selayang tk khodijah

21
Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama Di TK Khodijah Surabaya Profil Sekolah Taman Kanak – Kanak Khodiyah beralamat di Jl.A.Yani Surabaya didirikan pada tanggal 2 Pebruari tahun 1962, dengan nama Muallimat oleh KH.Abu Wahab Turcham . Taman Kanak – Kanak Khodijah dibawah Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdhatul Ulama. TK. Khodijah dengan jumlah siswa 89 yang diasuh oleh 10 pendidik dengan jumlah kelas 5 . Dalam kegiatan belajar mengajar TK . Khodijah memakai model pembelajaran sentra . Visi TK Khodijah Mencetak generasi unggul berbudaya dan berakhlakul Karimah Misi TK Khodijah 1. Menggali dan mengambangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan kemampuan. 2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas. 3. Meningkatkan dan mengembangkan inovasi dan strategi pembelajaran.

Upload: pradiptaam

Post on 25-Jul-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selayang TK Khodijah

Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama

Di TK Khodijah Surabaya

Profil Sekolah

Taman Kanak – Kanak Khodiyah beralamat di Jl.A.Yani Surabaya didirikan pada

tanggal 2 Pebruari tahun 1962, dengan nama Muallimat oleh KH.Abu Wahab

Turcham . Taman Kanak – Kanak Khodijah dibawah Yayasan Taman Pendidikan dan

Sosial Nahdhatul Ulama. TK. Khodijah dengan jumlah siswa 89 yang diasuh oleh 10

pendidik dengan jumlah kelas 5 . Dalam kegiatan belajar mengajar TK . Khodijah

memakai model pembelajaran sentra .

Visi TK Khodijah

Mencetak generasi unggul berbudaya dan berakhlakul Karimah

Misi TK Khodijah

1. Menggali dan mengambangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan

kemampuan.

2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas.

3. Meningkatkan dan mengembangkan inovasi dan strategi pembelajaran.

4. Proses pembelajaran dibimbing oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang

profesional

5. Meningkatkan pengadaan sarana prasarana sebagai penunjang proses

pembelajaran

6. Tersedianya anggaran yang memadai.

7. Sistem penilaian yang berkesinambungan.

Kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum permen 58 tahun 2009 ditambah Muatan

Lokal dengan Metode Sentra .

Page 2: Selayang TK Khodijah

Adapun Setra yang digunakan ada 5 sentra , yaitu :

- Sentra Bermain Peran

- Sentra Balok

- Sentra Alam

- Sentra Persiapan

- Sentra Iman dan Taqwa ( Imtaq )

Setiap Kegiatan di Sentra selalu diberi muatan yang bernafaskan moral dan nilai-

nilai agama islam. Hal ini sesuai dengan komitmen TK Khodijah yang akan

membangun moral bangsa Indonesia, dengan dimulai dari pendidikan anak usia dini.

Dengan memberikan penanaman dan pembangunan moral dan nilai-nilai agama sejak

dini , maka TK Khodijah berharap pendidikan di Indonesia dapat sepenuhnya

mencerminkan kepribadian yang bermoral, yakni santun , dalam bersikap dan

berperilaku.

TK. Khodijah berusaha untuk memberi bekal kepada anak didiknya selain

pendidikan akademis juga dibekali dengan pendidikan moral dan nilai-nilai agama

islam yang didalamnya berupa pendidikan karakter, moral, budi pekerti, dan mental

Taman Kanak-Kanak Khodijah dalam memberi nama kelompok tidak seperti TK-

TK pada umumnya , dikarnakan TK Khodijah suatu lembaga yang bernuansa islami

maka dalam pemberian kelompok dengan nama sifat-sifat Nabi Muhammad .

