sistem diagnosis penyakit hepatitis …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal rio...
TRANSCRIPT
-
1
SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN METODE
PENALARAN FUZZY TSUKAMOTO
Rio Ronny Bariqi Batubara, Tjut Awaliyah Z1), Dian Kartika Utami2)
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
Jl.Pakuan PO BOX 452, Bogor
Telp/Fax (0251) 8375547
Email: [email protected]
ABSTRAK
Sistem diagnosis virus hepatitis pada manusia sering dilakukan melalui
ahli/dokter dan seiring perkembangan teknologi maka para ahli tertarik untuk lebih
mengembangkan komputer agar dapat membantu manusia, salah satunya sistem pakar
mengenai penyakit hepatitis. Pada metode fuzzy tsukamoto, setiap aturan di
representasikan menggunakan himpunan-himpunan fuzzy,dengan fungsi keanggotaan
yang monoton. Untuk menentukan nilai output crisp/hasil yang tegas (Z) dicari dengan
cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-
aturan fuzzy) menjadi suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini
disebut dengan metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzifikasi yang
digunakan dalam metode tsukamoto adalah metode defuzzifikasi rata-rata terpusat
(Center Average Defuzzyfier).
Kata Kunci : Sistem Pakar, Fuzzy Tsukamoto, Hepatitis
PENDAHULUAN
Hepatitis merupakan penyakit
pada peradangan hati. Secara alamiah
pengidap penyakit hepatitis A atau B
lama kelamaan akan mengidap penyakit
hepatitis C, karena hatinya terus
mengalami terus mengalami sirosis
(pengerasan) akibat efek penyakit
hepatitis A atau B sebelumnya. Dapat di
katakan penyakit hepatitis C ini
memiliki progresi ke arah kerusakan ha
hati lebih cepat dan lebih berat di
bandingkan penderita hepatitis A atau
B. Infeksi Virus Hepatis C (HVC) juga
dapat di sebut sebagai infeksi
terselubung (silent infection) karena
infeksi dini HVC bisa saja tidak
bergejala atau bergejala ringan atau
tidak khas sehingga umumnya sering
terabaikan..
(Wakuyo,S.dkk., 2011).
Banyaknya orang yang tidak
terdiagnosis ini akan memiliki dampak
yang serius karena mereka akan dapat
menjadi carries (pembawa virus) dan
menularkan nya kepada orang lain tanpa
sadar. Dan yang lebih meprihatinkan,
karena gejalanya yang samar, jika telah
tertular maka penderita hepatitis C
seakan tetap merasa sehat sampai
terdapat pada gangguan hati seperti
sirosis (pengerasan hati) yang biasanya
-
2
sudah berada pada tahap lanjut.
Kurangnya pengetahuan masyarakat
akan bahaya nya virus hepatitis C ini
dapat memicu semakin tingginya angka
pengidap penyakit Hepatitis ini.
(Ardi pujiyanta, 2012)
Penelitian ini ditujukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut,
yaitu dengan membuat sistem cerdas
yang mampu mendeteksi penyakit
hepatitis pada manusia menggunakan
fuzzy tsukamoto. Dengan fuzzy
tsukamoto dapat menentukan adanya
tinggi dan rendah kadar darah dari
sgot,sgpt dan gamma-gt ada
berdasarkan data yang ada. Sumber
pengambilanya berasal dari jumlah
penyakit hepatitis. Maka parameter-
parameter tersebut dapat diketahui
penyakit jenis apa yang di derita oleh
pengidap penyakit tersebut.uah sistem
tersebut luas.
