sistem dan prosedur pelayanan izin usaha/sistem...sistem dan prosedur pelayanan izin usaha

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) DI KABUPATEN KARANGANYAR Oleh: DINAR IMAS MAHARANI D 0108054 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Ilmu Administrasi Negara JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: phamlien

Post on 10-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

INDUSTRI (IUI) DI KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh:

DINAR IMAS MAHARANI

D 0108054

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

(S-1) Program Studi Ilmu Administrasi Negara

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

To know how to waits the great secret of success.

(Tahu bagaimana menunggu adalah merupakan rahasia besar untuk mencapai

sukses)

Ameil

To climb step hill, require slow pace at first.

(Untuk memanjat bukit yang curam, mula-mula diperlukan langkah perlahan-

lahan)

Shakespeare

In omnibus negetiis prima quam aggrediare, adhibenda es praeparatie deligens.

(Dalam segala hal, sebelum memulainya terlebih dahulu harus dilengkapi dengan

persiapan)

Cicero

Sabar, semangat, doa dan usaha adalah kunci dari keberhasilan.

Penulis

Page 5: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT karya ini kupersembahkan kepada :

Mama dan Papaku tersayang. Terima kasih atas kesabaran, doa, serta dukungan

dan kasih sayang yang kalian berikan.

Kakak dan adikku, kalian selalu sabar dan memberi semangat.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan semangat serta

kebersamaannya.

Almamaterku AN’08, FISIP, UNS

Page 6: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya serta kemudahan jalan

yang diberikan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi dengan judul

“Sistem dan Prosedur Pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten

Karanganyar”. Penyusunan skripsi ini dijadikan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi S1 di Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Ilmu

Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas

Maret Surakarta (UNS).

Penulis menyadari bahwa kelancaran dan keberhasilan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang telah

membantu, memberikan bimbingan, dukungan serta doa kepada penulis. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar membimbing, mengarahkan dan banyak memberikan masukan

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini;

2. Dra. Retno Suryawati, M.Si selaku pembimbing akademis yang telah

memberikan bimbingan dan saran yang sangat berguna bagi penulis

selama menempuh masa studi;

3. Purwanto, ST selaku Kepala Bidang Penelitian dan Administrasi yang

telah memberikan waktu dan informasi kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini;

Page 7: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Endang Widowati, SE selaku Kepala Sub Bagian Informasi dan

Pendaftaran yang telah berkenan memberikan waktu, data dan informasi

kepada penulis;

5. Warsito selaku pegawai perizinan bidang IUI yang telah berkenan

memberikan waktu dan informasi untuk penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini;

6. Seluruh informan yang telah memberikan waktu dan informasi untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

7. Mama, papa, kakak dan adikku yang telah memberikan motivasi,

kesabaran dan doa kepada penulis;

8. Keluarga besar mahasiswa Ilmu Administrasi Negara khususnya angkatan

2008 untuk setiap motivasi, pengalaman dan kebersamaannya selama ini;

9. Semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik yang membangun. Sebagai

penutup, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

MOTTO ....................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

ABSTRAK ................................................................................................... xii

ABSTRACT ................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 12

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ......... 14

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 14

1. Sistem dan Prosedur ................................................................... 14

2. Pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) .......................................... 21

3. Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar ................ 33

4. Definisi Konseptual .................................................................... 40

5. Definisi Operasional ................................................................... 41

B. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 46

1. Jenis Penelitian ................................................................................. 46

2. Lokasi Penelitian .............................................................................. 46

Page 9: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

3. Teknik Penentuan Informan ............................................................. 47

4. Sumber Data ..................................................................................... 47

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 49

6. Validitas Data ................................................................................... 50

7. Teknik Analisis Data ........................................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 52

A. Deskripsi Lokasi .............................................................................. 52

1. Keadaan Geografis Kabupaten Karanganyar ............................. 52

2. Sejarah Singkat Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) .. 54

3. Visi, Misi dan Motto .................................................................. 56

4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ........................................ 57

5. Struktur Organisasi .................................................................... 58

6. Uraian Tugas .............................................................................. 61

7. Keadaan Pegawai ....................................................................... 65

8. Jenis Pelayanan .......................................................................... 67

9. Sarana dan Prasarana Pendukung Pelayanan ............................. 69

10. Jadwal Kerja BPPT Kabupaten Karanganyar ............................ 71

B. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 72

1. Kesederhanaan ........................................................................... 73

2. Transparansi ............................................................................... 84

3. Akuntabilitas .............................................................................. 96

4. Dukungan Sarana dan Prasarana ................................................ 100

5. Sistem dan Prosedur Pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di

Kabupaten Karanganyar .............................................................. 103

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 107

1. Kesimpulan ...................................................................................... 107

2. Saran ................................................................................................. 111

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 113

LAMPIRAN ................................................................................................. 115

Page 10: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR BAGAN

Halaman

Gambar 1.1 : Gambaran Umum Suatu Sistem ............................................. 21

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 45

Gambar 3.1 : Teknik Analisis Data .............................................................. 51

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi BPPT Kabupaten Karanganyar .............. 60

Gambar 4.2 : Alur Prosedur Perizinan BPPT Kabupaten Karanganyar ....... 74

Page 11: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Data IUI Berdasarkan SK yang Diterbitkan dan Proses

Penyelesaiannya Tahun 2011 .................................................. 8

Tabel 1.2 : Data Pemohon IUI dan SK yang Diterbitkan per Januari

s.d Desember 2011 .................................................................. 9

Tabel 4.1 : Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan/ Kepangkatan

per April 2012 ......................................................................... 65

Tabel 4.2 : Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan per

April 2012 ............................................................................... 66

Tabel 4.3 : Jenis Perizinan, Dasar Hukum dan Waktu Penyelesaian ........ 68

Tabel 4.4 : Data Barang Inventaris BPPT Kabupaten Karanganyar per

April 2012 ............................................................................... 69

Tabel 4.5 : Jadwal Kerja BPPT Kabupaten Karanganyar ......................... 72

Page 12: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Dinar Imas Maharani. D0108054. Sistem dan Prosedur Pelayanan Izin Usaha

Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012

Birokrasi selama ini belum mampu menunjukkan kondisi prima sesuai

dengan harapan masyarakat. Terlihat adanya anggapan masyarakat mengenai

proses pengurusan perizinan yang berbelit-belit, tidak transparan, tidak ada

kejelasan besarnya biaya dan kepastian waktu, serta keluhan masyarakat umum

maupun swasta/ dunia usaha. Penyelenggaraan pelayanan publik yang tidak sesuai

dengan harapan masyarakat akan berdampak pada menurunnya kepercayaan

masyarakat dan dapat menghambat masuknya investasi serta perkembangan

perekonomian daerah. Penelitian ini memfokuskan pada Izin Usaha Industri (IUI)

dan bertujuan untuk mengetahui sistem dan prosedur pelayanan IUI di Kabupaten

Karanganyar.

Penelitian ini dilakukan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan

yang dipilih secara purposif dan pencatatan dokumen. Validitas data

menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan teknik

penelitian kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pelayanan Izin

Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar hampir memenuhi kriteria-

kriteria yang ditentukan, yaitu 1) Sederhana, sistem dan prosedur yang diterapkan

mempermudah pihak pemohon izin; 2) Transparan, persyaratan-persyaratan,

rincian biaya, waktu penyelesaian dan keterbukaan informasi telah jelas sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Namun dalam waktu penyelesaian perizinan IUI

masih terdapat 14,29% yang tidak sesuai dengan SPM yaitu 5 hari kerja; 3)

Akuntabel, pertanggungjawaban penyelenggaraan publik dan penyelesaian

keluhan oleh petugas sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan dapat menerima

saran dan kritik dengan baik; 4) Dukungan sarana dan prasarana cukup memadai,

peralatan pendukung pelayanan yang tersedia cukup memadai meski jumlah

komputer yang tersedia masih kurang serta penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi yang kurang maksimal. Meskipun demikian, pihak BPPT Kabupaten

Karanganyar disarankan agar alur yang diterapkan dapat disederhanakan lagi,

dalam mengakses perizinan harus dapat memaksimalkan penggunaan website

yang telah disediakan dan menambah jumlah komputer yang ada.

Page 13: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

Dinar Imas Maharani. D0108054. Systems and Procedures of Industrial

Business License Service in Karanganyar. Faculty of Social and Politic.

Sebelas Maret University. Surakarta. 2012.

Bureaucracy has not been able to indicate the best condition in accordance

with public’s expectations. It can be seen from the public’s perception dealing

with the process of managing the complicated and not transparent license, no

clarity for cost and time of license managing, and also certain complaints of

public and private sector/ business about that case. The unintended public service

would decrease the public trust and may inhibit the entry of investments and

regional economy progress. This research focuses on describing the systems and

procedures of Industrial Business License Service in Karanganyar.

The research was conducted in Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPPT) Karanganyar. The type of research is descriptive qualitative. The data is

taken from interviewing the informants and documents recording. The technique

of validity of data using triangulation of data and the data analysis is using

qualitative.

The results show that the systems and procedures of Industrial Business

License Service in Karanganyar has almost full filled these decided criteria: 1) it

is simple, the applied systems and procedures of permission take the applicant at

ease, 2) The transparency of requirements, details of the cost, amount time

spending, and information were clearly done according to the regulations.

However, there is 14,29% case which not appropriate to the SPM or more than 5

days finishing. 3) it is accountable, the responsibility of public administration and

settlement of complaints by officers have matched to the regulations, and also

they can receive advice and criticism well; 4) the available facilities and

infrastructure is sufficient, supporting equipment of services like computer is

sufficient as well however the number of those are still far of being maximum and

the use of information and communication technologies are less maximum.

Hence, BPPT in Karanganyar is recommended to maximize the use of the

provided website for accessing permissions and to increase the number of existing

computers so that the flow applied can be further simplified.

Page 14: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

Page 15: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi publik merupakan penyelenggara pemerintahan dan pelayanan

bagi warga negara. Organisasi publik sangat berperan dalam sistem pemerintahan

yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam hal pemberian pelayanan

publik. Ruang lingkup pelayanan publik sangat luas dan kompleks. Kinerja

organisasi yang baik sangat berpengaruh terhadap pelayanan publik untuk kepuasan

masyarakat.

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik. Pelayanan

publik terdiri dari berbagai macam, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan,

transportasi dan perizinan.

Dari sisi pola penyelenggaraannya, pelayanan publik masih memiliki

beberapa kelemahan, antara lain :

a. Kurang responsif.

Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan, mulai dari

petugas pelayanan (front line staff) sampai dengan penanggungjawab

instansi. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan

masyarakat sering kali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.

Page 16: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

b. Kurang informatif.

Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat,

lambatnya penyampaian, atau bahkan tidak sampai sama sekali kepada

masyarakat.

c. Kurang accessible.

Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat,

sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan.

d. Kurang koordinasi.

Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan yang lainnya kurang

berkoordinasi. Akibatnya, sering terjadi tumpang tindih ataupun pertentangan

kebijakan antara satu instansi pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang

terkait.

e. Terlalu birokratis.

Pelayanan, khususnya pelayanan perizinan, pada umumnya dilakukan dengan

melalui proses yang terdiri dari beberapa meja yang harus dilalui, sehingga

menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama.

f. Kurang mau mendengar keluhan/ saran/ aspirasi masyarakat.

Pada umumnya aparat pelayanan kurang peduli terhadap keluhan saran/

aspirasi dari masyarakat. Akibatnya pelayanan yang diberikan apa adanya,

tanpa ada perbaikan dari waktu ke waktu.

g. Inefisien.

Berbagai persyaratan yang diperlukan, khususnya dalam pelayanan perizinan,

seringkali tidak relevan dengan pelayanan yang diberikan.

(Syukri, 2009: 17-19)

Page 17: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Selama ini birokrasi di Indonesia belum mampu menunjukkan kondisi prima

sesuai dengan harapan masyarakat. Terlihat dari beberapa kelemahan di atas, dan

juga proses pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang

berbelit-belit, tidak transparan, tidak ada kejelasan besarnya biaya dan kepastian

waktu dalam proses dan penyelesaian, lokasi atau tempat yang tersebar dan adanya

biaya ekstra yang dikeluarkan tersebut menjadi sorotan dan keluhan masyarakat

umum dan swasta/ dunia usaha baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Penyelenggaraan pelayanan publik yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat

akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat dan dapat menghambat

masuknya investasi serta perkembangan perekonomian daerah.

Perubahan paradigma kebijakan otonomi daerah, menjadi keharusan untuk

ditindaklanjuti oleh daerah. Oleh karena itu, pemerintah semakin dituntut untuk lebih

profesional, efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelayanan

yang prima dan consumen oriented akan turut mendukung terwujudnya prinsip good

governance.

Untuk menyelenggarakan good governance tersebut diperlukan adanya

pembagian tugas dan peran yang jelas antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Hal ini terkait dengan pemberlakuan otonomi daerah yang berdasarkan UU

No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah pusat telah memberikan kewenangan yang

luas kepada pemerintah daerah untuk mengelola penyelenggaraan pemerintah di

daerah masing-masing, termasuk dalam bidang penyelenggaraan pelayanan publik.

Dengan begitu, pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di daerah

diharapkan dapat berjalan cepat, berkualitas dan terkontrol oleh masyarakat.

Page 18: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berbekal semangat otonomi daerah yang seharusnya dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, Bupati Karanganyar menerapkan

reformasi birokrasi di Kabupaten Karanganyar dengan melakukan beberapa langkah

untuk membangun sebuah sistem pelayanan publik yang lebih baik dan berkualitas

termasuk pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, murah, dan transparan

namun tertib administrasi. Salah satu sistem pelayanan publik yang diterapkan

adalah sistem pelayanan satu pintu (One Stop Service) atau biasa disebut dengan

pelayanan terpadu satu pintu, artinya kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan

non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari

lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang

proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbit

dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

Pelayanan terpadu satu pintu yang berada di Kabupaten Karanganyar adalah

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). BPPT awalnya dibentuk dengan nama

Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Karanganyar Nomor 23 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Pelayanan Terpadu Kabupaten Karanganyar, yang kemudian diubah atas dasar

penyempurnaan struktur organisasi menjadi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPPT) dengan dasar hukum Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3

Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Karanganyar.

Tugas pokok Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) sebagaimana

diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009

Page 19: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar adalah

membantu Bupati dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dalam hal

memberikan pelayanan perizinan terpadu dan non perizinan serta penanaman modal.

Sesuai dengan tugas pokok BPPT Kabupaten Karanganyar pelayanan publik

yang diberikan sangat beragam. Adapun Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

diberikan oleh BPPT Kabupaten Karanganyar sebagai berikut :

a. Jenis pelayanan meliputi :

1. Pelayanan perizinan;

2. Pelayanan non perizinan; dan

3. Penanaman modal.

b. Pelayanan perizinan, meliputi :

1. Izin Lokasi;

2. Izin Gangguan (HO);

3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

4. Izin Penggilingan Padi (Huller);

5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

7. Tanda Daftar Gudang (TDG);

8. Izin Industri, meliputi Izin Usaha Industri (IUI), Tanda Daftar Industri

(TDI);

9. Izin Usaha Bidang Pariwisata (Izin Perhotelan, Izin Restoran, Izin

Pemondokan, Izin Salon Kecantikan, Izin Hiburan Umum, Izin Usaha

Rekreasi, dan lain-lain);

Page 20: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

10. Izin Reklame;

11. Pemakaian Kekayaan Daerah;

12. Izin/ Rekomendasi Mendirikan Perusahaan Angkutan;

13. Izin Trayek (SK Izin Trayek, Penerbitan KP Hilang/ Rusak, Izin

Insidentil);

14. Izin Sarana Kesehatan Swasta dan Sarana Umum Lainnya;

15. Izin Usaha Jasa Konstruksi; dan

16. Izin Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi.

c. Pelayanan Non Perizinan

Akta catatan sipil, seperti :

1. Perkawinan,

2. Perceraian,

3. Kematian,

4. Pengakuan dan Pengesahan Anak,

5. Pengangkatan Anak, dan lain-lain.

Dari jenis pelayanan di atas, per Oktober tahun 2011 jenis pelayanan non

perizinan yang sebelumnya dilayani oleh BPPT ditarik kembali oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karanganyar, hal ini

dilaksanakan berdasarkan Surat No. 800/ 618.5 tentang Penarikan Pegawai

Disdukcapil yang berada di BPPT Kabupaten Karanganyar.

Adanya anggapan bahwa pengurusan perizinan berbelit-belit, waktu yang

diperlukan lama, dan tingginya biaya pengurusan perizinan. Banyak perizinan yang

waktu penyelesaiannya tidak sesuai dengan prosedur atau peraturan yang telah

ditentukan, ada pula izin yang tidak dapat diterbitkan. Penulis memfokuskan pada

Page 21: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pelayanan Izin Usaha Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan industri wajib

memiliki Izin Usaha Industri (IUI). lUI yaitu untuk industri yang siap berproduksi

komersial dengan nilai investasi diatas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Untuk memperoleh IUI harus melalui tahap lzin Prinsip (Perda Kab. Karanganyar

No. 8 Tahun 2002). IUI dapat diperoleh setelah mendapatkan Izin Prinsip dan sudah

dinyatakan siap untuk berproduksi. Izin prinsip bukan merupakan izin untuk

melakukan produksi komersial, namun diberikan kepada perusahaan industri untuk

melakukan persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan/ instalasi

peralatan dan kesiapan lain yang diperlukan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak

industri yang hanya memiliki izin prinsip namun, sudah melakukan kegiatan

produksi. Di sisi lain, masih ada juga perusahaan industri yang tidak memiliki IUI.

Semua izin usaha tergantung kepala daerah masing-masing. Terkadang ada biaya

tambahan lain yang digunakan untuk mempercepat bisnis, bagi industri besar

kepengurusannya bisa lebih cepat dan bagi industri kecil kepengurusannya lebih

lama.

Setiap izin usaha industri yang dilayani di Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP) sebelumnya tetap menyelesaikan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di dinas

terkait. Untuk hasil akhir sebuah izin, terlebih dahulu dilengkapi dengan syarat izin

yang lain, seperti izin lokasi dan izin gangguan. Izin-izin lain yang dimaksud, tetap

menjadi kewenangan dinas.

Berdasarkan kebijakan Menteri Perindustrian No. 41/M-IND/PER/6/2008

yang memberikan batasan besaran investasi diatas dan sampai dengan Rp 10 milyar

untuk Izin Usaha Industri (IUI) dapat membingungkan investor. Kebijakan ini dari

sisi pelayanan administrasi penanaman modal kurang tepat karena memperpanjang

Page 22: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

jalur birokrasi pelayanan penanaman modal dan membingungkan investor. Kendala

lain yang akan dihadapi adalah pada sisi pengawasan, pembinaan dan pengendalian

penanaman modal akan kurang efektif dibandingkan bila dilakukan langsung oleh

kabupaten/ kota.

Banyak anggapan dan keluhan masyarakat umum dan swasta/ dunia usaha

baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional dalam pelayanan perizinan

memerlukan waktu dan proses yang lama. Dari data yang diperoleh di tahun 2011

terdapat 14, 29% (4 izin) penyelesaian pelayanan IUI tidak sesuai dengan waktu

yang ditentukan yaitu 5 hari setelah berkas lengkap serta masih terdapat pula izin

yang tidak dapat diterbitkan. Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Data IUI Berdasarkan SK yang Diterbitkan dan Proses Penyelesaiannya

Tahun 2011

No. Bulan SK IUI yang

diterbitkan

Proses Penyelesaian IUI

5 Hari > 5 hari

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Januari 1 - 1

2. Februari 4 3 1

3. Maret 5 4 1

4. April 1 1 -

5. Mei 2 2 -

6. Juni 3 3 -

7. Juli 3 2 1

8. Agustus 3 3 -

9. September 1 1 -

10. Oktober 2 2 -

11. Nopember 1 1 -

12. Desember 2 2 -

Jumlah 28 24 4

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar (data diolah)

Page 23: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa masih ada 14, 29% (4 izin) dari

jumlah SK IUI yang diterbitkan proses penyelesaiannya tidak sesuai dengan

prosedur maupun ketentuan yang telah ditetapkan sesuai dengan Perda Kabupaten

Karanganyar Nomor 8 Tahun 2002, 4 izin tersebut teridiri dari perusahaan yang

bergerak dibidang mebel dari kayu, sabun cair antiseptic, pengecoran logam, dan

penyempurnaan kain. Hal ini terlihat bahwa pelayanan perizinan IUI berdasarkan

waktu penyelesaian yang diberikan kepada masyarakat ada yang belum sesuai

dengan harapan dari masyarakat, meskipun sebagian besar dari SK IUI yang

diterbitkan yaitu 85, 71% telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Tabel 1.2

Data pemohon IUI dan SK IUI yang Diterbitkan per Januari s/d Desember 2011

No. Bulan Pemohon SK IUI yang

diterbitkan

SK IUI yang

tidak terbit

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Januari 1 1 -

2. Februari 5 4 1

3. Maret 6 5 1

4. April 1 1 -

5. Mei 2 2 -

6. Juni 4 3 1

7. Juli 3 3 -

8. Agustus 3 3 -

9. September 2 1 1

10. Oktober 3 2 1

11. Nopember 1 1 -

12. Desember 2 2 -

Jumlah 33 28 5

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar (data diolah)

Page 24: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari data di atas, masih terdapat adanya perbedaan antara jumlah pemohon

IUI dengan SK IUI yang diterbitkan oleh BPPT Kabupaten Karanganyar. Ada

sejumlah 15, 15% atau 5 IUI yang tidak diterbitkan dari 33 pemohon yang

mengajukan pelayanan IUI.

