapat peningkatan permintaan minuman kopi di kalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun silam menjadi salah satu fenomena di dunia bisnis yang dipandang dapat menjadi kesempatan besar bagi pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang terus mengalami peningkatan tersebut. Kopi memang telah menjadi salah satu minuman khas yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun di masa sekarang ini minuman kopi telah menjadi gaya hidup. Pada masa sebelumnya, kopi yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ialah kopi olahan berbentuk bubuk, namun seiring dengan perubahan sifat konsumen dan trend pasar yang ada sekarang, masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai kopi oalahn homemade yang dibuat sendiri dengan harus melalui beberapa tahap dan proses. Karena konsumen sekarang merupakan konsumen yang pemilih, pintar, dan kritis sehingga sangat responsif dengan perubahan dan sangat mengetahui kebutuhannya sendiri terhadap minuman kopi. Maka dari itulah, dalam bisnis ini kami memilih membuka sebuah coffee shop bernama E-coffee, yang menawarkan minuman kopi homemade olahan sendiri yang dihasilkan oleh barista professional yang mampu menghadirkan cita rasa kopi yang baik dan berkualitas, sehingga mampu menampung permintaan pasar di Indonesia.
Sementara itu, sesuai dengan definisinya bisnis memiliki kegiatan-kegiatan yang tidak hanya membangun proyek, tetapi yang utama justru operasionalnya, sehingga beberapa aspek yang menjadi perhatian, termasuk mengenai layanan pada pasar potensial, kepuasan konsumen, dan persaingan bisnis telah menjadi hal yang penting. Dengan demikian sudah tampak jelas perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional rutin. Perbedaan yang bersifat mendasar adalah bahwa kegiatan operasional rutin didasarkan pada suatu konsep mendayagunakann sistem yang telah ada, sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada. Dengan demikian, urutannya adalah sistem dibangun dulu oleh proyek baru kemudian
1
dioperasionalkan secara rutin. terdapat beberapa konsep komponen bisnis yaitu konsep pasar, konsep perusahaan, konsep persaingan dan eksternal lain, dan konsep perubahan. Dalam rangka menganalisis apakah proyek e-coffee kami akan memenuhi kriteria dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang harus kami identifikasi, yaitu diantaranya adalah aspek pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan industri.
Aspek pasar merupakan kutub pertama dari model lingkungan bisnis. Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa. Pada e-coffee kami menganalisis berapa jumlah permintaan dan penawaran yang tersedia di pasar sesuai dengan lokal yang akan menjadi wilayah proyek kami. Lalu bagaimana kami melakukan strategi pemasaran mengenai produk yang akan kami tawarkan, pemilihan tempat strategis, target pasar, dan pertimbangan atas penentuan harga. Setelah itu dalam aspek tehnik kami menentukan alat yang akan membantu proses pengolahan produk yaitu penentuan mesin kopi dan alat-alat kopi lainnya. Setelah mesin selanjutnya kami menentukan layout tempat yang sesuai dengan konsep yang kami sajikan di e-coffee tanpa keluar dari standar penempatan layout. Lalu, dalam aspek manajemen kami merumuskan perencanaan, melakukan pelaksanaan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas penunjang kegiatan bisnis coffee shop kami untuk mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang harus kami perhatikan, karena peran SDM sangat menentukan keberhasilan bisnis karena mereka merupakan pelaku utama operasional bisnis secara rutin yang harus berhadapan langsung dengan konsumen. Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntugan yang layak dan mampu menutup semua investasi yang dilakukan perusahaan pada awal pembangunan bisnis. Aspek keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi pada bisnisnya dengan melihat prospek perusahaan di masa depan dengan segala perkiraan resiko yang akan terjadi di masa depan. Selajutnya, dalam aspek lingkungan industri kami menganalisis hambatan dalam industri bisnis bagi start-up dan bagaimana menjalin kemitraan dengan supplier.
Hasil studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis. Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai prosyek bisnis yang layak atau justru sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini belum ada bentuk atau jenis penulisa tertentu yang dianggap baku. Namun demikian, kecenderungan standar penulisan tetaplah ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah E-Coffee telah memenuhi kriteria studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana kelayakan E-Coffee sebagai bisnis?
3. Kriteria apa saja yang telah terpenuhi oleh E-Coffee dalam studi kelayakan bisnis?
2
4. Bagaimana prospek E-Coffee dapat terukur dengan studi kelayakan bisnis?
5. Apa saja kendala yang dihadapi oleh E-Coffee sebagai suatu bisnis?
6. Apa yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memenuhi kriteria dalam studi
kelayakan bisnis?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah bisnis coffee shop yang kami ciptakan dapat dikatakan layak atau tidak untuk di realisasi dengan menganalisis beberapa aspek yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis yaitu aspek pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan industri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK PASAR
1. Bentuk Pasar
a. Bentuk pasar produsen yang dipilih adalah pasar monopolistik. Pasar
mononopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang
menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product).1
Usaha coffee shop termasuk kedalam pasar monopolistic karena meskipun
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Setiap produk yang dihasilkan produsen yang
berbeda memiliki cirri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,
kemasan, dan lain-lain. Dengan kata lain, e-coffee mempunyai karakteristik dan
keunikan yang berbeda dengan coffee shop yang lainnya.
b. Bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen, dimana kami
menjual produk untuk dapat di konsumsi langsung oleh konsumen.
2. Proyeksi Permintaan dan Penawaran
Proyeksi Permintaan dan Penawaran
Produksi Dalam Negeri
2011 2012 2013 2014 2015*
Produksi
nasional
(dalam ton)
633,991 748,109 740,000 711,513 625,000
¹ menunjukkan prognosis
Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di
dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih
rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi
luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'
1Sugiarto dkk, Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif (Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 2005), hlm. 413.
4
Pada saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah kira-kira
1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.
Provinsi-provinsi yang berkontribusi paling besar untuk produksi kopi
Indonesia adalah:
Robusta Arabika
1. Bengkulu (Sumatra) 1. Aceh (Sumatra)
2. Sulawesi Selatan 2. Sumatra Utara
3. Lampung (Sumatra)
Konsumsi Domestik Kopi di Indonesia:
2011 2012 2013 2014
Konsumsi
Nasional (dalam
bungkus 60
kilogram)
3,333,000 3,584,000 4,042,000 4,167,000
Sumber: International Coffee Organization
Pasar kopi domestik terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya
pendapatan perkapita individu di Indonesia dan juga dengan trend gaya hidup (life
style) dimana bermunculan coffee shop yang menjamur di mana-mana yang salah satu
motornya adalah Starbucks. Berikut ini adalah tabel dari peningkatan konsumsi kopi
per kapita dari tahun 2010 sampai 2014 dengan prediksi sampai tahun 2016.
Konsumsi Kopi Indonesia
5
Permintaan Kopi
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu
produk merupakan alat penting bagi suatu manajemen perusahan. Bagi perusahaan
yang masuk ke pasar tertentu perlu sebuah analisis mengenai permintaan atas
produk/jasa yang perusahaan tawarkan, apakah permintaan cukup potensial atau tidak.
Dari tabel ini dapat dilihat bahwa sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Indonesia dari 237 juta di tahun 2010 menjadi diperkirakan 260 juta di
tahun 2016, meningkat juga kebutuhan dalam negeri dari 190 juta Kg di tahun 2010
menjadi diperkirakan akan mencapai 400 juta di tahun 2016.
Selain meningkat dalam kebutuhan dalam negeri secara aggregate, konsumsi
kopi per kapita juga meningkat dengan meningkatnya pendapatan per kapita dan
bertumbuhnya industri olahan kopi dan menjamurnya coffee shop dimana-mana. Pada
tahun 2010 konsumsi kopi per kapita per tahun adalah 0.80, di tahun 2016
diperkirakan konsumsi kopi perkapita pertahun adalah 1.54.
Dari survei yang dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap 50 responden
yang berlatar belakang pelajar, mahasiswa, pegawai, dan pengusaha di sekitar
kawasan Bintaro, didapat hasil yang dapat dijadikan tolak ukur dalam memulai bisnis
Coffe Shop yaitu:
Apakah anda menyukai minuman kopi?
- 80 % menyukai kopi, 15 % tidak, dan 5% ragu-ragu.
Anda lebih menyukai kopi robusta atau arabika?
- Robusta 70 %, Arabika 30 %
Berapa kali anda mengkonsumsi kopi dalam seminggu?
- 1-3 kali 60 %, 4-7 kali 25 %, lebih dari 8 kali 15 %
Berapa rata-rata penghasilan Anda setiap bulannya?
- Dibawah Rp 2.700.000 40%, diatas Rp 2.700.001 60%
Hasil dari wawancara di atas menunjukkan bahwa peminat kopi di wilayah
Bintaro sangat dominan daripada yang tidak menyukai kopi dan berdasarkan
banyaknya konsumsi kopi per minggu dapat menjadi satu peluang yang menjanjikan
dari bisnis coffe shop di wilayah Bintaro. Dari data penghasilan per bulan, dapat
6
diketahui bahwa pendapatan yang besar dapat menimbulkan konsumsi yang besar
juga, sehingga dapat dijadikan pertimbangan pada bisnis coffe shop dalam
menentukan harga jualnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kota Tangerang Selatan, jumlah
penduduk di wilayah kecamatan Pondok Aren sebanyak 353.904 jiwa dimana laki-
laki 179.064 dan wanita 174.840 jiwa. Apabila diambil sampel sebesar 1 % dari
jumlah penduduk kecamatan Pondok Aren dengan perkiraan jumlah yang dibeli 50
dan harga rata-rata Rp. 22.000 maka data tersebut dapat dihitung sebagai cara untuk
menghitung total permintaan pasar yaitu
Q= n. p. q
Dimana : Q ; total permintaan pasar
n ; jumlah pembeli di pasar
p ; harga rata-rata satuan
q ; jumlah yang dibeli rata-rata pembeli per tahun
Maka Q= n.p.q
= 3539 x Rp 22.000 x 50
= Rp 3.892.900.000
Penawaran Kopi
Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat
harga selama periode waktu tertentu.
Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat
teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau
perkiraan.
Dari faktor harga, bisnis coffe shop ini cukup bersaing dengan coffe shop yang
ada di sekitar wilayah Bintaro. Teknologi yang digunakan sudah sesuai dengan coffe
7
shop pada umumnya. Jumlah permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 terbagi
kedalam 3 produsen coffe shop lama, dan jika bisnis E-Coffe Shop masuk kedalam
pasar maka total permintaan pasar dapat dibagi menjadi dan mengambil margin
sebesar Rp 973 juta lebih dari jumlah yang ada dalam setahun.
Untuk faktor bahan baku, jumlah industri pengolahan kopi di Indonesia juga
terus bertambah dari tahun ke tahun sebagaimana yang terlihat dalam tabel di bawah
ini:
Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Kopi di Indonesia
Pada tahun 2007 ada 77 perusahaan pengolahan kopi. Pada tahun 2012 sudah
ada 84 industri pengolahan kopi di Indonesia.
Industri pengolahan kopi di Indonesia sangat mendorong terjadinya
pertumbuhan konsumsi kopi di dalam negeri. Beberapa industri pengolahan kopi
berskala besar sudah memakai kopi dalam negeri bahkan di café-café.
Industri pengolahan kopi kelas menengah dan home industry juga tumbuh di
beberapa daerah dan di sentra produksi kopi di Indonesia seperti di Gayo, Lampung,
Palembang, Medan, Aceh, Surbaya, Jakarta dan Bali.
Bertambahnya industri pengolahan kopi dibarengi juga dengan
bermunculannya coffee shops di kota-kota di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
8
Dari beberapa data diatas yang menunjukkan tentang jumlah produksi kopi
dalam negeri, kegiatan ekspor-impor kopi dan proyeksi permintaan akan konsumsi
kopi di Indonesia dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuka peluang usaha yang
sudah mulai banyak berkembang di berbagai daerah di Indonesia, yaitu usaha kedai
kopi atau Coffe Shop. Kami pun mulai berfikir untuk mendirikan usaha kedai kopi E-
Coffe Shop.
Bahan baku kopi yang berkualitas dapat dengan mudah di beli dari Tempat
Pengolahan Kopi di berbagai daerah,t erutama Lampung dan Jawa Barat yang cukup
dekat dari lokasi usaha kami.
Permintaan akan kopi yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk bisa dijadikan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari usaha ini.
Total permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 dapat dijadikan peluang
yang menjanjikan bagi bisnis ini yang apabila dapat mengambil margin 30% dari total
permintaan maka keuntungan yang diperoleh cukup besar untuk bisnis dengan
bermodalkan Rp 100 juta.
3. Kompetitor
a. Opera Coffee
Opera Coffee merupakan salah satu coffee shop yang berada di kawasan
Bintaro Trade Center, lebih tepatnya berada di Jl. Jenderal Sudirman, Bintaro
Trade Center Blok F1 No.12 Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Opera Coffee buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga pukul 7 malam. Menurut
Pak Kursin, salah satu pegawai Opera Coffee, waktu teramai pengunjung datang
adalah pada saat weekdays ketimbang weekend, tepatnya pada pukul 10 pagi, 3
sore dan 6 sore. “Customer kami rata-rata umurnya 30 tahun keatas.Yang sering
datang adalah pegawai-pegawai yang bekerja di sekitaran Bintaro Trade Center
seperti pegawai-pegawai bank dan kebanyakan pengunjung kami laki-laki.” lanjut
Pak Kursin.
9
Menu yang ditawarkan ada
coffee, non coffee dan makanan
pendamping. Untuk menu kopinya
antara lain kopi aceh gayo, kopi
malabar, espresso, cappuccino, milk
coffee, coffee blend dan latte. Untuk
non coffee ada milkshake coklat,
milkshake taro, green tea dan ice lychee
tea. Untuk makanan pedamping tersedia indomie, roti bakar dan kentang goreng.
Menu yang paling diminati pengunjung Opera Coffee adalah kopi aceh gayo dan
milk coffee, sedangkan untuk makanannya adalah roti bakar.
Selain kopi jadi, Opera Coffee juga menjual kopi dalam bentuk bubuk.
Kopi yang dijual antara lain kopi aceh gayo, robusta dan Malabar. Untuk kopi aceh
gayo harganya Rp 30.000 per 100 gram, sedangkan robusta dan Malabar Rp 20.000
per 100gram.
Sebagai hiburan, Opera Coffee menyediakan majalah-majalah yang dapat
dibaca sambil menikmati kopi. Di setiap sudut meja juga disediakan stop kontak
sehingga memudahkan customer yang ingin men-charge hp atau laptop.
Target penjualan Opera Coffee adalah 10 sampai 20 gelas per hari. Media
promosi yang digunakan oleh Opera Coffee shop adalah melalui social media
seperti instagram dan dari pembicaraan mulut ke mulut (word of mouth).
Keunggulan yang ditonjolkan oleh Opera Coffee yakni pendekatan terhadap
pelanggan. Disini pelanggan dapat belajar bagaimana cara membuat kopi
pesanannya sendiri. Selain itu, pelanggan juga bisa menambah wawasan tentang
mesin kopi dan bagaimana proses pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk. Para
pegawai akan dengan senang hati menjelaskannya kepada pelanggan serta
menjadikan pelanggan disini sebagai teman berbincang yang asyik. Sehingga,
pendekatan terhadap pelanggan ini lah yang membuat Opera Coffee dicintai
pelanggannya.
b. Mata Kopi Coffee shop
10
Tempat nongkrong bagi para penikmat kopi di kawasan Bintaro Trade
Centre (BTC). Tepatnya di Ruko BTC Blok A2/11. Konsep “Mata Kopi Coffee
shop” adalah Retro and Vintage. Mau Coffee Latte, Cappucino, Afogato, Machiato,
Caramel Machiato, Americano, Espresso, Long Black atau Manual Brew, mau
yang panas atau yang dingin semua tersedia. Jenis kopi yang disediakan adalah
kopi Arabika Indonesia mulai dari Aceh Gayo sampai Flores Bajawa. Mata Kopi
Coffee shop juga menjual Green Bean, Roasted Bean dan Grind Roasted (bubuk).
Menu unggulan yang harus dicoba antara lain Espresso (blend lima jenis
kopi, yaitu Flores Bajawa, Andung Sari, Minang Solok, Aceh Gayo dan Java
Temanggung) dan Ice Blended Red Velvet (campuran susu, flaver base, powder
red velvet dan simple sirup).
Untuk menemani ngopi, Mata Kopi Coffee shop juga menyediakan berbagai
makanan ringan, seperti Pisang Goreng, Kentang Goreng, Kentang Goreng+Sosis,
Spaghetti, Roti Bakar dan beberapa menu lainnya. Mata Kopi Coffee shop buka
setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB s/d pukul 20.00 WIB.
Keunggulan dari Mata Kopi Coffee shop terlihat pada interior coffee shop
itu sendiri. Dari luar, terlihat jelas bahwa dinding kafe ini terlihat “rame” dengan
adanya gambar-gambar bernuansa vintage-retro sehingga menjadikan coffee shop
ini begitu menarik perhatian (eye cathching). Selain itu, menu yang ditawarkan
juga sangat bervariasi sehingga memudahkan pelanggan untuk memilih menu
sesuai selera yang diinginkan.
B. ASPEK PEMASARAN
1. Segmentasi, Target, dan Posisi
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-
kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih
sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.2 Agar
segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka
harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
2 Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta : Andi Publisher, 2011), hlm 261
11
1) Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat
diukur atau dapat didekati.
2) Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif
memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah
dipilih.
3) Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup
menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program
pemasarannya.
Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk
merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang
tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang
mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran
(marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam
pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap
segmen tersebut.
1) Pembagian segmen pasar:
a) Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri
konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah
apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan
produk yang berbeda.
b) Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan
konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu
penggunaan, dan merek.
Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen,
daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan
sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen
tersebut atau tidak.
2) Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar
pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum
12
perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif 3.
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau
periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini4, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar
sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat,
namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-
kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih
pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam
dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
3 Michael E Porter, Competition Strategy, (Canada:1991) , hlm 95-1174 Indriyano Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm 165
13
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya
kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Dari segi keinginan, karena zaman sekarang para konsumen menginginkan
suatu produk yang baru, maka dari itu perusahaan dituntut untuk terus
berinovasi pada produknya, sehingga kami memutuskan untuk berinovasi pada
produk kopi kami. Para konsumen menginginkan kopi yang memiliki cita rasa
yang khas dan unik dari apa yang disediakan oleh coffee shop kami. Maka daari
itu kami berinovasi pada produk kopi kami, yaitu mencampurkan rempah –
rempah khas Indonesia seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
Kemampuan keuangan, karena kami membidik para konsumen kelas menengah,
jadi kami menyesuaikan harga yang kami tawarkan dengan kantong para
konsumen kami.
Lokasi, lokasi kami beralamat di Ruko Pasar Modern Blok BC No. 03 Bintaro.
Lokasi yang kami pilih merupakan tempat strategis yang berada dipusat
keramaian. Sehingga memudahkan bagi coffee shop kami untuk dijangkau oleh
para konsumen yang sedang berlalu lalang.
2. Aspek Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi
ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari
kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai
contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan
lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg
penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,
buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah
untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai
dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan
majalah.
14
Kami membuka gerai coffee shop di Jakarta tepatnya di Ruko Pasar Modern
Blok BC No. 03 Bintaro dengan segmentasi pembelinya adalah orang-orang yang
berada di sekitar wilayah Bintaro.
3. Aspek Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain usia, gender (jenis kelamin), status perkawinan,
pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi
demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah
diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada
berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel demografis mengungkapkan
kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran
usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
Untuk usia, kami tidak membatasi usia konsumen, jadi semua golongan usia
dapat membeli makanan maupun minuman yang kami sediakan. Untuk jenis kelamin,
kami membebaskan semua gender untuk menikmati makanan maupun minuman yang
kami sediakan. Dan untuk pendapatan yang kami bidik untuk gerai coffee shop kami
adalah konsumen yang menengah, yaitu baik konsumen yang belum memiliki
penghasilan sendiri (pelajar/mahasiswa) maupun konsumen yang sudah memiliki
penghasilan (karyawan, pengusaha, dll).
4. Aspek Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk
mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
15
Kelas sosial dari gerai ini yaitu kelas sosial menengah, dimana gaya hidup
orang-orang biasa yang membutuhkaan hiburan atau hanya sekedar bersantai bersama
keluarga atau bercengkrama dengan para temannya.