Sebagai solusinya, teknologi
dapat membantu dalam pemecahan
masalah yang ada sedini mungkin, dan
penulis tertarik untuk membuat sistem
pakar yang berjudul Sistem Pakar
Mendiagnosis Penyakit Hepatitis
Menggunakan Metode Penalaran Fuzzy
Tsukamoto. Dan di harapkan dari
membuat sistem pakar ini dapat
membantu orang awam, para dokter dan
juga paramedis dapat mendeteksi
dengan secara akurat dari hasil
laboratorium penderita penyakit
hepatitis ini dan pembuatan sistem
pakar ini akan di rancang menggunakan
bahasa pemerograman Microsoft Visual
Studio Express 2013 dan untuk database
menggunakan Microsoft Acces 2013
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu sistem
yang dirancang didepan komputer
dengan cara meniru proses-proses
pemikiran yang digunakan oleh seorang
pakar untuk menyelesaikan masalah
masalah tertentu yang biasanya
memerlukan keahlian seorang pakar.
(Turban, 1995)
2. Hepatitis A
Hepatitis A (HAV: Hepatitis
infeksi) disebabkan kontaminasi fecal
oral, yang umumnya melalui air dan
makanan yang terkontaminasi. Agen
pembawa sangat menular sebelum
kemunculan tanda dan gejala,
khususnya penyakit kuning. Pemberian
intramucular immuneglobin (gamma
globin) pada individu yang terserang
dapat menurunkan keparahan dari
sakitnya individu yang pindah ke daerah
beresiko tinggi harus di imunisasi , HAV
dikaitkan dengan immunitas permanen
setelah penyakit.
(Charlene J. Reeves, 2001)
3. Hepatitis B
Hepatitis B (HBV: serum
hepatitis). Disebabkan melalui suntikan
percutan eous oleh pertocaneous
inoculation yang disebabkan
instrument atau jarum yang
terkontaminasi kontak dengan cairan
tubuh yang terkontaminasi hepatitis B
surface antigen (HBsAg) (misalnya,
selama kontak seksual), dan lintas
transmisi virus antara bayi dan ibu yang
terjadi dalam Rahim, pada kelahiran,
atau selama periode paska kelahiran
orang terinfeksi mungkin pembawa
yang tak menunjukan gejala.
Pemerikasaan laborat mengidentifikasi
-
3
kan virus dengan adanya HBsAg
(Antigen Australi). Semua unit donor
darah harus disaring untuk mengetahui
adanya HBsAg dan individu beresiko
tinggi diminta tidak mendonorkan
darah.
(Charlene J. Reeves, 2001)
4. Hepatitis C
Hepatitis C (HCV; non A, non
B) adalah infeksi terutama menyerang
organ ini hal ini disebabkan secara
parenteral, khsusnya tranfusi darah yang
terkontanminasi, para pecandu obat-
obatan yang menggunakan jarum
terkontaminasi, dan melalui kontak
cairan tubuh misalnya kontak seksual.
Penyakit ini di diagnosis dengan
keberadaan antibody HCV.
(Charlene J. Reeves, 2001)
Normalnya pengidap penyakit
hepatitis ini, hasil tes darah di laboratori
umnya akan menghasilkan range nilai
seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Range Nilai Penyakit Hepatitis
5. Fuzzy Tsukamoto
Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy
Inference System/FIS) disebut juga
fuzzy inference engine adalah sistem
yang dapat melakukan penalaran
dengan prinsip serupa seperti manusia
melakukan penalaran dengan nalurinya.
Terdapat beberapa jenis FIS yang
dikenal yaitu Mamdani, Sugeno dan
Tsukamoto.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode System
Development Life Cycle (SDLC).
Seperti pada gambar 1.
