senam zumba meningkatkan daya tahan …ii tesis senam zumba meningkatkan daya tahan kardiovaskular...

25
i TESIS SENAM ZUMBA MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KESEHATAN MENTAL PADA SUBJEK DENGAN SKIZOFRENIA DI RSJ PROVINSI BALI KABUPATEN BANGLI DESAK MADE ARI DWI JAYANTI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017

Upload: others

Post on 15-Mar-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

TESIS

SENAM ZUMBA MENINGKATKAN DAYA TAHAN

KARDIOVASKULAR DAN KESEHATAN MENTAL

PADA SUBJEK DENGAN SKIZOFRENIA DI RSJ

PROVINSI BALI KABUPATEN BANGLI

DESAK MADE ARI DWI JAYANTI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

ii

TESIS

SENAM ZUMBA MENINGKATKAN DAYA TAHAN

KARDIOVASKULAR DAN KESEHATAN MENTAL

PADA SUBJEK DENGAN SKIZOFRENIA DI RSJ

PROVINSI BALI KABUPATEN BANGLI

DESAK MADE ARI DWI JAYANTI

NIM. 1590361042

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

iii

SENAM ZUMBA MENINGKATKAN DAYA TAHAN

KARDIOVASKULAR DAN KESEHATAN MENTAL

PADA SUBJEK DENGAN SKIZOFRENIA DI RSJ

PROVINSI BALI KABUPATEN BANGLI

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Fisiologi Olahraga

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

DESAK MADE ARI DWI JAYANTI

NIM: 1590361042

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI FISIOLOGI OLAHRAGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

iv

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 20 Juni 2017

,

UCAPAN TERIMA KASIH

Pembimbing II,

Prof. dr. Dewa Putu Sutjana, PFK, M.Erg.,Sp.Erg

NIP: 19470704 197903 1 001

Pembimbing I,

Prof. dr. Ketut Tirtayasa,MS,AIF,AIFO.

NIP: 19501231 198003 1 015

Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp. OT (K), M.Kes

NIP. 19530131 1 004

Ketua Program Studi Fisiologi Olahraga

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Dr. dr. Susy Purnawati, MKK,AIFO

NIP: 19680929 199903 2 001

dr. I W.G. Artawan E.P., M.Epid

NIP: NIP: 198104042006041005

Mengetahui

v

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai

Pada Tanggal: 17 Mei 2017

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Dekan Universitas Udayana,

NOMOR: 2435/ UN14.2.2/PD/ 2017

Ketua : Prof. dr. Ketut Tirtayasa,MS,AIF,AIFO

Sekretaris : Prof. dr. Dewa Putu Sutjana, PFK, M.Erg.,Sp.Erg

Anggota : 1. Prof.Dr.dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes,AIFO

2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, M.OH, PFK,

3. Dr. Luh Made Indah Sri Handari Adiputra,

S.Psi,M.Erg

vi

SURAT PERNYATAAN BEBASA PLAGIAT

Yang bertanda tanga di bawah ini:

Nama : Desak Made Ari Dwi Jayanti

NIM : 1590361042

Program Studi : Fisiologi Olahraga

Judul Tesis : Senam Zumba Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskular

dan Kesehatan Mental Pada Subjek Dengan Skizofrenia di

RSJ Provinsi Bali Kabupaten Bali

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini bebas plagiat

Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Denpasar, 20 Juni 2017

Pembuat pernyataan

Desak Made Ari Dwi Jayanti

NIM : 1590361036

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan

Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara

nugraha-Nya/ kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS., AIF.,AIFO, pembimbing

pertama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat,

bimbingan dan saran selama penulis mengikuti Program Magister Fisiologi

Olahraga, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terimakasih sebesar-besarnya

pula penulis sampaikan kepada Prof. dr. I Dewa Putu Sutjana,PFK.,M.Erg.,Sp.Erg,

pembimbing kedua yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan

bimbingan dan saran kepada penulis. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan

pula kepada para penguji Tesis, yaitu Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, M.OH, PFK,

Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes, Dr. Luh Made Indah Sri Handari

Adiputra, S.Psi,M.Erg yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan

koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.

Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister

Fisiologi Olahraga di Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S,(K) selaku direktur pasca sarjana

Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Prof. Dr. dr.

viii

Putu Astawa, Sp.OT,(K), M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Program Studi

Magister Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dr. dr. Susy

Purnawati, MKK,AIFO yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Fisiologi Olahraga. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada Direktur RSJ Provinsi Bali atas kesempatan

yang telah diberikan untuk melakukan penelitian di RSJ Provinsi Bali. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada para dosen Fisiologi Olahraga dan Staf

pegawai bagian Fisiologi Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas

segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

Penulis tidak lupa menghaturkan terima kasih kepada kedua orang tua

tercinta, suami dan semua keluarga atas doa dan dukungannya sehingga bisa

menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa

tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan maka penulis mohon kritik dan saran

dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga penelitian ini dapat digunakan

sebagai dasar melakukan penelitian lain dan hasilnya dapat bermanfaat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

. Denpasar, Mei 2017

Penulis

ix

ABSTRAK

SENAM ZUMBA MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR

DAN KESEHATAN MENTAL PADA SUBJEK DENGAN SKIZOFRENIA DI

RSJ PROVINSI BALI KABUPATEN BANGLI

Daya tahan kardiovaskular merupakan kemampuan sistem kardiorespirasi

menyediakan oksigen untuk otot sehingga dapat melakukan pekerjaan atau

kontraksi. Kesehatan mental merupakan kondisi sehat jiwa dan terbebas dari gejala –

gejala psikosis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui senam zumba

meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan kesehatan mental pada subjek dengan

skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.

Rancangan penelitian menggunakan eksperimental randomized pre and post

test control group design. Kelompok Kontrol terdiri dari 10 orang sampel tanpa

mendapatkan pelatihan senam zumba namun tetap mendapatkan aktivitas sehari-hari

dan psikofarmaka. Kelompok Perlakuan terdiri dari 10 orang sampel diberi pelatihan

senam zumba, aktivitas sehari-hari dan psikofarmaka. Pelatihan dilakukan selama

enam minggu, frekuensi tiga kali dalam seminggu, dengan durasi 45 menit di RSJ

Provinsi Bali Kabupaten Bangli.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada Kelompok Kontrol daya tahan

kardiovaskular rerata pre-test 34,30±7,60 ml/kg/menit, post-test 34,00±7,57

ml/kg/menit (p>0,05) dengan analisis menggunakan paired samples test tidak

terdapat peningkatan rerata daya tahan kardiovaskular. Pada kesehatan mental rerata

pre-test 9,20±3,16, post-test 7,90±3,45 (p < 0,05) dengan analisis menggunakan

paired samples test terdapat peningkatan rerata kesehatan mental sebesar 1,3. Pada

Kelompok Perlakuan daya tahan kardiovaskular rerata pre-test 31,80±3,15

ml/kg/menit, post-test 33,90±4,48 ml/kg/menit (p < 0,05) dengan analisis

menggunakan paired samples test terdapat peningkatan rerata daya tahan

kardiovaskular sebesar 2,1 ml/kg/menit. Pada kesehatan mental rerata pre-test

6,50±2,51, post-test 2,50±1,18 (p<0,05) dengan analisis menggunakan uji wilcoxon

terdapat peningkatan rerata kesehatan mental sebesar 4,00.

Simpulan bahwa senam zumba meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan

kesehatan mental pada subjek dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.

Kata kunci: daya tahan kardiovaskular, kesehatan mental, skizofrenia

x

ABSTRACT

ZUMBA GYMNASTIC INCREASE CARDIOVASKULAR ENDURANCE AND

MENTAL HEALTH IN SCHIZOPHRENIA SUBJECT AT RSJ OF BALI PROVINCE

BANGLI DISTRICT

Cardiovascular endurance is the ability of cardiorespiratory system to

provide oxygen for muscle, Hence they can do their work or contraction. Mental

health is healthy soul condition and free of psychological symptoms. The aim of this

research was to know zumba gymnastic to be able to increase cardiovascular

endurance and mental health for subject with schizophrenia at RSJ of Bali Province.

The methodology of the research used experimental randomized pre and post-

test control group design. The samples consisted of 10 persons as controled groups,

without being given treatment by researcher but being given daily activity of living

and psychopharmaca. 10 persons as treatment groups provided zumba gymnastic,

activity daily of living and psychopharmaca. The exercise was performed three times

in a week, for six week with duration 45 minutes at RSJ of Bali Province, Bangli

District.

