silabus mata kuliah · web viewgerak melodi setiap suara (gerakan melodik) janganlah ada suara (s...

61
SILABUS MATA KULIA H Nama Mata Kuliah : Harmoni Kode Mata Kuliah : 341420722 SKS : 2 SKS Hari/pertemuan/jam : Kamis, 09.40 – Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah BS. 06 UNG I. Manfaat Mata Kuliah Mata kuliah harmoni bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan yang berorientasi pada keseimbangan rasa maupun tingkat musikalitas mahasiswa. II. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa tentang ilmu harmoni. III. Tujuan Isntruksional Umum Setelah melaksanakan mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat memiliki wawasan dan pengetahuan ilmu harmoni dengan melakukan pendekatan musik. No . TIK Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Daftar Pustaka 1

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

SILABUS MATA KULIA H

Nama Mata Kuliah : HarmoniKode Mata Kuliah : 341420722SKS : 2 SKSHari/pertemuan/jam : Kamis, 09.40 –Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah BS. 06 UNG

I. Manfaat Mata Kuliah

Mata kuliah harmoni bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan

yang berorientasi pada keseimbangan rasa maupun tingkat musikalitas

mahasiswa.

II. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini bertujuan memberikan pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan kepada mahasiswa tentang ilmu harmoni.

III. Tujuan Isntruksional Umum

Setelah melaksanakan mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat memiliki

wawasan dan pengetahuan ilmu harmoni dengan melakukan pendekatan

musik.

No. TIK Pokok Bahasan

Sub  Pokok Bahasan

Waktu Daftar Pustaka

1. Pada akhir perkuliahan

mahasiswa memahami

konsep tentang Ilmu

Harmoni dan

fungsinya dalam

musik.

Pengertian

konsep ilmu

harmoni

Pengertian Ilmu

Harmoni Dan

fungsi dalam

musik.

1

Page 2: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

2.

3.

4.

5.

Pada akhir perkuliahan

mahasiswa mampu

memahami tangga

nada primer dalam

tangga nada mayor.

Pada akhir perkuliahan

mahasiswa mampu

memahami

penggabungan akord

(kadens dalam tangga

nada mayor).

Pada akhir perkuliahan

mahasiswa mampu

memahami trinada

primer maupun

sekunder dan kadens

dalam tangga nada

minor.dan mayor.

Pada akhir perkuliahan

mahasiswa mampu

memahami peranan

akord dalam latar

belakang musik.

Tangga nada

primer dalam

tangga nada

mayor

Penggabunga

n akord

(kadens

dalam tangga

nada mayor).

Trinada

primer

maupun

sekunder dan

kadens dalam

tangga nada

minor.dan

mayor

Peranan

akord dalam

latar

belakang

musik.

1. Tangga Nada

2. Tangga

primer dalam

tangga nada

mayor.

Gerakan akord

yang membentuk

kadens dalam

tangga nada

mayor.

1. Trinada

Primer

2. Trinada

Sekunder

3. Kadens dalam

tangga nada

mayor dan

minor.

1. Kecenderunga

n nada-nada

dalam tangga

nada mayor

dan 3 akord

pokok.

2. Pembalikan

akord –

variasi I

3. Pengetrapan

pada tangga

nada minor.

4. Akord minor

2

Page 3: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

6. Peranan akord dalam

latar belakang musik

Memahami teknik

menangani akord

dalam musik.

Teknik

menangani

akord dalam

musik.

membantu

lagu mayor-

variasi II A

5. Akord minor

membantu

lagu mayor-

variasi II B

6. Modulasi

1. Interval dan

jenis akord.

2. Susunan

akord.

3. Sambungan

akord.

4. Pembalikan

akord.

5. Akord

pembantu

tingkat I

6. Akord-akord

pembantu

tingkat II.

IV. Strategi Perkuliahan

Perkuliahan ini banyak menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Pada

awal-awal pertemuan, mahasiswa dibekali dengan pemahaman tentang pengertian

konsep ilmu harmoni, tangga nada primer dalam tangga nada mayor,

Penggabungan akord (kadens dalam tangga nada mayor), trinada primer maupun

3

Page 4: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

sekunder dan kadens dalam tangga nada minor dan mayor, peranan akord dalam

latar belakang musik, teknik menangani akord dalam musik.

Untuk topik-topik tertentu mahasiswa diminta membuat tugas/latihan dan

selanjutnya untuk dipresentasikan.

IV. Materi/Bacaan Perkeuliahan

Buku rujukan yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah :

DAFTAR PUSTAKA

A.J. Mokolensang Teori Dasar Musik 1990

Karl Edmound Prier sj Ilmu Harmoni Edisi terbaru

Latifah Kodijat- Marzuki Tangganada dan Trinada 1993

Mengetahui Gorontalo, 26 April 2008Ketua Jurusan Pemangku Mata Kuliah

Iwin Daud, S.Ag Drs. Harto Malik, M.HumNip. 132318909 Nip. 132056334

MengetahuiDekan Fakultas Sastra dan Budaya

4

Page 5: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Dra. Hj. Sayama Malabar, M.PdNIP. 131 601 237HARMONI

I. Tinjauan Mata Kuliah

1.1 Deskripsi Singkat

Ilmu harmoni merupakan kejadian dua nada atau lebih yang dibunyikan

secara berurutan dan bersamaan baik nada tinggi maupun rendah. Dua nada atau

lebih di atas yang dibunyikan secara bersamaan biasa disebut Akord.

1.2 Kegunaan Mata Kuliah

Bagi mahasiswa kuliah ini dapat berguna untuk menambah wawasan,

pengetahuan tentang ilmu harmoni dalam musik.