Berdasarkan dari uraian di atas, menunjukkan bahwa masih ada waktu

penyelesaian pelayanan IUI di BPPT Kabupaten Karanganyar yang tidak sesuai

dengan prosedur, aturan atau standar yang telah ditentukan. Menurut Keputusan

MENPAN Nomor 81/ 1995, ciri-ciri pelayanan yang berkualitas/ bermutu yang

harus dimiliki oleh Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat meliputi :

a. Kesederhanaan

Dalam arti bahwa prosedur/ tata cara pelayanan diselenggarakan secara

mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit serta mudah dipahami dan

dilaksanakan.

b. Kejelasan dan kepastian

Hal ini menyangkut prosedur/ tata cara pelayanan umum, persyaratan

pelayanan umum baik teknis maupun administratif, rincian biaya/ tarif

pelayanan umum dan tata cara pembayarannya, jadwal waktu penyelesaian

pelayanan, dan lain-lain.

c. Keamanan

Dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan

keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.

d. Keterbukaan

Page 25: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Prosedur/ tata cara, persyaratan, satuan kerja/ pejabat penanggungjawab

pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian dan rincian biaya/ tarif dan

hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib

diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh

masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

e. Efisien

Meliputi persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang

berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan

umum yang diberikan dan dicegah adanya pengulangan pemenuhan

kelengkapan persyaratan, dalam hal proses pelayanannya mempersyaratkan

kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/ instansi pemerintah lain yang

terkait.

f. Ekonomis

Dalam arti pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar

dengan memperhatikan yaitu nilai barang atau jasa pelayanan umum dengan

tidak menuntut biaya yang tinggi diluar kewajaran, kondisi dan kemampuan

pelanggan (masyarakat) untuk membayar secara umum serta ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Keadilan yang merata

Cakupan atau jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin

dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.

Page 26: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

h. Ketepatan waktu

Dalam arti pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun

waktu yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, hal ini menjadi tugas pemerintah, dalam penelitian ini adalah

pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam memberikan pelayanan yang sesuai

dengan harapan masyarakat khususnya dalam hal pelayanan administrasi. Penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tentang sistem dan prosedur pelayanan Izin

Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar, karena sistem dan prosedur yang

digunakan sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang prima dan consumen

oriented untuk mendukung terselenggaranya Good Governance.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Bagaimana sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di

Kabupaten Karanganyar ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha Industri (IUI)

di Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Fungsional

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan, baik BPPT Kabupaten Karanganyar, para pemohon izin

Page 27: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

maupun semua pihak yang memerlukannya sebagai pengetahuan maupun

bahan pemikiran dalam merumuskan kebijakan.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar kesarjanaan pada

Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi instansi terkait

khususnya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten

Karanganyar dalam meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan perizinan.

2. Sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang penulis peroleh selama

di bangku kuliah dan menambah perbendaharaan bagi ilmu pengetahuan

sosial pada umumnya dan ilmu administrasi pada khususnya.

Page 28: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem dan Prosedur

Dalam praktek administrasi perkantoran telah dikenal istilah “system and

procedure” dalam kaitannya dengan perencanaan sistem perkantoran tersebut. Setiap

sistem perkantoran mencakup sejumlah prosedur perkantoran (office procedures) dan

sesuatu prosedur perkantoran biasanya meliputi sejumlah metode perkantoran (office

methods).

Sistem dan prosedur merupakan faktor yang sangat penting dalam

melaksanakan tugas atau pekerjaan, tidak hanya dalam bidang/ lapangan kegiatan

operasionil, tetapi juga dalam bidang pekerjaan perkantoran. Bicara mengenai sistem

dan prosedur akan lebih banyak berhadapan dengan bidang pekerjaan administratif

perkantoran daripada di bidang lain, sebab dalam kegiatan perkantoranlah sistem dan

prosedur itu dibuat atau diciptakan, untuk digunakan dalam setiap langkah kegiatan.

Sebelum membahas mengenai sistem dan prosedur lebih jauh, perlu mengetahui apa

yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut.

Secara sederhana, sistem adalah suatu cara yang ditempuh atau diambil oleh

seseorang (suatu badan atau organisasi) untuk mencapai salah satu sasaran, baik di

dalam maupun sasaran keluar. Cara-cara yang diistilahkan sistem hanya yang berada

di lingkungan organisasi, bukan cara yang diambil oleh seseorang dalam menempuh

salah satu tujuan hidupnya. Jadi lapangan tempat berperannya sistem (dan juga

prosedur) adalah di dalam organisasi tegasnya dalam manajemen, sesuai dengan

yang dikemukakan oleh William A. Gill (Moenir, 1982: 108) sebagai berikut :

Page 29: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

“First, let us establish the fact that the field of system and procedures is in

integral part of the job of every manager. By this is meant that every person

who supervises direct, or administrates the activities of subordinates (few or

many) has a responsibility inherent in this job for the system and procedures

that he and his subordinates employ the how of getting things done the ways

and means used to accomplish the task assigned, and the methodology of the

work processes used.

System and procedures, than is a field of endeavor that should be classified

as one of the several elements of management.”

Sistem menurut George R. Terry adalah ….a system is a network of procedures

which are integrated and designed to carry out a major activity. Menurut Webster

….a system is a regularly interdependent group of items forming a unified whole.

Sistem sebagai suatu aturan tidak timbul sendiri melainkan harus diciptakan.

Sebagai suatu aturan yang berhubungan erat dengan efisiensi usaha, maka harus

diciptakan oleh orang yang memiliki cukup pengetahuan sebagai “system men”.

Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang

membantu pencapaian tujuan. Saat prosedur diperlukan untuk melengkapi pekerjaan,

maka metode berisi tentang aktivitas operasional atau teknis yang akan

menjelaskannya. Organisasi sebagai sebuah sistem merupakan kesatuan, bagian

terkecil dari sistem (metode atau prosedur maupun subsistem) merupakan penjabaran

dari sistem organisasi yang digunakan.

Prosedur terkadang diterjemahkan menjadi tata kerja atau tata cara, adalah

suatu rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh

seseorang untuk dapat mencapai suatu tahap tertentu dalam hubungan pencapaian

tujuan akhir. Terry (dalam Liang Gie, 1988: 39) memberikan penegasan arti sebagai

berikut :

Suatu prosedur perkantoran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian

langkah-langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya dilaksanakan oleh

lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara yang diterima dan menjadi

Page 30: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

tetap dalam menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran yang penting dan

menyeluruh. Prosedur diperoleh dengan pra-perencanaan berbagai langkah

yang dianggap perlu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Istilah metode menunjuk pada cara pelaksanaan kerja dari suatu tugas yang

terdiri dari satu atau lebih tindakan ketatausahaan oleh seorang pegawai.

Sampai suatu derajat, metode-metode menjadi sangat rutin di bawah suatu

pengaturan otomasi. Serangkaian metode yang terhimpun dan terpadukan

membentuk suatu prosedur. Dan untuk mengulangi, beberapa prosedur yang

bertalian dan terpadukan membentuk suatu sistem.

Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr.

mendefinisikan prosedur sebagai berikut : Suatu prosedur adalah urut-urutan yang

tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus

dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

(Jogiyanto, 2005: 1-2)

Louis A. Allen mengatakan bahwa suatu prosedur ialah suatu metode yang

dinormalisasikan untuk melakukan pekerjaan yang telah diperinci. Begitu juga

dengan Harold Koontz dan Cyril O’Donnell menyatakan procedures are plans in

that they establish a customary method of handling future activities.

Sistem dan prosedur tidak berdiri sendiri, artinya ia tidak dapat diketemukan

sebagai suatu aturan tersendiri, melainkan hampir selalu berkait dengan aturan

pokoknya. Sistem dan prosedur merupakan dwitunggal dalam usaha-usaha untuk

mencapai tujuan organisasi. Di mana ada sistem di situ harus ada prosedur, dan di

mana ada prosedur di situ pasti ada sistem.

Sistem dan prosedur secara implisit tercantum di dalam aturan-aturan pokok

atau umum. Kemudian untuk memudahkan semua pihak yang berkepentingan, sering

dibuat petunjuk prosedur secara tersendiri, terutama apabila hal itu menyangkut

pekerjaan-pekerjaan yang penting dan tidak berulang, seperti halnya dalam

penelitian ini yaitu prosedur pelaksanaan Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin

Page 31: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri (Peraturan Menteri

Perindustrian Republik Indonesia No. 41/M-IND/PER/6/2008). Pada dasarnya

semua jenis prosedur dinyatakan dalam petunjuk khusus dengan menggunakan

bentuk-bentuk diagram, gambar, sketsa dan lain-lain, sehingga memperjelas dan

mempermudah dalam pelaksanaan.

Berbagai metode, prosedur, dan sistem dalam setiap organisasi perlu

direncanakan sebaik-baiknya, karena dapat meningkatkan efisiensi organisasi yang

bersangkutan dalam mencapai tujuannya. J.C Denyer (The Liang Gie, 1988: 41)

menyebutkan pentingnya sistem direncanakan secara baik karena berbagai manfaat

berupa :

a. Kelancaran pekerjaan perkantoran, dan mencegah kemungkinan kesalahan

dalam pekerjaan;

b. Pengurangan keterlambatan;

c. Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan;

d. Penghematan tenaga kerja dan biaya tatausaha;

e. Koordinasi berbagai seksi;

f. Kemudahan dalam melatih para pegawai.

Senada dengan itu, beberapa manfaat penggunaan sistem menurut Quible

(Sukoco, 2007: 31) adalah :

a. Mengoptimalkan hasil dari penggunaan sumber daya yang efisien;

b. Salah satu alat pengendali biaya;

c. Untuk mengefisiensikan aktivitas yang dilakukan dalam kantor;

d. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi;

e. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya.

Page 32: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Adapun kerugiannya adalah :

a. Pengoperasian yang kurang fleksibel akan menjadikan sistem tidak berfungsi

secara optimal;

b. Tuntutan lingkungan untuk mengubah sebuah metode atau prosedur akan

menyebabkan perubahan pada metode atau prosedur bagian atau departemen

yang lain. Begitu juga, jika sistem atau subsistem diubah maka seluruh

metode dan prosedur akan ikut berubah;

c. Perlunya waktu sosialisasi bagi sebuah metode, prosedur, atau sistem baru

yang akan diterapkan;

d. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.

Selain memiliki berbagai manfaat, sistem juga memiliki karakteristik.

Menurut McLeod dan Schell (2001) dalam Sukoco, 2007: 32, sistem yang baik

memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Fleksibel

Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan terorganisir

dengan baik, namun sebaiknya cukup fleksibel agar lebih mudah disesuaikan

dengan keadaan yang sering berubah;

2. Mudah diadaptasikan.

Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah diadaptasikan dengan kondisi

baru tanpa mengubah sistem yang lama maupun mengganggu fungsi

utamanya;

3. Sistematis

Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat logis dan

sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas

pekerjaan yang telah ada;

Page 33: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4. Fungsional

Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang telah

ditentukan;

5. Sederhana

Sebuah sistem seharusnya lebih sedehana sehingga lebih mudah dipahami

dan dilaksanakan;

6. Pemanfaatan sumber daya yang optimal

Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan penggunaan sumber

daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

Di samping sistem dan prosedur harus memiliki karakteristik, suatu sistem yang

ideal harus memiliki unsur (Laudon dan Laudon, 2004; Odgers, 2005) sebagai

berikut :

1. Input

Dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi, dan

material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi. Kelancaran

aliran input akan ditunjang oleh keterampilan dan pengetahuan karyawan,

serta peralatan kantor yang memadai guna menjalankan metode dan prosedur

dalam sistem. Dalam beberapa instansi, output dari sistem menjadi input

untuk sistem yang lain.

2. Processing

Perubahan dari input menjadi output pada saat pemrosesan melibatkan

metode dan prosedur dalam sistem. Biasanya aktivitas ini akan secara

otomatis mengklasifikasikan, mengkonversikan, menganalisis, serta

memperoleh kembali data atau informasi yang dibutuhkan.

Page 34: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Output

Output berupa informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan

secara elektronik. Output akan didistribusikan pada bagian atau pegawai yang

membutuhkan. Kualitas output mempunyai dampak yang signifikan terhadap

kinerja bagian yang berkaitan, karena bisa jadi output pada suatu sistem

(departemen atau bagian) tertentu merupakan input dari sistem (departemen

atau bagian) yang lain.

4. Feedback

Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem, karena akan

membantu organisasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada

menjadi lebih baik lagi. Umpan balik akan membuat sistem mengevaluasi

efektivitas output yang dihasilkan agar lebih bernilai tambah bagi organisasi.

Umpan balik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu umpan balik positif dan

umpan balik negatif. Umpan balik positif berarti reaksi yang menunjukkan

adanya persetujuan dengan sistem yang dijalankan. Umpan balik negatif

berarti reaksi yang menunjukkan adanya ketidaksepakatan terhadap sistem

karena diketahui adanya penyimpangan. Umpan balik yang harus

diperhatikan adalah umpan balik negatif dengan harapan timbulnya perbaikan

pada masa berikutnya.

5. Pengawasan

Seperti elemen sistem yang lain, pengawasan juga memiliki dimensi internal

dan eksternal. Dimensi internal adalah kebijakan organisasi dan prosedur

sistem yang harus ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan

pemerintah, dan regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga

etika, dan pertimbangan moral. (Sukoco, 2007: 32)

Page 35: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 1.1

Gambaran umum suatu sistem

Dari beberapa pendapat di atas, penulis berpendapat bahwa sistem dan

prosedur adalah serangkaian tindakan, langkah, maupun kegiatan yang menjadi satu

kesatuan yang saling berkaitan, saling mempengaruhi dan saling melengkapi dalam

mencapai tujuan organisasi yang biasanya tercantum dalam aturan-aturan pokok atau

umum. Sistem dan prosedur merupakan satu kesatuan yang utuh yang juga memiliki

fungsi dan tujuan tertentu, yaitu mengefektifkan dan mengefisiensikan aktivitas

dalam hal kepengurusan penyelenggaraan publik, yang diantaranya adalah

memperlancar pekerjaan, menghemat tenaga, biaya dan waktu dalam proses

pekerjaan. Dengan demikian, semakin baik suatu prosedur, maka suatu sistem akan

dapat berjalan dengan lancar.

2. Pelayanan Izin Usaha Industri (IUI)

Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat

kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan

pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/

pelanggan (Ratminto, 2010:2). Pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang

Output

Pengawasan

Input Proses

Feedback

Page 36: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau

jasa dari satu pihak ke pihak lain. Pelayanan adalah melayani suatu jasa yang

dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala bidang.

Menurut Thoha (Sedarmayanti, 2009: 243) Pelayanan masyarakat yaitu usaha

yang dilakukan oleh seseorang dan atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk

memberi bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam mencapai tujuan.

Pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang

dengan landasan faktor materiil melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam

rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Pelayanan publik pada dasarnya mencakup aspek kehidupan masyarakat luas.

Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi melayani publik, dalam

bentuk mengatur maupun menerbitkan perizinan dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam segala bidang (Syukri, 2009: 1). Pelayanan umum yang harus

diberikan pemerintah terbagi dalam tiga kelompok, yaitu pelayanan administratif,

pelayanan barang dan pelayanan jasa.

a. Pelayanan Administratif

Pelayanan administratif adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk

dokumen yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pembuatan KTP, BPKB,

STNK, Sertifikat Tanah, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Izin Mendirikan

Bangunan (IMB), dan sebagainya termasuk Izin Usaha Industri (IUI) dalam

penelitian ini.

b. Pelayanan Barang

Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/

jenis barang yang menjadi kebutuhan publik, misalnya jaringan telepon,

penyediaan tenaga listrik, penyediaan air bersih.

Page 37: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Pelayanan Jasa

Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa

yang dibutuhkan publik, misalnya pendidikan tinggi dan menengah,

penyelenggaraan transportasi, jasa pos, pelayanan sosial dan sebagainya.

(Hardiyansyah, 2011: 23)

Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 pelayanan

publik dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri dan sifat-sifat kegiatan dalam proses

pelayanan serta produk pelayanan yang dihasilkan. Pengelompokkan pelayanan

publik tersebut sebagai berikut :

a. Kelompok Pelayanan Administratif

Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat

kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan

sebagainya. Contoh kelompok pelayanan ini adalah pelayanan sertifikat

tanah, pelayanan IMB, pelayanan administrasi kependudukan (KTP, akta

kelahiran/ kematian).

b. Kelompok Pelayanan Barang

Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/ jenis barang yang

digunakan oleh publik, misalnya jaringan listrik, penyediaan air bersih,

jaringan telepon dan sebagainya.

c. Kelompok Pelayanan Jasa

Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan

oleh publik, misalnya pelayanan angkutan darat, laut dan udara, pelayanan

Page 38: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kesehatan, pelayanan perbankan, pelayanan pos, pendidikan, dan pelayanan

pemadaman kebakaran. (Jurnal, Susiloadi Vol: 2 2006: 82-23)

Dalam penelitian ini, IUI termasuk pada pelayanan administratif sebab Izin

Usaha Industri (IUI) merupakan pelayanan dalam bentuk dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam hal ini perusahaan, sebagai bukti

pendirian usaha yang memiliki kepastian hukum yang sah. Pelayanan administratif

pemerintahan sering dipergunakan secara bersama-sama atau dipakai sebagai

sinonim dari konsepsi pelayanan perizinan dan pelayanan umum, serta pelayanan

publik. Administrasi pemerintahan dipakai secara silih berganti dan dipergunakan

sebagai sinonim dari pelayanan perizinan, yang merupakan terjemahan dari

administrative service.

Pelayanan administrasi pemerintahan atau pelayanan perizinan didefinisikan

sebagai segala bentuk jasa pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab

dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, di Lingkungan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), baik dalam

rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan, yang bentuk produk pelayanannya adalah

izin atau warkat. (Ratminto, 2010: 5)

Pelayanan publik atau pelayanan umum dan pelayanan administrasi

pemerintahan atau pelayanan perizinan tersebut dilakukan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan masyarakat, seperti halnya dalam penelitian ini, pelayanan Izin Usaha

Industri (IUI) dengan memberikan jaminan kepastian hukum atas kepemilikan tanah

dan usaha. Pelayanan publik atau pelayanan umum dan pelayanan administrasi

pemerintahan atau pelayanan perizinan juga diselenggarakan sebagai pelaksanaan

peraturan perundang-undangan. Seperti adanya ketentuan peraturan perundangan

Page 39: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

bahwa setiap pendirian perusahaan industri wajib memiliki IUI, maka

diselenggarakan pelayanan perizinan IUI.

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan,

sebagai jaminan adanya kepastian bagi pemberi di dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan permohonannya.

Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan

pelayanan publik sebagai pedoman yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan, dan menjadi pedoman bagi penerima pelayanan dalam

proses pengajuan permohonan, serta sebagai alat kontrol masyarakat dan/ atau

penerima layanan atas kinerja penyelenggara pelayanan.

Sebelum mengetahui standar pelayanan, terlebih dahulu harus mengetahui

petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan publik. Petunjuk pelaksanaan

penyelenggaraan publik digunakan sebagai landasan penyusunan standar pelayanan

oleh masing-masing pimpinan unit penyelenggara pelayanan. Berdasarkan

Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 petunjuk pelaksanaan tersebut

sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Landasan Hukum Pelayanan Publik

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan

pelayanan.

b. Maksud dan Tujuan Pelayanan Publik

Hal-hal yang akan dicapai dari penyelenggaraan pelayanan.

c. Sistem dan Prosedur Pelayanan Publik

Sistem dan prosedur pelayanan publik sekurang-kurangnya memuat :

i. Tata cara pengajuan permohonan pelayanan;

ii. Tata cara penanganan pelayanan;

Page 40: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

iii. Tata cara penyampaian hasil pelayanan; dan

iv. Tata cara penyampaian pengaduan pelayanan.

d. Persyaratan Pelayanan Publik

Persyaratan teknis dan administratif harus dipenuhi oleh masyarakat

penerima pelayanan.

e. Biaya Pelayanan Publik

Besaran biaya dan rincian biaya pelayanan publik.

f. Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian pelayanan publik.

g. Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban pihak pemberi dan penerima pelayanan publik.

h. Pejabat Penerima Pengaduan Pelayanan Publik

Penunjukan pejabat yang menangani pengaduan pelayanan publik.

