sistem pembelajaran problem based learning

21
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1 BLOK HUMANIORA GANJIL 2012 – 2013 Oleh : Ketua : Asti Widaryati (121610101059) Scriber Meja : Galistiyannisa W (121610101067) Scriber Papan : Syamsul Bachri (121610101063) Anggota : Arfi Rifadah (121610101057) Weka Dayinta B (121610101062) Sabrina Maharani P (121610101061) Agya Nanda P (121610101064) Wulandari Fajrin (121610101058) Meidi Kurnia A (121610101068) Annasa Nur H (121610101065) Astinia Widiyastuti (121610101069) Arum Risalah (121610101060) Retno Widiyastuti (121610101066)

Upload: astinia-widyastuti

Post on 10-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Skenario "Sistem Pembelajaran PBL" Blok Humaniora

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1 BLOK HUMANIORA

GANJIL 2012 2013

Oleh :

Ketua : Asti Widaryati (121610101059)

Scriber Meja : Galistiyannisa W (121610101067)Scriber Papan : Syamsul Bachri (121610101063)

Anggota :

Arfi Rifadah (121610101057)Weka Dayinta B (121610101062)Sabrina Maharani P (121610101061)Agya Nanda P (121610101064)Wulandari Fajrin (121610101058)Meidi Kurnia A (121610101068)Annasa Nur H (121610101065)Astinia Widiyastuti (121610101069)Arum Risalah (121610101060)

Retno Widiyastuti (121610101066)FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2012DAFTAR ISII. Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

I.2. Rumusan masalah

I.3. Tujuan dan Manfaat

I.4. Skenario

II. Tinjauan Pustaka

2.1.Filsafat Ilmu

2.2.Problem Based Learning (PBL)

2.3. Psikologi

2.4.Teknologi Informasi (TI)

III. Pembahasan

IV. Kesimpulan

V.Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUANI.1. Latar BelakangBerdasarkan sekenario yang sudah dipaparkan diatas dimana terdapat permasalahan mengenai penyesuaian diri terhadap sistem baru yaitu Problem based learning (PBL).Dari permasalahan tersebut maka pembahasan di tunjukan pada pemahaman masalah yang terjadi dan segala solusi dari masalah sistem yang di hadapi itu sendiri yaitu sistem Problemt based learning (PBL). Selain itu kita juga harus memahami permasalahan dari sisi psikologis tokoh pada sekenario dalam menghadapi perubahan yang ada.

Karena begitu banyak permasalahan yang ada maka kita paparkan uraian untuk pemahaman masalah tersebut dalam laporan hasil tutorial ini.Dan didalam laporan ini juga di paparkan penyelesaian-penyelesaian masalah tersebut.Pada masalah dalam sekenario kita menyimpulkan bahwa dalam menyikapi sistem Problem based learning (PBL) di butuhkan kemampuan penguasaan di bidang TI.dan untuk masalah psikologi tokoh kita menyimpulkan bahwa tokoh harus memiliki kemampuan adaptasi yang didukung dengan aspek-aspek seperti motivasi diri, kepercayaan diri, komunikasi yang baik, mental yang tangguh, kebiasaan yang mendukung dan lain-lain.

I.2. Rumusan Masalah1. Bagaimana bentuk pembelajaran PBL?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa baru dalam kesulitan belajar?

3. Bagaimana belajar dengan menggunakan sistem PBL agar efektif?

I.3. Tujuan dan Manfaat1. Untuk mengetahui system pembelajaran PBL 2. Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam beradaptasi dengan system pembelajaran PBL.3. Untuk mengetahui cara belajar efektif dalam system PBL.I.4. SkenarioAndi, seorang mahsiswa baru kedokteran gigi, merasa kesulitan menyesuaikan cara belajarnya dengan strategi belajar Problem-Based Learning yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ. Ia terbiasa belajar dengan menghafal, namun kini harus mampu berpikir kritis terhadap penjelasan dosen dan menerapkan cara pemecahan masalah yang efektif. Hal lain yang harus ia kuasai adalah ketrampilan teknologi informasi untuk penulusuran sumber belajar. Ini cukup sulit baginya. Ia memang sering mencari artikel di internet tetapi ternyata ia kesulitan membedakan mana artikel yang sahih yang digunakan sebagai rujukan ilmiah mana yang tidak. Saat ini ia mendapat tugas membuat makalah. Andi bingung, ia ingin mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tak tahu harus berbuat apa supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Filsafat Ilmu

Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya. (Thomas Khun)

Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam. (Mohammad Hatta)Ilmu adalah sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum . ( Communality, The Liang Gie 1991)Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya. (Cambridge-Dictionary 1995)Menurut kamus Webster New World Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahan makna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dari observasi, kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untukmenetukan sifat dasar atau prinsip apa yang dikaji. Sedangkan dalam bahasa Arab, ilmu (ilm) berasal dari kata alima yang artinya mengetahui. Jadi ilmu secarNamun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirismepositiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika (Kartanegara, 2003).

