simposium nasional direktorat jenderal guru dan tenaga

16
S Direktor Pemanfaa P di S SM Simposium Nasional at Jenderal Guru dan Ten Kependidikan atan Aplikasi e-Learning d Proses Pembelajaran SMK Negeri 4 Gorontalo WALID UMAR, S.SI MK NEGERI 4 GORONTALO naga dalam

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Simposium NasionalDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga

Pemanfaatan Aplikasi eProses

di SMK Negeri 4 Gorontalo

SMK NEGERI 4 GORONTALO

Simposium Nasional ktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan

Pemanfaatan Aplikasi e-Learning dalam

Proses Pembelajaran di SMK Negeri 4 Gorontalo

WALID UMAR, S.SI SMK NEGERI 4 GORONTALO

ktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Learning dalam

Page 2: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

1. Pengantar

e-Learning adalah merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mendistribusikan sumber belajar secara

elektronik, sehingga dapat diakses melalui daring (online). e-Learning secara

bahasa merupakan dua penggalan kata yang mengkombinasikan antara e

(Elektronik) dan Learning (Pembelajaran).

e-Learning merupakan sebuah aplikasi yang dapat mewadahi proses

pembelajaran siswa di sekolah, sehingga pelajar dapat mengakses sumber belajar

dengan lebih mudah dan cepat untuk diakses, hal ini dapat menstimulus kreatifitas

kreatifitas dan inovasi siswa dalam mencari, menganalisa, mengkaji, memahami,

dan menyimpulkan materi pembelajaran yang tersedia pada e-Learning secara

mandiri. Saat ini e-Learning merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, dan mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran yang

terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Kelebihan e-Learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan,

visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 :

253 ). Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar-

mengajar, yang merupakan sebuah konsekuensi logis dari perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. e-Learning dapat memberikan kebebasan

kepada peserta didik untuk memilih proses & model belajar sesuai keinginan

pelajar, sehingga proses belajar mengajar tidak hanya terlaksana didalam kelas,

namun bisa terjadi diberbagai tempat dan kondisi.

Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar,

teks, animasi, suara, video.

Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu

minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk

diperbanyak.

Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada

pokok bahasan mata pelajaran sesuai kebutuhan.

Page 3: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguasaan materi

tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji

dengan ujian yang dilaksanakan secara melalui e-Learning.

Dengan e-Learning, peserta didik dapat mengakses materi ajar yang telah

tersedia pada aplikasi e-Learning, sehingga dapat mempersingkat/mempercepat

progress belajar siswa, hal ini secara signifikan bisa menekan biaya studi

sehingga menjadi lebih ekonomis. e-Learning mempermudah interaksi antara

peserta didik, pengajar, dan bahan ajar. Peserta didik dapat saling berbagi

informasi dengan peserta didik lainnya. e-Learning memungkinkan peserta didik

mengakses bahan belajar setiap saat, secara berulang. Dengan kondisi yang

demikian peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaan terhadap materi

pembelajaran.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah: Penggunaan

e-Learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan

daya serap pelajar atas materi yang diajarkan. Manfaat e-Learning dalam proses

pembelajaran dapat diuraikan menjadi beberapa poin berikut :

Meningkatkan partisipasi aktif dari pelajar.

Meningkatkan kemampuan belajar mandiri pelajar.

Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

Page 4: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

2. Masalah

Adapun permasalahan yang sering dialami dalam proses pembelajaran dikelas

atau pembelajaran yang memanfaatkan sumber informasi internet adalah sebagai

berikut :

Pelajar lebih tertarik mengakses konten pembelajaran yang interaktif

(audio/video/visual) berupa aplikasi yang menjelaskan terkait materi

pembelajaran.

Memicu tindakan plagiat oleh siswa dalam pengerjaan tugas dengan

melakukan browsing.

Banyaknya pengaruh konten yang tidak dibutuhkan ketika siswa melakukan

akses informasi melalui browser seperti iklan, popup, spam, dan konten

negative lainnya.

Pelajar saat ini lebih tertarik menggunakan media bantu pembelajaran

berbasis elektronik dalam proses pembelajaran.

Sumber informasi yang diakses oleh siswa kurang tepat (bukan merupakan

fakta sebenarnya), karena konten yang tersaji di halaman blog tidak selalu

menyajikan fakta yang sebenarnya.

