senin, 3 oktober 2016 metropolitan rusunawa rawabebek yang...

1
27 Suara Pembaruan Senin, 3 Oktober 2016 Metropolitan Difabel Bogor Peringati Hari Batik Ratusan anak berkebu- tuhan khusus (ABK) atau kaum difabel Kota Bogor menggelar acara membuat dan melukis batik di Graha Pena, Yasmin Bogor, Sabtu (1/10). Kegiatan itu untuk memperingati Hari Batik yang jatuh pada 2 Oktober. Ketua Yayasan Diffable Action, Teguh Prasetyanto mengatakan, acara tersebut sebagai bukti kepedulian di- fabel akan budaya asli Indonesia yakni batik. "Kami tidak hanya menggelar acara melukis batik, tapi juga memperke- nalkan filosofi batik sehing- ga menjadi karya yang ber- nilai tinggi. Semua membu- tuhkan proses sehingga menghasilkan karya yang indah," kata Teguh. Ketua Forum Keluarga Difabel (Forked) Ika Chaherika menuturkan, dari hasil lukisan batik yang di- buat oleh ratusan anak difa- bel yang berasal dari sejum- lah sekolah di Bogor itu ba- nyak pula menghasilkan karya yang indah. "Terbukti anak difabel juga memiliki minat dan ba- kat seni khususnya dalam melukis batik. Ini berarti me- reka juga mampu bersaing dengan anak-anak normal," ujarnya. [161] Ormas Mengamuk di Cempaka Putih Sekelompok anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) Forum Betawi Rempug (FBR), mengobrak -abrik bengkel dan meng- aniaya seorang montir, di Jl Pramuka Raya, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, peristiwa pe- ngeroyokan dan perusakan itu terjadi di Bengkel Braling Knalpot dan Cuci Steam, sekitar pukul 12.15 WIB. "Terjadi peristiwa peru- sakan dan pengeroyokan di sebuah bengkel. Korban atas nama Bayu Satria Utomo (24). Pelaku, kurang lebih 40 orang anggota or- mas," ujar Awi, Minggu (2/10). Berdasarkan keterang- an sejumlah saksi, kronologi kejadian bermula ketika se- kitar 40 orang anggota FBR yang sedang konvoi me- ngendarai sepeda motor, melintas di TKP. Ketika melihat mobil Pemuda Pancasila (PP) parkir di bengkel, kemudian massa FBR masuk ke da- lam bengkel. "Mereka merusak mobil dan motor yang ada di bengkel dengan mengguna- kan batu, knalpot, pipa besi, dan mengeroyok korban yang ada di TKP dengan cara memukul serta mem- bacok korban. Selanjutnya, para pelaku melarikan diri," ungkapnya. [BAM/Y-4] R ibuan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terkena dampak pener- tiban telah menempati unit-unit rumah susun se- derhana sewa (Rusunawa) Rawabebek, JakartaTimur. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI serius me- relokasi warga yang ber- mukim di bantaran Kali Ciliwung ke lokasi yang le- bih nyaman dan bersih, se- perti di Rusunawa Rawabebek. Warga yang telah me- nempati beberapa unit di Rusunawa Rawabebek me- rasa betah dengan tempat tinggal yang baru. Pemprov DKI telah menyediakan be- berapa fasilitas pendukung di dalam rusunawa seperti pipa gas, air bersih, listrik, hunian yang bersih dan nyaman, dua kamar tidur, kamar mandi serta ruang tamu di masing-masing unit rusunawa. Abdul Gani, warga RT 08/RW 10 Bukit Duri mi- salnya, merasa kerasan tinggal di rusunawa baru- nya. Ia tinggal di tempat itu sejak sebulan lalu. “Saya membawa kedua cucu saya tinggal di rusun sejak Agustus lalu,” ujar Abdul Gani, Senin (3/10). Banyak pihak yang me- nilai, keberadaan Rusunawa Rawabebek se- bagai tempat relokasi war- ga Bukit Duri sudah sangat dan manusiawi. Saban pa- gi, terlihat kegembiraan anak-anak bermain di sela- sar rusunawa. Mereka tam- pak bebas berlarian ke sa- na-ke sini tanpa terhalang permukiman padat, seperti yang terlihat saat mereka masih tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Mereka be- bas berlarian bak berada di lapangan luas. Sesekali mereka tertawa lepas sam- bil berteriak memanggil te- mannya. Pemprov DKI menyedi- akan empat blok di Rusunawa Rawabebek un- tuk ditempati warga Bukit Duri. Keempat blok terse- but antara lain Blok Merpati sudah penuh di- tempati warga Bukit Duri yang terdampak normalisa- si Kali Ciliwung sejak se- bulan lalu. Lalu, tiga blok lainnya yakni Cendrawasih, Gelatik, dan Merak, masih menyisakan unit kosong yang akan menampung warga. Masing-masing blok, ada sebanyak 100 unit dengan lima lantai. Satu lantai ada 20 unit atau tersedia 100 unit masing -masing blok. Totalnya, ada 400 unit yang disediakan di Rusunawa Rawabebek bagi warga Bukit Duri. Pengelola Rusunawa Rawabebek, Jakarta Timur, mengatakan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang telah me- nempati rusun sedikitnya sudah 278 unit dari total yang mengambil kunci ka- mar sebanyak 313 unit per 19 September 2016. “Sudah ada 278 unit yang telah ditempati warga Bukit Duri,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Rusunawa Rawabebek, Ade Setiartini. Menurut Ade, satu unit kamar rusun bisa ditempati hingga enam jiwa atau se- kitar dua-tiga keluarga. Dia mengatakan, pengambilan kunci kamar sudah melalui proses pengundian sehing- ga warga ditempatkan da- lam satu kamar berdasar- kan hasil undian. Berdasarkan data pe- ngelola, jumlah warga Bukit Duri yang telah me- lakukan proses pengundian kunci kamar tercatat seba- nyak 1.258 jiwa yang akan menempati 313 kamar Rusunawa Rawabebek. Fasilitas Lengkap Untuk sebuah rusuna- wa, Rawabebek dianggap memiliki fasilitas yang sa- ngat lengkap. Pemprov DKI, sadar benar untuk memberikan fasilitas yang lengkap kepada warganya. Di depan rusunawa, sudah disediakan bus Transjakarta yang siap mengantar warga ke kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kemudian, warga dapat melanjutkan perjalanan ke Kampung Melayu untuk melakukan transit ke berbagai tujuan melalui bus Transjakarta. “Saya baru tinggal se- minggu di sini,” kata Popon (85), penghuni blok Merak lantai dua Rusunawa Rawabebek. Meski harus naik-turun tangga, ia tidak merisaukan hal itu. Saat tinggal di Bukit Duri, di RT 10/RW 12, Tebet, ia pun mengaku masih dapat menempuh ja- rak jauh dengan berjalan kaki. Lain halnya dengan Ana, penghuni lantai empat blok Merpati ini sejak se- bulan lebih tinggal di ru- sunawa. Ia tinggal bersama enam anggota keluarga da- lam satu unit. Rupanya, dua kamar tidur dan satu ruang tamu dapat diguna- kan sebagai tempat istira- hat tujuh anggota keluarga ini. Dengan harga sewa yang mencapai Rp 300.000 per bulan, ia mengaku ber- syukur memiliki hunian yang nyaman dan bersih. “Saat di Bukit Duri, saya tidak bayar uang kontrak, kalau di sini kan bayar,” imbuhnya. Meski begitu, ia tetap mengikuti kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI untuk merelokasi warga Bukit Duri. “Mau bagaima- na lagi, saya ikuti saya. Fasilitas di sini lumayan lengkap,” tuturnya. Dia mencontohkan, ke- tersediaan air bersih yang dapat diambil sewak- tu-waktu, listrik, pipa gas, bus Transjakarta, hunian yang bersih, nyaman, membuat warga cukup be- tah menempati lokasi terse- but. “Saya juga mau menga- jukan permohonan sewa satu kamar lagi. Satu ka- mar yang kami ditempati saat ini diisi oleh tiga kelu- arga,” ucapnya. Rusunawa Rawabebek memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, serta kamar mandi di dalam. Satu unit kamar memiliki tipe 36 (6x6 meter). Di lantai da- sar, pengelola mempersila- kan warga untuk buka usa- ha dagang seperti warung kopi, nasi uduk, jual sayur- an, sembako hingga jual pakaian dengan syarat menjaga kebersihan ling- kungan. Penghuni rusuna- wa tidak perlu lagi pergi ja- uh untuk mencari kebutuh- an sehari-hari. Pemprov DKI menyedi- akan lahan parkir motor dan mobil yang cukup luas di setiap blok Rusunawa Rawabebek. Bahkan, sara- na pendidikan seperti pen- didikan anak usia dini (PAUD) akan dibangun di lokasi ini. Terpisah beberapa blok, warga Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang terdampak penggusuran juga tinggal di rusunawa ini. Lokasinya memang bersebelahan de- ngan rusunawa warga Bukit Duri. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (Kempupera) masih me- nyelesaikan beberapa blok rusunawa yang menjadi tempat tinggal tetap bagi warga Pasar Ikan, Jakarta Utara. Dibandingkan dengan pembangunan rusunawa la- in yang dilakukan oleh Kempupera seperti di Bekasi Timur, Kota Bekasi, pembangunan Rusunawa Rawabebek jelas membuat iri para penghuninya de- ngan adanya berbagai fasi- litas. [SP/Mikael Niman] Rusunawa Rawabebek yang Bikin Iri FOTO-FOTO: SP/MIKAEL NIMAN Warga beraktivitas di Rusunawa Rawabebek, Jakarta Timur, Senin (3/10) pagi dilengkapi fasilitas bagus yang membuat betah para penghuninya.

