sifat-sifatseorang guru menurut al-quranelibrary.unisba.ac.id/files2/96.0102.pdfsifat-sifatseorang...
TRANSCRIPT
SIFAT-SIFAT SEORANG GURU MENURUT AL-QURANSURAT ALI 'IMRAN AYAT 159
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh GeJar Sarjana Dalam IImu Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Ole h :
N a m a : DEW] LARDNo. Pokok . 863001112Nimko : 86.0823.A2.IJ
FAKULTAS TARBIYAHUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1995/1415 H
SIFAT-SIFAT SEORANG GURU MENURUT AL-QURANSURAT ALI 'IMRAN AYAT 159
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
x(DR. H.M.I. Soelaeman ) ( Drs. H.D. Saifuddin. ASM)
Mengetahui :
Ketua JurusanPendidikan Agama Islam
Dekan Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung
. ~jl; ~N----------., _\~. ,'"'- .,,~ ,,';~~:z..,..~----
( Drs. H. Odang Muchtar )
Lc...----'
(D~ita)
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dimunaqosahkan oleh tim penguji pada hari Rabu tanggal 5Bulan April Tahun 1995 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah UniversitasIslam Bandung.
Bandung, 5 April 1995
Panitia Ujian Munaqosah
(Drs. H. Odang Muchtar)Ketua
(Qra~H. Adliyah AMD.)Penguji I
Tim Penguji
~1~~-
(Drs. H. amlan Sasmita)Penguji II
( On. H'lsan Ali)Penguji III V
~M /, '
( Drs. Shob£Penguji IV
Nama
Tempat dan tanggallahir
Jenis kelamin
Alamat
Riwayat Pendidikan
RIWAYAT HIDUP
DEWILARD
Payakumbuh, II Juli 1965
Perempuan
Jalan Ermawar No. 24/7 Bandung 40113
: - SDN Pasir Kaliki 96/III, Kecamatan Cicendo,
Kelurahan Pasir Kaliki Kotamadya Bandung,
Tahun 1973 - 1979.
- SMP PMB Kodya Bandung 1979 - 1982
- SMA Kemah Indonesia Kodya Bandung
1982 - 1985
- Universitas Islam Bandung, 1986
}Irtinya : " Sesu11fJfJuhnya teiah. ada pada diri CJl.flsutu{fah
itu suri teladan yang 6aik. 6agimu (yaitu) 6agiorang yang mengharap ralimat }/Ifah dan
(!?'§datangan) hari k.iamat dan dia 6anyak.menye6ut }/J[ak. "
(Q5. }/I-}lhza6, ayat 21)
'lCupersem6ahk.an Kepada :
}lyah Bunda tercinta dan orang-orang
yang mengak.u 6ahwa tidak. ada TuhauSefain }I{fah dan mengak.u 6ahwa:Muhammaaitu adalati (j{asu{}I{{ah.
N a m a
Nemor Pokok
N i m k e
Fakultas
Jurusar1
Program
JLJdul Skripsi
ABSTRAKSI
Dewi Lard
863001112
Tarbiyah (UNISBA)
Pendidikan Agama Islam
Sifat-sifat Seorang Guru Menurut
Surat Ali 'Imran ayat 159
dalamSifat
guru
Latar b~lakang kaJian dari AI-Quran SuratAli 'Imran ayat 159~ bertitik tolak dari kenyataan,bahwa seorang g\Jru masih ada yang mempunyai sifatkeras hati yang ingin memaksakan keinginankeingillannya terhadap anak didiku Sehingga prosesbelajar mengajar tidak terlaksana dengan baik.
Kajian AI-Quran Surat Ali 'Imr"an ayat 159,bertlJJuarl untuk mengetahui pendapat para Mufassirdaistn Inenafsirkan ayat tersebut, yaitu ten tang sifat.it.t .eorang guru menurut AI-Quran Burat Ali 'Imranayat 159 dan tugas seorang guru menurut BurstAli 'Imran ayat 159.
Pckck permasalahan yang dibaha.penelitian ini~ meliputi dua aspek~ yaitu: 1)~
.ifat apa .aja yang perlu dimiliki oleh seorangmenurut surat Ali 'Imran ayat 159 ?2)~ Mer,gapa tugas seorang gu~u menurut su~at Ali'Imran ayat 159 adalah sebagai rahmat Allah 7D
Untuk mengkaji permasalahan tersebut penulismenggunakan metode tafsir yang bersifat tekstual, yangslJsunannya mengikuti tertib ayat" Dan tehnikpeneli,tiannya menggunakan studi literatur~ yaitumengumpulkan dan membaca tafsir-tafsir dan buku-bukuyang berhubungan dengan pembahasan penelitian.
Set.lah data terkumpul dan dianalisa,selanJutnya bahwa sEorar1Q guru didalam melaksanakanproses belajar rnengaJarnya haruslah memiliki sifatsitat lemah-lembut~ IJ8lnaaf, mendo'akan~ mU5yawarah~
dan tawakkaln Sebagaimana yang tersirat dalam su~at
Ali 'Imran ayat 159. Kelima .itat inl tidak dapat
i,
dipisah-pisahkan~ guru haruslah melaksanakan k~lima
sifat ini agar r-ahnlat Allah selalu dilimpahkankepadanya~ di dunia ini maupun diakhirat kelak~
BBndung, 30 Maret 1995
( Del"i L.,Bf'd )
Di ••tujui Oleh Pembimbing:
P~Hnbimbing I PFjmbimbing 1 r
(Drs.H.U. Saifuddin ASM)
O.kan Fakult•• Tarbiyah UNISBA
~I---~~-'"
(Or•. H. Odang Muchtar)
.1.. .1
Teem Fenguji
i\" ekretaris\.
(Drsc H. Odang Mucht&T)
Drs. ~asan AIJ
--===nc#i~~fcf6v
j)--Ramlan S:;,s::ii taDrs. UPengvji II
Fenguji I
?enguji III
KATA PENGANTAR
Dengan Nama Allah Yang Pengasih Lagi Penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan SemeBta Alam~
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad saw~ kelua~ga~ sahabat-sahabatnya dan segenap
orang-orang yang beriman.
Penulisan skripsi ini, berusaha mengkaji tentan;
sitat seorang guru menurut surat Ali 'Imran ayat 159,
yc.o\nq meliputi lima sitat yang harus dimiliki oleh
seorang guru~ yakni; 1). Lemah-lembut~ 2). Pemaaf~ 3).
dar-i.
/"1usyawarah.4) •ampun/mendo'akan.Memintako\ll
Ta''iakkal"
Terwujudnya skripsi ini tidak
dorongan semua pihak. Maka sepatutnyalah penulis dengan
segala kerendahan hati menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat bapak DR. H.M"I. Soelaeman dan Bapak Drs.
H.U. Saifuddin ASM selaku pembimbing penyusunan ~krlpsi"
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada reka
rekan yang memberikan inspirasi dan bantuan kepustakaan~
hingga tuntas penyusunan skripsi ini~
Akhir kata semoga anlal sholeh yang tel~h diterinlB
oleh penY\Jsun, mendapat pahala da~i Allah SWT~ Amiin.