5. Aspek Perilaku
Dari segi perilaku, kami mengharapkan para pembeli kami bisa bersikap setia
terhadap gerai coffee shop yang kami punya. Kami akan berusaha membuat mereka
setia dengan coffee shop kami dengan memberikan pelayanan terbaik semampu kami,
memberikan menu terbaik, enak dan sehat, dan beberapa fasilitas yang bisa membuat
mereka nyaman dan ingin terus kembali ke coffee shop kami.
a. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen
perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai
variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut
motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap. Jadi untuk saat ini kami
masih menelaah untuk aspek psikologis ini dengan cara memperhatikan sikap,
kepribadian dan persepsi para konsumen yang akan datang ke coffee shop kami.
b. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu
variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar.
Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi
berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas
sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas
budaya.
c. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan
konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti
tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek.
Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai
menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
16
d. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan
manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi
pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat
digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang
sama.
6. Target Pasar
a. Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan
karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan
segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
1) Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan
tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2) Spesialisasi pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu.
3) Spesialisasi produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual
kepada berbagai segmen pasar.
b. Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu
menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Untuk mengetahui target pasar maka diperlukan analisis terhadap beberapa hal
terkait dengan ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktural segmen,
dan sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.5 Setelah hasil menganalisis
telah didapatkan, target pasar yang baik telah ditentukan, dan prosfektif target yang
dimiliki sudah pas, maka gerai coffee shop ini dapat dijalankan dalam jangka
panjang.
7. Posisi Pasar (Positioning)
5 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2005), hlm 45
17
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan
jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan
dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat
ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau
memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari
beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang
diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan
terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap
dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap
pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap
perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.
Saat menentukan posisi pasar, maka diperlukan langkah-langkah untuk
mengidentifikasi, memilih, dan mewujudkan keunggulan kompetitif yang dimiliki.
Keunggulan gerai coffee shop yang kami miliki yaitu memberikan keunikan tersendiri
dari segi racikan secangkir kopi yang kami sajikan. Terbuat dari bahan baku kopi
pilihan terbaik yang dicampur dengan rempah-rempah khas Indonesia seperti kayu
manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
8. Situasi Persaingan di Lingkungan Industri
Bisnis coffee shop sudah sangat menjamur di berbagai tempat, hal ini
menunjukkan bahwa tingkat persaingan di industri ini cukup besar dan tentunya
market share (pangsa pasar) terbagi secara relatif tidak merata, tergantung bagaimana
coffee shop tersebut menempatkan posisinya dalam pasar dan kualitas produk serta
cara-cara promosi yang digunakan. Untuk di daerah Jakarta khususnya daerah
Bintaro, sudah banyak sekali coffee shop yang memiliki konsep nyaman ini bahkan
ada yang unik hingga berbentuk seperti foodtruck. Bisa dikatakan bahwa di Jakarta
sebenarnya semua sudah serba ada. Namun, untuk konsep edgy, entertaiment, dan
economies inilah yang membuat coffee shop kami berbeda dari yang lainnya.
Sehingga coffee shop kami bisa dijadikan sebagai pilihan utama bagi kalangan muda
untuk menghabiskan waktu namun tetap hemat.
18
9. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen
Oleh karena pasar konsumen coffee shop ini lebih diutamakan kalangan
menengah, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen lebih
kepada kemampuan kami dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen, baik
dalam hal rasa, kualitas produk, sarana dan prasarana yang kami sediakan.
Perilaku konsumen pada zaman ini lebih mengarah kepada konsep “kekinian”
yang mana merupakan suatu celah bagi coffee shop kami yang menawarkan adanya
unsur lama dan baru, yakni perpaduan kopi dengan rempah-rempah seperti kayu
manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
Dengan waktu penyajian yang cepat dan mudah, membuat konsumen tidak perlu
menunggu lama sehingga memberikan pelayanan yang cepat dan memberikan kesan
fast respon terhadap permintaan konsumen.
Terkait dengan waktu penyajian, kualitas yang dihasilkan tentunya sudah
memiliki standar sendiri dari kami. Dalam waktu penyajian yang tergolong cepat
karena di dukung dengan peralatan yang mempermudah dalam penyajian produk,
akan tetapi tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Apalagi sasaran pasar
adalah para pelajar menengah atas, mahasiswa, serta kalangan muda lainnya.
Kalangan ini memiliki gaya hidup yang suka menikmati waktu luang untuk
berkumpul bersama orang-orang terdekat, sehingga menunggu makanan dalam kurun
waktu 5 menit hingga disajikan bukan masalah yang diperhitungkan. Kaitannya juga
erat dengan waktu operasional coffee shop ini, yaitu pukul 10.00 – 22.00. Waktu
tersebut merupakan waktu yang cukup untuk refreshing atau sekedar melepas penat
bagi kalangan pelajar dan mahasiswa bahkan orang kantoran yang masih muda
maupun yang sudah tua.
Konsep penyajian, produk, waktu penyajian, dan desain dari coffee shop ini bisa
memberikan kepuasan baik secara fungsional maupun psikologis. Dalam kepuasan
fungsional, konsumen dapat menikmati olahan kopi yang unik dan makanan lainnya
sebagai “teman bersantai” bersama orang-orang terdekat seperti teman, saudara,
pacar, dan keluarga dan lain-lain. Kepuasan secara psikologis berupa dapat menikmati
waktu luang dengan lebih bermakna, mengatasi rasa penasaran dengan produk kreatif
di bidang makanan, serta mendapatkan pengalaman baru dalam cara dan suasana
menikmati olahan kopi.
19
10. Manajemen Pemasaran
Dalam manajemen pemasaran, diperlukan strategi agar dapat mencapai tujuan
yang maksimal. Hal yang perlu dilakukan yaitu menganalisis bauran pemasaran,
seperti kebijakan produk, harga, dan promosi.
a. Kebijakan Produk
Produk kami adalah produk barang konsumsi yaitu kopi. Produk kopi yang
akan dijual adalah jenis kopi yang di campur dengan rempah-rempah khas
Indonesia. Rempah-rempah yang di pilih yaitu rempah-rempah yang cocok untuk
dicampurkan dengan kopi, seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
Alat penyajian kopi kami adalah cup atau cangkir ukuran 180-220ml.
penggunaan cangkir ukuran tersebut untuk hot coffee, karena konsumen menikmati
hot coffee secara perlahan dan penyajian dalam keadaan panas. Untuk penyajian
ice coffee kami memilih cup dengan ukuran 470-500ml atau biasa dikenal dengan
ukuran medium. penyajian ice coffee lebih banyak dikarenakan bersifat dingin.
Minuman dingin biasanya diminum dalam frekuensi lebih sering daripada
minuman yang disajikan dalam keadaan panas, serta jumlah dalam sekali minum
lebih banyak dibandingkan dengan hot coffee.
Makanan lain yang disajikan sebagai pendamping kopi adalah kentang
goreng, otak-otak goreng, sosis goreng, croissant, kue-kue manis, serta beberapa
jajanan pasar. Alasan pemilihan camilan-camilan ini adalah karena
mengenyangkan dan cocok untuk dinikmati baik bersama ice coffee maupun hot
coffee. Selain itu, camilan tersebut harganya tidak lebih mahal dari menu olahan
kopi yang ditawarkan dan terjangkau bagi konsumen yang ditargetkan.
b. Kebijakan Harga
Strategi penetapan harga yang kami tawarkan adalah berdasarkan pada target
konsumen coffee shop kami yaitu kalangan menengah, jadi harga yang kami
tawarkan relatif bersahabat dengan kantong konsumen coffee shop kami. Harga
yang kami tawarkan berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 40.000 tergantung pada
menu minuman kopi yang di pilih. Selain itu kami juga akan melakukan survey
harga minuman kopi di coffee shop lain sebagai bahan acuan kami agar harga yang
kami tawarkan mampu bersaing dan memperoleh posisi pemimpin pasar. Untuk
20
harga makanan, kami menawarkan harga mulai dari Rp 8.000 – Rp 20.000 untuk
jenis kue ringan pendamping kopi.
c. Kebijakan Promosi
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan dan juga mengenalkan coffee
shop kami kepada masyarakat maka kami melakukan strategi promosi. Tujuan dari
promosi disini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar ingin membeli produk
yang kami tawarkan.
1) Brosur
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga
sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam
sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler,
benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid
kerasStrategi promosi akan dilakukan dengan cara menyebarkan brosur sebelum
coffee shop kami di buka, lalu pada saat hari pertama coffee shop kami buka kami
akan memberikan kopi gratis kepada seluruh pelanggan yang datang dan
membawa brosur pada hari itu.
2) Word Of Mouth
Mempromosikan suatu barang dengan menggunakan metode Word Of
Mouth atau dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi dalam promosi
yang sering digunakan oleh para pelaku bisnis karena komunikasi dari mulut ke
mulut dinilai sangat efektif dalam memperlancar proses pemasaran dan mampu
memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis seperti coffee shop yang kami
jalankan.
3) Media sosial
Pemanfaatan penggunaan media sosial pada akhir- akhir ini terus
meningkat, semakin berkembangnya teknologi membuat pelaku bisnis
menggunakan media sosial sebagai alat untuk memasarkan produk melalui dunia
maya. Dengan adanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, dan
yang lainnya dapat mempermudah coffee shop kami untuk memperkenalkan diri
kepada calon konsumen terutama pecinta kopi dengan membuat akun resmi dari
coffee shop kami. Dari akun media sosial kami juga dapat mengetahui info lokasi
dimana kami membuka kedai kopi. Jadi untuk para calon konsumen yang
21
penasaran ingin mencicipi kopi di coffee shop kami bisa sangat mudah untuk
mengakses informasi lokasi coffee shop kami.
11. Physical Evidence
Physical Evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk
mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung
kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
a. Dari hasil pertimbangan yang telah kami lakukan, konsep yang akan kami ambil
untuk membuat coffee shop tertuang dalam 3 kata yang akan menjadi slogan coffee
shop kami yaitu economic, enjoy, edgy, dan entertainment.
1) Konsep economic yang kami hadirkan memiliki maksud yaitu coffee shop kami
yang relatif kecil karena modal terbatas dan juga menawarkan harga yang relatif
rendah dari coffee shop lain.
2) Aspek kenyamanan pengunjung juga merupakan salah satu hal penting bagi kami,
karena biasanya coffee shop menjadi tempat bagi individu untuk melepaskan
penat atau mengganti mood sehingga harus didukung dengan tempat yang
menyediakan layout dan pelayanan yang baik agar pengunjung dapat merasa
enjoy.
3) Konsep edgy yang berarti sesuatu yang unik dan tajam kami sajikan dalam menu
kopi kami yang akan menyediakan sajian yang berbeda dengan coffee shop lain.
4) Konsep entertainment ialah kami menyediakan berbagai fasilitas yang dapat
menjadi penghibur bagi pengunjung yang datang ke coffee shop kami.
b. Tujuan kami adalah membuat sebuah coffee shop yang akan menjadi tempat bagi
kalangan penikmat kopi atau individu untuk dapat refreshing dari kegiatan sehari-
hari, dan untuk dapat merasa relax dengan atmosfer cozy, atau mencari
kesenangan melalui berbagai game yang akan kami sajikan, dengan ditemani oleh
sajian kopi dari coffee shop kami yang relatif tidak terlalu mahal.
c. Coffee shop kami akan di desain dengan layout seperti bar yang minimalis, dengan
tehnik layout dan pencahayaan yang akan menciptakan kesan nyaman, dan diisi
dengan interior yang comfortable sehingga mendukung konsep enjoy yang kami
tawarkan. Pelayanan juga merupakan salah satu aspek penting bagi konsep enjoy,
untuk itu kami akan mempekerjakan SDM dan barista yang memenuhi kualifikasi.
d. Kami akan memilih berbagai jenis biji kopi dengan kualitas terbaik untuk
menghasilkan racikan kopi home made terbaik. Penikmat kopi akan disajikan
dengan menu minuman kopi yang bervariasi, mulai dari espresso, macchiato, café
22
latte, cappuccino, dan sebagainya. Namun kami juga ingin menambahkan menu
lain terkait dengan konsep edgy yang sebelumnya dijelaskan untuk menjadikan
pembeda antara coffee shop kami dengan yang lain, pencinta kopi atau individu
yang bosan dengan pilihan menu yang hampir sama pada kebanyakan coffee shop,
yaitu seperti kopi rempah yaitu kopi yang dicampurkan dengan rempah-rempah
asli dari Indonesia, iced choco nutella bagi pengunjung yang menyukai cokelat
yang manis, atau berbagai jus yang cocok bagi pengunjung yang sedang
menjalankan diet. Selain itu kami juga menyediakan side dish yang cocok dengan
jenis minuman kopi yang kami sediakan, seperti croissant, brownies, french fries,
beberapa kue khas Indonesia dan sebagainya.
e. Selain itu, terkait dengan konsep economic yang kami tawarkan maka kami akan
menghias ruangan dengan beberapa bahan daur ulang, selain untuk menampilkan
bahwa coffee shop kami ramah lingkungan disamping itu juga karena hiasan
ruangan dengan bahan-bahan daur ulang memiliki biaya yang rendah.
f. Konsep coffee shop kami yang terakhir adalah entertainment, pertimbangan konsep
ini lahir dari kenyataan bahwa individu yang hidup di zaman sekarang tidak dapat
terlepas dari gadget. Gadget memang memenuhi kebutuhan komunikasi dan
entertainment pada masa sekarang ini dan hal tersebut berdampak bagi hubungan
sosial antar individu yang semakin lama semakin memudar nilainya. Untuk itu,
coffee shop kami menyediakan berbagai fasilitas hiburan seperti contohnya seperti
catur, monopoli, ular tangga, video game, kartu remi, uno dan sebagainya. Kami
juga akan menyediakan tv untuk acara nonton bareng. Sehingga pengunjung yang
datang untuk hangout bersama teman-teman atau keluarga tidak lagi disibukkan
masing-masing oleh gadgetnya, namun diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas
yang kami sediakan untuk menciptakan quality time bersama orang-orang terdekat.
Fasilitas lain yang akan kami sediakan adalah wifi, karena wifi penting untuk
menunjang pengunjung yang datang untuk meeting bisnis atau untuk pelajar yang
ingin menyelesaikan tugasnya.
12. Analisis SWOT
Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam
pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya.
Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai. Salah satunya
adalah analisis SWOT.
23
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah akronim dari Strength, Weakness,
Opportunity dan Threat.Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Strength (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki oleh usaha yang kami jalankan adalah:
1) Kedai kopi dengan menu yang harganya bersahabat.
2) Tempat dan situasi kedai yang unik dan nyaman.
3) Lokasi tempat yang strategis.
4) Kopi terbuat dari bahan baku pilihan yang dicampur dengan rempah-rempah khas
Indonesia.
5) Dilengkapi dengan fasilitas WiFi serta entertainment yang menarik.
b. Weakness (Kelemahan)
Selain kekuatan di setiap usaha pasti memiliki kelemahan, kelemahan usaha kami
adalah:
1) Brand belum dikenal sehingga membutuhkan promosi yang ekstra.
2) Adanya pesaing yang sudah lebih dulu dikenal.
c. Opportunity (Peluang)
Kesempatan yang dimiliki dalam perencanaan usaha adalah:
1) Peminat kopi di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
2) Tingkat permintaan lebih tinggi daripada penawaran yang ada di Indonesia.
d. Threat (Ancaman)
Ancaman yang dihadapi dari usaha yang akan dijalankan adalah:
1) Bersaing dengan pesaing yang sudah cukup lama terjun baik yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri.
2) Banyaknya kedai kopi/cafe yang ada di mall akan turut memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan usaha.
C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
1. Pemilihan dan Perencanaan Produk
Untuk menghasilkan cita rasa kopi yang baik, diperlukan bahan baku supplier
yang bagus. Dengan konsep edgy yang ingin kami tonjolkan, tentu cita rasa kopi kami
akan lebih mengarah pada kopi yang ditanam disekitar tanaman rempah asli
Indonesia. Kopi ini kami dapat dari koperasi Mitra Malabar. Koperasi ini selalu
24
menjaga kualitas kopinya agar menciptakan hasil yang prima. Kesegaran biji kopi
adalah persoalan yang sangat krusial dalam penyeduhan kopi. Bahkan tidak hanya biji
kopi yang sudah disangrai itu harus dalam keadaan segar ketika digunakan, green
bean pun jika tidak segar akan menimbulkan rasa yang kurang nikmat.
Kita bisa menilai kesegaran kopi, baik itu green bean atau roasted bean, dengan
cara mencium aromanya dan melihat warnanya. Aroma apek pada kopi biasanya
mudah dikenali, jadi besar kemungkinan kita akan mengetahui apa kopi tersebut bau
apek atau tidak. Lalu, jika kita lihat green bean yang kurang segar biasanya dari segi
warna berubah menjadi pucat. Baik roasted bean atau green bean sangat rentan
dengan bau dari udara sekitar, cahaya, kelembaban, dan panas. Oleh karena itu, cafe
atau coffee shop yang tidak menjaga roasted bean atau green bean-nya dari faktor-
faktor tersebut, maka dapat dipastikan mereka menyajikan kualitas kopi yang kurang
maksimal.6
Selanjutnya proses penggilingan. Biji kopi yang telah digiling membuka rongga
permukaan, atau biasa disebut surface area, menjadi partikel lebih kecil dari biji kopi
sebelumnya. Hal tersebut membuat aroma kopi menjadi lebih cepat hilang. Sejak dari
menit pertama kopi itu digiling, senyawa kopi yang berbentuk gas mulai menguap.
Itulah alasan mengapa ketika kita menyeduh kopi yang sudah jadi bubuk dalam waktu
lama, aroma dan rasanya akan berkurang. Namun demikian, untuk penyeduhan
maksimal bukan hanya menggiling kopi sesaat sebelum diseduh yang harus kita
cermati, kita juga harus menyesuaikan hasil gilingan kopi kita dengan waktu seduh
yang kita inginkan karena semakin halus kita menggiling kopi maka akan lebih cepat
larut dengan air. Sementara itu, kopi seharusnya kita larutkan sekitar 1,5 – 2% saja
dari kuantitas kopi yang kita siapkan, selebihnya adalah air yang akan memadukan
rasa kopi yang kita inginkan.
Ketika kita melarutkan kopi kurang atau lebih dari waktu yang semestinya,
hasilnya boleh jadi jauh dari yang kita inginkan. Misalnya, kopi terlalu cair atau pekat
yakni waktu ekstraksi lebih cepat untuk skala giling halus dan waktu lebih lambat
untuk skala giling kasar. Yang perlu diperhatikan, semua grinder walaupun dengan
merk dan tipe yang sama bukan tidak mungkin menghasilkan grind size yang berbeda,
6 Mirza Luqman Effendy, “Dasar-dasar Penyeduhan Kopi”, 31 Mei 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 21.19
25
karena itu setting grinder penting sekali dilakukan setiap saat dan kita wajib
mengetahui seberapa kasar atau halus bubuk kopi yang kita butuhkan untuk
penyeduhan.
Kemudian, masukkan penyaring kopi ke dalam keranjang penyaring. Banyak alat
pembuat kopi yang sudah dilengkapi dengan penyaring sendiri. Jika sudah ada, maka
penyaring itu menjadi pilihan yang paling mudah dan ramah lingkungan. Gunakan
penyaring khusus pada alat pembuat kopi dan bukan yang terbuat dari kertas. Semakin
banyak kopi yang ingin dibuat, maka semakin banyak yang perlu dituangkan ke dalam
penyaring. Perbandingan kopi dengan air berbeda-beda, tergantung pada mesin
pembuat kopi dan jenis kopi yang akan dibuat. Perbandingan standar adalah sekitar 2
sendok makan kopi dengan 177 ml air (atau kopinya sebanyak satu tutup penggiling
kopi penuh, tidak lebih). Disarankan untuk memeriksa kembali mesin kopi secara
manual ketika menentukan perbandingan kopi dan air. Racikan kopi yang khusus
memiliki perbandingan kopi dan air yang khusus pula. Sebagian besar kopi memiliki
petunjuk pada kemasannya. Pastikan untuk selalu menggunakan sendok makan untuk
menuang kopi. Mesin pembuat kopi juga dilengkapi dengan sendok scoop. Bacalah
petunjuknya untuk mengetahui berapa sendok scoop kopi yang dibutuhkan.