Upload: hahanh

Post on 18-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

27Sua ra Pem ba ru an Senin, 3 Oktober 2016 Metropolitan

Difabel Bogor Peringati Hari Batik

Ratusan anak berkebu-

tuhan khusus (ABK) atau kaum difabel Kota Bogor menggelar acara membuat dan melukis batik di Graha Pena, Yasmin Bogor, Sabtu (1/10). Kegiatan itu untuk memperingati Hari Batik yang jatuh pada 2 Oktober. Ketua Yayasan Diffable Action, Teguh Prasetyanto mengatakan, acara tersebut sebagai bukti kepedulian di-fabel akan budaya asli Indonesia yakni batik.

"Kami tidak hanya menggelar acara melukis batik, tapi juga memperke-nalkan filosofi batik sehing-ga menjadi karya yang ber-nilai tinggi. Semua membu-tuhkan proses sehingga menghasilkan karya yang indah," kata Teguh.

Ketua Forum Keluarga Difabel (Forked) Ika Chaherika menuturkan, dari hasil lukisan batik yang di-buat oleh ratusan anak difa-bel yang berasal dari sejum-lah sekolah di Bogor itu ba-nyak pula menghasilkan karya yang indah.

"Terbukti anak difabel juga memiliki minat dan ba-kat seni khususnya dalam melukis batik. Ini berarti me-reka juga mampu bersaing dengan anak-anak normal," ujarnya. [161]

Ormas Mengamuk di Cempaka Putih

Sekelompok anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) Forum Betawi Rempug (FBR), mengobrak-abrik bengkel dan meng-aniaya seorang montir, di Jl Pramuka Raya, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, peristiwa pe-ngeroyokan dan perusakan itu terjadi di Bengkel Braling Knalpot dan Cuci Steam, sekitar pukul 12.15 WIB.

"Terjadi peristiwa peru-sakan dan pengeroyokan di sebuah bengkel. Korban atas nama Bayu Satria Utomo (24). Pelaku, kurang lebih 40 orang anggota or-mas," ujar Awi, Minggu (2/10).