The result showed that in control groups, Cardiovascular endurance mean of

pre-test 34.30±7.60 ml/kg/minute, post-test 34.00±7.57 ml/kg/minute (p > 0.05) was

analysed by paired samples test and without being increase mean of cardiovascular

endurance. Mental health mean of pre-test 9.20±3.16, post-test 7.90±3.45 (p < 0.05)

was analysed by paired samples test showing increase mean of Mental health was

1.3. In treatment groups, cardiovascular endurance mean of pre-test 31.80±3.15

ml/kg/minute, post-test 33.90±4.48 ml/kg/minute (p < 0.05) was analysed by paired

samples test, showing increase mean of cardiovascular endurance was 2.1

ml/kg/minute. Mental health mean of pre-test 6.50±2.51, post-test 2.50±1.18 (p <

0.05) was analysed by wilcoxon test, showing increase mean of Mental health was

4.00.

it’s concluded that was that zumba gymnastic increaseds cardiovascular

endurance and mental health for subject with schizophrenia at RSJ of Bali Province.

Key word: cardiovascular endurance, mental health, schizophrenia

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PRASYARAT GELAR ............................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI KELAYAKAN ................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................ v

UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................ vi

ABSTRAK................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah..................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. 7

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 8

1.4.1 Secara teoritis .................................................................. 8

1.4.2 Secara praktis .................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Skizofrenia ............................................................................... 9

2.1.1 Etiologi Skizofrenia ........................................................ 9

2.1.2 Tanda dan Gejala Skizofrenia ......................................... 11

2.1.3 Perjalanan Penyakit Skizofrenia .................................... 11

2.1.4 Jenis-Jenis Skizofrenia .................................................... 12

2.1.5 Penatalaksanaan Skizofrenia ........................................... 13

2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental .. 14

2.2 Hubungan Kesehatan Mental dengan Kesehatan Fisik ............ 14

2.3 Kebugaran Fisik ...................................................................... 16

2.3.1 Pengertian Kebugaran Fisik ............................................ 16

2.3.2 Komponen Kebugaran Fisik ........................................... 17

2.3.3 Cara Mengukur tingkat kebugaran Fisik ......................... 20

2.3.4 Pelatihan .......................................................................... 21

2.3.5 Prinsip Pelatihan.............................................................. 22

2.3.6 Pelatihan Meningkatkan Komponen Biomotorik............ 24

2.3.7 Pengaruh Pelatihan terhadap Fungsi Organ .................... 24

xii

2.3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Tahan

Kardiovaskular ................................................................ 28

2.4 Senam Zumba........................................................................... 29

2.4.1 Manfaat Senam Zumba ................................................ 31

2.4.2 Gerakan Senam Zumba ................................................ 32

2.4.3 Prosedur Latihan Senam Zumba .................................. 33

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir ..................................................................... 35

3.2 Konsep Penelitian ....................................................................... 36

3.3 Hipotesis ..................................................................................... 36

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................ 38

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 39

4.3 Populasi dan Sampel .................................................................. 39

4.3.1 Kriteria Inklusi .................................................................. 39

4.3.2 Kriteria Eksklusi ............................................................... 40

4.3.3 Kriteria Gugur................................................................... 40

4.4 Variabel Penelitian ..................................................................... 41

4.5 Definisi Operasional Variabel .................................................... 41

4.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 44

4.7 Prosedur Penelitian ..................................................................... 44

4.8 Alur Penelitian ............................................................................ 50

4.9 Analisis Data............................................................................... 51

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian .................................................... 52

5.2 Uji Beda Antara Kelompok dan Inter Kelompok Variabel..……..

Daya Tahan Kardiovaskular ......................................................... 53

5.3 Uji Beda Selisih Pre-Test dan Post-Test Daya Tahan……………

Kardiovaskular.............................................................................. 54

5.4 Uji Beda Antara Kelompok dan Inter Kelompok Variabel ...........

Kesehatan Mental ......................................................................... 55

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ................................................... 57

6.2 Senam Zumba Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskular ........ 58

6.3 Senam Zumba Meningkatatkan Kesehatan Mental ..................... 61

xiii

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan ...................................................................................... 66

7.2 Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 67

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 36

4.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 38

4.2 Alur Penelitian ..................................................................................... 50

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Hubungan waktu Tempuh-VO2 Max (jalan/ lari 1600 meter) .............. 48

4.1 Klasifikasi Kapasitas Aerobik Menurut AHA ...................................... 49

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ............................................................. 52

5.2 Uji Beda Antara Kelompok dan Inter Kelompok Variabel ...................

Daya Tahan Kardiovaskular ................................................................. 53

5.3 Uji Beda Selisih Pre-Test dan Post-Test Daya Tahan ..........................

Kardiovaskular...................................................................................... 54