1.3 Standar Kompetensi

1. Kemampuan memahami konsep harmoni

2. Kemampuan mengapresiasikan harmoni dalam musik

1.4 Susunan Bahan Ajar

Bab I Pengertian Konsep Ilmu Harmoni

Pengertian Ilmu Harmoni Dan fungsi dalam musik

Bab II Peranan Akord dalam Latar Belakang Musik :

1. Kecenderungan nada-nada dalam tangga nada mayor dan 3 akord pokok

2. Pembalikan akord – variasi I

3. Pengetrapan pada tangga nada minor.

4. Akord minor membantu lagu mayor- variasi II A

5. Akord minor membantu lagu mayor- variasi II B

5

Page 6: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

6. Modulasi

Bab III Tangga Nada Primer dalam Tangga Nada Mayor

1. Tangga Nada

2. Trinada primer dalam tangga nada mayor.

Bab IV Penggabungan Akord (kadens dalam tangga nada mayor)

Gerakan akord yang membentuk kadens dalam tangga nada mayor.

Bab V Trinada primer maupun sekunder dan kadens dalam tangga nada minor

dan mayor

1. Trinada Primer

2. Trinada Sekunder

3. Kadens dalam tangga nada mayor dan minor

Bab VI Teknik Menangani Akord dalam Musik.

1. Interval dan jenis akord.

2. Susunan akord.

3. Sambungan akord.

4. Pembalikan akord.

5. Akord pembantu tingkat I

6. Akord-akord pembantu tingkat II.

II. Pengertian Konsep Ilmu Harmoni

A. Pendahuluan

6

Page 7: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari

tentang pengertian ilmu harmoni.

b. Kompetensi Dasar

Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai :

Pengertian  Ilmu harmoni.

B. Penyajian

Pertemuan I

Pengertian Harmoni

Ilmu harmoni merupakan kejadian dua nada atau lebih dengan tinggi yang

berbeda dan dibunyikan secara berurutan secara bersamaan. Berbicara mengenai

ilmu harmoni tidak terlepas dari peranan dan fungsi sebuah akord.

Akord merupakan bunyi serempak yang harmonis dari beberapa nada.

Misalnya :

5 2 1

3 7 6

1 5 4

I V IV

Nada-nada diatas merupakan nada yang berbeda dan ketika dibunyikan secara

serentak maka akan menghasilkan sebuah akord dan menimbulkan sebuah kesan

harmonis. Untuk mendengar keinginan sebuah akord dalam sebuah melodi kita

dituntut untuk memahami

peranan sebuah akord terlebih dahulu. Misalnya :

1 2 3 4 5 6 7 !

7

Page 8: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Dari urutan nada diatas sangat membutuhkan kehadiran sebuah akord yang baik.

Akord pokok maupun sekunder yang nantinya akan menunjukan sebuah

keindahan dalam susunan melodi diatas. Disini kita akan melihat susunan akord

yang menurut urutan tingkatannya.

I II III IV V VI VII

III. Peranan Akord Dalam Latar Belakang Musik

A. Pendahuluan

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan

mempelajari  tentang kecenderungan nada-nada dalam tangga nada mayor

dan 3 akord pokok, pembalikan akord – variasi I, pengetrapan pada tangga

nada minor, akord minor membantu lagu mayor- variasi II A, akord minor

membantu lagu mayor- variasi II B, modulasi.

b. Kompetensi Dasar

Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai

kecenderungan nada-nada dalam tangga nada mayor dan 3 akord pokok,

pembalikan akord – variasi I, pengetrapan pada tangga nada minor, akord

minor membantu lagu mayor- variasi II A, akord minor membantu

lagu mayor- variasi II B, modulasi.

B. Penyajian

Pertemuan II-IV

8

Page 9: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

1. Kecenderungan nada-nada dalam tangga nada mayor dan 3 akord pokok

Bila kita menyanyikan secara lambat nada-nada

1 2 3 4 5 6 7 ! dan bertanya kepada masing-masing nada : kau

mau lari kemana? Maka terdapat dua kemungkinan yaitu ingin bertahan atau ia

kecenderungan menjadi nada tetangga. Hasil pemeriksaan ini adalah sebagai

berikut :

1 2 3 4 5 6 7 !

Setiap nada dalam tangga nada hanya mempunyai arti dalam hubungan dengan

nada-nada lainnya. Demikian juga dengan akord, sebuah akord terlepas dari akord

sebelum dan sesudahnya belum mempunyai arti. Akan tetapi setelah dihubungkan

dengan akord lainnya maka akan terlihat arti dari sebuah akord itu. Misalnya

Akord Tonika : Bila nada-nada yang menjadi tujuan anak panah di atas kita

jadikan satu, maka kita mendapat satu akord yang disebut tonika.

5 Nama : Tonika (T)

3 Jenis : Mayor

1 = Bas Sifat : Stabil, tenang, bulat.

Peranan: Untuk menutup lagu mayor/sebagian dari lagu, sebagai akord T  pusat

untuk tangga nada mayor

2. Pembalikan akord – variasi I

Mengenai susunan akord sampai sekarang kita masih terkonsentrasi tidak

bolehnyaada nada lain dalam satu akord kecuali 3 nada yang bersangkutan, dan

nada terendah atau nada bas harus sama dengan nada dasar dari akord yang

9

Page 10: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

bersangkutan. Perlu diingat bahwa dalam memainkan akord yang sama akan tetapi

berulangilang digunakan, maka akan membosankan dan nada bas yang sama pula.

Musiknya menjadi mati dan variasi yang bisa kita lakukan adalah membalik akord

tersebut yaitu :

- Nada terts menjadi bas

Misalnya :

5 Kini menjadi 1

3 5

1 3

Dalam perubahan akord diatas yaitu nada terendah (bas) Do menjadi mi lebih

tepat disebut akord Terts. Namun dalam ilmu harmoni tradisional, akord ini

disebut akord sekst dengan menghitung jaraknya antara nada bas (mi) dengan

nada do diatasnya. Bila kita bunyikan T diatas dengan menggunakan nada mi

sebagai bas tanpa merubah akordnya maka dapat kita rasakan perubahan bunyi

akord diatas yaitu sebelum pembalikan bunyinya sangat bulat dan tenang, setelah

terjadi pembalikan maka bunyinya tajam seakan-akan kehilangan kewibawaan

seperti segi tiga terbalik.

5 1

3 5

1 3

Pada akord 3 5 1 diatas merupakan akord pembalikan pertama yang berjenis

mayor, yang mempunyai sifat kurang tenang maupun berwibawa dan berperan

sebagai variasi sesudah akord T.