Taman Kanak-Kanak Khodijah memiliki 5 kelas untuk nol kecil ( kelompok A)

ada 2 kelas dengan diberi nama kelompok rajin dan kelas satunya diberi nama

kelompok dermawan. Sedangkan untuk kelompok nol besar ( kelompok B ) ada 3

kelas diberi nama kelompok cerdas , jujur , dan kelompok dermawan . Dalam

menyampaikan Bidang Pengembangan Nilai Moral dan Agama di TK.Khodijah

diletakkan dalam sentra Imtaq.

Untuk materi dalam pembelajaran meliputi :

A . Pembentukan Perilaku : -Nilai-Nilai Agama dan Moral

- Sosial Emosional

B . Kemampuan Dasar : -Bahasa

Page 3: Selayang TK Khodijah

-Kognitif

-Fisik / Motorik

Ekstra kurikuler

1. Ekstra wajib

Baca tulis Al-Quran

Bahasa Inggris dan Arab

Renang

Tari

Drumben

Vokal

Puisi

2. Ekstra pilihan

Sempoa

Komputer

Karena masing-masing anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda maka

dalam kegiatan pembelajaran / indicator-indikator yang sudah ada dipilah-pilah dan

dimasukkan kedalam Multiple Intellegence ( kecerdasan jamak ) yang terbagi atas 9

kecerdasan .

9 Kecerdasan terdiri dari :

1. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan bahasa ( verbal/linguistic ) . Kecerdasan ini berhubungan dengan

kemampuan anak dalam akuisisi yang komplek dalam hal rumusan dan proses

pembahasaan.Pikiran secara simbolis dan penalaran secara abstrak atau

kemampuan untuk membuat pola-pola verbal konsertual ke dalam katagori

kecerdasan ini. Demikian juga membaca , menulis , perkembangan ketrampikan

membaca dan berbahasa seperti permainan huruf dan kata , ungkapan , kiasan ,

Page 4: Selayang TK Khodijah

peribahasa , dan analogi muncul dari ketrampilan berbahasa sebagai perwujudan

kecerdasan verbal/linguistic. Untuk mengembangkan kecerdasan linguistic pada

anak sejak usia dini, antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara seperti:

mengajak anak berbicara atau bercakap-cakap , membacakan cerita , bermain

huruf , merangkai kata , bermain peran serta memperdengarkan lagu anak yang

berisi syair-syair yang mendidik .

Contoh Indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan Linguistik adalah :

1.Cerita dengan kata ganti aku , kamu ,kalian dll

2.Menjawab pertanyaan tentang informasi secara sederhana

3.Dapat menjawab pertanyaan secara sederhana

2. Kecerdasan logika - Matematika

Kecerdasan logika atau matematika berhubungan dengan kemampuan untuk

berpikir secara logis dan sistimatis sehingga dapat menarik kesimpulan baik

secara induktif maupun secara deduktif atau secara kategorik . Kemampuan ini

juga berkaitan dengan pengenalan pola-pola , baik pola geometric maupun pola

angka. Sebagaimana penguasaan kebahasaan, kemampuan ini termasuk

kemampuan abstrak. Anak – anak yang memiliki format kecerdasan

logika/matematika jika dikembangkan berpeluang menjadi peneliti yang ulung.

Mereka akan mudah melakukan permainan tangan, seperti catur atau mereka

berkesempatan memikirkan format kegiatan yang bersifat percobaan atau

eksperimen untuk menguji gagasan –gagasan mereka. Mereka mungkin tertarik

dengan computer atau dengan teka-teki yang menyertakan logika dan kemampuan

member alasan. Materi yang dapat mengembangkan kecerdasan logika

matematika antara lain : bilangan , beberapa pola, perhitungan, pengukuran,

geometri, statistic, pemecahan masalah. Sedangkan cara untuk mengembangkan

kecerdasan logika pada anak : bermain puzzle, mengenal bentuk geometri,

mengenalkan bilangan melalui berirama dan lagu, pola hubungan sebab-akibat,

perbandingan, bermain tebak-tebakan dapat dapat berupa teka-teki atau tebak kata

dan gambar .

