siapakah sesamaku manusia

126
Siapakah Sesamaku Manusia? Karenz Parentz

Upload: karentzparentz

Post on 29-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Siapakah

    Sesamaku

    Manusia?

    Karenz Parentz

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 2

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 3

    Prakata

    Judul buku ini diambil dari pertanyaan seorang

    Farisi yang kemudian dijawab oleh Yesus - Sang Guru

    Agung - dengan perumpamaan yang akhirnya sangat

    dikenal yaitu Orang Samaria yang Baik Hati.

    Meskipun mungkin seringkali kita mendengar

    perumpamaan tersebut, dan mendapatkan berbagai

    macam penjelasan mengenai topik ini yang pada

    umumnya setuju bahwa perbuatan baik Si Orang

    Samaria tersebutlah yang seharusnya menjadi teladan

    bagi semua orang percaya, ijinkan saya untuk

    membagikan pandangan lain yang saya terima tentang

    maksud dari tujuan Tuhan memberikan perumpamaan

    tersebut.

    Saya memahami bahwa atas keterangan dua atau

    tiga orang barulah satu perkara dinyatakan sah.

    Itu sebabnya buku ini ditulis dan diterbitkan,

    dengan doa dan harapan agar pesan yang disampaikan di

    dalam buku ini adalah satu hal yang tidak hanya sah,

    namun dapat memperlengkapi satu generasi yang

    berhasil memasuki & menaklukkan Tanah Perjanjian.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 4

    Kiranya pesan ini dapat merupakan salah satu dari

    sekian banyak kunci rahasia Kerajaan Surga yang

    dikaruniakan Tuhan bagi anak-anakNya.

    Saya sungguh berharap dan berdoa akan ada

    pintu-pintu berikutnya yang terbuka melalui anak-

    anakNya setelah buku ini diterbitkan.

    Saya percaya kemuliaan pengenalan akan Tuhan

    akan seperti air yang menutupi dasar samudera raya.

    Kiranya Tuhan meluapi hati kita dengan terang-Nya

    yang berlimpah sehingga membuat kita mengerti betapa

    mulianya panggilan-Nya untuk setiap kita.

    Tuhan Yesus memberkati.

    Jakarta , November 2013

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 5

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 6

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 7

    Daftar Isi

    Siapakah Sesamaku Manusia? (hal. 15)

    Dan Siapakah Tetanggaku? (hal. 27)

    Siapakah Imam & Orang Lewi itu? (hal. 35)

    Bagaimana Mengenali Mereka? (hal. 43)

    Adakah Orang-orang Tersebut Di Alkitab? (hal. 65)

    Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati (hal. 85)

    Memasuki Tanah Perjanjian (hal 105)

    Mengapa Mereka Ada? (hal. 117)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 8

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 9

    Buku ini dipersembahkan

    untuk semua orang yang memiliki belas kasihan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 10

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 11

    Terima kasih sedalam-dalamnya untuk

    Kendy Widjaya

    Sahabat, saudara, kekasih dalam Kristus yang telah

    menjadi inspirasi dan menyingkapkan banyak rahasia

    surgawi dalam kehidupan rohani saya.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 12

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 13

    Ilustrasi pada halaman-halaman buku ini semata-mata

    untuk mengagumi dan menghormati mahakarya para

    seniman dunia yang berusaha melukiskan dengan baik

    perumpamaan dari Tuhan Yesus tersebut.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 14

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 15

    Siapakah

    Sesamaku

    Manusia?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 16

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 17

    The Good Samaritan

    Unknown Artist

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 18

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 19

    Injil Lukas - satu dari keempat kitab Injil yang

    terdapat di dalam Alkitab - mencatat dengan cukup baik

    peristiwa percakapan antara Tuhan Yesus dengan orang

    Farisi yang mencoba membenarkan diri di hadapanNya

    dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

    Sebelum kita mempelajari perumpamaan yang Tuhan

    berikan sebagai jawaban, mari kita bersama melihat

    kutipan dari Injil Lukas tersebut:

    Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk

    mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat

    untuk memperoleh hidup yang kekal?"

    Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum

    Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"

    Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan

    segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan

    segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan

    kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

    Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah

    demikian, maka engkau akan hidup."

    Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata

    kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"

    Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem

    ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang

    bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga

    memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya

    setengah mati.

    Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia

    melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 20

    Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia

    melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

    Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam

    perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,

    tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

    Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah

    ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia

    menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri

    lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

    Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada

    pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika

    kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu

    aku kembali.

    Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut

    pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang

    jatuh ke tangan penyamun itu?"

    Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan

    belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:

    "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Lukas 10:25-37)

    Ada pertanyaan kunci dari Tuhan Yesus yang

    menjadi penjelasan mengapa Dia menceritakan

    perumpamaan itu.

    Mengapa disebut pertanyaan kunci? Karena di situ

    terletak dasar utama seluruh pembahasan yang akan kita

    pelajari di dalam buku ini.

    Mari kita merenungkan perumpamaan itu kembali.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 21

    Ada seorang dirampok, dipukuli hingga sekarat, dan

    dibiarkan tergeletak pinggir jalan.

    Ada seorang Imam. Dia melihat, tapi lewat saja.

    Demikian juga si Lewi.

    Datang orang Samaria, melihat korban, tidak tega,

    lalu menolong. Lalu Tuhan bertanya, dari ketiga orang

    dalam perumpamaan tersebut yakni:

    Imam

    Lewi

    Orang Samaria

    Yang mana merupakan sesama manusia dari

    sang korban?

    Jawabannya -seperti yang kita ketahui dari ayat

    selanjutnya- ialah si orang Samaria.

    Atas dasar pertanyaan ini, mari kita renungkan

    pertanyaan berikut:

    Apakah Imam & Lewi juga sesama manusia?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 22

    Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita

    bersama-sama pelajari asal-muasal kedua kata sesama

    manusia tersebut.

    Dari catatan kaki Alkitab, kita mengetahui bahwa

    Sang Farisi mengutip dua ayat dari dua kitab Taurat:

    1. Ulangan 6:5 (Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan

    segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan

    dengan segenap kekuatanmu.)

    2. Imamat 19:18 (Janganlah engkau menuntut balas, dan

    janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang

    sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia

    seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.)

    Kata sesama manusia di dalam Imamat 19:18

    merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari bahasa

    Ibrani (Lereekha / rea` (ray'-ah) (thy neighbour) yang

    berarti tetanggamu.

    (Hebrew Study Bible (Apostolic / Interlinear)

    (lo- tikkom velo- tittor et- benei ammecha, ve'ahavta

    lere'acha kamovcha; ani Yahweh)

    (nor take nor bear the sons of your people shall love your

    neighbour thyself I the LORD)

    (Catatan: Aksara Ibrani dibaca dari kanan ke kiri)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 23

    Di dalam beberapa terjemahan lain, Imamat 19:18

    berbunyi demikian:

    You shall not take revenge or bear any grudge against the

    sons of your people, but you shall love your neighbor as

    yourself. I am the Lord. (Amplified Bible)

    Do not seek revenge or bear a grudge against a fellow Israelite, but love your neighbor as yourself. I am the Lord.

    (New Living Translation)

    Penggunaan terjemahan Alkitab Bahasa Inggris &

    terjemahan Ibrani di atas sekedar menunjukkan bahwa

    ketiga kitab tersebut (dan juga hampir seluruh

    terjemahan Alkitab yang tersedia) menerjemahkan kata

    tersebut ke dalam makna yang sama, yakni tetanggamu.

    Perlu diketahui, baik Alkitab terjemahan Bahasa

    Indonesia maupun Alkitab dalam bahasa lain hampir

    seluruhnya menggunakan sumber naskah terjemahan asli

    yang sama, yakni yang naskah yang disusun oleh orang-

    orang Masoret (Masoretic Text : abad ke 7 - 10 Masehi)

    yang diterbitkan oleh Deutsche Bibelgesellschaft (German

    Bible Society) di Stuttgart dalam edisi yang disebut Biblia

    Hebraica Stuttgartensia (BHS).

    Bahkan dari sumber naskah asli yang lain, yakni

    Septuaginta (LXX : 132 SM) juga berbunyi demikian :

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 24

    , . (Septuaginta)

    Kata (plsion) artinya close next to atau neighbour yang diterjemahkan tetangga

    Jadi dari kedua sumber naskah asli, makna yang

    didapat akan selalu sama yakni berarti tetanggamu.

    Jadi di dalam terjemahan Bahasa Indonesia,

    Imamat 19:18 lebih tepat diterjemahkan sebagai berikut:

    Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh

    dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan

    kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri, Akulah

    TUHAN.

    Dengan demikian, pertanyaan berikutnya - sama

    seperti pertanyaan Sang Farisi lebih tepat adalah:

    "Dan siapakah tetanggaku?"

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 25

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 26

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 27

    Dan Siapakah

    Tetanggaku?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 28

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 29

    The Good Samaritan by Rembrandt (1633)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 30

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 31

    Pada tahap ini kita sudah setuju bahwa kata

    sesama manusia di Alkitab (baik di Imamat 19:18

    maupun di Lukas 10:25-37) sesungguhnya bermakna

    tetanggamu.

    Pertanyaan selanjutnya ialah:

    Siapa yang dimaksud dengan tetanggamu?

    Tentu bila kita mengikuti ayat selanjutnya,

    kembali kita akan menemukan bahwa jawabannya ialah

    si Orang Samaria.

    Bila benar demikian, lantas apa yang membedakan

    si Orang Samaria dengan Sang Imam dan Si Lewi?

    Ini yang membedakan.

    Belas kasihan.

    Dengan demikian, jika saya boleh terjemahkan

    kembali hukum yang kedua tersebut, maka ayat itu

    menjadi berbunyi demikian:

    Kasihilah tetanggamu yakni orang yang

    memiliki belas kasihan - sama seperti dirimu sendiri.

