sistem biaya standar

15
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya I. Pengertian Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. II. Prosedur Penentuan Biaya Standar Biaya Bahan Baku Standar, terdiri atas : 1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar. 2. Harga satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar. Kuantitas Standar Bahan Baku dapat ditentukan dengan menggunakan : 1. Penyelidikan teknis. 2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk : a) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu. b) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu. c) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa : 1. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu 1 tahun. 2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar. 3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang. III. Biaya Tenaga Kerja Standar Jam Tenaga Kerja Standar dapat ditentukan dengan cara : 1. Mnghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari Kartu Harga Pokok (Cost Sheet) periode yang lalu. 2. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. 3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan. 4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk SISTEM BIAYA STANDAR

Upload: degi-sugara

Post on 30-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

I. Pengertian

Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya

yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai

kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain

tertentu.

II. Prosedur Penentuan Biaya Standar Biaya Bahan Baku Standar, terdiri atas :

1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik

tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.

2. Harga satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.

Kuantitas Standar Bahan Baku dapat ditentukan dengan menggunakan :

1. Penyelidikan teknis.

2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :

a) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan

yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu.

b) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan

yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.

c) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan

yang paling baik.

Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :

1. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk

jangka waktu 1 tahun.

2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.

3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

III. Biaya Tenaga Kerja Standar

Jam Tenaga Kerja Standar dapat ditentukan dengan cara :

1. Mnghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari Kartu

Harga Pokok (Cost Sheet) periode yang lalu.

2. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.

3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah

keadaan nyata yang diharapkan.

4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan

pengetahuan operasi produksi dan produk

SISTEM BIAYA STANDAR

Page 2: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

IV. Biaya Overhead Pabrik Standar Tarif Overhead Standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang

dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Untuk pengendalian

BOP dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran

biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Tarif BOP standar menggabungkan

biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan

tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif ini semua BOP diperlakukan sebagai biaya

variabel. Di lain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan

variabel, dan memperlakukan BOP tetap sebagai biaya yang jumlahnya tetap dalam

volume tertentu.

V. Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar

Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih

(variance). Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari

analisi ini diselidiki penyebab terjadinya selisih yang merugikan.

VI. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung Ada 3 model analisis selisih biaya produksi langsung :

1. Model Satu Selisih (The One-Way Model)

Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak

dipecah kedalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam

selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas.

Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih Laba) dan R (selisih Rugi).

Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini :

Diketahui :

St = Total Selisih

Hst = Harga Standar

Kst = Kuantitas Standar

HS = Harga Sesungguhnya

KS = Kuantitas Sesungguhnya

2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model)

Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi 2

macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.

Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan sebagai berikut :

Perhitungan Selisih Harga Perhitungan Selisih Kuantitas

St = ( HSt x KSt ) – ( HS x KS )

SH = ( HSt – HS ) x KS

SK = ( KSt – KS ) x HSt

Page 3: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Diketahui :

SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas

Hst = Harga Standar Kst = Kuantitas Standar

HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya

2. Model Tiga Selisih (The Two-Way Model)

Selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi 3

macam selisih berikut ini : Selisih Harga, Selisih Kuantitas, Selisih Harga /

Kuantitas.

Hubungan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat terjadi dengan kemungkinan

berikut ini :

a) Harga dan Kuantitas Standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari

harga dan kuantitas sesungguhnya.

Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar

dan Kuantitas Standar masing-masing ” Lebih Rendah ” dari Harga

Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan

berikut ini :

Perhitungan Selisih Harga

Perhitungan Selisih Kuantitas

Perhitungan Selisih Gabungan

yang merupakan Selisih Harga

/

Kuantitas

Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar

dan Kuantitas Standar masing-masing ” Lebih Tinggi ” dari Harga

Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan

berikut ini :

Perhitungan Selisih Harga

Perhitungan Selisih Kuantitas

Perhitungan Selisih Gabungan

SH = ( HSt – HS ) x KSt

SH = ( HSt – HS ) x KS

SK = ( KSt – KS ) x HSt

SK = ( KSt – KS ) x HS

SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )

SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )

Page 4: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

yang merupakan Selisih Harga

/

Kuantitas

b) Harga Standar “ Lebih Rendah “ dari Harga Sesungguhnya, namun

sebaliknya Kuantitas Standar ” Lebih Tinggi “ dari Kuantitas Sesungguhnya.

Selisih gabungan yang merupakan selisih harga / kuantitas tidak akan terjadi.

Dengan demikian perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi

seperti ini dengan model 3 selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Perhitungan Selisih Harga

Perhitungan Selisih Kuantitas

Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol

c) Harga Standar “ Lebih Tinggi “ dari Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya

Kuantitas Standar ” Lebih Rendah “ dari Kuantitas Sesungguhnya.