5.4 Uji Beda Antara Kelompok dan Inter Kelompok Variabel ...................

Kesehatan Mental ................................................................................. 55

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ................................... 71

Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden .............................................. 72

Lampiran 3 Protokol Penelitian Senam Zumba ........................................... 73

Lampiran 4 Lembar Observasi PECC ......................................................... 77

Lampiran 5 Hasil Penelitian ........................................................................ 78

Lampiran 6 Gambar Hasil Penelitian .......................................................... 93

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebugaran fisik merupakan hal yang sangat penting, karena seseorang akan

dapat melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas tanpa mengalami suatu kelelahan

yang sangat berarti. Kebugaran fisik dibutuhkan oleh setiap orang untuk

melaksanakan berbagai aktivitasnya, terutama dalam melaksanakan pekerjaan baik

pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik maupun pikiran.

Kebugaran fisik tidak hanya dibutuhkan oleh orang yang sehat fisik, tetapi

juga dibutuhkan oleh orang dengan gangguan jiwa. Gangguan jiwa merupakan

masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan psikologis akibat distress atau

penyakit tertentu yang dimanifestasikan melalui perubahan perilaku yang tidak sesuai

dengan konsep norma di masyarakat (Kaplan dan Sadock, 2012). Peningkatan kasus

gangguan jiwa pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja, kualitas hidup

secara nasional dan negara akan kehilangan satu generasi sehat yang akan

meneruskan perjuangan dan cita-cita bangsa (Hawari, 2009).

Salah satu gangguan jiwa yang sering terjadi adalah skizofrenia. Skizofrenia

adalah gangguan pada otak dan pola pikir (Kaplan dan Sadock 2012). Menurut WHO

(2010) angka kejadian skizofrenia pada tahun 2013 mencapai 450 juta jiwa di seluruh

dunia. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013) prevalensi gangguan

jiwa berat (skizofrenia) di Indonesia sebesar 1,7 per mil, dimana Bali menempati

urutan ke tiga bersama dengan Jawa Tengah sebesar 2,3 per mil. Data ini

xviii

menunjukkan masalah gangguan jiwa di Bali sangat tinggi. Data yang ditemukan

berdasarkan Rekam Medis Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali (2016) menunjukkan

jumlah subjek dengan skizofrenia dari tahun 2013-2016 adalah 4521 orang, 4787

orang, 4928 orang, 2529 orang dengan rata-rata perbulannya adalah pada tahun 2013

sebanyak 377 orang, tahun 2014 sebanyak 399 orang, tahun 2015 sebanyak 411 orang

dan tahun 2016 sampai dengan bulan Juli 2016 sebanyak 421 orang. Berdasarkan

data tersebut menunjukkan angka kejadian skizofrenia meningkat setiap tahunnya.

Gejala-gejala skizofrenia menyebabkan permasalahan pada kemampuan

individu untuk berpikir, memecahkan masalah dan mengganggu hubungan sosial.

Gejala tersebut sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah), halusinasi

(persepsi tanpa ada rangsangan panca indra), perilaku kekerasan (agitasi), menarik

diri, afek tumpul, defisit perawatan diri, ide bunuh diri, depresi, gangguan memori

dan defisit atensi (Maramis et al., 2015). Gejala-gejala tersebut apabila tidak

ditangani akan menyebabkan berbagai permasalahan seperti meningkatnya kasus

bunuh diri, kasus perilaku kekerasan dan mencederai diri sendiri maupun orang lain

dimana respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain dan

lingkungan (Keliat, 2010). Ketika orang dengan skizofrenia sedang mengalami

perilaku kekerasan seringkali menunjukkan tanda dan gejala yang kurang bersahabat,

antara lain membentak, muka tegang, wajah tegang, mata melotot, intonasi suara

tinggi, mengamuk, memukul benda-benda di sekitarnya hingga tindakan-tindakan

yang dapat mengancam keselamatannya sendiri bahkan keselamatan orang lain

seperti menyerang orang-orang di sekitarnya termasuk dokter dan perawat. Defisit

xix

atensi, depresi, gangguan memori, afek tumpul, menarik diri akan menyebabkan

orang dengan skizofrenia mengalami penurunan motivasi dan kehilangan semangat

hidup sehingga akan mengabaikan dirinya sendiri sampai mengalami defisit

perawatan diri (Direja, 2011).

