sistem pencernaan

40
SISTEM PENCERNAAN

Upload: arief-refan

Post on 01-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SISTEM PENCERNAAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Saluran gastrointestinal adalah jalur ( panjangnya 23-26 kaki ) mulai dari mulut, esofagus, dan usus sampai anus Esofagus terletak dimediastinum rongga thorakal anterior terhadap tlng punggung, selang ini dpt mengempis panjangnya kira2 25 cm , menjadi distensi bila makanan melewatinya

Lanjut…

• Bagian lain dari GI terletak didalam peritoneal seperti Lambung, ditempatkan pd bagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh, tepat dibawah diafragma kiri. Lmabung adalah kantung yg bisa berdistensi dgn kapasitas kira-kira 1.500 ml. inlet ke lambung disebut pertemuan esofagogastrik. Bagian ini dikelilingi oleh cincing otot halus.

Lanjut…

• Disebut. Sfinter esofagus bawah ( sfinter cardia ) pd saat kontraksi menutup lambung dari esofagus . Lambung dibagi 4 bagian anatomis 1. kardia ( jalan masuk )2. fundus . 3. korpus. 4. pilorus .

• Usus Halus . Adalah segmen paling panjang dari saluran GI yaitu kira-kira 2/3 dari panjang total saluran.

Lanjujt…

• Usus halus dibagi menjadi 3 bagian anatomik yaitu : bagian atas disebut duodenum, bagian tengah disebut yeyenum dan bagian bawah disebut ileum . Peremuan antara usus halus dan usus besar terletak dibagian bawah kanan duodenum ini disebut dengan sekum.

Lanjut …

• Katup ileosekal berfungsi mengontrol pasase isi usus kedalam usus besar dan mecegah reflusks bakteri kedalam usus halus

• Usus besar terdiri dari segmen asenden pd sisi kanan abdomen, segmen transvesrsum yg memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri dan segmen desenden pd sisi kiri abdomen

Lanjut…

• Bagian ujung dari usus besar terdiri dari dua bagian yaitu : colon sigmoid dan Rektum. Rektum berlanjut pada anus, jalan keluar anal diatur oleh jaringan otot lurik yang membentuk baik spinter inernal maupun eksternal.

Suplai darah dan perarafan saluran GI

• Mendapat suplai darah dari banak arteri yg berasal dari sepanjang saluran aorta torakal dan abdomen

• Bagian pentingnya adalah arteri gastrik dan arteri mesentrik inferior

• Oksigen dan nutrisi disuplai kelambung oleh arteri gastrik

Lanjut…

• Darah dialirkan dari vena-vena yg bergabung dgn vena lainnya dlm abdomen untuk membentuk pembuluh darah besar yan disebut Vena portal.

• Darah yg kaya nutrisi kemudian dibawah kehepar.

• Aliran darah ke seluruh saluran GI kira-kira 20% dari total curah jantung, ini meningkat secara bermakna setlah makan.

Lanjut…

• Saluran GI dipersarafi oleh saraf simpais dan parasimpatis dari sistem saraf otonom

• Saraf sismpatis memberikan efek inhibisi pd saluran GI, konstriksi spinter dan motilitas gastrik dibawah pengaruh stimulasi simpatis

• Stimulasi saraf parasimpatis menyebabkan peristaltik terjadi dan meningkatkan aktivitas sekretoris, demikian jg dgn spingter rileks. Bagian satu-satunya dr saluran dibawah konrol volunter adalah esofagus atas dan spingter anal eksternal.

Fungsi dan peran dari sistem pencernaan dari mulut sampai

anusa. Rongga mulut : bibir, lidah, geligi dan kelenjar ludah →

kel. Submandibularis, parotis, sublinguinalis.

saliva juga mengandung ptyalin (amylase) dan enzim bacterial yang melindungi gigi dari kebusukan.

b. Farings → secara aktif menggerakkan makanan kedlm esophagus, sambil menutup dan menghalangi nasofaring, selama proses menelan.

c. Esophagus → esophagus dilapisi oleh lapisan mucosa yang terdiri dari epitel squamosa, kelenjar di sepanjang esophagus mensecresi mucus utk melumasi bolus makanan yang melewatinya

d. Lambung → terdiri dari bagian kardia antrum dan pylorus.

• Bagian atas lambung berlanjut ke esophagus dan berada di dekat diafragma, bagian bawah bersambung ke duodenum mll sfingterpilorik bawah.

• Didalam lipatan mucosa terdpt sel. Yang mensecresi asam lambung yang terdiri dari empat tipe sel utama :

• Sel chief (chief cells) → mensecresi proenzim pepsinogen yang bila diaktivasi mencerna protein.