    Love your neighbour the one who shows mercy as

    yourself.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 32

    Dari susunan tata bahasa, ayat ini menunjukkan

    bahwa si tetangga adalah obyek penerima kasih,

    bukan sebagai subyek pelaku.

    Kasihilah tetanggamu berarti kasihilah orang-

    orang seperti orang Samaria yang di perumpamaan

    tersebut.

    Jadi, pandangan yang selama ini berpusat di

    Orang Samaria sebagai si Pelaku adalah keliru.

    Dalam perumpamaan tersebut, Orang Samaria

    justru bukanlah teladan yang harus dipelajari, karena

    dari ayat di atas kita tahu bahwa Si Orang Samaria yang

    baik hati adalah obyek penerima kasih dari hukum kedua

    tersebut.

    Orang orang seperti Si Samaria Yang Baik Hati

    itulah yang seharusnya menjadi penerima kasih kita.

    Siapa orang-orang ini?

    Setiap orang yang memiliki belas kasihan,

    apapun agamanya, sukunya, maupun rasnya.

    Mungkinkah ada orang yang tidak memiliki belas

    kasihan?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 33

    Berdasarkan perumpamaan yang diberikan Tuhan

    Yesus tersebut, saya berani menjawab: Ada.

    Coba renungkan, untuk tujuan apakah Tuhan

    memberi perumpamaan tersebut, bila ternyata obyek

    yang harus kita kasihi itu semua orang?

    Mengapa Tuhan tidak langsung jawab saja bahwa

    yang dimaksud tetangga itu ialah semua orang di dunia

    ini?

    Tapi, tentu ada maksud Tuhan untuk memberikan

    perumpamaan itu, dan dari perumpamaan itu kita tahu

    bahwa baik si Imam dan Orang Lewi ternyata merupakan

    contoh simbolis akan orang-orang yang tidak memiliki

    belas kasihan.

    Dengan kata lain, mereka mewakili tipe orang-

    orang yang tidak memiliki belas kasihan.

    Lantas, siapakah sesungguhnya yang diwakili

    Imam dan orang Lewi dalam perumpamaan tersebut?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 34

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 35

    Siapakah Imam

    Dan

    Orang Lewi itu?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 36

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 37

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 38

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 39

    Dalam perumpamaan tersebut, kita mengerti

    bahwa baik sang Imam & orang Lewi diumpamakan

    mewakili orang-orang yang tidak memiliki belas kasihan.

    Imam bagi bangsa Israel adalah golongan yang

    diakui sebagai keturunan langsung dari Harun (Imam

    pertama bangsa Israel). Lewi merupakan suku Israel

    dimana Harun berasal.

    Dengan demikian mereka dapat dikategorikan

    sebagai saudara yang dihormati oleh bangsa Israel.

    Namun demikian, dalam perumpamaan ini, jelas

    mereka bukanlah tetangga yang dimaksud dalam

    hukum itu.

    Dalam kehidupan kekristenan, ada dua golongan

    orang percaya yang selama ini dianggap sebagai figur

    utama dalam lingkungan komunitas rohani sehari-hari.

    Golongan pertama adalah para pemimpin rohani

    yang memposisikan diri mereka layaknya seorang imam,

    yakni dengan memimpin/mewakili umat Tuhan di

    hadapan Tuhan.

    Golongan yang kedua adalah para pelayan Tuhan

    yang melayani sepenuh waktu seperti kaum Lewi di

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 40

    Bait Suci - yang melayani segala kebutuhan umat Tuhan

    di dalam keperluan ibadah maupun pelayanan pribadi

    umatNya.

    Kedua golongan tersebut - sebagaimana layaknya

    imam dan orang Lewi - lebih dihormati dari kalangan

    anggota tubuh Kristus lainnya yang tidak ambil bagian

    dalam tugas pelayanan jemaat apapun, mengingat para

    pelayan Tuhan tersebut telah menyerahkan segalanya

    untuk melayani umat Tuhan dalam kehidupannya.

    Namun, sayangnya, seringkali kita mudah

    terperdaya dengan status tersebut sehingga menganggap

    bila seseorang sudah menjadi pelayan Tuhan, maka

    orang tersebut masuk dalam kategori orang-orang yang

    aman untuk dapat dipercaya.

    Padahal dalam perumpamaan tadi jelas bahwa

    sekalipun mereka itu seorang Imam / Lewi, mereka belum

    tentu memiliki belas kasihan sehingga belum dapat kita

    anggap sebagai sesama atau tetangga.

    Jadi, pesan pertama yang dapat ditarik dari

    perumpamaan di atas:

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 41

    Meskipun seseorang berstatus orang kristen, anak

    Tuhan, pelayan Tuhan, atau segala yang

    berpenampilan rohani, belum tentu pribadi

    tersebut memiliki belas kasihan.

    Jadi jangan pernah terjebak untuk menilai seseorang dari

    penampilan agamanya, melainkan dari buah

    perbuatannya.

    Lalu pertanyaan penting yang muncul berikutnya,

    kalau begitu, bagaimana kita bisa tahu seseorang

    memiliki belas kasihan atau tidak?

    Bagaimana caranya mengenali mereka?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 42

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 43

    Bagaimana

    Mengenali Mereka?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 44

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 45

    Eugne Delacroix: The Good Samaritan (1849)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 46

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 47

    Ada prinsip yang sederhana namun efektif dan

    dapat diterapkan semua orang untuk mengenali uang

    palsu dengan cepat dan mudah.

    Tanpa harus menghafal ciri-ciri aneka ragam uang

    palsu yang pernah beredar, seseorang hanya cukup

    mengenali satu jenis uang saja, yakni uang yang asli.

    Ya, hanya dengan cukup mengenali dan mengingat

    ciri-ciri uang yang asli, maka setiap uang yang palsu

    berapapun macamnya - dapat dengan mudah terdeteksi

    kepalsuannya.

    Demikian pula halnya dalam mengenali orang yang

    memiliki belas kasihan atau tidak.

    Kita tidak perlu mencoba mengenali satu-persatu

    ciri-ciri dari orang yang tidak berbelas kasihan.

    Dengan cukup hanya mengenali ciri-ciri orang yang

    berbelas kasihan, maka kita dapat mengenali mana yang

    bukan.

    Jadi bagaimana bisa mengenali mereka?

    Mari kita kembali memperhatikan perumpamaan

    yang Tuhan Yesus berikan kepada orang Farisi tersebut.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 48

    Dalam perumpamaan itu, Tuhan memakai figur

    orang Samaria untuk mewakili pribadi yang memiliki

    belas kasihan.

    Mengapa Tuhan memilih figur seorang Samaria?

    Mari kita sama-sama pelajari.

    Di mata orang Yahudi, bangsa Samaria merupakan

    bangsa yang dipandang musuh dan kaum yang hina,

    karena riwayat bangsa Samaria adalah penyembah

    berhala.

    Semua berawal dari sejarah Kerajaan Israel yang

    terpecah dua, yakni Kerajaan Israel dan Kerajaan

    Yehuda. (1 Raja 12)

    Raja-raja Israel berbuat jahat di mata TUHAN

    dengan membawa rakyatnya ke dalam penyembahan

    berhala, sedangkan raja-raja Yehuda dan rakyatnya

    hidup setia walau tidak senantiasa di hadapan

    TUHAN dan beribadah di tempat yang ditunjuk TUHAN

    yang merupakan ibukota mereka, Yerusalem.

    Omri, Raja Israel, membeli sebuah gunung dan

    menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik

    gunung itu. (1 Raja 16:24)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 49

    Kerajaan Israel menetap di pegunungan tersebut

    sehingga akhirnya mereka disebut orang Samaria.

    Jadi, bila sampai ada seorang Samaria

    memutuskan untuk menolong orang yang berasal dari

    Yerusalem (bangsa Yahudi), orang Samaria itu sudah

    siap dan rela bahwa perbuatan baiknya hampir dapat

    dipastikan tidak akan mendapat apresiasi sama sekali

    dari pihak yang ditolongnya- karena stigma yang telah

    melekat pada dirinya di mata orang Yahudi.

    Ini yang menjadi indikatornya: motivasi.

    Seseorang yang memiliki belas kasihan pada

    dasarnya tidak pernah memiliki motivasi demi

    keuntungan diri sendiri saat menolong orang lain.

    Tentu saja seseorang yang memiliki belas kasihan

    dapat memiliki motivasi yang salah dalam berbuat baik

    (yang mungkin terbentuk karena pengaruh didikan atau

    lingkungan atau pergaulan).

    Sebaliknya, seseorang yang tidak berbelas kasihan

    akan dapat berpura-pura menolong orang lain dan

    menjadi dermawan, namun pada akhirnya motivasi

    orang-orang ini akan semakin nyata terlihat tertuju pada

    keuntungan dirinya sendiri.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 50

    Wujud motivasi yang dicari mereka itu dapat

    berupa pencitraan diri, penghormatan dari orang lain,

    reputasi, nafsu dan sebagainya.

    Sepintar-pintarnya seseorang menutupi

    karakternya dengan berpura-pura berbelas kasihan

    dengan menunjukkan perbuatan baiknya di hadapan

    orang lain, cepat atau lambat motivasi perbuatannya

    akan terlihat.

    Sosok Imam & Lewi dipakai Tuhan Yesus dalam

    perumpamaan ini karena mereka figur yang sudah

    terbiasa dihormati di kalangannya.

    Itu sebabnya karakter asli mereka terlihat hanya

    ketika tidak ada orang lain yang melihatnya.

    Seandainya lokasi kejadian tersebut ternyata

    banyak masyarakat sekitar yang melihat, mungkin sang

    Imam & Lewi akan dapat menolong seperti orang

    Samaria itu, demi semata-mata terlihat berbuat baik.