Terjebak di situs-situs yang menyajikan konten negatif (pornografi,

perjudian, penipuan, dll), sehingga hal ini dapat memecah konsentrasi

pelajar dalam proses pencarian informasi dengan memanfaatkan media

internet.

Berbagai permasalahan bisa saja disetiap proses pembelajaran, hal tersebut

bisa saja disebabkan oleh berbagai komponen seperti : pelajar, pengajar, sumber

belajar ataupun kondisi / situasi yang ada. Metode pembelajaran gaya lama

(pidato, ceramah, dll) yang pada umumnya masih membudaya di sekolah-sekolah

di Indonesia, menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat kreatifitas siswa

dalam berfikir, mengkaji, mempresentasikan dan bertindak.

Permasalahan tersebut bisa saja dipicu oleh berbagai aspek seperti

ketidaktertarikan pelajar terhadap metode pengajaran guru didalam kelas yang

masih menggunakan metode pembelajaran satu arah, generasi pelajar saat ini

lebih tertarik dengan metode pembelajaran dengan memanfaatkan konten

Page 5: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

multimedia interaktif (gambar/suara/video) yang sesuai dengan topik materi yang

akan dipelajari. Pembelajaran dengan memanfaatkan media bantu berbasis

elektronik seperti komputer, laptop, notebook dan tablet lebih diminati oleh pelajar

karena pembelajaran menjadi lebih interaktif, hal ini dikarenakan keingintahuan

siswa dengan perangkat media bantu pembelajaran yang digunakan.

Pemanfaatan media internet sebagai sumber belajar saat ini sudah menjadi

trend, segala informasi yang dibutuhkan dapat diakses secara mudah dan cepat

dengan menggunakan mesin pencari (search engine). Namun kebenaran dari

sumber informasi yang diakses melalui halaman website / weblog masih

diragukan, karena sumber informasi dari materi yang dituliskan tersebut belum

teruji kebenarannya.

Aktifitas penjelajahan (browsing) informasi di internet, terkadang menghasilkan

informasi yang tidak dibutuhkan yang terkadang mengganggu seperti banyaknya

iklan, popup, atau spam. Selain itu masih banyaknya konten yang ikut tampil

ketika proses browsing, yang menjurus ke halaman web/blog yang menampilkan

konten yang negatif (pornografi, perjudian, penipuan, dll), hal ini tentu dapat

memecah konsentrasi pelajar dalam pengaksesan sumber belajar.

Selain itu aktifitas browsing bisa saja menjurus ke tindakan plagiat, karena

informasi yang tersaji di halaman blog/website, sering kali tidak mencantumkan

sumber / daftar pustaka, sehingga informasi yang ditampilkan harus melalui

proses penyaringan terkait fakta yang dihasilkan.

Page 6: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

3. Pembahasan & Solusi

Pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-Learning berakibat pada

pada perubahan metode pembelajaran yang terlaksana dikelas. Dengan hadirnya

metode pembelajaran e-Learning, kegiatan pembelajaran menjadi lebih fleksibel

karena bisa terlaksana dimana saja, dan diberbagai kondisi.

Rosenberg (2001), menekankan bahwa e-Learning pada penggunaan teknologi

internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap positif bagi pelajar.

e-Learning tersedia dengan menawarkan berbagai konten informasi yang

sudah dikelompokkan berdasarkan tingkatan, selain sebagai sumber informasi

yang efektif. e-Learning juga menjadi media untuk menguji kemampuan siswa

dalam pengusaan materi yang sudah dipelajari, dengan menggunakan fitur quiz,

ketersediaan fitur yang cukup beragam dapat mengasah kemampuan nalar siswa

terhadap kuis yang ditawarkan, karena quiz disajikan dengan berbagai model dan

bentuk seperti : soal acak, objektif, essay, mencocokan, benar/salah, yang

metode penyajian informasi dengan memanfaatkan multimedia interaktif.