10

Page 11: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Dengan demikian peranan akord sendiri tidak berubah, hanya bunyilah

yang terjadi perubahan. Begitu pula dengan akord Dominan (D) maupun Sub

Dominan (S)

2 5

7 2

5 7

Akord Dominan

5 1

3 5

1 3

Akord Sub Dominan

- Nada kwint menjadi bas

Karena akord terdiri dari tiga nada, maka giliran sebagai nada bas

dapat juga jatuh pada nada yang ketiga yang biasa disebut nada

kwint sebagai bas atau biasa disebut pembalikan kedua. Disini

akan terdengar suatu perubahan didalam bunyi akord yang bulat

dari akord dasar (dengan nada dasar dalam bas), serta bunyi yang

tajam dari akord terts (dengan nada terts dalam bas). Dalam

pembalikan kedua dari tonika ini akan menimbulkan

kecenderungan kepada akord Dominan yang ditandai dengan nada

bas adalah sol.

Misalnya:

11

Page 12: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

5 Menjadi 3 Nama : Pembalikan kedua

3 1 Jenis : Mayor

1 Bas 5 Sifat : Kurang tenang kurang

wibawa dari pada tonika

Peranan :  - Sebagai persiapan untuk

D, maka sering terdapat

sebagai pendahuluan

kadens biasa pada waku                                                                     

yang berat.

- Sebagai variasi terhadap

tonika dan untuk memper                                                                   

kaya lagu bas, namun

selalu pada hitunga yang

ringan.

Hal yang sama dapat dibuat juga dengan akord S: Bila nada fa

diganti dengan nada do sebagai nada bas, maka do kinipun

berperan sebagai sebuah magnit untuk mendatangkan akord tonika

(T) yang sudah ditandai oleh nada do sebagai nada bas.

1 Menjadi 6 Nama : Pembalikan kedua

6 4 Jenis : Mayor

4 Bas 1 Sifat : Kurang tenang kurang

wibawa dari pada Sub

dominan

12

Page 13: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Peranan :  - Sebagai persiapan untuk

T, maka sering terdapat

sebagai pendahuluan

kadens plagal

- Sebagai variasi terhadap

sub

dominan dan untuk memp                                                                  

erkaya lagu bas.

- Nada Septim Menjadi Bas

Khusus untuk akord dengan empat nada seperti akord 5-7-2-4

kemungkinan ketiga untu variasi bas yaitu nada septim (fa) dapat

menjadi bas untuk akord D. Misalnya :

4 Menjadi 2

2 7

7 5

5 4

Nama : Pembalikan ketiga dari akord dominan

Jenis : Mayor disonan

Sifat : Sangat tajam, nada Fa sangat menonjol ingin

menjadi T

Peranan : Hanya dipakai secara istimewah sekali demi lagu

Bas yang masuk mi

13

Page 14: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

3. Pengetrapan Pada Tangga Nada Minor

Tangga nada merupakan tangga nada yang mempunyai pola jarak 1½ 1 1

1 ½ 1 1 sampai sekarang kita selalu membicarakan mengenai tangga nada

mayor dan akord mayor. Dalam musik internasional ada tiga tangga nada minor

yang malah berwujud tiga tangga nada yang berlainan:

a. Tangga nada minor asli

Dalam memeriksa kecenderungan masing-masing nada dalam tangga nada

minor asli sebaiknya kita berpantau dari perbandingan dengan tangga nada

mayor yang sejajar: 1 2 3 4 5 6 7 1

6 7 1 2 3 4 5 6

Namun bila tangga nada minor dinyanyikan, maka terdengar bahwa

kecenderungan nada di sini jauh lebih lemah daripada hanya dalam tangga

nada mayor. Meskipun demikian di sini dapat kita menarik kesimpulan yang

sejajar dengan apa yang kita lihat pada tangga nada mayor: Nada pertama,

ketiga, dan kelima dari tangga nada mayor dan tangga nada minor adalah nada

yang keenam. Dan kombinasi dari tangga nada pertama (La), ketiga (Do), dan

kelima (Mi) dari tangga nada minor.

3 Nama : Akord tonika dari tangga nada minor (t)

1 Jenis : Minor (maka kode t kini ditulis kecil)

6 Bas Sifat : Tenang, bulat, stabil.

Peranan : Untuk menutup lagu minor/sebagian dari

lagu sebagai akord pusat, untuk tangga

nada minor.

14

Page 15: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Demikian pula dengan nada keempat yaitu Re, keenam adalah Fa, dan

kedelapan adalah La dari tangga nada minor digabungkan sejajar dengan Fa –

La – Do dalam tangga nada mayor.

6 Nama : Akord subdominan dari tangga nada minor (s)

4 Jenis : Minor

2 Bas Sifat : (a) kurang stabil ingin menjadi t tetapi

keinginan ini lemah; (b) progresif terhadap t

Peranan : - fariasi terhadap t

- pada puncak lagu

- sebagai pendahulu d untuk meningkatkan

ketegangan dalam kadens.

b. Tangga nada minor harmonis

Tangga nada minor harmonis merupakan tangga nada minor yang mendapat

kenaikan setengah laras yaitu nada 5 menjadi 5. Langkah yang sebenarnya

dari Sol ke La merupakan langkah penutup dalam tangga nada minor.

Pada abad-abad pertengahan orang kebanyakan membuat kompromi dengan

tangga nada mayor yang kini menjadi biasa dalam hampir semua lagu minor.

Misalnya: waktu naik ke 6 (La) maka 5 (Sol) ditinggikan menjadi 5 dan

apabila pada waktu turun dari La langsung ke Sol.

