sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

19
Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional Ainin Abidah Rahman (01) Fathimah Aulia (07) Gilang Punggawa S. S. (09) Nindita Cahya P. (16) Rikdianti Puspa Chandrawati (24)

Upload: fathimah-aulia

Post on 13-Apr-2017

9.176 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya

dalam Pembangunan Nasional

Ainin Abidah Rahman (01)Fathimah Aulia (07)

Gilang Punggawa S. S. (09)Nindita Cahya P. (16)

Rikdianti Puspa Chandrawati (24)

Page 2: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Hubungan Kehidupan Masyarakat dengan Pembangunan Nasional

A. Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial BudayaB. Fungsi dan

Peran Keragaman

Sosial BudayaC. Fungsi dan

Peran Kelembagaan Sosial Budaya

D. Kemerdekaan sebagai Modal Pembangunan

Nasional

Keragaman Sosial Budaya

PEMBANGUNAN NASIONAL

Konektivitas Antar Daerah

Page 3: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Sifat-sifat Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan

Masyarakat Interaksi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan bersama. Dalam berinteraksi, tidak semua mengarah pada persatuan. Ada juga sifat interaksi yang dapat menimbulkan perpecahan. Interaksi yang mengarah pada persatuan disebut Interaksi Asosiatif. Sedangkan, Interaksi yang mengarah pada perpecahan disebut Interaksi Disosiatif. Kehidupan manusia berlangsung berubah-ubah / dinamis. Interaksi yang positif dapat berubah menjadi negatif. Contohnya ialah hubungan seorang teman sebelum bertengkar.

Page 4: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Budaya

dalam Kehidupan Mansyarakat Bentuk Interaksi manusia dengan lingkungan

sosial ada yang berbentuk asosiatif dan disosiatif. Bentuk Interaksi aosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada bentuk kerja sama sebagai sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara perorangan atau 1 kelompok dengan yang lain. Bentuk Interaksi disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau meregangkan solidaritas.

Page 5: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Bentuk-Bentuk Interaksi Asosiatif1. Kerja Sama ( Cooperation ) Kerja sama yaitu bentuk utama dari poses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.

Page 6: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

2. Akomodasi ( Accomodation) Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan. Ada beberapa macam akomodasi, berikut penjelasannya …a.) Arbitrase :Suatu pengendalian atau penyelesaian konflik yang menunjuk pihak ketiga untuk memutuskan konflik atau pertentangan tersebut. Dalam bentuk ini, pihak yang bertikai berusaha untuk mencari pihak ketiga untuk mengendalikan konflik tersebut.

b.) Mediasi :Penyelesaian konflik yang dilakukan melalui suatu jasa perantara yang bersikap netral. Pada mediasi, terdapat pihak yang berusaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai antara dua belah pihak.

Page 7: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

c.) Koersi :Pengendalian konflik yang dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sehingga, konflik tidak terselesaikan dengan cara damai. Misalkan konflik antara masyarakat atas dan bawah yang saling bertikai dan pada akhirnya segerombolan masyarakat lain berusaha untuk melakukan tindakan anarkhis di antara salah satu anggota masyarakat tersebut misalnya dengan cara memukuli salah satu anggota masyarakatnya.

d.) Konsiliasi :Pengendalian konflik melalui lembaga tertentu. Pada bentuk ini, lembaga melakukan persetujuan pada kedua pihak yang bertikai sehingga tidak terulang kembali konflik tersebut. Misalkan, telah terjadi konflik pada ketua RT daerah Petukangan dengan ketua RT daerah Tangerang mereka berdua saling bertutur kata dengan cara mengakui dirinya sendiri siapa yang paling hebat diantara mereka berdua. Karena saling mengakui kehebatannya itu dan tidak mau kalah, maka timbul lah konflik diantara mereka berdua. Kemudian, untuk diselesaikannya, lembaga masyarakat meminta persetujuannya dari kedua pihak yang bertikai tadi agar konflik dapat reda. Lembaga masyarakat itulah yang disebut lembaga tertentu.

Page 8: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

e.) Ajudikasi :Pengendalian konflik yang diselesaikan dengan cara pengadilan. Pada bentuk ini, telah terjadi konflik yang terjadi antara dua belah pihak, kemudian pihak tersebut memilih untuk menyelesaikan konfliknya di pengadilan.

f.) Kompromi :Suatu persetujuan yang dilakukan dengan cara perdamaian untuk saling bersama-sama mengurangi tuntutan. Misalkan, Pedagang mie ayam melakukan protes terhadap pedagang gado-gado bahwa penghasilan yang di dapat oleh pedagang gado-gado lebih banyak dari pada pedagang mie ayam. Di karenakan yang paling laku terjual adalah pedagang gado-gado. Sehingga, pedagang mie ayam tidak setuju melihat hal itu, kemudian kedua pedagang tersebut saling marah-marahan dalam berbicara. Pada akhirnya, salah satu warga yang sedang membeli, melakukan persetujuan diantara mereka dengan cara damai untuk menyelesaikan masalah tersebut dan berusaha untuk saling mengurangi tuntutannya diantara mereka berdua.

Page 9: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

g.) Toleransi :Suatu sikap saling menghargai perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masyarakat.Dalam bentuk ini, masyarakat harus saling menghargai satu sama lainnya. Sebagai contoh, seorang anak beragama islam dengan temannya yang beragama kristen saling menghargai saat anak beragama islam melakukan sholat di masjid, begitu juga sebaliknya.h.) Stalamete :Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kekuatan yang seimbang di antara kedua pihak yang bertikai. Sehingga, pertikaian tersebut terhenti pada titik tertentu.