    Dalam perumpamaan tersebut, kondisi korban

    benar-benar dalam keadaan habis-habisan. Ia dirampok

    harta bendanya, dilucuti pakaiannya hingga telanjang,

    dan dipukuli hingga terkapar di jalan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 51

    Si orang Samaria kemungkinan akan berpikir dua

    kali untuk menolong bila ternyata korban masih siuman

    dan memiliki kekuatan dan kemampuan yang dibutuhkan

    untuk meneruskan perjalanan.

    Dengan kata lain, jangan terburu-buru untuk

    menolong orang lain.

    Jangan sampai belas kasihan kita malah

    menjerumuskan orang yang kita tolong, atau bahkan

    lebih buruk lagi, orang tersebut malah menempatkan kita

    dalam situasi yang merugikan kita

    Pertolongan yang kita berikan kepada siapapun

    harus berdasarkan sesuai kemampuan kita. Jangan

    pernah memberi pertolongan di luar batas kemampuan

    kita, karena itu sangat berbahaya bagi kita sendiri pada

    akhirnya.

    Pertolongan yang perlu diberikan bagi orang lain

    sebaiknya hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang

    benar-benar tidak mampu. Bila seseorang masih dapat

    bekerja dan kondisinya dalam keadaan kuat/sehat, tidak

    sepatutnya orang tersebut diberi pertolongan.

    Jadi prinsipnya: hanya menolong orang yang

    sungguh tidak mampu.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 52

    Tentu saja terlalu naf untuk mengatakan bahwa

    indikator motivasi tersebut dapat diperoleh dengan

    mudah dari pribadi yang belum dikenal dengan dekat.

    Oleh karena itu, berikut ini setidaknya ada beberapa

    ciri lain yang dapat menjadi indikator bantu dalam

    mengenali seseorang yang belum kita kenal secara dekat.

    Berikut adalah beberapa ciri umum yang dapat saya

    temukan mengenai orang yang tidak memiliki belas

    kasihan.

    1. TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH

    Ada orang-orang tertentu dalam dunia ini yang

    sedemikian kejam & tidak berbelas kasihan sehingga

    mereka membalas kebaikan yang mereka terima

    dari orang lain dengan kejahatan terhadap orang

    yang telah menolong mereka.

    Ijinkan saya memberikan dua ilustrasi untuk

    memperjelas apa yang saya maksud.

    Yang pertama, saya dapatkan dari kisah cerita

    sebuah film laga yang menurut saya tepat

    menggambarkan karakter di atas.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 53

    Dalam salah satu adegan akhir dalam film tersebut

    yang mengambil lokasi di Menara Eiffel di Paris, seorang

    Detektif (yang dibintangi oleh aktor laga asal Hongkong

    Jackie Chan) sedang berkelahi hidup-mati dengan si

    Penjahat di antara kisi-kisi menara tersebut.

    Tiba-tiba si Penjahat tergelincir dan terjatuh dari

    menara itu dan hampir kehilangan nyawanya. Ketika

    Jackie melihat hal tersebut, secara refleks ia segera

    mencengkeram tangan si Penjahat guna menolong dia

    agar tidak terjatuh dari menara itu (di beberapa filmnya

    yang saya ketahui, Jackie kerap menunjukkan belas

    kasihan seperti itu). Dengan susah payah menahan berat

    badan si Penjahat, dengan sekuat tenaga Jackie

    mengangkat tubuh si Penjahat perlahan untuk kembali ke

    posisi aman.

    Namun, apa yang dilakukan si Penjahat? Saat ia

    sudah hampir merapat ke tubuh Jackie, ia merenggut

    kerah Jackie dan melemparkan Jackie ke bawah dengan

    niat membunuhnya! Jackie begitu terkejut karena tidak

    menyangka bahwa orang yang ditolongnya malah

    berbalik mencelakainya!

    Bukannya berterima kasih karena telah

    diselamatkan jiwanya, si Penjahat malah hendak

    mencelakakan orang yang menolongnya!

    Tepatlah peribahasa ini: Air susu dibalas dengan

    air tuba.

    Contoh kedua, ini saya ambil dari peristiwa nyata

    yang terjadi di negeri ini.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 54

    Ada seorang pemuda, semula bekerja sebagai

    karyawan di perusahaan elektronika besar di Ibukota.

    Namun kemudian ia dipilih dan dijadikan menantu oleh

    pemilik perusahaan tersebut. Derajatnya yang semula

    pegawai biasa, naik secara luar biasa menjadi anggota

    keluarga pemilik perusahaan di tempat ia bekerja.

    Ia diberikan posisi yang tinggi, diberi seorang istri

    yang merupakan anak kandung bosnya sendiri, dan

    memperoleh segala fasilitas yang diterima sebagai seorang

    menantu dari seorang yang kaya raya.

    Si anak muda ini bukannya bersyukur atas segala

    yang diterimanya, malah menyalahgunakan jabatannya

    dengan melakukan tindakan korupsi keuangan.

    Begitu tercelanya perbuatan si menantu, Sang

    mertua akhirnya memecatnya dari jabatannya.

    Lalu apa yang dilakukan si Menantu? Bukannya

    menyesal atau bertobat, ia malah membayar seorang

    pembunuh bayaran untuk membunuh ayah mertuanya

    itu.

    Kejahatan ini terungkap, ia ditangkap. Berkali-kali

    ia sempat lolos dari penjara, dan berusaha membalas

    dendam karena ia telah dipenjara.

    Begitu jahatnya orang ini bagi keluarga sang

    Mertua. Ia membalas segala kebaikan yang dia terima

    dari keluarga istrinya dengan kejahatan demi kejahatan.

    Kiranya dua ilustrasi di atas dapat memudahkan

    untuk mengerti bahwa ada orang-orang yang memiliki

    karakter tidak tahu berterima kasih seperti di atas dalam

    wujud sikap yang beragam.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 55

    Normalnya, bila seseorang yang telah menerima

    pertolongan atau kepercayaan dari pihak lain, tidaklah

    mungkin membalas orang itu dengan kejahatan.

    Bagi orang-orang yang memiliki kasih, sungguhlah

    wajar untuk berterima kasih dan apabila sekalipun tidak

    sanggup membalas baik budinya atau belum sempat

    mengucapkan terima kasih, tidaklah pernah terlintas di

    benaknya untuk berniat mencelakai orang yang menjadi

    penolong dirinya.

    Ingat perumpamaan ini?

    Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada

    orang banyak: "Seorang membuka kebun anggur;

    kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-

    penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang

    agak lama.

    Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh

    seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya

    mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur

    itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul

    hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan

    hampa.

    Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain,

    tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh

    mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 56

    Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi

    orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke

    luar kebun itu.

    Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang

    harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang

    kekasih; tentu ia mereka segani.

    Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat

    anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli

    waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi

    milik kita. Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun

    anggur itu dan membunuhnya.

    Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan

    kebun anggur itu dengan mereka? Ia akan datang dan

    membinasakan penggarap-penggarap itu, dan

    mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang

    lain." Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali

    jangan!"

    Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata:

    "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang

    oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu

    penjuru? Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan

    hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan

    remuk."

    Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala

    berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab

    mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya

    dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada

    orang banyak. (Lukas 20:9-19)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 57

    2. TIDAK TAHU DIRI

    Ciri yang kedua yang dapat saya amati dari orang

    yang tidak memiliki kasih adalah menunjukkan sikap

    tidak tahu diri. Yang saya maksud dengan tidak tahu diri

    adalah seseorang yang tidak memiliki rasa bersalah

    sedikitpun sekalipun dia sudah merugikan bahkan

    mencelakakan pihak lain secara sadar.

    Pernah suatu ketika di Surat Pembaca suatu

    harian Nasional, ada seorang Ibu menceritakan

    pengalaman pahitnya saat mengantar anaknya ke

    sekolah.

    Saat dia sedang mengendarai mobilnya dan

    mengalami antrian cukup panjang di dekat sekolah, dia

    dikejutkan dengan sangat ketika tiba-tiba ada mobil dari

    sisi samping menyerobot antrian. Karena memaksa masuk

    di tempat sempit, mobil orang itu menyerempet mobilnya.

    Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata pengemudi

    pria yang ugal-ugalan itu turun dari mobil, sumpah

    serapah memaki-maki si Ibu itu, dan bahkan mengacung-

    ngacungkan senjata ke arah Ibu dan anak tersebut.

    Si Ibu dan anaknya sangat trauma akan hal itu

    dan menyesali sikap arogan orang tersebut, sehingga

    menuliskan di surat pembaca.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 58

    Yang saya ingin sampaikan dari cerita di atas

    adalah bahwa ada orang-orang tertentu yang walaupun

    berbuat salah dan merugikan orang lain, mereka benar-

    benar tidak merasa bersalah sama sekali bahkan

    bersikap di luar akal sehat manusia normal.

    Istilah umumnya kita mungkin pernah kenal, dia

    yang salah tapi malah lebih galak dia.

    Pernah seorang teman saya bercerita dia punya

    pengalaman pahit saat memasok kebutuhan interior

    seorang kaya di rumahnya yang mewah.

    Semula teman saya begitu kagum saat pertama

    kali masuk dan melihat rumah orang kaya itu, bahkan ia

    bergumam inilah rumah impian saya.

    Dan setelah dia lakukan kewajibannya memasok

    kebutuhan orang kaya itu, tibalah saatnya ia melakukan

    penagihan.

    Namun sungguh tak disangka, tagihan yang

    sebenarnya tidak terlalu besar bagi orang kaya tersebut

    ternyata sama sekali tidak dapat ditagih!

    Berkali-kali ia ke kantor orang tersebut, dan

    sekretarisnya selalu bilang bosnya tidak ada.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 59

    Hingga suatu malam hari ia datang ke rumah

    orang kaya itu, dan berjumpa dengan beberapa pemasok

    lain yang juga bersama-sama mencoba menagih langsung.