(Ratminto, 2010: 31)

Dari petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan publik di atas, dapat ditentukan

standar pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan. Menurut Keputusan MENPAN

Nomor 63 Tahun 2003, standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi :

a. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.

b. Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

Page 41: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Biaya pelayanan

Biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses

pemberian pelayanan.

d. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

e. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku

yang dibutuhkan.

Setiap sistem dan prosedur yang digunakan harus memperhatikan adanya

prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pelayanan, agar sistem dan prosedur yang

ada sesuai dengan harapan publik (consumen oriented). Seperti yang dikutip dari The

Electronic Journal of e-Government Vol. 6 Issue 1 2008 diakses pada

www.ejeg.com berikut: “Ruekert defines customer orientation as “the degree to

which the organization obtains and uses information from customers, develops a

strategy which will meet customer needs, and implements that strategy by being

responsive to customer needs and wants.” (Ruekert mendefinisikan orientasi

pelanggan sebagai “tingkat dimana organisasi memperoleh dan menggunakan

informasi dari pelanggan, mengembangkan strategi yang akan memenuhi kebutuhan

pelanggan, dan menerapkan strategi dengan bersikap responsif terhadap kebutuhan

Page 42: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dan keinginan pelanggan”). Beberapa prinsip yang harus diperhatikan menurut

Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 sebagai berikut :

a. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah

dilaksanakan.

b. Kejelasan

Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal :

i. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;

ii. Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/

sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;

iii. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c. Kepastian waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

telah ditentukan.

d. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

e. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum.

f. Tanggungjawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk

bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

Page 43: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

g. Kelengkapan sarana dan prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi

dan informatika (telematika).

h. Kemudahan akses

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau

oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

informasi.

i. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi

dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah,

dan lain-lain.

Senada dengan hal di atas, ciri-ciri dari pelayanan yang berkualitas/ bermutu

yang harus dimiliki oleh Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat berdasarkan Keputusan MENPAN Nomor 81/ 1995, meliputi :

a. Kesederhanaan

Dalam arti bahwa prosedur/ tata cara pelayanan diselenggarakan secara

mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit serta mudah dipahami dan

dilaksanakan.

Page 44: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Kejelasan dan kepastian

Hal ini menyangkut prosedur/ tata cara pelayanan umum, persyaratan

pelayanan umum baik teknis maupun administratif, rincian biaya/ tarif

pelayanan umum dan tata cara pembayarannya, jadwal waktu penyelesaian

pelayanan, dan lain-lain.

c. Keamanan

Dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan

keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.

d. Keterbukaan

Prosedur/ tata cara, persyaratan, satuan kerja/ pejabat penanggungjawab

pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian dan rincian biaya/ tarif dan

hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib

diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh

masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

e. Efisien

Meliputi persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang

berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan

umum yang diberikan dan dicegah adanya pengulangan pemenuhan

kelengkapan persyaratan, dalam hal proses pelayanannya mempersyaratkan

kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/ instansi pemerintah lain yang

terkait.

f. Ekonomis

Dalam arti pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar

dengan memperhatikan yaitu nilai barang atau jasa pelayanan umum dengan

Page 45: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

tidak menuntut biaya yang tinggi diluar kewajaran, kondisi dan kemampuan

pelanggan (masyarakat) untuk membayar secara umum serta ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Keadilan yang merata

Cakupan atau jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin

dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.

h. Ketepatan waktu

Dalam arti pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun

waktu yang telah ditentukan.

Dari hasil penelitian sebelumnya, dalam Syukri (2009: 42) untuk

mewujudkan komitmen Pemerintah Kabupaten Sragen dalam meningkatkan mutu

dari pelayanan publik, sistem pelayanan satu pintu di Kabupaten Sragen didukung

oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang pelayanan yang aman dan

nyaman, online system yang menghubungkan semua kantor pemerintah termasuk

KPT, Bupati dan semua dinas, video conference sebagai sarana komunikasi dan

untuk memantau program di setiap dinas atau bagian Pemkab, software perizinan

yang terkomputerisasi, dan lain-lain. Bahkan proses perizinan yang dilakukan KPT

Kabupaten Sragen sudah menggunakan sistem Online Tracking yang memungkinkan

masyarakat melihat sejauhmana proses perizinan yang mereka ajukan. Nantinya,

pengembangan yang kini tengah mereka lakukan adalah penerapan sistem interaktif

yang menjamin kemudahan akses masyarakat untuk langsung masuk dengan

pelayanan yang lebih personal.

Dalam Jurnal Spirit Publik, Priyono, Vol. 2, 2006: 70 menyebutkan, dinas/

instansi daerah sebagai pelaksana kebijakan pelayanan publik senantiasa berupaya

untuk memenuhi standar layanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat,

Page 46: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yaitu transparan, tidak diskriminatif, terjangkau, proses mudah dan mempunyai

akuntabilitas publik tinggi. Keluhan masyarakat penting untuk dicermati sebagai

masukan untuk meningkatkan kineja sistem dan standar layanan publik.

Dalam penelitian tentang sistem dan prosedur pelayanan IUI di Kabupaten

Karanganyar dapat diukur menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Kesederhanaan, digunakan sebagai kriteria karena suatu sistem dan prosedur

yang baik itu diupayakan harus sederhana agar mudah dipahami dan

dilaksanakan oleh pihak yang berkepentingan. Sehingga dapat memperlancar

kegiatan dalam pengurusan pelayanan perizinan.

2. Transparansi yang terdiri dari kejelasan, keterbukaan dan kepastian

digunakan sebagai kriteria karena semua bentuk pelayanan serta mekanisme

dan prosedur pelayanan diinformasikan secara luas dan terbuka agar mudah

diketahui dan dipahami pihak yang berkepentingan. Serta persyaratan baik

teknis maupun administratif, rincian biaya, dan waktu penyelesaian harus

jelas sehingga tidak terjadi diskriminatif antara pemohon yang satu dengan

yang lain dan dapat memberikan kepastian hukum yang sah, memberikan

keamanan bagi pemohon izin dan pengurangan keterlambatan terhadap

proses pelayanan perizinan.

3. Akuntabilitas, digunakan sebagai kriteria karena tanggungjawab dari para

pengambil keputusan dan penyelenggara publik sangat diperlukan dalam

sebuah instansi agar dapat mengontrol pekerjaan, melakukan koordinasi

berbagai seksi dan dapat diawasi oleh penyelenggara publik instansi di

atasnya. Senada dengan itu, berbagai pihak yang berkepentingan dapat

melakukan tindak lanjut dan mengambil keputusan dalam penyelesaian

keluhan/ persoalan/ sengketa.

Page 47: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4. Dukungan sarana dan prasarana, digunakan sebagai kriteria karena dengan

adanya sarana dan prasarana atau peralatan kerja yang memadai dapat

memperlancar kegiatan kepengurusan pelayanan perizinan dan memberikan

kepastian penyelesaian perizinan. Selain itu, dengan di dukung penggunaan

teknologi informasi yang berkembang sekarang ini proses pelayanan dapat

lebih mudah dan dapat diakses oleh semua pihak, baik pemberi pelayanan

maupun penerima pelayanan.

3. Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih

tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan

industri. Perusahaan Industri adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang

usaha industri yang dapat berbentuk perorangan, badan usaha, atau badan hukum

yang berkedudukan di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 41/ M-

IND/ PER/ 6/ 2008, setiap pendirian Perusahaan Industri wajib memiliki Izin Usaha

Industri (IUI), kecuali bagi Industri Kecil. IUI adalah izin tetap usaha industri yang

diberikan kepada perusahaan yang telah memperoleh izin prinsip. IUI diberikan

sepanjang jenis industri dinyatakan tertutup atau terbuka dengan persyaratan untuk

penanaman modal sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan

Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal dan

atau perubahannya. Pemberian IUI dilakukan melalui Persetujuan Prinsip atau Tanpa

Persetujuan Prinsip.

Page 48: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

IUI Melalui Persetujuan Prinsip diberikan kepada Perusahaan Industri yang :

a. berlokasi di luar Kawasan Industri/ Kawasan Berikat;

b. jenis industrinya tidak tercantum dalam Surat Keputusan Menteri

Perindustrian Nomor 148/M/SK/7/1995 dan atau perubahannya;

c. jenis industrinya tercantum dalam Lampiran I huruf G Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 dan atau perubahannya;

atau

d. lokasi industrinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 11 Tahun 2006 dan atau perubahannya.

IUI Melalui Persetujuan Prinsip diberikan kepada Perusahaan Industri yang telah

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki IMB;

b. memiliki Izin Lokasi;

c. Izin Undang-Undang Gangguan;

d. memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya

Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);

dan

e. telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi.

Persetujuan Prinsip diberikan kepada Perusahaan Industri untuk melakukan

persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan/ instalasi peralatan dan

kesiapan lain yang diperlukan. Persetujuan Prinsip bukan merupakan izin untuk

melakukan produksi komersial.

Page 49: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Perusahaan industri yang telah memiliki IUI atau TDI, dalam jangka waktu 3

(tiga) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan IUI/ TDI wajib mendaftarkan dalam

Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982

tentang Wajib Daftar Perusahaan.

1) Industri Kecil yang wajib memiliki TDI, meliputi jenis industri yang tercantum

dalam Lampiran huruf D Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 07/ M-IND/

PER/ 5/ 2005 dan atau perubahannya dengan nilai investasi perusahaan

seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Industri Kecil dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya sebagai berikut :

a. Sampai dengan Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha, tidak wajib memiliki TDI, kecuali

perusahaan yang bersangkutan menghendaki TDI;

b. Di atas Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, wajib memiliki TDI.

3) Jenis industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas Rp

200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, wajib memiliki IUI.

IUI, Izin Perluasan dan TDI berlaku selama perusahaan industri yang bersangkutan

beroperasi sesuai dengan jenis industri dan ketentuan yang tercantum dalam IUI/ Izin

Perluasan/ TDI-nya.

Kewenangan pemberian :

a. IUI, Izin Perluasan dan TDI berada pada Bupati/ Walikota setempat sesuai

dengan lokasi pabrik bagi jenis dengan skala investasi sampai dengan Rp.

Page 50: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha, kecuali jenis industri yang menjadi kewenangan Menteri;

b. IUI dan Izin Perluasan berada pada :

1. Gubernur setempat bagi jenis industri dengan skala investasi di atas Rp.

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat, kecuali jenis industri yang menjadi kewenangan

Menteri;

2. Gubernur setempat bagi jenis industri dengan skala investasi sampai

dengan Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang berlokasi pada

lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi, kecuali jenis industri yang

menjadi kewenangan Menteri;

c. IUI dan Izin Perluasan berada pada Menteri bagi jenis industri sebagai

berikut :

1. industri yang mengolah dan menghasilkan Bahan Beracun dan Berbahaya

(B3);

2. industri minuman beralkohol;

3. industri teknologi tinggi yang strategis;

4. industri kertas berharga;

5. industri senjata dan amunisi; dan

6. industri yang lokasinya lintas provinsi.

Jenis industri yang mengolah dan menghasilkan B3 dan industri teknologi tinggi

yang strategis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Page 51: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Pelayanan Penerbitan IUI, Izin Perluasan dan TDI

1) Pemberian IUI dan Izin Perluasan yang ditandatangani oleh Menteri,

Gubernur atau Bupati/ Walikota serta TDI yang ditandatangani oleh Bupati/

Walikota atau pejabat yang ditunjuk diselenggarakan dengan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu sesuai dengan kewenangan masing-masing.

2) Pelayanan Terpadu Satu Pintu dilakukan sesuai dengan ketentuan dan tata

cara sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri (Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 41/ M-IND/ PER/ 6/ 2008)

dan peraturan perundang - undangan terkait.

3) Penerbitan IUI, Izin Perluasan dan TDI dilakukan apabila telah memenuhi

dokumen yang dipersyaratkan dan kesiapan produksi komersial yang

dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

4) Pemeriksaan dokumen yang dipersyaratkan dan kesiapan produksi komersial

dilakukan oleh Tim Teknis yang dibentuk dan diketuai oleh Kepala Dinas

Kabupaten/ Kota.

Pelaksanaan pemberian IUI, Izin Perluasan dan TDI dapat dikenakan biaya

administrasi 1 (satu) kali pada waktu penerbitan dengan besaran biaya sebagai

berikut:

a. TDI yang diterbitkan oleh Bupati/Walikota paling banyak Rp. 200.000,-

(dua ratus ribu rupiah);

b. Persetujuan Prinsip tanpa biaya atau Rp. 0, (nol rupiah);

c. IUI yang diterbitkan oleh Bupati/ Walikota paling banyak Rp 500.000,- (lima

ratus ribu rupiah);

d. IUI yang diterbitkan oleh Menteri/Gubernur paling banyak Rp.750.000,-

(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); dan

Page 52: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

e. Izin Perluasan yang diterbitkan Menteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota

paling banyak Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

Besaran pengenaan biaya di atas merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah, Provinsi

atau Pemerintah Kabupaten/ Kota dalam menentukan besaran biaya.

Dalam penelitian ini, batasan ruang lingkup penelitian hanya memfokuskan

pada penyelenggaraan pelayanan pembuatan atau penerbitan Izin Usaha Industri

(IUI) saja, sedangkan Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri (TDI) tidak akan

peneliti bahas. Hal tersebut disebabkan selain sebagai pembatasan ruang lingkup,

peneliti juga hanya memfokuskan pada perusahaan industri besar yang baru dan

belum melakukan perluasan.

IUI di Kabupaten Karanganyar berpedoman pada Peraturan Menteri

Perindustrian Republik Indonesia No. 41/ M-IND/ PER/ 6/ 2008 di atas, selain itu

juga menggunakan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 8 tahun 2002

tentang Retribusi Izin Usaha Industri.

Dalam Perda Kabupaten Karanganyar Nomor 8 tahun 2002 tersebut, bahwa

yang disebut IUI adalah izin tetap usaha industri yang diberikan kepada perusahaan

industri yang telah memperoleh Izin Prinsip. Izin Prinsip adalah izin yang diberikan

kepada perusahaan industri yang akan mendirikan industri dengan investasi di atas

Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan merupakan rekomendasi bahwa

komoditi yang akan diproduksi masih terbuka untuk investasi.

Setiap orang atau badan yang mendirikan industri wajib memiliki Izin Industri dari

Kepala Dinas. Izin industri sebagaimana yang dimaksud meliputi :

a. TDI untuk Industri dengan nilai investasi Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah)

sampai dengan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

Page 53: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Izin prinsip untuk Industri dengan nilai investasi diatas Rp. 200.000.000,-

(dua ratus juta rupiah);

c. IUI untuk industri yang siap berproduksi komersial dengan nilai investasi

diatas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Untuk memperoleh IUI harus melalui tahap Izin Prinsip. Bagi perusahaan

industri yang telah memiliki izin industri yang memperluas kapasitas produksinya

lebih dari 30% dari kapasitas semula wajib mengajukan Izin Perluasan. Tata cara dan

prasyaratan pengajuan permohonan izin industri diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Struktur dan besarnya tarif Retribusi ditetapkan sebagai berikut:

a. Izin Prinsip Industri dikenakan retribusi sebesar 0,5 o/oo (nol koma lima per

mil) dari nilai investasi.

b. Izin Usaha Industri dikenakan retribusi sebesar 1 o/oo (satu per mil) dari nilai

investasi.

c. Izin Perluasan Industri dikenakan retribusi sebesar 1 o/oo (satu per mil) dari

nilai investasi perluasan.

d. Registrasi (daftar ulang) dikenakan retribusi sebesar 0,5 o/oo (nol koma lima

per mil) dari nilai investasi.

e. Biaya balik nama dikenakan retribusi sebesar 1 o/oo (satu per mil) dari nilai

investasi.

f. Penggantian Izin Usaha Industri karena hilang atau rusak dikenakan retribusi

sebesar 10% (sepuluh persen) dari retribusi semula.

Page 54: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Definisi Konseptual

Definisi konseptual bertujuan untuk memberi batasan–batasan yang jelas

mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian sehingga tidak terjadi perbedaan

pemahaman antara penulis dan pembaca. Definisi konseptual dalam penelitian ini

adalah :

1. Sistem dan Prosedur

Sistem dan prosedur adalah serangkaian tindakan, langkah, maupun kegiatan

yang menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan, saling mempengaruhi dan

saling melengkapi dalam mencapai tujuan organisasi yang biasanya

tercantum dalam aturan-aturan pokok atau umum.

2. Pelayanan

Pelayanan diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu,

menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke

pihak lain.

3. Pelayanan Administratif

Pelayanan administratif adalah pelayanan dalam bentuk dokumen resmi yang

dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam hal ini perusahaan, sebagai

bukti pendirian usaha yang memiliki kepastian hukum yang sah.

4. Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar

IUI adalah izin tetap usaha industri yang diberikan kepada perusahaan

industri yang telah memperoleh Izin Prinsip. Izin Prinsip adalah izin yang

diberikan kepada perusahaan industri yang akan mendirikan industri dengan

investasi di atas Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan merupakan

rekomendasi bahwa komoditi yang akan diproduksi masih terbuka untuk

investasi.

Page 55: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk memperoleh data yang lebih konkrit

dengan menggunakan kriteria–kriteria atau parameter variable penelitian. Penelitian

tentang sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten

Karanganyar merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sistem dan

prosedur pelayanan IUI yang diselenggarakan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu (BPPT) Kabupaten Karanganyar. Sistem dan prosedur pelayanan IUI adalah

serangkaian tindakan, langkah dan kegiatan pelayanan pemberian IUI, berupa

dokumen resmi yang memiliki kepastian hukum yang sah untuk perusahaan industri

yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai parameter sistem dan prosedur

pelayanan IUI, sebagai berikut :

a. Kesederhanaan adalah prosedur pelayanan di BPPT Kabupaten Karanganyar

diupayakan dibuat lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami dan

dilaksanakan oleh pihak yang berkepentingan. Paramater yang digunakan

meliputi :

1. Kemudahan,

2. Efisiensi.

b. Transparansi, adalah berbagai informasi, proses dan prosedur pelayanan di BPPT

Kabupaten Karanganyar dapat diakses dengan mudah oleh semua orang yang

berkepentingan. Parameter yang digunakan meliputi :

1. Kejelasan adalah hak dan kewajiban bagi pemberi layanan dan penerima

layanan di BPPT Kabupaten Karanganyar harus jelas dan diketahui secara

pasti oleh masing-masing pihak. Kejelasan tersebut terdiri dari :

Page 56: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a) Kejelasan persyaratan baik teknis maupun administratif,

b) Kejelasan rincian biaya, dan

c) Kejelasan waktu penyelesaian.

2. Keterbukaan adalah terbukanya informasi yang dapat diakses oleh para

pemohon untuk mengetahui berapa persen penyelesaian pengajuan perizinan

telah dikerjakan oleh BPPT Kabupaten Karanganyar. Keterbukaan tersebut

meliputi :

a) kemudahan akses informasi,

b) adanya buku/ dokumen informasi mengenai proses pelayanan yang

disediakan oleh pihak BPPT Kabupaten Karanganyar, baik diminta

maupun tidak.

3. Kepastian, berkaitan dengan adanya kepastian hukum yang sah yang dapat

digunakan sebagai landasan atau pegangan oleh perusahaan dan dapat

memberikan rasa aman. Kepastian tersebut meliputi :

a) kepastian hukum yang sah,

b) kesesuaian produk pelayanan,

c) kepastian waktu dan biaya pelayanan.

c. Akuntabilitas adalah suatu bentuk pertanggungjawaban para pegawai di BPPT

Kabupaten Karanganyar baik terhadap para pemangku kepentingan maupun

kepada masyarakat/ publik dalam kepengurusan pemberian pelayanan perizinan.

Parameter yang digunakan meliputi :

1. Tanggungjawab penyelenggaraan pelayanan,

2. Tanggungjawab dalam penyelesaian keluhan/ persoalan/ sengketa.

Page 57: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d. Dukungan sarana dan prasarana adalah adanya ketersediaan sarana dan prasarana

yang mendukung di BPPT Kabupaten Karanganyar untuk melaksanakan

penyelenggaraan pelayanan publik. Parameter yang digunakan meliputi :

1. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai,

2. Kelengkapan peralatan kerja,

3. Penyediaan sarana teknologi dan telekomunikasi dan informasi. International

Business Research Vol. 1, No. 2, April 2008 dalam www.ccsenet.org/ibr

mengemukakan “Followed the development of information is getting

stronger, and information, as an important resource, in the operation and the

decision-making process of enterprises plat an important role”. (Mengikuti

perkembangan teknologi informasi, kemampuan orang untuk menggunakan

informasi semakin kuat, dan informasi, sebagai sumber daya penting, dalam

operasi proses pengambilan keputusan perusahaan yang memainkan peran

penting).

Page 58: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam

pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam pelaksanaan

penelitian ini, serta hubungannya dengan perumusan masalah yang telah ditentukan.

