skb kelompok 2 manajemen vi keuangan.docx

146
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak. Kajian tersebut merupakan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan analisis untuk menentukan keputusan strategis bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya. Mengembangkan salah satu caranya adalah membuat perusahaan baru yang dikenal dengan Strategic Business Unit, dimana produk baru yang akan dibuat berada di bawah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli. Tugas kami adalah menciptakan bisnis baru yaitu sebuah Coffee Shop. Karena terdapat peningkatan permintaan minuman kopi di kalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun silam menjadi salah satu fenomena di dunia bisnis yang dipandang dapat menjadi kesempatan besar bagi pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang terus mengalami peningkatan tersebut. Kopi memang telah menjadi salah satu minuman khas yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun di masa sekarang ini minuman kopi telah menjadi gaya hidup. Pada masa sebelumnya, kopi yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ialah kopi olahan berbentuk bubuk, namun seiring dengan perubahan sifat konsumen dan trend pasar yang ada sekarang, masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai kopi oalahn homemade yang dibuat sendiri dengan harus melalui beberapa tahap dan proses. Karena konsumen sekarang merupakan konsumen yang pemilih, pintar, dan kritis sehingga sangat responsif dengan perubahan dan 1

Upload: debby

Post on 07-Jul-2016

266 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak. Kajian tersebut merupakan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan analisis untuk menentukan keputusan strategis bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya. Mengembangkan salah satu caranya adalah membuat perusahaan baru yang dikenal dengan Strategic Business Unit, dimana produk baru yang akan dibuat berada di bawah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli. Tugas kami adalah menciptakan bisnis baru yaitu sebuah Coffee Shop. Karena terdapat peningkatan permintaan minuman kopi di kalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun silam menjadi salah satu fenomena di dunia bisnis yang dipandang dapat menjadi kesempatan besar bagi pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang terus mengalami peningkatan tersebut. Kopi memang telah menjadi salah satu minuman khas yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun di masa sekarang ini minuman kopi telah menjadi gaya hidup. Pada masa sebelumnya, kopi yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ialah kopi olahan berbentuk bubuk, namun seiring dengan perubahan sifat konsumen dan trend pasar yang ada sekarang, masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai kopi oalahn homemade yang dibuat sendiri dengan harus melalui beberapa tahap dan proses. Karena konsumen sekarang merupakan konsumen yang pemilih, pintar, dan kritis sehingga sangat responsif dengan perubahan dan sangat mengetahui kebutuhannya sendiri terhadap minuman kopi. Maka dari itulah, dalam bisnis ini kami memilih membuka sebuah coffee shop bernama E-coffee, yang menawarkan minuman kopi homemade olahan sendiri yang dihasilkan oleh barista professional yang mampu menghadirkan cita rasa kopi yang baik dan berkualitas, sehingga mampu menampung permintaan pasar di Indonesia.

Sementara itu, sesuai dengan definisinya bisnis memiliki kegiatan-kegiatan yang tidak hanya membangun proyek, tetapi yang utama justru operasionalnya, sehingga beberapa aspek yang menjadi perhatian, termasuk mengenai layanan pada pasar potensial, kepuasan konsumen, dan persaingan bisnis telah menjadi hal yang penting. Dengan demikian sudah tampak jelas perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional rutin. Perbedaan yang bersifat mendasar adalah bahwa kegiatan operasional rutin didasarkan pada suatu konsep mendayagunakann sistem yang telah ada, sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada. Dengan demikian, urutannya adalah sistem dibangun dulu oleh proyek baru kemudian

1

Page 2: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dioperasionalkan secara rutin. terdapat beberapa konsep komponen bisnis yaitu konsep pasar, konsep perusahaan, konsep persaingan dan eksternal lain, dan konsep perubahan. Dalam rangka menganalisis apakah proyek e-coffee kami akan memenuhi kriteria dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang harus kami identifikasi, yaitu diantaranya adalah aspek pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan industri.

Aspek pasar merupakan kutub pertama dari model lingkungan bisnis. Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa. Pada e-coffee kami menganalisis berapa jumlah permintaan dan penawaran yang tersedia di pasar sesuai dengan lokal yang akan menjadi wilayah proyek kami. Lalu bagaimana kami melakukan strategi pemasaran mengenai produk yang akan kami tawarkan, pemilihan tempat strategis, target pasar, dan pertimbangan atas penentuan harga. Setelah itu dalam aspek tehnik kami menentukan alat yang akan membantu proses pengolahan produk yaitu penentuan mesin kopi dan alat-alat kopi lainnya. Setelah mesin selanjutnya kami menentukan layout tempat yang sesuai dengan konsep yang kami sajikan di e-coffee tanpa keluar dari standar penempatan layout. Lalu, dalam aspek manajemen kami merumuskan perencanaan, melakukan pelaksanaan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas penunjang kegiatan bisnis coffee shop kami untuk mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang harus kami perhatikan, karena peran SDM sangat menentukan keberhasilan bisnis karena mereka merupakan pelaku utama operasional bisnis secara rutin yang harus berhadapan langsung dengan konsumen. Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntugan yang layak dan mampu menutup semua investasi yang dilakukan perusahaan pada awal pembangunan bisnis. Aspek keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi pada bisnisnya dengan melihat prospek perusahaan di masa depan dengan segala perkiraan resiko yang akan terjadi di masa depan. Selajutnya, dalam aspek lingkungan industri kami menganalisis hambatan dalam industri bisnis bagi start-up dan bagaimana menjalin kemitraan dengan supplier.

Hasil studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis. Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai prosyek bisnis yang layak atau justru sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini belum ada bentuk atau jenis penulisa tertentu yang dianggap baku. Namun demikian, kecenderungan standar penulisan tetaplah ada.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah E-Coffee telah memenuhi kriteria studi kelayakan bisnis?

2. Bagaimana kelayakan E-Coffee sebagai bisnis?

3. Kriteria apa saja yang telah terpenuhi oleh E-Coffee dalam studi kelayakan bisnis?

2

Page 3: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

4. Bagaimana prospek E-Coffee dapat terukur dengan studi kelayakan bisnis?

5. Apa saja kendala yang dihadapi oleh E-Coffee sebagai suatu bisnis?

6. Apa yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memenuhi kriteria dalam studi

kelayakan bisnis?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah bisnis coffee shop yang kami ciptakan dapat dikatakan layak atau tidak untuk di realisasi dengan menganalisis beberapa aspek yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis yaitu aspek pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan industri.

3

Page 4: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. ASPEK PASAR

1. Bentuk Pasar

a. Bentuk pasar produsen yang dipilih adalah pasar monopolistik. Pasar

mononopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang

menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product).1

Usaha coffee shop termasuk kedalam pasar monopolistic karena meskipun

terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki

perbedaan dalam beberapa aspek. Setiap produk yang dihasilkan produsen yang

berbeda memiliki cirri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,

kemasan, dan lain-lain. Dengan kata lain, e-coffee mempunyai karakteristik dan

keunikan yang berbeda dengan coffee shop yang lainnya.

b. Bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen, dimana kami

menjual produk untuk dapat di konsumsi langsung oleh konsumen.

2. Proyeksi Permintaan dan Penawaran

Proyeksi Permintaan dan Penawaran

Produksi Dalam Negeri

2011 2012 2013 2014 2015*

Produksi

nasional

(dalam ton)

633,991  748,109  740,000  711,513  625,000

¹ menunjukkan prognosis

Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)

Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di

dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih

rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi

luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'

1Sugiarto dkk, Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif (Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 2005), hlm. 413.

4

Page 5: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Pada saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah kira-kira

1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.

Provinsi-provinsi yang berkontribusi paling besar untuk produksi kopi

Indonesia adalah:

Robusta Arabika

1. Bengkulu (Sumatra) 1. Aceh (Sumatra)

2. Sulawesi Selatan 2. Sumatra Utara

3. Lampung (Sumatra)

Konsumsi Domestik Kopi di Indonesia:

2011 2012 2013 2014

Konsumsi

Nasional (dalam

bungkus 60

kilogram)

3,333,000   3,584,000   4,042,000   4,167,000

Sumber: International Coffee Organization

Pasar kopi domestik terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya

pendapatan perkapita individu di Indonesia dan juga dengan trend gaya hidup (life

style) dimana bermunculan coffee shop yang menjamur di mana-mana yang salah satu

motornya adalah Starbucks. Berikut ini adalah tabel dari peningkatan konsumsi kopi

per kapita dari tahun 2010 sampai 2014 dengan prediksi sampai tahun 2016.

Konsumsi Kopi Indonesia

5

Page 6: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Permintaan Kopi

Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu

produk merupakan alat penting bagi suatu manajemen perusahan. Bagi perusahaan

yang masuk ke pasar tertentu perlu sebuah analisis mengenai permintaan atas

produk/jasa yang perusahaan tawarkan, apakah permintaan cukup potensial atau tidak.

Dari tabel ini dapat dilihat bahwa sejalan dengan bertambahnya jumlah

penduduk di Indonesia dari 237 juta di tahun 2010 menjadi diperkirakan 260 juta di

tahun 2016, meningkat juga kebutuhan dalam negeri dari 190 juta Kg di tahun 2010

menjadi diperkirakan akan mencapai 400 juta di tahun 2016.

Selain meningkat dalam kebutuhan dalam negeri secara aggregate, konsumsi

kopi per kapita juga meningkat dengan meningkatnya pendapatan per kapita dan

bertumbuhnya industri olahan kopi dan menjamurnya coffee shop dimana-mana. Pada

tahun 2010 konsumsi kopi per kapita per tahun adalah 0.80, di tahun 2016

diperkirakan konsumsi kopi perkapita pertahun adalah 1.54.

Dari survei yang dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap 50 responden

yang berlatar belakang pelajar, mahasiswa, pegawai, dan pengusaha di sekitar

kawasan Bintaro, didapat hasil yang dapat dijadikan tolak ukur dalam memulai bisnis

Coffe Shop yaitu:

Apakah anda menyukai minuman kopi?

- 80 % menyukai kopi, 15 % tidak, dan 5% ragu-ragu.

Anda lebih menyukai kopi robusta atau arabika?

- Robusta 70 %, Arabika 30 %

Berapa kali anda mengkonsumsi kopi dalam seminggu?

- 1-3 kali 60 %, 4-7 kali 25 %, lebih dari 8 kali 15 %

Berapa rata-rata penghasilan Anda setiap bulannya?

- Dibawah Rp 2.700.000 40%, diatas Rp 2.700.001 60%

Hasil dari wawancara di atas menunjukkan bahwa peminat kopi di wilayah

Bintaro sangat dominan daripada yang tidak menyukai kopi dan berdasarkan

banyaknya konsumsi kopi per minggu dapat menjadi satu peluang yang menjanjikan

dari bisnis coffe shop di wilayah Bintaro. Dari data penghasilan per bulan, dapat

6

Page 7: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

diketahui bahwa pendapatan yang besar dapat menimbulkan konsumsi yang besar

juga, sehingga dapat dijadikan pertimbangan pada bisnis coffe shop dalam

menentukan harga jualnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kota Tangerang Selatan, jumlah

penduduk di wilayah kecamatan Pondok Aren sebanyak 353.904 jiwa dimana laki-

laki 179.064 dan wanita 174.840 jiwa. Apabila diambil sampel sebesar 1 % dari

jumlah penduduk kecamatan Pondok Aren dengan perkiraan jumlah yang dibeli 50

dan harga rata-rata Rp. 22.000 maka data tersebut dapat dihitung sebagai cara untuk

menghitung total permintaan pasar yaitu

Q= n. p. q

Dimana : Q ; total permintaan pasar

n ; jumlah pembeli di pasar

p ; harga rata-rata satuan

q ; jumlah yang dibeli rata-rata pembeli per tahun

Maka Q= n.p.q

= 3539 x Rp 22.000 x 50

= Rp 3.892.900.000

Penawaran Kopi

Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang

tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat

harga selama periode waktu tertentu.

Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat

teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau

perkiraan.

Dari faktor harga, bisnis coffe shop ini cukup bersaing dengan coffe shop yang

ada di sekitar wilayah Bintaro. Teknologi yang digunakan sudah sesuai dengan coffe

7

Page 8: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

shop pada umumnya. Jumlah permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 terbagi

kedalam 3 produsen coffe shop lama, dan jika bisnis E-Coffe Shop masuk kedalam

pasar maka total permintaan pasar dapat dibagi menjadi dan mengambil margin

sebesar Rp 973 juta lebih dari jumlah yang ada dalam setahun.

Untuk faktor bahan baku, jumlah industri pengolahan kopi di Indonesia juga

terus bertambah dari tahun ke tahun sebagaimana yang terlihat dalam tabel di bawah

ini:

Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Kopi di Indonesia

Pada tahun 2007 ada 77 perusahaan pengolahan kopi. Pada tahun 2012 sudah

ada 84 industri pengolahan kopi di Indonesia.

Industri pengolahan kopi di Indonesia sangat mendorong terjadinya

pertumbuhan konsumsi kopi di dalam negeri. Beberapa industri pengolahan kopi

berskala besar sudah memakai kopi dalam negeri bahkan di café-café.

Industri pengolahan kopi kelas menengah dan home industry juga tumbuh di

beberapa daerah dan di sentra produksi kopi di Indonesia seperti di Gayo, Lampung,

Palembang, Medan, Aceh, Surbaya, Jakarta dan Bali.

Bertambahnya industri pengolahan kopi dibarengi juga dengan

bermunculannya coffee shops di kota-kota di seluruh Indonesia.

Kesimpulan

8

Page 9: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Dari beberapa data diatas yang menunjukkan tentang jumlah produksi kopi

dalam negeri, kegiatan ekspor-impor kopi dan proyeksi permintaan akan konsumsi

kopi di Indonesia dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuka peluang usaha yang

sudah mulai banyak berkembang di berbagai daerah di Indonesia, yaitu usaha kedai

kopi atau Coffe Shop. Kami pun mulai berfikir untuk mendirikan usaha kedai kopi E-

Coffe Shop.

Bahan baku kopi yang berkualitas dapat dengan mudah di beli dari Tempat

Pengolahan Kopi di berbagai daerah,t erutama Lampung dan Jawa Barat yang cukup

dekat dari lokasi usaha kami.

Permintaan akan kopi yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring

dengan bertambahnya jumlah penduduk bisa dijadikan kesempatan untuk

mendapatkan keuntungan dari usaha ini.

Total permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 dapat dijadikan peluang

yang menjanjikan bagi bisnis ini yang apabila dapat mengambil margin 30% dari total

permintaan maka keuntungan yang diperoleh cukup besar untuk bisnis dengan

bermodalkan Rp 100 juta.

3. Kompetitor

a. Opera Coffee

Opera Coffee merupakan salah satu coffee shop yang berada di kawasan

Bintaro Trade Center, lebih tepatnya berada di Jl. Jenderal Sudirman, Bintaro

Trade Center Blok F1 No.12 Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Opera Coffee buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga pukul 7 malam. Menurut

Pak Kursin, salah satu pegawai Opera Coffee, waktu teramai pengunjung datang

adalah pada saat weekdays ketimbang weekend, tepatnya pada pukul 10 pagi, 3

sore dan 6 sore. “Customer kami rata-rata umurnya 30 tahun keatas.Yang sering

datang adalah pegawai-pegawai yang bekerja di sekitaran Bintaro Trade Center

seperti pegawai-pegawai bank dan kebanyakan pengunjung kami laki-laki.” lanjut

Pak Kursin.

9

Page 10: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Menu yang ditawarkan ada

coffee, non coffee dan makanan

pendamping. Untuk menu kopinya

antara lain kopi aceh gayo, kopi

malabar, espresso, cappuccino, milk

coffee, coffee blend dan latte. Untuk

non coffee ada milkshake coklat,

milkshake taro, green tea dan ice lychee

tea. Untuk makanan pedamping tersedia indomie, roti bakar dan kentang goreng.

Menu yang paling diminati pengunjung Opera Coffee adalah kopi aceh gayo dan

milk coffee, sedangkan untuk makanannya adalah roti bakar.

Selain kopi jadi, Opera Coffee juga menjual kopi dalam bentuk bubuk.

Kopi yang dijual antara lain kopi aceh gayo, robusta dan Malabar. Untuk kopi aceh

gayo harganya Rp 30.000 per 100 gram, sedangkan robusta dan Malabar Rp 20.000

per 100gram.

Sebagai hiburan, Opera Coffee menyediakan majalah-majalah yang dapat

dibaca sambil menikmati kopi. Di setiap sudut meja juga disediakan stop kontak

sehingga memudahkan customer yang ingin men-charge hp atau laptop.

Target penjualan Opera Coffee adalah 10 sampai 20 gelas per hari. Media

promosi yang digunakan oleh Opera Coffee shop adalah melalui social media

seperti instagram dan dari pembicaraan mulut ke mulut (word of mouth).

Keunggulan yang ditonjolkan oleh Opera Coffee yakni pendekatan terhadap

pelanggan. Disini pelanggan dapat belajar bagaimana cara membuat kopi

pesanannya sendiri. Selain itu, pelanggan juga bisa menambah wawasan tentang

mesin kopi dan bagaimana proses pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk. Para

pegawai akan dengan senang hati menjelaskannya kepada pelanggan serta

menjadikan pelanggan disini sebagai teman berbincang yang asyik. Sehingga,

pendekatan terhadap pelanggan ini lah yang membuat Opera Coffee dicintai

pelanggannya.

b. Mata Kopi Coffee shop

10

Page 11: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Tempat nongkrong bagi para penikmat kopi di kawasan Bintaro Trade

Centre (BTC). Tepatnya di Ruko BTC Blok A2/11. Konsep “Mata Kopi Coffee

shop” adalah Retro and Vintage. Mau Coffee Latte, Cappucino, Afogato, Machiato,

Caramel Machiato, Americano, Espresso, Long Black atau Manual Brew, mau

yang panas atau yang dingin semua tersedia. Jenis kopi yang disediakan adalah

kopi Arabika Indonesia mulai dari Aceh Gayo sampai Flores Bajawa. Mata Kopi

Coffee shop juga menjual Green Bean, Roasted Bean dan Grind Roasted (bubuk).

Menu unggulan yang harus dicoba antara lain Espresso (blend lima jenis

kopi, yaitu Flores Bajawa, Andung Sari, Minang Solok, Aceh Gayo dan Java

Temanggung) dan Ice Blended Red Velvet (campuran susu, flaver base, powder

red velvet dan simple sirup).

Untuk menemani ngopi, Mata Kopi Coffee shop juga menyediakan berbagai

makanan ringan, seperti Pisang Goreng, Kentang Goreng, Kentang Goreng+Sosis,

Spaghetti, Roti Bakar dan beberapa menu lainnya. Mata Kopi Coffee shop buka

setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB s/d pukul 20.00 WIB.

Keunggulan dari Mata Kopi Coffee shop terlihat pada interior coffee shop

itu sendiri. Dari luar, terlihat jelas bahwa dinding kafe ini terlihat “rame” dengan

adanya gambar-gambar bernuansa vintage-retro sehingga menjadikan coffee shop

ini begitu menarik perhatian (eye cathching). Selain itu, menu yang ditawarkan

juga sangat bervariasi sehingga memudahkan pelanggan untuk memilih menu

sesuai selera yang diinginkan.

B. ASPEK PEMASARAN

1. Segmentasi, Target, dan Posisi

a. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-

kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih

sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.2 Agar

segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka

harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :

2 Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta : Andi Publisher, 2011), hlm 261

11

Page 12: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

1) Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat

diukur atau dapat didekati.

2) Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif

memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah

dipilih.

3) Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup

menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program

pemasarannya.

Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk

merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang

tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang

mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran

(marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam

pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap

segmen tersebut.

1) Pembagian segmen pasar:

a) Segmentasi pasar konsumen

Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri

konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah

apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan

produk yang berbeda.

b) Segmentasi pasar bisnis

Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan

konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu

penggunaan, dan merek.

Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen,

daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan

sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen

tersebut atau tidak.

2) Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar

pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau

mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum

12

Page 13: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat

penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka

panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif 3.

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:

1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai

kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.

2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.

3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.

4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi

segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau

periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini4, sebagai berikut:

1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.

2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.

3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.

4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar

sasaran.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat,

namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-

kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:

1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih

pendek.

2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam

dan macam segmen pasar yang ditetapkan.

3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak

menyediakan diskon.

4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.

3 Michael E Porter, Competition Strategy, (Canada:1991) , hlm 95-1174 Indriyano Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm 165

13

Page 14: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya

kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Dari segi keinginan, karena zaman sekarang para konsumen menginginkan

suatu produk yang baru, maka dari itu perusahaan dituntut untuk terus

berinovasi pada produknya, sehingga kami memutuskan untuk berinovasi pada

produk kopi kami. Para konsumen menginginkan kopi yang memiliki cita rasa

yang khas dan unik dari apa yang disediakan oleh coffee shop kami. Maka daari

itu kami berinovasi pada produk kopi kami, yaitu mencampurkan rempah –

rempah khas Indonesia seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.

Kemampuan keuangan, karena kami membidik para konsumen kelas menengah,

jadi kami menyesuaikan harga yang kami tawarkan dengan kantong para

konsumen kami.