Selanjutnya, tentukan jumlah air untuk membuat kopi. Untuk menentukannya,
dapat menggunakan baris pengukur pada teko kopi atau yang tertera pada sisi
pembuat kopi. Gunakan teko kopi untuk menuangkan air ke dalam alat pembuat kopi.
Biasanya ada bagian yang terbuka di bagian belakang atau di atas penyaringnya. Para
pemula yang baru menggunakan alat pembuat kopi mungkin akan tergoda untuk
menuangkan air secara langsung ke dalam keranjang penyaring. Jangan lakukan hal
ini. Tuangkan ke dalam bagian yang diperuntukkan untuk menampung air hingga
tercampur. Setelah menuang air, letakkan teko kopi kembali di atas tatakan yang
hangat.
Air adalah hal yang paling penting di dalam secangkir kopi, 98-99% pada
secangkir kopi adalah air. Nah, jika tidak teliti dalam penggunaan air maka yang akan
terjadi adalah rusaknya rasa kopi yang telah kita seduh. Air jelas tidak boleh berbau
dan tidak boleh keruh warnanya. Di dalam protokol yang dikeluarkan badan-badan
kopi dunia, air diurai dengan berbagai parameter: hardness dan total dissolve solid,
kadar pH, alkalinity, sodium, chlorine, dll. Parameter-parameter tersebut memang
26
sulit dilihat dengan kasat mata atau dirasakan dengan lidah. Jika ingin mendapatkan
hasil secara detail, maka harus melakukan uji lab atau menggunakan alat ukur yang
dapat mengurai parameter tersebut. Tetapi kita pastinya ingin tahu parameter tersebut
secara manual atau sekadar pengetahuan awam saja. Jika masih sebatas pengetahuan
awam kita bisa menggunakan indera penglihatan dan perasa, paling tidak cukup untuk
mengetahui bau dan keruh air.
Mengenai suhu air, temperatur yang secara umum direkomendasikan berkisar
antara 85°-96°C. Tetapi, perlu diingat bahwa harus melihat roast profile kopi tersebut.
Jika semakin gelap roast profile-nya, maka akan semakin rentan terhadap panas air
yang akan menyebabkan rasa pahit. Sebaliknya, jika temperatur air kurang panas,
maka akan menyebabkan rasa kopi yang tidak optimal.
Segera singkirkan penyaring kopi dari alat pembuat kopi, buang ampas kopi ke
dalam tempat sampah (atau daur ulang saja ampas itu) dan cucilah penyaringnya.
2. Rencana Kualitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kopi yang dibuat juga
tergantung pada bahan bakunya maka kesegaran bahan baku untuk menghasilkan
27
produk yang baik sangatlah krusial. Pemilihan supplier untuk menentukan kopi itu
layak dinikmati pecinta kopi menjadi tujuan utama coffee shop. Untuk menghasilkan
kopi yang nikmat, selain dari proses pembuatannya juga berada pada packaging yang
digunakan berupa gelas untuk diminum ditempat dan kemasan gelas yang tahan panas
untuk take away. Kelihaian barista dalam pengolahan kopi ini sangat penting.
Kenikmatan kopi akan menjadikan coffee shop akan lebih unggul dari yang lainnya
karena perbedaan mendasar terletak pada rasa kopinya.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyeduhan kopi
sebagai berikut:
a. Perolehan ekstraksi (extraction yield) ideal dari kopi yang diseduh berkisar antara
18%-22%. Jika perolehan ekstraksi kurang dari 18%, hasil seduhan yang didapat
menjadi terlalu encer, rasa yang diharapkan tidak keluar atau malah terlalu asam
seperti rasa cuka. Sedangkan jika perolehan ekstraksi di atas 22%, hasil seduhan
menjadi pahit dan menusuk. Perolehan ekstraksi ditentukan oleh temperatur air,
waktu penyeduhan, ukuran gilingan bubuk kopi, serta metode penyeduhan yang
digunakan. Namun, presentase perolehan esktraksi ini juga berubah bergantung
selera kolektif atau individu peminumnya.
b. Tingkat intensitas atau kekuatan rasa kopi. Perlu diingat bahwa kopi yang rasanya
kuat itu bukan berarti pahit, melainkan memiliki kandungan perolehan ekstraksi
yang lebih banyak per satuan volume seduhan kopi. Salah satu cirinya ialah kopi
terasa berat atau tebal di mulut, contohnya espresso.
c. Metode penyeduhan. Ada banyak cara menyeduh kopi, misalnya dengan alat
French press, moka pot, mesin pembuat kopi otomatis, hingga tipe filter seperti
Chemex atau Hario. Pastikan bahwa alat berfungsi dengan baik sehingga
menghasilkan seduhan kopi yang menggambarkan karakter coffee shop.
d. Komposisi bubuk kopi dan air. Di berbagai negara di benua Amerika dan Eropa,
dimana metode penyeduhan kopi sudah kian variatif, standard rasio yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut: 15-18 gram biji kopi per 225-324 gram air
dengan temperatur antara 90-950 C.7
3. Pemilihan Teknologi
7 Ariyanti, “Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik”, 14 November 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 22.28
28
Dalam membuka sebuah coffee shop terdapat beberapa alat penting yang akan
digunakan oleh barista dalam mengolah biji kopi. Masing-masing alat membantu
pembuatan proses pengolahan biji kopi dan memiliki berbagai fungsi untuk
menghasilkan kualitas kopi yang terbaik. Beberapa alat penting bagi barista untuk
mengolah kopi serta fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Grinder
Alat ini digunakan untuk menghaluskan biji kopi. Memperkecil ukuran partikel
kopi sesuai dengan keinginan konsumen.8
b. Mesin espresso
Mesin ini merupakan alat yang paling penting bagi pengusaha coffee shop, karena
pada dasarnya coffee shop menciptakan kopinya sendiri, maka dalam mengolah
dari bubuk kopi menjadi espresso barista membutuhkan mesin espresso yang baik
untuk menghasilkan kopi yang baik juga.
c. Portafilter
Wadah atau tempat bubuk kopi yang akan diekstrak Portafilter harus berada pada
suhu yang tepat pada saat ekstraksi, jadi sebaiknya jangan dilepas terlalu lama dari
grouphead. Portafilter terdiri dari handle, basket, dan spouts.9 Alat ini merupakan
alat yang paling penting, karena portafilter digunakan untuk wadah bagi bubuk
kopi yang telah di grind sebelumnya lalu dihubungkan ke mesin esspreso.
Portafilter, digunakan sebagai media selama proses pembuatan caffe.10
d. Tamper
Berfungsi sebagai alat untuk melakukan tamping atau pemadatan bubuk kopi pada
portafilter dengan cara menekannya dengan telapak tangan.
e. Group Head
Tempat dimana bubuk kopi pada portafilter yang telah di-tamping atau dipadatkan
akan diekstrak dengan tekanan tinggi mesin espresso hingga menghasilkan shot
espresso. Grouphead harus berada pada suhu yang tepat pada saat ekstraksi, itulah
sebabnya kita harus membilasnya dengan air dari boiler bila mesin berada dalam
keadaan idle dalam waktu yang cukup lama. Bagian bawah grouphead dikelilingi 8 Diakses dari www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder pada tanggal 12 April 2016 pukul 08.029 Dias Akhmad, “Mengenal Bagian Penting Mesin Espresso”, diakses dari www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html pada tanggal 12 April 2016 pukul 22.42 10 Ignatius Aryo Satriyo Aji, “Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1”, 5 Oktober 2011 diakses dari www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosok-barista-dan-kopi-part-1/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.05
29
sekat berbahan karet (grouphead gasket), yang berfungsi untuk menutup grouphead
dan portafilter rapat-rapat agar tekanan tidak keluar dari tempat yang tidak
diinginkan. Karet penyekat ini adalah bagian paling rapuh dari mesin espresso.
Biasanya kita harus menggantinya setiap setahun sekali.
f. Knockbox
Berfungsi sebagai penampung ampas dari bubuk kopi yang telah diekstrak pada
portafilter. Knocbox dapat memudahkan pekerjaan barista dalam melepas atau
membuang ampas bubuk kopi dengan cara mengetuk portafiler pada besi yang
berada di tengah knockbox. Untuk lebih jelas, pembaca bisa melihat gambar di
bawah ini.11
Untuk dapat mengoperasikan kesemua alat tersebut, dibutuhkan keterampilan
khusus serta pengalaman untuk dapat menghasilkan kopi dengan cita rasa italia.
Proses yang sangat menetukan kualitas secangkir kopi sebenarnya ada pada
proses tamping menggunakan portafilter dan tamper. Tingkatan rasa pahit serta
gosong tidaknya rasa suatu kopi sebenarnya merupakan cerminan dari
proses tamping. Selain kualitas alat, serta keterampilan seorang Barista, jenis biji kopi
juga sangat menentukan kesempurnaan secangkir kopi. Ada beberapa jenis biji kopi
yang ada di dunia ini, mereka adalah Arabica dan Robusta. Masing-masing memiliki
cita rasa tersendiri, daerah asal dan pemasaran yang berbeda.12
Bukan rahasia bahwa jika ingin membuat espresso yang sempurna tentu
membutuhkan ketepatan ukuran, baik dari segi temperatur maupun tekanannya. Dan
ketepatan itu dibutuhkan secara konsisten, setiap saat. Terdapat beberapa merek mesin
kopi, terutama merek mesin espresso yang direkomedasikan karena terkenal memiliki
kualitas yang baik seperti La Marzocco, Synesso, Nuova Simmonelli, Slayer,
ataupun Kees van Der Westen, Saeco. Namun, brand-brand tersebut kurang
disarankan untuk coffee shop start-up karena harganya yang mahal dan biasanya
digunakan pada coffee shop yang sudah mempunyai nama.13
Coffee shop kami lebih cenderung memilih mesin kopi dan grinder automatis atau
semi automatis, karena kami menargetkan pengunjung sehari adalah 20 orang dan
konsep yang mementingkan kenyamanan dan pelayanan yang baik, sehingga
11 Op.cit.12 Op.cit.13 Sonny Pradipta, “Mesin Espressp yang Terlewatkan”, 6 April 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.28
30
kecepatan dan ketepatan penyajian kopi menjadi unsure penting yang harus
diperhatikan.
Terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan oleh start-up yang belum
berpengalaman dan memiliki wawasan yang kurang mengenai mesin-mesin kopi.
Salah satu caranya adalah dengan membeli paket buka café seperti halnya yang
ditawarkan grup otten coffee. Mereka menawarkan beberapa paket yang berisi bundle
alat-alat pembuat kopi, kelengkapan alat dan isi dari paket tergantung kebutuhan
coffee shop dan harganya pun bervariasi.
Konsep kami diatas akan cocok dengan salah satu bundle alat kopi yang disebut
dengan Paket Café Srikandi. Paket Café Srikandi merupakan sebuah paket café
terlengkap dengan harga yang lebih mahal dari pada paket lain, dibandrol dengan
harga Rp 32.877,00 Di dalam bundle ini mencakup beberapa alat utama dan alat
tambahan, antara lain:14
a. 1 unit Breville Coffee Machine Dual Boiler BES920
Breville coffee machine dual boiler adalah jagoan lain dari Breville,
produsen coffee gears yang cukup terkenal di Eropa dan Amerika ini. Dan
keistimewaan yang juga merupakan inti dari mesin espresso ini adalah sistem
pemanasnya yang terdiri dari dual boiler dengan bahan stainless steel.
Boiler espresso-nya, untuk sekali (espresso) shot, “diawasi” dengan PID
temperature control. Sementara boiler terpisah yang lain, untuk steaming, juga
mampu memberikan tekanan uap yang kuat dalam waktu singkat. Dengan kata
lain, Anda bisa mengekstraksi espresso shot dengan temperatur yang tepat dan
bisa menghadirkan cita rasa optimal sambil “memanaskan” atau steaming susu
dengan kualitas tak kalah baik di saat bersamaan. Breville Coffee Machine Dual
Boiler ini juga memiliki fitur Over Pressure Valve (OPV) yang membatasi
tekanan berlebihan selama proses ekstraksi berlangsung. Fitur ini membuat
espresso Anda terhindar dari pahit yang terlalu pekat sekaligus memberi rasa
yang nikmat. Sebaliknya, opsi low pressure pre-infusion yang dimilikinya
membuat tekanan meningkat secara perlahan demi menghasilkan ekstraksi yang
lembut dan merata. Temperatur ketika proses brewing, tekanan pre-infusion dan
durasi untuk semua proses “peracikan kopi”, semuanya itu telah terprogram
14 Diakses dari www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi pada tanggal 13 April 2016 pukul 10.45
31
dengan sistematis dan teratur. Dan yang terpenting, semua fitur-fitur itu telah
disederhanakan sehingga lebih user-friendly dan lebih gampang dioperasikan.
Tank air berkapasitas 84 oz. (atau sekitar 2.5 liter) dan outlet khusus untuk air
panas adalah fitur-fitur tambahan yang membuat mesin ini termasuk sigap untuk
membuat Americano atau pun untuk sekedar memanaskan cangkir sebelum
digunakan.
b. 1 unit Compak K6
Grinder kopi buatan spanyol ini memberikan performa yang mengagumkan,
produktivitas sekaligus juga harga yang bersahabat. COMPAK K6 memiliki
sejumlah fitur menarik seperti built-in coffee press, dispenser (yang terbuat dari
aluminium), dan opsi “stop” otomatis ketika bubuk kopi telah penuh di bagian
grinding doser-nya. Grinder kopi ini bekerja dengan kebutuhan listrik 285 watt
dan bisa menggiling dengan kapasitas sampai 10 kg per jam.
Dan beberapa alat tambahan lainnya:
c. 1 unit Espro Toroid Pitcher 600ml
d. 1 unit Toroid Pitcher 350ml
e. 1 unit Motta Thermometer
f. 1 unit Tiamo Knock Box with Wooden Case (BC2407)
g. 1 unit Motta Tamping Stand
h. 1 unit Puro Espresso Brush
Keuntungan dari paket yang ditawarkan oleh Otten grup ini adalah alat-alat utama
seperti mesin kopi dan grindernya adalah rekomendasi dari barista professional,
sehingga mereka menyediakan barang yang bagus dan recommended dan juga mereka
memberikan saran bagi pebisnis start-up yang kurang mengerti dengan alat-alat kopi.
Namun kelemahannya adalah di dalam paket terdapat beberapa alat tambahan yang
tidak dapat disesuaikan untuk kebutuhan coffee shop kami.
Referensi sebelum membeli mesin espresso terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:15
15 Tono Wahid, “Sebelum Membeli Mesin Espresso”, 15 Februari 2011 diakses dari www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso pada tanggal 13 April 2016 pukul 11.08
32
a. Menentukan dulu berapa budget yang dianggarkan dan jenis mesin yang
diinginkan. Mesin espresso terdiri dari banyak jenis, ada yang menggolongkan
dari sisi operasionalnya yang dibagi menjadi tiga bagian: manual, semi
otomatis, dan fully automatic. Asumsikan bahwa mesin yang biasanya diminati
adalah yang semi auotomatis di mana pengguna masih terlibat dalam tahapan
pembuatan kopi seperti grinder, dosing, tamping, dll. rentang harga mesin
espresso di atas 9-25 juta rupiah. Lalu terdapat aksesoris wajib seperti tamper,
picther, thermometer, timer, demitasse, shot glass, serta knock box yang akan
menambah biaya.
b. Mendahulukan membeli grinder terlebih dahulu sebelum mempunyai mesin
espresso. Disarankan grinder otomatis karena manual membutuhkan 75 kali
putaran untuk 10 gram kopi (satu shot).
c. Listrik setidaknya berdaya di atas 3500 watt. Bila ya, minimal Anda tidak harus
mematikan dulu beberapa sumber listrik yang memakan daya besar demi
menyalakan mesin espresso yang memang berdaya 1200 watt ke atas.
d. Memiliki mesin espresso artinya berkomitmen untuk merawatnya karena
bagaimanapun mesin ini tidak akan bekerja secara maksimal bila penuh dengan
kotoran.
Untuk membandingkan dengan membeli mesin kopi secara satuan, setelah
dilakukan survey maka harganya akan relatif lebih mahal daripada membeli paket
café, seperti misalnya dengan Rp 32.887.000,00 dengan paket yang di tawarkan otten
grup kita telah mendapat 2 alat utama otomatis dan beberapa alat tambahan lainnya.
Sedangkan apabila membeli secara terpisah merek ternama alat kopi, Rp
33.000.000,00 mendapatkan sebuah mesin espresso Nuova Simonelli Oscar yang
merupakan mesin semi automatis dengan harga satuan Rp 15.500.000,00 dan sebuah
coffee grinder Rancilio grider kryo dengan kapasitas 1,3kg dengan harga satuan Rp
16.740.000,00 buatan Italy. Dan tersisa sekitar 4 juta untuk membeli alat aksesoris
wajib lainnya seperti tamper, picther, thermometer, timer, demitasse, shot glass,
serta knock box. Jadi kesimpulannya dalam membeli teknologi dalam usaha coffee
shop terdapat 2 pilihan, yaitu membeli barang merek popular dengan kualitas baik
33
yang harganya relatif mahal, atau membeli barang merek standar dengan kualitas baik
yang harganya lebih rendah. Semuanya dapat dilihat sesuai dengan kebutuhan. Untuk
coffee shop kami yang modal awalnya sangat terbatas, maka kami lebih memilih
membeli barang merek standar dengan kualitas baik yang harganya lebih rendah
namun sesuai kebutuhan.
4. Perencanaan Letak Coffee shop
Kami akan membuka kedai coffee shop kami di Bintaro Trade Center, tepatnya
di Jalan Jendral Sudirman Blok BC No. 03, Bintaro. Kami menyewa sebuah ruko
yang kami sulap menjadi kedai kopi kami yang mampu menyajikan kopi nikmat
dengan interior dan suasana kafe yang nyaman. Kafe kami bersebelahan dengan toko
Kue “Quiche Lorraine” dan berada tepat disebelah pintu masuk menuju Pasar
Modern, jadi dilalui oleh mobil yang keluar dari area pasar modern (one way traffic).
Coffee shop kami berhadapan langsung dengan area parkir yang cukup luas sehingga
memungkinkan pelanggan yang membawa kendaraan untuk memarkirkan
kendaraannya di depan coffee shop kami. Selain itu, tak jauh dari coffee shop kami,
terdapat atm center. Selain itu, di dekat coffee shop kami terdapat area perkantoran
dimana coffee shop kami akan menjadi pilihan utama untuk orang kantor disekitaran
Pasar Modern. Untuk lokasi sumber daya (kopi), kami akan melakukan pengiriman
dari Koperasi Kopi Mitra Malabar yang berada di Jawa Barat sehingga tidak perlu
adanya tempat untuk penanaman kopi tersebut.
5. Perencanaan Tata Letak (Layout)
Kami menyewa ruko di Pasar Modern dengan LT/LB 40,00 m²/78,00 m². Panjang
bangunan sekitar 8 meter dengan panjang 5 meter. Dinding bangungan terbuat dari
semen yang sudah di cat putih dengan lantai yang terbuat dari keramik. Untuk
bangunan sendiri masih terawat dengan baik serta bersih. Selain itu, dibagian depan
(pintu masuk) coffee shop kami sudah dalam bentuk kaca jadi memungkinkan
pelanggan untuk melihat kedalam coffee shop kami. Di bagian depan coffee shop kami
akan tertulis nama coffee shop kami, menu hari ini, dan tagline kami yakni:
“Economies, Enjoy, Edgy, and Entertainment” dengan papan hitam yang terbuat dari
triplek.
34
Namun disisi sebelah kanan, akan kami tutup dengan rak mainan sehingga
pelanggan dapat melihat mainan yang kami suguhkan. Disebelah kanan disediakan
meja persegi dengan hammock yang besar (cukup untuk 2 orang) dekat dengan
dinding, kemudian dihadapannya akan disediakan hammock untuk 1 orang sebanyak 2
buah untuk pelanggan yang membawa teman atau keluarganya sehingga kami
meletakkan meja mainan disebelahnya agar mudah terjangkau.
Disebelah kiri pintu masuk akan kami sediakan meja bundar dengan hammock
untuk 1 orang sebanyak 2 buah agar pelanggan dapat melihat kearah luar. Selain itu,
kami juga menyediakan rak buku untuk sisi kiri agar pelanggan dapat melihat koleksi
kami dan meminjamnya.
