sistem monitoring dan kontrol lalulintas...
TRANSCRIPT
SISTEM MONITORING DAN KONTROL LALULINTAS PERKOTAAN
MONITORING AND SYSTEM OF URBAN TRAFFIC CONTROL
Marson James Budiman 1, Zahir Zainuddin 2, Amil Ahmad Ilham 2
1Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer, Politeknik Negeri Manado 2Jurusan Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Marson James Budiman Politeknik Negeri Manado Manado. Sulawesi Utara. HP: 081340592599 Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) merancang sistem monitoring dan kontrol lalu lintas, (2) mengintegrasikan informasi kepadatan lalu lintas dan kerusakan traffic light melalui peta lokasi jalan yang ditampilkan pada sisi pengguna, dan (3) mengidentifikasikan Jalur-jalur terjadi kemacetan lalu lintas. Sistem monitoring dan kontrol dengan menggunakan teknologi Google maps API adalah model aplikasi yang digunakan untuk, mengintegrasikan informasi kepadatan lalu lintas dan kerusakan traffic light yang ditampilkan pada sisi pengguna, serta dapat mengontrol kondisi traffic light yang dilakukan pada sisi pengelola aplikasi. Hasil perancangan ini berupa titik koordinat peta lokasi jalan mengenai kepadatan dan kerusakan traffic light. Sistem memberikan output tampilan pada sisi pengguna dimana terdapat titik-titik kemacetan dan kerusakan traffic light pada berbagai persimpangan. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai panduan pengguna jalan dalam memilih jalur alternatif ketika terjadi kemacetan lalu lintas, dan mengambil keputusan jalur perjalanan dengan cepat,sehingga tingkat kemacetan dapat di kurangi.
Kata kunci : Monitoring, kemacetan, traffic light
ABSTRACT
This aims of the research were to design a monitoring system and traffic control, integrating the information of the density of traffic density and traffic light damages through the road location map displayed on the user side, and to identify the lanes where traffic jams occur. Monitoring and controlling with API Google Maps is an application model used to integrate information of traffic density and the damage of traffic light displayed in the users’ side, and is able to control traffic light conditions conducted in the application management side. This results of this design is a coordinate point of road map location about density and traffic light damages. The results of the design produced an output of display in the users’ side where is there a traffic jam and traffic light damages in various. It expected to become a guideline for the road user in selecting alternative lanes when is there a traffic jam, and determine travel route immediately so that the traffic jam could be reduced.
Keywords: Monitoring, traffic jam, traffic light
PENDAHULUAN
Daerah Perkotaan pada umumnya mengalami pembangunan pesat dari semua
bidang, salah satu bidang adalah sarana transportasi. Kenyataan diperkotaan terjadi ketidak
seimbangan antara tingkat pertumbuhan jalan disatu sisi dengan tingkat pertumbuhan
kendaraan disisi lain, dimana pertumbuhan jalan jauh lebih kecil dari pada tingkat
pertumbuhan kendaraan. Dengan kondisi yang demikian, dapat dipastikan akan terjadi
pembebanan yang berlebihan pada jalan, yang pada gilirannya mengakibatkan terjadi
kemacetan lalu-lintas, kenyamanan perjalanan terganggu, kebosanan perjalanan, kelelahan
perjalanan, pemborosan waktu dan materi. Yang kesemuanya menjurus kearah terjadinya
pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas.
Sebagaimana kota besar lainnya, Kota Makassar, juga mengalami hal yang sama, yaitu
terjadinya kemacetan lalu-lintas di beberapa penggal jalan di Kota Makassar, terutama pada
jam- jam sibuk. Data terakhir jumlah kendaraan dalam kota Makassar sudah mencapai 1/2
dari jumlah penduduk Makassar sekitar 1,3 juta jiwa. Rinciannya adalah kendaraan roda dua
mencapai sekitar 540 ribu, kendaraan roda empat pribadi sekitar 150 ribu dan Angkutan Kota
(angkot) sekitar 4.000 unit. Bisa dibayangkan kalau dalam sehari kendaraan itu bersamaan
tumpah ke jalanan, pasti kota macet total. Kemacetan lalu lintas juga sering diakibatkan oleh
rusaknya sebagian traffic light disetiap persimpangan, tidak terpantaunya kemacetan
lalulintas sejak dini oleh pengguna jalan, dan sering terjadinya iring-iringan kendaraan yang
melewati persimpangan melanggar aturan delay traffic light sehingga penumpukan kendaraan
di suatu sisi persimpangan tidak terhindarkan lagi.
