sistem saraf dan hormon
TRANSCRIPT
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM SARAF DAN HORMON
DISUSUN OLEH :
REVINA SRI UTAMI
116511322
JURUSAN PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
DAFTAR ISI
A. Kata pengantar…………………………………………………………………..
B. Daftar isi…………………………………………………………………………
C. BAB I
a. Latar belakang………………………………………………………………..
b. Rumusan masalah…………………………………………………………….
c. Tujuan………………………………………………………………………..
D. BAB II
Pembahasan
a. Pengertian dan fungsi hormon………………………………………………
b. Sel saraf………………………………………………………………………
1. Struktur saraf……………………………………………………………
2. Fungsi sel saraf………………………………………………………….
c. Jenis-jenis neuron…………………………………………………………....
d. Saraf pusat dan saraf tepi…………………………………………………….
1. Otak………………………………………………………………………
2. Sumsum tulang belakang………………………………………………..
e. Impuls………………………………………………………………………..
1. Mekanisme penghantaran impuls………………………………………..
f. Jenis-jenis dan fungsi hormon………………………………………………..
E. BAB III
a. Kesimpulan……………………………………………………………………
b. Saran………………………………………………………………………….
F. Daftar pustaka………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Saraf dan Hormon” ini
dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu matakuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari
buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan “Sistem Saraf dan
hormon”.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “Anatomi dan Fisiologi
Manusia” atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Pekanbaru, 14 februari 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sistem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-tanggapan.
Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan
yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat
diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary).
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang
letaknya di otak
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud sistem saraf ?
Apa saja penyusun sel saraf ?
Apa saja jenis-jenis neuron ?
Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat dan sitem saraf tepi ?
Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
Apa saja jenis-jenis dan fungsi hormon ?
C. Tujuan
1. Untuk menegetahui pengertian sistem saraf.
2. Untuk menegetahui sel-sel penyusun sel saraf.
3. Untuk menegetahui jenis-jenis neuron.
4. Untuk menegetahui pengertian sistem saraf pusat dan sitem saraf tepi.
5. Untuk menegetahui bagaimana mekanisme penghantar impuls.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi hormone.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi..
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu
sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron).
Fungsi sel saraf yaitu :
a. Mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
b. Untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di sekitar kita, dilakukan melalui alat
indera.
c. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh kita.
d. Mengendalikan kerja organ-organ tubuh.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
B. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel,
dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat
inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke
badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh
sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk
neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin.
Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel
saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
• Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).
• Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem
saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan
dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung
dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau
simpul saraf.
C. jenis-jenis neuron
Neuron dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu berdasarkan jumlah uluran serta
berdasarkan struktur dan fungsinya. Berdasarkan jumlah uluran, neuron dibagi menjadi tiga,
yaitu neuron unipolar, bipolar, dan multipolar.
Neuron unipolar
Neuron unipolar hanya memiliki satu uluran yang timbul dari badan sel. Misalnya neuron
sensorik unipolar yang terdapat pada hewan tingkat rendah.
Neuron bipolar
Neuron bipolar memiliki dua uluran, yaitu akson dan dendrit. Badan selnya berbentuk
lonjong dan ulurannya timbul dari dua ujung badan sel. Neuron ini terdapat pada retina (mata),
koklea (telinga), dan epitel olfaktori (hidung).
Neuron multipolar
Neuron multipolar memiliki satu akson dan beberapa dendrit. Penyebaran neuron
multipolar ini paling banyak terdapat di dalam tubuh dibandingkan dengan neuron unipolar atau
bipolar. Contoh neuron multipolar adalah neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang
belakang.
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron konektor.
Neuron sensorik
Neuron sensorik merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia,
aksonnya pendek, tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indera
untuk menerima rangsangan. Sel saraf ini berfungsi menghantar impuls saraf dari alat indera
menuju ke otak atau sumsum tulang belakang, sehingga sering dikenal sebagai neuron indra.
Neuron motorik
Neuron motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson
yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan
dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Neuron motorik berfungsi membawa impuls
dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke otot kelenjar tubuh. Oleh karena itu,
neuron ini sering disebut sebagai neuron penggerak.
Neuron konektor atau interneuron
Neuron konektor merupakan neuron multipolar yang memiliki dendrit yang pendek, tapi
berjumlah banyak, serta akson ada yang panjang dan ada yang pendek. Ujung dendrit dari saraf
yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf yang lain membentuk sinaps. Neuron ini
banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak yang berfungsi meneruskan rangsangan
dari neuron sensorik ke neuron motorik.
D. Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
1. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Keduanya merupakan organ
yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain
tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila
membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
1. Durameter terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang
kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai n
bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter merupakan lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan
lipatan-lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem
saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan
varol.
Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna
kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area
motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian
atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum
2. sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot
dan organ tubuh. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang,
membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.
E. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik
yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya
adalah sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati
otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf
Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang
sangat kecil dan bolak-balik dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh kebagian tubuh
yang lain. Sinyal listriktersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan
neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membrane sel atau
membran plasma dan sinapsis.
a. Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran PlasmaDidalam neuron sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya
semipermiabel. Membrane plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada didalamnya. Hanya ionin tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membrane plasma neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma didalam membrane plasma bermuatan listrik negative, sedangkan cairan diluar membrane bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transport aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+). Diluar membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi didalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion K+ didalamnya lebih besar dari pada diluar. Akibatnya, mekanisme transport aktif akan terjadi pada membrane plasma.
Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membrane plasma
terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion
Na- berdifusi kedalam membrane, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase ini
disebut depolarisasi atau potensial aksi. Sementara itu ion K- akan segera berdifusi keluar
melewati membrane plasma. Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian
yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus balik.
b. Penghantaran Impuls Saraf melalui Sinapsis
Sinapsis merupakan persambungan unik yang mengendalikan komunikasi antar satu neuron dengan sel-sel lain. Sinapsis dapat ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensorik dan neuron sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya. Selain itu, sinapsis dapat ditemukan antara neuron dengan sel kelenjar.
1) Struktur SinapsisPada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk
suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan membran prasinapsis yang menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit atau badan sel berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran dendrit atau badan sel yang dituju. Membran yang demikian dinamakan membran pasca sinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut celah sinapsis. Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls ke neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkan implus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung dalam sitoplasma, yang disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis neurotransmiter, contohnya asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin berada pada sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin terdapat pada otak. Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang terdapat pada mammalia.
2) Mekanisme Kerja Sinapsis
Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis. Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran prasinapsis. Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju membran pascasinapsis. Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akamengeluarkan enzim untuk menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.
Sensasi adalah bagian awal dari suatu penerimaan informasi. Dimana sensasi seseorang
dipengaruhi oleh panca indera orang tersebut. Dalam hidup manusia pasti ada sensasi dan
persepsi. Sensasi adalah suatu proses pengindraan rangsangan inderawi. Yaitu suatu penerimaan
informasi berdasarkan panca indra yang digunakan. Bagian indera yang merupakan sensasi
adalah visual, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba. Pada dasarnya indera manusia
adalah tahap awal dalam penerimaan informasi yang di dapat. Apakah informasi ini baik atau
tidak menurut seseorang. Sensasi merupakan wadah dalam mendapatkan informasi yang
kemudian di terima oleh reseptor. Sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme
dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang
segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama
sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam
menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Sensasi merupakan dasar dari penerapan
pemikiran seseorang. Karena sebelum kita memikirkan sesuatu, pasti yang pertama masuk
adalah dari panca indera kita.
F. jenis-jenis dan fungsi hormon
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar ( kelenjar endokrin )
dan mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup tak terkecuali
manusia. Secara umum, hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan proses-
proses fisiologi dalam tubuh kita. Setidaknya ada 3 fungsi utama dari sistem hormon, yaitu :
1. mempertahankan keseimbangan tubuh
2. merespons stress pada tubuh secara tepat
3. mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Ada banyak jenis hormon yang disekresi kan oleh kelenjar endokrin, dengan beragam
funggsi serta peranan masing-masing.
Tabel berbagai macam hormon pada manusia beserta fungsinya.
No Nama hormon Fungsinya
1. Anti Diuretik Hormone ( ADH )
Meningkatkan absorbsi air dr tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
2. Oksitosin Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu
3. Growth Hormone ( GH )
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein,mobilisasi lemak, menurunkan metabolisme karbohidrat
4. Prolaktin Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran
5. Tiroid Stimulating Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid
Gambar Kelenjar-Kelenjar Hormon
Hormone ( TSH )
6. Adenocorticotropic Hormone ( ACTH )
Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal
7 Luteinizing hormon ( LH )
Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd wanita )Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pd pria )
8 Folicel stimulating hormone
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pd. Wanita )Merangsang produksi sperma ( pd pria )
9 Melanosit stimulating hormone
Bersama dg ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
10 Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 )
Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler thd aktivasi saraf simpatik, mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet
11 Kalsitonin Menurunkan konsentrasi Ca dan fosfat,
12 Hormon paratiroid Meningkatkan konsentrasi Ca dlm darah, menurunkan kadar fosfat darah, bekerja mempengaruhi tulang, usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
13 Adrenalin / epinefrin Meningkatkan kecepatan denyut jantung, dan tekanan darah, mengatur diameter arteriol, merangsang kontraksi otot polos, meningkatkan konsentrasi gula darah
14 Noradrenalin / norepinefrin
Menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan laju metabolisme
15 Glukokortikoid ( kortison dan kortikosteron )
Mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah, antiinflamasi, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan pengaruh stress dan sekresi ACTH
16 Insulin Menurunkan gula darah, meningkatkan simpanan glikogen, mempengaruhi otot, hati dan jaringan adiposa
17 Glukagon Meningkatkan kadar gula darah
18 Estrogen Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri-ciri kelamin wanita, merangsang perkembangan folikel telur, mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
19 Progesteron mempengaruhi siklus menstruasi, merangsang penealan dinding uterus, dan memeilihara kehamilan
20 Human chorionic gonadotrpin ( HCG )
Memelihara kehamilan
21 Testosteron Mempengaruhi perkembangan organ seks dan ciri kelamin pria, serta pembentukan sperma
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang
atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari
sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar ( kelenjar endokrin )
dan mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup tak terkecuali
manusia.
B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari
sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-
materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan
selalu diingat.