seputar pertanian tembakau di indonesia
TRANSCRIPT
Pertanian Tembakau & Cengkihdi Indonesia3 September 2015
Sekilas Pertanian Tembakau & Cengkihdi Indonesia
192.809 Ha 164.448 ton 2 jutapetani & pekerjanya
Sumber: Buku Statistik Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, 2013
Pertanian Tembakau
Pertanian Cengkih
1,5 jutapetani & pekerjanya109.699 ton501.843 Ha
Keuntungan Tembakau vs Tanaman Lain
Sumber: Laporan Dampak Ekonomi dan Sosial Industri Hasil Tembakau di Indonesia, Laboratorium Pengembangan Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Airlangga, Desember 2013
■ Rata‐rata keuntungan (juta Rupiah)/satu siklus musim/Ha
Area Produksi Tembakau & Cengkih
Sumber: FAOSTAT 2013 dan Direktorat Jenderal Perkebunan
LampungTembakau lokalVirginia
Jawa BaratTembakau lokal
Jawa TengahTembakau lokalVirginia
JambiTembakau lokal
AcehTembakau lokal
Sumatra UtaraTembakau cerutu Virginia, Burley
Sumatra BaratTembakau lokal
BengkuluTembakau lokal
Sumatera SelatanTembakau lokal
NTTTembakau lokal
Sulawesi SelatanTembakau lokal
BaliTembakau lokalVirginia
Jawa TimurTembakau lokalVirginiaTembakau cerutuBurley
LombokTembakau lokalVirginia
Sulawesi TenggaraCengkih
Cengkih
Sulawesi UtaraCengkihSulawesi Tengah
Cengkih
GorontaloCengkih
Cengkih
Cengkih
Proyeksi Areal Lahan Tembakau 2015
LUAS PRODUKSI LUAS PRODUKSI LUAS PRODUKSI LUAS PRODUKSI LUAS PRODUKSI LUAS PRODUKSI1 JAWA TIMUR 105,211 52,504 131,664 92,165 154,412 108,089 154,412 108,089 118,716 83,101 136,523 2 NTB 34,699 39,027 29,433 20,603 37,055 25,939 37,103 25,972 23,948 16,764 27,540 3 JAWA TENGAH 48,142 26,096 45,656 31,959 53,019 37,113 53,054 37,138 36,800 25,760 42,320 4 JAWA BARAT 8,999 7,658 9,188 6,432 10,329 7,230 10,486 7,340 10,185 7,130 11,713 5 SULSEL 3,673 1,983 2,454 1,718 2,670 1,869 2,820 1,974 3,092 2,164 3,556 6 DIY 2,145 472 2,084 1,459 2,180 1,526 2,180 1,526 2,148 1,503 2,470 7 SUMUT 1,728 1,958 1,998 1,399 1,826 1,279 1,987 1,391 2,127 1,489 2,447 8 LAMPUNG 1,173 1,993 1,173 821 1,172 820 1,186 830 1,173 821 1,348 9 BALI 1,128 991 1,133 793 895 627 956 669 1,329 930 1,528
10 NTT 2,052 863 2,828 1,979 2,711 1,898 2,635 1,845 2,798 1,959 3,218 11 SUMBAR 1,405 1,297 1,405 984 1,416 991 1,080 756 1,097 768 1,261 12 ACEH 1,103 902 1,160 812 1,501 1,051 2,249 1,574 2,307 1,615 2,653 13 JAMBI 381 101 457 320 638 447 638 447 372 261 428 14 SUMSEL 52 80 124 87 191 134 187 131 212 148 244
211,890 135,926 230,756 161,529 270,015 189,011 270,972 189,680 206,303 144,412 237,249
2014* 2015
TOTAL
NO PROVINSI 2010 2011 2012 2013
Sumber: Kementerian Pertanian 2014 diolah oleh AMTI .
Proyeksi Luas Areal Lahan pada Musim Tanam
2015 237.249 Ha
Produksi Petani Tembakau danKebutuhan Industri
54.1
38.3 35.3
17.3
58.9
100.1
121.7110.0
2010 2011 2012 2013Ekspor Impor
Pasokan vs PermintaanTembakau [Juta‐kg kering]
Produksi tembakau dalam negeri yang tidak mencukupi dan berfluktuasi menyebabkan terjadinya impor
Sumber: Data BPS 2014 yang diolah oleh AMTI .
148.4157
186.9 186.7
Hasil Panen
277.2 288.7 293.4315.3
Konsumsi Industri Tembakau
Potensi Ekspor Produk Tembakau
Sumber: Data Kementerian Perdagangan RI
HS 24 Nilai Ekspor (juta USD)
52%
• Ekspor produk tembakau Indonesia terusbertumbuh sebesar 52% dari 2010‐2014.