Berdasarkan kejadian tersebut, dengan adanya sistem monitoring Lalu Lintas yang
memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat pengguna jalan mengenai daerah-
daerah yang rawan macet dan kerusakan traffic light di setiap persimpangan, diharapkan
dapat memberikan informasi awal, ketika melakukan perjalanan, kondisi ini sangat penting
dalam meningkatkan kinerja manajemen lalu lintas seperti kepadatan lalu lintas. Dengan
adanya hasil informasi yang ditampilkan oleh aplikasi system dapat mengambil keputusan
dengan cepat.
METODE PENELITIAN
Rancangan Sistem
Perancangan sistem yang di usulkan adalah satu kesatuan Intelligent Traffic Sistem.
yang dilakukan oleh delapan peneliti yang membahas masing – masing aplikasi yaitu; digital
map satu peneliti, traffic monitoring & control satu peneliti, driver assistens dua peneliti
mencakup routing alternative dan driver interface, road data acquisition satu peneliti, smart
parking satu peneliti, dan road & traffic quality control dua peneliti. Bagian sistem yang
akan dibangun adalah Traffic monitoring & control adalah Aplikasi yang dibangun dengan
memanfaatkan Digital map yang dapat menampilkan titik koordinat terjadinya kemacetan
dan kerusakan traffic light di berbagai persimpangan, serta pengontrolan traffic light secara
terpusat. Diperlihatkan pada gambar.1, ,(Pressman,2002; Suhendar. H. 2002; Sommerville, I.
2003).
Pemodelan Sistem
Use Case Diagram
Pola perilaku sistem dalam use case road uses memiliki dua aktor yang masing –
masing memiliki fungsi yang saling mempengaruhi. Actor pengguna jalan (Road Users)
akan merequest pilihan monitoring traffic light atau density kemudian sistem akan
menginformasikan ke pengguna jalan (road users) melalui web server. Actor google map
sebagai penyedia layanan peta, road user akan mengakses peta lokasi pada sistem (view
traffic light dan density). Diperlihatkan pada gambar 2 ,(Pressman,2002; Suhendar.,Gunadi,
H. 2002; Sommerville, I. 2003).
Konteks Diagram
Pada gambar 3, (Pressman,2002; Suhendar.,Gunadi, H. 2002; Sommerville, I. 2003),
diagram konteks menjelakan hubungan antara sistem dengan entitas yang terkait dalam
sistem. sistem yang dibangun adalah urban trefict monitoring, dimana entitas yang terkait
yaitu : user (pengguna) dapat melihat kondisi daerah kepadatan dan traffic light, admin(
administrator penyedia layanan) akan mendesain daerah traffic light, mengontrol traffic ligh.
Dari sistem admin dapat memonitoring traffict light dan monitoring kepadatan, Data
kepadatan akan mengirim sinyal kepadatan ke system, Data trafict light akan mengirim
informasi jika terjadi trouble/ kerusakan, Google map adalah penyedia layanan peta objek
penelitian.
Data Flow Diagram
Data flow diagram menjelaskan proses yang terjadi yaitu: Admin mendesain titik koordinat
traffict light yaitu mengimput lokasi traffic dan lokasi data traffic yang ada di map dan data
tersebut disimpan dalam database pada table traffic, Admin mendesain titik koordinat data
kepadatan sesuai lokasi data dalam map dan data tersebut akan disimpan dalam database pada
table density, Proses kontrol traffic light dapat dilakukan oleh admin sesuai data yang telah
tersimpan, Admin dapat melakukan Proses monitoring traffic dan kepadatan sesuai data yang
dikirim dari data ke system, User dapat melihat kondisi kepadatan dan lokasi traffic light
sesuai data yang ada pasa system, Google maps API akan menyediakan layanan akses peta
lokasi objek gambar 4.