Page 10: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

3. Asimilasi ( Assimilation ) Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi merupakan proses dengan usaha mengurangi perbedaan yang terdapat pada beberapa orang / kelompok.Faktor Pendorong• Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda

kebudayaan• Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi• Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing

dan kebudayaan yang dibawanya.• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam

masyarakat• Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal• Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya• Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan

masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Page 11: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Faktor penghalang• Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya

kelompok minoritas).• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru

yang dihadapi.• Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan

baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

• Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya.

• Perbedaan ciri-ciri fisik.• Perasaan yang kuat bahwa

individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.

• Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa.

Page 12: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

4. Akulturasi :Proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal milik bersama. Secara sepintas Akulturasi hampir sama dengan asimilasi. Perbedaanya adalah bahwa peleburan kebudayaan dua masyarakat di dalam akulturasi tidak menimbulkan hingga kepribadian asli kedua masyarakat itu, namun hanya unsur-unsur tertentu saja yang melebur. Unsur itu menjadi bagian kebudayaan yang menyerapnya, tanpa mengubah ciri-ciri masyarakat yang bersangkutan.

Page 13: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Berikut ini adalah unsur-unsur yang mudah diterima dalam akulturasi:1.Unsur-unsur yang merupakan kebudayaan material.2.Suatu penemuan teknologi baru yang manfaatnya cepat dirasakan dan mudah dioperasikan, misal kebudayaan pertanian ataupun alat komunikasi.3. Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat.4. Kebudayaan yang pengaruhnya kecil terhadap sistem kemasyarakatan secara umum, misal model pakaian.Unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima sebagai berikut:1. Kebudayaan yang mendasari pola pikir masyarakat, contohnya nilai-nilai keagamaan maupun ideologi.2. Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan berdampak luas dalam kehidupan masyarakat, contohnya sistem mata pencaharian atau nilai-nilai sopan santun.

Page 14: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

1. Persaingan. Persaingan terjadi ketika orang perorangan atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan dalam bidang tertentu. Ada dua macam tipe persaingan, yaitu sebagai berikut.a.) Persaingan yang bersifat pribadi, yaitu persaingan masing-masing orang secara langsung bersaing, misalnya untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam organisasi.b.) Persaingan yang bersifat kelompok, yaitu persaingan antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Misalnya dua kelompok perusahaan yang bersaing untuk memperebutkan mendapatkan monopoli pemasaran di suatu wilayah tertentu.

Bentuk-Bentuk Interaksi Disasosiatif

Page 15: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Bentuk-bentuk Persaingana.) Persaingan di Bidang EkonomiPersaingan timbul karena terbatasnya penawaran dibandingkan dengan permintaan. b.) Persaingan untuk Mencapai Suatu Kedudukan Tertentu Dalam MasyarakatDalam diri seseorang maupun dalam kelompok manusia terdapat keinginan-keinginan yang diakui sebagai seseorang atau kelompok yang mempunyai kedudukan tersebut. c.) Persaingan Dalam Bidang KebudayaanPersaingan dalam bidang kebudayaan misalnya pada waktu orang-orang Barat berdagang di pelabuhan Jepang maka para pendeta-pendeta agama Kristen berusaha untuk menyebarkan agama tersebut di Jepang. Persaingan dalam bidang kebudayaan dapat menyangkut misalnya bidang keagamaan, institusi sosial, dan lain-lain.d.) Persaingan Karena Perbedaan RasPersaingan karena perbedaan ras juga merupakan persaingan di bidang kebudayaan.

Page 16: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Fungsi Persaingan• Sebagai suatu proses sosial dan membentuk

interaksi dalam masyarakat. Ia menyusun suatu cara pembagian atau distribusi komoditi yang terbatas dalam masyarakat.

• Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat menuntut pengaturan tingkah laku individu supaya terjadi persaingan yang sehat. Hal ini disebabkan karena persaingan yang tidak diatur, akan mengarah kepada konflik yang merugikan.• Mendorong dan merangsang individu dan grup untuk lebih maju.

• Mempunyai daya rangsang dan daya dorong yang terbatas. Orang yang telah memutuskan untuk tidak mau terlibat dalam usaha yang berdasarkan persaingan, tidak dapat dirangsang lagi untuk masuk ke dalam persaingan.

Page 17: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

2. Kontravensi :Suatu bentuk interaksi sosial yang ditandai adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan. Tipe-Tipe Kontravensi.1). Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang mengalami perubahan cepat, misalnya hubungan anak dan orang tua. Meningkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi 2). Kontravensi yang menyangkut seks.Kontravensi ini menyangkut hubungan suami isitri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat. 3). Kontravensi parlemente.Kontravensi ini menyangkut hubungan antara golongan mayoritas dan minoritas.

Page 18: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

3. KonflikPertentangan atau konflik adalah proses sosial di mana orang perorang atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan. Dalam pertikaian unsur perasaan memegang peranan penting dalam mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada sehingga masing-masing pihak berusaha saling menghancurkan.a.) Sebab-sebab Terjadinya Pertikaian• Adanya perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang

yang semakin tajam sehingga timbul bentrokan perseorangan.

• Adanya perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat dalam masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya disorganisasi dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem baru.

• Adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Hal ini akan menimbulkan pertentangan kelompok.

• Adanya bentrokan mengenai kepentingan-kepentingan, baik perseorangan maupun kelompok, misalnya: kepentingan ekonomi, sosial, politik, ketertiban, dan keamanan.

Page 19: Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional

Thank You

Any Question ?