Lokasi, lokasi kami beralamat di Ruko Pasar Modern Blok BC No. 03 Bintaro.

Lokasi yang kami pilih merupakan tempat strategis yang berada dipusat

keramaian. Sehingga memudahkan bagi coffee shop kami untuk dijangkau oleh

para konsumen yang sedang berlalu lalang.

2. Aspek Geografis

Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi

ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan

keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari

kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai

contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan

lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg

penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,

buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.

Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku

pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah

untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai

dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan

majalah.

14

Page 15: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Kami membuka gerai coffee shop di Jakarta tepatnya di Ruko Pasar Modern

Blok BC No. 03 Bintaro dengan segmentasi pembelinya adalah orang-orang yang

berada di sekitar wilayah Bintaro.

3. Aspek Demografis

Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk

segmentasi pasar antara lain usia, gender (jenis kelamin), status perkawinan,

pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.

Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi

demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah

diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada

berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel demografis mengungkapkan

kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran

usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.

Untuk usia, kami tidak membatasi usia konsumen, jadi semua golongan usia

dapat membeli makanan maupun minuman yang kami sediakan. Untuk jenis kelamin,

kami membebaskan semua gender untuk menikmati makanan maupun minuman yang

kami sediakan. Dan untuk pendapatan yang kami bidik untuk gerai coffee shop kami

adalah konsumen yang menengah, yaitu baik konsumen yang belum memiliki

penghasilan sendiri (pelajar/mahasiswa) maupun konsumen yang sudah memiliki

penghasilan (karyawan, pengusaha, dll).

4. Aspek Psikografis

Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil

psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai

kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang

dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan

serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk

mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,

sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.

15

Page 16: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Kelas sosial dari gerai ini yaitu kelas sosial menengah, dimana gaya hidup

orang-orang biasa yang membutuhkaan hiburan atau hanya sekedar bersantai bersama

keluarga atau bercengkrama dengan para temannya.

5. Aspek Perilaku

Dari segi perilaku, kami mengharapkan para pembeli kami bisa bersikap setia

terhadap gerai coffee shop yang kami punya. Kami akan berusaha membuat mereka

setia dengan coffee shop kami dengan memberikan pelayanan terbaik semampu kami,

memberikan menu terbaik, enak dan sehat, dan beberapa fasilitas yang bisa membuat

mereka nyaman dan ingin terus kembali ke coffee shop kami.

a. Segmentasi Psikologis

Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen

perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai

variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut

motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap. Jadi untuk saat ini kami

masih menelaah untuk aspek psikologis ini dengan cara memperhatikan sikap,

kepribadian dan persepsi para konsumen yang akan datang ke coffee shop kami.

b. Segmentasi Sosial Budaya

Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu

variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar.

Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi

berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas

sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas

budaya.

c. Segmentasi Terkait Pemakaian

Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan

konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti

tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek.

Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai

menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.

16

Page 17: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

d. Segmentasi Manfaat

Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan

manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi

pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat

digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang

sama.

6. Target Pasar

a. Konsentrasi segmen tunggal

Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan

karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan

segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.

1) Spesialisasi selektif

Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan

tujuan serta sumber daya yang dimiliki.

2) Spesialisasi pasar

Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu

kelompok pelanggan tertentu.

3) Spesialisasi produk

Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual

kepada berbagai segmen pasar.

b. Pelayanan penuh (full market coverage)

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua

produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu

menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Untuk mengetahui target pasar maka diperlukan analisis terhadap beberapa hal

terkait dengan ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktural segmen,

dan sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.5 Setelah hasil menganalisis

telah didapatkan, target pasar yang baik telah ditentukan, dan prosfektif target yang

dimiliki sudah pas, maka gerai coffee shop ini dapat dijalankan dalam jangka

panjang.

7. Posisi Pasar (Positioning)

5 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2005), hlm 45

17

Page 18: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan

komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan

jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan

dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang

dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat

ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau

memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari

beberapa komponen.

Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang

diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan

terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap

dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap

pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap

perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.

Saat menentukan posisi pasar, maka diperlukan langkah-langkah untuk

mengidentifikasi, memilih, dan mewujudkan keunggulan kompetitif yang dimiliki.

Keunggulan gerai coffee shop yang kami miliki yaitu memberikan keunikan tersendiri

dari segi racikan secangkir kopi yang kami sajikan. Terbuat dari bahan baku kopi

pilihan terbaik yang dicampur dengan rempah-rempah khas Indonesia seperti kayu

manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.

8. Situasi Persaingan di Lingkungan Industri

Bisnis coffee shop sudah sangat menjamur di berbagai tempat, hal ini

menunjukkan bahwa tingkat persaingan di industri ini cukup besar dan tentunya

market share (pangsa pasar) terbagi secara relatif tidak merata, tergantung bagaimana

coffee shop tersebut menempatkan posisinya dalam pasar dan kualitas produk serta

cara-cara promosi yang digunakan. Untuk di daerah Jakarta khususnya daerah

Bintaro, sudah banyak sekali coffee shop yang memiliki konsep nyaman ini bahkan

ada yang unik hingga berbentuk seperti foodtruck. Bisa dikatakan bahwa di Jakarta

sebenarnya semua sudah serba ada. Namun, untuk konsep edgy, entertaiment, dan

economies inilah yang membuat coffee shop kami berbeda dari yang lainnya.

Sehingga coffee shop kami bisa dijadikan sebagai pilihan utama bagi kalangan muda

untuk menghabiskan waktu namun tetap hemat.

18

Page 19: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

9. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen

Oleh karena pasar konsumen coffee shop ini lebih diutamakan kalangan

menengah, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen lebih

kepada kemampuan kami dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen, baik

dalam hal rasa, kualitas produk, sarana dan prasarana yang kami sediakan.

Perilaku konsumen pada zaman ini lebih mengarah kepada konsep “kekinian”

yang mana merupakan suatu celah bagi coffee shop kami yang menawarkan adanya

unsur lama dan baru, yakni perpaduan kopi dengan rempah-rempah seperti kayu

manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.

Dengan waktu penyajian yang cepat dan mudah, membuat konsumen tidak perlu

menunggu lama sehingga memberikan pelayanan yang cepat dan memberikan kesan

fast respon terhadap permintaan konsumen.

Terkait dengan waktu penyajian, kualitas yang dihasilkan tentunya sudah

memiliki standar sendiri dari kami. Dalam waktu penyajian yang tergolong cepat

karena di dukung dengan peralatan yang mempermudah dalam penyajian produk,

akan tetapi tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Apalagi sasaran pasar

adalah para pelajar menengah atas, mahasiswa, serta kalangan muda lainnya.

Kalangan ini memiliki gaya hidup yang suka menikmati waktu luang untuk

berkumpul bersama orang-orang terdekat, sehingga menunggu makanan dalam kurun

waktu 5 menit hingga disajikan bukan masalah yang diperhitungkan. Kaitannya juga

erat dengan waktu operasional coffee shop ini, yaitu pukul 10.00 – 22.00. Waktu

tersebut merupakan waktu yang cukup untuk refreshing atau sekedar melepas penat

bagi kalangan pelajar dan mahasiswa bahkan orang kantoran yang masih muda

maupun yang sudah tua.

Konsep penyajian, produk, waktu penyajian, dan desain dari coffee shop ini bisa

memberikan kepuasan baik secara fungsional maupun psikologis. Dalam kepuasan

fungsional, konsumen dapat menikmati olahan kopi yang unik dan makanan lainnya

sebagai “teman bersantai” bersama orang-orang terdekat seperti teman, saudara,

pacar, dan keluarga dan lain-lain. Kepuasan secara psikologis berupa dapat menikmati

waktu luang dengan lebih bermakna, mengatasi rasa penasaran dengan produk kreatif

di bidang makanan, serta mendapatkan pengalaman baru dalam cara dan suasana

menikmati olahan kopi.

19

Page 20: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

10. Manajemen Pemasaran

Dalam manajemen pemasaran, diperlukan strategi agar dapat mencapai tujuan

yang maksimal. Hal yang perlu dilakukan yaitu menganalisis bauran pemasaran,

seperti kebijakan produk, harga, dan promosi.

a. Kebijakan Produk

Produk kami adalah produk barang konsumsi yaitu kopi. Produk kopi yang

akan dijual adalah jenis kopi yang di campur dengan rempah-rempah khas

Indonesia. Rempah-rempah yang di pilih yaitu rempah-rempah yang cocok untuk

dicampurkan dengan kopi, seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.

Alat penyajian kopi kami adalah cup atau cangkir ukuran 180-220ml.

penggunaan cangkir ukuran tersebut untuk hot coffee, karena konsumen menikmati

hot coffee secara perlahan dan penyajian dalam keadaan panas. Untuk penyajian

ice coffee kami memilih cup dengan ukuran 470-500ml atau biasa dikenal dengan

ukuran medium. penyajian ice coffee lebih banyak dikarenakan bersifat dingin.

Minuman dingin biasanya diminum dalam frekuensi lebih sering daripada

minuman yang disajikan dalam keadaan panas, serta jumlah dalam sekali minum

lebih banyak dibandingkan dengan hot coffee.

Makanan lain yang disajikan sebagai pendamping kopi adalah kentang

goreng, otak-otak goreng, sosis goreng, croissant, kue-kue manis, serta beberapa

jajanan pasar. Alasan pemilihan camilan-camilan ini adalah karena

mengenyangkan dan cocok untuk dinikmati baik bersama ice coffee maupun hot

coffee. Selain itu, camilan tersebut harganya tidak lebih mahal dari menu olahan

kopi yang ditawarkan dan terjangkau bagi konsumen yang ditargetkan.

b. Kebijakan Harga

Strategi penetapan harga yang kami tawarkan adalah berdasarkan pada target

konsumen coffee shop kami yaitu kalangan menengah, jadi harga yang kami

tawarkan relatif bersahabat dengan kantong konsumen coffee shop kami. Harga

yang kami tawarkan berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 40.000 tergantung pada

menu minuman kopi yang di pilih. Selain itu kami juga akan melakukan survey

harga minuman kopi di coffee shop lain sebagai bahan acuan kami agar harga yang

kami tawarkan mampu bersaing dan memperoleh posisi pemimpin pasar. Untuk

20

Page 21: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

harga makanan, kami menawarkan harga mulai dari Rp 8.000 – Rp 20.000 untuk

jenis kue ringan pendamping kopi.

c. Kebijakan Promosi

Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan dan juga mengenalkan coffee

shop kami kepada masyarakat maka kami melakukan strategi promosi. Tujuan dari

promosi disini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar ingin membeli produk

yang kami tawarkan.

1) Brosur

Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga

sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam

sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler,

benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid

kerasStrategi promosi akan dilakukan dengan cara menyebarkan brosur sebelum

coffee shop kami di buka, lalu pada saat hari pertama coffee shop kami buka kami

akan memberikan kopi gratis kepada seluruh pelanggan yang datang dan

membawa brosur pada hari itu.

2) Word Of Mouth

Mempromosikan suatu barang dengan menggunakan metode Word Of

Mouth atau dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi dalam promosi

yang sering digunakan oleh para pelaku bisnis karena komunikasi dari mulut ke

mulut dinilai sangat efektif dalam memperlancar proses pemasaran dan mampu

memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis seperti coffee shop yang kami

jalankan.

3) Media sosial

Pemanfaatan penggunaan media sosial pada akhir- akhir ini terus

meningkat, semakin berkembangnya teknologi membuat pelaku bisnis

menggunakan media sosial sebagai alat untuk memasarkan produk melalui dunia

maya. Dengan adanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, dan

yang lainnya dapat mempermudah coffee shop kami untuk memperkenalkan diri

kepada calon konsumen terutama pecinta kopi dengan membuat akun resmi dari

coffee shop kami. Dari akun media sosial kami juga dapat mengetahui info lokasi

dimana kami membuka kedai kopi. Jadi untuk para calon konsumen yang

21

Page 22: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

penasaran ingin mencicipi kopi di coffee shop kami bisa sangat mudah untuk

mengakses informasi lokasi coffee shop kami.

11. Physical Evidence

Physical Evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk

mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung

kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

a. Dari hasil pertimbangan yang telah kami lakukan, konsep yang akan kami ambil

untuk membuat coffee shop tertuang dalam 3 kata yang akan menjadi slogan coffee

shop kami yaitu economic, enjoy, edgy, dan entertainment.

1) Konsep economic yang kami hadirkan memiliki maksud yaitu coffee shop kami

yang relatif kecil karena modal terbatas dan juga menawarkan harga yang relatif

rendah dari coffee shop lain.

2) Aspek kenyamanan pengunjung juga merupakan salah satu hal penting bagi kami,

karena biasanya coffee shop menjadi tempat bagi individu untuk melepaskan

penat atau mengganti mood sehingga harus didukung dengan tempat yang

menyediakan layout dan pelayanan yang baik agar pengunjung dapat merasa

enjoy.

3) Konsep edgy yang berarti sesuatu yang unik dan tajam kami sajikan dalam menu

kopi kami yang akan menyediakan sajian yang berbeda dengan coffee shop lain.

4) Konsep entertainment ialah kami menyediakan berbagai fasilitas yang dapat

menjadi penghibur bagi pengunjung yang datang ke coffee shop kami.

b. Tujuan kami adalah membuat sebuah coffee shop yang akan menjadi tempat bagi

kalangan penikmat kopi atau individu untuk dapat refreshing dari kegiatan sehari-

hari, dan untuk dapat merasa relax dengan atmosfer cozy, atau mencari

kesenangan melalui berbagai game yang akan kami sajikan, dengan ditemani oleh

sajian kopi dari coffee shop kami yang relatif tidak terlalu mahal.

c. Coffee shop kami akan di desain dengan layout seperti bar yang minimalis, dengan

tehnik layout dan pencahayaan yang akan menciptakan kesan nyaman, dan diisi

dengan interior yang comfortable sehingga mendukung konsep enjoy yang kami

tawarkan. Pelayanan juga merupakan salah satu aspek penting bagi konsep enjoy,

untuk itu kami akan mempekerjakan SDM dan barista yang memenuhi kualifikasi.

d. Kami akan memilih berbagai jenis biji kopi dengan kualitas terbaik untuk

menghasilkan racikan kopi home made terbaik. Penikmat kopi akan disajikan

dengan menu minuman kopi yang bervariasi, mulai dari espresso, macchiato, café

22

Page 23: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

latte, cappuccino, dan sebagainya. Namun kami juga ingin menambahkan menu

lain terkait dengan konsep edgy yang sebelumnya dijelaskan untuk menjadikan

pembeda antara coffee shop kami dengan yang lain, pencinta kopi atau individu

yang bosan dengan pilihan menu yang hampir sama pada kebanyakan coffee shop,

yaitu seperti kopi rempah yaitu kopi yang dicampurkan dengan rempah-rempah

asli dari Indonesia, iced choco nutella bagi pengunjung yang menyukai cokelat

yang manis, atau berbagai jus yang cocok bagi pengunjung yang sedang

menjalankan diet. Selain itu kami juga menyediakan side dish yang cocok dengan

jenis minuman kopi yang kami sediakan, seperti croissant, brownies, french fries,

beberapa kue khas Indonesia dan sebagainya.

e. Selain itu, terkait dengan konsep economic yang kami tawarkan maka kami akan

menghias ruangan dengan beberapa bahan daur ulang, selain untuk menampilkan

bahwa coffee shop kami ramah lingkungan disamping itu juga karena hiasan

ruangan dengan bahan-bahan daur ulang memiliki biaya yang rendah.

f. Konsep coffee shop kami yang terakhir adalah entertainment, pertimbangan konsep

ini lahir dari kenyataan bahwa individu yang hidup di zaman sekarang tidak dapat

terlepas dari gadget. Gadget memang memenuhi kebutuhan komunikasi dan

entertainment pada masa sekarang ini dan hal tersebut berdampak bagi hubungan

sosial antar individu yang semakin lama semakin memudar nilainya. Untuk itu,

coffee shop kami menyediakan berbagai fasilitas hiburan seperti contohnya seperti

catur, monopoli, ular tangga, video game, kartu remi, uno dan sebagainya. Kami

juga akan menyediakan tv untuk acara nonton bareng. Sehingga pengunjung yang

datang untuk hangout bersama teman-teman atau keluarga tidak lagi disibukkan

masing-masing oleh gadgetnya, namun diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas

yang kami sediakan untuk menciptakan quality time bersama orang-orang terdekat.

Fasilitas lain yang akan kami sediakan adalah wifi, karena wifi penting untuk

menunjang pengunjung yang datang untuk meeting bisnis atau untuk pelajar yang

ingin menyelesaikan tugasnya.

12. Analisis SWOT

Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam

pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam  usahanya.

Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai. Salah satunya

adalah analisis SWOT.

23

Page 24: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah akronim dari Strength, Weakness,

Opportunity dan Threat.Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Strength (Kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki oleh usaha yang kami jalankan adalah:

1) Kedai kopi dengan menu yang harganya bersahabat.

2) Tempat dan situasi kedai yang unik dan nyaman.

3) Lokasi tempat yang strategis.

4) Kopi terbuat dari bahan baku pilihan yang dicampur dengan rempah-rempah khas

Indonesia.

5) Dilengkapi dengan fasilitas WiFi serta entertainment yang menarik.

b. Weakness (Kelemahan)

Selain kekuatan di setiap usaha pasti memiliki kelemahan, kelemahan usaha kami

adalah:

1) Brand belum dikenal sehingga membutuhkan promosi yang ekstra.

2) Adanya pesaing yang sudah lebih dulu dikenal.

c. Opportunity (Peluang)

Kesempatan yang dimiliki dalam perencanaan usaha adalah:

1) Peminat kopi di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.

2) Tingkat permintaan lebih tinggi daripada penawaran yang ada di Indonesia.

d. Threat (Ancaman)

Ancaman yang dihadapi dari usaha yang akan dijalankan adalah:

1) Bersaing dengan pesaing yang sudah cukup lama terjun baik yang berasal dari

dalam negeri maupun dari luar negeri.

2) Banyaknya kedai kopi/cafe yang ada di mall akan turut memberikan pengaruh

terhadap pertumbuhan usaha.

C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

1. Pemilihan dan Perencanaan Produk

Untuk menghasilkan cita rasa kopi yang baik, diperlukan bahan baku supplier

yang bagus. Dengan konsep edgy yang ingin kami tonjolkan, tentu cita rasa kopi kami

akan lebih mengarah pada kopi yang ditanam disekitar tanaman rempah asli

Indonesia. Kopi ini kami dapat dari koperasi Mitra Malabar. Koperasi ini selalu

24

Page 25: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

menjaga kualitas kopinya agar menciptakan hasil yang prima. Kesegaran biji kopi 

adalah persoalan yang sangat krusial dalam penyeduhan kopi. Bahkan tidak hanya biji

kopi yang sudah disangrai itu harus dalam keadaan segar ketika digunakan, green

bean pun jika tidak segar akan menimbulkan rasa yang kurang nikmat.

Kita bisa menilai kesegaran kopi, baik itu green bean atau roasted bean, dengan

cara mencium aromanya dan melihat warnanya. Aroma apek pada kopi biasanya

mudah dikenali, jadi besar kemungkinan kita akan mengetahui apa kopi tersebut bau

apek atau tidak. Lalu, jika kita lihat green bean yang kurang segar biasanya dari segi

warna berubah menjadi pucat. Baik roasted bean atau green bean sangat rentan

dengan bau dari udara sekitar, cahaya, kelembaban, dan panas. Oleh karena itu, cafe

atau coffee shop yang tidak menjaga roasted bean atau green bean-nya dari faktor-

faktor tersebut, maka dapat dipastikan mereka menyajikan kualitas kopi yang kurang

maksimal.6

Selanjutnya proses penggilingan. Biji kopi yang telah digiling membuka rongga

permukaan, atau biasa disebut surface area, menjadi partikel lebih kecil dari biji kopi

sebelumnya. Hal tersebut membuat aroma kopi menjadi lebih cepat hilang. Sejak dari

menit pertama kopi itu digiling, senyawa kopi yang berbentuk gas mulai menguap.

Itulah alasan mengapa ketika kita menyeduh kopi yang sudah jadi bubuk dalam waktu

lama, aroma dan rasanya akan berkurang. Namun demikian, untuk penyeduhan

maksimal bukan hanya menggiling kopi sesaat sebelum diseduh yang harus kita

cermati, kita juga harus menyesuaikan hasil gilingan kopi kita dengan waktu seduh

yang kita inginkan karena semakin halus kita menggiling kopi maka akan lebih cepat

larut dengan air. Sementara itu, kopi seharusnya kita larutkan sekitar 1,5 – 2% saja

dari kuantitas kopi yang kita siapkan, selebihnya adalah air yang akan memadukan

rasa kopi yang kita inginkan.

Ketika kita melarutkan kopi kurang atau lebih dari waktu yang semestinya,

hasilnya boleh jadi jauh dari yang kita inginkan. Misalnya, kopi terlalu cair atau pekat

yakni waktu ekstraksi lebih cepat untuk skala giling halus dan waktu lebih lambat

untuk skala giling kasar. Yang perlu diperhatikan, semua grinder walaupun dengan

merk dan tipe yang sama bukan tidak mungkin menghasilkan grind size yang berbeda,

6 Mirza Luqman Effendy, “Dasar-dasar Penyeduhan Kopi”, 31 Mei 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 21.19

25

Page 26: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

karena itu setting grinder penting sekali dilakukan setiap saat dan kita wajib

mengetahui seberapa kasar atau halus bubuk kopi yang kita butuhkan untuk

penyeduhan.