HASIL
Pada proses antar muka urban traffic sistem ada beberapa pilihan yang mendukung
proses kerja system. Secara singkat proses ini adalah sebagai berikut:
Proses desain titik koordinat (Admin), Proses monitoring (User / Client), Proses kontrol
(Admin), Proses report (Admin) Pihak Admin akan menangani Proses Desain, Kontrol dan
Report, sedangkan User atau Client akan berhubungan dengan Proses Monitoring.
(Adi,Kurniadi,2002; Arief.Ramadhan 2004). Adapun Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
membangun aplikasi yaitu :
Proses desain titik koordinat
Adapun tahapan yang di lakukan dalam penentuan titik koordinat google map untuk
menentukan titik traffic Light dan Density, sebagai berikut: gambar 5, Menggunakan Google
Maps Api V3 Tool Google Maps menyediakan API untuk mendapatkan code javascript dan
titik koordinat. Dengan code javascript ini akan dapat menampilkan titik koordinat traffic
light dan density. Gambar 6, Menentukan Koordinat lokasi menampilkan peta koordinat
lokasi, dipergunakan untuk menampilkan peta lokasi area penelitian dalam satuan koordinat
Latitude dan Longitude. Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses
lewat javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita
bangun.
Titik Koordinat Traffic Light dan Traffic Density
Dalam menentukan titik koordinat traffic light dan density, mengacu lokasi persimpangan
jalan, sesuai peta lokasi objek. gambar 7, Admin akan menandai titik koordinat hingga
proses penyimpanan ke data base dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : Proses menandai
titik koordinat persimpangan dalam menentukan titik koordinat persimpangan diawali dengan
tampilan peta jalan lokasi objek, selanjutnya di tandai di setiap sisi persimpangan.
Penandaan ini akan menghasilkan titik koordinat yang akan digunakan untuk koordinat
traffic light dan density. Menyimpan titik koordinat, dalam menentukan titik koordinat
persimpangan diawali dengan tampilan peta jalan lokasi objek, selanjutnya di tandai di setiap
sisi persimpangan. Penandaan ini akan menghasilkan titik koordinat yang akan digunakan
untuk koordinat traffic light dan density.
Proses Kontrol traffic light
Proses control difungsikan untuk menginformasikan data traffic light. Proses control
dapat mengubah kondisi lampu lalu lintas oleh admin gambar 8.
Proses pembacaan data
Proses pembacaan data di awali dengan mengkondisikan id data dengan titik
koordinat traffic light dan density. System akan membaca kondisi data secara real time.
Perubahan sinyal data akan diindikasikan melalui perubahan warna pada monitoring.
Pembacaan Data Traffic Light Untuk data traffic light disimulasikan dengan pengiriman
sinyal secara wireless network melalui computer yang lain. Sinyal data traffic light yang
masuk akan mengindikasikan aktif atau trouble kondisi setiap lampu. Jika lampu traffic light
trouble maka akan terindikasi warna biru. Gambar 9
Proses Report
Proses report pada system di fungsikan untuk melihat kondisi kepadatan lalulintas dan lampu
lalu lintas. Hal ini dimaksudkan agar admin dapat mengevaluasi perubahan kepadatan dan
kondisi lampu yang terjadi pada setiap persimpangan.Gambar 10
Proses Monitoring
Proses monitoring adalah memantau setiap perubahan kondisi kepadatan kendaraan dan
lampu lalu lintas. Proses Monitoring di lakukan oleh Client(pengguna jalan) dan Admin
Server. Proses Monitoring terdiri dari dua proses yaitu Monitoring traffic light menampilkan
titik- titik traffic light pada setiap persimpangan yang sudah tersimpan di data base,
sedangkan Monitoring density, menampilkan perubahan jenis kepadatan kendaraan di setiap
titik persimpangan. Gambar 11.