Mengacu pada berbagai paparan tentang konsep dan teori yang telah dibahas

sebelumnya dalam kajian penelitian ini, maka kerangka pemikiran dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

BPPT Kabupaten Karanganyar merupakan sistem pelayanan publik yang

diterapkan oleh Kabupaten Karanganyar sebagai sistem pelayanan satu pintu (One

Stop Service) yang memiliki tugas pokok yaitu membantu Bupati dalam

melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan dalam hal memberikan pelayanan

perizinan terpadu dan non perizinan serta penanaman modal. Salah satu wewenang

BPPT Kabupaten Karanganyar adalah memberikan/ menyelenggarakan pelayanan

IUI. Dalam pelaksanaan tugasnya, BPPT Kabupaten Karanganyar harus menjalankan

fungsi dan wewenangnya sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

Pelayanan administratif IUI yang diselenggarakan oleh BPPT Kabupaten

Karanganyar dilaksanakan berdasarkan Permendustri No. 41/M-IND/PER/6/2008

tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan

Tanda Daftar Industri, Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan Perda Kabupaten Karanganyar No. 8 tahun 2002 tentang Izin

Industri. Kriteria sistem dan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kesederhanaan, transparansi, akuntabilitas, serta dukungan sarana dan prasarana

untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaran pelayanan IUI di Kabupaten

Page 59: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Karanganyar. Hal tersebut bertujuan agar dapat mewujudkan sistem dan prosedur

pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat atau costumer oriented.

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis untuk mengetahui

sistem dan prosedur pelayanan IUI yang dilaksanakan oleh BPPT Kabupaten

Karanganyar telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah sesuai dengan

kriteria-kriteria sistem dan prosedur di atas atau belum.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Terwujudnya sistem dan prosedur

pelayanan yang sesuai dengan harapan

masyarakat

BPPT Kabupaten

Karanganyar

Sistem dan prosedur, meliputi

- kesederhanaan;

- transparansi;

- akuntabilitas; dan

- dukungan sarana dan

prasarana

Perda Kabupaten

Karanganyar No. 8

Tahun 2002 tentang

Izin Industri

Pelayanan Administratif IUI

Permendustri No. 41/M-

IND/PER/6/2008 tentang

Katentuan dan Tata Cara

Pemberian Izin Usaha

Industri, Izin Perluasan dan

Tanda Daftar Industri

Undang-Undang No.

28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah

Page 60: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian berjudul Sistem dan Prosedur Pelayanan Izin Usaha Industri

(IUI) di Kabupaten Karanganyar merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Lexy J. Moleong (2000) mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Penelitian deskriptif bertujuan untuk melakukan

penggambaran terhadap obyek atau variabel yang diteliti. Data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka yang berguna

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

Kabupaten Karanganyar. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah BPPT

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu lembaga pemerintah yang

melakukan fungsi pelayanan publik. BPPT diberi kewenangan untuk melayani

di bidang perizinan, non perizinan serta penanaman modal yang salah satu

izinnya adalah Izin Usaha Industri (IUI). Kabupaten Karanganyar sangat

berpotensi untuk menjadi kawasan industri. Salah satu izin yang harus dimiliki

untuk pendirian industri adalah Izin Usaha Industri (IUI). Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.

Page 61: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Teknik Penentuan Informan

Penelitian ini dalam menentukan informan menggunakan metode

purposeful sampling. Metode ini merupakan teknik dalam non-probability

sampling yang berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki subjek yang dipilih

karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

Seperti yang dikutip dari buku Haris Herdiansyah (2010: 106) sebagai berikut :

“Dalam purposeful sampling, peneliti memilih subjek penelitian dan

lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari atau memahami

permasalahan pokok yang akan diteliti. Subjek penelitian dan lokasi

penelitian yang dipilih dengan teknik ini biasanya disesuaikan dengan

tujuan penelitian”.

Dalam metode purposive sampling, peneliti cenderung memilih informan

yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang

mengetahui masalah secara mendalam.

4. Sumber Data

Data merupakan sumber utama untuk memperoleh informasi yang jelas

dari sebuah penelitian. Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy J.

Moleong (2010: 157) sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata,

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari :

a. Narasumber

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data secara langsung, penulis

melakukan wawancara. Peneliti melakukan wawancara yang mendalam

atau secara intensif dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan

perizinan khususnya Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten Karanganyar.

Page 62: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Adapun pihak-pihak yang terkait antara lain :

1. Kepala Sub Bidang Informasi dan Pendaftaran Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Karanganyar.

2. Kepala Bidang Penelitian dan Administrasi BPPT Kabupaten

Karanganyar

3. Pegawai BPPT Kabupaten Karanganyar bagian pelayanan IUI.

4. Pemohon yang mengajukan permohonan pengurusan Izin Usaha

Industri (IUI).

b. Dokumen

Data diperoleh dari literatur, arsip-arsip, dokumen dan buku-buku, serta

undang-undang yang berhubungan dengan penulisan ini. Dalam penelitian

ini penulis memperoleh data dari :

1. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 41/M-

IND/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin

Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri.

2. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Uraian

Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Karanganyar.

3. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Retribusi Izin

Industri.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Karanganyar.

Page 63: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

5. Profil Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Karanganyar

2012.

6. Laporan Izin Usaha Industri (IUI) Januari 2011 s/d Desember 2011.

7. Buku-buku dan catatan yang berkaitan dengan penulisan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan wawancara, dan pencatatan dokumen.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan

bertanya langsung kepada informan. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan secara mendalam dan tidak secara formal terstruktur. Hal ini

dimaksudkan untuk menggali pandangan subjek yang diteliti tentang

banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian

informasi secara lebih jauh dan mendalam (H.B Sutopo, 2002: 59).

2. Pencatatan Dokumen

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan membaca dan

mempelajari sumber-sumber tertulis. Data diperoleh secara tidak

langsung, yaitu dapat berupa catatan, berita, buku-buku, peraturan

perundang-undangan, laporan-laporan dokumen resmi instansi dan lain

sebagainya. Teknik ini dipergunakan sebagai pendukung dan pelengkap

data yang diperlukan dalam penelitian.

Page 64: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6. Validitas Data

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir

makna sebagai hasil penelitian. Validitas data dimaksudkan sebagai

pembuktian bahwa data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan/ fakta

sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menguji kebenaran

dan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi data disebut juga sebagai

trianggulasi sumber. Triangulasi data/ sumber adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisa data dalam

penelitian ini adalah teknik penelitian kualitatif. Dalam proses analisis terdapat

tiga komponen utama yang saling berkaitan yaitu :

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat

dilakukan.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka proses selanjutnya adalah penyajian

data. Data yang telah direduksi, kemudian disusun dan digabungkan

menjadi suatu bentuk deskripsi informasi yang menarik, logis dan jelas

alur pikirnya dan mudah dipahami sehingga dapat menggambarkan

Page 65: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sistem dan prosedur pelayanan IUI di Kabupaten Karanganyar. Data

yang padu akan mempermudah penarikan simpulan.

c. Penarikan Simpulan

Langkah berikutnya adalah penarikan simpulan dan saran-saran

yang dipandang perlu berdasarkan hasil analisis data yang telah

dilakukan. Penarikan simpulan dilakukan dengan mencatat keteraturan

serta penjelasan dari data yang terkumpul. Kesimpulan perlu diverifikasi

agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

Gambar 3.1

Teknik Analisis Data

(Sumber : HB Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan Data

Penarikan Simpulan/

Verifikasi

Sajian Data Reduksi Data

Page 66: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Keadaan Geografis Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi

Jawa Tengah dengan rata–rata ketinggian wilayah 511 m berada di atas

permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperature 220 - 310. Wilayah

terendah Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Jaten yang hanya 90 m

dan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu yang mencapai 2000

m diatas permukaan laut. Kabupaten Karanganyar terletak antara 110″ 40″ –

110″ 70″ Bujur Timur dan 70″ 28” - 70″ 46” Lintang Selatan. Batas wilayah

Kabupaten Karanganyar sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Sragen

2. Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur

3. Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo

4. Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha, yang terdiri

dari luas tanah sawah 22.459,80 Ha dan luas tanah kering 54.917,84 Ha. Tanah

sawah terdiri dari irigasi teknis 12.918,37 Ha, non teknis 7.586,58 Ha, dan tidak

berpengairan 1.955,61Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan/ bangunan

21.213,99 Ha dan luas untuk tegalan/ kebun 17.836,49 Ha. Di Kabupaten

Karanganyar terdapat hutan negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas

3.251,50 Ha. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas tanah sawah di

Page 67: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Kabupaten Karanganyar mengalami penyusutan sekitar 5,31 Ha. Sedangkan

untuk luas tanah kering mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni

sebesar 5,31 Ha, namun penggunaan tanah kering untuk tegalan/ kebun

sesungguhnya mengalami penurunan yakni sebesar 10,99 Ha, dan peningkatan

penggunaan untuk pekarangan/ bangunan sebesar 16,30 Ha. Perubahan fungsi

penggunaan ini dapat dimaklumi seiring dengan pertumbuhan penduduk di

Kabupaten Karanganyar.

Jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar berdasarkan sensus penduduk

2011 sebanyak 878.588 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 436.832 jiwa dan

perempuan 441.756 jiwa, pertumbuhan rata - rata pertahun 0,73 %. Dengan luas

Kabupaten Karanganyar 773,78 km2, maka rata - rata tingkat kepadatan

penduduk di Kabupaten Karanganyar adalah 1.051 jiwa/ km2. Berdasarkan sex

ratio, jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar lebih besar jumlah perempuan

dibandingkan laki-laki, hal ini terlihat dari angka sex ratio sebesar 99,00 artinya

dari 100 perempuan hanya ada 99 laki-laki. Tetapi bila di rinci masing- masing

kecamatan, ada 6 kecamatan yang memiliki angka sex ratio diatas 100, yakni

Jatipuro (100,39), Jatiyoso (101,65), Jumapolo (100,70), Matesih (100,15),

Tasikmadu (100,04) dan terakhir Mojogedang artinya di 6 kecamatan ini jumlah

penduduk laki-laki masih lebih sedikit banyak dibandingkan dengan

perempuannya. Sedangkan Kecamatan Karangpandan dan Kerjo merupakan

kecamatan yang memiliki angka sex ratio paling kecil yakni 96,59 dan 96,63.

Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Karanganyar 77.413

jiwa (8,81%), Kecamatan Jaten 71.109 jiwa (8,10%), dan Kecamatan

Gondangrejo 69.897 jiwa (7,96%). Sedangkan kecamatan dengan jumlah

Page 68: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Jenawi, yaitu 27.916 jiwa (3,18%),

Kecamatan Ngargoyoso 35.845 jiwa (4,08%) dan Kecamatan Kerjo 37.947 jiwa

(4,32%).

2. Sejarah Singkat Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Pemerintah Kabupaten Karanganyar, dalam upaya meningkatkan

pelayanan umum kepada masyarakat khususnya pelayanan perizinan dan akta

capil telah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) berdasarkan

SK Bupati Karanganyar Nomor 39 Tahun 1998 tanggal 1 Desember 1998

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Pelayanan Satu

Atap Kabupaten Karanganyar yang kemudian disempurnakan dan ditingkatkan

menjadi Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) berdasarkan :

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman Peyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar No. 23 Tahun 2006 tentang

Organisai dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten

Karanganyar.

3. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 432 Tahun 2006 tentang

Penjabaran Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Kantor Pelayanan

Terpadu Kabupaten Karanganyar.

4. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 433 Tahun 2006 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten

Karanganyar.

Page 69: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) tersebut dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 23 Tahun 2006, yang

kemudian diubah atas dasar penyempurnaan struktur organisasi menjadi Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dengan dasar hukum Peraturan Daerah

Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009. Setelah sebelumnya pelayanan

perizinan tersebar di beberapa satuan kerja, dengan dibentuknya BPPT maka

pelayanan perizinan terpusat di BPPT sebagai wujud pelayanan satu atap dengan

moto Melayani sepenuh hati dan sepenuh waktu. Dasar hukum berdirinya

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Karanganyar sebagai berikut :

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di

Daerah;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten

Karanganyar;

4. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 432 Tahun 2006 tentang

Penjabaran Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Kantor Pelayanan

Terpadu Kabupaten Karanganyar;

5. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 433 Tahun 2006 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten

Karanganyar;

Page 70: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

6. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Karanganyar;

7. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 62 Tahun 2009 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan

Non Perizinan Kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun

2009 BPPT Kabupaten Karanganyar merupakan unsur pendukung tugas Bupati

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan perizinan

terpadu, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Mempunyai tugas

pokok membantu Bupati Karanganyar dalam rangka penyelenggaraan pelayanan

perizinan dan pelayanan umum lainnya pada masyarakat.

3. Visi, Misi dan Motto Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

Visi

Menjadi lembaga pelayanan masyarakat di bidang perizinan yang efektif, efisien,

ekonomis, transparan dan terbukanya peluang investasi di daerah.

Misi

1. Penyederhanaan prosedur/ proses perizinan daerah;

2. Memberikan kepastian dan transparansi biaya maupun waktu;

3. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih;

Page 71: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan peran

serta masyarakat di bidang pembangunan;

5. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap perizinan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah tujuan investasi;

7. Kepuasan masyarakat/ pelanggan;

8. Meningkatkan pendapatan daerah guna menunjang kemandirian otonomi

daerah.

Motto

Melayani sepenuh hati dan sepenuh waktu.

4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

a. Kedudukan BPPT Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 tahun 2009,

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan unsur pendukung tugas

Bupati dalam penyelenggaraan daerah di bidang pelayanan perizinan terpadu,

yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas pokok dan Fungsi BPPT Kabupaten Karanganyar

Tugas pokok Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana diatur dalam

Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 17 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas

dan Fungsi Jabatan Struktural pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Karanganyar adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas

dan fungsi pemerintahan dalam hal memberikan pelayanan perizinan terpadu

dan nonperizinan serta penanaman modal. Selain melaksanakan tugas pokok

Page 72: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

tersebut di atas, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Perumusan bidang pelayanan perizinan terpadu;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang pelayanan perizinan terpadu yang meliputi informasi, pendaftaran

pemohon dan penanganan pengaduan, penelitian, administrasi,

perhitungan dan pelaporan, penanaman modal dan kesekretariatan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan perizinan terpadu

yang meliputi informasi, pendaftaran dan penanganan pengaduan,

penelitian, administrasi, perhitungan dan pelaporan, penanaman modal

serta kesekretariatan;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

5. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 17 tahun 2009 tentang

Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Karanganyar, BPPT dipimpin oleh seorang kepala badan,

susunan organisasi BPPT Kabupaten Karanganyar sebagai berikut :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Page 73: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Bidang Informasi, Pendaftaran dan Penanganan Pengaduan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Informasi dan Pendaftaran;

b. Sub Bidang Penanganan Pengaduan.

4. Bidang Penelitian dan Administrasi, terdiri dari :

a. Sub Bidang Koordinasi dan Penelitian Lapangan;

b. Sub Bidang Administrasi Perizinan.

5. Bidang Perhitungan dan Pelaporan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perhitungan;

b. Sub Bidang Pelaporan.

6. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal;

b. Sub Bidang Promosi dan Kerjasama.

7. Unit Pelaksana Teknis;

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran struktur organisasi BPPT Kabupaten

Karanganyar dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 74: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Page 75: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6. Uraian Tugas

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Karanganyar Nomor 17 Tahun

2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Karanganyar, maka uraian tugas BPPT Kabupaten

Karanganyar adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

a. Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan

tugas dan fungsi Pemerintahan dalam memberikan Pelayanan Perizinan

dan non Perizinan serta Penanaman Modal secara terpadu.

b. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan mempunyai fungsi:

i. perumusan kebijakan bidang Pelayanan Perizinan Terpadu;

ii. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang pelayanan perizinan terpadu yang meliputi informasi,

pendaftaran dan penanganan pengaduan, penelitian, administrasi,

perhitungan dan pelaporan, penanaman modal serta kesekretariatan;

iii. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan perizinan

terpadu yang meliputi informasi, pendaftaran dan penanganan

pengaduan, penelitian, administrasi, perhitungan dan pelaporan,

penanaman modal serta kesekretariatan, dan;

iv. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 76: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2. Sekretariat

Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan untuk

merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, mengendalikan di

bidang urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian.

a. Sub Bagian Perencanaan;

Kepala Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas membantu Sekretaris

Badan untuk menyusun program kegiatan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan program kegiatan Badan.

b. Sub Bagian Keuangan;

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris

untuk menyusun program kegiatan melaksanakan urusan administrasi

keuangan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan Badan.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

membantu Sekretaris melaksanakan pengelolaan urusan administrasi

umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga,

perlengkapan/ perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan,

serta pengelolaan administrasi kepegawaian Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu.

3. Bidang Informasi, Pendaftaran dan Penanganan Pengaduan,

Kepala Bidang Informasi, Pendaftaran dan Penanganan Pengaduan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan,

pengoordinasian, pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang Informasi,

Pendaftaran dan Penanganan Pengaduan Informasi dari masyarakat.

Page 77: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a. Sub Bidang Informasi dan Pendaftaran;

Sub Bidang Informasi dan Pendaftaran mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan

pelaksanaan kegiatan dibidang informasi pelayanan dan pendaftaran

perizinan dan non perizinan.

b. Sub Bidang Penanganan Pengaduan.

Kepala Sub Bidang Penanganan Pengaduan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang untuk melaksanakan kegiatan dibidang penanganan

pengaduan/ keberatan dari masyarakat, menerima setiap pengaduan/

keberatan dari masyarakat menanggapi dan menyelesaikan aduan/

keberatan masyarakat.

4. Bidang Penelitian dan Administrasi,

Kepala Bidang Penelitian dan Administrasi membantu Kepala Badan untuk

melaksanakan penelitian dan pemeriksaan permohonan perizinan dan non

perizinan, mempersiapkan pelaksanaan koordinasi dan penelitian lapangan,

mempersiapkan administrasi perizinan/ non perizinan, keputusan izin.

a. Sub Bidang Koordinasi dan Penelitian Lapangan;

Kepala Sub Bidang Koordinasi dan Penelitian Lapangan membantu

Kepala Bidang untuk melaksanakan tugas koordinasi dan penelitian

lapangan dalam rangka pelayanan perizinan dan non perizinan.

b. Sub Bidang Administrasi Perizinan.

Kepala Sub Bidang Administrasi Perizinan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang untuk melaksanakan penerbitan surat keputusan perizinan

dan non perizinan.

Page 78: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

5. Bidang Perhitungan dan Pelaporan,

Kepala Bidang Perhitungan dan Pelaporan mempunyai tugas membantu

Kepala Badan dibidang Penerbitan Perhitungan dan menyusun Pelaporan

pelayanan perizinan dan non perizinan.

a. Sub Bidang Perhitungan;

Kepala Sub Bidang Perhitungan mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Perhitungan dalam menerbitkan besaran biaya perizinan dan non

perizinan dalam bentuk Surat sebagai Ketetapan Retribusi/ Daerah

(SK/D).

b. Sub Bidang Pelaporan.

Kepala Sub Bidang Pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang dibidang Pelaporan dalam penyusunan pelaporan target,

perkembangan realisasi pelayanan perizinan dan non perizinan.

6. Bidang Penanaman Modal,

Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Kepala Badan di

bidang Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN).

a. Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal;

Kepala Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang di Bidang Pengendalian Penanaman Modal

mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, pengendalian dan

pengawasan atas pelaksanaan PMA maupun PMDN.

Page 79: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b. Sub Bidang Promosi dan Kerjasama.

Kepala Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang di Bidang Promosi dan kerjasama mempunyai tugas

mengkoordinasikan dan menyelenggarakan promosi investasi,

menyelenggarakan pameran produk perusahaan PMA maupun PMDN.

7. Keadaan Pegawai

Keadaan pegawai merupakan gambaran mengenai keadaan personel yang

dimiliki oleh BPPT Kabupaten Karanganyar. Berikut ini disajikan keadaan

pegawai menurut kepangkatan atau golongan dan jenjang pendidikan yang

dimiliki.

a. Keadaan pegawai berdasarkan golongan/ kepangkatan

Tabel 4.1

Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan/ Kepangkatan per April 2012

No. Golongan/ Pangkat Jumlah

(Orang)

Persentase

( % )

(1) (2) (3) (4)

1. Golongan IV/ b 1 1, 75

2. Golongan IV/ a 8 14, 04

3. Golongan III/ d 9 15, 79

4. Golongan III/ c 6 10, 53

5. Golongan III/ b 12 21, 05

6. Golongan III/ a 5 8, 77

7. Golongan II/ d 1 1, 75

8. Golongan II/ c 4 7, 02

9. Golongan I/ c 1 1, 75

10. Kontrak 10 17, 54

Jumlah 57 100

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPPT Kabupaten

Karanganyar (data diolah)

Page 80: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah pegawai di BPPT Kabupaten

Karanganyar sebanyak 57 orang. Sebagian besar dari pegawai memiliki

golongan/ pangkat III/ b yaitu 21,05% (12 orang) dari keseluruhan jumlah

pegawai. Golongan/ pangkat tertinggi yang dimiliki adalah IV/ b dan golongan/

pangkat terendah adalah pegawai kontrak.

b. Keadaan pegawai berdasarkan jenjang pendidikan

Tabel 4.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan per April 2012

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

(1) (2) (3) (4)

1. S2 12 21, 05

2. S1 27 47, 37

3. D3 6 10, 53

4. SMA 12 21, 05

Jumlah 57 100

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPPT

Kabupaten Karanganyar (data diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah pegawai

BPPT Kabupaten Karanganyar adalah 57 orang, sebagian besar dari pegawai

memiliki tingkat pendidikan S1 yaitu 47, 37% (27 orang). Jenjang pendidikan

tertinggi adalah S2 yang dimiliki oleh 21, 05% (12 orang) pegawai dan jenjang

pendidikan terendah adalah SMA dengan jumlah yang sama yaitu 21, 05% (12

orang) dan dari semua pegawai BPPT Kabupaten Karanganyar tidak ada yang

berpendidikan di bawah SMA.