Page 5: Selayang TK Khodijah

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan matematika adalah :

1. Menunjuk lambang bilangan 1-10

2.Mengelompokkan benda yang sama

3.Meniru pola dengan menggunakan berbagai bentuk

3. Kecerdasan Visual-Spasial

Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk perpikir melalui gambar dan

pola. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan untuk mempersepsi kesan dari

gambar-gambar atau pola-pola. Anak-anak yang memiliki potensi spasial tinggi

mampu berfikir dalam bentuk kesan-kesan atau gambaran (images ) dan pada

umumnya mampu objek yang hilang dalam kaitan dengan kemampuan luar biasa

mereka dalam bidang daya ingat visual . Mereka dapat mengenali hal-hal yang telah

berubah dan diacak. Anak dengan kecerdasan ini biasanya sebagai penggambar

pemula, gemar dengan bentuk, garis, dan warna. Disamping itu, anak-anak yang

memiliki kemampuan spasial tertarik untuk memainkan teka-teki, memilih dan

mengikuti jalan berliku-liku ( mazes ) , menemukan teka-teki gambar yang

tersembunyi , dan mereka gemar membangun berbagai hal dengan balok. Berbagai

kegiatan yang dapat mengembangkan kecerdasan visul spasial pada anak,

diantaranya: mencorat-coret bebas, menggambar dan melukis, membayangkan suatu

konsep melalui lagu atau cerita, membuat suatu karya seni dari berbagai bahan yang

aman seperti kertas, sedotan, karton , benang. Dapat juga dikembangkan melalui

berbagai permainan konstruktif dan kreatif seperti bermain balok , puzzle , permainan

rumah-rumahan.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan visual-spasial adalah :

1.Menjiplak bentuk benda disekitar

2.Melukis dengan jari

3.Menyusun menara dari kubus minimal 8 kubus

Page 6: Selayang TK Khodijah

4. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musical berkenaan dengan kemampuan untuk membuat dan

menginterprestasikan music, nyanyian, dan irama . Anak-anak hendak

berkemampuan di bidang musik sering kali membutuhkan ketika mereka sedang

mempelajari sesuatu dan mereka terus menerus bersenandung , bernyanyi, dan

mengetuk ngetukkan alat apa saja yang di pegang dengan irama yang rancak, serta

suka sekali bersiul . Mereka mempunyai pendengaran yang tajam terhadap bunyi-

bunyian , peka atas keserasian dan nuansa –nuansa yang sulit di pilahkan di dalam

music dan di dalam bunyian lain nya . mereka pandai mnyelaraskan diri di

lingkungan mereka . Anak-anak ini dapat juga menampilkan permainan mimic secara

sempurna serta dengan mudahmelihat perbedaaan di dalam pola pola suara atau

aksen . Oleh sebab itu di dalam sebutan lain , anak ini dikatakanmempunyai

intelgensi auditori. Anak-anak yang berintelegensi musical cenderung peka terhadap

titinada (pitch), warna nada ( timbre), dan irama ( rhytem), mudah mengingat sair

lagu , dan mampu memainkan sejumlah alat music dan membuat efek suara. Cara

mengembangkan kecerdasan musical pada anak dengan cara mengajak anak

bernyanyi lagu-lagu yang menyenangkan , yang berisi sair-sair yang mendidik,

mengenalkan alat music sederhana, mulai dari bermain tepuk tangan, bermain alat

music pukul dan lainnya, tebak lagu.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan musical adalah:

1.Menyanyikan 15 lagu anak-anak

2.Bermain dengan berbagai alat perkusi sederhana

5. Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestika yang di sebut pula kecerdasan bodily berhubungan dengan

gerakan fisik, baik yang menyangkut sistem otot halus maupun otot besar. Anak-

anak ini tukang memindahkan barang-barang di sekeliling nya dan sering mereka

mnggeliat , mengayun – ayun , atau memanjat , melompat , dan meloncat . Kadang-

kadang ia gunakan kursi untuk keperluan yang lebih luas. Misal nya kursi-kursi di