    Namun apa yang dihadapi?

    Si orang kaya itu keluar rumah, bertolak pinggang

    dan berkata dengan nada tinggi kepada semua

    pemasoknya: kalau saya tidak mau bayar, kalian mau apa?

    Orang itu bersikap sama sekali tidak merasa

    bersalah padahal tindakannya telah merugikan banyak

    pemasoknya yang telah berjasa mendekorasi rumahnya.

    Ada seorang pengusaha pernah berkata di media

    massa, saya sama sekali tidak merasa bersalah

    sedikitpun saat ditanya wartawan mengenai

    tanggapannya atas bencana lumpur terhebat di negerinya

    yang diduga terjadi akibat kesalahan prosedur

    perusahaan pengeboran minyaknya.

    Akibat kesalahan fatal tersebut ribuan rumah,

    pabrik, sawah, dan infrastruktur hancur tenggelam

    dalam lumpur tersebut yang hingga kini masih terus

    meluap tanpa henti.

    Orang ini sama sekali tidak merasa bersalah. Ia

    tidak punya belas kasihan sama sekali apalagi peduli

    dengan betapa hebatnya derita yang ditanggung ribuan

    keluarga yang mengalami musibah tersebut.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 60

    3. TIDAK TAHU MALU

    Ciri yang ketiga yang dapat saya temui dari orang

    yang tidak memiliki belas kasihan adalah mereka yang

    sama sekali tidak menunjukkan sikap malu sekalipun

    telah melakukan perbuatan yang tercela bahkan

    memalukan/aib.

    Di Jepang, bila seseorang Pejabat Negara merasa

    dirinya tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik,

    mereka dengan sadar diri dan dengan malu yang amat

    sangat mengundurkan diri mereka dari jabatan.

    Sekalipun mungkin tidak fatal kesalahan yang

    mereka lakukan, namun dengan kesadaran tinggi mereka

    langsung tanpa didesak mundur mengambil sikap

    mengundurkan diri sebagai pernyataan tidak layak

    mengemban tugas negara tersebut.

    Di negeri ini, apa yang sering disaksikan justru

    malah sebaliknya.

    Betapa banyak tokoh-tokoh pemimpin baik dalam

    pemerintahan, wakil-wakil rakyat yang sekalipun sudah

    wanprestasi dan memiliki reputasi sangat buruk bahkan

    ada yang berstatus sebagai tersangka korupsi, mereka

    tetap tidak mau mundur dari jabatannya dan merasa

    tidak melakukan kesalahan apapun.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 61

    Mereka masih berani tampil berbicara di media

    massa tanpa merasa malu, bahkan masih dapat

    tersenyum dan tertawa, bahkan tidak merasa sedikitpun

    telah mengecewakan banyak pihak sekalipun sudah

    banyak yang menyerukan mereka mundur, karena sudah

    tidak dapat dipercaya.

    Bahkan ada yang sekembalinya dari penjara,

    mereka kembali mencalonkan dirinya untuk posisinya

    kembali dalam pemilihan pejabat di daerahnya.

    4. TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN

    Saya pernah mendengar beberapa budaya kuliner

    di daerah tertentu yang membuat hati siapapun yang

    normal akan bergidik karena ngeri.

    Di benua Asia, ada restoran yang menyajikan

    masakan istimewa berupa otak dari binatang kera. Yang

    membuat kita ngeri adalah proses penyajiannya.

    Dikisahkan, penyajiannya sebagai berikut:

    Seekor kera yang dipilih, akan dituntun ke meja si

    pemesan. Di meja, pada bagian tengah-tengah ada sebuah

    lubang yang hanya pas untuk rongga bagian atas kepala

    seekor kera dewasa.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 62

    Si kera di taruh di bawah meja, tubuhnya di rantai

    di kaki meja, lalu kepalanya di masukkan di rongga meja

    tersebut sehingga bagian tempurung kepala kera tersebut

    muncul di rongga itu.

    Lalu maaf si koki akan menguliti kepala kera

    itu, menggergaji tempurung luar hewan malang itu hidup-

    hidup, dan membukanya sehingga terlihat bagian otak

    hewan tersebut masih dalam keadaan berdenyut!

    Otak hewan itu disantap dalam keadaan hidup-

    hidup oleh si pemesan.

    Saya juga pernah mendengar ada orang tertentu

    yang mengkonsumsi daging anjing dengan menyiksa

    terlebih dahulu sebagai berikut.

    Seseorang memasukkan seekor anjing ke dalam

    karung, lalu diikatnya karung tersebut, kemudian

    dipukulnya anjing tersebut dari luar karung itu dengan

    benda keras seperti potongan kayu/besi berkali-kali

    hingga anjing itu kehilangan nyawanya.

    Mengapa cara demikian yang dipilih? Karena

    menurut mereka, menyantap daging anjing itu dengan

    darah yang masih berada dalam dagingnya jauh lebih

    nikmat citarasanya. Itu sebabnya mereka memilih tidak

    menyembelih anjing itu - karena takut darahnya akan

    tercurah- demi nafsu makan mereka.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 63

    Ada pemimpin-pemimpin negeri di dunia ini yang

    dengan tenangnya membantai jutaan rakyatnya sendiri

    tanpa merasa sedikitpun bersalah, membiarkan

    rakyatnya mati kelaparan, dan para penjahat

    kemanusiaan ini bahkan masih bisa tersenyum &

    menikmati hidupnya.

    Dan masih ada lagi contoh-contoh yang saya tidak

    dapat tuliskan satu-persatu.

    Intinya, ada orang-orang tertentu yang sedemikian

    kejamnya sehingga sama sekali tidak merasa bersalah

    sekalipun telah menganiaya manusia maupun hewan

    dengan cara yang tidak dapat terkirakan.

    Orang-orang seperti di atas adalah contoh orang-

    orang yang tidak memiliki belas kasihan.

    Mungkin kita sudah dapat mengetahui ciri-ciri

    umum orang yang tidak berbelas kasihan seperti di atas.

    Namun demikian, untuk mengenali orang-orang

    demikian, bukanlah merupakan perkara yang mudah.

    Sebagian mereka karena kelengahan atau

    kebodohan mungkin dapat dengan mudah dikenali

    karena dengan terang-terangan menunjukkan sikap

    seperti di atas.

    Namun akan selalu ada golongan orang yang cukup

    pintar untuk dapat menutupi ciri-ciri tersebut.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 64

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 65

    Adakah Orang-orang

    Tersebut di Alkitab?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 66

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 67

    The Good Samaritan - Vincent van Gogh (1890)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 68

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 69

    Mari kita sama-sama melihat beberapa peristiwa

    yang tercatat dalam Injil, yang saya harapkan dapat

    membantu para pembaca lebih mengerti apa yang saya

    maksudkan.

    Pada Injil Matius 22:34-40 Tuhan Yesus sendiri

    menegaskan bahwa pada kedua hukum ini (yakni

    mengasihi Tuhan & mengasihi tetanggamu) tergantung

    seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

    Artinya, bila seseorang melakukan kedua hukum

    tersebut, sesungguhnya dia melakukan seluruh hukum

    dan peraturan yang ada di hukum Taurat dan kitab para

    nabi.

    Kita percaya bahwa Yesus Kristus datang ke dunia

    bukan untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan

    menggenapinya (Matius 5:17).

    Kita percaya juga bahwa hanya Tuhan Yesus lah

    Pribadi satu-satunya yang berhasil menggenapi kedua

    hukum tersebut secara sempurna, sehingga Dia menjadi

    Anak Domba Bapa yang tiada bercacat dan bercela,

    menjadi korban sempurna bagi karya penebusan Agung

    untuk seluruh umat manusia.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 70

    Bila kita setuju akan kebenaran ini, berarti kita

    juga setuju bahwa setiap sikap dan perbuatan Tuhan

    Yesus selama di bumi mencerminkan penerapan hukum

    kasih tersebut. Setuju?

    Jika demikian, lantas mengapa di Matius 23:13-36

    Tuhan Yesus mengutuki para ahli-ahli Taurat dan orang-

    orang Farisi?

    Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-

    orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab

    persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu

    bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu

    abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.

    Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan

    diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk

    kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang

    di dalamnya kamu telan.

    Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-

    orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab

    cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,

    tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.

    Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah

    dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

    Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-

    orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu

    sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah

    luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah

    dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis

    kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu

    tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam

    kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 71

    Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-

    orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu

    membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu

    orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman

    nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan

    mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan

    demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri,

    bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.

    Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! Hai

    kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak!

    Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri

    dari hukuman neraka?

    Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-

    nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat:

    separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu

    salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah

    ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya

    kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang

    tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai

    kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di

    antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata

    kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung

    angkatan ini!"

    Berkali-kali Tuhan Yesus mengutuk mereka secara

    terbuka di hadapan orang-orang banyak & murid-

    muridNya. Di ayat 33, Tuhan Yesus bahkan menyebut

    mereka sebagai ular-ular, yang merupakan keturunan

    ular beludak yang tidak akan luput dari hukuman

    neraka. Julukan yang sama seperti Yohanes Pembaptis

    ucapkan pada saat melihat mereka mau dibaptis.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 72

    Pertanyaannya, apakah dua pribadi luar biasa ini

    -Yesus Kristus dan Yohanes Pembaptis- sedang tidak

    dapat mengendalikan emosinya?

    Saya percaya bukan itu alasannya. Saya justru

    percaya Tuhan sedang menunjukkan bahwa di dalam

    kehidupanNya di bumi, ada orang-orang tertentu yang

    memang diperlakukan berbeda mengingat mereka

    bukanlah sesama yang selama ini kita kira.

