sesak nafas pada penyakit paru

6
Sesak Nafas pada Penyakit Paru-Paru (DISPNEA) Definisi Sesak Napas Dispnea (breathless) adalah keluhan yang sering memerlukan penanganan darurattetapi intensitas dan tingkatannya berbeda- beda.1,2 Ada yang berupa rasa tidak nyaman di dada yang bisa membaik sendiri, atau yang membutuhkan bantuan nafas yang serius, hingga yang dapat berakibat fatal. Sesak nafas juga dapat diartikansebagai merupakan suatu pengalaman subjektif seseorang akan ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari sensasi yang intensitasnya berbeda. Pengalaman itumerupakan interaksi dari fisiological, psikologikal, sosial, dan faktor lingkungan,dan dapat diinduksi secara respon psikologikal dan kelakuan.1 Keluhan dispneatidak selalu disebabkan karena penyakit; sering pula terjadi pada keadaaan sehattetapi terdapat stres psikologis Penyebab Sesak Napas dapat berasal dari berbagai tempat di paruPenyakit Saluran Napas -- >asma, emfisema Adult respiratory distress syndrome(ARDS)Penyakit ParenkimalPenyakit Vaskular Paru --> Hipertensi paru primerPenyakit pleura --> Pneumotoraks, Penyakit Dinding Parutrauma, bronkitis kronik, CHF , Kor pulmonal , Efusi pleura , kelainan tulangtertelan benda asing Pneumonia, Emboli paru, hemotoraks, neurologik sumbatan laring, Pulmonary infiltrates with eosinophilia (PIE). Penyakit venooklusiparu, fibrosis. Klasifikasi Dispnea Dyspnea biasanya ditentukan dengan klasifikasi Hugh-Jones yang dapat dibagimenjadi:o Derajat pertama: kerja tampak sama dengan mereka yang memiliki usia sama, berjalan, naik tangga mungkin seperti orang sehat lainnya.o Derajat dua: walaupun obstruksi tidak didapatkan, pasien tidak dapat untuk berjalan seperti orang lainnya yang berusia sama.o Derajat tiga: walaupun tidak dapat berjalan seperti orang sehat pada level biasa,pasiennya masih dapat berjalan satu kilometer atau lebih dengan langkahnyasendiri.o Derajat empat: orang berjalan 50 m atau lebih membutuhkan istirahat atau tidak dapat melanjutkannya.o Derajat lima: sesak napas terjadi ketika ganti baju atau istirahat; dan orangtersebut biasanya tidak dapat meninggalkan rumah. Mekanisme

Upload: ayu-satria

Post on 08-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Sesak Nafas Pada Penyakit Paru

Sesak Nafas pada Penyakit Paru-Paru (DISPNEA)

Definisi Sesak Napas

Dispnea (breathless) adalah keluhan yang sering memerlukan penanganan darurattetapi intensitas dan tingkatannya berbeda-beda.1,2 Ada yang berupa rasa tidak nyaman di dada yang bisa membaik sendiri, atau yang membutuhkan bantuan nafas yang serius, hingga yang dapat berakibat fatal. Sesak nafas juga dapat diartikansebagai merupakan suatu pengalaman subjektif seseorang akan ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari sensasi yang intensitasnya berbeda. Pengalaman itumerupakan interaksi dari fisiological, psikologikal, sosial, dan faktor lingkungan,dan dapat diinduksi secara respon psikologikal dan kelakuan.1 Keluhan dispneatidak selalu disebabkan karena penyakit; sering pula terjadi pada keadaaan sehattetapi terdapat stres psikologis Penyebab Sesak Napas

dapat berasal dari berbagai tempat di paruPenyakit Saluran Napas -->asma, emfisema Adult respiratory distress syndrome(ARDS)Penyakit ParenkimalPenyakit Vaskular Paru --> Hipertensi paru primerPenyakit pleura --> Pneumotoraks, Penyakit Dinding Parutrauma, bronkitis kronik, CHF , Kor pulmonal , Efusi pleura , kelainan tulangtertelan benda asing Pneumonia, Emboli paru, hemotoraks, neurologik sumbatan laring, Pulmonary infiltrates with eosinophilia (PIE). Penyakit venooklusiparu, fibrosis.