Page 7: Selayang TK Khodijah

tata dengan berurutan seperti gerbong gerbong kereta api . Kadang kursi di pakai

sebagai mobil mobilan. Materi program yang dapat mengembangkan kecerdasan

kinestetik antara lain : berbagai aktifitas fisik, pantomime, menari, gerak tubuh,

berbagai olah gerak . Berbagai olah gerak berupa kegiatan berjalan, berlari, lempar

atau olah raga seperti senam bebas dan senam fantasi.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan kinestetik adalah :

1.Menggerakkan kepala ,tangan , atau kaki sesuai dengan irama music.

2.Mengikuti gerakan tari sederhana sesuai irama music

3.Meniru gerakan binatang

6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan untuk memahami dan

berkomunikasi dengan orang lain , serta untuk memfasilitasi proses hubungan dan

proses kelompok. Anak-anak yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi akan

sanggup membaca orang lain ,memiliki rasa empatik yang sangat kuat, dapat

memutuskan perbedaan perbedaan yang terjadi diantara orang per orang . Mereka

dengan mudah menangkap getaran –getaran jiwa dari orang lain. Mereka juga peka

apakah kawan nya sedang senang , susah,, atau marah. Cara mengembangkan

kecerdasan interpersonal pada anak dilakukan dengan mengembangkan dukungan

kelompok, menetapkan aturan tingkah laku , memberi kesempatan bertanggung jawab

di rumah dan di sekolah , bersama-sama menyelesaikan konflik, melakukan kegiatan

sosial di lingkungan, menghargai perbedaan pendapat antara anak dengan teman

sebaya, menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan

sosial dan melatih kesabaran menunggu giliran berbicara dan mendengarkan

pembicaraan orang lain terlebih dahulu.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan interpersonal adalah:

1.Bersedia bermain dengan teman

2.Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati

3.Meminta tolong dengan sopan

Page 8: Selayang TK Khodijah

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal berhubungan dengan kemampuan untuk membatasi diri

dari pengamatan orang lain, mepunyai sesuatu perasaan atau pengertian kuat pada diri

sendiri. Ia mempunyai kemampuan kepemimpinan yang berhubungan dengan mebuat

keputusan yang tidak mungkin popular diantara orang lain di sekitarnya.

Anak dengan kecerdasan intrapersonal tinggi mempunyai kapasitas untuk

memahami diri sendiri secara tepat, baik kekurangan atau kelebihannya . Biasanya ia

akan efektif kalau bekerja sendiri dan mampu menggunakan berbagai informasi

tentang dirinya secara tepat . Hal ini penting untuk di sadari karena pada hakekat

nya , anak ini terbentuk dari tiga sisi. Yaitu saya sebagaimana yang saya lihat “ ( self

as seen by self )” saya sebagai mana yang di lihat oleh orang lain”(self as seen by

others ), dan “saya sebagaimana yang saya cita-citakan” (ideal self). Cara

mengembangkan kecerdasan intrapersonal pada anak di TK dilakukan dengan

bercakap-cakap tentang siapa diriku , menciptakan citra diri positif bahwa saya

mampu dan saya pasti bisa, memberikan kesempatan pada anak untuk bercerita

tentang apa yang disukai atau tidak disukainya, membayangkan cita-citanya dikaitkan

dengan bermain profesi.