    Di dalam kehidupan Tuhan Yesus, orang-orang

    yang tidak memiliki belas kasihan ditemukan dalam

    sekelompok ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang

    selalu iri hati dan berkomplot hendak menyingkirkan dan

    membunuh Dia sejak awal.

    Ijinkan saya memberi ilustrasi tentang ini.

    Seumpama ada seseorang Rasul datang ke satu

    persekutuan jemaat, kemudian Rasul itu mengajar

    kebenaran dengan luar biasa, menyembuhkan anggota

    jemaat yang sakit, mengusir roh-roh jahat dalam jemaat,

    dan melakukan banyak mujizat yang membuat jemaat

    mengagungkan TUHAN.

    Namun para pemimpin persekutuan itu malah

    marah, tersinggung, merasa terancam kehilangan jemaat

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 73

    (meskipun Rasul itu tidak mencari pengikut), dan

    berbalik meyerang Rasul itu, mengancam, bahkan

    melaporkan dia kepada aparat dan menghukum mati

    Rasul itu karena bidat.

    Apakah para pemimpin persekutuan itu tahu

    berterima kasih?

    Demikian pula dengan yang Yesus alami.

    Saat Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati

    setelah tiga hari tiga malam dikuburkan, mengapa Ia

    tidak menampakkan diri kepada para ahli-ahli Taurat

    atau Imam Besar untuk membuktikan nubuatan Kitab

    Suci dan membuat mereka bertobat?

    Saya percaya pesan ini yang mau disampaikan oleh

    Tuhan, yakni: Percuma.

    Kira-kira apa yang terjadi bila Tuhan Yesus

    menampakkan diri lagi kepada mereka?

    Kembali ditangkap dan disalibkan kembali.

    Kenapa?

    Mereka adalah orang-orang yang tidak punya belas

    kasihan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 74

    Waktu Tuhan Yesus disalibkan, apa yang Dia

    katakan? Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka

    tidak tahu apa yang mereka perbuat.

    Siapakah mereka yang dimaksud Tuhan?

    Ahli-ahli Taurat? Imam Besar?

    Kapan kata-kata itu keluar dari mulut Yesus?

    Bukan saat sendirian tergantung di kayu salib, tapi

    saat orang-orang Romawi sedang memaku Dia di kayu

    salib dan membuang undi untuk jubah-Nya.

    Ketika mereka sampai di tempat yang bernama

    Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga

    kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-

    Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya

    Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa

    yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk

    membagi pakaian-Nya. (Lukas 23:33-34)

    Saya percaya, mereka yang dimaksud Tuhan

    Yesus, adalah tentara-tentara Romawi yang sedang

    memaku Dia dan membuang undi untuk jubahNya. Lihat

    apa yang dikatakan Kepala Pasukan itu:

    Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia

    memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah

    orang benar!" (Lukas 23:47)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 75

    Orang-orang Romawi itu memang tidak tahu

    perkara apa yang sebenarnya terjadi, dan mereka tidak

    mengenal siapa Yesus sebenarnya.

    Untuk tentara-tentara Romawi inilah Tuhan

    panjatkan doa pengampunan tadi, bukan kepada semua

    gerombolan ahli-ahli Taurat dan para pemuka agama

    yang memang secara sadar tahu apa yang mereka

    perbuat saat memfitnah Dia dan menyerahkan Dia.

    Waktu Yesus bangkit, para serdadu yang

    ditugaskan untuk menjaga kubur Yesus melaporkan

    peristiwa kebangkitanNya kepada para imam-imam

    kepala, bukan? (Matius 28:11)

    Lalu, apa yang dilakukan para imam-imam kepala

    itu? Bertobat? Menyesal?

    Mereka berunding dengan tua-tua, dan menyuap

    para serdadu itu dan membuat mereka berdusta dengan

    menyebarkan kabar bohong bahwa jenazahNya dicuri

    murid-muridNya. Dan cerita itu tersiar di antara orang

    Yahudi sampai sekarang ini. (Matius 28:12-15)

    Itu sebabnya kenapa Tuhan Yesus tidak

    menampakkan diri kepada mereka.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 76

    Inilah pesan yang kedua:

    Hukum kasihilah sesama (tetangga) mu seperti dirimu sendiri tidak untuk diterapkan untuk

    semua orang. Hukum ini hanya diterapkan kepada

    orang-orang yang memiliki belas kasihan.

    Mari kita pelajari lagi ajaran Tuhan Yesus sendiri

    yang cukup terkenal di dunia:

    Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu

    melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan

    siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah

    juga kepadanya pipi kirimu.

    Dan kepada orang yang hendak mengadukan

    engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga

    jubahmu.

    Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan

    sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

    Berilah kepada orang yang meminta kepadamu

    dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari

    padamu.

    Kamu telah mendengar firman: Kasihilah

    sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

    Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah

    musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya

    kamu.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 77

    Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-

    anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari

    bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan

    menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang

    tidak benar.

    Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi

    kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga

    berbuat demikian?

    Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada

    saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada

    perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak

    mengenal Allahpun berbuat demikian?

    Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti

    Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:39-

    48)

    Sebelum kita masuk membahas ini lebih dalam

    lagi, kita perlu memahami satu hal:

    Sekalipun seseorang memiliki belas kasihan, bukan

    berarti pribadi tersebut tidak bisa/tidak pernah

    berbuat jahat.

    Pengajaran yang dibagikan Tuhan Yesus di atas

    adalah mengenai sikap dan reaksi yang seharusnya kita

    lakukan saat mengalami perbuatan jahat yang dilakukan

    orang lain.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 78

    Pertanyaannya: orang jahat macam apa yang

    dimaksud Tuhan Yesus di ayat tersebut?

    Perhatikan kata ..siapapun yang menampar

    pipi kananmu..

    Mengapa pipi kanan dahulu yang ditampar?

    Mari kita bayangkan.

    Seseorang hanya dapat menampar pihak lain bila

    ia berhadapan dengan orang yang ditamparnya. (tidak

    lumrah sang pelaku berada di sisi belakang orang yang

    ditampar)

    Saat mereka berhadapan, pipi kanan orang yang

    ditampar ada di posisi mana bagi si pelaku?

    Di sisi tangan kiri si penampar.

    Dengan kata lain, kemungkinan terbesar seseorang

    ditampar pipi kanannya oleh tangan kiri si penampar.

    Mengapa? Karena bila si penampar melakukan dengan

    tangan kanan, bagian pipi yang terkena harusnya pipi

    kiri si korban, bukan?

    Apa maksudnya ditampar dengan tangan kiri?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 79

    Menunjukkan si pelaku sebenarnya tidak berniat

    sungguh-sungguh melakukannya.

    (Tangan kiri umumnya mencerminkan kondisi lebih

    lemah/tidak bertenaga di banding tangan kanan pada

    umumnya, kecuali untuk orang-orang khusus misalnya:

    kidal)

    Seseorang yang memiliki belas kasihan, dapat

    berbuat jahat terhadap orang lain, meskipun

    sesungguhnya tidak berniat melakukan kejahatan

    tersebut. Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang

    lakukan kejahatan itu:

    Mungkin karena terlebih dahulu dilukai

    (misalnya dalam pertengkaran suami-isteri, anak

    melawan orang tua, dan sebagainya)

    Mungkin karena pengajaran atau

    indoktrinasi yang salah (teroris yang dicuci otaknya

    dengan ajaran-ajaran sesat hingga rela membunuh

    banyak orang bahkan melakukan bom bunuh diri atau

    anggota partai komunis yang tega menyiksa orang yang

    berbeda keyakinan, namun ironisnya mereka di dalam

    keluarga mereka masing-masing penuh kasih sayang

    dengan anggota keluarganya).

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 80

    Mungkin karena lingkungan pergaulan atau

    didikan orang tua yang salah (seseorang menjadi

    pencuri atau gangster sejak kecil karena dibesarkan dari

    keluarga penjahat/mafia).

    Bahkan Paulus pun seperti itu. Ia pernah bergumul

    dalam hal ini. Sebelum berjumpa dengan Yesus, ia

    seorang penganiaya orang percaya.

    Jadi untuk orang-orang yang berbuat jahat

    namun memiliki belas kasihan, reaksi kita atas

    perlakuan mereka harusnya mengasihi mereka!

    Itu yang diajarkan dan diperlihatkan Tuhan

    sendiri kepada kita, salah satunya melalui Paulus.

    Mengapa? Karena dengan melakukan kebaikan

    terhadap orang tersebut, kita bagaikan menimbun bara

    api di atas kepalanya (Amsal 25:22) yang artinya

    memberi pendamaian antara Tuhan dengan orang jahat

    itu, dan akibatnya, orang itu bertobat. (ingat apa yang

    Tuhan lakukan kepada Paulus dan Petrus?)

    Kejahatan jenis ini hanya bisa dikalahkan dengan

    kebaikan. (Roma 12:21)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 81

    Itu sebabnya kemudian Tuhan Yesus menyarankan

    kita memberikan pipi kiri kita bukan?

    Mengapa? Karena saat kita sudah bisa

    mengampuni orang yang menampar pipi kanan kita dan

    melupakan perbuatan jahatnya, dan ketika kita bisa

    menyodorkan pipi kiri kita untuk ditampar sungguh-

    sungguh oleh tangan kanannya, si pelaku kemungkinan

    mengurungkan niat untuk menampar kedua kalinya.

    Kenapa? Karena ia sudah diubahkan TUHAN

    akibat bara api di kepalanya.

    Berapakah batas pengampunan yang dapat

    diberikan kepada orang seperti ini? Seperti jawaban

    Tuhan Yesus kepada Petrus: tujuh puluh kali tujuh kali.

    (Matius 18:22)

    Perhatikan pertanyaan Petrus di ayat sebelumnya

    (Matius 18:21). Petrus tidak bertanya, Tuhan, berapa

    kali aku harus mengampuni semua orang jika ia

    berbuat dosa terhadap aku?

