sinopsis siti nurbaya

Upload: ripto-atmaja

Post on 10-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    1/6

    1

    SINOPSIS CINTA

    Kota Padang, Sumatera Barat, di sebelah kampung Ranah, hiduplah

    beberapa keluarga. Kira-kira pukul satu siang, kelihatan dua orang

    anak muda bernaung di bawah pohon ketapang yang rindang, di depan

    sekolah Belanda, pasar Ambacang di Padang. Seolah-olah mereka hendak

    memperlindungkan dirinya dari panas yang memancar dari atas dan timbul

    ke tanah, bagaikan uapan air yang mendidih.

    Seorang dari anak muda ini, ialah anak laki-laki, yang umurnya kira-kira

    18 tahun. Pakaiannya, baju jas tutup putih dan celana pendek hitam, yang

    berkancing di ujung aya. Teman anak muda ini, ialah seorang anak

    perempuan yang umurnya kira-kira 15 tahun. Pakaian anak gadis ini pun

    pakaian anak Belanda juga. Rambutnya yang hitam dan tebal itu, diikatnya

    dengan pita.

    Alangkah cantiknya anak perawan ini, tatkalanberdiir sedemikian.

    Seakan-akan dagang yang rawan. Mereka berdua saling bercakap.-cakap di

    bawah pohon yang rindang itu.

    Tak lama kemudian datanglah seorang kasir yang membawa kereta

    kudanya menghampiri kedua anak itu. Lalu kedua anak tersebut naiklah ke

    dalam kereta kuda itu.

    Setelah itu bendi yang membawa kedua anak muda ini masuk ke dalam

    pekarangan rumah Sam, yang letaknya di sebelah rumah yang dimasuki anak

    perawan anak perempuan. Anak laki-laki ini sampai ke rumahnya dan

    ayahnya berada di depan rumah menyambut pulang anaknya dari sekolah.

    Kedua anak muda tersebut yaitu anak laki-laki yang dipanggil Sam

    adalah Samsul Bahri, anak Sultan Mahmudd Syah, penghulu di Padang.

    Seorang yang berpangkat dan berbangsa tinggi. Sedangkan anak perempuan

    D

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    2/6

    2

    yang bersama Sam tadi adalah Siti Nurbaya, anak Baginda Sulaiman, seorang

    saudagar kaya di Padang, yang mempunyai perahu di laut, beberapa toko

    yang besar, serta kebun yang lebar. Oleh sebab itu, Samsul Bahri dan Siti

    Nurbaya bukan orang lain lagi, melainkan seperit orang yang seibu dan

    sebapak. Istimewanya karena mereka anak tunggal, tiada berkacak tiada

    beradik.

    Tiga bulan kemudian tibalah waktu Sam untuk berangkat ke Jakarta

    meninggalkan kota Padang dan meninggalkan Nur.

    Di saat Nur ditinggal Sam, dia merasa kesepian dan tiada tempat

    untuknya menceritakan isi hatinya.

    Di kampung Ranah ada seorang saudagar yang kaya raya. Badannay

    kurus tinggi, punggungnya bungkuk udang, dadanya cekung, serta kakinya

    pengkar, kepalanya besar umurnya lebih dari setengah abad, dan kulit

    mukanya berkerut-kerut sera penuh dengan bekas penyakit cacar.

    Gambaran di atas merupakan gambaran seorang saudagar yang kaya

    raya, yaitu Datuk Maringgih. Dia adalah seorang yang bakhir, loba dan

    tamak, tiada pengasih dan penyayang, serta kasar tingkah lakunya, seperti

    binatang buas (liar).

    Setelah itu, beberapa kemudian, keluarga Siti Nurbaya tertimpa

    musibah, yaitu ketiga toko besar milik Baginda Sulaiman, ayah Nur, habis

    termakan oleh api yang begitu besar, hingga tiada tersisa sedikitpun. Harta

    yang ada di dalamnya, hanya tinggal abu bekas toko.

    Tinggallah satu lagi harapan ayahku, yaitu kebun kelapa di ujung karang.

    Tetapi pengharapan ini pun musnah juga, karena pohon-pohon kelapa kami

    tidak berbuah lagi, sedangkan buahnya tua dan muda membusuk, gugur ke

    tanah. Batangnya pun mati semua.

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    3/6

    3

    Selang beberapa minggu, kapal-kapal yang ada di pelabuhan yang

    membawa rempah-rempah itu juga tenggelam. Tiada lama kemudian,

    ayahku meminjam uang kepada Datuk Maringgih, sebanyak sepuluh ribu,

    tanpa sepengetahuanku.

    Setelah sampailah tiga bulan, datanglah Datuk Maringgih, meminta

    uang kepada ayahku. Katanya uang tersebut mau dipakai, tetapi ayahku tidak

    mempunyai uang. Setelah itu, ayahku meminta janji dengan susah payah.

    Akhirnya diberi waktu olehnya satu minggu. Tetapi dengan perjanjian, apabila

    dalam seminggu itu ayahku tak dapat membayar hutang, tentunya akan

    disitanya rumahku dan ayahku akan dimasukkan penjara. Kecuali akudiberikan kepadanya. Si raksasa buas.

    Di dalam seminggu itu, pergilah ayahku kesana-kemari mencari uang.

    Tapi tiadalah seorang juga yang percaya lagi kepadanya. Karena ia sudah

    jatuh sengsara.

    Oleh sebab itu, sampailah janji ayahku kepada Datuk Maringgih. Pada

    malamnya, datanglah ia kepadaku, bertanya tentang pikiranku. Karena

    esoknya akan datang Datuk Maringgih untuk menagih janji.