Pengujian Sistem
Tujuan dari pengujian sistem adalah mengukur dan menguji keberhasilan dari aplikasi
yang sudah di buat . Pengujian sistem dilakukan dua tahap pengujian sistem yaitu pengujian
blackbox dan grafik kepuasan pengguna.
Pengujian Fungsional Sistem
Metode ujicoba memfokuskan pada keperluan fungsional dari software, Karna itu
ujicoba ini memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input
yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. (Pressman, R,2002;
Sommerville,2003). Pengujian proses deteksi data density. Tes Factor : Dapat menampilkan
perubahan warna sesuai dengan perubahan sinyal data density. Hasil: Monitoring perubahan
warna pada titik koordinat. Pengujian proses deteksi data traffic light, Tes Factor : Dapat
menampilkan perubahan warna sesuai dengan perubahan sinyal data Traffic light, Hasil:
Monitoring perubahan warna pada titik koordinat. Pengujian proses control traffic light, Tes
Factor : Dapat menampilkan perubahan status warna, sesuai dengan input dari Admin
:status perubahan warna pada titik Koordinat. Pengujian proses desain titik koordinat, Tes
Factor : Dapat menentukan titik-titik koordinat traffic light maupun density setiap
persimpangan jalan, Hasil: Menempatkan titik koordinat pada ruas jalan sesuai dengan
kondisi persimpangan. Pengujian proses Monitoring, Tes Factor :Dapat menampilkan titik-
titik koordinat setiap persimpangan jalan yang sudah tersimpan pada data base baik,Titik
koordinat traffic light maupun density, Hasil: Monitoring perubahan warna pada titik
Koordinat setiap persimpangan.
PEMBAHASAN
Pengujian kualitas system adalah salah satu yang paling penting untuk jaminan
kualitas. aplikasi system yang telah diuji merupakan tantangan baru untuk jaminan kualitas
dan pengujian. Mencakup; Pengujian Pengukuran Komunikasi data Dalam evaluasi
sistem komunikasi data yang dirancang, digunakan beberapa skenario pengujian sistem,
untuk melakukan pengukuran terhadap performa dari sistem yang dirancang. Selain itu,
evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari komunikasi data
secara nirkabel melalui jaringan internet, dengan cara melakukan pengiriman atau
penerimaan data pada berbagai kondisi, dan pada waktu-waktu tertentu. Percobaan dilakukan
dengan menjalankan aplikasi-aplikasi client dan data. Aplikasi pada client dinyalakan secara
bertahap jumlahnya untuk mengetahui tingkat kecepatan data seiring dengan bertambahnya
jumlah user yang online. Tingkat kecepatan dihitung dengan menghitung waktu mulai
pengiriman ke penerimaan data. Pengujian dilakukan dua skenario dengan membedakan
kecepatan jaringan. Skenario 1 : Pengujian 8 client dengan kecepatan jaringan Upload
250Kbps dan download 1.03Mbps. pengujian dilakukan dengan spesifikasi computer yang
sama, Tabel 1. Skenario 2 : Pengujian 8 client dengan kecepatan jaringan Upload 79Kbps
dan download 136Kbps. pengujian dilakukan dengan spesifikasi computer yang sama, table
2. Untuk bahasan Evaluasi Interface Metode yang digunakan dalam evaluasi interface
adalah Metode pengumpulan data dengan kuesioner, dimaksudkan adalah untuk mengukur
apakah sistem dapat memenuhi kebutuhan pengguna jalan. Untuk penentuan jumlah
koresponden digunakan non propability sampling method ( tidak memberikan kemungkinan
yang sama bagi tiap unsure responden ) karena jumlah populasi pengguna jalan tidak