    Tetapi Petrus bertanya seperti ini, Tuhan, berapa

    kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat

    dosa terhadap aku?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 82

    Petrus mengerti prinsip ini. Ajaran kasih yang

    diajarkan Tuhan Yesus tidak untuk diterapkan untuk

    semua orang. Tapi hanya berlaku bagi orang-orang yang

    memiliki belas kasihan.

    Orang-orang yang memiliki belas kasihan inilah

    yang disebut saudaraku.

    Pernahkah terbayangkan kalau kita menerapkan

    hukum kasih ini juga kepada orang-orang yang tidak

    berbelas kasihan?

    Ingat ciri-cirinya? Tidak berterima kasih? Tidak

    tahu diri?

    Bila kita menolong orang-orang semacam ini

    namun ternyata ditipu mereka, kemudian karena ingin

    menerapkan kasih, mengampuni mereka, kita menerima

    kedatangan mereka kembali dengan tangan terbuka. Kita

    kembali memberi pertolongan mereka. Kira-kira apa yang

    mereka lakukan terhadap kita?

    Kembali menipu kita.

    Saya mengerti tidak mudah untuk membedakan

    antara orang-orang tertentu yang benar-benar tidak

    berbelas kasihan, dengan orang yang karena

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 83

    lingkungan, didikan dibentuk menjadi seperti orang

    yang tidak berbelas kasihan/tidak tahu berterima kasih.

    Untuk itu, diperlukan prinsip yang lain untuk

    menghadapi orang-orang semacam ini.

    Prinsip ini bersifat lebih aman (tidak beresiko)

    untuk diterapkan kepada semua orang yang tidak kita

    kenal (atau belum dapat kita deteksi sebagai orang-orang

    yang berbelas kasihan atau tidak).

    Tuhan Yesus pernah memperkenalkan prinsip ini

    saat Ia mengutus kedua belas rasul untuk pertama

    kalinya: Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke

    tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik

    seperti ular dan tulus seperti merpati. (Matius 10:16)

    Inilah prinsipnya:

    Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 84

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 85

    Cerdik Seperti Ular

    Tulus Seperti Merpati

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 86

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 87

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 88

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 89

    Ada satu prinsip menarik yang Tuhan ajarkan

    kepada kedua belas rasulnya saat Ia mengutus mereka

    pertama kali, yakni Cerdik seperti ular, tulus seperti

    merpati.

    Prinsip ini menarik karena untuk pertama kalinya

    Tuhan merujuk satu prinsip kepada mahluk yang -

    menurut saya - bukan merupakan jenis hewan yang

    termasuk kategori baik di alkitab.

    Tentu saja hewan yang saya maksud bukan

    merpati.

    Mari kita pelajari dahulu prinsip ini.

    Kata cerdik pada kalimat itu berasal dari bahasa

    Yunani phronimoi () yang arti umumnya dalam

    bahasa Inggris disebut shrewd(cerdik). Kata ini juga

    diterjemahkan sebagai wise(bijaksana) di beberapa

    terjemahan Alkitab bahasa Inggris lain yang saya temui.

    Saya pribadi lebih cenderung memilih terjemahan

    shrewd dibandingkan wise.

    Bagi saya, kata shrewd mengandung arti yang

    lebih tepat dibandingkan kata wise.

    Ijinkan saya menjelaskan.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 90

    Arti kata shrewd dalam bahasa Inggris

    diterjemahkan bebas sebagai able to discriminate

    (mampu untuk membedakan).

    Dalam bahasa Indonesia, saya lebih suka kata

    serapan ini sebagai artinya: lihai.

    Di sisi lain, arti kata wise dalam bahasa Inggris

    diterjemahkan bebas sebagai good judgement based on

    experience (mampu menilai dengan baik berdasarkan

    pengalaman).

    Ijinkan saya memberi ilustrasi seperti berikut:

    Bila seorang anak meskipun sedang menderita

    batuk pilek karena sebelumnya terkena hujan, namun

    masih terus bermain hujan-hujanan, maka anak itu

    disebut tidak bijak (karena tidak mampu menilai dengan

    baik berdasarkan pengalaman sebelumnya).

    Namun bukan berarti anak itu tidak cerdik.

    Kata cerdik/lihai menunjukkan seseorang

    memiliki kemampuan dengan mudah mengenali

    atau membedakan seseorang dengan yang lain,

    mana yang baik atau jahat, mana yang mudah

    dipengaruhi atau sulit, sehingga dengan pandai ia dapat

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 91

    memilih untuk berteman/bermitra dengan orang yang

    bermanfaat dalam kehidupannya atau menjauhi

    seseorang yang dianggap berbahaya.

    Bila orang mempergunakan kemampuan ini

    dengan motivasi salah/jahat dengan memperdaya,

    memperalat, atau menipu, maka orang ini disebut licik.

    Perhatikan bahwa Tuhan menaruh frase cerdik

    seperti ular di depan frase tulus seperti merpati.

    Artinya, prioritas utama untuk ada pada setiap

    anakNya yang diutus adalah untuk menjadi cerdik

    seperti ular.

    Apa maksudnya cerdik seperti ular?

    Di Alkitab, satu-satunya ular yang saya temukan

    yang cocok dengan prinsip ini ialah di Kitab Kejadian.

    Ya, ular yang ada di Taman Eden.

    Di Kejadian 3:1a ada tertulis Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang

    dijadikan oleh TUHAN.

    Di mana letak kecerdikan ular?

    Mari kita lihat.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 92

    Menurut Saudara, kira-kira mengapa ular memilih

    berbicara dengan Hawa, bukan dengan Adam?

    Saya percaya karena ular tersebut mampu

    mengenali perbedaan antara Hawa dan Adam.

    Perbedaan dalam hal apa?

    Dalam hal pemahaman akan perintah Tuhan.

    Dari mana ular tahu Hawa tidak begitu memahami

    perintah Tuhan?

    Lihat percakapan mereka.

    Saat pertama kali ular menyapa Hawa, ingat apa

    yang dikatakan ular itu untuk mengukur kedalaman

    pengertian Hawa?

    "Tentulah TUHAN berfirman: Semua pohon dalam

    taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    (Kejadian 3:1b)

    Lalu ingat apa jawab Hawa?

    Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

    tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah

    taman, TUHAN berfirman: Jangan kamu makan

    ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (Kejadian 3:2)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 93

    Selesai Hawa menjawab kalimat itu, ular semakin

    yakin akan penilaiannya bahwa Hawa tidak jelas

    menangkap perintah TUHAN.

    Mengapa? Karena ular sudah tahu terlebih dahulu

    bahwa TUHAN hanya memerintahkan untuk jangan

    memakan buah itu, namun TUHAN sama sekali tidak

    pernah melarang untuk meraba buah seperti yang

    dikatakan Hawa.

    Lihat betapa ular dapat mengenali dengan

    cerdik/lihai bahwa Hawa tidak memiliki pengertian

    sebaik Adam. Karena kecerdikannya, ular dapat dengan

    segera memperdaya Hawa karena ketidaktahuannya /

    kenaifannya.

    Ini yang saya sebut kecerdikan yang jahat alias licik.

    Ini pesan ketiga yang dapat direnungkan:

    Cerdiklah untuk segera deteksi sedini

    mungkin setiap orang yang berhubungan dengan

    kita, dan segera mungkin kenali mereka apakah

    mereka termasuk orang yang memiliki belas

    kasihan atau sebaliknya.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 94

    Kata diskriminasi artinya memberi perlakuan

    secara berbeda terhadap seseorang.

    Kita tidak boleh bersikap diskriminasi terhadap

    orang lain dalam hal suku, ras, warna kulit, kepercayaan,

    jenis kelamin, usia, status sosial, ataupun kemampuan

    fisik yang dimiliki.

    Namun, ada satu diskriminasi yang diperbolehkan.

    Diskriminasi terhadap orang yang berbelas kasihan

    atau yang tidak memiliki belas kasihan.

    Sebagai anak Tuhan, kita cenderung bersikap naif

    dalam mempraktekkan hukum kasih.

    Kita secara naif menganggap semua orang di

    seluruh dunia ini patut kita kasihi, karena kita telah

    menerima kasih Tuhan dan yakin Tuhan juga mengasihi

    mereka dan telah mati buat mereka semua, bukan?

    Bahkan seringkali kita mengutip injil Yohanes 3:16

    untuk menjadi dasar kita untuk bersikap naif:

    Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga

    Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya

    setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,

    melainkan beroleh hidup yang kekal.

    Mari kita perhatikan ayat ini baik-baik.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 95

    Di situ tertulis kasih Allah akan dunia ini.

    Bukan ditulis kasih Allah akan semua manusia

    di dunia ini.

    Kata dunia, di bahasa aslinya kosmos berbicara

    tentang bumi (world) dan segenap jagat raya (universe).

    Kata ini sama sekali tidak spesifik menunjukkan ras

    manusia, melainkan seluruh ciptaanNya, termasuk

    seluruh bintang, planet, galaksi, alam semesta dan segala

    mahluk yang ada di dalamnya.

    Perhatian TUHAN tidak hanya tertuju mengenai

    kemanusiaan (mankind) tapi ada hal-hal yang jauh lebih

    luas dan lebih dalam dari itu.

    Jadi, Yohanes 3:16 sama sekali tidak berbicara

    mengenai manusia belaka, namun seluruh jagat raya.

    Apa maksudnya tulus seperti merpati?

    Kata tulus berasal dari bahasa Yunani akraios

    () yang berasal dari kata a (not/tidak) dan

    kernnymi (mingled/tercampur).

    Makna kata ini diterjemahkan menjadi pure

    (murni/tidak tercampur dengan motivasi jahat) dan

    harmless (tidak berbahaya).

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 96

    Saya percaya ini yang dimaksud Tuhan.