Selisih gabungan tidak akan terjadi. Perhitungan selisih dengan model 3

selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Perhitungan Selisih Harga

Perhitungan Selisih Kuantitas

Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol

SH = ( HSt – HS ) x KS

SH = ( HSt – HS ) x KSt

SK = ( KSt – KS ) x HSt

SK = ( KSt – KS ) x HS

Page 5: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

CONTOH SOAL

PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak

120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan

yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.

Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg /

unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga

kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun

kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan

jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.

Diminta Carilah :

1. Selisih harga bahan baku.

2. Selisih kuantitas bahan baku.

3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.

4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung

5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih

gaji dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah

PENYELESAIAN :

1. Selisih Harga Bahan Baku :

Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg

= ( Rp. 2.100 – Rp. 2.150 ) x 750.000

= Rp. 37.500.000,- ( Laba )

2. Selisih Kuantitas Bahan Baku :

Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std

= [ 700.000 – ( 6 x 120.000 ) ] x Rp. 2.150

= Rp. 43.000.000 ( Laba )

3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :

Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah

Std

= [ 365.000 – ( 3 x 120.000 ) ] x Rp. 2.400

= Rp. 12.000.000,- ( Rugi )

Page 6: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung :

Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg

= [ Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ] x 365.000

= Rp. 36.500.000,- ( Rugi )

5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar :

Gaji dan upah ( 2.500 x 365.000) Rp. 912.500.000,- —

Berbagai perkiraan hutang — Rp. 912.500.000,-

Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya :

Barang dalam proses ( 360.000 x 2.400 ) Rp. 864.000.000,- —

Selisih efisiensi TK langsung Rp. 12.000.000,- —

Selisih tarif TL langsung Rp. 36.500.000,- —

Gaji dan upah — Rp. 912.500.000,-

Page 7: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

SOAL-SOAL PRAKTIKUM

KASUS 1

PT. SINAR REMBULAN dalam mengolah produknya menggunakan 2 macam bahan

baku untuk produk A. Berikut data-data mengenai bahan baku X dan Y untuk tahun

1996.

Data-data Harga Standar (STD) dan Harga Sesungguhnya (SSG) :

Bulan Bahan X Bahan Y

STD SSG STD SSG

Jan 1.200 1.220 750 770

Feb 1.200 1.250 750 770

Mar 1.225 1.250 750 770

Apr 1.225 1.250 750 770

Mei 1.225 1.250 750 770

Jun 1.225 1.250 750 770

Jul 1.225 1.250 780 810

Ags 1.225 1.250 780 810

Sep 1.225 1.250 780 810

Okt 1.240 1.300 780 810

Nov 1.240 1.300 780 810

Des 1.240 1.300 780 810

Data-data Kuantitas Pemakaian Standar (STD) dan Pemakaian Sesungguhnya (SSG) :

Bulan Bahan X Bahan Y

STD SSG STD SSG

Jan 1.500 1.550 2.700 2.850

Feb 1.500 1.550 2.700 2.800

Mar 1.500 1.600 2.700 2.800

Apr 1.500 1.570 2.700 2.825

Mei 1.500 1.570 2.700 2.800

Jun 1.500 1.570 2.700 2.850

Jul 1.500 1.600 2.700 2.825

Ags 1.500 1.600 2.700 2.850

Page 8: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Sep 1.500 1.575 2.700 2.850

Okt 1.500 1.550 2.700 2.870

Nov 1.500 1.600 2.700 2.870

Des 1.500 1.575 2.700 2.870

Diminta :

1. Hitung selisih harga bahan baku X dan Y untuk tahun 1996.

2. Hitung selisih kuantitas bahan baku X dan Y untuk tahun 1996.

JAWABAN :

KASUS 1

PT. SINAR REMBULAN

Tabel 1. Selisih Harga Bahan Baku X

Bulan

Kuantitas

Sesungguhnya

( Kg )

Harga

Standar

( Rp. )

Harga

Sesungguhnya

( Rp. )

Selisih

( Rp. )

Jan 1.550 1.200 1.220 31.000

Feb 1.550 1.200 1.250 77.500

Mar 1.600 1.225 1.250 40.000

Apr 1.570 1.225 1.250 39.250

Mei 1.570 1.225 1.250 39.250

Jun 1.570 1.225 1.250 39.250

Jul 1.600 1.225 1.250 40.000

Ags 1.600 1.225 1.250 40.000

Sep 1.575 1.225 1.250 39.375

Okt 1.550 1.240 1.300 93.000

Nov 1.600 1.240 1.300 96.000

Des 1.575 1.240 1.300 94.500

J u m l a h 669.125

Page 9: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Tabel 2. Selisih Harga Bahan Baku Y