Bar akan memanjang selebar coffee shop kami dengan adanya meja cashier untuk
melakukan pemesanan dan pembayaran. Coffee machine kami letakkan di sebelah
kanan meja bar yang bersebelahan dengan tempat mencuci gelas atau piring setelah
penyajian. Kemudian disebelah tempat mencuci, kami sediakan tempat untuk
menaruh gelas dan piring yang masih basah, karena gelas dan piring yang siap pakai
akan kami taruh didalam kabin dibawah tempat menaruh gelas dan piring yang basah.
Diantara coffee machine dengan tempat mencuci piring akan diberikan sekat dengan
kaca agar air dari tempat cuci tidak mengenai coffee machine. Di hadapan meja bar,
kami sediakan hammock sebanyak 7 buah untuk pelanggan yang datang sendirian.
Disetiap bawah meja akan kami sediakan stop kontak agar memudahkan
pelanggan untuk men-charge hp ataupun laptopnya. Interior yang akan kami gunakan
kebanyakan dari kayu hasil pesanan (custom) agar memudahkan kami dalam
penataan. Dinding akan kami cat dengan warna cokelat muda dan dicampur dengan
aksen-aksen vintage serta warna pastel yang dapat mempercantik coffee shop kami.
Menu dari coffee shop kami akan dipajang diatas meja bar dengan papan tulis hitam
yang akan ditulis menggunakan kapur warna-warni. Kami juga akan melapisi lantai
kami dengan Vinyl agar lebih bernuansa vintage dan mengeluarkan kesan nyaman
kepada pelanggan.
Bagi pelanggan yang enggan untuk menggunakan hammock, kami menyediakan
kursi sebanyak 5 buah yang kami taruh dibawah tangga untuk maksimalisasi manfaat
ruang kosong. Jadi, pelanggan dapat meminta kepada pelayan untuk menyediakan
35
kursi. Kami hanya menggunakan lantai 1 sebagai operasional cafe kami karena pada
lantai 2 akan kami jadikan sebagai gudang untuk penyimpanan bahan baku kopi serta
barang-barang lainnya.
6. Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Produksi
Target dari coffee shop kami adalah 30 orang/hari dengan estimasi per orangnya
akan membeli 1 cup kopi sehingga kami akan menjual sebanyak 900 cup kopi/bulan.
Namun, berdasarkan hasil survey kami terhadap kompetitor maka estimasi kami pada
weekdays bisa menjual sebanyak 60 cup/hari dan saat weekend menjual 25 cup/hari.
Rencana tersebut juga tentu diimbangi oleh kapasitas mesin kopi kami, bahan baku
kopi yang tersedia, serta barista yang mengolah kopinya sehingga memungkinkan
rencana ini dapat teralisasikan.
7. Pengawasan Kualitas Produk
Dalam usaha coffee shop ini, banyak faktor yang menentukan kualitas kopi yang
kami hasilkan seperti kualitas bahan baku, mesin, dan keahlian barista dalam
mengolah kopi.
a. Pengawasan Kualitas Bahan Baku
Dalam hal ini, bahan baku kami dikirim dari Koperasi Mitra Malabar
Indonesia yang berada di Jawa Barat. Kami akan meng-uji terlebih dahulu secara
sampling, agar bahan baku tersebut sudah sesuai dengan standar yang kami
inginkan.
b. Pengawasan Kualiatas Proses Produksi
Dilakukan dalam 3 cara, yakni pengawasan mesin, pengawasan barista, dan
pengawasan hasil produksi. Pengawasan mesin dilakukan secara berkala, baik itu
seminggu sekali atau sebulan sekali untuk memastikan mesin berfungsi dengan
baik dan menghasilkan produksi kopi yang sesuai keinginan kami. Pengawasan
barista dilakukan dengan melihat, memperhatikan, dan merasakan hasil kopi dari
olahan tangan barista tersebut. Pengawasan kualitas produksi dilakukan dengan
36
mencicipi hasil kopi yang telah jadi apakah enak dimulut, tidak membuat
kembung, dan sebagainya.16
D. ASPEK MANAJEMEN
1. PerencanaanDalam aspek manajemen, diperlukannya perencanaan yang matang tentang
bagaimana perusahaan akan berjalan ke depannya, pengorganisasian sumber daya,
actuating, dan pengendalian. Dalam perencanaan, E-coffee melakukan pendekatan
campuran, namun lebih didominasi oleh pendekatan atas-bawah (top-down). E-coffee
memiliki manajer yang akan mengontrol jalannya bisnis, yaitu manajer keuangan,
manajer pemasaran, manajer SDM, dan manajer operasional. Dari keputusan yang
menyangkut pada operasional bisnis, kami lebih merujuk pada manajer terlebih
dahulu, kemudian akan kami delegasikan pada para karyawan dan meminta saran dari
mereka. Dalam rapat pengambilan keputusan, para karyawan juga dilibatkan
didalamnya sehingga kita juga dapat melihat potensi mereka dalam pengolahan coffee
shop kami. Namun, sebelum itu kami juga harus melakukan pelatihan kerja agar para
karyawan dan manajernya dapat melakukan visi dan misi bisnis ini secara satu
kesatuan.
Dari sisi jangka waktu, ada beberapa rencana yang akan kami lakukan.
Adapun rencana jangka pendek kami (dalam waktu1 tahun), sepeti: menggaet
pelanggan di bintaro dan sekitarnya, memiliki positioning dibenak customer bahwa
coffee shop kami merupakan “tempat nongkrong” bagi kalangan muda maupun tua,
memiliki omzet 100 juta hingga 110 juta per tahun, dan dapat memberikan sensasi
minum kopi dengan rasa yang berbeda dan dengan suasana yang berbeda dari coffee
shop lainnya. Rencana jangka pendek lebih berfokus pada pengembalian investasi
awal. Kemudian untuk rencana jangka menegah (dalam waktu 3-5 tahun), seperti:
memiliki outlet lain di daerah Jakarta dan Depok, memiliki omzet 110 juta hingga 200
juta per tahun, sudah melewati titik Break Event Point sehingga laba dapat meningkat,
dapat membuka lapangan kerja lebih banyak untuk meminimalisir pengangguran,
dapat memperluas jaringan mitra bisnis agar bisnis lebih berkembang, dan dapat
menambah alat kopi yang lebih canggih, serta tetap mempertahankan images coffee
shop kami sebagai “tempat nongkrong” yang asik bagi kalangan muda maupun tua.
16 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, hal. 389 – 391 dengan modifikasi.
37
Dalam rencana jangka menengah, lebih menekankan pada pengembangan usaha
dengan melakukan inovasi produk dan kemitraan serta ekspansi terhadap pasar .
Dalam perencanaan jangka panjang (dalam waktu >5tahun), seperti: memiliki cabang
di berbagai tempat di seluruh Jawa (Yogyakarta, Semarang, Malang, Solo), berinovasi
lebih banyak untuk produk kopi sehingga masyarakat dapat merasakan taste yang
berbeda dari kopi yang disajikan, dapat membuka lapangan pekerjaan diberbagai
daerah, dan tetap menjadi “tempat nongkrong” pilihan utama dihati customer.
Untuk perencanaan srategis, coffee shop kami memiliki visi yaitu
“Memberikan rasa kopi yang berbeda dari kompetitor kepada para pelanggan dengan
suasana yang nyaman dengan harga ekonomis dan dapat menjadikan coffee shop kami
sebagai sarana hiburan bagi para penikmat kopi”. Tujuannya agar semua masyarakat
dapat menjadikan coffee shop kami sebagai penghilang stress dikala suntuk dan
tempat berbagi keceriaan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan mau untuk
datang kembali. Misi kami disini adalah untuk menonjolkan sisi edgy dengan kopi
rempah yang kami miliki, enjoy dengan suasana tempat yang kami sediakan,
entertaiment pada permainan yang kami sediakan dan sebagai sarana penghibur bagi
pelanggan, dan economies dari segi harga sehingga menjadikan coffee shop kami
layak dijadikan sebagai tempat tujuan utama pelanggan untuk sekedar bersantai atau
nongkrong.
Perencanaan operasional mencakup pada kegiatan coffee shop kami sehari-hari
mulai dari pemesanan, pelayanan, penyajian, dan re-purchase. Dari pemesanan, kami
sudah menyediakan kasir untuk melakukan pemesanan dan pembayaran sehingga
pelanggan tidak perlu kerepotan dengan alur coffee shop kami. Kemudian setalah
melakukan pembayaran, barista kami akan menyajikan pesanan dari pelanggan dan
pelanggan tersebut dapat melihat langsung bagaimana coffee yang dipesan itu diolah.
Lalu kami mengharapkan adanya re-purchase dari tiap pelanggan dimana setelah
menikmati kopi kami, pelanggan merasa suka dengan karakter yang kami tonjolkan
dan mencintai suasana coffee shop kami yang paling berbeda dengan coffee shop
lainnya.
1. Anggaran
Sistem anggaran yang digunakan E-coffee disini adalah sistem anggaran
hasil karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai.
38
Untuk satu tahun mendatang, anggaran biaya E-coffee adalah sebesar 100 juta
rupiah.
Target awal usaha ini adalah mampu menjual 600 gelas kopi perbulan
dengan harga Rp. 20.000, maka pendapatan yang didapat selama setahun sebesar
Rp 144.000.000 sebagai harapan dari pasar yang dilayani.
Dengan modal awal 100 juta rupiah, perkiraan anggaran dasar untuk bulan
pertama operasional E-coffee adalah sebagai berikut:
Modal Rp 100.000.000
Sewa gedung Rp 30.000.000
Pembelian bahan baku Rp 10.000.000
Gaji Rp 20.000.000
Lain-lain Rp 40.000.000
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah pemilik usaha dalam melakukan pengawasan dan mementukan orang-
orang yang dibutuhkan untuk melaksakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa saja yang akan
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut, pada tingkat
mana keputusan harus diambil.
Tujuan utama usaha E-coffee adalah mendapatkan laba/profit yang sebesar-
besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi
utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh E-coffee adalah keuntungan. Oleh
karena itu usaha coffee shop ini harus dapat melayani para konsumen/pelanggan
dengan cara menguntungkan untuk kelangsungan hidup usaha tersebut dalam jangka
panjang. Selain itu E-coffee juga harus mengetahui kesempatan-kesempatan baru
untuk memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
E-coffee memerapkan koordinasi antar unit usaha sehingga tercipta pembagian
kerja yang seimbang serta pelimpahan wewenang yang jelas dan tepat. Struktur
39
Manajer Keuangan
Manajer SDM Manajer Pemasaran
Manajer Operasi
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Mitra Bisnis
Mitra Bisnis
CEO
organisasi disusun secara profesional, yaitu pemilik usaha berada pada posisi paling
atas selaku pemimpin usaha tersebut. Lalu dibawahnya terdapat beberapa manajer dan
diikuti oleh para karyawan selaku pelaksana dimana masing-masing karyawan
melakukan aktivitas yang telah ditentukan. Adapun rencana struktur organisasi E-coffee
digambarkan dalam bagan berikut:
Adapun pembagian kerja dan wewenang unit organisasi berdasarkan bagpan di
atas adalah sebagai berikut:
1) CEO
a) Bertanggung jawab atas berdirinya perusahaan.
b) Menjamin legalitas perusahaan secara hukum.
c) Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan pemberi wewenang atau
kuasa untuk dijalankan oleh masing-masing manajer atau divisi.
d) Bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.
e) Berhak menyelenggarakan pertemuan/rapat untuk hal-hal tertentu
dengan pihak-pihak yang ditunjuk.
f) Monitoring perusahaan dari report tiap-tiap manajer.
g) Mempunyai keputusan mutlak atas atas outlet melalui manajer tiap
divisi dengan peninjauan evaluasi kondisi dan situasi terlebih dahulu.
2) Manager SDM
a) Bertanggung jawab atas semua sumber daya manusia yang bekerja di
E-coffee.
40
b) Bertanggung jawab atas perekrutan pegawai baru.
c) Merekrut dan menyeleksi karyawan baru.
d) Mengevaluasi kinerja karyawan.
3) Manajer Operasi
a) Bertanggung jawab atas operasional outlet.
b) Membuat jadwal kerja karyawan.
c) Membuat checklist bahan baku, purchasing, kitchen, bar.
d) Menyiapkan kas untuk operasional dan berkoordinasi dengan finance
dan cashier.
e) Mengontrol fasilitas outlet dan berkoordinasi dengan cleaning service
dan barista.
4) Manajer Keuangan
a) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
b) Berkoordinasi dengan tiap-tiap divisi untuk kebutuhan keluar masuknya
uang kas.
c) Mengatur daftar keperluan, berkas, nota, pembelanjaan dan tagihan.
d) Merancang anggaran untuk keperluan operasional: gaji, purcashing,
promosi, maintenance dan inventaris.
e) Melaporkan kondisi keuangan kepada CEO.
5) Manajer Pemasaran
a) Bertanggung jawab atas promosi E-coffee.
b) Menentukan dan mempertahankan target pasar yang telah ditentukan
perusahaan dan membuat strategi untuk memikat para customer agar
para customer tidak pindah ke lain tempat.
c) Meningkatkan penjualan dan omset.
d) Memperluas jangkauan pasar.
e) Memperkuat produk, fasilitas, program dan promosi.
6) Karyawan (Barista)
41
Merupakan ujung tombak usaha ini, yaitu sebagai staff yang
berhubungan langsung dengan para customer, dalam hal ini barista
bertugas untuk:
a) Membuat menu minuman yang di order oleh customer.
b) Menyiapkan ingridient yang di perlukan untuk membuat minuman.
7) Karyawan (Waitress)
a) Menjaga dan memelihara kelengkapan operasional tetap bersih, rapi,
dan tidak rusak.
b) Mencatat order pesanan pelanggan.
c) Mengantarkan order pesanan pelanggan.
a. Faktor Penentu Struktur Organisasi
Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub-unitnya agar sejalan
dengan tujuan perusahaan, kemampuan sumber daya yang dimiliki serta kondisi
lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal. Sebagaimana semestinya,
coffee shop kami pun berusaha memperhatikan bentuk struktur organisasi agar
sejalan dengan tujuan coffee shop kami. Beberapa faktor utama yang kami
perhatikan dalam menentukan struktur organisasi di coffee shop kami, yaitu :
1) Strategi dan Struktur Organisasi. Strategi organisasi yang merupakan tindak-
lanjut dari visi, misi, dan tujuan perusahaan yang menentukan bagaimana jalur
wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan bagian
dibawahnya. Strategi akan mempengaruhi informasi yang mengalir di sepanjang
jalur tersebut serta mekanisme perencanaan dan pengambilan keputusan.Coffee
shop kami menerapkan struktur organisasi bentuk garis (sederhana) yang
diciptakan oleh Henry Fayol.
2) Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan
organisasi akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi. Pada Bab sebelumnya
kelompok kami telah mempresentasikan tentang strategi teknologi seperti apa
yang akan kami terapkan pada coffee shop kami. Coffee shop kami memilih untuk
menggunakan teknologi berkualitas baik pada mesin-mesin kopi kami dengan
42
harga terjangkau. Coffee shop kami akan menggunakan mesin kopi dari otten
yang sudah terkenal baik dalam penjualan mesin kopi.
3) Manusia sebagai penentu struktur. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas
suatu organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi. Tidak hanya orang
dalam organisasi, tetapi termasuk orang-orang luar yang berhubungan dengan
organisasi. Contohnya, kecakapan manajer dalam mengambil keputusan serta
kemampuan dan sikap karyawan dalam bekerja sama. Pada coffee shop ini, kami
akan merekrut sumber daya manusia berdasarkan skill yang mereka miliki sesuai
dengan apa tujuan coffee shop kami. Kami juga akan memberikan kriteria-kriteria
seperti apa yang coffee shop kami butuhkan, sehingga bisa mendapatkan sumber
daya manusia yang cocok. Selain itu, sebelum menerima menjadi karyawan tetap
coffee shop kami akan memberikan masa uji coba selama 2 bulan untuk kinerja
mereka.
4) Ukuran dan struktur. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun
ukuran subunitnya akan mempengaruhi struktur. Coffee shop kami merupakan
sebuah bisnis start-up, sehingga secara menyeluruh masih mencankup aktivitas
yang masih kecil, tetapi tetap dengan prosedur yang formal.
b. Bentuk Organisasi
Di dalam sebuah organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih
tepat disebut struktur organisasi, yaitu: organisasi garis, organisasi fungsional,
organisasi garis dan staf, organisasi gabungan, dan organisasi matriks.
Coffee shop kami memilih organisasi garis. Alasannya karena bentuk
organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana, sehingga cocok diterapkan
pada coffee shop kami yang basic-nya pemula (start-up). Dimana, ciri dari bentuk
organisasi garis ini adalah :
1) Jumlah karyawan relatif sedikit
Sebagai pemula, ciri ini cocok bagi coffee shop yang akan kami dirikan. Coffee
shop kami tidak merekrut sumber daya manusia yang terlalu banyak. Kami hanya
membutuhkan satu orang kasir, satu barista, dan dua orang waitress.
2) Organisasi relatif kecil
43
Telah dijelaskan pada perencanaan SDM dari coffee shop kami, bahwa kami
memiliki manajer keuangan, manajer SDM, manajer pemasaran, manajer operasi,
para karyawan, dan mitra bisnis.
3) Karyawan saling mengenal secara akrab
Dalam ruang lingkup yang relatif kecil, otomatis para karyawan di coffee shop
kami akan saling terhubung secara baik. Dengan demikian, diharapkan pulla dari
komunikasi yang terjalin secara baik, para karyawan kami dapat bekerja sama
secara baik pada team yang ada dalam memberikan pelayanan kepada para
customers yang berkunjung.
4) Spesialisasi kerja masih relatif rendah
Coffee shop kami melakukan pembagian kerja secara terstruktur atas tanggung
jawab yang diemban masing-masing.
c. Prestasi Organisasi
Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat tergantung pada keberhasilan para manajernya melaksanakan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya.
Prestasi manajer dapat diukur dalam bentuk dua konsep, yaitu efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi dalam coffee shop kami berarti "melakukan kerja dengan
benar" sesuai dengan tagline coffee shop. Efisiensi disini berarti coffee shop kami
bisa menghasilkan output maksimal dengan input yang dikeluarkan.
Di sisi lain, efektivitas pada coffee shop kami adalah kemampuan seorang
manajer untuk memilih tujuan yang tepat. Contohnya, adalah pemilihan pemasok
biji kopi.
3. Penggerakan (Actuating)
Aspek ini merupakan bagian dari manajemen, untuk memperkirakan apakah
coffee shop kami kelak dapat berjalan baik sehingga dapat dinyatakan layak. Maka
dari itu, untuk menyusun penggerakan supaya dapat berjalan dengan baik, coffee shop
kami mengkaji beberapa sisi, yaitu :
a. Fungsi Penggerakan
1) Membuat karyawan coffee shop kami agar suka mengerjakan tanggung
jawabnya lebih baik, melayani dengan hati bukan melayani atas tuntutan.
44
2) Menumbuhkan rasa kesetian karyawan pada coffee shop terhadap
perkerjaannya, rekan sekerja, maupun atasannya. Membuat suasana lebih
membaur baik bagi atasan maupun para karyawan. Situasi nyaman akan
menciptakan rasa kebersamaan yang sayang untuk ditinggalkan.
b. Kepemimpinan
Pemimpin di coffee shop kami harus memiliki jiwa kepemimpinan yang
tepat. Dimana seorang pemimpin bisa memberikan pengarahan yang baik terhadap
karyawannya. Hal ini diperlukan coffee shop kami untuk mempengaruhi aktivitas
yang berhubungan erat atas kinerja karyawan. Pemimpin coffee shop dituntut untuk
memiliki cara berkomunikasi yang baik, dapat memberikan motivasi pada
karyawannya, bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat,s serta memiliki
kekuasaan yang positif.
4. Pengendalian (Controling)Pengendalian, sebagai salah satu faktor manajemen, hendaknya juga di analisis
untuk mendapatkan jawaban apakah dari sisi ini rencana manajemen untuk
pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fungsi pengendalian yang baik dalam menjalankan
suatu bisnis agar mencapai tujuan memperoleh laba secara maksimal.
Untuk meningkatkan kegiatan usaha E-coffee Shop , diperlukan suatu sistem
untuk mengendalikan kinerja perusahaan agar sesuai dengan tujuan usaha dengan
pengawasan yang berkelanjutan.
Adapun pengendalian manajemen E-coffee Shop yang dilakukan yaitu;
1. Menjalankan tugas dari setiap bidang pekerjaan dengan mengacu pada SOP agar
unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.
2. Berusaha untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dengan pengendalian
rutin dalam pembelian bahan baku, produksi, dan penyajian produk kepada
konsumen dengan merancang SOP di setiap bidang pekerjaan.