Klasifikasi Dispnea

Dyspnea biasanya ditentukan dengan klasifikasi Hugh-Jones yang dapat dibagimenjadi:o Derajat pertama: kerja tampak sama dengan mereka yang memiliki usia sama, berjalan, naik tangga mungkin seperti orang sehat lainnya.o Derajat dua: walaupun obstruksi tidak didapatkan, pasien tidak dapat untuk berjalan seperti orang lainnya yang berusia sama.o Derajat tiga: walaupun tidak dapat berjalan seperti orang sehat pada level biasa,pasiennya masih dapat berjalan satu kilometer atau lebih dengan langkahnyasendiri.o Derajat empat: orang berjalan 50 m atau lebih membutuhkan istirahat atau tidak dapat melanjutkannya.o Derajat lima: sesak napas terjadi ketika ganti baju atau istirahat; dan orangtersebut biasanya tidak dapat meninggalkan rumah.

Mekanisme

Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika ruang

fisiologi meningkat maka akan dapat menyebabkan gangguan pada pertukaran gasantara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkatsehingga terjadi sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlahsedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis padasaluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat. Begitu juga jika terjadipeningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan terganggu dan jugadapat menebab kan dispnea.Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurunan terhadapcompliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru makasemakin besar gradien tekanan transmural yang harus dibentuk selama inspirasiuntuk menghasilkan pengembangan paru yang normal. Penyebab menurunnyacompliance paru bisa bermacam salah

Page 2: Sesak Nafas Pada Penyakit Paru

satu nya adalah digantinya jaringan parudengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.

Sumber penyebab dispnea termasuk:

1. Reseptor-reseptor mekanik pada otot-otot pernapasan, paru, dinding dada dalamteori tegangan panjang, elemen- elemen sensoris, gelendong otot pada khususnya berperan penting dalam membandingkan tegangan otot dengan derajat elastisitasnya. Dispnea dapat terjadi jika tegangan yang ada tidak cukup besar untuk satupanjang otot.2. Kemoreseptor untuk tegangan CO2 dan O2.3. Peningkatan kerja pernapasan yang mengakibatkan sangat meningkat nya rasasesak napas.4. Ketidak seimbangan antara kerja pernapasan dengan kapasitas ventilasi

Patofisiologi

Dispnea mungkin disebabkan gangguan fisiologis akut seperti asma bronchial,emboli paru, pneumotoraks, atau infark miokard. Serangan berkepanjangan selama berjam-jam hingga berhari-hari lebih disebabkan akibat eksaserbasi penyakit paru yang kronik atau prosesif dari efusi pleura atau gagal jantung kongestif.1

Penggambaran Patofisiologi

Konstriksi atau sensasi dada terjepit Bronkokonstriksi, edema interstitial (asma,iskemi miokardial)Meningkatnya kerja dan usaha untuk bernapas Obstruksi jalan napas, penyakitneuromuskular (PPOK, asma sedang sampai parah, miopati, kiposkoliosis)Lapar udara, membutuhkan pernapasan, urge to breathe Meningkatnya gerakanuntuk bernapas (CHF, embolisme pulmonary, obstruksi aliran udara yang sedanghingga parah)Tidak dapat bernapas dalam, bernapas yang tidak memuaskan Hiperinflasi (asma,PPOK) dan terbatasnya volume tidal (fibrosis pulmonal, restriksi dinding dada)Pernapasan yang berat dan cepat Deconditioning

Penegakan Diagnosis

Anamnesis

Saat mengevaluasi pasien dengan nafas yang pendek, satu hal yang harus ditentukanpertama kali adalah berapa lama hal tersebut telah termanifestasi. Pasien yangsebelumnya dalam keadaan baik dan kemudian mengalami sesak nafas akut (selama beberapa jam sampai hari) dapat saja memiliki jenis penyakit akut yang mengenai:4