Bandung, 15 Februari 1995
Penyusun
:1. 11
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRAKBI
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
i
iii
iv
BAS I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah •...•.••••.••• 1
B~ Per'umusan dan Pembatasan Masalah ~""K 4
D. Kegunaan Penelitian ...•.••••..•••••. 5
F. Kerangka Pemikiran Masalah .....••••• 7
G. Penjelasan Judul ....•...•....•...••. 9
H. Langkaft-Iangkah Penelitian •.•.•.••.. 10
I. Metod. dan Teknik Penelitian ••••.••• 11
BAS II. TAFSIR AL-QURAN SURAT ALI 'IMRAN AYAT 159
A. Langkah-Iangkah yang Ditempuh Oalsm
Penelitian, Kriteria Penafsiran AI-
GlL\t'~l:'1ln .. " .. ~ II .. ft II II u .. " 11.J·
B Tafsir AI-Duran Burat Ali 'Imran Ayat
159 ••...•..•..•.•...•..••..••••...•. 17
1. Teks Surst Ali 'Imran Ayat 159 17
2. Terjemah Burat Ali 'Imran Ayat 159 17
3 .. '"erjemah Secara Lafzhiyah
lV
18
s. lsi Pckok Burat Ali 'Imran Ayat
1~59 """ " 19
b. Azbabun Nuzul Burat Ali 'ImrBn
(.~Y8.t 159 " " I :20
6 .. Tafeir Ayat Menurut Para Mufas5ir 26
l"lu f assi r .. " It .. " II II .. .. .. .. :~;:~;
BAB III. SIFAT-BIFAT BEDRANS GURU MENURUT BURAT
ALI 'IMRAN AYAT 159
An RasullJl1~h saw Sebagai Ccntoh rauladan
B. Sifat-sitat Rasulullah saw yang menjadi
"rBuladan Bagi Seorang Guru 4 '.)
;,:~" F:'f~m,;~a'f """." ••• "."."" ••••••• ,, ••••• 47
3. Memintakan Ampun/Mendo'akan .•••.• 48
CM Sifat-sifat Guru Berdasarkan Surat
50
1. 59 " " .. 52
:;::" F'l!I~rn,m.a f n " " " " u " II .. " CJ(l
3. Memintakan Ampun/Mendo'akan ..•••. 67
\.l
D" '"ugas GLlrU 11erlurut Surat Ali 'Imran
(.:~y d t. 159 ". ~ .......... ~ " ..... ~ " It ....... " ... It .... "It 8 5
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A" ~::es:i.rnpulii:'ln "" .. ~" .. " ~ .. " " .. " 9:2
B. Sal"an'-si::tr~c:\n "" ~ ~ .. " .. to.. 9:~~
DAFTl-iR F'IJSTAK{\ "".".""""""""""""""""""".""." •• ".. 95
LA~1F' I P('ll\I-·L.r~lvIP I PAN ."" .. """""""""""""""""""""".""",, 98
'/ :t.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menurunkan AI-Quran melalui Malaikat
agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di
Jibril kepada Nabi Muhammad saw, sebagai petunjuk bagi
umat manusia, penyuluh kepada hambanya yang tunduk
serta sebagai pelajaran bagi orang-orang yang
ber'taqwa,
akhirat.
Selain AI-Quran sebagai sumber pertama pedoman
hidup, sunnah Nabi Muhammad saw yang merupakan
penjabaran pelaksanaan ayat-ayat AI-Quran seutuhnya
berupa perbuatan, perkataan dan taqrirnya
sumber kedua pedoman hidup.
adalah
Dar"i kedua sumber tersebut, disusunlah
peraturan-peraturan yang berhubungan dengan berbagai
aspek kehidupan seperti; beribadah langsung kepada
Allah, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang, utang-
piutang, kewarisan, pendidikan dan pengajaran.
AI-Quran merupakan sumber asasi pendidikan dan
darinya dapat dijabarkan permasalaHan dasar
kependidi.i-:...an. Allah berflrm~n dalam surat Ali
ayat J38 sebagai ber~kut:
1
"AI-Ouran ini adalahmanusia dan petunjukbertaqwa. u' (AI-Quranul98)
penerang bagi seluruhbagi orang-orang yangKarim, Depag RI, 1970,
Salah satu tugas Nabi Muhammad saw adalah
sebagai seorang guru!, sebagaimana Allah telah
berfirman dalam surat AI-Baqarah ayat 151, sebagai
~\~~~l~';;1:///,,~..,/'/(t"p;~;,'/~/"'/~;." ;..//~b /,c. ..... "'7'..:::~ \ . • '\ \.\ .,. • ~ • A. \ \ u. / /'~ ff) /" . ;.r--:. /' ~/ •/' I,.;.J..ouJvi'
<-»: .. / ·_'"'(':J~-:<0"/J'/.r./~\"/
.0~~~~~~.l'~~"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasllldi antaramu yang membacakan ayat-ayat Kamikepadamu dan mensucikan kamu dan mengajarkankepadam.u apa ~'ang belum kar-iu ketahui. "( AIQuranul Karim, Depag RI, 1971, 38 )
Per-an seoranq quru tidak terbatas pada menyusun
situasi belajar saja. Ia ber~epentingan mengarahkan dan
membina kepribadian siswa agar menjadi manusia yang
pandai dan berakhlak mulia. Bila ternyata anak didiknya
be,-ting kah laku salah. maka guru tidak boleh tinqgal
diam membiarkan anak didiknya berbuat kesalahan.
Perannya sebagai orang yang bertanggung jawab~ sebagai
pf;~ngajar dan jug e se bag en peqa......,ai.
kedudukannya sebaqai gUr"u, ia harus menunjukkan tlngkan
laku yang layak menurut harapan masyarakat. Apa yang
dituntut dari guru dari aspek etis, intelektual dan
sosial lebih tinggi dari pada yang dituntut dari orang
dewasa lainnya.
I
yang dituntut dari orang dewasa lainnya.
Guru sebagai pengajar dan pembina generasi muda
harus menjadi teladan~ di dalam maupun di luar
lingr,4f1g.a n sekalah. GurlJ seyogvanya n1pnyadari akan
kedudukannya dalam masyarakat~ ia akan se I a ILl
dipandang sebagai orang yang harus memperlihatkan
tingkah laku yang dapat ditiru oleh masyarakat
khususnya oleh anak didik. Atas kenyataan ini guru
harus menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai teladan
'Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullahitu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap rahmat Allah dankedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah. (AI-Quranul Karim, Depag RI, 1971, 670)
Adapun tugas seorang guru ialah mengajarkan ilmu
"rnenanamkan'J keimanC:"ln keda.lam j ivJa anak
didik. Yang utama se~ali tugas seorang guru adalah
menyampaikan syariat Allah walaupun hanya satu ayat,
agar 'Ite~bentu~'1 orlbadi yang be~iman yang menyerahkan
dlri kepada Allah SWT.
Untuk menghadapi anak didik, secrang guru harus
memilikl sifat-sifat yang perlu diteladani, sehingga
pendidikan yang disampaikan kepada anak didik mudah
diter-ima dan djpahami, sehingga anak didik tidak
menjauhkan dir-i dar-i gur-u apabila mendapat kesulitan.
Hal ini diper-jelas oleh sebuah hadist Riwayat Ahmad :
y yl<~, /' /' )J 1. -> c- J vi "":. "" ./ » vi /'
b~~.lY~J~~./~J/"""t'>
11permudahla!i setiap urusan ~ janganlahmemper-sukar-, dan gembir-akanlah olehmu setiapor-ang, janganlah membuat kesusahan pada or-anglaic'." (H.A. ~1usthafa, 1987, 1iL1·)
Di dalam 01-Qur-an banyak ayat-ayat yang
menerangkan ten tang bagaj.mana sifat-sifat yang har-us
dimiliki oleh seor-ang gur-u. Sur-at Ali 'Imr-an ayat 159
merupakan salah satu ayat y~ng menerangkan bagaimana
seharusnya sifat-sifat seorang guru dalam menjalankan
tugas dan perannya.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Keberhasj.lan guru dalam menjalankan tugasnya~
di an tara dipenqaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki
oleh gur-u dalam menghadapi anak didik. guru akan
menghadapi ber-bagai macam tingkah laku anak didik yang
kadang-kadang dapat menggangu pr-oses belaJar- mengaJar-.
Jika guru tidak ber-tindak bijaksana di dalam
memecahkan masalah yang dihadapi anak didik, maka
kecender-ungannya adalah anak didik akan lebih banyak
menghadapi hambatan dalam pr-oses belajar-nya. Agar-
pr-oses pelaksanaan belaja\-mengajar dapat ber-jalan
dengan Iancar, alangkah baiknya seorang guru memiliki
sifat-sifat yang sesuai dengan surat Ali 'Imran ayat
159.