Berdasarkan keterang-an sejumlah saksi, kronologi kejadian bermula ketika se-kitar 40 orang anggota FBR yang sedang konvoi me-ngendarai sepeda motor, melintas di TKP.

Ketika melihat mobil Pemuda Pancasila (PP) parkir di bengkel, kemudian massa FBR masuk ke da-lam bengkel.

"Mereka merusak mobil dan motor yang ada di bengkel dengan mengguna-kan batu, knalpot, pipa besi, dan mengeroyok korban yang ada di TKP dengan cara memukul serta mem-bacok korban. Selanjutnya, para pelaku melarikan diri," ungkapnya. [BAM/Y-4]

Ribuan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terkena dampak pener-

tiban telah menempati unit-unit rumah susun se-derhana sewa (Rusunawa) Rawabebek, JakartaTimur. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI serius me-relokasi warga yang ber-mukim di bantaran Kali Ciliwung ke lokasi yang le-bih nyaman dan bersih, se-perti di Rusunawa Rawabebek.

Warga yang telah me-nempati beberapa unit di Rusunawa Rawabebek me-rasa betah dengan tempat tinggal yang baru. Pemprov DKI telah menyediakan be-berapa fasilitas pendukung di dalam rusunawa seperti pipa gas, air bersih, listrik, hunian yang bersih dan nyaman, dua kamar tidur, kamar mandi serta ruang tamu di masing-masing unit rusunawa.

Abdul Gani, warga RT 08/RW 10 Bukit Duri mi-salnya, merasa kerasan tinggal di rusunawa baru-nya. Ia tinggal di tempat itu sejak sebulan lalu. “Saya membawa kedua cucu saya tinggal di rusun sejak Agustus lalu,” ujar Abdul Gani, Senin (3/10).

Banyak pihak yang me-nilai, keberadaan Rusunawa Rawabebek se-bagai tempat relokasi war-ga Bukit Duri sudah sangat dan manusiawi. Saban pa-gi, terlihat kegembiraan anak-anak bermain di sela-sar rusunawa. Mereka tam-pak bebas berlarian ke sa-na-ke sini tanpa terhalang permukiman padat, seperti yang terlihat saat mereka masih tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Mereka be-bas berlarian bak berada di lapangan luas. Sesekali mereka tertawa lepas sam-bil berteriak memanggil te-mannya.

Pemprov DKI menyedi-akan empat blok di Rusunawa Rawabebek un-tuk ditempati warga Bukit Duri. Keempat blok terse-but antara lain Blok Merpati sudah penuh di-tempati warga Bukit Duri yang terdampak normalisa-si Kali Ciliwung sejak se-bulan lalu. Lalu, tiga blok lainnya yakni Cendrawasih, Gelatik, dan Merak, masih menyisakan unit kosong yang akan menampung warga. Masing-masing blok, ada sebanyak 100 unit dengan lima lantai. Satu lantai ada 20 unit atau tersedia 100 unit masing-masing blok. Totalnya, ada 400 unit yang disediakan di Rusunawa Rawabebek bagi warga Bukit Duri.

Pengelola Rusunawa

Rawabebek, Jakarta Timur, mengatakan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang telah me-nempati rusun sedikitnya sudah 278 unit dari total yang mengambil kunci ka-mar sebanyak 313 unit per 19 September 2016. “Sudah ada 278 unit yang telah ditempati warga Bukit Duri,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Rusunawa Rawabebek, Ade Setiartini.

Menurut Ade, satu unit kamar rusun bisa ditempati hingga enam jiwa atau se-kitar dua-tiga keluarga. Dia mengatakan, pengambilan kunci kamar sudah melalui proses pengundian sehing-ga warga ditempatkan da-lam satu kamar berdasar-kan hasil undian.

Berdasarkan data pe-ngelola, jumlah warga Bukit Duri yang telah me-lakukan proses pengundian kunci kamar tercatat seba-nyak 1.258 jiwa yang akan menempati 313 kamar Rusunawa Rawabebek.