diketahui secara pasti. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dimana
koresponden yang memiliki cirri-ciri spesifik yaitu mereka yang mengalami perjalanan,
pernah melewati persimpangan dan pernah mengalami kemacetan sehingga secara random
diambil 40 koresponden pengguna jalan. Dengan hasil kuesioner adalah; Dua Puluh atau
50% Responden Menjawab Sesuai Sebelas atau 27,5% Responden Menjawab Cukup Sesuai,
lima atau 12,5% Responden Menjawab Kurang Sesuai, Empat atau 10% Responden
Menjawab Tidak Sesuai untuk pertanyaan apakah system ini dapat diaplikasikan di objek
perkotaan yang menjadi pusat penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian,menunjukan bahwa proses monitoring tentang kepadatan
lalulintas dan kerusakan traffic light dapat di tampilkan, dengan menggunakan media google
map API, sebagai informasi ke pengguna jalan. Untukproses menyatakan kerusakan lampu
lalu lintas dan kepadatan dilakukan dengan mendeteksi sinyal input sensor yang di
indikasikan dengan perubahan warna dari titik koordinat penempatan sensor. Hasil pengujian
aplikasi monitoring untuk kepadatan kendaraan terindikasi warna titik koordinat dengan
mengirim sinyal sensor dengan lima kondisiwarna, yaitu merah muda kondisilancar, ungu
ramai lancer, abu-abu padat,coklat padat merayap dan biru mudah kondisi macet. Waktu
respon pengiriman sinyal sensor untuk kecepatan jaringan upload 250Kbps dan download
1.03Mbps rata-rata 1.67 detik. Sedangkan untuk kecepatan upload 250Kbps dan download
1.03Mbps rata-rata 2.51 detik. Ini berarti kecepatan jaringan sangat mempengaruhi
komunikasi data. Hasil pengujian evaluasi interface untuk pertanyaan Apakah system ini
sesuai digunakan di kota ini (Makassar), memperlihatkan bahwa 50% pengguna jalan
menyatakan sesuai dapat disimpulkan bahwa system ini dapat di aplikasikan pada objek kota
Makassar. Saran yang penulis harapkan dari system yang akan dibangun adalah Sistem yang
dibangun masih bersifat simulasi untuk komunikasi sensor dengan system,sehingga
diharapkan proses pengembangan dapat secara langsung terhubung kesistem kontrol traffic
light dan sensor kepadatan. Titik koordinat yang di desain diharapkan dapat mewakili semua
titik-titik persimpangan yang memiliki traffic light dikota Makassar.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Iskandar.DKK. 1995.MenujuLalulintasdanAngkutanJalan yang Tertib. Jakarta. DirektoratJendralPerhubunganDarat.
Anthony J. Catanese& James C. Snyder,Perencanaan Kota, PenerbitErlangga, 1988
ARIES SETIJADJI,STUDI KEMACETAN LALU LINTAS JALAN KALIGAWE KOTA SEMARANG ,TesisUniversitasDiponigoro Semarang
AfriasSarotama, Mohammad M. Sarinato, JuniarGanis, PengembanganPetaElektronikInteraktif,Proseding KOMMIT 2002
Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional danLokal, PenerbitPustakaSinarHarapan, 1999
D.Setijowarno& R.B. Frazila ,PengantarSistemTransportasi, PenerbitUniversitasKatolikSoegijapranata Semarang, 2001
D.I.Robertson and R.D. Bretherton,” Optimizing network of traffic signal in real time – the SCOOT method,“ IEEE Trans. Veh. Technol.,vol.40,no.1, pp 11-15, 1991
EkoBudihardjo, Tata Ruang Kota Perkotaan, Penerbit Alumni, 1997 H.A. Abbas Salim,ManajemenTransportasi ,Penerbit PT. Raja GrafindoPersada
Jakarta, 2000 Hadihardja, Joetata. DKK. 1997.SistemTransportasi. Jakarta.