Berdasarkan uraian di atas, bagaimanakah sifat-
sifat yang perlu dimiliki oish seo~ang guru
berdasarkan AI-Ouran Burat Ali 'Imran ayat 159 7
Untuk lebih terfokus masalah di atas, maka
disusun pembatasan masalah sebagai berikut:
1~ Sifat-sifat spa saJa yang perlu dimiliki oleh
seo~ang gu~u menurut surat Ali 'Imran ayat 159 ?
2. Bagaimana tugas seorang guru menurut surat Ali
'Imran ayat 1597
C. TuJuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sifat-sifat seorang guru menurut
Burat Ali 'Imran ayat 159.
2. Untuk memperoleh gambaran ten tang tugas seorang
AI-Quran,
guru menurut surat Ali 'Imran ayat 159.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan :
1. Dapat diketahui makna isikandungan
khususnya surat Ali 'Imran ayat 159.
2. Menemukan nilai-nilai pendidikan yang terkandung
dalam surat Ali 'Imran ayat 159.
3. Menambah data ten tang teori-teori pendidikan
khususnya prilaku guru dalam melaksanakan tugas-
tugasnya sebagai tenaga pengajar.
E. Alasan Penelitian
Anak lahir ke dunia tanpa memiliki pengetahuan
sedikitpun. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-
- -
"Dan Allah mengeluat-kan k.amu d a r L pet-ut Lbumudalam keadaan ~idak mengetahui sesuatupun ....
l•
(Q.S An-Nahl: 28~ Depag RI~ 1,970~ 413)
Sesuai dengan ayat di atas, maka proses.
pendidikan harus diberikan olen guru yang berpegang
teguh pada AI-Quran dan hadist. Jika hal ini tidak~
dimiliki olen seorang guru, maka janganlah diharapkan
anak didik Bkan berhasil dalam pendidikannya. Hal ini
diperjelas olen sebuah hadist sebagai berikut
\/ ./ » r:\ r c > • " ""././ ./~ • ./ •:»';d . \~~\~J~\ cs: «.:.>Li LV'
.".;/ ./ / /
,./ \ /.-::~ t(" h"'.... ~/ .» (:\ ,/ ./ "': ~ ~ .". ';.s-~;.J.s-~lJ\,V . \~ .....~.).~.. ,
"DUB golongan dari umatku apabila mereka baikniscaya baiklah semua manusia, dan apabilame~eka rusak niscaya rusaklah semua manusia~
yaitu kepala negara dan ulam... U (H.R. I bnuAbdil Barr, Abdul Rahman Saleh, 1988, 21)
AI-QL..-an sur-at Ali , In-Iran ayat 159
mengisyaratkan adanya aturan tingkah laku pendidikan
bagi guru. Dengan demikian surat Ali 'Imran ayat 159
ini perlu dikaji dan diteliti guna diketahui sifat-
sifat seorang guru, sehingga dapat diamb11 makna 'dan
konsep pendidikannya.
F. Kerangka Pernikiran Masalah
Yang rnenjadi kerangka pernikiran rnasalah dari
penelitian ini adalah:
1. Salah satu yang menarik dari ajaran I~lam adalah
penghargaan yang sang at tinggi kepada guru. Begitu
tingginya penghargaan itu, sehingga menempatkan
guru setingkat di bawahNabi-nabi. Hal ini karena
guru selalu terkait dengan ilmu, sedangkan Islam
sangat menghargai ilmu. Penghargaan Islam terhadap
guru tergambar an tara lain pada ayat dan hadist
sebagai berikut '/ '/<'/' //'?/ // ///. '..J'~/
(;.j>-4\l1'A!:;JJA~\;yL\.-J\i~vf\/' // /, ) ~ -: , / /' /' J "/ /'
~LJ~;Y~\t;S \~~Y?\"Hor-ma.tilah Ulama kar-ena ulama sesungguhnyamereka itu merupakan pewaris Nabi-nabi. Makabarang siapa menghormati mereka berartimenghormati Allah dan RasulNya." (H.R. Khatib,A. Kadir Yatim Attamimy, 1988, 18) .
) ,/,/, , ,/ c / 1..- /' ,/ / /\';,' L .. \\6'> GJ.veUI , .::. .~ ~\ _r-- // .,/~/ ~., /'
II Sesungguhnyakepada Allah adalahDepClQ RI. 7(0)
orang yang paling takutulamae ... I' (D.S. Fathir-: 28~
ditimbang pada hari kiamat tinta ulamadarah pa~a syuhada~ maka menanglah tinta
(Hasan Basri~ A~ Kadi~ Yatim Attamiloy,
"IC)kand (~:~ n 9 aTIu.Jam2. ~ 'I
J988, :~2)
2. Untuk dapat meningkatkan kepribadian, kemampuan
intelektual dan sosial anak didik. Islam mewajibkan
guru berlaku bijaksana dan pengajaran yang benar.
Allah berfirman dalam AI-Quran surat An-Nahl ayat
.125
1I~3e.t-u.lah manusia kepada jalan Tuhanmu denganhik\nah d an pengaja~-an y'ang baik •••• 1\ (AI-Qur-anu;l.Karim Depag RI, 1970~ 421)
~. Guru adalah sebagai orang tua yang mempersiapkan
anak didiknya, agar mampu di kemudian har-i
rnemecahkan masa lah-masa I eh dan memenuhi
kebutuhannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat
An-Nisaa ayat 9 sebagai berikut :/ c • / ./ /L
c ) /(~I/, //'~"//~'~'»(/,/-:~ /L, ~~" /\ 'liLJ"I.~...:.P '4 .> I,..A> --'~ • \ j • ..>.,:D\ .. 9\s» / 0 / u / c> J'"""' C--'o/ • v'II / /? \ / </
// L / #.c/ ~(jII '" ~~~/'Wl:\~~Y "\" U\I" .... ( ~jJ "~ ..
"Dan henda 'Iah takut kepada Allah orang-orangyang seandainya meninggalkan dibelakang merekaanak-anak yang lemah, yang mereka khawatirterhadap (kesejahteraan) mereka. Dleh sebab ituhendaklah mereka bertaqwa kepada Allah danhendaklah mereka mengucapkan perkataan yangbenar." (AI-Quranul ~~arim, Depag RI. 1970, 116)
4. Untuk mempermudah melaksanakan kegiatan pendidikan,
maka Allah mengisyaratkan agar seorang gur-u
mengikuti jejak Rasulullah saw. sebagaimana firman
Allah dalam surst AI-Ahzsb ayst 21, sebagai
b~,r.ikut: / -'''' / r > a 1i' / ~/// !.t ,,,,,1'-/ / ,,'/\ ~. : / "-./ (;..1 / • c './ \/ ...
J.....j}\Y>"~ (;)150)cL "c..~Ul7u U D .)..i)/ /
"Sesungguhnys telsh ada pada diri Rasulullahitu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap rahmat Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebutAllah." (AI-QuranL\l ~~arim, Depag RI, 1970, 670)
G. PenJelasan Judul
Untuk menjaqa agar tidak ter j adi
kesimpangsiuran atau kesalahpahaman dalam skripsi ini,
penul is perlu menjelaskan pengertian kata yang
terdapat pada judul skripsi, yaitu sebagai berikut ,
1. Sifat-sifat adalah rupa dan keadaan yang tampaf:.
pad a suatu benda, keadaan yang menurut kodratnya
ada pada 5uatu orar19, benda dan sebagainya ..
