sistem pelumasan
DESCRIPTION
Sistem pelumasanTRANSCRIPT
Sistem Pelumasan
By: Eric Spoor
•Information in this section was taken from:
Aircraft Powerplants p.61-81
Klasifikasi Pelumas
Animal Vegetable Mineral Synthetic
Pelumas Hewani
Pelumas yang asalnya dari hewan:– Tallow– Tallow oil– Lard oil– Neat’s foot oil– Porpoise oil
Sangat stabil pada temperatur normal Pelumas hewani tidak mungkin digunakan untuk motor
bakar karena cmenghasilkan asam lemak
Pelumas Nabati
Contoh Pelumas nabati:– Castor oil– Olive oil– Cottonseed oil
Koefisien gesek yang dimiliki pelumas hewani dan nabati lebih kecil dibandingkan pelumas dari minyak mineral akan tetapi tetapi cepat menyebabkan keausan pada baja
Pelumas Mineral
Digunakan secara luas pada motor bakar Berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan
atas:– Pelumas padat– Pelumas semi padat– Pelumas cair
Pelumas sintetis
Karena temperatur operasi yang tinggi dari turbin gas, sangat perlu untuk menghasilkan pelumas yang akan akan mempertahankan karakteristiknya pada suhu yang menyebabkan minyak pelumas tersebut menguap dan memecah
Pelumas sintetik tidak mudah rusak dan tidak menghasilkan jelaga dan endapan lainnya
Istilah Pelumas
Berat jenis Flash Point Viscosity Cloud Point Pour Point Carbon-Residue Test Ash Test
Precipitation Number Extreme-Pressure
(Hypoid) Lubricants
Berat Jenis
The gravity of minyak pelumas adalah nilai numerik yang berlaku sebagai indeks berat dari volume yang diukur
Ada dua skala yang umum digunakan oleh insinyur perminyakan :– Skala berat spesifik– Skala berat jenis American Petroleum Institute (API)
Flash Point (titik nyala)
Titik nyala suatu minyak pelumas adalah temperatur tertinggi dimana dihasilkan uap untuk membentuk campuran yang mudah terbakar dan akan terbakar saat diberi cetusan bunga api yg kecil
Viskositas
Viskositas secara teknis didefinisikan sebagai gesekan fluida dari pelumas
Dengan kata lain, viskositas adalah ketahanan suatu minyak pelumas terhadap aliran
Pelumas yang kental mempunyai viskositas tinggi dan mengalir dengan lambat
Cloud Point
cloud point adalah tempetatur dimana terjadi pemisahan antara wax dapat terlihat pada minyak pelumas tertentu pada kondisi pengujian yang ditentukan
Pada saat minyak pelumas tersebut diuji, cloud point sedikit diatas titik beku
Pour Point (titik tuang)
pour point suatu minyak pelumas adalah temperatur terendah dimana minyak pelumas masih tetap mengalir tanpa gangguan
Carbon-Residue Test
Maksud dari carbon-residue test sifat-sifat karbon pembentuk minyak pelumas
Ada dua metode:– Pengujian Ramsbottom carbon-residue– Pengujian Conradson
Ash Test (pengujian kadar abu)
Ash test adalah lanjutan dari carbon residu test Jika minyak pelumas terpakai hampir tidak
meninggalkan abu, minyak tersebut dianggap masih baru
Kandungan abu adalah persentase (dalam satuan berat) residu setelah semua karbon dan seluruh materi karbon telah menguap dan terbakar
Precipitation Number (angka pengendapan)
precipitation number yang direkomendasikan oleh ASTM adalah jumlah mililiter kandungan yang terbentuk saat 10 mL minyak pelumas dicampur dengan 90 mL minyak naphtha pada kondisi spesifik dan kemudian diaduk
Persyaratan dan fungsi pelumas
Fungsi pelumas mesin Ash-less Dispersant Oil Multi-viscosity Oil
Fungsi pelumas mesin
melumasi, sehingga mengurangi gesekan Mendinginkan berbagai bagian mesin Melindungi dari keausan Sebagai perapat pada ruang bakar Membersihkan mesin Membantu mencegah korosi Berlaku sebagai pelapis antara bagian yang
mengalami impak
Ashless Dispersant Oil
Dispersant adalah salah satu jat tambah addictive yang diberikan pada pelumas mineral dimana pelumas yang mengandung dispersant dapat mencegah kontaminasi seperti karbon, senyawa timbal dan kotoran
Dispersant membantu mencegah kontaminan dari menggumpal dan membentuk lumpur atau masuk melalui lorong-lorong minyak
Multiviscosity Oil
Dalam kondisi cuaca dingin, pelumas single grade umumnya mengalir lebih lambat untuk menjangkau bagian tertinggi dan mencapai bagian mesin yang vital
Pelumas multigrade mempunyai karakteristik viskositas yang memungkinkan untuk karakteristik aliran yang lebih baik pada saat start mesin
Karakteristik sistem pelumasan
Pelumasan tekan Pelumasan percik dan sistem kombinasi Komponen utama sistem pelumasan Kapasitas pelumas