Kemudian, masukkan penyaring kopi ke dalam keranjang penyaring. Banyak alat

pembuat kopi yang sudah dilengkapi dengan penyaring sendiri. Jika sudah ada, maka

penyaring itu menjadi pilihan yang paling mudah dan ramah lingkungan. Gunakan

penyaring khusus pada alat pembuat kopi dan bukan yang terbuat dari kertas. Semakin

banyak kopi yang ingin dibuat, maka semakin banyak yang perlu dituangkan ke dalam

penyaring. Perbandingan kopi dengan air berbeda-beda, tergantung pada mesin

pembuat kopi dan jenis kopi yang akan dibuat. Perbandingan standar adalah sekitar 2

sendok makan kopi dengan 177 ml air (atau kopinya sebanyak satu tutup penggiling

kopi penuh, tidak lebih). Disarankan untuk memeriksa kembali mesin kopi secara

manual ketika menentukan perbandingan kopi dan air. Racikan kopi yang khusus

memiliki perbandingan kopi dan air yang khusus pula. Sebagian besar kopi memiliki

petunjuk pada kemasannya. Pastikan untuk selalu menggunakan sendok makan untuk

menuang kopi. Mesin pembuat kopi juga dilengkapi dengan sendok scoop. Bacalah

petunjuknya untuk mengetahui berapa sendok scoop kopi yang dibutuhkan.

Selanjutnya, tentukan jumlah air untuk membuat kopi. Untuk menentukannya,

dapat menggunakan baris pengukur pada teko kopi atau yang tertera pada sisi

pembuat kopi. Gunakan teko kopi untuk menuangkan air ke dalam alat pembuat kopi.

Biasanya ada bagian yang terbuka di bagian belakang atau di atas penyaringnya. Para

pemula yang baru menggunakan alat pembuat kopi mungkin akan tergoda untuk

menuangkan air secara langsung ke dalam keranjang penyaring. Jangan lakukan hal

ini. Tuangkan ke dalam bagian yang diperuntukkan untuk menampung air hingga

tercampur. Setelah menuang air, letakkan teko kopi kembali di atas tatakan yang

hangat.

Air adalah hal yang paling penting di dalam secangkir kopi, 98-99% pada

secangkir kopi adalah air. Nah, jika tidak teliti dalam penggunaan air maka yang akan

terjadi adalah rusaknya rasa kopi yang telah kita seduh. Air jelas tidak boleh berbau

dan tidak boleh keruh warnanya. Di dalam protokol yang dikeluarkan badan-badan

kopi dunia, air diurai dengan berbagai parameter: hardness dan total dissolve solid,

kadar pH, alkalinity, sodium, chlorine, dll. Parameter-parameter tersebut memang

26

Page 27: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

sulit dilihat dengan kasat mata atau dirasakan dengan lidah. Jika ingin mendapatkan

hasil secara detail, maka harus melakukan uji lab atau menggunakan alat ukur yang

dapat mengurai parameter tersebut. Tetapi kita pastinya ingin tahu parameter tersebut

secara manual atau sekadar pengetahuan awam saja. Jika masih sebatas pengetahuan

awam kita bisa menggunakan indera penglihatan dan perasa, paling tidak cukup untuk

mengetahui bau dan keruh air.

Mengenai suhu air, temperatur yang secara umum direkomendasikan berkisar

antara 85°-96°C. Tetapi, perlu diingat bahwa harus melihat roast profile kopi tersebut.

Jika semakin gelap roast profile-nya, maka akan semakin rentan terhadap panas air

yang akan menyebabkan rasa pahit. Sebaliknya, jika temperatur air kurang panas,

maka akan menyebabkan rasa kopi yang tidak optimal.

Segera singkirkan penyaring kopi dari alat pembuat kopi, buang ampas kopi ke

dalam tempat sampah (atau daur ulang saja ampas itu) dan cucilah penyaringnya.

2. Rencana Kualitas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kopi yang dibuat juga

tergantung pada bahan bakunya maka kesegaran bahan baku untuk menghasilkan

27

Page 28: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

produk yang baik sangatlah krusial. Pemilihan supplier untuk menentukan kopi itu

layak dinikmati pecinta kopi menjadi tujuan utama coffee shop. Untuk menghasilkan

kopi yang nikmat, selain dari proses pembuatannya juga berada pada packaging yang

digunakan berupa gelas untuk diminum ditempat dan kemasan gelas yang tahan panas

untuk take away. Kelihaian barista dalam pengolahan kopi ini sangat penting.

Kenikmatan kopi akan menjadikan coffee shop akan lebih unggul dari yang lainnya

karena perbedaan mendasar terletak pada rasa kopinya.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyeduhan kopi

sebagai berikut:

a. Perolehan ekstraksi (extraction yield) ideal dari kopi yang diseduh berkisar antara

18%-22%. Jika perolehan ekstraksi kurang dari 18%, hasil seduhan yang didapat

menjadi terlalu encer, rasa yang diharapkan tidak keluar atau malah terlalu asam

seperti rasa cuka. Sedangkan jika perolehan ekstraksi di atas 22%, hasil seduhan

menjadi pahit dan menusuk. Perolehan ekstraksi ditentukan oleh temperatur air,

waktu penyeduhan, ukuran gilingan bubuk kopi, serta metode penyeduhan yang

digunakan. Namun, presentase perolehan esktraksi ini juga berubah bergantung

selera kolektif atau individu peminumnya.

b. Tingkat intensitas atau kekuatan rasa kopi. Perlu diingat bahwa kopi yang rasanya

kuat itu bukan berarti pahit, melainkan memiliki kandungan perolehan ekstraksi

yang lebih banyak per satuan volume seduhan kopi. Salah satu cirinya ialah kopi

terasa berat atau tebal di mulut, contohnya espresso.

c. Metode penyeduhan. Ada banyak cara menyeduh kopi, misalnya dengan alat

French press, moka pot, mesin pembuat kopi otomatis, hingga tipe filter seperti

Chemex atau Hario. Pastikan bahwa alat berfungsi dengan baik sehingga

menghasilkan seduhan kopi yang menggambarkan karakter coffee shop.

d. Komposisi bubuk kopi dan air. Di berbagai negara di benua Amerika dan Eropa,

dimana metode penyeduhan kopi sudah kian variatif, standard rasio yang biasa

digunakan adalah sebagai berikut: 15-18 gram biji kopi per 225-324 gram air

dengan temperatur antara 90-950 C.7

3. Pemilihan Teknologi

7 Ariyanti, “Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik”, 14 November 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 22.28

28

Page 29: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Dalam membuka sebuah coffee shop terdapat beberapa alat penting yang akan

digunakan oleh barista dalam mengolah biji kopi. Masing-masing alat membantu

pembuatan proses pengolahan biji kopi dan memiliki berbagai fungsi untuk

menghasilkan kualitas kopi yang terbaik. Beberapa alat penting bagi barista untuk

mengolah kopi serta fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Grinder

Alat ini digunakan untuk menghaluskan biji kopi. Memperkecil ukuran partikel

kopi sesuai dengan keinginan konsumen.8

b. Mesin espresso

Mesin ini merupakan alat yang paling penting bagi pengusaha coffee shop, karena

pada dasarnya coffee shop menciptakan kopinya sendiri, maka dalam mengolah

dari bubuk kopi menjadi espresso barista membutuhkan mesin espresso yang baik

untuk menghasilkan kopi yang baik juga.

c. Portafilter

Wadah atau tempat bubuk kopi yang akan diekstrak Portafilter harus berada pada

suhu yang tepat pada saat ekstraksi, jadi sebaiknya jangan dilepas terlalu lama dari

grouphead. Portafilter terdiri dari handle, basket, dan spouts.9 Alat ini merupakan

alat yang paling penting, karena portafilter digunakan untuk wadah bagi bubuk

kopi yang telah di grind sebelumnya lalu dihubungkan ke mesin esspreso.

Portafilter, digunakan sebagai media selama proses pembuatan caffe.10

d. Tamper

Berfungsi sebagai alat untuk melakukan tamping atau pemadatan bubuk kopi pada

portafilter dengan cara menekannya dengan telapak tangan.

e. Group Head

Tempat dimana bubuk kopi pada portafilter yang telah di-tamping atau dipadatkan

akan diekstrak dengan tekanan tinggi mesin espresso hingga menghasilkan shot

espresso. Grouphead harus berada pada suhu yang tepat pada saat ekstraksi, itulah

sebabnya kita harus membilasnya dengan air dari boiler bila mesin berada dalam

keadaan idle dalam waktu yang cukup lama. Bagian bawah grouphead dikelilingi 8 Diakses dari www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder pada tanggal 12 April 2016 pukul 08.029 Dias Akhmad, “Mengenal Bagian Penting Mesin Espresso”, diakses dari www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html pada tanggal 12 April 2016 pukul 22.42 10 Ignatius Aryo Satriyo Aji, “Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1”, 5 Oktober 2011 diakses dari www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosok-barista-dan-kopi-part-1/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.05

29

Page 30: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

sekat berbahan karet (grouphead gasket), yang berfungsi untuk menutup grouphead

dan portafilter rapat-rapat agar tekanan tidak keluar dari tempat yang tidak

diinginkan. Karet penyekat ini adalah bagian paling rapuh dari mesin espresso.

Biasanya kita harus menggantinya setiap setahun sekali.

f. Knockbox

Berfungsi sebagai penampung ampas dari bubuk kopi yang telah diekstrak pada

portafilter. Knocbox dapat memudahkan pekerjaan barista dalam melepas atau

membuang ampas bubuk kopi dengan cara mengetuk portafiler pada besi yang

berada di tengah knockbox. Untuk lebih jelas, pembaca bisa melihat gambar di

bawah ini.11

Untuk dapat mengoperasikan kesemua alat tersebut, dibutuhkan keterampilan

khusus serta pengalaman untuk dapat menghasilkan kopi dengan cita rasa italia.

Proses yang sangat menetukan kualitas secangkir kopi sebenarnya ada pada

proses tamping menggunakan portafilter dan tamper. Tingkatan rasa pahit serta

gosong tidaknya rasa suatu kopi sebenarnya merupakan cerminan dari

proses tamping. Selain kualitas alat, serta keterampilan seorang Barista, jenis biji kopi

juga sangat menentukan kesempurnaan secangkir kopi. Ada beberapa jenis biji kopi

yang ada di dunia ini, mereka adalah Arabica dan Robusta. Masing-masing memiliki

cita rasa tersendiri, daerah asal dan pemasaran yang berbeda.12

Bukan rahasia bahwa jika ingin membuat espresso yang sempurna tentu

membutuhkan ketepatan ukuran, baik dari segi temperatur maupun tekanannya. Dan

ketepatan itu dibutuhkan secara konsisten, setiap saat. Terdapat beberapa merek mesin

kopi, terutama merek mesin espresso yang direkomedasikan karena terkenal memiliki

kualitas yang baik seperti La Marzocco, Synesso, Nuova Simmonelli, Slayer,

ataupun Kees van Der Westen, Saeco. Namun, brand-brand tersebut kurang

disarankan untuk coffee shop start-up karena harganya yang mahal dan biasanya

digunakan pada coffee shop yang sudah mempunyai nama.13

Coffee shop kami lebih cenderung memilih mesin kopi dan grinder automatis atau

semi automatis, karena kami menargetkan pengunjung sehari adalah 20 orang dan

konsep yang mementingkan kenyamanan dan pelayanan yang baik, sehingga

11 Op.cit.12 Op.cit.13 Sonny Pradipta, “Mesin Espressp yang Terlewatkan”, 6 April 2014 diakses dari www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.28

30

Page 31: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

kecepatan dan ketepatan penyajian kopi menjadi unsure penting yang harus

diperhatikan.

Terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan oleh start-up yang belum

berpengalaman dan memiliki wawasan yang kurang mengenai mesin-mesin kopi.

Salah satu caranya adalah dengan membeli paket buka café seperti halnya yang

ditawarkan grup otten coffee. Mereka menawarkan beberapa paket yang berisi bundle

alat-alat pembuat kopi, kelengkapan alat dan isi dari paket tergantung kebutuhan

coffee shop dan harganya pun bervariasi.

Konsep kami diatas akan cocok dengan salah satu bundle alat kopi yang disebut

dengan Paket Café Srikandi. Paket Café Srikandi merupakan sebuah paket café

terlengkap dengan harga yang lebih mahal dari pada paket lain, dibandrol dengan

harga Rp 32.877,00 Di dalam bundle ini mencakup beberapa alat utama dan alat

tambahan, antara lain:14

a. 1 unit Breville Coffee Machine Dual Boiler BES920

Breville coffee machine dual boiler adalah jagoan lain dari Breville,

produsen coffee gears yang cukup terkenal di Eropa dan Amerika ini. Dan

keistimewaan yang juga merupakan inti dari mesin espresso ini adalah sistem

pemanasnya yang terdiri dari dual boiler dengan bahan stainless steel.

Boiler espresso-nya, untuk sekali (espresso) shot, “diawasi” dengan PID

temperature control. Sementara boiler terpisah yang lain, untuk steaming, juga

mampu memberikan tekanan uap yang kuat dalam waktu singkat. Dengan kata

lain, Anda bisa mengekstraksi espresso shot dengan temperatur yang tepat dan

bisa menghadirkan cita rasa optimal sambil “memanaskan” atau steaming susu

dengan kualitas tak kalah baik di saat bersamaan. Breville Coffee Machine Dual

Boiler ini juga memiliki fitur Over Pressure Valve (OPV) yang membatasi

tekanan berlebihan selama proses ekstraksi berlangsung. Fitur ini membuat

espresso Anda terhindar dari pahit yang terlalu pekat sekaligus memberi rasa

yang nikmat. Sebaliknya, opsi low pressure pre-infusion yang dimilikinya

membuat tekanan meningkat secara perlahan demi menghasilkan ekstraksi yang

lembut dan merata. Temperatur ketika proses brewing, tekanan pre-infusion dan

durasi untuk semua proses “peracikan kopi”, semuanya itu telah terprogram

14 Diakses dari www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi pada tanggal 13 April 2016 pukul 10.45

31

Page 32: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dengan sistematis dan teratur. Dan yang terpenting, semua fitur-fitur itu telah

disederhanakan sehingga lebih user-friendly dan lebih gampang dioperasikan.

Tank air berkapasitas 84 oz. (atau sekitar 2.5 liter) dan outlet khusus untuk air

panas adalah fitur-fitur tambahan yang membuat mesin ini termasuk sigap untuk

membuat Americano atau pun untuk sekedar memanaskan cangkir sebelum

digunakan.

b. 1 unit Compak K6

Grinder kopi buatan spanyol ini memberikan performa yang mengagumkan,

produktivitas sekaligus juga harga yang bersahabat. COMPAK K6 memiliki

sejumlah fitur menarik seperti built-in coffee press, dispenser (yang terbuat dari

aluminium), dan opsi “stop” otomatis ketika bubuk kopi telah penuh di bagian

grinding doser-nya. Grinder kopi ini bekerja dengan kebutuhan listrik 285 watt

dan bisa menggiling dengan kapasitas sampai 10 kg per jam.

Dan beberapa alat tambahan lainnya:

c. 1 unit Espro Toroid Pitcher 600ml

d. 1 unit  Toroid Pitcher 350ml

e. 1 unit Motta Thermometer

f. 1 unit Tiamo Knock Box with Wooden Case (BC2407)

g. 1 unit Motta Tamping Stand

h. 1 unit Puro Espresso Brush

Keuntungan dari paket yang ditawarkan oleh Otten grup ini adalah alat-alat utama

seperti mesin kopi dan grindernya adalah rekomendasi dari barista professional,

sehingga mereka menyediakan barang yang bagus dan recommended dan juga mereka

memberikan saran bagi pebisnis start-up yang kurang mengerti dengan alat-alat kopi.

Namun kelemahannya adalah di dalam paket terdapat beberapa alat tambahan yang

tidak dapat disesuaikan untuk kebutuhan coffee shop kami.

Referensi sebelum membeli mesin espresso terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:15

15 Tono Wahid, “Sebelum Membeli Mesin Espresso”, 15 Februari 2011 diakses dari www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso pada tanggal 13 April 2016 pukul 11.08

32

Page 33: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

a. Menentukan dulu berapa budget yang dianggarkan dan jenis mesin yang

diinginkan. Mesin espresso terdiri dari banyak jenis, ada yang menggolongkan

dari sisi operasionalnya yang dibagi menjadi tiga bagian: manual, semi

otomatis, dan fully automatic. Asumsikan bahwa mesin yang biasanya diminati

adalah yang semi auotomatis di mana pengguna masih terlibat dalam tahapan

pembuatan kopi seperti grinder, dosing, tamping, dll. rentang harga mesin

espresso di atas 9-25 juta rupiah. Lalu terdapat aksesoris wajib seperti tamper,

picther, thermometer, timer, demitasse, shot glass, serta knock box yang akan

menambah biaya.

b. Mendahulukan membeli grinder terlebih dahulu sebelum mempunyai mesin

espresso. Disarankan grinder otomatis karena manual membutuhkan 75 kali

putaran untuk 10 gram kopi (satu shot).

c. Listrik setidaknya berdaya di atas 3500 watt. Bila ya, minimal Anda tidak harus

mematikan dulu beberapa sumber listrik yang memakan daya besar demi

menyalakan mesin espresso yang memang berdaya 1200 watt ke atas.

d. Memiliki mesin espresso artinya berkomitmen untuk merawatnya karena

bagaimanapun mesin ini tidak akan bekerja secara maksimal bila penuh dengan

kotoran.

Untuk membandingkan dengan membeli mesin kopi secara satuan, setelah

dilakukan survey maka harganya akan relatif lebih mahal daripada membeli paket

café, seperti misalnya dengan Rp 32.887.000,00 dengan paket yang di tawarkan otten

grup kita telah mendapat 2 alat utama otomatis dan beberapa alat tambahan lainnya.

Sedangkan apabila membeli secara terpisah merek ternama alat kopi, Rp

33.000.000,00 mendapatkan sebuah mesin espresso Nuova Simonelli Oscar yang

merupakan mesin semi automatis dengan harga satuan Rp 15.500.000,00 dan sebuah

coffee grinder Rancilio grider kryo dengan kapasitas 1,3kg dengan harga satuan Rp

16.740.000,00 buatan Italy. Dan tersisa sekitar 4 juta untuk membeli alat aksesoris

wajib lainnya seperti tamper, picther, thermometer, timer, demitasse, shot glass,

serta knock box. Jadi kesimpulannya dalam membeli teknologi dalam usaha coffee

shop terdapat 2 pilihan, yaitu membeli barang merek popular dengan kualitas baik

33

Page 34: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

yang harganya relatif mahal, atau membeli barang merek standar dengan kualitas baik

yang harganya lebih rendah. Semuanya dapat dilihat sesuai dengan kebutuhan. Untuk

coffee shop kami yang modal awalnya sangat terbatas, maka kami lebih memilih

membeli barang merek standar dengan kualitas baik yang harganya lebih rendah

namun sesuai kebutuhan.

4. Perencanaan Letak Coffee shop

Kami akan membuka kedai coffee shop kami di Bintaro Trade Center, tepatnya

di Jalan Jendral Sudirman Blok BC No. 03, Bintaro. Kami menyewa sebuah ruko

yang kami sulap menjadi kedai kopi kami yang mampu menyajikan kopi nikmat

dengan interior dan suasana kafe yang nyaman. Kafe kami bersebelahan dengan toko

Kue “Quiche Lorraine” dan berada tepat disebelah pintu masuk menuju Pasar

Modern, jadi dilalui oleh mobil yang keluar dari area pasar modern (one way traffic).

Coffee shop kami berhadapan langsung dengan area parkir yang cukup luas sehingga

memungkinkan pelanggan yang membawa kendaraan untuk memarkirkan

kendaraannya di depan coffee shop kami. Selain itu, tak jauh dari coffee shop kami,

terdapat atm center. Selain itu, di dekat coffee shop kami terdapat area perkantoran

dimana coffee shop kami akan menjadi pilihan utama untuk orang kantor disekitaran

Pasar Modern. Untuk lokasi sumber daya (kopi), kami akan melakukan pengiriman

dari Koperasi Kopi Mitra Malabar yang berada di Jawa Barat sehingga tidak perlu

adanya tempat untuk penanaman kopi tersebut.

5. Perencanaan Tata Letak (Layout)

Kami menyewa ruko di Pasar Modern dengan LT/LB 40,00 m²/78,00 m². Panjang

bangunan sekitar 8 meter dengan panjang 5 meter. Dinding bangungan terbuat dari

semen yang sudah di cat putih dengan lantai yang terbuat dari keramik. Untuk

bangunan sendiri masih terawat dengan baik serta bersih. Selain itu, dibagian depan

(pintu masuk) coffee shop kami sudah dalam bentuk kaca jadi memungkinkan

pelanggan untuk melihat kedalam coffee shop kami. Di bagian depan coffee shop kami

akan tertulis nama coffee shop kami, menu hari ini, dan tagline kami yakni:

“Economies, Enjoy, Edgy, and Entertainment” dengan papan hitam yang terbuat dari

triplek.