Contoh indicator yang dimasukkan kedalam kecerdasan intrapersonal adalah :

1.Membuang sampah pada tempatnya

2.Menunjukkan kebanggaan terhadap hasil kerja

3.Mampu bekerja sendiri

8. Kecerdasan Natural

Kecerdasan natural yaitu kemampuan untuk mengenali dan mengklarifikasikan

berbagai aneka tumbuhan dan binatang di lingkungan sekitar, mahluk hidup atau

benda mati. Kecerdasan ini juga meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya

seperti gunung, laut atau benda yang ada di alam, dilangit pada pagi, siang atau

malam hari. Mengenalkan kehidupan di daerah perkotaan dan pedesaan. Materi

Page 9: Selayang TK Khodijah

program yang dapat mengembangkan kecerdasan naturalis antara lain : permainan

sains melalui berbagai eksperimen sederhana, mengamati berbagai gejala-gejala

alam, atau hubungan antara benda hidup dan tak hidup yang ada di alam sekitar.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan natural adalah:

1.Menyatakan dan membedakan waktu (pagi, siang, sore , malam)

2.Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur, pertumbuhan

tanaman

3.Mengungkap asal mula terjadinya sesuatu.

9. Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan dalam memandang makna atau hakekat

kehidupan ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa

yang berkewajiban menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya.

Materi program dalam kurikulum yang dapat dikembangkan antara lain:

Mengajarkan doa atau puji-pujian kepada Sang Pencipta, membiasakan diri untuk

bersikap sesuai ajaran agama seperti memberi salam , belajar mengikuti tata cara

ibadah sesuai dengan agama yang dianut, mengembangkan sikap dermawan,

membangun sikap toleransi terhadap sesame.

Cara untuk mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak pada anak usia dini,

antara lain melalui teladan dalam bentuk nyata yang diwujudkan perilaku baik

lisan,tulisan maupun perbuatan, melalui cerita atau dongeng untuk menggambarkan

perilaku baik-buruk, mengamati berbagai bukti-bukti kebesaran Sang Pencipta seperti

beragambinatang dan tumbuhan serta kekayaan alam lainnya, mengenalkan dan

mencontohkan kegiatan keagamaan secara nyata , membangun sikap toleransi kepada

sesama sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Contoh indicator yang dimasukkan dalam kecerdasan spiritual adalah :

1.Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan

2.Meniru pelaksanaan kegiatan ibadah secara sederhana

3.Menyabutkan macam – macam agama

Page 10: Selayang TK Khodijah

Yang menjadikan TK.Khodijah unggul adalah adanya tambahan muatan local berupa:

1 . PAI yang terdiri dari :

Aqidah contoh : Mengenal sifat-sifat Allah

Akhlaq contoh : Melalui tangkah laku

Tarikh contoh : Mengenal sejarah Nabi

Doa sehari-hari

Praktek ibadah contoh : Praktek manasik Haji

Surat-surat pendek

Bacaan sholat contoh : Mengulang niat sholat Taraweh

2 . Praktek langsung

3 . Kegiatan yang melibatkan walimurid

Dalam memberikan Pendidikan Agama Islam ( sentra Imtaq) sudah sesuai dengan

teori-teori yang dibahas oleh :

1. Menurut John Dewey

Tahapan perkembangan moral seseorang itu melewati 3 Fase yaitu :

A . Fase Pre Moral atau Pre Conventional ; pada level ini sikap dan prilaku manusi

banyak dilandasi oleh impuls biologis dan sosial . Pada dasarnya manusia memiliki

kesamaan pola perkembangan moral , seperti pada awal kehidupan manusia yang

mencerminkan nilai moral . Pendidikan memiliki peran sangat strategis dalam hal ini,

sebab tanpa landasan pendidikan , manusia akan banyak dikendalikan oleh dorongan

kebutuhan boilogisnya belaka ketika hendak menentukan segala sesuatu.

Contoh nyata dalam hal ini misalnya, ketika seorang anak yang dibesarkan di

lingkungan jalanan , jauh dari suasana keharmonisan , sepi dari nuansa saling

menghargai , dan hampa dari rasa persaudaraan . Kekerasan persaingan , dan saling

berebutlah yang menjadi pelajaran hidup sehari-hari mereka. Sikap dan kepribadian

yang munculpun sungguh sangat menyedihkan. Mereka banyak menampilkan sikap

tidak sopan ketika meminta-minta di lampu merah, tidak mengenal tatakrama

kehidupan , dan hampir tidak mampu membedakan perbuatan baik dan buruk.