2.2. Problem Based Learning (PBL)

Definisi Problem Based Learning.

Belajar Berdasarkan Masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan (Pusdiklat, 2004).

PBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru, sehingga mahasiswa tidak hanya dihadapkan pada sesuatu yang abstrak namun juga pendekatan oermasalahan secara real.

Perbedaan Sistem PBL dan Sistem Konvensional

Dari definisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan :

1PBL adalah sistem pembelajaran berawal dari sebuah masalah untuk menggali suatu pengetahuan baru dan sistem ini juga menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam mencari pengetahuan baru.

Sedangkan sistem konvensional meletakkan guru sebagai pusat pembelajaran, sehingga menjadikan guru sebagai satu-satunya fasilitator. Dalam sistem ini terjadi pembelajaran satu arah.

Kelebihan Problem Based Learning.

1. Motivasi

PBL membuat peserta didik harus bekerja keras untuk menanggapi masalah yang diberikan dalam sistem tersebut.

2. Relevan dan Kontekstual

PBL menawarkan sebuah jawaban yang jelas atas pertanyaan-pertanyaan, "Mengapa kita perlu belajarinformasi ini " dan " Apa yang saya lakukan sesuai di sekolah dengan apa yang ada di dunia nyata? "

3. Belajar bagaimana cara belajar.

Membuat peserta didik menghasilkan strategi mereka sendiri untuk definisi masalah, pengumpulan informasi, data analysis,membangun sebuah hipotesis, memngembangkan tujuan strategi serta hasilnya dengan peserta dan tutor2.3. Psikologi

Perubahan lingkungan perlu adaptasi, begitu juga dengan perubahan lingkungan belajar. Seorang pelajar dituntut untuk bisa menyesuaikan dirinya terhadap sistem belajar baru, kenalan baru, sekolah baru dan berbagai hal yang masih belum familiar.Andi, adalah seorang mahasiswa baru yang mengalami kesulitan pada sistem belajar yang berlaku di tempat kuliahnya. Andi yang terbiasa dengan suatu kebiasaan belajar, mengalami perubahan yang menuntutnya harus merubah kebiasaannya itu.

Itu adalah hal yang tidak mudah, namun bukan tidak mungkin.Dapat dilihat, Andi memang harus bisa beradaptasi dengan sistem baru ini supaya dia bisa menjalani kehidupan kuliahnya dengan lebih terarah dan mudah. Saat itu, ia telah memiliki keinginan untuk bisa mengikuti pembelajaran di universitasnya dengan baik. Saat seseorang memiliki keinginan dalam dirinya, maka motivasi untuk melewati kesulitan itu akan muncul. Dalam buku The Science of Mind and Behaviour karya John W. Santrock, ada sebuah keinginan yang disebut need for achievement yang artinya sebuah motivasi individu untuk melewati kesulitan, hasrat untuk sukses, dan usaha yang diperluas untuk menyelesaikan suatu kesulitan. ( Henry Murray 1938, Theory of Personality )

Dalam buku itu, John W. Santrock menjelaskan bahwa keinginan untuk berhasil dapat menimbulkan motivasi yang kuat dan menghasilkan suatu tindakan nyata untuk dapat mewujudkan apa yang diinginkan.1Ali Muhson. Jurnal Kependidikan, volume 39, No., 2009, h.171-182.

2.4. Teknologi InformasiUntuk membuat keputusan yang lebih informatif, pengembang sistem

perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut (Jackson et

al.,1997 dalam Tjhai, 2003:5).

Model yang dikembangkan Thomson et al.

(1991) dalam Thjai (2003:5) yang mengadopsi sebagian teori yang

diusulkan oleh Triandis (1980) menyatakan bahwa pemanfaatan komputer

personal oleh pemakai dipengaruhi oleh faktor sosial tempat kerja yang

memanfaatkan komputer, faktor afeksinya (perasaan individual) terhadap

pemanfaatan personal computer, faktor kompleksitas, kesesuaian teknologi

informasi dengan tugas individu, konsekuensi jangka panjang yang

diharapkan individu dari pemanfaatan komputer, dan kondisi yang

memfasilitasi dalam lingkungan yang kondusif memanfaatkan personal

computer.

Pemanfaatan teknologi informasi menurut Thomson et al. (1991)

dalam Tjhai (2003:3) merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna

sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam

menggunakan teknologi pada saat melakukan pekerjaan. Pengukurannya

berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan, dan jumlah

aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Pemanfaatan teknologi

informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personil yang

mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun

kinerja individu yang bersangkutan.

