sistem pakar identifikasi jenis bunga …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_10.21.0512.pdf ·...
TRANSCRIPT
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI JENIS BUNGA
MENGGUNAKAN J2ME
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Lian Wahyu Prasetyo
10.21.0512
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
IDENTIFICATION TYPE FLOWER EXPERT SYSTEM USING J2ME
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI JENIS BUNGA
MENGGUNAKAN J2ME
Lian Wahyu Prasetyo
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Expert system is a computer program designed to make decisions such as decisions taken by one or several experts. According Marimin (1992), expert systems are computer software system that uses science, facts, and thinking in decision-making techniques to solve problems that normally can only be resolved by experts in the field concerned.
Nowadays many types of flowers in the world. The types of flowers that have characteristics that vary, both from petals, smell, color, or the place of his life. Many people are still confused by the name of the interest. Sometimes people are still among the names of these flowers, so when the person still want to look for trouble.
Expert system that the authors make is an expert system to identify the types of flowers. The author makes this application using J2ME, where applications can run on mobile / cell phones that support java. Expert system application is very easy to identify types of flowers used, since only a select traits of interest we see then the application will bring up a kind of family interest.
Keywords: Expert Systems, Applications Mobile, J2ME
1. Pendahuluan
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil
keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk penyelesaian masalah tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu bidang
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dalam pengembangan suatu sistem pakar,
pengetahuan (knowledge) mungkin saja berasal dari seorang ahli, atau merupakan
pengetahuan dari media seperti majalah, buku, jurnal, dan sebagainya. Selain itu
pengetahuan yang dimiliki sistem pakar bersifat khusus untuk satu domain masalah saja.
Semakin banyak pengetahuan yang dimasukan ke dalam sistem pakar, maka sistem
tersebut akan semakin baik dalam bertindak, sehingga hampir menyerupai pakar yang
sebenarnya.
Dewasa ini banyak sekali jenis bunga yang ada di dunia. Jenis-jenis bunga itu
memiliki ciri-ciri yang beragam, baik dari kelopaknya, baunya, warnanya, ataupun tempat
hidupnya. Banyak orang masih bingung terhadap nama dari bunga tersebut. Terkadang
orang masih salah menyebutkan nama dari bunga tersebut, sehingga ketika orang
tersebut ingin mencarinya masih kesulitan.
Berdasarkan hal tersebut,penulis ingin membuat aplikasi sistem pakar yang
berjalan di platform mobile. Penulis membuat aplikasi ini menggunakan J2ME,dimana
aplikasi ini dapat berjalan di mobile/handphone yang support java. Pemanfaatan
teknologi yang berbasis J2ME sekarang masih jarang digunakan di Indonesia, karena
teknologi ini merupakan teknologi baru. Namun di Negara-negara lain teknologi ini telah
dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Sesuai dengan topik yang telah
dipaparkan di atas, maka untuk Skripsi penyusun mengambil judul : “Sistem Pakar
Identifikasi Jenis Bunga Menggunakan J2ME”.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem Pakar
2.1.1 Sistem Pakar(Expert System)
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut(Martin dan Oxman,
1998)1. Sistem Pakar dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya
seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Dengan sistem pakar ini, orang
awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya
bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan
manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
2.1.2 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar
Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan
sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan
sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data
secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik.
2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak
konsisten, subyek terus menerus berubah dan tergantung pada lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya”
atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu.
3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima,
semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak
pasti.
4. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat
terjadi saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam
modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin
besar dan semakin bervariasi.
5. Pandangan dan pendapat terhadap sistem pakar tidaklah selalu sama, oleh
karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban
yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan faktor subyektif.
6. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar
harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan
1 Kusrini,S.Kom,Sistem Pakar dan Teori Aplikasi,hal:11,2006
meskipun solusinya sulit sehingga fsilitas informasi sistem harus selalu
diperlukan.
2.1.3 Komponen Dasar Sistem Pakar
Komponen dasar sistem pakar adalah :
1. Keahlian (Expertise)
Keahlian merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seseorang
melalui latihan, belajar, serta pengalaman-pengalaman yang dialami pada suatu
bidang tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama. Pengetahuan tersebut
dapat berupa fakta-fakta, teori-teori, aturan-aturan serta strategi untuk
menyelesaikan suatu masalah. Dengan pengetahuan tersebut seorang pakar
dapat memberikan keputusan yang lebih baik dan cepat dalam menyelesaikan
suatu permasalahn yang sulit.
2. Ahli atau pakar (Expert)
Seorang pakar harus memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan
pada bidang tertentu yang ditanganinya, kemudian memberikan penjelasan
mengenai hasil dan kaitannya dengan permasalahan yang ada. Selain itu
seorang pakar juga harus mempelajari hal-hal baru dari setiap perkembangan
yang ada, lalu menyusun kembali pengetahuannya, dan dalam hal tertentu dapat
memberikan alternatif lain agar mampu memecahkan permasalahan yang
dihadapi serta menghasilkan solusi yang tepat. Seluruh karakteristik di atas
harus dimiliki oleh seorang pakar. Untuk meniru kepakaran seorang manusia,
perlu dibangun sebuah sistem komputer yang menunjukan seluruh karakteristik
tersebut. Namun hingga saat ini, pekerjaan dibidang sistem pakar terfokus pada
aktifitas penyelesaian masalah dan memberikan penjelasan mengenai solusinya.