Page 11: Selayang TK Khodijah

B. Tingkat konvensional ; perkembangan moral manusia pada tahapan ini banyak

didasari oleh sikap kritis kelompoknya . Apresiasi dari teori ini adalah ketika anak

manusia telah mengalami pertambahan usia dan menemukan lingkungan baru dalam

kehidupannya maka, faktor lingkungan itupun sangat besar memberikan pola dalam

menentukan sikap dan perilakunya. Disinilah kita sadari bahwa lingkungan

pendidikan sangat dibutuhkan pada tahapan ini . Lingkungan yang kondusif dan

edukatif , maka mampu memberi sumbangsih terbesar dalam mendasari kehidupan

anak selanjutnya. Namun sebaliknya , bila anak dibesarkan di lingkungan yang

negative maka nilai-nilai negative pun dengan sendirinya akan mewarnai kehidupan

anak itu sendiri .

C. Autonomous ; pada tahapan ini perkembangan moral manusia banyak dilandasi

pada pola pikirannya sendiri. Pada tahapan terakhir seorang manusia selalu melewati

tahapan awal kehidupannya, dilanjutkan dengan pertumbuhan usia yang dijalani

dengan hidup di lingkungannya maka manusia itu sendiri akan mampu menentukan

berbagai pilihan sikap dan kepribadiannya dengan dasar pola berpikirnya sendiri.

Namun , perlu dicermati bahwa bila manusia itu dibesarkan dengan pengalaman

hidup yang mengandung nilai edukatif maka faktor edukatif itu akan mampu

memberikan pengaruh positif dalam menentukan berbagai tindakannya. Tetapi lain

halnya dengan seseorang yang tidak mengalami proses kehidupan edukatif maka

besar kemungkinan bentuk kedewasaannya hanya terlihat dari faktor usia belaka,

sementara sikap dan perilakunya jauh dari makna kedewasaan itu sendiri .

Anak Taman Kanak-Kanak , secara teoritis berada pada fase pertama dan

kedua. Oleh sebab itu , seorang guru Taman Kanak-Kanak perlu memperhatikan

kedua karakteristik tahapan perkembangan moral tersebut .

2. Menurut Piaget

Terkait dengan hal ini Piaget mengemukakan bahwa seorang manusia dalam

kehidupannya akan melalui rentangan perkembangan moral yaitu :

Page 12: Selayang TK Khodijah

1. Heretonomous

Tahapan ini memiliki makna bahwa seseorang pada saat awal kehidupannya

belum memiliki pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku , atau dapat

dikatakan bahwa dalam menentukan pilihan keputusan sebuah perilaku , masih

dilandasi oleh aneka ragam dan sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan . Hal

ini mungkin muncul pada diri seorang anak di usia 2 sampai dengan 6 tahun . Sebagai

contoh , pada suatu saat jika anak Taman Kanak-Kanak akan ditanya, kalau sudah

besar mau jadi apa ? Maka , antara jawaban yang pertama dengan jawaban yang

kedua , dan seteruanya , besar kemungkinan jawaban anak akan berbeda . Perbedaan

itu banyak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang dapat membuat emosi anak

menyenangkan . Anak akan memilih dan menentukan sesuatu dengan pertimbangan

yang menguntungkan dirinya sendiri , tidak peduli dengan ungkapan atau pilihan atau

pilihan sikap/ perkataan sebelumnya.

2. Autonomous

Tahapan ini seorang anak manusia telah memiliki kemampuan sendiri dalam

menentukan segala keputusan sikap dan perilaku moralitasnya. Moralitas yang

tercermin dari dirinya telah didasari oleh pendirian sendiri .

