sk 2

Upload: shofura-azizah

Post on 10-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

KOYO, mengandung : biofreeze dan icyHot yang memilki sifat panas atau dingin yang dibuat dengan mentol berbasis alcohol Bengay dan Aspercreme yang mengandung salisilat yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan sendi Capzasin dan Zostrix yang termasuk didalamnya krim berbahan Capsaicin dari cabai yang bisa digosokkan di daerah nyeri dan bisa mengurangi sakit dan bekerja dengan cara mengurangi saraf tubuh dari pemancar kimia P yang mengirimkan sinyal sakit ke tubuh. interaksi antara senyawa kimia capsaicin dengan sensor neuron. Capsaicin yang termasuk ke dalam family vanilloid terikat ke reseptor yang disebut vanilloid receptor subtype 1 (VR1). VR1 dapat distimulasi dengan panas dan abrasi fisik yang dapat masuk ke dalam membran sel dan masuk sel ketika diaktivasi. Hasil dari depolarization dari stimulasi neuron memberi sinyal ke otak. Dengan mengikat ke VR1 dan mengakibatkan reaksi eksoterm, molekul capsaicin memproduksi sensasi yang sama yang menyebabkan panas dan bahaya abrasive, hal itulah yang menjelaskan mengapa spiceness dari capsaicin dideskripsikan sebagai senyawa pedas atau senyawa yang menyebabkan rasa terbakar. Ion chanel dari VR1 termasuk ke dalam super family dari TRP ion chanels dan dikenal sebagai TRPV1. TRP mempunyai range suhu yang memungkinkan dapat diterima oleh range suhu tubuh kita dalam menerima sensasi. Itulah sebabnya capsaicin tidak menyebabkan rasa terbakar seperti bahan kimia atau dapat membahayakan jaringan tubuh, hanya saja menyebabkan sensasi atau perasaan terbakar. Mekanisme kerja capsaicin adalah sebagai berikut :Senyawa Capcaisin interaksi dengan neuron -> Terikat pada reseptor -> panas -> Masuk ke dalamMembrane sel -> Memberi sinyal Ke otak -> Reaksi eksoterm ->Panas meresap pada rasa nyeri