Dengan pemanfaatan unsur multimedia dalam proses pembelajaran. e-

Learning dapat mempercepat proses pengusaan materi oleh siswa. Hal ini bisa

dilihat secara jelas dalam proses pembelajaran fisika, pada materi pembelajaran

listrik statis, e-Learning dapat menyajikan konten pembelajaran yang

menampilkan visualisasi tentang cara kerja dan sifat listrik statis. Hal ini lebih

diminati dan digemari oleh siswa. Namun hal ini sulit diwujudkan dalam

pembelajaran konvensional dimana, siswa hanya diajak untuk memahami teori-

teori dasar melalui gambar yang disajikan melalui buku pegangan siswa yang

masih sangat terlihat monoton (tidak fleksibel).

Perlu dipahami bahwa e-Learning hadir tidak akan bisa menggantikan

proses pembelajaran tatap-muka dikelas, namun e-Learning hadir untuk

menunjang proses pembelajaran dan keberlanjutan dari proses pembelajaran

yang dilaksanakan di kelas, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif,

komunikatif, serta kemampuan pelajar dalam penyerapan materi menjadi lebih

efisien.

Page 7: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Proses pemberian tugas, ulangan, ujian dan kuis yang awalnya masih

menggunakan kertas, e-Learning lebih mengurangi penggunaan kertas, karena

semuanya bisa dilakukan melalui e-Learning dengan memanfaatkan perangkat

computer dan sejenisnya. Proses pemeriksaan bisa secara otomatis dilakukan

oleh sistem (kecuali jenis soal berbentuk essai yang memerlukan nalar dan

penilaian khusus oleh guru), hal ini tentu bisa meningkatkan objektifitas, menekan

biaya penggandaan soal. Sehingga bisa meningkatan keefektifan penggunaan

waktu dalam proses pemeriksaan terhadap pekerjaan siswa.

Proses implementasi e-Learning haruslah diawali dengan proses

pengembangan dan sosialisasi tentang tujuan, dan pemanfaatannya. Komponen

utama dalam proses berjalannya e-Learning didalam sebuah lembaga bergantung

kepada tiga aspek : peserta didik, pengajar, media pembelajaran dan perangkat

pendukung (komputer,laptop, tablet, dll). Kendala yang terjadi adalah tidak semua

pembelajaran efektif menggunakan media komputer. Banyak pembelajaran yang

lebih efektif bila dilakukan secara kooperatif atau pun kolaboratif. e-Learning dapat

membuat proses pembelajaran menjadi jauh lebih panjang dan dapat dilakukan

secara berulang oleh siswa.

e-Learning memiliki sistem yang dapat memvirtualisasi proses belajar mengajar

konvensional. Adapun fitur-fitur yang tersedia adalah : manajemen kelas,

pembuatan materi, konten, forum diskusi, chatting, sistem penilaian, quiz, tugas,

dan ujian online. e-Learning dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran,

secara umum e-Learning menerapkan metode pembelajaran yang bersifat student

center atau berpusat pada siswa. e-Learning menuntut guru untuk dapat

menyajikan materi pembelajaran yang baik dan menarik sehingga siswa bisa lebih

aktif dalam proses pembelajaran e-Learning, sedangkan guru hanya bersifat

sebagai fasilitator yang menyediakan konten pembelajaran.

Page 8: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Komponen dasar e-Learning

Adapun komponen dasar yang dibutuhkan dalam proses penerapan e-learning

dalam sebuah sistem pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Infrastruktur e-Learning : merupakan komponen dasar penunjang e-

Learning dapat berupa perangkat server yang menampung aplikasi e-

Learning dan komputer client yang berfungsi untuk mengakses konten e-

Learning melalui server. Selain perangkat yang tidak kalah penting adalah

konektifitas antara client dan server baik berupa kabel (wired) untuk

perangkat computer/laptop dan nirkabel (wireless) untuk perangkat mobile

b. Sistem & Aplikasi e-Learning : merupakan sebuah aplikasi e-Learning yang

melakukan manajemen terhadap daftar pengguna (guru/siswa/admin),

melakukan manajemen sumber daya belajar, kelas, forum diskusi, sistem

penilaian, dan hal terkait yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

c. Konten e-Learning : materi/konten pembelajaran yang dimuat dalam

aplikasi e-learning yang akan diurut, dan dikelompokkan berdasarkan jenis

mata pelajaran dan topik yang sesuai.