Gambar 1. System Development Life
Cycle (SDLC)
Metode penelitian pengembangan
sistem pakar dilakukan dalam 4 Tahap :
Tahap I : Tahap Proses Perencanaan
Tahap proses perencanaan
mencakup hal-hal yang perlu dilakukan
sebelum membuat sistem dan cara
bagaimana membangun sistem yang
akan dibuat. Pada tahap perencanaan ini
Input
Nilai
Input Keterangan
SGOT 0-31 SGOT Rendah
>31 SGOT Tinggi
SGPT 0-31 SGPT Rendah
>31 SGPT Tinggi
Gamma-
GT
7-32
Gamma-GT
Rendah
>32
Gamma-GT
Tinggi
Perencanaan
Analisis
Perancangan
Implementasi
Uji Coba
Pengguna
Berhasil
Ya
Tidak
-
4
penulis mencari menemukan masalah
dalam menentukan diagnosa suatu
penyakit hepatitis yang belum
menggunakaan aplikasi. Jadi penulis
berniat agar mempermudah seorang
user umum maupun user ahli di bidang
hepatitis ini dalam menentukan hasil
diagnosa pasien yang mengidap
penyakit hepatitis ini
Tahap II: Tahap Proses Analisis
Tujuan tahap proses
analisis dari sistem ini adalah untuk
mengklarifikasikan kebutuhan dari
sistem yang akan dirancang. Analisis
sistem dimulai dengan mempelajari
sistem yang sedang berjalan saat ini.
Kegiatan analisis dilakukan
berdasarkan data yang akan
dikumpulkan melalui kegiatan
wawancara, observasi langsung
terhadap mendiagnosa penyakit
hepatitis yang ada saat ini. Hasil dari
tahap proses analisis ini akan
digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan sistem yang akan dibuat.
Adapun tahapan proses dari
pasien untuk berobat di sebuah
Rumah adalah sebagai berikut :
1. Pasien datang diruang pendaftaran untuk mengambil
nomor antrian.
2. Pasien menunggu panggilan setelah di panggil pasien akan
ditanya ingin berobat ke dokter
spesialis yang di inginkan.
3. Setelah pasien menunjukkan kemana dokter tujuannya,
Maka Petugas administrasi
akan mengambil map rekam
medis pasien apabila pasien
tersebut sudah pernah berobat
sebelumnya dan apabila baru
pertama kali pasien tersebut
akan diberikan map baru dan
mengisi beberapa data.
4. Setelah mengisi data, pasien membawa map rekam medis
ke klinik dokter yang dituju.
Sesampainya disana pasien
menyerahkan map rekam
medis kepada petugas
administrasi yang mencatat
riwayat pasien dan tunggu
panggilan dari petugas.
5. Setelah di periksa maka akan di tetapkan diagnosa pasien dan
diberikan tindakan terapi
ataupun di beri tindakan
farmakologi, dengan
pemberian obat-obatan.
6. Dokter akan memberikan surat resep kepada pasien dan resep
tersebut dapat diberikan
kepada apotek yang berada di
rumah sakit itu sendiri ataupun
apotek yang berada di luar
rumah sakit
7. Jika diagnosa pasien masih bersifat sementara dan bersifat
belum diketahui maka dokter
akan memberikan rujukan
kepada unit lain untuk
diperiksa ulang.
Tahap III : Tahap Proses
Perancangan
Tahap ini menjelaskan mengenai
proses perancangan sistem yang akan
dibuat sesuai dengan perencanaan dan
analisis sistem yang telah dilakukan
sebelumnya. Tahap perancangan ini
terdiri dari beberapa perancangan antara
lain :
1. Perancangan Basis Data:
- Entity Relation Diagram (ERD)
adalah diagram yang menggambar
kan hubungan antara obyek data.
- Spesifikasi Tabel adalah perancang
an basis data yang akan dibuat
terdapat 1 tabel dan terdapat
beberapa field yang tipenya terdiri
dari Text.
-
5
Tabel 2. Tabel Penyakit.
Field Type Siz
e
keterang
an Nama Short
text
30 Not Null Kode Number 4 Not.Null
(PK) Jenis
Kelam
in
Short
text
9 Not Null Tangg
al
Lahir
Date&ti
me
8 Not Null Alama
t
Short
text
50 Not Null Telepo
n
Number 15 Not Null Email Short
text
20 Not Null
2. Perancangan Sistem Secara Umum:
i. Diagram Konteks
Pada diagram konteks ini
menggunakan sistem secara
keseluruhan.