Pelumasan tekan
Pada sistem pelumasan tekan, satu pompa mensuplai minyak untuk melumasi bearings
Minyak pelumas mengalir memasuki inlet pompa melewati dan masuk ke dalam manifold minyak pelumas yang kemudian mendistribusikannya ke bearing poros engkol
Pelumasan percik dan sistem kombinasi
Meskipun pelumas tekan merupakan metode pelumasan yang terutama pada motor bakar, sejumlah mesin juga masih menggunakan pelumasan percik
Pelumasan percik tidak pernah digunakan tersendiri
Semua sistem pelumasan adalah pelumasan tekan atau sistem kombinasi pelumasan tekan dan percik
Komponen sistem pelumasan
Pemipaan untuk sistem pelumasan
Temperature Regulator (Oil Cooler)
Oil Viscosity Valve Oil Pressure Relief
Valves
Oil Separator Oil Pressure Guage Oil Temperature Guage Oil Pressure Pumps Scavenge Pumps Oil Dilution System
Pemipaan untuk sistem pelumasan
Pemipaan minyak pelumas sama pentingnya dengan sistem hidrolik
Saat jalur pelumasan tidak dipengaruhi bending, pipa aluminium dapat digunakan
Selang sintetik sering digunakan di dekat mesin dan tempat-tempat lain yang dipengaruhi vibrasi dan gerakan lain
Regulator Temperatur (pendingin oli)
Regulator temperatur minyak pelumas di desain untuk menjaga temperatur minyak pelumas untuk mencapai level temperatur operasi mesin yang tepat
Regulator ini sering disebut juga sebagai pendingin oli karena mendinginkan pelumas mesin adalah salah satu fungsi utamanya
Oil Viscosity Valve (katup viskositas pelumas)
Oil viscosity valve dianggap sebagai bagian dari unit regulator temperatur pelumas dan dipergunakan dalam sejumlah sistem
viscosity valve pada dasarnya terdiri dari selang aluminium dan elemen kontrol termostatik
oil viscosity valve bekerja dengan katup pendingin oli untuk menjaga temperatur yang dikehendaki dan menahan viskositas dalam batas yang dikehendaki
Oil Pressure Relief Valves
Fungsi oil pressure relief valve untuk mengendalikan dan membatasi tekanan pelumasan dalam sistem pelumasan
Katup ini perlu untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh tekanan berlebih sistem dan untuk menjamin bagian mesin tidak kekurangan bahan bakar karena kegagalan sistem
Oil Separator
sistem udara dimana minyak dari kabut minyak yang ada mungkin memerlukan penggunaan suatu pemisah minyak
These are often used on vacuum pump outlets The oil separator contains baffle plates which
cause the air to swirl and it deposits on the baffles
Oil Pressure Gauge
An oil pressure gauge is an essential component of any engine oil system
These gauges generally use a bourdon tube to measure the pressure
They are designed to measure a wide range of pressures
Oil Temperature Gauge
The temperature probe for the oil temperature gauge in the oil inlet line or passage between the pressure pump and the engine system
On some installations the temperature probe is located in the oil filter housing
These are normally electric or electronic
Oil Pressure Pumps
Oil pressure pumps may either be of the gear type or vane type
The gear type pump is used in the majority of reciprocating engines and uses close fitting gears that rotate and push the oil through the system
Scavenge Pumps
Scavenge pumps are driven in the same manner as the pressure pumps but have a greater capacity
This higher capacity is because the oil in the sump is foamy which means it has a much greater volume than air-free oil
Oil Dilution System (sistem pengenceran minyak)
The purpose of the oil dilution system is to provide thinner oil during engine start
This allows faster lubrication of engine components
Oil dilution is accomplished by pumping a small amount of fuel into the oil
Sludge Chambers
Some reciprocating engines have sludge chambers which are in the hollowed out connecting-rod journals
These journals accumulate carbon sludge and dirt particles as they are designed to
During engine overhaul these must be replaced
Typical Lubrication Systems
Oil System for Wet-Sump Engine Oil System for Dry-Sump Engine Oil Tanks
Oil Tanks
Dry sump engine lubrication systems require a separate tank for each engine system
These tanks can be constructed in three different ways:– Welded sheet aluminum– Riveted aluminum– Stainless steel
Some aircraft are equipped synthetic rubber tanks