34

Page 35: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Namun disisi sebelah kanan, akan kami tutup dengan rak mainan sehingga

pelanggan dapat melihat mainan yang kami suguhkan. Disebelah kanan disediakan

meja persegi dengan hammock yang besar (cukup untuk 2 orang) dekat dengan

dinding, kemudian dihadapannya akan disediakan hammock untuk 1 orang sebanyak 2

buah untuk pelanggan yang membawa teman atau keluarganya sehingga kami

meletakkan meja mainan disebelahnya agar mudah terjangkau.

Disebelah kiri pintu masuk akan kami sediakan meja bundar dengan hammock

untuk 1 orang sebanyak 2 buah agar pelanggan dapat melihat kearah luar. Selain itu,

kami juga menyediakan rak buku untuk sisi kiri agar pelanggan dapat melihat koleksi

kami dan meminjamnya.

Bar akan memanjang selebar coffee shop kami dengan adanya meja cashier untuk

melakukan pemesanan dan pembayaran. Coffee machine kami letakkan di sebelah

kanan meja bar yang bersebelahan dengan tempat mencuci gelas atau piring setelah

penyajian. Kemudian disebelah tempat mencuci, kami sediakan tempat untuk

menaruh gelas dan piring yang masih basah, karena gelas dan piring yang siap pakai

akan kami taruh didalam kabin dibawah tempat menaruh gelas dan piring yang basah.

Diantara coffee machine dengan tempat mencuci piring akan diberikan sekat dengan

kaca agar air dari tempat cuci tidak mengenai coffee machine. Di hadapan meja bar,

kami sediakan hammock sebanyak 7 buah untuk pelanggan yang datang sendirian.

Disetiap bawah meja akan kami sediakan stop kontak agar memudahkan

pelanggan untuk men-charge hp ataupun laptopnya. Interior yang akan kami gunakan

kebanyakan dari kayu hasil pesanan (custom) agar memudahkan kami dalam

penataan. Dinding akan kami cat dengan warna cokelat muda dan dicampur dengan

aksen-aksen vintage serta warna pastel yang dapat mempercantik coffee shop kami.

Menu dari coffee shop kami akan dipajang diatas meja bar dengan papan tulis hitam

yang akan ditulis menggunakan kapur warna-warni. Kami juga akan melapisi lantai

kami dengan Vinyl agar lebih bernuansa vintage dan mengeluarkan kesan nyaman

kepada pelanggan.

Bagi pelanggan yang enggan untuk menggunakan hammock, kami menyediakan

kursi sebanyak 5 buah yang kami taruh dibawah tangga untuk maksimalisasi manfaat

ruang kosong. Jadi, pelanggan dapat meminta kepada pelayan untuk menyediakan

35

Page 36: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

kursi. Kami hanya menggunakan lantai 1 sebagai operasional cafe kami karena pada

lantai 2 akan kami jadikan sebagai gudang untuk penyimpanan bahan baku kopi serta

barang-barang lainnya.

6. Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Produksi

Target dari coffee shop kami adalah 30 orang/hari dengan estimasi per orangnya

akan membeli 1 cup kopi sehingga kami akan menjual sebanyak 900 cup kopi/bulan.

Namun, berdasarkan hasil survey kami terhadap kompetitor maka estimasi kami pada

weekdays bisa menjual sebanyak 60 cup/hari dan saat weekend menjual 25 cup/hari.

Rencana tersebut juga tentu diimbangi oleh kapasitas mesin kopi kami, bahan baku

kopi yang tersedia, serta barista yang mengolah kopinya sehingga memungkinkan

rencana ini dapat teralisasikan.

7. Pengawasan Kualitas Produk

Dalam usaha coffee shop ini, banyak faktor yang menentukan kualitas kopi yang

kami hasilkan seperti kualitas bahan baku, mesin, dan keahlian barista dalam

mengolah kopi.

a. Pengawasan Kualitas Bahan Baku

Dalam hal ini, bahan baku kami dikirim dari Koperasi Mitra Malabar

Indonesia yang berada di Jawa Barat. Kami akan meng-uji terlebih dahulu secara

sampling, agar bahan baku tersebut sudah sesuai dengan standar yang kami

inginkan.

b. Pengawasan Kualiatas Proses Produksi

Dilakukan dalam 3 cara, yakni pengawasan mesin, pengawasan barista, dan

pengawasan hasil produksi. Pengawasan mesin dilakukan secara berkala, baik itu

seminggu sekali atau sebulan sekali untuk memastikan mesin berfungsi dengan

baik dan menghasilkan produksi kopi yang sesuai keinginan kami. Pengawasan

barista dilakukan dengan melihat, memperhatikan, dan merasakan hasil kopi dari

olahan tangan barista tersebut. Pengawasan kualitas produksi dilakukan dengan

36

Page 37: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

mencicipi hasil kopi yang telah jadi apakah enak dimulut, tidak membuat

kembung, dan sebagainya.16

D. ASPEK MANAJEMEN

1. PerencanaanDalam aspek manajemen, diperlukannya perencanaan yang matang tentang

bagaimana perusahaan akan berjalan ke depannya, pengorganisasian sumber daya,

actuating, dan pengendalian. Dalam perencanaan, E-coffee melakukan pendekatan

campuran, namun lebih didominasi oleh pendekatan atas-bawah (top-down). E-coffee

memiliki manajer yang akan mengontrol jalannya bisnis, yaitu manajer keuangan,

manajer pemasaran, manajer SDM, dan manajer operasional. Dari keputusan yang

menyangkut pada operasional bisnis, kami lebih merujuk pada manajer terlebih

dahulu, kemudian akan kami delegasikan pada para karyawan dan meminta saran dari

mereka. Dalam rapat pengambilan keputusan, para karyawan juga dilibatkan

didalamnya sehingga kita juga dapat melihat potensi mereka dalam pengolahan coffee

shop kami. Namun, sebelum itu kami juga harus melakukan pelatihan kerja agar para

karyawan dan manajernya dapat melakukan visi dan misi bisnis ini secara satu

kesatuan.

Dari sisi jangka waktu, ada beberapa rencana yang akan kami lakukan.

Adapun rencana jangka pendek kami (dalam waktu1 tahun), sepeti: menggaet

pelanggan di bintaro dan sekitarnya, memiliki positioning dibenak customer bahwa

coffee shop kami merupakan “tempat nongkrong” bagi kalangan muda maupun tua,

memiliki omzet 100 juta hingga 110 juta per tahun, dan dapat memberikan sensasi

minum kopi dengan rasa yang berbeda dan dengan suasana yang berbeda dari coffee

shop lainnya. Rencana jangka pendek lebih berfokus pada pengembalian investasi

awal. Kemudian untuk rencana jangka menegah (dalam waktu 3-5 tahun), seperti:

memiliki outlet lain di daerah Jakarta dan Depok, memiliki omzet 110 juta hingga 200

juta per tahun, sudah melewati titik Break Event Point sehingga laba dapat meningkat,

dapat membuka lapangan kerja lebih banyak untuk meminimalisir pengangguran,

dapat memperluas jaringan mitra bisnis agar bisnis lebih berkembang, dan dapat

menambah alat kopi yang lebih canggih, serta tetap mempertahankan images coffee

shop kami sebagai “tempat nongkrong” yang asik bagi kalangan muda maupun tua.

16 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, hal. 389 – 391 dengan modifikasi.

37

Page 38: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Dalam rencana jangka menengah, lebih menekankan pada pengembangan usaha

dengan melakukan inovasi produk dan kemitraan serta ekspansi terhadap pasar .

Dalam perencanaan jangka panjang (dalam waktu >5tahun), seperti: memiliki cabang

di berbagai tempat di seluruh Jawa (Yogyakarta, Semarang, Malang, Solo), berinovasi

lebih banyak untuk produk kopi sehingga masyarakat dapat merasakan taste yang

berbeda dari kopi yang disajikan, dapat membuka lapangan pekerjaan diberbagai

daerah, dan tetap menjadi “tempat nongkrong” pilihan utama dihati customer.

Untuk perencanaan srategis, coffee shop kami memiliki visi yaitu

“Memberikan rasa kopi yang berbeda dari kompetitor kepada para pelanggan dengan

suasana yang nyaman dengan harga ekonomis dan dapat menjadikan coffee shop kami

sebagai sarana hiburan bagi para penikmat kopi”. Tujuannya agar semua masyarakat

dapat menjadikan coffee shop kami sebagai penghilang stress dikala suntuk dan

tempat berbagi keceriaan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan mau untuk

datang kembali. Misi kami disini adalah untuk menonjolkan sisi edgy dengan kopi

rempah yang kami miliki, enjoy dengan suasana tempat yang kami sediakan,

entertaiment pada permainan yang kami sediakan dan sebagai sarana penghibur bagi

pelanggan, dan economies dari segi harga sehingga menjadikan coffee shop kami

layak dijadikan sebagai tempat tujuan utama pelanggan untuk sekedar bersantai atau

nongkrong.

Perencanaan operasional mencakup pada kegiatan coffee shop kami sehari-hari

mulai dari pemesanan, pelayanan, penyajian, dan re-purchase. Dari pemesanan, kami

sudah menyediakan kasir untuk melakukan pemesanan dan pembayaran sehingga

pelanggan tidak perlu kerepotan dengan alur coffee shop kami. Kemudian setalah

melakukan pembayaran, barista kami akan menyajikan pesanan dari pelanggan dan

pelanggan tersebut dapat melihat langsung bagaimana coffee yang dipesan itu diolah.

Lalu kami mengharapkan adanya re-purchase dari tiap pelanggan dimana setelah

menikmati kopi kami, pelanggan merasa suka dengan karakter yang kami tonjolkan

dan mencintai suasana coffee shop kami yang paling berbeda dengan coffee shop

lainnya.

1. Anggaran

Sistem anggaran yang digunakan E-coffee disini adalah sistem anggaran

hasil karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai.

38

Page 39: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Untuk satu tahun mendatang, anggaran biaya E-coffee adalah sebesar 100 juta

rupiah.

Target awal usaha ini adalah mampu menjual 600 gelas kopi perbulan

dengan harga Rp. 20.000, maka pendapatan yang didapat selama setahun sebesar

Rp 144.000.000 sebagai harapan dari pasar yang dilayani.

Dengan modal awal 100 juta rupiah, perkiraan anggaran dasar untuk bulan

pertama operasional E-coffee adalah sebagai berikut:

Modal Rp 100.000.000

Sewa gedung Rp 30.000.000

Pembelian bahan baku Rp 10.000.000

Gaji Rp 20.000.000

Lain-lain Rp 40.000.000

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu

kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian

mempermudah pemilik usaha dalam melakukan pengawasan dan mementukan orang-

orang yang dibutuhkan untuk melaksakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi.

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa saja yang akan

dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut

dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut, pada tingkat

mana keputusan harus diambil.

Tujuan utama usaha E-coffee adalah mendapatkan laba/profit yang sebesar-

besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi

utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh E-coffee adalah keuntungan. Oleh

karena itu usaha coffee shop ini harus dapat melayani para konsumen/pelanggan

dengan cara menguntungkan untuk kelangsungan hidup usaha tersebut dalam jangka

panjang. Selain itu E-coffee juga harus mengetahui kesempatan-kesempatan baru

untuk memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

E-coffee memerapkan koordinasi antar unit usaha sehingga tercipta pembagian

kerja yang seimbang serta pelimpahan wewenang yang jelas dan tepat. Struktur

39

Page 40: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Manajer Keuangan

Manajer SDM Manajer Pemasaran

Manajer Operasi

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Mitra Bisnis

Mitra Bisnis

CEO

organisasi disusun secara profesional, yaitu pemilik usaha berada pada posisi paling

atas selaku pemimpin usaha tersebut. Lalu dibawahnya terdapat beberapa manajer dan

diikuti oleh para karyawan selaku pelaksana dimana masing-masing karyawan

melakukan aktivitas yang telah ditentukan. Adapun rencana struktur organisasi E-coffee

digambarkan dalam bagan berikut:

 

Adapun pembagian kerja dan wewenang unit organisasi berdasarkan bagpan di

atas adalah sebagai berikut:

1) CEO

a) Bertanggung jawab atas berdirinya perusahaan.

b) Menjamin legalitas perusahaan secara hukum.

c) Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan pemberi wewenang atau

kuasa untuk dijalankan oleh masing-masing manajer atau divisi.

d) Bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.

e) Berhak menyelenggarakan pertemuan/rapat untuk hal-hal tertentu

dengan pihak-pihak yang ditunjuk.

f) Monitoring perusahaan dari report tiap-tiap manajer.

g) Mempunyai keputusan mutlak atas atas outlet melalui manajer tiap

divisi dengan peninjauan evaluasi kondisi dan situasi terlebih dahulu.

2) Manager SDM

a) Bertanggung jawab atas semua sumber daya manusia yang bekerja di

E-coffee.

40

Page 41: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

b) Bertanggung jawab atas perekrutan pegawai baru.

c) Merekrut dan menyeleksi karyawan baru.

d) Mengevaluasi kinerja karyawan.

3) Manajer Operasi

a) Bertanggung jawab atas operasional outlet.

b) Membuat jadwal kerja karyawan.

c) Membuat checklist bahan baku, purchasing, kitchen, bar.

d) Menyiapkan kas untuk operasional dan berkoordinasi dengan finance

dan cashier.

e) Mengontrol fasilitas outlet dan berkoordinasi dengan cleaning service

dan barista.

4) Manajer Keuangan

a) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

b) Berkoordinasi dengan tiap-tiap divisi untuk kebutuhan keluar masuknya

uang kas.

c) Mengatur daftar keperluan, berkas, nota, pembelanjaan dan tagihan.

d) Merancang anggaran untuk keperluan operasional: gaji, purcashing,

promosi, maintenance dan inventaris.

e) Melaporkan kondisi keuangan kepada CEO.

5) Manajer Pemasaran

a) Bertanggung jawab atas promosi E-coffee.

b) Menentukan dan mempertahankan target pasar yang telah ditentukan

perusahaan dan membuat strategi untuk memikat para customer agar

para customer tidak pindah ke lain tempat.

c) Meningkatkan penjualan dan omset.

d) Memperluas jangkauan pasar.

e) Memperkuat produk, fasilitas, program dan promosi.

6) Karyawan (Barista)

41

Page 42: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Merupakan ujung tombak usaha ini, yaitu sebagai staff yang

berhubungan langsung dengan para customer, dalam hal ini barista

bertugas untuk:

a) Membuat menu minuman yang di order oleh customer.

b) Menyiapkan ingridient yang di perlukan untuk membuat minuman.

7) Karyawan (Waitress)

a) Menjaga dan memelihara kelengkapan operasional tetap bersih, rapi,

dan tidak rusak.

b) Mencatat order pesanan pelanggan.

c) Mengantarkan order pesanan pelanggan.

a. Faktor Penentu Struktur Organisasi

Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub-unitnya agar sejalan

dengan tujuan perusahaan, kemampuan sumber daya yang dimiliki serta kondisi

lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal. Sebagaimana semestinya,

coffee shop kami pun berusaha memperhatikan bentuk struktur organisasi agar

sejalan dengan tujuan coffee shop kami. Beberapa faktor utama yang kami

perhatikan dalam menentukan struktur organisasi di coffee shop kami, yaitu :

1) Strategi dan Struktur Organisasi. Strategi organisasi yang merupakan tindak-

lanjut dari visi, misi, dan tujuan perusahaan yang menentukan bagaimana jalur

wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan bagian

dibawahnya. Strategi akan mempengaruhi informasi yang mengalir di sepanjang

jalur tersebut serta mekanisme perencanaan dan pengambilan keputusan.Coffee

shop kami menerapkan struktur organisasi bentuk garis (sederhana) yang

diciptakan oleh Henry Fayol.

2) Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan

organisasi akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi. Pada Bab sebelumnya

kelompok kami telah mempresentasikan tentang strategi teknologi seperti apa

yang akan kami terapkan pada coffee shop kami. Coffee shop kami memilih untuk

menggunakan teknologi berkualitas baik pada mesin-mesin kopi kami dengan

42

Page 43: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

harga terjangkau. Coffee shop kami akan menggunakan mesin kopi dari otten

yang sudah terkenal baik dalam penjualan mesin kopi.

3) Manusia sebagai penentu struktur. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas

suatu organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi. Tidak hanya orang

dalam organisasi, tetapi termasuk orang-orang luar yang berhubungan dengan

organisasi. Contohnya, kecakapan manajer dalam mengambil keputusan serta

kemampuan dan sikap karyawan dalam bekerja sama. Pada coffee shop ini, kami

akan merekrut sumber daya manusia berdasarkan skill yang mereka miliki sesuai

dengan apa tujuan coffee shop kami. Kami juga akan memberikan kriteria-kriteria

seperti apa yang coffee shop kami butuhkan, sehingga bisa mendapatkan sumber

daya manusia yang cocok. Selain itu, sebelum menerima menjadi karyawan tetap

coffee shop kami akan memberikan masa uji coba selama 2 bulan untuk kinerja

mereka.

4) Ukuran dan struktur. Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun

ukuran subunitnya akan mempengaruhi struktur. Coffee shop kami merupakan

sebuah bisnis start-up, sehingga secara menyeluruh masih mencankup aktivitas

yang masih kecil, tetapi tetap dengan prosedur yang formal.

b. Bentuk Organisasi

Di dalam sebuah organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih

tepat disebut struktur organisasi, yaitu: organisasi garis, organisasi fungsional,

organisasi garis dan staf, organisasi gabungan, dan organisasi matriks.

Coffee shop kami memilih organisasi garis. Alasannya karena bentuk

organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana, sehingga cocok diterapkan

pada coffee shop kami yang basic-nya pemula (start-up). Dimana, ciri dari bentuk

organisasi garis ini adalah :

1) Jumlah karyawan relatif sedikit

Sebagai pemula, ciri ini cocok bagi coffee shop yang akan kami dirikan. Coffee

shop kami tidak merekrut sumber daya manusia yang terlalu banyak. Kami hanya

membutuhkan satu orang kasir, satu barista, dan dua orang waitress.

2) Organisasi relatif kecil

43

Page 44: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Telah dijelaskan pada perencanaan SDM dari coffee shop kami, bahwa kami

memiliki manajer keuangan, manajer SDM, manajer pemasaran, manajer operasi,

para karyawan, dan mitra bisnis.

3) Karyawan saling mengenal secara akrab

Dalam ruang lingkup yang relatif kecil, otomatis para karyawan di coffee shop

kami akan saling terhubung secara baik. Dengan demikian, diharapkan pulla dari

komunikasi yang terjalin secara baik, para karyawan kami dapat bekerja sama

secara baik pada team yang ada dalam memberikan pelayanan kepada para

customers yang berkunjung.

4) Spesialisasi kerja masih relatif rendah

Coffee shop kami melakukan pembagian kerja secara terstruktur atas tanggung

jawab yang diemban masing-masing.

c. Prestasi Organisasi

Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan

masyarakat tergantung pada keberhasilan para manajernya melaksanakan tugas

yang menjadi tanggung jawabnya.

Prestasi manajer dapat diukur dalam bentuk dua konsep, yaitu efisiensi dan

efektivitas. Efisiensi dalam coffee shop kami berarti "melakukan kerja dengan

benar" sesuai dengan tagline coffee shop. Efisiensi disini berarti coffee shop kami

bisa menghasilkan output maksimal dengan input yang dikeluarkan.

Di sisi lain, efektivitas pada coffee shop kami adalah kemampuan seorang

manajer untuk memilih tujuan yang tepat. Contohnya, adalah pemilihan pemasok

biji kopi.

3. Penggerakan (Actuating)

Aspek ini merupakan bagian dari manajemen, untuk memperkirakan apakah

coffee shop kami kelak dapat berjalan baik sehingga dapat dinyatakan layak. Maka

dari itu, untuk menyusun penggerakan supaya dapat berjalan dengan baik, coffee shop

kami mengkaji beberapa sisi, yaitu :

a. Fungsi Penggerakan

1) Membuat karyawan coffee shop kami agar suka mengerjakan tanggung

jawabnya lebih baik, melayani dengan hati bukan melayani atas tuntutan.

44

Page 45: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

2) Menumbuhkan rasa kesetian karyawan pada coffee shop terhadap

perkerjaannya, rekan sekerja, maupun atasannya. Membuat suasana lebih

membaur baik bagi atasan maupun para karyawan. Situasi nyaman akan

menciptakan rasa kebersamaan yang sayang untuk ditinggalkan.

b. Kepemimpinan

Pemimpin di coffee shop kami harus memiliki jiwa kepemimpinan yang

tepat. Dimana seorang pemimpin bisa memberikan pengarahan yang baik terhadap

karyawannya. Hal ini diperlukan coffee shop kami untuk mempengaruhi aktivitas

yang berhubungan erat atas kinerja karyawan. Pemimpin coffee shop dituntut untuk

memiliki cara berkomunikasi yang baik, dapat memberikan motivasi pada

karyawannya, bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat,s serta memiliki

kekuasaan yang positif.

4. Pengendalian (Controling)Pengendalian, sebagai salah satu faktor manajemen, hendaknya juga di analisis

untuk mendapatkan jawaban apakah dari sisi ini rencana manajemen untuk

pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fungsi pengendalian yang baik dalam menjalankan

suatu bisnis agar mencapai tujuan memperoleh laba secara maksimal.

