sistem fotonik

9
PROPOSAL FINAL PROJECT SISTEM FOTONIKA JUDUL FINAL PROJECT RANCANG BANGUN LUXMETER MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOCELL BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO Diusulkan Oleh : David Hetristiari Napitupulu (2410100014) Angkatan 2010 Febrilia Ramadani (2412100032) Angkatan 2012 Rizky Diwyastra (2412100056) Angkatan 2012 Dinu Saadilah (2412100108) Angkatan 2012 Alan Kumsuma Putra (2412100112) Angkatan 2012 Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012 Asisten Afthon Ilman Huda Isyfi (2411100125) Angkatan 2011 Putria Widya Budiarti (2412100047) Angkatan 2012 PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: febrilia-ramadani

Post on 11-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

spektrofotometri absorbsi

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL FINAL PROJECT SISTEM FOTONIKA

    JUDUL FINAL PROJECT

    RANCANG BANGUN LUXMETER MENGGUNAKAN SENSOR

    PHOTOCELL BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO

    Diusulkan Oleh :

    David Hetristiari Napitupulu (2410100014) Angkatan 2010

    Febrilia Ramadani (2412100032) Angkatan 2012

    Rizky Diwyastra (2412100056) Angkatan 2012

    Dinu Saadilah (2412100108) Angkatan 2012

    Alan Kumsuma Putra (2412100112) Angkatan 2012

    Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012

    Asisten

    Afthon Ilman Huda Isyfi (2411100125) Angkatan 2011

    Putria Widya Budiarti (2412100047) Angkatan 2012

    PROGRAM STUDI S-1

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • LEMBAR PENGESAHAN

    PROPOSAL FINAL PROJECT

    JURUSAN TEKNIK FISIKA FTI ITS

    Judul : Rancang Bangun Luxmeter Menggunakan Sensor

    Photocell Berbasis Microcontroller Arduino

    Bidang Studi : Rekayasa Fotonika

    Kelompok : 15

    1. Jangka waktu : 3 Minggu

    Asisten : a. Afthon Ilman Huda Isyfi (2411100125)

    b. Putria Widya Budiarti (2412100047)

    2. Usulanan Proposal ke : Satu

    3. Status : Baru

    Surabaya, 31 Maret 2015

    Asisten Pendamping

    Putria Widya Budiarti

    NRP. 2412 100 047

    Ketua Kelompok,

    Rizky Diwyastra

    NRP. 2412 100 056

  • I. Judul

    Judul dari Final Project yang akan dibuat ini adalah Rancang Bangun

    Luxmeter Menggunakan Sensor Photocell Berbasis Microcontroller Arduino

    II. Asisten

    1. Afthon Ilman Huda Isyfi (2411100125) Angkatan 2011

    2. Putria Widya Budiarti (2412100047) Angkatan 2012

    III. Latar Belakang

    Cahaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

    misalnya cahaya lampu, dimana iluminansi cahaya bergantung pada jarak terhadap

    sumber cahaya tersebut. Metode eksperimen merupakan salah satu faktor yang

    sangat penting dalam pembelajaran di ASISTM (Australia School Inovation in

    Science, Technology & Mathematics). Dalam Percobaan intensitas cahaya yang

    menyelidiki hubungan iluminansi cahaya dan jarak dari sumber cahaya dengan

    menggunakan luxmeter [1]. Selain itu, Pencahayaan merupakan salah satu faktor

    penting dalam desain dan operasionalisasi sarana pendidikan. Ruang kelas adalah

    salah satu sarana dengan aktivitas utama baca-tulis, sehingga iluminansi cahaya

    minimum yang diharapkan adalah 250 lux. Sedangkan standar di negara kita

    tentang iluminansi cahaya untuk kelas yaitu 200 - 300 lux [2].

    Besarnya iluminansi cahaya perlu untuk diketahui karena pada dasarnya

    manusia memerlukan pencahayaan yang cukup. Iluminansi cahaya adalah suatu

    besaran fisika yang sangat mempengaruhi kondisi suatu tempat misalnya

    kelembaban, suhu dan lain-lain. Alat untuk mengukur iluminansi cahaya adalah

    luxmeter atau light meter. Iluminasi cahaya ini perlu diperhatikan karena pada

    dasarnya setiap ruangan dengan fungsi mereka masing-masing membutuhkan

    pencahayaan yang sesuai yang sudah ditetapkan dalam SNI pencahayaan agar tidak

    mengganggu para pemakainya, sehingga para pemakai ruangan akan merasa

    nyaman dengan adanya pencahayaan yang sesuai dengan standart yang sudah ada.

    Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat alat ukur iluminansi cahaya.

