sibling rivalry
TRANSCRIPT
sibling rivalry
sibling rivalry
words: tari sandjojo
Sibling rivalry adalah kompetisi atau persaingan antara kakak-adik/saudara sekandung.
Persaingan atau kompetisi selalu ada dalam hubungan kakak-adik.
Tidak bisa dihindari dan sebenarnya merupakan proses belajar yang baik.
Biasanya, persaingan terjadi untuk mendapatkan perhatian atau kasih sayang orangtua.
Semakin jelas perbedaan perlakuan di mata anak, semakin intens persaingannya.
Untuk kita sebagai orangtua, masalahnya kadang sepele yang mengganggu.
Tapi untuk anak-anak yang sedang bersaing, itu masalah besar.
Bentuknya beragam. Mulai dari yang sifatnya fisik seperti memukul,
mendorong, atau berebut mainan saat anak masih kecil.
Setelah anak bertambah besar, bisa berubah menjadi saling meledek, argumen verbal,
dan puncaknya saat mereka remaja.
Saat remaja, anak secara fisik sudah semakin kuat dan lebih punya prinsip, sehingga persaingan bisa semakin meruncing
dan menetap.
Apalagi periode remaja memang menantang bahkan untuk anak sendiri.
Tapi apa pun bentuknya, semua sibling rivalry berangkat dari usaha untuk mencari perhatian
atau kasih sayang orangtua yang berkaitan dengan pencarian identitas diri.
Hubungan kakak-adik memang hubungan yang kompleks dan dinamis.
Karenanya, sibling rivalry ini wajar sekali dan sering tak terhindarkan.
Kesempatan untuk mengalaminya merupakan periode latihan anak
untuk mengembangkan ketrampilan sosial dan emosinya.
Wajar tidaknya, tergantung seberapa lama konflik menetap
dan apakah mempengaruhi hubungan atau interaksi keluarga itu selanjutnya.
Misalnya, jika salah satu anak sampai terganggu secara emosional, atau keluarga tercerai berai
karena anak-anak tidak bisa bersatu, itu tidak wajar.
Sibling rivalry tidak bisa dicegah, tapi bisa ditangani dengan baik.
Hargai keunikan setiap anak. Bersikap adil tidak berarti memberikan
segala hal yang sama untuk semua anak, seperti kado yang sama atau les yang sama.
Hindari membanding-bandingkan anak. Tiap anak punya kelebihan dan kelemahan.
Saat memuji/menegur, deskripsikan perilakunya dan jangan bandingkan.
Terapkan aturan yang jelas di rumah tentang sikap terhadap satu sama lain.
Seperti, menghormati anggota keluarga atau saling menyayangi.
Biarkan anak menyelesaikan konfliknya sendiri. Jika orangtua ikut campur, kecenderungannya pasti akan memihak.
Jika ada yang perlu ditegur, lakukan di tempat terpisah, tidak di depan adik/kakak.
Antisipasi. Misal, anak sering berebut menonton TV, diskusikan kapan giliran kakak atau adik
menonton acara kesayangannya.
Siapkan media/waktu untuk mendengar keluhan =ap anak lewat 'rapat' keluarga reguler
agar se=ap anak bisa mencurahkan isi ha=. Orangtua bisa bercerita sibling rivalry masa kecilnya.
Tunjukkan penghargaan saat anak-anak menunjukkan perilaku akur dan damai.
Jadwalkan 'Kencan" teratur dengan masing-masing anak untuk mengingatkan bahwa mereka dicintai secara unik.