Untuk meningkatkan kegiatan usaha E-coffee Shop , diperlukan suatu sistem

untuk mengendalikan kinerja perusahaan agar sesuai dengan tujuan usaha dengan

pengawasan yang berkelanjutan.

Adapun pengendalian manajemen E-coffee Shop yang dilakukan yaitu;

1. Menjalankan tugas dari setiap bidang pekerjaan dengan mengacu pada SOP agar

unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.

2. Berusaha untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dengan pengendalian

rutin dalam pembelian bahan baku, produksi, dan penyajian produk kepada

konsumen dengan merancang SOP di setiap bidang pekerjaan.

3. Memelihara peralatan dan perlengkapan yang dilakukan oleh teknisi ahli.

4. Memperbaiki kesalahan/kerusakan yang terjadi dengan sistematis.

45

Page 46: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Manajer Keuangan

Manajer SDM Manajer Pemasaran

Manajer Operasi

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Mitra Bisnis

Mitra Bisnis

5. Memberikan sanksi dari kesalahan yang dilakukan seperti peringatan verbal,

tertulis bahkan sampai pemotongan gaji atau berakhir dengan pemberhentian

hubungan kerja.

6. Membuat bentuk laporan dari kinerja karyawan, peralatan dan perlengkapan.

7. Melakukan evaluasi kinerja sumber daya manusia dari pengendalian yang

dilakukan atau bisa dari tanggapan konsumen.

E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Perencanaan SDM

Salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis adalah bergantung pada kinerja

sumberdaya manusia yang secara langsung ataupun tidak langsung member kontribusi

pada bisnis tersebut. Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari keberadaan

karyawan maka bisnis tersebut perlu menetapkan strategi atau perencanaan yang

tepat, yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar dapat mencapai

tujuan bisnis.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan sangat menguntungkan bagi

sebuah bisnis, karena akan menghemat biaya, memperbaiki kinerja, mempercepat

pencapaian tujuan, dan sekaligus akan menciptakan hubungan yang baik antara tenaga

kerja dengan bisnis tersebut. Untuk mencapai keuntungan tersebut, maka harus ada

hubungan timbal balik antara tenaga kerja dengan bisnis itu, hubungannya dapat

berupa pemenuhan harapan dan kebutuhan tenaga kerja serta pemenuhan standar

kinerja yang diharapkan oleh bisnis. Sumber daya manusia perlu dikelola melalui

strategi-strategi sumber daya manusia yang tepat, agar bisnis tersebut dapat

memaksimalkan pertumbuhannya dan mencapai tujuan dalam jangka pendek maupun

jangka panjang secara optimal. Bisnis tersebut dapat memaksimalkan keunggulan

bersaingnya dengan berpusat pada sumber daya manusianya, melalui efisiensi dari

para karyawan.

Pada bisnis yang akan kami jalani, perencanaan SDM merupakan salah satu

bagian yang terpenting dalam keberhasilannya. Karena kami harus dapat

menempatkan pekerja pada bagian yang benar-benar mereka kuasai. Beginilah

perencanaan struktur organisasi dari coffee shop yang akan kami jalani.

46

Page 47: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Dari bagan struktur organtisasi E-coffee diatas, coffee shop kami berencana

memiliki empat manajer yaitu manajer keuangan, manajer sumber daya manusia,

manajer pemasaran, dan manajer operasi yang memiliki tugasnya masing-masing.

Manajer Keuangan bertugas mengatur jalannya lalu lintas keuangan di dalam coffee

shop ini, manajer pemasaran bertugas untuk memasarkan E-coffee kepada pelanggan

dengan melakukan berbagai promosi baik melalui internet, melalui spanduk dan

brosur, dan juga melalui promosi langsung (face to face), manajer SDM bertugas

melakukan perekrutan karyawan dan mengawasi kualitas kerja dari karyawan tersebut

serta dapat memotivasi karyawan agar melakukan pekerjaan yang sesuai dengan misi

dan visi coffee shop E-coffee ini, dan yang terakhir adalah manajer operasi yang

memiliki tugas untuk mengawasi aktivitas coffee shop ini agar berjalan dengan lancar

dari mulai buka hingga tutup. Jabatan manajer café akan diisi oleh rekan-rekan kami

sendiri, yaitu dari kelompok kami agar tidak memakan biaya perekrutan lagi dan

biaya gaji dikarenakan bisnis kami merupakan bisnis yang baru.

Para manajer di atas membawahi empat karyawan yaitu dua orang barista, satu

orang kasir, dan satu orang lagi yaitu waiters. Barista di tempat kami memiliki dua

shift yang mana masing-masing memiliki jam kerja 8 jam dengan gaji yang diberikan

sebesar Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000 per bulan. Untuk kasir dan waiters memiliki

jam kerja selama 16 jam dengan gaji yang diberikan sebesar Rp. 2.000.000. Selain itu

kami juga memiliki dua mitra bisnis yang mensuplai biji kopi yaitu Koperasi Mitra

Malabar dan juga makanan ringan di coffee shop kami disuplai oleh perusahaan

makanan yang masih kami cari hingga saat ini untuk bermitra dengan kami.

2. Analisis Pekerjaan

MANAJER KEUANGAN

Kriteria Job Desk

- Pria atau wanita minimal berusia

20 tahun.

- Ahli dalam masalah keuangan

- Bertanggung jawab atas segala

aktifitas keuangan

- Memberikan laporan keuangan

47

Page 48: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

- Mengerti membuat laporan

keuangan

- Rajin, tekun, dan jujur

- Berpenampilan menarik

secara periodic kepada seluruh

pemimpin secara transparan

MANAJER PEMASARAN

Kriteria Job Desk

- Pria atau wanita minimal berusia

20 tahun

- Ahli dalam bidang pemasaran

- Dapat berkomunikasi dengan

baik

- Tanggap teknologi, rajin, dan

ramah

- Memiliki relasi yang baik

- Berpenampilan menarik

- Memasarkan bisnis ini kepada

konsumen melalui media

promosi

- Menjalin kerjasama dengan

berbagai pihak

- Menjaga hubungan baik dengan

konsumen

MANAJER SDM

Kriteria Job Desk

- Pria atau wanita minimal berusia

20 tahun.

- Berpengalaman dalam bidang

SDM

- Rajin, tekun, dan ramah

- Berpenampilan menarik

- Memberikan motivasi kerja

kepada karyawan

- Mendengarkan kritik dan saran

karyawan

- Meningkatkan skill karyawan

MANAJER OPERASI

Kriteria Job Desk

- Pria atau wanita minimal berusia

20 tahun.

- Berpengalaman dalam bidang

operasi

- Rajin dan ulet

- Melakukan usaha pemeliharaan

sarana dan prasarana secara

teratur

- Memastikan bahwa kegiatan

usaha berjalan dengan lancar

48

Page 49: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

- Berpenampilan menarik

KASIR

Kriteria Job Desk

- Wanita usia 19-24 tahun

- Minimal lulusan SMA atau

sederajat

- Berpengalaman minimal 1 tahun

- Rajin, ramah, dan jujur

- Berpenampilan menarik

- Melakukan transaksi keuangan.

- Menghitung pendapatan perhari

WAITERS

Kriteria Job Desk

- Wanita usia 19-24 tahun

- Minimal lulusan SMA dan

sederajat

- Rajin, ramah, jujur, dan tanggap

- Dapat berkomunikasi dengan

baik

- Berpenampilan menarik

- Melayani pelanggan (mengambil

dan memberikan pesanan)

- Menjaga dan memelihara

kelengkapan operasional tetap

bersih, rapi, dan tidak rusak

BARISTA

Kriteria Job Desk

- Pria usia 21-28 tahun

- Minimal lulusan SMA dan

sederajat

- Memiliki sertifikat barista

- Mengerti kopi dengan baik

- Dapat membuat kopi sesuai

dengan permintaan

- Dapat berkomunikasi dengan

baik

- Berpenampilan menarik

- Bertanggung jawab menyiapkan

produk dengan baik

- Bertanggung jawab mengedukasi

pelanggan mengenai produk kopi

terbaik

49

Page 50: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

3. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi

a. Rekrutmen

Dalam hal ini coffee shop kami membutuhkan pekerja pada bagian :

POSISI JUMLAH

Kasir 1

Waiters 1

Barista 2

Total Karyawan 4

b. Seleksi

Alat seleksi yang digunakan oleh kami adalah :

Untuk seleksi pada barista kami melakukan pengujian terhadap rasa dan

kesesuaian terhadap citra rasa kopi buatannya dengan image dari coffee shop E-

coffee. Kami juga memperhatikan tingkat kecekatan dari barista yang akan kami

rekrut untuk coffee shop kami. Tingkat kebersihan barista dalam membuat kopi

juga sangat kami perhatikan, karena kami akan memperlihatkan kepada pelanggan

bagaimana cara kopi mereka diracik hingga menjadi kopi yang siap untuk di

konsumsi.

c. Orientasi

Pada karyawan yang telah diterima, setelah melakukan tahap seleksi. Proses

orientasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan karyawan pada situasi kerja

50

Wawancara :

Sarana untuk bertukar informasi antara pelamar dan pewawancara berkaitan dengan

kesesuaian dan minat pelamar dalam pekerjaan yang akan diisi. Informasi yang

tersedia dalam lamaran pelamar pekerjaan dapat diperiksa lebih mendalam dalam

wawancara, dan informasi lain yang relevan terhadap kualifikasi pelamar dapat

diperoleh. Karena wawancara dapat menjadi lebih fleksibel, maka beberapa

informasi yang belum ada mengenai pelamar dapat dikumpulkan pada saat tersebut.

Page 51: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dan kelompok kerjanya yang baru. Jadi tahapan ini merupakan bagian dari

sosialisasi, yaitu proses pemahaman sikap, standar, nilai, dan perilaku yang baru.

4. Produktivitas

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output)

dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa

produktivitas memiliki dua dimensi, pertama: suatu efektivitas yang mengarah kepada

pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan

dengan kualitas, kuantitas dan waktu, kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan

upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana

pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Berkaitan dengan SDM, kriteria karyawan yang produktif menurut Dale

Timpe (1989) adalah :

- Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat.

- Kompeten secara professional

- Kreatif dan inovatif

- Memahami pekerjaannya

- Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam

pekerjaan.

- Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti

- Dianggap bernilai oleh atasannya.

- Memiliki catatan prestasi yang baik.

- Selalu meningkatkan diri.

Dari keterangan di atas kami berusaha untuk melakukan perekrutan karyawan

yang sesuai dengan kriteria karyawan produktif di atas, oleh karena itu kami

melakukan seleksi perekrutan karyawan dengan sangat hati-hati agar mendapatkan

karyawan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

5. Pelatihan dan Pengembangan

Perbedaan antara pelatihan dan pengembangan menurut (Syafaruddin: 2001: 217) :

a. Pelatihan

- Tujuan : Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan pekerjaan saat

ini.

- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka pendek.

- Orientasi: Kebutuhan pekerjaan saat ini

51

Page 52: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

- Hasil : Keterkaitan dengan pekerjaan relatif rendah

b. Pengembangan

- Tujuan : Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang

akan datang.

- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka panjang

- Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana

- Hasil : Keterkaitan dengan karir relatif tinggi

c. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan

1) Meningkatkan produktivitas

Pelatihan dapat meningkatkan prestasi tenaga kerja sehingga meningkatkan

produktivitas bagi perusahaan.

2) Meningkatkan mutu

Pengetahuan dan keterampilan dapat mengurangi eror kerja sehingga mutu

kinerja meningkat

3) Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM

Dengan adanya proses pelatihan dan pengembangan diharapkan perusahaan

akan mendapatkan SDM yang sesuai dengan posisinya.

a) Meningkatkan semangat kerja

Iklim kerja menjadi lebih kondusif jika diberi pelatihan

b) Sebagai personal growth

Setelah adanya pelatihan dan pengembangan diharapkan skill tenaga

kerja meningkat sebagai sasaran pencapaian.

Proses pelatihan akan menjadi titik awal bagi karyawan dalam mendapatkan

gambaran akan tindakan atau pekerjaan yang harus ditempuh dikemudian hari.

Metode yang kami gunakan adalah :

Magang / Apprenticeship Training

Magang adalah suatu pembekalan karyawan baru dengan cara belajar

langsung dengan senior dan diawasi oleh para pakar atau ahlinya. Untuk

mendapatkan skill yang sama dengan ahlinya dibutuhkan waktu yang relative

cukup lama.

Metode On The Job Training

Hampir dari seluruh pengetahuan pekerjaan diperoleh dari metode on the

job training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta

52

Page 53: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

praktis. Karyawan mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerjaan lain

yang sedang berjalan dan kemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek

lain dari on the job training adalah lebih formal dengan menggunakan format

yaitu karyawan senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan

pegawai baru memperhatikannya.

Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari

dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini adalah

karyawan belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam lingkungan

pekerjaan yang jelas juga.

Untuk upaya pengembangan karyawan terutama dalam hal pembuatan

kopi, kami memberikan kesempatan kepada karyawan kami untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan yang diadakan di wilayah local (seminar, workshop,

pengenalan teknik pembuatan kopi baru). Hal ini dimaksudkan agar skill

karyawan (barista) kami bertambah sesuai dengan perkembangan teknologi

pembuatan kopi.

6. Prestasi Kerja

Manajemen maupun karyawan perlu umpan balik atas kerja yang telah mereka

lakukan. Hasil penilaian prestasi kerja (performance appraisal) karyawan dapat

memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada

karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Agar pelaksanaan penilaian prestasi

kerja dapat dilaksanakan dengan baik, aktivitas ini perlu dipersiapkan. Sistem-sistem

penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, memiliki standar-

standar, dan menggunakan ukuran yang dapat diandalkan.

Untuk dapat mencapai prestasi kerja, sebelumya manajer personalia pada

coffee shop kami yaitu e- coffee perlu menetapkan standar operasional dan prosedur

sebagai tolak ukur apakah karyawan telah bekerja secara efektif untuk memenuhi

standar tersebut. Setelah menetapkan standar operasional dan prosedur, manajer harus

melakukan pengendalian yang diterapkan dalam bentuk pengawasan kepada para

karyawan agar bekerja selalu memenuhi standar untuk mencapai tujuan visi dan misi

e-coffee. Lalu setelah itu manajer juga harus mengadakan training dan pelatihan untuk

menambah skill barista dalam menghasilkan kopi dengan kualitas yang baik.

Dalam coffee shop kami, kami akan memperkerjakan setidaknya 4 karyawan,

yaitu dua orang barista yang bekerja pada 2 shift, satu orang kasir, dan satu orang

53

Page 54: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

waitress. Kriteria dari kasir yang akan kami pekerjakan adalah seorang yang mampu

mengoperasikan mesin kasir secara efektif, memiliki kemampuan berbahasa yang

baik, dan memiliki ketelitian tinggi. Lalu waitress yang akan kami pekerjakan adalah

seseorang yang good looking, memiliki kemampuan social yang baik, cepat tanggap,

dan memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Setelah itu, barista yang akan kami

rekrut dalah seseorang yang professional dan dapat memenuhi kewajibannya sebagai

barista. Kewajiban bagi seorang barista ialah untuk memiliki pengetahuan yang cukup

mengenai seluruh proses pengolahan kopi agar mampu bekerja secara efektif guna

mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengetahuan ini termasuk mengoperasian,

memelihara dan menjalankan mesin dengan benar, metode menggiling dan

memadatkan kopi, lama penyaringan, temperatur dan mutu air, milk foam, cara

penuangan, latte art, roasting, sampai budidaya kopi, metode pengeringan, cara

penyimpanan yang benar, dan pembungkus yang gunakan.17

Selanjutnya, pemberi nilai pun perlu melakukan persiapan. Penilai sering tidak

berhasil untuk tidak melibatkan emosinya dalam menilai karyawan, hal ini dapat

terjadi karena berbagai macam faktor, yaitu hello effect, enggan menilai hal-hal yang

ekstrem walau seharusnya secara objektif bernilai ekstrem, menilai terlalu lunak atau

terlalu keras, prasangka pribadi serta menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu

yang paling akhir saja.

Setelah itu, Barista juga harus mampu menggunakan alat-alat kopi dengan

baik untuk menghasilkan espresso berkualitas tinggi sesuai dengan standar yang

berlaku secara internasional. Membuat espresso jadi kelihatan rumit karena banyak

hal yang perlu diperhatikan untuk membuat espresso yang baik. Selain faktor 4M

(Macinazzione, Miscela, Macchina, Mano), espresso juga sebaiknya dibuat dengan

kecepatan tinggi (seluruh proses pembuatannya harus selesai dalam waktu kurang dari

60 detik) untuk memperoleh hasil yang maksimal. Alat-alat yang diperlukan Mesin

Espresso, Grinder, Tamper, Stopwatch, Measuring glass. Berikut adalah tahap-tahap

standar pembuatan kopi yang harus dilakukan oleh barista pada e-coffee:

a. Pastikan mesin espresso anda sudah mencapai panas optimal

Mesin espresso membutuhkan waktu tertentu untuk mencapai panas optimalnya.

Kalau anda baru saja menghidupkan mesin espresso anda, tunggu 30-45 menit. 

17 http://g311090045.blogspot.co.id di akses pada minggu, 5-6-2016. Pukul 4:21 WIB

54

Page 55: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

b. Panaskan cangkir keramik

kalau anda memakai mesin HX, bisa juga dilakukan pada saat grouphead flushing

(membilas grouphead untuk menurunkan suhunya). 

c. Giling biji kopi secukupnya

Jangan giling terlalu banyak karena bubuk kopi yang tidak terpakai akan turun

kualitasnya bila tidak segera diekstraksi. Tidak perlu khawatir, sejalan dengan

bertambahnya pengalaman anda akan tahu seberapa takaran yang cukup untuk

seporsi single/double-shot espresso.

Distribusi

Masukkan bubuk kopi ke dalam portafilter, kemudian ratakan permukaan

bubuk kopi dengan jari/permukaan rata lain sehingga bubuk kopi tidak

bertumpuk di satu tempat. Kebanyakan barista menggunakan jari

kelingkingnya untuk melakukan distribusi. 

Tamping

Lakukan 2 kali tamping: yang pertama dengan tekanan sekitar 9 kg, tepuk

dua sisi luar portafilter dengan tamper untuk melepas bubuk kopi yang

menempel di dinding saringan (jangan terlalu keras, nanti malah

gundukan kopinya jadi berantakan), lakukan tamping sekali lagi dengan

tekanan sekitar 18 kg, kemudian angkat tamper dengan gerakan memutar. 

Selalu bersihkan sisi atas portafilter dari bubuk kopi sebelum

memasangnya ke grouphead. Sisa bubuk kopi di atas portafilter bisa

merusak grouphead gasket (karet penyekat grouphead).

Ekstraksi

Pasang portafiler ke grouphead sampai rapat, siapkan stopwatch anda.

Tekan tombol ekstraksi, start stopwatch, tunggu 22-28 detik, stop

ekstraksi.

Nanti akan tiba saatnya anda tidak memerlukan stopwatch lagi, tapi untuk

sementara ini jangan buang stopwatch anda dulu. 

Evaluasi

Takar espresso yang baru saja anda buat. Volume espresso seharusnya ±

30 ml untuk single-shot dan ± 60 ml untuk double-shot. Kalau espresso

yang anda hasilkan terlalu banyak/terlalu sedikit berarti setelan grinder

anda salah, apabila terlalu banyak maka bubuk kopi terlalu kasar, jika

terlalu sedikit maka bubuk kopi terlalu halus.

55

Page 56: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Setelah itu, pada coffee shop kami akan menerapkan teori Motivasi Hezberg

dalam memahami sikap dan motivasi karyawan, Frederick Herzberg melakukan

penelitian untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan

ketidakpuasan karyawan terhadap lingkungan kerja mereka. Teori ini juga diterapkan

pada Starbucks, untuk itu kami akan mencoba menggunakan landasan teori

kepegawaian yang sama karena teori ini merupakan kunci sukses Starbucks dalam

berbisnis, tentunya kami akan melakukan beberapa modifikasi yang cocok untuk

coffee shop kami.

Penelitian tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap

karyawan yang puas dan tidak puas terhadap pekerjaan mereka. Herzberg menemukan

bahwa faktor yang memberikan kepuasan kerja berbeda dengan faktor yang tidak

memberikan kepuasan kerja. Herzberg menyebutnyamotivators dan hygiene factors. 