(Muhammad Ali, 19, 422)
2. Guru ialah orang dewasa yang karena jabatannya
secara formal selalu mengusahakan terciptanya
situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan
bagi terjadinya proses pengalaman belajar pada diri
5iswa~ dengan mengerahkan segala sumber- dan
menggunakan strategi belajar-mengajar yang tepat.(lKIP Bandung, 1990, 4)
3. AI-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad, dalam bahas a Arab dengan perantaraan
malaikat Jibril, sebagai hujjah (argumentasi)
baginya dalam mendakwahkan kerasulanNya dan sebagai
pedoman hidup bagi manusia yang dapat dipergunakan
untuk mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat~
serta setlagai media untuk bertaqarrub ( mendekatk.an
terhimpllndiri) kepada Allah dengan membacanya dan
dall'iHB mushaf N (I"LA. Rac:hman, 1990, 32)
4. Burat adal.h sekumpulan ayat-ayBt AI-Quran yang
sekurBng-kurangnya terdiri dari tiga ayat yang
mempunyai pendahuluan dan penutup. Kata
dari kata as-su'ru yang berarti air dalam
pembatas
ber"arti
pagaryanq berat-ti
(dinding) atau dari kata as-surah yang
pas.l (Ensiklopedi Islam, 1993, 303)
5. Ayat adalah bag ian terkecil atau terpendek dari
suatu surat yang ada dalam AI-Quran, terdiri atas
satu atau sejumlah huruf dan kalimat yang mempunyai
a rti , (Ens:Lklope(ji IsliOlrn, 1993, 19~~)
H. Langkah-langkah Penelitian
1. Menterjernahkan kata-kat. yang tercantum dalam Byat
AI-Quran SBears harfiy.h.
2. Menyusurl terjemah langsung yang sesuai dengan uslub
atau susunan bahasa Arab dan sesuai pula dengan
gramatika bahasa yang dipergunakan untuk t~rjemah.
3. I~enginfentarisir peristiwa-peristiwa yang terjadi
yang berkaitan dengan turun ayat.
4. Memperhatikan ayat sebelum dan ayat seslldahnya.
5. Merumuskan topik-topik yang terkandlJng dalam ayat
tabi'in
J..J
y';U"\1;I d .1. t,~ 1.i t.i" "
6~ Menginfentarisir ayat yang berkaitan dengan ayat
y''''''1;1 dit.elitL
7. Menginfentarisir hadist yang berkaitan dengar\ ayat
yang dit,,?litL
8. Menginfent.arisir pandangan sah.bat. dan
terhadap ayat yang diteliti.
9. Menginfentarisir pandangan mufassirin terhadap ayat
yang cHtelitL
10M Menganalisa tafsir ayat berdasarkan ka i, tan ayat
d~ngan ayat, kaitan ayat dengan hadist.
11. Merumuskan teori-teori yang terkandung dalam ayat
baik eecara tersurat nlaupun tersiratn
12» Menganalisa ayat ditinjau dari seqi disiplin ilmu.
1:::. 1'lenyimpuIk.<\I'1
r(HI·.... omendas:i. "
h,,\si I penelitian serta menyusun
I. Metode dan Tehnik Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini
ada Ish metode tafsir yang bersifat tekstual, yang
ELJSUnannya /nengikuti
199~~;~ 5)
t.ar·tib ay a t (H.Ll. S",i fuddin,
AcJapun tehnik penelitiannya menggunakan studi
1 i tr':?ratur yaitu dengan mengumpulkan dan membac.~a
tafsir-tafsir dan buku-buku yang
pembahasan penelitian.
berhubungan dengan
1 '?
J. Sistimatika Pembahasan
Agar pembahasan penelitian terarah~ maka secar"a
sistimatika skripsi ini disusun sebagai berikwt
Bab I. Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang
Masalah~ Perumusan dan Pembatasan Masalah~ Tujuan
Penelitian; Kegunaan Penelitian; Alasan Penelitian;
Kerangka Pemikiran Masalah; P~njelasan Judul;
Langkah-langklah Penelitian; Kerangka Pemikiran
Masalah~ Penjelasan ·Judul~ Langkah-langkah Penelitian;
Metode dan Tehnik Penelitian dan Sistimatika
Pemt3ahasan.
eab II. Tafsir AI-Ouran Burat Ali 'Imran ayat
159 terdiri dari: Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian; Krit.ria Penafsiran AI-Quran. Tafsir Al-
QLlran surat ali 'Imran ayat 159~ terdiri dari~ Teks
Burat Ali 'Imran syst 159; Terjemah surat Ali Imran
ayat 159; Terjemah SLlrat Ali 'Imran ayat 159 secara
lafzhiyah;
menurut
mLlfassirn
Tinjauan historis; Arti istilah;
mLlfassirirl dan Rangkuman tafsir
Tafsir
menurut
esb III. Sifat S.orang Guru Menurut AI-Quran
surat Ali Imran Ayat 1,59, ·terdiri dari: Rasulullah
saw sebagai contoh teladan bagi SGorang guru; Sifat-
sifat Rasulullah saw yang menjadi contoh teladan bagi
seorang gLlru~ Sifat-sifat guru berdasarkan surat Ali
'Irnran ayat 159~ tugas gL\rU menurut 5urat Ali 'Imran
1.~
ayat 159 adalah sebagai rahmat Allah~
Bab IV. MBrupakan bah penutup berisi kesimpul.n
dari hasil penelitian~ dilengkapi dengan sa~an darl
daft.r pustak •.
BAB II
TAFSIR AL-QURAN SURAT ALI 'IMRAN AYAT 159
A. Langkah-langkah Yang Ditempuh Dalam Penelitian.
Kriteria Penafsiran AI-Quran
Al-Quran disampaikan cleM Rasulullah saw kepada
sahabatnya~ sebagaimana malaikat Jibril
menyampaikan kepada Rasulullah saw. Namun sepeninggal
Rasulullah saw, para sahabat menafsirkan Al-Quran
sebagian ada yang menafsirkan hanya berpedoman pada
atsar(nukilan-nukilan dari Rasulullah saw). Contoh
nukilan; Abu Darda berkata sebagaimana diriwayatkan
Artinya "Tidak pernahdengar Rasulullah sawperkataan kecuali sambilNashih Ulwan, 1992, 365)
say a lihat atau say amengatakan sesuatu
tersenyum." (Abdullah
Sebagian yang lain di samping menafsirkan ayat
dengan hadist yang diterima dari Rasulullah saw atau
dari sahabatlainnya, juga mereka menafsirkan dengan
ijtihad mereka yang berpegang kepada kekuatan bahasa
Arab dan Azbabun nuzul, misalnya contoh sebuah ijtihad
menurut Muhammad Jamaluddin Al-Qosimy dalam surat Ali
'Imran ayat 159, sebagai berikut:
1 ·1
'rJ/ /', \ ~ / /'/ ( ~~UI, ..h ':L...>: k?
// V/ q :; ;-
"Huruf ( L ) ber-fungsi untuk menguatkan a t auyang tidak ter-ang, dan (>'A.J'"J ) pengganti d a r Lpadanya yang menjelaskan akan kemur-ahanNya. Dantanwin be r t un q s a mer-ingankan y a i t;u (c..;...:.JL.)Sikap lemah-Iembut ini menunjukkan adatkebiasaan~ se~ta apa yang Rlsnjadi sebab me~eka
membenci~ kecuali dengan rahmat yang Agung. 11
(AI-Qosimy, 1914, 1020)
Pada jaman Rasulullah saw dan par-a sahabatnya,
penafsir-an AI-Qur-an bar-u ber-bentuk dar-i lisan ke
lisan. Kemudian penulisan tafsir- ber-ubah bentuk
sec::ar-a ber-gabung yang belLlm ter-tib mushafnya.
Selanjutnya per-kembangan penafsir-an AI-Qur-an ter-susun
secara mandiri, yaitu penafsiran un~uk tiap-tiap ayat
menur-ut ter-tib mushaf.