3. Memelihara peralatan dan perlengkapan yang dilakukan oleh teknisi ahli.
4. Memperbaiki kesalahan/kerusakan yang terjadi dengan sistematis.
45
Manajer Keuangan
Manajer SDM Manajer Pemasaran
Manajer Operasi
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Mitra Bisnis
Mitra Bisnis
5. Memberikan sanksi dari kesalahan yang dilakukan seperti peringatan verbal,
tertulis bahkan sampai pemotongan gaji atau berakhir dengan pemberhentian
hubungan kerja.
6. Membuat bentuk laporan dari kinerja karyawan, peralatan dan perlengkapan.
7. Melakukan evaluasi kinerja sumber daya manusia dari pengendalian yang
dilakukan atau bisa dari tanggapan konsumen.
E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Perencanaan SDM
Salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis adalah bergantung pada kinerja
sumberdaya manusia yang secara langsung ataupun tidak langsung member kontribusi
pada bisnis tersebut. Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari keberadaan
karyawan maka bisnis tersebut perlu menetapkan strategi atau perencanaan yang
tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar dapat mencapai
tujuan bisnis.
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan sangat menguntungkan bagi
sebuah bisnis, karena akan menghemat biaya, memperbaiki kinerja, mempercepat
pencapaian tujuan, dan sekaligus akan menciptakan hubungan yang baik antara tenaga
kerja dengan bisnis tersebut. Untuk mencapai keuntungan tersebut, maka harus ada
hubungan timbal balik antara tenaga kerja dengan bisnis itu, hubungannya dapat
berupa pemenuhan harapan dan kebutuhan tenaga kerja serta pemenuhan standar
kinerja yang diharapkan oleh bisnis. Sumber daya manusia perlu dikelola melalui
strategi-strategi sumber daya manusia yang tepat, agar bisnis tersebut dapat
memaksimalkan pertumbuhannya dan mencapai tujuan dalam jangka pendek maupun
jangka panjang secara optimal. Bisnis tersebut dapat memaksimalkan keunggulan
bersaingnya dengan berpusat pada sumber daya manusianya, melalui efisiensi dari
para karyawan.
Pada bisnis yang akan kami jalani, perencanaan SDM merupakan salah satu
bagian yang terpenting dalam keberhasilannya. Karena kami harus dapat
menempatkan pekerja pada bagian yang benar-benar mereka kuasai. Beginilah
perencanaan struktur organisasi dari coffee shop yang akan kami jalani.
46
Dari bagan struktur organtisasi E-coffee diatas, coffee shop kami berencana
memiliki empat manajer yaitu manajer keuangan, manajer sumber daya manusia,
manajer pemasaran, dan manajer operasi yang memiliki tugasnya masing-masing.
Manajer Keuangan bertugas mengatur jalannya lalu lintas keuangan di dalam coffee
shop ini, manajer pemasaran bertugas untuk memasarkan E-coffee kepada pelanggan
dengan melakukan berbagai promosi baik melalui internet, melalui spanduk dan
brosur, dan juga melalui promosi langsung (face to face), manajer SDM bertugas
melakukan perekrutan karyawan dan mengawasi kualitas kerja dari karyawan tersebut
serta dapat memotivasi karyawan agar melakukan pekerjaan yang sesuai dengan misi
dan visi coffee shop E-coffee ini, dan yang terakhir adalah manajer operasi yang
memiliki tugas untuk mengawasi aktivitas coffee shop ini agar berjalan dengan lancar
dari mulai buka hingga tutup. Jabatan manajer café akan diisi oleh rekan-rekan kami
sendiri, yaitu dari kelompok kami agar tidak memakan biaya perekrutan lagi dan
biaya gaji dikarenakan bisnis kami merupakan bisnis yang baru.
Para manajer di atas membawahi empat karyawan yaitu dua orang barista, satu
orang kasir, dan satu orang lagi yaitu waiters. Barista di tempat kami memiliki dua
shift yang mana masing-masing memiliki jam kerja 8 jam dengan gaji yang diberikan
sebesar Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000 per bulan. Untuk kasir dan waiters memiliki
jam kerja selama 16 jam dengan gaji yang diberikan sebesar Rp. 2.000.000. Selain itu
kami juga memiliki dua mitra bisnis yang mensuplai biji kopi yaitu Koperasi Mitra
Malabar dan juga makanan ringan di coffee shop kami disuplai oleh perusahaan
makanan yang masih kami cari hingga saat ini untuk bermitra dengan kami.
2. Analisis Pekerjaan
MANAJER KEUANGAN
Kriteria Job Desk
- Pria atau wanita minimal berusia
20 tahun.
- Ahli dalam masalah keuangan
- Bertanggung jawab atas segala
aktifitas keuangan
- Memberikan laporan keuangan
47
- Mengerti membuat laporan
keuangan
- Rajin, tekun, dan jujur
- Berpenampilan menarik
secara periodic kepada seluruh
pemimpin secara transparan
MANAJER PEMASARAN
Kriteria Job Desk
- Pria atau wanita minimal berusia
20 tahun
- Ahli dalam bidang pemasaran
- Dapat berkomunikasi dengan
baik
- Tanggap teknologi, rajin, dan
ramah
- Memiliki relasi yang baik
- Berpenampilan menarik
- Memasarkan bisnis ini kepada
konsumen melalui media
promosi
- Menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak
- Menjaga hubungan baik dengan
konsumen
MANAJER SDM
Kriteria Job Desk
- Pria atau wanita minimal berusia
20 tahun.
- Berpengalaman dalam bidang
SDM
- Rajin, tekun, dan ramah
- Berpenampilan menarik
- Memberikan motivasi kerja
kepada karyawan
- Mendengarkan kritik dan saran
karyawan
- Meningkatkan skill karyawan
MANAJER OPERASI
Kriteria Job Desk
- Pria atau wanita minimal berusia
20 tahun.
- Berpengalaman dalam bidang
operasi
- Rajin dan ulet
- Melakukan usaha pemeliharaan
sarana dan prasarana secara
teratur
- Memastikan bahwa kegiatan
usaha berjalan dengan lancar
48
- Berpenampilan menarik
KASIR
Kriteria Job Desk
- Wanita usia 19-24 tahun
- Minimal lulusan SMA atau
sederajat
- Berpengalaman minimal 1 tahun
- Rajin, ramah, dan jujur
- Berpenampilan menarik
- Melakukan transaksi keuangan.
- Menghitung pendapatan perhari
WAITERS
Kriteria Job Desk
- Wanita usia 19-24 tahun
- Minimal lulusan SMA dan
sederajat
- Rajin, ramah, jujur, dan tanggap
- Dapat berkomunikasi dengan
baik
- Berpenampilan menarik
- Melayani pelanggan (mengambil
dan memberikan pesanan)
- Menjaga dan memelihara
kelengkapan operasional tetap
bersih, rapi, dan tidak rusak
BARISTA
Kriteria Job Desk
- Pria usia 21-28 tahun
- Minimal lulusan SMA dan
sederajat
- Memiliki sertifikat barista
- Mengerti kopi dengan baik
- Dapat membuat kopi sesuai
dengan permintaan
- Dapat berkomunikasi dengan
baik
- Berpenampilan menarik
- Bertanggung jawab menyiapkan
produk dengan baik
- Bertanggung jawab mengedukasi
pelanggan mengenai produk kopi
terbaik
49
3. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
a. Rekrutmen
Dalam hal ini coffee shop kami membutuhkan pekerja pada bagian :
POSISI JUMLAH
Kasir 1
Waiters 1
Barista 2
Total Karyawan 4
b. Seleksi
Alat seleksi yang digunakan oleh kami adalah :
Untuk seleksi pada barista kami melakukan pengujian terhadap rasa dan
kesesuaian terhadap citra rasa kopi buatannya dengan image dari coffee shop E-
coffee. Kami juga memperhatikan tingkat kecekatan dari barista yang akan kami
rekrut untuk coffee shop kami. Tingkat kebersihan barista dalam membuat kopi
juga sangat kami perhatikan, karena kami akan memperlihatkan kepada pelanggan
bagaimana cara kopi mereka diracik hingga menjadi kopi yang siap untuk di
konsumsi.
c. Orientasi
Pada karyawan yang telah diterima, setelah melakukan tahap seleksi. Proses
orientasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan karyawan pada situasi kerja
50
Wawancara :
Sarana untuk bertukar informasi antara pelamar dan pewawancara berkaitan dengan
kesesuaian dan minat pelamar dalam pekerjaan yang akan diisi. Informasi yang
tersedia dalam lamaran pelamar pekerjaan dapat diperiksa lebih mendalam dalam
wawancara, dan informasi lain yang relevan terhadap kualifikasi pelamar dapat
diperoleh. Karena wawancara dapat menjadi lebih fleksibel, maka beberapa
informasi yang belum ada mengenai pelamar dapat dikumpulkan pada saat tersebut.
dan kelompok kerjanya yang baru. Jadi tahapan ini merupakan bagian dari
sosialisasi, yaitu proses pemahaman sikap, standar, nilai, dan perilaku yang baru.
4. Produktivitas
Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa
produktivitas memiliki dua dimensi, pertama: suatu efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas dan waktu, kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Berkaitan dengan SDM, kriteria karyawan yang produktif menurut Dale
Timpe (1989) adalah :
- Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat.
- Kompeten secara professional
- Kreatif dan inovatif
- Memahami pekerjaannya
- Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam
pekerjaan.
- Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti
- Dianggap bernilai oleh atasannya.
- Memiliki catatan prestasi yang baik.
- Selalu meningkatkan diri.
Dari keterangan di atas kami berusaha untuk melakukan perekrutan karyawan
yang sesuai dengan kriteria karyawan produktif di atas, oleh karena itu kami
melakukan seleksi perekrutan karyawan dengan sangat hati-hati agar mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
5. Pelatihan dan Pengembangan
Perbedaan antara pelatihan dan pengembangan menurut (Syafaruddin: 2001: 217) :
a. Pelatihan
- Tujuan : Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan pekerjaan saat
ini.
- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka pendek.
- Orientasi: Kebutuhan pekerjaan saat ini
51
- Hasil : Keterkaitan dengan pekerjaan relatif rendah
b. Pengembangan
- Tujuan : Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang
akan datang.
- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka panjang
- Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana
- Hasil : Keterkaitan dengan karir relatif tinggi
c. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
1) Meningkatkan produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan prestasi tenaga kerja sehingga meningkatkan
produktivitas bagi perusahaan.
2) Meningkatkan mutu
Pengetahuan dan keterampilan dapat mengurangi eror kerja sehingga mutu
kinerja meningkat
3) Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Dengan adanya proses pelatihan dan pengembangan diharapkan perusahaan
akan mendapatkan SDM yang sesuai dengan posisinya.
a) Meningkatkan semangat kerja
Iklim kerja menjadi lebih kondusif jika diberi pelatihan
b) Sebagai personal growth
Setelah adanya pelatihan dan pengembangan diharapkan skill tenaga
kerja meningkat sebagai sasaran pencapaian.
Proses pelatihan akan menjadi titik awal bagi karyawan dalam mendapatkan
gambaran akan tindakan atau pekerjaan yang harus ditempuh dikemudian hari.
Metode yang kami gunakan adalah :
Magang / Apprenticeship Training
Magang adalah suatu pembekalan karyawan baru dengan cara belajar
langsung dengan senior dan diawasi oleh para pakar atau ahlinya. Untuk
mendapatkan skill yang sama dengan ahlinya dibutuhkan waktu yang relative
cukup lama.
Metode On The Job Training
Hampir dari seluruh pengetahuan pekerjaan diperoleh dari metode on the
job training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta
52
praktis. Karyawan mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerjaan lain
yang sedang berjalan dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek
lain dari on the job training adalah lebih formal dengan menggunakan format
yaitu karyawan senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan
pegawai baru memperhatikannya.
Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari
dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini adalah
karyawan belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam lingkungan
pekerjaan yang jelas juga.
Untuk upaya pengembangan karyawan terutama dalam hal pembuatan
kopi, kami memberikan kesempatan kepada karyawan kami untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan yang diadakan di wilayah local (seminar, workshop,
pengenalan teknik pembuatan kopi baru). Hal ini dimaksudkan agar skill
karyawan (barista) kami bertambah sesuai dengan perkembangan teknologi
pembuatan kopi.
6. Prestasi Kerja
Manajemen maupun karyawan perlu umpan balik atas kerja yang telah mereka
lakukan. Hasil penilaian prestasi kerja (performance appraisal) karyawan dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada
karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Agar pelaksanaan penilaian prestasi
kerja dapat dilaksanakan dengan baik, aktivitas ini perlu dipersiapkan. Sistem-sistem
penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, memiliki standar-
standar, dan menggunakan ukuran yang dapat diandalkan.
Untuk dapat mencapai prestasi kerja, sebelumya manajer personalia pada
coffee shop kami yaitu e- coffee perlu menetapkan standar operasional dan prosedur
sebagai tolak ukur apakah karyawan telah bekerja secara efektif untuk memenuhi
standar tersebut. Setelah menetapkan standar operasional dan prosedur, manajer harus
melakukan pengendalian yang diterapkan dalam bentuk pengawasan kepada para
karyawan agar bekerja selalu memenuhi standar untuk mencapai tujuan visi dan misi
e-coffee. Lalu setelah itu manajer juga harus mengadakan training dan pelatihan untuk
menambah skill barista dalam menghasilkan kopi dengan kualitas yang baik.
Dalam coffee shop kami, kami akan memperkerjakan setidaknya 4 karyawan,
yaitu dua orang barista yang bekerja pada 2 shift, satu orang kasir, dan satu orang
53
waitress. Kriteria dari kasir yang akan kami pekerjakan adalah seorang yang mampu
mengoperasikan mesin kasir secara efektif, memiliki kemampuan berbahasa yang
baik, dan memiliki ketelitian tinggi. Lalu waitress yang akan kami pekerjakan adalah
seseorang yang good looking, memiliki kemampuan social yang baik, cepat tanggap,
dan memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Setelah itu, barista yang akan kami
rekrut dalah seseorang yang professional dan dapat memenuhi kewajibannya sebagai
barista. Kewajiban bagi seorang barista ialah untuk memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai seluruh proses pengolahan kopi agar mampu bekerja secara efektif guna
mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengetahuan ini termasuk mengoperasian,
memelihara dan menjalankan mesin dengan benar, metode menggiling dan
memadatkan kopi, lama penyaringan, temperatur dan mutu air, milk foam, cara
penuangan, latte art, roasting, sampai budidaya kopi, metode pengeringan, cara
penyimpanan yang benar, dan pembungkus yang gunakan.17
Selanjutnya, pemberi nilai pun perlu melakukan persiapan. Penilai sering tidak
berhasil untuk tidak melibatkan emosinya dalam menilai karyawan, hal ini dapat
terjadi karena berbagai macam faktor, yaitu hello effect, enggan menilai hal-hal yang
ekstrem walau seharusnya secara objektif bernilai ekstrem, menilai terlalu lunak atau
terlalu keras, prasangka pribadi serta menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu
yang paling akhir saja.
Setelah itu, Barista juga harus mampu menggunakan alat-alat kopi dengan
baik untuk menghasilkan espresso berkualitas tinggi sesuai dengan standar yang
berlaku secara internasional. Membuat espresso jadi kelihatan rumit karena banyak
hal yang perlu diperhatikan untuk membuat espresso yang baik. Selain faktor 4M
(Macinazzione, Miscela, Macchina, Mano), espresso juga sebaiknya dibuat dengan
kecepatan tinggi (seluruh proses pembuatannya harus selesai dalam waktu kurang dari
60 detik) untuk memperoleh hasil yang maksimal. Alat-alat yang diperlukan Mesin
Espresso, Grinder, Tamper, Stopwatch, Measuring glass. Berikut adalah tahap-tahap
standar pembuatan kopi yang harus dilakukan oleh barista pada e-coffee:
a. Pastikan mesin espresso anda sudah mencapai panas optimal
Mesin espresso membutuhkan waktu tertentu untuk mencapai panas optimalnya.
Kalau anda baru saja menghidupkan mesin espresso anda, tunggu 30-45 menit.
17 http://g311090045.blogspot.co.id di akses pada minggu, 5-6-2016. Pukul 4:21 WIB
54
b. Panaskan cangkir keramik
kalau anda memakai mesin HX, bisa juga dilakukan pada saat grouphead flushing
(membilas grouphead untuk menurunkan suhunya).
c. Giling biji kopi secukupnya
Jangan giling terlalu banyak karena bubuk kopi yang tidak terpakai akan turun
kualitasnya bila tidak segera diekstraksi. Tidak perlu khawatir, sejalan dengan
bertambahnya pengalaman anda akan tahu seberapa takaran yang cukup untuk
seporsi single/double-shot espresso.
Distribusi
Masukkan bubuk kopi ke dalam portafilter, kemudian ratakan permukaan
bubuk kopi dengan jari/permukaan rata lain sehingga bubuk kopi tidak
bertumpuk di satu tempat. Kebanyakan barista menggunakan jari
kelingkingnya untuk melakukan distribusi.
Tamping
Lakukan 2 kali tamping: yang pertama dengan tekanan sekitar 9 kg, tepuk
dua sisi luar portafilter dengan tamper untuk melepas bubuk kopi yang
menempel di dinding saringan (jangan terlalu keras, nanti malah
gundukan kopinya jadi berantakan), lakukan tamping sekali lagi dengan
tekanan sekitar 18 kg, kemudian angkat tamper dengan gerakan memutar.
Selalu bersihkan sisi atas portafilter dari bubuk kopi sebelum
memasangnya ke grouphead. Sisa bubuk kopi di atas portafilter bisa
merusak grouphead gasket (karet penyekat grouphead).
Ekstraksi
Pasang portafiler ke grouphead sampai rapat, siapkan stopwatch anda.
Tekan tombol ekstraksi, start stopwatch, tunggu 22-28 detik, stop
ekstraksi.
Nanti akan tiba saatnya anda tidak memerlukan stopwatch lagi, tapi untuk
sementara ini jangan buang stopwatch anda dulu.
Evaluasi
Takar espresso yang baru saja anda buat. Volume espresso seharusnya ±
30 ml untuk single-shot dan ± 60 ml untuk double-shot. Kalau espresso
yang anda hasilkan terlalu banyak/terlalu sedikit berarti setelan grinder
anda salah, apabila terlalu banyak maka bubuk kopi terlalu kasar, jika
terlalu sedikit maka bubuk kopi terlalu halus.
55
Setelah itu, pada coffee shop kami akan menerapkan teori Motivasi Hezberg
dalam memahami sikap dan motivasi karyawan, Frederick Herzberg melakukan
penelitian untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan
ketidakpuasan karyawan terhadap lingkungan kerja mereka. Teori ini juga diterapkan
pada Starbucks, untuk itu kami akan mencoba menggunakan landasan teori
kepegawaian yang sama karena teori ini merupakan kunci sukses Starbucks dalam
berbisnis, tentunya kami akan melakukan beberapa modifikasi yang cocok untuk
coffee shop kami.
Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap
karyawan yang puas dan tidak puas terhadap pekerjaan mereka. Herzberg menemukan
bahwa faktor yang memberikan kepuasan kerja berbeda dengan faktor yang tidak
memberikan kepuasan kerja. Herzberg menyebutnyamotivators dan hygiene factors.