Berikut  adalah tabel faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan

kepuasan pekerjaan, serta diurutkan berdasarkan yang paling penting ditinjau dari segi

organizational behaviour adalah sebuah konsep perusahaan besar dengan banyak lini

yang sudah menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal untuk karyawan. Kami

akan mencoba menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan dapat

memotivasi dirinya sehingga mencapai kepuasan kerja. Hezberg dalam toeri motivasi

menjelaskan bahwa ada faktor motivator (faktor intrinsik) yang memberikan kepuasan

dalam bekerja yang  menjadi dasar karyawan mengalami kepuasan kerja. Faktor

intrinsik tersebut sejalan dengan enam prinsip yaitu :18

a. Achievement Factor

Dalam menjalankan bisnis berorintasi pada kepuasan karyawan,

sehingga dalam menjalankan bisnis karyawannya menjalankan bisnis

sesuai dengan cara mereka sendiri, dengan harapan konsumen puas dan

akan kembali. Pelayanan yang baik secara tidak langsung perusahaan akan

mendapatkan konsumen loyal yang akan menghasilakan pendapatan bagi

perusahaan.

b. Recognition

18 http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/01/organizational-behavior-of-starbucks.html di akses pada pada minggu, 5-6-2016. Pukul 5:32 WIB

56

Page 57: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Karyawan diberikan kebebasan dalam memberikan saran dan kritik

terhadap perusahaan dan perusahaan menghargai kritikan dan saran lalu

menyikapinya untuk kemajuan perusahaan dan menghargai karyawan

sebagai mitra dan diberikan kebebasan dalam menyampaikan saran dan

kritiknya.

c. Work Itself

Karyawan dalam menjalankan rutinitas kerjanya memunculkan

kebersamaan sebagai tim. Manajer adalah pimpinan tetapi karyawan bisa

melakukan pengambilan keputusan sejauh itu menguntungkan pelanggan

dan berdampak pada kepuasan pelanggan. Karyawan dalam menjalankan

bisnisnya harus berpantokan bahwa semua aspek adalah penting yaitu

konsumen, pengendalian mutu, bahan baku dan bekerja harus

menonjolkan quality service yang menjadi utama.

d. Responsibility

Memberikan kebebasan kepada karyawan namun harus disertai

tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Karyawan mengemban

tanggung jawab untuk harus menjaga kualitas dari pelayanannya kepada

konsumen. Manajer memberikan kesempatan kepada barista untuk

memberikan masukan dan jam kerja yang fleksibel namun menuntut

tanggung jawab agar memberikan yang terbaik untuk kepuasan konsumen

(Quality Service).

e. Advancement

Dalam pengembangan karyawan dengan memberikan kemungkinan

berkembang kepada karyawan hingga menjadi mitra suatu saat nanti

sehingga pengalaman bekerja akan menyenangkan. Dalam pengembangan

karyawan memberikan training kepada karyawan dalam pembuatan kopi,

pemilihan bahan baku kopi, hingga pengembangan bisnis.

f. Growth

Karyawan termotivasi dengan Starbucks memberikan kompensasi

berupa pembagian keuntungan kepada karyawan. Motivasi karyawan

57

Page 58: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

tercipta dengan mereka bekerja dengan lingkungan yang menciptakan

kenyamanan dan disertai dengan penambahan bonus berupa pendapatan

atas hasil bagi saham. 

7. Kompensasi

Cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan

kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat didefinisikan

sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses kompensasi, yaitu

suatu jaringan berbagai subproses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi

pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi

yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi atas dua

macam, yaitu imbalan yang bersifat financial (sering disebut kompensasi langsung)

dan kompensasi non-finansial (sering disebut kompensasi pelengkap atau kompensasi

tidak langsung) yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.

Kompensasi financial langsung yang akan kami berikan kepada karyawan-

karyawan di coffee shop kami adalah berupa gaji dan bonus, lalu kompensasi

finansial tidak langsung adalah berupa jaminan social kepada setiap karyawan kami.

Sedangkan kompensasi non-finansial yang akan kami berikan adalah berupa

penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, diskon 50%

bagi para karyawan apabila membeli produk kami, dan kami akan mengadakan

rekreasi.

Pertimbangan kami dalam menentukan gaji adalah jam kerja karyawan

menurut undang-undang tenaga kerja di Indonesia.19 Jam Kerja adalah waktu untuk

melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja

bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat

1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam

kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas

disebutkan diatas yaitu:

a. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja

dalam 1  minggu; atau19 http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaan-mengenai-jam-kerja-di-indonesia di akses pada pada minggu, 5-6-2016. Pukul 6:03 WIB

58

Page 59: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

b. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja

dalam 1 minggu.

Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40

(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu

kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur

sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur.

Dalam Perjanjian Kerja Bersama, diatur lebih merinci mengenai jam kerja, waktu

istirahat dan jam kerja bagi yang bekerja dengan sistem shift. Dan biasanya dalam

PKB pun, dirinci jam kerja shift bagi setiap divisi (contoh divisi produksi, keamanan,

dan lain-lain). Ketentuan hari dan jam kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama dapat

dirubah berdasarkan kesepakatan antara Pengusaha dengan  Serikat  Pekerja  serta 

pelaksanaannya  dilakukan  dengan menetapkan kalender kerja setiap tahunnya

dengan tentunya mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk kompensasi financial langsung, coffee shop kami akan melakukan

perundingan dengan karyawan untuk menetapkan gaji pokok yang akan diterima

karyawan. Namun, kami akan memacu pada standar upah kerja barista pada coffee

shop lain yang telah kami dapat melalui survey, yaitu berkisar antara 2,5-3,5 juta

rupiah untuk coffee shop start-up.

Kompensasi financial tidak langsung yang akan diterima oleh karyawan adalah

berupa bentuk jaminan social BPJS. Manajer akan mendaftarkan BPJS kesehatan dan

BPJS ketenagakerjaan untuk menjamin kesejahteraan karyawan dalam melakukan

pekerjaannya.

Setelah itu, kami juga akan memberikan kompensasi non-finansial berupa

potongan bagi karyawan sebanyak 50% untuk dua kali pembelian perhari bagi

karyawan untuk setiap produk minuman atau makanan yang ada di e-coffee,

penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, dan kami

akan mengadakan rekreasi bersama karyawan setiap tahunnya sebagai bentuk

penghargaan kami atas kinerja karyawan.

8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan perlu dibina agar dapat

meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik,

antara lain dapat dilakukan cara-cara berikut ini:

59

Page 60: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

a. Tanamkan dalam diri karyawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak yang

paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan

b. Tunjukkan pada karyawan bagaimana mengembangkan perilaku kerja yang aman

c. Berikan teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik

d. Buatlah contoh yang baik

e. Tegakkan standar keselamatan kerja secara tegas

Kesehatan kerja termasuk di dalamnya adalah kesehatan fisik dan mental.

Kesehatan karyawan bisa saja terganggu karena adanya penyakit, stress, maupun

kecelakaan. Dengan adanya program kesehatan kerja diharapkan pekerja menjadi

lebih produktif karena tingkat absensi akibat sakit yang rendah. Oleh karena itu,

gangguan-gangguan pengelihatan, pendengaran, kelelahan, lingkungan kerja

(misalnya suhu dan kelembapan) dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil

semaksimal mungkin.

Pada coffee shop kami, kami akan memberikan standar keselamatan dan

kesehatan kerja. Tingkat kecelakaan kerja pada coffee shop tergolong rendah, namun

untuk mengantisipasi hal tersebut kami akan menetapkan peringatan tentang

keselamatan kerja seperti peringatan dalam menggunakan alat-alat kopi, peringatan

air panas, dan lain sebagainya. Lalu untuk kesehatan kerja kami membagi menjadi 2

yaitu standar kesehatan kerja dalam operasional yaitu tentang tingkat kehigienisan

alat-alat pembuat kopi, pemeriksaan alat kopi secara berkala, dan kebersihan

lingkungan kerja dan coffee shop. Lalu standar kesehatan pegawai dengan

memberikan BPJS kesehatan untuk menunjang kesejahteraan dan kesehatan

karyawan.

9. Pemberhentian

Pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan

hubungan kerja (PHK) dari suatu organisasi terhadap karyawannya. Pemberhentian

karyawan ini dapat terjadi oleh berbagai sebab, misalnya:

a. Peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Keinginan perusahaan

c. Keinginan karyawan

d. Pensiun

e. Kontrak kerja telah berakhir

60

Page 61: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

f. Kesehatan karyawan

g. Meninggal dunia

h. Perusahaan dilikuidasi

Pemberhentian dari pekerjaan akan dapat menimbulkan kerugian-kerugian

baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Dari sisi perusahaan, kerugian dapat

timbul karena misalnya adanya biaya-biaya penarikan, seleksi, dan pengembangan.

Dari sisi karyawan, kerugian dapat timbul karena hilangnya pekerjaan. Agar tidak

timbul masalah karena pemberhentian ini, proses pemberhentian karyawan hendaknya

didasarkan pada undang-undang atau peraturan yang berlaku. Namun, demikian

dalam kenyataannya pemecatan sering terjadi. Jika pemecatan terpaksa dilakukan,

sebaiknya menurut prosedur yang berlaku.

F. ASPEK KEUANGAN

1. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana

a. Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan oleh E-Coffee berasal dari modal sendiri yaitu

sebesar Rp 96.550.000.

b. Kebutuhan Dana

  OpeningBiaya Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.300.000Modal KerjaTotal Investasi Rp 96.550.000

2. Perkiraan Modal Kerja

 Project OverviewLokasi Bintaro, Tangerang SelatanLuas Lahan 40 m2

Luas Bangunan 78 m2

61

Page 62: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

3. Perkiraan Biaya Investasi

Biaya InvestasiBiaya InvestasiBiaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.350.000Modal Kerja  

Harga Penjualan Rata-Rata

Penjualan Produk Coffee Rp 22.000Penjualan Produk Side Dish Rp 8.500Penjualan Produk Roti Bakar Rp 14.000

Harga Bahan Baku Rata-Rata

Penjualan Produk Coffee Rp 6.200Penjualan Produk Side Dish Rp 3.000Penjualan Produk Roti Bakar Rp 2.500

Financial Assumption

Inflasi 9%

PajakPajak Penghasilan:

62

HargaHarga Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Rp 18.500.000Biaya Interior Rp 12.200.000

Kenaikan Operasional

Kenaikan Pendapatan Operasional 10%Kenaikan Pengeluaran Operasional 10%

Target Penjualan

Jumlah Pengunjung 50 orang / hariPenjualan Produk Coffee 100%Penjualan Produk Side Dish 40%Penjualan Produk Roti Bakar 30%

Page 63: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

1. Taxable Income < 50.000.000 10,00%2. 50.000.000 < TI < 100.000.000 15,00%3. 100.000.000 < TI 30,00%

4. Perkiraan Biaya

Operasional

a. Biaya Manajemen

Posisi Jumlah Personil Jumlah Bulan Gaji/Bulan Gaji/tahun

Barista 2 12 Rp 3.000.000 Rp 72.000.000Kasir 1 12 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000

Waiters 1 12 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000Total Rp 8.000.000 Rp 132.000.000

b. Biaya Operasional

Keterangan Jumlah Bulan Biaya/Bulan Biaya/Tahun

Sewa Tempat 6 Rp 30.000.000 Rp 60.000.000Internet 12 Rp 400.000 Rp 4.800.000Listrik / Bahan Bakar 12 Rp 1.500.000 Rp 18.000.000Air 12 Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Biaya Pemasaran 12 Rp 1.000.000 Rp 12.000.000Biaya Kebersihan 12 Rp 150.000 Rp 1.800.000Perbaikan & Perawatan Alat 12 Rp 250.000 Rp 3.000.000

Total Rp 9.000.000 Rp 111.600.000

63

Biaya

Biaya Sewa Tempat Rp 30.000.000Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000Biaya Peralatan Kantor Rp 17.300.000Modal KerjaTotal Investasi Rp 96.550.000

Page 64: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Expenditure Forecast

Jumlah Unit/ Hari

Jumlah Hari/ Tahun Harga Satuan 2017 2018 2019 2020 2021

Biaya Bahan Baku:                

Penjualan Produk Coffee 50 360 Rp 6.200 Rp 111.600.000 Rp 117.180.000 Rp 123.039.000 Rp 129.190.950 Rp 135.650.498

Penjualan Produk Side Dish 20 360 Rp 3.000 Rp 21.600.000 Rp 22.680.000 Rp 23.814.000 Rp 25.004.700 Rp 26.254.935

Penjualan Produk Roti Bakar 15 360 Rp 2.500 Rp 13.500.000 Rp 14.175.000 Rp 14.883.750 Rp 15.627.938 Rp 16.409.334

Total Pengeluaran Rp 146.700.000 Rp 154.035.000 Rp 161.736.750 Rp 169.823.588 Rp 178.314.767

66

1. Proyeksi Laporan Keuangan

Sales Forecast

 Jumlah

Unit/ HariJumlah Hari/

Tahun Harga Satuan 2017 2018 2019 2020 2021

Penerimaan Operasional:                

Penjualan Produk Coffee 50 360 Rp 22.000 Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600

Penjualan Produk Side Dish 20 360 Rp 8.500 Rp 61.200.000 Rp 67.320.000 Rp 74.052.000 Rp 81.457.200 Rp 89.602.920

Penjualan Produk Roti Bakar 15 360 Rp 14.000 Rp 75.600.000 Rp 83.160.000 Rp 91.476.000 Rp 100.623.600 Rp 110.685.960

Total Penerimaan Rp 532.800.000 Rp586.080.000 Rp 644.688.400 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480

Page 65: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Depreciation Equipment

  Usia Ekonomis Nilai Residu Biaya 2017 2018 2019 2020 2021

Peralatan Dapur dan Kantor 5 Rp 10.000.000 Rp 35.850.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000

Total   Rp 10.000.000 Rp 35.850.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000

Income Statement

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021Penerimaan             Setoran Pemilik Rp 96.550.000 - - - - - Penjualan Produk Coffee - Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600 Penjualan Produk Side Dish - 61.200.000 67.320.000 74.052.000 81.457.200 89.602.920 Penjualan Produk Roti Bakar 75.600.000 83.160.000 91.476.000 100.623.600 110.685.960 Total Penerimaan Rp 96.550.000 Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480             Pengeluaran             Biaya Investasi Rp 96.550.000 - - - - - Biaya Bahan Baku - 146.700.000 161.370.000 177.507.000 195.257.700 214.783.470 Biaya Manjemen - 132.000.000 145.200.000 159.720.000 175.692.000 193.261.200 Biaya Operasional - 111.600.000 122.760.000 135.036.000 148.539.600 163.393.560 Total Pengeluaran Rp (96.550.000) Rp (390.300.000) Rp(429.330.000) Rp (472.263.000) Rp (519.489.300) Rp (571.438.230)EBITDA - Rp142.500.000 Rp 156.750.000 Rp 172.425.000 Rp 189,667,500 Rp 208,634,250 Depresiasi - (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000) (5.170.000)EBT - Rp 137,330,000 Rp 151.580.000 Rp 167.255.000 Rp 184.497.530 Rp 203.464.250 Tax - (20.599.500) (22.737.000) (25.088.250) (27.674.625) (30.519.638)

Net Income - Rp 116.730.500 Rp128.843.000 Rp 142.166.750 Rp 156.822.875 Rp 172.944.613

67

Page 66: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

5. Aliran Cash Flow dan Initial Operational Cash Flow

Deskripsi Tahun ke 1 Tahun ke- 2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Biaya-biaya          

Biaya Operasional        Biaya Sewa Tempat Rp 30.000.000 - - - -Biaya Konstruksi Bangunan Rp 18.500.000 - - - -Biaya Interior Bangunan Rp 12.200.000 - - - -Biaya Peralatan Dapur Rp 18.550.000 - - - -Biaya Peralatan Kantor Rp 17.350.000 - - - -

Biaya Bahan Baku        Produk Coffee Rp 111.600.000 Rp 122.760.000 Rp 135.036.000 Rp 148.539.600 Rp 179.732.916

Produk Side Dish Rp 21.600.000 Rp 23.760.000 Rp 26.136.000 Rp 28.749.600 Rp 34.787.016

Produk Roti Bakar Rp 13.500.000 Rp 14.850.000 Rp 16.335.000 Rp 17.968.500 Rp 21.741.885

Biaya Persediaan          Biaya Desain Sistem        

Staff Barista Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Staff Kasir Rp30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Waiters Rp30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Biaya Pemasaran Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000

Biaya Variabel        

Internet Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000

Listrik Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Air Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000

Biaya Kebersihan Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000

Biaya Depresiasi Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000 Rp 5.170.000

68

Page 67: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Biaya Pajak          Total Biaya Rp 429.070.000 Rp 347.140.000 Rp 363.277.000 Rp 381.027.700 Rp 400.553.470

Manfaat-Manfaat        Keuntungan Berwujud        

Peningkatan Penjualan kopi Rp 396.000.000 Rp 435.600.000 Rp 479.160.000 Rp 527.076.000 Rp 579.783.600 Peningkatan Penjualan Side Dish Rp 61.200.000 Rp 67.320.000 Rp 74.052.000 Rp 81.457.200 Rp 89.602.920Peningkatan Penjualan Roti Bakar Rp 75.600.000 Rp 83.160.000 Rp 91.476.000 Rp 100.623.600 Rp 110.685.960Total Pendapatan Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480Selisih Pendapatan dan Biaya Rp 103.730.000 Rp 238.940.000 Rp 281.411.000 Rp 328.129.100 Rp 379.519.010Cash Flow awal Periode - Rp 103.730.000 Rp 238.940.000 Rp 281.411.000 Rp 328.129.100 Cash Flow akhir Periode Rp 103.730.000 Rp 342.670.000 Rp 520.351.904 Rp 609.540.100 Rp 707.648.110

  1 2 3 4 5A. PENERIMAAN           Penerimaan Penjualan Rp 532.800.000   -   -

Sub Total Penerimaan Rp 532.800.000 Rp 586.080.000 Rp 644.688.000 Rp 709.156.800 Rp 780.072.480B. PENGELUARAN           Tax Rp 20.559.500 Rp 22.737.000 Rp 25.088.250 Rp 27.674.625 Rp 30.519.638 Biaya Investasi - - - - - Biaya Bahan Baku Rp 146.700.000 Rp 161.370.000 Rp 177.507.000 Rp 195.257.700 Rp 214.783.470 Biaya Manjemen Rp 132.000.000 Rp 145.200.000 Rp 159.720.000 Rp 175.692.000 Rp 193.261.200 Biaya Operasional Rp 111.600.000 Rp 122.760.000 Rp 135.036.000 Rp 148.539.600 Rp 163.393.560

Sub Total Pengeluaran Rp 410.859.500 Rp 452.067.000 Rp 497.351.250 Rp 547.163.925 Rp 601.957.868C. SELISIH KAS Rp121.940.500 Rp 134.013.000 Rp 147.336.750 Rp 161.992.875 Rp 178.114.612

D. SALDO KAS AWAL Rp - Rp121.940.500 Rp 255.953.500 Rp 403.290.250 Rp 565.283.125

E. SALDO KAS AKHIR Rp121.940.500 Rp 255.953.500 Rp 403.290.250 Rp 565.283.125 Rp 743.397.737

69

Page 68: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

6. Analisis Kepekaan

a. Metode Payback Period

Biaya Investasi Rp 96.550.000 Biaya Bahan Baku satu tahun mendatang Rp 146.700.000   Rp 243.250.000 Tahun 1 Rp 121.940.500Tahun 2 Rp 134.013.000Tahun 3 Rp 147.336.750Tahun 4 Rp 161.992.875Tahun 5 Rp 178.114.612

Total Rp 743.397.737

Keuntungan Setelah Pajak Rp 743.397.737

Depresiasi Rp 25.850.000 Aliran Kas Masuk Rp 769.247.737Nilai Investasi Rp 96.550.000

Payback period = (Rp96.550.000/ Rp769.247.737) x 1 tahun=1,5 tahun

Dengan usia ekonomis usaha yang direncanakan adalah 10 tahun dan pengembalian nilai investasi dapat dikembalikan dalam 1,5 tahun menandakan proyek ini LAYAK.

b. NPV

  1 2 3 4 5

70

Page 69: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Kas Rp 121.940.500 Rp 134.013.000 Rp 147.336.750 Rp 161.992.875 Rp 178.114.612Biaya Investasi Rp 96.550.000        Interest 10%                   PV Cash Flow Rp 553.544.300        NPV Rp 456.994.300        

Karena NPV > 0, Proyek Layak

71

Page 70: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

G. ASPEK EKONOMI

1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Nasional

a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

Dengan dibukanya gerai E-Coffee kami, maka secara langsung sangat

berdampak bagi karyawan yang bekerja di gerai coffee shop kami. Dimana

sebelumnya para karyawan tersebut tidak bekerja (pengangguran) sekarang

mereka memiliki pekerjaan, seperti barista, pelayan maupun kasir. Hal ini

termasuk dalam memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat karena kami

mempekerjakan para karyawan yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan,

dan membantu negara mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

b. Menggunakan sumber daya lokal

Gerai coffee shop kami menggunakan bahan baku utama yaitu biji kopi, dimana

kami menjadikan sebuah koperasi di daerah Sukabumi sebagai supplier untuk

biji kopi kami, yaitu Koperasi Mitra Malabar. Dengan mengambil bahan baku

di supplier yang ada di daerah Sukabumi diharapkan dapat meningkatkan

perekonomian di daerah tersebut.

c. Menghasilkan dan menghemat devisa

Karena kami mengambil bahan baku kopi di dalam negeri yaitu di derah

Sukabumi, maka otomatis kami menghemat devisa negara karena kami tidak

melakukan import yang membuat negara dapat menghemat devisa.

d. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan

kemampuan

Seperti kita ketahui, orang Indonesia sangat menyukai kopi. Hampir sebagian

besar kalangan menyukai kopi, baik itu remaja, dewasa, perempuan maupun

laki-laki. Dengan membuka gerai coffee shop kami mengharapkan agar

kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri terpenuhi, mengingat banyaknya

pecinta kopi yang ada di tanah air.

e. Menambah pendapatan nasional

Dengan membuka gerai coffee shop ini yang mana bahan bakunya diambil di

dalam negeri sudah pasti mengurangi import dan menghemat devisa. Lalu

kemudian dengan keinginan kami untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi

dalam negeri, maka pendapatan negara akan bertambah seiring berjalannya

72

Page 71: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

waktu. Belum lagi pajak yang akan coffe shop kami bayarkan kepada

pemerintah juga akan menambah pendapatan negara.