Page 81: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

8. Jenis Pelayanan

Pelayanan publik yang diselenggrakan oleh BPPT Kabupaten Karanganyar

adalah pelayanan perizinan yang meliputi :

1. Izin Lokasi;

2. Izin Gangguan (HO);

3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

4. Izin Penggilingan Padi (Huller);

5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

7. Tanda Daftar Gudang (TDG);

8. Izin Industri, meliputi Izin Usaha Industri (IUI), Tanda Daftar Industri

(TDI);

9. Izin Usaha Bidang Pariwisata (Izin Perhotelan, Izin Restoran, Izin

Pemondokan, Izin Salon Kecantikan, Izin Hiburan Umum, Izin Usaha

Rekreasi, dan lain-lain);

10. Izin Reklame;

11. Pemakaian Kekayaan Daerah;

12. Izin/ Rekomendasi Mendirikan Perusahaan Angkutan;

13. Izin Trayek (SK Izin Trayek, Penerbitan KP Hilang/ Rusak, Izin

Insidentil);

14. Izin Sarana Kesehatan Swasta dan Sarana Umum Lainnya;

15. Izin Usaha Jasa Konstruksi; dan

16. Izin Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi.

Page 82: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dasar hukum yang digunakan dan waktu penyelesaian pelayanan

perizinan di BPPT Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Jenis Perizinan, Dasar Hukum dan Waktu Penyelesaian

No Jenis Perizinan Dasar Hukum

Waktu

Penyelesaian

(Hari)

(1) (2) (3) (4)

1. Izin Lokasi Peraturan Daerah

Nomor 12 Tahun 2009 12

2. Izin Gangguan (Ho) Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2007 12

3. Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Peraturan Daerah

Nomor 19 Tahun 2006 12

4. Izin Penggilingan Padi (Huller) Peraturan Daerah

Nomor 18 Tahun 2001 6

5. Surat Izin Usaha Perdagangan Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2006 5

6. Tanda Daftar Perusahaan Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2002 5

7. Tanda Daftar Gudang Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2002 5

8. Izin Industri Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2002 5

9.

Izin Usaha Bidang Pariwisata (Izin

Perhotelan, Izin Restoran, Izin

Pemondokan, Izin Salon

Kecantikan, Izin Hiburan Umum,

Izin Usaha Rekreasi Dll)

Peraturan Daerah

Nomor 20 Tahun 2006 12

10.

Izin Reklame

- Insidentil

- Tetap

Peraturan Daerah

Nomor 14 Tahun 2006

1

12

11. Pemakaian Kekayaan Daerah Peraturan Daerah

Nomor 18 Tahun 1998 12

12. Izin / Rekomendasi Mendirikan

Perusahaan Angkutan

Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 1986 12

13.

Izin Trayek

- Sk Izin Trayek

- Penerbitan Kp Hilang/Rusak

- Izin Insidentil

Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2004

12

15

2

1

14. Izin Sarana Kesehatan Swasta Dan

Sarana Umum Lainnya

Peraturan Daerah

Nomor 13 Tahun 2003

6

Page 83: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

15. Izin Usaha Jasa Konstruksi Peraturan Daerah

Nomor 11 Tahun 2002 12

16. Izn Penyelenggaraan Menara

Telekomunikasi

Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2008 12

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar 2012

9. Sarana dan Prasarana Pendukung Pelayanan

BPPT Kabupaten Karanganyar memiliki berbagai sarana dan prasarana sebagai

pendukung/ penunjang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Peralatan tersebut dapat diketahui dari data inventaris barang di BPPT Kabupaten

Karanganyar sebagai berikut :

Tabel 4.4

Data Barang Inventaris BPPT Kabupaten Karanganyar per April 2012

No. Nama Barang Merk Jumlah

(Unit)

(1) (2) (3) (4)

1. A.C. Split Mitsubishi 13

2. Alat Rumah Tangga Lain - 19

3. Almari Besi/ Metal Brother 6

4. Amplifier TOA, Wireless 2

5. Bangku Tunggu - 8

6. Brankas Cobra 1

7. Camera Film Sony 3

8. Digitizer Wacon Intuous 1

9. Dispencer Cosmos, Miyako 2

10. Filling Besi/ Metal Brother 17

11. Gambar Presiden dan Wapres - 1

12. Global Postioning System Garmin Nuvi 2

13. Handycam Sony 1

14. Jam Mekanis Seiko 2

15. Kursi Besi/ Metal Futura 75

16. Kursi Kayu/ Rotan - 2

Page 84: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

17. Kursi Lipat - 5

18. Kursi Putar - 20

19. Kursi Tamu - 3

20. Lambang Garuda Pancasila - 1

21. Laptop Axioo, Compaq 2

22. Lemari Kaca Lokal 1

23. Loudspeaker - 1

24. Meja 1/2 Biro - 35

25. Meja Kerja Pejabat - 8

26. Meja Komputer Kenzo 22

27. Meja Resepsionis EXPO 1

28. Meja Telepon - 1

29. Mesin Absensi - 1

30. Mesin Tik Manual (11-13) Brother 3

31. Mesin Tik Manual (14-16) Royal 4

32. Monitor BenQ 1

33. Overhead Projector BenQ 1

34. P.C Unit HP Pavillion 29

35. Papan Visual - 3

36. Peti Uang - 1

37. Pompa Kebakaran Portable - 2

38. Printer Canon, HP 27

39. Scanner Canon, HP 2

40. Sepeda Motor Honda 8

41. Server HP Proliant 1

42. Sofa Futura 3

43. Sound System - 4

44. Station Wagon Mitsubishi,

Toyota 4

45. Telepon (Pabx) - 1

46. Televisi Philips 2

47. Unintemutible P.S (Ups) - 17

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPPT Kabupaten

Karanganyar (data diolah)

Page 85: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

10. Jadwal Kerja BPPT Kabupaten Karanganyar

Jadwal kerja BPPT Kabupaten Karanganyar adalah 6 hari kerja. Hal ini

bertujuan agar masyarakat yang ingin mengajukan pelayanan pada hari Sabtu

tetap dapat dilayani. Dalam bekerja terdapat aturan seragam yang diatur dalam

Peraturan Bupati Nomor 337 Tahun 2005 tentang Penggunaan Pakaian Seragam

bagi Pegawai Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karanganyar.

Jadwal kerja di BPPT Kabupaten Karanganyar beserta pakaian seragam

yang dikenakan pegawainya lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Jadwal Kerja BPPT Kabupaten Karanganyar

No. Hari Jam Kerja Seragam

(1) (2) (3) (4)

1. Senin 07.15 – 14.00

Warna Biru

Laki-laki : atasan biru, bawahan

hitam

Perempuan : atasan biru,

bawahan biru

2. Selasa 07.15 – 14.00

Warna Merah

Laki-laki : atasan merah,

bawahan hitam

Perempuan : atasan merah,

bawahan merah

3. Rabu 07.15 – 14.00 Minggu ke 1 – 3 : Kencar-kencar

Minggu ke 4 : Lurik

4. Kamis 07.15 – 14.00 Batik Bebas

5. Jumat 07.15 – 11.00 Pakaian Olahraga

6. Sabtu 07.15 – 12.30 Batik Srikandi

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar 2012

Page 86: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berbekal semangat otonomi daerah yang tercantum pada UU No. 32

Tahun 2004, Kabupaten Karanganyar mencoba untuk menerapkan reformasi

birokrasi dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada

masyarakat. Reformasi birokrasi dilakukan dengan tujuan untuk membangun

sebuah sistem pelayanan publik yang lebih berkualitas termasuk pelayanan

perizinan dan non perizinan yang cepat, murah, dan transparan namun tertib

administrasi. Salah satu sistem pelayanan publik yang diterapkan adalah sistem

pelayanan satu pintu (One Stop Service) atau biasa disebut dengan pelayanan

terpadu satu pintu. Kegiatan tersebut berarti penyelenggaraan suatu perizinan dan

non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari

lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan

yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan

tahap terbit dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor:

41/M-IND/PER/6/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha

Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri telah diatur mengenai

beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan suatu izin industri.

Sebuah industri minimal harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan

oleh peraturan tersebut. Pada penelitian yang berlokasi di Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Karanganyar, peneliti akan melakukan

penilaian mengenai bagaimana sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha

Industri (IUI). Penilaian tersebut berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :

Kesederhanaan, Transparansi, Akuntabilitas serta Dukungan Sarana dan

Page 87: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Prasarana. Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria-kriteria tersebut,

sebagai berikut :

1. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan di BPPT Kabupaten Karanganyar diupayakan dibuat

lebih sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh pihak yang

berkepentingan. Hal ini bertujuan agar sistem dan prosedur yang diterapkan

di BPPT Kabupaten Karanganyar dapat dipahami dengan mudah oleh para

pemohon sehingga tidak ada permasalahan dalam melaksanakan prosedur

yang ada, selain itu juga diharapkan agar prosedur yang ada tidak berbelit-

belit, cepat dan efisien. Kesederhanaan yang dimaksud adalah kesederhanaan

prosedur yang tidak panjang, perizinan yang diberikan mudah untuk

dijalankan, kemudahan akses informasi dan kemudahan mendapatkan

formulir serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Alur yang

diterapkan diharapkan tidak begitu panjang dan membingungkan pihak

pemohon izin. Kesederhanaan tersebut juga harus di dukung dengan adanya

transparansi baik persyaratan, rincian biaya, kepastian waktu serta akses

informasi yang diperlukan, hal tersebut bertujuan agar informasi yang

didapatkan lengkap, mudah dipahami dan dilaksanakan, serta agar tidak

menimbulkan pertanyaan atau penafsiran yang berbeda terhadap pelayanan

yang diberikan dan diskriminatif pelayanan antar pemohon izin.

Page 88: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Bagan 4.2

Alur Prosedur Perizinan di BPPT Kabupaten Karanganyar

Sumber : http://bppt.karanganyar.go.id

Penjabaran kegiatan pada masing-masing prosedur pelayanan IUI diatas

adalah:

1) Pemohon mencari informasi di bidang informasi dan pendaftaran

mengenai izin yang akan diajukan. Petugas BPPT memberikan informasi

dan memberikan formulir permohonan kepada pemohon sesuai dengan

permohonan izin yang diajukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

yang dikemukakan oleh Pegawai Bidang Perizinan IUI, Bapak Warsito:

“Prosedurnya ya…pertama mencari informasi dulu di bidang

informasi. Karena apa…di industri itu kan nggak izin industri aja

ada pendukungnya seperti peruntukan tanah namanya IPPT, IMB

izin bangunan untuk pabrik itu, izin lingkungan yang namanya

HO, trus nanti ada IUI dan SIUP, TDP kalau misalnya ada

produknya itu produk makanan, itu ada izin-izin yang dari dinas

kesehatan. Itu biasanya dijelaskan dibagian informasi sana”.

“…makanya kalau mau bikin pabrik itu konsultasi dulu. Pertama

di Bappeda karena yang punya lokasi itu Bappeda, kalau ternyata

Bappeda itu bisa…berarti trus ke sini ke BPPT. Ya setelah itu ya

tadi ambil formulir itu. Jadi sebaiknya sebelum membangun

konsultasi dulu karena apa, ya tata ruangnya tadi boleh atau

Page 89: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

nggak. Di Karanganyar yang tata ruangnya masih boleh itu di

Gondangrejo, Kebakkramat sebagian”. (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Pada awal proses perizinan dimulai yaitu dengan meminta berkas-

berkas atau formulir yang berhubungan dengan perizinannya seperti Izin

Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lokasi, Izin Gangguan (Ho), Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), atau Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta

formulir terkait yang berguna untuk menunjukan nilai investasi. Hal

tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bu Wati selaku Kasubid

Informasi dan Pendaftaran, sebagai berikut, “Tahap awal ada izin awal.

Diawali dengan izin prinsip, IMB, Ho izin teknisnya dan izin teknis di

perusahaan memerlukan proses produksi. Awal izin awal kalau sudah

merupakan proses…berarti lahan lingkungan, bangunan, ke izin lokasi,

Ho, IMB dan teknis IUI untuk proses”. (Wawancara tanggal 14 April

2012)

Untuk memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) memang dibutuhkan

informasi yang jelas mengenai berkas apa saja yang harus dilengkapi,

sebab IUI merupakan perizinan paket. Untuk mendapatkan informasi

tersebut, pemohon dapat langsung datang ke kantor BPPT dan bertanya

pada petugas terkait. Hal tersebut didukung oleh pernyataan yang

diungkapkan oleh Bapak Langgeng ketika ingin mendirikan industri

pupuk di Kabupaten Karanganyar, “Untuk pertama ya ke informasi

mbak…kita tanya pada bagian informasi dan minta formulir sama berkas-

berkas apa saja yang harus dilengkapi untuk mendirikan industri, ya

Page 90: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

menanyakan semua persyaratannya, baru kemudian kita lengkapi sesuai

dengan yang mereka minta”. (Wawancara tanggal 23 April 2012)

Dari petikan wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk

mencari perizinan para pemohon harus mengetahui informasi apa saja

persyaratan yang harus dipenuhi sebelumnya, sebab IUI merupakan

perizinan paket. Selama ini baik petugas BPPT maupun pemohon telah

paham mengenai bagaimana cara untuk memperoleh informasi lengkap

mengenai syarat izin usaha. Seharusnya pemohon tidak perlu datang

langsung ke kantor untuk memperoleh syarat-syarat tersebut, karena

sudah ada website resmi dari BPPT yaitu http://bppt.karanganyar.go.id.

Namun dalam website tersebut syarat-syarat yang ada memang belum

lengkap, jadi pemohon harus tetap datang ke kantor BPPT dan meminta

persyaratan dan formulir pendaftaran secara langsung.

2) Pemohon mengisi formulir yang diberikan dan melengkapi persyaratan.

Setelah formulir terisi dan persyaratannya lengkap kemudian berkas-

berkas tersebut diberikan kepada bidang informasi dan pendaftaran.

Setelah pemohon memperoleh formulir permohonan, maka berkas yang

telah diisi akan dikembalikan pada petugas bagian informasi dan

pendaftaran. Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan dari Bapak

Purwanto selaku Kasubid Penelitian dan Administrasi :

“Persyaratan itu ada blanko-blanko, diantaranya blanko

permohonan, data-data yang harus diisi dari pemilik pabrik,

nah…data-data yang harus diisi itu ya yang menyangkut nilai

investasi tadi, maupun produknya. Setelah diisi ya tadi waktu kita

cek ke sana kita negosiasi atau adu argumentasi saling konsultasi

di situ, termasuk produk-produknya apa saja. Baru nanti kita akan

putuskan. Misalkan…ini di bawah 10 milyar kemudian ini nanti

tidak perlu dengan AMDAL karena produknya tidak terlalu

Page 91: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

membahayakan itu diputuskan waktu kita ketemu dengan

pemiliknya. Proses juga mempengaruhi persyaratan. Seperti

Acidatama itu kan memproduksi kimia, alkohol perlu dokumen

untuk AMDAL, kalau seperti tekstil, makanan ringan itu cuma

perlu UPL, UKL”. (Wawancara tanggal 16 April 2012)

3) Petugas menerima dan memeriksa berkas permohonan (formulir dan

persyaratannya) kemudian petugas memberikan tanda penerimaan berkas

kepada pemohon.

4) Berkas-berkas tersebut kemudian di cek untuk kelengkapannya. Jika

berkas tidak lengkap, maka petugas akan mengembalikan berkas tersebut

kepada pemohon untuk dilengkapi. Namun jika berkas-berkasnya telah

lengkap maka petugas bagian informasi dan pendaftaran menyerahkan

kepada petugas bagian/ bidang penelitian dan administrasi. Hal ini

ditegaskan oleh pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Wati selaku

Kasubid Informasi dan Pendaftaran:

“Dari berkas masuk, cek berkas, berkas transfer ke bidang

Penelitian dan Administrasi (PA) untuk kelengkapan. Setelah

lengkap itu diagendakan untuk cek lokasi. Setelah cek lokasi di

sini kadang dengan IUI mengenai peralatan, tenaga bahan. Jika

sudah komplit baru bisa cek ke industri, setelah itu kita baru bisa

terbitkan IUI-nya. Tapi untuk IUI ini cek lokasi, kesiapan. Jika

belum siap belum bisa kita proses, kita tunggu”. (Wawancara

tanggal 14 April 2012)

Pernyataan yang hampir sama juga dikemukakan oleh Bapak Purwanto

selaku Kabid Bidang Penelitian dan Administrasi:

“Seperti tadi saya matur prosedurnya kan masih dari informasi

dulu, itu kan secara paket. Dari sana dikirim ke PA, trus kita

pisahkan khususnya untuk IUI ini terakhir setelah mesin terpasang

kalau lainnya itu awal kita bareng-bareng kita cek dengan tim.

IUI nanti setelah bangunan ada, mesin terpasang baru kita cek ke

sana. Jadi menunggu sampai siap. Setelah itu baru bisa diproses

trus dibuatkan IUI-nya, jadi izinnya tidak bisa bareng”.

(Wawancara tanggal 16 April 2012)

Page 92: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dari wawancara tersebut dapat kita lihat bahwa setelah semua berkas

pemohon lengkap, maka prosedur selanjutnya diserahkan pada bidang

penelitian dan administrasi. Selain menunggu kesiapan dari pihak pabrik/

pemohon, pegawai bidang Penelitian dan Administrasi (PA) dan tim

teknis (dinas terkait) mengadakan rapat untuk mengecek kesiapan lokasi/

melakukan cek lokasi. Hal inilah yang terkadang membuat pemberian

izin usaha menjadi lama. Karena selama pemohon belum siap maka cek

lokasi masih belum bisa dilakukan. Jadi cepat atau lambatnya pengurusan

perizinan selain tergantung pada birokrasi intern pihak BPPT juga

tergantung pada kesiapan pihak pemohon.

5) Petugas bidang penelitian dan administrasi menyeleksi berkas

permohonan yang memerlukan cek lokasi atau tidak memerlukan cek

lokasi.

Dalam pengurusan Izin Usaha Industri (IUI) diperlukan cek lokasi, untuk

mengecek keadaan sebenarnya yang ada di lapangan.

6) a) Apabila berkas tersebut memerlukan cek lokasi, petugas membuat

undangan untuk tim teknis yang akan melakukan pengecekan lokasi dan

membuat berita acara. Kemudian petugas dan tim teknis akan

mengadakan rapat tim teknis. Setelah melakukan pengecekan lokasi,

apabila semua persyaratan atau lokasinya tidak memenuhi syarat maka

izin tersebut ditolak dan petugas bidang informasi dan pendaftaran

memberitahukan kepada pemohon bahwa permohonan izinnya tidak

dapat disetujui dan berkas tersebut dikembalikan kepada pemohon.

Page 93: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Namun jika lokasinya memenuhi persyaratan maka berkas tersebut

diterima yang kemudian berkas-berkas tersebut diberikan kepada bidang

perhitungan dan pelaporan.

b) Apabila berkas tersebut tidak memerlukan cek lokasi maka petugas

akan membuat konsep SK/ Izin dan membuat pola perhitungan untuk

perizinan yang diajukan. Setelah membuat pola perhitungan petugas

bidang penelitian dan administrasi menyerahkan berkas tersebut kepada

petugas bidang perhitungan dan pelaporan.

7) Petugas bidang perhitungan dan pelaporan meneliti nota perhitungan

yang ada kemudian menetapkan SKRD (Surat Keterangan Retribusi

Daerah). Setelah diteliti dan benar berkas atau SK/ Izin tersebut diberikan

kepada Kepala Badan.

8) Kepala Badan menandatangani SK/ Izin tersebut.

9) Pemohon diminta untuk ke loket bank guna membayar retribusi yang

telah ditetapkan.

10) Retribusi SK/ Izin telah dibayarkan maka pihak sekretariat membuat

agenda/ pemrosesan SK/ Izin yang telah ditandatangani dan dibayarkan

retribusinya oleh pemohon.

11) Setelah izin tersebut diproses hingga selesai, kemudian izin atau berkas

tersebut diberikan kepada bidang penelitian dan administrasi untuk

pemilihan SK/ Izin asli dan pengarsipan SK/ Izin.