Langkah 5 – 6 ternyata lebih jauh meyakinkan daripada langkah 5 – 6. Namun

dengan kompromi musik mulai menjadi kecuali dalam lagu minor harmonis,

kita selalu menjumpai nada Sel maupun Sol. Perubahan dari 5 menjadi 5

15

Page 16: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

membawa akibat besar pada akord dominan. Maka dalam tangga nada minor

harmonis dapat kita jumpai akord:

7 Nama : Akord dominan dari tangga nada minor

harmonis (d)

5 Jenis : Mayor (D, karena akord ini bukan akord

minor)

3 Bas Sifat :  Tidak tenang, ingin sekali menjadi t

Peranan : Sebagai fariasi terpenting terhadap t, dalam

kadens setengah, kadens biasa, dan kadens

lengkap.

c. Tangga nada minor melodis

Tangga nada minor melodis adalah tangga nada yang mendapat kenaikan

setengah laras yaitu nada 4 – 4 kemudian dari nada 5 – 5.

Dalam tangga nada harmonis menimbulkan kesulitan dalam menyanyi, lama

kelamaan timbulah tangga nada minor lain yang tidak begitu banyak dipakai

yaitu tangga nada minor melodis.

Untuk mengiringi nada 4 dalam lagu minor melodis, maka akord 2 – 4 – 6 kini

harus dirubah menjadi akord mayor:

6 Nama : Akord subdominan untuk tangga nada minor

melodis (s)

4 Jenis : Mayor

2 Bas Sifat :  Tidak jelas / kabur, bunyi mayor kini sangat

kuat

16

Page 17: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

T

Tp

3

1

6

Peranan : Dalam kadens lengkap S – D – t, sekali-kali

juga dalam kadens plagal dalam lagu minor

pada umumnya.

Satu hal yang perlu diketahui yaitu gejala yang kadang-kadang terjadi dalam

lagu minor melodis bahwa nada 7 yang mengantar ke 6 berubah menjadi 7

sejajar dengan nada 5 yang mengantar ke 6. Misalnya: nada 7 ini jelas bersifat

subdominan, maka diiringi dangan akord:

7 Nama : Akord subdominan neapolitan untuk tangga

nada minor melodis (sN)

4 Jenis : Mayor (maka kode dipakai N besar)

2 Bas Sifat :  progresif, tegang

Peranan : dalam kadens plagal sN – t; dan kadens

lengkap t – sN – D – t.

4. Akord Minor Membantu Lagu Mayor – Variasi II A

Sampai sekarang kita hanya mengenal tiga akord mayor, ialah T, D, dan S

beserta pembalikannya untuk lagu-lagu mayor. Untuk minor kita telah berjumpa

akord t, D (d), dan s (S) beserta pembalikannya. Memang dalam ayunan musik

hanya terdapat tiga kemungkinan peranan akord ini. Tetapi seperti pembalikan

akord tidak merubah peranan akord melainkan merupakan fariasi pertama dalam

dengung akord, begitu juga akord minor di dalam lagu mayor merupakan fariasi

kedua.

a. Akor pembantu tonika

5 Nama : Akord pembantu Tonika

17

Page 18: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

D

Dp

7

5

3

3 - (mayor) atau akord Tonika

1 - paralel (Tp)

= Bas Jenis : Minor, maka dipakai huruf t

T Tp kecil

Sifat : Tenang, stabil, tetapi kalah

dengan Tonika

Peranan : Mewakili akord Tonika atau

Menyusulnya sebagai fariasi

Bila akord Tonika seharus di

Ulang, tetapi tidak bisa di

pakai pada akhir barisan /

kalimat.

Sebenarnya sesudah akord D diharapkan akord T namun menjelang akhir lagu

biasanya akord T dihindari dan dipakai pada nada penutup lagu.

b. Akord pembantu dominan

2 Nama : Akord pembantu dominan

7 - (mayor)

5 - Akord dominan paralel (p)

= Bas Jenis : Minor, tidak pernah bisa

D Dp menjadi 3 – 5 – 7

Sifat : Tidak tenang, namun

kecenderungan kepada

akord lain/tidak begitu kuat.

18

Page 19: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

S

Sp

6

4

2

Peranan : Sebagai fariasi bila akord D

diulang, dapat juga dipakai

sesudah T.

Ulang, tetapi tidak bisa di

pakai pada akhir barisan /

kalimat.

c. Akord pembantu sub dominan

1 Nama : Akord pembantu subdominan

6 - (mayor) Akord subdominan

paralel (Sp)

4 - = Bas Jenis : Minor

S Sp Sifat : Tidak tenang, namun tanpa

kecenderungan yang kuat

kepada akord yang lain.

Peranan : Sebagai fariasi bila akord S

diulang atau untuk meng-

gantikan dalam kadens

lengkap

Pada akord mayor dan minor pada dasarnya saling melengkapi. Langkah

dari akord mayor atau akord pokok ke akord minor akord pembantu selalu

memungkinkan dan selalu disertai dengan suatu peningkatan dengung akord.

Begitu juga sebaliknya, dari akord pembantu minor ke akord pokok tidak

19

Page 20: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

tP

t

5

3

1

dP

d

2

7

5

selalu mungkin, tergantung dari lagu Bas yang harus disesuaikan dengan

melodi.

5. Akord Minor Membantu Lagu Mayor – Variasi II B

Bila akord minor dapat membantu pada lagu mayor mengapa tidak, juga

sebaliknya akord mayor membantu lagu minor. Persaudaraan ini sangat dalam

lalu lintas dalam dua jurusan (mayor – minor). Berikut adalah ciri khas tangga

nada paralel:

3 - Nama : Akord pembantu Tonika

1 - = Bas minor atau Akord

Tonika paralel untuk tangga

6 = Bas nada minor (tP)

tP t Jenis : Mayor, maka dipakai huruf P

Sifat : stabil, tenang

Peranan : jarang sebagai fariasi t,

tetapi biasanya sebagai

modulasi ke mayor.

7 7 - Nama : Akord pembantu dominan

5 5 - = Bas minor atau Akord dominan

3 3 = Bas paralel untuk tangga nada

D d dP minor (dP)

Jenis : Mayor

20

Page 21: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

sP

s

1

6

4

Sifat : tidak tenang, ingin menjadi

tP (1 – 3 – 5)

Peranan : jarang sebagai wakil dari d,

tetapi terutama dipakai

dalam kadens bala lagu

minor bermodulasi ke

mayor.

