senyawa kompleks
DESCRIPTION
kegunaan senyawa komples dalam kehidupan sehari-hariTRANSCRIPT
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
.APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian
tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat sejalan
dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan hanya sebagian kecil saja
aplikasi senyawa kompleks tersebut.
Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron 3d7
yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun
Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+
dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk
dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan
sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya
merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur,
dan protozoa.
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan melalui
efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral dan segi empat.
Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil,
dikatakan mempunyai efek trans yang kuat.
Untuk mengetahui kemampuan senyawa kompleks dengan ligan- ligan feroin
berinteraksi dengan gas NO2, maka perlu dilakukan penelitian meliputi sintesis dan
karakterisasi senyawa kompleks Co(II) menggunakan ligan bipiridin dan sianida serta
mempelajari interaksinya dengan gas NO2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman reaksi subtitusi kompleks melalui efek trans dan hasilnya
digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan senyawa kompleks sebagai absorben gas NOx,
sehingga dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara.
Berbagai senyawa kompleks yang mempunyai struktur planar N4, telah terbukti
mempunyai kemampuan untuk mereduksi oksigen dengan 4-elektron transfer proses. Proses
logam yang berkarat karena oksidasi pada permukaan logam adalah proses yang sangat
familier. Proses respirasi biologis pada makhluk hidup dimana terjadi perubahan oksigen
menjadi air pada hemoglobin adalah proses yang penting. Proses reduksi oksigen yang
langsung menjadi air tanpa hasil samping adalah proses sempurna 4-elektron transfer (O2 +
H+ + 4e- → H2O) pada hemoglobin.
Proses reduksi oksigen melalui senyawa kompleks Cytochrome-c Oxidase (Cyt-c)
merupakan contoh proses seperti pada elektroda positif fuel cell (katoda). Pada proses
biologis, transfer 4-elektron berjalan tanpa hasil sampingan peroksida (H2O2). Sedangkan
pada katoda fuel cell, dimana saat ini state-of-the-art katalis adalah platina (Pt) yang
mereduksi oksigen dengan 2-elektron transfer (O2 + 2H+ + 2e- → H2O2) menghasilkan
peroksida dan selanjutnya tereduksi lagi menjadi air (H2O2 + 2H+ + 2e- → 2H2O). Sehingga
terdapat 2 tahapan reaksi yang berlangsung pada katoda. Untuk itu dengan senyawa
kompleks yang menyerupai struktur Cyt-c, dimana model planar katalis lebih memungkinkan
untuk mereduksi oksigen dengan mudah, maka pada makalah akan dikenalkan katalis yang
mampu mereduksi oksigen dengan bentuk planar berlogam center Fe, Co, dan Cu dengan
ligan yang berbeda.
Dengan adanya aplikasi senyawa kompleks ini, diharapkan problem drop potensial
yang disebabkan oleh peroksida pada katoda dimana menjadi penyebab utama turunnya
potensial fuel cell, menjadi berkurang atau tidak ada, karena reaksi yang terjadi adalah 4-
elektron transfer proses.
Senyawa kompleks renium-186 fosfonat, 186Re-HEDP (HEDP=hydroxyethyli
dienediphosphonate) dan 186Re-EDTMP (EDTMP =ethylenediaminetetra
methylphosphonate), dewasa ini telah luas digunakan sebagai penghilang rasa nyeri tulang
yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang.
Penggunaan radiofarmaka tersebut merupakan pengganti penggunaan analgesik,
hormon, kemoterapi, dan narkotik yang diketahui memberikanefek samping yang tidak
diinginkan. Metode preparasi dan uji kualitas senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-
EDTMP telah dikembangkan untuk tujuan produksi komersial.Penentuan kemurnian
radiokimia dengan kromatografi kertas dalam berbagai kepolaran pelarut menunjukkan
kemurnian radiokimia diatas 90% sampai hari ketiga setelah proses penandaan dilakukan.