User
0
Nilai dari SGOT,
SGPT, dan
Gamma-GT
Database
Data batas himp. fuzzy dan
input nilai variabel fuzzy
Data batas himp. fuzzy
Data keputusan jumlah fuzzy
Gambar 2. Diagram Konteks
ii. Diagram AlirData (DAD) Level 0
User
1
Batas himp. fuzzy
2
Input nilai variabel
fuzzy
3
Hasil Nilai Lab
Darah
4
Hasil Diagnosa
Penyakit
BatasBatas himp. fuzzy
Input nilai variabel fuzzy
(Nilai SGOT, Nilai SGPT dan
Nilai dari Gamma-GT)
Output Nilai dari lab darah
Lihat dIagnosa penyakit
Proses Perhitungan hasil lab darah
Gambar 3. DAD Level 0
iii. Data Flow Diagram (DFD)
User
Proses input data
Nilai dari SGOT,
SGPT, dan
Gamma-GT
Data Nilai dari SGOT,
SGPT, Gamma-GT
Data Hasil LabData Hasil Lab
Gambar 4 Data Flow Diagram
iv. Diagram Alir Data (DAD) Level 1
User
3.1
Simpan
PerhitunganHasil
Lab Darah
3.2
Hasil Perhitungan
Lab Darah
ProsesPerhitungan
Hasil Lab Darah
Hasil Perhitungan Lab Darah
Gambar 5. DAD Level 1
v. Flowchart Sistem
Gambar 6. Flowchart Sistem
3. Perancangan Sistem Secara Detail
Perancangan sistem secara
detail ini akan menjelaskan
bagaimana konsep form-form pada
sistem yang akan dibuat. Hal ini juga
merupakan perancangan yang
berfungsi menyesuaikan kemudahan
saat digunakan oleh user.
i. Perancangan form Utama Pasien
Gambar 7. Form utama pasien
Beranda Konsultasi Pakar Tentang Keluar
BANNER
FOOTER
HEADER
Mulai
Input nilai SGOT, SGPT,
Gamma-GT
ImplikasiFuzzyfikasi Defuzzyfikasi
Hasil Diagnosa
Selesai
-
6
ii. Perancangan Form Hasil Lab Pasien
Gambar 8. Form Hasil lab Darah
iii. Perancangan Form Login Pakar
Gambar 9. Form Login Pakar
iv. Perancangan FormUtama Pakar
Gambar 10. Form Utama Pakar
v. Perancangan Form Data Pasien
Gambar 11. Form Data Pasien
Tahap IV Proses Implementasi
Implemetasi Database dan Program
Tahap ini menjelaskan bagaimana
database di implementasikan dengan
sistem yang akan dibuat. Pada sistem
penulis rancang, database digunakan
adalah database Ms. Acces dan
aplikasi yang digunakan untuk
membuat program yaitu Microsoft
Visual Studio Express 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Berikut merupakan hasil atau tampilan
beserta uraian mengenai sistem yang
dibuat.
Halaman Utama Pasien
Form utama pasien ini form induk
dari beberapa form dan berfungsi untuk
menampilkan beberapa fungsi form lain
nya sesuai dengan pilihan menu yang
akan di tampilkan pada form
utama.terlihat pada gambar 12.