Hal ini menjelaskan bahwa penafsir-an AI-Qur-an
mempunyai metoda yang kesemuanya berusaha menjelaskan
isi kandungan AI-Qur-an agar- lebih mudah d1 pahami oleh
umat manusia. Menur-Ll t H. U. Saifuddin ASM, metoda
tafsir- ditinjau dar-i segi pendekatannya,
Qur-an ter-dir-i atas:
tafsir- AI-
a. Pendekatan Riwayah/Langkah Naqly.Pendekatan r-iwayah adalah menafsir-kan AI-Qur-ansecara ma'tsur ataLl manqul, yaitu dengan car-amenginfentar-1sasi dan mengutip penjelasan yangter-dapat di jaman Rasulullah saw dan/atau par-asahabatnya.Pada pendekatan ini ditempuh car-a sebagai berikut:1). Menafair-kan ayat dengan ayat.2). Jika tidak menemukan tafair-an pada ayat
lainnya, maka menyelidiki dalam hadist, baikyang ber-sifat qauli, fi'li maupun taqr-irRasulullah saw yang ber-kaitan dengan ayat AlQuran.
1 t.:.
3). Jika dirasakan masih kurang mendapat penjelasandari hadist, maka menyelidiki penafsiran parasahabat Rasulullah eawu
4). Jika dirasakan masih kurang jelas juga~ makadicari penafsiran para Tabi'in dengan syaratterhindar dari atsar yang dl~'if dan maudlu.
b. Pendekatan Dirayah/Langkah Aqly.Pendekatan dirayah adalah menafsirkan AI-Ouran::H\~cc:H··i:\ ra'yiil )lang bersumbe~- pada ijtihad~ jugadikenal den;an langkah aqliyah. Pendekatan inimenekankan pada kemampuan pemahaman makna ayat baikyang tersurat maupun yang tersirat. Adapun yangditeliti dalam pendekatan ini .ntara lain:1). Asal kata atau mustaq kalimat dengan
menggunakan ilmu syaraf.2). Makna harfiyah dengan ilmu Ma'ani.3). Susunan bahAsa baik ditinjau dari segi 'irabnya
ataupun ditinjau dari jabatan kalimat denganmenggunakan ilmu flawhu.
4). Syiaqul kalam dan u51ub ayat.5). Makna lahir dan makna batin ayat.6). Implikasi ayat baik secara tafsir maupun ta'wil
sehingga memunculkan teari baru untukdiprakte~,.kan dalam k e h i du pan , (H.L1. Saifuddin{.\s 1'1 , 199~;, "7)
,
Pendekatan dan tafsir yang dipergunakan dalam
penelj,tiarl ini sebagai berikut~
a. Tafsir yang menggunakan pendekatan riwayah/langkah
nc'::\qly"
Ted'1"i,- AI-Gluranul 'Adhim, d i auauri aleh AI-Hafidh
Ibnu ~:atsier' dan terjemahannya da 1elm bahasa
Indonesia cleh H. Salim Bahreisy dan H. Said
b. Tafsir yang menggunakan pend.katan dirayah/langkah
aq I Y •
Tafsir Mafatihul Ghaiby~ disusun oleh Muhammad
Fachruddin ar-Razi.
J'7
c. Tafsir yang menggunakan kedua pendekatan aqly dan
naqly secara bersama-sama~
1). rafsir AI-Maraghi, disusun cleh AI-Ustadz Ahmad
Musthafa al-Maraghi dan terjemahannya dalam
baha.a Indonesia cleh Sahrun Abu Sakar.LC.
2). Tafsir AI-Azhar, disusun oleh HAMKA.
IU --Qosimy" d i SU~=5Url oleh l"'tuhammad
Jamaluddin al-Qosimyn
d,,~mikian penulist:l.1l skripsi ini
menggunakan tiga pendekatarl~ sehirlgga pembahasan surat
Ali 'Imran ayat 159 lebih teliti dan menghasilkan
pema0aman yang lebih jelasn
B. Tafsir AI-Quran Burat Ali " Imran avat 159
"1'lak," dis~,b,,\bkan r,.hmat Allah-lah kamu berlakulemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamubersikap keras lagi berhati kasar, tentulahmereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunbagi mereka dan bermusyawarahlah dengan merekadalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telahmembulatkan tekad, maka bertawakkallah kepadaAllah. Besungguhnya Allah menyukai orang-orangy,,,ng bc:wt,,,wakkal kepada-Ny,,,." (AI-Ouranll1Karim, Oepag RI, 1970, 103)
U\6..0'Da,.-i. Allah
'LV-Rahmat
v •Maka dengan
~Bagi./te,.-hadap mereka Kamu be,.-laku .emah-Icmbut
Be,.-sikap ke,.-asC'i{
Kamu adalah)J
Dan seki,.-anya
\~~~Tentu me,.-eka akan menjauhkan
d i.ra
.~\
F'et-asaan
)7-J-.CKasar"
~Da,.-i me,.-eka
~\.?Maka maafkanlah
.a-J.\~dda,.-i sekelilingmu
Danlah
rvJv?GJbermusyawarahdengan mereka
Bagi~eka
Maka apabila
. ,,,,. \~:J'
Dan mohonkan ampun
u~Atas/kepada
Allah
~n illo,.-ang-~ra~y~ng
bertawa krca I
y~M"", a bertawak
kallah
~nDia mEmyukai
~.
~Kamu membulatkan
tekad
SesungguhnyaAllah
Al-Hikmah, Juz IV, 1980, 67)
1.1.. :L,t..o..1§.!::.\.§D_....!:Lt...2 ..t..Q.ci.?_!-.
a. I~j,_J"RJS.QL~),"u::",t .-81 i-_._:.J-'!:>r:-?n_8,'L"'LL~'!-'_
Surat Ali 'Imran terdiri dari 200 ayat~ adalah
s ure t; "Madaniyah". Dinamakan Ali {Imran karena memuat
kisah 'Imran yang di dalam kisah i tu
di,.;ebutkan kelahiran Nabi Isa.as~ persamaan
kejadiannya dengan Nabi Adam.as dan beberapa mu'Jizat
serta disebutkan pula kelahiran Maryam putri 'Imran~
i bu ~Iabi
::';E~b;:·~(,:,~a,inya•
Isa.as~ kedatangan Nabi Muhammad saw dan
Surat Ali 'Imran dan surat AI-Baqarah
mempIJnyai hubungan yang sangat erat sekali, karena itLl
kedL.~anya dinamakan ~' Az-- Zahra\t'Jaani II ( dua yang
cemerlang), karena kedua surat ini menyingkap hal-hal
yang disembunyikan oleh para ahli kitab.
F'ada pokoknya surat Ali , Imran berisikan
masalah hukum-hukum~ kisah keluarga 'Imran, dalil-
dali 1 dan alasan yang membantah orang Nasrani yang
mempertuhankan nabi Isa.as, perang Badar, perang Uhud.
Bemua itu menjelaskan peristiwa ke peristiwa lainnya
yang pernah terjadi, baik sebelum jaman Rasulullah
saw~ maupun sesudah datangnya Rasulullah saw membawa
risalah Ilahi. Terutama sekali bagaimana sikap dan
tingkah laku Rasulullah saw dalam bergaul dengan
sahabatnya sesudah kekalahan di perang Uhud.
F'okok-pof,ok isinya sebagaimana diterangkan
dalam tafsir AI-Quranul Karim Depag RI, sebagai
b",r";j.kut,
D,,!l. i..J.·-d ali 1 dan alasan yang membantah or-an 9
memper-tuhankan Nabi Isa.as~,
ketau~\idan adalah dasar yang dibawa oish selllruh
lllii\bi-r1abi.
:~). Hukum···huk.um.
MU5yawarah~ bermuballah~ larangan melakukan riba.
3)n I(isah-kisah,.
Kisah keluar'ga 'Imran, perang Badar~ perang UllUd
dan pel_jar-an yang dapat diambil dar-i padanya.