12) Di bidang informasi dan pendaftaran petugas mencatat nomor perizinan

dalam register pengambilan izin dan petugas akan memberikan izin

tersebut kepada pihak pemohon.

Page 94: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

13) Pihak pemohon menerima izin yang telah diajukan.

Kriteria kesederhanaan di dalam sistem dan prosedur pelayanan

dibagi menjadi dua parameter, yaitu :

a. Kemudahan

Kemudahan yang dimaksud adalah sistem dan prosedur yang

diterapkan dapat dipahami dan mudah dilaksanakan oleh pihak pemohon

izin. Di samping itu terkait dengan kemudahan akses mengenai segala

informasi pengajuan perizinan dan persyaratan yang harus dipenuhi

dengan lengkap, serta kemudahan akses melalui website yang telah

disediakan. Parameter kemudahan dalam sistem dan prosedur pelayanan

perizinan IUI, dikemukakan oleh Bapak Warsito selaku pegawai

pelayanan bagian IUI :

“kemudahannya itu gini mbak…dengan diterapkannya satu atap

ini pemohon begitu masuk satu pintu pemohon sudah

menyelesaikan IPPT, IMB, Ho, Industri, Siup, TDP, 7 izin masuk

semua di satu tempat. Jadi, satu paket itu cuma kesini thok

larinya, yang ke sana kemari petugase…hehe. Jadi enak

pemohonnya mbak…petugasnya yang repot, kita kan selalu

koordinasi dengan instansi terkait. HO juga gitu mbak… kemarin

ada yang belum sempet ditandatangani…kita nyari ke sana”.

(Wawancara tanggal 16 April 2012)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Langgeng selaku pihak

pemohon IUI sebagai berikut, “Sebenarnya untuk prosedurnya itu mudah

mbak…gampang dipahami. Tapi ya…cuma agak lama mbak

penyelesaian izinnya”. (Wawancara tanggal 23 April 2012)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Surono sebagai berikut,

“Untuk kemudahannya itu mudah mbak… tapi ya kadang lama. Kurang

ini kurang itu…”. (Wawancara tanggal 02 Mei 2012)

Page 95: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Sehubungan dengan hal di atas, untuk kemudahan dalam memperoleh/

mengakses persyaratan maupun formulir pendaftaran dijelaskan oleh

Bapak Purwanto selaku Kabid Penelitian dan Administrasi sebagai

berikut : “…untuk akses kita memang sistemnya masih mengambil

blanko di sini, diisi jadi tidak langsung ambil dari internet. Kita belum

sampai kesitu sistemnya.” (Wawancara tanggal 16 April 2012)

Terkait dengan pernyataan di atas, disampaikan pula oleh Bpak

Warsito selaku pegawai di bidang perizinan IUI berikut pernyataan yang

disampaikan : “prosedurnya ya…pertama mencari informasi dulu di

bidang informasi… biasanya dijelaskan oleh petugas di bagian informasi

sana”. (Wawancara tanggal 16 April 2012)

Dari beberapa pernyataan-pernyataan di atas, kemudahan dari alur

perizinan IUI yang diterapkan oleh BPPT Kabupaten Karanganyar dapat

dikatakan cukup mudah. Pihak pemohon diuntungkan dengan adanya one

stop service yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Ketika mengurus perizinan, pemohon hanya perlu mengurus di front

office yaitu bagian informasi dan pendaftaran saja, baik ketika

memasukkan maupun mengambil berkas perizinan yang diajukan. Akan

tetapi untuk proses selanjutnya petugas BPPT yang harus mengurusi

semua kelanjutan proses perizinan tersebut. Sebenarnya ketika seluruh

persyaratan telah dilengkapi oleh pemohon, maka tahapan permohonan

izin usaha selanjutnya cukup mudah. Namun dalam mengecek

kelengkapan berkas dan prosesnya BPPT membutuhkan kerjasama

dengan tim dari instansi terkait. Sehingga disini petugas BPPT yang sibuk

Page 96: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

dalam mengurus kelengkapan proses selanjutnya. Dalam kemudahan

akses informasi baik pengajuan perizinan maupun persyaratannya pihak

pemohon belum bisa mengaksesnya penuh melalui internet atau website

resmi yang telah disediakan. Pihak pemohon izin bisa mengaksesnya

dengan datang langsung ke BPPT dan menanyakan kepada petugas di

bagian informasi dan pendaftaran. Di sana segala informasi mengenai

pengajuan perizinan dan persyaratannya mudah didapatkan dan

dijelaskan oleh petugas yang melayani.

b. Efisiensi

Efisiensi yang dimaksud yaitu meliputi persyaratan pelayanan

umum hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan

pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan

antara persyaratan dengan produk pelayanan umum yang diberikan dan

dicegah adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan, dalam

proses pelayanannya dibutuhkan kelengkapan persyaratan dari satuan

kerja/ instansi pemerintah lain yang terkait. Berkaitan pula dengan

mengefisiensikan kegiatan dalam kepengurusan penyelenggaraan publik,

yang diantaranya memperlancar pekerjaan, menghemat tenaga, biaya dan

waktu dalam proses pekerjaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa

proses perizinan yang berkualitas adalah mudah, cepat dan tidak berbelit-

belit.

Efisiensi prosedur perizinan IUI yang ada selama ini,

diungkapkan oleh Bapak Warsito selaku pegawai perizinan bidang IUI

“Sistem prosedurnya itu kalau saya lebih efisien mbak…karena

Page 97: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pemohonnya nggak kemana-mana mbak…taunya sini. Pemohon cukup di

sini yang repot itu petugasnya sebetulnya. Jadi memudahkan pemohon”.

(Wawancara tanggal 16 April 2012)

Dari pernyataan di atas, untuk efisiensi kegiatan dalam sistem dan

prosedur pelayanan pengurusan perizinan IUI dikatakan efisien, sebab

untuk pihak pemohon cukup menjalankan kegiatan tersebut di awal saja

dan untuk proses/ kegiatan selanjutnya dijalankan oleh petugas BPPT

Kabupaten Karanganyar.

Dengan demikian, sistem dan prosedur pelayanan IUI yang ada di

BPPT Kabupaten Karanganyar dapat dikatakan sederhana, khususnya

bagi para pemohon. Prosedur one stop service yang dicanangkan oleh

pemerintah, telah banyak memudahkan para pemohon dalam mengurus

perizinan tersebut. Bagan alur yang panjang di atas, hanya perlu dilewati

dengan satu pintu bagi para pemohon. Karena untuk prosedur yang

selanjutnya, akan ditangani oleh para pegawai BPPT. Namun dalam

kemudahan akses informasi pemohon tidak dapat mengaksesnya penuh

melalui internet atau website resmi yang telah disediakan. Hal tersebut

dikarenakan tidak lengkapnya informasi yang disediakan di website

tersebut sehingga pemohon harus datang langsung untuk menanyakannya

di bidang informasi dan pendaftaran. Dalam peninjauan lokasi pemohon

dapat mengaksesnya melalui website tersebut, di dalam website

disediakan informasi mengenai peninjauan lokasi dan informasi tersebut

selalu diperbarui oleh pegawai yang berwenang.

Page 98: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Transparansi

Transparansi yang dimaksud yaitu berbagai informasi, proses dan

prosedur pelayanan di BPPT Kabupaten Karanganyar dapat diakses dengan

mudah oleh semua orang yang berkepentingan agar segala informasi dan

pelayanan yang diberikan dapat diketahui langsung oleh pihak yang

berkepentingan sehingga bagi pemohon dapat mengetahui bagaimana dan

sampai mana perizinan mereka dikerjakan. Hal tersebut bertujuan agar pihak

pemohon mendapatkan kejelasan dan kepastian serta keamanan terhadap

perizinan yang diajukan dan tidak adanya diskriminatif antar pemohon.

Dalam transparansi ini parameter yang digunakan meliputi :

1) Kejelasan.

Kejelasan yang dimaksud adalah kejelasan antara hak dan kewajian bagi

pemberi layanan dan penerima layanan di BPPT Kabupaten Karanganyar,

yang terdiri dari kejelasan persyaratan teknis maupun administratif,

rincian biaya, dan waktu penyelesaian perizinan. Hal ini dimaksudkan

supaya pihak penerima pelayanan tidak bingung mengenai apa saja yang

harus dilaksanakan dan dipenuhi dalam mengajukan perizinan dalam

penelitian ini adalah Izin Usaha Industri (IUI).

a. Untuk IUI persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi selain

pengisian formulir-formulir yang harus dilengkapi juga harus

memiliki IMB, Izin Gangguan (Ho), Izin Lokasi, memiliki AMDAL

atau UPL dan UKL, dan telah selesai membangun pabrik dan sarana

produksi. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Wati selaku Kasubid

Informasi dan Pendaftaran sebagai berikut, “Untuk persyaratannya itu

Page 99: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

antara lain: pengisian formulir yang tersedia, akte, IMB, Ho (Izin

Gangguan), Izin Lokasi, Izin Prinsip. Dari badan atau perorangan bisa

mendirikan industri. Jadi IUI tidak terbatas pada badan usaha.”

(Wawancara tanggal 14 April 2012)

Senada dengan hal di atas, disampaikan pula oleh Bapak Purwanto

selaku Kabid Penelitian dan Administrasi adalah sebagai berikut :

“Gini mbak…kalau ada suatu permohonan, kalau yang maju

IUI itu merupakan paket perizinan yaitu ada IMB, Ho, SIUP,

TDP, IUI. Khususnya kaitannya dengan IUI ini biasanya dari

tim perizinan, kami punya tim perizinan sendiri dari IUI yang

di dalamnya ada dari unsur perindustrian, ahlinya

perindustrian dan dari petugas kami dari yang menangani IUI

untuk terjun ke lokasi/ lapangan. Untuk IUI ini biasanya kami

jadwalkan setelah mesin-mesin terpasang, Jadi kalau dari izin

awal yang diterbitkan dulu seperti IMB, Ho itu terbit dulu.

Setelah mesin terpasang baru tim IUI turun ke lapangan untuk

cek lokasi.” (Wawancara tanggal 16 April 2012)

Hal ini ditegaskan oleh salah satu pihak pemohon yaitu Bapak

Langgeng berikut ini, “…persyaratan-persyaratannya dijelaskan oleh

petugasnya disaat kita akan mengajukan IUI, itu diberitahu di bagian

informasi dan pendaftaran”. (Wawancara tanggal 23 April 2012)

Dalam kejelasan persyaratan pengajuan perizinan IUI telah

jelas apa saja perizinan yang harus dilengkapi terlebih dahulu seperti

IMB, Ho, SIUP, TDP, IUI, Izin Lokasi, memiliki AMDAL atau UPL

dan UKL, dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi

selain melengkapi formulir-formulir yang disediakan. Sehingga dapat

dikatakan dalam pengajuan persyaratan Izin Usaha Industri (IUI)

dapat dikatakan jelas, karena izin apa saja yang sebelumnya harus

dimiliki sudah diberitahukan sebelumnya. IUI merupakan perizinan

Page 100: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

paket selain persyaratan lain yang harus dipenuhi, ada juga izin-izin

awal sebagai pendukungnya terlebih dahulu.

b. Mengenai jumlah biaya yang harus dibayarkan dalam mengajukan

permohonan IUI ini harus jelas. Agar pihak pemohon merasa nyaman

dan mendapat kejelasan mengenai jumlah biaya yang harus

dikeluarkan. Jadi dengan kejelasan biaya diharapkan dapat membantu

pihak pemohon dalam pengajuan perizinan dan dapat memberikan

kepastian dalam pengeluaran serta untuk kesiapan industrinya, juga

agar tidak terjadi diskriminatif biaya bagi masing-masing pemohon..

Untuk kejelasan biaya seperti yang disampaikan oleh Ibu Wati selaku

Kasubid Informasi dan Pendaftaran sebagai berikut :

“Biaya sesuai dengan peraturan yaitu UU baru No. 28 tahun

2009 sudah tidak dikenakan retribusi kecuali Ho, IMB, Izin

Trayek. Untuk biaya disini nol. Di tahun 2011 sudah tidak ada

biaya. Tapi kalau mengacu Perda tahun 2002 berarti biaya

1/mill dari nilai investasi, itu dari peralatan, dll jadi per

industri itu beda-beda.” (Wawancara tanggal 14 April 2012)

Pendapat di atas dipertegas dengan pernyataan yang dikemukakan

oleh Bapak Purwanto selaku Kabid Penelitian dan Administrasi:

“Berdasarkan UU No 28 tahun 2009 itu retribusi yang boleh

ditarik hanya tiga, yaitu IMB, Ho, dan izin trayek selain itu

pungutan retribusi apapun dihapus, tidak boleh ada biaya. Ini

diberlakukan mulai tahun 2011. Untuk Perda No 8 tahun

2002, perda itu kan peraturan daerah jadi tidak boleh

bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, jadi harus

taat pada peraturan yang lebih tinggi.” (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Berkaitan dengan pernyataan di atas, terdapat pengaduan di website

resmi BPPT Kabupaten Karanganyar http://bppt.karanganyar.go.id

Page 101: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

yang dikemukakan oleh Bapak Prapto pada tanggal 30 April 2012,

sebagai berikut:

“Salam Sejahtera bagi kita semua, Bapak/ Ibu pimpinan BPPT

Karanganyar mohon untuk biaya perijinan lebih tranparan lagi

karena setahu kami di daerah lain untuk beberapa izin usaha

sudah tidak dikenakan biaya karena kami juga mempunyai

beberapa cabang yang selalu berhubungan dengan perizinan,

selain itu untuk IMB mohon prosesnya bisa lebih tepat waktu

sesuai dengan aturan yang ada karena kami juga di berikan

tenggat waktu dengan mitra kerja”.

Terkait dengan komentar/ pengaduan di atas, dalam website juga

mendapat respon dari pihak BPPT Kabupaten Karanganyar pada

tanggal 08 Mei 2012 sebagai berikut:

“Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada

Saudara yang telah mengapresiasi kinerja Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Karanganyar.

Mengenai proses perizinan yang dilaksanakan di BPPT, telah

sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang ada di

SKPD kami, apabila Saudara/ pemohon izin merasa kurang

puas atas pelayanan kami, maka sesuai dengan motto kami

yaitu melayani sepenuh hati akan kami berikan kepada setiap

pemohon izin sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang

berlaku di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.

Pada prinsipnya kami akan memproses perizinan, apabila

berkas persyaratan perizinan dari pemohon telah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku”.

Sehubungan dengan pengaduan website di atas, dapat dijelaskan oleh

pernyataan Bapak Warsito selaku pegawai bidang perizinan IUI

berikut, “…peraturan di setiap daerah beda-beda lho mbak…Di Solo

untuk izin usaha semua pake HO lho mbak…tapi di sini SIUP tidak

pakek HO, kalau nggak perlu ya nggak pakek”. (Wawancara tanggal

16 April 2012)

Page 102: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Disampaikan juga oleh Bapak Langgeng, berikut pernyataannya,

“biaya jelas mbak…diberitahu bayarnya berapa, izin apa saja yang

masih terkena retribusi dan tidak…”. (Wawancara tanggal 23 April

2012)

Kejelasan biaya perizinan izin usaha (IUI) di BPPT Kabupaten

Karanganyar dapat dikatakan jelas, karena telah diatur dalam

perundang-undangan yaitu UU nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam Undang-undang tersebut telah

dijelaskan bahwa perizinan yang masih membayar retribusi yaitu Izin

Mendirikan Banguanan (IMB), Izin Gangguan (HO), dan Izin Trayek.

Jadi dengan demikian, untuk mendapatkan IUI retribusi yang

dibayarkan hanya pada IMB dan Ho, sebab IUI merupakan perizinan

paket. Perturan tiap daerah itu berbeda-beda, tergantung kebijakan

dan kewenangan masing-masing daerah.

c. Kejelasan waktu dalam penyelesaian perizinan harus jelas agar pihak

pemohon izin dapat mengetahui berapa lama proses penyelesaian izin

yang diajukan selesai guna kepentingan perusahaan. Pihak pemohon

juga dapat memiliki izin tersebut dengan cepat sewaktu-waktu

diperlukan. Kejelasan waktu atau kepastian waktu sangatlah penting,

hal tersebut akan berdampak pada pelayanan prima yang sesuai

dengan harapan masyarakat. Mengenai waktu penyelesaian IUI dapat

dijelaskan oleh Ibu Wati selaku Kasubid Informasi dan Pendaftaran

sebagai berikut:

Page 103: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

“Dari berkas masuk, berkas lengkap agenda cek lokasi tidak

ada permasalahan itu 12 hari kerja dari SPM disesuaikan, dari

terbitnya izin industri saja. Setelah kelengkapan nanti

disesuaikan, memerlukan untuk cek lokasi. Setelah kesiapan

baru bisa diterbitkan IUI. Izin Prinsip itu izin untuk

mengawali, jika sudah siap baru diterbitkan IUI. Bisa atau

tidaknya ada jangka waktunya. Itu semua sudah diatur dalam

Perda nomor 8 tahun 2002”. (Wawancara tanggal 14 April

2012)

Tabel. 1.1

Data IUI Berdasarkan SK yang Diterbitkan dan Proses Penyelesaiannya Tahun 2011

No. Bulan SK IUI yang

diterbitkan

Proses Penyelesaian IUI

5 Hari > 5 hari

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Januari 1 - 1

2. Februari 4 3 1

3. Maret 5 4 1

4. April 1 1 -

5. Mei 2 2 -

6. Juni 3 3 -

7. Juli 3 2 1

8. Agustus 3 3 -

9. September 1 1 -

10. Oktober 2 2 -

11. Nopember 1 1 -

12. Desember 2 2 -

Jumlah 28 24 4

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar (data diolah)

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa masih terdapat 14,29%

(4 izin) yang penyelesaian perizinan IUI lebih dari SPM yaitu 5 hari

kerja setelah izin lengkap. Sehubungan dengan jumlah persentase

tersebut pasti ada kendala baik dari pihak intern maupun ekstern. Hal

Sumber : BPPT Kabupaten Karanganyar (data diolah)

Page 104: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Langgeng selaku pihak

pemohon sebagai berikut, “Untuk waktu penyelesaiannya lama.

Setelah berkas lengkap hampir satu minggu sampai dua minggu izin

baru jadi. Saya nggak tau kenapa lama, mungkin birokrasinya padahal

persyaratan semua sudah lengkap.” (Wawancara tanggal 23 April

2012)

Senada dengan hal di atas, Bapak Warsito selaku pegawai

bidang perizinan IUI menyampaikan hal sebagai berikut:

“Kalau proses perizinan yang selesai lebih dari 5 hari selama

ini jarang sekali mbak…Soalnya begini ya mbak, kita

birokrasinya kan seperti ini, kalau dulu KPT kan agak pendek,

sekarang BPPT agak panjang. Karena dulu bidang informasi

itu nggak ada, bidang penetapan nggak ada. Dulu KPT cuma

ada kepala sama kasi cuma ada dua itu thok…namun

esselonnya lebih tinggi BPPT kan lebih mantep BPPT, lebih

teliti BPPT.”

“Kendalanya ya itu, birokrasinya. Karena apa…pejabat-

pejabatnya itu punya urusan masing-masing dan kadang-

kadang rapat, kadang-kadang mewakili Bapak Kepala, trus

kadang-kadang Kepalanya dipanggil bupati…seperti itu

mbak… Heem... makanya kendalanya seperti itu kalau SPM,

misalnya ada semua, itu waktunya bisa tepat mbak… tapi

kalau nggak ada ya seperti itu tadi. Tapi ingat mbak…

misalnya kita lihat rincian di depan kantor sana, itu lebih lama

lho mbak. Untuk satu paket itu jadi hampir satu bulan tapi

kenyataannya kita itu hanya 2 minggu satu paket. Kalau

diperincian di depan SPMnya lebih cepat tapi kadang-kadang

pemohon itu nggak mau tau itu jadi lihate IUI 5 hari ya 5 hari

itu dikejar nggak lihat satu paketnya. Karena apa, kita saling

menunggu mbak… HOnya gimana sudah oke belum, kalau

HO oke baru lari kesini IUI. Kan nggak ada masalah dengan

tempate, baru lari ke IUI ya gitu kita lari ke dinas teknisnya,

dinas teknisnya ada masalah nggak ini, kalau nggak ya ACC

ya udah lari ke sini, kita baru kerja seperti itu.” (Wawancara

tanggal 16 April 2012)

Page 105: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Untuk kendala dari pihak ekstern seperti yang diungkapkan

oleh Bapak Purwanto selaku Kabid Penelitian dan Administrasi

sebagai berikut:

“Nah ini…waktu ini tidak bisa dipercepat atau diperlambat.

Karena kita tergantung pada pemilik pabrik gitu lho mbak…

Jadi kalau pemilik pabrik bangunnya bisa cepat, kemudian

pembelian peralatannya juga bisa cepat maka IUI juga bisa

cepat. Kita tergantung pada kondisi pabrik, pemilik pabrik.