Bulan

Kuantitas

Sesungguhnya

( Kg )

Harga

Standar

( Rp. )

Harga

Sesungguhnya

( Rp. )

Selisih

( Rp. )

Jan 2.850 750 770 57.000

Feb 2.800 750 770 56.000

Mar 2.800 750 770 56.000

Apr 2.825 750 770 56.500

Mei 2.800 750 770 56.000

Jun 2.850 750 770 57.000

Jul 2.825 780 810 84.750

Ags 2.850 780 810 85.500

Sep 2.850 780 810 85.500

Okt 2.870 780 810 86.100

Nov 2.870 780 810 86.100

Des 2.850 780 810 85.500

J u m l a h 851.950

2. Selisih Kuantitas Bahan Baku

Tabel 1. Selisih Kuantitas Bahan Baku X

Bulan

Harga

Standar

( Rp. )

Kuantitas

Standar

( Kg )

Kuantitas

Sesungguhnya

( Kg )

Selisih

( Rp. )

Jan 1.200 1.500 1.550 60.000

Feb 1.200 1.500 1.550 60.000

Mar 1.225 1.500 1.600 122.500

Apr 1.225 1.500 1.570 85.750

Mei 1.225 1.500 1.570 85.750

Jun 1.225 1.500 1.570 85.750

Jul 1.225 1.500 1.600 122.500

Ags 1.225 1.500 1.600 122.500

Sep 1.225 1.500 1.575 91.875

Okt 1.240 1.500 1.550 62.000

Page 10: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Nov 1.240 1.500 1.600 124.000

Des 1.240 1.500 1.575 93.000

J u m l a h 1.115.625

Tabel 2. Selisih Kuantitas Bahan Baku Y

Bulan

Harga

Standar

( Rp. )

Kuantitas

Standar

( Kg )

Kuantitas

Sesungguhnya

( Kg )

Selisih

( Rp. )

Jan 750 2.700 2.850 112.500

Feb 750 2.700 2.800 75.000

Mar 750 2.700 2.800 75.000

Apr 750 2.700 2.825 93.750

Mei 750 2.700 2.800 75.000

Jun 750 2.700 2.850 112.500

Jul 780 2.700 2.825 97.500

Ags 780 2.700 2.850 117.000

Sep 780 2.700 2.850 117.000

Okt 780 2.700 2.870 132.600

Nov 780 2.700 2.870 132.600

Des 780 2.700 2.870 132.600

J u m l a h 1.273.050

Page 11: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

KASUS 2

PT. GEMERLAP BINTANG pada tahun 1995 memproduksi produk jadi sebanyak

20.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 70.000 kg, sedangkan yang

digunakan dalam proses produksi sebanyak 60.000 kg.

Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 4 kg /

unit dengan standar harga Rp. 1.100,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga

kerja langsung 2 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 4.600,- / jam . Namun

kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 1.050,- / kg dengan

jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 41.800 jam dengan tarif Rp. 4.800, / jam.

Diminta :

1. Selisih harga bahan baku.

2. Selisih kuantitas bahan baku.

3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.

4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung

5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih

gaji dan upah.

JAWABAN :

KASUS 2

PT. GEMERLAP BINTANG

1. Selisih Harga Bahan Baku :

Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg

= ( Rp. 1.050 – Rp. 1.100 ) x 70.000

= Rp. 3.500.000,- ( Laba )

2. Selisih Kuantitas Bahan Baku :

Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std

= [ 60.000 – ( 4 x 20.000 ) ] x Rp. 1.100

= Rp. 22.000.000,- ( Laba )

3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :

Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah

Std

= [ 41.800 – ( 2 x 20.000 ) ] x Rp. 4.600

= Rp. 8.280.000,- ( Rugi )

4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung :

Page 12: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg

= [ Rp. 4.800 – Rp. 4.600 ] x 41.800

= Rp. 8.360.000,- ( Rugi )

5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar :

Gaji dan upah ( 4.800 x 41.800) Rp. 200.640.000,- —

Berbagai perkiraan hutang — Rp. 200.640.000,-

Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya :

Barang dalam proses ( 40.000 x 4.600 ) Rp. 184.000.000,- —

Selisih efisiensi TK langsung Rp. 8.280.000,- —

Selisih tarif TL langsung Rp. 8.360.000,- —

Gaji dan upah — Rp. 200.640.000,-

Page 13: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

KASUS 3

CV. CAHAYA MENTARI yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki

2 dept. produksi dimana Bahan Baku hanya dipakai pada Dept. I dan BOP pada Dept. II.