Berikut adalah tabel faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan
kepuasan pekerjaan, serta diurutkan berdasarkan yang paling penting ditinjau dari segi
organizational behaviour adalah sebuah konsep perusahaan besar dengan banyak lini
yang sudah menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal untuk karyawan. Kami
akan mencoba menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan dapat
memotivasi dirinya sehingga mencapai kepuasan kerja. Hezberg dalam toeri motivasi
menjelaskan bahwa ada faktor motivator (faktor intrinsik) yang memberikan kepuasan
dalam bekerja yang menjadi dasar karyawan mengalami kepuasan kerja. Faktor
intrinsik tersebut sejalan dengan enam prinsip yaitu :18
a. Achievement Factor
Dalam menjalankan bisnis berorintasi pada kepuasan karyawan,
sehingga dalam menjalankan bisnis karyawannya menjalankan bisnis
sesuai dengan cara mereka sendiri, dengan harapan konsumen puas dan
akan kembali. Pelayanan yang baik secara tidak langsung perusahaan akan
mendapatkan konsumen loyal yang akan menghasilakan pendapatan bagi
perusahaan.
b. Recognition
18 http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/01/organizational-behavior-of-starbucks.html di akses pada pada minggu, 5-6-2016. Pukul 5:32 WIB
56
Karyawan diberikan kebebasan dalam memberikan saran dan kritik
terhadap perusahaan dan perusahaan menghargai kritikan dan saran lalu
menyikapinya untuk kemajuan perusahaan dan menghargai karyawan
sebagai mitra dan diberikan kebebasan dalam menyampaikan saran dan
kritiknya.
c. Work Itself
Karyawan dalam menjalankan rutinitas kerjanya memunculkan
kebersamaan sebagai tim. Manajer adalah pimpinan tetapi karyawan bisa
melakukan pengambilan keputusan sejauh itu menguntungkan pelanggan
dan berdampak pada kepuasan pelanggan. Karyawan dalam menjalankan
bisnisnya harus berpantokan bahwa semua aspek adalah penting yaitu
konsumen, pengendalian mutu, bahan baku dan bekerja harus
menonjolkan quality service yang menjadi utama.
d. Responsibility
Memberikan kebebasan kepada karyawan namun harus disertai
tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Karyawan mengemban
tanggung jawab untuk harus menjaga kualitas dari pelayanannya kepada
konsumen. Manajer memberikan kesempatan kepada barista untuk
memberikan masukan dan jam kerja yang fleksibel namun menuntut
tanggung jawab agar memberikan yang terbaik untuk kepuasan konsumen
(Quality Service).
e. Advancement
Dalam pengembangan karyawan dengan memberikan kemungkinan
berkembang kepada karyawan hingga menjadi mitra suatu saat nanti
sehingga pengalaman bekerja akan menyenangkan. Dalam pengembangan
karyawan memberikan training kepada karyawan dalam pembuatan kopi,
pemilihan bahan baku kopi, hingga pengembangan bisnis.
f. Growth
Karyawan termotivasi dengan Starbucks memberikan kompensasi
berupa pembagian keuntungan kepada karyawan. Motivasi karyawan
57
tercipta dengan mereka bekerja dengan lingkungan yang menciptakan
kenyamanan dan disertai dengan penambahan bonus berupa pendapatan
atas hasil bagi saham.
7. Kompensasi
Cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan
kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses kompensasi, yaitu
suatu jaringan berbagai subproses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi
pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi
yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi atas dua
macam, yaitu imbalan yang bersifat financial (sering disebut kompensasi langsung)
dan kompensasi non-finansial (sering disebut kompensasi pelengkap atau kompensasi
tidak langsung) yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
Kompensasi financial langsung yang akan kami berikan kepada karyawan-
karyawan di coffee shop kami adalah berupa gaji dan bonus, lalu kompensasi
finansial tidak langsung adalah berupa jaminan social kepada setiap karyawan kami.
Sedangkan kompensasi non-finansial yang akan kami berikan adalah berupa
penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, diskon 50%
bagi para karyawan apabila membeli produk kami, dan kami akan mengadakan
rekreasi.
Pertimbangan kami dalam menentukan gaji adalah jam kerja karyawan
menurut undang-undang tenaga kerja di Indonesia.19 Jam Kerja adalah waktu untuk
melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja
bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat
1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam
kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas
disebutkan diatas yaitu:
a. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu; atau19 http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaan-mengenai-jam-kerja-di-indonesia di akses pada pada minggu, 5-6-2016. Pukul 6:03 WIB
58
b. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40
(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu
kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur
sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur.
Dalam Perjanjian Kerja Bersama, diatur lebih merinci mengenai jam kerja, waktu
istirahat dan jam kerja bagi yang bekerja dengan sistem shift. Dan biasanya dalam
PKB pun, dirinci jam kerja shift bagi setiap divisi (contoh divisi produksi, keamanan,
dan lain-lain). Ketentuan hari dan jam kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama dapat
dirubah berdasarkan kesepakatan antara Pengusaha dengan Serikat Pekerja serta
pelaksanaannya dilakukan dengan menetapkan kalender kerja setiap tahunnya
dengan tentunya mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk kompensasi financial langsung, coffee shop kami akan melakukan
perundingan dengan karyawan untuk menetapkan gaji pokok yang akan diterima
karyawan. Namun, kami akan memacu pada standar upah kerja barista pada coffee
shop lain yang telah kami dapat melalui survey, yaitu berkisar antara 2,5-3,5 juta
rupiah untuk coffee shop start-up.
Kompensasi financial tidak langsung yang akan diterima oleh karyawan adalah
berupa bentuk jaminan social BPJS. Manajer akan mendaftarkan BPJS kesehatan dan
BPJS ketenagakerjaan untuk menjamin kesejahteraan karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.
Setelah itu, kami juga akan memberikan kompensasi non-finansial berupa
potongan bagi karyawan sebanyak 50% untuk dua kali pembelian perhari bagi
karyawan untuk setiap produk minuman atau makanan yang ada di e-coffee,
penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, dan kami
akan mengadakan rekreasi bersama karyawan setiap tahunnya sebagai bentuk
penghargaan kami atas kinerja karyawan.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan perlu dibina agar dapat
meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik,
antara lain dapat dilakukan cara-cara berikut ini:
59
a. Tanamkan dalam diri karyawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak yang
paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan
b. Tunjukkan pada karyawan bagaimana mengembangkan perilaku kerja yang aman
c. Berikan teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik
d. Buatlah contoh yang baik
e. Tegakkan standar keselamatan kerja secara tegas
Kesehatan kerja termasuk di dalamnya adalah kesehatan fisik dan mental.
Kesehatan karyawan bisa saja terganggu karena adanya penyakit, stress, maupun
kecelakaan. Dengan adanya program kesehatan kerja diharapkan pekerja menjadi
lebih produktif karena tingkat absensi akibat sakit yang rendah. Oleh karena itu,
gangguan-gangguan pengelihatan, pendengaran, kelelahan, lingkungan kerja
(misalnya suhu dan kelembapan) dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil
semaksimal mungkin.
Pada coffee shop kami, kami akan memberikan standar keselamatan dan
kesehatan kerja. Tingkat kecelakaan kerja pada coffee shop tergolong rendah, namun
untuk mengantisipasi hal tersebut kami akan menetapkan peringatan tentang
keselamatan kerja seperti peringatan dalam menggunakan alat-alat kopi, peringatan
air panas, dan lain sebagainya. Lalu untuk kesehatan kerja kami membagi menjadi 2
yaitu standar kesehatan kerja dalam operasional yaitu tentang tingkat kehigienisan
alat-alat pembuat kopi, pemeriksaan alat kopi secara berkala, dan kebersihan
lingkungan kerja dan coffee shop. Lalu standar kesehatan pegawai dengan
memberikan BPJS kesehatan untuk menunjang kesejahteraan dan kesehatan
karyawan.
9. Pemberhentian
Pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan
hubungan kerja (PHK) dari suatu organisasi terhadap karyawannya. Pemberhentian
karyawan ini dapat terjadi oleh berbagai sebab, misalnya:
a. Peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Keinginan perusahaan
c. Keinginan karyawan
d. Pensiun
e. Kontrak kerja telah berakhir
60
f. Kesehatan karyawan
g. Meninggal dunia
h. Perusahaan dilikuidasi
Pemberhentian dari pekerjaan akan dapat menimbulkan kerugian-kerugian
baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Dari sisi perusahaan, kerugian dapat
timbul karena misalnya adanya biaya-biaya penarikan, seleksi, dan pengembangan.
Dari sisi karyawan, kerugian dapat timbul karena hilangnya pekerjaan. Agar tidak
timbul masalah karena pemberhentian ini, proses pemberhentian karyawan hendaknya
didasarkan pada undang-undang atau peraturan yang berlaku. Namun, demikian
dalam kenyataannya pemecatan sering terjadi. Jika pemecatan terpaksa dilakukan,
sebaiknya menurut prosedur yang berlaku.
F. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana
a. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan oleh E-Coffee berasal dari modal sendiri yaitu
sebesar Rp 96.550.000.
b. Kebutuhan Dana
OpeningBiaya Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.300.000Modal KerjaTotal Investasi Rp 96.550.000
2. Perkiraan Modal Kerja
Project OverviewLokasi Bintaro, Tangerang SelatanLuas Lahan 40 m2
Luas Bangunan 78 m2
61
3. Perkiraan Biaya Investasi
Biaya InvestasiBiaya InvestasiBiaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.350.000Modal Kerja
Harga Penjualan Rata-Rata
Penjualan Produk Coffee Rp 22.000Penjualan Produk Side Dish Rp 8.500Penjualan Produk Roti Bakar Rp 14.000
Harga Bahan Baku Rata-Rata
Penjualan Produk Coffee Rp 6.200Penjualan Produk Side Dish Rp 3.000Penjualan Produk Roti Bakar Rp 2.500
Financial Assumption
Inflasi 9%
PajakPajak Penghasilan:
62
HargaHarga Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Rp 18.500.000Biaya Interior Rp 12.200.000
Kenaikan Operasional
Kenaikan Pendapatan Operasional 10%Kenaikan Pengeluaran Operasional 10%
Target Penjualan
Jumlah Pengunjung 50 orang / hariPenjualan Produk Coffee 100%Penjualan Produk Side Dish 40%Penjualan Produk Roti Bakar 30%
1. Taxable Income < 50.000.000 10,00%2. 50.000.000 < TI < 100.000.000 15,00%3. 100.000.000 < TI 30,00%
4. Perkiraan Biaya
Operasional
a. Biaya Manajemen
Posisi Jumlah Personil Jumlah Bulan Gaji/Bulan Gaji/tahun
Barista 2 12 Rp 3.000.000 Rp 72.000.000Kasir 1 12 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000
Waiters 1 12 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000Total Rp 8.000.000 Rp 132.000.000
b. Biaya Operasional
Keterangan Jumlah Bulan Biaya/Bulan Biaya/Tahun
Sewa Tempat 6 Rp 30.000.000 Rp 60.000.000Internet 12 Rp 400.000 Rp 4.800.000Listrik / Bahan Bakar 12 Rp 1.500.000 Rp 18.000.000Air 12 Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Biaya Pemasaran 12 Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Biaya Kebersihan 12 Rp 150.000 Rp 1.800.000Perbaikan & Perawatan Alat 12 Rp 250.000 Rp 3.000.000
Total Rp 9.000.000 Rp 111.600.000
63
Biaya
Biaya Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.300.000Modal KerjaTotal Investasi Rp 96.550.000
Expenditure Forecast
Jumlah Unit/ Hari
Jumlah Hari/ Tahun Harga Satuan 2017 2018 2019 2020 2021
Biaya Bahan Baku:
Penjualan Produk Coffee 50 360 Rp 6.200 Rp 111.600.000 Rp 117.180.000 Rp 123.039.000 Rp 129.190.950 Rp 135.650.498
Penjualan Produk Side Dish 20 360 Rp 3.000 Rp 21.600.000 Rp 22.680.000 Rp 23.814.000 Rp 25.004.700 Rp 26.254.935
Penjualan Produk Roti Bakar 15 360 Rp 2.500 Rp 13.500.000 Rp 14.175.000 Rp 14.883.750 Rp 15.627.938 Rp 16.409.334
Total Pengeluaran Rp 146.700.000 Rp 154.035.000 Rp 161.736.750 Rp 169.823.588 Rp 178.314.767
66
1. Proyeksi Laporan Keuangan
Sales Forecast
Jumlah
Unit/ HariJumlah Hari/
Tahun Harga Satuan 2017 2018 2019 2020 2021
Penerimaan Operasional:
Penjualan Produk Coffee 50 360 Rp 22.000 Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600
Penjualan Produk Side Dish 20 360 Rp 8.500 Rp 61.200.000 Rp 67.320.000 Rp 74.052.000 Rp 81.457.200 Rp 89.602.920
Penjualan Produk Roti Bakar 15 360 Rp 14.000 Rp 75.600.000 Rp 83.160.000 Rp 91.476.000 Rp 100.623.600 Rp 110.685.960
Total Penerimaan Rp 532.800.000 Rp586.080.000 Rp 644.688.400 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480
Depreciation Equipment
Usia Ekonomis Nilai Residu Biaya 2017 2018 2019 2020 2021
Peralatan Dapur dan Kantor 5 Rp 10.000.000 Rp 35.850.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000
Total Rp 10.000.000 Rp 35.850.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000
Income Statement
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021Penerimaan Setoran Pemilik Rp 96.550.000 - - - - - Penjualan Produk Coffee - Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600 Penjualan Produk Side Dish - 61.200.000 67.320.000 74.052.000 81.457.200 89.602.920 Penjualan Produk Roti Bakar 75.600.000 83.160.000 91.476.000 100.623.600 110.685.960 Total Penerimaan Rp 96.550.000 Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480 Pengeluaran Biaya Investasi Rp 96.550.000 - - - - - Biaya Bahan Baku - 146.700.000 161.370.000 177.507.000 195.257.700 214.783.470 Biaya Manjemen - 132.000.000 145.200.000 159.720.000 175.692.000 193.261.200 Biaya Operasional - 111.600.000 122.760.000 135.036.000 148.539.600 163.393.560 Total Pengeluaran Rp (96.550.000) Rp (390.300.000) Rp(429.330.000) Rp (472.263.000) Rp (519.489.300) Rp (571.438.230)EBITDA - Rp142.500.000 Rp 156.750.000 Rp 172.425.000 Rp 189,667,500 Rp 208,634,250 Depresiasi - (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000)EBT - Rp 137,330,000 Rp 151.580.000 Rp 167.255.000 Rp 184.497.530 Rp 203.464.250 Tax - (20.599.500) (22.737.000) (25.088.250) (27.674.625) (30.519.638)
Net Income - Rp 116.730.500 Rp128.843.000 Rp 142.166.750 Rp 156.822.875 Rp 172.944.613
67
5. Aliran Cash Flow dan Initial Operational Cash Flow
Deskripsi Tahun ke 1 Tahun ke- 2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Biaya-biaya
Biaya Operasional Biaya Sewa Tempat Rp 30.000.000 - - - -Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000 - - - -Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000 - - - -Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000 - - - -Biaya Peralatan Kantor Rp 17.350.000 - - - -
Biaya Bahan Baku Produk Coffee Rp 111.600.000 Rp 122.760.000 Rp 135.036.000 Rp 148.539.600 Rp 179.732.916
Produk Side Dish Rp 21.600.000 Rp 23.760.000 Rp 26.136.000 Rp 28.749.600 Rp 34.787.016
Produk Roti Bakar Rp 13.500.000 Rp 14.850.000 Rp 16.335.000 Rp 17.968.500 Rp 21.741.885
Biaya Persediaan Biaya Desain Sistem
Staff Barista Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Staff Kasir Rp30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Waiters Rp30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Biaya Pemasaran Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Biaya Variabel
Internet Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000
Listrik Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Air Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Biaya Kebersihan Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000
Biaya Depresiasi Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000
68
Biaya Pajak Total Biaya Rp 429.070.000 Rp 347.140.000 Rp 363.277.000 Rp 381.027.700 Rp 400.553.470
Manfaat-Manfaat Keuntungan Berwujud
Peningkatan Penjualan kopi Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600 Peningkatan Penjualan Side Dish Rp 61.200.000 Rp 67.320.000 Rp 74.052.000 Rp 81.457.200 Rp 89.602.920Peningkatan Penjualan Roti Bakar Rp 75.600.000 Rp 83.160.000 Rp 91.476.000 Rp 100.623.600 Rp 110.685.960Total Pendapatan Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480Selisih Pendapatan dan Biaya Rp 103.730.000 Rp 238.940.000 Rp 281.411.000 Rp 328.129.100 Rp 379.519.010Cash Flow awal Periode - Rp 103.730.000 Rp 238.940.000 Rp 281.411.000 Rp 328.129.100 Cash Flow akhir Periode Rp 103.730.000 Rp 342.670.000 Rp 520.351.904 Rp 609.540.100 Rp 707.648.110
1 2 3 4 5A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Rp 532.800.000 - -
Sub Total Penerimaan Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480B. PENGELUARAN Tax Rp 20.559.500 Rp 22.737.000 Rp 25.088.250 Rp 27.674.625 Rp 30.519.638 Biaya Investasi - - - - - Biaya Bahan Baku Rp 146.700.000 Rp 161.370.000 Rp 177.507.000 Rp 195.257.700 Rp 214.783.470 Biaya Manjemen Rp 132.000.000 Rp 145.200.000 Rp 159.720.000 Rp 175.692.000 Rp 193.261.200 Biaya Operasional Rp 111.600.000 Rp 122.760.000 Rp 135.036.000 Rp 148.539.600 Rp 163.393.560
Sub Total Pengeluaran Rp 410.859.500 Rp 452.067.000 Rp 497.351.250 Rp 547.163.925 Rp 601.957.868C. SELISIH KAS Rp121.940.500 Rp 134.013.000 Rp 147.336.750 Rp 161.992.875 Rp 178.114.612
D. SALDO KAS AWAL Rp - Rp121.940.500 Rp 255.953.500 Rp 403.290.250 Rp 565.283.125
E. SALDO KAS AKHIR Rp121.940.500 Rp 255.953.500 Rp 403.290.250 Rp 565.283.125 Rp 743.397.737
69
6. Analisis Kepekaan
a. Metode Payback Period
Biaya Investasi Rp 96.550.000 Biaya Bahan Baku satu tahun mendatang Rp 146.700.000 Rp 243.250.000 Tahun 1 Rp 121.940.500Tahun 2 Rp 134.013.000Tahun 3 Rp 147.336.750Tahun 4 Rp 161.992.875Tahun 5 Rp 178.114.612
Total Rp 743.397.737
Keuntungan Setelah Pajak Rp 743.397.737
Depresiasi Rp 25.850.000 Aliran Kas Masuk Rp 769.247.737Nilai Investasi Rp 96.550.000
Payback period = (Rp96.550.000/ Rp769.247.737) x 1 tahun=1,5 tahun
Dengan usia ekonomis usaha yang direncanakan adalah 10 tahun dan pengembalian nilai investasi dapat dikembalikan dalam 1,5 tahun menandakan proyek ini LAYAK.
b. NPV
1 2 3 4 5
70
Kas Rp 121.940.500 Rp 134.013.000 Rp 147.336.750 Rp 161.992.875 Rp 178.114.612Biaya Investasi Rp 96.550.000 Interest 10% PV Cash Flow Rp 553.544.300 NPV Rp 456.994.300
Karena NPV > 0, Proyek Layak
71
G. ASPEK EKONOMI
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Nasional
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Dengan dibukanya gerai E-Coffee kami, maka secara langsung sangat
berdampak bagi karyawan yang bekerja di gerai coffee shop kami. Dimana
sebelumnya para karyawan tersebut tidak bekerja (pengangguran) sekarang
mereka memiliki pekerjaan, seperti barista, pelayan maupun kasir. Hal ini
termasuk dalam memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat karena kami
mempekerjakan para karyawan yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan,
dan membantu negara mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
b. Menggunakan sumber daya lokal
Gerai coffee shop kami menggunakan bahan baku utama yaitu biji kopi, dimana
kami menjadikan sebuah koperasi di daerah Sukabumi sebagai supplier untuk
biji kopi kami, yaitu Koperasi Mitra Malabar. Dengan mengambil bahan baku
di supplier yang ada di daerah Sukabumi diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian di daerah tersebut.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
Karena kami mengambil bahan baku kopi di dalam negeri yaitu di derah
Sukabumi, maka otomatis kami menghemat devisa negara karena kami tidak
melakukan import yang membuat negara dapat menghemat devisa.
d. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan
Seperti kita ketahui, orang Indonesia sangat menyukai kopi. Hampir sebagian
besar kalangan menyukai kopi, baik itu remaja, dewasa, perempuan maupun
laki-laki. Dengan membuka gerai coffee shop kami mengharapkan agar
kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri terpenuhi, mengingat banyaknya
pecinta kopi yang ada di tanah air.
e. Menambah pendapatan nasional
Dengan membuka gerai coffee shop ini yang mana bahan bakunya diambil di
dalam negeri sudah pasti mengurangi import dan menghemat devisa. Lalu
kemudian dengan keinginan kami untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi
dalam negeri, maka pendapatan negara akan bertambah seiring berjalannya
72
waktu. Belum lagi pajak yang akan coffe shop kami bayarkan kepada
pemerintah juga akan menambah pendapatan negara.
2. Hambatan di Bidang Ekonomi
Dengan adanya pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan
di Indonesia, maka banyak hambatan yang yang harus dihadapi bagi gerai coffee
shop kami, sehingga tidak mudah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi.