PenerbitGunaDarma. N.H.Geriner, F.J. Pooran, and C.M.andrews, “Implementation of OPAC adaptive
control strategy in a traffic signal network”, in Proc. 2001 IEEE Intelligent Transportation system, 2001, pp.195-200
P.Mirchandani and E.Y.Wang, “RHODES to Intelligent Transportation System”, IEEE Intell.Syst, vol.20, no.1, pp.10-15,2005
Samuel C. Susanto, Budi S, Erdhi W, PerancanganPengaturanSistem Traffic Light Dengan CCTV Dinamis,ProsedingElektro
W. Gulo,MetodologiPenelitian, PenerbitGrasindo, 2002 Ofyar Z. Tamin,Perencanaandanpemodelantransportasi, Penerbit
ITB Bandung, 2000 Daldjoeni, N. 1995. PengantarGeografi. Yogyakarta. Penerbit: Pustaka Pelajar. H.Gunadi Suhendar,H. (2002). Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose.
Informatika, Bandung. H.M. Jogiyanto (2005). Analisis & Desain Sistem. Yogyakarta: Andi Offset Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media,
Yogyakarta. Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi, Yogyakarta. R. Pressman, (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta. Sommerville, I. (2003). Software Engineering. Edisi keenam, Erlangga, Jakarta.
Pustaka Raya.
Tabel 1. Hasil Pengujian respon waktu dengan kecepatan jaringan Upload 250Kbps
dan download 1.03Mbps
Tabel 2. Hasil Pengujian respon waktu dengan kecepatan jaringan Upload 79Kbps
dan download 136Kbps
• Banyak User : jumlah user yang menggunakan aplikasi pada waktu yang bersamaan.
• Waktu Response : Interval waktu yang dihitung dari waktu pengiriman pesan
sampai waktu penerimaan pesan.
• Error Rate : Besar kesalahan yang terjadi pada waktu pengirimana data
Banyak User Waktu respons (detik)
Respon titik koordinat
1 1.67 Berhasil 2 1.68 Berhasil
3 1.67 Berhasil 4 1.67 Berhasil 5 1.68 Berhasil 7 1.67 Berhasil 8 1.68 Berhasil
Banyak User Waktu respons (detik)
Respon titik koordinat
1 2.51 Berhasil 2 2.52 Berhasil
3 2.51 Berhasil 4 2.51 Berhasil 5 2.52 Berhasil 7 2.54 Berhasil 8 2.52 Berhasil
Gambar. 1. Rancangan Sistem
Road Users
View menu
Requestmonitoring traffic
light Web server
View Traffic light
<<include>
<<include>>
<<include>>
Requestmonitoring
density
<<include>>
View density
<<include>>
Google Map API
<<incude>>
<<include>>
Gambar 2. Use Case Diagram
Databases
Aplikasi
URBAN TRAFFIC
Data
MAP
USER INTERFACE
Map Request Result Map
Mobile Devices
Web Browser
Traffic Data
Density Data
Control Traffic
Gambar 3. Diagram Konteks
Gambar 4. Data Flow Diagram
Gambar 5. Penggunaan API Tool Koordinat pada google map
Gambar 6. Tampilan koordinat peta
var circle = new google.maps.Circle({ map: map, center: new google.maps.LatLng(-5.136496,119.422503), fillColor: #0000FF, fillOpacity: 0.6, strokeColor: #FF0000, strokeOpacity: 0.8, strokeWeight: 2 }); circle.setRadius(38.02244377026285);
</style> <scripttype="text/javascript" src="http://maps.googleapis.com/maps/api/js?data=false"> </script>\ <script type="text/javascript"> function initialize() { var myOptions = { center: new google.maps.LatLng(-5.134887511659213,119.42219074729917), zoom: 14, mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP }; var map = new google.maps.Map(document.getElementById("map_canvas"), myOptions); } </script>
Gambar 7. Tampilan koordinat traffic Light dan Density
Gambar 8. Tampilan Edit control traffic light
function kasihtanda(lokasi){ set_icon(jenis); tanda = new google.maps.Marker({ position: lokasi, map: peta, icon: gambar_tanda }); $("#x").val(lokasi.lat()); $("#y").val(lokasi.lng());
Gambar 9. Tampilan monitoring sinyal data traffic light
Gambar 10. Tampilan Report Data
Gambar 11. Tampilan Monitoring Urban traffic monitoring