6 - Nama : Akord pembantu subdominan

4 - = Bas minor atau Akord subdominan

2 = Bas paralel untuk tangga nada

s sP minor (sP)

Jenis : Mayor

Sifat : tidak tenang, namun tanpa

kecenderungan yang kuat,

dengung akord menonjol

Peranan : kadang-kadang sebagai

wakil untuk s terutama dalam

kadens semu, pada umumnya

dipakai dalam bagian mayor

di tengah lagu minor.

6. Modulasi

21

Page 22: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Sebenarnya sudah banyak diuraikan tentang modulasi yang berarti akord

pusat (Tonika) yang ditinggikan dan diganti dengan akord pusat yang baru Tonika

Baru). Akord pusat yang baru itu dicapai melalui suatu kadens. Dalam

memainkan modulasi bisa dilakukan untuk sementara saja kemudian kembali

kepada tonika lama, dan bisa juga tetap (tidak kembali ke tonika lama).

Dalam banyak lagu mayor di tengah sering terdapat suatu gejala yang biasanya

sangat merepotkan para pengiring. Dalam banyak lagu mayor di tengah sering

terdapat suatu gejala yang biasanya sangat merepotkan para pengiring.Bila kita

menyanyikan lagu “Tanah Tumpah Darahku” 5 . 5 5 5 1 . 1 1 1

2 . 2 4 4 5 . . .

Dari beberapa nada diatas kini kita menemukan satu nada asing dalam tangga

nada mayor yaitu 4, kedua-duanya kita saksikan bahwa kalimat disini

ditutup.untuk sementara. Bila kita memandang tangga nada 5, maka segera

menjadi nampak sebabnya disini melodi masuk nada dasar 5 melalui 4 dan ini

menciptakan penutupan

Modulasi kedominan berarti bla sebuah nyanyian ditengah-tengah menuju ke 5

dan berhenti disituuntk sementara. Dan bila 5 ini dicapai melalui ujung atas (2 3

4 5 ) atau melalui ujung bawah (1 7 6 5 ) dari tangga nada 5, maka disinilah

terjadi suatu peralihan kedalam tangga nada 5 tersebut.

III. Tangga Nada Primer Dalam Tangga Nada Mayor

A. Pendahuluan

22

Page 23: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari

tentang pengertian tangga nada primer dalam tangga nada mayor.

b. Kompetensi Dasar

Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai :

Tangga nada, dan tangga nada primer dalam mayor.

B. Penyajian

Pertemuan V – VI

1. Tangga Nada

Jika seseorang ingin memainkan tangga nada, maka dia harus memahami

terlebih dahulu tentang tangga nada. Tangga nada merupakan susunan beberapa

nada dengan pola jarak tertentu. Tangga nada ini tersusun atas 7 (tujuh) buah nada

pokok dengan pola jarak 1 (satu) oktaf yaitu : 1 1 ½ 1 1 1 ½ yang

biasa disebut tangga nada diatonis mayor. Dilihat dari suku katanya dia = dua, dan

tonus = nada (dari bahasa latin) dan memiliki dua macam jarak nada yaitu jarak

satu (penuh) dan jarak ½ (setengah). Adapun nada-nadanya adalah sebagai

berikut.

1 1 ½ 1 1 1 ½

C D E F G A B C

Nada-nada di atas biasa disebut Tangga Nada Natural Mayor yang masih terdiri

dari nada-nada pokok dan belum terdapat nada yang ditinggikan maupun

direndahkan. Dalam musik, kita mengenal tiga jenis tangganada yang mempunyai

ciri maupun karakteristik tersendiri, yaitu:

23

Page 24: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

a. tangganada mayor

1 1 ½ 1 1 1 ½

C D E F G A B C

b. tangganada minor

1 ½ 1 1 ½ 1 1

A D C D E F G A

c. tangganada pentakonis, yaitu tanggamada yang terdiri dari lima nada pokok.

Tangganada pentatonis menurut jenisnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) tangganada pelog, yaitu tangganada yang teerdiri dari nada

1 3 4 5 7 1Do Mi Fa Sol Si Do

2) tangganada slendro, tangganada yang terdiri dari nada

1 2 3 5 6 1Do Re Mi Sol La Do

2. Trinada Primer Dalam Tangga Nada Mayor.

Trinada primer dalam sebuah tangganada mayor merupakan susunan

beberapa nada yang memiliki nada dasar, terts, kwint di atasnya, sehingga biasa

disebut Trinada. Misalnya :

a. Trinada dapat dibentuk pada setiap nada sebuah tangganada. Dengan kata

lain dapat dibentuk pada setiap tingkat sebuah tangganada. Nama-nama

24

Page 25: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

trinada itu sama dengan nama tingkat dari tangganada, misalnya: akord

tonika, akord subdominan, akord dominan, dan seterusnya.

I II III IV V VI VII

b. Trinada pada tonika subdominan dan dominan adalah trinada primer atau

akord pokok dari tangganada. Trinada-trinada ini membentuk trinada

mayor.

c. Posisi relatif dari terts dapar dipertukarkan, tetapi harus diperhatikan agar

dua suara atas tidak melebihi oktaf. Misalnya :

I IV V

d. Jarak atau interval yang lebih besar dari oktaf, hanya boleh antara Bas (not

paling bawah) dengan not pertama di atasnya.

e. Trinada atau akord dapat ditulis tanpa kwinnya tetapi janganlah tanpa terts.

f. Jika menyusun akord-akord hindarilah menulis terts di bawah c kecil oktaf

kecil.

Bab IV Penggabungan akord (kadens dalam tangganada mayor)

A. Pendahuluan

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari

tentang penggabungan akord (kadens dalam tangganada mayor).

25

Page 26: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

b. Kompetensi Dasar : Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu

menguasai penggabungan akord (kadens dalam tangganada mayor).

B. Penyajian

Pertemuan VII – VIII

Gerakan Akord Yang Membentuk Kadens Dalam Tangga Nada Mayor.

Gerakan akord yang membentuk kadens dalam tangganada mayor yaitu:

1. Dua akord yang dirangkaikan secara berturut-turut menghasilkan deretan yang

harmonik.