Orang dengan gangguan jiwa skizofrenia selain mengalami gangguan psikosis

juga mengalami gangguan pada kesehatan fisiknya. Gangguan kesehatan fisik yang

dialami dapat juga diakibatkan oleh efek samping dari penatalaksanaan dengan

psikofarmaka dalam pemberian obat psikotik dan dapat mengalami penyakit cardio-

metabolik (Rummel-Kluge et al., 2010). Keabnormalan kardiovaskular seperti

dysglycemia, meningkatnya tekanan darah, tingginya jumlah triglyceride dan

rendahnya kolesterol HDL (high- density lipoprotein) (Alberti et al., 2006). Orang

dengan skizofrenia harapan hidupnya 20 tahun kurang dari orang sehat pada

umumnya yang tidak mengalami skizofrenia, disebabkan oleh masalah kesehatan

fisik yang buruk, salah satunya akibat penyakit kardiovaskular (CVD), yang

cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, alkohol dan merokok. Melihat pola

hidup dan permasalahan yang dialami oleh orang dengan skizofrenia maka sangat

perlu untuk menjaga kebugaran fisiknya (McNamee et al., 2013). Penatalaksanaan

penyakit mental seperti skizofrenia dapat juga dilakukan dengan meningkatkan

aktivitas fisik dan olahraga yang akan melatih beberapa komponen biomotorik seperti

kardio respirasi, fleksibility atau kelentukan, kekuatan dan daya tahan otot. Oleh

karena itu kesehatan mental maupun fisik harus tetap terjaga (Rummel-Kluge et al.,

2010).

xx

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebugaran fisik, salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan senam. Melakukan senam dapat

memperlancar aliran darah otak, persediaan nutrisi dan oksigen ke otak tercukupi,

memfasilitasi metabolisme neurotransmiter yang dapat menurunkan agresi serta dapat

memicu perubahan aktivitas molekuler dan seluler yang mendukung dan menjaga

fungsi otak. Sirkulasi yang optimal ke otak akan membantu aliran darah membawa

banyak oksigen dan nutrisi ke otak, sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang

menyebabkan peningkatan energi yang dihasilkan oleh mitokondria sel saraf untuk

mensintesis neurotransmiter terutama serotonin dan norepinefrin di dalam otak

termasuk sistim limbik yang berkaitan dengan pengendalian emosi, perilaku

instinktif, motivasi serta perasaan (Sherwood, 2001).

Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan di antara variabel physical

fitness dengan kesehatan dan performa pada orang dengan skizofrenia maupun pada

orang sehat dari hasil penelitian diperoleh data pada subjek dengan skizofrenia

sejumlah 33,7% tes keseimbangan tidak baik, 15% tes sit-ups tidak baik, 6,2% tes sit-

and reach tidak baik dan data pada subjek yang sehat diperoleh data sejumlah 7,5%

tes keseimbangan tidak baik, 5% tes sit up tidak baik dan 2,5% tes sit-and reach tidak

baik. Berdasarkan uraian data tersebut menunjukkan adanya hubungan di antara

variabel physical fitness dan physical activity dengan tingkat kesehatan, performa dan

gejala psychiatric (Vancampfort et al., 2013). Penelitian oleh Cullent dan Mccann

(2015) menyatakan bahwa aktivitas fisik memiliki peran penting untuk kesehatan

xxi

fisik maupun mental. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan jalan-jalan dan latihan

secara terstruktur seperti latihan aerobik, gym, bersepeda dan lain-lain

Banyak dijumpai jenis-jenis pelatihan senam, salah satunya adalah senam

zumba. Senam zumba merupakan salah satu aktivitas fisik mengandalkan penyaluran

energi dan penyerapan oksigen yang berimbang sehingga dapat meningkatkan

endorphin dan serotonin, dengan demikian akan menimbulkan perasaan dan suasana

hati yang tenang dan menyenangkan. Suasana hati yang senang akan dapat

mengurangi stress, depresi sehingga akan dapat meningkatkan kesehatan jiwa.

Melalui aktivitas fisik akan dapat meningkatkan ukuran hipokampus dan

meningkatkan short-term memory pada penderita gangguan jiwa. Aerobik secara

teratur akan mampu menurunkan aktivitas amygdala yang merupakan komponen

yang mengatur emosi, sehingga akan dapat mengurangi produksi kortisol (Guyton &

Hall, 2012). Senam zumba adalah olahraga yang menggabungkan antara gerakan

tarian salsa dan tarian latin, porsi gerakan zumba 70 % salsa dan 30% fitness.

