sistem transportasi cerdas di ibu kota negara (ikn)
TRANSCRIPT
SISTEM TRANSPORTASI CERDAS DI IBU KOTA NEGARA (IKN)
Pembahas :
Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN Eng
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
Hotel Pullman-Jakarta. 25 Mei 2021
• Visi IKN ‘Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable’ • diterjemahkan melalui
pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melaluikonsep forest city serta smart and intelligent city.
• IKN diharapkan dapat menjadikota yang mengedepankan inklusisosial dan modern, dengan tetapmemperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan
Visi Pengembangan IKN
Green
Sustainable
Smart
Beautiful
?
PERLU PENGEMBANGAN KERJASAMA EKONOMI KELEMBAGAAN BARU ANTARA KAWASAN IKN DAN DAERAHPENYANGGA TERUTAMA TERKAIT AKESIBILITAS DAN MOBILITAS. PERLU DUKUNGAN AGLOMERASI WILAYAHPERKOTAAN DAN AGLOMERASI WILAYAH ANTAR PROVINSI YANG MENGELILINGI KAWASAN IKN UNTUK MENJAGAEKSISTENSI VISI IKN DENGAN DUKUNGAN TRANSPORTASI YANG HUMANISTIS.
Smart – Green – Sustainable CITY
Sumber: Tim Sekretarias Satgas Pengembangan Sistem Transportasi di IKN, Kemenhub (28 Juli 2020)
KAWASAN IBUKOTA NEGARA TERHADAP KAWASAN SEKITAR
KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan)
Rencana Populasi:
2025 : 118,424 (52,000 ASN)
2045 : 462,000 (210,000 ASN)
KIKN (Kawasan Inti Ibukota Negara)
Rencana populasi (+KIPP)
2025 : 238,887
2045 : 1,182,436
Kawasan Pengembangan
Rencana populasi:
2025 : 598,988
2045 : 1,674,873
Sumber: Tim Sekretarias Satgas Pengembangan Sistem Transportasi di IKN, Kemenhub (28 Juli 2020)
Sumber: Tim Sekretarias Satgas Pengembangan Sistem Transportasi di IKN, Kemenhub (28 Juli 2020)
• IKN itu membangun di Kalimantan agar berdampak peningkatankesejahteraan Kalimantan
• IKN itu membangun Kalimantan agar terjadi kesimbangan spasial geopolitikIndonesia.
KONTRADIKTIF YANG HARUS DIPASTIKAN JAWABANNYA
• IKN itu hanya sebagai pusatpemerintahan tanpa harus didukungaglomerasi wilayah pendidikan, budaya, perdagangan dan indusri, tidakakan terjadi Jabodetabek baru
• IKN itu tidak hanya sebagai pusatpemerintah tetapi akan berkembangsebagai aglomerasi wilayah-wilayah perkotaan dengan dukungan daerahpenyengga
• IKN itu cukup didukung ketersediaanwilayahnya di Kalimantan Timur tanpaharus dibentuk aglomerasi wilayah antar provinsi.
• IKN itu memerlukan dukunganpengembangan aglomerasi wilayah yang meliputi Kaltim, Kalsel, dan Kalteng
• Indikator integrasi jaringan transportasiIKN : travel time atau waktu perjalananantar simpul, pertumbuhan.
• Indikator integrasi jaringan transportasi IKN : konektivitas wilayah, antarmoda, pemerataan. Indeks Konektivitas = perbandingan jumlahjaringan dan jumlah simpul.
GLOBAL
NASIONAL
PROVINSI/PULAU
IKN
Konektivitas IKN INFRASTRUKTUR DASAR
Perbandingan antar Moda Angkutan Umum
Sistem Biaya Kapasitas Waktu Pembangunan
Tingkat Adaptabilitas
Eco-friend liness
Fleksi-bilitas
Light railway Tinggi Besar Panjang Rendah Ya Rendah Maglev Rail Transit Tinggi Relatif besar Relatif panjang Rendah Ya Rendah Sistemtransportasikapasitasmenengah
Straddle-type monorail
Relatif tinggi Agak besar Relatif panjang Rendah Ya Rendah
Suspended monorail
Relatif tinggi Menengah Relatif panjang Rendah Ya Rendah
Trem modern
Trem Menengah Menengah Menengah Menengah Ya Relatif rendah
ART Rendah Menengah Relatif pendek Relatif tinggi Ya Tinggi
Sistem BRT Rendah Rendah Pendek Relatif tinggi Ya/Tidak MenengahSistem bus tradisional Rendah Rendah Pendek Tinggi Ya/Tidak Tinggi
Kapasitas Per Kendaraan dan Maksimum (per jam dua arah)
Kapasitas per jam 2 arah
Kapasitas per kendaran 4-5 50-60 1-2 85-160 1 340-360 85-160 900-1,000 1,950
Trem Otonom
Jarak udara dari ibukota
1000 2000 3000
1000 2000 3000
Dampak pemindahan dari Jakarta ke IKN
KBI
Rerata jarak ke ibukota negara dari
730 kmmenjadi