2. Rangkaian V – I (dominan tonika) menghasilkan kadens perfek atau penutup

sempurna dan kesannya adalah final atau selesai.

3 suara

V I V I

3. Rangkaian IV – I (subdominan – tonika) menghasilkan kadens plagel, sering

juga disebut kadens Amen.

IV I

26

Page 27: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

4. Kwin dan oktaf yang muncul secara berturut-turut dapatlah disebut kwin dan

oktaf sejajar. Janganlah ada dua nada yang bergerak paralel atau sejajar (kwin

atau oktaf).

a b c

a. S dan B bergerak dari not-not intervalnya 8 dan menuju not-not yang juga

intervalnya 8. T dan B bergerak dri not-not yang intervalnya 5, menuju

not-not yang juga intervalnya 5.

b. A dan B bergerak arah berlawanan menuju not-not yang membentuk oktaf.

c. Dari unisono menuju oktaf (1 menuju 8)

d. Dari oktaf menuju unisono (8 menuju 1)

5. S dan B janganlah bergerak menuju 8 atau 5 sejajar, dengan gerakan lebih

besar dari sekon. Kesalahan ini disebut 8 atau 5 tersembunyi jika S bergerak

sekon menuju not berikutnya.

a b c d

a) Ekspos Oktaf

27

Page 28: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

b) Ekspos Kwint

c) Gerak not betul- S bergerak sekon

d) Ekspos diantara II (supertonik) dan V (dominan) diperkenankan

karena terts dari II turun menuju kwint dari V

6. Silang dan kusut

a. janganlah ada suara yang silang

Tidak diperkenankan

b. jangan menuju unisono

(i) Tidak diperkenankan (ii) Diperkenankan

c. kusut dibenarkan jika perlu dari sebuah akord menuju akord itu juga(akord

yang sama)

7. Gerak melodi setiap suara (gerakan melodik)

Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih

besar dari 8.

Interval 5 diminis, 6 atau 7 minor atau 8, harus didahului dan diikuti oleh not

yang ada dalam wilayah interval.

28

Page 29: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

8. Rekomendasi atau anjuran yang perlu diperhatikan jika akan merangkai akor,

maka kita harus menghindari hal-hal yang tidak diperkenankan.

a. Buatlah demikian rupa agar suara-suara atas dan bawah bergerak

berlawanan, misalnya S dan B.

b. Jika harus bergerak naik dan turun, bergeraklah menuju not yang paling

dekat, kecuali B.

Bab V Trinada Primer Maupun Sekunder Dan Kadens Dalam Tangganada

Minor Dan  Mayor

A. Pendahuluan

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari

tentang Trinada primer maupun sekunder dan kadens dalam tangganada minor

dan mayor

b. Kompetensi Dasar : Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu

menguasai trinada primer maupun sekunder dan kadens dalam tangganada

minor dan  mayor

B. Penyajian

Pertemuan IX – X

Trinada Primer Maupun Sekunder Dan Kadens Dalam Tangganada Minor

Dan  Mayor

1. Trinada Primer

29

Page 30: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Trinada primer merupakan susunan beberapa nada yang terdiri dari tonika, terts,

dan kwuin. Trinada primer dalam tangganada minor selalu dalam tangga minor

harmonik.

I IV V

Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun trinada ini

yaitu terts dari trinada konika dan sup dominin dapat munculdua kali dan

digandakan. Karena terts akor-akor itu adalah terts minor dan augmentib dalam

melodi harus dihindari.

1. Kadens dalam tangganada minor

Akor-akor yang dipergunakan, sama dengan akor-akor dalam tangganada

mayor

2. Tierce de picardie

Akor final dalam tangganada minor, tonikar yang sebenarnya trinada minor

menjadi trinada mayor dengan menaikan terts akornya.

3. Tanda pada akor

Akor dapat ditunjuk oleh not bas sering dibawah not bas, ada tanda khusus.

Untuk triece de picardie di atas akan ditambahkan tanda kromatik sebagai

berikut:

30

Page 31: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Tanda pugar ( ) di bawah ini not bas, dimaksud untuk terts dari trinada yang

dasar trinadanya adalah not G dan C.

Seringkali akor Tonik subdominan tangganada minor ( harmonik) tidak

mempergunakan angka romawi I tetapi i dan akor Subdominin iv.

Maksudnya untuk meperingatkan bahwa akor tonik tangganada minor dan

subdominan adalah akor minor.

2. Trinada Sekunder

Trinada sekunder merupakan trinada yang terdiri dari susunan akor tingkat

II, III, dan IV

II III VI

Tingkat II dan VI merupakan tri nada minor dan dapat digandakan. Jika dominan

diikuti oleh submedia ( V-VI ), terbentuk kadens interupsi atau penutup palsu.

31

Page 32: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Not VII bergerak naik menuju not I ( B ke C )

Not pada bas bergerak naik ( G ke A ), tidak pernah bergerak menuju A, dengan

jarak septis

Dua suara lain bergerak berlawanan.

Terts tingkat VI digandakan.

Bab VI Teknik menangani akord dalam musik.

A. Pendahuluan

a. Deskripsi Singkat : Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari

tentang teknik menangani akord dalam musik.

b. Kompetensi Dasar : Dalam pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu

menguasai cara menangani akord dalam musik

B. Penyajians

Pertemuan XI – XIII

Teknik Menangani Akord Dalam Musik.

1. Interval dan jenis akord

a. Interval

Interval dan akord pada dasarnya tidak lain hanya berbicara masalah jarak

dan susunan beberapa nada yang terbentuk pada sebuah akord.