2. Hambatan di Bidang Ekonomi

Dengan adanya pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan

di Indonesia, maka banyak hambatan yang yang harus dihadapi bagi gerai coffee

shop kami, sehingga tidak mudah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi.

Hambatan itu dapat berupa iklim tropis yang ada di Indonesia yang membuat

para karyawan terkadang menjadi malas bekerja saat musim hujan tiba, karena

suasana yang nyaman untuk tidur. Selain itu pada saat musim hujan juga

membuat bahan baku utama yang kami pakai yaitu biji kopi menjadi turun

kualitasnya, sehingga ditakutkan akan membuat para konsumen kami akan

merasa kecewa dengan rasa yang akan dihasilkan oleh olahan kopi di gerai

coffee shop kami. Selain itu hambatan lain yaitu produktivitas yang rendah.

Karena kami mengambil karyawan untuk kasir dan pelayan dengan spesifikasi

lulusan SMA atau sederajat, maka kualitas sumber saya manusia yang kami

dapatkan juga tidak terlalu berkualitas karena spesifikasi tersebut, kecuali

apabila para karyawan tersebut memiliki sifat yang ulet, cekatan, ramah terhadap

customer dan sebagainya.

3. Dukungan pemerintah

Kebijakan pemerintah melalui kebijakan perdagangan dalam negeri

secara langsung mengatur usaha yang ada di Indonesia. Kebijakan tersebut dapat

berupa pajak penjualan, retribusi dan kewajiban pembayaran lainnya. Pajak

sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara karena pajak yang diatur untuk

suatu usaha tidak sedikit jumlahnya, dan juga pajak tersebut juga berpengaruh

terhadap pendapatan coffee shop kami, karena dengan membayar pajak, maka

pendapatan coffee shop kami akan berkurang.

H. ASPEK SOSIAL

Sebagaimana bisnis pada umumnya, begitu juga dengan coffee shop kami,

yang berorientasi untuk mencari keuntungan yang maksimal. Namun, sebuah bisnis

73

Page 72: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

tidak dapat berdiri sendirian. Bisnis tumbuh bersama-sama dengan komponen lain

dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, dan diharapkan selalu

berada dalam keseimbangan. Salah satu bagian komponen yang dimaksud adalah

lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, coffee shop kami tetap

memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga social

Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam

kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain

membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian

mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan sepertI :

penelitian, penyediaan lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Seperti halnya

coffee shop kami, yang mengambil bahan baku biji kopi dan kemudian

mengolahnya menjadi secangkir kopi. Untuk melaksanakan semua kegiatan itu,

sebuah bisnis sudah tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya

antara bisnis yang satu berbeda dengan bisnis yang lain.

Untuk merealisasikan kegiatan bisnis tidaklah mudah. Dalam

kenyataannya sering timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang, yang

datang terutama dari lingkungan eksternal perusahaan, seperti kondisi politik,

ekonomi dan sosial. Selain ancaman dan peluang, bisnis juga dipengaruhi oleh

aspek internal perusahaan, yaitu mengenai kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh si perusahaan, seperti kinerja SDM dan kualitas produk. Jadi,

perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang maksimal, ia juga

hendaknya mengemban misi sosial kemasyarakatan dan lingkungan sekitar. Hal

ini penting agar antara perusahaan dengan masyarakat dapat hidup saling

menguntungkan.

2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks

Pemecatan karyawan terjadi karena berbagai alasan, seperti perusahaan

mengalami kemerosotan keuntungan, dsb. Hal ini merupak hal yang biasa pada

masa lalu. Saat ini, perlakuan demikian hanya akan mengakibatkan

terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam

74

Page 73: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

perusahaan. Hal ini, diantaranya disebabkan oleh makin baik-nya peraturan-

peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan di bidang

teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani

oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik di

mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.

3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic

Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehiduapan berbagai kelompok

yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-

harapan sosial, ekonomi, atau politik. Salam sistem sosial yang kompleks saat

ini, kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah banyak sehingga

hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing-masing

kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.

Dikaitkan dengan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan lembaga-

lembaga lingkungannya menjadi kompleks karena semakin banyak lembaga

yang terlibat, seperti karyawan, pemasok, pembeli, pemerintah, dan sebagainya.

Dalam kondisi seperti ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di lingkup

masyarakat pluralistik. Dimana terdapat beberapa pusat kekuatan yang masing-

masing mempunyai tingkat otonomi tertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Di

sini terdapat pula semacam hubungan kerja sama antara perusahaan dan

kelompok tersebut. Perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam

menciptakan kondisi sosial yang baik dan kesejahteraan secara umum.

Berdasarkan hal di atas, sebuah bisnis diharapkan dapat memiliki

manfaat sosial yang bisa diterima oleh masyarakat, seperti :

Membuka lapangan kerja baru

Dengan adanya bisnis coffee shop kami, diharapkan bisa memacu masyarakat

disekitar Bintaro untuk turut serta membuka lapangan kerja baru lainnya.

Dengan seperti itu dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada.

Melaksanakan alih teknologi

75

Page 74: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Maksudnya dengan dilakukannya alih teknologi kepada pekerja dengan berbagai

cara pelatihan yang terprogram dengan baik, maka diharapkan tidak hanya

meningkatkan 'skill' pekerja tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang

andal semakin kokoh. Akhirnya pekerja secara lansung maupun tidak langsung

dapat mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat sekitar secara positif

pula.

Meningkatkan mutu hidup

Dengan adanya coffee shop yang kami dirikan sudah tentu turut seta mengurangi

angka pengangguran. Dengan demikian pekerja yang sudah mempunyai

penghasilan mandiri dapat meningkatkan mutu hidup mereka.

Pengaruh positif

Proyek bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,

tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baiknya kondisi

lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan, dan telepon tetapi juga kondisi

lingkungan psikis mereka.

CSR pada E-Coffee

Setiap satu cangkir kopi yang terjual, akan diambil dana sebesar Rp500,- yang

kemudian akan kami donasikan ke yayasan yatim piatu.

I. ASPEK POLITIK

Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang

diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu

produk, baik itu produk barang maupun jasa. Untuk menganalisis kelayakan bisnis,

hendaknya perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis

dibangun dan diimplementasikan tidak mengganggu sehingga kajiannya menjadi

layak.

76

Page 75: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Di dalam bisnis, ada good news dan bad news. Good news dimaknai sebagai

berita yang bisa diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu

negara yang dapat menguntungkan. Bad news dimaknai sebagai berita yang

diterima pelaku pasa tentang berbagai daktor yang dinilai tidak mendukung dan

memiliki potensi mendatangkan kerugian.

Jadi, jelas bahwa aspek politik secara langsung ataupun tidak langsung

berpengaruh kepada dunia bisnis, termasuk coffee shop kami. Makin kacau kondisi

politik suatu daerah akan berdampak pula pada bisnis.

Contoh yang bisa terjadi pada pada coffee shop kami, seperti peraturan

transportasi dalam mengirim bahan baku biji kopi, tak menutup kemungkinan

bahwa politik berperan terhadap kondisi bisnis.

J. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

1. Ancaman Masuk Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan

sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi

bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya

produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi

perusahaan yang telah ada. terdapat beberapa faktor penghambat bagi pendatang

baru masu ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan Hambatan

Masuk.

Coffee shop kami yang masuk dalam kategori start-up akan mengalami

hambatan-hambatan ketika masuk dalam lingkungan industri coffee shop.

Hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan

competitive strategy atau dengan menghasilkan keunggulan bersaing dan

diferensiasi produk. Berikut merupakan faktor-faktor yang menjadi hambatan

bagi kami dan cara kami mengatasi hambatan tersebut.

a. Skala Ekonomi

Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka

akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal

77

Page 76: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus

diperbesar dan proses produksi yang terus menerus diefisiensikan sehingga

harga per unit barang menjadi lebih rendah.20

Contohnya pada kasus kami adalah ketika kami membandingkan e-

coffee dengan perusahaan coffee shop yang memiliki skala ekonomi yang

sudah besar seperti Coffee Bean, Starbucks, atau Excelso. Pada saat

perusahaan kami baru saja memasuki dunia bisnis coffee shop mungkin di

sisi lain perusahan-perusahaan besar tersebut telah mengalami break even

point atau balik modal. Karena pada dasarnya semua perusahaan start-up

akan mengalami produksi dalam skala kecil di awal ketika perusahaan ada

dalam tahap pengenalan. Dalam kondisi seperti ini maka kami akan

melakukan beberapa strategy yang diharapkan dapat membantu kami dalam

melewati tahap ini, yaitu dengan strategi peluncuran cepat (rapit skimming

strategy) yang merupakan saat peluncuran produk baru pada harga tinggi

dengan tingkat promosi yang tinggi. Pada tahap ini perusahaan berusaha

menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang akan

digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.21

Pertimbangan kami dalam menerapkan strategi peluncuran cepat adalah agar

kami tidak mengeluarkan biaya untuk investasi pada pemasaran saat

launching produk kami dengan meningkatkan harga jual produk kami dari

harga jual aktualnya, karena kami telah berinvestasi besar pada mesin kopi

dan penyewaan tempat, sehingga strategi ini dapat meminimalisir biaya dan

memungkinkan kami meraih pangsa pasar yang lebih luas dengan tingkat

promosi yang tinggi.

b. Diferensiasi produk

Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang

baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang lebih besar untuk merebut

para pelanggan yang loyal pada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya

adalah dengann iklan yang gencar dan pelayanan yang baik. Pada tahap awal 20 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, Hal. 268-26921 Diakses dari http://majalahmesinbisnis.com/4-tahap-strategi-product-life-cycle/ pada senin, 13-6-2016 pukul 12:21

78

Page 77: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

usaha-usaha ini membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan

kerugian. Sering kali kondisi ini berjalan cukup lama.22

Diferensiasi produk utama yang akan kami hadirkan pada coffee shop

kami adalah menu kopi rempah. Kopi rempah merupakan perpaduan antara

espresso dicampurkan dengan rempah-rempah asli Indonesia seperti kayu

manis, cengkeh, jahe, biji pala, dan lain sebagainya. Kami dan para barista

akan bereksperimen dalam pembuatan kopi rempah ini, karena agak sulit

mencampurkan espresso dengan rempah tanpa pengalaman dan keahlian

yang ekstra untuk menciptakan perpaduan yang akan menciptakan kopi

dengan aroma dan cita rasa yang baik. Kami akan menyediakan dua jenis

kopi rempah ini pada coffee shop kami, yaitu cold dan hot. Selain itu kami

juga akan menyediakan menu kopi rempah latte, untuk para pecinta latte

dengan sajian yang baru.

Pertimbangan kami dalam menyajikan kopi rempah dalam menu kami

adalah karena dalam survey ke beberapa coffee shop, kami belum pernah

melihat menu seperti ini atau masih sangat jarang ada coffee shop yang

menawarkan menu ini. Maka dari itu untuk mengambil kesempatan dalam

menawarkan menu yang masih belum umum di pasaran, kami menjadikan

kopi rempah sebagai salah satu diferensiasi produk kami.

c. Kecukupan Modal

Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan besar

bagi pemain baru, terutama pada industri yang memerlukan biaya yang besar

untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.23

E-coffee berinvestasi besar pada mesin kopi yang kami beli pada

otten.co.id, yang merupakan paket yang berisi bundling alat-alat kopi

termasuk grinder dan mesin espresso kualitas menengah. Paket ini disebut

Paket Café Srikandi merupakan sebuah paket café terlengkap dengan harga

yang lebih mahal dari pada paket lain di otten.co.id dibandrol dengan harga

Rp 32.877.000. Lalu kami melakukan investasi besar pada penyewaan ruko

di Bintaro Trade Centre dengan perjanjian DP sebesar 20 juta (nego). Maka

22 Op.cit.23 Op.cit.

79

Page 78: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dapat disimpulkan bahwa kami memakai setengah dari modal kami untuk

berinvestasi pada aktiva tetap, karena kami ingin berfokus pada investasi

jangka panjang. Walaupun menghabiskan banyak modal namun hal ini

menurut pertimbangan kami dapat menjadi kunci kelangsungan hidup coffee

shop kami. Setelah itu kami menganggarkan Rp 20 juta untuk membeli

perlengkapan dan interior dan Rp 10 juta untuk membeli persediaan bahan

baku.

2. Persaingan Sesama Perusahaaan Industri

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Dalam situasi persaingan monopolistik, perusahaan satu dengan

yang lainnya memiliki karakteristik tersendiri sehingga bergantung pada

kepuasan pelanggan terhadap produk, service, dan economic value yang

diberikan dari perusahaan.

Melihat dari sisi jumlah kompetitor, tidak dipungkiri lagi bahwa coffee

shop di Indonesia saat ini sedang menjamur. Banyak sekali coffee shop yang bisa

ditemukan di berbagai sudut kota Jakarta pada khususnya. Di daerah Bintaro

sendiri, khususnya Pasar Modern Bintaro ditemukannya 2 gerai coffee shop yang

memiliki karakteristik tersendiri yaitu Opera Coffee shop dan Mata Kopi Coffee

shop. Namun, karena kami memilih pasar monopolistik maka berapapun jumlah

pesaingnya, kami memiliki ciri khas tersendiri yang bisa mendatangkan

pelanggan seperti dengan adanya kopi rempah.

Jika dilihat dari pertumbuhan industri, sudah jelas bahwa coffee shop di

Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup signifikan bahkan

diperkirakan hingga 100%. Pada tahun 2013, jumlah yang terdaftar di Asosiasi

Kopi Specialty baru mencapai 100 pengusaha namun pada tahun 2014

mengalami lonjakan tajam hingga 200 lebih pengusaha gerai kopi. Namun,

masih banyak pula gerai kopi yang belum terdaftar yang diperkirakan hingga

dua kali lipat dari jumlah tersebut.24 Adapun beberapa Struktur Industri Kopi

24 Septian Deny, Kelas Menengah Bertambah, Orang RI Kian Doyan Minum Kopi, 10 Oktober 2014 www.liputan6.com/bisnis/read/2117180/kelas-menengah-bertambah-orang-ri-kian-doyan-minum-kopi

80

Page 79: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Dalam Negeri yang dihimpun dari Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi

Indonesia (AEKI), sebagai berikut:

1. Industri kopi olahan kelas kecil (Home Industri)

Industri yang tergolong dalam kelompok ini adalah industri yang

bersifat rumah tangga (home industri) dimana tenaga kerjanya adalah anggota

keluarga dengan melibatkan satu atau beberapa karyawan. Produknya

dipasarkan di warung atau pasar yang ada disekitarnya dengan brand name

atau tanpa brand name. Industri yang tergolong pada kelompok ini pada

umumnya tidak terdaftar di Dinas Perindustrian maupun di Dinas POM.

Industri pada kelompok ini tersebar di seluruh daerah penghasil kopi.

2. Industri kopi olahan kelas menengah

Industri kopi yang tergolong pada kelompok ini merupakan industri

pengolahan kopi yang menghasilkan kopi bubuk atau produk kopi olahan

lainnya seperti minuman kopi yang produknya dipasarkan di wilayah

Kecamatan atau Kabupaten tempat produk tersebut dihasilkan. Produknya

dalam bentuk kemasan sederhana yang pada umumnya telah memperoleh Izin

dari Dinas Perindustrian sebagai produk Rumah tangga.

Industri kopi olahan kelas menengah banyak dijumpai di sentra

produksi kopi seperti di Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera

Utara dan Jawa Timur.

3. Industri kopi olahan kelas Besar

Industri kopi kelompok ini merupakan industri pengolahan kopi yang

menghasilkan kopi bubuk, kopi instant atau kopi mix dan kopi olahan lainnya

yang produknya dipasarkan di berbagai daerah di dalam negeri atau diekspor.

Produknya dalam bentuk kemasan yang pada umumnya telah memperoleh

nomor Merek Dagang dan atau label lainnya.

81

Page 80: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Beberapa nama industri kopi yang tergolong sebagai industri kopi ini

adalah PT Sari Incofood Corp, PT. Nestle Indonesia, PT Santos Jaya Abadi,

PT Aneka Coffee Industri, PT Torabika Semesta dll25.

Dengan struktur tersebut, coffee shop kami termasuk coffee shop dengan

tingkat industri kopi olahan kelas kecil karena coffee shop kami mengambil

bahan baku dari koperasi Mitra Malabar Indonesia. Namun, kami juga akan

memperdagangkan kopi bubuk kami kepada pelanggan dengan hasil roasted dari

barista kami.

Hingga masa sekarang ini, industri pengolahan kopi merupakan salah satu

prioritas industri yang terus digalakkan atau dikembangkan lebih lanjut. Bahkan

guna mendukung upaya pengembangan industri tersebut, Kementerian

Perindustrian sudah menyusun Roadmap Pengembangan Klaster Industri

Pengolahan Kopi di Indonesia.

Pengembangan industri pengolahan kopi di tanah air memiliki prospek

yang begitu baik. Saat ini, rata-rata konsumsi kopi masyarakat Indonesia telah

menyentuh angka 1,2 dalam satuan kilogram perkapita/tahun. Jumlah yang

masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara pengimpor kopi

seperti Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, USA 4,3 kg, Norwegia 10,6 Kg Belgia

8,0 kg, dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun. Maka peningkatan konsumsi kopi

ini perlu dikembangkan lagi oleh para pengusaha di bidang kopi, salah satunya

dengan adanya usaha coffee shop.

Industri kopi di tanah air dalam 10 tahun terakhir terus berkembang

dengan baik. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin bertambahnya

produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh industri pengolahan kopi, baik skala

home industri maupun skala internasional. Selain itu juga dibantu dengan

maraknya Coffee shop di kota-kota besar. Produk kopi olahan saat ini tidak

hanya berupa kopi bubuk tetapi banyak dikembangkan dalam bentuk kopi

olahan seperti kopi instant, kopi three in one (3in1), minuman kopi dengan

berbagai rasa seperti vanilla, coklat, dan lain sebagainya.

25 http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id

82

Page 81: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Belum lagi di coffee shop dengan berbagai minuman kopi olahan selain

kopi espresso kita mengenal kopi latte, juga cappucino. Peningkatan konsumsi

kopi domestik Indonesia ini didukung dengan pola sosial masyarakat dalam

mengkonsumsi kopi. Lebih jauh lagi, peningkatannya juga ditunjang dengan

harga yang relatif terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman

rasa/citarasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Animo usaha yang

begitu kuat di bidang kopi ini jika ditambah dengan konsisten dan juga fokus

maka usaha ini akan sangat menguntungkan.

Kita tahu banyak sekali warung-warung dipinggir jalan yang menyediakan

kopi. Selain itu, skala coffee shop juga banyak kita temui di kota-kota besar,

seperti yag paling terkenal Starbucks, One Fifteenth Coffee, Yellow Truck

Coffee Tea & Co, Coffee Club, Java Bay, Segafredo Espresso, Monolog,

Excelso, Kopi Oey, coffee toffee, dan berbagai macam coffee shop lainnya.

Beberapa diantaranya menerapkan sistem franchise, bahkan dalam satu kota bisa

terdapat 5 hingga puluhan coffee shop. Memang secara kuantitas, sudah banyak

coffee shop yang meracik kopi-kopi dengan karakteristiknya masing-masing.

Namun pangsa pasar kopi di Indonesia semakin luas, mengingat gaya hidup

masyarakat Indonesia yang juga kian membaik.

Bila kita bicara masalah peluang, peluang membuka usaha di bidang coffee

shop ini masih sangat terbuka lebar. Karena sekali lagi penyerapan konsumsi

kopi di Indonesia masih kecil atau sedikit. Satu tips yang mesti diperhatikan bila

ingin ikut “bermain” dalam usaha coffe shop adalah ciri khas. Benar persaingan

dalam binis coffee shop ini seakan memaksa para pengusaha untuk memiliki

strategi yang tepat dalam memasarkan bisnisnya. Apalagi jika bisnis tersebut

menggunakan sistem franchise dalam pemasarannya.

Pengusaha harus memiliki ciri khas mengingat para konsumen berhak

memilih coffee shop mana yang menyediakan kopi terbaik. Salain itu pengusaha

juga tidak boleh memungkiri bahwa dalam bisnis coffee shop bukan hanya

mengandalkan dari cita rasa kopi saja. Tetapi, tujuan konsumen datang ke coffee

shop adalah pemuas akan suasana yang nyaman dan juga santai. Ditemani

83

Page 82: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dengan iringan musik dan makanan ringan di atas meja. Serta keindahan dan

keunikan dari desain coffee shop itu sendiri.