    Implementasi dari alat ukur ini dapat digunakan untuk kegiatan dalam proses

    pengauditan suatu pencahayaan ruangan agar sesuai dengan standart yang sudah

    ada. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga dibuat desain alat untuk menentukan

    intensitas cahaya

    IV. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam proposal ini adalah :

    a. kurangnya alat yang digunakan dalam mengaudit pencahayaan dalam suatu

    ruangan

    b. kurangnya pengetahuan mengenai cara merancang suatu luxmeter menggunakan

    sensor photocell

  • V. Tujuan

    Berdasarkan perumusan masalah dalam proposal ini, maka tujuan yang ingin

    diambil dalam perancangan ini adalah:

    a. untuk menciptakan alat yang digunakan dalam mengaudit pencahayaan dalam

    suatu ruangan

    b. untuk mengetahui cara merancang suatu luxmeter menggunakan sensor

    photocell

    VI. Batasan Masalah

    Proposal ini dibatasi pada sistem Rancang Bangun Luxmeter Menggunakan

    Sensor Photocell Berbasis Microcontroller Arduino.

    VII. Teori Penunjang

    7.1 Intensitas Cahaya (I) dan Fluks Cahaya ()

    Luminous intensity atau intensitas cahaya I didefinisikan sebagai banyaknya

    fluks cahaya yang memancar per sudut ruang :

    I =

    ......................................(1)

    Total sudut ruang adalah w = 4 (Steradian). Fluks cahaya adalah besarnya

    intensitas cahaya yang memancar pada sudut ruang tertentu [3].

    7.2 Iluminansi Cahaya

    Iluminansi cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan

    atau fluks cahaya yang menerangi bidang tiap satu satuan luas, sehingga dapat

    ditulis persamaan sebagai berikut :

    E =

    A......................................(2)

    Karena fluks cahaya yang memancarkan dari titik seluruh ruang adalah = 4I dan luas permukaan bola adalah A = 4R2, suatu sumber intensitas cahaya I

    menghasilkan iluminansi total adalah

    E = I

    2......................................(3)

    Ini menunjukkan bahwa iluminansi pada jarak R berbanding lurus terhadap

    intensitas cahaya sumber dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak [4].

    7.3 Photocell

    Sensor cahaya yang digunakan adalah photocell atau fotovoltaik sel.

    Fotovoltaik sel diberi nama demikian sesuai dengan apa yang dilakukannya: yaitu

    mengkonversi cahaya ("foto") menjadi listrik ("voltaic"). Sel ini terbuat dari bahan

    semikonduktor. Elektron dalam atom semikonduktor tidak bebas untuk bergerak

    kecuali mendapatkan sejumlah energi. Elektron ini dapat memperoleh energi dari

    cahaya yang mengenai semikonduktor pada photocell.

  • Gambar 1. Diagram penampang Photocell

    Ketika menyinari photocell, cahaya memiliki sekumpulan energi yang disebut

    foton, sehingga semakin besar frekuensi cahaya, semakin besar pula energi foton

    tersebut. Jika energy foton cukup besar, ini dapat memberikan energi pada elektron

    dan membebaskannya dari ikatan kovalen. Dengan demikian terjadi penyeberangan

    elektron pada sisi-p di p-n junction ke semikonduktor tipe-n, elektron akan bebas

    bergerak dan menghasilkan arus listrik. Jika photocell tersebut dihubungkan ke

    rangkaian listrik, elektron akan mengalir dari semikonduktor tipe-n melalui

    rangkaian menuju semikonduktor tipe-p, seperti halnya elektron bergerak dari

    terminal negatif pada sebuah baterai ke terminal positif. Energi yang diperoleh dari

    cahaya sama seperti energi yang diperoleh elektron dari baterai [5]. Photocell yang

    digunakan mempunyai keluaran maksimum sebesar 200 mV. Keluaran ini perlu

    diperkuat sehingga dapat mencapai masukan maksimum untuk ADC yang

    digunakan yaitu 2,56 V. Oleh karena itu dibuatlah op-amp non inverting.

    7.4 Mikrokontroller Arduino

    Arduino dirilis oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles pada tahun 2005.

    Arduino merupakan sistem mikrokontroler yang relatif mudah dan cepat dalam

    membuat aplikasi elektronika maupun robotika. Arduino terdiri dari perangkat

    elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat

    komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari

    perusahaan Atmel. Arduino memiliki software dan hardware. Gambar 2.

    menunjukkan logo Arduino.

    Gambar 2. Logo Arduino

    Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,

    diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

  • elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan

    softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

    Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar

    mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi

    tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang

    mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai

    dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang

    disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga

    menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan

    berbagai macam kelebihan antara lain:

    a. Murah - Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara

    125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform

    mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri

    dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat

    sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website

    komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga

    cocok bekerja di Linux.

    b. Sederhana dan mudah pemrogramannya - Perlu diketahui bahwa lingkungan

    pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel

    bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada

    lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-

    murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan

    Arduino.

    c. Perangkat lunaknya Open Source - Perangkat lunak Arduino IDE

    dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram

    berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa

    dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada

    Bahasa C untuk AVR.

    d. Perangkat kerasnya Open Source - Perangkat keras Arduino berbasis

    mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280

    (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya

    (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader

    tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga

    menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-

    periferal lain yang dibutuhkan.