Hambatan itu dapat berupa iklim tropis yang ada di Indonesia yang membuat
para karyawan terkadang menjadi malas bekerja saat musim hujan tiba, karena
suasana yang nyaman untuk tidur. Selain itu pada saat musim hujan juga
membuat bahan baku utama yang kami pakai yaitu biji kopi menjadi turun
kualitasnya, sehingga ditakutkan akan membuat para konsumen kami akan
merasa kecewa dengan rasa yang akan dihasilkan oleh olahan kopi di gerai
coffee shop kami. Selain itu hambatan lain yaitu produktivitas yang rendah.
Karena kami mengambil karyawan untuk kasir dan pelayan dengan spesifikasi
lulusan SMA atau sederajat, maka kualitas sumber saya manusia yang kami
dapatkan juga tidak terlalu berkualitas karena spesifikasi tersebut, kecuali
apabila para karyawan tersebut memiliki sifat yang ulet, cekatan, ramah terhadap
customer dan sebagainya.
3. Dukungan pemerintah
Kebijakan pemerintah melalui kebijakan perdagangan dalam negeri
secara langsung mengatur usaha yang ada di Indonesia. Kebijakan tersebut dapat
berupa pajak penjualan, retribusi dan kewajiban pembayaran lainnya. Pajak
sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara karena pajak yang diatur untuk
suatu usaha tidak sedikit jumlahnya, dan juga pajak tersebut juga berpengaruh
terhadap pendapatan coffee shop kami, karena dengan membayar pajak, maka
pendapatan coffee shop kami akan berkurang.
H. ASPEK SOSIAL
Sebagaimana bisnis pada umumnya, begitu juga dengan coffee shop kami,
yang berorientasi untuk mencari keuntungan yang maksimal. Namun, sebuah bisnis
73
tidak dapat berdiri sendirian. Bisnis tumbuh bersama-sama dengan komponen lain
dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, dan diharapkan selalu
berada dalam keseimbangan. Salah satu bagian komponen yang dimaksud adalah
lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, coffee shop kami tetap
memiliki tanggung jawab sosial.
1. Perusahaan sebagai lembaga social
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam
kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain
membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian
mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan sepertI :
penelitian, penyediaan lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Seperti halnya
coffee shop kami, yang mengambil bahan baku biji kopi dan kemudian
mengolahnya menjadi secangkir kopi. Untuk melaksanakan semua kegiatan itu,
sebuah bisnis sudah tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya
antara bisnis yang satu berbeda dengan bisnis yang lain.
Untuk merealisasikan kegiatan bisnis tidaklah mudah. Dalam
kenyataannya sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang, yang
datang terutama dari lingkungan eksternal perusahaan, seperti kondisi politik,
ekonomi dan sosial. Selain ancaman dan peluang, bisnis juga dipengaruhi oleh
aspek internal perusahaan, yaitu mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh si perusahaan, seperti kinerja SDM dan kualitas produk. Jadi,
perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang maksimal, ia juga
hendaknya mengemban misi sosial kemasyarakatan dan lingkungan sekitar. Hal
ini penting agar antara perusahaan dengan masyarakat dapat hidup saling
menguntungkan.
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Pemecatan karyawan terjadi karena berbagai alasan, seperti perusahaan
mengalami kemerosotan keuntungan, dsb. Hal ini merupak hal yang biasa pada
masa lalu. Saat ini, perlakuan demikian hanya akan mengakibatkan
terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam
74
perusahaan. Hal ini, diantaranya disebabkan oleh makin baik-nya peraturan-
peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan di bidang
teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani
oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik di
mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehiduapan berbagai kelompok
yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-
harapan sosial, ekonomi, atau politik. Salam sistem sosial yang kompleks saat
ini, kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah banyak sehingga
hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing-masing
kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.
Dikaitkan dengan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan lembaga-
lembaga lingkungannya menjadi kompleks karena semakin banyak lembaga
yang terlibat, seperti karyawan, pemasok, pembeli, pemerintah, dan sebagainya.
Dalam kondisi seperti ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di lingkup
masyarakat pluralistik. Dimana terdapat beberapa pusat kekuatan yang masing-
masing mempunyai tingkat otonomi tertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Di
sini terdapat pula semacam hubungan kerja sama antara perusahaan dan
kelompok tersebut. Perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam
menciptakan kondisi sosial yang baik dan kesejahteraan secara umum.
Berdasarkan hal di atas, sebuah bisnis diharapkan dapat memiliki
manfaat sosial yang bisa diterima oleh masyarakat, seperti :
Membuka lapangan kerja baru
Dengan adanya bisnis coffee shop kami, diharapkan bisa memacu masyarakat
disekitar Bintaro untuk turut serta membuka lapangan kerja baru lainnya.
Dengan seperti itu dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada.
Melaksanakan alih teknologi
75
Maksudnya dengan dilakukannya alih teknologi kepada pekerja dengan berbagai
cara pelatihan yang terprogram dengan baik, maka diharapkan tidak hanya
meningkatkan 'skill' pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang
andal semakin kokoh. Akhirnya pekerja secara lansung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat sekitar secara positif
pula.
Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya coffee shop yang kami dirikan sudah tentu turut seta mengurangi
angka pengangguran. Dengan demikian pekerja yang sudah mempunyai
penghasilan mandiri dapat meningkatkan mutu hidup mereka.
Pengaruh positif
Proyek bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,
tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baiknya kondisi
lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan, dan telepon tetapi juga kondisi
lingkungan psikis mereka.
CSR pada E-Coffee
Setiap satu cangkir kopi yang terjual, akan diambil dana sebesar Rp500,- yang
kemudian akan kami donasikan ke yayasan yatim piatu.
I. ASPEK POLITIK
Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang
diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu
produk, baik itu produk barang maupun jasa. Untuk menganalisis kelayakan bisnis,
hendaknya perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis
dibangun dan diimplementasikan tidak mengganggu sehingga kajiannya menjadi
layak.
76
Di dalam bisnis, ada good news dan bad news. Good news dimaknai sebagai
berita yang bisa diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu
negara yang dapat menguntungkan. Bad news dimaknai sebagai berita yang
diterima pelaku pasa tentang berbagai daktor yang dinilai tidak mendukung dan
memiliki potensi mendatangkan kerugian.
Jadi, jelas bahwa aspek politik secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh kepada dunia bisnis, termasuk coffee shop kami. Makin kacau kondisi
politik suatu daerah akan berdampak pula pada bisnis.
Contoh yang bisa terjadi pada pada coffee shop kami, seperti peraturan
transportasi dalam mengirim bahan baku biji kopi, tak menutup kemungkinan
bahwa politik berperan terhadap kondisi bisnis.
J. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya
produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang telah ada. terdapat beberapa faktor penghambat bagi pendatang
baru masu ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan Hambatan
Masuk.
Coffee shop kami yang masuk dalam kategori start-up akan mengalami
hambatan-hambatan ketika masuk dalam lingkungan industri coffee shop.
Hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan
competitive strategy atau dengan menghasilkan keunggulan bersaing dan
diferensiasi produk. Berikut merupakan faktor-faktor yang menjadi hambatan
bagi kami dan cara kami mengatasi hambatan tersebut.
a. Skala Ekonomi
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka
akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal
77
perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus
diperbesar dan proses produksi yang terus menerus diefisiensikan sehingga
harga per unit barang menjadi lebih rendah.20
Contohnya pada kasus kami adalah ketika kami membandingkan e-
coffee dengan perusahaan coffee shop yang memiliki skala ekonomi yang
sudah besar seperti Coffee Bean, Starbucks, atau Excelso. Pada saat
perusahaan kami baru saja memasuki dunia bisnis coffee shop mungkin di
sisi lain perusahan-perusahaan besar tersebut telah mengalami break even
point atau balik modal. Karena pada dasarnya semua perusahaan start-up
akan mengalami produksi dalam skala kecil di awal ketika perusahaan ada
dalam tahap pengenalan. Dalam kondisi seperti ini maka kami akan
melakukan beberapa strategy yang diharapkan dapat membantu kami dalam
melewati tahap ini, yaitu dengan strategi peluncuran cepat (rapit skimming
strategy) yang merupakan saat peluncuran produk baru pada harga tinggi
dengan tingkat promosi yang tinggi. Pada tahap ini perusahaan berusaha
menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang akan
digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.21
Pertimbangan kami dalam menerapkan strategi peluncuran cepat adalah agar
kami tidak mengeluarkan biaya untuk investasi pada pemasaran saat
launching produk kami dengan meningkatkan harga jual produk kami dari
harga jual aktualnya, karena kami telah berinvestasi besar pada mesin kopi
dan penyewaan tempat, sehingga strategi ini dapat meminimalisir biaya dan
memungkinkan kami meraih pangsa pasar yang lebih luas dengan tingkat
promosi yang tinggi.
b. Diferensiasi produk
Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang
baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang lebih besar untuk merebut
para pelanggan yang loyal pada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya
adalah dengann iklan yang gencar dan pelayanan yang baik. Pada tahap awal 20 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, Hal. 268-26921 Diakses dari http://majalahmesinbisnis.com/4-tahap-strategi-product-life-cycle/ pada senin, 13-6-2016 pukul 12:21
78
usaha-usaha ini membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan
kerugian. Sering kali kondisi ini berjalan cukup lama.22
Diferensiasi produk utama yang akan kami hadirkan pada coffee shop
kami adalah menu kopi rempah. Kopi rempah merupakan perpaduan antara
espresso dicampurkan dengan rempah-rempah asli Indonesia seperti kayu
manis, cengkeh, jahe, biji pala, dan lain sebagainya. Kami dan para barista
akan bereksperimen dalam pembuatan kopi rempah ini, karena agak sulit
mencampurkan espresso dengan rempah tanpa pengalaman dan keahlian
yang ekstra untuk menciptakan perpaduan yang akan menciptakan kopi
dengan aroma dan cita rasa yang baik. Kami akan menyediakan dua jenis
kopi rempah ini pada coffee shop kami, yaitu cold dan hot. Selain itu kami
juga akan menyediakan menu kopi rempah latte, untuk para pecinta latte
dengan sajian yang baru.
Pertimbangan kami dalam menyajikan kopi rempah dalam menu kami
adalah karena dalam survey ke beberapa coffee shop, kami belum pernah
melihat menu seperti ini atau masih sangat jarang ada coffee shop yang
menawarkan menu ini. Maka dari itu untuk mengambil kesempatan dalam
menawarkan menu yang masih belum umum di pasaran, kami menjadikan
kopi rempah sebagai salah satu diferensiasi produk kami.
c. Kecukupan Modal
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan besar
bagi pemain baru, terutama pada industri yang memerlukan biaya yang besar
untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.23
E-coffee berinvestasi besar pada mesin kopi yang kami beli pada
otten.co.id, yang merupakan paket yang berisi bundling alat-alat kopi
termasuk grinder dan mesin espresso kualitas menengah. Paket ini disebut
Paket Café Srikandi merupakan sebuah paket café terlengkap dengan harga
yang lebih mahal dari pada paket lain di otten.co.id dibandrol dengan harga
Rp 32.877.000. Lalu kami melakukan investasi besar pada penyewaan ruko
di Bintaro Trade Centre dengan perjanjian DP sebesar 20 juta (nego). Maka
22 Op.cit.23 Op.cit.
79
dapat disimpulkan bahwa kami memakai setengah dari modal kami untuk
berinvestasi pada aktiva tetap, karena kami ingin berfokus pada investasi
jangka panjang. Walaupun menghabiskan banyak modal namun hal ini
menurut pertimbangan kami dapat menjadi kunci kelangsungan hidup coffee
shop kami. Setelah itu kami menganggarkan Rp 20 juta untuk membeli
perlengkapan dan interior dan Rp 10 juta untuk membeli persediaan bahan
baku.
2. Persaingan Sesama Perusahaaan Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Dalam situasi persaingan monopolistik, perusahaan satu dengan
yang lainnya memiliki karakteristik tersendiri sehingga bergantung pada
kepuasan pelanggan terhadap produk, service, dan economic value yang
diberikan dari perusahaan.
Melihat dari sisi jumlah kompetitor, tidak dipungkiri lagi bahwa coffee
shop di Indonesia saat ini sedang menjamur. Banyak sekali coffee shop yang bisa
ditemukan di berbagai sudut kota Jakarta pada khususnya. Di daerah Bintaro
sendiri, khususnya Pasar Modern Bintaro ditemukannya 2 gerai coffee shop yang
memiliki karakteristik tersendiri yaitu Opera Coffee shop dan Mata Kopi Coffee
shop. Namun, karena kami memilih pasar monopolistik maka berapapun jumlah
pesaingnya, kami memiliki ciri khas tersendiri yang bisa mendatangkan
pelanggan seperti dengan adanya kopi rempah.
Jika dilihat dari pertumbuhan industri, sudah jelas bahwa coffee shop di
Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup signifikan bahkan
diperkirakan hingga 100%. Pada tahun 2013, jumlah yang terdaftar di Asosiasi
Kopi Specialty baru mencapai 100 pengusaha namun pada tahun 2014
mengalami lonjakan tajam hingga 200 lebih pengusaha gerai kopi. Namun,
masih banyak pula gerai kopi yang belum terdaftar yang diperkirakan hingga
dua kali lipat dari jumlah tersebut.24 Adapun beberapa Struktur Industri Kopi
24 Septian Deny, Kelas Menengah Bertambah, Orang RI Kian Doyan Minum Kopi, 10 Oktober 2014 www.liputan6.com/bisnis/read/2117180/kelas-menengah-bertambah-orang-ri-kian-doyan-minum-kopi
80
Dalam Negeri yang dihimpun dari Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi
Indonesia (AEKI), sebagai berikut:
1. Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri)
Industri yang tergolong dalam kelompok ini adalah industri yang
bersifat rumah tangga (home industri) dimana tenaga kerjanya adalah anggota
keluarga dengan melibatkan satu atau beberapa karyawan. Produknya
dipasarkan di warung atau pasar yang ada disekitarnya dengan brand name
atau tanpa brand name. Industri yang tergolong pada kelompok ini pada
umumnya tidak terdaftar di Dinas Perindustrian maupun di Dinas POM.
Industri pada kelompok ini tersebar di seluruh daerah penghasil kopi.
2. Industri kopi olahan kelas menengah
Industri kopi yang tergolong pada kelompok ini merupakan industri
pengolahan kopi yang menghasilkan kopi bubuk atau produk kopi olahan
lainnya seperti minuman kopi yang produknya dipasarkan di wilayah
Kecamatan atau Kabupaten tempat produk tersebut dihasilkan. Produknya
dalam bentuk kemasan sederhana yang pada umumnya telah memperoleh Izin
dari Dinas Perindustrian sebagai produk Rumah tangga.
Industri kopi olahan kelas menengah banyak dijumpai di sentra
produksi kopi seperti di Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera
Utara dan Jawa Timur.
3. Industri kopi olahan kelas Besar
Industri kopi kelompok ini merupakan industri pengolahan kopi yang
menghasilkan kopi bubuk, kopi instant atau kopi mix dan kopi olahan lainnya
yang produknya dipasarkan di berbagai daerah di dalam negeri atau diekspor.
Produknya dalam bentuk kemasan yang pada umumnya telah memperoleh
nomor Merek Dagang dan atau label lainnya.
81
Beberapa nama industri kopi yang tergolong sebagai industri kopi ini
adalah PT Sari Incofood Corp, PT. Nestle Indonesia, PT Santos Jaya Abadi,
PT Aneka Coffee Industri, PT Torabika Semesta dll25.
Dengan struktur tersebut, coffee shop kami termasuk coffee shop dengan
tingkat industri kopi olahan kelas kecil karena coffee shop kami mengambil
bahan baku dari koperasi Mitra Malabar Indonesia. Namun, kami juga akan
memperdagangkan kopi bubuk kami kepada pelanggan dengan hasil roasted dari
barista kami.
Hingga masa sekarang ini, industri pengolahan kopi merupakan salah satu
prioritas industri yang terus digalakkan atau dikembangkan lebih lanjut. Bahkan
guna mendukung upaya pengembangan industri tersebut, Kementerian
Perindustrian sudah menyusun Roadmap Pengembangan Klaster Industri
Pengolahan Kopi di Indonesia.
Pengembangan industri pengolahan kopi di tanah air memiliki prospek
yang begitu baik. Saat ini, rata-rata konsumsi kopi masyarakat Indonesia telah
menyentuh angka 1,2 dalam satuan kilogram perkapita/tahun. Jumlah yang
masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara pengimpor kopi
seperti Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, USA 4,3 kg, Norwegia 10,6 Kg Belgia
8,0 kg, dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun. Maka peningkatan konsumsi kopi
ini perlu dikembangkan lagi oleh para pengusaha di bidang kopi, salah satunya
dengan adanya usaha coffee shop.
Industri kopi di tanah air dalam 10 tahun terakhir terus berkembang
dengan baik. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin bertambahnya
produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh industri pengolahan kopi, baik skala
home industri maupun skala internasional. Selain itu juga dibantu dengan
maraknya Coffee shop di kota-kota besar. Produk kopi olahan saat ini tidak
hanya berupa kopi bubuk tetapi banyak dikembangkan dalam bentuk kopi
olahan seperti kopi instant, kopi three in one (3in1), minuman kopi dengan
berbagai rasa seperti vanilla, coklat, dan lain sebagainya.
25 http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
82
Belum lagi di coffee shop dengan berbagai minuman kopi olahan selain
kopi espresso kita mengenal kopi latte, juga cappucino. Peningkatan konsumsi
kopi domestik Indonesia ini didukung dengan pola sosial masyarakat dalam
mengkonsumsi kopi. Lebih jauh lagi, peningkatannya juga ditunjang dengan
harga yang relatif terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman
rasa/citarasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Animo usaha yang
begitu kuat di bidang kopi ini jika ditambah dengan konsisten dan juga fokus
maka usaha ini akan sangat menguntungkan.
Kita tahu banyak sekali warung-warung dipinggir jalan yang menyediakan
kopi. Selain itu, skala coffee shop juga banyak kita temui di kota-kota besar,
seperti yag paling terkenal Starbucks, One Fifteenth Coffee, Yellow Truck
Coffee Tea & Co, Coffee Club, Java Bay, Segafredo Espresso, Monolog,
Excelso, Kopi Oey, coffee toffee, dan berbagai macam coffee shop lainnya.
Beberapa diantaranya menerapkan sistem franchise, bahkan dalam satu kota bisa
terdapat 5 hingga puluhan coffee shop. Memang secara kuantitas, sudah banyak
coffee shop yang meracik kopi-kopi dengan karakteristiknya masing-masing.
Namun pangsa pasar kopi di Indonesia semakin luas, mengingat gaya hidup
masyarakat Indonesia yang juga kian membaik.
Bila kita bicara masalah peluang, peluang membuka usaha di bidang coffee
shop ini masih sangat terbuka lebar. Karena sekali lagi penyerapan konsumsi
kopi di Indonesia masih kecil atau sedikit. Satu tips yang mesti diperhatikan bila
ingin ikut “bermain” dalam usaha coffe shop adalah ciri khas. Benar persaingan
dalam binis coffee shop ini seakan memaksa para pengusaha untuk memiliki
strategi yang tepat dalam memasarkan bisnisnya. Apalagi jika bisnis tersebut
menggunakan sistem franchise dalam pemasarannya.
Pengusaha harus memiliki ciri khas mengingat para konsumen berhak
memilih coffee shop mana yang menyediakan kopi terbaik. Salain itu pengusaha
juga tidak boleh memungkiri bahwa dalam bisnis coffee shop bukan hanya
mengandalkan dari cita rasa kopi saja. Tetapi, tujuan konsumen datang ke coffee
shop adalah pemuas akan suasana yang nyaman dan juga santai. Ditemani
83
dengan iringan musik dan makanan ringan di atas meja. Serta keindahan dan
keunikan dari desain coffee shop itu sendiri.
Dan bila dalam sistem waralaba, pengusaha harus memastikan kualitasnya
tidak boleh ada yang turun secara kualitas, minimal semuanya harus sama dan
bahkan lebih baik dari Perkembangan Bisnis Waralaba Coffeé Shop Di
Indonesia.26
Hambatan keluar dari indusri ini sebenarnya tidak ada, hanya terlalu
banyak pesaing dalam industri ini. Oleh karena itu, ketika membangun usaha
coffee shop ini, anda sebaiknya menyiapkan mental yang kuat dalam
menghadapi persaingan dan juga harus pandai mengolah kreatifitas untuk
menghasilkan produk inovatif yang memiliki nilai ekonomi di mata pelanggan
sehingga coffee shop anda selalu menjadi tujuan utama.