Gambar 12.Halaman Utama
Pasien
Halaman Hasil Lab Pasien
Pada form ini terdapat beberapa
form dari hasil lab yang terdiri dari:
Nilai input, representasi rendah,
representasi tinggi, Nilai Z, Nilai
terkecil dari Z, Range Nilai dan Hasil
Diagnosa. Terlihat pada gambar 13
Gambar 13. Halaman Hasil Lab
X
SGOT
HASIL LAB DARAH PASIEN
SGPT
Gamma-GT
Nilai InputRepresentasi
Rendah
Representasi
TinggiNilai Z
NilaiTerkecil
Dari Z
Hitung Reset
Range Nilai
Hasil Diagnosa
LOGIN LOGO
Login Cancel
Username :
Password :
BANNER
LOGIN ADMINISTRATOR
Tampilkan Kata Sandi
Beranda Data Pasien Pasien Tentang Keluar
BANNER
FOOTER
HEADER
DATA PASIEN
Nama Jenis Kelamin Tanggal Lahir Telepon Alamat Email
Tambah
Ubah
Hapus
Urut Berdasarkan Bersihkan
Alamat
Kode
Jenis kelamin
Tanggal Lahir
Telepon
Email
x
Kode
Nomor
-
7
Halaman Login Pakar
Form ini memiliki fungsi
melindungi keamanan sistem dari
pengguna yang tidak bertanggung
jawab. Terlihat pada gambar 14.
Gambar 14 Halaman Login Pakar
Halaman Utama Pakar
Pada perancangan utama pakar
terdiri dari beberapa form yaitu
beranda,data pasien,pasien,tentang, dan
keluar. Terlihat pada gambar 15.
Gambar 15 Halaman Utama Pakar
Halaman Data Pasien
Pada form ini berisi data-data
pasien yang telah melakukan diagnosa
pada sistem ini. terlihat pada gambar 16.
Gambar 16. Halaman Utama Pasien
Pembahasan
Pembahasan ini akan di jelaskan
mengenai fungsi-fungsi pada aplikasi
ini secara jelas
Tahap Uji Coba.
Tahap Uji Coba sistem ini
sangat perlu dilakukan guna untuk
mengetahui apakah program yang
dibuat sudah berjalan dengan baik dan
berfungsi sebagaimana mestinya, serta
sesuai dengan perancangan yang telah
dibuat. jika sistem ini belum berfungsi
sebagaimana mestinya, maka kembali
ke tahap perancangan untuk melakukan
perbaikan
Uji Coba Struktural.
Uji Coba Struktur ini merupakan
uji coba untuk mengetahui apakah
struktur alur sisem yang di buat sudah
sesuai dengan yang dirancang atau
flowcharts., hasil ujicoba sistem secara
structural dapat dilihah pada tabel 3.
Tabel 3. Tabel Uji Coba Struktural
Uji Coba Fungsional
Uji Coba Fungsional merupakan
uji coba untuk mengetahui apakah
setiap tombol pada program sudah
sesuai dengan sistem yang dibuat.
-
8
Tabel 4. Tabel Uji Coba Fungsional
Nama
Form
Nama
Tombol
Hasil Uji
Coba
Utama
Pasien
Button
Beranda,
Button
Konsultasi,
Button
Pakar,
Button
Tentang,
Button
Keluar.
Berfungsi
Konsultasi
Gejala
Pasien
Button
Batal,
Button
Proses,
Button
Tambah,
Button
Hasil lab.
Berfungsi
Hasil Lab
Pasien
Button
Hitung,
Button
Reset
Berfungsi
Hasil
Diagnosa
Pasien
Button
Tentang
Penyakit,
Button Penyebab
Penyakit
Berfungsi
Login
Pakar
Button
Login,
Button
Cancel
Berfungsi
Utama
Pakar
Button
Beranda,
Button
Data
Pasien,
Button
Pasien,
Button
Tentang,
Berfungsi
Button
Keluar
Data
Pasien
Button
Tambah,
Button
Ubah,
Button
Hapus
Berfungsi
Uji Coba Validasi
Uji cuba validasi merupakan ujicoba
untuk mengetahui keakuratan hasil yang
telah dimasukkan kedalam aplikasi.
Berikut ini adalah hasil ujicoba validasi
aplikasi.