    VIII. METODOLOGI

    Metodologi penelitian yang dilakukan dalam membuat Rancang Bangun

    Luxmeter Menggunakan Sensor Photocell Berbasis Microcontroller Arduino

    adalah sebagai berikut :

  • 8.1 Flowchart Pembuatan Alat

    Adapun Flowchart pembuatan Rancang Bangun Luxmeter Menggunakan

    Sensor Photocell Berbasis Microcontroller Arduino adalah sebagai berikut :

    Gambar 3. Flowchart Pembuatan Rancang Bangun Luxmeter Menggunakan

    Sensor Photocell Berbasis Microcontroller Arduino

    Mengumpulkan komponen

    pembuatan alat

    Studi literatur mengeneai Arduino, photocell dan tentang pengukuran Kuat Pencahayaan

    pengukuran massa

    Evaluasi

    Analisa hasil dan kesimpulan

    Start

    Selesai

    Perancangan serta pembuatan

    hardware dan sistem perhitungan

    Pengujian alat ukur

    dengan alat standar

    Pengambilan data , dan

    pengolahan data Kuat

    pencahayaan

  • Keterangan :

    a. Studi literatur mengeneai Arduino, photocell dan tentang pengukuran Kuat

    Pencahayaan

    Merupakan tahap untuk mendapatkan literatur mengenai Arduino, photocell dan

    tentang pengukuran Kuat Pencahayaan guna menunjang proses pembuatan

    Luxmeter

    b. Mengumpulkan komponen pembuatan alat

    Merupakan tahap dimana menentukan seluruh komponen alat ukur mulai dari

    sensor, pengondisian sinyal, pemrosesan sinyal dan display yang sesuai

    spesifikasi alat yang akan digunakan.

    c. Perancangan serta pembuatan hardware dan sistem perhitungan

    Pada tahap ini akan dirancang bagaimana hardware untuk menunjang sistem

    pengukuran kuat pencahayaan Komponen penunjang seperti, kabel jumper,

    solder mulai disiapkan guna pembuatan rancang bangun. Sesuai dengan diagram

    blok perancangan alat yang dibuat.

    Gambar 4. Diagram Blok Sistem

    d. Pengujian Alat Standar

    Setelah semua terintegrasi, alat ukur diuji dengan alat ukur yang telah standard,

    jika sudah sama pembacaan dengan alat ukur standar, maka lanjut ke tahap

    selanjutnya.

    e. Pengambilan data dan pengolahan data karakteristik alat ukur berat

    Setelah alat ukur selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah pengembilan

    data pengukuran terhadap kuat pencahayaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

    karakteristik sistem.

    f. Analisa hasil dan kesimpulan

    Analisis dari sistem yang telah di buat berhasil di dapatkan, hasilnya sesuai yang

    di harapkan dan menarik keesimpulan dari hasil penelitian yang di dapatkan.

    8.2 Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rancang bangun ini

    adalah sebagai berikut :

    Bahan

    a. Arduino

    ADC Counting Photocell

    Display

    Signal

    Conditioning

    Mikrokontroller

  • b. Photocell

    c. Resistor

    d. LCD

    e. Kabel

    f. Timah

    g. PCB

    Alat

    a. Solder

    b. Gunting

    c. Gergaji

    IX. Jadwal Kegiatan

    Adapun jadwal pelaksanaan program PKM Penelitian ini adalah sebagai berikut.

    Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program

    No Kegiatan Minggu ke-

    I II III IV V VI

    1 Briefing praktikum

    2 Pengumpulan proposal

    3 Evaluasi proposal

    4 Pembelian alat

    5 Pengerjaan alat

    6 Pengambilan data

    7 Pembuatan dan evaluasi laporan

    X. Daftar Pustaka

    [1] http://com/experiments/physics/34-Inverse-square- SV.pdf - 2008-10-23.

    [2] Darmasetiawan, C. and Puspakesuma, L. 1991, Teknik Pencahayaan dan Tata

    Letak Lampu, Gramedia, Jakarta.

    [3] Frederick Bueche, David L. Wallach., 1994, Technical Physics 4th Ed, John

    Wiley & Sons, Inc.

    [4] Sears, Francis Weston., 1948, Principles of Physics III Optics, Addison-Wesley

    Press, Inc.

    [5] John C. C. Fan, Solar Cells: Plugging into the Sun, Tech. Rev., 80 (7), 14

    (Aug/Sep 1978).