Perangkat lunak manajemen e-learning yang saat ini cukup tenar, dan banyak

digunakan diberbagai lembaga pendidikan adalah Moodle (Modular Object

Oriented Dynamic Learning Environment). Moodle memiliki fitur, kemampuan dan

fitur yang cukup lengkap dalam proses pembelajaran. Adapun komponen-

komponen tersebut adalah sebagai berikut :

a. Manajemen pengguna (user management) : aplikasi e-Learning dapat

melakukan manajemen pengguna, dan membagi pengguna berdasarkan

kelompok seperti siswa, guru, pengawas, dan administrator. Sistem dapat

mengelompokkan masing-masing hak user berdasarkan hak akses yang

ditetapkan oleh user.

Page 9: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Contoh : siswa hanya bisa mengakses informasi, mengirimkan tugas,

mengerjakan ujian, dan berdiskusi melalui forum yang ada di sistem e-

Learning. Berikut ditampilkan pengguna yang terdaftar pada sistem e-

Learning, yang telah di kategorikan berdasarkan roles permission (hak

akses).

Pada sistem e-Learning, seluruh pengguna dapat mendaftarkan

akun masing-masing secara mandiri atau oleh administrator. Selanjutnya

administrator akan melakukan verifikasi data pengguna yang telah

mendaftar, jika data sudah sesuai, selanjutnya administrator akan

melakukan aktifitasi terhadap akun username pengguna tersebut.

b. Manajemen kelas (class management) : e-Learning dapat

mengelompokkan kelas, tingkatan, dan mata pelajaran untuk setiap siswa.

sehingga siswa yang berada pada sebuah kelas, hanya bisa mengakses

kelas dan mata pelajaran yang terpilih tersebut, disetiap kelas terdapat

pengelola mata pelajaran (course virtual).

Page 10: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

c. Manajemen materi pembelajaran : Guru dapat mengupload dan

mengelompokkan materi yang akan diberikan kepada siswa, adapun materi

pembelajaran yang akan di unggah (upload) dapat dikelompokkan

berdasarkan dengan jumlah pertemuan yang diinginkan.

d. Manajemen forum diskusi : merupakan fitur e-Learning yang dapat

dimanfaatkan memfasilitasi guru dan siswa dalam proses diskusi dan

pembahasan sebuah materi, kasus, dan permasalahan.

e. Manajemen kelas virtual (jarak jauh / webminar) : merupakan fitur e-

Learning yang digunakan untuk melakukan manajemen terhadap

pembelajaran secara langsung (realtime) dan secara tidak langsung melalui

e-Learning oleh guru dan siswa.

f. Manajemen ujian, dan tugas : adalah sebuah fitur ujian e-Learning yang

dapat difungsikan untuk melakukan manajemen terhadap pelaksanaan

ujian dengan berbagai model / jenis soal seperti : objektif, essay,

mencocokkan, membandingkan, benar/salah. Fitur ini sangat memudahkan

guru dalam proses analisis terhadap hasil ujian dengan cepat.

Page 11: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

g. Manajemen aktifitas (log)

kelas, dan administrator untuk melakukan monitoring terhadap aktifitas

siswa secara khusus dan keseluruhan dalam

Pada e-Learning yang telah di terapkan,

kelas yaitu : kelas khusu dan kelas umum

(1) kelas khusus

tingkatan (X, XI dan XII), diseluruh mata pelajaran yang

siswa diharus bisa belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti ujian secara online

dan menuntaskan seluruh ujian yang tersedia. Sedangkan

adalah kelas yang bersifat tidak wajib, karena bisa diikuti oleh siswa, sesuai minat,

hobi atau keinginan dari

Teknik Komputer dan Jaringan, disediakan kelas

kelas ini tidak wajib diikuti, namun jika siswa yang memiliki minat untuk

mempelajari tentang desain grafis bisa mengikuti kela

Manajemen aktifitas (log) : fitur yang dapat membantu guru, pengawas

kelas, dan administrator untuk melakukan monitoring terhadap aktifitas

siswa secara khusus dan keseluruhan dalam penggunaan

Learning yang telah di terapkan, disediakan dua buah kategori

khusu dan kelas umum.