Ada industri yang hampir satu tahun dari awal perizinan

belum selesai. Kalau dari pabrik bisa cepat, kita juga bisa

cepat, asal mesin terpasang kita bisa mempercepat perizinan

kalau sejak awal pihak pabrik siap kita tidak lebih dari satu

minggu bisa siap/ selesai. Paling-paling tiga (3) hari selesai.

Kalau pihak pabrik siap duluan lho ya…mesin sudah

terpasang kita ke sana dilayani dengan sebaik-baiknya datanya

diisi dipenuhi 3 hari selesai.” (Wawancara tanggal 16 April

2012)

Senada dengan hal di atas, juga disampaikan oleh Bapak Warsito

selaku pegawai di bidang perizinan IUI, berikut :

“…perjalanan kadang-kadang 5 hari lebih…kita proses sehari,

kita gini ya mbak proses sehari…setelah tinjau lokasi kita cek

mesin-mesinnya terus berdasarkan formulir yang diisi, kita ke

perindag, di sana di cek perindag. Perindustrian kan kantor

teknisnya, di sini administrasinya. Di perindag peneliti sana

ACC di sana di teken baru proses di sini bikin SK.

Nah…setelah bikin SK maju ke Kasi, diteliti lagi, dari Kasi

masuk ke kepala bidang, baru ke kepala…nah…kadang-

kadang waktu seperti itu kita tekor mbak. Soalnya gini misal

di perindag pejabatnya itu kadang-kadang rapat nggak ada,

berarti satu hari mandhek besok lagi mandhek lagi. Jadi

kehilangan dua hari, hari ketiga balik sini diproses

nah…kadang itu juga… misalnya harus bisa ACC hari

ini…tapi ternyata pak kasinya tidak ada, berhenti lagi

nah….seperti itu lho mbk…hehe”. (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Dari pernyataan-pernyataan di atas, waktu penyelesaian

perizinan IUI sudah diatur dalam Perda nomor 8 tahun 2002 yaitu

dapat diselesaikan selama 5 hari setelah berkas lengkap dan benar.

Page 106: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Dari data yang ada yaitu 14,29% perizinan IUI tidak dapat

diselesaikan sesuai dengan SPM yang ada, yaitu 5 hari setelah berkas

lengkap, hal tersebut disebabkan proses birokrasi intern di dalam

BPPT Kabupaten Karanganyar, pejabat atau Kepala Seksi yang

dibutuhkan terkadang tidak ada ditempat/ rapat. Perizinan ini juga

terkait dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

Kabupaten Karanganyar. Oleh karena itu, pihak BPPT juga

menunggu ACC/ tandatangan petugas atau pejabat yang berwenang.

Di samping karena pihak inter BPPT dan dinas terkait juga

disebabkan karena kesiapan pihak pemohon (pabrik), serta jika ada

kesalahan pengisian formulir dari pihak pemohon maka petugas harus

menunggu proses pembetulan perizinan yang diajukan. Oleh karena

itu, tidak dipungkiri adanya keterlambatan penyelesaian perizinan IUI

yang diajukan, sebab berhubungan dengan kesiapan dari pihak

pemohon dalam penyelesaian peralatan dan perlengkapan pabrik,

selain dari birokrasi BPPT Kabupaten Karanganyar.

2) Keterbukaan

Keterbukaan dimaksudkan agar pihak pemohon dapat mengakses

perizinannya, sampai mana perizinan yang mereka ajukan tersebut

diproses. Di samping itu, bertujuan agar pemohon dapat mengetahui

secara jelas mengenai bagaimana proses perizinan tersebut dikerjakan dan

dapat mengontrol perizinan IUI yang mereka ajukan. Keterbukaan ini

dapat diketahui melalui kemudahan akses informasinya dan tersedianya

buku mengenai proses penyelesaian perizinan yang dikerjakan.

Page 107: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Sehubungan dengan hal tersebut untuk kemudahan akses maupun adanya

buku informasi yang dimaksud, seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Purwanto selaku Kabid Penelitian dan Administrasi sebagai berikut:

“Untuk akses kita sistemnya masih mengambil blanko disini, diisi

jadi tidak langsung ambil dari internet. Kita belum sampai kesitu

sistemnya. Kalau untuk mengetahui prosesnya sampai dimana itu

bisa via telepon. Untuk dokumen/ buku informasi mengenai

prosesnya itu sepertinya tidak ada, ya paling ya itu tanya kesini

langsung atau ya dulu itu ada komputer yang dibuka disini untuk

mengetahui prosesnya tapi di bagian informasi tapi ini kayaknya

komputernya baru rusak. Ya itu mbak…paling tidak ya lisan aja,

tanya langsung atau via telepon tadi.”

(Wawancara tanggal 16 April 2012)

Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ibu

Wati selaku Kasubid Informasi dan Pendaftaran:

“Kemudahan akses melalui internet seharusnya bisa, melalui web

BPPT tapi sampai sekarang masih belum. Ya untuk sekarang bisa

via telepon. Mungkin tahun ini baru diberlakukan untuk webnya.

Kalau mengenai dokumen informasi itu nggak ada, yang ada

cuma dokumen yang ada disini, biasanya datang langsung kesini

untuk menanyakan sampai mana perizinannya diproses.”

(Wawancara tanggal 14 April 2012)

Hal yang sama dijelaskan lagi oleh Bapak Warsito selaku pegawai bidang

perizinan IUI sebagai berikut:

“Pemohon biasanya aktif tanya kesini, kalau sudah tinjau lokasi,

sudah bayar IMB, Ho…tanya. Bisa via telepon, kadang ada

mbak…perusahaan yang nggak terlalu butuh izin banget ya

contohnya daftar ulang, kadang-jadang dia itu nggak nanya-

nanya, kalau misalnya sudah jadi ya kita telepon, kita kasih tahu

kalau sudah jadi berapa lama waktu selesainya gitu mbak…Jadi

kita kasih tahu. Kalau mengenai dokumen informasi itu nggak ada

mbak…Kalau untuk website belum.” (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari salah satu pemohon yaitu

Bapak Surono. Berikut pernyataan yang beliau sampaikan, “Kalau saya

biasanya langsung telepon…kalau tidak ya langsung dateng ke BPPT

Page 108: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

tanya izinnya udah jadi belum...gitu. Kalau lewat websitenya belum bisa

diakses, kalau memberikan keluhan atau pengaduan bisa lewat webnya”.

(Wawancara tanggal 02 Mei 2012)

Keterbukaan mengenai akses informasi proses perizinan dapat

dilakukan atau diakses melalui telepon, selain itu pihak pemohon bisa

datang langsung ke kantor BPPT untuk menanyakan perizinan yang

diajukan sampai mana. Sebenarnya pihak BPPT telah memiliki website

yaitu http://bppt.karanganyar.go.id namun web tersebut belum

dimaksimalkan untuk mengakses informasi tentang proses perizinan,

padahal dengan dapat memanfaatkan website yang ada dapat

menguntungkan pihak pemohon juga petugas pemberi pelayanan, hal

tersebut lebih dapat memperlancar pekerjaan, menghemat tenaga, biaya

dan waktu dalam proses pekerjaan. Namun untuk tahun ke depan pihak

BPPT akan memaksimalkan penggunaan web tersebut agar dapat

digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang berhubungan

dengan pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kabupaten

Karanganyar.

3) Kepastian

Hal ini berkaitan dengan adanya kepastian hukum yang sah,

digunakan sebagai landasan atau pegangan oleh perusahaan dan dapat

memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pihak pemohon izin. Dalam

kepastian di sini parameter yang digunakan adalah kepastian hukum yang

sah, kesesuaian produk pelayanan, kepastian waktu. Seperti yang

Page 109: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

diungkapkan oleh Ibu Wati selaku Kasubid Informasi dan Pendaftaran

sebagai berikut:

“Produk yang diterima itu mestinya ya sesuai, data itu kan valid.

Yang mana kita telah terbitkan datanya itu valid, nggak mungkin

kita merekayasa. Data sesuai dengan kondisi yang ada, berkas

kadang bisa tidak sama, jika tidak sama harus disesuaikan dulu

dengan kondisi yang sebenarnya/ kondisi dilapangan. Itu nanti

berkaitan dengan nilai investasinya, makanya fungsinya kita cek

lokasi keadaannya itu bagaimana. Izin itu pasti sesuai dengan

peraturan yang ada mbak, berdasarkan hukum yang sah yang

diatur dalam Perda no 8 tahun 2002 dan UU nomor 28 tahun

2009.” (Wawancara tanggal 14 April 2012)

Senada dengan hal di atas, dijelaskan lagi oleh Bapak Purwanto selaku

Kabid Penelitian dan Administrasi sebagai berikut:

“Kesesuaian produk untuk produk layanan, kadang-kadang kalau

ada kesalahan penulisan ini memang pernah terjadi antara

penulisan nama PT antara huruf kecil dan huruf besar kita kan

tidak tau kepentingan mereka. Ya kadang-kadang huruf besar,

huruf kecil dia minta bener-bener harus sesuai dengan keinginan

mereka, nah…jadi kita ganti. Tapi untuk kesalahan fatal nggak

ada. Kita sudah sesuai dengan permohonan dia, hanya kadang-

kadang itu tadi, kadang-kadang dia tulis dengan huruf cetak

semua tapi ternyata menurut dia bukan huruf cetak semua tapi

huruf depannya besar yang lain kecil. Kemudian seperti alamat,

ya sebenarnya tidak terlalu prinsiplah kesalahan-kesalahannya.

Tapi kadang-kadang memang dia harus betul-betul sesuai dengan

yang diinginkan. Ya terus kita ganti mbak. Proses penggantiannya

langsung bisa ditungguin. Kalau pembetulan-pembetulan seperti

itu kan tidak terlalu. Misalnya pembetulan-pembetulan beda

persepsi/ prinsip dari hasil cek lokasi…nah itu baru kita cek

ulang. Misalkan nilai-nilai investasi kalau saya hitung sekian, jadi

kita cek ulang. Kadang-kadang dia tidak ingin nilainya sampai

10milyar, tapi kita kan berdasarkan data yang ada. Kalau ada

kayak gitu ya kita nggak mau proses. Izin itu sesuai dengan

hukum yang ada mbak… jadi ya sesuai. Kita ndak berani

mlencong dari peraturan yang ada, yaitu selain UU nomor 28

tahun 2009 ada Perda nomor 8 tahun 2002.” (Wawancara tanggal

16 April 2012)

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Bapak Langgeng berikut,

“Ya mbak…saya juga pernah lihat di suratnya ada perdanya. Tapi

Page 110: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

perdanya nomor berapa saya kurang tau..hehe Tapi ada og mbak saya

pernah lihat”. (Wawancara tanggal 23 April 2012)

BPPT Kabupaten Karanganyar berusaha memberikan pelayanan

yang prima, apabila ada kesalahan pada penulisan nama maupun alamat

perusahaan di dalam perizinan yang tidak sesuai dengan permintaan

pemohon maka pembetulan tersebut dapat langsung diganti hari itu juga

dan langsung jadi. Semua perizinan dalam penelitian ini IUI diatur oleh

Perda nomor 8 tahun 2002 tentang Izin Industri, jadi untuk kepastian

hukum yang sah itu pasti karena ada peraturan yang mengaturnya. Segala

informasi yang diperlukan dapat dikatakan transparan. Sehingga memiliki

Izin Usaha Industri (IUI) dapat memberikan kepastian hukum yang sah

pada pemilik perusahaan dan dapat digunakan sebagaimana fungsinya.

3. Akuntabilitas

Akuntabilitas yang dimaksud adalah bentuk pertanggungjawaban para

pegawai BPPT Kabupaten Karanganyar baik terhadap para pemangku

kepentingan maupun kepada masyarakat/ publik dalam pemberian pelayanan

perizinan. Akuntabilitas ini juga berkaitan dengan adanya dukungan sarana

dan prasarana yang memadai untuk memperlancar pekerjaan. Sikap dan

perilaku petugas BPPT Kabupaten Karanganyar dalam pemberian pelayanan

perizinan sangatlah penting, sebab sikap dan perilaku petugas dinilai oleh

pemohon izin juga atasan pemberi pelayanan, keramahan sangat

diperhatikan, sebab itu menunjukkan tanggungjawab pemberi pelayanan

terhadap penerima pelayanan. Dalam hal ini parameter yang digunakan

adalah tanggungjawab penyelenggara pelayanan dan tanggungjawab dalam

Page 111: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

penyelesaian keluhan. Untuk tanggungjawab penyelenggara pelayanan

seperti yang diungkapkan oleh Ibu Wati selaku Kasubid Informasi dan

Pendaftaran sebagai berikut:

“Kita selalu taat pada peraturan yang ada mbak. Kita bekerja kan ada

standar aturannya berarti harus ditaati. Jika tidak taat, bisa komplain

dari pemohon, kenapa lama, itu karena semuanya tidak mendukung.

Itu bukan kesalahan petugas, tapi karena SDMnya kurang, jadi

penyelesaiaannya akan molor. Dari pihak intern itu adanya teguran,

SDMnya kurang, peralatannya, komputernya kurang, kayak tadi

kenapa web belum bisa digunakan ya karena keterbatasan SDMnya

tadi. Itu ada sanksinya dan yang memberikan sanksi itu dari

pimpinan, berupa peringatan dan teguran. Jadi yang kita rasakan

selama ini ya kurangnya SDM”. (Wawancara tanggal 14 April 2012)

Sehubungan dengan hal di atas diungkapkan pula oleh Bapak Warsito selaku

pegawai bagian IUI, sebagai berikut:

”Iya, kita dalam melayani ya sesuai dengan peraturan. Kita nggak

berani mbak meleset dari peraturan, itu ada hukumannya og

mbak…ya saya nggak tau, nggak tau persis apa sanksinya yang tau

pak kabid. Seperti yang melanggar itu ada sanksinya, yang berwenang

itu ya bisa sampai ke kejaksaan mbak…ya yang bertanggungjawab di

sini kepalanya.he…he”. (Wawancara tanggal 16 April 2012)

Senada dengan yang disampaiakan oleh Bapak Warsito, berikut pernyataan

dari Bapak Langgeng sebagai salah satu pihak pemohon izin : “Pegawainya

ramah…jika kita kurang paham dengan persyaratannya diberitahukan

maksud dari formulir tersebut”. (Wawancara tanggal 23 April 2012)

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat diketahui tanggungjawab

dari petugas dalam penyelenggaraan pelayanan sudah baik. Para petugas

perizinan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak

berani melanggar atau melencong dari aturan-aturan yang berlaku, sebab jika

hal tersebut terjadi maka petugas akan mendapatkan sanksinya, maupun

teguran dari atasannya. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh petugas

Page 112: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

yang bersangkutan sangat baik, ramah, dan sabar dalam menghadapi masing-

masing sikap dari pihak pemohon izin.

Selain tangggungjawab penyelenggara pelayanan seperti yang telah

diungkapkan di atas, parameter kedua yaitu tanggungjawab dalam

penyelesaian keluhan. Misalkan ada keluhan dari pihak pemohon, maka

pegawai BPPT dalam mengatasi keluhan-keluhan tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Wati selaku Kasubid Informasi dan Pendaftaran

sebagai berikut:

“Tingkat keluhan selama ini nggih…itu kan karena budaya. Budaya

orang Jawa, meskipun dia ada keluhan-keluhan namun keluhan itu

tidak akan keluar, tidak akan sampai ke kita. Jadi selama ini jarang

sekali ada keluhan dari pemohon. Misalnya, proses perizinan kok

lama, kita merasakan lama, pemohon sendiri juga sebetulnya

merasakan lama tapi tidak ada masukan. Sebenarnya ada questioner

survey selama ini padahal ini kan melibatkan pihak ketiga berarti kan

netral. Tapi untuk pemohon sendiri itu dia ngisi seperti ini bukan dari

hati nurani dia sendiri, saya juga tidak tahu. Sebetulnya kita kan juga

nggak ini…wong ini anonym diisi aja sesuai dengan kenyataan, tapi

ini enggak. Sebetulnya bagi kita kan untuk evaluasi. Selama ini belum

pernah ada keluhan-keluhan jadi kita belum pernah menindaklanjuti

hal seperti itu nggih. Sebenernya questioner ini sangat membantu

untuk kinerja BPPT”. (Wawancara tanggal 14 April 2012)

Sehubungan dengan hal di atas, diungkapkan pula oleh Bapak Warsito selaku

pegawai bagian IUI berikut:

“Untuk keluhan kadang yang mengeluh nguber-nguber itu malah biro

jasanya… ya sini tenang aja, wong belum waktunya og. Yang bikin

jengkel lagi persyaratan belum komplit udah ngoyak-ngoyak ada

mbak. Izin-izin pendukungnya maunya dilompati…saya kan nggak

mau, itu kan menyalahi aturan mbak jadinya ya kita kasih pengertian

dan kita kasih tau kalau prosedurnya begitu harus dilengkapi dulu

baru bisa kita proses. Ada yang marah-marah semaunya sendiri, jadi

yang disini ya harus sabar mbak. Kalau dia marah kita tenang

aja…yang penting saya sesuai prosedur yang ada. Tapi sekarang

sudah nggak begitu banyak…itu dulu mbak”. (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Page 113: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Pernyataan yang sama dengan hal di atas juga diungkapkan oleh Bapak

Surono sebagai berikut:

“Kadang gini mbak, petugasnya itu bilang suruh nglengkapin ini,

nglengkapin itu, kurang inilah kurang itulah. Pabrik kan kadang

maunya cepat, tepat dan akurat tho mbak. Tapi dari sananya itu

kadang malah bikin ribet. Dan lagi katanya ngisi formulirnya salah,

jadi diulangi lagi…jadinya kan bikin lama mbak”. (Wawancara

tanggal 02 Mei 2012)

Begitu pula seperti pernyataan Bapak Langgeng berikut, “Izinnya itu

keluarnya lama mbak…padahal dari kita persyaratan yang diminta sudah

dilengkapi semuanya, tapi keluarnya izin itu lama hampir semingguan”.

(Wawancara tanggal 23 April 2012)

Dari uraian pernytaan di atas, dapat diketahui bahwa tanggungjawab

dalam menghadapi keluhan yang ada petugas yang bersangkutan dihadapi

dengan kepala dingin meskipun ada pihak pemohon yang marah-marah

maunya cepat tapi ingin mengindahkan perizinan lain. Pihak petugas BPPT

tetap menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Misalkan dari pihak pemohon mengeluhkan masih adanya kekurangan atau

kesalahan pengisian formulir petugas memberitahukan dan kepada pemohon.

Hal tersebut dapat terjadi mungkin disebabkan karena kurangnya sosialisasi

tentang pengisian dan kelengkapan mengenai formulir yang diajukan,

sehingga menyebabkan ketidakpahaman atau kesalahpahaman terhadap

pengisian formulir tersebut. Di samping itu, bisa juga terjadi karena

kesalahan pihak pemohon yang hanya menginginkan perizinannya cepat, dan

pemilik pabrik tidak mau mengisi sendiri formulir yang ada, hanhya

penyuruh pegawainya saja.

Page 114: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Akuntabilitas petugas di BPPT Kabupaten Karanganyar dalam

pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan dan tanggungjawab dalam

mengatasi adanya keluhan-keluhan dari pihak pemohon, dapat dikatakan

bertanggungjawab. Mereka tidak mau menyalahi aturan yang ada, jika ada

kekurangan atau kesalahan dalam pengisian formulir, petugas yang

bersangkutan langsung memberitahukan kepada pihak pemohon. Kesalahan

dalam pengisian yang terjadi bisa dikarenakan kurangnya sosialisasi

pengisisan formulir, juga bisa dikarenakan pihak pemohonnya sendiri/

pemilik perusahaan yang hanya menyerahkan urusan tersebut kepada

karyawannya saja, yang mana karyawan ersebut tidak mengetahui dengan

jelas keadaan pabrik. Jika ada pihak pemohon yang menginginkan izinnya

cepat tapi mengindahkan persyaratan pendukung lainnya seperti izin-izin

yang harus dimiliki terlebih dulu maka petugas tidak akan memproses

perizinan yang diajukan karena ketidaklengkapan persyaratan. Biarpun ada

pemohon yang inginnya cepat namun persyaratanya masih kurang, petugas

tetap mematuhi peraturan dan prosedur yang ada.

4. Dukungan Sarana dan Prasarana

Dukungan sarana dan prasarana yang dimaksud adalah adanya

ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung di BPPT Kabupaten

Karanganyar untuk melaksanakan penyelenggaraan pelayanan publik.

Adapun sarana dan prasarana yang dimaksud dalam mendukung kelancaran

penyelenggaraan perizinan IUI antara lain, tersedianya mobil dan motor

untuk cek/ peninjauan lokasi, komputer, formulir dan persyaratan pendukung

lainnya, ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi dan sebagainya.