• Sel parietal → mensecresi asam hidroklorida (pH ± 0.8)

• Sel penghasil mucus• Sel G, sel yang menghasilkan gastrin.

e. Usus Halus : terbagi tiga :

• duodenum : mulai katup pilorik – berlanjut kurang lebih 25 cm (10 inci) sampai bertemu jejunum.

• Jejenum: bagian tengah usus halus dan berlanjut pd ileum, panjangnya ± 2,5 m

• Ileum : bagian akhir panjangnya 3,6 m.

Fungsi usus halus:

• menyelesaikan pencernaan makanan

• mengabsorbsi produk pencernaan

• mensekresi hormone yang membantu mengontrol secresi empedu, pangkreas dan secresi usus.

• Sirkulasi : arteri ke usus halus kecuali duodenum berasal dari arteri mesenteric superior.

Empat lapis yang menutupi usus halus

• lapisan serosa luar (tunika serosa)• lapisan otot (tunika muscular)→ t.d lap. Otot

sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar.• lapisan submucosa (tela mucosa) → terdiri dari

pembuluh darah, limfatik, pleksus saraf simpatis dan kelenjar brunner yang mensecresi mucus.

• lapisan mukosa dalam (tunika mucosa) → terdapat vili yang mengandung kapiler darah utk absorbsi dan saluran limfe yang disebut lacteal (lemak diabsorbsi).

• Persarafan : Stimulasi system simpatis , stimulasi parasimpatis meningkatkan tonus dan motilitas usus. Suplai saraf ke usus halus melewati pleksus auerbach di dinding usus.

e. Usus besar.

• Fungsi utama usus besar :• Absorbsi lengkap terhadap air, klorida dan natrium• Penurunan dlm volume kimus• Pembuatan vitamin, termasuk beberapa vit. B dan

vit. K • Pembentukan faeces• Pengeluaran feces dari tubuh

• Suplai darah : dari arteri cabang-cabang arteri mesenterika superior dan inferior. Rectum dan anal menerima drh dari arteri rectal superior medial dan inferior

• Persarafan : dari pleksus intramural yang dirangsang oleh system saraf parasimpatis, bertanggung jawab utk mempertahnkan tonus kontinu dari usus dan juga merangsang gerakan.

f. Hepar dan pancreas

• Fungsi hepar adalah mensintesis dan memetabolisme protein, karbohidrat dan lemak

• Mengubah bentuk biologis zat-zat saat melewati organ tersebut dan menhasilkan serta menekscresikan mepedu

• Pangkreas mensecresi getah pencernaan dgn enzim yang perlu utk mencerna protein, lemak dan karbohidrat ( tripsin, amilase, lipase, pepsin)

• Secresi pangkreas melalui stimulus dari system saraf parasimpatis dan melalui hormon-hormon secretin dan kolesistokinin.

1. Keluhan Utama

• Awitan/factor pencetus: • kapan masalah pertama kali dirasakan ?, • apakah awitan bertahap atau tiba-tiba?, • apakah yang dilakukan klien bila masalah

pertama kali dihadapi?• Apakah ini berhubungan dengan masukan

makanan ?

• Durasi : Apakah masalah terjadi kadang-kadang atau menetap?

• adakah pola pada kejadian masalah? Bila masalahnya nyeri, perhatikan apakah nyeri kontinyu atau intermitten.

• Kualitas dan karakteristik : Minta pasien untuk menggambarkan masalah. Bila masalah adalah diare, minta pasien untuk menggambarkan penampilan, bau, warna dan konsistensi faeces.

• Diare atau bab berlendir : radang usus (enteritis)

• Bab menumpuk dan bernau busuk, tinjanya berminyak/penyerapan lemak yg buruk: cystic fibrosis.

• Bab berwarna tanah liat: obstruksi biliary.

• Melena: perdarahan kronis (khususnya G.I bagian atas)

• Bab bercampur dengan darah merah terang : perdarahan aktif ( hemoroid eks-internal, polip, diverticula, atau tumor- ca).

• Tingkat keparahan : Minta pasien untuk menggambarkan, pada skala 1 sampai 10, seberapa buruk masala ini. Apakah ini mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari seperti biasa.

• Lokasi: Dimana klien merasakan terjadinya masalah ? apakah nyeri menyebar pada area tubuh yang lain?

• Manifetasi umum yang biasa ditemukan → mual, muntah, nyeri lambung, nyeri abdomen, diare, konstipasi, distensi abdomen, flatulens, disfagia, anoreksia, cepat kenyang, neyri ulu hati dan dyspepsia.

• Perawat mengumpulkan data tentang; apakah klien pernah dirawat diRS berhubungan dgn penyakit gastrointestinal?

• Apakah klien pernah mengalami pembedahan ? jika ya, kapan dan jenis pembedahan apa?

• Apakah ada riwayat mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu? Misalnya penggunaan obat aspiran, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang memperberat gastritis dan pendarahan lambung.