(1) kelas khusus adalah kelas yang wajib diikuti oleh setiap siswa di 3

tingkatan (X, XI dan XII), diseluruh mata pelajaran yang tersedia pada e

diharus bisa belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti ujian secara online

dan menuntaskan seluruh ujian yang tersedia. Sedangkan (2) kelas umum

adalah kelas yang bersifat tidak wajib, karena bisa diikuti oleh siswa, sesuai minat,

hobi atau keinginan dari siswa tersebut. Contoh untuk kelas X untuk jurusan

Teknik Komputer dan Jaringan, disediakan kelas umum Desain Grafis Multimedia,

kelas ini tidak wajib diikuti, namun jika siswa yang memiliki minat untuk

mempelajari tentang desain grafis bisa mengikuti kelas tersebut.

: fitur yang dapat membantu guru, pengawas

kelas, dan administrator untuk melakukan monitoring terhadap aktifitas

e-Learning.

ediakan dua buah kategori

adalah kelas yang wajib diikuti oleh setiap siswa di 3

tersedia pada e-Learning

diharus bisa belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti ujian secara online

(2) kelas umum

adalah kelas yang bersifat tidak wajib, karena bisa diikuti oleh siswa, sesuai minat,

kelas X untuk jurusan

Desain Grafis Multimedia,

kelas ini tidak wajib diikuti, namun jika siswa yang memiliki minat untuk

Page 12: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

e-Learning moodle dapat mengarahkan siswa untuk berdiskusi

online/offline) untuk membahas materi tertentu yang dimungkinkan untuk

pembahasan secara berkelompok. Hal ini dapat membuat siswa menjadi lebih

mandiri dan meningkatkan kema

Sehingga guru dapat berperan sebagai fasilitator yang nantinya akan mengamati

proses dan hasil kerja secara langsung, dan melalui e

Pemberian kuis oleh guru melalui sistem e

dipersilahkan mengerjakan kuis. Secara otomatis hasil, waktu, dan kemampuan

siswa dalam pengerjaan dapat diamati oleh guru melalui sistem e

Contoh : guru dapat menganalisa te

terhadap sebuah materi, dilihat dari berapa

mengerjakan dan menyelesaikan

Selain siswa, pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi terkait pemanfaatan e

Learning juga dilakukan un

juga dapat memanfaatkan aplikasi e

pelajaran masing-masing.

moodle dapat mengarahkan siswa untuk berdiskusi

membahas materi tertentu yang dimungkinkan untuk

pembahasan secara berkelompok. Hal ini dapat membuat siswa menjadi lebih

n meningkatkan kemampuan analisis terhadap sebuah materi

berperan sebagai fasilitator yang nantinya akan mengamati

proses dan hasil kerja secara langsung, dan melalui e-Learning.

Pemberian kuis oleh guru melalui sistem e-Learning moodle, dimana siswa

dipersilahkan mengerjakan kuis. Secara otomatis hasil, waktu, dan kemampuan

siswa dalam pengerjaan dapat diamati oleh guru melalui sistem e

Contoh : guru dapat menganalisa tentang tingkat pemahaman siswa A dan B

terhadap sebuah materi, dilihat dari berapa jangka waktu

dan menyelesaikan sebuah soal.

Selain siswa, pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi terkait pemanfaatan e

Learning juga dilakukan untuk guru pengajar mata pelajaran non

dapat memanfaatkan aplikasi e-Learning dalam proses pembelajaran di mata

masing.

moodle dapat mengarahkan siswa untuk berdiskusi (secara

membahas materi tertentu yang dimungkinkan untuk

pembahasan secara berkelompok. Hal ini dapat membuat siswa menjadi lebih

terhadap sebuah materi.

berperan sebagai fasilitator yang nantinya akan mengamati

Learning moodle, dimana siswa

dipersilahkan mengerjakan kuis. Secara otomatis hasil, waktu, dan kemampuan

siswa dalam pengerjaan dapat diamati oleh guru melalui sistem e-Learning.

ntang tingkat pemahaman siswa A dan B

jangka waktu siswa tersebut

Selain siswa, pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi terkait pemanfaatan e-

lajaran non-TIK, sehingga

Learning dalam proses pembelajaran di mata

Page 13: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

4. Kesimpulan dan harapan penulis

Pembelajaran e-Learning merupakan solusi praktis dalam pengembangan

dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. e-

Learning merupakan sebuah perangkat penunjang untuk meningkatkan proses

pembelajaran siswa. Pada dasarnya teknologi tidak bisa menggantikan proses

pembelajaran konvensional (tatap muka), namun TIK menunjang berjalannya

proses pembelajaran tersebut.

e-Learning sendiri merupakan pembelajaran jarak jauh yang dimana peserta

didik dan pendidik tidak harus bertatap muka secara langsung untuk melakukan

sebuah pembelajaran. e-Learning sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran

pada setiap jenjang pendidikan.