3. Menurut Kohlberg

Pada awalnya anak berperilaku baik agar ia mendapatkan pujian dan terhindar

dari hukuman , dan agar ia diterima oleh lingkungan sekitar dan terhindar dari

ancaman orang lain.

4. Menurut Badudu Zein

Anak adalah keturunan pertama ( setelah ibu dan bapak ) . Anak-anak adalah

manusia yang masih kecil yang belum dewasa dan memiliki berbagai potensi laten

untuk tumbuh dan berkembang . Potensi tersebut adalah potensi jasmani yang

berkaitan dengan fisik ( motorik ) dan yang kedua adalah potensi rohani yang

berkaitan dengan kemampuan intelektual maupun spiritual dan termasuk juga di

dalamnya nilai-nilai agama .

Page 13: Selayang TK Khodijah

Dari teori-teori diatas dapatlah kita simpulkan bahwa anak usia Taman Kanak-

Kanak sekitar 3-6 tahun , berada pada fase perkembangan kosa kata yang sangat

pesat. Seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth B. H. 1997:188) setiap anak belajar

berbicara , mereka berbicara hampir hampir tidak putus-putusnya. Ketrampilan baru

yang diperoleh,menimbulkan rasa penting bagi mereka.

Walaupun anak lebih menyukai berbicara dengan orang lain, tidak jarang pula

mereka juga berbicara dengan dirinya sendiri, ketika bermain dengan mainan kereka.

Diperkirakan bahwa rata-rata anak yang berusia 3 sampai 4 tahun menggunakan

15.000 kata setiap hari atau dalam setahunnya menggunakan kata-kata kira-kira 5,5

juta kata.

Kondisi seperti itu sesungguhnya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan

nilai-nilai agama pada diri mereka, dengan cara memperkenalkan istilah, bacaan, dan

ungkapan yang bersifat agamis. Seperti kita dapat memperkenalkan pengetahuan

agama berupa, istilah contohnya dalam agama islam , sholat , naik haji (manasik

haji), infak , sholat berjamaah , hafalan doa , hafalan surat-surat pendek, nama-nama

Malaikat, dan sebagainya .

Strategi yang diperlukan dalam rangka hal itu semua adalah melalui :

Programkegiatan rutinitas, program kegiatan terintegrasi, dan program kegiatan

khusus.

1. Kegiatan Rutinitas

Kegiatan rutinitas adalah kegiatan sehari – hari yang dilaksanakan secara terus

menerus namun terprogram dengan pasti. Kegiatan ini tidak harus

dicantumkan dalam bentuk perencanaan tertulis, namun tetap disajikan

program yang sudah dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik.

2. Kegiatan Terintegrasi

Adalah kegiatan pengembangan materi nilai – nilai agama yang disisipkan

melalui pengembangan bidang kemampuan dasar lainya. Dapat juga dikatakan

sebagai suatu kegiatan pengembangan kemampuan dasar lain yang

dihubungkan dengan penyisipan materi nilai – nilai keagamaan.

3. Kegiatan Khusus

Page 14: Selayang TK Khodijah

Kegiatan khusus ini merupakan program kegiatan belajar yang berisi

pengembangan kemampuan dasar nilai – nilai agama yang pelaksanaanya

tidak dimasukkan atau tidak harus dikaitkan dengan pengembangan bidang

kemampuan dasar lainya, sehingga membutuhkan waktu dan penanganan

khusus. Pembelajaran program khusus ini pun disampaikan sesuai dengan

kebutuhan dan waktu yang tersedia. Program ini dikatakan memiliki

kekhususan karena pengembangan materi nilai – nilai agama harus diberikan

pada waktu – waktu tertentu saja. Memerlukan pendalaman pembahasan, dan

terkait dengan hubungan media yang memadai. Contoh : untuk agama islam

meliputi hafalan surat – surat pendek, praktek wudhu, praktek sholat,

pengenalan kegiatan ibadah haji, pengenalan zakat fitrah, dll.