• Apakah klien menggunakan suplemen vit. Atau mineral ? kandungan besi dpt mengubah warna dan konsistensi feces (hitam) dan menyebabkan konstipasi.

• Apakah klien menggunakan laksatif untuk membantu eliminasi? Penggunaan laksatif jangka panjang dpt menyebabkan ketergantungan

• Apakah klien ada riwayat alergi makanan ?. tentukan apakah manifestasinya seperti kram, flatulens, diare atau gatal-gatal.

• Perawat menanyakan klien jika anggota keluarga mengalami kanker, ulkus atau colitis

• Colitis ulseratif mempunyai insiden lebih tinggi dlm keluarga dari pada yang diperkirakan.

• Ulkus duodenum juga terjadi lebih sering pd klien dgn golongan darah O, menunjukkan kemungkinan berhubungan dgn genetic.

• Pekerjaan → apakah ada zat toksid yang dicerna atau diabsorbsi berhubungan riwayat pekerjaannya.

• Latar belakang budaya yang berhubungan dengan pengelolaan riwyat diet.

• Kebiasaan → riwayat mengkonsumsi jenis nikotin, kafein,

• Inspeksi.

* Mulut:

- Bibir simetris, merah muda, lembab tanpa lesi.

• Mucosa mulut dan gusi merah muda, lembab, utuh, tanpa lesi.

• Palatum keras dan lunak, merah muda, utuh• Tonsil dibelakang pilar, tanpa inflamasi

• Lidah digaris tengah, bergerak, tanpa deviasi

atau fasikulasi

Abdomen

• Datar, simetris, dgn umbilicus terbenam ditengah, dan digaris tengah.

• Tidak ada jaringan parut, lesi, dilatsi vena, peistaltik atau vulsasi dapat dilihat.

Anus dan rectal

• Area perianal bebas lesi, inflamasi, fisura, benjolan atau hemoroid eksternal.

• Auskultasi

Abdomen

Ada bising usus pada keempat kuadran

Perkusi

• Timpani umum pada seluruh area, dgn hepar dan limpa pekak. Luas hepar 10 cm pada garis midklavikular kanan

Palpasi

• Abdomen

• hepar dan limpa tdk teraba.• Abdomen lunak, tdk nyeri tekan, tdk ada massa

atau neyi lepastonus otot terelaksasi

• Anus

- Anus dan rectam tanpa nyeri tekan, massa, hemoroid atau prolaps

- Mucosa rectal lembut, drh samar (-).

5. Pemeriksaan Diagnostik

Intervensi keperawatan persiapan pemeriksaan diagnostil:

• Memberikan informasi umum tentang diet khusus yang diberikan setelah diagnostic

• Memberikan informasi ttg perawatan pasca prosedur, serta pembatasan diet dan aktifitas

• Mengurangi ansietas• Membantu pasien mengatasi ketidak nyamanan• Mendorong anggota keluarga utk memberikan

dukungan emosi

Jenis pemeriksaan diagnostic

a. Enema barium

Untuk mendeteksi adanya polip, tumor dan lesi lain, serta adanya anatomi abnormal dan malfungsi usus.

– Persiapan pasien adalah dgn tindakan pengosongan dan pembersihan usus bawah, biasanya dgn diet rendah sisa1-2 hari sebelum tes, diet cair rendah dan laksatif pd malam hari sebelumnya, dan pasien puasa setelah tengah malam dan enema pembersihan sampai kembali jernih pagi harinya

b. Gastroskopi/endoskopi

• Untuk visualisasi langsung bila ada abnormalitas esophagus, gaster atau duodenum dan ada inflamasi, neoplastik atau dicurigai ada proses infeksi

– Pasien diinstruksikan untuk puasa selama 6 sampai 12 jam sblm pemeriksaan.

– Persiapan pasien dgn penyemprotan atau berkumur dgn anestesi local, disertai pemberian diazepam (valium) secara IV sblm skop dimasukkan, atropine diberikan utk merilekskan otot.

– Setelah tindakan pasien diinstruksi utk tdk makan atau minum sampai refleks gag kembali (1 – 2 jam) utk mencegah aspirasi makanan atau cairan ked lm paru.

c. Ultrasonografi Abdomen

• Tekhnik diagnostic non-invasif, • Gelombang bunyi dilewatkan ke struktur tubuh

internal dan dipantulkan kembali, yang mengahisilkan bayangan organ abdomen dan struktur

• Prosedur digunakan utk menentukan ukuran dan konfigurasi struktur abdomen

• Untuk mendeteksi adanya kolelitiasi, kolesisitisis dan apendisitis

Daftar Pustaka

• Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, 2001, EGC, Jakarta.

• Sherwood Lauralee, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 2001, EGC, Jakarta

• Robert Priharjo, Pengkajian Fisik Keperawatan, 2001, EGC, Jakarta.