Dalam penerapan e-Learning dalam sebuah satuan pendidikan terdapat

berbagai permasalahan, Kendala lain juga muncul, yaitu ketersedian dan

kelayakan infrastruktur e-Learning itu sendiri. Dalam kenyataannya tidak semua

sekolah memiliki perangkat yang mendukung dalam menjalankan e-Learning

begitu pula pada Perguruan Tinggi tidak semua perangkatnya layak untuk

digunakan untuk proses pembelajaran e-Learning.

Kendala utamanya adalah ketika seorang pendidik menyampaikan

pembelajaran melalui e-Learning maka peserta didik harus menggunakan

komputer dan jaringan internet untuk menerimannya namun tidak semua peserta

didik memiliki perangkat tesebut di rumahnya, berdasarkan pada hal tersebut

diperlukan adanya sinergi antara guru, siswa dan orang tua dalam penerapan

pembelajaran dengan e-Learning, sehingga ketercapaian pemanfaatan e-Learning

menjadi lebih maksimal.

Harapan saya sebagai penulis, Pemerintah memberikan perhatian khusus

terhadap pemerataan pengembangan metode pembelajaran dengan

memanfaatkan e-Learning, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas

siswa, guru dan pembelajaran.

Page 14: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

5. Daftar Pustaka

Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia. 2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Bogor: IPB Press.

Rosenberg. 2002, Pemanfaatan E-Learning dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Jakarta : Elex Media Komputindo

Page 15: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Page 16: Simposium Nasional Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

WALID UMARPENGAJAR, TRAINER, & NETWORK DEVELOPM

TENTANG SAYA

Saya adalah seorang pengajar lepas di sekolah menengah kejuruan. Lahir di Gorontalo, 16 September 1991. Selain sebagai seorang pengajar, juga memiliki usaha sampingan yaitu loket PPOB (Payment Point of Bank) . Memiliki kemampuan untuk merancang, mendesain, dan membangun sebuah infrastruktur jaringan komputer komputer skala kecil dan besar untuk perusahaan.

Jl. Djalaludin Tantu No. 60 Kel. Bugis Kota Gorontalo [email protected]

0823 93605029

WALID UMAR , & NETWORK DEVELOPMENT

PENGALAMAN KERJA

2009–2012 Network Development – Perencana & Pengembang Jaringan Komputer

Mengembangkan jaringan-jaringan skala kecil di beberapa sekolah, warung makan, café, dan sebagai pengembang jaringan komputer intranetwork antar sekolah

2012 – Sekarang Staff Pengajar Teknik Komputer & Jaringan

Mengajar beberapa Mata Pelajaran seperti : Sistem Komputer, Jaringan Dasar, Pengantar Sistem Komputer, Administrasi Server dan Desain Web

“2014-2016 – Trainer & Pembimbing Jaringan

Komputer (MTCNA, CCNA) di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK)

PENDIDIKAN

2006–2009 SMK Negeri 1 Gorontalo – Teknik Komputer & Jaringan

2009 - 2013 Teknik Informatika Prodi S1 Sistem Informasi | Universitas Negeri Gorontalo

KETERAMPILAN

NETWORKING DESIGN TEKNISI LECTURE

WEB DESIGN JAVA ANALYSIS

Perencana & Pengembang Jaringan

jaringan skala kecil di beberapa sekolah, warung makan, café, dan sebagai pengembang

intranetwork antar sekolah

Mengajar beberapa Mata Pelajaran seperti : Sistem Komputer, Jaringan Dasar, Pengantar Sistem Komputer,

Pembimbing Jaringan

Komputer (MTCNA, CCNA) di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK)”

Teknik Komputer & Jaringan

Teknik Informatika Prodi S1 Sistem Informasi | Universitas

WEB DESIGN

ANALYSIS