Disamping itu hasil pengujian menunjukkan pula bahwa larutan senyawa kompleks
bebas pirogen dan steril. Hasil uji pada binatang percobaan tikus putih menunjukkan
kandungan senyawa kompleks di dalam darah mencapai puncaknya pada 5 menit setelah
penyuntikan. Sedangkan ekskresi radiofarmaka kedua kompleks di dalam urin menunjukkan
adanya keradioaktifan sekitar 41% dan 38,5 % dalam bentuk perenat, 186ReO4 -, setelah 20
jam penyuntikan. Hasil biodistribusi dan pencitraan (imaging) menggunakan kamera gamma
terhadap mencit dan tukus putih normal menunjukkan bahwa senyawa kompleks 186Re-
HEDP dan 186Re-EDTMP terakumulasi cukup nyata di tulang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dalam bidang kedokteran nuklir
sangat didukung oleh perkembangan iptek di bidang radiofarmaka. Dengan perkembangan
iptek radio farmaka telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit
kangker menggunakan radio nuklida yang sesuai. Penyakit kangker telah menghantui
masyarakat dunia karena banyak menyebabkan kematian. Kedokteran nukilr telah
menerapkan deteksi ini, berbagai macam kanker dan cara terapi yang efektif dengan
memanfaatkan radiasi dari radio isotop yang diberikan kadalam tubuh atau sel kanker tang
bersangkutan.
Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah Ytrium-90 (90Y)
yang merupakan radio isotop pemancar sinar dengan energi 2,28 Mev dan waktu paro
(T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi dapat diperoleh dari hasil peluruhan
stronsium-90 (90Sr) dapat dipisahkan dari induknya 90Sr (campuran 90Sr - 90Y ) yang
merupakan radio nuklir dan hasil belah 235U. Metode pemisahan yang telah dikembangkan
saat ini adalah metode ekstraksi pelarut dan kromatografi kolm dengan menggunakan
penukar ion.
Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi pemupukan N dengan
rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai tekstur kasar (Entisol) dengan
menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai tanaman indikator. Rekayasa kelat urea-
humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman
tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah
Entisol dan Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi
pupuk urea-humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi
pemupukan N hingga 50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi
dicapai pada dosis pupuk yang lebih rendah.
Rhodamin B Nama Kimia : N-[9-(2-Carboxyphenyl)-6-(diethylamino)-3H-xanthen-
3-ethyethanaminium chlorida. Sinonim: tetra ethylrhodamine; D & C Red No. 19;
Rhodamine B Chloride; C. l. Basic Violet 10; C. l. 45170. dan metanil yellow Nama kimia :
3-[[4-(phenylamino) phenyl] azo]; C.I. Acid yellow 36; merupakan zat warna sintetik yang
umum digunakan sebagai pewarna tekstil
Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian rhodamin B
dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif yaitu iritasi
saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan,
dan gangguan hati/liver . Sedangkan untuk metanil yellow dapat menyebabkan iritasi pada
mata jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Kuning metanil juga dapat bertindak sebagai
tumor promoting agent dan menyebabkan kerusakan hati.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari Institut Pertanian
Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna rhodamin B dan metanil yellow
pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B dan metanil yellow sering dipakai
untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis,
makaroni goreng, minuman ringan, cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang
diberi zat pewarna ini biasanya berwarna lebih terang.
3. KESIMPULAN
Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks maka dapat di
simpulan sebagai berikut:
a. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan
satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam
pusat.
b. Tujuan utama penelitian tentang senyawa kompleks adalah untuk pengembangan IPTEK
yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia dan makhluk lain yang ada dimuka bumi ini.
c. Aplikasi senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari – hari,seperti
bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan pertanian.
d. Aplikasi senyawa kompleks banyak disalah gunakan sehingga membahayakan kelangsungan
hidup bahkan dapat menyebabkan kematian.
e. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik sintesis
maupun aplikasinya