3. Memindahkan Keahlian (Transfering Expertise)
Tujuan dari sistem adalah memindahkan keahlian yang dimiliki oleh seorang
pakar ke dalam sebuah sistem komputer, kemudian dari sebuah sistem komputer
kepada orang lain yang bukan pakar.
Proses ini dapat meliputi empat kegiatan :
Perolehan pengetahuan (Knowledge Acquistion)
Representasi pengetahuan (Knowledge Representation)
Menyimpulkan pengetahuan (Knowledge Inferencing)
Memindahkan pengetahuan kepada pemakai (Knowledge Transfer to
User) Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam suatu komponen
yang dinamakan basis pengetahuan (Knowledge Base).
4. Kesimpulan (Inference)
Keistimewaan dari sistem pakar yaitu kemampuannya dalam memberikan
saran, yaitu dengan menempatkan keahlian ke dalam basis pengetahuan
(Knowledge Base) dan membuat program yang mampu mengakses basis
pengetahuan sehinggga sistem dapat memberikan kesimpulan. Kesimpulan
dibentuk di dalam komponen yang dinamakan mesin pengambil kesimpulan
(Inference Engine), dimana berisi aturan-aturan untuk menyelesaikan masalah.
5. Aturan (Rule)
Umumnya sistem pakar adalah sistem berbasis aturan, yaitu pengetahuan
yang terdiri dari aturan-aturan sebagai prosedur penyelesaian masalah.
Pengetahuan tersebut digambarkan sebagai suatu urutan seri dari kaidah-kaidah
yang sudah dibuat.
6. Kemampuan Penjelasan (Explanation Capability)
Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuannya dalam
memberikan saran atau rekomendasi serta menjelaskan mengapa tindakan
tertentu tidak dianjurkan. Pemberian penerangan dan pendapat ini dilakukan
dalam suatu subsistem yang dinamakan subsistem penjelasan (Explanation
Subsystem).
3. Analisis Sistem
3.1 Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto. HM,dalam bukunya yang berjudul Analisis Desain
Informasi,maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ; “ Penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
Tahap analisis ini sangat penting dan kritis untuk dilakukan, maka tahap ini harus
dilakukan setelah tahap perencanaan sistem aplikasi sistem pakar dan sebelum tahap
desain model sistem pakar, sebab apabila terjadi kesalahan didalam tahap ini akan
menyebabkan kesalahan di bagian selanjutnya.
Pengembangan Sistem Pakar Identifikasi Jenis Bunga ini bertujuan untuk
memberikan informasi terhadap pengguna aplikasi dengan sesegera mungkin,tanpa
harus bertemu dengan pakarnya.
3.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT2 (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) adalah
instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja
kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini
memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan
sebuah strategi. Instrument ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-
hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
3.2.1 Strength (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Bunga saat ini sangat digemari oleh semua orang. Baik saat digunakan untuk
suatu acara maupun digunakan sebagai tanaman penghias rumah. Perawatannnya
yang mudah membuat sebagian orang membudidayakannya.
2 Sumber : Analisis SWOT (Daniel Start dan Ingie Hovland)
3.2.2 Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Membudidayakan bunga sangat menguntungkan, akan tetapi perlu kita sadari
bahwa tidak selalu sebuah bisnis dapat mendapatkan untung yang besar. Bunga
contohnya,pada saat tertentu bunga sangat laris sekali sehingga kita dapat mendapatkan
banyak untung. Akan tetapi saat sepi pelanggan kita hanya mendapatkan untung
sedikit,begitulah yang dinamakan sebuah bisnis.
3.2.3 Opportunity (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
Saat ini pakar bunga di Indonesia masih sedikit sekali. Masih banyak peluang
bagi kita untuk mempelajari lagi tentang jenis-jenis bunga yang ada.
3.2.4 Threath (Hambatan)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Bunga merupakan tanaman yang perlu banayk air. Apabila kurang air maka
bunga tersebut tidak akan hidup. Oleh karena itu, apabila kita ingin menanam bunga kita
harus sering menyiraminya agar kelembapannya terjaga.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional
Analisis kebutuhan sistem fungsional dari sistem pakar identifikasi jenis bunga ini
adalah :
1. Sistem harus dapat memberikan ciri-ciri jenis bunga.
2. Sistem harus dapat mengidentifikasikan jenis bunga berdasarkan ciri-ciri
yang sudah diinputkan oleh user.
3.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Non-Fungsional
3.3.2.1 Perangkat Keras(Hardware)
3.3.2.1.1 Perangkat Keras dalam Pembuatan
Laptop dengan prosessor Dual Core [email protected]
RAM Sodim DDR2 2 GB
3.3.2.1.2 Perangkat Keras dalam Penerapan
Semua jenis handphone yang sudah support java
3.3.3 Perangkat Lunak(Software)
Netbeans IDE 6.9
3.3.4 Perangkat Manusia(Brainware)
Aspek brainware dalam sistem pakar identifikasi jenis bunga ini adalah :
1. Pakar
Seorang ahli yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang
diusahakan untuk dipecahkan oleh sistem.