BAB IIIPEMBAHASAN

Learning Objectives

1. Memahami masalah mahasiswa baru dalam menghadapi kesulitan sistem Problem Based Learning.

2. Menemukan solusi pada masalah mahasiswa baru.

Masalah yang dihadapi oleh kebanyakan mahasiwa baru adalah masalah adaptasi. Adaptasi adalah proses penyusaian diri terhadap lingkungan baru. Dalam kasus ini, mahasiswa dihadapkan dengan lingkungan dan sistem pembelajaran baru. Lingkungan baru berupa lingkungan unversitas yang berbeda ketika di sekolah menengah atas, sedangkan dalam sistem baru yaitu berupa secara belajar menghafal dan menggunakan guru sebagai acuan yang dikenal dengan TCL ( Teaching Center Learning ), kini harus dituntut untuk aktif dan berfikir kritis dalam sistem SCL ( Student Center Learning ) salah satunya yaitu PBL ( Problem Based Learning ). Dalam sistem PBL ini, kemampuan Teknologi Informasi (TI) juga berperan dalam menunjang pembelajaran. Sedangkan mahasiswa baru, mengalami kesulitan dalam penguasan TI untuk mendapatkan sumber informasi yang sahih sebagai rujukan ilmiah.

Solusi yang diberikan dalam mengatasi masalah mahasiswa baru

1. Memahami dengan benar sistem PBL.

Belajar Berdasarkan Masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah suatu proses pembelajaran yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan (Pusdiklat, 2004). Dengan pendekatan tersebut mahasiswa tidak hanya dijejali dengan konsep-konsep yang abstrak tetapi juga mahasiswa banyak dibekali kemampuan untuk mengaplikasikan konsep yang diterimanya dalam lingkungan nyata yang ada di sekitarnya. Dengan demikian diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai dalam memahami materi statistika secara utuh.

PBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Metode ini juga berfokus pada keaktivan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik tidak lagi diberikan materi belajar secara satu arah seperti pada metode pembelajaran konvensional. Dengan metode ini, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri, seperti terdapat pada kutipan berikut.

2. Bersikap terbuka.Bersikap terbuka dalam menyikapi masalah. Dengan cara tersebut kita akan merasa lebih ringan menyikapi permasalahan yang dihadapin.Bersikap terbuka akan membuat seseorang lebih percaya diri.3. Menimbulkan motivasi dalam diri.

Menimbulkan motivasi diri sangat lah penting karena dalam motivasi di dalam diri untuk menjadi lebih positif akan membangun kemauan menjadi lebih dan lebih dari yang lainnya.4. Meningkatkan kepercayaan diri.

Meningkatkan kepercayaan diri akan membantu tokoh dalam menghadapi sistem yang baru dalam permasalahan tersebut.karena kepercayaan diri dapat membantu untuk membangkitkan motivasi dalam diri.5. Mengoptimalkan komunikasi verbal dan non verbal

Dengan mengoptimalkan kemampuan komunikasi dapat mempermudahkan diri dalam mencari informasi.6. Menjunjung sikap toleransi.

Dengan menunjukan sikap toleransi maka kita akan mudah melakukan Segala kegiatan sosialisasi untuk menunjang sistem baru yang di hadapi.7.Mengoptimalkan strategi coping

Dengan mengoptimalkan strategi coping akan mempermudah dalam penyikapan masalah masalah yang ada pada lingkungan baru tersebut

BAB IVKESIMPULAN

Mahasiswa baru mengalami beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu permasalahan mengenai lingkungan dan sistem pembelajaran. Permasalahan dari sistem pembelajaran tersebut bersumber dari peralihan sistem belajar TCL (Teacher Center Learning) menjadi sistem SCL (Student Center Learning) yang berpusat pada mahasiswa berupa pembelajaran PBL. PBL secara umum digambarkan sebagai sistem pembelajaran yang didasarkan pada masalah sehingga menuntut siswa berperan secara aktif dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sistem PBL ini sendiri menimbulkan beberapa permasalahan bagi mahasiswa baru yaitu permasalahan adaptasi dengan sistem pembelajarannya dan merubah kebiasaan belajar mahasiswa baru :

1. Permasalahan adaptasi dengan sistem pembelajarannya,

2. Merubah kebiasaan belajar mahasiswa baru,3. Penguasaan Teknologi Informasi.

Dari permasalahan tersebut kita bisa menentukan beberapa solusi yang bisa diterapkan, antara lain:

1. Memahami dengan benar sistem PBL yang diterapkan.

2. Bersikap terbuka.

3. Meningkatkan kepercayaan diri.

4. Mengoptimalkan komunikasi verbal dan non verbal

5. Menjunjung sikap toleransi.6. Meningkatkan kemampuan penguasaan TI.7.Mengoptimalkan strategi copingBAB V

DAFTAR PUSTAKAAgus Swidarmayana, I Kade. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Penggunaan Teknologi Sistem Informasi serta Pengaruh Penggunaan Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Chief Accounting pada Perusahaan Cargo di Denpasar. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar.

Aji Supriono. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Semarang : Salemba Infotik.

Mohamad Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

OBrien, James A. 2006. Pengantar Teknologi Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.Salim, Peter dan Yenny Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Salman Jumaili. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15 16 September 2005.

Tjhai Fung Jin. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 5(1):1 26.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang

No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.