(AI-Qur-anul K.r-im, Dep.; RI, 1970, 74)
b. t);;.!;>,"r,'hlILN..l\6',uJ.....J"'-....r:.t"........8.. 1....i...:: "Lmr:"'..rl.."8..Y."'..t,,J.~~--,
Untuk lebih jelasnya makna dan kedudukan Al-
Duran surat Ali 'Imr-an ayat 159, per-Iu diketahui
kesimpulan latar- belakang sebab tur-unnya ayat ter-sebut
menurut para mufassir, yaitu Ibnu Katsier, AI-Ma~aghi,
AI-Qo.imy, HAMKA dan Ar--Razi sebagai ber-ikut,
Surat Ali 'Imran ayat 159 merupakan kelanjutan
dari ayat sebelumnya~ yaitu ayat yang menerangkan
5ebab-seb~b kekalahan yang menimpa kaum muslimin di
perar1g UhLJd~ Sebelum perang uhud terjadi, R.c::\sulullah
SdW telah bermusyawar"ah dengan sahi:i\batnya ~
langkah yang bagaimana yang har-us dilakukan untuk
menghadapi musuh~ bertahan di Madinah atau menunggu
musuh di perbatasan kata. Akhirnya diambil kesepakatan
untuk menunggu musuh di perbatasan kata, ya.i.tu d,i
bukit Uhud. Kemudian Rasulullah saw menyusun taktik
berpe~ang melawan musuh~ yaitu menempatkan sepasukan
pemanah disebuah bukitd Sebelumnya Rasulullah saw
telah berpesan kepada pasukan tersebut untuk tida,;
meninggalkan posnya~ sebab daerah tersebut merupakan
dael'"ah lembah yang strategis untuk mempertahankan
p a aukan kaum l'1usl imin. Namun setelah
P(-:-:~ pe I"" an 9 an b€~r'l i='\ngsung dan pa-suk eri kaum l'1uslimin
menda~)at kemenangan dengan menghancurkan pasukan kaum
Quraesy yang berlari meninggalkan medan pe r t empuran
dengan meninggalkan harta rampasan perang yang banyak.
Maka banyaklah pasukan kaum Muslimin yang mengejar
k~\um Quraesy mengambil hat'"'ta rampasan tersebut.
Melihat situas.i. yang demik1an, t.u r-un 1 ah sebagian
pasukan yang telah diamanahi oleh Rasulul1ah saw untuk
tidak meninggalkan pasnya. Sebagian pasukan tersebut
possriv e , turut bersama-sama pasukan
lai.nnya ben'2but hO\r-ta r-ampasan
meninggalkan pesan Rasulullah saw sebagai panglima
perang untuk tidak meninggalkan lembah tersebut.
I<eadaan ini dilihat cleh pemimpin pasukan kaum
Qur-aesy, mer-eka langsung mengatur pasukan berkuda dan
pasukan Muslimin yang sedang berebut
ghanimah. Maka posisi strategis di lembah itu dikuasai
oleh kaum Qurassy, darJ, sanalah mereka melakukan
penyerangan balasan dan menghancurkan pasukan Muslimin
dari belakang. Serangan yang tiba-tiba itu menimbulkan
kekacauan dipihak kaum Muslimin yang sebagian sedang
ber.but harts rampssan perang. Selanjutnya hancurlah
kedudukan pasukan kaum Muslimin~ sampai-sampai mereka
tid."k meng(.~nt7:\l siapa lawan siapa kawan yang
menyebabkan banyak gLlglJI~nya sahabat Rasulullah Saw.
Pada peristiws Uhud itu, Dr'ang-orang yang
dikasihani oleh Rasulullah saw 5yahid dalam keadaan
yang mengenaskan. RasLllullah saw sendiri masuk kedalam
lubang, wajahnya terluka dan diberitakan tewas. Dalam
keaela,m seperti ,i t.u banyak pula orang yang
men,inq~,lalkan bsliau dengan melarikan diri dad,
Setelah Rasulullah saw kembali ke Madinah,
banyak orang yang menyalahkan Rasulullah saw atas
kekali::'\hc..~n eli medan Uhud lalu memusuhi beliau . Para
sahabat yang melari,kan diri dari peperangan Juga
kembali ke Madinah dan menemui Rasulullah Saw. Ketika
melihat mereka kembali, beliau menerima mereka dengan
baik, tidak berkata kasar dan tidak menunjukkan wajah
marah" Rasulullat1 saw tetap memperlakukan mereka
dengan baik dan keramahan ahlak~ tidak berlaku kasar
atas perbuatan mereka. Rasulullah saw berbicara dengan
tidak ter.iadi suatu
peristiwa yang menyakitkan hatinya.
5 ~ O..r::..t.J: .L~~ ..t,j'-l~.tl.!!n>
Untuk memudahkan dalam memahami makna surat Ali
'Imran ayat 159, perlu diketahui arti istilah menurut
par"a mufassir, yaitu penafsiran kata-kata sulit yang
memi.liki makna bermacam-macam, sebagai berikut:
Arti Imenguatka;;-idisebabk,an Imaka denganmaka disebabkandengan k,=kuatan
70
235
Hal
1020191128
1990
1914198619841984
~;) " Ar-Raz ~
1). AI-Closim)/2). ('\l-~Iara,jhi
::,,; ) • HAM ~~?\
4) , I bnu ~~i.,t.sier
---,....._,-- --,--,_.._------ --~----,--------No M u f ass i r Thn
--' , , .L. L.. .....J., , .._,__
b. Arti ( e-d)
_..1.--__ . .__..........
1990
1984'I,) • I bnu ~~a tsier
5)" Ar-Razi_, ...._.J
'-~~-~-f-~ l~~--:~;-~- ;--Th-;;' ---·'Ha I
r----; · ;-~ AI-Ll~;:-~my - 1914 1C')-2-C-,-I--I-emah lembut
2.,',.))"1 AI-Mar.qh~ 1986 191 bersikap le-mah lembut.
HAMKA 1984 128 telah ber-~ "I laku lemah
lembut.berlaku le-mah lE.'111butlemat) lembut
c. ~)r-ti
101
1'1 f .i Thn Hal Ar-tiu a s s I'
I
) · AI-QDsimy 1914 1020 akl1lak ',,/2Ilg
Jplek) · Al-Mar-aghi 1986 191 kasar dan
tabiat dalamlbet-gau 1 bai kper-kat,,\an I
Imaupun Sikapl' ) . H,,\M,::A 1984 1':."'~ bet-tindak
k. a sa~-
lembut) · I bnu Katsiet- 1984 235 bertilldak
ket-as I) A,--Raz i 1990 75 jeJek akhl"V ,
5L
r--~
I:I
~Io M u f a s 5 i I' Thn Hal Ar-ti
1) . Al-Qosimy 1914 1020 kasar per-ka-taan
2) • Al-Mar-aghi 1986 191 keras hatiyang tidi".kdapat dipe-ngar-uhi
3) • HAMKA 1984 129 ber-ker-as ha-ti
4) . I bnu Katsier- 1984 235 ber-hati ka-sal'
5) • Ar--Razi 1990 77 tidak punyaperasaan danbelas kasihkepada orang
Llain
e. Ar-ti (
No M u f a s s i I' Thn Hal Ar-ti-
1) . Al-Qosimy 1914 1020 bercer-ai be-berai
I 2). AI-Maraghi
1984
1'3'1
129
h:eras hatiyang tidakdapat dipe-
Ingal'""uhi
IbersP-l"aks81.... akanmenjauhkand ir fbet-Cet-i:1i
ber-ai
f. Arti ( ./.JG )---~h~- ---I=~i~l----A~;-;i--"'--
1914 1020 r;;ermusyawa-rah
1986 191 memetik madudan mengelua r kan df.'H- item p,,\'l:n y a
1984 130 be~musyawa-'
r a h1984 235 bermusyawa-
rahliah1990 78 musyawarah
HAMI<A
r~~\~~:~~~l-"-~:-~""~~~-~'-;-~-
1),,\ AI-Qo5imy
2)" AI-11.;;\I'".c;I,:,Jhi
I ::,,:) ,
l~:L-A_I_:_:~\,,;;~_s_i_e_,-_,_""_,
1984:" ) , HAM 1<,':.)
r.~~~~:"- 11_~~=~~~-':~:-~-~-~":~ ----l:-h~---~I=~~lc;i--- ----:~: -_i__-I
1). AI-Qosimy 1914 1023 berusahalahLa l u serah"'"kan semuakepada Allah
2). AI-Maraghi 1986 110 berusahalahlalu ser-ah-~
kan semuaur-usan kepa-u
d a Allah dengan menj a'hu i Ci,;emLla
larangannya135 apabila per
hi tllngan
4). IbnuKatsiet-
5). Ar-Razi
1984
1990
-vi:~~. '-.J
sebaQ3i ma- M
nUSi2\ 'C":'~Lldah
cukup ser-ahkanlah semuakapada Allah
332 maka ber-tawakkallahkepada ,; 11 ah
79 ser-ahkanlahsemua itukepada P~llah.