    Setelah menyingsing fajar, di sebelah timur dan berkokoklah ayam

    berbalas-balasan. Itu menandakan hari sudah subuh. Tidak berapa lama

    kemudian, datanglah Datuk Maringgih dengan dua orang Belanda ke

    rumahku. Ia bertanya kepada ayahku, Bagaimana?

    Tidak dapat ku bayar utangku, jawab ayahku, Dan anakku tak dapat

    ku berikan kepadamu. Jika demikian, tanggunglah olehmu. Ayahku tiada

    dapat berkata apa-apa lagi. Kecuali, Bawalah aku! Jangan bawa ayahku.

    Biarlah aku menjadi istri Datuk Maringgih, Nur menyerah.

    Mendengar perkataan itu, tersenyumlah Datuk Maringgih. Lalu

    ayahku datang dan memelukku sambil bertanya, Benarkah katamu ini?.

    Aku pun terdiam.

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    4/6

    4

    Sepulangnya Samsul Bahri dari Jakarta, setelah Nurbaya menjadi

    istri Datuk Maringgih. Akhirnya Sam dan Nur bertemu kembali. Tetapi

    dengan keadaan terbatas. Karena Nur sudah menjadi istri seorang

    saudagar kaya. Di saat Nur dan Sam berbincang-bincang datanglah

    seorang saudagar kaya yaitu Datuk Maringgih. Lalu Samsuri bertanya,

    Datuk Maringgih, benarkah kamu ini?.

    Ya, akulah Datuk Maringgih, jawabnya, Kamu siapa, kenapa kamu

    kenal kepadaku. Ya, aku Samsul Bahri, jawab Sam. Hai Datuk Maringgih,

    tidakkah terasa olehmu kesalahanmu itu?. Datuk Maringgih tiada

    menjawab, lalu Samsul Bahri berkata kembali, Hai Datuk Maringgih,sekarang akan ku perlihatkan kepadamu. Lalu Samsul Bahri mengangkat

    pistolnya, menembak Datuk Maringgih. Tetapi saat itu juga, Datuk Maringgih

    melompat ke muka dan memotong Samsul dengan perangnya.

    Setelah itu, jatuhlah mereka berdua ke tanah. Dua hari kemudian usai

    peperangan, Samsul berada di rumah sakit. Samsul berpesan kepada dokter

    bahwa sebelum dia meninggalkan dunia, dia ingin bertemu dengan Sultah

    Mahmud (ayahnya) untuk terakhir kali.

    Karena percakapan ayahnya dan Samsul membuat penyakit Sam

    bertambah dan tubuhnya melemah. Samsul berpesan kepada ayahnya, Bila

    aku mati, minta dikuburkan. antara . Ibunya dan Nurbaya,

    Allahuakbar.!. Tatkala habis perkataan ini, maka habislah nafas terakhir

    Sam. Lima buah makam berjejer berdekat-dekatan. Kelima makam itu adalah

    makam : pertama, Baginda Sulaiman, meninggal pada tanggal 5 Ramadhan

    tahun 1315, kedua, Siti Nurbaya, meninggal pada tanggal 5 Zulhijjah tahun

    1315, ketiga, makam Samsul Bahri, meninggal pada tanggal 5 Syafar tahun

    1326, keempat, Siti Maryam, pada tanggal 5 Zulhijjah 1315, dan yang

    terakhir, makam Sultan Mahmud pada tanggal 8 Ramadhan tahun 1326.

    Setelah itu, berdirilah fakir, miskin di dalam rumahnya mengganti di

    sana yang telah tinggal untuk selama-lamanya.

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    5/6

    5

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami

    dapat menyelesaikan resensi buku yang berjudul Siti Nurbaya.

    Dengan menulis resensi ini, dapat kami rasakan beberapa hal

    berkaitan isi cerita. Yakni penulisan gaya bahasa, adat istiadat yang sangat

    kental, serta alur cerita yang berkesinambungan, yang harus dipelajari secara

    seksama oleh genarasi-generasi muda, dalam rangka mengembangkan sastra

    Bahasa Indonesia.

    Selanjutnya, kepada pembaca resensi, kami ucapkan selamat

    membaca dan memanfaatkan resensi ini sebaik-baiknya. Kami

    menyadari bahwa resensi ini masih perlu ditingkatkan mutunya,

    mengingat keterbatasan kami.

    Penyusun

  • 5/20/2018 Sinopsis Siti Nurbaya

    6/6

    6

    DAFTAR BUKU

    Judul Buku : Siti Nurbaya Judul Asli : Kasih Tak Sampai

    Pengarang : Marah Rusli

    Penerbit : PT (Persero) Penerbit dan Percetakan

    Balai Pustaka

    Tahun Terbit : 2009

    Cetakan I : 1922

    Cetakan 40 : 2006

    Cetakan 41 : 2007

    Cetakan 42 : 2008

    Tebal Buku : 334

    Keunggulan Buku :

    Cerita yang disuguhkan sederhana tapi sangat detail

    Mengandung makna-makna kehidupan pengarang Kelemahan :

    Buku ini masih menggunakan bahasa jaman dahulu

    Kesimpulan : Novel ini sangat mudah dipahami

    Di kota Padang, Sum Bar

    Keluarga ayah Nurbaya mempunyai hutang kepada Datuk Maringgih,

    tetapi keluarganya tidak dapat membayar hutangnya, sehingga ada 2pilihan yang harus dipilih oleh Nurbaya, yaitu Bapaknya dipenjara

    atau Nurbaya yang menjadi istrinya. Akhirnya Nurbaya mengambil

    keputusan untuk menjadi istrinya. Lalu Siti Nurbaya sangat menyesal,

    sebab Datuk Maringgih itu orang yang sangat kejam, kikir dan bakhil.