• Mayoritas ekspor (mendekati 80%) adalahproduk jadi yang bernilai tambah.
• Indonesia merupakan negara produseneksportir produk tembakau pabrikan keduaterbesar di dunia setelah Uni Eropa.
No. Negara Tujuan 2014 (USD) 1 CAMBODIA 300,489,771
2 MALAYSIA 259,090,066
3 SINGAPORE 123,617,010
4 VIET NAM 39,141,788
5 THAILAND 37,547,075
6 BELGIUM 31,642,117
7 SRI LANKA 24,494,191
8 PHILIPPINES 23,732,784
9 GERMANY 22,869,072
10 UNITED STATES 18,944,035
11 EAST TIMOR 15,240,981
12 DOMINICAN REPUBLIC 9,674,469
13 SYRIAN ARAB REPUBLIC 9,636,228
14 NETHERLANDS 9,593,351
15 CHINA 9,273,067
Isu Pertanian Tembakau
Untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dan kebutuhan bahanbaku untuk ekspor, maka saat ini impor Tembakau tak terelakkan
• Kurangnya jumlah produksi tembakau dalam negeri
• Persyaratan kualitas tertentu
• Beberapa tipe tembakau yang dibutuhkan tidak diproduksi di dalamnegeri
Kurangnya Jumlah ProduksiPasokan vs PermintaanTembakau
“Permasalahannya adalah produksi tembakau belum bisa memenuhi kebutuhan industri rokok, sehingga
harus impor.” Nurnowo Paridjo (Direktur Tanaman Semusim,
Kementerian Pertanian), 2014:
“Dibutuhkan 330 ribu ton tembakau per tahun. Sedangkan produksi tembakau secara nasional
terakhir hanya 187 ribu ton, menyebabkan pabrik‐pabrik rokok harus mendatangkan
tembakau dari luar.”Suseno (APTI), 2015
Penyebab Kurangnya Jumlah Produksi
Produksi
Teknik / praktek pertaniantradisional
Kurangnya tanah yang dapat digarap / persaingan
dengan tanaman lain
Pertanian dalam skala kecil
Biaya tinggi (sewa lahan dan biaya input)
Lebih rentan terhadap gagal panen dibanding
tanaman lain
Permasalahan KualitasPenyebab Utama
• Umumnya, campuran rokok menggunakan tembakau impor tertentu (untuk pasar domestik maupun pasar ekspor)
• Flue Cured (FC) dan Burley Indonesia (BU) dibudidayakan terutama di Lombok dan Lumajang. Namun, usaha awal untuk ekspansi di beberapa daerah tidak lolos uji kualitas (di Malang, Blitar, Mojokerto, Karangjati)
• Daerah yang memiliki resiko tinggi terhadap Crop Protection Agent (CPA) tembakaunya tidak dapat diserap karena tidak memenuhi standar mutu
FC & BU – Kualitas Khusus
Integritas Produk
Tipe Tembakau yang Tidak Diproduksi di Dalam Negeri
Tembakau Oriental
• Tembakau Oriental biasanya digunakan untuk rokok putih dan campuran kretek
• Perkiraan ~6% dari total penggunaan tembakau untuk rokok domestik (campuran rokok putih dan rokok kretek)
• Iklim di daerah penghasil tembakau di Indonesia tidak sesuai untuk budidaya tembakau Oriental
• Tembakau Oriental memberikan rasa dan aroma tertentu dalam campuran rokok
Sumber: Angka estimasi
Isu Pertanian Cengkih
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Fluktuasi Produksi Fluktuasi HargaSumber: Data Kementerian Pertanian RI.
Program Kemitraan di Pertanian Tembakau
Pokok Pemikiran AMTI
• Produktivitas tembakau dan cengkih harus ditingkatkan melalui:• Modernisasi budidaya tembakau dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan
praktis
• Pelaku usaha di bidang pertembakauan (pemasok ataupun pabrikan) berperan aktifdalam melakukan penyuluhan dan pendampingan pertanian tembakau dan cengkihuntuk menerapkan Praktik Pertanian yang baik (Good Agricultural Practices)
• Meminimalisir tingkatan mata rantai pasokan untuk meningkatkan keuntungan & dayasaing petani melalui pola pertanian kemitraan yang saling menguntungkan antara pelakuusaha dan petani
• Optimalisasi penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Pajak Rokok Daerah
• Peningkatan produktivitas pertanian tembakau dan cengkih akan mendukungpertumbuhan ekspor produk tembakau Indonesia yang bernilai tambah yang secara konsiten terus bertumbuh setiap tahunnya.
• Dukungan Pemerintah sangat diharpkan, khususnya terkait infrastruksturpertanian (seperti akses jalan dan irigasi), kepemilikan lahan dan skemapembiayaan yang dapat membantu petani