. Isebab Dla-- Ilah yang mO'--\n8ntukan se-I
Imua ur-usan I
Ahmad Musthafa al-Mar-aghi mengar-tikan ayat ini
sE'bagai ber-ikut: DisO'babkan r-ahmat Allah-lah kamu
ber-laku lO'mah-lembut ter-hadap mO'r-eka, maksudnya sikap
lO'mah-lembut yang dilakukan oleh Rasulullah saw
ter-hadap or-ang-or-ang yang meninggalkan bO'liau di
per-ang Uhud, itu kar-ena r-ahmat Allah yang ditur-unkan
Rasulullah saw. Allah telah menjadikan
Rasulullah saw sebagai hambaNya yang bO'nar--benar-
bO'r-budi pE'ker-ti yang agung IAI-Mar-aghi, 1986, 112) .
Begitu pula Ibnu Katsier menerangkan bahwa lO'mah-
lO'mbut yang dipO'r-lihatkan olO'h Rasulullah saw kepada
kaum muslimin adalah kar-ena r-ahmat Allah k a p e d a
Rasulullah saw dan juga kepada kaum muslimin. SE'hingga
dangan rahmat Allah-lah terasa
"'\'",,:, -'
berat oleh Rasulullah
pender" .i taan kaum muslimin~ sangat menginginkan
k.E'imarlan dan keselamtan dan sangat belas kasih lag.1
pE~nyayang terhadap orang-orang beriman (I bnu
Katsie~~ 1984, 331)~
Sifat rahman dan rahim adalah sifat Allah yang
dalam AsmaLll huan a , S.1fat ini telah
dilaksanakan oleh Rasulullah saw dalam pergaulan
sehi::,.ri-hari dengan semua orang di lingkungannya.
telah menjadi hidup dan ting':.ah
lakunya. Selain itu dengan sikap lemah-lembut ini
Allah telah memberikan petunjuk kepada Rasulullah saw
ten tang "ilmu memimpin umat" (HA~H::A, 1984, 128). Al-
Qosi,my menafsirkan, karena rahmat Allah-lah,
Rasulullah Saw mampu bersikap lemah-lembut terhadap
orang-orang yang tidak mematuhi perintahnya dan juga
terhadap orang-orang yang beriman Rasulullah saw
selalu berkasih sayang. Sikap lemah-lembut ini tElah
menj~di sitat n Rasulullah saw, baik
terhadap orang-orang yang beriman, juga terhadap
orang-or~ng
1(20)
yang mernusuhi beliau (AI-Qosimy. 1914,
Sedangkan Ar-Razi menafsirkan kelemah-lembutan
sikap Rasulullah saw terhadap kaum Muslimin dan orang-
orang yang beriman ltU adalah ",ajib bagi Rasulullah
saw. Sebab beliau adalah imam seluruh dunia. Belain
itu Rasulullah saw telah sampai pada puncak ketinggian
nafsu duniawiah (A~-Razi~ 199()~ 73).
Kelemah-Iernblltan dan ~amah pada hakel.atnya
boleh jika tidak menyia-nyiakan hak-hak Allah. Satu
sisi Allah memerJ.ntahkan lemah-lembut te~hada!3 o~ang-
o~ang yang ber'iman ~ dl ssi s i. lain menyu~uh be~sikap
terhadap orang-orarlg kafi~" Hal ini mak'.::;udnya
2ga~ ticlak berlebih-lebiharl dalam perkataan, di antara
k.(?c:!uali)/2. (ditengah-tengah) itLllah jalan yang lu~us
(Ar-Razj., 1990. 77)
Ahmad Musthafa al-Maraghi mengartikan ayat ini
sebagai berikut: Seki~anya kamLI be~sikap keras lagi
ber-hati kasar~ maksLldnya tLlgas utama RasulLlllah saw
adalah menyampaikan r-isalah Ilahi kepada umat manusia.
Rasulullah
membimblng
saw
me~eka~
harus
sebab
ber-sikap bijaksana
semua orang
dalam
dapat
mene~lma ajar-annya dengan mudah. Jika simpati umat
telah diber-lkan kepada Rasulullah saw, maka or-ang-
orang yang membLttuhkan bimbingan akan tetap bersama
Rasulullah saw (AI-Mar-aghi, 1986, 113). Rasulullah saw
bukanlah manusia yang kasar perkataannya dalam
menqungkapkan amarahnya dan bukan orang yang membalas
kejahatan dengan kejahatan. Akan tetapi memaafkan dan
menqampuni kesalahan orang-orang yang telah menyakiti
hatinya (lbnu Katsier~ 1984~ 331).
F'(-?n y am p a i an risalah Ilahi kepada umat manusia
tidak akan sempurna, jika hati tidak condong f~epada
risalah dan jiwanya tidak tenang dan tentram terhadap
risalah tersebut dan tidak akan berhasil kecuali jika
orang tersebut penyayang dan mampu memaafkan kejahatan
k(~jelek.a.n oreng lain. Karena itu wajiblah bagi
Rasulullah saw bersih dari keburLlkan akhlak (Ar-Ra2i~
1. 990 :: 76) . Sebagaimana diterangkan oleh AI-Qosimy
bahwa bersikap keras dengan tidak memaafkan kesalahan
lain adalah cerminan akhlak yang yang
dimili~i seseorang (AI-Qosimy, 1914, 1020).
HAMKA menafsirkan sifat tidak berkata kasar,
Sedangkan
berkeras
hati yang dimiliki oleh Rasulullah saw adalah sllatu
bagaimana cara memimpin umat manusia dalampetunjuk
mengajak
129) •
mereka menegakkan kebenaran (HAMKA, 1984,
Ahmad Musthafa al-Maraghi menafsirkan ayat ini
sebagai berikut: Jika Rasulullah saw be r a i k~p keras
menyenangi RaSLllullah saw~ mereka
meninggalkan beliau. Sehingga mereka
dan berhati kasar~ niscaya orang-orang tidak
akan
tidak
akan
bubar
akan
mendapat hidayah dan bimbingan ke jalan yang lur-us
(AI-Mat"aghi, 1984, 113). Tidak bet"sikap ker-as dan
bet"hati tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, itu kat"ena Allah telah menghaluskan hati
Rasull\llah saw~ sehinqga or-ang-or-ang tetap
di sekitar- Rasulullah saw sampai akhir- hayatnya
Katsier-. 1986, 331).
( I bnu
F'emimpin yang kasar-~ berker-as hati. Umat akan
me.-::on d E,'kat i. dan or-ang-orang yang
pe~gi meningqalkan satu demi satu (HAMKA~ 1984~ 129) .
Jika orang-orang bercerai meninggalkan
Rasulullah maka da'wah yang dipet"juangkan tidak ak an
semput"na hasilnya (AI-Qosimy, 1914, 1020). R?c<ulullah
saw adalah ot"ang yang hatinya t eri t r am dan condong
kepada Allah. Beliau bukan ot"ang yang hatinya tidak
terpengaruh oleh 5uatu kejadian~ namun karena tugasnya
adalah menyampaikan t"isalah Ilahi kepada umat manusia,
maka waJiblah Rasulullah saw bet"sih dat"i
a~ illak (t:-~r""-F:~1;':1"., .1.99U. "76)"
kejelekkan
HAMKA Menafsit"kan ayat ini sebagai bet"ikut:
Walaupun kaum Muslimin telah menyia-nyiakan pet"intah
Rasulullah saw di pet"ang Uhud, namun Rasull,llah saw
tetap bet"jiwa besat" dengan memaafkan kesalahan mereka
(HAMKA, 1984, 130). Mereka bersikap seperti itu karena
dan ketidaktahuan mereka atas ketinggian
.iimu dan kebenaran da'wah yang di te'-.angkan oleh
Rasulullah saw. Rasulullah saw memaafkan mereka dengan
keselamatan di
dUflia darl di akhirat (AI-Maraghi, 19B4~ 113).