Metal salisilat dapat mengurangi rasa nyeri. Metil salisilat diperoleh dari proses sintesis asam salisilat. POLIP NASI adalah suatu proses inflamasi kronis pada mukosa hidung dansinus paranasiyang ditandai dengan adanya massa yang edematous pada rongga hidung Polip nasi terdiri dari jaringan ikat longgar, edema, selsel inflamasi dan beberapa kelenjar dan kapiler dan ditutupi dengan berbagai jenis epitel, terutama epitel pernafasan pseudostratified dengan silia dan sel goblet polip berasal dari adanya epitel mukosa yang rupture oleh karena trauma, infeksi, dan alergi yang menyebabkan edema mukosa, sehingga jaringan menjadi prolaps Fenomena Bernoulli menyatakan bahwa udara yang mengalir melalui tempat yang sempit akan mengakibatkan tekanan negatif pada daerah sekitarnya. Jaringan yang lemah akan terisap oleh tekanan negatif sehingga mengakibatkan edema mukosa dan pembentukan polip. Fenomena ini menjelaskan mengapa polip kebanyakan berasal dari area yang sempit di kompleks ostiomeatal di meatus media GEJALA sumbatan hidung yang terus menerus, keluar ingus encer dan post nasidrip, Anosmia dan hiposmia, GA SAKIT KPL, Pada pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior dapat dijumpai massa polipoid, licin, berwarna pucat keabu abuan yang kebanyakan berasal dari meatus media dan prolaps ke kavum nasi. Polip nasitidak sensitif terhadap palpasi dan tidak mudah berdarah TATALAKSANA hilangkan polip, kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi disebut juga polipektomi medikamento salesma Selesma dapat disebabkan oleh adanya rhinovirus (rhino = hidung), ditandai dengan lendir (ingus) yang encer dan bening. Pada tingkat kedua baru dapat terjadi supra-infeksi oleh suatu bakteri, yang biasanya sudah berada dalam mulut atau hidung dan mendadak menjadi patogen (menimbulkan penyakit). Selesma yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan lendir (ingus) yang kental dan berwarna kuning kehijauan Sinusitis infeksi dari hidung (rinogen), gigi dan gusi (dentogen), faring, tonsil serta penyebaran hematogen walaupun jarang. Sinusitis juga dapat terjadi akibat trauma langsung, barotrauma, berenang atau menyelam. Faktor predisposisi yang mempermudah terjadinya sinusitis adalah kelainan anatomi hidung, hipertrofi konka, polip hidung, dan rinitis alergi.Rinosinusitis ini sering bermula dari infeksi virus pada selesma, yang kemudian karena keadaan tertentu berkembang menjadi infeksi bakterial dengan penyebab bakteri patogen yang terdapat di saluran napas bagian atas. Penyebab lain adalah infeksi jamur, infeksi gigi, dan yang lebih jarang lagi fraktur dan tumorSecara klinis sinusitis dibagia atas51. Sinusitis akut 2. Sinusitis subakut 3. Sinusitis Kronis Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis5 Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar) Bila terinfeksi organ yang membentuk KOM mengalami oedem, sehingga mukosa yang berhadapan akan saling bertemu. Hal ini menyebabkan silia tidak dapat bergerak dan juga menyebabkan tersumbatnya ostium. Hal ini menimbulkan tekanan negatif didalam rongga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi atau penghambatan drainase sinus. Efek awal yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan serous yang dianggap sebagai sinusitis non bakterial yang dapat sembuh tanpa pengobatan. Bila tidak sembuh maka sekret yang tertumpuk dalam sinus ini akan menjadi media yang poten untuk tumbuh dan multiplikasi bakteri, dan sekret akan berubah menjadi purulen yang disebut sinusitis akut bakterialis yang membutuhkan terapi antibiotik. Jika terapi inadekuat maka keadaan ini bisa berlanjut, akan terjadi hipoksia dan bakteri anaerob akan semakin berkembang. Keadaan ini menyebabkan perubahan kronik dari mukosa yaitu hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip dan kista.1 Penegakan diagnosis sinusitis secara umum: 1.Kriteria Mayor : Sekret nasal yang purulen Drenase faring yang purulen Purulent Post Nasaldrip Batuk Foto rontgen (Watersradiograph atau air fluid level) : Penebalan lebih 50% dari antrum Coronal CT Scan : Penebalan atau opaksifikasi dari mukosa sinus 2.Kriteria Minor : Edem periorbital Sakit kepala Nyeri di wajah Sakit gigi Nyeri telinga Sakit tenggorok Nafas berbau Bersin-bersin bertambah sering Demam Tes sitologi nasal (smear) : neutrofil dan bakteri Ultrasound Kemungkinan terjadinya sinusitis jika : Gejala dan tanda : 2 mayor, 1 minor dan 2 kriteria minor SINUSITIS AKUT A. Gejala Subyektif Dari anamnesis biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan atas (terutama pada anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari. Gejala subyektif terbagi atas gejala sistemik yaitu demam dan rasa lesu, serta gejala lokal yaitu hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke nasofaring (post nasal drip), halitosis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari, nyeri di daerah sinus yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain7 Sinusitis maxilaris Pada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya sesuai dengan daerah yang terkena. Pada sinusitis maksila nyeri terasa di bawah kelopak mata dan kadang menyebar ke alveolus hingga terasa di gigi. Nyeri alih dirasakan di dahi dan depan telinga7Wajah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk. Batuk iritatif non produktif seringkali ada9- ethmoidal , inusitus ethmoidalis akut terisolasi lebih lazim pada anak, seringkali bermanifestasi sebagai selulitis orbita. Karena dinding leteral labirin ethmoidalis (lamina papirasea) seringkali merekah dan karena itu cenderung lebih sering menimbulkan selulitis orbita. Gejala berupa nyeri yang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius, kadang-kadang nyeri dibola mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. Nyeri alih di pelipis7,post nasal drip dan sumbatan hidung93. Sinusitis FrontalisSinusitis frontalis akut hampir selalu bersama-sama dengan infeksi sinus etmoidalis anterior.Gejala subyektif terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi di atas alis mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari, kemudian perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam.Pasien biasanya menyatakan bahwa dahi terasa nyeri bila disentuh dan mungkin terdapat pembengkakan supra orbita.4. Sinusitis SfenoidalisPada sinusitis sfenodalis rasa nyeri terlokalisasi di vertex, oksipital, di belakang bola mata dan di daerah mastoid. Namun penyakit ini lebih lazim menjadi bagian dari pansinusitis, sehingga gejalanya sering menjadi satu dengan gejala infeksi sinus lainnya8Pada rinoskopi anterior tampak mukosa konka hiperemis dan edema. Pada sinusitis maksila, sinusitis frontal dan sinusitis ethmoid anterior tampak mukopus atau nanah di meatus medius, sedangkan pada sinusitis ethmoid posterior dan sinusitis sfenoid nanah tampak keluar dari meatus superior. Pada sinusitis akut tidak ditemukan polip,tumor maupun komplikasi sinusitis.Jika ditemukan maka kita harus melakukan penatalaksanaan yang sesuai.Pada pemeriksaan transiluminasi, sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Pemeriksaan transiluminasi bermakna bila salah satu sisi sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram dibanding sisi yang normal.Pemeriksaan radiologik yang dibuat ialah posisi waters, PA dan lateral. Akan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas cairan udara (air fluid level) pada sinus yang sakit.SINUSITIS SUBAKUT Gejala klinisnya sama dengan sinusitis akut hanya tanda-tanda radang akutnya (demam, sakit kepala hebat, nyeri tekan) sudah reda.8Pada rinoskopi anterior tampak sekret di meatus medius atau superior. Pada rinoskopi posterior tampak sekret purulen di nasofaring. Pada pemeriksaan transiluminasi tampak sinus yang sakit, suram atau gelap.