Fasilitas Lengkap

Untuk sebuah rusuna-wa, Rawabebek dianggap memiliki fasilitas yang sa-ngat lengkap. Pemprov DKI, sadar benar untuk memberikan fasilitas yang lengkap kepada warganya. Di depan rusunawa, sudah disediakan bus Transjakarta yang siap mengantar warga ke kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kemudian, warga dapat melanjutkan perjalanan ke Kampung Melayu untuk melakukan transit ke berbagai tujuan melalui bus Transjakarta.

“Saya baru tinggal se-minggu di sini,” kata Popon (85), penghuni blok Merak lantai dua Rusunawa Rawabebek. Meski harus naik-turun tangga, ia tidak merisaukan hal itu. Saat tinggal di Bukit Duri, di RT 10/RW 12, Tebet, ia pun mengaku masih dapat menempuh ja-rak jauh dengan berjalan kaki.

Lain halnya dengan Ana, penghuni lantai empat blok Merpati ini sejak se-bulan lebih tinggal di ru-sunawa. Ia tinggal bersama enam anggota keluarga da-lam satu unit. Rupanya, dua kamar tidur dan satu ruang tamu dapat diguna-kan sebagai tempat istira-hat tujuh anggota keluarga ini. Dengan harga sewa yang mencapai Rp 300.000 per bulan, ia mengaku ber-syukur memiliki hunian

yang nyaman dan bersih. “Saat di Bukit Duri, saya tidak bayar uang kontrak, kalau di sini kan bayar,” imbuhnya.

Meski begitu, ia tetap mengikuti kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI untuk merelokasi warga Bukit Duri. “Mau bagaima-na lagi, saya ikuti saya. Fasilitas di sini lumayan lengkap,” tuturnya.

Dia mencontohkan, ke-tersediaan air bersih yang dapat diambil sewak-tu-waktu, listrik, pipa gas, bus Transjakarta, hunian yang bersih, nyaman, membuat warga cukup be-tah menempati lokasi terse-but.

“Saya juga mau menga-jukan permohonan sewa satu kamar lagi. Satu ka-mar yang kami ditempati saat ini diisi oleh tiga kelu-arga,” ucapnya.

Rusunawa Rawabebek memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, serta kamar mandi di dalam. Satu unit kamar memiliki tipe 36 (6x6 meter). Di lantai da-sar, pengelola mempersila-kan warga untuk buka usa-ha dagang seperti warung kopi, nasi uduk, jual sayur-an, sembako hingga jual pakaian dengan syarat menjaga kebersihan ling-kungan. Penghuni rusuna-wa tidak perlu lagi pergi ja-uh untuk mencari kebutuh-an sehari-hari.

Pemprov DKI menyedi-akan lahan parkir motor dan mobil yang cukup luas di setiap blok Rusunawa Rawabebek. Bahkan, sara-na pendidikan seperti pen-didikan anak usia dini (PAUD) akan dibangun di lokasi ini.

Terpisah beberapa blok, warga Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang terdampak penggusuran juga tinggal di rusunawa ini. Lokasinya memang bersebelahan de-ngan rusunawa warga Bukit Duri. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (Kempupera) masih me-nyelesaikan beberapa blok rusunawa yang menjadi tempat tinggal tetap bagi warga Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Dibandingkan dengan pembangunan rusunawa la-in yang dilakukan oleh Kempupera seperti di Bekasi Timur, Kota Bekasi, pembangunan Rusunawa Rawabebek jelas membuat iri para penghuninya de-ngan adanya berbagai fasi-litas. [SP/Mikael Niman]

Rusunawa Rawabebek yang Bikin Iri

foto-foto: SP/Mikael NiMaN

Warga beraktivitas di Rusunawa Rawabebek, Jakarta timur, Senin (3/10) pagi dilengkapi fasilitas bagus yang membuat betah para penghuninya.