Salah satu sifat Allah adalah memberi maar dan
mengacflpuni dosa-doS3 h3mba-hambaNya~ maka
ampu.n kepada Allan atas dosa
s~:~mE2~~t i. n y a 1 ah
memu hen I::, 2m
Ra".ulullah sa~'\l memberi maaf
yang
dan
telah
dilakukan Dleh umatnya (Ibnu Kat5ier~ 1986~ 332). Maka
Alial-l mengampuni kesalahan mereka~ Rasulullah saw pun
telahyangmemaafkan dan memohonkan ampun atas dosa
mereka lakukan (AI-Qosimy, 1914, 1020).
Wajibnya Rasulullah saw memaafkan mereka~ ini
menunjuk.kan sempu:--nanya r a hrne t; Allah kepada umat
manusia. Sesungguhnya Allah telah mengampuni mereka
sebelum Rasulullah saW memintakan ampun untuk
(Ar-Razi, 1990, 78).
mereka
yaitu u~usan agama dan u~usan
Urusan
pembagiannya~
telah Rsulullah saw tegaskan
duniawi.
u~usan agama adalah semua kegiatan ibadah~ syariah dan
hukum dasar itu dari Allah, Rasulullah saw memimpin
dan semua wajib tunduk melaksanakannya. Tetapt urusan
yang ber"k.8Ilaan dengan dunia misalnya
._>.::.
men..i a 1an l.an pe~ekonomian~ peternakan~ dan
hubungan biasa anta~ manusia hendaklah dimusyawarahkan
berdasarkan pe~timbangan manfaat dan mudharat
.1.984~ 1. 30 ) M Walaupun me r e I·.... a salah dalam
musyawarah~ itu adalah sU2tu L c:"nr-·'I·U~':. '1; untuk
dan dengan
ditunjukkan jalan yang paling bena~ untuk memecahkan
masi::l.lah (AI-Maraghi, 1984, 113). Begitu pula Ar-RAzi
mE:nEo")rangl.an bahwa dengan musyawarah e..k.2.n diketahui
kwalit2s para sahabat dan diketahui seba.i k-bai k.nya
perkara dan sejelek-jeleknya perkara (Ar-Rdzl~ 1.9Cf'O ,
78 i. Sedangfcan Ibnu Kat5 ier mengutip SebL\ah hadist
yang ber-bunyi "Jika kamu sepakat dalam musyawarah
niscaya aku tidak akan menyalahinya~11 Begitu pula Al
Qosimy mengutip sebuah hadist dari Ibnll Majah "Apabila
perkar-a termasuk lIrusan dunia~ maka itu urllsanslIatll
kamu. Dan jika termasllk agama kamll~ maka
serahkanlah p e d e k uv '! , (AI-Qosimy, 1914, 1(21).
panglima perang (pemimpin) apabila
telah mengambil keplltllsan dan telah memblllatkan tekad,
tidak boleh mencabllt kembali keputusannya. f~epada
Al L"h-Iah ia menyerahkan semua urusannya. ci.i man ",I.
pr·asararla~ me(nper~litungk3n derlgan ha'ti-hati dan
semU3 upaya yang akan dilaksanakan (AI-Maraghi~
::,l:;!belurnnya d i p€:'" r s .i a p k. an semua sarana dan
tepat
1984,
Seteli:?h semua pendapat dipet-hi tungkan dengan
w3sp~?da dan hati-hati, ma~:a kerjakanlah dengan
sungguh-~,unqguh ~;ebag .;;\imana keputusan yang telah
Kemudian bertawakkall ah
kepada Allah atas semua usaha yang telah dilaksanakan
pe~hitungan sebagai manusia sudah cukup~ ha,nya
Allah-lal... menentukan usaha Y3ng
te 13.h dikerjakan (HA~1K,~ , 1984, 134) . f~J.-C1osimy
ayat ini bahwa seseorang dalam berusaha
harus I eh memperhatikan sebab-sebab yang
manusia melupakan andil dirinya. Hanya saja
dapat menghantarkan ke arah keberhasilan~ janganlah
janganlah
perr.:::aya sepenuh hati kepada kemampuan diri 5endiri~
tetapi mengharaplah kepada pertolongan Allah. Bahkan
berkeyakinan bahwa yang dilakukannya hanyalah
memelihara
1(23) .
hikmah Ilahi semClt;.. (Al-Qosimy, 1914,
1). Rasulullah saw bersikap lemah-lembut, itu
karena rahmat Allah yang diturunkan kepada
Rasulullah saw.
2). Jika Rasulullah saw tidak
/1~'i'
bijaksana
dalam membimbing umat. nlscaya orang-orang akan
pergl meninggalkan beliall.
3)" Berbua t salah dalam musyawarah adalall suatu
b. Ja·fsir·_. HA!jI<('~.
1.:nt.l:I·.
l)n Sifat rahman dan rahim adalah sifat Allah yang
t.er'masuk dalam ASi-maul husna. Ini merLlpa!:,:an
suatu petunjuk bagaimana cara bertingkah 1a,k~.\
clalam memimpin umat.
telah Rasulul1ah saw tegaskan
pemb2H]iannya. Llr-usan agama semua waji.b tunduk
kepada Rasulullah saw~ Llrusan dunia hendaklah
dimusyawarahkan berdasarkan pertimbangan
manfaat dan mudharat.
::q. Apabi 1a UDl;:.tva sebagai manLlsia sudah
CLlkLlP~ maka serahkan kepada Allah~ sesungguhnya
Dia-lah yang menentukan keberhasilan upa vs yang
telah dilaksanakan.
1). Rasulullah saw sangat menginginkan keimanan dan
keselamatan dan sangat belas kasih lagi
penyayang terhadap orang-orang yang beriman.
Sehingga beliau memaafkan dan memintakan ampun
kepada Allah untuk orang-orang yang telah
menyakiti hatinya. Dengan demikian orang-orang
tetap terhimpLln di sekitarnya.
d. I,? ...f...~.?.J..r .._.f:tr.:.:::.f.((T.;\7..,t..~..
1). Rasulullah saw adalah pemimpin umat, wajiblah
beliau menjadi orang paling banyak kasih
2)
sayangnya.
Wajiblah Rasulullah saw memaafkan illi
mE~nl.\njul..:, kan
umat mallLlsia ..
sempurnanya kepada
3). Dangan musyawarah akan diketahui kemampuan
rnemEcahj..:an masalah pa~a sahabat dan akal":
diketahui kada~ kacintaan pa~a sahabat te~hadap'
Rasulullah saw.
e.. T~j_?_1J:,-.BJ_::J1.r.J.2i.J..!!!.:t_.~...
1).Sifa.t lemah-lembut ini tidak hanya dilakukan
Rasulullah saw kepada orang-o~ang yang beriman
saja, tatapi kepada semua orang te~masuk kepada
orang-orang yang memusuhi beliau.
2). Dengan musyawa~ah akan diketahui tanggung jawab
pa~a sahabat te~hadap masalah-masalah yang
sedang dihadapi.
3). Seseorang dalam be~usaha ha~us mempe~hatikan
sebab-sebab lahlrlyah yang dapat
kepada keba~hasilan, janganlah melupakan andi 1
dirinya. tetapi jangan pe~caya sepenuh hati
kepada di~i sendirl, mengharaplah kepada
pertolongan Allah .ebab Dia-Iah yang menentukan