Gerakan zumba berfokus pada gerakan pinggul, pinggang dan kaki. Melalui senam

ini dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular di mana peredaran darah menjadi

lebih lancar dan terpacu lebih cepat sehingga kebutuhan oksigen terpenuhi selain itu

juga dapat merangsang hormon endorphin (Dewi et al., 2015)

Senam zumba merupakan senam yang terinspirasi dari tarian latin yang

menyatukan musik latin dengan musik internasional beserta gerakannya sehingga

menciptakan kebugaran yang dinamis. Data penelitian menunjukkan setelah diberikan

senam zumba selama 39 menit rata-rata persentase denyut nadi maksimal diperoleh

xxii

79%, data ini berada pada rentang 64-94% denyut nadi maksimal sehingga dapat

meningkatkan daya tahan kardiovaskular (Luettgen et al., 2012). Program senam

zumba menggunakan latihan selang-seling yang menggabungkan hukum aerobik

dengan hukum latihan interval. Ritme gerakan zumba sangat bervariasi misalnya

gerakan salsa yang lambat dengan meringue yang cepat. Program senam zumba

didasarkan pada gerakan yang mudah, seru dan efektif sehingga mudah diikuti oleh

peserta, sehingga tidak merasakan bosan dengan gerakan yang menoton dan tidak

merasakan sedang berolahraga melainkan merasakan sedang menari dan bersenang-

senang. Segmen pelatihan senam zumba bervariasi dari waktu 30 menit – 60 menit

untuk satu kali sesi latihan. Sesi gerakan dapat dibagi menjadi gerakan pemanasan 5-

15 menit, gerakan inti 20-40 menit dan pendinginan 5-10 menit (Zumba fitness LLC,

2010)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSJ Provinsi Bali

pelaksanaan atau penanganan pada subjek dengan skizofrenia sudah dilakukan

dengan melakukan penanganan dari segi farmako terapi, psikoterapi dan sosioterapi.

Penanganan sosioterapi dilakukan dengan memberikan terapi modalitas sesuai

dengan gejala yang muncul pada subjek seperti melakukan terapi aktivitas kelompok,

sosialisasi, sensori persepsi dan yang lainnya. Penanganan dari sosioterapi dengan

melakukan terapi kelompok memberikan senam zumba belum pernah dilakukan.

Perhatian terhadap tingkat kebugaran fisik seperti memperhatikan daya tahan

kardiovaskular belum dilakukan, selama ini perhatian hanya berpusat pada kesehatan

mentalnya saja, sehingga pengukuran kebugaran fisik pada orang dengan skizofrenia

xxiii

di RSJ Provinsi Bali belum pernah dilakukan. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap

10 orang subjek skizofrenia di mana hasil pengukuran daya tahan kardiovaskular

yang dilakukan dengan menggunakan tes lari 1600 meter pada lintasan 400 meter dan

peserta melakukan keliling empat kali lintasan maka diperoleh data 100% dengan

kategori kurang. Kesehatan mental subjek skizofrenia dari 10 orang subjek adapun

gejala-gejala psikosis yang muncul adalah 100% mengalami gejala positif dan

negatif.

Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian dengan manfaat Senam Zumba

untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan kesehatan mental pada subjek

dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah senam zumba meningkatkan daya tahan kardiovaskular pada subjek

dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali ?

2. Apakah senam zumba meningkatkan kesehatan mental pada subjek dengan

skizofrenia di RSJ Provinsi Bali ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

xxiv

Mengetahui senam zumba meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan

kesehatan mental pada subjek dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali

1.3.2 Tujuan khusus

1. Membuktikan senam zumba dapat meningkatkan daya tahan kardiovaskular pada

subjek dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.

2. Membuktikan senam zumba dapat meningkatkan kesehatan mental pada subjek

dengan skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.2 Secara praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif tindakan untuk

mengurangi gejala psikotik pada subjek dengan skizoprenia dan menjaga

kebugaran fisik.

2. Dijadikan pedoman dalam memberikan terapi non medik psikofarmaka kepada

subjek dengan skizoprenia.

3. Bagi keluarga dapat dijadikan sebagai bahan informasi betapa pentingnya

aktivitas fisik untuk subjek dengan skizofrenia.

1.3.3 Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar atau bahan rujukan untuk

penelitian selanjutnya mengenai permasalahan yang dialami oleh subjek dengan

skizofrenia.

xxv