1197 km
KTI
Rerata jarak ke ibukota negara dari
1984 kmmenjadi
1035 km
IDN
Rerata jarak ke ibukota negara dari
1209 kmmenjadi
1135 km
KBI
Rerata tarif ke ibukota negara dari
IDR 1.366.000menjadi
IDR 1.617.000
KTI
Rerata tarif ke ibukota negara dari
IDR 2.755.400menjadi
IDR 1.479.000
IDN
Rerata tarif ke ibukota negara dari
IDR 2.090.000menjadi
IDR 1.548.000-26% 18% -46%
Analisis Pustral 2020, Sumber data: KM 72/2019 dan www.greatcirclemapper.net/
TARIF PENER-BANGANKE IBU-KOTANEGARA
JARAK KE IBUKOTANEGARA
-6% 64% -48%
• Dari sisi spasial, pemindahanibukota dari Jakarta ke Kaltimakan memperpendek jarakterbang dari seluruh ibukotaprovinsi sebesar 6%, dari KBI naik 64%, dan dari KTI akanturun 48%
• Jika disimulasikanmenggunakan tarif batas atasdari Kemenhub (KM 72/2019), secara nasional akanmenurunkan tarif sebesar 26%, dari KBI naik 18%, dari KTI turun46%
• Pintu gerbang negara
• Kegiatan kenegaraan dan pemerintahan• Pergerakan pesawat tamu dari luar negeri, pemerintah di tingkat utama
• Pergerakan perjalanan pejabat negara: presiden/wakil presiden, DPR/
• Homebase untuk pesawat-pesawat negara
• Pangkalan TNI AU/AD/AL
• Kegiatan sipil/komersial• Pegawai pemerintah baik pusat maupun daerah
• Masyarakat umum pengguna angkutan udara
AIRPORT SYSTEM
MULTI AIRPORT SYSTEM
IKN
KAPASITAS CUKUP
KONEKTIVITASBAIK
RUANG UDARA KHUSUS
BANGKOK
BandaraVVIP
TANTANGAN SISTEM LOGISTIK
Dukungan logistic untuk kawasan
penyangga
Dukungan logistikuntuk proses
konstruksipembangunan IKN
Dukungan logistic untuk operasional
IKN
Pengembangan infrastruktur
logistic mendukung
ekonomi wilayah
Pemaduan Jaringan Prasarana, Layanan, dan Pelayanan Transportasi Antarmoda, dengan indikator kinerja transportasi yang terukur agar mudah dikendalikan oleh pemangku kepentingan untuk antisipasi perubahan2 yang tidak patuh hukum
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI IKN
14
NO INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI
PROGRAM LOKASI
1 Darat Pembangunan dan Peningkatan Jalan
Nasional dan Provinsi
Jalan trans Kalimantan
Pembangunan jalan tol Jalan tol Balikpapan –
Samarinda, jalan tol IKN -
Balikpapan
Jalan perkotaan IKN Lokasi IKN
2 Perkeretaapian Pembangunan jalur kereta api antar
kota
Jalur IKN – Balikpapan –
Samarinda
Pembangunan jalur kereta api
perkotaan
Di dalam kawasan IKN, di dalam
Kota Balikpapan, di dalam kota
Samarinda
3 Laut Peningkatan kapasitas dan kapabilitas
pelabuhan laut utama dan pengumpul
Pelabuhan utama Semayang di
Balikpapan Pelabuhan
pengumpul di Samarinda dan
Kuala Semboja di Kutai
Kartanegara
4 Udara Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Peningkatan kapasitas bandara
BPN dan AAP
Pembangunan Bandara
Kenegaraan/VVIP
Lokasi belum ditentukan,
diperkirakan mempunyai jarak
yang tidak terlalu jauh dari
pusat IKN
5 Sungai dan
Penyeberangan
mempercepat akses antara Kota
Balikpapan dan Kabupaten Penajam
Pasir Utara
Penajam - Kariangau
1
1
3
3
4
4
5
5
4
2
• Sistem transportasi pada dasarnya gabungan beberapalayanan yang saling terkait dalamsistem jaringan (network)
• Tidak hanya network fisik tapijuga non fisik untuk memastikanlayanan yang terbaik dan optimal
• Ada 6 aspek yaitu: infrastruktur(prasarana), lalu lintas (sarana), pengaturan, komunikasi, keahlian dan layanan tambahan(auxiliary)
• Kuncinya pada pemaduanjaringan prasarana, layanan, dan pelayanan yang didukung oleh kepastian regulasi.
NETWORK ENABLED TRANSPORT SYSTEM (NETS)
PENGALAMAN KEGAGALAN MEMBANGUN TRANSPORTASI HUMANISTIS
DIAWALI DARI KEGAGALAN PENGELOLAAN TRANSPORTASI ANTARMODA DI
SIMPUL DAN TRAVEL TIME DI RUANG TRANSPORTASI
NETSPRASARANA SARANA
LAYANAN TAMBAHAN
SKIL/ KEAHLIAN
PENGATURAN KOMU-NIKASI
Network Theory
Semakin banyak edge yang mengkaitkanantar vertex, semakin bagus konektivitas
vertex
vertex
vertex
= Indeks konektivitas= Jumlah edge/jaringan= Jumlah vertex/simpul