Tabel 5. Tabel Uji Coba Validasi
-
9
KESIMPULAN
Pada penelitian kali ini bertujuan
untuk membuat Sistem Mendiagnosis
penyakit hepatitis menggunakan
metode penalaran fuzzy tsukamoto
berbasis desktop menggunakan Java
Dan Microsoft Acces, dengan
Metodelogi penelitian pengembangan
sistem pakar, perancangan database
menggunakan ERD(Entity Relationship
Diagram), Diagaram Konteks, DAD
(Diagram Alir Data), DFD(Data Flow
Diagram), dan Flowchart sistem yang
nmenggambarkan suatu sistem sebagai
suatu jaringan proses dari fungsi yang
dihubungakan dengan penyimpanan
data sumber(database).
Aplikasi ini memiliki 2 hak akses
yang berbeda, pertama untuk hak akses
pakar/dokter dapat melakukan input
data, ubah data dan hapus data seperti
data pasien ,penyakit,gejala,dan virus
dan bakteri. Hak akses pasien memiliki
hak input data pasien dan input gejala
untuk melakukan proses dianogsa.
Dengan adanya aplikasi ini yang
diperuntukan untuk masyarakat luas
sebagai media pembelajaran, dan
informasi juga sebagai alat pendukung
awal mendianogsa penyakit tertentu
seperti penyakit hepatitis.
Setelah dilakukan analisis, sistem
ini telah bekerja dengan benar sesuai
dengan rancangan yang dibutuhkan
yakni mendiagnosa penyakit hepatitis.
Hal ini didapat setelah melakukan
serangkaian uji coba struktural,fungsional dan validasi.
SARAN
Sistem ini harus terus dikembangka
dalam rancangan ini, seperti berikut:
1. Pencarian rule pada metode fuzzy tsukamoto masih komputerisasi dan
memakan waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu disarankan untuk
membuat sistem fuzzy tsukamoto
agar mudah dan cepat dalam
pencarian rule
2. Masih sederana dalam tampilan sistem sehngga kuran menarik
perhatian dari pengunjung. Oleh
karna itu disaran kan untuk
penyempurnaan design dan program
ini dengan pengembangan dalam
teknik desain serta animasi-animasi
yang dapat menarik perhatian para
pengunjung.
3. Penyakit yang dapat dilakukan dianogsa terbatas hanya penyakit
hepatitis. sehingga hampir seratus
persen hasil indetifikasi penyakit
hanya bisa satu penyakit saja,karena
tidak ada kemungkinan kedua atau
pilihan penyakit lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Ginanjar. 2011.
Penerapan Metode Tsukamoto
(Logika Fuzzy) dalam Sistem
Pendukung Keputusan untuk
Menentukan Jumlah Produksi
Barang Berdasarkan Data
Persediaan dan Jumlah
Permintaan. Program Studi
Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ardi, Pujiyanta. 2010. Teori dan
Aplikasi Fuzzy Logic. Ardana
Media. Yogyakarta.
Charlene, J. Reeves. 2001.
Ensiklopedia Penyakit Menular
dan Infeksi. Cetakan Pertama.
Famili, Yogyakarta
Dewi Candra.2014. Implementasi Fuzzy
Inference System (Fis) Metode
Tsukamoto Pada Sistem
Pendukung Keputusan
-
10
Penentuan Kualitas Air Sungai.
Kampus
Brawijaya.journal.Malang
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor.2014. Buku Panduan
Skripsi dan Tugas Akhir,Bogor.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor.2014.KOMPUTASI
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer
dan Matematika,Bogor
Masykur, Fauzan. 2012. Implementasi
Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Diabetes Mellitus
Menggunakan Metode Fuzzy
Logic Berbasis Web. Program
Studi Magister Sistem
Informasi, Program
Pascasarjana. Universitas
Diponogoro Semarang.
Turban. E. 1995. Decision Support
System and Intelegent system,
Six Edition, Prentice Hall
Internasional, Inc. New Jersey.
Todaro. 2000. Aplikasi Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Penyakit
Hati Dengan Penyajian Jaringan
Simantik. Universitas Dahlan
Yogyakarta.
Wakuyo, S. dkk., 2011. 100 Questions
& Answer Hepatitis, Gramedia :
Jakarta.