Page 115: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Selain sarana dan prasarana tersebut, dukungan sarana dan prasarana yang

ada di kantor BPPT Kabupaten Karanganyar juga sangatlah penting untuk

kenyamanan dan memperlancar pekerjaan/ pemberian pelayanan yang

diantaranya adalah adanya tempat parkir, mushola, ruang tunggu yang

nyaman, kotak saran, toilet, tempat fotocopy dan sebagainya. Adapun

parameter yang digunakan untuk menilai adanya dukungan sarana dan

prasarana terdiri dari ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai,

kelengkapan peralatan kerja, serta penyediaan sarana teknologi,

telekomunikasi dan informasi. Sekarang ini penggunaan teknologi informasi

sangat diperlukan dan merupakan sumber daya penting, sebab kemampuan

orang untuk menggunakan informasi semakin kuat. Ketersediaan sarana dan

prasarana di BPPT Kabupaten Karanganyar seperti pernyataan yang

diungkapkan oleh Bapak Purwanto selaku Kabid Penelitian dan Administrasi

berikut : “Sarana itu ada kendaraan operasional, perangkat-perangkat,

komputer ada, tenaga siap. Teknologi kami belum sempurna. Kalau untuk

intern sini sudah, jadi bisa akses semua perizinan bisa online. Tapi kalau

untuk keluarnya belum, akses keluar belum bisa”. (Wawancara tanggal 16

April 2012)

Sehubungan dengan hal di atas, Ibu Wati selaku Kaasubid Informasi dan

Pendaftaran memberikan pernyataan sebagai berikut:

“…jika tidak taat, bisa komplain dari pemohon, kenapa lama, itu

karena semuanya tidak mendukung. Itu bukan kesalahan petugas, tapi

karena SDMnya kurang, jadi penyelesaiaannya akan molor. Dari

pihak intern jika tidak taat aturan ada teguran, SDMnya kurang,

peralatannya kurang, komputernya kurang, kayak tadi kenapa web

belum bisa digunakan ya karena keterbatasan SDMnya tadi…”.

(Wawancara tanggal 14 April 2012)

Page 116: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Hal di atas dilengkapi lagi oleh pernyataan Bapak Warsito selaku pegawai

bidang perizinan IUI sebagai berikut:

“Pendukungnya ya…untuk tinjau lokasi ada mobil tim…cuma masih

terbatas mbak…cuma ada mobil avanza satu, mobil tua (zebra) ada

dua…nggak tahu untuk tahun ini dapat lagi nggak. Tinjau lokasi

personilnya kan banyak mbak…Untuk tinjau lokasi home industri

pakai motor. Trus selain itu ya cuma komputer, ya peralatan seperti

dikantor-kantorlah sama. Kalau saya ini ya mbak ya, saya sudah bisa

komputer aja sudah bagus…hehe kayak saya ini ya kesulitan mbak,

tanya-tanya ke yang lebih muda…hehe”.

“…di sini ada pengamannya mbak…di bagian informasi kan berkas

masuk…itu di scan mbak…ini kan pernah, ada tumpukan banyak kan

kadang ketlisut…nah…scanan itu menolong sekali mbak… Kita kan

bisa ngeprint ulang dari scanan tadi. Jadi scan dulu…makanya itu

juga mempengaruhi waktu (1 hari), setelah discan baru dibawa

kesini…”. (Wawancara tanggal 16 April 2012)

Dukungan sarana dan prasarana di BPPT Kabupaten Karanganyar

cukup memadai, meskipun jumlah komputer yang digunakan masih kurang

namun proses penyelenggaraan pelayanan perizinan masih dapat berjalan

dengan lancar. Sarana dan prasarana pendukung dalam pemberian pelayanan

seperti tempat parkir, mushola, ruang tunggu yang nyaman, kotak saran,

toilet, tempat fotocopy disediakan dengan baik oleh pihak BPPT Kabupaten

Karanganyar. BPPT juga memiliki pengaman yaitu disediakannya scan untuk

menyecan setiap perizinan yang masuk. Scan ini bertujuan agar setiap

perizinan yang masuk dapat terdokumentasi dengan baik dan menghindari

hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kemungkinan hilangnya (ketlisut)

berkas yang dikumpulkan. Dalam penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi masih belum dapat digunakan secara maksimal oleh pihak

pemohon izin, karena dalam website yang tersedia kita belum bisa

mengakses segala informasi misalnya seperti kita ingin mengetahui dan atau

Page 117: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

mengontrol sampai mana proses perizinan kita dikerjakan, namun dalam

website (http://bppt.karanganyar.go.id) yang ada kita disediakan tempat

untuk berkomentar atau memberikan saran dan kritik terhadap pelayanan

yang diberikan, kita juga akan mendapatkan jawaban atau respon dari BPPT

atas komentar yang diberikan. Informasi yang ada di dalam website juga

selalu diperbarui seperti informasi mengenai jadwal peninjauan lokasi dan

setiap komentar yang diberikan dibalas atau direspon dengan baik.

Sistem dan Prosedur Pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di Kabupaten

Karanganyar

Sistem dan prosedur Izin Usaha Industri (IUI) di Kapupaten Karanganyar

dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizianan Terpadu (BPPT). Sistem dan

prosedur yang diterapkan di BPPT Kabupaten Karanganyar cukup sederhana,

khususnya bagi para pemohon. Prosedur one stop service yang dicanangkan oleh

pemerintah, telah banyak memudahkan para pemohon dalam mengurus perizinan

tersebut. Bagan alur yang panjang, hanya perlu dilewati dengan satu pintu bagi para

pemohon. Sehingga prosedur yang selanjutnya, akan ditangani oleh para pegawai

BPPT.

Sistem dan prosedur yang ada juga transparan, akuntabel serta dukungan

sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai. IUI merupakan perizinan paket,

persyaratan yang harus dipenuhi sudah jelas, dan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Adapun persyaratan tersebut adalah harus mengisi beberapa formulir dan

melengkapi persyaratan lain, disamping melengkapi persyaratan pendukung lainnya

berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Gangguan (Ho), Izin Lokasi,

memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya

Page 118: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), dan

telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi. Kejelasan biaya perizinan IUI

telah diatur dalam perundang-undangan yaitu UU nomor 28 tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam Undang-undang tersebut telah dijelaskan

bahwa perizinan yang masih membayar retribusi yaitu Izin Mendirikan Banguanan

(IMB), Izin Gangguan (HO), dan Izin Trayek. Jadi dengan demikian, untuk

mendapatkan IUI retribusi yang dibayarkan hanya pada IMB dan Ho, sebab IUI

merupakan perizinan paket.

Waktu penyelesaian perizinan IUI dapat diselesaikan selama 5 hari setelah

berkas lengkap dan benar. Masih adanya 14,29% perizinan yang diselesaikan lebih

dari 5 hari, hal tersebut selain disebabkan karena proses birokrasi intern di dalam

BPPT Kabupaten Karanganyar sendiri, juga berkaitan dengan kesiapan pihak

pemohon (pabrik), serta jika ada kesalahan pengisian formulir dari pihak pemohon

maka petugas harus menunggu proses pembetulan perizinan yang diajukan.

Dalam keterbukaan akses informasi proses perizinan dapat diakses melalui

telepon, selain itu pihak pemohon bisa datang langsung ke kantor BPPT untuk

menanyakan perizinan yang diajukan sampai mana. Pihak BPPT telah memiliki

website yaitu http://bppt.karanganyar.go.id namun web tersebut belum

dimaksimalkan fungsinya untuk mengakses informasi tentang proses perizinan.

Namun untuk tahun ke depan pihak BPPT akan memaksimalkan penggunaan web

tersebut agar dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang

berhubungan dengan pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT

Kabupaten Karanganyar. Pelayanan perizinan IUI diatur oleh Perda nomor 8 tahun

2002, jadi untuk kepastian hukum yang sah itu pasti karena ada peraturan yang

Page 119: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

mengaturnya. Sehingga memiliki Izin Usaha Industri (IUI) dapat memberikan

kepastian hukum yang sah pada pemilik perusahaan dan dapat digunakan

sebagaimana fungsinya.

Akuntabilitas petugas dalam pertanggungjawaban penyelenggaraan

pelayanan dan tanggungjawab dalam mengatasi adanya keluhan-keluhan dari pihak

pemohon, dapat dikatakan bertanggungjawab. Petugas tidak mau menyalahi aturan

yang ada, jika ada kekurangan atau kesalahan dalam pengisian formulir, petugas

yang bersangkutan langsung memberitahukan kepada pihak pemohon. Di samping

itu, jika ada pihak pemohon yang menginginkan izinnya cepat tapi mengindahkan

persyaratan pendukung lainnya seperti izin-izin yang harus dimiliki terlebih dulu

maka petugas tidak akan memproses perizinan yang diajukan karena

ketidaklengkapan persyaratan. Biarpun ada pemohon yang inginnya cepat namun

persyaratanya masih kurang, petugas tetap mematuhi peraturan dan prosedur yang

ada.

Dukungan sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan cukup memadai,

meskipun jumlah komputer yang digunakan masih kurang namun proses

penyelenggaraan pelayanan perizinan masih dapat berjalan dengan lancar. BPPT

Kabupaten Karanganyar memiliki pengaman yaitu disediakannya scan untuk

menyecan setiap perizinan yang masuk. Scan ini bertujuan agar setiap perizinan yang

masuk dapat terdokumentasi dengan baik dan menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan, seperti kemungkinan hilangnya (ketlisut) berkas yang dikumpulkan.

Dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi masih belum dapat

digunakan secara maksimal oleh pihak pemohon izin, karena dalam website yang

tersedia belum bisa digunakan untuk mengakses segala informasi misalnya seperti

Page 120: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

kita ingin mengetahui dan atau mengontrol sampai mana proses perizinan kita

dikerjakan, namun dalam website (http://bppt.karanganyar.go.id) tersebut,

disediakan tempat untuk berkomentar atau memberikan saran dan kritik terhadap

pelayanan yang diberikan, pihak BPPT Kabupaten Karanganyar akan merespon dan

memberikan balasan atas komentar yang telah disampaikan.

Page 121: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama ini birokrasi yang ada belum mampu menunjukkan kondisi prima

sesuai dengan harapan masyarakat. Terlihat dari adanya anggapan masyarakat

mengenai proses pengurusan perizinan yang berbelit-belit, tidak transparan, tidak

ada kejelasan besarnya biaya dan kepastian waktu dalam penyelesaian perizinan,

serta keluhan baik masyarakat umum dan swasta/ dunia usaha baik tingkat lokal,

nasional maupun internasional. Penyelenggaraan pelayanan publik yang tidak

sesuai dengan harapan masyarakat akan berdampak pada menurunnya

kepercayaan masyarakat dan dapat menghambat masuknya investasi serta

perkembangan perekonomian daerah.

Berbekal semangat otonomi daerah dalam memberikan pelayanan yang

lebih baik kepada masyarakat, Kabupaten Karanganyar membangun sebuah

sistem pelayanan publik yang lebih baik dan berkualitas termasuk pelayanan

perizinan yaitu diterapkannya sistem pelayanan satu pintu (One Stop Service).

Pelayanan terpadu satu pintu di Kabupaten Karanganyar adalah Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPPT).

Penulis memfokuskan pada pelayanan Izin Usaha Industri (IUI).

Pelayanan IUI termasuk dalam pelayanan administratif yaitu pelayanan dalam

bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam penelitian ini

adalah perusahaan, sebagai bukti pendirian usaha yang memiliki kepastian

hukum yang sah. Seperti adanya ketentuan peraturan perundangan bahwa setiap

Page 122: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

pendirian perusahaan industri wajib memiliki IUI, maka diselenggarakan

pelayanan perizinan IUI.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai Sistem dan Prosedur Pelayanan IUI di Kabupaten Karanganyar yang

dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten

Karanganyar dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kesederhanaan

Sistem dan prosedur pelayanan IUI di BPPT Kabupaten Karanganyar

dapat dikatakan sederhana. Prosedur dalam pengajuan perizinan mudah,

dapat dipahami oleh pemohon serta efisien. Dengan diterapkannya One Stop

Service pemohon mendapatkan kemudahan dalam pengurusan IUI. Meskipun

alur pelayanan yang begitu panjang, namun pemohon cukup meminta dan

mengumpulkan persyaratan pendukung, berkas/ formulir-formulir yang telah

diisi dengan lengkap di bagian informasi dan pendaftaran, untuk proses

pengurusan selanjutnya akan dilanjutkan/ diselesaikan oleh petugas.

Kemudahan dalam akses informasi mengenai persyaratan pengajuan

perizinan pihak pemohon bisa mendapatkannya dengan datang langsung ke

kantor BPPT Kabupaten Karanganyar dan menanyakannya kepada petugas

bagian informasi dan pendaftaran, pemohon belum bisa mengaksesnya

melalui website resmi yang telah disediakan.

2. Transparansi

Sistem dan prosedur IUI di BPPT Kabupaten Karanganyar dapat

dikatakan transparan. Hal ini terlihat dari persyaratan, jumlah/ rincian biaya

dan waktu penyelesaian IUI jelas, dan diatur serta dilaksanakan sesuai

Page 123: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan yang

digunakan adalah Permendustri No. 41/M-IND/PER/6/2008; Perda No. 8

tahun 2002 dan UU No. 28 Tahun 2009. Namun terjadi 14,29% perizinan

yang selesai/ diterbitkan lebih dari 5 hari, hal itu disebabkan karena dalam

pemrosesan perizinan IUI melalui beberapa pejabat, yang terkadang pejabat

yang berkaitan tidak ada ditempat (rapat) selain itu, juga karena kesiapan dari

pihak pemohon sendiri dan kesalahan pengisian formulir.

Pemohon yang mengajukan IUI dapat mengakses perizinannya

dengan menanyakan langsung ke kantor BPPT Kabupaten Karanganyar dan

juga bisa melalui telepon, untuk mengecek atau mengontrol melalui web

yang disediakan belum dapat dilakukan. Produk pelayanan yaitu IUI telah

disesuaikan dengan berkas yang ada, juga dari pembetulan apabila ada

kesalahan penulisan baik nama perusahaan maupun alamat. Selain itu, izin

yang dikeluarkan juga berdasar hukum yang berlaku, sehingga dapat

memberikan rasa aman dan kenyamanan terhadap pemilik perusahaan.

3. Akuntabilitas

Pertanggungjawaban para pegawai BPPT Kabupaten Karanganyar

baik terhadap para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam pemberian

perizinan dapat dikatakan akuntabel. Petugas dalam memberikan pelayanan

selalu mematuhi peraturan yang ada, mereka tidak berani melanggar

peraturan sebab akan dikenakan sanksi baik berupa teguran maupun

peringatan dari pimpinan dan sanksi tersebut bisa sampai pada kejaksaan.

Jika terjadi komplain dari pemohon itu bukan karena kesalahan petugas,

Page 124: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

namun ada yang tidak mendukung, seperti jumlah sumber daya manusia yang

kurang, jumlah peralatannya, dan juga jumlah komputer yang kurang.

Dalam penyelesaian keluhan, sebenarnya pihak BPPT telah

menyediakan questioner mengenai kepuasan pelanggan. Hal itu bertujuan

untuk evaluasi sampai dimana kinerja BPPT Kabupaten Karanganyar, namun

questioner tersebut tidak maksimal penggunaannya karena pihak pemohon

enggan untuk mengisi. Selama ini jarang ada keluhan, meskipun ada keluhan

petugas berusaha memahami, menjelaskan dan memberitahukan kepada

pemohon dengan sabar dan baik.

4. Dukungan Sarana dan Praasarana

Dukungan sarana dan prasarana di BPPT Kabupaten Karanganyar

cukup memadai. Sarana dan prasarana yang tersedia antara lain tersedianya

mobil dan motor untuk peninjauan lokasi, komputer, website, adanya ruang

tunggu yang nyaman, toilet, kotak saran, mushola, tempat parkir yang cukup

luas, serta tempat untuk fotocopy. Meskipun jumlah komputer yang tersedia

masih kurang, namun penyelenggaraan pelayanan perizinan masih bisa

berjalan dengan lancar. BPPT Kabupaten Karanganyar juga di dukung

dengan adanya scanner. Scanner berguna untuk menghindari hilangnya

berkas yang telah dikumpulkan. Namun dalam penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi BPPT Kabupaten Karanganyar kurang maksimal,

padahal telah disediakan website resmi BPPT yaitu

http://bppt.kranganyar.go.id. Hal itu disebabkan karena keterbatasan sumber

daya manusianya, tidak semua pegawai di BPPT Kabupaten Karanganyar

memahami IT.

Page 125: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa

secara umum sistem dan prosedur pelayanan Izin Usaha Industri (IUI) di

Kabupaten Karanganyar sudah sederhana, transparan, akuntabel serta sarana dan

prasarana cukup memadai. Namun masih ada beberapa saran yang penulis

sampaikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak BPPT

Kabupaten Karanganyar. Beberapa saran tersebut sebagai berikut :

1. Meskipun sistem dan prosedur pelayanan IUI itu menguntungkan bagi

pihak pemohon namun alur prosedurnya masih cukup panjang, sehingga

petugas yang menjalankan proses selanjutnya masih panjang dan melalui

beberapa bidang. Oleh karena itu, untuk alur prosedurnya lebih

disederhanakan atau diperpendek lagi agar tidak membutuhkan waktu

yang lama dan bisa lebih efisien, sehingga dapat memperlancar

pekerjaan. Dalam website sebaiknya persyaratan lengkap dan formulir

pendaftaran pengajuan perizinan IUI dapat dicantumkan di dalamnya,

sehingga pemohon lebih mudah mendapatkan izin tersebut dan lebih

mempercepat kepengurusannya.

2. Persyaratan, rincian biaya dan waktu penyelesaian IUI sudah jelas, dan

diatur serta dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku. Namun dalam mengakses atau mengontrol

perizinan masih manual, diharapkan pihak BPPT Kabupaten Karanganyar

dapat memaksimalkan website yang telah tersedia dengan memberikan

aplikasi yang mendukung segala informasi dan perizinan yang diajukan

Page 126: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

oleh pihak pemohon, serta segala informasi pelayanan harus

dipublikasikan dan disosialisasikan melalui media.

3. Meskipun usaha dalam bertanggungjawab atas kinerja yang dilakukan

pihak BPPT Kabupaten Karanganyar sudah baik, yaitu dengan

mengadakan questioner. Akan tetapi pihak pemohon enggan mengisi,

seharusnya pihak BPPT memberikan pengertian dan sosialisasi terhadap

masyarakat/ pemohon izin dan memberitahukan fungsi dan kemanfaatan

dari questioner tersebut.

4. Adanya jumlah komputer yang kurang serta jumlah sumber daya manusia

yang terbatas baik kuantitas maupun kualitasnya, disarankan pihak BPPT

Kabupaten Karanganyar memberikan pelatihan terhadap pegawainya

mengenai fungsi dan kemanfaatan dari penggunaan teknologi dan

informasi serta menambah jumlah komputer yang ada. Jumlah komputer

yang disediakan paling tidak disesuaikan dengan jumlah petugas yang

melayani perizinan, agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan

memudahkan baik bagi petugas sendiri maupun pihak pemohon.

Page 127: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

DAFTAR PUSTAKA

Gie, Liang. 1988. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Supersukses &

Nur Cahaya

Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik Konsep, Dimensi, Indikator, dan

Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media

Haris, Herdiansyah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset

Moenir. 1982. Tatalaksana (Manajemen) Perkantoran dan Penerapannya. Jakarta:

Pradnya Paramita

Moleong, Lexy. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

___________ 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2010. Manajemen Pelayanan: Pengembangan

Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi dan

Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan

Yang Baik). Bandung: PT Reflika Aditama

Slamet, Yulius. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: LPP UNS dan UNS

Press

Sukoco, Badri M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:

Erlangga

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press

Syukri, Agus Fanar. 2009. Standar Pelayanan Publik PEMDA Berdasarkan ISO

9001/ IWA-4. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Jurnal :

Arif, Mohammed. 2008. “Customer Orientation in e-Government Project

Management: a Case Study”. Electronic Journal of e-Government Vol. 6 Issue 1

diakses pada www.ejeg.com

Page 128: SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA/Sistem...SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN IZIN USAHA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Priyono, Agung. 2006. Pelayanan Satu Atap Sebagai Pelayanan Prima di Era

Otonomi Daerah. Jurnal Spirit Publik Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 Hal. 67- 74.

FISIP UNS. Surakarta

Sun Yan. 2008. “The Analyze on Accounting Information System of Third-party

Logistics Enterprise”. International Business Research (IBR) Vol. 1, No. 2 diakses

pada www.ccsenet.org/ibr

Susiloadi, Priyanto. 2006. Peranan Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam

Pelayanan Publik. Jurnal Spirit Publik Vol. 2, No.2, Oktober 2006 Hal. 81-90. FISIP

UNS. Surakarta

Sumber Lain :

Laporan Izin Usaha Industri (IUI) Januari s/d Desember 2011

Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 17 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan

Fungsi Jabatan Struktural Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Karanganyar

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Karja Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 8 tahun 2002 tentang Izin Industri

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 41/M-IND/PER/6/2008

Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan

Tanda Daftar Industri

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah

www.bppt.karanganyar.go.id