Berikut daftar interval :

32

Dari ke : Nama Interval Sifat Jarak Contoh 4 Undesim = Oktaf + Kwart Sel sem Oktaf + 2 ½ 2-5, 3-6, 5-I, 6-2, 7-3

3 Desim = Oktaf + Terts Sel. T.s. Oktaf + 2/ 1 ½ 2-4, 3-5, 4-6, 5-7, 6-i2 Non = Oktaf + Sekon Janggal Oktaf + 1/ ½ 2-3, 3-4, 4-5, 5-6, 6-71 Oktaf = Sel. Sem 6 2 -27 Septim Besar Jang. Sek Oktaf – ½ 4-37 Septim Kecil Janggal Oktaf – 1 2-I, 3-2, 5-4, 6-5, 7-66 Sekst Besar Sel. t . s. Kwint + 1 2-7, 4-2, 5-3.6 Sekst Kecil Sel. t . s. Kwint + ½ 3-I, 6-4, 7-5.5 Kwint Berlebih Sel. t . s. Kwint + ½ 7 - 45 Kwint Murni Sel. Sem 3 ½ 2-6, 3-7, 4-I, 5-2, 6-3.5 Kwint Berkurang Janggal 3 7-4.4 Kwart Berlebih Janggal 3 4-74 Kwart Sel. sem 2 ½ 2-5, 3-6, 5-i, 6-2, 6-3.

3 Terts Besar Sel. t . s. 2 4-6, 5-7.3 Terts Kecil Sel. t . s. 1 ½ 7-2, 2-4, 3-5.2 Sekon Besar Janggal 1 2-3, 4-5, 5-6, 6-7.2 Sekon Kecil Jang. Sek ½ 7-I, 3-4. 1 Prime Sel. Sem 0 2-2

Page 33: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Ciri-ciri Khas masing-masing interval

Prime : Bila nada yang sama diperdengarkan oleh dua sumber suara yang

berlainan, maka terdengarlah bunyi yang senada. Kesan Kompak, polos.

Sekond : Interval yang terpenting untuk vokal. Kesan melangkah.

Terts : Lompatan yang terkecil untuk melodi. Kesan selaras, sangat kuat,

meyakinkan.

Kwart :   Interval yang masih mudah dinyanyikan, namun terasa sebagai

langkah yang jauh, maka dengan langkah ini ketegangan

melodi ditingkatkan, kesan selaras.

Kwint :  Interval yang paling penting disamping oktaf. Kesan selaras

karena kwint tersusun dari dua terts.

Sekst : Terasa sebagai pembalikan dari terts. Kesan selaras sangat kuat.

Septim :  Interval yang tidak enak didengar. Kesan menimbulkan

ketegangan, keterlaluan ingin menjadi oktaf.

33

Page 34: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Non : Dalam musik vokal praktis tidak pernah dipakai, hanya biasa

dipakai dalam musik instrumen. Kesan tak terbatas,

berlimpah-                              limpah, bertegang.

Undesim : Kesan seperti pada non di sinipun terasa bahwa batas dilampaui

b. Jenis Akord

Dalam sebuah tangga nada ditambah satu nada dengan nada terts dan nada kwint,

maka kita peroleh suatu akord atau trisuara, menurut besarnya terts dan kwint,

maka ada empat kemungkinan atau empat jenis akord yang kita akan bahas yaitu :

Nada Kwint Terts Kecil

Nada Terts Akor Mayor, kesan selaras, gembira

Nada Dasar Terts Besar

Nada Kwint Terts Kecil

Nada Terts Akor Minor, kesan selaras, sedih

Nada Dasar Terts Be

Nada Kwint Terts Kecil

Nada Terts Akor berkurang, kesan janggal

Nada Dasar Terts Besar

Nada Kwint Terts Kecil

Nada Terts Akor berlebih, kesan janggal

Nada Dasar Terts Besar

2. Susunan akord.

34

Page 35: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

a. Akord Dasar

Nada yang terpenting dalam setiap akord adalah nada bas, maka nada ini

sering dimunculkan. Misalnya

= Bas

b. Posisi Akord Atau Nada Tertinggi Dalam Akord

Untuk suara atas atau sopran terdapat tiga kemungkinan, ia dapat memakai

nada dasar, atau nada terts, atau nada kwint. Menurut inilah akord disebut

Berposisi oktaf bila nada dasar terdapat dalam sopran, Berposisi terts bila nada

tertes terdapat dalam sopran, Berposisi kwint bila nada kwint terdapat dalam

sopran.

c. Satu nada dipakai dua kali

Bahan mentah untuk masing-masing akord hanyalah tiga nada. Padahal

untuk SATB dibutuhkan empat suara, maka disini akan ada satu nada yang

dipakai dua kali. Pada umumnya nada yang bisa dipakai dua kali yaitu nada dasar

yang tempatnya diatas, dan nada terts.

d. Susunan luas dan sempit.

Kalau sopran, alto, dan tenor disusun sedimikan hingga ketiga nada akord

terpakai berturut-turut, maka susunan akord ini disebut sempit. Dan kalau antara

sopran, alto dan tenor terdapat nada akord yang tidak terpakai, maka susunan

akord ini disebut luas.

35

5

3

1

2

7

5

1

6

4

3

1

6

7

5

3

6

4

2

Page 36: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

3. Sambungan akord.

a. Penyambung nada dengan nada

Sebuah akord pada umumnya terdiri dari empat nada yakni S, A, T, B. Namun

sebuah akord tidak pernah berdiri lepas dari konteks, tetapi selalu dalam

hubungan dengan akord lain. Ini berarti bahwa :

- Nada sopran selalu disambung dengan nada sopran akord sebelumnya dan

sesudahnya.

- Nada alto selalu disambung dengan nada alto akord sebelumnya dan sesudahnya.

- Nada tenor selalu disambung dengan nada tenor akord sebelumnya dan

sesudahnya.

- Nada bas selalu disambung dengan nada bas akord sebelumnya dan sesudahnya.

Perhatikan contoh dibawah ini :

- Nada yang sama (g) dipergunakan dalam suara yang sama (tenor) tiga kali.

- S dan A melangkah pada nada terdekat.

- S mula-mula mendapat nada dasar, kemudian nada terts

- A mula-mula mendapat nada terts, kemudian nada kwint

- T mula-mula mendapat nada kwint, kemudian nada oktaf

- Hanya nada bas di sini dan biasanya mendapat nada dasar.

36

Page 37: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

b. Empat cara untuk bergerak

Suatu suara selalu harus dilihat pula dalam hubungannya dengan suara lain.