2. User
Seorang yang menggunakan/mengaplikasikan program sistem pakar
jenis bunga ini.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Alur Kerja Sistem
Berikut ini adalah alur kerja sistem pakar identifikasi jenis bunga menggunakan
J2ME :
1) Pengguna menginputkan ciri-ciri bunga yang dilihat.
2) Pengguna mendapatkan hasil dari bunga tersebut.
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru
dikembangkan agar nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan
yang diharapkan. Tujuan tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan
penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.1.1 Uji Coba Sistem dan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu program harus dites untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan
dengan pengetesan untuk semua modul program yang telah dibuat.
1. Kesalahan Bahasa (Syntax Error)
Kesalahan di dalam penulisan script program yang tidak sesuai dengan
yang telah diisyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah untuk diperbaiki.
Contoh output yang mengalami kesalahan program :
Gambar 4.1 Output yang mengalami kesalahan
Kode program yang mengalami kesalahan adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Syntax Error
Kesalahan terjadi pada bagian yang bergaris bawah, kesalahan nama
variabel sehingga program tidak bisa berjalan.
2. Kesalahan Sewaktu Proses (Run Time Error)
Kesalahan yang terjadi sewaktu eksekusi program. Kesalahan ini
menyebabkan program terhenti sebelum selesai pada saatnya. Karena
compiler menemukan kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa
dikerjakan. Contoh : kesalahan pengetikan source code program,
misalnya dalam program untuk memanggil form about.
Ketika di jalankan akan keluar pesan berikut :
Gambar 4.3 Run Time Error
Kesalahan yang ada adalah yang bergaris bawah, di program tertulis
formbout, yang seharusnya tertulis formAbout.
3. Kesalahan Logika (Logical Error)
Kesalahan yang terjadi karena logika tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Kesalahan ini sulit ditemukan karena tidak ada
pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan diperoleh hasil
dari program tetapi hasilnya tidak tepat.
4.1.2 Manual Program
Manual program yang dimaksud di sini adalah bagaimana cara menggunakan
aplikasi sistem pakar identifikasi jenis bunga ini. Langkah-langkah menjalankan
aplikasinya sebagai berikut:
1. Setelah aplikasinya diinstal di handphone, kemudian aplikasinya
dijalankan.
2. Setelah muncul halaman menu awal,klik OK.
3. Kemudian akan muncul halaman utama, pilih menu identifikasi apabila
kita ingin mengidentifikasikan jenis bunga.
4. Kemudian pilih ciri-ciri jenis bunga yang kita lihat, kemudian kita akan
mendapatkan jenis bunga tersebut.
4.1.3 Manual Instalasi
Langkah-langkah instalasi aplikasi ke dalam sebagai berikut :
1. Pastikan file.jar sudah tercopy di hape.
Gambar 4.4 Tampilan file.jar pada handphone
2. Klik file.jar yang ada di handphone, kemudian akan muncul tampilan
seperti di bawah ini.
Gambar 4.5 Tampilan setelah file.jar diklik
3. Setelah diklik, maka akan muncul pilihan dimana akan menyimpan
aplikasi tersebut.
Gambar 4.6 Tampilan pemilihan tempat penginstalan aplikasi
4. Tampilan setelah aplikasi selesai dalam penginstalan
Gambar 4.7 Tampilan setelah selesai penginstalan
5. Kesimpulan
Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi-materi yang sudah
ada maka dapat diambil kesimpulan mengenai “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI JENIS
BUNGA MENGGUNAKAN J2ME” , sebagai berikut:
1. Aplikasi sistem pakar identifikasi jenis bunga dapat berjalan di
handphone yang support java karena pembuatannya menggunakan
J2ME.
2. Aplikasi sistem pakar identifikasi jenis bunga sangat mudah digunakan,
karena hanya tinggal memilih ciri-ciri bunga yang kita lihat kemudian
aplikasi akan memunculkan jenis family bunga tersebut.
5.1 Saran
Untuk membuat aplikasi sistem pakar jenis bunga diperlukan suatu kemajuan
sumber daya yang kreatif serta pemahaman software aplikasi, untuk itu penulis
memberikan saran untuk mempertimbangkan :
1. Penggunaan aplikasi sistem pakar identifikasi jenis bunga akan lebih
baik apabila aplikasi ini bisa diupdate langsung oleh pengguna apabila
menemukan jenis bunga baru.
2. Interfacenya lebih menarik lagi, semisal diberi animasi flash sehingga
akan membuat aplikasi ini terasa indah.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami,Muhammad.2005.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta:Andi.
Fowler, M. 2005. Uml Distilled edisi 3. Yogyakarta:Andi.
Kusrini.2006.Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:Andi.
http://netbeans.org/features/index.html. Diakses pada tanggal 30 September 2011.
http://www.plantamor.com/index.php?CatID=18. Diakses pada tanggal 30 September
2011.