Biaya standar untuk menentukan biaya produksi, berdasarkan data-data sebagai berikut :

a. Harga bahan distandarkan Rp. 100,-/kg untuk bahan A dan Rp. 400,-/kg untuk bahan

B ditambah biaya penanganan masing-masing 10 %. Untuk membuat satu unit

produk jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B.

b. Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di Dept. I

dan 100 orang di Dept. II, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja efektif 35

jam / minggu. Upah dan gaji total per minggu Dept. I Rp. 280.000 dan Dept. II Rp.

875.000,- ditambah 20 % sebagai cadangan premi lembur dan premi lain-lain. Dalam

Dept. I bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam Dept. II selama 2 jam.

c. Kapasitas normal produksi adalah 1.000 unit ( 100 % ) atau 4.000 jam mesin dengan

batas terendah produksi 80 % dan kapasitas penuh 120 %. BOP yang terdiri dari

overhead tetap dan variabel pada kapasitas normal adalah :

Variabel Tetap

Upah pegawai Rp. 320.000,- –

Bahan pembantu Rp. 140.000,- –

Lain-lain Rp. 20.000,- –

Penyusutan Mesin – Rp. 190.000,-

Listrik – Rp. 50.000,-

Pemeliharaan, dll – Rp. 80.000,-

Rp. 480.000,- Rp. 320.000,-

Dari data-data tersebut anda diminta untuk menyusun biaya standar per unit produk jadi

dan fleksible budget untuk BOP pada kapasitas 80 %, 100 %, 120 %.

JAWABAN :

KASUS 3

PT. CAHAYA MENTARI

• Penyusunan Biaya Standar Bahan Baku per Unit Produk :

Bahan A Bahan B

1. Harga bahan per unit (kg) Rp. 100,- Rp. 400,-

2. Biaya penanganan bahan 10 % 10 %

3. Kebutuhan bahan 2,5 kg 2 kg

4. Harga standar bahan per kg Rp. 110,- Rp. 440,- *)

5. Biaya standar bahan Rp. 275,- **) Rp. 1.100,-

6. Biaya standar bahan baku

(Rp. 275,- + Rp 1.100,- ) = Rp. 1.375,-

Page 14: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

*) Rp. 400 + ( 10 % x 400 ) = Rp. 440,-

**) 2,5 kg x Rp. 110,- = Rp. 275,-

• Penyusunan Biaya Standar Upah Langsung per Unit Produk :

Dept. I Dept. II

1. Tenaga Kerja 40 100

2. Jam kerja per minggu / orang 35 35

3. Jumlah jam kerja / minggu (1 x 2) 1.400 3.500

4. Jumlah biaya per minggu Rp. 280.000,- Rp. 875.000,-

5. Biaya per jam (4 : 3) Rp. 200,- Rp. 250,-

6. Cadangan premi 20 % Rp. 40,- Rp. 50,-

7. Biaya per jam total (5 + 6) Rp. 240,- Rp. 300,-

8. Kebutuhan jam kerja 2,5 2

9. Biaya standar upah

(2, x Rp. 240) + (2 x 300) = Rp. 1.200,-/unit

• Penyusunan Biaya Standar Overhead Pabrik per Unit Produk :

Jenis

80 %

100 %

120 %

Biaya Total

(Rp.)

Per jam

(Rp.)

Total (Rp.) Per jam

(Rp.)

Total (Rp.) Per jam (Rp.)

Biaya variabel :

Upah pengawas

Bahan. pembantu

Lain-lain

256.000

112.000

16.000

80

35

5

320.000

140.000

20.000

80

35

5

384.000

168.000

24.000

80

35

5

384.000 120 480.000 120 576.000 120

Biaya Tetap :

Peny. mesin

Listrik

Pemeliharaan

190.000

50.000

80.000

190.000

50.000

80.000

190.000

50.000

80.000

320.000 320.000 320.000

Jumlah Biaya 704.000 800.000 896.000

Biaya standar overhead pabrik dibuat pada kapasitas normal dimana :

Rp. 480.000 Rp. 320.000

BOP / jam = —————– = Rp. 120,- BOP Tetap = —————– = Rp. 80,-

4000 4.000

Overhead Standar / jam = Rp. 120 + Rp. 80 = Rp. 200

Biaya overhead pabrik = Rp. 200 x 4 = Rp. 800,-

• Biaya Standar Produksi per unit :

Bahan Baku Rp. 1.375,-

Upah Langsung Rp. 1.200,-

Overhead Pabrik Rp. 800,-

Page 15: Sistem Biaya Standar

Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Biaya Produksi Standar Rp. 3.375,- / unit