Jarak dengan suara tetangga atau suara lain lagi dapat tetap sama atau tidak:

- Bila jaraknya sama misalnya dalam terts atau sekst, ini disebut gerakan yang

sejajar

- Bila suara yang satu menahan nada, dan suara yang lain bergerak, ini disebut

gerakan kesamping.

- Bila jaraknya menjadi makin besar, ini disebut gerakan yang lurus/searah

- Bila suara yang satu naik, yang lainnya turun dan sebaliknya, ini disebut gerakan

yang berlawanan.

4. Pembalikan akord (akord sekst)

a. Akord terts

Susunan akord terts disusun diatas nada terts dari akord yang bersangkutan.

Dalam arransemen empat suara, perlu salah satu nada dari akord dipakai dua kali

yang diprioritaskan pada nada dasar, nada kwint, dan terts hanya dapat dilakukan

secara terpaksa pada nada terts. Penggunaan dari akord ini yaitu variasi terhadap

akord dasar, untuk mempertajam bunyinya, tertutama pada puncak sebuah lagu.

b. Akord kwint (akord kwart sekst)

Susunan akord kwint didirikan diatas nada kwint dari akord yang bersangkutan,

dalam susunan akord dengan empat suara hampir selalu nada kwint dipakai dua

kali. Penggunaan akord ini yaitu sebagai akord vorhalt, sebagai akord pembalikan

kedua, dan sebagai akord peralihan.

37

Page 38: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

5. Akord pembantu tingkat I

a. Akord pokok dan akord pembantu

Akord T S D disebut akord pokok untuk tangga nada mayor (akord t s d

disebut akord pokok dalam tangga nada minor), akord terdekat dengan ketiga

akord mayor tersebut adalah akord-akord minorparalel Tp, Sp, Dp. (untuk tangga

nada minor tP, sP, dP). Akord-akord ini biasa disebut akord pembantu tingkat

satu, karena akord pokok hadir di dalam akord pembantu yang bersangkutan, dua

nada yang dimiliki bersama menciptakan persaudaraan.

b. Akord pembantu untuk tangga nada mayor (Tp, Sp, Dp)

Akord pembantu tidak hanya mengambil alih peranan akord yang diwakili,

tetapi juga memperkaya dengungnya, ialah suasana minor dai dalam tangga nada

mayor dan sebaliknya.

Oleh karena kadens-kadens minor tidak begitu meyakinkan, maka pemasukan

akord minor kedalam tangga nada mayor tidak mengganggu kedudukan akord T

sebagai akord pusat dan memperkaya dengungannya.

Secara lebih intensif penyaluran peranan ini terjadi, bila akord minor berbentuk

akord terts, karena disini nada dasar akord tetap merupakan nada bas dalam akord

pembantu yang bersangkutan.

Secara lebih lemah akord pokok dapat juga diwakili oleh akord minor yang

terdapat satu terts di atasnya. Namun disini nada dasar akord pokok tidak dipakai

lagi dalam akord pembantu yang bersangkutan.

Dalam prakteknya, akord pembantu dipakai sebagai berikut :

38

Page 39: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

1. Tp (Tonika Paralel atau pembantu Tonika/wakil tonika)

Peranannya : Akord Tp dapat dipergunakan sesudah akord T, akord Tp

dipakai dalam kadens semu, akord Tp secara istimewah dapat juga

mendahului akord D.

2. Sp (Sub dominan paralel atau pembantu sub dominan/wakil sub

dominan)

Peranannya : Akord Sp dapat dipergunakan sesudah akord S, akord Sp

sering dipakai sebelum akord D dalam kadens lengkap.

3. Dp (Dominan Paralel atau pembantu dominan/wakil dominan)

Peranannya : Akord Dp dapat menyusul akord D, dan secara istimewah

akord Dp dapat juga mewakili T.

6. Akord-akord pembantu tingkat II.

Biasanya lalu lintas langkah akord dalam tangga nada mayor itu terbatas

pada akord T, D, S serta Tp, Dp, dan Sp. Lingkaran kecil ini dapat diperlukan

kearah atas, maupun bawah.

Berikut kita melihat adanya kemungkinan terjadinya yaitu :

- Minorisasi dari mayor, artinya kita masuk dalam tangga nada

minor kembar (tingkat atas)

Tangga nada mayor dan tangga nada minor yang mulai dengan

nada yang sama, disebut tangga nada kembar. Misalnya tangga

nada C bersaudara dengan tangga nada c sebagai saudara

kembarnya.

39

Page 40: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

- Mayorisasi dari minor kembar, artinya tangga nada mayor yang

paralel dengan minor kembar (tingkat atas)

Disini lebih penting dari ketiga akord minor tadi yaitu ketiga akord

mayor yang sejajar dengan ketiga akord minor t, s, d. Namun perlu

diperhatikan bahwa akord mayor paralel untuk minor kembar

terdapat satu terts kecil diatas akord minor.

- Mayorisasi dari minor paralel (tingkat bawah) ini sngat berlainan

dengan akord-akord diatas, golongan akord ini menguraikan akord

yang terdapat dibawah tangga nada minor paralel. Maka kedua

tangga nada inipun adalah tangga nada kembar. Misalnya : a dan A

(a adalah natural, A memakai 3#.

Berikut tabel persaudaraan akord pembantu tingkat II untuk tangga

nada mayor:

Mayor

Minore

Mayor

Sk – Tk – Dk

s – t - d

S - T - D

Misalnya: As-Es-Bes

Misalnya: f - c – g

Misalnya: F – C – G

Akord mayor

dari tangga

nada minor

kembar.Akord minor

kembar.

Akord pokok.

Akord

pembantu

tingkat II atas

Akord

40

Page 41: SILABUS MATA KULIAH · Web viewGerak melodi setiap suara (gerakan melodik) Janganlah ada suara (S – A – T – B) bergerak 7 mayor atau interval yang lebih besar dari 8. Interval

Minor

Mayor

Sp - Tp – Dp

Sp - TP – Dp

Misalnya: d - a - e

Misalnya: D – A - E

Akord minor

paralel.

Akord minor

paralel yang

dimayorkan

pembantu

tingkat I

Akord

pembantu

tingkat II

bawah

41