3. Ancaman Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula
dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi
dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi
adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan
jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi daripada produk-produk suatu industri.27
Kami menafsirkan produk pengganti dari kopi yang dijual di coffee shop
sebagai kopi instan dalam kemasan ataupun kopi instan bubuk. Beberapa merk
kopi instan terkenal di Indonesia adalah seperti Kapal Api, Nescafe, Torabika,
dan lain sebagainya. Untuk kopi sachet memiliki rata-rata harga di pasaran Rp
2000- Rp3000 dengan berbagai jenis merk. Sedangkan untuk kopi dalam
kemasan siap minum rata-rata harganya Rp5000-Rp15000. Kopi instan ini
merupakan barang subtitusi dari kopi yang dijual oleh coffee shop. Namun,
menurut kami barang subtitusi yang beredar dalam pasaran seperti kopi sachet
atau kopi siap minum dari merk-merk spesialisasi kopi instan bukan merupakan
ancaman bagi kopi homemade yang kami sediakan di e-coffee. Karena, terdapat
26 http://www.undercover.co.id/bisnis-waralaba-coffee-shop-indonesia/ 19 Februari 201527 Op.cit. Hal. 271
84
potensi pasar penikmat kopi yang dibuat sendiri dengan berbagai tehnik oleh
barista bukan penikmat kopi instan, penikmat kopi seperti itulah yang menjadi
target pangsa pasar kami. Namun, yang menjadi ancaman adalah ketika coffee
shop besar seperti Starbucks, yang terkenal dengan kualitas pengolahan dan
pembuatan kopi dengan kualitas yang baik, meluncurkan sebuah produk kopi
instan hasil brewing dan roasting olehnya sendiri dalam bentuk instan.
Kopi instan versi Starbucks, artinya cukup tambah air panas dan jadilah
secangkir kopi tanpa harus repot melakukan upacara menggiling kopi,
menyeduh dengan air panas, dan menunggu empat menit sebagaimana alat
french press. Starbucks Via Ready Brew adalah pemain baru di dunia kopi
instan, dijual 1 dolar per bungkus atau 9.95 dolar untuk satu pak berisi 10
kemasan. Kopi instan ini belum ditemmukan pada gerai Starbucks di Indonesia,
baru dipasarkan di Amerika saja.28 Menurut pengamat kopi yang telah mencicipi
kopi instan dari Starbucks ini, rasa dari kopi instan yang ditawarkan setara
dengan kopi olahan sendiri yang mereka jual di gerai Starbucks, bukan hanya
seperti kopi instan pada umumnya yang memiliki cita rasa yang sama. Namun,
kopi instan ini menyajikan cita rasa khas kopi Starbucks namun dapat disajikan
secara instan dan dikemas layaknya kopi sachet pada umumnya. Barang
substitusi seperti inilah yang akan menjadi ancaman bagi Coffee Shop kami.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Disini pembeli dianggap sebagai orang dengan tingkat penghasilan
menengah hingga atas sehingga pembeli tidak sensitive dengan harga namun
lebih kepada service yang diberikan. Kami berfokus pada produk kami dengan
citarasa khas dari Indonesia sehingga memberikan kesan tersendiri bagi
pelanggan coffee shop kami. Selain itu, dari segi pelayanan kami memberikan
fokus pada timing agar pelanggan kami tidak lama menunggu namun tetap
mendapatkan hasil terbaik dari olahan kopi kami, sehingga pelanggan akan
senang dengan coffee shop kami.
28 Ignatius Aryo Satriyo Aji, “Via: Kopi Instan Starbucks”, diakses dari http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/ pada tanggal 13 Juni 2016 pukul 13:53pm
85
Pemasok dari biji kopi memang banyak jumlahnya namun juga memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga kami sudah memilih pemasok yaitu
Koperasi Mitra Malabar Indonesia. Untuk lebih jelasnya berada pada Kekuatan
Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Secara kasat mata, memang kopi semuanya terlihat sama (tidak
terdiferensiasi) namun rasa dari kopi tersebut yang membedakannya. Dilihat dari
packagingnya juga, kopi kami jelas memiliki logo yang tidak dimiliki oleh
coffee shop lain sehingga menandakan coffee shop kami memiliki keunikan
tersendiri dalam penyajian kopi dan citarasa dari kopi tersebut.
E. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok akan
kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:
a. Jumlah pemasok sedikit
b. Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan
switching cost yang besar
c. Tidak tersedia produk subtitusi
d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk
yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan
e. Perusahaan hanya membeli dalam jumah yang kecil dari pemasok
Pemasok biji kopi yang akan kami pilih adalah Koperasi Mitra Malabar
Indonesia, yang dikenal dengan daerah Pariangan sejak jaman penjajahan
Belanda. Salah satunya berada di gunung Malabar Pangalengan kopi jenis
arabika ditanam. Pada tahun 1725 Nusantara merupakan kawasan pengekspor
kopi terbesar di dunia yang sebagian besar produksinya berasal dari pulau Jawa.
Sehingga pada saat itu kopi merupakan komoditas wajib yang harus
dikembangkan di Hindia Belanda. Kini, kopi yang berasal dari perkebunan kopi
Malabar masih dikenal dengan nama “Kopi Java Preanger”, baik di Indonesia
maupun di dunia.29
29 Diakses dari http://ayojelajahindonesia.com/7-hal-tentang-kopi-malabar pada Selasa, 14 Juni 2016 pukul 18:46
86
Secara geografis wilayah Gunung Malabar di Pangalengan Kabupaten
Bandung ketinggian 1400 – 1800 m dpl, suhu udara 15-21 C, curah hujan 2000
mm/tahun sangat cocok untuk produktifitas Kopi Arabika. Gunung malabar
termasuk dalam indikasi geografis Java Preanger yang dinaungi oleh
Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Jawa Barat.30
Pertimbangan kami dalam memilih Koperasi Mitra Malabar Indonesia
sebagai mitra adalah karena dari seluruh supplier kopi yang ada di Indonesia,
Koperasi Mitra Malabar merupakan supplier yang paling dekat dengan coffee
shop kami yang berada di Jakarta. Sehingga, kami dapat meminimalisir biaya
distribusi bahan baku. Setelah itu biji Kopi Malabar Indonesia juga merupakan
salah satu biji kopi berkualitas terbaik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
beberapa sertifikat yang didapatnya mengenai penghargaan kualitas biji Kopi,
yaitu diantaranya adalah sertifikat 3 citarasa kopi terbaik se-Indonesia yang
diberikan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Selain itu Kopi Malabar merupakan supplier yang langsung membina
petani kopi, sehingga kerja sama ini dapat menguntungkan masyarakat sekitar
daerah Malabar. Lalu, Kopi Malabar Indonesia tidak hanya menghasilkan
produk berkualitas tetapi juga mengaplikasikan sistem produksi kopi yang
berkelanjutan dengan budidaya dan cara berkebun kopi yang ramah lingkungan,
tidak membuka kawasan hutan. Kami sangat memperhatikan kaidah konservasi
pelestarian hutan dengan menjaga tegakan di kawasan perkebunan kopi.
Tanaman Kopi secara karakteristik tanaman akan mampu menjalankan fungsi
ekologis sebuah kawasan, akar tanaman kopi mampu membuka rongga tanah
dan meneruskan air agar tersimpan di dalam lapisan tanah, hingga menahan laju
erosi yang terjadi. Tanaman Kopi juga mampu menangkap emisi karbon yang
beredar di udara.31
Kapasitas produksi kopi dari kawasan Malabar saat ini berjumlah 200 ton
gabah kopi per tahun. Gabah kopi artinya kopi yang sudah selesai melalui
30 Diakses dari http://kopimalabarindonesia.com/tentang-kami/kopi-malabar-indonesia/ pada Selasa, 14 Juni 2016 pukul 18:50
31 Op. Cit.
87
tahapan proses pasca panen dan siap untuk di roasting. Pengelola Kopi Malabar
menargetkan untuk meningkatkan 500-600 ton per tahun dari lahan seluas 600
hektar dan kemungkinan akan mengalami ekspansi. Salah satu faktor penguat
tawar-menawar dengan pemasok adalah bahwa perusahaan membeli dalam
jumlah yang kecil dari pemasok. Coffee shop kami perbulannya membuat
keputusan untuk membeli bahan baku kurang lebih 50-60 kg perbulan untuk
memenuhi target menyediakan 1500 gelas kopi bagi konsumen per bulannya.
Jika dibandingkan dengan angka 500 ton yang merupakan total produksi dari
Kopi Malabar, maka kami memenuhi kriteria dalam salah satu faktor untuk
meningkatkan kekuatan tawar menawar dengan pemasok, yaitu dengan membeli
dalam jumlah yang kecil dari supplier. Karena total bahan baku biji kopi yang
kami beli dari Koperasi Mitra Malabar hanya bernilai 0,012% dari total
keseluruhan produksi yang dihasilkan oleh Koperasi Mitra Malabar.
Faktor lainnya adalah Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan
dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang
dihasilkan perusahaan. Dari website Kopi Malabar, mereka menyatakan bahwa
pada tahun 2012 mereka melakukan kegiatan pembangunan sarana prasana, dan
salah satunya adalah pembangunan mini café.32 Lalu pada blog
ayojelajahindonesia.com terdapat cerita pengalaman penulis blog yang
melakukan pariwisata kopi Malabar, dan menuliskan bahwa dalam
perjalanannya tersebut, setelah mengetahui proses perjalanan kopi dari awal
hingga akhirnya ia belajar bagaimana menciptakan karya seni sebuah sajian kopi
pada cangkir yang akan dibuat. Belajar memahami dan mengenali karakteristik
pada kopi bisa didapatkan pada pariwisata kopi Malabar yang didampingi
dengan barista yang ahli dalam bidangnya. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa supplier telah melakukan integrasi dalam pengolahan produk
yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.
32 Op. Cit.
88
BAB III
KESIMPULAN
A. SIMPULAN
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling
besar di dunia. Pasar kopi domestik terus mengalami peningkatan seiring dengan
89
meningkatnya pendapatan perkapita individu di Indonesia dan juga dengan trend
gaya hidup (life style) dimana bermunculan coffee shop yang menjamur di
mana-mana yang salah satu motornya adalah Starbucks. Permintaan akan kopi
yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk bisa dijadikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha
ini. Dihitung dari data, total permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 dapat
dijadikan peluang yang menjanjikan bagi bisnis ini yang apabila dapat
mengambil margin 30% dari total permintaan maka keuntungan yang diperoleh
cukup besar untuk bisnis dengan bermodalkan Rp. 100 juta. Usaha coffee shop
termasuk kedalam pasar monopolistic karena meskipun terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki
cirri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-
lain. Dengan kata lain, e-coffee mempunyai karakteristik dan keunikan yang
berbeda dengan coffee shop yang lainnya. Dari aspek pasar yang sudah
dijelaskan, E-Coffee sudah layak untuk membuka usahanya.
Dari aspek pemasaran, E-Coffee lebih memfokuskan diri pada pemasaran
produk yang unik di mata pelanggan kalangan remaja hingga dewasa. E-Coffee
juga “menjual” venue yang dimiliki agar menarik perhatian pelanggan karena
konsepnya yang berbeda dari coffee shop lainnya. Selain itu, menonjolkan pada
sisi konsep edgy dengan mempromosikan kopi rempah khas Indonesia yang
tidak dimiliki coffee shop lainnya. Kami juga menjajakan diri pada media sosial
agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru dari coffee
shop kami, baik berupa promosi, giveaway, ataupun discount. Kami juga telah
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa saja yang
mungkin terjadi dalam perjalanan binis kami. Dari aspek pemasaran, coffee shop
kami sudah layak untuk membuka usahanya.
Coffee shop kami jelas berfokus pada pemberian hasil kopi terbaik yang
di ekstrak dari biji kopi dari Koperasi Mitra Malabar Indonesia dimana keahlian
barista sangat diperhitungkan. Teknik penyeduhan kopi harus melewati Standar
Khusus dari coffee shop kami sehingga pelanggan dapat merasakan taste yang
90
berbeda dengan kopi di coffee shop lainnya. Kami memilih alat dari Paket Café
Srikandi yang merupakan sebuah paket café terlengkap dengan harga yang lebih
mahal dari pada paket lain, dibandrol dengan harga Rp 32.877,00 yang bisa
dibilang cukup dengan modal Rp 100 juta yang diberikan, dalam paket ini sudah
mendapatkan mesin-mesin yang diperlukan dan mudah digunakan. Selain itu,
perencanaan letak dan tata kelola ruang sudah mumpuni sehingga menciptakan
suasana nyaman bagi pelanggan dengan konsep hammock coffee shop. Dari
aspek teknik dan teknologi, coffee shop kami sudah layak untuk membuka
usahanya.
Dari segi manajemen, kami memiliki perencanaan matang untuk satu
tahun ke depan, dua sampai tiga tahun ke depan, dan rencana lima tahun ke
depan agar coffee shop yang kami buat disini memiliki arah dan tujuan yang
jelas sehingga terus terpacu agar menjadi pioneer dalam menciptakan rasa kopi
khas Indonesia. Kami juga melakukan pemberdayaan karyawan terhadap empat
karyawan kami yang terdiri dari dua orang barista multitalent, seorang kasir, dan
seorang pramusaji dan atau cleaning service. Pembagian tugas yang jelas akan
meminimalisir adanya kesalahan pada pengerjaan sehingga manajer dapat lebih
dimudahkan. Dari aspek manajemen, coffee shop kami sudah layak untuk
membuka usahanya.
Aspek sumber daya manusia berfokus pada bagaimana kami
menghasilkan suatu economic value bagi pelanggan dengan pemanfaatan sumber
daya manusia yang ada. Kami tidak hanya mempekerjakan karyawan saja,
namun kami memperhatikan bentuk perhargaan dan kompensasi yang layak
untuk para karyawan kami sehingga mereka merasa senang bekerja pada kami
dan menjadikan diri mereka untuk memiliki sense of belong-ing pada coffee
shop kami. Sebelum menentukan karyawan, kami juga melakukan berbagai
tahap seleksi untuk mendapatkan personel berkualitas dengan keterampilan yang
kami harapkan. Jikalau terjadi hal diluar kendali, kami juga sudah menyiapkan
standar pemberhentian pekerja dari coffee shop kami sehingga semua dapat
terawasi dengan baik. Disini manajemen strategik pada coffee shop kami
diharapkan mampu memberikan gambaran untuk bertindak pada aspek non-
91
keuangan juga. Dari aspek SDM, coffee shop kami sudah layak untuk membuka
usahanya.
Dari aspek keuangan, kami membutuhkan dana sebesar Rp 96.550.000
atau < Rp 100 juta sehingga kami dapat meng-efisiensi dana tersebut untuk
investasi lainnya. Dana tersebut kami butuhkan untuk biaya sewa tempat,
kontruksi bangunan, interior bangunan, peralatan dapur, dan peralatan kantor
dengan lokasi kami yang sangat strategik berada di Pasar Modern, Bintaro. Dari
dana tersebut, kami sudah memproyeksikan income dan pengeluaran yang kami
butuhkan selama berjalannya proses bisnis hingga lima tahun ke depan.
Walaupun laba kami masih dibilang cukup kecil, namun terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya yang mengindikasi bisnis kami berjalan dengan
baik. Kami juga melakukan analisi kepekaan terhadap laporan yang kami buat
dan hasilnya dari kedua metode yang kami gunakan (Payback Period dan Net
Present Value) adalah layak.
Aspek ekonomi, sosial, dan politik menerangkan bagaimana bisnis akan
terus berjalan dengan berbagai kondisi yang tidak stabil dengan adanya
pengaruh kuat pada ketiga aspek tersebut. Aspek ekonomi menjabarkan
bagaimana dukungan dan hambatan dalam proses bisnis ini sehingga menjadikan
coffee shop kami siap menghadapai persaingan bisnis yang ketat ini. Aspek
sosial menyebutkan bagaimana coffee shop kami memberikan peran penting
kepada lingkungan sosial di sekitar coffee shop kami sehingga kami menjadi
coffee shop yang juga menggalakkan kegiatan sosial responsibility. Aspek
politik disini lebih mengarah pada adanya kegiatan politik yang dapat kami gaet
untuk melakukan kerja sama agar kami memiliki pelanggan yang lebih luas
pasarnya dan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi
kelangsungan bisnis kami. Dari aspek ekonomi, sosial, dan politik, coffee shop
kami sudah layak untuk membuka usahanya.
Aspek lingkungan industri lebih mengarahkan bagaimana bisnis coffee
shop kami akan berjalan dengan berbagai ancaman dari berbagai pendatang
baru, persaingan sesama perusahaan di dalam industri, ancaman dari produk
subtitusi, dan adanya kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok. Analisis
92
dalam aspek lingkungan industri mengarahkan coffee shop kami agar terus
berjalan karena pada dasarnya pemerintah sudah mendukung pemberdayaan
UMKM dengan kemitraan usaha dan pelatihan mengenai UMKM yang
berkelanjutan. Jelas, dalam bisnis coffee shop, terdapat banyak peluang yang
dapat dimanfaatkan sehingga dari aspek lingkungan industri, coffee shop kami
sudah layak untuk membuka usahanya.
B. SARANDalam bisnis coffee shop yang sudah menjamur di Indonesia, dibutuhkan
sebuah keunikan dan cita rasa yang berbeda dari coffee shop pada umumnya. Membuat brand lokal menjadi mendunia sangat sulit maka dari itu dibutuhkan kerja keras dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah disepakati. Analisis sebelum membuat bisnis tersebut juga harus matang agar dalam menjalankan proses bisnisnya mampu menghadapi situasi yang sudah diprediksi sebelumnya. Analisis menjadi sangat penting untuk memperkirakan bagaimana proyeksi bisnis yang akan di garap ini berada di masa yang akan datang. Untuk para pendatang baru, analisis sebelum penjajakan sangat dibutuhkan. Kenali usaha yang akan dimasuki dan lingkungan industrinya serta miliki pengetahuan mengenai usaha tersebut sangatlah penting.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia Tidyaputra, D. I. (2012, Januari 16). Organizational Behavior Of Starbucks
Coffee. pp. http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/01/organizational-
behavior-of-stabucks.html.
Aji. (2015, Juli 19). 7 Hal Tentang Kopi Malabar. pp. http://ayojelajahindonesia.com/7-
hal-tentang-kopi-malabar.
93
Aji, I. A. (2011, Oktober 5). Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1. pp.
www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosok-
barista-dan-kopi-part-1/ .
Akhmad, D. (n.d.). Mengenal Bagian Penting Mesin Espresso. pp.
www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html .
Anonymous. (2011, Juni 5). Barista. p. http://g311090045.blogspot.co.id.
Ariyanti. (2014, November 14). Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik. pp.
www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ .
Deny, S. (2014, Oktober 10). Kelas Menengah Bertambah, Orang RI Kian Doyan
Minum Kopi. pp. www.liputan6.com/bisnis/read/2117180/kelas-menengah-
bertambah-orang-ri-kian-doyan-minum-kopi.
Effendy, M. L. (2014, Mei 31). Dasar-Dasar Penyeduhan Kopi. pp.
www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/.
Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
Porter, M. E. (1991). Competition Strategy. Canada.
Pradipta, S. (2014, April 6). Mesin Espresso yang Terlewatkan. pp.
www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan.
Sugiarto. (2005). Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif . Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Toni Wahid, (2010, Maret 1). Via: Kopi Instan Starbucks. pp.
http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/.
Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Wahid, T. (2011, Februari 15). Sebelum Membeli Mesin Espresso. pp.
www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso.
www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
94
www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaan-
mengenai-jam-kerja-di-indonesia
www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder
www.kopimalabarindonesia.com/tentang-kami/kopi-malabar-indonesia/
www.majalahmesinbisnis.com/4-tahap-strategi-product-life-cycle/
www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi
www.tangselkota.bps.go.id/index.php/publikasi/88
www.undercover.co.id/bisnis-waralaba-coffee-shop-indonesia/
LAMPIRAN
95
1. Opera Coffee Shop
2. Mata Kopi Coffee Shop & Roastery
3. Alat- Alat Pada coffee shop kami
4. Perencanaan Letak Coffee Shop
96
5.
Perencanaan Tata Letak (Layout)
97
Coffee Machine
WashingRak m
ainan
BAR
Cashier
Rak BukuTangga
98