• Saluran pernafasan (serangan akut asma),• Parenkim paru (acute pulmonary edema atau proses infeksi akut seperti bakterial pneumonia),

• Rongga pleura (pneumotoraks)

Page 3: Sesak Nafas Pada Penyakit Paru

• Vaskularisasi paru (emboli paru)

Presentasi dari subakut (selama beberapa hari hingga minggu) dapat memberi kesan yakni:

• Eksaserbasi penyakit saluran nafas yang ada sebelumnya (asma atau chronic bronchitis)

• Infeksi parenkimal yang berjalan lambat (Pneumocystis carinii, pneumonia pada pasien AIDS, mycobacterial or fungal pneumonia)

• Proses inflamasi non-infeksi yang berjalan relatif lambat (Wegener’s

granulomatosis, eosinophilic pneumonia, bronchiolitis obliterans with organizingpneumonia, dll)

• Penyakit neuro muskular (Guillain-Barre´ syndrome, myasthenia gravis),

• Penyakit pleura (efusi pleura dengan berbagai penyebab atau penyakit jantung

kronik)Sebuah presentasi kronik (selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun) seringdiindikasikan sebagai penyakit paru obstruksi kronik, penyakit paru interstisialkronik, atau penyakit jantung kronik.4Pasien seharusnya ditanya penggambaran dari ketidaknyamanannya seperti efek dari posisi mereka, infeksi, dan stimulus lingkungan pada dyspnea, contohnyaadalah:2

Orthopnea : Dispnea yang terjadi pada posisi berbaring. Pada umumnyamerupakan indikator dari CHF, perusakan mekanikal dari diafragma diasosiasikandengan obesitas, atau asma dipicu reflux esofageal dan paralisis diafragma bilateral.

Platipneu ; Dispnea yang terjadi pada posisi tegak dan akan membaik jikapenderita dalam posisi berbaring. Keadaan ini terjadi pada abnormalitas vaskularisasi paru seperti pada COPD berat.

Trepopneu

Jika dengan posisi bertumpu pada sebuah sisi, penderita dispneadapat bernafas lebih enak. Hal ini dapat ditemui pada penyakit jantung.

Exertional Dispnea

dispnea yang disebabkan karena melakukan aktivitas.Intensitas aktivitas dapat dijadikan ukuran beratnya gangguan nafas.

Nocturnal dyspnea :mengindikasikan CHF atau asma.

Page 4: Sesak Nafas Pada Penyakit Paru

Intermittent episodes of dyspnea

menunjukkan episode dari iskemi miokard, bronkospasme, atau embolisme pulmonary.Keluhan sesak nafas juga dapat disebabkan oleh keadaan psikologis. Jika seseorangmengeluh sesak nafas tetapi dalam exercise tidak timbul maka dapat dipastikan.

- Gejala yang menyertai:1

Nyeri dada disertai sesak mungkin karena emboli paru, infark miokard ataupenyakit pleura

Batuk sputum purulen dengan sesak disebabkan infeksi atau radang kronikseperti bronkitis atau radang mukosa saluran napas

Demam menggigil karena infeksi

Hemoptosis

ruptur kapiler misal karena emboli paru, tumor, atau radang salurannapasTerpajan Keadaan lingkungan atau zat tertentu:

• Alergen; seperti serbuk, jamur, atau zat kimia yang mengakibatkan sesak.

• Debu, asap, bahan kimia iritasi jalan napas bronkospasme.

• Obat-obatan/injeksi reaksi hipersensitivitas sesak

Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah, temperatur, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas menentukan tingkatkeparahan penyakit. Seornag pasien sesak dnegan tanda-tand avital normal biasanya menderita penyakit kronik atau ringan, sementara pasien yangmemperlihatkan perubahan nyata pada tanda-tanda vital biasanya mengalamigangguan akut yang memerlukan evaluasi dan pengobatan segera.1. Temperatur: <35°C atau >41°C atau sistolik dibawah 90 mmHg