    Motivasi kita dalam mendiskriminasi seseorang -

    apakah orang tersebut berbelas kasihan atau tidak -

    haruslah murni tanpa niat jahat.

    Saya percaya bahwa di setiap hati anak-anak

    TUHAN yang sudah lahir baru, telah ditanam benih

    kasih (agape) oleh RohNya (Roma 5:5) yang

    memampukan mereka mengasihi saudaranya tanpa

    motivasi pribadi.

    Benih kasih ini semakin bertumbuh dan berbuah

    saat anak-anakNya mempraktekkan kasih kepada

    saudara-saudaranya meskipun mengalami perlakuan

    yang jahat dari mereka.

    Jadi setiap anak-anak TUHAN yang memiliki

    kasihNya seharusnya tidak berbahaya bagi saudara-

    saudara mereka yang memiliki belas kasihan, sekalipun

    saudara-saudara mereka belum mengalami kelahiran

    baru

    Saudara pernah kenal dengan orang-orang yang

    belum lahir baru namun memiliki belas kasihan? Itulah

    orang-orang Samaria yang Tuhan maksud.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 97

    Mereka-lah yang layak menerima kasih agape

    anda, apapun perlakuan mereka terhadap anda.

    Sebaliknya, Saudara pernah kenal orang-orang

    yang mengaku Kristen, bahkan mungkin berstatus

    pelayan Tuhan, namun tidak memiliki belas kasihan?

    Hindari mereka. Jangan berbuat jahat kepada

    mereka (ingat prinsip tulus seperti merpati?) namun

    jangan bergaul dengan orang-orang tersebut, bahkan

    makan satu meja dengan mereka pun jangan.

    Peringatan itulah yang disampaikan Rasul Paulus

    kepada jemaatnya di Korintus (1Korintus 5:11). Paulus

    bahkan memerintahkan supaya orang-orang jahat ini

    diusir dari tengah-tengah mereka. (1Kor 5:13)

    Di Perjanjian Baru, saya menemukan dua rasul

    yang menggunakan prinsip ini. Kedua rasul yang -

    menurut saya- memiliki pengaruh yang istimewa dan luar

    biasa besarnya dalam kehidupan Kekristenan di muka

    bumi.

    Yang pertama, Rasul Paulus.

    Menjelang akhir hayatnya, Paulus menulis surat

    kepada Timotius untuk waspada terhadap seseorang yang

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 98

    bernama Alexander seorang tukang tembaga yang

    dikenal juga oleh Timotius. Demikian isi suratnya:

    ..Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan

    membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau

    juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang

    ajaran kita (2 Timotius 4:14-15)

    Menurut Saudara, apakah Paulus pendendam

    sehingga menulis demikian kepada Timotius?

    Menurut saya, tidak. Rasul Paulus adalah orang

    yang dikenal sebagai rasul besar yang terkenal dengan

    hikmatnya dan kasihnya. Ia satu-satunya yang rela

    menderita seperti Kristus bahkan lebih lagi! (ingat Paulus

    pernah mengaku dicambuk orang Yahudi 5 kali lebih

    banyak dari Tuhan Yesus?) (2 Korintus 11:24)

    Rasul Paulus hanya memperingatkan kepada

    Timotius untuk berhati-hati terhadap Aleksander karena

    orang ini telah terbukti tidak memiliki belas kasihan

    (dengan banyak berbuat jahat kepada Paulus yang telah

    berbuat baik kepadanya).

    Kenapa Paulus tidak menerapkan hukum kasih

    kepada Aleksander seperti yang diajarkan Tuhan Yesus?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 99

    Mengapa di suratnya Paulus malah berdoa agar

    Tuhan membalas kejahatan yang diperbuat Aleksander

    terhadapnya?

    Saya percaya karena Paulus akhirnya tahu bahwa

    Aleksander adalah golongan orang yang tidak berbelas

    kasihan.

    Darimana saya bisa percaya?

    Karena Paulus menulis ke Timotius bahwa ia telah

    berkali-kali mengalami banyak perbuatan jahat

    Aleksander.

    Berarti awalnya Paulus sempat menerapkan kasih

    dengan naif berkali-kali (dengan menganggap Aleksander

    saudara dan mengampuni dan memberi kesempatan

    Aleksander lagi untuk menghampiri Paulus), namun

    kemudian pada akhirnya Paulus sadar bahwa ternyata

    Aleksander bukan golongan orang yang tahu berterima

    kasih/tidak berbelas kasihan. Itu sebabnya ia

    memperingati Timotius agar Timotius tidak mengalami

    apa yang dialami Paulus.

    Rasul yang kedua, adalah rasul yang terkenal

    dengan kasihnya yang luar biasa terhadap Tuhan Yesus.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 100

    Rasul ini demikian mengasihi Tuhan, sehingga

    pada waktu Tuhan Yesus disalibkan di Golgota, ia adalah

    satu-satunya dari kedua belas rasul yang berani berada di

    bawah kakiNya pada saat penyalibanNya.

    Di saat semua rasul yang lain tidak ada yang

    berani mendekat (karena resiko saat itu bisa ikut

    ditangkap tentara Romawi dan juga dibunuh karena

    dianggap komplotan Yesus), hanya rasul ini, Maria

    Magdalena, Maria (ibu jasmani Yesus), dan Maria (isteri

    Klopas) yang berani berada menemani Tuhan Yesus di

    Golgota. (Yohanes 19:25-27)

    Namanya kita kenal semua: Rasul Yohanes.

    Ialah satu-satunya rasul yang mendapat

    pewahyuan tentang akhir jaman (yang ditulisnya menjadi

    kitab Wahyu). Ialah rasul yang dikenal dengan kasihnya

    yang luar biasa yang tercermin dari ketiga suratnya di

    Perjanjian Baru.

    Namun, perhatikan di suratnya yang ketiga (3

    Yohanes 1:9-10)

    Di suratnya yang terakhir, rasul Yohanes

    menyebutkan seseorang yakni Diotrefes.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 101

    Siapakah orang ini?

    Di suratnya Yohanes mengungkapkan bahwa

    Diotrefes, karena ingin tampil terkemuka dan menjadi

    pemimpin di antara jemaat Tuhan, menghalang-halangi

    Yohanes dan rekan-rekan pelayannya dalam

    menyampaikan pengajaran dan hal-hal baik kepada

    jemaat tersebut. Tidak hanya menghalang-halangi,

    Diotrefes bahkan memfitnah Yohanes dan kawan-kawan

    di hadapan jemaat, dan menghasut jemaat untuk

    mengucilkan dan tidak menolong setiap orang yang

    datang melayani jemaat tersebut.

    Yohanes menulis, bila saatnya ia datang ke sana, ia

    akan laporkan segala perbuatan jahat Diotrefes kepada

    jemaat tersebut.

    Pertanyaan saya, bukankah kasih menutupi

    pelanggaran? Bukankah kasih harusnya mengampuni

    dan melupakan?

    Kenapa Yohanes mau melaporkan perbuatan jahat

    Diotrefes?

    Saya percaya sama halnya dengan Paulus, rasul

    Yohanes juga hendak memperingatkan kepada jemaat

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 102

    yang dilayaninya mengenai profil sebenarnya dari

    Diotrefes.

    Saya percaya meskipun dengan prinsip tulus

    seperti merpati (dalam arti yakni Yohanes tidak mau

    berbuat jahat terhadap Diotrefes), namun ia merasa

    terbeban untuk menyingkapkan hal yang sebenarnya

    kepada jemaat, agar mereka bisa menjauhi segala

    pengaruh Diotrefes dan mendapat pelayanan murni yang

    diberikan Yohanes dan rekan-rekannya.

    Yohanes tetap berkewajiban untuk mengajarkan

    kepada anak-anak rohani/murid-muridnya bahwa ada

    orang tertentu (dalam kasus ini: Diotrefes) harus

    diperlakukan secara berbeda bahkan ditandai

    mengingat dia bukanlah saudara yang layak menerima

    praktek hukum kasih yang diajarkan Yesus dan yang

    diteruskan oleh Yohanes.

    Orang semacam Aleksander dan Diotrefes ini harus

    didiskriminasi dengan diperlakukan secara berbeda.

    Mereka tidak boleh diperlakukan sama seperti

    orang-orang yang memiliki belas kasihan, karena mereka

    bukanlah tetanggamu.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 103

    Dalam praktek sehari-hari, memang tidak mudah

    menghadapi orang-orang yang tidak berbelas kasihan.

    Salah satu alasan utamanya, karena orang-orang

    yang memiliki belas kasihan kesulitan untuk menyelami

    jalan pikiran orang yang tidak berbelas kasihan.

    Sulit untuk membayangkan kekejaman yang dapat

    dilakukan, karena kekejaman semacam itu tidak pernah

    timbul dalam hati manusia yang memiliki kasih pada

    umumnya.

    Bahkan kekejian orang-orang yang tidak berbelas

    kasihan itupun tak pernah timbul dalam hati Tuhan.

    (Yeremia 7:31)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 104

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 105

    Memasuki

    Tanah

    Perjanjian

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 106

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 107

    Parable of The Good Samaritan

    Jan Wijnants (1670)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 108

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 109

    Bangsa Israel merupakan bangsa yang istimewa di

    hadapan TUHAN.

    Tidak hanya bangsa ini merupakan bangsa

    pertama yang menerima sabda TUHAN (oracle) di muka

    bumi ini (Roma 3:1-2), perjalanan mereka keluar dari

    Mesir menuju Tanah Perjanjian juga ditulis untuk

    menjadi peringatan bagi setiap orang percaya yang hidup

    di jaman akhir (1 Korintus 10:11).

    Perjalanan Bangsa Israel dari Mesir ke Tanah

    Perjanjian dipercaya sebagai perlambang/kiasan dari

    perjalanan rohani setiap anak Tuhan, yang dibebaskan

    dari perbudakan dosa memasuki penggenapan janji

    TUHAN dalam hidup mereka.