Dan bila dalam sistem waralaba, pengusaha harus memastikan kualitasnya

tidak boleh ada yang turun secara kualitas, minimal semuanya harus sama dan

bahkan lebih baik dari Perkembangan Bisnis Waralaba Coffeé Shop Di

Indonesia.26

Hambatan keluar dari indusri ini sebenarnya tidak ada, hanya terlalu

banyak pesaing dalam industri ini. Oleh karena itu, ketika membangun usaha

coffee shop ini, anda sebaiknya menyiapkan mental yang kuat dalam

menghadapi persaingan dan juga harus pandai mengolah kreatifitas untuk

menghasilkan produk inovatif yang memiliki nilai ekonomi di mata pelanggan

sehingga coffee shop anda selalu menjadi tujuan utama.

3. Ancaman Produk Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula

dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi

dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi

adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan

jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya

sama, bahkan lebih tinggi daripada produk-produk suatu industri.27

Kami menafsirkan produk pengganti dari kopi yang dijual di coffee shop

sebagai kopi instan dalam kemasan ataupun kopi instan bubuk. Beberapa merk

kopi instan terkenal di Indonesia adalah seperti Kapal Api, Nescafe, Torabika,

dan lain sebagainya. Untuk kopi sachet memiliki rata-rata harga di pasaran Rp

2000- Rp3000 dengan berbagai jenis merk. Sedangkan untuk kopi dalam

kemasan siap minum rata-rata harganya Rp5000-Rp15000. Kopi instan ini

merupakan barang subtitusi dari kopi yang dijual oleh coffee shop. Namun,

menurut kami barang subtitusi yang beredar dalam pasaran seperti kopi sachet

atau kopi siap minum dari merk-merk spesialisasi kopi instan bukan merupakan

ancaman bagi kopi homemade yang kami sediakan di e-coffee. Karena, terdapat

26 http://www.undercover.co.id/bisnis-waralaba-coffee-shop-indonesia/ 19 Februari 201527 Op.cit. Hal. 271

84

Page 83: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

potensi pasar penikmat kopi yang dibuat sendiri dengan berbagai tehnik oleh

barista bukan penikmat kopi instan, penikmat kopi seperti itulah yang menjadi

target pangsa pasar kami. Namun, yang menjadi ancaman adalah ketika coffee

shop besar seperti Starbucks, yang terkenal dengan kualitas pengolahan dan

pembuatan kopi dengan kualitas yang baik, meluncurkan sebuah produk kopi

instan hasil brewing dan roasting olehnya sendiri dalam bentuk instan.

Kopi instan versi Starbucks, artinya cukup tambah air panas dan jadilah

secangkir kopi tanpa harus repot melakukan upacara menggiling kopi,

menyeduh dengan air panas, dan menunggu empat menit sebagaimana alat 

french press. Starbucks Via Ready Brew adalah pemain baru di dunia kopi

instan, dijual 1 dolar per bungkus atau 9.95 dolar untuk satu pak berisi 10

kemasan. Kopi instan ini belum ditemmukan pada gerai Starbucks di Indonesia,

baru dipasarkan di Amerika saja.28 Menurut pengamat kopi yang telah mencicipi

kopi instan dari Starbucks ini, rasa dari kopi instan yang ditawarkan setara

dengan kopi olahan sendiri yang mereka jual di gerai Starbucks, bukan hanya

seperti kopi instan pada umumnya yang memiliki cita rasa yang sama. Namun,

kopi instan ini menyajikan cita rasa khas kopi Starbucks namun dapat disajikan

secara instan dan dikemas layaknya kopi sachet pada umumnya. Barang

substitusi seperti inilah yang akan menjadi ancaman bagi Coffee Shop kami.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)

Disini pembeli dianggap sebagai orang dengan tingkat penghasilan

menengah hingga atas sehingga pembeli tidak sensitive dengan harga namun

lebih kepada service yang diberikan. Kami berfokus pada produk kami dengan

citarasa khas dari Indonesia sehingga memberikan kesan tersendiri bagi

pelanggan coffee shop kami. Selain itu, dari segi pelayanan kami memberikan

fokus pada timing agar pelanggan kami tidak lama menunggu namun tetap

mendapatkan hasil terbaik dari olahan kopi kami, sehingga pelanggan akan

senang dengan coffee shop kami.

28 Ignatius Aryo Satriyo Aji, “Via: Kopi Instan Starbucks”, diakses dari http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/ pada tanggal 13 Juni 2016 pukul 13:53pm

85

Page 84: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Pemasok dari biji kopi memang banyak jumlahnya namun juga memiliki

karakteristik yang berbeda sehingga kami sudah memilih pemasok yaitu

Koperasi Mitra Malabar Indonesia. Untuk lebih jelasnya berada pada Kekuatan

Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)

Secara kasat mata, memang kopi semuanya terlihat sama (tidak

terdiferensiasi) namun rasa dari kopi tersebut yang membedakannya. Dilihat dari

packagingnya juga, kopi kami jelas memiliki logo yang tidak dimiliki oleh

coffee shop lain sehingga menandakan coffee shop kami memiliki keunikan

tersendiri dalam penyajian kopi dan citarasa dari kopi tersebut.

E. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok akan

kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:

a. Jumlah pemasok sedikit

b. Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan

switching cost yang besar

c. Tidak tersedia produk subtitusi

d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan

e. Perusahaan hanya membeli dalam jumah yang kecil dari pemasok

Pemasok biji kopi yang akan kami pilih adalah Koperasi Mitra Malabar

Indonesia, yang dikenal dengan daerah Pariangan sejak jaman penjajahan

Belanda. Salah satunya berada di gunung Malabar Pangalengan kopi jenis

arabika ditanam. Pada tahun 1725 Nusantara merupakan kawasan pengekspor

kopi terbesar di dunia yang sebagian besar produksinya berasal dari pulau Jawa.

Sehingga pada saat itu kopi merupakan komoditas wajib yang harus

dikembangkan di Hindia Belanda. Kini, kopi yang berasal dari perkebunan kopi

Malabar masih dikenal dengan nama “Kopi Java Preanger”, baik di Indonesia

maupun di dunia.29

29 Diakses dari http://ayojelajahindonesia.com/7-hal-tentang-kopi-malabar pada Selasa, 14 Juni 2016 pukul 18:46

86

Page 85: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Secara geografis wilayah Gunung Malabar di Pangalengan Kabupaten

Bandung ketinggian 1400 – 1800 m dpl, suhu udara 15-21 C, curah hujan 2000

mm/tahun sangat cocok untuk produktifitas Kopi Arabika. Gunung malabar

termasuk dalam indikasi geografis Java Preanger yang dinaungi oleh

Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Jawa Barat.30

 Pertimbangan kami dalam memilih Koperasi Mitra Malabar Indonesia

sebagai mitra adalah karena dari seluruh supplier kopi yang ada di Indonesia,

Koperasi Mitra Malabar merupakan supplier yang paling dekat dengan coffee

shop kami yang berada di Jakarta. Sehingga, kami dapat meminimalisir biaya

distribusi bahan baku. Setelah itu biji Kopi Malabar Indonesia juga merupakan

salah satu biji kopi berkualitas terbaik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari

beberapa sertifikat yang didapatnya mengenai penghargaan kualitas biji Kopi,

yaitu diantaranya adalah sertifikat 3 citarasa kopi terbaik se-Indonesia yang

diberikan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Selain itu Kopi Malabar merupakan supplier yang langsung membina

petani kopi, sehingga kerja sama ini dapat menguntungkan masyarakat sekitar

daerah Malabar. Lalu, Kopi Malabar Indonesia tidak hanya menghasilkan

produk berkualitas tetapi juga mengaplikasikan sistem produksi kopi yang

berkelanjutan dengan budidaya dan cara berkebun kopi yang ramah lingkungan,

tidak membuka kawasan hutan. Kami sangat memperhatikan kaidah konservasi

pelestarian hutan dengan menjaga tegakan di kawasan perkebunan kopi.

Tanaman Kopi secara karakteristik tanaman akan mampu menjalankan fungsi

ekologis sebuah kawasan, akar tanaman kopi mampu membuka rongga tanah

dan meneruskan air agar tersimpan di dalam lapisan tanah, hingga menahan laju

erosi yang terjadi. Tanaman Kopi juga mampu menangkap emisi karbon yang

beredar di udara.31

Kapasitas produksi kopi dari kawasan Malabar saat ini berjumlah 200 ton

gabah kopi per tahun. Gabah kopi artinya kopi yang sudah selesai melalui

30 Diakses dari http://kopimalabarindonesia.com/tentang-kami/kopi-malabar-indonesia/ pada Selasa, 14 Juni 2016 pukul 18:50

31 Op. Cit.

87

Page 86: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

tahapan proses pasca panen dan siap untuk di roasting. Pengelola Kopi Malabar

menargetkan untuk meningkatkan 500-600 ton per tahun dari lahan seluas 600

hektar dan kemungkinan akan mengalami ekspansi. Salah satu faktor penguat

tawar-menawar dengan pemasok adalah bahwa perusahaan membeli dalam

jumlah yang kecil dari pemasok. Coffee shop kami perbulannya membuat

keputusan untuk membeli bahan baku kurang lebih 50-60 kg perbulan untuk

memenuhi target menyediakan 1500 gelas kopi bagi konsumen per bulannya.

Jika dibandingkan dengan angka 500 ton yang merupakan total produksi dari

Kopi Malabar, maka kami memenuhi kriteria dalam salah satu faktor untuk

meningkatkan kekuatan tawar menawar dengan pemasok, yaitu dengan membeli

dalam jumlah yang kecil dari supplier. Karena total bahan baku biji kopi yang

kami beli dari Koperasi Mitra Malabar hanya bernilai 0,012% dari total

keseluruhan produksi yang dihasilkan oleh Koperasi Mitra Malabar.

Faktor lainnya adalah Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan

dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang

dihasilkan perusahaan. Dari website Kopi Malabar, mereka menyatakan bahwa

pada tahun 2012 mereka melakukan kegiatan pembangunan sarana prasana, dan

salah satunya adalah pembangunan mini café.32 Lalu pada blog

ayojelajahindonesia.com terdapat cerita pengalaman penulis blog yang

melakukan pariwisata kopi Malabar, dan menuliskan bahwa dalam

perjalanannya tersebut, setelah mengetahui proses perjalanan kopi dari awal

hingga akhirnya ia belajar bagaimana menciptakan karya seni sebuah sajian kopi

pada cangkir yang akan dibuat. Belajar memahami dan mengenali karakteristik

pada kopi bisa didapatkan pada pariwisata kopi Malabar yang didampingi

dengan barista yang ahli dalam bidangnya. Dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa supplier telah melakukan integrasi dalam pengolahan produk

yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.

32 Op. Cit.

88

Page 87: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

BAB III

KESIMPULAN

A. SIMPULAN

Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling

besar di dunia. Pasar kopi domestik terus mengalami peningkatan seiring dengan

89

Page 88: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

meningkatnya pendapatan perkapita individu di Indonesia dan juga dengan trend

gaya hidup (life style) dimana bermunculan coffee shop yang menjamur di

mana-mana yang salah satu motornya adalah Starbucks. Permintaan akan kopi

yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk bisa dijadikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha

ini. Dihitung dari data, total permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 dapat

dijadikan peluang yang menjanjikan bagi bisnis ini yang apabila dapat

mengambil margin 30% dari total permintaan maka keuntungan yang diperoleh

cukup besar untuk bisnis dengan bermodalkan Rp. 100 juta. Usaha coffee shop

termasuk kedalam pasar monopolistic karena meskipun terdapat banyak

produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam

beberapa aspek. Setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki

cirri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-

lain. Dengan kata lain, e-coffee mempunyai karakteristik dan keunikan yang

berbeda dengan coffee shop yang lainnya. Dari aspek pasar yang sudah

dijelaskan, E-Coffee sudah layak untuk membuka usahanya.

Dari aspek pemasaran, E-Coffee lebih memfokuskan diri pada pemasaran

produk yang unik di mata pelanggan kalangan remaja hingga dewasa. E-Coffee

juga “menjual” venue yang dimiliki agar menarik perhatian pelanggan karena

konsepnya yang berbeda dari coffee shop lainnya. Selain itu, menonjolkan pada

sisi konsep edgy dengan mempromosikan kopi rempah khas Indonesia yang

tidak dimiliki coffee shop lainnya. Kami juga menjajakan diri pada media sosial

agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru dari coffee

shop kami, baik berupa promosi, giveaway, ataupun discount. Kami juga telah

menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman apa saja yang

mungkin terjadi dalam perjalanan binis kami. Dari aspek pemasaran, coffee shop

kami sudah layak untuk membuka usahanya.

Coffee shop kami jelas berfokus pada pemberian hasil kopi terbaik yang

di ekstrak dari biji kopi dari Koperasi Mitra Malabar Indonesia dimana keahlian

barista sangat diperhitungkan. Teknik penyeduhan kopi harus melewati Standar

Khusus dari coffee shop kami sehingga pelanggan dapat merasakan taste yang

90

Page 89: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

berbeda dengan kopi di coffee shop lainnya. Kami memilih alat dari Paket Café

Srikandi yang merupakan sebuah paket café terlengkap dengan harga yang lebih

mahal dari pada paket lain, dibandrol dengan harga Rp 32.877,00 yang bisa

dibilang cukup dengan modal Rp 100 juta yang diberikan, dalam paket ini sudah

mendapatkan mesin-mesin yang diperlukan dan mudah digunakan. Selain itu,

perencanaan letak dan tata kelola ruang sudah mumpuni sehingga menciptakan

suasana nyaman bagi pelanggan dengan konsep hammock coffee shop. Dari

aspek teknik dan teknologi, coffee shop kami sudah layak untuk membuka

usahanya.

Dari segi manajemen, kami memiliki perencanaan matang untuk satu

tahun ke depan, dua sampai tiga tahun ke depan, dan rencana lima tahun ke

depan agar coffee shop yang kami buat disini memiliki arah dan tujuan yang

jelas sehingga terus terpacu agar menjadi pioneer dalam menciptakan rasa kopi

khas Indonesia. Kami juga melakukan pemberdayaan karyawan terhadap empat

karyawan kami yang terdiri dari dua orang barista multitalent, seorang kasir, dan

seorang pramusaji dan atau cleaning service. Pembagian tugas yang jelas akan

meminimalisir adanya kesalahan pada pengerjaan sehingga manajer dapat lebih

dimudahkan. Dari aspek manajemen, coffee shop kami sudah layak untuk

membuka usahanya.

Aspek sumber daya manusia berfokus pada bagaimana kami

menghasilkan suatu economic value bagi pelanggan dengan pemanfaatan sumber

daya manusia yang ada. Kami tidak hanya mempekerjakan karyawan saja,

namun kami memperhatikan bentuk perhargaan dan kompensasi yang layak

untuk para karyawan kami sehingga mereka merasa senang bekerja pada kami

dan menjadikan diri mereka untuk memiliki sense of belong-ing pada coffee

shop kami. Sebelum menentukan karyawan, kami juga melakukan berbagai

tahap seleksi untuk mendapatkan personel berkualitas dengan keterampilan yang

kami harapkan. Jikalau terjadi hal diluar kendali, kami juga sudah menyiapkan

standar pemberhentian pekerja dari coffee shop kami sehingga semua dapat

terawasi dengan baik. Disini manajemen strategik pada coffee shop kami

diharapkan mampu memberikan gambaran untuk bertindak pada aspek non-

91

Page 90: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

keuangan juga. Dari aspek SDM, coffee shop kami sudah layak untuk membuka

usahanya.

Dari aspek keuangan, kami membutuhkan dana sebesar Rp 96.550.000

atau < Rp 100 juta sehingga kami dapat meng-efisiensi dana tersebut untuk

investasi lainnya. Dana tersebut kami butuhkan untuk biaya sewa tempat,

kontruksi bangunan, interior bangunan, peralatan dapur, dan peralatan kantor

dengan lokasi kami yang sangat strategik berada di Pasar Modern, Bintaro. Dari

dana tersebut, kami sudah memproyeksikan income dan pengeluaran yang kami

butuhkan selama berjalannya proses bisnis hingga lima tahun ke depan.

Walaupun laba kami masih dibilang cukup kecil, namun terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya yang mengindikasi bisnis kami berjalan dengan

baik. Kami juga melakukan analisi kepekaan terhadap laporan yang kami buat

dan hasilnya dari kedua metode yang kami gunakan (Payback Period dan Net

Present Value) adalah layak.

Aspek ekonomi, sosial, dan politik menerangkan bagaimana bisnis akan

terus berjalan dengan berbagai kondisi yang tidak stabil dengan adanya

pengaruh kuat pada ketiga aspek tersebut. Aspek ekonomi menjabarkan

bagaimana dukungan dan hambatan dalam proses bisnis ini sehingga menjadikan

coffee shop kami siap menghadapai persaingan bisnis yang ketat ini. Aspek

sosial menyebutkan bagaimana coffee shop kami memberikan peran penting

kepada lingkungan sosial di sekitar coffee shop kami sehingga kami menjadi

coffee shop yang juga menggalakkan kegiatan sosial responsibility. Aspek

politik disini lebih mengarah pada adanya kegiatan politik yang dapat kami gaet

untuk melakukan kerja sama agar kami memiliki pelanggan yang lebih luas

pasarnya dan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi

kelangsungan bisnis kami. Dari aspek ekonomi, sosial, dan politik, coffee shop

kami sudah layak untuk membuka usahanya.

Aspek lingkungan industri lebih mengarahkan bagaimana bisnis coffee

shop kami akan berjalan dengan berbagai ancaman dari berbagai pendatang

baru, persaingan sesama perusahaan di dalam industri, ancaman dari produk

subtitusi, dan adanya kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok. Analisis

92

Page 91: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

dalam aspek lingkungan industri mengarahkan coffee shop kami agar terus

berjalan karena pada dasarnya pemerintah sudah mendukung pemberdayaan

UMKM dengan kemitraan usaha dan pelatihan mengenai UMKM yang

berkelanjutan. Jelas, dalam bisnis coffee shop, terdapat banyak peluang yang

dapat dimanfaatkan sehingga dari aspek lingkungan industri, coffee shop kami

sudah layak untuk membuka usahanya.

B. SARANDalam bisnis coffee shop yang sudah menjamur di Indonesia, dibutuhkan

sebuah keunikan dan cita rasa yang berbeda dari coffee shop pada umumnya. Membuat brand lokal menjadi mendunia sangat sulit maka dari itu dibutuhkan kerja keras dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah disepakati. Analisis sebelum membuat bisnis tersebut juga harus matang agar dalam menjalankan proses bisnisnya mampu menghadapi situasi yang sudah diprediksi sebelumnya. Analisis menjadi sangat penting untuk memperkirakan bagaimana proyeksi bisnis yang akan di garap ini berada di masa yang akan datang. Untuk para pendatang baru, analisis sebelum penjajakan sangat dibutuhkan. Kenali usaha yang akan dimasuki dan lingkungan industrinya serta miliki pengetahuan mengenai usaha tersebut sangatlah penting.

DAFTAR PUSTAKA

Aditia Tidyaputra, D. I. (2012, Januari 16). Organizational Behavior Of Starbucks

Coffee. pp. http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/01/organizational-

behavior-of-stabucks.html.

Aji. (2015, Juli 19). 7 Hal Tentang Kopi Malabar. pp. http://ayojelajahindonesia.com/7-

hal-tentang-kopi-malabar.

93

Page 92: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Aji, I. A. (2011, Oktober 5). Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1. pp.

www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosok-

barista-dan-kopi-part-1/ .

Akhmad, D. (n.d.). Mengenal Bagian Penting Mesin Espresso. pp.

www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html .

Anonymous. (2011, Juni 5). Barista. p. http://g311090045.blogspot.co.id.

Ariyanti. (2014, November 14). Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik. pp.

www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ .

Deny, S. (2014, Oktober 10). Kelas Menengah Bertambah, Orang RI Kian Doyan

Minum Kopi. pp. www.liputan6.com/bisnis/read/2117180/kelas-menengah-

bertambah-orang-ri-kian-doyan-minum-kopi.

Effendy, M. L. (2014, Mei 31). Dasar-Dasar Penyeduhan Kopi. pp.

www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/.

Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.

Porter, M. E. (1991). Competition Strategy. Canada.

Pradipta, S. (2014, April 6). Mesin Espresso yang Terlewatkan. pp.

www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan.

Sugiarto. (2005). Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif . Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Toni Wahid, (2010, Maret 1). Via: Kopi Instan Starbucks. pp.

http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/.

Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Wahid, T. (2011, Februari 15). Sebelum Membeli Mesin Espresso. pp.

www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso.

www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id

94

Page 93: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaan-

mengenai-jam-kerja-di-indonesia

www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder

www.kopimalabarindonesia.com/tentang-kami/kopi-malabar-indonesia/

www.majalahmesinbisnis.com/4-tahap-strategi-product-life-cycle/

www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi

www.tangselkota.bps.go.id/index.php/publikasi/88

www.undercover.co.id/bisnis-waralaba-coffee-shop-indonesia/

LAMPIRAN

95

Page 94: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

1. Opera Coffee Shop

2. Mata Kopi Coffee Shop & Roastery

3. Alat- Alat Pada coffee shop kami

4. Perencanaan Letak Coffee Shop

96

Page 95: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

5.

Perencanaan Tata Letak (Layout)

97

Page 96: SKB Kelompok 2 Manajemen VI Keuangan.docx

Coffee Machine

WashingRak m

ainan

BAR

Cashier

Rak BukuTangga

98