    Bangsa Israel yang dipimpin Yosua berhasil

    memasuki dan merebut Tanah Perjanjian setelah

    melakukan tiga hal ini:

    1. Menyeberang Sungai Yordan (lambang baptisan

    air)

    2. Disunat di Gilgal (lambang kelahiran baru)

    3. Mentaati perintah TUHAN melalui Yosua

    (lambang ketaatan kepada TUHAN)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 110

    Mari kita perhatikan lebih seksama apa yang

    dilakukan bangsa itu pada saat berangkat dari kemah

    untuk memasuki Tanah Perjanjian.

    Ketika bangsa itu berangkat dari tempat

    perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan,

    para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di

    depan bangsa itu.

    Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai

    ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu

    mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--

    sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang

    tepinya selama musim menuai-- maka berhentilah air itu

    mengalir.

    Air yang turun dari hulu melonjak menjadi

    bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak

    di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba

    itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu

    menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

    Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian

    TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-

    tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel

    menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh

    bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan. (Yosua

    3:14-17)

    Perhatikan apa yang dilakukan bangsa Israel di

    saat yang sangat menentukan itu.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 111

    Pertama, para imam mengangkut Tabut

    Perjanjian.

    Kedua, para imam mencelupkan kaki mereka ke

    dalam air di tepi sungai Yordan sehingga tersebak.

    Ketiga, barulah bangsa itu menyeberang di tanah

    yang kering di tengah-tengah sungai Yordan hingga

    seluruh bangsa itu selesai menyeberang.

    Apa yang membuat sungai Yordan kering?

    Tabut Perjanjian.

    Apa isi Tabut Perjanjian itu?

    Buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang

    pernah bertunas, dan loh-loh batu yang bertuliskan

    perjanjian. (Ibrani 9:4)

    Apa isi perjanjian di dua loh batu itu?

    Sepuluh Perintah Tuhan. (Ulangan 10:1-5)

    Apa bunyi Perintah TUHAN yang ketujuh?

    Jangan membunuh.(Ulangan 20: 13)

    Lantas, apa Yosua dan segenap bangsa Israel

    lakukan saat merebut Tanah Perjanjian?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 112

    Membunuh.

    Tunggu dulu. Membunuh?

    Bagaimana mungkin TUHAN yang memberi

    sepuluh perintah kepada bangsa Israel adalah TUHAN

    yang sama memerintahkan mereka untuk membunuh?

    Di sini jawabannya.

    Sepuluh perintah Tuhan, bahkan seluruh hukum

    Taurat dan kitab para nabi (Matius 23:37-40) dan sama

    halnya dengan hukum kasih Tuhan Yesus hanya

    diterapkan untuk orang-orang yang memiliki belas

    kasihan, bukan untuk semua orang.

    Lantas, orang-orang macam apakah yang berdiam

    di Kanaan sehingga sepuluh perintah Tuhan tidak

    berlaku bagi bangsa Israel untuk diterapkan?

    Mari kita pelajari.

    Penduduk tanah Kanaan adalah orang-orang yang

    menyembah Molokh ( ), sosok mahluk berkepala

    banteng yang mereka sembah sebagai dewa dan dianggap

    seperti raja. (Akar kata Molokh dalam bahasa Ibrani

    sama dengan Melekh yang berarti raja)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 113

    Menurut kepercayaan mereka, semakin mahal

    korban yang dipersembahkan bagi Molokh, semakin besar

    kemungkinan keinginan mereka dikabulkan.

    Apa yang paling mahal dari seorang manusia?

    Darah dagingnya sendiri.

    Orang-orang Kanaan menyembelih dan membakar

    anak-anak mereka hidup-hidup sebagai korban dalam api

    bagi Molokh.

    Mereka melakukan kekejian terhadap anak-anak

    itu di lembah Ben-Hinnom (Ben = anak), suatu kekejian

    yang bahkan tidak pernah timbul dalam hati TUHAN.

    Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk

    Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan

    anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka

    kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku

    tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan

    sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hati-Ku,

    yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda

    tergelincir ke dalam dosa. (Yeremia 32:34-35)

    Di lembah itu juga dibangun Bukit Pengorbanan

    yang disebut Tofet.

    Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang

    bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 114

    anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang

    tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah

    timbul dalam hati-Ku. (Yeremia 7:31)

    Kata Tofet (Topheth/ ) berasal dari bahasa

    Ibrani Toph ( ) yang berarti genderang

    (tambourines/drum ). Mengapa?

    Karena setiap peristiwa pengorbanan itu terjadi,

    genderang ditabuh keras-keras untuk menenggelamkan

    suara anak-anak yang menjerit karena dibakar hidup-

    hidup di lembah itu.

    Mengerikan.

    Anda bisa bayangkan orang macam apa yang rela

    membakar anaknya sendiri hidup-hidup demi

    keinginannya dikabulkan oleh dewa?

    Orang yang tidak berbelas kasihan.

    Bahkan, arti kata Neraka yang berasal bahasa

    Yunani Gehenna diambil dari Ge-Hinnom (lembah

    Hinnom). (Dalam bahasa Arab disebut Jahannam yang

    kita kenal dalam bahasa Indonesia Jahanam).

    Ritual yang sama mengorbankan bayi/anak

    manusia masih dipraktekkan aliran satanisme pada

    jaman modern ini.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 115

    Ingat cara Tuhan menguji Abraham? Ia disuruh

    mempersembahkan Ishak, bukan?

    Mengapa Tuhan menyuruh Abraham

    mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran di

    gunung?

    Karena pada zaman itu Abraham tinggal di tanah

    Kanaan yang penduduknya melakukan ritual semacam

    itu.

    Jadi pola semacam itu sedemikian umumnya di

    wilayah Abraham menetap, sehingga TUHAN uji

    Abraham dengan kebiasaan ritual orang Kanaan.

    Tapi, saat Abraham menghunus pisaunya untuk

    menyembelih Ishak, TUHAN mencegahnya.

    Mengapa?

    Untuk buktikan bahwa TUHAN tidak butuh

    pengorbanan manusia, tapi ketaatan.

    TUHAN bukanlah Molokh.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 116

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 117

    Mengapa

    Mereka

    Ada?

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 118

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 119

    The Good Samaritan

    George Frederick Watts RA (1817-1904)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 120

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 121

    Pada akhirnya, kita sampai kepada satu

    pertanyaan puncak atas semua yang telah kita pelajari

    dari buku ini.

    Pertanyaan puncak yang pasti ingin diketahui

    banyak pembaca adalah:

    Kalau memang benar ada orang-orang yang tidak

    berbelas kasihan di muka bumi ini, mengapa mereka

    dibiarkan ada?

    Saat ini, saya hanya bisa memberikan dua bagian

    dari Alkitab untuk menjawab pertanyaan di atas. Untuk

    selanjutnya, kiranya Roh Kudus yang menerangi hati kita

    semua dan memimpin kita dalam seluruh kebenaranNya.

    Bagian pertama, mari kita pelajari dari

    perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus sendiri

    mengenai lalang dan gandum. (Matius 13:24-30, 36-43.)

    Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain

    lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu

    seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di

    ladangnya.

    Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah

    musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum

    itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai

    berbulir, nampak jugalah lalang itu.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 122

    Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu

    kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang

    tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?

    Jawab tuan itu: Seorang musuh yang

    melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu

    kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi

    mencabut lalang itu?

    Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum

    itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.

    Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai

    waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada

    para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan

    ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian

    kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

    Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu,

    lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata

    kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan

    tentang lalang di ladang itu."

    Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan

    benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia.

    Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan

    lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan

    benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman

    dan para penuai itu malaikat.

    Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar

    dalam api, demikian juga pada akhir zaman.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 123

    Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-

    Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu

    yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan

    kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.

    Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api;

    di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

    Pada waktu itulah orang-orang benar akan

    bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.

    Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

    Dari penjelasan perumpamaan yang Tuhan Yesus

    bagikan kepada murid-muridNya, kita ketahui ada dua

    jenis manusia.

    Gandum adalah anak-anak Kerajaan.

    Lalang adalah anak-anak si Jahat.

    Gandum sampai kapanpun tetap gandum, dan

    lalang sampai kapanpun tetap lalang.

    Maksud saya, tidak mungkin lalang berubah

    menjadi gandum.

    Gandum, bagi saya, adalah orang-orang yang

    memiliki belas kasihan, yang sekalipun mungkin di awal

    hidup nya di bumi belum lahir baru, namun tetap dia

    berasal dari KerajaanNya.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 124

    Hingga pada waktunya, mereka akan dikumpulkan

    ke dalam lumbung Tuhan, yang artinya dikumpulkan

    kembali ke pihak di mana Tuhan berada.

    Lalang, bagi saya, adalah orang yang tidak

    memiliki belas kasihan. Mereka adalah anak-anak si

    Jahat.

    Mungkin timbul pertanyaan, kenapa bisa ada lahir

    anak-anak si Jahat di bumi ini?

    Pertanyaan itu mungkin dapat dijawab dari ayat

    kedua dari Alkitab yang ingin saya berikan.

    Bagian kedua ini, saya ambil dari Amsal Salomo.

    TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya

    masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk

    hari malapetaka. (Amsal 16:4)

    Demikian kiranya akhir dari buku ini, disertai

    harapan dan doa agar setiap Saudara yang menerima

    pesan ini menjadi umat yang diperlengkapi untuk masuk

    ke Tanah PerjanjianNya.

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 125

    Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan

    akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan.

    Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

    (Yakobus 2:13)

  • `

    Siapakah Sesamaku Manusia? 126

    Siapakah Sesamaku Manusia?

    By Karenz Parentz

    Blog: http://karenzparentz.com

    Twitter: http://twitter.com/karenzparentz

    Email: [email protected]